DAFTAR PUSTAKA. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan. Sekertaris Negara Republik Indonesia, Jakarta. 30p
|
|
- Veronika Sudjarwadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DAFTAR PUSTAKA 164 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan. Sekertaris Negara Republik Indonesia, Jakarta. 30p Abidin S.Z Kebijakan Publik. Jakarta. Yayasan Pancur Siwah Adhuri. D.S, Ary Wahyono dan Ratna Indrawasih Fishing In, Fishing Out : Memahami Konflik-Konflik Kenelayanan di Kalimantan dan Nusa Tenggara Timur. Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan (PMB-LIPI). Jakarta. Andarto, E. dan Sutedjo, D Proses Perencanaan Kapal Tuna Long Line, Surabaya. Ayodhyoa, Craft and gear Corespondendance Course Center. Jakarta. Bahari, R Peranan Koperasi Perikanan dalam Pengembangan Perikanan Rakyat. Jakarta, Desember Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian Jakarta. Baruadi. ASR Model Pengembangan Usaha Perikanan Tangkap di Gorontalo. Institut Pertanian Bogor. Bogor Bhattacharya. R Dynamika Of Marine Vehicles. John wiley and Son, Inc. new York. Brown. K Kapal-Kapal Kayu untuk Perikanan Laut. Jawatan Perikanan Laut. Jakarta. Boxton. K Engenering Economics and Ships Design. School of Merine Technology University of Newcastle. Upon Tyne. UK. BPS Kabupaten Kupang Kupang Dalam Angka. Kupang. Hal Clark, C. W Bioeconomic Modelling and Fisheries Management. John Wiley and Sons. Toronto Cenada. 291 p. Clark, J. R Coastal Zone Management Handbooks, Lewis Publisher, New York. Cochrane, K. L A Fishery Manager s Guidebook. Management Measures and Their Application. Senior Fishery Resources Officer. Fishery Resources Division, FAO Fisheries Department. Rome. 231pp. Collins C English Dictionary for Advanced Learners. The University of Birmingham. England hal. [DKP] Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kupang Data Statistik Perikanan. Kupang. 85 hal.
2 165 [DKP] Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Nusa Tenggara Timur Buletin Media Perikanan Laut Masa Depan Masyarakat NTT, Triwulan I, edisi 2 bulan Februari hal 15. Departemen Kelautan dan Perikanan RI Perikanan Tangkap Indonesia (suatu Pendekatan Filosofis dan Analisis Kebijakan) tanggal 25 Juli [DJPT] Dirjen Perikanan Tangkap Statistik Perikanan Tangkap Indonesia Departemen Kelautan dan Perikanan. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap. Jakarta. [DJPT] Dirjen Perikanan Tangkap DKP Kebijakan Pembangunan Perikanan Tangkap. Disampaikan Pada Rapat Koordinasi Relokasi Nelayan Tingkat Nasional Tahun 2004 Tanggal 9 10 Desember 2004 Di Hotel Ibis Mangga Dua, Jakarta. Dirjen Perikanan Tangkap Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta. 4 Hal. De Coning. C. B The Nature and Role of Public Policy, Chapter 1. Djalal, H. Dan Purwaka 1995 perkembangan Hukum Laut Internasional dan Implementasinya terhadap Peranan daerah dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelauatan. Lokakarya Nasional Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Laut Terpadu. 11 januari hal. Fauzi, A Kebijakan Perikanan dan Kelautan, Isu, Sintesis dan Gagasan, Gramedia Pustaka Umum. Jakarta. 125 hal. Fauzi, A. Dan Suzy Ana, Studi Valuasi Ekonomi Perencanan Kawasan Konservasi Selat Lembeh, Sulawesi Utara. Makalah Akademik Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut Selat Lembeh, sporsored By : USAID, DKP dan Mitra Pesisir. Bogor. 60 hal. Fara, Studi Tentang Daya Penggeraka Kapal Ikan (BHP) dan Aspek-Aspek Teknis Terkait. Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perkanan. IPB. FAO Code of Conduct for Responsible Fisheries. Food and Agriculture Organization. Rome. 41p. FAO Regional Guidelines for Resposible Fisheries in Southeast Asia, Resposible Fishing Operasinal. Southeast Asian Fisheries Development Center. 12p. Fyson. J Desain Of Small Fishing Vessels. Fishing News Book Ltd. Farm. Survey. England. Hanafiah dan Saefuddin A. M Tata Niaga Hasil Perikanan. UI Press. Jakarta
3 166 Hermawan M Keberlanjutan Perikanan Tangkap Skala Kecil (Kasus Perikanan Pantai di Serang dan Tegal). Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Disertasi tidak dipublikasikan Hogwood B.W and A. Gunn Policy Analysis for The Real World. Oxford University Press. New York. P. 29. Ibrahim, Y.H.M., Studi Kelayakan Bisnis (Edisi Revisi). Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. 249 hal. Iskandar B. H Studi Tentang Desain dan Konstruksi Kapal Gillner di Indramayu, Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor. Bogor. Skripsi tidak dipublikasikan. Jusuf N Analisis Kebijakan Pengembangan Perikanan Tangkap Dalam Rangka Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Selatan Gorontalo. Disertasi telah di publikasikan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 8 hal. Kesteven G. L Manual of Fisheries Science. Part I. An Introduction to Fisheries Science. FAO Fisheries Technical Paper. No Rome. 43 hal. Lubis E Pengantar Pelabuhan Perikanan. Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Manetsch, P.G.W. and Park., System Analysis and Simulation With Application to Economic and Social Science. Michigan State University. Mangkusubroto, K., Trisnadi C.L Analisa Keputusan. Pendekatan system dalam Manajemen usaha dan Proyek. Ganeca Exact. Bandung. Manggabarani. H Respon Stakeholder terhadap Faktor Internal dan Eksternal dalam Pembangunan Perikanan di Kota Makassar. Buletin PSP, Volume XIV. No.2. Oktober ISSN X, Terakreditasi. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Hal Moeljanto Pengawetan dan Pengolahan Hasil Perikanan. Penerbit Swadaya. Jakarta. Monintja D Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir dalam Bidang Perikanan Tangkap. Prosiding Pelatihan Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 156 hal. Monintja D Makalah Seminar Strategi Pengembangan Perikanan Tangkap di Kabupaten Kupang, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.
4 Mulyono, S Operations Research. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. 247 hal. Nanda Andesna Pengukuran dan Penggunaan GT kapal Ikan di Indonesia. Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perkanan. IPB. Nomura, M. dan Yamazaki T Fishing Techniques (1). Japan International Cooperation Agency. Tokyo. 167 Nikijuluw. V. P.H., Rezim Pengelolaan Sumberdaya Perikanan, Pusat Pemberdayaan dan Pembangunan Regional (P3R) dan PT. Pustaka Cidesindo. Jakarta. 54 hal. Nikijuluw. V. P.H., 2005 Politik Ekonomi Perikanan, Bagaimana dan kemana Bisnis Perikanan. PT. Fery Agung Corporation (FERACO), Jakarta. Nugroho R.D Kebijakan Publik Formulasi, Implementasi dan Evaluasi. PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Jakarta. 83 hal. Nomura. M and yamazaki Fishing Technigues. Japan International Cooperation Agency. Tokyo. Pasaribu, B. P Prosiding Seminar Pengembangan Kapal Ikan di Indonesia Dalam Rangka Implementasi Wawasan Nusantara. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Purwaka T. H Bunga Rampai Analisis Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Kelautan dan Perikanan. Bahan kulia Pascasarjana IPB. Jakarta. Purwaka T. H Dasar-dasar Pemahaman Peningkatan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan. Institusional Enginering and Capacity Building. Jakarta. Rangkuti, F Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi Abad 21. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 188 hal. Rumajar, T., Haluan J, dan Mawardi W Pendekatan Sistem Untuk Pengembangan Usaha Perikanan Ikan Karang Dengan Alat Tangkap Bubu Di Perairan Tanjung Manimbaya Kab. Donggala, Sulawesi Tengah. MARITEK. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. Vol. 2 No. 1. Fakultas Perikanan dan Kelautan, IPB. Hal Saaty, T.L Pengambilan Keputusan. Bagi Para Pemimpin. PT Pustaka Binaman Pressindi, Jakarta. 270 hal. Seafder, Regional Guidelines For Responsible Fisheries In Southeast Asia. Responsible Fishing Operations. Southeast Asian Fisheries Development Center. 71 hal.
