Konstruksi Identitas Budaya tokoh ik dalam cerita Onder de sneeuw een Indisch graf. Makalah. diajukan untuk melengkapi. Persyaratan mencapai gelar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Konstruksi Identitas Budaya tokoh ik dalam cerita Onder de sneeuw een Indisch graf. Makalah. diajukan untuk melengkapi. Persyaratan mencapai gelar"

Transkripsi

1 Konstruksi Identitas Budaya tokoh ik dalam cerita Onder de sneeuw een Indisch graf Makalah diajukan untuk melengkapi Persyaratan mencapai gelar Sarjana Humaniora Oleh: Prilly R Nathalya NPM : Program Studi Belanda FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS INDONESIA 2013

2

3

4 ABSTRACT Prilly R Nathalya ( ) : Cultural identity construction of the character ik in Onder de sneeuw een Indisch Graf. (Supervisor: Eva Catarina Tresnawaty S.S., M.Hum) This paper asks about how the establishment of one cultural identity grows while they re not in their homeland anymore. The word Diaspora has been understood as the dissemination of certain group of people -notably the Jewish and Chinese- to other country or land. Nowadays it has been used to refer every people or groups that leaves their homeland to other countries. In this case, the Mollucans that moved to the Netherland since they don t want to be under the name of Indonesia. In short, this paper will also explain of the influence of diaspora itself to the shape of identity of the immigrant from Mollucas that has stayed in the Netherland in Onder de sneeuw een Indisch Graf. Keywords: The shape of Cultural identity; Mollucans; The Netherland; Diaspora. iii

5 ABSTRAK Prilly R Nathalya ( ) : Konstruksi Identitas Budaya tokoh ik dalam cerita Onder de sneeuw een Indisch graf. (Pembimbing: Eva Catarina Tresnawaty S.S., M.Hum) Makalah ini bertanya tentang perkembangan pembangunan identitas budaya suatu kelompok ketika mereka tidak tinggal di daerah asli mereka lagi. Diaspora dulu dikenal sebagai penyebaran kelompok tertentu khususnya orang Yahudi dan Cina ke negara atau daerah lain. Namun sekarang term diaspora telah dipakai untuk menyebut setiap orang yang meninggalkan negara asal ke negara lain. Dalam kasus ini, orang-orang Maluku yang pindah ke Belanda dengan alasan menolak bergabung dengan Indonesia. Singkatnya, makalah ini akan menjelaskan tentang pengaruh diaspora dalam pembentukan identitas imigran Maluku yang tinggal di Belanda dalam cerita Onder de sneeuw een Indisch Graf. Kata kunci: Pembentukan identitas budaya; Maluku; Belanda; Diaspora iv

6 DAFTAR ISI Halaman Pengesahan ABSTRAK DAFTAR ISI ii iii v BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Pendekatan Teori 2 BAB 2 PEMBAHASAN Analisis 5 BAB 3 KESIMPULAN 10 BIBLIOGRAFI 11 v

7 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ketika Indonesia masih menjadi koloni Belanda, Nederlands-Indië 1, banyak orang-orang Belanda yang datang untuk berdagang dan atau menjadi tentara. Didorong oleh kebutuhan tentara yang banyak, pemerintah Belanda mendirikan KNIL 2 pada tahun Orang-orang pertama yang direkrut dalam KNIL adalah orang-orang dari Afrika 3 lalu berikutnya orang pribumi direkrut, dan salah satunya orang-orang Maluku. Antara tahun 1945 sampai 1963, banyak pendatang baru dari Hindia Belanda, kira-kira berjumlah totalnya orang, mereka adalah orang Belanda yang trauma pada pendudukan Jepang, orang Indis, dan bekas anggota KNIL yang ingin tinggal di Belanda. Salah satu penulis yang mengangkat cerita tentang kehidupan imigran Maluku di Belanda adalah Frans Lopulalan. Ia sendiri memang berdarah Maluku. Frans Lopulalan lahir pada tanggal 4 November 1953 dan dibesarkan di Belanda dalam lingkungan dan pengaruh tradisi Maluku yang kental. Ayahnya adalah seorang mantan anggota tentara KNIL yang memilih untuk berepatriasi ke Belanda. Frans Lopulalan telah menulis beberapa karya, yaitu Onder de sneeuw een Indisch graf (1985), dan Dakloze herinneringen (1994). Liesbeth (dalam Verhalen die om woorden smeken Frans Lopulalan en de Molukse identiteit) menyatakan bahwa kedua cerita tersebut dapat dianggap sebagai autobiografi keluarga. Frans 1 Hindia Belanda, nama awal Indonesia selama masa pendudukan Belanda. 2 Koninklijk Nederlands-Indische Leger dibentuk di Hindia Belanda dengan fungsinya di Hindia Belanda sebagai tentara Kerajaan di Hindia Belanda. 3 Pemerintah Belanda pada tahun merekrut kira-kira 3085 orang Afrika ke Indonesia dari Elmina yang terletak sekitar 12 kilometer dari Cape Coast, sisi selatan Republik Ghana ke Batavia, Hindia Belanda, untuk kepentingan militer di Hindia Belanda saat itu. (van Kessel 2005: 9) 1

