MENINGKATKAN KEMAMPUAN DASAR SIKAP KAYANG MELALUI METODE BAGIAN PADA SISWA KELAS V SDN NO. 92 SIPATANA GORONTALO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENINGKATKAN KEMAMPUAN DASAR SIKAP KAYANG MELALUI METODE BAGIAN PADA SISWA KELAS V SDN NO. 92 SIPATANA GORONTALO"

Transkripsi

1 Jurnal yang berjudul :

2 MENINGKATKAN KEMAMPUAN DASAR SIKAP KAYANG MELALUI METODE BAGIAN PADA SISWA KELAS V SDN NO. 92 SIPATANA GORONTALO Arifullah 1), Ahmad Lamusu 2), Suriyadi Datau 3) 1 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Arifullah) arifullah851@gmail.com 2 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Ahmad Lamusu) ahmad.lamusu@yahoo.co.id 3 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Suriyadi Datau) yaddi@yahoo.co.id Abstrak Tujuan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah : Untuk meningkatkan kemampuan dasar sikap kayang melalui metode bagian siswa kelas V SDN No. 92 Sipatana Gorontalo.. Hipotesis tindakan yakni Jika metode bagian diterapkan dalam pembelajaran ini maka, kemampuan dasar sikap kayang pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 92 Sipatana Gorontalo akan meningkat. indikator kinerja. adalah bila terjadi peningkatan sebesar 75% dari 20 orang siswa yang menjadi objek penelitian sudah terampil dalam melakukan gerakan kayang dengan klasifikasi penilaian (Baik). Kata Kunci : Kemampuan Dasar Sikap Kayang, Metode Bagian, Siswa Sekolah Dasar Abstract The goal in this classroom action research is: "To improve the basic ability Kayang attitudes through methods section fifth grade students of SDN No. 92 Sipatana Gorontalo. ". The action hypothesis "If the method applied in this study section then, the basic capabilities Kayang attitude in class V students of State Elementary School 92 Sipatana Gorontalo will increase." Performance indicators. is if there is an increase of 75% of the 20 students who became the object of research is already skilled in the motion classification Kayang with votes (Good). Keywords : Basic Capabilities attitude Kayang, Methods Section, Elementary School Students 1. PENDAHULUAN Pendidikan yang dilaksanakan di sekolah memiliki fungsi yang strategis dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM). Keberhasilan pendidikan disekolah akan menentukan keberhasilan pendidikan selanjutnya, karena di sekolah itulah siswa mendapatkan dasar-dasar pengalaman belajar yang fundamental untuk memiliki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan yang dilakukan secara sadar dan sistematis melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan fisik kecerdasan dan pertumbuhan watak. Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, karena yang digunakan sebagai media atau perantara adalah olah raga. Dengan melalui kegiatan serangkaian inilah seorang anak dapat dididik, dibina, dan sekaligus dibentuk jasmani dan rohaninya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian

3 3 pendidikan secara menyeluruh yang mengutamakan aktivitas jasmani, pertumbuhan dan perkembangan mental, sosial, dan emosional. Penyelenggaraan pendidikan sebagai proses dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia seumur hidup, maka pendidikan jasmani merupakan salah satu alat penting dalam merangsang pertumbuhan serta perkembangan manusia seumur hidup sebab pendidikan jasmani sangat erat kaitannya dengan proses gerak manusia. Oleh karena itu, apabila pembelajaran pendidikan jasmani yang diselenggarakan di sekolah dapat terorganisir dengan baik, maka akan memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi pertumbuhan dan perkembangan siswanya, baik pada aspek jasmaninya maupun mental yang harmonis dalam rangka menyiapkan siswa secara fisiologis untuk meningkatkan kebugaran jasmani dalam membantu perkembangan kepribadiannya. Guru pendidikan jasmani di sekolah harus sedapat mungkin memanfaatkan kompetensi yang dimilikinya dalam upaya merangsang pertumbuhan dan perkembangan siswa sesuai karakteristik yang dimilikinya serta memperhatikan situasi dan kondisi sekolah. Untuk dapat merealisasikan harapan ini, perlu adanya suatu pelaksanaan pembelajaran yang bermutu. Oleh karena itu, metode pembelajaran yang tepat harus dapat dimanfaatkan dan dikembangkan dengan berdasar pada tahap-tahap perkembangan serta karakteristik siswa, karena mengingat pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar (SD) pada intinya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan motorik dan nilainilai fungsional yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan sosial. Dengan demikian, metode yang mungkin cocok sebagai sinkronisasi terhadap rasionalisasi di atas adalah dengan melaksanaan pembelajaran melalui metode bagian. Metode bagian merupakan salah satu metode pembelajaran dalam pendidikan jasmani yang menekankan nilai-nilai kognitif, afektif, dan psikomotor. Dikatakan demikian, karena dalam penggunaan metode tersebut, siswa diarahkan pada strategi pembelajaran yang sifatnya bertahap atau selangkah demi selangkah dengan tujuan agar siswa lebih mudah mengikuti, memahami, dan mengingat setiap materi yang dipelajarinya. Materi pendidikan jasmani yang dibelajarkan di sekolah dasar terbagi dalam berbagai kelompok, diantaranya adalah senam lantai. Materi ini menitikberatkan pada kemampuan dalam melakukan suatu gerakan. Salah satu bentuk gerakan yang perlu dikuasai oleh siswa dalam materi senam lantai ini adalah sikap kayang. Kayang merupakan salah satu bagian dari senam lantai. Kayang adalah bentuk gerakan dasar dari salto ke belakang. Untuk itu, dalam mempelajarinya, seseorang harus memiliki kelenturan tubuh, kekuatan tungkai dan lengan serta keberanian. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti di SDN No. 92 Sipatana dalam belajar mengajar penjas khususnya materi senam lantai yang diukur dengan lembar pengatan kegiatan siswa menunjukkan masih banyak ditemukan masalah diantaranya kurangnya penguasaan ketrampilan teknik, yaitu pada teknik dasar sikap kayang. Hal ini disebabkan oleh kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran, serta dari hasil evaluasi yang dilakukan peneliti pada saat pengambilan data awal menunjukan bahwa hasil rata-rata keseluruhan yang diperoleh masing-masing siswa mendapatkan nilai kurang, dari 20 siswa yang diobservasi belum ada yang masuk dalam kategori baik atau sangat baik. 6 orang siswa masuk dalam kategori cukup baik (C) (klasifikasi nilai antara 55-69), 10 orang siswa yang termasuk kategori kurang (K) (klasifikasi nilai antara 50-54), dan 4 orang siswa termasuk dalam kategori nilai kurang sekali (KS). Dalam melakukan sikap kayang yang terdiri dari beberapa gerakan aspek yang dinilai, diantaranya yaitu, a) sikap awal dengan ratarata nilai mencapai (b) pelaksanaan gerakan mencapai (c) akhir gerakan mencapai Dan nilai rata-rata capayan siswa dari setiap indikator adalah 50.83%. Maka hal ini masih berada pada kategori kurang (K) karena umumnya rata -rata nilai praktek tersebut hanya berkisar pada Rendahnya hasil belajar siswa sebagaimana yang terungkap diatas membutuhkan upaya guru untuk mencari 3

