BAB III ANALISIS SISTEM. produksi dan prosedur persediaan bahan baku pada Perusahaan Roti Morning
|
|
- Budi Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 42 BAB III ANALISIS SISTEM Bab ini akan menjelaskan tentang deskripsi permasalahan sistem, proses produksi dan prosedur persediaan bahan baku pada Perusahaan Roti Morning Bakery, analisis kebutuhan sistem, analisis fungsional sistem, analisis pengguna sistem dan analisis kemampuan sistem 3.1 Deskripsi Permasalahan Sistem Perusahaan Morning Bakery merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi kebutuhan konsumen berupa roti. Dalam proses produksinya, perusahaan roti Morning Bakery memerlukan bahan baku berupa tepung terigu, gula dan mentega. Ketiga bahan baku tersebut merupakan bahan baku utama dalam proses produksi. Sedangkan bahan baku pembantu diantaranya berupa calsium, gluten, garam dan air (water). Pada proses pengadaan bahan baku, perusahaan Morning Bakery hanya menerima informasi dari departemen pengadaan yang bertugas melaksanakan pemesanan dan pembelian bahan serta barang yang diperlukan termasuk pesanan dan bahan baku roti. Namun hal ini terkadang menyebabkan kurang terkontrolnya jumlah stock bahan baku karena perhitungan antara jumlah produksi dan jumlah kebutuhan bahan baku yang digunakan sering mengalami kesalahan. Masalah lain yang sering timbul yaitu proses produksi terkadang dapat melebihi kapasitas mesin dan bahkan
2 43 waktu penyelesaian produksi menjadi tidak tepat. Bila masalah tersebut terjadi terus menerus bukan tidak mungkin dapat merembet ke masalah lain, misalnya tidak terpenuhinya permintaan konsumen atau bahkan sebaliknya jumlah produk berlebih karena tidak semuanya habis terjual. Hal ini sangat berkaitan erat dengan kegiatan penggunaan persediaan bahan baku, persediaan bahan baku merupakan salah satu faktor yang menentukan kelancaran produksi dan penjualan, maka persediaan harus dikelola secara tepat. Dalam hal ini perusahaan harus dapat menentukan jumlah persediaan optimal, sehingga di satu sisi kontinuitas produksi dapat terjaga dan pada sisi lain perusahaan dapat memperoleh keuntungan, karena perusahaan dapat memenuhi setiap permintaan yang datang. 3.2 Proses Produksi Perusahaan Morning Bakery Dalam memproduksi suatu produk, perusahaan Morning Bakery mempunyai tahapan-tahapan tentang bagaimana produk roti tersebut diproduksi. Mulai dari penggunaan bahan baku sampai menjadi sebuah produk dan akhirnya dipasarkan ke konsumen. Kebutuhan bahan baku untuk proses produksi disesuaikan dengan jumlah produk yang akan dihasilkan, dalam hal ini bahan baku yang digunakan oleh perusahaan Morning Bakery yang diperoleh dari distributor bahan baku roti adalah tepung terigu, gula dan mentega sebagai bahan baku utama, serta calsium, gluten, garam dan air sebagai bahan baku pendukung. Untuk memberikan gambaran mengenai penggunaan bahan baku yang erat kaitannya dengan persediaan bahan baku, maka akan diberikan penjelasan tentang
3 44 proses produksi roti mulai dari data bahan baku yang diolah sampai menjadi suatu produk dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini : Tepung Gula Mentega Ragi Calsium Garam Air Hasil Pengadukan Mixer Kalis Rol Mesin Pembagi Masukkan ke Loyang Masa Permentasi Masukan Open Roti Jadi Sumber : Perusahaan Roti Morning Bakery Gambar 3.1 Proses Produksi Roti Dari gambar 3.1 di atas dapat dijelaskan, bahwa proses produksi dimulai dari penggunaan bahan baku tepung terigu, gula, ragi, calsium dan air dicampurkan menjadi satu adonan. Kemudian dimasukkan ke dalam tempat dan dihaluskan dengan menggunakan mesin pengaduk (mixer) kurang lebih selama 15 sampai 30 menit. selanjutnya diamkan adonan tersebut hingga 30 menit atau tunggu sampai adonan tersebut tidak lengket di tangan (kalis), kemudian masukkan ke dalam mesin