5 Sekda Propinsi NTT Gerakan Masuk Laut (GEMALA). Sekertariat Daerah Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kupang. 29 Hal. Siswanto Sistem Komputer Manajemen LINDO. Penerbit PT Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia. Jakarta. 242 hal. 168 Sutojo, S Studi Kelayakan Proyek. Konsep, Teknik dan Kasus, Seni Manajemen Bank No.66. PT Damar Mulia Pustaka. Penerbit Buku Manajemen Terapan dan Perbankan. Jakarta. 225 Hal. Sunarto, N Motor serba Guna. Pragnya Paramita. Jakarta. Hal 98 Suharyanto, I. Jaya, M.F.A. Sondita, J. Haluan dan D.R. Monintja Evaluasi Kapasitas Masyarakat Untuk Berpartisipasi Dalam Manajemen Perikanan Parsipatif. Buletin PSP, Volume XIV. No.2. April ISSN X, Terakreditasi. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Hal Soekarsono, N. A Pengantar Bangunan Kapal Dan Ilmu Kemaritiman. PT Pamator Pressindo. Jakarta. 380 hal. Sparre, P dan Venema, S.C Introduksi Pengkajian Stok Ikan Tropis. Buku 1 ; Manual. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Jakarta, 438 Hal. Unus F., Darmawan dan Yopi N Analisis Kebijakan Internasional Mengenai Keslamatan Nelayan Kapal Ikan. Buletin PSP, Volume XIV. No.1. April ISSN X, Terakreditasi. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Hal Weimer, D.L and R Vining Policy Analysis : Concept and Praktice, Pretice-hall, Inc Upper Saddle River. New Jersey Widodo, J., Aziz, K. A., Priyono, B. E., Tampubolon, G. H., Naamin, N., Djamali, A Potensi dan Penyebaran Sumber Daya Ikan Laut di Perairan Indonesia. Komisi Nasional Pengkajian Stok Sumber Daya Ikan Laut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 251 hal. Yuniarti. S Evaluasi Kegiatan Perikanan Tangkap di PPS Cilacap dan Alternatif Pengembangannya. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Yulistyo., Mulyono Baskoro, Daniel R. Monintja, Budhi H. Iskandar Analisis Pengembangan Armada Penangkapan Ikan Berbasis Ketentuan Perikanan yang Bertanggungjawab di Ternate, Maluku Utara. Buletin PSP, Volume XV. No.1. April Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Hal
6 169
7 170 Lampiran 1. Peta lokasi penelitian ' ' ' ' PE T A L O K A S I PE N E L IT IA N K AB U PA T E N K U PA N G N U SA T E N G G A R A T IM U R N M aq W E 9 20' 10 00' L A U T S A W U Bene Ufe P oon baun Bilo ka N itb e Bak ul O em asembu Son an Bo e n Kapsali Le log a ma KAB. TTS K c Be siana Tu a ka u N au ta us Bile si S O ek usapi c O elb aki Bon etuk a Bo ko ng Tu lak abo ok c KAB. K U PAN G O etam an Teluk Kupang O esau Ku ron c g c KOTA KUPANG Ten au %[ O en au Rab e O ek ab iti c P. SE M AU N ae ke an Ba un c O iisin a Sek ala k c c 9 20' 10 00' Keterangan Peta Indeks 9 %[ c km 120 Ibu Kota Provinsi Kota Kecamatan Lokasi Sampling Jalan Su ngai Batas Kabupaten S Daerah Penangkapan (Batas 4 mil) Lokasi Penelitian (Kab. Kupang ) Lokasi Penelitian (Kota Kupang) Kabupaten Lain Lau t PRO VIN SI NU SA TEN GG ARA TIMU R ' M esara M erap o c c c P. R AIJUA Timu c Seb a Ba n dro c P. SABU Be b ae Ra irob a To silo Tu aisa M an usum ba N em b rala Ro te U su lain D ae uren dale Ko k ad ale Su aka Ba tuid u To p o P okaba tu P. RO TE N am o da le N am o da le Ba n do Ku li KAB. ROTE NDAO L A U T T I M O R 10 40' %[ 124 Su mb er: - Peta Digital R upa Bumi Indonesia Bak osu rtanal, T ahun DESELINA M.W. KALEKA NRP C ' ' S A M U D E R A H I N D I A ' ' ' 11 20' PROGRAM STUDI TEKNOLOG I KELAU TAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006
8 Lampiran 2. Peta Peotensi Pengembangan Armada di Kabupaten Kupang 171
9 172 Lampiran 3. Potensi Armada Penangkapan Ikan di Kabupaten Kupang Tabel 1. Jumlah nelayan di Kabupaten Kupang Tahun 2003 No. Status Nelayan Jumlah (orang) 1. Penuh Sambilan Penuh Sambilan Tambahan Jumlah Sumber : DKP, Kab. Kupang Tabel 2. Alat penangkap ikan di Kabupaten Kupang No Jenis Alat Tangkap Jumlah (Unit) 1. Lampara Gill net Monofilamen multifilamen Jala Lompo Bagan apung tanam Sero Trammel Net Pancing tonda tangan Jala buang 143 Sumber : DKP, Kab. Kupang Tabel 3. Jumlah Armada di Kabupaten Kupang Tahun 2003 No. Jenis Armada Penangkapan Jumlah (Unit) 1. Jukung Perahu tanpa motor (PTM) Perahu motor tempel Kapal motor 0 5 GT 5 10 GT GT > 20 GT Sumber : DKP, Kab. Kupang
10 173 Lampiran 4. Hasil Analisis Sumberdaya Perikanan di Kabupaten Kupang Tabel 1 Produksi, total upaya, CPUE dan MSY sumberdaya perikanan pelagis besar di perairan Kabupaten Kupang Tahun Produksi (ton) Upaya (unit) CPUE (ton/unit) Intersep (a) = 2.62 Slope (b) = Potensi Lestari Maksimum (MSY) = ton Upaya Optimum = 7854 unit Tabel 2 Produksi, total upaya, CPUE dan MSY sumberdaya perikanan pelagis kecil di perairan Kabupaten Kupang Tahun Produksi (ton) Upaya (unit) CPUE (ton/unit) Intersep (a) = 9.84 Slope (b) = Potensi Lestari Maksimum (MSY) = ton Upaya Optimum = 3074 unit
11 174 Lanjutan Lampiran 4 Tabel 3. Produksi, total upaya, CPUE dan MSY sumberdaya perikanan demersal di perairan Kabupaten Kupang Tahun Produksi (ton) Upaya (unit) CPUE (ton/unit) Intersep (a) = 0.79 Slope (b) = Potensi Lestari Maksimum (MSY) = 2600 ton Upaya Optimum = 6583 unit
12 100 Lampiran 5. Kriteria Teknologi Penangkapan ramah lingkungan : 1. mempunyai selektivitas yang tinggi subkriteria : 1 menangkap lebih dari 3 spesies ikan dengan variasi ukuran yang berbeda jauh 2 menangkap 3 spesies ikan atau kurang dengan variasi ukuran yang berbeda jauh 3 menangkap kurang dari 3 spesies ikan dengan ukuran yang relatif seragam 4 menangkap 1 spesies ikan dengan ukuran yang relaitf seragam 2 tidak merusak habitat 1 menyebabkan kerusakan habitat pada wilayah yang luas 2 menyebabkan kerusakan habitat pada wilayah yang sempit 3 menyebabkan kerusakan sebagian habitat pada wilayah yang sempit 4 aman bagi habitat 3 menghasilkan ikan berkualitas tinggi 1 ikan mati dan busuk 2 ikan mati, segar, cacat fisik 3 ikan mati dan segar 4 ikan hidup 4 tidak membahayakan nelayan 1 bisa berakibat kematian pada nelayan 2 bisa berakibat cacat permanen pada nelayan 3 hanya bersifat gangguan kesehatan yang bersifat sementara 4 aman bagi nelayan 5 produksi tidak membahayakan konsumen 1 berpeluang besar menyebabkan kematian pada konsumen 2 berpeluang menyebabkan gangguan kesehatan pada konsumen 3 relatif aman bagi konsumen 4 aman bagi konsumen 6 by-catch rendah 1 by-catch ada beberapa species dan tidak laku dijual dipasar 2 by-catch ada beberapa species dan ada jenis yang laku dijual dipasar 3 by-catch kurang dari 3 species dan laku dijual dipasar 4 by-catch kurang dari 3 species dan mempunyai harga yang tinggi 7 dampak ke biodiversity 1 menyebabkan kematian semua mahluk hidup dan merusak habitat 2 menyebabkan kematian beberapa spesies dan merusak habitat 3 menyebabkan kematian beberapa spesies tetapi tidak merusak habitat 4 aman bagi biodiversity 8 tidak membahayakan ikan-ikan yang dilindungi 1 ikan yang dilindungi sering tertangkap 2 ikan yang dilindungi beberapa kali tertangkap 3 ikan yang dilindungi pernah tertangkap 4 ikan yang dilindungi tidak pernah tertangkap
