Ratna Sukma Ayu dan Prof Dr. Didik J Rachbini.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Ratna Sukma Ayu dan Prof Dr. Didik J Rachbini."

Transkripsi

1 PENGARUH PEMBERDAYAAN KARYAWAN, PROMOSI JABATAN, LINGKUNGAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP RETENSI KARYAWAN KAJIAN PADA REGION III PT. PERMATA BANK Tbk Ratna Sukma Ayu dan Prof Dr. Didik J Rachbini wtriwuryanto@gmail.com didikrachbini@gmail.com Program Studi Manajemen Universitas Mercu Buana Jakarta ABSTRACT This study aimed to analyze the influence of employee empowerment, promotion, environment on employee job satisfaction and employee retention impact on the study of Region 3 PT. Bank Permata Tbk. The sample of this study is the entire staff of the existing branches in the region 3. The research methodology used is qualitative research is conducted using a questionnaire. Collecting data using questionnaires or questionnaire, with Likert scale and the answers responden.untuk analyze the data using the Structural Equation Modeling (SEM). The result is that the empowerment of employees, promotion, work environment have a significant effect on employee job satisfaction and also have a significant effect between employee satisfaction to employee retention. Keywords : Employee empowerment, promotion, environment, job satisfaction, employee retention ABSTRAK Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh pemberdayaan karyawan, promosi jabatan dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan serta dampaknya terhadap retensi kerja karyawan pada kajian Region 3 PT. Permata Bank Tbk. Sampel dari penelitian ini adalah seluruh staf cabang yang ada di Region 3 PT. Permata Bank Tbk.. Metodologi penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode kuesioner. Pengumpulan data menggunakan kuesioner atau angket, dengan skala likert dan hasil jawaban responden. Untuk menganalisis data menggunakan The Structural Equation Modelling (SEM). Hasilnya bahwa pemberdayaan karyawan, promosi jabatan, lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan serta berpengaruh signifikan juga antara kepuasan karyawan terhadap retensi karyawan. Kata kunci : Pemberdayaan karyawan, promosi jabatan, lingkungan kerja, kepuasan kerja, retensi karyawan 1

2 PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha saat ini terutama di bidang perbankan telah membawa para pelaku dunia usaha untuk bersaing sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan untuk mendapatkan simpati masyarakat baik melalui peningkatan sarana dan prasarana teknologi tinggi maupun dengan perkembangan sumber daya manusia. Selain itu juga produk-produk yang ditawarkan pun bersaing ketat demi mengikat hati para konsumen. Persaingan usaha ini juga terjadi dikarenakan banyaknya Bank-Bank asing yang mempunyai standart service dan pelayanan serta mempunyai produk-produk yang cukup menarik customer, sehingga customer dapat mempercayakan dananya untuk dikelola. Banyak perusahaan yang sukses adalah dengan meningkatkan jaminan kepuasan karyawan dari segi gaji maupun dari lingkungan kerjanya, sehingga karyawan akan lebih bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan dapat mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan. Dalam keadaan ini tingkat kinerja karyawan perlu diperhitungkan. Semakin tinggi jabatan karyawan tersebut haruslah semakin tinggi juga gaji yang diterima, karena semakin tinggi jabatan yang diemban maka sekamin berat juga resiko pekerjaan yang ditanggungnya. Semangat yang tinggi di antara para pekerja memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan dan menjadikan wujud kinerja yang baik pula bagi karyawan. Wujud dari kinerja yang baik pada karyawan yaitu adanya kedisiplinan dalam bekerja dan selalu dapat mengerjakan pekerjaan dengan baik dan maksimal dengan apa yang sudah ditargetkan perusahaan. Sumber Daya Manusia adalah faktor penting dalam sebuah perusahaan untuk menjadikannya sebagai suatu perusahaan yang berkembang. Dalam hal ini kinerja baik yang sudah diciptakan karyawan inilah yang menjadikan karyawan sebagai Sumber Daya Manusia yang handal, yang akan membawa perusahaan berkembang dengan baik dan dapat menciptakan lingkungan kerja yang baik pula dalam perusahaan. Tetapi banyak perusahaan yang tidak memiliki sumber daya manusia yang handal dikarenakan kurang adanya pemberdayaan karyawan sehingga karyawan kurang peka dan kurang bertanggung jawab atas pekerjaannya. Ada banyak faktor yang diindikasi menjadikan karyawan menjadi kurang semangat dalam bekerja, yaitu dengan kurangnya perhatian perusahaan atau pimpinan kepada karyawan tentang hak-hak karyawan dan tanggung jawab karyawan, susahnya mendapat fasilitas pengembangan diri dan mendapatkan promosi jabatan, kurangnya kedekatan atau support dari pimpinan ataupun dari rekan kerja, kurangnya fasilitas karyawan dalam bekerja yang menjadikan karyawan menjadi sulit dalam menyelesaikan pekerjaanya yang sementara dituntut untuk bisa diselesaikan dalam waktu cepat oleh perusahaan. Pada hal promosi jabatan di Permata Bank Region III itu memiliki ketidakjelasan dikarenakan banyak karyawan-karyawan senior tetapi masih menempati satu jabatan sampai belasan tahun. Hal ini menjadikan tidak terciptanya kepuasan kerja karyawan, contoh pada Bank Mandiri dan Standart Chartered Bank itu memiliki Career Planing yang jelas, setiap 5 tahun sekali karyawan-karyawan akan bergilir diikutsertakan test kenaikan jabatan dan menjamin ketika karyawan tersebut lulus test maka dengan sendirinya karyawan tersebut akan naik jabatan dan naik gaji pula. Dari faktor-faktor ini yang menjadikan dampak bagi terciptanya retensi karyawan yang menjadikan karyawan merasa bosan dan jenuh terhadap pekerjaannya. Dan faktor- faktor inilah yang juga terjadi di Permata Bank khususnya Region III. Permata Bank pada Region III mengalami masalah banyaknya sumber daya manusia atau karyawan yang keluar dari pekerjaannya. Ini dikarenakan karyawan merasa tidak nyaman bekerja yang disebabkan oleh peraturan-peraturan dan prosedur-prosedur kerja yang semakin diperketat dan dituntut untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan secepat mungkin tetapi tidak didukung oleh pemberian sumber daya manusia serta peralatan kantor yang memadai 2

