DAFTAR ISI 1. KERANGKA PIKIR PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS 3 PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL

Transkripsi

1 RENCANA STRATEGIS PENGEMBANGAN INDUSTRI Agus Tjahajana j Sekretaris Jenderal

2 DAFTAR ISI 1. KERANGKA PIKIR PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS 3 PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL PENENTUAN SASARAN KUALITATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL PENENTUAN SASARAN KUANTITATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL PENENTUAN SASARAN KUANTITATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI PROPINSI IMPLEMENTASI RENCANA UNTUK PENGEMBANGAN INDUSTRI DI PROPINSI KALIMANTAN TIMUR (SUATU CONTOH PENERAPAN) 28 2

3 1. KERANGKA PIKIR PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL

4 A. KERANGKA KETERKAITAN RPJP, KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INDUSTRI, RPJMN 2, RENSTRA DEPARTEMEN DAN RENSTRA DINAS PROP/KAB Visi Mid Term Short Term 10,11,12,13,14 RPJP Pengembangan industri yang mengolah SDA Pengembangan industri yang memperkuat kemampuan dan pembangunan jaringan interaksi, komunikasi dan informasi Pengembangan industri yang mampu merespon dinamika pasar dalam negeri maupun pasar global Pengembangan industri yang memperkuat integrasi ekonomi nasional, kemandirian bangsa, dan keterkaitan antar industri ke depan Visi 2025 KIN Renstra Dinas2 Propinsi Short Term, Tahunan Tahun menjadi negara Industri Tangguh Tahun 2020 sebagai sasaran Antara menjadi negara Industri Maju Baru RPJM Terselesaikannya permasalahan yang mengahambat, dan rampungnya program revitalisasi, konsolidasi dan restrukturisasi industri yang terkena dampak krisis Tumbuhnya industri yang mampu menciptakan lapangan kerja yang besar. Terolahnya potensi sumber daya alam daerah menjadi produk olahan. Semakin meningkatnya daya saing industri berorientasi ekspor. Tumbuhnya industriindustri potensial yang akan menjadi kekuatan penggerak pertumbuhan industri di masa depan. Tumbuh berkembangnya IKM, khususnya industri menengah sekitar tiga kali lebih cepat daripada industri kecil 4

5 B. TUJUAN PENYUSUNAN RENSTRA PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL Untuk memenuhi amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan PP No. 40 Tahun 2006 tentang Tatacara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional, yaitu: Pimpinan Kementerian/ Lembaga menyiapkan rancangan Renstra-KL sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan berpedoman kepada rancangan awal RPJMN 5

6 2. PENENTUAN SASARAN KUALITATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL

7 A. PROSES PENENTUAN SASARAN KIN (Perpres No. 28 th. 2008) Penentuan sasaran Pembangunan Industri, diawali dengan keinginan untuk menjadikan Indonesia Negara Industri Tangguh pada tahun Tahun 2020 sebagai sasaran antara, diharapkan Indonesia menjadi Negara Industri Maju Baru. (Deklarasi Bogor tahun 1995 antar para kepala Negara APEC) 7

8 B. CIRI NEGARA INDUSTRI MAJU BARU (KIN) Industri Kelas Dunia (sejajar dengan negara sudah maju APEC mis : USA, Jepang ); yang diartikan sebagai : 1. Liberalisasi penuh dengan negara APEC. 2. Peranan dan kontribusi tinggi bagi perekonomian Nasional. 3. Kemampuan seimbang antara IKM dengan Industri Besar. 4. Struktur industri yang kuat (Pohon Industri lengkap dan dalam). 5. Teknologi maju menjadi ujung tombak pengembangan dan penciptaan pasar. 6. Jasa industri yang tangguh. 8

9 3. PENENTUAN SASARAN KUANTITATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL

10 A. PENTERJEMAHANNYA DALAM SASARAN PENGEMBANGAN KUANTITATIF INDUSTRI TAHUN 2020 KUANTITATIF INDUSTRI TAHUN 2020 Skenario I : Menggunakan pencapaian ekonomi Korea tahun 1990-an dengan pertimbangan pada tahun itu Korea dinyatakan sudah menjadi negara industri baru (NIC). Skenario II : Mempertimbangkan Proyeksi Goldman Sachs. Skenario III : Hasil Backcasting dan Forecasting BPS. Skenario IV : Versi FGD Departemen Perindustrian. 10

11 Skenario I: Angka PDB per kapita Korea tahun 90-an sebesar $10.000, maka PDB Indonesia tahun 2020 harus mencapai Rp T (didasarkan pada angka jumlah penduduk sebesar 266,17 juta pada tahun 2020, dengan asumsi pertumbuhan penduduk 1,3% per tahun dan kurs US$1 = Rp ). PDB harus tumbuh sebesar 18% per tahun mulai 2010 sampai tahun MUNGKINKAH???... 11

12 Skenario II : Berdasarkan perhitungan Goldman Sachs proyeksi pertumbuhan Ekonomi Indonesia hanya 4,4 % per tahun; Kondisi ini terlalu rendah Skenario III : Menggunakan perhitungan BPS meghasilkan proyeksi pertumbuhan Ekonomi yang Moderat. BPS menggunakan data post performance (tanpa adanya Extra Effort) Tentu ini bukan yang kita inginkan 12

13 Skenario IV : Angka pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan perhitunan backcasting dan foecasting BPS. Dengan kontribusi industri di tahun 2020 sebesar 30%. Dengan menggunakan titik awal PDB 2008 sebesar Rp T dan estimasi PDB 2009 sebesar Rp T, dan estimasi rata-rata inflasi tahun sebesar 7,5% maka diperoleh angka PDB Indonesia 2020 sebesar Rp T, atau PDB per kapita 2020 sebesar Rp.44,329 juta, atau dengan kurs US$1 = Rp , 000 berarti PDB Indonesia 2020 adalah sebesar US$ Angka ini adalah kira-kira 45 % dari angka PDB per kapita Korea tahun 1990-an (jadi sebenarnya juga masih terlalu rendah tapi melihat kondisi saat ini dirasakan yang paling memungkinkan. 13

14 B. PERHITUNGAN SASARAN KUANTITATIF 2020 : Angka PDB 2020 sebesar Rp T selanjutnya dijadikan dasar. Sumbangan industri terhadap PDB ditentukan, yaitu tahun 2009 sebesar 28%; 2015 sebesar 31%; dan 2020 sebesar 32,5%. Kontribusi industri non-migas adalah: tahun 2009 sebesar 23,7%; 2015 sebesar 27,5%; dan 2020 sebesar 30%. Asumsinya akan terjadi SHIFTING pertumbuhan dari kelompok industri berbasis tenaga kerja dansda ke kekelompok padat modal dan padat teknologi. Dengan expert judgement dari para pejabat Eselon I diperoleh komposisi kontribusi persub-sektor. 14

15 B. PERHITUNGAN SASARAN KUANTITATIF 2020 (lanjutan) Selanjutnya dihitung proporsi kontribusi IK, IM, dan IB dengan menggunakan data BPS tahun 2008, yaitu IK 14,9%; IM 14,6%; dan IB 70,5%. Menurut back-casting maka pertumbuhan IK adalah 10% per tahun. Sasaran pada tahun 2020 adalah proporsi IK-IM dan IB seimbang yaitu 50:50. Dipertimbangkan performance industri nasional selama 10 tahun yang lalu (pertumbuhan dalam 2 digit ISIC) 15

16 C. PERKEMBANGAN INDUSTRI S.D. AKHIR TAHUN ). Pertumbuhan industri Non Migas s.d. Akhir Tahun 2008 CABANG INDUSTRI (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) 1). Makanan, Minuman dan Tembakau ). Tekstil, Brg. Kulit & Alas Kaki ). Brg. Kayu & Hasil Hutan Lainnya ). Kertas dan Barang Cetakan ). Pupuk, Kimia & Barang dari Karet ). Semen & Brg. Galian Bukan Logam ). Logam Dasar Besi & Baja ). Alat Angk., Mesin & Peralatannya ). Barang a Lainnya Total Industri Sumber : BPS, diolah Depperin