13 9 dapat diterima secara sosial : 1) biaya investasi murah, 2) menguntungkan 3) tidak bertentangan dengan budaya setempat dan 4) tidak bertentangan dengan peraturan yang ada Peringkat 1 alat tagkap memenuhi 1 dari 4 kriteria di atas 2 alat tangkap tersebut memenuhi 2 dari 4 kriteria yang ada 3 alat tangkap tersebut memenuhi 3 dari 4 kriteria 4 alat tangkap tersebut memenuhi semua kriteria yang ada 101
14 102 Lampiran 6. Kriteria Kegiatan Penangkapan Ikan yang Berkelanjutan 1. menerapkan teknologi ramah lingkungan subkriteria : 1 memenuhi 2 kriteria alat tangkap ramah lingkungan 2 memenuhi 3-5 kriteria alat tangkap ramah lingkungan 3 memenuhi 5-7 kriteria alat tangkap ramah lingkungan 4 memenuhi seluruh kriteria alat tangkap ramah lingkungan 2 jumlah hasil tangkapan tidak melebihi TAC 1 hasil tangkapan % dari TAC 2 hasil tangkapan % dari TAC 3 hasil tangkapan % dari TAC 4 hasil tangkapan lebih kecil dari 25 % dari TAC 3 menguntungkan 1 keuntungan lebih kecil dari Rp per bulan 2 keuntungan antara Rp Rp per bulan 3 keuntungan antara Rp Rp per bulan 4 keuntungan lebih besar dari Rp per bulan 4 investasi rendah 1 investasi lebih besar dari Rp per unit 2 investasi antara Rp Rp per unit 3 investasi antara dari Rp Rp per unit 4 investasi lebih kecil dari Rp per unit 5 penggunaan BBM rendah 1 Penggunaan BBM lebih besar dari 15 liter per trip 2 Penggunaan BBM antara liter per trip 3 Penggunaan BBM antara 5-10 liter per trip 4 Penggunaan BBM lebih kecil dari 5 liter per trip 6 memenuhi ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku : 1) CCRF, 2) UU No 31/2002 tentang Perikanan, 3) Peraturan daerah dan 4) hukum adat 1 alat tagkap memenuhi 1 dari 4 kriteria di atas 2 alat tangkap tersebut memenuhi 2 dari 4 kriteria yang ada 3 alat tangkap tersebut memenuhi 3dari 4 kriteria 4 alat tangkap tersebut memenuhi semua kriteria yang ada
15 103 Lampiran 7. Hasil Olahan LINDO untuk Skenario I (Pencapaian Semua Sasaran Pengembangan Armada Perikanan Tangkap Secara Bersamaan) : min DA1+DA2+DA3+DA4 + DA5 + DA6 + DB7 + DB8 + DB9 + DB10 + DA11 + DA12 + DA DA14 + DA15? st? DA X X X X X5 <= ? DA X X X X5 <= ? DA X1 <= ? DA X X X4 <= ? DA X X3 <= ? DA X5 <= 59830? DB X X X X X X6 >= ? DB X X X X X X6 >= ? DB9 + 7X4 >= 1386? DB X2 >= 761? DA11 + 4X1 + 3X2 + 3X3 + 2X4 + 4X5 + 5X6 <= 34984? DA X1 + 10X2 + 11X3 + 7X4 + 10X5 + 8X6 <= ? DA X X X X X X6<= ? DA X X X X5 <= ? DA X X X X X X6 <= ? X1 >= 60? X2 >= 34? X3 >= 8261? X4 >= 88? X5 >=120? X6 <=20? end : go LP OPTIMUM FOUND AT STEP 11 OBJECTIVE FUNCTION VALUE 1) VARIABLE VALUE REDUCED COST DA DA DA DA DA DA DB DB DB DB
16 104 DA DA DA X X X X X X DA DA ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES 2) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) NO. ITERATIONS= 11 DO RANGE(SENSITIVITY) ANALYSIS?? yes RANGES IN WHICH THE BASIS IS UNCHANGED: OBJ COEFFICIENT RANGES VARIABLE CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE COEF INCREASE DECREASE
17 105 DA INFINITY DA INFINITY DA INFINITY DA INFINITY DA INFINITY DA INFINITY DB INFINITY DB INFINITY DB DB INFINITY DA INFINITY DA INFINITY DA INFINITY X INFINITY X X X X X INFINITY DA INFINITY DA INFINITY RIGHTHAND SIDE RANGES ROW CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE RHS INCREASE DECREASE INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY
18 106 Lampiran 8. Hasil Olahan LINDO untuk Skenario II (Pencapaian Semua Sasaran Pengembangan Armada Perikanan Tangkap Secara Bertahap) Tahap 1. Mengoptimalkan untuk pencapaian sasaran kelompok 1 : : min DA1+DA2+DA3+DA4 + DA5 + DA6 + DB7 + DB8 + DB9? st? DA X X X X X5 <= ? DA X X X X5 <= ? DA X1 <= ? DA X X X4 <= ? DA X X3 <= ? DA X5 <= 59830? DB X X X X X X6 >= ? DB X X X X X X6 >= ? DB9 + 7X4 >= 1386? X1 >= 60? X2 >= 34? X3 >= 8261? X4 >= 88? X5 >=120? X6 <=20? end. : go LP OPTIMUM FOUND AT STEP 9 OBJECTIVE FUNCTION VALUE 1) VARIABLE VALUE REDUCED COST DA DA DA DA DA DA DB DB DB X X X X X X
19 107 ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES 2) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) NO. ITERATIONS= 9 DO RANGE(SENSITIVITY) ANALYSIS?? yes RANGES IN WHICH THE BASIS IS UNCHANGED: OBJ COEFFICIENT RANGES VARIABLE CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE COEF INCREASE DECREASE DA INFINITY DA INFINITY DA INFINITY DA INFINITY DA INFINITY DA INFINITY DB INFINITY DB INFINITY DB INFINITY X INFINITY X INFINITY X X X X INFINITY
20 108 RIGHTHAND SIDE RANGES ROW CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE RHS INCREASE DECREASE INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY Tahap 2. Mengoptimalkan lanjutan I (untuk pencapaian sasaran kelompok 2) : : min DA1+DA2+DA3+DA4 + DA5 + DA6 + DB7 + DB8 + DB9 + DB10 + DA11? st? 27888X X X X X5 <= ? 15201X X X X5 <= ? 24333X1 <= ? 13365X X X4 <= ? 15026X X3 <= ? X5 <= 59830? 28.44X X X X X X6 >= ? X X X X X X6 >= ? 7X4 >= 1386? DB X2 >= 761? DA11 + 4X1 + 3X2 + 3X3 + 2X4 + 4X5 + 5X6 <= 34984? X1 >= 60? X2 >= 34? X3 >= 8261? X4 >= 88? X5 >=120? X6 <=20? end : go
21 109 LP OPTIMUM FOUND AT STEP 10 OBJECTIVE FUNCTION VALUE 1) VARIABLE VALUE REDUCED COST DA DA DA DA DA DA DB DB DB DB DA X X X X X X ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES 2) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) NO. ITERATIONS= 10
22 110 DO RANGE(SENSITIVITY) ANALYSIS?? yes RANGES IN WHICH THE BASIS IS UNCHANGED: OBJ COEFFICIENT RANGES VARIABLE CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE COEF INCREASE DECREASE DA INFINITY DA INFINITY DA INFINITY DA INFINITY DA INFINITY DA INFINITY DB INFINITY DB INFINITY DB INFINITY DB INFINITY DA INFINITY X INFINITY X INFINITY X X INFINITY X INFINITY X INFINITY RIGHTHAND SIDE RANGES ROW CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE RHS INCREASE DECREASE INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY
23 111 Tahap 3. Mengoptimalkan lanjutan II (untuk pencapaian sasaran kelompok 3) : : min DA1+DA2+DA3+DA4 + DA5 + DA6 + DB7 + DB8 + DB9 + DB10 + DA11 + DA12 + DA DA14 + DA15? st? 27888X X X X X5 <= ? 15201X X X X5 <= ? 24333X1 <= ? 13365X X X4 <= ? 15026X X3 <= ? X5 <= 59830? 28.44X X X X X X6 >= ? X X X X X X6 >= ? 7X4 >= 1386? 10X2 >= ? 4X1 + 3X2 + 3X3 + 2X4 + 4X5 + 5X6 <= 34984? DA X1 + 10X2 + 11X3 + 7X4 + 10X5 + 8X6 <= ? DA X X X X X X6<= ? DA X X X X5 <= ? DA X X X X X X6 <= ? X1 >= 60? X2 >= 34? X3 >= 8261? X4 >= 88? X5 >=120? X6 <=20? end : go OBJECTIVE FUNCTION VALUE 1) VARIABLE VALUE REDUCED COST DA DA DA DA DA DA DB DB DB DB DA DA DA
