PENERAPAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN
|
|
- Sonny Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENERAPAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI GULING DEPAN PADA SISWA KELAS V A SD PANGUDI LUHUR ST. TIMOTIUS SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 JURNAL Oleh: RISKI IDA PANGESTIKA K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA November 2015 commit to user i
2 PENERAPAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI GULING DEPAN PADA SISWA KELAS V A SD PANGUDI LUHUR ST. TIMOTIUS SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Riski Ida Pangestika K Pendidikan Kepelatihan Olahraga JPOK FKIP Universitas Sebelas Maret riskiiida@yahoo.com ABSTRAK Riski Ida Pangestika. PENERAPAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI GULING DEPAN PADA SISWA KELAS V A SD PANGUDI LUHUR ST. TIMOTIUS SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. November Tujuan penelitian ini adalah untuk meningklatakn hasil belajar senam lantai guling depan melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas V A SD Pangudi Luhur St. Timotius Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V A SD Pangudi Luhur St. Timotius Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 44 siswa yang terdiri dari 24 siswa putra dan 20 siswa putri. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari guru dan siswa, data hasil belajar gulingh depan diperoleh melalui tes unjuk kerja, lembar observasi digunakan untuk menghumpulkan data kegiatan siswa di dalam mengikuti proses pembelajaran senam lantai guling depan. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif yang didasarkan pada analisis kualitatif dengan prosentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar senam lantai guling depan. Hasil belajar tersebut melalui aspek psikomotorik, kognitif dan afektif dari 44 siswa hanya 11 siswa yang mencapai KKM atau 25% pada kondisi awal, mengalami peningkatan menjadi 65,91% atau 29 siswa yang mencapai batas tuntas pada akhir siklus I. Selanjutnya meningkat menjadi 86,36% atau 38 siswa yang mencapai batas tuntas pada akhir siklus II. Dengan demikian, penelitian tindakan kelas pada siswa V A SD Pangudi Luhur St. Timotius Surakarta dalam meningkatkan hasil belajar senam lantai guling depan melalui penerapan alat bantu pembelajaran ini telah berhasil meningktakan hasil belajar senam lantai guling depan pada siswa. Simpulan penelitian ini adalah melalui penerapan alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar senam lantai guling depan pada siswa kelas V A SD Pangudi Luhur St. Timotius Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Kata kunci: Senam Lantai Guling Depan, commit Alat Bantu to user Pembelajaran, Hasil Belajar 1
3 PENDAHULUAN Gerakan dalam senam lantai A. Latar Belakang Masalah membutuhkan keberanian, kelentukan Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian menyeluruh dari sistem tubuh serta teknik yang benar, di samping itu olahraga ini sangat membosankan pendidikan, yang bertujuan untuk Selain itu juga diperoleh data nilai mengembangkan aspek kesehatan, senam lantai guling depan pada siswa kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran, dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kelas V A-D, khususnya kelas V A masih rendah dibandingkan denagn kelas V B, V C dan V D. Masih banyak siswa kelas V A yang belum dapat memenuhi standar kesehatan. Pendidikan jasmani dapat Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang didefinisikan sebagai proses pendidikan yang ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta telah ditentukan di sekolah tersebut yaitu 75, dimana dari 44 siswa hanya 11 anak yang memenuhi standar KKM atau 25% dengan rata-rata 75. Selebihnya 75% siswa masih kurang dalam penguasaan teknik guling depan. Dari permasalahan di atas, maka didik untuk terlibat langsung dalam peneliti ingin adanya variasi metode berbagai pengalaman belajar melalui pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas jasmani yang dipilih serta kemampuan guling depan salah satunya dilakukan secara sistematis. Pembekalan dengan menggunakan alat bantu pengalaman belajar itu diarahkan untuk pembelajaran. Alat bantu pembelajaran membina pertumbuhan fisik dan adalah alat-alat yang digunakan oleh pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat. Senam lantai merupakan salah satu cabang olahraga yang diajarkan pada siswa pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran. Alat bantu pembelajaran ini berfungsi untuk membantu dalam proses pengajaran. Penggunaan alat bantu sebagai Sekolah Dasar (SD). Cabang olahraga ini bentuk pembelajaran yang bersifat kurang begitu populer di masyarakat, sehingga kurang diminati pula oleh siswasiswa dalam pelajaran Pendidikan Jasmani pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) sangat diperlukan, misalkan alat bantu berupa Olahraga dan Kesehatan di sekolah. commit to matras user miring. Keadaan ini akan 2