17 C. PERKEMBANGAN INDUSTRI (lanjutan) 2). Peran Cabang Industri terhadap PDB Sektor Industri Non Migas CABANG INDUSTRI (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) 1). Makanan, Minuman dan Tembakau ). Tekstil, Brg. Kulit & Alas Kaki ). Brg. Kayu & Hasil Hutan Lainnya ). Kertas dan Barang Cetakan ). Pupuk, Kimia & Barang dari Karet ). Semen & Brg. Galian Bukan Logam ). Logam Dasar Besi & Baja ). Alat Angk., Mesin & Peralatannya ). Barang a Lainnya Total Industri Sumber : BPS, diolah Depperin

18 C. PERKEMBANGAN INDUSTRI (lanjutan) Selanjutnya dibuat lembar kerja postur pertumbuhan sektor industri Berdasarkan asumsi-asumsi diatas dihitung perkiraan pertumbuhan sektor industri tahun : 2020: 1. Tingkat Nasional. 2. Tingkat Propinsi. 3. Tingkat Kabupaten/Kota (masih dalam perhitungan).

19 D. TARGET PENGEMBANGAN KUANTITATIF INDUSTRI TAHUN ) Perkiraan PDB industri No Keterangan Ekonomi Prosentase pertumbuhan PDB (%) PDB dalam trilyun (Rp) 5,187 7,142 11,189 PDB/capita dalam rupiah (Rp) 23,069,637 31,044,104 44,329,986 PDB/capita dalam US $ (US $) 2,307 3,104 4,433 2 Non Migas Kontribusi Ind.Pengolahan (%) 23,68 27, Industri Pengolahan (% Ptbhn)

20 D. TARGET PENGEMBANGAN KUANTITATIF (lanjutan) 2). Perkiraan Peran Sektor Industri Estimasi Kontribusi Estimasi Kontribusi Estimasi Kontribusi Estimasi Kontribusi Estimasi Kontribusi PDB Industri Pengolahan Industri Pengolahan Non Migas ). Makanan, Minuman dan Tembakau ). Tekstil, Brg. kulit & Alas kaki ). Brg. kayu & Hasil hutan lainnya ). Kertas dan Barang cetakan ). Pupuk, Kimia & Barang dari karet ). Semen & Brg. Galian bukan logam ). Logam Dasar Besi & Baja ). Alat Angk., Mesin & Peralatannya ). Barang lainnya

21 2). Perkiraan Pertumbuhan Industri 1 KPI Tahunan KPI Lima Tahunan Industri Pengolahan Non Migas ). Makanan, Minuman dan Tembakau ). Tekstil, Brg. kulit lit&al Alas kakiki ). Brg. kayu & Hasil hutan lainnya ). Kertas dan Barang cetakan ). Pupuk, Kimia & Barang dari karet ). Semen & Brg. Galian bukan logam ). Logam Dasar Besi & Baja ). Alat Angk., Mesin & Peralatannya ). Barang lainnya Meningkatkan Nilai Tambah Industri Industri Pengolahan Non Migas ). Makanan, Minuman dan Tembakau ). Tekstil, Brg. kulit & Alas kaki ki ). Brg. kayu & Hasil hutan lainnya ). Kertas dan Barang cetakan ). Pupuk, Kimia & Barang dari karet ). Semen & Brg. Galian bukan logam ). Logam Dasar Besi & Baja ). Alat Angk., Mesin & Peralatannya ). Barang lainnya Membangun Kemajuan Industri Agro 4 Membangun Kemajuan Industri Masa Depan