4 45 penghalus (rol) untuk membuktikan bahwa adonan campuran tersebut benar-benar sudah halus. Kemudian masukkan ke dalam mesin pembagi untuk dibagi biar menjadi sebuah roti. Kemudian masukkan ke loyang tunggu kurang lebih 30 menit sampai roti mengembang (masa fermentasi) lalu masukkan ke oven tunggu kurang lebih 15 sampai 30 menit lalu keluarkan. Jadilah roti dan kemudian diamkan sampai dingin lalu masukan ke dalam kemasan plastik. Proses produksi pada perusahaan Morning Bakery berdasarkan atas permintaan setiap hari dan pesanan roti dengan ketentuan yang telah ada sebelumnya. Maksudnya bahwa proses produksi pada perusahaan dilakukan dengan kapasitas yang telah ditentukan sesuai yang diminta oleh para konsumen. Jika ada permintaan diluar dari permintaan yang biasanya maka proses produksi ditingkatkan. Lain halnya dengan pesanan, jika ada pesanan maka pesanan tersebut harus ditentukan jumlah pesanan, jenis dan waktu penyelesaian pemesan tersebut. Sedangkan waktu penyelesaian pesanan tergantung dari banyaknya pesanan yang dipesan, bila pesananannya cukup banyak, maka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya memerlukan waktu tambahan. Pesanan dibuat setelah bagian produksi menerima pesanan dari bagian pemasaran dan selanjutnya dikerjakan dengan waktu yang diminta dari pemesan. 3.3 Analaisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan Data Masukan a. Nama dokumen : Data Permintaan Roti
5 46 Sumber Fungsi : Pelanggan : Berisi data-data berupa data data permintaan roti b. Nama dokumen : Data Permintaan Sumber Fungsi : Gudang : Berisi data-data permintaan bahan baku untuk produksi c. Nama dokumen : Data Sumber Fungsi : Supplier : Berisi data-data berupa bahan baku beserta jumlahnya Analisis kebutuhan Data Keluaran a. Nama dokumen : Laporan Permintaan Roti Sumber Distribusi Fungsi : Marketing : Produski : Berisi data-data Permintaan roti berdasarkan jumlah permintaan b. Nama dokumen : Laporan Pemesanan Sumber Distribusi Fungsi : Gudang : Pimpinan : Berisi data laporan pemesanan bahan baku c. Nama dokumen : Laporan Data Hasil Produksi Sumber Distribusi Fungsi : Produksi : Pimpinan : Berisi data hasil produksi
6 47 d. Nama dokumen : Laporan Persediaan bahan baku Sumber Distribusi Fungsi : Gudang : Pimpinan : Berisi data Laporan persediaan bahan baku 3.4 Prosedur Penyediaan Roti Pada Perusahaan Morning Bakery Tanjungpinang Yang Sedang Berjalan Prosedur penyediaan bahan baku roti pada perusahaan Morning Bakery yaitu : a. Pelanggan merupakan toko-toko distributor penjual roti, dimana produk akan dipasakan melalui Pelanggan. Pelanggan melakukan permintaan roti melalui marketing. b. Marketing akan melakukan permintaan roti dengan membuat laporan permintaan roti yang berisi jumlah permintaan roti yang diminta oleh Pelanggan, kepada bagian produksi. c. Produksi akan melakukan permintaan kebutuhan bahan baku yang diperlukan untuk melakukan proses produksi produk roti, kepada bagian gudang. d. Gudang akan melakukan pengecekan persediaan bahan baku yang disimpan di gudang. Apabila bahan baku yang diminta tersedia maka bahan baku akan langsung diberikan kepada bagian produksi. Tetapi apabila bahan baku tidak ada atau kurang maka bagian gudang akan membuat laporan pemesanan bahan baku. e. Laporan pemesanan bahan baku tersebut akan diberikan kepada pimpinan, yang tujuannya untuk meminta persetujuan pengadaan bahan baku. Laporan pemesanan bahan baku tersebut selanjutnya akan diperiksa oleh pimpinan.
7 48 Apabila pengadaan bahan baku disetujui atau di acc, pimpinan akan memberikan data laporan pemesanan bahan baku dan biaya ke bagian pengadaan. Untuk selanjutnya dilakukan proses pembelian bahan baku apa saja yang dibutuhkan. f. Pengadaan melakukan transaksi pembelian bahan baku ke distributor, Setelah melakukan pembelian kemudian distributor bahan baku roti memberikan nota pembelian dan bahan baku roti yang dibutuhkan kepada bagian penggadaan. Setelah bahan baku dibeli, oleh bagian pengadaan lalu diserahkan ke bagian gudang dengan memberikan nota belanja beserta bahan bakunya. g. Kemudian bagian gudang akan membuat laporan persediaan bahan baku dan menyerahkan data laporan laporan persediaan bahan baku tersebut kepada pimpinan, untuk selanjutnya diperiksa ulang oleh pimpinan kemudian diarsipkan. Untuk memperjelas prosedur penyediaan bahan baku roti yang sedang berjalan dalam perusahaan Morning Bakery maka diperlukan suatu flowmap untuk penggambaran sistemnya. Flowmap atau bagian alir dokumen merupakan bagian alir yang menunjukan arus dari laporan dan data-data dari suatu pihak (entitas) ke pihak yang lainya. Dalam Flowmap berjalan terdapat 7 entitas yang terlibat diantaranya adalah : 1. Pelanggan 2. Marketing 3. Produksi 4 Gudang 5. Pimpinan 6. Pengadaan 7. Ditributor
