(Muhtar Karnain, Hariadi Said, Ucok H. Refiater)
|
|
- Liani Gunawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 STUDI ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN FISIK MAHASISWA SEMESTER 1 ANGKATAN 2013 JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO (Muhtar Karnain, Hariadi Said, Ucok H. Refiater) muhtarkarnain@yahoo.co.id Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebugaran fisik mahasiswa semester 1 angkatan 2013 jurusan pendidikan kepelatihan olahraga FIKK UNG. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Data di ambil dari hasil tes keterampilan mahasiswa dengan populasi secara keseluruhan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa mahasiswa baru jurusan pendidikan kepelatihan olahraga FIKK UNG yang memiliki kemampuan fisik yg layak untuk diterima sebesar 63,04% atau sebanyak 58 orang dan yg tidak layak di terima sebesar 36,96% atau sebanyak 34 orang dari 92 orang untuk menjadi mahasiswa baru. Kata kunci : Tingkat kebugaran fisik PENDAHULUAN Untuk menjadi mahasiswa jurusan pendidikan kepelatihan olahraga FIKK tidak cukup dengan lulus tes pengetahuan saja. Akan tetapi harus mengikuti tes keterampilan jurusan pendidikan kepelatihan olahraga yang sesuai tuntutan kebutuhan jurusan tersebut. Tes tersebut sangat membutuhkan dukungan fisik yang prima. Hal ini dikarenakan dalam mengikuti perkuliahan selama 8 semester atau lebih mahasiswa akan berhadapan dengan aktivitas yan mengutamakan fisik. Mulai dari semester satu sampai semester enam rata-rata perkuliahannya dilakukan secara praktek. Mata kuliah praktek secara otomatis membutuhkan kemampuan fisik dari setiap individu dalam hal ini mahasiswa.
2 Yang menjadi persyaratan dalam tes keterampilan tersebut terdiri dari 3 macam yaitu (1) tes antropometri yang berupa berat badan, tinggi badan dan kecacatan tubuh. (2) tes keterampilan yang meliputi; Push-up, Sit-up, lari 60 meter, Ball wall past test, Stork standing balance. (3) tes kesehatan yang mengcakup tensi darah dan tes buta warna. Semuanya merupakan syarat akan menjadi mahasiswa jurusan pendidikan kepelatihan olahraga FIKK di UNG. Oleh karena itu mahasiswa jurusan pendidikan kepelatihan olahraga FIKK dituntut untuk menguasai ataupun memiliki sekurang-kurangnya satu bakat tersendiri diantara semua cabang olahraga. Hal ini menegaskan bahwa jurusan pendidikan kepelatihan olahraga FIKK berbeda dengan jurusan lainnya di UNG. Tes, Pengukuran, dan Evaluasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam berbagai kegiatan pengajaran dan pelatihan olahraga. Karena ketiga hal ini dapat mengetahui perkembangan dan kekurangan, yang akhirnya dapat menghasilkan keputusan yang tepat. Pegajaran dan pelatihan olahraga adalah suatu proses yang dinamis, dimana pengajar atau pelatih dan Pembina berhadapan dengan permasalahan yang membutuhkan pemecahan semakin teliti hasil yang diperoleh melalui tes dan pengukuran maka akan semakin baik keputusan yang diambil. Menilai atau mengevaluasi minat (interest), kemampuan (Competency) dan pengalaman calon mahasiswa terkait bidang keolahragaan yang diminatinya. sebagai data awal untuk kepentingan proses perkuliahan dan seleksi individual dalam perkuliahan yang akan diberikan.maka dalam hal ini saia akan meneliti data dari hasil tes uji keterampilan dasar dengan mengumpulkan data sekundernya. Push-Up Push-up merupakan satu persyaratan yang termasuk dalam tes keterampilan dasar bagi calon mahasiswa baru untuk menjadi mahasiswa jurusan pendidikan kepelatihan olahraga FIKK Dalam tes ini mahasiswa diwajibkan melakukan push-up selama 60 detik sesuai dengan kemampuan tiap individu. Hal ini disebabkan
3 guna mengetahui seberapa besar kekuatan dan daya tahan otot lengan tiap individu dalam melakukan push-up. Menurut Margono dan Budi Aryanto (2010:83) push-up merupakan gerakan yang berfungsi melatih otot lengan dan otot perut. Selanjutnya menurut Farida Mulyaningsih dan kawan-kawan (2010:69) push-up merupakan latihan untuk menguatkan otot-otot lengan. Untuk putra usahakan agar lutut tidak menyentuh lantai, sedangkan putri lutut boleh menempel pada lantai. Jadi, push-up merupakan satu bentuk latihan yang mengutamakan kekuatan otot lengan. Hal ini juga dikatakan oleh Deni Kurniadi dan Suro Prapanca (2010:22) bahwa push-up bertujuan menguatkan kekuatan otot pada lengan dan otot bahu. Adapun prosedur pelaksanaan push-up adalah posisi awal tubuh sejajar dengan permukaan dan siku membentuk sudut 90. Apabila ada aba-aba Ya posisi tubuh naik semaksimal mungkin dengan lengan diluruskan, setelah itu posisi tubuh kembali keposisi awal dan dilakukan selama 60 detik (1 menit). Untuk putra sebagai tumpuannya menggunakan ujung kaki, sedangkan putri tumpuan menggunakan kedua lutut dengan kedua kaki disilang. Norma penilaian test push-up (jumlah pengulangan) KATEGORI PUTRA PUTRI Sangat Baik >45 >35 Baik Sedang Kurang Sangat Kurang <20 <10 SMBPTN 2013 Sit-Up Menurut Lasinem dan Sri Santoso Sabarini (2010:87) sit-up merupakan gerakan untuk menguatkan otot perut dan pinggang. Hal yang sama juga dikatakan oleh Deni Kurniadi dan Suro Prapanca (2010:22) bahwa sit-up merupakan latihan kekuatan otot perut.