4 membantu menumbuhkan motivasi dan antusiasme siswa terhadap materi ajar guling depan. Dari latar belakang masalah diatas maka peneliti ingin melakukan penelitian pada refleksi dari setiap siklus, sebab refleksi ini tergantung pada fakta dan interprestasi data yang diperoleh atau kondisi yang ada dilapangan. Refleksi dilakukan untuk memperoleh hasil yang tindakan kelas (PTK) senam lantai yang maksimal mengenai penerapan berjudul Penerapan Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Senam Lantai Guling Depan Pada Siswa Kelas V A SD Pangudi Luhur penggunaan alat bantu pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar senam lantai guling depan pada siswa kelas V A SD Pangudi Luhur St. Timotius Surakarta. St. Timotius Surakarta Tahun Pelajaran Analisis data yang digunakan 2015/2016. dalam penelitian ini analisis deskriptif kualitatif dengan prosentase. Pengumpulan METODE PENELITIAN data menggunakan tes dan observasi Penelitian ini menggunakan dimana tes digunakan untuk metode penilitian tindakan kelas (PTK). mengumpulkan data dan mengukur Penelitian ini merupakan penelitian praktis kemampuan siswa dalam aspek kognitif yang berfungsi untuk mencari solusi atau tingkat penguasaan materi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh peneliti. Peneliti berkolaborasi dengan guru untuk menyelesaikan permasalahan proses pembelajaran di kelas. pembelajaran guling depan dalam senam lantai dalam bentuk lisan dan tertulis sedangkan observasi digunakan sebagai teknik pengumpulan data tentang hasil Solusi yang dimaksud adalah belajar guling depan siswa dan tentang tindakan berupa alat bantu pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar senam aktifitas siswa selama mengikuti proses belajar mengajar melalui alat bnatu dalam lantai guling depan pada siswa kelas V A pembelajaran guling depan. Teknik SD Pangudi Luhur St. Timotius Surakarta. pengujian validitas data pada Penelitian Penerapan alat bantu pembelajaran Tindakan Kelas ini menggunakan dilakukan secara berulang dalam setiap triangulasi yang merupakan salah satu cara pembelajaranya, artinya cara menerapkan yang digunakan untuk peningkatan alat bantu pembelajaran dalam setiap validitas data penelitian. Triangulasi siklusnya adalah sama baik pada siklus I meliputi triangulasi data, triangulasi maupun pada siklus II. Perbedaan terletak commit to sumber, user triangulasi metode. 3
5 HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini menunjukan bahwa melalui penggunaan alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar senam lantai guling depan. Hasil belajar tersebut meliputi aspek pisikomotorik, kognitif, dan afektif dari 44 siswa hanya 11 siswa yang mencapai KKM atau 25% pada kondisi awal, mengalami peningkatan menjadi 65,91% atau 29 siswa yang mencapai batas tuntas pada siklus I. Selanjutnya meningkat menjadi 86,36% atau 38 siswa yang mencapai batas tuntas pada akhir siklus II. Hasil belajar siswa pada siklus I dan II disajikan dalam tabel berikut. dibawah KKM dan belum sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu ketuntasan hasil belajar sebesar 80%, sehingga dilanjutkan ke siklus II. Hal ini karena adanya beberapa kendala seperti, para siswa masih perlu adaptasi dengan penerapan alat bantu pembelajaran, masih terdapat siswa yang kurang serius dalam mengikuti pembelajaran dan masih lemahnya pemahaman konsep gerak beberapa siswa terhadap materi senam lantai guling depan. Tabel Deskripsi Hasil Belajar Senam Lantai Guling Depan Siswa pada Akhir Siklus II Tabel Deskripsi Hasil Belajar Senam Lantai Guling Depan Siswa pada Akhir Siklus I. Prosentase Ketuntasan Tidak Tuntas Tuntas Total Prosentase Ketuntasan Tidak Tuntas 34, 09% (15 siswa) Tuntas 65,91% (29 siswa) Total 100% (44 siswa) Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa rata-rata hasil belajar siswa yang tuntas diperoleh pada akhir tindakan siklus I sebanyak 65,91%. Hasil ini belum menunjukan hasil yang maksimal, masih banyak nilai siswa yang commit to user 4 13,64% (6 siswa) 86,36% (38 siswa) 100% (44 siswa) Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dan guru dan hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus II ini guru dapat mengerti kekurangan-kekurangan yang telah dialami selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Penggunaan penerapan alat bnatu pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar senam lantai guling depan diperoleh secara maksimal.