4 4 alternatif pemecahan masalah dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa. Maka, dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan sikap kayang ini, pembelajaran melalui metode bagian adalah langkah alternatif yang perlu ditempuh. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan maka dapat di identifikasi masalah berupa: Teknik dasar siswa dalam melakukan sikap kayang sangat rendah dan kurang memuaskan. Serta kurangnya kemampuan dan pemahaman gerak siswa dalam melakukan gerakan sikap kayang dengan baik dan benar. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut, apakah metode bagian dapat meningkatkan teknik dasar sikap kayang pada materi senam lantai pada siswa kelas V SD Negeri 92 Sipatana? Cara Pemecahan Masalah Rendahnya kemampuan dasar siswa kelas V SDN No. 92 Sipatana Gorontalo dalam melakukan sikap kayang dapat ditingkatkan melalui metode bagian, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1). Pembukaan : sama seperti dalam tahapan pengajaran metode keseluruhan, tahap ini adalah untuk memberikan pengertian yang utuh tetang materi atau keterampilan yang akan dipelajari. Lebih khusus lagi, untuk memperlihatkan kepada siswa bagaimana ketermpilan yang dimaksud terdiri dari bagian-bagian yang digabungkan. 2). Analisis : tahap untuk mengenali bagianbagian yang membangun suatu keterampilan, bagaimana urutannya, dan apa fungsi dari masing-masing bagian. Analisis ini bermanfaat juga untuk melatih anak dalam melihat bagaimana suatu keterampilan terbangun. 3). Pembelajaran : tahap berikutnya adalah mempelajari bagian-bagian secara berurutan. Mulai dari sikap awal sikap kayang dengan awalan berbaring, meletakan kedua tangan di samping telinga kemudian kedua kaki sedikit ditekuk dan mendorong tubuh ke atas. Demikian terus, hingga semua bagian dikuasai. 4). Sintesis : setelah setiap bagian yang membangun suatu keterampilan dapat dikuasai, kemudian dilanjutkan dengan latihan keseluruhan. Meskipun setiap bagian telah dikuasai, namun biasanya untuk menyatukan ke dalam suatu keterampilan yang utuh bagi sebagian anak merupakan hal yang sulit terutama bagi anak yang mempunyai kemampuan dasar yang rendah. Oleh karena itu pelaksanaan tahap ini memerlukan waktu yang cukup, dengan pemberian umpan balik yang cukup pula Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dasar sikap kayang melalui metode bagian siswa kelas V SDN No. 92 Sipatana Gorontalo. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dalam penelitian ini yaitu: Manfaat Praktis a. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis yang melakukan penelitian.sebagai suatu karya ilmiah yang dapat digunakan sebagai perkembangan ilmu pengetahuan tentang penerapan model pembelajaran serta sebagai pedoman untuk kegiatan penelitian berikutnya yang sejenis. Manfaat teoristis a. Manfaat Bagi Siswa Dapat meningkatkan hasil belajar gerak siswa khususnya kemampuan dasar sikap kayang bagi siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 92 Sipatana Gorontalo; b. Manfaat Bagi Guru Dapat dijadikan pedoman sebagai solusi terbaik bagi guru dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas pada materi senam ketangkasan khususnya sikap kayang; c. Manfaat Bagi Sekolah Dapat memberikan sumbangan pemikiran yang berharga bagi sekolah dan sebagai bahan kajian dalam mencari alternatif pemecahan berbagai persoalan serta kesulitan-kesulitan dalam membelajarkan siswa; d. Manfaat Bagi Peneliti 4

5 5 Dapat menambah pengalaman bagi peneliti tentang pelaksanaan penelitian tindakan kelas, sehingga ketika terjun di sekolah sudah memahami apa yang hendak dilakukan saat pembelajaran. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dalam penelitian ini yaitu: Manfaat teoritis: Manfaat yang di harapkan penelitian ini adalah secara teoritis dapat menemukan pengetahuan baru tentang media pembelajaran modifikasi. Dapat meningkatkan hasil belajar teknik dasar lempar cakram pada para siswa. Manfaat Praktis Adapun manfaat praktis pada penelitian ini dapat berguna bagi beberapa aspek diantaranya: a. Bagi Siswa: Meningkatkan keterampilan dasar melempar cakram pada siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Bolaang Uki. b. Bagi Guru: Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dan informasi 2. METODE PENELITIAN Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian Latar penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 92 Sipatana Gorontalo Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan pada siswa V Sekolah Dasar Negeri 92 sipatana Gorontalo. dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang yang terdiri dari 12 orang putra dan 8 putri. Variabel Penelitian Variabel Input Berupa kegiatan pra pembelajaran, persiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang didalamnya diuraikan mulai dari standar kopetensi sampai pada prosedur pelaksanaan evaluasi, dan keberadaan serta dengan memperhatikan situasi dan kondisi sekolah. Variabel Proses Variabel Proses Pelaksanaan Strategi Bagian dalam proses pembelajaran dengan indikator: a) Menjelaskan gerakan kayang dimulai dari posisi siap, posisi badan, dan posisi penutup. bagi guru dalam meningkatkan keterampilan dasar melempar cakram. c. Bagi Sekolah: Sebagai bahan informasi tentang peningkatan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga kesehatan khususnya materi tentang lempar cakram. Selain itu, sebagai bahan masukkan bagi SMP Negeri 4 Bolaang Uki untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. d. Bagi peneliti: Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman berharga bagi peneliti khususnya tentang lempar cakram agar nantinya peneliti bisa mengimplementasikan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. a. dan siswa akan aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran yang diikutinya. b. Bagi sekolah, sebagai masukan untuk mengembangkan modelmodel pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran yang ada. b) Memberikan contoh cara melakukan kayang. c) Memberikan tugas gerakan pada siswa untuk melakukan gerakan kayang secara berkeseimbangan. Output Variabel output yaitu mengevaluasi aktivitas siswa dalam melakukan gerakan kayang dalam proses melalui strategi bagian diharapkan kemampuan siswa dapat meningkat dengan memberikan skor melalui praktek kayang. Prosedur Penelitian Persiapan Persiapan yang dilakukan sehubungan dengan penelitian tindakan kelas ini: 1) Melakukan konsultasi dengan Kepala Sekolah SDN 92 Sipatana Gorontalo bersama guru mitra tentang rencana observasi, tindakan dan kegiatan penelitian yang akan dilakukan. 2) Menyusun jadwal pelaksanaan tindakan. 3) Menyiapkan format media pembelajaran yang sesuai. 4) Mengkaji kemungkinan masalah-masalah yang muncul selama proses pelaksnaan penelitian serta mengatur pola sesuai dengan teknik yang telah direncanakan. 5

6 6 5) Melakukan observasi awal terhadap subjek penelitian. 6) Memberikan tindakan terhadap permasalahn-permasalahan yang telah dikaji berdasarkan hasil pengamatan. Pelaksanaan Kegiatan Dalam tahap pelaksanaan tindakan ini penulis bekerja sama dengan guru mitra dalam melaksanakan kegiatan sesuai dengan pola kegiatan yang direncanakan dengan menggunakan persiapan pembelajaran yang mencangkup langkah-langkah pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru dalam mengajarkan teknik mengajar atau metode pelaksanaan tindakan dengan menggunakan tindakan observasi yang telah disediakan untuk mengetahui dan mengumpulkan data mengenai segala sesuatu yang terjadi saat proses pelaksanaan kegiatan dengan menitik beratkan pada pengusaan siswa terhadap kemampuan sikap kayang. Pemantauan Dan Evaluasi Pada tahap pemantauan dan evaluasi ini dilaksnakan pada saat proses pelaksanaan tindakan berlangsung dan dari pelaksanaan tindakan yang telah diberikan. Ketika proses pelaksanaan tindakan diilaksnakan, penneliti mengadakan observasi terhadap penguasaan siswa dalam memperagakan semua rangkaian gerakan kayang. Dan apabila telah selesai dalam pelaksanaan tindakan secara keseluruhan maka peneliti melihat kembali perkembangan siswa dalam penguasaan gerakan kayang tersebut. Untuk dapat mengetahui atau mengukur hasil pembelajaran yang telah diberikan, maka diberikan penilaian standar dengan menggunakan penilaian kuantitatif dengan interval yang dirinci sebagai berikut: Skala penilaian interprestasi skor mengacu pada (buku panduan akademik UNG 2010). 1) Nilai , kategori baik sekali (BS) 2) Nilai 70-84, kategori baik (B) 3) Nilai 55-69, kategori cukup (C) 4) Nilai 50-54, kategori kurang (K) 5) Nilai 0-49, kategori kurang sekali (KS) Selanjutnya untuk menentukan kategori siswa yang tergolong mampu dan belum mampu dari penguasaan gerakan kayang, dapat dilihat total dari nilai yang diperoleh siswa dalam memperagakan gerakan kayang dengan tiga indikator penilaian yang telah ditetapkan, yaitu : a) posisi siap, b) pelaksanaan, c) sikap akhir Analisis dan Refleksi Dalam tahap ini semua hasil yang diperoleh dari tahap observasi dikumpulkan dan dianalisis. Berdasarkan hasil analisis tersbut dapat diambil kesimpulan apakah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan menggambarkan peningkatn hasil yang juga menjadi bahan refleksi bagi peneliti yang selanjutnya akan menjadi acuan tindakan perbaikan pada tahap berikutnya. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah menggunakan instrumen tes kayang dengan langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut: a) Sebelum dilakukan tes gerakan kayang maka dilakukan tes awal untuk mengetahui kemampuan siswa dalam melakukan gerakan kayang. b) Setelah menerima latihan dengan menggunakan Metode Bagian selam 2 minggu maka dilakukan tes akhir untuk mengetahui kemampuan siswa saat melakukan gerakan kayang. Pelaksanaan: a) Sikap awal: sikap berbaring dengan meletakkan kedua tangan di atas bahu bagian samping telinga serta kedua kaki dibuka selebar bahu kemudian ditekuk. b) Pelaksanaan: (1) badan diangkat keatas hingga membentuk busur yang ditopang oleh kedua tangan dan kaki; (2) sikap kedua kaki berjinjit saat badan berbentuk busur; dan (3) posisi kepala ditengadakan ke lantai. c) Sikap akhir: kembali kesikap berbaring dengan posisi kedua tangan di atas bahu bagian samping telinga serta kedua kaki ditekuk yang terbuka selebar bahu. Teknik Analisis Data Setelah melakukan pengumpulan data yang sesuai dengan kebutuhan penelitian, maka langkah selanjutnya adalah melakukan 6