24 112 X X X X X X DA DA ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES 2) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) NO. ITERATIONS= 8
25 113 Lampiran 9. Gambar Armada Saat ini di Kabupaten Kupang Gambar 1 Kapal Purse Seine (Lampara) di Pulau Sabu Gambar 2 Jukung di Pulau Sabu
26 114 Gambar 3 Armada Penangkapan Ikan di Kecamatan Sulamu Gambar 4 Armada Penangkapan Ikan di Kecamatan Kupang Barat (desa Tablolong)
27 115 Gambar 5 Kapal Pole and Line Gambar 6 Armada Bubu
28 116 Gambar 5 Galangan kapal tradisional kecamatan Sulamu Gambar 6 Pelabuhan Perikanan Tenau
Direktorat Jenderal Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Pemasaran DKP Dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Utara, 2003.
DAFTAR PUSTAKA Bappeda Kota Ternate. 2004. Monografi, Kota Ternate 2003. Ternate. Bappeda Provinsi Maluku Utara. 2005. Draft Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2005-2007 Provinsi
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kupang Data Statistik Perikanan. Kupang. 85 hal.
DAFTAR PUSTAKA 103 Abbdusysyahid, S., Haluan, J., dan Nurani, T. W. 2001. Sistem Pengembangan Perikanan Kakap Merah (Lutjanus Sp) di Kalimantan Timur. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan (MARITEK)
Lebih terperinciDasar-dasar Optimasi
Dasar-dasar Optimasi Optimasi Linier Interpretasi Hasil Lindo diambil dari buku Introduction to Operations Research, Sixth Edition, Frederick S. Hillier, Gerald J. Lieberman, McGraw-Hill, Inc., International
Lebih terperinciLampiran 1 Gambar rancang bangun alat penangkap ikan tuna longline. Sumber: 30 Desember 2010
Lampiran 1 Gambar rancang bangun alat penangkap ikan tuna longline Sumber: http://www.t2.gstatic.com/images, 30 Desember 2010 78 Lampiran 2 Peta lokasi kantor dan fishing ground PT Perikanan Nusantara
Lebih terperinciFormulasi dengan Lindo. Dasar-dasar Optimasi. Hasil dengan Lindo 1. Hasil dengan Lindo 2. Interpretasi Hasil. Interpretasi Hasil.
Formulasi dengan Lindo Dasar-dasar Optimasi Optimasi Linier Interpretasi Hasil Lindo diambil dari buku Introduction to Operations Research, Sixth Edition, Frederick S Hillier, Gerald J Lieberman, McGraw-Hill,
Lebih terperinciAyodhyoa, Lokasi dan Fasilitas Pelabuhan Perikanan. Bagian Penangkapan Ikan Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor. 29 halaman.
DAFTAR PUSTAKA Ayodhyoa, 1975. Lokasi dan Fasilitas Pelabuhan Perikanan. Bagian Penangkapan Ikan Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor. 29 halaman. Bagakali, Y., 2000. Pedoman Pengoperasian, Pengelolaan
Lebih terperinciPENDUGAAN STOK IKAN LAYUR
1 PENDUGAAN STOK IKAN LAYUR (Trichiurus sp.) DI PERAIRAN TELUK PALABUHANRATU, KABUPATEN SUKABUMI, PROPINSI JAWA BARAT Adnan Sharif, Silfia Syakila, Widya Dharma Lubayasari Departemen Manajemen Sumberdaya
Lebih terperinciPANDUAN WAWANCARA PENELITIAN OPTIMASI PENGADAAN SAYURAN ORGANIK. : Optimasi Pengadaan Sayuran Organik
LAMPIRAN 98 99 Lampiran 1. Panduan Wawancara PANDUAN WAWANCARA PENELITIAN OPTIMASI PENGADAAN SAYURAN ORGANIK Nama Mahasiswa : Prestilia Ningrum NPM : 150310080098 Jurusan Hal Sumber Informasi : Agribisnis
Lebih terperinci2. Metode MODI (Modified Distribution) / Faktor Pengali (Multiplier)
2. Metode MODI (Modified Distribution) / Faktor Pengali (Multiplier) Metode MODI disebut juga metode Faktor Pengali atau Multiplier. Cara iterasinya sama seperti Metode Batu Loncatan. Perbedaan utama terjadi
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sub-sektor perikanan tangkap merupakan bagian integral dari pembangunan kelautan dan perikanan yang bertujuan untuk : (1) meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Lebih terperinciLINDO. Lindo dapat digunakan sampai dengan 150 kendala dan 300 variabel
LINDO Pegertian: Lindo (Linear Interactive Discrete Optimize) adalah paket program siap pakai yang digunakan untuk memecahkan masalah linear, integer dan quadratic programming. Kemampuan: Lindo dapat digunakan
Lebih terperinciLampiran 1. Peta Lokasi Peneliti. Peta Teluk Levun Kabupaten Maluku Tenggara
123 123 Lampiran 1. Peta Lokasi Peneliti Peta Teluk Levun Kabupaten Maluku Tenggara 124 124 125 125 Lampiran.2. Sarana Input Produksi Budidaya Ikan Kerapu dan Rumput Laut di Kawasan Teluk Levun Unit Budidaya
Lebih terperinciPotensi Lestari Ikan Kakap di Perairan Kabupaten Sambas
Vokasi Volume 9, Nomor 1, Februari 2013 ISSN 1693 9085 hal 1-10 Potensi Lestari Ikan Kakap di Perairan Kabupaten Sambas LA BAHARUDIN Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan, Politeknik Negeri Pontianak, Jalan
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Metode Pengumpulan Data
3 METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Menurut Riduwan (2004) penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari
Lebih terperinciAnalisis Potensi Lestari Sumberdaya Perikanan Tuna Longline di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah
Maspari Journal 03 (2011) 24-29 http://masparijournal.blogspot.com Analisis Potensi Lestari Sumberdaya Perikanan Tuna Longline di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah Onolawe Prima Sibagariang, Fauziyah dan
Lebih terperinciANALISIS PENGEMBANGAN ARMADA PERIKANAN TANGKAP DI PERAIRAN KABUPATEN KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR DESELINA M. W. KALEKA
ANALISIS PENGEMBANGAN ARMADA PERIKANAN TANGKAP DI PERAIRAN KABUPATEN KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR DESELINA M. W. KALEKA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 PERNYATAAN 2 Dengan ini saya menyatakan
Lebih terperinciVII. POTENSI LESTARI SUMBERDAYA PERIKANAN TANGKAP. Fokus utama estimasi potensi sumberdaya perikanan tangkap di perairan
VII. POTENSI LESTARI SUMBERDAYA PERIKANAN TANGKAP Fokus utama estimasi potensi sumberdaya perikanan tangkap di perairan Kabupaten Morowali didasarkan atas kelompok ikan Pelagis Kecil, Pelagis Besar, Demersal
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Potensi perikanan Indonesia diestimasi sekitar 6,4 juta ton per tahun, dengan tingkat pemanfaatan pada tahun 2005 telah mencapai 4,408 juta ton, dan tahun 2006 tercatat
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Kajian tentang konsep kapasitas penangkapan ikan berikut metoda pengukurannya sudah menjadi isu penting pada upaya pengelolaan perikanan yang berkelanjutan. The Code of