22 3) Perkiraan Pertumbuhan Industri Kecil, Menengah dan Besar 2009, 2014 & 2020 No Keterangan Keterangan Kontribusi Ind. Pengolahan Non Migas (% ) Harga Konstan Kontribusi IKM IB (Harga Konstan 2000) , % IK % IM % IB % Kontribusi IKM IB (Harga Berlaku) 1, , , ,9% IK % IM , ,2 IB , , ,1% 1). Makanan, Minuman dan Tembakau Kontribusi IKM IB (Harga Berlaku) ,1% IK ,4% IM ,7% IB ,9% Kontribusi IKM IB (Harga Konstan) ,6% IK % IM ,06% IB ,4% 2). Tekstil, Brg. kulit & Alas kaki Kontribusi IKM IB (Harga Berlaku) ,06% IK % IM ,9% IB ,2% Kontribusi IKM IB (Harga Konstan) ,5% IK % IM ,8% IB % 3). Brg. kayu & Hasil hutan lainnya Kontribusi IKM IB (Harga Berlaku) ,1% IK % IM % IB ,6% Kontribusi iikm IB IB (Harga Konstan) % 2,6% IK % IM % IB ,9% 4). Kertas dan Barang cetakan Kontribusi IKM IB (Harga Berlaku) ,7% IK % IM ,3% IB ,8% Kontribusi IKM IB (Harga Konstan) ,2% IK % IM ,7% IB ,4%

23 3) Perkiraan Pertumbuhan (lanjutan) No Keterangan Keterangan 5). Pupuk, Kimia & Barang dari karet Kontribusi iikm IB IB (Harga Berlaku) ,5% IK % IM % IB ,7% Kontribusi IKM IB (Harga Konstan) ,06% IK % IM ,2% IB ,2% 6). Semen & Brg. Galian bukan logam Kontribusi IKM IB (Harga Berlaku) ,4% IK % IM ,6% IB ,9% Kontribusi IKM IB (Harga Konstan) ,9% IK % IM ,02% IB ,40% 7). Logam Dasar Besi & Baja Kontribusi IKM IB (Harga Berlaku) ,1% IK % IM ,44% IB ,03% Kontribusi IKM IB (Harga Konstan) ,6% IK % IM % IB ,05% 8). Alat Angk., Mesin & Peralatannya Kontribusi IKM IB (Harga Berlaku) , ,4% IK % IM % IB ,04% Kontribusi iikm IB IB (Harga Konstan) ,9% IK % IM ,6% IB ,91% 9). Barang lainnya Kontribusi IKM IB (Harga Berlaku) ,6% IK % IM ,09% IB ,3% Kontribusi IKM IB (Harga Konstan) ,09% IK % IM ,23% IB ,6%

24 4 PENENTUAN SASARAN KUANTITATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI 4. PENENTUAN SASARAN KUANTITATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI PROPINSI

25 1) KEADAAN INDUSTRI MENURUT PROPINSI SAAT INI 2009 Share Jawa: PDRB thd Ind. (tr PDB Rp) Ind. 1) Banten % 2) Jawa Barat % 3) DKI Jakarta % 4) Jawa Tengah % 5) DI Yogyakarta % 6) Jawa Timur % Non Jawa: A 2009 B 7) NAD % 8) Sumatera Utara % 9) Sumatera Barat % 10) Riau % 11) Riau Kepulauan % 12) Jambi % 13) Bengkulu % TOTAL JAWA % 14) Sumatera Selatan % 15) Bangka Belitung % 16) Lampung % 17) Bali % 18) Kalimantan Barat % 19) Kalimantan Tengah % 20) Kalimantan Selatan % 21) Kalimantan Timur % Catatan: Peran per Propinsi 2009 didapat dengan membagi estimasi PDRB dengan Peran per Propinsi tahun 2007 Non Jawa: A ) NTB % 23) NTT % 24) Sulawesi Utara % 25) Gorontalo % 26) Sulawesi Tengah % 27) Sulawesi Selatan % 28) Sulawesi Barat % 29) Sulawesi Tenggara % 30) Maluku % 31) Maluku Utara % 32) Irian Jaya Barat % 33) Papua % TOTAL NON-JAWA % TOTAL % B 25