7 7 pengelolaan data yang telah terkumpul dengan cara sebagai berikut: 1) Data hasil belajar (kemampuan dasar sikap kayang) diambil dengan memberikan tes kepada siswa dengan menggunakan lembar observasi. 2) Data tentang situasi pembelajaran (dengan menerapkan metode bagian) pada saat ini dilaksanakan tindakan, diambil dengan menggunakan lembar observasi. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini, berlangsung di SDN Negeri 92 Sipatana khususnya siswa kelas VIII yang berjumlah jumlah 20 orang, tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk Meningkatkan Kemampuan Dasar Sikap Kayang Melalui Metode Bagian Pada Siswa Kelas V SDN No. 92 Sipatana Gorontalo. Untuk memperoleh data yang akurat dalam penelitian ini di adakan observasi langsung disekolah tersebut yang bertujuan untuk mengetahui hasil ratarata keseluruhan yang di peroleh siswa sebelum dikenai tindakan. Penelitian ini berlangsung dalam dua siklus untuk masingmasing siklusnya di rancang menjadi dua kali pertemuan atau dua kali tindakan dan di adakan satu kali evaluasi dalam setiap siklusnya. Evaluasi diadakan bertujuan untuk mengetahui peningkatan rata-rata keseluruhan yang dicapai masing-masing siswa sesudah dikenai tindakan. Untuk memperoleh data data yang akurat peneliti mengadakan observasi awal sebagai data awal penilaian. Hal ini dilakukan karena peneliti hanya melihat gejala rendahnya kemampuan melakukan keterampilan shooting melalui media pembelajaran yang dimodifikasi pada siswa kelas SDN Negeri 92 Sipatana. Secara rinci hasil penelitian tindakan kelas adalah: Observasi Awal Observasi awal dilaksanakan pada minggu ke dua bulan oktober tepatnya tanggal 24 Februari 2015 dari kegiatan pembelajaran sikap kayang melalui metode bagian pada siswa kelas V SDN Negeri 92 Sipatana. Adapun yang menjadi inti dalam observasi ini adalah tiga aspek dalam melakukan kemampuan dasar sikap kayang yang terdiri dari (a) sikap awal, (b) pelaksanaan gerakan, dan (c) sikap akhir gerakan Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Data observasi awal mengenai kemampuan dasar sikap kayang pada siswa kelas V SDN Negeri 92 Sipatana mengenai kemampuan dasar sikap kayang pada cabang olahraga senam lantai yang dideskripsikan sebagai berikut: 1. Hasil Aktivitas Belajar Siswa Untuk mengukur kemampuan siswa dalam melakukan sikap kayang, maka peneliti menggunakan lembar penilaian observasi awal. Terdapat 3 aspek yang dinilai pada siswa dalam melakukan sikap kayang yaitu: a. Sikap Awal, 1) Tubuh terlentang dilantai. 2) Kedua telapak tangan bertumpu pada lantai. 3) Posisi Kedua Tangan Berada Di Samping Kepala. 4) Ujung-ujung Jari Menghadap Kedalam b. Pelaksanaan Gerakan, 1) Kedua Telapak Kaki Menumpu Pada Lantai. 2) Kedua Kaki Agak Ditekuk Pada Lutut. 3) Doronglah Tubuh Keatas Secara Perlahan-lahan Hingga Kedua Tangan Dan Lutut Lurus. 4) Pandangan Melihat Kebawah c. Akhir Gerakan, 1) Turunkan Kembali Tubuh Secara Pelahan-lahan, 2) Kedua Tangan Berada Di Samping Telinga Dan Kaki Agak Di Tekuk 3) Luruskan Kembali Kedua Tangan Dan Kaki, 4) Posisi Tubuh Kembali Terlentang Pada lantai Dari ketiga aspek yang diamati diatas merupakan keseluruhan aspek yang menjadi salah satu lembar pengamatan yang dilakukan oleh peneliti agar dapat menyimpulkan hasil yang diperoleh dari tahap pelaksanaan evaluasi pada 7

8 8 pelaksanaan observasi awal pada siswa kelas V SDN 92 Sipatana. Hal tersebut dapat dilihat pada table berikut ini. Table diatas merupakan rangkaian hasil yang diperoleh dari lembar pengamatan yang terdiri dari beberapa aspek yang diamati yaitu: sikap awal, pelaksanaan gerakan, dan akhir gerakan. Kemudian dari 20 siswa yang diobservasi belum ada yang masuk dalam kategori baik atau sangat baik. 6 orang siswa masuk dalam kategori cukup baik (C) (klasifikasi nilai antara 55-69), 10 orang siswa yang termasuk kategori kurang (K) (klasifikasi nilai antara 50-54), dan 4 orang siswa termaksut dalam kategori nilai kurang sekali (KS). Dalam melakukan sikap kayang yang terdiri dari beberapa gerakan aspek yang dinilai, diantaranya yaitu, a) sikap awal dengan rata-rata nilai mencapai (b) pelaksanaan gerakan mencapai (c) akhir gerakan mencapai Dan nilai ratarata capayan siswa dari setiap indikator adalah 50.83%. Maka hal ini masih berada pada kategori kurang (K) karena umumnya rata-rata nilai praktek tersebut hanya berkisar pada Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel b Observasi Awal No Kriteria Rentang Jumlah Presentase Penilaian Nilai Siswa 1 Sangat Baik % 2 Baik % 3 Cukup % 4 Kurang % 5 Kurang % Sekali Jumlah % Sumber: Dokumentasi Penelitian Tabel c Nilai Rata-Rata Melakukan Sikap Kayang N o Indikator yg diamati 1 Sikap Awal Nilai ratarata ketuntasa n Keteranga n Kurang Sekali 2 Pelaksanaa n Gerakan Cukup 3 Akhir Gerakan 52.5 Kurang Rata-rata keseluruha n aspek Kurang Sumber: Dokumentasi Penelitian Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan diatas menunjukan bahwa kemampuan siswa dalam melakukan sikap kayang melalui metode bagian dari ketiga aspek yang sudah dijelaskan sebelumnya menunjukan bahwa hasil rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa sebelum dikenai tindakan sebesar 50.83%. Merujuk dari hasil yang diperoleh siswa, menunjukan bahwa hasil tersebut belum memenuhi KKM yang sudah ditentukan di SDN 92 Sipatana karena KKM yang ada di sekolah tersebut dikatakan berhasil apabila mencapai 75%. Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan terhadap penilaian nilai siswa dalam melakukan sikap kayang setelah mengikuti proses pembelajaran. Dari hasil observasi awal dapat diketahui bahwa dari jumlah 20 orang siswa, sebanyak 20 orang siswa yang 8