4 Selanjutnya menurut Mufid dan Najib Sulhan (2010:23) merupakan salah satu latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kelentukan dan koordinasi. Jadi Sit-up pada umumnya merupakan gerakan latihan yang bertujuan menguatkan otot perut. Adapun prosedur dari sit-up adalah tubuh sejajar dengan permukaan dan lutut ditekuk sekitar 45 dengan posisi tangan ditempelkan dibelakang bagian kepala. Apabila ada aba-aba Ya tubuh bergerak kedepan sampai lutut secepat mungkin dan setelah itu posisi tubuh kembali keposisi awal serta dilakukan selama 60 detik. Norma penilaian test Sit-up (jumlah pengulangan) Norma penilaian test Sit-up (jumlah pengulangan) KATEGORI PUTRA PUTRI Sangat Baik >50 >35 Baik Sedang Kurang Sangat Kurang <20 <10 SMBPTN 2013 Lari Cepat 60m Menurut Lasinem dan Sri Santoso Sabarini (2010:11) lari cepat mengutamakan kekuatan dan kecepatan. Lari ini dapat dilakukan perorangan maupun dilombakan. Teknik berlari cepat adalah langkah kaki panjang, posisi badan condong kedepan, siku ditekuk dan menggunakan ujung kaki. Lari cepat 60m merupakan persyaratan yang harus dilewati calon mahasiswa baru dalam uji keterampilan di jurusan pendidikan kepelatihan olahraga. Lari cepat ini bertujuan untuk mengukur kecepatan dengan menggunakan start melayang. Norma penilaian Lari cepat 60m (waktu dalam detik) KATEGORI PUTRA PUTRI Sangat Baik <10.20 <14.40 Baik Sedang
5 Kurang Sangat Kurang >18.00 >20.09 SMBPTN 2013 Ball Wall Past Test Ball wall past test merupakn latihan ataupun gerakan yang bertujuan untuk melatih koordinasi mata dan tangan. Menurut Mufid dan Najib Sulhan (2010:60) melempar atau mengoperkan bola, menangkap atau mematikan lawan pada permainan bola kasti. Lempar tangkap bola dilakukan guna mengetahui tangan yang bisa sepenuhnya menangkap dan melempar dengan baik maupun sudah tidak baik. Dalam lempar tangkap bola skor yang dihitung berdasarkan jumlah bola yang dapat dilempar dengan tangan dominan dan ditangkap dengan tangan yang lain. Untuk uji keterampilan yang dijadikan persyaratan untuk calon mahasiswa baru menjadi mahasiswa FIKK diberikan waktu uji selama 30 detik. Berikut adalah norma penilaian lempar tangkap bola (jumlah pengulangan). Norma penilaian Lempar tangkap bola (jumlah pengulangan) KATEGORI PUTRA PUTRI Sangat Baik >40 >30 Baik Sedang Kurang Sangat Kurang <15 <5 SMBPTN 2013 Stork Standing Balance Stork Standing balance merupakan salah satu satu persyaratan dalam uji keterampilan bagi mahsiswa baru FIKK Stork Standing balance adalah gerkan berdiridengan satu kaki dijinjit berguna untuk mengukur sejauh mana keseimbangan yang dimiliki setiap individu. Selanjutnya menurut Shodiki Chandra dan Achmad Esnoe Sanoesi (2010:108) gerakan berdiri dengan satu kaki merupakan gerakan latihan keseimbangan yang bertumpuh pada satu kaki dengan tujuan menjaga keseimbangan badan. Norma penilaian Stork Standing balance (waktu dalam detik)
6 HASIL KATEGORI PUTRA PUTRI Sangat Baik >50 >50 Baik Sedang Kurang Sangat Kurang <10 <10 SMBPTN 2013 NO ITEM TEST KATEGORI SB B S K SK 1 PUSH UP 30,43% 17,40% 30,43% 19,52% 2,17% 2 SIT UP 13,04% 48,92% 32,60% 5,44% - 3 LARI 60 M 89,13% 9,79% 1,09% BALL WALL TEST - - 2,18% 76,09% 21,74% 5 STORK STANDING 15,22% 11,96% 15,22% 29,35% 28,26% 1. Hasil tes dengan predikat sangat kurang (SK) sebanyak 6 orang dari 92 orang peserta atau 10,43%. 2. Hasil tes dengan predikat kurang (K) sebanyak 24 orang dari 92 orang peserta atau 26,08% 3. Hasil tes dengan predikat sedang (S) sebanyak 15 orang dari 92 orang peserta atau 16,30%. 4. Hasil tes dengan predikat baik (B) sebanyak 16 orang dari 92 orang peserta atau 17,62%. 5. Hasil tes dengan predikat sangat baik (SB) sebanyak 27 orang dari 92 orang peserta atau 29,56%.