3 dalam sebuah cabang. Banyak kepala cabang dan staf cabang lainnya yang mengeluh karena banyaknya staf cabang yang keluar dari perusahaan. Banyak kepala cabang di Region III Permata Bank mengeluhkan belum adanya pengganti staf yang keluar tersebut untuk mengisi kekosongan anggota staf cabang. Pada bagian operasional, standarisasi keanggotaan staf adalah 8 orang tetapi yang ada sekarang rata-rata staf cabang hanya terdiri dari 5-6 karyawan. Kurangnya karyawan tersebut dibagian Customer Service, Teller dan Brand Service Manajer atau Supervisor cabang. Di Region III Permata Bank terdiri dari 5 Area atau wilayah yang memiliki rata-rata 8 cabang dibawahnya. Pada masingmasing cabang rata-rata mengalami kekurangan karyawan sekitar 2-3 orang dalam 1 cabang. Hal ini yang menjadikan pekerjaan menjadi tidak maksimal karena penyelesaian pekerjaan pada cabang adalah hasil dari pekerjaan satu team kerja. Terlalu banyak pekerjaan yang dibebankan dalam cabang tetapi tidak banyak pula dalam pengelompokan bagian pekerjaannya, yang menjadikan penyelesaian pekerjaan menjadi tidak maksimal yang dikarenakan tidak lengkapnya anggota staf pada cabang tersebut, sehingga terjadi penumpukan pekerjaan yang hanya dilakukan satu staf tetapi melakukan beberapa pekerjaan dalam satu waktu. Dari keadaan ini para karyawan banyak yang berniat dan mencari informasi untuk dapat mencari pekerjaan lain diperusahaan lainnya, sehingga banyaknya karyawan yang keluar dan mencari pekerjaan yang jauh lebih baik atau lebih nyaman bagi karyawan tersebut. Hal ini yang terjadi pada karyawan Permata Bank di Region III, tetapi banyak juga karyawan yang takut untuk keluar dari pekerjaan karena memiliki keterikatan fasilitas yang telah karyawan tersebut gunakan, hal ini menjadikan karyawan menjadi tertekan dalam menjalankan pekerjaannya. Permata Bank Region III berada dikawasan Jakarta Utara dan Jakarta Barat, yang berposisi sebagai kantor cabang pembantu. Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti dilapangan, peneliti memperoleh beberapa informasi bahwa tingkat retensi karyawan di Permata Bank Region III dibandingkan dengan jumlah karyawan yang ada selama 3 tahun pengamatan ( ). Tabel 1.1. Tingkat Retensi Karyawan Tahun Tahun Tingkat Retensi 9,23% 10,77% 12,30% Sumber: Survey Pendahuluan (2014) Dari data tabel 1.1. terlihat bahwa tingkat retensi karyawan yang cukup meningkat, hal ini mengindikasikan adanya faktor-faktor penyebab mengapa karyawan tersebut keluar. Dari beberapa alasan penyebab tersebut diduga karena kurangnya pemberdayaan karyawan, career planning, lingkungan kerja yang kurang mendukung. Fokus utama dari penelitian ini adalah untuk membantu dan mengembangkan kepentingan karyawan terhadap pekerjaannya. Menurut peneliti sebuah perilaku organisasi adalah penentu utama kepuasan kerja. Jika karyawan puas terhadap pekerjaan atau dengan atasannya maka dia bisa bekerja dengan lebih optimal, setia dalam pekerjaannya dan lebih tulus dalam bertindak. Kepuasan kerja karyawan membantu perusahaan mendapat keuntungan dari usahanya dan meningkatkan hasil yang baik. Berdasarkan penelitian awal terhadap obyek yang diteliti, ada beberapa masalah temuan penelitian, sebagai berikut : 1. Adanya semangat dan kinerja kerja yang menurun 2. Belum jelasnya career planning, sehingga sulit mendapat promosi jabatan 3. Lingkungan kerja yang kurang mendukung 4. Keluhan karyawan terhadap kurangnya Sumber Daya Manusia atau staf cabang 3

4 Rumusan Masalah Bertitik tolak dari identifikasi masalah, maka penulis merumuskan masalah yang ada dalam penelitian ini mengenai pemberdayaan karyawan, promosi jabatan, lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan serta dampaknya terhadap retensi karyawan PT. Permata Bank Tbk, sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pengaruh pemberdayaan karyawan terhadap kepuasan kerja karyawan 2. Bagaimanakah pengaruh promosi jabatan tehadap kepuasan kerja karyawan 3. Bagaimanakah pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan 4. Bagaimanakah pengaruh kepuasan kerja terhadap retensi karyawan KAJIAN PUSTAKA Pemberdayaan Karyawan Definisi pemberdayaan karyawan dalam arti sempit, yang berkaitan dengan sistem pengajaran antara lain dikemukkan oleh Merriam Webster dan Oxford English Dicionary. Kata empower mengandung dua arti, yaitu pengertian pertama adalah to give power of authority, yaitu diartikan sebagai memberi kekuasaan, mengalihkan kekuasaan, atau mendelegasikan otoritas ke pihak lain. Pengertian kedua adalah to give ability to or enable yaitu diartikan sebagai upaya untuk memberikan kemampuan atau keberdayaan. Proses pemberdayaan karyawan dalam konteks aktualisasi diri berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan kemampuan individu dengan menggali segala potensi yang dimiliki oleh individu tersebut baik menurut kemampuan keahlian (skill) ataupun pengetahuan (knowledge). Konsep pemberdayaan karyawan (empowerment employee) dilihat dari perkembangan konsep dan pengertian yang disajikan dalam beberapa catatan kepustakaan dan penerapannya dalam kehidupan masyarakat pemahaman konsep dirasa sangat penting, karena konsep ini mempunyai akar historis dari perkembangan akal pikiran masyarakat dan kebudayaan barat. Perlu upaya mengaktualisasikan konsep pemberdayaan karyawan tersebut sesuai dengan alam pikiran dan kebudayaan Indonesia. Namun, empowerment employee hanya akan mempunyai arti kalau proses pemberdayaan menjadi bagian dari fungsi kebudayaan. Seperti dikatakan oleh Blancard (2002), dikatakan bahwa pemberdayaan karyawan sebagai suatu cara untuk mewirausahakan (entrepreneurship), penanaman rasa memiliki (ownership), suatu bentuk ikatan kerja atas dasar komitmen (engagement), dan sebagai suatu usaha untuk membuat orang lain terlibat (involvement). Clutterbuck (2003), managing director coverdale Organization, mendefinisikan pemberdayaan karyawan sebagai upaya mendorong dan memungkinkan individu-individu untuk mengemban tanggung jawab pribadi atas upaya mereka memperbaiki cara mereka melaksanakan pekerjaan-pekerjaan mereka dan menyumbang pada pencapaian tujuan-tujuan organisasi. Hal itu menuntut diciptakannya suatu budaya yang mendorong orang-orang di semua tingkat untuk merasa mereka bisa menghasilkan perubahan dan membantu mereka mendapatkan kpercayaan diri dan ketrampilan-ketrampilan untuk menghasilkan perubahan-perubahan itu. Ada berbagai macam definisi dari pemberdayaan karyawan. Sebagian dari definisi itu adalah, pemberdayaan karyawan diartikan sebagai kebebasan, keleluasaan, kemandirian dan tanggung jawab dalam mengerjakan pekerjaan serta dalam berpartisipasi dan pembuatan keputusan. Pemberdayaan karyawan adalah memunculkan potensi karyawan dan meningkatkan motivasi mereka sehingga mereka lebih adaptif, mau menerima lingkungan dan meminimalisir rintangan birokrasi yang memperlambat kemampuan mereka dalam merespon. Pemberdayaan karyawan adalah kontrak yang penting karena menawarkan potensi positif bagi karyawan dan organisasi. Pemberdayaan karyawan adalah kunci menciptakan kekuatan karyawan yang termotivasi sehingga mereka bekerja dengan baik dan sangat antusias dengan visi mereka. Pemberdayaan karyawan berarti memberikan kesempatan kepada orang-orang untuk 4

5 menggunakan akal mereka ketika bekerja dan menggunakan pengetahuan, pengalaman dan motivasi mereka untuk menghasilkan kinerja yang baik. Pemberdayaan karyawan memberikan karyawan kapasitas dan otoritas untuk mengambil tindakan dalam rangka menyelesaikan masalah perusahaan. Menurut Spreitzer yang dikutip oleh Mahardiani (2004) ada empat karakteristik umum yang dimiliki pemberdayaan karyawan, yaitu : 1) Sense of meaning. Meaning merupakan nilai tujuan pekerjaan yang dilihat dari hubungannya pada idealisme atau standar individu. Indikator dimensi ini adalah : a) Pekerjaan sangat sesuai dengan keinginan individu b) Pekerjaan yang dilakukan sangat penting bagi individu c) Pekerjaan yang dilakukan sangat berarti bagi individu 2) Sense of competence. Kompetensi atau self-efficacy lebih merupakan kepercayaan individu akan kemampuan mereka dalam melakukan aktivitas mereka dengan menggunakan keahlian yang mereka miliki. Dimensi ini menggunakan istilah kompetensi daripada self-esteem karena difokuskan pada efficacy secara spesifik pada peran pekerjaan. Indikator dimensi ini adalah : a) Keinginan untuk dapat memberikan yang terbaik bagi perusahaan b) Rasa percaya diri pada kemampuan individu c) Keyakinan untuk dapat mencapai target pekerjaan 3) Sense of self-determination.. Bila kompetensi merupakan keahlian dalam berperilaku, maka self determination, merupakan suatu perasaan memiliki suatu pilihan dalam membuat pilihan dan melakukan suatu pekerjaan. Indikator dimensi ini adalah : a) Ketepatan pilihan pekerjaan b) Ketepatan dalam penempatan dengan rekan kerja 4) Sense of impact Impact atau dampak merupakan derajat dimana seseorang dapat mempengaruhi hasil pekerjaan baik strategik, administratif, maupun operasional. Indikator dimensi ini adalah : a) Kemampuan dalam mengelola pelanggan b) Kemampuan dalam mencari konsumen baru Di dalam memberdayakan karyawan, perlu ada perencanaan matang dan langkah-langkah tertentu agar pemberdayaan tersebut sungguh-sungguh berdampak dan membawa perubahan pada karyawan dan organisasi. Di dalam memberdayakan, hal yang perlu dilakukan adalah mengingatkan karyawan pada tujuan, misi, dan nilai-nilai utama yang merupakan kunci paling penting untuk membangun keselarasan, komitmen dan pemberdayaan serta membicarakan perubahan yang dibawa oleh pemberdayaan kepada semua karyawan di perusahaan dan melibatkan semua karyawan dalam perencanaan ke depan. Pemberdayaan juga membutuhkan budaya orientasi pembelajaran, dimana pembelajaran karyawan didorong dan kesalahan yang beralasan dipandang sebagai bagian alami dari proses pembelajaran. Dengan menolong karyawan agar mereka merasa lebih dijamin kapabilitasnya untuk bekerja dengan baik, dan dengan menambah hubungan antara usaha dan kinerja, pemberdayaan dapat membawa kepada budaya kontribusi. Mathieu (2005), menekankan bahwa pemberdayaan karyawan yang sesungguhnya mencakup perubahan dalam : 1. Pola Pikir Karyawan menggunakan pendekatan tanggung jawab dan manajemen diri terhadap kerja mereka. 5

