UNIVERSITAS MERCU BUANA PROGRAM PASKA SARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UNIVERSITAS MERCU BUANA PROGRAM PASKA SARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN"

Transkripsi

1 UNIVERSITAS MERCU BUANA PROGRAM PASKA SARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN N a m a : Suminadhono NIM : Mata Kuliah/SKS : Manajemen Operasi / 3 SKS 1. Jaringan toko serba ada The Biggs menyewa perusahaan periklanan Untuk menetukan jenis dan jumlah iklan yang harus dilakukan toko. Tiga jenis iklan yang tersedia adalah iklan komersial radio, televise, dan Iklan surat kabar, Jaringan toko ingin mengetahui jumlah setiap jenis iklan yang harus dibeli dalam rangka memaksimumkan tujuannya, berikut ini perkiraan setiap iklan komersial yang mencapai pemirsa potensial dan biaya tertentu : Jenis Iklan Komersial Jumlah Orang /Iklan atau Biaya ($) komersil / iklan Televisi (X1) Radio (X2) Surat Kabar (X3) Perusahaan harus mempertimbangkan batasan sumber sumber daya berikut ini : Batas anggaran untuk iklan adalah $ Stasiun TV hanya mempunyai 4 waktu komersil Stasiun Radio hanya mempunyai 10 waktu Komersil Surat kabar mempunyai jatah yang tesedia untuk untuk 7 iklan Perusahaan Iklan hanya mempunyai waktu dan karyawan untuk memproduksi tidak lebih dari 15 jam.

2 Jawaban : 1. Diket : Iklan Komersial X1 = Komersial di TV X2 = komersial di Radio X3 = Komersial di Surat Kabar Objective Function Z max = 20000X X X3 Constrain 15000X X X X1 + X2 + X3 15 X1 4 X2 10 X3 7 LP OPTIMUM FOUND AT STEP 1 OBJECTIVE FUNCTION VALUE 1) VARIABLE VALUE REDUCED COST X X X ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES 2) ) ) ) ) NO. ITERATIONS= 1 RANGES IN WHICH THE BASIS IS UNCHANGED:

3 OBJ COEFFICIENT RANGES VARIABLE CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE COEF INCREASE DECREASE X X INFINITY X RIGHTHAND SIDE RANGES ROW CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE RHS INCREASE DECREASE INFINITY INFINITY Artinya akan maksimal pemirsa yang akan melihat orang akan melihat iklan komersil namun tidak mungkin membayar iklan 1,8 kali tayang untuk itu perlu digenapkan menjadi 2 kali dan 3,1 digenapkan menjadi 3 kali tayang namun untuk iklan radio harus dikurangi untuk mengikuti batasan yaitu 9 kali tayang dari sepuluh kali tayang. Maka X1 = 2 ; X2 = 9 ; X3 = 3 Sehingga maksimum pemirsa yang mungkin menyaksikan menjadi : orang.

4 Contoh 4 : Perusahaan televise Zephyr mengirim televisi dari tiga gudang ke tiga toko eceran, setiap gudang melakukan pengiriman dalam jumlah yang tetap per bulan dan setiap toko eceran mempunyai permintaan yang tetap tiap bulan. Pabrikan ingin mengetahui jumlah televise yang dikirim dari setiap gudang ke setiap toko yang meminimumkan biaya transportasi. Berikut ini disajikan data bahwa setiap gudang mempunyai penawaran televise yang tersedia untuk pengiriman setiap bulan. Gudang Penawaran (set) 1. Cincinati Atlanta Pittsburg 200 Setiap toko eceran mempunyai permintaan bulanan untuk televise sebagai berikut : Toko Permintaan (set) 1. New York Dallas Detroit 200 Biaya untuk mengirim televise dari gudang ke toko eceran bervariasi karena perbedaan penggunaan alat transportasi dan jarak. Biaya pengiriman per televise untuk setiap rute adalah sebagai berikut : Dari gudang Kepada Toko A B C 1 $ Dimana : X1 : Dari gudang Cincinati ke toko New york X2 : Dari gudang Cincinati ke toko Dallas

5 X3 : Dari gudang Cincinati ke toko Detroit X4 : Dari Gudang Atlanta ke Ke toko New York X5 : Dari Gudang Atlanta ke Ke toko Dallas X6 : Dari Gudang Atlanta ke Ke toko Detroit X7 : Dari Gudang Pittsburg ke New York X8 : Dari Gudang Pittsburg ke New Dallas X9 : Dari Gudang Pittsburg ke New Detroit Objective Function Z min : 6X1 + 8X2 + 1X3 + 4X4 + 2X5 + 3X6 + 3X7 + 5X8 + 7X9 Constrain : X1 + X2 + X3 <= 300 X4 + X5 + X6 <= 100 X7 + X8 + X9 <= 200 X1 + X4 + X7 = 150 X2 + X5 + X8 = 250 X3 + X6 + X9 = 200 Hasil : LP OPTIMUM FOUND AT STEP 5 OBJECTIVE FUNCTION VALUE 1) VARIABLE VALUE REDUCED COST X X X X X X X X X ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES 2) ) ) ) ) ) NO. ITERATIONS= 5

6 RANGES IN WHICH THE BASIS IS UNCHANGED: OBJ COEFFICIENT RANGES VARIABLE CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE COEF INCREASE DECREASE X INFINITY X X INFINITY X INFINITY X INFINITY X INFINITY X INFINITY X X INFINITY RIGHTHAND SIDE RANGES ROW CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE RHS INCREASE DECREASE INFINITY Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa : Biaya minimum transportasi perbulan yang dikeluarkan $ dengan formasi pengiriman : Dari gudang Cincinati ke toko New york = 0 unit (X1) Dari gudang Cincinati ke toko Dallas = 100 unit (X2) Dari gudang Cincinati ke toko Detroit = 200 unit (X3) Dari Gudang Atlanta ke Ke toko New York = O unit (X4) Dari Gudang Atlanta ke Ke toko Dallas = 100 unit (X5) Dari Gudang Atlanta ke Ke toko Detroit = 0 unit (X6) Dari Gudang Pittsburg ke New York = 150 unit (X7) Dari Gudang Pittsburg ke New Dallas = 50 unit (X8) Dari Gudang Pittsburg ke New Detroit = 0 unit (X9)