9 9 belum memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan sikap kayang yang baik dan benar. Dengan demikian sebanyak 20 orang (100%) siawa ini akan diberi tindakan dalam siklus I melalui metode bagian, sementara itu guru mintra telah melakukan semua aspek tindakn secara baik. Maka dengan itu peneliti bersama guru mitra berkesimpulan untuk melanjutkan tindakan di dalam siklus I. Siklus I Pelaksanaan siklus I berlangsung pada minggu pertama bulan maret tepatnya tanggal 02 Maret Adapun yang menjadi inti dalam pemberian tindakan di siklus I ini ditinjau dari tiga aspek dalam melakukan sikap kayang meliputi (a) sikap awal, (b) pelaksanaan gerakan, dan (c) akhir gerakan. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada minggu ketiga bulan Februari, pertemuan pertama tepatnya dimulai pada tanggal 26 Februari 2015 pertemuan kedua pada tanggal 28 Februari 2015, sedangkan evaluasi dilakukan pada tanggal 02 Maret Hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I diukur melalui lembar pengamatan siswa yang terdiri dari tiga aspek aspek (a) sikap awal, (b) pelaksanaan gerakan, dan (c) akhir gerakan. Untuk mengukur kemampuan siswa dalam melakukan sikap kayang, maka peneliti menggunakan lembar penilaian. Terdapat 3 aspek yang dinilai pada siswa dalam melakukansikap kayang yaitu: a. Sikap Awal, 1) Tubuh terlentang dilantai. 2) Kedua telapak tangan bertumpu pada lantai. 3) Posisi Kedua Tangan Berada Di Samping Kepala. 4) Ujung-ujung Jari Menghadap Kedalam b. Pelaksanaan Gerakan, 1) Kedua Telapak Kaki Menumpu Pada Lantai. 2) Kedua Kaki Agak Ditekuk Pada Lutut. 3) Doronglah Tubuh Keatas Secara Perlahan-lahan Hingga Kedua Tangan Dan Lutut Lurus. 4) Pandangan Melihat Kebawah. c. Akhir Gerakan, 1) Turunkan Kembali Tubuh Secara Pelahan-lahan, 2) Kedua Tangan Berada Di Samping Telinga Dan Kaki Agak Di Tekuk 3) Luruskan Kembali Kedua Tangan Dan Kaki, 4) Posisi Tubuh Kembali Terlentang Pada lantai. Dari ketiga aspek yang diamati diatas merupakan keseluruhan aspek yang menjadi salah satu lembar pengamatan yang dilakukan oleh peneliti agar dapat menyimpulkan hasil yang diperoleh dari tahap pelaksanaan evaluasi pada pelaksanaan observasi awal pada siswa kelas V SDN 92 Sipatana. Hal tersebut dapat dilihat pada table berikut ini. Bertolak dari hasil pengamatan yang dilakukan pada saat pemberian tindakan siklus I diketahui siswa yang memperoleh kriteria sangat baik (SB) dengan rentang nilai belum ada (0%), kriteria baik (B) dengan rentang nilai terdapat 5 orang siswa (25%). kriteri cukup (C) dengan rentang nilai terdapat 11 orang siswa (55%). sedangkan kriteri kurang (K) dengan rentang nilai terdapat 4 orang siswa (20%), dan kriteria kurang sekali (KS) dengan rentang nilai 0-49 tidak terdapat (0%) sehingga dapat diketahui hasil rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa sebesar 63,33 %. untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6 sedangkan untuk presentase capaian masing- 9

10 10 masing siswa dalam setiap aspeknya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel b Siklus I No Kriteria Penilaian Rentang Nilai Jumlah Siswa Pres enta se 1 Sangat % Baik 2 Baik % 3 Cukup % 4 Kurang % 5 Kurang % Sekali Jumlah % Sumber: Dokumentasi Penelitian Tabel c Nilai Rata-rata Melakukan Sikap Kayang Pada Siklus I No Indikator yg diamati Nilai ratarata ketuntasan Keterangan 1 Sikap Awal Cukup 2 Pelaksanaan Gerakan 70 Baik 3 Akhir Gerakan Cukup Rata-rata Keseluruhan Aspek Cukup Sumber: Dokumentasi Penelitian Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa kemampuan melakukan sikap kayang siswa kelas V SDN 92 Sipatana menunjukan kriteria yang cukup. Hal ini dapat dilihat dari perolehan skor rata-rata penguasaan siswa tentang kemampuan melakukan sikap kayang meliputi. 1) sikap awal 56.25% cukup (C). 2) pelaksanaan gerakan 70% Baik (B). 3) Akhir gerakan cukup (C). dengan skor rata -rata persentasi mencapai 63.33%, berada pada kriteria penilayan cukup (C). Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui rata-rata hasil capaian pada siklus satu sebesar 63.33% klasifikasi rata-rata siswa pada siklus ini belum memenuhi indikator kinerja sebesar 75% untuk itu perlu diadakan tindakan lanjutan untuk lebih meningkatkan kemampuan melakukan sikap kayang pada siswa kelas V SD Negeri 92 Sipatana melalui metode bagian. Refleksi Refleksi merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan baik oleh peneliti maupun pengamat mulai dari awal kegiatan sampai akhir siklus dengan tujuan untuk mendapat gambaran umum apakah tindakan yang dilakukan mempengaruhi peningkatan kemampuan melakukan sikap kayang pada siswa kelas V SD Negeri 92 Sipatana. Setelah siklus I selesai maka peneliti bersama guru mitra merefleksi kembali pembelajaran yang membahas tentang kemampuan sikap kayang dan penggunaan metode bagian untuk mengetahui setiap kekurangan yang perlu dibenahi baik ditinjau dari proses pembelajaranya maupun penempatan metodenya sebagai perangkat pembelajaran dalam hal meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan pembelajaran senam lantai khususnya sikap kayang. Setelah refleksi siklus I selesai peneliti menyimpulkan hal-hal yang menjadi pokok masalah yang dihadapi siswa antara lain: 1. Cara guru dalam memberikan materi dan pelaksanaan melakukan sikap kayang terlihat singkat dan cepat sehingga banyak siswa yang tidak dapat memahami dengan jelas apa yang di ajarkan guru. 2. Terdapat banyak siswa yang belum bisa melakukan sikap kayang dengan baik dan benar. Oleh karena itu guru mitra dan peneliti bersepakat untuk menindaki kembali pada pertemuan selanjutnya agar siswa bisa lebih mudah dan memahami bentuk-bentuk gerakan atau cara penyelesaian dalammelakukan sikap kayang dengan baik dan benar, sehingga dilanjutkan kembali pada siklus berikutnya. Siklus II Pelaksanaan Tindakan siklus II berlangsung pada minggu pertama bulan Maret tepatnya tanggal 04 Maret Dan evaluasi dilakukan tepatnya pada tanggal 07 Maret Adapun yang menjadi inti dalam pemberian tindakan di siklus II ini ditinjau 10

11 11 dari tiga aspek dalam melakukan sikap kayang meliputi (a) sikap awal, (b) pelaksanaan gerakan, dan (c) akhir gerakan. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada minggu pertama bulan Maret, pertemuan pertama tepatnya dimulai pada tanggal 04 Maret 2015 pertemuan kedua 06 Maret 2015, dan evaluasi dilakukan pada tanggal 07 Maret Hasil pelaksanaan tindakan pada siklus II diukur melalui lembar pengamatan siswa yang terdiri dari tiga aspek aspek (a) sikap awal, (b) pelaksanaan gerakan, dan (c) akhir gerakan. Untuk mengukur keterampilan siswa dalam melakukan sikap kayang maka peneliti menggunakan lembar penilaian. Terdapat 3 aspek yang dinilai pada siswa dalam melakukan sikap kayang yaitu: a. Sikap Awal: 1) Tubuh terlentang dilantai. 2) Kedua telapak tangan bertumpu pada lantai. 3) Posisi Kedua Tangan Berada Di Samping Kepala. 4) Ujung-ujung Jari Menghadap Kedalam b. Pelaksanaan Gerakan: 1) Kedua Telapak Kaki Menumpu Pada Lantai. 2) Kedua Kaki Agak Ditekuk Pada Lutut. 3) Doronglah Tubuh Keatas Secara Perlahan-lahan Hingga Kedua Tangan Dan Lutut Lurus. 4) Pandangan Melihat Kebawah. c. Akhir Gerakan: 1) Turunkan Kembali Tubuh Secara Pelahan-lahan, 2) Kedua Tangan Berada Di Samping Telinga Dan Kaki Agak Di Tekuk 3) Luruskan Kembali Kedua Tangan Dan Kaki, 4) Posisi Tubuh Kembali Terlentang Pada lantai. PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini di laksanakan di SDN 92 Sipatana pada siswa kelas V, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan melakukan sikap kayang dalam mata pelajaran penjas dan penempatan metode bagian sebagai perangkat pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini dan untuk mengukur hasil capaian yang diperoleh masing-masing siswa diukur dengan menggunakan skala penilaian yang mengacu pada standar penilaian Universitas Negeri Gorontalo. Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini dimulai dari observasi awal sebagai landasan untuk melakukan tindakan siklus I dan siklus II. Disetiap tindakan yang dilakukan selalu terjadi perubahan. Komponen yang diamati pada setiap tindakan adalah peningkatan kemampuan melakukan sikap kayang bagi siswa. Berdasarkan tabel observasi di atas dapat diketahui bahwa kemampuan melakukan sikap kayang siswa kelas V SDN 92 Sipatana menunjukan kriteria yang kurang hal tersebut dapat dilihat dari perolehan skor rata-rata penguasaan siswa tentang kemampuan melakukan sikap kayang yang meliputi gerakan tehnik dasar yang diamati 1). Sikap awal dengan rata-rata 41.25%. 2). Pelaksanaan gerakan mencapai 58.75%. 3) akhir gerakan mencapai 52.5%. dengan skor rata-rata keseluruhan 50.83% berada pada kriteria penilaian kurang (K). Berdasarkan pada tabel siklus satu di atas dapat diketahui bahwa kemampuan melakukan sikap kayang bagi siswa kelas V SDN 92 Sipatana menunjukan kriteria yang cukup hal ini dapat dilihat dari perolehan skor rata-rata penguasaan siswa tentang kemampuan melakukan sikap kayang meliputi tehnik dasar yang diamati yaitu: 1) sikap awal mencapai 56,25%. 2) pelaksanaan gerakan mencapai 70%. 3) akhir gerakan mencapai %. dengan skor rata-rata keseluruhan 63.33% berada pada kriteria penilaian cukup (C). Selanjutnya pada siklus ke dua, 3 aspek yang dinilai dalam melakukan sikap kayang berdasarkan tehnik dasar yang diamati yaitu: 1) sikap awal dengan rata-rata mencapai 78.75%. 2) pelaksanaan gerakan mencapai 76.25%. 3) akhir gerakan mencapai 75%. keseluruhan gerakan ini dilakukan dengan praktek hingga keseluruhan rata-rata perolehan mencapai 76.66% artinya telah berada pada kategori baik (B). Berangkat dari pernyataan diatas pada setiap evaluasi observasi awal, siklus 1 dan 11