7 PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian bahwa nilai hasil tes keterampilan pisik berdasarkan petunjuk penilaian yang dikeluarkan oleh panitia SMBPTN 2013 khususnya dalam bidang olahraga menujukan bahwa: Calon mahasiswa baru jurusan pendidikan kepelatihan olahraga Fakultas Iilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo terdapat sebanyak 9 orang atau 10,43% yang tergolong dalam kemampuan sangat kurang. Hal ini membuktikan bahwa tidak semua calon mahasiswa baru yang memilih jurusan pendidikan kepelatihan olahraga layak dan pantas untuk diterima sebagai mahasiswa baru angkatan Dengan kata lain jika mereka dipaksakan maka bukan tidak tidak mungkin akan mengalami masalah dalam mengikuti perkulian. Artinya kepada calon mahasiswa jurusan pendidikan kepelatihan olahraga yang tergolong dalam kelompok sangat kurang sebaiknya tidak diterima. Selanjutnya untuk calon mahasiswa baru jurusan pendidikan kepelatihan olahraga Fakultas Iilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo angkatan tahun 2013 yang tergolong dalam kelompok kemampuan kurang yaitu sebanyak 24 orang atau 26,08 %. Artinya calon mahasiswa baru jurusan pendidikan kepelatihan olahraga tahun 2013 sedikitnya terdapat 24 orang dari 92 calon mahasiswa jurusan pendidikan kepelatihan olahraga Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan yang terindikasi memiliki kemampuan yang kurang untuk menjadi mahasiswa jurusan pendidikan kepelatihan olahraga. Jika hal ini dipaksakan maka dapat diasumsikan bahwa mereka akan dihadapkan pada permasalahan yang rumit. Hal ini bisa terjadi karena pada prinsipnya syarat utama menjadi mahasiswa jurusan pendidikan kepelatihan olahraga harus memiliki kondisi pisik yang prima. Syarat ini menjadi penting karena 60-70% mata kuliah pada jurusan pendidikan kepelatihan olahraga adalah praktek atau dilaksanakan di lapangan. Artinya setiap calon mahasiswa baru jurusan pendidikan kepelatihan olahraga wajib hukumnya memiliki kondisi pisik yang prima. Oleh karena itu jika ke 24 orang calon mahasiswa baru jurusan pendidikan kepelatihan olahraga tetap diterima, maka calon
8 mahasiswa tersebut harus berusaha keras untuk mengejar ketertinggalan kondisi pisik yang mereka miliki. Selain itu usaha yang sungguh-sungguh dari dosen pengajar mata kuliah harus ektra keras, guna mensejajarkan kondisi pisik mereka dengan mahasiswa liannya yang sudah tergolong sedang, baik dan sangat baik. Sementara itu untuk calon mahasiswa baru yang tergolong dalam kelompok berkemampuan sedang dalam hal keterampilan pisik sesuai hasil tes yaitu sebanyak 15 orang atau 16,30% dari 92 orang calon mahasiswa baru. Kelompok ini termasuk dalam kategori layak untuk menjadi mahasiswa baru jurusan pendidikan kepelatihan olahraga Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo. Meski demikian mereka yang tergolong dalam kelompok ini harus memaksimalkan potensi pisik yang mereka muliki guna mengikuti perkuliahan yang secara umum lebih mengutamakan kesiapan pisik. Artinya mereka harus selalu menyiapkan diri dalam hal kondisi pisik untuk keberlanjutan perkuliahan. Calon mahasiswa baru jurusan pendidikan kepelatihan olahraga Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo angkatan tahun 2013 yang tergolong dalam kategori baik yaitu sebanyak 16 orang atau sebesar 17,62% dari total calon mahasiswa baru 92 orang. Hasil menunjukan bahwa mereka benar-benar siap untuk menjadi mahasiswa baru jurusan pendidikan kepelatihan olahraga. Kesiapan secara pisik yang mereka tunjukan pada saat tes keterampilan pisik yang dilaksanakan oleh panitia mengindikasikan bahwa mereka layak untuk diterima sebagai mahasiswa baru jurusan pendidikan kepelatihan olahraga. Gambaran kondisi pisik yang mereka tunjukan pada saat tes keterampilan pisik merupakan modal utama untuk kelangsungan perkuliahan nanti. Artinya mereka secara pisik dapat dikatakan benar-benar siap dan layak untuk menjadi peserta didik pada jurusan pendidikan kepelatihan olahraga Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo tahun Kelompok terakhir adalah mereka yang tergolong dalam kategori sangat baik, dimana komunitas ini hanya berjumlah 27 orang atau dengan prosentase 29,56%. Mereka yang tergolong dalam kategori ini termasuk langka atau dengan kata