7 QUIZ Soal I Permintaan untuk subperakitan S adalah 100 unit dalam minggu ke-7. Setiap unit S memerlukan 1 unit T dan 2 unit U. Setiap unit T memerlukan 1 unit V dan 2 unit W serta 1 unit X. Setiap unit U memerlukan 2 unit Y dan 3 unit Z. Sebuah perusahaan membuat semua barang. Perusahaan tersebut membutuhkan waktu 2 minggu untuk membuat S, 1 minggu untuk membuat T, 2 minggu untuk membuat U, 2 minggu untuk membuat V, 3 minggu untuk membuat W, 1 minggu untuk membuat X, 2 minggu untuk membuat Y dan 1 minggu untuk membuat Z. a. Buatlah sebuah struktur produk. S (1) T (2) U (1) V (2) W (1) X (2) Y (3) Z NO. KOMPONEN PERHITUNGAN TOTAL 1 S T 1 x U 2 x V 1 x W 2 x X 1 x Y 2 x Z 3 x

8 b. Siapkan sebuah struktur produk berfase waktu NO. KOMPONEN LEAD TIME 1 S 2 2 T 1 3 U 2 4 V 2 5 W 3 6 X 1 7 Y 2 8 Z 1 W V T X S Y Z U KOMPONEN WEEK S T U V W X Y Z

9 Soal II Periode BB bruto Biaya penyimpanan $2,50/minggu Biaya setup = $150 Lead time 1 minggu Persediaan awal 40 a. Buatlah sebuah solusi Lot for Lot dan hitunglah biaya total yang relevan untuk data pada table diatas Periode Kebutuhan kotor Jadwal penerimaan (Day) 1 st day 1 st day 1 st day 1 st day 1 st day 1 st day 1 st day 1 st day Persediaan di tangan (40) Kebutuhan bersih Terima pesanan Pesan Total Cost : Diket : Biaya Total Pemesanan (setup) : 7 x 150 $ = $1.050 Biaya Penyimpanan : 60 x 2.5 = $ 150 Total Cost : $ $ 150 = $ 1.200,0

10 b. Buatlah sebuah solusi EOQ dan hitunglah biaya total yang relevan untuk data dalam table diatas Periode Kebutuhan kotor Jadwal penerimaan (Day) 1 st 1 st 1 st 1 st 1 st 1 st day 1 st day day day day day day 1 st day Persediaan di tangan (40) Kebutuhan bersih Terima pesanan Pesan EOQ Rata rata perminggu unit Biaya penyimpanan/unit /week 2.50 $ Biaya pemesanan $ Lead time 1.00 week Total Cost : Biaya setup : 6 x $150 = $ 900 Biaya simpan : 409 x $ 2,5 = $ 1.022,5 Total cost : $ 1.922,5

11 Dicoba menggunakan metoda EPP ( Economic Part Period ) : Periode Kebutuhan kotor Jadwal penerimaan (Day) 1 st 1 st 1 st 1 st 1 st 1 st 1 st day day 1 st day day day day day day Persediaan di tangan (40) Kebutuhan bersih Terima pesanan Pesan EPP (economic part period) 60 Biaya penyimpanan/unit/week 2.50 $ Biaya pemesanan $ Lead time 1.00 week

12 1. PT Shiva menjual melalui system catalog, diketahui : a. Panggilan masuk : 12 telepon per jam (λ) b. Karyawan dapat melayani 4 menit per pesanan atau (60 : 4 = 15 pesanan per jam) ( µ ) c. Panggilan umumnya mengikuti distribusi poisson dan waktu pelayanan cendrung bersifat exponensial d. Upah Karyawan 10 $ pen jam e. Kerugian jika kehilangan pelanggan 25$ per jam Ditanyakan : 1. Berapakah waktu menunggu pelanggan rata rata sebelum panggilan mereka di jawab 2. Berapakah rata rata jumlah pelanggan yang menunggu untuk memesan 3. Apakah PT Shilva memerlukan penambahan karyawan. Jawab : Merupakan Model Antrian Model A M/M/1 yaitu antrian jalur tunggal dengan panggilan/ kedatangan berdistribusi poisson dan waktu pelayanan cendrung bersifat exponensial 1. Waktu menunggu sebelum mereka dilayani (W q ) : (W q ) = (λ) / µ ( µ - λ) = 12 / 15 (15 12) = 0,266 jam atau 16 menit. 2. Jumlah rata rata pelanggan yang menunggu untuk memesan : (L s ) = (λ) / ( µ ) - (λ) = 12 / (15 12) = 12 / 3 = 4 Pelanggan dalam antrian/menunggu 3. Membandingkan kerugian customer yang beralih atau menambah karyawan : Dengan satu karyawan : 12 Telp. Per jam akan = 12 x 8 jam = 96 penelpon perhari. Jadi total waktu menunggu pelanggan per hari = (W q )x jumlah penelpon/hari = 12/45 x 96 = 25,6 jam total biaya waktu menunggu customer = $25 x 25,6 = $640 per hari biaya karyawan = $10 x 8 jam = $80 total biaya = $ $80 = $720 tingkat utilitas : 12/15 = 0,8 = 80 % karyawan sibuk