8 49 Berikut ini adalah gambar flowmap (bagan alir dokumen) prosedur penyedian bahan baku pada perusahaan Morning Bakery : Pelanggan Marketing Produksi Gudang Pimpinan Pengadaan SUPPLIER Data Pesanan Roti Data Pesanan Roti Laporan Permintaan Roti Data Permintaan Surat Pemesanan Surat Pemesanan Pemesanan Membuat Laporan Permintaan Roti Membuat Data permintaan bahan baku Data Pemintaan Ada Cek Bahan Baku Tidak T Acc TTP Y Proses Pemesanan Laporan permintaan Roti Memenuhi Produksi Surat Pemesanan (Acc) Nota Pembelian Nota Pembelian Produksi Buat Surat Pemesanan Proses Produksi Surat Pemesanan Hasil Produksi Data Hasil Produksi Membuat Data Hasil Produksi Data Hasil Produksi 1 Nota Pembelian Laporan Persediaan Membuat Laporan Persediaan Laporan Persediaan 2
9 50 Gambar 3.2 Flow Map Penyediaan Roti Pada Perusahaan Morning Bakery Yang Berjalan 3.5 Analisis Fungsional Sistem Pada penelitian ini fungsional sistem berupa proses perhitungan penentuan jumlah optimal penggadaan bahan baku mengunakan metode MRP. Untuk memperjelas perhitungan penentuan jumlah optimal penggadaan bahan baku mengunakan metode MRP, akan diberikan contoh sebagai berikut : Langkah 1 : Tentukan waktu (periode) perhitungan MRP, dalam penelitian ini periode bulanan, yang diuraikan dalam empat minggu Langkah 2 : Hitung jumlah kebutuhan bahan baku utama yang harus dipenuhi pada bulan sebelumnya. Berupa tepung terigu, gula dan mentega, yang dihitung dalam perbandingan masing-masing, untuk menghasilkan 1 buah roti. Perhitungan persentase pemakaian dari setiap bahan baku untuk setiap roti yang dihasilkan dengan perbandingan yang sudah ditetapkan yaitu tepung terigu sebanyak 25 kg, gula sebanyak 6 kg, dan mentega sebanyak 2 kg akan menghasilkan produk total sebanyak 1122 buah roti (sumber : Morning Bakery). Tepung terigu : 25 kg / 1122 Unit = 0,02228 kg Gula : 6 kg/1122 unit = 0, kg
10 51 Mentega : 2 kg/1122 unit = 0, kg Langkah 3 : Hitung jumlah permintaan pada bulan sebelumnya dengan periode waktu per minggu dilihat pada table 3.1 dibawah ini : Tabel 3.1 Permintaan Konsumen Deskripsi (Minggu) Total Permintaan (buah) Rencana Produksi (buah) Inventory (buah) Langkah 4 : Penentuan jumlah produksi per hari (sumber : Morning Bakery) adalah : 480 buah roti. Langkah 5 : Hitung On hand, Lot Size, Gross Requirement, Project on hand, project available 1. Tepung terigu On Hand = Persediaan Akhir roti x kebutuhan terigu untuk 1 buah roti = 604 buah x 0,02228 kg = 13 kg Lot Size = Produksi / hari x hari kerja x kebutuhan 1 buah roti
11 52 = 480 x 6 hari x 0,02228 = 64 kg Gross Requirements = Permintaan per minggu x kebutuhan terigu untuk 1 buah roti Minggu ke 1 = 2586 x 0,02228 = 58 kg Minggu ke 2 = 2838 x 0,02228 = 63 kg Minggu ke 3 = 2371 x 0,02228 = 53 kg Minggu ke 4 = 2199 x 0,02228 = 49 kg Project On Hand = On Hand pada awal Periode + scheduled Receipts Gross Requirements Minggu ke 1 = = 19 kg Minggu ke 2 = = 20 kg Minggu ke 3 = = 31 kg Minggu ke 4 = = -18 kg Project Avialable = On hand pada awal periode + schedulled receipts + planned order receipts - gross requirements Minggu ke 1 = = 19 kg Minggu ke 2 = = 20 kg Minggu ke 3 = = 31 kg Minggu ke 4 = = 46 kg Tabel 3.2 Perhitungan MRP Tepung Terigu Lead Time = 1 minggu Lot Size = 64
12 53 On Hand = 13 Safety Stock = 0 lead Time Time Periods (week) On head : Gross Requirements Schedule Receipts Projected on hand Projected Available Net Requirements 18 Planned order recepts 64 Planned order Release Gula On Hand = Persediaan Akhir roti x kebutuhan terigu untuk 1 buah roti = 604 buah x 0,005347kg = 3 kg. Lot Size = Produksi / hari x hari kerja x kebutuhan 1 buah roti = 480 x 6 hari x 0,005347= 15 kg. Gross Requirements = Permintaan per minggu x kebutuhan terigu untuk 1 buah roti Minggu ke 1 = 2586 x 0, = 14 kg Minggu ke 2 = 2838 x 0, = 15 kg Minggu ke 3 = 2371 x 0, = 13 kg Minggu ke 4 = 2199 x 0, = 12 kg Project On Hand = On Hand pada awal Periode + scheduled Receipts Gross Requirements Minggu ke 1 = = 4 kg
13 54 Minggu ke 2 = = 4 kg Minggu ke 3 = = 6 kg Minggu ke 4 = = -6 kg Project Avialable = On hand pada awal periode + schedulled receipts + planned order receipts - gross requirements Minggu ke 1 = = 4 kg Minggu ke 2 = = 4 kg Minggu ke 3 = = 6 kg Minggu ke 4 = = 9 kg Tabel 3.2 Perhitungan MRP Tepung Terigu Lead Time = 1 minggu Lot Size = 15 On Hand = 3 Safety Stock = 0 lead Time Time Periods (week) On head : Gross Requirements Schedule Receipts Projected on hand Projected Available Net Requirements 6 Planned order recepts 15 Planned order Release Mentega