26 2) HASIL PERHITUNGAN SASARAN KUANTITATIF HINGGA TAHUN 2020 SETIAP PROPINSI Jawa Propinsi Share 2007 Growth Share 2014 Share 2020 PDRB Ind Banten 7.41% 6.50% 5.00% 5.58% Sumatera 2 Jawa Barat 27.69% 24.00% 18.00% 5.23% 3 DKI Jakarta 12.67% 8.40% 5.00% 0.56% Propinsi Share Share Share Jawa Tengah 7.37% 7.00% 6.00% 7.40% 5 DI Yogyakarta 0.59% 0.78% 0.65% 10.35% 6 Jawa Timur 19.72% 18.00% 13.00% 5.36% TOTAL 75.45% 64.68% 47.65% Growth PDRB Ind NAD 0.21% 0.39% 0.75% 22.63% 2 Sumatera Utara 5.92% 7.38% 9.00% 13.43% 3 Sumatera Barat 0.94% 1.51% 2.50% 19.33% 4 Riau 3.45% 4.91% 7.00% 16.44% 5 Riau Kepulauan 3.86% 5.22% 7.00% 15.25% 6 Jambi 0.36% 0.57% 0.90% 18.55% 7 Bengkulu 0.07% 0.13% 0.25% 23.16% 8 Sumatera Selatan 1.64% 2.05% 2.50% 13.45% 9 Bangka Belitung 0.51% 0.93% 1.80% 22.50% 10 Lampung 1.07% 1.76% 3.00% 19.93% TOTAL 18.03% 24.83% 34.70% 26

27 Sulawesi 2) HASIL PERHITUNGAN SASARAN KUANTITATIF (lanjutan) Maluku & Papua Propinsi Growth PDRB Share 2007 Share 2014 Share 2020 Growth PDRB Propinsi Share 2007 Share 2014 Share 2020 Ind Ind. 1) Sulawesi Utara 0.30% 0.51% 0.90% 20.64% 1) Maluku 0.04% 0.10% 0.25% 28.74% 2) Gorontalo 0.03% 0.07% 0.15% 26.04% 2) Maluku Utara 0.08% 0.15% 0.30% 23.11% 3) Sulawesi Tengah 0.23% 0.41% 0.75% 21.39% 3) Irian Jaya Barat 0.10% 0.20% 0.40% 23.70% 4) Sulawesi Selatan 1.30% 1.96% 3.00% 17.80% 4) Papua 0.07% 0.14% 0.30% 24.00% 5) Sulawesi Barat 0.07% 0.12% 0.25% 23.28% 6) Sulawesi Tenggara 0.18% 0.32% 0.60% 22.08% TOTAL 2.11% 3.39% 5.65% Kalimantan TOTAL 0.30% 0.59% 1.25% Propinsi Growth PDRB Share 2007 Share 2014 Share 2020 Ind. 1) Kalimantan Barat 1.14% 1.82% 3.00% 19.26% 2) Kalimantan Tengah 0.31% 0.55% 1.00% 21.39% 3) Kalimantan Selatan 0.68% 1.15% 2.00% 20.38% 4) Kalimantan Timur 1.21% 1.88% 3.00% 18.60% TOTAL 3.34% 5.40% 9.00% Bali & Nusa Tenggara Propinsi Share 2007 Share 2014 Share 2020 Growth PDRB Ind. 1) Bali 0.50% 0.62% 0.75% 13.22% 2) NTB 0.22% 0.41% 0.80% 22.63% 3) NTT 0.04% 04% 0.09% 09% 0.20% 25.24% 24% TOTAL 0.77% 1.12% 1.75%

28 5 IMPLEMENTASI RENCANA UNTUK PENGEMBANGAN INDUSTRI DI 5. IMPLEMENTASI RENCANA UNTUK PENGEMBANGAN INDUSTRI DI PROPINSI KALIMANTAN TIMUR (SUATU CONTOH PENERAPAN)