Lebih terperinciEVALUASI ASPEK SOSIAL KEGIATAN PENANGKAPAN IKAN TUNA (THUNNUS SP) OLEH NELAYAN DESA YAINUELO KABUPATEN MALUKU TENGAH
EVALUASI ASPEK SOSIAL KEGIATAN PENANGKAPAN IKAN TUNA (THUNNUS SP) OLEH NELAYAN DESA YAINUELO KABUPATEN MALUKU TENGAH Erika Lukman Staf Pengajar Faperta FPIK UNIDAR-Ambon, e-mail: - ABSTRAK Ikan tuna (Thunnus
Lebih terperinciSELEKSI JENIS ALAT TANGKAP DAN TEKNOLOGI YANG TEPAT DALAM PEMANFAATAN SUMBERDAYA LEMURU DI SELAT BALI
BULETIN PSP ISSN: 0251-286X Volume 20. 1 Edisi Maret 2012 Hal. 89-102 SELEKSI JENIS ALAT TANGKAP DAN TEKNOLOGI YANG TEPAT DALAM PEMANFAATAN SUMBERDAYA LEMURU DI SELAT BALI Oleh: Himelda 1*, Eko Sri Wiyono
Lebih terperinciANALISIS KEBIJAKAN PENGEMBANGAN ARMADA PENANGKAPAN IKAN BERBASIS KETENTUAN PERIKANAN YANG BERTANGGUNG JAWAB DI TERNATE, MALUKU UTARA.
ANALISIS KEBIJAKAN PENGEMBANGAN ARMADA PENANGKAPAN IKAN BERBASIS KETENTUAN PERIKANAN YANG BERTANGGUNG JAWAB DI TERNATE, MALUKU UTARA Oleh : YULISTYO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 SURAT
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Aceh Besar merupakan salah satu kabupaten di Pemerintah Aceh yang memiliki potensi sumberdaya ikan. Jumlah sumberdaya ikan diperkirakan sebesar 11.131 ton terdiri
Lebih terperinciDualitas Dalam Model Linear Programing
Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c Dualitas Dalam Model Linear Programing Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi KONSEP
Lebih terperinci6 PEMBAHASAN 6.1 Daerah Penangkapan Ikan berdasarkan Jalur Jalur Penangkapan Ikan
6 PEMBAHASAN 6.1 Daerah Penangkapan Ikan berdasarkan Jalur Jalur Penangkapan Ikan Daerah penangkapan ikan kakap (Lutjanus sp.) oleh nelayan di Kabupaten Kupang tersebar diberbagai lokasi jalur penangkapan.
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN PERIKANAN JARING BOBO DI OHOI SATHEAN KEPULAUAN KEI MALUKU TENGGARA. Jacomina Tahapary, Erwin Tanjaya
STRATEGI PENGEMBANGAN PERIKANAN JARING BOBO DI OHOI SATHEAN KEPULAUAN KEI MALUKU TENGGARA Jacomina Tahapary, Erwin Tanjaya Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan, Politeknik Perikanan Negeri Tual. Jl.
Lebih terperinciAnalisis Sensitifitas DALAM LINEAR PROGRAMING
Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c Analisis Sensitifitas DALAM LINEAR PROGRAMING Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Magister Agribisnis Universitas Jambi Suatu analisis
Lebih terperinciPENDUGAAN STOK IKAN TEMBANG (Sardinella fimbriata) PADA LAUT FLORES (KAB. BULUKUMBA, BANTAENG, JENEPONTO DAN TAKALAR) ABSTRACT
PENDUGAAN STOK IKAN TEMBANG (Sardinella fimbriata) PADA LAUT FLORES (KAB. BULUKUMBA, BANTAENG, JENEPONTO DAN TAKALAR) Irianis Lucky Latupeirissa 1) ABSTRACT Sardinella fimbriata stock assessment purposes
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 20 1.1 Latar Belakang Pembangunan kelautan dan perikanan saat ini menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional yang diharapkan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan mempertimbangkan
Lebih terperinciFISHING GEAR PERFORMANCE ON SKIPJACK TUNA IN BONE BAY DISTRICT LUWU
FISHING GEAR PERFORMANCE ON SKIPJACK TUNA IN BONE BAY DISTRICT LUWU Akmaluddin 1, Najamuddin 2 dan Musbir 3 1 Universitas Muhammdiyah Makassar 2,3 Universitas Hasanuddin e-mail : akmalsaleh01@gmail.com
Lebih terperinciVIII. PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN TANGKAP YANG BERKELANJUTAN. perikanan tangkap di perairan Kabupaten Morowali memperlihatkan jumlah alokasi
VIII. PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN TANGKAP YANG BERKELANJUTAN Hasil analisis LGP sebagai solusi permasalahan pemanfaatan sumberdaya perikanan tangkap di perairan Kabupaten Morowali memperlihatkan jumlah
Lebih terperinciJURNAL PEMANFAATAN SUBERDAYA PERIKANAN
JURNAL PEMANFAATAN SUBERDAYA PERIKANAN Vol. 4 No. 1 Hal. 1-54 Ambon, Mei 2015 ISSN. 2085-5109 POTENSI PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN TONGKOL (Auxis thazard) DI PERAIRAN KABUPATEN MALUKU TENGGARA The Potential
Lebih terperinciKajian Keramahan Alat Tangkap Ikan Hias Ramah Lingkungan from Yayasan TERANGI
Kajian Keramahan Alat Tangkap Ikan Hias Ramah Lingkungan from Yayasan TERANGI Ikan Hias Laut merupakan salah satu jenis komiditi perdagangan ikan global yang memiliki peminat serta permintaan di pasar
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
44 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Selat Malaka Perairan Selat Malaka merupakan bagian dari Paparan Sunda yang relatif dangkal dan merupakan satu bagian dengan dataran utama Asia serta
Lebih terperinciKeywords: Agam regency, contribution, fisheries sector, Tiku fishing port
Contributions of Tiku Fishing Port (PPI Tiku) for fisheries sector at Agam regency, West Sumatera province, Indonesia Erly Novida Dongoran 1), Jonny Zain 2), Syaifuddin 2) 1) Student of Fisheries and Marine
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perikanan tangkap kini dihadang dengan isu praktik penangkapan ikan yang ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur atau yang disebut IUU (Illegal, Unreported, and
Lebih terperinciLampiran 1. Denah Pabrik MT KPBS Pangalengan
Lampiran 1. Denah Pabrik MT KPBS Pangalengan 140 Lanjutan Lampiran 1. Keterangan: 1. Milk Reception Scale 2. Milk Reception Vat 3. Prepack Machine 4. Auto Cup Sealling Machine 5. Lempeng Penukar Panas
Lebih terperinci4. KEADAAN UMUM 4.1 Kedaan Umum Kabupaten Banyuwangi Kedaan geografis, topografi daerah dan penduduk 1) Letak dan luas
26 4. KEADAAN UMUM 4.1 Kedaan Umum Kabupaten Banyuwangi 4.1.1 Kedaan geografis, topografi daerah dan penduduk 1) Letak dan luas Menurut DKP Kabupaten Banyuwangi (2010) luas wilayah Kabupaten Banyuwangi
Lebih terperinciKeragaan dan alokasi optimum alat penangkapan cakalang (Katsuwonus pelamis) di perairan Selat Makassar
Prosiding Seminar Nasional Ikan ke 8 Keragaan dan alokasi optimum alat penangkapan cakalang (Katsuwonus pelamis) di perairan Selat Makassar Andi Adam Malik, Henny Setiawati, Sahabuddin Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinci4 KERAGAAN PERIKANAN DAN STOK SUMBER DAYA IKAN
4 KERAGAAN PERIKANAN DAN STOK SUMBER DAYA IKAN 4.1 Kondisi Alat Tangkap dan Armada Penangkapan Ikan merupakan komoditas penting bagi sebagian besar penduduk Asia, termasuk Indonesia karena alasan budaya
Lebih terperinciKONDISI PERIKANAN TANGKAP DI WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN (WPP) INDONESIA. Rinda Noviyanti 1 Universitas Terbuka, Jakarta. rinda@ut.ac.