13 Dengan dua karyawan : Dengan dua karyawan berarti (W q ) berubah karena : ( µ ) = 30 customer per jam. Maka : (W q ) = (λ) / µ ( µ - λ) = 12 / 30 (30 12) = 1/45 jam atau 1,33 menit. Jadi total waktu menunggu pelanggan per hari = (W q )x jumlah penelpon/hari = 1/45 x 96 = 2,133 jam total biaya waktu menunggu customer = $25 x 1/45 = $0,555 per hari biaya karyawan = $10 x 8 jam x 2 = $160 total biaya = $ $0,555 = $160,55 Tingkat utilitas : 12/30 = 2/5 = 0,4 = 40 % karyawan sibuk Maka dapat disimpulkan rencana penambahan karyawan sangat tepat karena total biaya yang dikeluarkan lebih baik (sedikit). 2. Winter Park Hotel diketahui saat ini : a. Jumlah receptionist 5 orang (M) b. Jumlah tamu yang dating 90 tamu per jam (λ) c. Waktu layanan 3 menit per customer per receptionist atau 20 customer per jam ( µ) Kita hitung (Po) yaitu probabilitas terdapat 0 customer dalam system Dengan table Po diketahui ρ = (λ)/ (M) ( µ) = 90/5x20 =0.90 Maka dari table didapat nilai Po = 0,00496 Jumlah pelanggan rata rata dalam system (Ls): λ µ (λ/µ) M Po + λ/µ (M-1)!(Mµ- λ) 2 {90 x 20 (9/2) 5 / 4x3x2 (5x20-90)2 } Po + 9/2 {1.800 (59049/32)/ 24 (100)}x 0, /2 9,15 + 4,50 = 13,65 customer dalam system Waktu rata rata yang dihabiskan oleh customer dalam system (Ws) : (Ls)/λ = 13,65/90 = 0,15 jam atau 9 menit. Jumlah pelanggan dalam antrian (Lq): (Ls) λ/µ = 13,65 9/2 = 13,65 4,5 =9,55 customer dalam antrian Lamanya customer dalam antrian (Wq) : (Wq) = (Lq) / λ = 9,55/90 = 0,1 jam atau 6,36 menit.

14 Winter Park Hotel diketahui opsi 1 : d. Jumlah receptionist 4 orang (M ) karena 1 menjadi receptionist cepat e. Jumlah tamu yang datang 70 % dari 90 = 63 tamu per jam (λ) f. Waktu layanan 3,4 menit per customer per receptionist atau 17,65 customer per jam ( µ) Kita hitung (Po) yaitu probabilitas terdapat 0 customer dalam system Dengan table Po diketahui ρ = (λ)/ (M) ( µ) = 63/4x17,65 =0.89 Maka dari table didapat nilai Po = 0,01264 Jumlah pelanggan rata rata dalam system (Ls): λ µ (λ/µ) M Po + λ/µ (M-1)!(Mµ- λ) 2 {63 x 17,65 (63/17,65) 4 / 3x2 (4x17,65-63) 2 } Po + 63/17,65 {1.111,95 ( /97.046,27)/ 6 (57,76)}x 0, ,57 0, ,57 = 3,5765 customer dalam system counter cepat (model A) diketahui Jumlah tamu yang ditangani 30% dari 90 = 27 tamu per jam waktu layanan 2 menit per customer yang berarti 30 customer per jam (L s ) = (λ) / ( µ ) - (λ) = 27 / (30 27) = 27/3 = 9 customer total dalam system (Ls total) : 3, = 12,57 customer dalam system Waktu rata rata yang dihabiskan oleh customer dalam system (Ws) : (Ls)/λ = 3,57/63 = 0,056 jam atau 3,4 menit. (Ws) counter cepat : 1/3 jam atau 20 menit Ws total : 3, / 2 = 11,7 menit Jumlah pelanggan dalam antrian (Lq): (Ls) λ/µ = 3,57 63/17,65 = 3,57 3,56 =0,01 customer dalam antrian (Lq) Counter cepat : λ 2 /µ(µ-λ) = 729 / 30 (3) = 0,81 customer dalam antrian Lamanya customer dalam antrian (Wq) : (Wq) = (Lq) / λ = 0,01/63 = 0,5 detik. Wq counter cepat = 0,81/27 = 1,8 menit atau 108 detik. Winter Park Hotel diketahui opsi 2 : g. Jumlah receptionist 5 orang 1 jalur h. Jumlah tamu yang datang 90 tamu per jam (λ)

15 i. Waktu layanan 3 menit per customer per receptionist atau 20 customer per jam per receptionist berarti 5 x 20 = 100 ( µ) model A (L s ) = (λ) / ( µ ) - (λ) = 90 / (100 90) = 90/10 = 9 customer (Ws) = 1/ (µ-λ) = 1/10 jam atau 6 menit (Lq) = λ 2 /µ(µ-λ) = 8100/100(10) = 81/10 = 8,1 customer dalam antrian (Wq) = Lq / λ = 8,1/90 = 0,09 jam atau 5,4 menit customer dalam antrian Winter Park Hotel opsi ketiga : akan sama dari segi pelayanan ke customer namun dapat nilai tambah dari penghematan biaya karena mengurangi 1 customer, (biasanya mesin / otomatisasi lebih murah biaya operasionalnya dibandingkan dengan manusia). Maka kesemuanya dapat dibandingkan dalam table berikut : Keadaan sekarang Opsi 1 Opsi 2 Opsi 3 (Ls) 13,65 customer 12,57 customer 9 customer 13,65 customer (Ws) 9 menit 11,7 Menit 6 menit 9 menit (Lq) 9,55 customer 0,82 customer 8,1 customer 9,55 customer (Wq)6,36 menit 1,9 menit 5,4 menit 6,36 menit Menurut saya sebaiknya menggunakan opsi kedua dengan menggunakan mesin penomoran FIFO dengan sedikit tambahan tempat duduk sehingga customer hanya memperhatikan nomer antrian.