6 2. Hubungan Hubungan tim sangatlah penting dan mencakup semangat saling tergantung dan kerjasama, komunikasi yang efektif, baik memberi maupun menerima masukan, dan fokus pada proses dan bobotnya. Membangun kepercayaan sesuai dengan prinsip pemberdayaan juga penting, karena kepercayaan adalah sebuah keharusan bagi organisasi masa kini yang terbuka, yang melakukan pemberdayaan, dan yang berada di pasar yang sangat kompetitif. 3. Struktur Organisasi Kebijakan, praktik dan insentif yang diterapkan sesuai dengan nilai pemberdayaan karyawan. Promosi Jabatan Promosi jabatan memberi peran penting bagi setiap karyawan, bahkan menjadi idaman yang selalu dinanti-nantikan. Dengan promosi jabatan berarti ada kepercayaan dan pengakuan mengenai kemampuan serta kecakapan karyawan bersangkutan untuk menduduki suatu jabatan yang lebih tinggi. Dengan demikian promosi jabatan akan memberikan status sosial, wewenang, tanggung jawab, serta penghasilan yang lebih besar bagi karyawan. Jika ada kesempatan bagi setiap karyawan dipromosikan berdasarkan asas keadilan dan objektifitas, karyawan akan terdorong bekerja dengan giat, bersemangat, berdisiplin, dan berprestasi sehingga kinerjanya menjadi lebih baik sehingga sasaran perusahaan tercapai dengan optimal. Menurut Sastrohadiwiryo (2005) Promosi jabatan berarti perpindahan dari suatu jabatan ke jabatan yang lain yang mempunyai status yang lebih tinggi. Biasanya perpindahan ke jabatan yang lebih tinggi ini disertai dengan peningkatan gaji walau tidak selalu demikian. Dimensi dan indikator promosi jabatan, yaitu : 1. Peningkatan Tanggung Jawab Pekerjaan a. Penilaian pelaksanaan pekerjaan b. Peningkatan konsistensi c. Kemungkinan pengembangan d. Keahlian yang lebih 2. Pengembangan peningkatan tugas a. Pengalaman dan pengetahuan yang memadai b. Status pendidikan c. Dapat dipercaya Menurut Sastohadiwiryo (2005) mengemukakan bahwa manfaat dan dampak yang diharapkan dari promosi jabatan antara lain: 1. Meningkatkan Moral Kerja 2. Meningkatkan Disiplin Kerja 3. Terwujudnya iklim organisasi yang menggairahkan 4. Meningkatkan produktivitas kerja Sedangkan menurut Hasibuan (2009) mengemukakan bahwa tujuan promosi jabatan adalah: 1. Untuk memberikan pengalaman, jabatan, dan imbalan jasa yang semakin besar kepadakaryawan yang berprestasi kerja tinggi 2. Dapat menimbulkan kepuasan dan kebanggan pribadi, status sosial yang semakin tinggi dan penghasilan yang semakin besar 3. Untuk merangsang agar karyawan lebih bergairah bekerja, berdisiplin tinggi dan memperbesar produktivitas kerjanya Berdasarkan pendapat pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa promosi jabatan adalah suatu proses perubahan dari satu jabatan ke jabatan yang lebih tinggi didalam hirarki wewenang dan tanggung jawab yang semakin besar, serta pendapatan juga semakin meningkat. Promosi jabatan bagi setiap karyawan perusahaan mempunyai arti yang sangat 6

7 penting, karena dengan promosi jabatan berarti kestabilan perusahaan dan moral pegawai akan lebih terjaga dan terjamin. Lingkungan kerja Lingkungan kerja adalah tempat dimana pegawai melakukan aktivitas setiap harinya. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan pegawai untuk dapat bekerja optimal. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi emosional pegawai. Jika pegawai menyenangi lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka pegawai tersebut akan betah ditempat kerjanya, melakukan aktivitasnya sehingga waktu bekerja dipergunakan secara efektif. Produktivitas akan tinggi dan otomatis kepuasan kerja tercapai sehingga dapat menjadikan prestasi bagi pelakunya. lebih jauh lagi lingkungan-lingkungan kerja yang kurang baik dapat menuntut tenaga kerja dan waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya rencana system kerja antara lain sebagai berikut: a. Menurut Nitisemito (2000) mendefinisikan lingkungan kerja sebagai berikut, Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan, b. Menurut Sedarmayati (2001) mendefinisikan Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok. Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan lingkungan kerja adalah lingkungan dimana karyawan melakukan pekerjaannya sehari-hari. Jika lingkungan kerja mendukung maka akan timbul keinginan karyawan untuk melakukan tugas dan tanggung jawabnya. Lingkungan kerja dalam setiap perusahaan mempunyai peranan penting karena lingkungan kerja mempengaruhi karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya Dimensi Lingkungan kerja Menurut Sarwono (2005) lingkungan kerja fisik adalah tempat bekerja karyawan melakukan aktifitasnya. Lingkungan kerja fisik mempengaruhi semangat dan emosi kerja para karyawan. Menurut Nitisemito (2005) lingkungan kerja non fisik ini merupakan lingkungan kerja yang tidak bisa diabaikan. Perusahaan hendaknya dapat mencerminkan kondisi yang mendukung kerja sama antara tingkat atasan, bawahan maupun yang memiliki status jabatan yang sama diperusahaan. Kondisi yang hendaknya diciptakan adalah suasana kekeluargaan, komunikasi yang baik dan pengendalian diri. Menurut Sedarmayati (2007) secara garis besar jenis lingkungan kerja terbagi menjadi dua dimensi dan beberapa indikator : 1. Lingkungan kerja fisik, menyatakan bahwa lingkungan kerja fisik adalah semua yang terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung, yaitu : a. Peralatan kerja b. Tempat kerja c. Karyawan d. Customer 2. Lingkungan kerja non fisik, menyatakan bahwa lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik dengan atasan maupun dengan sesame rekan kerja ataupun hubungan dengan bawahan, yaitu : a. Adanya perasaan aman pegawai mengerjakan tugasnya b. Adanya loyalitas c. Adanya perasaan puas pegawai 7