14 55 On Hand = Persediaan Akhir roti x kebutuhan terigu untuk 1 buah roti = 604 buah x 0, kg = 1 kg. Lot Size = Produksi / hari x hari kerja x kebutuhan 1 buah roti = 480 x 6 hari x 0, = 5 kg Gross Requirements = Permintaan per minggu x kebutuhan terigu untuk 1 buah roti Minggu ke 1 = 2586 x 0, = 4,6 kg Minggu ke 2 = 2838 x 0, = 5 kg Minggu ke 3 = 2371 x 0, = 4,2 kg Minggu ke 4 = 2199 x 0, = 3,9 kg Project On Hand = On Hand pada awal Periode + scheduled Receipts Gross Requirements Minggu ke 1 = ,6 =1,4 kg Minggu ke 2 = 1, = 1,4 kg Minggu ke 3 = 1, ,2 = 2,2 kg Minggu ke 4 = 2, ,9 = -1,7 kg Project Avialable = On hand pada awal periode + schedulled receipts + planned order receipts - gross requirements Minggu ke 1 = ,6 = 1,4 kg Minggu ke 2 = 1, = 1,4 kg Minggu ke 3 = 1, ,2 = 2,2 kg Minggu ke 4 = 2, ,9 = 3,3 kg
15 56 Tabel 3.2 Perhitungan MRP Tepung Terigu Lead Time = 1 minggu Lot Size = 5 On Hand = 1 Safety Stock = 0 lead Time Time Periods (week) On head : Gross Requirements 4,6 5 4,2 3,9 Schedule Receipts Projected on hand 1,4 1,4 2,2-1,7 Projected Available 1,4 1,4 2,2 3,3 Net Requirements 1,7 Planned order recepts 5 Planned order Release Analisis Pengguna Sistem Pengguna sistem terbagi menjadi dua bagian yaitu : a. Bagian Gudang Sistem ini akan digunakan oleh bagian gudang untuk mengakses data perhitungan pengadaan bahan baku, sesuai dengan permintaan produksi b. Bagian Pengadaan Sistem ini akan digunakan oleh bagian pengadaan untuk menghitung data kekurangan bahan baku, yang akan digunakan untuk proses pembelian.
16 Analisis Kelemahan Sistem Pada analisis kelemahan sistem dimana jumlah persediaan yang kurang sama tidak baiknya dengan jumlah persediaan yang berlebihan, sebab kondisi keduanya memiliki beban dan akibat masing-masing. Bila persediaan kurang, maka perusahaan tidak akan dapat memenuhi semua permintaan sehingga akibatnya pelanggan akan kecewa dan beralih ke perusahaan lainnya. Sebaliknya bila persediaan berlebih, ada beberapa beban yang harus ditanggung, yaitu: 1. Biaya penyimpanan di gudang, semakin banyak barang yang disimpan maka akan semakin besar biaya penyimpanannya 2. Resiko kerusakan barang, semakin lama barang tersimpan di gudang maka resiko kerusakan barang semakin tinggi 3. Resiko keusangan barang, barang-barang yang tersimpan lama akan out of date atau ketinggalan zaman.
BAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Material Requirements Planning 2.1.1 Definisi MRP MRP adalah dasar komputer mengenai perencanaan produksi dan inventory control. MRP juga dikenal sebagai tahapan waktu perencanaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Untuk memecahkan masalah yang diuraikan pada sub bab 1.2 diperlukan beberapa terori pendukung yang relevan. 2.1 Inventory Control Pengawasan persediaan digunakan untuk mengatur tersedianya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan menjelaskan teori-teori mengenai Persediaan, Faktor-faktor yang
13 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan menjelaskan teori-teori mengenai Persediaan, Faktor-faktor yang Menentukan Persediaan, Economical Order Quantity (EOQ), Reoder Point, Material Requirement Planning
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) -EOQ. Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen
MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) -EOQ Fakultas FEB Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Proses dalam MRP Bill of material (BOM)
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Material Requirement Planning (MRP) Menurut Gaspersz (2005:177) Perencanaan kebutuhan material (material requirement planning = MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned
Lebih terperinciMATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) Oleh: Mega Inayati Rif ah, S.T., M.Sc. Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jl. Kalisahak No. 28, Komplek Balapan, Yogyakarta PART 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan Pengertian mengenai Production Planning and Inventory control (PPIC) akan dikemukakan berdasarkan konsep sistem. Produksi
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Manajemen Persediaan Manajemen persediaan adalah menentukan keseimbangan antara investasi persediaan dengan pelayanan pelanggan (Heizer dan
Lebih terperinciManajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) PPB. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen
Modul ke: Manajemen Persediaan Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) PPB Fakultas FEB Christian Kuswibowo, M.Sc Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Bagian Isi MRP didasarkan pada permintaan dependen.