6 Peneliti juga telah berhasil membangkitkan semangat siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan tertib. Siswa juga tidak cepat bosan dan semakin termotivasi dengan materi pembelajaran yang diberikan, siswa telah mampu melakukan teknik guling depan dengan baik, walaupun masih ada beberapa siswa yang kurang baik. hasil Dari deskripsi data terlihat bahwa belajar siswa sudah cukup baik dengan ketuntasan hasil belajar mencapai 86,36%, ini berarti proses belajar mengajar telah dikatakan berhasil karena telah melebihi indikator pencapaian hasil belajar dari 80%, meskipun masih terdapat 6orang (13,64%) siswa yang belum tuntas, hal ini disebabkan karena ada beberapa orang diantara siswa masih merasa kurang percaya diri dalam mengikuti pembelajaran sehingga tidak maksimal dalam memperoleh hasil belajarnya dan artinya keaktifan dan kemampuan siswa meningkat sesuai yang diharapkan dan pembelajaran dinyatakan berhasil B. Implikasi meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini memberikan suatu Penerapan penggunaan alat bantu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan pembelajaran yang digunakan oleh peneliti proses pembelajaran tergantung pada dan guru mampu mengubah kondisi kelas beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut menjadi lebih baik, sehingga proses belajar berasal dari pihak guru maupun siswa. mengajar dan pemberian materi bisa Faktor dari pihak guru yaitu berlangsung lebih maksimal, melihat hasil kemampuan guru dalam mengembangkan yang diperoleh pada tindakan II maka commit to user materi, kemampuan seorang guru dalam 5 Penelitian Tindakan Kelas telah memenuhi target dari rencana terget yang telah ditentukan. Dan dirasa sudah optimal sesuai dengan yang diharapkan. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut : Bahwa melalui penerapan alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar senam lantai guling depan pada kelas V A SD Pangudi Luhur St. Timotius Surakarta. Hal ini dapat dilihat dari presentase ketuntasan yang meningkat pada setiap siklus. Pada data awal pra siklus presentase ketuntasan yaitu 25% dan pada siklus I presentase ketuntasan meningkat menjadi 65,91% dan meningkat menjadi 86,36% pada siklus II.