2. Metode MODI (Modified Distribution) / Faktor Pengali (Multiplier)

2. Metode MODI (Modified Distribution) / Faktor Pengali (Multiplier) 2. Metode MODI (Modified Distribution) / Faktor Pengali (Multiplier) Metode MODI disebut juga metode Faktor Pengali atau Multiplier. Cara iterasinya sama seperti Metode Batu Loncatan. Perbedaan utama terjadi

Lebih terperinci

Dasar-dasar Optimasi

Dasar-dasar Optimasi Dasar-dasar Optimasi Optimasi Linier Interpretasi Hasil Lindo diambil dari buku Introduction to Operations Research, Sixth Edition, Frederick S. Hillier, Gerald J. Lieberman, McGraw-Hill, Inc., International

Lebih terperinci

PANDUAN WAWANCARA PENELITIAN OPTIMASI PENGADAAN SAYURAN ORGANIK. : Optimasi Pengadaan Sayuran Organik

PANDUAN WAWANCARA PENELITIAN OPTIMASI PENGADAAN SAYURAN ORGANIK. : Optimasi Pengadaan Sayuran Organik LAMPIRAN 98 99 Lampiran 1. Panduan Wawancara PANDUAN WAWANCARA PENELITIAN OPTIMASI PENGADAAN SAYURAN ORGANIK Nama Mahasiswa : Prestilia Ningrum NPM : 150310080098 Jurusan Hal Sumber Informasi : Agribisnis

Lebih terperinci

Dualitas Dalam Model Linear Programing

Dualitas Dalam Model Linear Programing Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c Dualitas Dalam Model Linear Programing Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi KONSEP

Lebih terperinci

Formulasi dengan Lindo. Dasar-dasar Optimasi. Hasil dengan Lindo 1. Hasil dengan Lindo 2. Interpretasi Hasil. Interpretasi Hasil.

Formulasi dengan Lindo. Dasar-dasar Optimasi. Hasil dengan Lindo 1. Hasil dengan Lindo 2. Interpretasi Hasil. Interpretasi Hasil. Formulasi dengan Lindo Dasar-dasar Optimasi Optimasi Linier Interpretasi Hasil Lindo diambil dari buku Introduction to Operations Research, Sixth Edition, Frederick S Hillier, Gerald J Lieberman, McGraw-Hill,

Lebih terperinci

Analisis Sensitifitas DALAM LINEAR PROGRAMING

Analisis Sensitifitas DALAM LINEAR PROGRAMING Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c Analisis Sensitifitas DALAM LINEAR PROGRAMING Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Magister Agribisnis Universitas Jambi Suatu analisis

Lebih terperinci

LINDO. Lindo dapat digunakan sampai dengan 150 kendala dan 300 variabel

LINDO. Lindo dapat digunakan sampai dengan 150 kendala dan 300 variabel LINDO Pegertian: Lindo (Linear Interactive Discrete Optimize) adalah paket program siap pakai yang digunakan untuk memecahkan masalah linear, integer dan quadratic programming. Kemampuan: Lindo dapat digunakan

Lebih terperinci

Dualitas Dalam Model Linear Programing

Dualitas Dalam Model Linear Programing Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c Dualitas Dalam Model Linear Programing Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi KONSEP

Lebih terperinci

Lampiran 1 Gambar rancang bangun alat penangkap ikan tuna longline. Sumber: 30 Desember 2010

Lampiran 1 Gambar rancang bangun alat penangkap ikan tuna longline. Sumber:  30 Desember 2010 Lampiran 1 Gambar rancang bangun alat penangkap ikan tuna longline Sumber: http://www.t2.gstatic.com/images, 30 Desember 2010 78 Lampiran 2 Peta lokasi kantor dan fishing ground PT Perikanan Nusantara

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN. Kerjakan soal-soal berikut ini dengan singkat dan jelas!

SOAL LATIHAN. Kerjakan soal-soal berikut ini dengan singkat dan jelas! SOAL LATIHAN Kerjakan soal-soal berikut ini dengan singkat dan jelas! 1. Suatu perusahaan mempunyai tiga lokasi gudang yaitu F a, F b dan F c yang akan didistribusikan ke 3 kota yaitu W 1, W 2 dan W 3.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Denah Pabrik MT KPBS Pangalengan

Lampiran 1. Denah Pabrik MT KPBS Pangalengan Lampiran 1. Denah Pabrik MT KPBS Pangalengan 140 Lanjutan Lampiran 1. Keterangan: 1. Milk Reception Scale 2. Milk Reception Vat 3. Prepack Machine 4. Auto Cup Sealling Machine 5. Lempeng Penukar Panas

Lebih terperinci

NAMA : ADINDA RATNA SARI NPM : DOSEN PEMBIMBING : EDY PRIHANTORO, SS, MMSI

NAMA : ADINDA RATNA SARI NPM : DOSEN PEMBIMBING : EDY PRIHANTORO, SS, MMSI ANALISIS SISTEM ANTRIAN SEPEDA MOTOR PADA SPBU RAWA LUMBU DI BEKASI TIMUR NAMA : ADINDA RATNA SARI NPM : 19211173 DOSEN PEMBIMBING : EDY PRIHANTORO, SS, MMSI Latar Belakang PENDAHULUAN Pertumbuhan manusia

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANALISIS SENSITIVITAS MENGGUNAKAN PARTISI OPTIMAL DAN BASIS OPTIMAL PADA OPTIMASI LINEAR MIRNA SARI DEWI

PERBANDINGAN ANALISIS SENSITIVITAS MENGGUNAKAN PARTISI OPTIMAL DAN BASIS OPTIMAL PADA OPTIMASI LINEAR MIRNA SARI DEWI PERBANDINGAN ANALISIS SENSITIVITAS MENGGUNAKAN PARTISI OPTIMAL DAN BASIS OPTIMAL PADA OPTIMASI LINEAR MIRNA SARI DEWI DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK SISTEM ANTRIAN

KARAKTERISTIK SISTEM ANTRIAN KARAKTERISTIK SISTEM ANTRIAN Terdapat tiga komponen dalam sebuah sistem antrian : 1. Kedatangan. Kedatangan memiliki karakteristik seperti ukuran populasi, perilaku dan sebuah distribusi statistik 2. Disiplin