Lebih terperinciMaterial Requirements Planning (MRP)
Material Requirements Planning (MRP) Pokok Bahasan: I. Tujuan MRP II. Input & Output MRP III. Contoh Logika MRP & Struktur Produk IV. Contoh MRP Kereta Dorong V. Sistem Informasi MR Kuliah ke-4: Rabu,
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Menara Cemerlang, suatu perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan karung plastik. Pada saat ini perusahaan sedang mengalami penjualan yang pesat dan mengalami
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Dibawah ini merupakan diagram alir yang menggambarkan langkahlangkah dalam melakukan penelitian di PT. Dankos Laboratorioes
Lebih terperinciManajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang_(MRP) Lot for Lot. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: 10Fakultas Ekonomi & Bisnis
Manajemen Persediaan Modul ke: 10Fakultas Ekonomi & Bisnis Perencanaan Kebutuhan Barang_(MRP) Lot for Lot Dinar Nur Affini, SE., MM. Program Studi Manajemen Perencanaan Kebutuhan Material Perencanaan Kebutuhan
Lebih terperinciSISTEM PRODUKSI MODUL PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL OLEH WAHYU PURWANTO
SISTEM PRODUKSI MODUL PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL OLEH WAHYU PURWANTO LABOTARIUM SISTEM PRODUKSI JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. industry Adijaya Bakery.Home industry ini terletak di Kompleks Ruko Wijaya
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek yang penulis gunakan untuk melakukan penelitian ini adalah home industry Adijaya Bakery.Home industry ini terletak di Kompleks Ruko Wijaya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dan menurut Rangkuti (2007) Persediaan bahan baku adalah:
10 2.1. Persediaan 2.1.1. Pengertian Persediaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam perusahaan setiap manajer operasional dituntut untuk dapat mengelola dan mengadakan persediaan agar terciptanya efektifitas
Lebih terperinci1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi
1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi roti dan bermacam jenis kue basah. Bahan baku utama yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Matrikstama Andalan Mitra, sebuah perusahaan perdagangan, yang beralamatkan di Jl. Daan Mogot KM.12 No.9 Jakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laju perekonomian yang semakin meningkat dan tingkat persaingan yang semakin tajam, suatu perusahaan harus lebih giat dalam mencapai tujuan. Tujuan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah membuat bisnis di Indonesia sangat berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan sebuah solusi yang tepat agar dapat bertahan
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan PT Belfoods Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di sektor pangan khususnya di bidang industri daging olahan dan makanan beku.
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Mulai Identifikasi Masalah Pengumpulan Data : - data penjualan - data kebutuhan bahan baku - data IM F - data biaya pesan - data biaya simpan Pengolahan Data : - Peramalan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. Kerangka kerja yang digunakan oleh tim penulis adalah dengan mengkombinasikan
BAB 3 METODOLOGI Kerangka kerja yang digunakan oleh tim penulis adalah dengan mengkombinasikan beberapa metode yang masuk dalam kategori praktek terbaik untuk melakukan pengurangan jumlah persediaan barang
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
64 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PT. Surya Toto Indonesia bergerak di bidang ceramic sanitary wares and plumbing hardware., salah satu produknya yaitu kloset tipe
Lebih terperinciBAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN
BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN 10.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Persediaan Perusahaan Manufaktur pada umumnya mempertahankan 3 jenis persediaan: a. Persediaan Bahan Baku, Faktor- faktor yang
Lebih terperinciMATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) Definisi MRP adalah suatu teknik yang dipakai untuk merencanakan pembuatan/pembelian komponen/bahan baku yang diperlukan untuk melaksanakan MPS. MRP ini merupakan hal
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP) Menurut Gasperz (2004), Material Requirement Planning (MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders dan manufactured
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Langkah-langkah dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dalam membuat sistem untuk menghasilkan suatu perencanaan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Produk Yang Dihasilkan PT. Harapan Widyatama Pertiwi adalah perusahaan yang memproduksi pipa berdasarkan pesanan (make to order), tetapi ada pula beberapa produk yang diproduksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, kondisi persaingan yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan konsumen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan ekonomi dewasa ini, dunia usaha tumbuh dengan semakin pesat. Sehingga menuntut perusahaan untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi persaingan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. PT. Tarumatex. Kemudian yang menjadi variabel dependen atau variable terikat
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen atau varibel bebas (X) yang diteliti adalah metode MRP pada persediaan bahan baku benang pada
Lebih terperinciBAB III OBYEK PENELITIAN. melakukan penelitian, yang meliputi dari awal suatu penelitian sampai pada akhir
BAB III OBYEK PENELITIAN III.1 Metodologi Penelitian III.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang digunakan dalam melakukan penelitian, yang meliputi dari awal suatu
Lebih terperinciLAMPIRAN. Daftar Pertanyaan Pengusaha. Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan : Berkaitan dengan sifat produk
LAMPIRAN Daftar Pertanyaan Pengusaha Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan : Berkaitan dengan sifat produk 1. A. Dalam memproduksi roti bakery, apakah anda lebih mengutamakan tenaga kerja manusia daripada
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Cirasa Bakery merupakan usaha pembuatan roti yang didirikan oleh bapak M. Ali yang juga merupakan pemilik usaha tersebut pada tahun 1991. Kemudian
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