7 menyampaikan materi, kemampuan bagi guru yang ingin menggunakan model seorang guru dalam mengelola kelas, cara yang digunakan seorang guru dalam proses pembelajaran, serta model pembelajaran yang digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi. Sedangkan faktor dari siswa yaitu minat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. pembelajaran dengan menggunakan alat bantu. Bagi guru bidang studi Pendidikan Jasmani dan Olahraga, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu alternatif dalam melaksanakan proses pembelajaran Penjasorkes khususnya yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar senam Faktor-faktor tersebut saling lantai guling depan yang efektif dan mendukung satu sama lain, sehingga harus diupayakan dengan maksimal agar semua menarik yang membuat siswa lebih aktif serta menghapus persepsi siswa mengenai faktor tersebut dapat dimiliki oleh guru pembelajaran Penjasorkes yang pada dan siswa dalam proses pembelajaran yang awalnya membosankan menjadi berlangsung di kelas maupun di lapangan. pembelajaran yang menyenangkan. Apabila guru memiliki kemampuan yang Apalagi bagi guru yang memiliki baik dalam menyampaikan materi dan dalam mengelola kelas serta didukung oleh kemampuan yang lebih kreatif dalam membuat model-model pembelajaran yang teknik dan sarana dan prasarana yang lebih banyak, dapat menyalurkan sesuai, maka seorang guru akan dapat kemampuannya dan memanfaatkan menyampaikan materi dengan baik. Materi fasilitas yang tersedia di sekolah dalam tersebut akan dapat diterima oleh siswa upaya meningkatkan kinerja sebagai apabila siswa juga memiliki minat dan motivasi yang tinggi untuk aktif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, kondusif, efektif, dan efisien. Penelitian ini juga memberikan seorang pendidik yang profesional dan inovatif. Dengan diterapkanya alat bantu pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadapmateri senam lantai guling depan, maka siswa memperoleh pengalaman baru dan berbeda dalam deskripsi yang jelas bahwa dengan proses pembelajaran Penjasorkes. penerapan penggunaan alat bantu Pembelajaran Penjasorkes yang pada pembelajaran dapat meningkatkan hasil awalnya membosankan bagi siswa, belajar siswa, sehingga penelitian ini dapat menjadi pembelajaran yang menarik dan digunakan sebagai suatu pertimbangan commit to menyenangkan user bagi siswa. 6
8 Pemberian tindakan dari siklus I dan II memberikan deskripsi bahwa terdapatnya kekurangan atau kelemahan materi, serta dalam mengelola kelas, sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya dapat terus meningkat yang terjadi selama proses pembelajaran seiring dengan peningkatan berlangsung. Namun banyak kekurangankekurangan tersebut dapat diatasi pada pelaksanaan tindakan pada siklus-siklus berikutnya. Dari pelaksanaaan tindakan kemampuan yang dimiliki 2. Guru hendaknya mau membuka diri menerima berbagai bentuk masukan, saran, maupun kritik agar dapat lebih yang kemudian dilakukan refleksi terhadap memperbaiki kualitas dalam proses pembelajaran, dapat dideskripsikan mengajarnya. terdapatnya peningkatan pembelajaran 3. Guru hendaknya lebih inovatif dalam Penjasorkes dan peningkatan hasil belajar menerapkan metode pembelajaran, siswa. Dari segi proses pembelajaran alat bantu pembelajaran, dan media Penjasorkes, penerapan pembelajaran pembelajaran untuk menyampaikan dengan menggunakan alat bantu ini dapat materi pembelajaran. merangsang aspek motorik siswa. Dalam 4. Sekolah hendaknya berusaha hal ini siswa dituntut untuk aktif dalam menyediakan fasilitas yang dapat pembelajaran Penjas yang nantinya dapat mendukung kelancaran kegiatan bermanfaat untuk mengembangkan belajar mengajar. kebugaran jasmani, mengembangkan 5. Kepada guru yang belum menerapkan kerjasama, mengembangkan skill dan alat bantu pembelajaran henknya mengembangkan sikap kompetetif yang kesemuanya ini sangat penting dalam mencob model pembelajaran tersebut dalam pembelajaran Penjas sehingga pendidikan jasmani olahraga dan nantinya dapat bermanfaat untuk kesehatan. meningkatkan hasil belajar anak C. Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal, khususnya pada guru V A SD Pangudi Luhur St. didiknya. 6. Penelitian ini dapat diterapkan di kelas lain maupun di sekolah lain. Namun tentu saja dalam penerapannya harus Timotius Surakarta. sebagai berikut: diikuti oleh penyesuaian dan 1. Guru hendaknya terus berusaha untuk modifikasi seperlunya sesuai dengan meningkatkan kemampuannya dalam konteks kelas ataupun sekolah mengembangkan dan menyampaikan commit to user masing-masing. 7
PENERAPAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN
PENERAPAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI GULING DEPAN PADA SISWA KELAS V A SD PANGUDI LUHUR ST. TIMOTIUS SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki peranan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ROLL BELAKANG
digilib.uns.ac.id JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ROLL BELAKANG MELALUI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS X MIPA 8 SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/ 2016 SKRIPSI Oleh DESI
Lebih terperinciZANUAR BUDIANTO K
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 GENTAN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013 /
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA Aba Sandi Prayoga, M.Or. Penjaskesrek STKIP MODERN Ngawi aba_sandy@yahoo.com Abstrak Penelitian ini mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) merupakan bagian integral dan tidak dapat dipisahkan dari pendidikan secara keseluruhan. Banyak manfaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT MELALUI PERMAINAN HITAM HIJAU PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PADAMENAK KECAMATAN JALAKSANA KABUPATEN KUNINGAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 Andreas Juhara Guru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan secara keseluruhan. Bertujuan mengembangkan aspek