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Lokasi Peneliti. Peta Teluk Levun Kabupaten Maluku Tenggara

Lampiran 1. Peta Lokasi Peneliti. Peta Teluk Levun Kabupaten Maluku Tenggara 123 123 Lampiran 1. Peta Lokasi Peneliti Peta Teluk Levun Kabupaten Maluku Tenggara 124 124 125 125 Lampiran.2. Sarana Input Produksi Budidaya Ikan Kerapu dan Rumput Laut di Kawasan Teluk Levun Unit Budidaya

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pengumpulan Data

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pengumpulan Data BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilaksanakan selama 1 bulan, terhitung mulai tanggal 28 Mei 2013 sampai 28 Juni 2013, sesuai dengan izin yang diberikan oleh Kepala Cabang PT. Mega

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada perusahaan PITSTOP Autowash

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada perusahaan PITSTOP Autowash BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dari hasil penelitian yang dilakukan pada perusahaan PITSTOP Autowash & SPA pada saat ini perusahaan PITSTOP Autowash & SPA memiliki 1

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Ilmu pengetahuan tentang bentuk antrian yang sering disebut dengan teori antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang sangat berharga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kantor Penjualan Senayan City PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang berlokasi di Senayan City, Jakarta. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

Fakultas Pertanian Unlam ABSTRACT

Fakultas Pertanian Unlam ABSTRACT Optimalisasi Kombinasi Cabang Usahatani Tanaman Pangan untuk Memperoleh Pendapatan Maksimum di Wilayah Transmigrasi Km 38 Kelurahan Sei Gohong Kecamatan Bukit Batu Provinsi Kalimantan Tengah Masniati,

Lebih terperinci

BAB III Transportasi

BAB III Transportasi BAB III Transportasi 1. Metode Transportasi Metode transportasi adalah suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama atau sejenis ke tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di PT Plaza Toyota Green Garden yang berlokasi di Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT101 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu membandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. ABB Sakti Industri IA Turbocharging Jalan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. ABB Sakti Industri IA Turbocharging Jalan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di PT. ABB Sakti Industri IA Turbocharging Jalan Danau Agung 1 Blok A4, Sunter Agung Jakarta Utara. Penelitian dilakukan selama

Lebih terperinci

3.1.1 Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia Produk yang dilayani oleh teller PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Unit Magelang

3.1.1 Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia Produk yang dilayani oleh teller PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Unit Magelang DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i HALAMAN PERSEMBAHAN... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR RUMUS... x DAFTAR LAMPIRAN... xi ABSTRACT... xii INTISARI... xiii BAB 1 PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen, Manajemen Operasi dan Antrian

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen, Manajemen Operasi dan Antrian 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen, Manajemen Operasi dan Antrian Pengertian manajamen adalah, dalam mengelola suatu sistem manajemen selalu dibutuhkan suatu manajemen yang baik agar tujuan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Sub Terminal Agribisnis (STA) Rancamaya yang berlokasi di Jl. Raya Rancamaya Rt 01/01, Kampung Rancamaya Kidul, Desa Rancamaya,

Lebih terperinci

STUDI OPTIMASI PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA SISTEM TATA CAHAYA BUATAN DI GEDUNG POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

STUDI OPTIMASI PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA SISTEM TATA CAHAYA BUATAN DI GEDUNG POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK Vokasi Volume IX, Nomor 3, Nopember 2013 ISSN 1693 9085 hal 141-151 STUDI OPTIMASI PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA SISTEM TATA CAHAYA BUATAN DI GEDUNG POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK Medi Yuwono Tharam, Fartha

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah agar hasil penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang penulis lakukan di PT Plaza Toyota Green Garden dapat disimpulkan kebijakan pengelolaan antrian pelanggan secara kualitatif

Lebih terperinci

Model Antrian 02/28/2014. Ratih Wulandari, ST.,MT 1. Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari

Model Antrian 02/28/2014. Ratih Wulandari, ST.,MT 1. Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari Model Antrian M E T O D E S T O K A S T I K Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari Siapaun yang pergi berbelanja atau ke bioskop telah mengalami

Lebih terperinci

Tabel 1. Soal Lapres. Benang Pewarna Harga Jual Permasalahan tersebut dimodelkan sebagai berikut : X2 = Sarung Anak

Tabel 1. Soal Lapres. Benang Pewarna Harga Jual Permasalahan tersebut dimodelkan sebagai berikut : X2 = Sarung Anak 2. Soal Laporan Resmi Sebuah pabrik sarung tenun ANGGUR memproduksi 2 jenis sarung, yaitu sarung dewasa dan sarung anak. Untuk membuat sebuah sarung dewasa dibutuhkan 25 gulung benang dan 18 kaleng pewarna.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan Kav.8 Kebon Jeruk Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan Kav.8 Kebon Jeruk Jakarta BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Siloam Hospitals Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan Kav.8 Kebon Jeruk Jakarta

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN PADA GALERY PT. INDOSAT CABANG MALL METROPOLITAN BEKASI BARAT NAMA : MARTA ZULFIKA NPM :

ANALISIS ANTRIAN PADA GALERY PT. INDOSAT CABANG MALL METROPOLITAN BEKASI BARAT NAMA : MARTA ZULFIKA NPM : ANALISIS ANTRIAN PADA GALERY PT. INDOSAT CABANG MALL METROPOLITAN BEKASI BARAT NAMA : MARTA ZULFIKA NPM : 14211323 LATAR BELAKANG PENDAHULUAN Latar Antrian yang panjang dan menghabiskan waktu yang terlalu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Manajemen Operasi Menurut Heinzer dan Render (2011;4), manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI MODUL IV QUEUING THEORY