12 12 siklus 2 maka dapat ditarik kesimpulan dari aspek-aspek yang diamati ternyata siswa merasa bahwa gerakan yang paling sulit dilakukan adalah pada tahap pelaksanaan sikap awal, tahap ini dapat dilihat dari hasil perolehan nilai pada aspek-aspek yang diamati pada observasi awal rata-rata siswa memperoleh nilai 41.25, pada siklus I dan pada siklus II Sedangkan gerakan yang paling mudah dilakukan siswa terdapat pada tahap pelaksanaan gerakan hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata siswa pada observasi awal mencapai 58.75, pada siklus I 70, dan pada siklus II mencapai Berdasarkan peningkatan-peningkatan yang terjadi pada setiap evaluasi, maka dapat disimpulkan bahwa dengan mengunakan modifikasi media pembelajaran maka beberapa komponen kemampuan melakukan sikap kayang siswa meningkat, alasannya karena dengan melalui metode bagian, siswa merasa lebih percaya diri dan mudah dalam mengeskpresikan gerakannya, sehingga dalam belajar siswa menemukan gaya belajarnya sendiri dan sesuai dengan tingkat perkembangan gerak yang ada pada siswa itu sendiri. Berdasarkan dari beberapa uraian hasil persentase nilai capaian di atas dapat di lihat pada table berikut ini: Tabel 4.2a Nilai Persentase Observasi Awal, Siklus I, Dan Siklus II. No Aspek Yang Di Observa Siklus I Siklus Amati si Awal II 1 Sikap Awal Pelaksanaan Gerakan 3 Akhir Gerakan Rata-rata Ket Kurang Cukup Baik Sumber: Dokumentasi Penelitian Bertolak dari tabel diatas maka dapat di tarik kesimpulan bahwa dari setiap pelaksanaan teknik dasar sikap kayang pada setiap evaluasi diatas maka dapat diketahui hasil rata-rata dari setiap indikator yang diamati ternyata pada tahap pelaksanaan observasi awal siswa memperoleh nilai kurang (K) atau 50.83%, selanjutnya pada tahap pelaksanaan gerakan siswa memperoleh nilai cukup (C) atau 63.33% dan pada tahap pelaksanaan akhir gerakan siswa memperoleh nilai baik (B) atau 76.66%. Dari penjelasan tersebut jelas bahwa peningkatan dari ke 3 tehnik dasar yang di nilai dalam melakukan sikap kayang siswa kelas V SDN 92 Sipatana dalam kemampuan melakukan sikap kayang mencapai indikator kinerja yang diharapkan.artinya pada masing-masing komponen kemampuan melakukan sikap kayang pada setiap siklus sangat jelas selisih peningkatannya. Dengan demikian hipotesis penelitian tindakan kelas yang menyatakan bahwa: Jika metode bagian diterapkan dalam pembelajaran ini maka, kemampuan dasar sikap kayang pada siswa kelas V SDN 92 Sipatana Gorontalo akan meningkat. Dapat diterima. 4. KESIMPULAN Dari hasil penelitian tindakan kelas (PTK) ini, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan penelitian ini, dalam hal meningkatkan keterampilan melakukan shooting bahwa: 1. Dengan melalui metode bagian dapat meningkatkan kemampuan dasar sikap kayang pada siswa kelas V SDN 92 Sipatana. 2. Hipotesis diterima berdasarkan pencapaian pada indikator kinerja pada observasi siklus II yaitu pada kegiatan melakukan sikap kayang dengan tehnik yang diamati diantaranya yaitu, sikap awal, pelaksanaan gerakan dan akhir gerakan, keseluruhan gerakan tersebut dilakukan dengan praktek dan keseluruhan kemampuan siswa tersebut memperoleh kriteria penilaian dengan rata-rata perolehan smencapai 76,66%, artinya telah berada pada kategori baik. 5. REFERENSI Aqib, Zainal Model-model, Media Dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Yrama Widya 12

13 13 Asmani, Jamal Ma mur Tips Aplikasi Pakem Pembelajaran, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenagkan. Diva Press (Anggota Ikapi) Baqiyudin, Galang Perbandingan Metode Pembelajaran Whole Practice Dan Part practice Terhadap Hasil Belajar Dribbling Bola Basket. Jurnal Pendidikan Gafur, Abdul Desain Pembelajaran Konsep, Model, Dan Aplikasi Dalam Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran. Yogyakarta Ombak Dua Hafid,Tarmudi & Ahmad Rithaudin Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. Khasanah,Umi Perbedaan Pengaruh Metode Pembelajaran Keseluruhan Dan Bagian Terhadap Kemampuan Servis Bawah Bola Volimini Pada Siswa Putra Kelas V SD Negeri Papahan 01 Tasikmadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2009/2010. Digilib.UNS.ac.id. Mufid & Najib Sulhan Mari belajar pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. Margono Penjaskesorkes. Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Mashar, Muhammad Ali Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. Nunuk & Leo, Agung Strategi Belajar Mengajar. Penerbit Ombak Yogyakarta. Ngationo Mari Sehat Bergembira. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. Prasetyo, Agus Perbedaan Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Koordinasi Mata-Tangan Terhadap Hasil Belajar Servis Atas Bola Voli Pada Siswa Putra Kelas VII SMP N 2 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010. Digilib.UNS.ac.id Rosyid, Andan Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Metode Bagian Dan Metode Keseluruhan Terhadap Hasil Belajar Servis Bawah Bola Voli Pada Siswa Kelas 2 SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011. Digilib.UNS.ac.id Ruhimat, Toto Kurikulum & Pembelajaran Oleh Tim Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran. Perpustakaan Nasional. PT Rajagrafindo Solihin, Akhmad Olih Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. Shodikin Chandra & Ahmad E Esnoe Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Untuk SMP/MTS. Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. Try Jaya & Marjuki Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. Wahyuni, Sri dkk Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 1. Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. Wisahati, Aan Sunjata & Teguh Santosa Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Jilid 3. Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional 13

Jurnal yang Berjudul : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pembelajaran Penjaskes Untuk Meningkatkan Teknik Dasar Passing Bawah Siswa

Jurnal yang Berjudul : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pembelajaran Penjaskes Untuk Meningkatkan Teknik Dasar Passing Bawah Siswa Jurnal yang Berjudul : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pembelajaran Penjaskes Untuk Meningkatkan Teknik Dasar Passing Bawah Siswa di Kelas V SDN 7 Tibawa Kabupaten Gorontalo PENERAPAN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN TEKNIK DASAR LEMPAR CAKRAM MELALUI METODE EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 16 BONGOMEME