KONDISI PERIKANAN TANGKAP DI WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN (WPP) INDONESIA Rinda Noviyanti 1 Universitas Terbuka, Jakarta rinda@ut.ac.id ABSTRAK Aktivitas usaha perikanan tangkap umumnya tumbuh dikawasan
Lebih terperinciKAJIAN TEKNIS DAN KARAKTERISTIK KAPAL LONGLINE DI PERAIRAN PALABUHAN RATU
KAJIAN TEKNIS DAN KARAKTERISTIK KAPAL LONGLINE DI PERAIRAN PALABUHAN RATU Shanty Manullang *) T.D. Novita *) * Dosen pada Program Studi Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan laborashanty@yahoo.com
Lebih terperinciPENDAPATAN NELAYAN YANG MENGGUNAKAN PERAHU MOTOR DAN PERAHU TANPA MOTOR DI DESA PARANGGI, KECAMATAN AMPIBABO, KABUPATEN PARIGI-MOUTONG ABSTRAK
Media Litbang Sulteng 2 (2) : 153 157, Desember 2009 ISSN : 1979-5971 PENDAPATAN NELAYAN YANG MENGGUNAKAN PERAHU MOTOR DAN PERAHU TANPA MOTOR DI DESA PARANGGI, KECAMATAN AMPIBABO, KABUPATEN PARIGI-MOUTONG
Lebih terperinciANALISIS KAPASITAS PENANGKAPAN (FISHING CAPACITY) PADA PERIKANAN PURSE SEINE DI KABUPATEN ACEH TIMUR PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM Y U S T O M
ANALISIS KAPASITAS PENANGKAPAN (FISHING CAPACITY) PADA PERIKANAN PURSE SEINE DI KABUPATEN ACEH TIMUR PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM Y U S T O M SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009
Lebih terperinciDiterima: 7 Januari 2009; Disetujui: 20 November 2009
KESESUAIAN UKURAN BEBERAPA BAGIAN KONSTRUKSI KAPAL IKAN DI PPI MUARA ANGKE JAKARTA UTARA DENGAN ATURAN BIRO KLASIFIKASI INDONESIA Dimension Appropriatness of Some Construction Parts of Woodden Fishing
Lebih terperinci5 POTENSI DAN TINGKAT PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERIKANAN DEMERSAL
5 POTENSI DAN TINGKAT PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERIKANAN DEMERSAL 5.1 Pendahuluan Pemanfaatan yang lestari adalah pemanfaatan sumberdaya perikanan pada kondisi yang berimbang, yaitu tingkat pemanfaatannya
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Potensi Perikanan Indonesia dapat diestimasi sekitar 6,4 juta ton per tahun, dengan tingkat pemanfaatan pada tahun 2003 telah mencapai 4.383.103 ton, dan tahun 2004 tercatat
Lebih terperinciCatch per unit effort (CPUE) periode lima tahunan perikanan pukat cincin di Kota Manado dan Kota Bitung
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 2(1): 1-8, Juni 2015 ISSN 2337-4306 Catch per unit effort (CPUE) periode lima tahunan perikanan pukat cincin di Kota Manado dan Kota Bitung Catch per unit effort
Lebih terperinciPENDUGAAN STOK IKAN TONGKOL DI SELAT MAKASSAR SULAWESI SELATAN
PENDUGAAN STOK IKAN TONGKOL DI SELAT MAKASSAR SULAWESI SELATAN Edy H.P. Melmambessy Staf Pengajar Univ. Musamus-Merauke, e-mail : edymelmambessy@yahoo.co.id ABSTRAK Ikan tongkol termasuk dalam golongan
Lebih terperinciPROPORSI DAN KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN JARING TIGA LAPIS (TRAMMEL NET) DI PELABUHAN RATU
Proporsi dan Komposisi Hasil Tangkapan Jaring Tiga Lapis (Trammel Net) di Pelabuhan Ratu (Hufiadi) PROPORSI DAN KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN JARING TIGA LAPIS (TRAMMEL NET) DI PELABUHAN RATU ABSTRAK Hufiadi
Lebih terperinciDualitas Dalam Model Linear Programing
Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c Dualitas Dalam Model Linear Programing Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi KONSEP
Lebih terperinciUNIVERSITAS MERCU BUANA PROGRAM PASKA SARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS MERCU BUANA PROGRAM PASKA SARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN N a m a : Suminadhono NIM : 55108110181 Mata Kuliah/SKS : Manajemen Operasi / 3 SKS 1. Jaringan toko serba ada The Biggs menyewa
Lebih terperinciPOTENSI BERKELANJUTAN SUMBER DAYA IKAN PELAGIS BESAR DI KABUPATEN MALUKU TENGAH
Bimafika, 2010, 2, 141-147 1 POTENSI BERKELANJUTAN SUMBER DAYA IKAN PELAGIS BESAR DI KABUPATEN MALUKU TENGAH Achmad Zaky Masabessy * FPIK Unidar Ambon ABSTRACT Maluku Tengah marine water has fish resources,
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 4.2 Keadaan Umum Perikanan di Sulawesi Utara
58 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Provinsi Sulawesi Utara Provinsi Sulawesi Utara dengan ibu kota Manado terletak antara 0 15 5 34 Lintang Utara dan antara 123 07 127 10 Bujur Timur,
Lebih terperinciJurnal LPPM Bidang Sains dan Teknologi Volume 4 Nomor 2 November 2017
PENANGKAPAN IKAN UMPAN HIDUP UNTUK PERIKANAN POLE AND LINE DIKELURAHAN MAWALI KECAMATAN BITUNG SELATAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI, PEMASARAN DAN KEUANGAN Lefrand Manoppo 1) Meta S. Sompie 2) 1,2 Fakultas
Lebih terperinciANALISIS EKONOMI PERIKANAN YANG TIDAK DILAPORKAN DI KOTA TERNATE, PROVINSI MALUKU UTARA I. PENDAHULUAN
2 ANALISIS EKONOMI PERIKANAN YANG TIDAK DILAPORKAN DI KOTA TERNATE, PROVINSI MALUKU UTARA I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Prospek pasar perikanan dunia sangat menjanjikan, hal ini terlihat dari kecenderungan
Lebih terperinciKARAKTERISTIK DIMENSI UTAMA KAPAL PERIKANAN PUKAT PANTAI (BEACH SEINE) DI PANGANDARAN
KARAKTERISTIK DIMENSI UTAMA KAPAL PERIKANAN PUKAT PANTAI (BEACH SEINE) DI PANGANDARAN Izza Mahdiana Apriliani, Lantun Paradhita Dewanti dan Irfan Zidni Program Studi Perikanan, FPIK Unpad Korespondensi:
Lebih terperinciANALISIS POTENSI PERIKANAN PELAGIS KECIL DI KOTA TERNATE
ANALISIS POTENSI PERIKANAN PELAGIS KECIL DI KOTA TERNATE Aisyah Bafagih* *Staf Pengajar THP UMMU-Ternate, email :aisyahbafagih2@yahoo.com ABSTRAK Potensi sumberdaya perikanan tangkap di kota ternate merupakan
Lebih terperinciAnalisis Penentuan Musim Penangkapan Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis L.) di Perairan Sangihe Sulawesi Utara