LAPORAN RESMI MODUL IV QUEUING THEORY LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL IV QUEUING THEORY I. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Sistem pelayanan multiple (multiple-server system) atau biasa disebut multiserver single queue merupakan baris antrian tunggal yang dilayani

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Antrian 2.1.1 Definisi Antrian Antrian adalah suatu garis tunggu dari nasabah yang memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayanan. Kejadian garis tunggu timbul disebabkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelayanan Yang dimaksud pelayanan pada area anti karat adalah banyaknya output pallet yang dapat dihasilkan per hari pada area tersebut. Peningkatan pelayanan dapat dilihat dari

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG WARUNG BUNCIT JAKARTA SELATAN

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG WARUNG BUNCIT JAKARTA SELATAN ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG WARUNG BUNCIT JAKARTA SELATAN Nama : Deden Kurniawan NPM : 11210746 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Ade Rachmawati SE, MM Latar Belakang Di zaman

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model System Antrian di halte bus transjakarta koridor 1 Blok M - Kota

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model System Antrian di halte bus transjakarta koridor 1 Blok M - Kota 40 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Model System Antrian di halte bus transjakarta koridor 1 Blok M - Kota Kegiatan pelayanan di terminal bustransjakarta tujuan Blok M Kota di mulai sejak pukul

Lebih terperinci

ANTRIAN. pelayanan. Gambar 1 : sebuah sistem antrian

ANTRIAN. pelayanan. Gambar 1 : sebuah sistem antrian ANTRIAN Jika permintaan terhadap suatu jasa melebihi suplai, akan mengakibatkan terjadi antrian. Masalah tersebut dapat terjadi pada berbagai keadaan. Sebagai contoh Kendaraan menunggu lampu lalu lintas,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Beberapa Indikator Tingkat Pelayanan Rumah Sakit Secara umum, tingkat pelayanan dalam suatu rumah sakit dapat dilihat melalui beberapa indikator sebagai berikut (Departemen Kesehatan

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN (QUEUING THEORY) Teknik Riset Operasi Fitri Yulianti Universitas Gunadarma

TEORI ANTRIAN (QUEUING THEORY) Teknik Riset Operasi Fitri Yulianti Universitas Gunadarma TEORI ANTRIAN (QUEUING THEORY) Teknik Riset Operasi Fitri Yulianti Universitas Gunadarma Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari Siapapun yang pergi

Lebih terperinci

PENGANTAR MANAJEMEN SAINS EXERCISE UAS

PENGANTAR MANAJEMEN SAINS EXERCISE UAS PENGANTAR MANAJEMEN SAINS EXERCISE UAS 2013/2014 UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS EKONOMI DEPARTEMEN MANAJEMEN PROGRAM STUDI S1 REGULER MANAJEMEN UJIAN AKHIR SEMESTER SEMESTER GASAL 2013/2014 PENGANTAR MANAJEMEN

Lebih terperinci

COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU. Universitas Esa Unggul Jakarta

COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU. Universitas Esa Unggul Jakarta COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU Universitas Esa Unggul Jakarta PENGERTIAN BAHAN BAKU Adalah bahan yang membentuk bagian menyeluruh dari produk jadi. Bahan baku dapat diperoleh dari pembelian

Lebih terperinci

BAB II. Landasan Teori

BAB II. Landasan Teori BAB II Landasan Teori Antrian merupakan waktu tunggu yang dialami pelanggan untuk mencapai tujuan, dikarenakan jumlah pelanggan melebihi kapasitas layanan yang tersedia. Waktu tunggu yang terlalu lama

Lebih terperinci

MASALAH PENUGASAN METODE KUANTITATIF MANAJEMEN

MASALAH PENUGASAN METODE KUANTITATIF MANAJEMEN MASALAH PENUGASAN METODE KUANTITATIF MANAJEMEN Disusun sebagai Tugas Akhir Triwulan I Mata Kuliah Metode Kuantitatif Manajemen Disusun Oleh : TEDY SAPUTRA (P056132391.51) YUNIAR ENDAH PALUPI (P056132441.51)

Lebih terperinci

BAB 8 TEORI ANTRIAN (QUEUEING THEORY)

BAB 8 TEORI ANTRIAN (QUEUEING THEORY) BAB 8 TEORI ANTRIAN (QUEUEING THEORY) Analisis pertama kali diperkenalkan oleh A.K. Erlang (93) yang mempelajari fluktuasi permintaan fasilitas telepon dan keterlambatan annya. Saat ini analisis banyak

Lebih terperinci

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009 Metode Kuantitatif Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 3 April 009. Pendahuluan. Struktur Model Antrian (The Structure of Queuing Model) 3. Single-Channel Model 4. Multiple-Channel

Lebih terperinci

Optimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X *

Optimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014 Optimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X * RIKA KARTIKA, SUSY

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Bahan Baku : Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan (Materials : Controlling, Costing and Planning)

Akuntansi Biaya. Bahan Baku : Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan (Materials : Controlling, Costing and Planning) Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Bahan Baku : Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan (Materials : Controlling, Costing and Planning) Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan pada Supply Chain Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk mencapai tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk mencapai tujuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ahyari, Agus Manajemen Produksi Pengendalian Produksi. Buku1. Yogyakarta: BPFE.

DAFTAR PUSTAKA. Ahyari, Agus Manajemen Produksi Pengendalian Produksi. Buku1. Yogyakarta: BPFE. 68 DAFTAR PUSTAKA Ahyari, Agus. 986. Manajemen Produksi Pengendalian Produksi. Buku. Yogyakarta: BPFE. Heizer, Jay dan Render, Barry. 2005. Operations Management. Jakarta : Salemba Empat. Richard B. Chase

Lebih terperinci

MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM

MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM Model Antrian Teori antrian pertama kali diciptakan oleh A.K. Erlang seorang ahli matematik Denmark pada tahun 1909. Sejak itu penggunaan model antrian mengalami perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model Sistem Antrian Bank Mega Cabang Puri Indah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model Sistem Antrian Bank Mega Cabang Puri Indah BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Model Sistem Antrian Bank Mega Cabang Puri Indah Bank Mega cabang Puri Indah beroperasi dari hari Senin hingga Jumat. Bank Mega cabang Puri Indah mulai beroperasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Masalah umum pada suatu model persediaan bersumber dari kejadian yang dihadapi setiap saat dibidang usaha, baik dagang ataupun industri.