29 1) KOMODITI UNGGULAN KALTIM *) 1 Kota Samarinda Perikanan, Pariwisata, Lada dan Batubara 2 Kota Balikpapan Perikanan, Pariwisata, dan Pengilangan Minyak Bumi. 3 Kota Bontang Perikanan, Pupuk dan LNG 4 Kota Tarakan Udang, Ayam Ras, dan Minyak Bumi. 5 Kabupaten Kutai Katanegara Kelapa Sawit, Karet, Padi, Lada, Pisang, Nanas, Perikanan Pariwisata, Batubara, HTI dan Gas. 6 Kabupaten Kutai Timur Kelapa Sawit, Pisang, Jagung, Karet, Batubara dan HTI. 7 Kabuapten Kutai Barat Kelapa Sawit, Karet, Durian,Rambutan, Perikanan air tawar, Batubara dan Emas. 8 Kabupaten Pasir Kelapa Sawit, Karet, Padi, Pisang, Perikanan, Batubara dan HTI. Rumput laut. 9 Kabupaten Penajam Paser Utara Perikanan, Lada, Kelapa Sawit, Durian, Karet dan HTI 10 Kabupaten Berau Kelapa Sawit, Karet, Padi, Kedelai, Perikanan, Kelapa, Pariwisata, dan Batubara. 11 Kabupaten Bulungan Kelapa Sawit, Durian, Kakao, Perikanan, Cempedak, Metanol, dan HTI. 12 Kabupaten Malinau Kakao, Kelapa Sawit, Nenas, Cempedak, HTI, dan Batubara 13 Kabupaten Nunukan Kakao, Kelapa Sawit, Perikanan, Padi Adan (Bario), Jagung, Ayam Nunukan, Minyak Bumi, Hutan Tanaman Industri (HTI) dan Garam Gunung. 14 Kabupaten Tanah Tidung -- *) Paparan Gubernur Kaltim di Depperin,

30 PENINGKATAN DAYA SAING DAERAH MELALUI PENGEMBANGAN KOMODITI UTAMA, KOMPETENSI INTI DAERAH DAN PEMBERDAYAAN EKONOMI KERAKYATAN. Perkembangan Industri di Provinsi Kalimantan Timur Pada Tahun 2008 mengalami kenaikan dari unit pada tahun 2004 menjadi unit pada tahun 2008, naik sebanyak unit petumbuhan rata rata sebesar 4,28 % per tahun Tahun Unit Usaha Industri Kecil Menengah Industri Besar Total Industri Tenaga Kerja Investasi (Triliun) Unit Usaha Tenaga Kerja Investasi (Triliun) Unit Usaha Tenaga Kerja Investasi (Triliun)

31 Komposisi Ekspor Per Kapita Kayu olahan; 4,22 Perkebunan (CPO dan Cakao); 0,55 Industri Kimia; 10,43 Industri Logam; 4,25 Lain-lain; 1,87 Hasil Hutan Ikutan; 0,00 00 Kelautan & Perikanan (Udang, Ikan dan Binatang Hidup); 1,94 Pertambangan (Batu Bara); 76,74 Realisasi ekspor non migas Kalimantan Timur 2008 sebesar US.$ 5,722 miliar meningkat 6,6363 % dibandingkan tahun 2007 US.$ 5,366 miliar. Aneka komoditi non migas Kalimantan Timur yang diekspor 2008 sebanyak 77 komoditas atau meningkat sebanyak 7 jenis komoditas dibandingkan tahun 2007 yang berjumlah 70 jenis komoditas dengan 32 negara tujuan 31

32 Simulasi Program: Dari kemajuan industri di Kaltim, dapat disimpulkan sebagai berikut: Komoditi Unggulan: Berbasisi Agro industri Saat Ini Y.a.d. Pertumbuhan Saat ini: Growth: 4.28% Share : 1.23% 2014 Agro industri Industri Kimia Dasar 2020 Industri Oleokimia, dll Growth: 18.6% Share 1,88% 3.00% Program dan kegiatan yang harus dilaksanakan 32

33 33