MENINGKATKAN TEKNIK DASAR LEMPAR CAKRAM MELALUI METODE EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 16 BONGOMEME MENINGKATKAN TEKNIK DASAR LEMPAR CAKRAM MELALUI METODE EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 16 BONGOMEME Rony Amrain Akase 1), Aisah R. Pomatahu 2), Suriyadi Datau 3) 1 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BLOCK DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS VII 7 SMP NEGERI 1 TAPA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BLOCK DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS VII 7 SMP NEGERI 1 TAPA JURNAL MENINGKATKAN KEMAMPUAN BLOCK DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS VII 7 SMP NEGERI 1 TAPA Nurazni Hemuto 1), Aisah R. Pomatahu 2), Sarjan Mile 3) 1 FIKK, Universitas

Lebih terperinci

RISNA PODUNGGE

RISNA PODUNGGE MENINGKATKAN KEMAMPUAN DASAR LAY UP SHOOT MELALUI METODE EXPLICIT INTRUCTION DALAM CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET KELAS VIII B SMP NEGERI 8 KOTA GORONTALO RISNA PODUNGGE fikkung@yahoo.co.id ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE BERPASANGAN SISWA KELAS VIII 3 SMP NEGERI 13 KOTA GORONTALO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE BERPASANGAN SISWA KELAS VIII 3 SMP NEGERI 13 KOTA GORONTALO JURNAL MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE BERPASANGAN SISWA KELAS VIII 3 SMP NEGERI 13 KOTA GORONTALO Nurdin Ngabito 1), Ruslan 2), Zulkifli Lamusu 3) 1 FIKK,

Lebih terperinci

2 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Risna Podungge)

2 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Risna Podungge) JURNAL MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 2 GORONTALO I Putu Nardyanto Anggara 1),

Lebih terperinci

MENINGKATKAN TEKNIK DASAR MENENDANG DENGAN KAKI BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE BERPASANGAN SISWA KELAS VII SMP 1 BOTUPINGGE

MENINGKATKAN TEKNIK DASAR MENENDANG DENGAN KAKI BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE BERPASANGAN SISWA KELAS VII SMP 1 BOTUPINGGE JURNAL MENINGKATKAN TEKNIK DASAR MENENDANG DENGAN KAKI BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE BERPASANGAN SISWA KELAS VII SMP 1 BOTUPINGGE Rusli Busura Sino 1, Aisah R. Pamatahu 2, Ruslan

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations ACTIVE 4 (10) (2015) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN

Lebih terperinci

Jakualine Kamumu mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Drs. Sarjan Mile, MS dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas

Jakualine Kamumu mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Drs. Sarjan Mile, MS dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas 1 Jakualine Kamumu mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Drs. Sarjan Mile, MS dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Syarif Hidayat, M.Or dosen pada Jurusan

Lebih terperinci

TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH MELALUI MEDIA ALAT PERAGA KOTAK DI SDN 15 BELITANG UBAH ARTIKEL ILMIAH

TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH MELALUI MEDIA ALAT PERAGA KOTAK DI SDN 15 BELITANG UBAH ARTIKEL ILMIAH TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH MELALUI MEDIA ALAT PERAGA KOTAK DI SDN 15 BELITANG UBAH ARTIKEL ILMIAH OLEH FRONIKA ANI NIM. F 1102141056 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia

BAB I PENDAHULUAN. gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan memiliki sasaran pedadogis, oleh karena itu pendidikan kurang

Lebih terperinci

LEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG

LEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG LEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG ARTIKEL ILMIAH OLEH CINDRA YUNARNI NIM F1102141029 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS X SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna

Lebih terperinci

PASSING BAWAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOMPETISI PERMAINAN BOLA VOLI DI SDN 14 NANGA SURI

PASSING BAWAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOMPETISI PERMAINAN BOLA VOLI DI SDN 14 NANGA SURI PASSING BAWAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOMPETISI PERMAINAN BOLA VOLI DI SDN 14 NANGA SURI ARTIKEL ILMIAH OLEH ERVINA SUSILAWATI NIM F1102141054 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pendidikan dengan mengabaikan aspek yang lain, sedangkan pendidikan

TINJAUAN PUSTAKA. pendidikan dengan mengabaikan aspek yang lain, sedangkan pendidikan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikan Jasmani 1. Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani mengandung dua pengertian yaitu pendidikan untuk jasmani dan pendidikan melalui aktivitas jasmani. Pendidikan

Lebih terperinci

Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Passing Bawah

Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Passing Bawah Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Passing Bawah RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMP : SMP Negeri 1 Puring Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : VIII/Ganjil

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Hunggaluwa-Limboto, yang

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Hunggaluwa-Limboto, yang 1 BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Hunggaluwa-Limboto, yang menjadi penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI (ROLL DEPAN) MELALUI METODE MODELING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TELAGA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI (ROLL DEPAN) MELALUI METODE MODELING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TELAGA JURNAL MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI (ROLL DEPAN) MELALUI METODE MODELING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TELAGA Amrijal Sangkota 1), Ahmad Lamusa 2), Suriyadi Datau 3) 1 FIKK, Universitas

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA Aba Sandi Prayoga, M.Or. Penjaskesrek STKIP MODERN Ngawi aba_sandy@yahoo.com Abstrak Penelitian ini mempunyai

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola Lusye SD Negeri Tanamodindi, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SMASH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI PEMBELAJARAN GAYA KOMANDO

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SMASH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI PEMBELAJARAN GAYA KOMANDO Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 5, No. 1, Juni 2016 UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SMASH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI PEMBELAJARAN GAYA KOMANDO Ilham Surya Fallo 1, Hendri 2 Program Studi Pendidikan Jasmani

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengaktulisasikan potensipotensi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengaktulisasikan potensipotensi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengaktulisasikan potensipotensi aktivitas manusia berupa sikap, tindakan dan karya yang diberi bentuk, isi, dan arah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani adalah salah satu mata pelajaran yang di berikan di semua sekolah baik sekolah dasar negeri maupun swasta. Pendidikan jasmani merupakan bagian

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET Ketut Gede Suartha Jaya Dana Sadu, I Made Danu Budhiarta, I Ketut Semarayasa Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar Dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 7 Bulango Selatan Kabupaten Bone

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar Dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 7 Bulango Selatan Kabupaten Bone 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Dan Karakteristik Subjek Penelitian. 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 7 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango dan yang menjadi subjek adalah

Lebih terperinci

Jurnal yang Berjudul

Jurnal yang Berjudul Jurnal yang Berjudul MENINGKATKAN TEKNIK DASAR SENAM LANTAI GULING DEPAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EXPLICIT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS VII SMP N 1 TELAGA Muhammad Ruslan Sawedi 1), Ahmad Lamusu 2),

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Penjaskesrek

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Penjaskesrek UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PENERAPAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN

PENERAPAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PENERAPAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI GULING DEPAN PADA SISWA KELAS V A SD PANGUDI LUHUR ST. TIMOTIUS SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 JURNAL Oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pada umumnya. Pendidikan jasmani merupakan usaha untuk. Pendidikan jasmani berperan sebagai sarana pembinaan dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pada umumnya. Pendidikan jasmani merupakan usaha untuk. Pendidikan jasmani berperan sebagai sarana pembinaan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan usaha pendidikan dengan menggunakan jasmani sebagai alat perantaranya. Pendidikan jasmani tidak lepas dari usaha pendidikan pada

Lebih terperinci

Sheyla Al Bakir 1), Sarjan Mile 2), Ruslan 3) 2 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Sarjan Mile)

Sheyla Al Bakir 1), Sarjan Mile 2), Ruslan 3) 2 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Sarjan Mile) MENINGKATKAN KEMAMPUAN TEKNIK DASAR SERVIS BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRCTION PADA SISWA KELAS VII-4 SMP NEGERI TAPA Sheyla Al Bakir 1), Sarjan Mile 2), Ruslan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA Oleh I Gusti Agung Gede Darma Putra NIM 0816011167 JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. layak dan sejahtera, hal ini menuntut manusia untuk bekerja keras demi mencapai

I. PENDAHULUAN. layak dan sejahtera, hal ini menuntut manusia untuk bekerja keras demi mencapai I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Era globalisasi mengakibatkan peningkatan pemenuhan kebutuhan hidup yang layak dan sejahtera, hal ini menuntut manusia untuk bekerja keras demi mencapai cita-cita. Oleh

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH MELALUI PENDEKATAN MEDIA BOLA KARET PADA SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH GUNAWAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH MELALUI PENDEKATAN MEDIA BOLA KARET PADA SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH GUNAWAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH MELALUI PENDEKATAN MEDIA BOLA KARET PADA SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH GUNAWAN NIM: F48112030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI I Gusti Made Jaya Kesuma NIM. 0816011068 PENJASKESREK FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah

Lebih terperinci

PENINGKATAN SERVIS ATAS BOLAVOLI DENGAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK DI SDN 35 SULANG BETUNG

PENINGKATAN SERVIS ATAS BOLAVOLI DENGAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK DI SDN 35 SULANG BETUNG PENINGKATAN SERVIS ATAS BOLAVOLI DENGAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK DI SDN 35 SULANG BETUNG ARTIKEL ILMIAH OLEH KURNIATI NIM F1102141050 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN ILMU

Lebih terperinci

1 Maryam Adam mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Drs. Ahmad Lamusu, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan

1 Maryam Adam mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Drs. Ahmad Lamusu, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU MELALUI STRATEGI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SDN NO.20 DUNGINGI KOTA GORONTALO Maryam Adam, Ahmad Lamusu, Zulkifli Lamusu 1 ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

UPAYA MENGOPTIMALKAN KETERAMPILAN ROLL DEPAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU SIMPAI DAN BOLA JURNAL. Oleh CANDRA BUANA

UPAYA MENGOPTIMALKAN KETERAMPILAN ROLL DEPAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU SIMPAI DAN BOLA JURNAL. Oleh CANDRA BUANA UPAYA MENGOPTIMALKAN KETERAMPILAN ROLL DEPAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU SIMPAI DAN BOLA JURNAL Oleh CANDRA BUANA PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations ACTIVE 3 (9) (2014) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR BOLA VOLI DENGAN PERMAINAN SERVIS

Lebih terperinci

PENINGKATAN EFEKTIFITAS LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE DENGAN PENDEKATAN BERMAIN DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN EFEKTIFITAS LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE DENGAN PENDEKATAN BERMAIN DI SEKOLAH DASAR PENINGKATAN EFEKTIFITAS LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE DENGAN PENDEKATAN BERMAIN DI SEKOLAH DASAR Dardiansyah, Kaswari, Atiq Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, FKIP UNTAN Email: dardy.lala@yahoo.com

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HEADING SEPAK BOLA MELALUI MEDIA BOLA PLASTIK DI SDN 07 SEBABAS

MENINGKATKAN HEADING SEPAK BOLA MELALUI MEDIA BOLA PLASTIK DI SDN 07 SEBABAS MENINGKATKAN HEADING SEPAK BOLA MELALUI MEDIA BOLA PLASTIK DI SDN 07 SEBABAS ARTIKEL ILMIAH OLEH HENDRIANUS ALEKSANDER NIM F1102141039 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN ILMU

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menggiring bola dengan melalui strategi kelompok.

Lebih terperinci

Mulyono Ruslan S.Pd,M.Pd Zulkifli Lamusu S.Pd,M.Pd

Mulyono Ruslan S.Pd,M.Pd Zulkifli Lamusu S.Pd,M.Pd ABSTRAK Muliono. Penerapan gaya mengajar komando dalam upaya meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas VII SMP Negeri 8 Gorontalo. Skripsi Gorontalo. Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMP/MTs :... Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : VII (Tujuh )/1 (satu) Alokasi Waktu : 6 x 40 menit (3 x pertemuan ) A. Standar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan dipaparkan beberapa cakupan yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan dipaparkan beberapa cakupan yang akan digunakan BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini, akan dipaparkan beberapa cakupan yang akan digunakan dalam penelitian. Cakupan bahasan tersebut yaitu latar belakang, fokus masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bola basket merupakan salah satu permainan bola besar yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bola basket merupakan salah satu permainan bola besar yang terdapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bola basket merupakan salah satu permainan bola besar yang terdapat dalam mata pelajaran pendidikan jasmani. Permainan ini sangat popular dikalangan muda maupun tua,

Lebih terperinci

PASSING BAWAH MELALUI MODIFIKASI BOLAVOLI YANG TERBUAT DARI KERTAS DI SDN 46 ENSALANG

PASSING BAWAH MELALUI MODIFIKASI BOLAVOLI YANG TERBUAT DARI KERTAS DI SDN 46 ENSALANG PASSING BAWAH MELALUI MODIFIKASI BOLAVOLI YANG TERBUAT DARI KERTAS DI SDN 46 ENSALANG ARTIKEL ILMIAH OLEH HASMIN NIM F1102141027 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI I Dewa Made Suastika, Nim 1196015012 PENJASKESREK FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan yang dilakukan di dalam maupun di luar sekolah yang berlangsung seumur hidup.tujuan Pendidikan

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN

JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN TAHUN AJARAN 2015 / 2016 SKRIPSI Oleh : VENSA LUKITA

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING

PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE BERMAIN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 SUNGAI AMBAWANG KABUPATEN KUBU RAYA Iskandar 1, Yulianingsih 2 1,2 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran

Lebih terperinci

ZANUAR BUDIANTO K

ZANUAR BUDIANTO K UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 GENTAN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013 /

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 3 Karangdowo yang berlokasi di desa Kupang, kecamatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. isi, dan arah untuk menuju kebulatan kepribadian sesuai dengan cita-cita

I. PENDAHULUAN. isi, dan arah untuk menuju kebulatan kepribadian sesuai dengan cita-cita I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengaktulisasikan potensipotensi aktivitas manusia berupa sikap, tindakan dan karya yang diberi bentuk, isi, dan arah untuk

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE MODELING SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 1 LUWUK TIMUR

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE MODELING SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 1 LUWUK TIMUR MENINGKATKAN KETERAMPILAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE MODELING SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 1 LUWUK TIMUR Lajibir Pengawas Pendidikan Kabupaten Banggai Abstrak Masalah penelitian

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING PENDAHULUAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PERBAUNGAN TAHUN AJARAN 2015/2016 MUHAMMAD SYALEH,

Lebih terperinci

LOMPAT TINGGI GAYA FLOP DENGAN MODIFIKASI ALAT TALI KARET DI SDN 05 SEBERANG KAPUAS

LOMPAT TINGGI GAYA FLOP DENGAN MODIFIKASI ALAT TALI KARET DI SDN 05 SEBERANG KAPUAS LOMPAT TINGGI GAYA FLOP DENGAN MODIFIKASI ALAT TALI KARET DI SDN 05 SEBERANG KAPUAS ARTIKEL ILMIAH OLEH ABDUSSALAM NIM F1102141037 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR DRIBBLE BOLA BASKET DENGAN METODE TUGAS DI SDN 04 SEBETUNG

HASIL BELAJAR DRIBBLE BOLA BASKET DENGAN METODE TUGAS DI SDN 04 SEBETUNG HASIL BELAJAR DRIBBLE BOLA BASKET DENGAN METODE TUGAS DI SDN 04 SEBETUNG ARTIKEL ILMIAH OLEH HANSAN NUDIN NIM F1102141063 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN 19 BOKAT KABUPATEN BUOL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN 19 BOKAT KABUPATEN BUOL 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN 19 BOKAT KABUPATEN BUOL Abdul Jalil Gunawan Hasanuddin Pendidikan Olahraga FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai suatu kegiatan telah di kenal dan di sadari atau tidak di lakukan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai suatu kegiatan telah di kenal dan di sadari atau tidak di lakukan oleh 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Belajar adalah adalah suatu proses yang di tandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang dan perubahan tersebut terjadi karena adanya usaha. Sejak lahir

Lebih terperinci

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BALING-BALING MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN 2 CIBOGO WALED

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BALING-BALING MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN 2 CIBOGO WALED MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BALING-BALING MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN 2 CIBOGO WALED Universitas Pendidikan Indonesia hendipaweka@upi.edu Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom 24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Metodologi penelitian adalah cara yang dilakukan secara sistematis

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KUTAMENDALA 02.