23 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Marbella Bakery merupakan salah satu produsen roti di Jakarta Timur khususnya di sekitar kelurahan Pekayon. Usaha ini didirikan oleh Bapak J. Hoeru
Lebih terperinciMATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) ABC Amber Text Converter Trial version, http://www.processtext.com/abctxt.html MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) Definisi MRP adalah suatu teknik yang dipakai untuk
Lebih terperinci3 BAB III LANDASAN TEORI
3 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Bahan Baku Bahan baku atau yang lebih dikenal dengan sebutan raw material merupakan bahan mentah yang akan diolah menjadi barang jadi sebagai hasil utama dari perusahaan yang
Lebih terperinciSistem Perencanaaan Persediaan Bahan Baku Menggunakan Metode Material Requirement Planning pada Toko Roti X Bakery SKRIPSI. Oleh :
Sistem Perencanaaan Persediaan Bahan Baku Menggunakan Metode Material Requirement Planning pada Toko Roti X Bakery SKRIPSI Oleh : SOFIA DWI RIZANI NPM. 0735010030 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS
Lebih terperinciNisaa Aqmarina EB10
ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA PERUSAHAAN ROTI LESTARI BOGOR Nisaa Aqmarina 25211190 3EB10 Latar Belakang Masalah Usaha Perencanaan,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Cirasa Bakery merupakan usaha pembuatan roti yang didirikan pada tahun 1991 oleh bapak M. Ali yang juga merupakan pemilik usaha tersebut. Kemudian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perusahaan manufaktur, manajemen persediaan merupakan kegiatan untuk merencanakan, mengelompokkan dan mengontrol aktivitas-aktivitas selama proses terbentuknya
Lebih terperinciPENULISAN ILMIAH. : Angelica Herpiani NPM : Pembimbing : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, MT
PENULISAN ILMIAH Mempelajari Perencanaan Kebutuhan Material Dalam Pembuatan Body Keramik Brand Centro Ukuran 10x50 di PT. Industri Keramik Kemenangan Jaya Nama : Angelica Herpiani NPM : 33409672 Fakultas
Lebih terperinciPERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING) (MRP) BAB - 8
PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING) (MRP) BAB - 8 Sebelum penggunaan MRP, perencanaan pengendalian persediaan biasanya dilakukan melalui pendekatan reaktif sbb : a. Reorder
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sejarah manajemen menurut William (2008:44) sebagai bidang studi manajemen mungkin berusia 125 tahun, tetapi ide-ide dan praktek manajemen benarbenar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap usaha yang dijalankan perusahaan bertujuan mencari laba atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap usaha yang dijalankan perusahaan bertujuan mencari laba atau profit, seperti usaha dagang, usaha jasa maupun manufaktur berupaya mencapai tujuan yaitu
Lebih terperinciPENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Penentuan Objek Penelitian PT REKABAJA MANDIRI memproduksi ratusan item produk yang berasal dari puluhan group produk. Mengingat begitu
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
61 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Pemecahan 62 3.2 Penjelasan Flow Chart Metodologi Pemecahan Masalah Dari flow chart metodologi pemcahan
Lebih terperinciCARA PEMBUATAN ROTI MANIS
CARA PEMBUATAN ROTI MANIS Tahap persiapan - Semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan di sediakan dalam jumlah dan takaran masing- masing (sehingga tidak memperlama proses pembuatan nanti), timbang terigu
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PENJADWALAN DISTRIBUSI PRODUK DENGAN METODEDISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) DI ARNEZ DE LOURDES PALEMBANG
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN DISTRIBUSI PRODUK DENGAN METODEDISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) DI ARNEZ DE LOURDES PALEMBANG Meliana 1*, Achmad Alfian 2** 1 Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
69 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan Pipa PVC Pada bab ini ditampilkan data-data penjualan pipa PVC yang diambil pada saat pengamatan dilakukan. Data yang ditampilkan
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang dikumpulkan digunakan untuk mendukung pengolahan data yang dilakukan ataupun sebagai input dari setiap metode-metode
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses produksi suatu perusahaan. Apabila persediaan bahan baku tidak mencukupi, maka proses
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan terhadap usulan distribusi dengan metode Distribution Requirement Planning, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Perbandingan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD. PRIBUMI yang terletak di Jl. Pahlawan No 53, Wonotengah, Purwoasri
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2. Gambaran Umum UD. PRIBUMI UD. PRIBUMI yang terletak di Jl. Pahlawan No 53, Wonotengah, Purwoasri Kediri adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembelian dan beras
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produksi dan penjualan, maka persediaan harus dikelola secara tepat. Dalam hal
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persediaan merupakan salah satu faktor yang menentukan kelancaran produksi dan penjualan, maka persediaan harus dikelola secara tepat. Dalam hal ini perusahaan
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. era globalisasi yang semakin membaik dan meluas diantara banyak Negara di dunia,
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Era perekonomian dunia pada masa sekarang berkembang dengan sangat pesat termasuk di Indonesia. Dengan adanya gerakan perdagangan internasional atau era
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Robbins dan Coulter (2012:36) manajemen mengacu pada proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DRP (DISTRIBUSI REQUIREMENT PLANNING) PADA SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI LPG (STUDI KASUS : PT BUMI SRIWIJAYA PALEMBANG)
PENERAPAN METODE DRP (DISTRIBUSI REQUIREMENT PLANNING) PADA SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI LPG (STUDI KASUS : PT BUMI SRIWIJAYA PALEMBANG) Merry Agustina 1), Fina Oktasari 2) 1,2) Fakultas Ilmu Komputer Universitas
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
29 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PD. Galuh Sari merupakan perusahaan yang didirikan oleh Bapak Amir dan Istrinya yang bernama Ibu Maemunah pada tahun 2001 yang berlokasi di Jl.