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan. Bertujuan mengembangkan aspek kebugaran jasmani, ketrampilan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP
Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP SD Negeri Kutamendala 02, Kecamatan Tonjong, Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Senam merupakan salah satu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur. Senam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberi dampak positif dalam aspek kehidupan manusia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi setiap manusia. Pendidikan sangat penting artinya bahwa tanpa pendidikan manusia akan sulit untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu gymnastics yang artinya: untuk menerangkan bermacam-macam gerak. yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang berkembang di Indonesia dilaksanakan oleh dua lembaga pendidikan yang berbeda, namun memiliki tujuan yang sama. Lembaga pendidikan tersebut adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian Tindakan Kelas ini telah dilaksanakan di SD Negeri 1 Kebonrejo, Desa Kebonrejo, Kecamatan. Banjarejo Kabupaten.
Lebih terperinciBAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Pra Tindakan
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pra Tindakan Sebelum penelitian dilakukan, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya dilapangan. Selain itu
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KUTAMENDALA 02.
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP PADA SISWA KELAS V SD
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang dirancang secara sistematik untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Sragen tahun pelajaran 2015/2016, yang beralamat di Jl. Dr.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, yang memfokuskan pada pengembangan aspsek kebugaran jasmani, keterampilan
Lebih terperinciLEMPAR TANGKAP BOLA MELALUI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN BOLA KASTI DI SDN 24 SENGKABANG
LEMPAR TANGKAP BOLA MELALUI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN BOLA KASTI DI SDN 24 SENGKABANG ARTIKEL ILMIAH OLEH TIKA ZINAWATI NIM F1102141023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO MELALUI
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO MELALUI PERMAINAN LEMPAR BOLA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TUKSARI KLEDUNG TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh : PARJONO X 4712595 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Senam lantai adalah salah satu jenis senam ketangkasan yang dilakukan pada matras, unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI
UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI NUR AHMAD MUHARRAM DOSEN PENJASKESREK UNP KEDIRI ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah komponen yang tidak dapat dipisahkan dengan kemajuan zaman dan kesejahteraan masyarakat. Dalam era globalisasi ini setiap bangsa dituntut untuk
Lebih terperinciERIK SUPRIANTO K
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING MENGGUNAKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X JURUSAN KEPERAWATAN 2 SMK NEGERI 1 BANYUDONO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter bangsa dari suatu negara. Pendidikan jasmani
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu proses yang wajib diikuti dalam kehidupan setiap individu dan memiliki fungsi serta peranan penting bagi pembentukan karakter
Lebih terperinciJURNAL SKRIPSI PENERAPAN PENDEKATAN TEACHING GAMES FOR UNDERSTANDING
1 JURNAL SKRIPSI PENERAPAN PENDEKATAN TEACHING GAMES FOR UNDERSTANDING (TGFU) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN FOREHAND GROUNDSTROKE DAN AKTIVITAS BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN TONNIS PADA SISWA KELAS IV SD MUJAHIDIN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pra Tindakan Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan survey awal untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu
BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Tindakan kelas ini telah dilaksanakan di Sekolah Dasar Karangasem IV kecamatan Laweyan, kota Surakarta 2. Waktu Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan pada
Lebih terperinciARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI
ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI Oleh I Wayan Sudarsana NIM 0816011124 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD
EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GULING BELAKANG PADA SISWA KELAS IV DAN V SEMESTER 1 MI AL AZHAR GEMBONGAN PONGGOK BLITAR TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia. Karena itu, upaya pembinaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengembangan keterampilan olah raga tetapi pada perkembangan si anak seutuhnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang tercantum dalam kurikulum saat ini. Dimana pendidikan jasmani sebagai komponen pendidikan secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat.pendidikan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat.pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam maupun di luar