9 lain sangat minim. Artinya kehadiran mereka tidak menjadi beban bagi jurusan pendidikan kepelatihan olahraga Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo. Kelompok ini diharapkan menjadi lokomotif bagi rekan-rekan mereka yang memiliki kemampuan pisik dengan kategori baik, sedang dan kurang serta mereka yang tergolong dalam kelompok sangat kurang. Kehadiran mereka diharapkan membantu mereka-mereka yang tergolong dalam kondisi pisik yang kurang memadai untuk perkuliahan. Dengan demikian kehadiran mereka membawa manfaat bagi jurusan pendidikan kepelatihan olahraga Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo. KESIMPULAN Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa mahasiswa baru T.A 2012/2013 jurusan pendidikan kepelatihan olahraga Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo memiliki kemampuan fisik yang layak untuk diterima sebesar 63,04% atau sebanyak 58 orang. Sedangkan yang tidak layak diterima sebesar 36,96% atau sebanyak 34 orang. DAFTAR PUSTAKA Andi Suntoda (Hariadi Said) Analisis Potensi Fisik Mahasiswa Baru JurusanPendidikan Keolahragaan FIKK UNG Ariyanto, Budi, Margono Penjasorkes. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Chandra, Sodikin., Achmad Esnoe Sanoesi Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Darwin (Sakrinatum Pujiarto) Perbandingan anatara latihan dumbbell dan push-up terhadap hasil peningkatan kemampuan tolakan pada tolak peluru siswa kelas 8 SMP Negeri 8 kota Jambi.
10 = Kurniadi, Deni., Suro Prapanca Penjas Orkes. Jakarta: Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional Lasinem, Sri Santoso Sabarini Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Margono, Budi Ariyanto Penjasorkes. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Mufid, Najib Sulhan Mari Belajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Mulyaningsih, Farida., Erwin Setyo Kriswanto., Yudanto, Herkamaya Jatmika Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional Said Hariadi Analisis Potensi Fisik Mahasiswa Baru Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG 2013 Sarjono dan Sumarjo Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional Supardi, Suroyo Penjasorkes. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional
11
DOKUMEN INSTRUMEN PENILAIAN UJIAN KETERAMPILAN
DOKUMEN INSTRUMEN PENILAIAN UJIAN KETERAMPILAN SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI 2015 PROSEDUR PELAKSANAAN DAN RUBRIK PENILAIAN UJIAN KETERAMPILAN BIDANG KEOLAHRAGAAN 1. MATERI UJIAN Uji Keterampilan
Lebih terperinciBAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117
BAB V KEBUGARAN JASMANI Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117 Kebugaran jasmani merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya untuk meningkatkan dan
Lebih terperinciLAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan
LAMPIRAN 7 Prosedur Pelaksanaan Tes 1. Tes Daya Tahan (Endurance) menggunakan Balke Test Prosedur tes : a. Tujuan untuk mengukur daya tahan kerja jantung dan pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2
Lebih terperinciLatihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas
Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh
Lebih terperinciA. Daya Tahan dan Kekuatan Otot
Kebugaran jasmani harus dipenuhi oleh setiap orang. Kebugaran jasmani merupakan pendukung keberhasilan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Latihan kebugaran jasmani meliputi daya tahan, kekuatan, kelenturan,
Lebih terperinciMelatih Kebugaran. Kecepatan gerak Loncat katak
Pelajaran 7 Melatih Kebugaran Kata Kunci Daya tahan Kekuatan Kelentukan Kecepatan gerak Loncat katak Mencium lutut Lari berbelok-belok Saat di semester 1, kalian pernah berlatih meningkatkan daya tahan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITAN
BAB III METODE PENELITAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel 1. Lokasi penelitian ini adalah di kampus pusat Stadion Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia,yaitu tepatnya berada di jalan Dr. Setiabudhi
Lebih terperinciTES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)
TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) Pengantar : Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrumen
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017
PENGUKURAN KOMPONEN BIOMOTORIK MAHASISWA PUTRA SEMESTER V KELAS A FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN IKIP PGRI BALI TAHUN 2017 I Gusti Putu Ngurah Adi Santika, S.Pd., M.Fis. Fakultas Pendidikan
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN BARROW MOTOR ABILITY TEST. a. Tujuan : Untuk mengukur komponen power otot tungkai
LAMPIRAN 70 Lampiran 1. Petunjuk Pelaksanaan Tes PETUNJUK PELAKSANAAN BARROW MOTOR ABILITY TEST 1. Standing Broad Jump a. Tujuan : Untuk mengukur komponen power otot tungkai b. Alat dan fasilitas: pita
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lapangan Asrama PPLP Sumatera Utara di Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal 2.