8 d. Adanya perasaan nyaman pegawai Menurut Mangkunegara (2009) untuk menciptakan hubungan yang harmonis dan efektif, pimpinan perlu: Meluangkan waktu untuk mempelajari aspirasi-aspirasi emosi karyawan dan bagaimana mereka berhubungan dengan tim kerja. Dan Mencitakan suasana yang meningkatkan kreativitas. Pengelolaan hubungan kerja dan pengendalian emosional di tempat kerja itu sangat perlu untuk diperhatikan karena akan memberikan dampak terhadap kepuaan kerja. Hal ini disebabkan karena manusia itu bekerja bukan sebagai mesin, manusia mempunyai perasaan untuk dihargai dan bukan bekerja untuk uang saja. Hubungan kerja yang terbentuk sangat mempengaruhi psikologis karyawan. Kepuasan Kerja Sedangkan menurut Luthans (2002) menyatakan bahwa kepuasan kerja menyangkut beberapa hal pokok antara lain: 1. Kepuasan kerja tiak dapat dilihat, tetapi hanya dapat diduga keberadaannya karena kepuasan kerja menyangkut persoalan emosi atau respon pekerja dari situasi kerja yang dihadapi 2. Kepuasan kerja menyangkut kesesuaian hasil kerja yang diperoleh dengan harapan para pekerja 3. Kepuasan kerja sangat terkait dengan persoalan: pekerjaan itu sendiri, kesempatan promosi, gaji, supervise, maupun rekan kerja Menurut Veithzal (2004) kepuasan kerja adalah bagaimana seseorang merasakan puas dengan pekerjaan dan aspek aspeknya. Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor penentu atau keberhasilan suatu pekerjaan. Oleh karena itu perusahaan harus benar benar memperhatikan faktor kepuasan kerja, antara lain: 1. Manusia berhak diperlakukan adil dan hormat, pandangan ini menurut perspektif kemanusiaan. Kepuasan kerja merupakan perluasan refleksi perlakuan yang baik. Penting juga memperhatikan indikator emosional atau kesehatan psikologis pegawai. 2. Perspektif kemanusiaan bahwa kepuasan kerja dapat menciptakan perilaku yang mempengaruhi fungsi fungsi perusahaan. Perbedaan kerja antar unit organisasi dapat mendiagnosis potensi persoalan. Menurut Veithzal (2004) dimensi dan indicator dari kepuasan kerja karyawan adalah: Dimensi Indikator 1. Lingkungan Kerja Suasana dilingkungan kerja 2. Gaji Balas jasa yang adil dan layak 3. Pekerjaan Berat ringannya pekerjaan 4. Team Work Support Team work Sumber : Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan (2004) Retensi Karyawan Ketidakmampuan untuk mempertahankan karyawan menyebabkan perputaran karyawan yang mengganggu dan cukup memakan banyak biaya untuk setiap perusahaan. Berkaitan dengan upaya perusahaan untuk meminimalkan tingkat perputaran karyawan, Departemen SDM (Sumber Daya Manusia) memiliki tugas yang sangat penting, yakni menciptakan retensi karyawan. Lebih lanjut menurut Rossi (2000) mengatakan tujuan pemeliharaan adalah : 1. untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan 2. untuk meningkatkan disiplin dan menurunkan tingkat absensi karyawan 8

9 3. untuk meningkatkan loyalitas dan menurunkan turnover karyawan 4. memberikan ketenangan, keamanan dan kesehatan karyawan 5. meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya 6. memperbaiki kondisi fisik, mental dan sikap karyawan 7. mengurangi konflik serta menciptakan suasana yang harmonis Menurut Stephaen Robbin (2002) dimensi dan indikator dari retensi karyawan adalah sbb: 1. Intensitas a. Rencana kerja di perusahaan lain b. Melihat masa depan dengan perusahaan saat ini 2. Keterpautan a. Perusahaan saat ini memberikan kepuasan b. Melihat peluang dalam perusahaan ini c. Pentingnya pekerjaan saat ini Retensi karyawan didefinisikan oleh Mathis dan Jackson (2006:126) sebagai suatu bentuk upaya untuk mempertahankan karyawan, di mana hal tersebut telah menjadi persoalan utama dalam banyak organisasi karena beberapa alasan. Menurut Mathis dan Jackson (2006:125), istilah retensi terkait dengan istilah perputaran karyawan yang berarti proses karyawan meninggalkan organisasi dan harus digantikan. KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Berdasarkan kajian pustaka dan penelitian terdahulu maka dapat disusun model penelitian dengan Gambar 1. sebagai berikut: PEMBERDAYAAN KARYAWAN PROMOSI JABATAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN RETENSI KARYAWAN LINGKUNGAN KERJA Gambar 1 Model Penelitian Dari gambar 1 diatas dapat dijelaskan bahwa: H1 : Pemberdayaan Karyawan berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Karyawan H2 : Promosi Jabatan berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Karyawan H3 : Lingkungan Kerja berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Karyawan H4 : Kepuasan Kerja berpengaruh terhadap Retensi karyawan METODE PENELITIAN Sumber-sumber data dalam penelitian ini, yaitu data primer adalah data asli yang langsung berasal dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung 9

10 dengan permasalahan yang diteliti. Jenis data ini diperoleh secara langsung dari sumbernya, yaitu karyawan PT. Permata Bank di Region III. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara kuesioner, yaitu penyebaran angket kepada para responden dalam hal ini adalah para karyawan PT. Permata Bank di Region III, dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden yang telah disesuaikan dengan tujuan penelitan. Variabel-variabel tersebut meliputi pemberdayaan karyawan, promosi jabatan, lingkungan kerja, kepuasan karyawan serta retensi karyawan. Bagian dari penelitian ini dikembangkan berdasarkan literatur masa lalu dan kuesioner yang telah digunakan. Timbangan penelitian ini diadopsi dari literature sebelumnya dan dari studi yang telah diterbitkan. Populasi adalah suatu himpunan unit yang biasanya berupa orang, objek atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya (kuncoro,2001:22). Menurut Bungin (2009) populasi penelitian adalah merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, periatiwa, sikap, hidup dan sebagainya. Sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Permata Bank Region III yang berjumlah 235 yang berlokasi di Jakarta. Yang terdiri dari 122 jenis kelamin perempuan dan 113 jenis kelamin laki-laki. Populasi penelitian ini bersifat jenuh, yaitu mengambil semua jumlah dari populasi tersebut sebagai sumber data/ informasi untuk menguji hipotesis. Menurut Sugiono (2008) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif (mewakili). Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel penelitian adalah seluruh karyawan PT. Permata Bank Region III yang berjumlah 235 orang. Uji Validitas Suatu kuesioner dianggap valid apabila dapat mengukur apa yang dituju. Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu benar - benar mengukur apa yang ingin di ukur. Sebelum dilakukan analisis maka perlu dilakukan pengujian atas valid atau tidaknya data kuesioner tersebut.uji validitas dari daftar pertanyaan kuesioner tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kehandalan kuesioner tersebut. Kehandalan kuesioner tersebut mempunyai arti bahwa kuesioner tersebut mampu mengukur apa yang sebenarnya diukur. Terdapat tiga jenis validitasi yang dapat diterima secara umum yaitu : validitas isi, validitas konstruk dan validitas yang berkaitan dengan kriteria. Di dalam penelitian ini uji validitas yang digunakan adalah uji validitas konstrukyang mengkorelasikan skor masing - masing item pertanyaan dengan skor totalnya. Pengujian menggunakan uji validitas konstruk dengan rumus korelasi product-moment sebagai berikut : n (Σxy) - (Σx Σy) r = ( 1 ) [nσx² - (Σx)²[Σ² - (Σy)² Pengukuran validitas dalam penelitian ini menunjukan jumlah varians dari indikator yang dieksraksi oleh konstruk atau variabel yang dikembangkan. Nilai varian extract yang dapat diterima adalah minimal Ada kemungkinan dalam pernyataan kuesioner kurang baik dalam susunan kata - kata atau kalimat yang digunakan, sehingga dapat menimbulkan penafsiran yang berbeda dari responden. Untuk itu item - item atau pernyataan yang tidak valid akan dikeluarkan atau tidak dianalisis, sedangkan pernyataan yang valid diteruskan ketahap 10