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : UMARYANI NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG MELALUI PENDEKATAN LATIHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 SIRANGKANG KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Oleh : UMARYANI NIM: X4711255 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Melalui pendidikan jasmani dikembangkan beberapa aspek yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang mengutamakan gerak fisik yang mempunyai peran penting untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka pendidikan nasional, sekolah dasar (SD) merupakan satu jenjang pendidikan yang paling penting keberadaaannya. Sehingga peningkatan mutu pendidikan
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola Lusye SD Negeri Tanamodindi, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan satu kesatuan dari sistem pendidikan secara keseluruhan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Menurut Kurikulum Tingkat Satuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial),
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial),
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING
JURNAL MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MINI MELALUI PENDEKATAN MEDIA BOARDBALL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SAWAHAN KECAMATAN PANGGUL KABUPATEN TRENGGALEK IMPROVING LEARNING OUTCOMES
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR TENIS MEJA MELALUI MEDIA DINDING PADA SISWA KELAS V SEMESTER II SD NEGERI 1 KRADENAN KEC.
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR TENIS MEJA MELALUI MEDIA DINDING PADA SISWA KELAS V SEMESTER II SD NEGERI 1 KRADENAN KEC. KRADENAN KAB. GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Mardiyani Erna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengembangan psikis yanglebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan
Lebih terperinciJURNAL SKRIPSI PENGARUH PENDEKATAN KETEPATAN DAN PENDEKATAN KECEPATAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN
JURNAL SKRIPSI PENGARUH PENDEKATAN KETEPATAN DAN PENDEKATAN KECEPATAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BULUTANGKIS PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER IV PROGRAM STUDI PENKEPOR JPOK FKIP UNS TAHUN
Lebih terperinciKata kunci: modifikasi alat bantu, hasil belajar memukul bola kasti, permainan bola kasti.
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT BANTU PEMUKUL DAN BOLA PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI SUMBER IV BANJARSARI SURAKARTA Oleh: Ida Pawestri ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Artinya, pendidikan jasmani bukan hanya dekorasi atau ornament yang ditempel pada program
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya yang dikerjakan secara sadar oleh manusia untuk meningkatkan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah upaya yang dikerjakan secara sadar oleh manusia untuk meningkatkan kualitas manusia untuk bersaing dalam membangun taraf hidup bangsa dan negara. Pada
Lebih terperinciLEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG
LEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG ARTIKEL ILMIAH OLEH CINDRA YUNARNI NIM F1102141029 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata pelajaran yang dilaksanakan pada jenjang pendidikan dasar, menengah, bahkan pada pendidikan tinggi.
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Juni 2016
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN SENAM LANTAI SISWA KELAS VIII J SMP NEGERI 4 ABIANSEMAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Lebih terperinciPENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE
PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE Puput Eka Bajuri Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi STKIP Modern Ngawi E-mail: ekacalamander201@gmail.com
Lebih terperinciGALIH PERMANA, 2015 PENGARUH PENGGUNAAN ALAT BANTU MODIFIED SMARTER SPOTTER TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SIKAP KAYANG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan merupakan bagian dari pendidikan secara keseluruhan. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI
IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI I Gusti Made Jaya Kesuma NIM. 0816011068 PENJASKESREK FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk memperoleh kompetensi berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Upaya untuk meningkatkan efektifitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 3 Karangdowo yang berlokasi di desa Kupang, kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Kabupaten Sukoharjo. 2. Waktu Penelitian Penelitian Tindakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini merupakan proses yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan diselenggarakan dalam rangka memenuhi amanat UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini merupakan proses yang sangat kompleks sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan proses untuk membantu individu untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 3 yaitu tujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di lapangan bola basket SMA Negeri Kebakkramat. 2. Waktu Penelitian Penelitian Tindakan
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada FKIP UNP Kediri OLEH:
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS PERMAINAN BOLAVOLI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN DRIIL DAN BERMAIN SISWA KELAS VI SDN 1 DATAR JEPARA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai salah satu komponen pendidikan yang wajib diajarkan di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu komponen pendidikan yang wajib diajarkan di sekolah, pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat strategis dalam pembentukan manusia seutuhnya.