Lebih terperinciTES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)
TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) Pengantar : Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrumen
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto Suharsimi (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, karena metode merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan suatu penelitian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan seluruh masyarakat, sedangkan secara khusus pembinaan
Lebih terperinciPEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP
PEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP 19830127 200604 2 001 Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan
34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Arikunto (00: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian yang digunakan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMP/MTs :... Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : VII (Tujuh )/1 (satu) Alokasi Waktu : 6 x 40 menit (3 x pertemuan ) A. Standar
Lebih terperinciPERMAINAN MENUJU CABANG OLAHRAGA SOFTBALL
Permainan up PERMAINAN MENUJU CABANG OLAHRAGA SOFTBALL Tujuan: Melatih keterampilan melempar dan menangkap dari atas kepala dan samping badan. Peralatan: Satu bola softball perpasang, satu glove softball
Lebih terperincibab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang
bab 1 gerak dasar sumber www.sdialazhar14.wordpress.com tanggal 11 Juni 2009 kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang meloncat menggiring setiap hari kamu
Lebih terperinciLampiran 3. Petunjuk Pelaksanaan TKJI untuk Anak Usia Tahun. Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan.
Lampiran 3. Petunjuk Pelaksanaan TKJI untuk Anak Usia 13-15 Tahun 1. Lari 50 meter a. Tujuan Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan. b. Alat dan fasilitas 1) Lintasan lurus, datar, rata, tidak licin,
Lebih terperinciMATA PELAJARAN PENJASORKES
0 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DAN SPESIFIKASI MATA PELAJARAN PENJASORKES SMK PROPINSI DKI JAKARTA PENYUSUN : MGMP DKI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI SUBDIS PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian diperlukan suatu metode penggunaan metode dalam
BAB III PROSEDUR PENELITIAN Metode Penelitian Dalam sebuah penelitian diperlukan suatu metode penggunaan metode dalam sebuah penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya. Tentang suatu
Lebih terperinciTES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)
Lampiran 4. TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) Pengantar : Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan
Lebih terperinciDeni Kurniadi Suro Prapanca Penjas Orkes Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas II
Deni Kurniadi Suro Prapanca Penjas Orkes Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas II Hak Cipta buku ini pada Kementerian Pendidikan Nasional. Dilindungi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. menghasilkan lompatan yang sejauh-jauhnya. Dalam pelaksanaannya,lompat jauh
1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Lompat Jauh Lompat jauh merupakan salah satu nomor bergengsi dalam cabang olahraga atletik khususnya dalam nomor lompat. Lompat
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA SMA NEGERI DI KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013
ARTIKEL ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA SMA NEGERI DI KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 Oleh: JUWANDA A1D408033 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. gerak. Dalam kehidupan sehari-hari kemampuan gerak sangat dibutuhkan baik
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Kemampuan Dasar Setiap manusia pada umumnya dibekali kemampuan dasar berupa gerak. Dalam kehidupan sehari-hari kemampuan gerak sangat dibutuhkan baik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Pasundan 1 kota Bandung dan SMP Pasundan 2 kota Bandung Jalan Pasundan 32 Balong
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2)
LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2) Tes ini memiliki total 12 keterampilan. Untuk 6 keterampilan pertama saya akan meminta anak untuk berpindahdarisatutempatketempat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian agar dapat menungkap jawaban yang diinginkan. Metode ini. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2012:2).
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian diperlukan cara atau langkah-langkah yang dapat memecahkan suatu permasalahan penelitian. Dalam memecahkan masalah tersebut diperlukan
Lebih terperinciterdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani
Gerak Berirama Gerak berirama disebut juga gerak ritmik. Gerak ini dilakukan dalam gerakan dasar di tempat. Contoh dari gerakan yang berirama adalah gerak jalan, menekuk, mengayun, dan sebagainya. Ayo
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN. beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan terbuka. Jika ingin menguasai
7 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Permainan Kasti Permainan kasti termasuk salah satu olahraga permainan bola kecil beregu. Permainan kasti dimainkan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B
PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas jasmani dan direncanakan secara sistimatis dan bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terpendam tanpa dapat kita lihat dan rasakan hasilnya. Menindak lanjuti. mahluk yang butuh berinteraksi dengan lingkungannya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan setiap orang dalam kehidupanya. Pertumbuhan dan perkembangan seorang yang kualitatif juga merupakan hasil dari proses pendidikan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel 1. Lokasi Penelitian Lokasi yang di gunakan selama berlangsungnya penelitian ini adalah bertempat di kampus FPO UPI, Padasuka, Bandung. 2. Populasi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui power otot
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui power otot tungkai, power otot lengan, kelentukan dan keseimbangan dengan hasil belajar kayang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kompleks, karena mencakup dimensi bio-sosio-kultural. Ditinjau dari aspek
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas dalam pendidikan jasmani dan olahraga merupakan fenomena yang kompleks, karena mencakup dimensi bio-sosio-kultural. Ditinjau dari aspek biologis isi kegiatan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP NEGERI 9 MAGELANG Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : IX/I Tahun Pelajaran : 2013/ 2014 A. Standar Kompetensi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sikap lilin merupakan bagian dari keterampilan gerak dasar dalam senam
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sikap lilin merupakan bagian dari keterampilan gerak dasar dalam senam lantai. Sikap lilin adalah sikap yang dilakukan dari posisi tidur terlentang, kemudian mengangkat
Lebih terperinci2 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Risna Podungge)
JURNAL MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 2 GORONTALO I Putu Nardyanto Anggara 1),
Lebih terperinciMari Belajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Hak Cipta buku ini pada Kementerian Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang Mari Belajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SD-MI Kelas IV Mufid, Najib Sulhan Yekti Widodo Penyusun :
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan Kesehatan (FPOK) dan Gelanggang Olahraga Stadion Bumi Siliwangi
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian bertempat di Laboratorium Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) dan Gelanggang Olahraga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Meroda merupakan salah satu gerak dasar yang kompleks, karena dalam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meroda merupakan salah satu gerak dasar yang kompleks, karena dalam melakukan gerakan meroda memerlukan berbagai aspek, seperti fisik antara lain kekuatan, keseimbangan
Lebih terperinciDeni Kurniadi Suro Prapanca Penjas Orkes Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV
Deni Kurniadi Suro Prapanca Penjas Orkes Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV Hak Cipta buku ini pada Kementerian Pendidikan Nasional. Dilindungi
Lebih terperinciPetunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. 1) lintasan lurus, datar, tidak licin, berjarak 30 meter, dan mempunyai
Lampiran Petunjuk Pelaksanaan TKJI Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Petunjuk Pelaksanaan Tes 1. Lari 40 meter a. Tujuan Tes lari ini adalah untuk mengetahui atau mengukur kecepatan.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. (Casady, Mabes, dan Alley :1971) yang dikutip oleh Sudarno,SP (1992:9)
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kebugaran Jasmani Pengertian Kebugaran Jasmani Menurut Karpovich dalam (Casady, Mabes, dan Alley :1971) yang dikutip oleh Sudarno,SP (1992:9) Kebugaran Jasmani didefinisikan sebagai
Lebih terperinciTEKNIK LANJUT BOLAVOLI
TEKNIK LANJUT BOLAVOLI Oleh: Sb Pranatahadi. M.Kes. AIFO. JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Teknik lanjut sebaiknya dilatihkan setelah menguasai teknik
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : Teknik dasar passing atas dalam permainan Bola Voli
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan : SMP N 1 WATES Kelas / Semester : VIII / 1 Mata Pelajaran Materi Alokasi Waktu : PJOK : Teknik dasar passing atas dalam permainan Bola Voli :
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Godean : Penjasorkes : XII/Satu : Tolak Peluru : 3 JP (3 X 45 menit) A. Tujuan Pembelajaran
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN PUSH UP DAN PULL UP TERHADAP KEMAMPUAN JAUHNYA LEMPARAN KEDALAM PADA PEMAIN SEPAKBOLA SISWA SMK NEGERI 1 BATUDAA
PENGARUH LATIHAN PUSH UP DAN PULL UP TERHADAP KEMAMPUAN JAUHNYA LEMPARAN KEDALAM PADA PEMAIN SEPAKBOLA SISWA SMK NEGERI 1 BATUDAA (Fahriyanto Pauweni, Hariadi Said, Ucok H. Refiater) fahriyantopauweni@yahoo.co.id
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. variabel satu dengan variabel yang lain. Sedangkan menurut Soekidjo
23 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Sugiyono (2006 : 11) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk
Lebih terperinciLampiran 1 NILAI AWAL. Jumlah No Nama L/P Awalan Mengguling Lanjutan. Jml N T/B
Lampiran 1 NILAI AWAL No Nama L/P Awalan Mengguling Lanjutan Jml N T/B 1 Y T L 2 2 2 6 67 B 2 P W T L 2 3 2 7 78 T 3 A D L 2 3 2 7 78 T 4 E P P 2 2 2 6 67 B 5 G T L 2 3 1 6 67 B 6 M S L 2 2 2 6 67 B 7
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Menurut Chaplin (1997 : p. 34) ability (kemampuan, ketangkasan, untuk mengerjakan sesuatu yang diwujudkan melalui test.
BAB II KAJIAN TEORI A. Diskripsi Teori 1. Hakikat Kemampuan Dasar Menurut Chaplin (1997 : p. 34) ability (kemampuan, ketangkasan, bakat, kesanggupan) merupakan tenaga (daya) melakukan suatu perbuatan.
Lebih terperinci2.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.