Analisis Penentuan Musim Penangkapan Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis L.) di Perairan Sangihe Sulawesi tara 1 Marline S. Paendong, 2 John Socrates Kekenusa, 3 Winsy Ch. D. Weku 1 Jurusan Matematika, FMIPA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia telah melakukan kegiatan penangkapan ikan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sejak jaman prasejarah. Sumberdaya perikanan terutama yang ada di laut merupakan
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
27 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dilaksanakan bulan Juli-September 2007 yaitu di Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Pemilihan lokasi penelitian
Lebih terperinciANALISIS PENGEMBANGAN ARMADA PERIKANAN TANGKAP DI PERAIRAN KABUPATEN KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR DESELINA M. W. KALEKA
ANALISIS PENGEMBANGAN ARMADA PERIKANAN TANGKAP DI PERAIRAN KABUPATEN KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR DESELINA M. W. KALEKA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 PERNYATAAN 2 Dengan ini saya menyatakan
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Perikanan Tangkap 4.1.1 Armada Kapal Perikanan Kapal penangkapan ikan merupakan salah satu faktor pendukung utama dalam melakukan kegiatan penangkapan
Lebih terperinciANALISIS KECENDERUNGAN PRODUKSI IKAN PELAGIS KECIL DI PERAIRAN LAUT HALMAHERA TAHUN Adrian A. Boleu & Darius Arkwright
ANALISIS KECENDERUNGAN PRODUKSI IKAN PELAGIS KECIL DI PERAIRAN LAUT HALMAHERA TAHUN 2007 2008 Adrian A. Boleu & Darius Arkwright Abstract Small pelagic fishing effort made bythe fishermen in North Halmahera
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Perikanan adalah kegiatan ekonomi dalam bidang penangkapan atau budidaya ikan atau binatang air lainnya serta
Lebih terperinciANALISIS PENGEMBANGAN SUMBERDAYA IKAN PELAGIS KECIL DI PERAIRAN LAUT HALMAHERA UTARA
ANALISIS PENGEMBANGAN SUMBERDAYA IKAN PELAGIS KECIL DI PERAIRAN LAUT HALMAHERA UTARA (Analysis of Small Pelagic Fish Development in North Halmahera Waters) Fredo Uktolseja 1, Ari Purbayanto 2, Sugeng Hari
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN SARANA PERIKANAN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN DI PROPINSI SUMATERA SELATAN
ANALISIS KEBUTUHAN SARANA PERIKANAN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN DI PROPINSI SUMATERA SELATAN Fisheries Infrastructure Needs Analysis in Order to Capture Fisheries
Lebih terperinciPenangkapan Tuna dan Cakalang... Pondokdadap Sendang Biru, Malang (Nurdin, E. & Budi N.)
Penangkapan Tuna dan... Pondokdadap Sendang Biru, Malang (Nurdin, E. & Budi N.) PENANGKAPAN TUNA DAN CAKALANG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT TANGKAP PANCING ULUR (HAND LINE) YANG BERBASIS DI PANGKALAN PENDARATAN
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI
V. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI Perairan Selat Bali merupakan perairan yang menghubungkan Laut Flores dan Selat Madura di Utara dan Samudera Hindia di Selatan. Mulut selat sebelah Utara sangat sempit
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN ENERGI UNTUK SEKTOR PERIKANAN DI PROVINSI GORONTALO
Perencanaan Energi Provinsi Gorontalo 2000-2015 ANALISIS KEBUTUHAN ENERGI UNTUK SEKTOR PERIKANAN DI PROVINSI GORONTALO Hari Suharyono Abstract Gorontalo Province has abundace fishery sources, however the
Lebih terperinciUSULAN REKOMENDASI DESAIN PROGRAM DAN INDUSTRIALISASI PERIKANAN TANGKAP LAUT
USULAN REKOMENDASI DESAIN PROGRAM DAN INDUSTRIALISASI PERIKANAN TANGKAP LAUT PENTINGNYA DUKUNGAN MALUKU SEBAGAI LUMBUNG IKAN NASIONAL (MLIN) DALAM KEBERHASILAN PROGRAM INDUSTRIALISASI BALAI BESAR PENELITIAN
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. dimana pada daerah ini terjadi pergerakan massa air ke atas
TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka Wilayah laut Indonesia kaya akan ikan, lagi pula sebagian besar merupakan dangkalan. Daerah dangkalan merupakan daerah yang kaya akan ikan sebab di daerah dangkalan sinar
Lebih terperinciC E =... 8 FPI =... 9 P
3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 6 (enam) bulan yang meliputi studi literatur, pembuatan proposal, pengumpulan data dan penyusunan laporan. Penelitian
Lebih terperinci8 SELEKSI ALAT TANGKAP DAN TEKNOLOGI YANG TEPAT DALAM PEMANFAATAN SUMBERDAYA LEMURU (Sardinella lemuru Bleeker 1853) DI SELAT BALI
131 8 SELEKSI ALAT TANGKAP DAN TEKNOLOGI YANG TEPAT DALAM PEMANFAATAN SUMBERDAYA LEMURU (Sardinella lemuru Bleeker 1853) DI SELAT BALI 8.1 Pendahuluan Mewujudkan sosok perikanan tangkap yang mampu mempertahankan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Potensi perikanan laut meliputi perikanan tangkap, budidaya laut dan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Potensi perikanan laut meliputi perikanan tangkap, budidaya laut dan industri bioteknologi kelautan merupakan asset yang sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia,
Lebih terperinciProduksi (Ton) Trip Produksi (Ton) Pukat Cincin ,
Lampiran 1. Produksi per alat tangkap per tahun Tabel 11. Produksi ikan tembang per upaya penangkapan tahun 2008-2012 Jenis Alat 2008 2009 2010 2011 2012 Tangkap Upaya Penangkapan Produksi (Ton) Upaya
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Anderson LG The Economics of Fisheries Management. The Johns Hopkins University Press, Baltimore. 214 p.
DAFTAR PUSTAKA Anderson LG. 1977. The Economics of Fisheries Management. The Johns Hopkins University Press, Baltimore. 214 p. Aziz KA. 1989. Pendugaan Stok Populasi Ikan Tropis. Departemen Pendidikan
Lebih terperinciJENlS TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAM YANG SESUAI UNTUK DIKEMBANGXAN Dl BANTAl TlMUR KABUPATEN DONGGALA, SULAYESI TENGAHl.