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas VIID SMP Negeri 14 Surakarta tahun pelajaran 2013/2014 pada pokok bahasan aritmatika sosial,
Lebih terperincidan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimana pun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya, sebab
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING
JURNAL SKRIPSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLAVOLI DENGAN ALAT BANTU BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS XI IPA 4 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : BAYU DWI ANDRIATNO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan hak cuti kepada guru yang akan melaksanakan kegiatan penelitian dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah fokus utama dalam pembangunan pendidikan saat ini. Effektivitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru guru yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR BERLARI
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR BERLARI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI IV GENUKHARJO KECAMATAN WURYANTORO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: SUWARDI
Lebih terperinciPENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO-VISUAL
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO-VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI GULING BELAKANG PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: SUTOMO NIM.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penddikan merupakan suatu proses pembentukan pribadi, yang mana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penddikan merupakan suatu proses pembentukan pribadi, yang mana pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu gerakan senam lantai yang diajarkan pada tingkat sekolah
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu gerakan senam lantai yang diajarkan pada tingkat sekolah dasar adalah gerakan guling depan. Gerakan ini dapat dimulai dengan posisi awal berdiri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tahun 2015
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMP N 1 Randublatung Blora, Jl. Diponegoro No. 19, Blora. 2. Waktu Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar yang menumbuh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar yang menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan
Lebih terperinciSTUDI TENTANG PENERAPAN KURIKULUM
STUDI TENTANG PENERAPAN KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMA/MA/SMK SASARAN SE KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 JURNAL Oleh: DITA ASTRI MARTINA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan
Lebih terperinciJURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN
JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN TAHUN AJARAN 2015 / 2016 SKRIPSI Oleh : VENSA LUKITA
Lebih terperinciPENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN WORD SQUARE PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2 BANTENGAN
PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN WORD SQUARE PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2 BANTENGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA
ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA Oleh I Gusti Agung Gede Darma Putra NIM 0816011167 JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan harus diarahkan pada pencapaian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (penjasorkes) adalah bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : SUMINAH NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH MELALUI PENDEKATAN BERMAIN LOMPAT BOX DAN BAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Oleh : SUMINAH NIM: X4711197
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. macam skenario kegiatan pembelajran di kelas. Pembelajaran merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan saat ini, peningkatan kualitas pembelajaran sangat diupayakan, baik dalam penguasaan materi maupun metode pembelajaran yang digunakan.
Lebih terperinciMINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016
Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Penjasorkes... (Aris Bintarko) 1 MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PenjasOrkes) sebagai bagian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PenjasOrkes) sebagai bagian integral dari pendidikan keseluruhan tentu saja memusatkan semua usahanya untuk dapat membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam mengintensifkan penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kompleks, karena mencakup dimensi bio-sosio-kultural. Ditinjau dari aspek
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas dalam pendidikan jasmani dan olahraga merupakan fenomena yang kompleks, karena mencakup dimensi bio-sosio-kultural. Ditinjau dari aspek biologis isi kegiatan
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : AMMRULLOH ZAINUL FUAD K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH SEPAKBOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI AP 2 SMK NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : AMMRULLOH ZAINUL FUAD K5611008
Lebih terperinciMODEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI
MODEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI Dewa Ayu Sudarmianti PENJASKESREK FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja, Jalan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini telah di laksanakan di SMA Negeri 1 Banyudono yang beralamat di Jalan Jembungan, Banyudono,
Lebih terperinci