I. Penilaian 1. Instrumen Penilaian sikap Indikator : 1.2.1 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta. 2.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. sesungguhnya akandigunakan sebagai teknik pemberian atau penyajian
BAB II KAJIAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Passing Atas Suhadi, Sujarwo (2009: 37)mengemukakan bahwa: passing atas adalah suatu teknik dasar dalam permainan bolavolidimana
Lebih terperinciBAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG
BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG bab 1 gerak dasar sumber www.sdialazhar14.wordpress.com tanggal 11 Juni 2009 kata kunci berjalan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah survei dengan teknik tes dan pengkuran.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dimana penelitian ini hanya ingin mendeskripsikan atau memaparkan situasi yang sedang berlangsung pada saat penelitian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bola basket adalah salah satu cabang olahraga yang termasuk populer dan banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki karakteristik tersendiri,
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Ijin Dari Fakultas
LAMPIRAN 50 Lampiran 1. Surat Ijin Dari Fakultas 51 Lampiran 2. Lembar Pengesahan 52 Lampiran 3. Surat Ijin dari SDN Purwodadi 53 Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian dari SEKDA 54 Lampiran 5. Surat Ijin
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian secara umum dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. tujuan dengan sebaik mungkin dari usaha penelitian itu sendiri (Surachmad,
60 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara berfikir dan berbuat, yang dipersiapkan dengan baik untuk mengadakan suatu penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penggunaan metode dalam penelitian adalah syarat mutlak untuk dapat melihat kedalaman dari sebuah permasalahan. Ketepatan penggunaan metode dalam penelitian
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Godean : Penjasorkes : XII/Satu : Permainan Bola Basket : 6 JP (6 X 45 menit) A.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis. 2.1.1 Hakikat Permainan Kippers Pada dasarnya permaianan kippers sama dengan permainan kasti, baik dari segi teknik melempar, menangkap,
Lebih terperinciBASIC MOTOR ABILITY OF GRADE IV AND V STUDENTS IN SD N KERATON YOGYAKARTA ACADEMIC YEAR 2015/2016
KEMAMPUAN MOTORIK DASAR SISWA KELAS IV DAN V SD N KERATON YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 BASIC MOTOR ABILITY OF GRADE IV AND V STUDENTS IN SD N KERATON YOGYAKARTA ACADEMIC YEAR 2015/2016 Oleh: Firman
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SSB Satria Muda yang berada di daerah kabupaten Subang. Waktu penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciPermainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli
B Permainan Bola Voli Apakah kamu menyukai permainan bola voli? Sebenarnya permainan bola voli telah memasyarakat. Apakah kamu telah dapat melakukan gerak dasar permainan bola voli dengan benar? Ayo kita
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. permainan kasti dengan baik, maka harus menguasai teknik-teknik dasarnya.
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1. KAJIAN TEORI 2.1.1. Hakekat Permainan Kasti Permainan kasti termasuk salah satu olahraga permainan bola kecil beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. perlakuan (treatment), seperti pendapat Thomas dan Nelson (1997:352).
0 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, karena adanna perlakuan (treatment), seperti pendapat Thomas dan Nelson (1997:35). Bertujuan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hakikat Power Otot Tungkai a. Pengertian Power otot tungkai Power otot tungkai adalah sekelompok otot tungkai dalam berkontraksi dengan beban tertentu. Salah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. membuktikan sesuatu atau untuk mencari sebuah jawaban.
42 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah salah satu cara yang ditempuh dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian adalah penyelidikan yang dilakukan untuk membuktikan sesuatu
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. yang akan digunakan dalam proses penelitiannya, sebab metode penelitian
39 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian seseorang peneliti harus menentukan metode yang akan digunakan dalam proses penelitiannya, sebab metode penelitian merupakan
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode/Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif komparatif yaitu penelitian deskriptif yang bersifat membandingkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS. terbukti hampir diseluruh dunia memainkan olahraga ini. Menurut Sindhu dkk
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 Hakekat Permainan Sepak Bola Permainan sepak bola merupakan olahraga yang sangat digemari saat ini, terbukti hampir diseluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi yang maksimal, banyak. Harsono (2000:4) mengemukakan bahwa: Apabila kondisi fisik atlet dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk mencapai prestasi yang maksimal, banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya adalah kemampuan atau kondisi fisik. Menurut Harsono (2000:4) mengemukakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penggunaan sebuah metode dalam penelitian bertujuan agar dapat memperoleh data yang dapat mengungkap permasalahan yang ingin diselesaikan. Hal ini seperti
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Ijin Penelitian
LAMPIRAN 55 Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian 56 Lampiran 2. Prosedur Pelaksanaan Tes PROSEDUR PELAKSANAAN TES 1. Lari 30 Meter a. Tujuan : untuk mengukur kecepatan lari menempuh jarak 30 meter b. Alat
Lebih terperinciLARI JARAK PENDEK (SPRINT)
LARI JARAK PENDEK (SPRINT) Lari jarak pendek (sprint) adalah semua perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan penuh/maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh. Kelangsungan gerak pada sprint
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat yang menjadi acuan sebuah penelitian dan penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini menggunakan komparatif. Menurut Ulber (2005)
39 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan komparatif. Menurut Ulber (2005) penelitian komparatif adalah penelitian yang membandingkan dua gejala atau lebih.
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN
29 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Proses suatu penelitian hendaknya dapat ditentukan suatu metode penelitian yang akan digunakan, hal ini berdasarkan pada suatu pemahaman bahwa metode
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang
33 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan dara dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengukur seberapa besar hubungan dan tingkat singinifikan antara power otot
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik korelasional. Secara operasional tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian
III. METODE PENELITIAN 3. Metode penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (006:60) Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian yang digunakan
Lebih terperinciAnalisis SKKD Gerak. Aris Fajar Pambudi FIK UNY
Analisis SKKD Gerak Aris Fajar Pambudi FIK UNY Kelas I semester 1 1. Mempraktikkan gerak dasar ke dalam permainan sederhana/ aktivitas jasmani dan nilai yang terkandung di dalamnya 1. Mempraktikkan gerak
Lebih terperinciBAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN
BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penulis mengambil lokasi penelitian ini di Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kabupaten Kuningan, Kecamatan Cilimus.