11 pengujian kehandalan (uji reliabilitas). Uji Reliabilitas Pada dasarnya uji reliabilitas (reliability) menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur yang dapat memberikan hasil yang relatif sama. Apabila dilakukan pengukuran kembali pada subyek yang sama. Uji reliabilitas dalam SEM dapat diperoleh melalui rumus sebagai berikut (Ferdinand, 2002) : Construct Reability = ( std loading )2 ( 2 ) ( std loading ) 2 + εj Keterangan : a. Standard loading diperoleh dari standardized loading untuk tiap tiap indikator yang didapat dari hasil perhitungan komputer. b. Σ εj adalah measurement error dari tiap tiap indikator. Measurement error dapat diperoleh dari 1 reliabilitas indikator. Tingkat reliabilitas yang dapat diterima adalah 0,60. Metode Analisa Data Suatu penelitian membutuhkan analisis data dan interpretasi yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dalam mengungkap fenomena sosial tertentu. Metode yang dipilih untuk menganalisis data harus sesuai dengan pola penelitian dan variabel yang akan diteliti. Pada penelitian ini The Structural Equation Modelling (SEM) dari paket software statistik AMOS digunakan dalam pengujian hipotesis. Sebagai sebuah model persamaan struktur, AMOS telah sering digunakan dalam penelitian manajemen pemasaran dan manajemen strategi. Model kausal AMOS menunjukkan pengukuran dan masalah yang struktural dan digunakan untuk menganalisis serta menguji hipotesis. Penelitian ini menggunakan dua macam teknik analisis, yaitu : 1) Confirmatory Factor Analysis atau analisa faktor konfirmatori pada SEM yang digunakan untuk mengkonfirmasikan faktor-faktor yang paling dominan dalam suatu kelompok variabel. 2) Regression Weight pada SEM yang digunakan untuk meneliti seberapa besar variabelvariabel penelitian yang saling mempengaruhi. Keunggulan aplikasi SEM dalam penelitian manajemen adalah karena kemampuannya untuk mengkonfirmasi dimensi-dimensi dari sebuah konsep atau faktor yang sangat lazim digunakan dalam manajemen serta kemampuannya untuk mengukur pengaruh hubunganhubungan yang secara teoritis ada (Wibowo, 2006). Untuk membuat pemodelan yang lengkap, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Pengembangan model berbasis teori Langkah pertama dalam pengembangan model SEM adalah pencarian atau pengembangan model yang mempunyai justifikasi teoritis yang kuat. Seorang peneliti harus melakukan serangkaian telaah pustaka yang intens guna mendapatkan justifikasi atas model teoritis yang dikembangkan. 2. Pengembangan diagram alur (Path diagram). Dalam langkah kedua model teoritis yang telah dibangun pada tahap pertama akan digambarkan dalam sebuah path diagram, yang akan mempermudah untuk melihat hubungan-hubungan kausalitas yang ingin diuji. Dalam SEM dikenal istilah faktor (construct) yaitu konsep-konsep dengan dasar teoritis yang kuat untuk menjelaskan berbagai 11

12 bentuk hubungan. Disini akan ditentukan alur sebab akibat dari konstruk yang akan dipakai dan atas dasar itu variabel-variabel untuk mengukur konstruk itu akan dicari (Mansur, 2009). Dalam diagram alur, hubungan antar konstruk ditunjukkan melalui anak panah. Anak panah lurus menunjukkan hubungan kausalitas langsung antara satu konstruk dengan konstruk yang lain. Garis lengkung antar konstruk dengan anak panah pada setiap ujungnya menunjukkan korelasi antar konstruk. Konstruk yang dibangun dalam diagram alur dapat dibedakan dalam dua kelompok yaitu: a. Exogenous construct atau konstruk eksogen Dikenal sebagai source variable atau independent variabel yang tidak diprediksi oleh variabel lain dalam model. Secara diagramatis konstruk eksogen adalah konstruk yang dituju oleh garis dengan satu ujung panah. b. Endogenous construct atau konstruk endogen Merupakan faktor-faktor yang diprediksi oleh satu atau beberapa konstruk. Konstruk endogen dapat memprediksi satu atau beberapa konstruk endogen lainnya, tetapi konstruk endogen hanya dapat berhubungan kausal dengan konstruk endogen. Untuk menguji hipotesis mengenai kausalitas yang dikembangkan dalam model penelitian ini, perlu diuji hipotesis nol yang menyatakan bahwa koefisien regresi antar hubungan adalah sama dengan nol melalui uji-t yang lazim digunakan dalam model- model regresi. Dalam output dari SEM uji kausalitas ini dilakukan dengan membaca nilai CR (Critical Ratio) yang identik dengan uji-t. Nilai yang tertera dalam kolom signifikansi menunjukkan tingkat signifikansi antar variabel dalam model. Hubungan antar variabel dengan tingkat signifikansi dibawah 0,05 menunjukkan bahwa hubungan tersebut adalah hubungan yang signifikan. HASIL DAN PEMBAHASAN Statistik Deskriptif Data Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk menafsirkan besarnya rata-rata, nilai tertinggi, dan nilai terendah dari Pemberdayaan Karyawan, Promosi Jabatan, Lingkungan, Kepuasan Kerja dan Retensi Karyawan. Dari statistik yang didapat dalam penelitian ini dapat dijelaskan bahwa dari seluruh butir instrumen yang disampaikan kepada 235 orang responden sebagai uji coba, diperoleh: Tabel 1 Statistik Deskriptif Data Penelitian N Minimum Maximum Mean Pemberdayaan Karyawan Promosi Jabatan Lingkungan Kerja Kepuasan Kerja Retensi Karyawan Valid N (listwise) 235 Sumber : Data Primer Diolah (2014) Dari statistik deskriptif di atas terlihat bahwa: Pemberdayaan Karyawan terdiri dari : nilai terendah (minimum) = 24, tertinggi (maximum) =50 dan nilai rata-rata = 41.79, dari nilai rata-rata tersebut, dapat diketahui bahwa 12

13 rata-rata responden menjawab Setuju terhadap Pemberdayaan Karyawan di PT. Permata Bank Tbk. Promosi Jabatan terdiri dari : nilai terendah (minimum) = 12, tertinggi (maximum) =35 dan nilai rata-rata = dari nilai rata-rata tersebut, dapat diketahui bahwa rata-rata responden menjawab Setuju terhadap Promosi Jabatan di PT. Permata Bank Tbk. Lingkungan Kerja terdiri dari : nilai terendah (minimum) = 20, tertinggi (maximum) =40 dan nilai rata-rata = dari nilai rata-rata tersebut, dapat diketahui bahwa rata-rata responden menjawab Setuju terhadap Lingkungan Kerja di PT. Permata Bank Tbk. Kepuasan Kerja terdiri dari : nilai terendah (minimum) = 10, tertinggi (maximum) =20 dan nilai rata-rata = dari nilai rata-rata tersebut, dapat diketahui bahwa rata-rata responden menjawab Setuju terhadap Kepuasan Kerja di PT. Permata Bank Tbk. Retensi Karyawan terdiri dari : nilai terendah (minimum) = 13, tertinggi (maximum) =25 dan nilai rata-rata = dari nilai rata-rata tersebut, dapat diketahui bahwa rata-rata responden menjawab Setuju terhadap Retensi Karyawan di PT. Permata Bank Tbk Uji Instrumen Uji Validitas Kuesioner Uji Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dilakukan dengan metode one shoot method'', dilakukan dengan beberapa langkah meliputi: 1. Pengambilan data sampel. 2. Pengolahan data dalam format SPSS Pengambilan keputusan validitas dan reliabilitas dengan memperhatikan r hitung dan r Alpha pada akhir analisis. Nilai r kemudian dikonsultasikan dengan rjabei (fkrws) atau menggunakan nilai standar validitas yaitu 0.3.Bila rhuung dari rumus di atas lebih besar dari rjabei atau 0.3 maka butir tersebut valid, dan sebaliknya Tabel 2 Hasil Uji Validitas Variabel Dimensi/Indikator Korelasi Keterangan Pemberdayaan Karyawan Promosi Jabatan Lingkungan Kerja Kepuasan Kerja Retensi Karyawan Sumber : Data Primer Diolah (2014) Sence of meaning.810** Valid Sence of competence.887** Valid Sence of self determination.783** Valid Sense of Impact.716** Valid Jabatan dan Pekerjaan.949** Valid Pengembangan Diri.911** Valid Lingkungan kerja fisik.833** Valid Lingkungan kerja non fisik.865** Valid Lingkungan kerja.762** Valid Gaji.847** Valid Pekerjaan itu sendiri.787** Valid Rekan kerja.826** Valid Intensitan.771** Valid Keterpautan.761** Valid Berdasarkan data yang ada pada Tabel 5.10 diatas terlihat bahwa koefisien korelasi antara masing-masing indikator terhadap skor konstruk dari setiap variabel menunjukkan hasil yang signifikan, dan menunjukkan bahwa nilai diatas Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan dinyatakan valid. 13