Lebih terperinciBAB 4 HAS IL D AN PEMBAHAS AN
BAB 4 HAS IL D AN PEMBAHAS AN 4.1 Pengumpulan Data Tahap pengumpulan data yang dilakukan pada perusahaan bertujuan untuk melakukan proses pengolahan data dan memecahkan masalah di perusahaan. Proses pengumpulan
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN ANALISIS MODEL. 5.1 Implementasi Model MRP untuk Perencanaan Pengadaan Firebrick
BAB V IMPLEMENTASI DAN ANALISIS MODEL 5.1 Implementasi Model MRP untuk Perencanaan Pengadaan Firebrick 5.1.1 Penentuan Gross Requirement Firebrick Penentuan kebutuhan firebrick didasarkan pada penjelasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disepakati dengan pelanggan dan akan berakibat menurunnya customer
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perencanaan, pengendalian, dan pemeliharaan persediaan barang-barang fisik merupakan suatu masalah yang lazim di semua perusahaan. Untuk kebanyakan perusahaan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM. komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen
BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagianbagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja
Lebih terperinciJurnal Distribution Requirement Planning (DRP)
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN AKTIVITAS DISTRIBUSI HASIL PERIKANAN DENGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) (Studi Kasus Di UD. Retro Gemilang Internasional Sidoarjo) 2009 Adib Fahrozi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Home Industry Fanny Bakery Salatiga
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Home Industry Fanny Bakery Salatiga Home Industry Fanny Bakery Salatiga adalah usaha milik pribadi merupakan usaha kecil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekurangan atau kelebihan persediaan merupakan faktor yang memicu peningkatan biaya. Jumlah persediaan yang terlalu banyak akan berakibat pemborosan dalam biaya simpan,
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAN BAHAN BAKU TEPUNG TERIGU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA HOME INDUSTRY ROTI PRIMA
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAN BAHAN BAKU TEPUNG TERIGU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA HOME INDUSTRY ROTI PRIMA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB II HASIL SURVEY. penjualan busana muslim, yang menawarkan bermacam-macam desain pakaian
BAB II HASIL SURVEY. Gambaran Umum Butik Muslim Fatimah Butik Muslim Fatimah merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan busana muslim, yang menawarkan bermacam-macam desain pakaian bermotif
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA 2014
PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI IKM D LIA CAKE & BAKERY DENGAN METODE ABC DAN ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) Nama : Sutrisno Adityo NPM : 36410767 Jurusan Pembimbing : Teknik Industri : Dr. Ir. Budi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk menghasilkan suatu produk berkualitas sesuai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Produksi merupakan kegiatan inti dari perusahaan, dalam proses produksi perusahaan dituntut untuk menghasilkan suatu produk berkualitas sesuai keinginan konsumen.
Lebih terperinciBAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING
BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING 5.1. Pengertian Material Requirements Planning (MRP) Menurut Gasperz (2004), Material Requirement Planning (MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya perusahaan yang berdiri. Kelangsungan proses bisnis
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis di Indonesia saat ini sangat pesat. Hal itu ditandai dengan banyaknya perusahaan yang berdiri. Kelangsungan proses bisnis yang ada di perusahaan
Lebih terperinciPerencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dengan Validasi Capacity Requirement Planning (CRP) Pada Perusahaan Rokok Sigaret Keretek Mesin (SKM)
Petunjuk Sitasi: Eunike, A., Herdianto, B., & Setyanto, N. W. (2017). Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dengan Validasi Capacity Requirement Planning (CRP) Pada Perusahaan Rokok Sigaret Keretek Mesin (SKM).
Lebih terperinciManajemen Operasional. Metode EOQ
Manajemen Operasional Metode EOQ ECONOMIC ORDER QUANTITY METODE EOQ Pendekatan yang umum digunakan untuk manajemen persediaan dalam menganalisis inventory adalah dengan model EOQ (Economic Order Quantity).