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KUTAMENDALA 02. Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP PADA SISWA KELAS V SD

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kompleks, karena mencakup dimensi bio-sosio-kultural. Ditinjau dari aspek

I. PENDAHULUAN. kompleks, karena mencakup dimensi bio-sosio-kultural. Ditinjau dari aspek I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas dalam pendidikan jasmani dan olahraga merupakan fenomena yang kompleks, karena mencakup dimensi bio-sosio-kultural. Ditinjau dari aspek biologis isi kegiatan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP SD Negeri Kutamendala 02, Kecamatan Tonjong, Kabupaten

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DRIBBLE BOLA BASKET DENGAN METODE BERMAIN DI SDN 9 TAPANG PERODAH

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DRIBBLE BOLA BASKET DENGAN METODE BERMAIN DI SDN 9 TAPANG PERODAH PENINGKATAN HASIL BELAJAR DRIBBLE BOLA BASKET DENGAN METODE BERMAIN DI SDN 9 TAPANG PERODAH ARTIKEL ILMIAH OLEH MATHEUS NIM F1102141053 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN ILMU

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian ini dilakukan dengan metode kaji tindak dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdiri dari 9 orang siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdiri dari 9 orang siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan. Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Limboto Kabupaten Gorontalo, dengan jumlah siswa 21

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan olahraga Nasional, seperti tercantum dalam Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan olahraga Nasional, seperti tercantum dalam Undang Undang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembinaan olahraga sejak dini merupakan satu program kebijakan pembinaan olahraga Nasional, seperti tercantum dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 3

Lebih terperinci

(Muhtar Karnain, Hariadi Said, Ucok H. Refiater)

(Muhtar Karnain, Hariadi Said, Ucok H. Refiater) STUDI ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN FISIK MAHASISWA SEMESTER 1 ANGKATAN 2013 JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO (Muhtar Karnain,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: ENDING AJISAKA NIM:

SKRIPSI. Oleh: ENDING AJISAKA NIM: UPAYA MENINGKATKAN METODE PEMBELAJARAN PART AND WHOLE TERHADAP HASIL BELAJAR PASING BAWAH BOLAVOLI KELAS XI SMK BINA KARYA PACITAN TAHUN PELAJARAN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

KUSNAN. Pendahuluan. Abstrak:

KUSNAN. Pendahuluan.   Abstrak: Penggunaan Metode Praktek Terbimbing Pada Pembelajaran Pendidikan Jasmani untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dasar Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Kelas VIII-C SMP Negeri 3 Ngimbang Semester II Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong. perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan,

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong. perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial),

Lebih terperinci

LEMPAR TANGKAP BOLA MELALUI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN BOLA KASTI DI SDN 24 SENGKABANG

LEMPAR TANGKAP BOLA MELALUI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN BOLA KASTI DI SDN 24 SENGKABANG LEMPAR TANGKAP BOLA MELALUI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN BOLA KASTI DI SDN 24 SENGKABANG ARTIKEL ILMIAH OLEH TIKA ZINAWATI NIM F1102141023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN

Lebih terperinci

PROGRAM PELAKSANAAN UJIAN PRAKTIK MATA PELAJARAN PENJASKES SMP NEGERI 1 TAJURHALANG

PROGRAM PELAKSANAAN UJIAN PRAKTIK MATA PELAJARAN PENJASKES SMP NEGERI 1 TAJURHALANG DI SUSUN OLEH : 1. Syahrudin,S.Pd 2. Galih rudiansyah,s.pd SMP NEGERI 1 TAJURHALANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PROGRAM PELAKSANAAN UJIAN PRAKTIK MATA PELAJARAN PENJASKES SMP NEGERI 1 TAJURHALANG TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) merupakan bagian integral dan tidak dapat dipisahkan dari pendidikan secara keseluruhan. Banyak manfaat

Lebih terperinci

PENERAPAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

PENERAPAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI PENERAPAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI Haris Prayogi NIM 0860065 PENJASKESREK FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja, Jalan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT MELALUI PERMAINAN HITAM HIJAU PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PADAMENAK KECAMATAN JALAKSANA KABUPATEN KUNINGAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 Andreas Juhara Guru

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING SEPAKBOLA DENGAN KAKI BAGIAN DALAM MENGGUNAKAN METODE BERMAIN

UPAYA MENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING SEPAKBOLA DENGAN KAKI BAGIAN DALAM MENGGUNAKAN METODE BERMAIN UPAYA MENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING SEPAKBOLA DENGAN KAKI BAGIAN DALAM MENGGUNAKAN METODE BERMAIN Heri Rustanto Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga dan

Lebih terperinci

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA. Oleh I Made Dwi Ariyuda NIM

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA. Oleh I Made Dwi Ariyuda NIM ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA Oleh I Made Dwi Ariyuda NIM 0816011017 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS

Lebih terperinci

MOH. HABSA ALIEFTIYAN

MOH. HABSA ALIEFTIYAN JURNAL UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN PASING BAWAH BOLA VOLI MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN PART WHOLE UNTUK SISWA KELAS V DI SD NEGERI TAWANG 3 KECAMATAN WATES KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan mengarahkan siswa pada perubahan tingkah laku yang di inginkan. Pengertian ini cukup

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMP/MTs :... Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan : VII (Tujuh )/1 (satu) : Mempraktikan

Lebih terperinci

Dedi Asmajaya

Dedi Asmajaya Jurnal Pedagogik Keolahragaan Volume 02, Nomor 01, Januari - Juni 2016, UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN YANG DIMODIFIKASI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Ressearch) model Hopkins (1993). Metode

Lebih terperinci

MENINGKATKAN LEMPAR LEMBING MELALUI MODIFIKASI BOLA BEREKOR DI SDN 08 TRANS MERBANG

MENINGKATKAN LEMPAR LEMBING MELALUI MODIFIKASI BOLA BEREKOR DI SDN 08 TRANS MERBANG MENINGKATKAN LEMPAR LEMBING MELALUI MODIFIKASI BOLA BEREKOR DI SDN 08 TRANS MERBANG ARTIKEL ILMIAH OLEH JOKO HARYONO NIM : F110241174 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN ILMU

Lebih terperinci

MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA. Untung

MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA. Untung Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI NUR AHMAD MUHARRAM DOSEN PENJASKESREK UNP KEDIRI ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di lapangan bola basket SMA Negeri Kebakkramat. 2. Waktu Penelitian Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN VARIASI GERAK DASAR DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN ROUNDERS MELALUI PERMAINAN TARGET

MENINGKATKAN VARIASI GERAK DASAR DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN ROUNDERS MELALUI PERMAINAN TARGET 91 S p o R T I V E, V o l u m e 2 N o m o r 1 T a h u n 2 0 1 7 MENINGKATKAN VARIASI GERAK DASAR DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN ROUNDERS MELALUI PERMAINAN TARGET Tomi Ripandi ( tomi.ripandi@student.upi.edu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Ada banyak cara atau metode yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Ada banyak cara atau metode yang digunakan dalam 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode atau cara yang ditempuh dalam upaya memecahkan masalah dalam penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

Lebih terperinci

Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No

Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No Penerapan Model Pembelajaran Picture And Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Materi Pengaruh Awan Dan Cuaca Supardi SD Negeri 01 Sepanjang Tawangmangu Abstrak: Penelitian tindakan kelas ini bertujuan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN TEKNIK DASAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKX MELALUI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SATAP TABONGO

MENINGKATKAN TEKNIK DASAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKX MELALUI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SATAP TABONGO JURNAL JURNAL MENINGKATKAN TEKNIK DASAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKX MELALUI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SATAP TABONGO Syafar Jamaluddin 1), Ucok Hasian Refiater 2), Marsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat di pisahkan dengan kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat di pisahkan dengan kehidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat di pisahkan dengan kehidupan manusia. Pendidikan pada hakekatnya merupakan sarana untuk memperoleh kelangsungan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA C Bagus Aringga Putra, I Nym Kanca, I Pt Panca Adi Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah komponen yang tidak dapat dipisahkan dengan kemajuan zaman dan kesejahteraan masyarakat. Dalam era globalisasi ini setiap bangsa dituntut untuk

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HEADING DENGAN BOLA KARET DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DI SDN 14 SUNGAI PUTAT

MENINGKATKAN HEADING DENGAN BOLA KARET DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DI SDN 14 SUNGAI PUTAT MENINGKATKAN HEADING DENGAN BOLA KARET DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DI SDN 14 SUNGAI PUTAT ARTIKEL ILMIAH OLEH MULURI NIM F1102141036 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN ILMU

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data dilakukan pada bulan mei 2013 sampai. a. Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Meningkatkan Kemampuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data dilakukan pada bulan mei 2013 sampai. a. Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Meningkatkan Kemampuan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Waktu penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini digunakan dalam pengumpulan data dilakukan pada bulan mei 2013 sampai.

Lebih terperinci

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI Oleh I Wayan Sudarsana NIM 0816011124 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI

Lebih terperinci

SKRIPSI. oleh : FEBRIAN RIZKI SUSANDI NIM :

SKRIPSI. oleh : FEBRIAN RIZKI SUSANDI NIM : HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu

Lebih terperinci