14 Uji Realibilitas Uji reliabilitas (reliability) adalah menunjukan sejauh mana suatu alat ukur yang dapat memberikan hasil yang relatif sama apabila dilakukan pengukuran kembali pada subyek yang sama. Uji reliabilitas dalam SEM dapat diperoleh melalui rumus sebagai berikut ( Hair, 1995 dikutip sugiyono, 2004) : Construct Reability = ( std loading ) 2 ( 4 ) ( std loading ) 2 + εj Keterangan : 1. Standard loading didapat dari standardized loading untuk tiap-tiap indikator yang didapat dari hasil perhitungan komputer. 2. εj adalah measurement error dari tiap indikator, measurement error dapat diperoleh dari 1- reliabilitas indikator, tingkat reliabilitas yang dapat diterima adalah 0,60. Uji Normalitas Data Uji normalitas data menggunakan metode univariate normality dengan mellihat koefisien indeks skew univariate (kecondongan) dan indeks kurtosis univariate (tinggi-datar). Data memenuhi syarat normalitas data, jika koefisien indeks skew univariate dan indeks kurtosis univariate berada di antara 0 sampai ± 2,58. Pendeteksian terhadap outlier menggunakan Mahalanobis distance yang menunjukkan seberapa jauh jarak sebuah data dari titik pusat tertentu. Sebuah data dikatakan outlier jika mempunyai angka p1 dan p2 yang kurang dari 0,05 (pelit dikutip oleh Santoso, 2007). Tabel 3 Critical Ratio Variable min max Skew c.r. kurtosis c.r. Z Z Y Y Y Y X X X X X X X X Multivariate Sumber : Data Penelitian Diolah (2014) 14

15 Data dengan sampel sebesar 235 responden dilakukan uji normalitas terdahulu. Data dikatakan normal apabila c.r multivariate (critical ratio) memiliki syarat <c.r< Hasil uji normalitas menunjukkan data tidak normal karena memiliki c.r multivariate sebesar > 2.58, sehingga perlu dilakukan pembersihan data oulier yaitu sigifikasi p1 dan p2 < Data dengan probalitas (p) yaitu p1 atau p2 lebih kecil dari 0.05 mengalami outlier. Data yang bebas dari outlier harus memiliki p1 atau p2 > sehingga menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara data dengan kelompok data. Tabel 4 Uji normalitas setelah data dibersihkan Variable min Max Skew c.r. kurtosis c.r. Z Z Y Y Y Y X X X X X X X X Multivariate Sumber : Data Penelitian Diolah (2014) Berdasarkan pada Tabel 5.17 tersebut, terlihat bahwa tidak terdapat nilai C.R. (Critical Ratio) untuk skewness yang berada diluar rentang nilai Dengan demikian maka data penelitian yang digunakan telah memenuhi persyaratan normalitas data, atau dapat dikatakan bahwa data dalam penelitian ini telah terdistribusi secara normal. Uji Kesesuaian dan Uji Statistik Model Empiris Pada bagian ini akan di jelaskan hasil pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan program AMOS versi 21. Sebagaimana yang telah di jelaskan pada Bab IV tentang metodologi penelitian, penelitian ini akan membahas mengenai : Pengaruh Pemberdayaan Karyawan terhadap kepuasan kerja karyawan, Pengaruh Promosi Jabatan terhadap kepuasan kerja karyawan, Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap kepuasan kerja karyawan dan Pengaruh Kepuasan Kerja karyawan terhadap Retensi Karyawan pada PT. Permata Bank Tbk. Hasil uji kesesuain model dalam penelitian ini secara lengkap sebagai berikut : 15

16 Gambar 5.1 Kesesuaian Model RMSEA merupakan ukuran atau indeks yang mencoba memperbaiki karakteristik Statistik (X2) yang cenderung menolak model jika ukuran sampel relatif besar. Kriteria dari RMEA adalah, semakin rendah nilai RMSEA menunjukkan matriks kovariansi sampel dengan matriks kovariansi populasi cenderung tidak berbeda. Karena itu, suatu model dikatakan fit dengan data apabila model mampu menghasilkan nilai RMSEA yang kecil mendekati nol. Beberapa pakar (hair et al, 1998 dikutip sugiyono 2004, Ferdinand, 2002; Ghozali, 2004) merekomendasikan nilai RMSEA maksimum sebesar 0,05 sampai 0,08 merupakan ukuran yang dapat diterima sebagai dasar untuk mengatakan model fit dengan data. Pada gambar 5.1 diatas nilai RMSEA adalah 0.194, sehingga bisa disimpulkan belum Fit. 16

17 Hasil uji kesesuain model menggunakan chi square, CMIN/ DF, GFI, AGFI, RMSEA, TLI dan CFI setelah dilakukan modifikasi adalah sebagai berikut: Tabel 7 Hasil goodness of fit Setelah Modifikasi Indeks Cut off Value Hasil Evaluasi model chi square Sekecil mungkin Marginal CMIN/ DF Baik RMSEA Baik GFI Mendekati Baik AGFI Mendekati Baik TLI Mendekati Baik CFI Mendekati Baik Sumber : Data Penelitian Diolah (2014) Tabel 7 Menunjukkan bahwa model yang direncanakan fit secara baik, karena setelah diuji kecocokannya nilai CMIN/ DF, GFI, AGFI, RMSEA, TLI dan CFI hasilnya baik. Sehingga dapat diambil kesimpulan hasil uji modifikasi lebih baik dibandingkan model awal. Hasil Pengujian Hipotesis Setelah tahap-tahap pengujian terhadap kesesuaian model dan normalitas data dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis penelitian yang diajukan. Pengujian hipotesis ini didasarkan atas pengolahan data penelitian dengan menggunakan analisis SEM, dengan cara menganalisis nilai regresi yang ditampilkan pada table. (Regression Weigts Analisis Structiural Equation Modeling). Pengujian hipotesis ini adalah dengan menggunakan nilai Probability (P Value) hasil olah data, dibandingkan dengan batasan statistic yang diisyratkan, yaitu dibawah 0.05 untuk nilai P Value. Apabila hasil olah data menunjukkan nilai yang memenuhi syarat tersebut, maka hipotesis penelitian yang diajukan dapat diterima. Secara rimci pengujian hipotesis penelitian akan dibahas secara bertahap sesuai dengan hipotesis yang telah diajukan. Untuk menguji hipotesis mengenai kausalitas yang dikembangkan dalam model penelitian ini, perlu diuji hipotesis nol yang menyatakan bahwa koefisien regresi antar hubungan adalah sama dengan nol melalui uji-t yang lazim digunakan dalam model- model regresi. Dalam 17