Lebih terperinciKRITERIA/KETUNTASAN PENSKORAN. No Aspek Komponen Skor Keterangan 1 Sikap Badan 1. Condong ke depan 2. Pandangan ke depan 3.
Lampiran 1. Kriteria/Ketuntasan Penskoran KRITERIA/KETUNTASAN PENSKORAN No Aspek Komponen Keterangan 1 Sikap Badan 1. Condong ke depan 2. Pandangan ke depan 3. Kepala rileks 2 Langkah Kaki 1. Langkah panjang
Lebih terperinciPenjasorkes. Untuk SD/MI Kelas III
Penjasorkes Untuk SD/MI Kelas III 3 Hak Cipta buku ini pada Kementerian Pendidikan Nasional. Dilindungi Undang-undang. Penjasorkes Untuk SD/MI Kelas III 3Penyusun : Agus Budhi Juli Hari Pariman Nuryono
Lebih terperinciHUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN CHEST PASS PEMAIN BOLA BASKET SISWA SMP N 11 KOTA JAMBI
Volume 13, Nomor 1, Hal. 13-18 ISSN 0852-8349 Januari Juni 2011 HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN CHEST PASS PEMAIN BOLA BASKET SISWA SMP N 11 KOTA JAMBI Ilham Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciRoni Ahmad mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga; Risna Podungge, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan dan Syarif
PENGARUH LATIHAN SHADOW MENENDANG MENGGUNAKAN BEBAN KARET TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN TENDANGAN BEBAS DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 1 TELAGA BIRU (Roni Ahmad,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jasmani Melalui Bermain sirkuit 8 Pos Siswa kelas IV dan V SD Negeri
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peningkatan Kesegaran Jasmani Melalui Bermain sirkuit 8 Pos Siswa kelas IV dan V SD Negeri Purwodadi Tegalrejo Kabupaten
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Tolak Peluru dan Aspek-Aspeknya. bermula diletakkan dipangkal bahu.
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Tolak Peluru dan Aspek-Aspeknya Tolak peluru merupakan salah satu jenis keterampilan menolakkan benda berupa peluru sejauh mungkin.
Lebih terperinciSILABUS. Indikator Ketercapaian Kompetensi. Materi Pembelajaran. Tingkat Ranah. Tingkat Ranah. Alokasi Waktu. Sumber/ Bahan/Alat.
SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Beban Belajar : 2 sks Mata Pelajaan : Penjas Orkes 2 Standar : 1. Mempraktikkan keterampilan permainan olahraga sepak bola dalam bentuk sederhana nilai-nilai
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
46 Lampiran 10 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah : SD Negeri 2 Sawah Lama Bandar Lampung Mata Pelajaran : Pendidikan jasmani Olahraga dan kesehatan Kelas/Semester : 5/2 Pertemuan :
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk
30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknik dan cara tertentu sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. yaitu Athlon yang berarti memiliki makna bertanding atau berlomba (Yudha
2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Atletik BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN Atletik merupakan istilah dalam olahraga yang berasal dari bahasa yunani yaitu Athlon yang berarti memiliki makna bertanding
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. latihan ini dilakukan secara berulang-ulang dan tuntutan yang semakin dipersulit
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hakikat Latihan Variasi a. Latihan Latihan merupakan realisasi atau pelaksanaan dari materi atau bentuk-bentuk latihan yang telah direncanakan sebelumnya, realisasi
Lebih terperinciKata Kunci: Kemampuan Gerak Dasar.
SURVEY KEMAMPUAN GERAK DASAR PADA SISWA-SISWI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 7 SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA Agus, Victor, Wiwik. Program Studi Pendidikan Jasmani dan Rekreasi FKIP UNTAN e-mail:agusbudiono631@yahoo.co.id
Lebih terperinciBENTUK-BENTUK LATIHAN MULTILATERAL
BENTUK-BENTUK LATIHAN MULTILATERAL MANSUR@UNY.AC.ID KOORDINASI ANGGOTA BADAN Fokus: koordinasi anggota badan 1. Berdiri dengan kedua lengan lurus disamping. 2. Berdiri dengan koordinasi kedua lengan diputar
Lebih terperinciFORMAT RPP. 1.1 Melakukan teknik Menendang Bola. Siswa dapat Melakukan teknik Menendang Bola. a. Ringkasan materi : Menendang bola menuju target
Mata Pelajaran : PENJASORKES 1 Beban Belajar : 2 SKS Pertemuan (Minggu) ke : 1 Alokasi waktu : 2 X 45 menit FORMAT RPP Standar Kompetensi : 1. Mempraktikkan keterampilan permainan olahraga sepak bola dalam
Lebih terperinci