JENlS TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAM YANG SESUAI UNTUK DIKEMBANGXAN Dl BANTAl TlMUR KABUPATEN DONGGALA, SULAYESI TENGAHl. KARYA ILMIAH Oleh: ARI PURBAYANTO C 21. 1928 FAKULTAS PERIKANAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciLampiran 1. Kuisioner Penelitian KUESIONER
Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUESIONER ANALISIS FUNGSI KELEMBAGAAN NON-PASAR (NON- MARKET INSTITUTIONS) DALAM EFISIENSI ALOKASI SUMBERDAYA PERIKANAN (Studi Kasus: Pelabuhanratu, Kab. Sukabumi) RIAKANTRI
Lebih terperinci3. METODOLOGI PENELITIAN
14 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April tahun 2012. Pengambilan data primer dilakukan pada bulan April tahun 2012 sedangkan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu isu penting perikanan saat ini adalah keberlanjutan pemanfaatan sumberdaya dan lingkungannya. Upaya pemanfaatan spesies target diarahkan untuk tetap menjaga
Lebih terperinciPERHITUNGAN BIAYA KERUGIAN AKIBAT TUMPAHAN MINYAK MONTARA DI PESISIR NUSA TENGGARA TIMUR
PERHITUNGAN BIAYA KERUGIAN AKIBAT TUMPAHAN MINYAK MONTARA DI PESISIR NUSA TENGGARA TIMUR Oleh Lintin Alfa 4307100113 Dosen pembimbing: 1. Prof. Ir. Mukhtasor, M. Eng, Ph. D. 2. Drs. Mahmud Mustain, M.Sc,
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perikanan sebagai salah satu sektor unggulan dalam pembangunan nasional mempunyai peranan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di masa mendatang, serta mempunyai
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Usaha Perikanan Tangkap
21 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Usaha Perikanan Tangkap Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan mnyatakan bahwa Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan dan pemanfaatan
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN Pelabuhan Perikanan. Pengertian pelabuhan perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN 1.1.1. Pelabuhan Perikanan Pengertian pelabuhan perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan, 2006. Menyatakan bahwa pelabuhan perikanan adalah tempat
Lebih terperinciCode Of Conduct For Responsible Fisheries (CCRF) Tata Laksana Perikanan Yang Bertanggung Jawab
Code Of Conduct For Responsible Fisheries (CCRF) Tata Laksana Perikanan Yang Bertanggung Jawab Code Of Conduct For Responsible Fisheries (CCRF) adalah salah satu kesepakatan dalam konferensi Committee
Lebih terperinciPERBANDINGAN ANALISIS SENSITIVITAS MENGGUNAKAN PARTISI OPTIMAL DAN BASIS OPTIMAL PADA OPTIMASI LINEAR MIRNA SARI DEWI
PERBANDINGAN ANALISIS SENSITIVITAS MENGGUNAKAN PARTISI OPTIMAL DAN BASIS OPTIMAL PADA OPTIMASI LINEAR MIRNA SARI DEWI DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciANALISIS BIO-EKONOMI PENGELOLAAN SUMBER DAYA KAKAP MERAH(Lutjanus sp) SECARA BERKELANJUTAN DI TANJUNGPANDAN, BELITUNG
BULETIN PSP ISSN: 0251-286X Volume XIX No. 3 Edisi Desember 2011 Hal 267-276 ANALISIS BIO-EKONOMI PENGELOLAAN SUMBER DAYA KAKAP MERAH(Lutjanus sp) SECARA BERKELANJUTAN DI TANJUNGPANDAN, BELITUNG Oleh:
Lebih terperinciMENGAPA PRODUKSI KEPITING RAJUNGAN MENURUN DAN KEBIJAKAN APA YANG PERLU DILAKUKAN MENGANTISIPASINYA. Oleh. Wayan Kantun
MENGAPA PRODUKSI KEPITING RAJUNGAN MENURUN DAN KEBIJAKAN APA YANG PERLU DILAKUKAN MENGANTISIPASINYA. Oleh Wayan Kantun Penurunan produksi kepiting rajungan disebabkan oleh a. Produksi di alam yang sudah
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Bungin, B Metode Penelitian Kuantitatif. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Atkinson, A. A., J. H. Waterhouse, and R. B. Wells. 1997. A Stakeholder Approach to Strategic Performance Measurement. Corporate Strategic, Fiannce Management. Bahari, R. 1989. Peranan Koperasi
Lebih terperinciPOTENSI PERIKANAN TANGKAP DI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH (KKPD) KABUPATEN NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU, INDONESIA
Prosiding Seminar Antarabangsa Ke 8: Ekologi, Habitat Manusia dan Perubahan Persekitaran 2015 7 POTENSI PERIKANAN TANGKAP DI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH (KKPD) KABUPATEN NATUNA PROVINSI KEPULAUAN
Lebih terperinciPOTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN USAHA PERIKANAN TANGKAP DI PANTURA JAWA TENGAH
POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN USAHA PERIKANAN TANGKAP DI PANTURA JAWA TENGAH Potency and Development Opportunity of Bussines Capture Fisheries in North Coastal of Central Java Imam Triarso 1 1 Staf
Lebih terperinciPOTENSI LESTARI IKAN LAYANG (Decapterus spp) BERDASARKAN HASIL TANGKAPAN PUKAT CINCIN DI PERAIRAN TIMUR SULAWESI TENGGARA
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol. 6 No. 2 November 2015: 159-168 ISSN 2087-4871 POTENSI LESTARI IKAN LAYANG (Decapterus spp) BERDASARKAN HASIL TANGKAPAN PUKAT CINCIN DI PERAIRAN TIMUR SULAWESI
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Seram Bagian Timur memiliki luas wilayah 20.656.894 Km 2 terdiri dari luas lautan 14,877.771 Km 2 dan daratan 5,779.123 Km 2. Dengan luas
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN. # Lokasi Penelitian
35 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Timur, khususnya di PPP Labuhan. Penelitian ini difokuskan pada PPP Labuhan karena pelabuhan perikanan tersebut
Lebih terperinciPenampung Ikan di Daerah Sulawesi Utara
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2013) ISSN: 2301-9271 1 Analisa Teknis dan Ekonomis Produksi Kapal Penampung Ikan di Daerah Sulawesi Utara M Marthen Oktoufan N. dan Sri Rejeki Wahyu Pribadi Jurusan
Lebih terperinciWORKSHOP GUIDELINES PENGELOLAAN UPAYA PENANGKAPAN DALAM RANGKA PENGELOLAAN PERIKANAN PUKAT HELA DI ARAFURA
WORKSHOP GUIDELINES PENGELOLAAN UPAYA PENANGKAPAN DALAM RANGKA PENGELOLAAN PERIKANAN PUKAT HELA DI ARAFURA LATAR BELAKANG 1. Merujuk program kerja Direktorat Kapal Perikanan & Alat Penangkapan Ikan tahun
Lebih terperinciStatus Perikanan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPP RI 571) Laut Andaman dan Selat Malaka 1
Status Perikanan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPP RI 571) Laut Andaman dan Selat Malaka 1 Oleh: Yudi Wahyudin 2 Abstrak Wilayah Pengelolaan Perikanan Repubik Indonesia (WPP RI)
Lebih terperinci4. GAMBARAN UMUM WILAYAH
4. GAMBARAN UMUM WILAYAH 4.1. Letak Geografis Kabupaten Sukabumi yang beribukota Palabuhanratu termasuk kedalam wilayah administrasi propinsi Jawa Barat. Wilayah yang seluas 4.128 Km 2, berbatasan dengan
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Daerah Penelitian Kabupaten Kupang merupakan kabupaten yang paling selatan di negara Republik Indonesia. Kabupaten ini memiliki 27 buah pulau, dan 19 buah pulau
Lebih terperinci