18 output dari SEM uji kausalitas ini dilakukan dengan membaca nilai CR (Critical Ratio) yang identik dengan uji-t. Sedangkan nilai yang tertera dalam kolom signifikansi menunjukkan tingkat signifikansi antar variabel dalam model. Hubungan antar variabel dengan tingkat signifikansi dibawah 0,05 menunjukkan bahwa hubungan tersebut adalah hubungan yang signifikan. Pada studi ini diajukan 4 (empat) hipotesis yang selanjutnya pembahasan atas hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : Kepuasan Kerja Pemberdayaan Karyawan Tabel 7 Hasil Pengujian Hipotesis Std. Estim ate Esti mate S.E. C.R. P Keterangan 0.01 Signifikan Kepuasan Promosi Jabatan Signifikan Kerja Kepuasan Lingkungan Signifikan Kerja Kerja Retensi Kepuasan Kerja Signifikan Karyawan Sumber : Data Penelitian Diolah (2014) Uji Hipotesis 1 Hipotesis 1 pada penelitian ini adalah Pemberdayaan Karyawan berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja. Berdasarkan hasil dari pengolahan data diketahui bahwa nilai C.R untuk pengaruh Pemberdayaan Karyawan terhadap Kepuasan Kerja adalah sebesar 2.61 dengan nilai P sebesar 0.01 yaitu dibawah Hal ini menunjukkan bahwa Pemberdayaan Karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja, sehingga dengan demikian hipotesis 1 penelitian diterima. Uji Hipotesis 2 Hipotesis 2 pada penelitian ini adalah Promosi Jabatan berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja. Berdasarkan hasil dari pengolahan data diketahui bahwa nilai C.R untuk pengaruh Promosi Jabatan terhadap Kepuasan Kerja adalah sebesar 7.34 dengan nilai P sebesar yaitu dibawah Hal ini menunjukkan bahwa Promosi Jabatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja, sehingga dengan demikian hipotesis 2 penelitian diterima. Uji Hipotesis 3 Hipotesis 3 pada penelitian ini adalah Lingkungan Kerja berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja. Berdasarkan hasil dari pengolahan data diketahui bahwa nilai C.R untuk pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja adalah sebesar 4.42 dengan nilai P sebesar yaitu dibawah Hal ini menunjukkan bahwa Lingkungan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja, sehingga dengan demikian hipotesis 3 penelitian diterima. Uji Hipotesis 4 Hipotesis 4 pada penelitian ini adalah Kepuasan Kerja berpengaruh terhadap Retensi Karyawan. Berdasarkan hasil dari pengolahan data diketahui bahwa nilai C.R untuk pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Retensi Karyawan adalah sebesar dengan nilai P sebesar yaitu diatas Hal ini menunjukkan bahwa Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Retensi Karyawan, sehingga dengan demikian hipotesis 5 penelitian diterima. 18

19 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Pemberdayaan karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan kerja artinya perubahan nilai Pemberdayaan karyawan mempunyai pengaruh searah terhadap perubahan Kepuasan kerja atau dengan kata lain apabila Pemberdayaan karyawan meningkat maka akan terjadi peningkatan Kepuasan kerja dan secara statistik memiliki pengaruh yang signifikan. 2. Promosi jabatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan kerja artinya perubahan nilai Promosi jabatan mempunyai pengaruh searah terhadap perubahan Kepuasan kerja atau dengan kata lain apabila Promosi jabatan dilakukan dengan baik maka akan terjadi peningkatan Kepuasan kerja dan secara statistik memiliki pengaruh yang signifikan. 3. Lingkungan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan kerja artinya perubahan nilai Lingkungan Kerja mempunyai pengaruh searah terhadap perubahan Kepuasan kerja atau dengan kata lain apabila Lingkungan Kerja didesign dengan baik maka akan terjadi peningkatan Kepuasan kerja dan secara statistik memiliki pengaruh yang signifikan. 4. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Retensi karyawan artinya perubahan nilai Kepuasan kerja mempunyai pengaruh searah terhadap perubahan Retensi karyawan atau dengan kata lain apabila Kepuasan kerja meningkat maka hal tersebut akan menyebabkan peningkatan retensi karyawan secara signifikan. SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas maka disarankan: 1. Pemberdayaan yang dilakukan oleh PT. Permata Bank Tbk, seharusnya dikaitkan dengan pengukuran prestasi kerja karyawan, sehingga apabila karyawan yang diberdayakan mampu memberikan suatu hasil prestasi kerja yang diharapkan, maka karyawan tersebut memperoleh penghargaan. Karena itu sebaiknya pemberdayaan merupakan prioritas utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam rangka meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja karyawan. Pemberdayaan yang dilakukan sebaiknya diarahkan pada pengawasan, kepercayaan manajemen pada karyawan, keeratan hubungan antara manajemen dan ketepatan dalam pembinaan, sehingga kepuasan kerja dan kinerja karyawan akan meningkat 2. PT. Permata Bank Tbk dituntut untuk menerapkan program promosi jabatan dengan adil dan sebaik mungkin, sementara jenjang jabatan di Permata Bank adalah sedikit, maka dari itu haruslah dibuat perencanaan jenjang jabatan misalnya setiap 5 tahun sekali itu ada test untuk kenaikan jabatan, dengan itu perputaran jenjang kinerja akan teratur. Hal ini akan menjadikan kepemimpinan yang diciptakan akan lebih baik karena setiap 5 tahun sekali ada pergantian kepemimpinan yang akan memberikan pencerahan dan semangat kerja yang baik pula. Bila program promosi jabatan yang ditetapkan perusahaan tidak seimbang dan adil maka akan berdampak negatif bagi kepuasan kerja karyawan. Promosi merupakan bukti pengakuan atas prestasi karyawan. Seseorang yang dipromosikan akan dianggap memiliki prestasi yang baik dalam pekerjaannya. 3. PT. Permata Bank Tbk disarankan Untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih, sehat dan nyaman, serta ditunjang oleh kelengkapan alat kerja yang baik pula. Hal tersebut dapat menjadikan kondisi kerja yang ideal bagi karyawan, lingkungan kerja yang kondusif dan harmonis antara karyawan. Pada bagian Front Liner tidak akan dapat bekerja dengan baik apabila terdapat lingkungan fisik yang kurang support, hal ini akan menjadikan petugas frontliner akan tidak maksimal melayani nasabahnya dengan baik dan tidak akan memenuhi terciptanya target service 8 menit waktu tunggu nasabah seperti yang sudah ditargetkan manajemen Permata Bank. 19

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian menggunakan metode Kausalitas, digunakan untuk meneliti pada pupolasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 3.1. Kajian Teori Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang dihubungkan dengan judul penelitian, maka terdapat lima fenomena yaitu,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan dilakukan pengujian dan analisis model berdasarkan data kuesioner yang terkumpul untuk menjawab pertanyaan penelitian dan hipotesis yang telah diajukan

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG Bab ini akan memaparkan analisis terhadap faktor-faktor yang menentukan keputusan hutang pada pemilik usaha tenun dengan menggunakan Theory Planned

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah situs layanan pemesanan hotel dan tiket Traveloka dan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Gambaran Umum Responden Objek penelitian yang ditetapkan adalah mahasiswa Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti angkatan 2006-2010

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Alasan memilih Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah karena untuk memudahkan penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan memilih Kabupaten Ngawi, Jawa Timur karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis pendekatan dan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung dari populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman merupakan salah satu instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang terletak di Jalan Ring Road

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian yang bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh persepsi biaya, persepsi kenyamanan, dan persepsi resiko terhadap minat beli situs tokobagus.com. Karena itulah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, baik data yang bersifat data sekunder maupun data primer, dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013).

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh guru PAUD di Salatiga, dengan menggunakan sampel guru PAUD di Salatiga yang diambil dari 3 kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menjelaskan hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI 5.1 Deskripsi Umum Sampel Penelitian Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden maka hasil kuesioner yang layak dan secara penuh mengisi kuesioner berjumlah 134

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakterisitik Responden. dapat di jelaskan pada tabel sebagai berikut;

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakterisitik Responden. dapat di jelaskan pada tabel sebagai berikut; BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Karakterisitik Responden Berdasarkan hasil perhitungan responden dalam penelitian ini, di klasifikasikan menjadi tiga karakteristik dengan frekuensi keseluruhan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1. Obyek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Centro yang ada di Mall Ambarrukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di 30 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah mahasiswa program studi akuntansi Universitas Islam Indonesia. Kuesioner

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Demi memberikan deskripsi mengenai responden yang menjadi obyek penelitian, penulis membuat karakteristik responden dimana dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan pembahasannya. Pembahasan diawali dengan dimulai hasil statistik deskriptif yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan SMA Negeri 1 Maronge NTB. Subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan metode-metode penelitian yang akan digunakan, yang meliputi sumber dan jenis data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data dan teknik analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. OBYEK DAN SUBYEK PENELITIAN Objek dalam penelitian ini yaitu Centro yang ada di Mall Ambarrukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto Km 6, Yogyakarta 55281. sedangkan subjek dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting untuk melaksanakan kegiatan. Mereka memberi pengaruh besar terhadap kondisi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau penelitian terapan yang mana didalamnya terdapat solusi atas suatu permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian adalah suatu bentuk populasi yang berada dalam letak geografis tertentu dengan karakteristik yang sesuai dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Obyek dan subyek penelitian Obyek penelitian adalah di kantor UPT Kementerian Sosial di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV Opal Transport. B. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permaslahan peneitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antar variabel berdasarkan fakta empiris dan dapat diyakini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. CV Opal Transport merupakan perusahaan yang bergerak di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. CV Opal Transport merupakan perusahaan yang bergerak di BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil CV Opal Transport CV Opal Transport merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa rental mobil, paket wisata, dan pengiriman barang. CV Opal Transport