Lebih terperinciBAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum Butik Indah Bordir Sidoarjo. Butik Indah Bordir Sidoarjo merupakan perusahaan yang bergerak di
BAB II HASIL SURVE. Gambaran Umum Butik Indah Bordir Sidoarjo Butik Indah Bordir Sidoarjo merupakan perusahaan yang bergerak di berbagai bidang penjualan, yang menawarkan bermacam-macam desain pakaian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. melaksanakan kegiatan utama suatu perusahaan.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Sistem informasi merupakan suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan pengolah transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang dibangun, dikembangkan dengan bahasa pemrograman visual basic.net
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi Kebutuhan Sistem Dalam melakukan tahap implementasi program dilakukan penerapan dari analisa dan perancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya. Perangkat
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ. Hanna Lestari, M.Eng
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ Hanna Lestari, M.Eng 1 Masalah produksi merupakan hal penting bagi perusahaan karena berkaitan dengan pencapaian laba perusahaan. Jika proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Having inventory is cost company money and not having inventory is cost company money (
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persediaan (inventory) dapat diartikan sebagai sumber daya mengganggur (idle resource) yang keberadaanya menunggu proses yang lebih lanjut (Nur Bahagia, 2006),
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Definisi dan Fungsi Persediaan Persediaan adalah sunber daya mengganggur (idle resources) yang menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud proses lanjut tersebut adalah berupa
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
60 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah : 1. Data Kapasitas Produksi Adapun kapasitas produksi reguler perhari untuk satu lini produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, banyak perusahaan baik berskala domestik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring perkembangan zaman, banyak perusahaan baik berskala domestik hingga berskala internasional bersaing untuk menjadi yang terbaik. Perusahaan besar
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN DALAM PEMESANAN BAHAN BAKU KERIPIK KENTANG DI INDUSTRI KECIL MENENGAH BENCOK 26
IMPLEMENTASI METODE PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN DALAM PEMESANAN BAHAN BAKU KERIPIK KENTANG DI INDUSTRI KECIL MENENGAH BENCOK 26 Disusun Oleh: Charlos Lalack Pembimbing: Ir. Asep Mohamad Noor, MT. Latar
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM RASA BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING PADA BULAN AGUSTUS,
ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM RASA BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING PADA BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER, DAN OKTBER 2016 Nama : Ellin Taufanny NPM :
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD. ROHMAT JAYA yang terletak di Jl. Makam No 1,Balong Dowo, Candi
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum UD. ROHMAT JAYA UD. ROHMAT JAYA yang terletak di Jl. Makam No 1,Balong Dowo, Candi Sidoarjo adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan krupuk.
Lebih terperinciMANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 7: MENGELOLA PERSEDIAAN PADA SUPPLY CHAIN. By: Rini Halila Nasution, ST, MT
MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 7: MENGELOLA PERSEDIAAN PADA SUPPLY CHAIN By: Rini Halila Nasution, ST, MT PENDAHULUAN Persediaan di sepanjang supply chain memiliki implikasi yang besar
Lebih terperinci: 1. Mengetahui cara pembuatan roti standart dan roti wortel serta untuk. 2. Mengetahui volume adonan roti standart dan adonan roti wortel
Acara Sub acara : Praktikum Food Processing & Technology : Praktikum teknologi baking Hari / tanggal : Selasa / 25 Maret 2014 Tempat Prinsip Tujuan : Lab Gizi STIKes Widya Cipta Husada Malang : Prinsip
Lebih terperinciPERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA PABRIK ROTI DEE- DEE BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA PABRIK ROTI DEE- DEE BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING Nama : Nur Amelia NPM : 25210114 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Istichanah,
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N
BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Penelitian Sampai saat ini Indonesia masih menyandang status sebagai negara berkembang. Dengan status tersebut, bangsa Indonesia masih
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MARTABAK MANIS
VI. MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MARTABAK MANIS Persediaan sangat dipengaruhi oleh permintaan akan produk jadi tersebut yaitu martabak manis. Tingkat persediaan juga berubah-ubah dipengaruhi permintaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan asosiatif. 1. Metode Penelitian Deskriptif Menurut sugiyono (2013:53) metode
Lebih terperinciABSTRAK. Kemampuan dan keterampilan manajemen mengelola sumber daya yang ada
ABSTRAK Kemampuan dan keterampilan manajemen mengelola sumber daya yang ada sangat menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Pada saat perusahaan semakin besar dan berkembang, kemampuan manajemen untuk
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM. komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen
BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagianbagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja an berinteraksi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. berharga bagi yang menerimanya. Tafri (2001:8).
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang saling terkait dan
Lebih terperinciBAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING
BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING 5.1 Landasan Teori Perencanaan kebutuhan material (material requirements planning) merupakan metode perencanaan dan pengendalian pesanan dan inventori untuk item-item
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, maka penulis menggunakan metode penyelesaian masalah yang dapat digambarkan sebagai berikut: Penelitian Pendahuluan Identifikasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. maka penulis melakukan studi pustaka yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Untuk membedakan penelitian sekarang dengan penelitian yang terdahulu maka penulis melakukan studi pustaka yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti
Lebih terperinciRENCANA INDUK PRODUKSI (MASTER PRODUCTION SCHEDULE)
RENCANA INDUK PRODUKSI (MASTER PRODUCTION SCHEDULE) Pokok Bahasan: I. MPS II. Hubungan Production Plan dengan MPS III. Contoh MPS IV. Available to Promise (ATP) V. Perubahan MPS & Time Fences VI. Projected
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan kondisi tersebut, perusahaan memberlakukan sistem persediaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, kondisi persaingan yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan konsumen terhadap
Lebih terperinci