Lebih terperinci

Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya

Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya Zarah Ayu Annisa 1308030058 Dosen Pembimbing : Dra. Sri Mumpuni R., MT PENDAHULUAN Antrian Meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Kegiatan pelayanan di Bank Rakyat Indonesia unit Gerendeng Tangerang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Kegiatan pelayanan di Bank Rakyat Indonesia unit Gerendeng Tangerang 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik sistem antrian Kegiatan pelayanan di Bank Rakyat Indonesia unit Gerendeng Tangerang dimulai dari jam 08.00 WIB sampai dengan jam 17.00 WIB. Pelayanan

Lebih terperinci

ANALISIS. 4.4 Analisis Tingkat Kedatangan Nasabah

ANALISIS. 4.4 Analisis Tingkat Kedatangan Nasabah ANALISIS Pada bab ini akan dikemukakan analisa terhadap pemecahan masalah yang dihadapi dan diperoleh dari pengolahan data serta pembahasan yang ada berdasarkan alternatif yang ada. 4.4 Analisis Tingkat

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13 Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikasikan pada tahun 1909 oleh Agner

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) KONSEP DASAR Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian persediaan (inventory control), karena kebijakan persediaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4. Karakteristik Sistem Antrian Populasi pasien merupakan sumber masukan dari suatu sistem antrian, dalam hal ini pasien yang datang pada sistem antrian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Model Sistem Antrian Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Model Sistem Antrian Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Model Sistem Antrian Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek beroperasi dari hari Senin hingga hari Minggu. Bank Central

Lebih terperinci

Model Antrian Pengangkutan Slag dengan Pendekatan Matematis: Studi Kasus pada PT. Inco Sorowako

Model Antrian Pengangkutan Slag dengan Pendekatan Matematis: Studi Kasus pada PT. Inco Sorowako Vol. 5 No. 99-07 Januari 009 Model Antrian Pengangkutan Slag dengan Pendekatan Matematis: Studi Kasus pada PT. Inco Sorowako Muhammad Rusman Abstrak Pengangkutan slag merupakan bagian penting dari sistem

Lebih terperinci

BAB. Teori Antrian PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB. Teori Antrian PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN BAB 10 Teori Antrian PENDAHULUAN ntrian yang panjang sering kali kita lihat di bank saat nasabah mengantri di teller untuk melakukan transaksi, airport saat para calon penumpang melakukan checkin,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran dan 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2012-2013 dan bertempat di Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Teori Antrian. Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi

Teori Antrian. Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi Teori Antrian Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi Contoh Kendaraan berhenti berderet-deret menunggu di traffic light. Pesawat menunggu lepas landas di bandara. Surat antri untuk diketik oleh sekretaris.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan dapat diartikan sebagai aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode tertentu, atau persediaan

Lebih terperinci

JURNAL SISTEM INFORMASI PEMESANAN MENU MAKANAN DAN MINUMAN BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN METODE FIRST IN FIRST OUT PADA CAFE JOKOWI

JURNAL SISTEM INFORMASI PEMESANAN MENU MAKANAN DAN MINUMAN BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN METODE FIRST IN FIRST OUT PADA CAFE JOKOWI JURNAL SISTEM INFORMASI PEMESANAN MENU MAKANAN DAN MINUMAN BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN METODE FIRST IN FIRST OUT PADA CAFE JOKOWI MENU ORDERING INFORMATION SYSTEM ANDROID-BASED FOOD AND BEVERAGES USING

Lebih terperinci

Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang

Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang Pendahuluan Antrian Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang membutuhkan layanan dari satu atau lebih pelayan (fasilitas pelayanan). Masalah yang timbul dalam antrian adalah bagaimana mengusahakan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ. Hanna Lestari, M.Eng

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ. Hanna Lestari, M.Eng ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ Hanna Lestari, M.Eng 1 Masalah produksi merupakan hal penting bagi perusahaan karena berkaitan dengan pencapaian laba perusahaan. Jika proses

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sentra Anugerah Motor Yamaha cabang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sentra Anugerah Motor Yamaha cabang 53 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sentra Anugerah Motor Yamaha cabang Cijagra. Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti adalah sistem antrian yang

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Berdiri PT. Inti Pantja Press Industri merupakan salah satu perusahaan yang tergabung dalam group Astra Motor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Halte Bus Transjakarta koridor 1 Blok M-Kota,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Halte Bus Transjakarta koridor 1 Blok M-Kota, 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian dilakukan di Halte Bus Transjakarta koridor 1 Blok M-Kota, penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini karena semakin banyaknya jumlah antrian,yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB II KAJIAN LITERATUR DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGAKUAN... ii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii ABSTRAK... ix DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

Riset Operasional JAWABAN KISI-KISI UAS PENAWARAN G N O PERMINTAAN = 140

Riset Operasional JAWABAN KISI-KISI UAS PENAWARAN G N O PERMINTAAN = 140 Riset Operasional JAWABAN KISI-KISI UAS 1. Dengan berdasarkan data biaya transportasi dari pabrik ke gudang di samping, hitunglah biaya transportasinya dengan menggunakan METODE SUDUT BARAT LAUT & VAM!