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Bali

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Bali BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Bali Kantor Sekretariat Pemerintah Daerah Provinsi Bali terletak di jalan Niti Mandala Renon Denpasar dengan perangkat Daerah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/ Subyek Penelitian 1. Sejarah Smartphone Xiaomi Salah satu perusahaan yang memproduksi smartphone adalah Xiaomi. Xiaomi sendiri mulai menjual

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah PT. Mega Andalan Komponen Logam yang beralamat di Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Dan subyek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Subjek dari penelitian ini adalah konsumen Hero Supermarket di Kota Yogyakarta, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Hero Supermarket di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data dan obyek pada penelitian ini adalah Waroeng Spesial Sambal di Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman pada bulan Januari 2016, dengan subjek penelitian adalah Pegawai Negeri Sipil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. PROFIL KOPERASI CU PUNDHI ARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. PROFIL KOPERASI CU PUNDHI ARTA BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. PROFIL KOPERASI CU PUNDHI ARTA Koperasi CU Pundhi Arta merupakan koperasi simpan pinjam yang berbadan hukum Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Infomedia Solusi Humanika (INSANI) yang beralamatkan di Jl RS Fatmawati No 75 Jakarta Selatan didirikan di Jakarta pada 24 Oktober 2012 berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan analisis data yang disesuaikan dengan pola penelitian dan variabel yang diteliti. Model yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Obyek penelitian pada penelitian ini adalah RSUD Praya. 2. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel 3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada 12 Februari 2016 hingga13 April 2016 di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN II. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif kausal, karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap Y yang bersifat kausal.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada pelanggan Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek penelitian. Obyek dalam penelitian ini adalah tempat hiburan karaoke Princess Syahrini F-KTV di Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survei, yaitu mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data. B. Populasi,

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian

Bab 3. Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian mengenai pengujian model Theory Planned Behavior dalam menentukan pengaruh sikap siswa, norma subjektif,

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN Bagian ini akan menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan desain yang dipergunakan dalam penelitian antara lain : jenis penelitian, populasi dan sampel, pengukuran konsep, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Tempat yang dijadikan sebagai objek penelitian ini adalah usaha jasa perjalanan wisata Kili Kili Adventure yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian 1. Gambaran Objek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah produk Eiger. PT. Eigerindo Multi Produk

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian asosiatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi pemusatan pada kegiatan penelitian, atau dengan kata lain segala sesuatu yang menjadi sasaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. contact person kepada WP yang telah diwajibkan menggunakan e-filing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. contact person kepada WP yang telah diwajibkan menggunakan e-filing BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Analisis Karakteristik Responden Data penelitian yang digunakan adalah primer yang diperoleh dengan mengajukan beberapa pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh kualitas layanan, komitmen, dan kepercayaan terhadap loyalitas. Sebagai variabel bebas (independent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya. Sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma sebuah penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permasalahan

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel 3.1.1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan khususnya PT. Utama Jaya Perkasa Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bagian ini bertujuan untuk mengungkap hasil penelitian dan pembahasannya. Tahapan awal dalam menganalisis data yang dilakukan yaitu dimulai dengan

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) Nur Amalia Ma rufah 1, Panji Deoranto 2, Rizky Luthfian Ramadhan Silalahi 2* 1 Alumni,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT- BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT- RD sebagai salah satu media evaluasi pembelajaran. Melalui penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 33 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Identifikasi Responden Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah pemilik usaha laundry di Surabaya, sebanyak 120 responden. Dengan Menggunaan metode

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013 PENDEKATAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) UNTUK ANALISA PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN DI INDUSTRI MANUFAKTUR (STUDI KASUS PT. FERRO SIDOARJO) Sonny Faizal 1) dan Indung Sudarso

Lebih terperinci

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM Kamis, 29 September 2016 PENGARUH ORIENTASI PASAR, INOVASI PRODUK, DAN ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA PEMASARAN PADA USAHA MIKRO KECIL MAKANAN DAN MINUMAN DI WILAYAH JAKARTA TIMUR VITA ANDYANI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Rincian waktu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Rincian waktu penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan CV. Damai Swalayan, Medan. beralamat di Jl.Setia Budi No.124A, Medan, Sumatera Utara. Tabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil analisa data Pengaruh Customer Experience dan Perceived Quality terhadap Brand Trust Guna Meningkatkan Customer Loyalty dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005). BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan penelitian eksplanatori adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek & Subyek Penelitian Obyek dari penelitian ini yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan subyeknya ialah para Mahasiswa Magister UMY. Alasan mengapa peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Camison dan Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Industri ini mengacu pada kegiatan operasional percetakan dan obyek penelitian ini ialah untuk mengetahui besarnya pengaruh Kepercayaan Pelanggan dan Kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalan penelitian ini adalah Balai Metrologi DIY. Sebagai subyek penelitiannya adalah pegawai organik kantor Balai Metrologi DIY. Pegawai yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian 1. Waktu dan Tempat Penelitian a. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berada di Jalan Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul, Daerah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Literatur Dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini harus sesuai dengan Metode penelitian, langkah awal yaitu melakukan studi literatur dan jurnal yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan, antara lain populasi dan sampel, pengukuran variabelvariabel penelitian, teknik pengambilan sampel, dan teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel,

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel, BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel, sebagaimana elemen adalah anggota dari populasi. Subyek dalam penelitian ini yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan dengan penelitian, melakukan perumusan masalah dan

Lebih terperinci

Pengaruh Budaya Perusahaan, Kedisiplinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan dengan Metode Structural Equation Modeling

Pengaruh Budaya Perusahaan, Kedisiplinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan dengan Metode Structural Equation Modeling Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.2, Juni 2013, pp.88-95 ISSN 2302-495X Pengaruh Budaya Perusahaan, Kedisiplinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan dengan Metode Structural Equation Modeling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penghitungan dengan alat AMOS melalui penyebaran kuisioner yang

BAB III METODE PENELITIAN. penghitungan dengan alat AMOS melalui penyebaran kuisioner yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif yaitu berdasar penghitungan dengan alat AMOS melalui penyebaran kuisioner yang disebar karyawan berbagai hotel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini BMT Marhamah dan subyek dalam penelitian ini adalah karyawan tetap di BMT Marhamah. B. Jenis Data Jenis data yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang merupakan salah satu angkutan umum

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang merupakan salah satu angkutan umum 51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Objek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang merupakan salah satu angkutan umum massal yang dikelola Pemerintah melalui

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2. Karakteristik responden

BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2. Karakteristik responden BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Rumah sakit Gereja Protestan Maluku merupakan satu-satunya rumah sakit Kristen di kota Ambon, Rumah Sakit Gereja Protestan Maluku di dirikan pada tanggal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

59

59 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Pendahuluan Tahapan pada bab ini adalah analisa hasil penelitian dengan cara mengolah data-data yang didapatkan sebelumnya, sehingga dapat

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Deskriptif 1. Analisis secara deskriptif Bagian ini akan membahas hasil pengolahan data yang telah dikumpulkan dari lapangan berdasarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Finger et al (203) yang bertujuan untuk mengetahui anteseden dan konsekuensi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. nilai pelanggan terhadap kunjugan ulang tamu hotel dan word of mouth. Sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. nilai pelanggan terhadap kunjugan ulang tamu hotel dan word of mouth. Sedangkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian kali ini dilakukan di hotel kategori bintang 3 di Yogyakarta. Penelitian ini ditujukan untuk melihat pengaruh kepuasan, kualitas layanan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian berada di Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Konfirmatori Analisis faktor konfirmatori dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

Lebih terperinci