Lebih terperinci

Operations Management

Operations Management Operations Management OPERATIONS RESEARCH William J. Stevenson 8 th edition Pendahuluan Analisis antrian pertama kali diperkenalkan oleh A.K Erlang (1913) yang mempelajari fluktuasi permintaan fasilitas

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. pihak perusahaan PT. Muliapack Intisempurna. Pengumpulan data ini

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. pihak perusahaan PT. Muliapack Intisempurna. Pengumpulan data ini 98 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4. Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu pengumpulan data secara langsung dan secara tidak langsung. Pengumpulan data

Lebih terperinci

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #9 Ganjil 2015/2016 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #9 Ganjil 2015/2016 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Materi #9 TIN0 ENGANTAR TEKNIK INDUSTRI endahuluan engembangan model matematis dari suatu sistem dunia nyata, menemukan beberapa elemen penting adalah aak dan tidak dapat diabaikan variasinya. Sehingga,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Antrian Sistem antrian adalah merupakan keseluruhan dari proses para pelanggan atau barang yang berdatangan dan memasuki barisan antrian yang seterusnya memerlukan pelayanan

Lebih terperinci

Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, maka penelitian ini bersifat deskriptif.

Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, maka penelitian ini bersifat deskriptif. . Objek Penelitian BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono (2009, hlm. 2) mengemukakan Objek oenelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Kinerja Sistem Antrian Pada supermarket saga swalayan Padang Pariaman Sumatera Barat terdapat 7 kasir yang bertugas melayani para konsumen

Lebih terperinci

Teori Antrian. Prihantoosa Pendahuluan. Teori Antrian : Intro p : 1

Teori Antrian. Prihantoosa  Pendahuluan.  Teori Antrian : Intro p : 1 Pendahuluan Teori Antrian Prihantoosa pht854@yahoo.com toosa@staff.gunadarma.ac.id Last update : 14 November 2009 version 1.0 http://openstat.wordpress.com Teori Antrian : Intro p : 1 Tujuan Tujuan : Meneliti

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MASALAH PENJADWALAN PERTANDINGAN SEPAK BOLA DENGAN SISTEM ROUND-ROBIN ABDILLAH

PENYELESAIAN MASALAH PENJADWALAN PERTANDINGAN SEPAK BOLA DENGAN SISTEM ROUND-ROBIN ABDILLAH PENYELESAIAN MASALAH PENJADWALAN PERTANDINGAN SEPAK BOLA DENGAN SISTEM ROUND-ROBIN ABDILLAH DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PENYELESAIAN

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Variabel yang diteliti pada penelitian adalah sistem antrian yang ditetapkan oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang UPI Bandung.

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM(SPBU) TRANSITO JAKARTA TIMUR. : R Rizky Iqbal M :

ANALISIS ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM(SPBU) TRANSITO JAKARTA TIMUR. : R Rizky Iqbal M : ANALISIS ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM(SPBU) 34-13418 TRANSITO JAKARTA TIMUR Nama NPM Jurusan Pembimbing : R Rizky Iqbal M : 15212813 : Manajemen : S. Tiwi Anggraeni, SE., MM LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini yang dipilih dalam penelitian ini adalah Bank Permata cabang Citra Raya. Berlokasi di Ruko Taman Raya Jl. Raya Boulevard Blok K 01

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat penelitian, perumusan masalah yang teridentifikasi,

Lebih terperinci

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi Merupakan salah satu bentuk dari model jaringan kerja (network). Suatu model yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer?

Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer? Wawancara I Pertanyaan no. 1 Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer? Jb. belum ada cara untuk mengatasi

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan (Inventory Management)

Manajemen Persediaan (Inventory Management) Manajemen Persediaan (Inventory Management) 1 A. PERSEDIAAN (INVENTORY) Persediaan adalah bahan/barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu misalnya untuk proses produksi atau

Lebih terperinci

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 10 & 11: MANAJEMEN TRANSPORTASI & DISTRIBUSI

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 10 & 11: MANAJEMEN TRANSPORTASI & DISTRIBUSI MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 10 & 11: MANAJEMEN TRANSPORTASI & DISTRIBUSI By: Rini Halila Nasution, ST, MT PENDAHULUAN Kemampuan untuk mengirimkan produk ke pelanggan secara tepat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Berdasarkan jenis operasi perusahaan, persediaan dapat diklasifikasikan

BAB II LANDASAN TEORI. Berdasarkan jenis operasi perusahaan, persediaan dapat diklasifikasikan 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan (Inventory) 2.1.1 Pengertian Persediaan Berdasarkan jenis operasi perusahaan, persediaan dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua): 1. Pada perusahaan manufaktur yang

Lebih terperinci

BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY

BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY A. Penentuan Ukuran Pemesanan (Lot Sizing) Lot sizing merupakan teknik dalam meminimalkan jumlah barang yang akan dipesan, sehingga dapat

Lebih terperinci

Teori Antrian. Riset Operasi TIP FTP UB Mas ud Effendi

Teori Antrian. Riset Operasi TIP FTP UB Mas ud Effendi Teori Antrian Riset Operasi TIP FTP UB Mas ud Effendi Bentuk Umum Teori Antrian Pelayanan Tunggal Pelayanan Multipel Pendahuluan Banyak waktu dihabiskan untuk menunggu oleh manusia, produk, dll Penyediaan

Lebih terperinci

ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PENERIMAAN INVOICE

ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PENERIMAAN INVOICE LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PENERIMAAN INVOICE (Studi Kasus Pada Distribution Center Mini Market X) Diajukan Guna Untuk Melengkapi Persyaratan Kelulusan Progran Strata Satu (S1)

Lebih terperinci

BAB VI Program Linear Bilangan Bulat

BAB VI Program Linear Bilangan Bulat BAB VI Program Linear Bilangan Bulat Permasalahan program linear bilangan bulat muncul ketika kita harus memutuskan jumlah barang yang kita perlukan berbentuk bilangan bulat, seperti menentukan banyaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT Subur mitra grafistama yang berlokasi di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT Subur mitra grafistama yang berlokasi di 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian dilakukan di PT Subur mitra grafistama yang berlokasi di Jl.wolter monginsidi no.70-72 Jakarta selatan. Penelitian dilakukan selama

Lebih terperinci