8 Lopulalan selain menulis 2 karya tersebut, beliau juga menulis beberapa cerita pendek lain yang diterbitkan dalam kumpulan cerita bersama dengan karya penulis lainnya Rumusan Masalah Bagaimana Identitas budaya tokoh ik dikonstruksikan dalam cerita Onder de sneeuw een Indisch graf? 1.3. Pendekatan Teori Untuk menganalisis identitas tokoh ik dalam cerita Onder de sneeuw een Indisch graf karya Frans Lopulalan akan digunakan teori identitas budaya yang dikemukakan oleh Stuart Hall. Identitas budaya menurut Stuart Hall (Cultural Identity and Diaspora, 1990: 222), Identitas budaya dapat dilihat melalui dua perspektif, yaitu Identity as being dan Identity as becoming. Identity as being dipahami sebagai: The first position defines cultural identity in terms of one, shared culture, a sort of collective one true self, hiding inside the many other, more superficial or artificially imposed selves, which people with shared history and ancestry hold in common. Within this terms of definition, our cultural identities reflect the common historical experiences and shared cultural codes which provide us, as one people, with stable, unchanging and continuous frames of reference and meaning, beneath the shifting divisions and vicissitudes of our actual history. Stuart Hall (1990: 223) Identitas budaya dalam Identity as being didefinisikan sebagai identitas yang satu, dimiliki bersama, sebentuk indentitas dasar yang dimiliki juga oleh orang lain yang memiliki kesamaan leluhur dan latar belakang sejarah. Sekelompok orang ini adalah satu walaupun terlihat di permukaan bahwa mereka berbeda. This second position recognises that, as well as the many points of similarity, there are also critical points of deep and significant difference which constitute what we really are ; or rather since history has intervened what we have become.... Cultural identity, in this second sense, is a matter of becoming as well as of being. It belongs to the 2

9 future as much as to the past. It is not something which already exists, transcending place, time, history and culture.cultural identities come from somewhere, have histories. Stuart Hall (1990: 225) Identity as becoming menurut Hall dalam perpektif yang kedua ini masih dalam literatur yang sama, menyadari bahwa terlepas dari banyaknya kesamaan ciri, tetap saja ada ciri-ciri krusial yang menunjukkan adanya perbedaan yang mana didasari oleh siapa sesungguhnya kita, namun karena intervensi sejarah, anggapan siapa sesungguhnya kita berubah menjadi kita telah menjadi siapa. Identitas ada di masa depan dan masa lalu, dan identitas juga bukan sesuatu yang sudah ada, melainkan identitas tersebut ada melebihi waktu, tempat, sejarah, dan budaya. Identitas tidak beku di satu masa saja (masa lalu), tetapi ia adalah subjek dari permainan sejarah, budaya, dan kekuasaan yang sifatnya berkelanjutan. 162), yaitu, Satu lagi formulasi Identitas budaya yang dikemukakan oleh Dusek (1996: The degree to which one feels he or she belongs to a particular ethnic group and how that influence one s feeling s perception, and behavior Dalam definisi ini, Dusek menyatakan bahwa orang dapat merasa sebagai anggota/bagian dari suatu budaya/etnis tertentu dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi perasaan dan perilakunya. Individu yang merasa menjadi bagian suatu budaya/etnis membuktikan bahwa Identitas budaya tidak terlepas dari adanya suatu perasaan memiliki (sense of belonging) dari setiap anggota-anggotanya. Identitas yang terbangun terkait erat dengan diaspora. Istilah diaspora secara umum dalam Wikipedia (bahasa Yunani kuno διασπορά, "penyebaran atau penaburan benih") digunakan untuk merujuk kepada bangsa atau penduduk etnis manapun yang terpaksa atau terdorong untuk meninggalkan tanah air etnis tradisional mereka; penyebaran mereka di berbagai bagian lain dunia, dan perkembangan yang dihasilkan karena penyebaran dan budaya mereka. Mulanya, istilah Diaspora digunakan oleh orang-orang Yunani untuk merujuk kepada warga suatu kota kerajaan yang bermigrasi ke wilayah jajahan dengan maksud kolonisasi untuk mengasimilasikan wilayah itu ke dalam kerajaan. 3

10 Diaspora dalam bahasan ini merujuk pada konteks post-kolonial yang melingkupi situasi politik maupun budaya yang berakar dalam kolonialisme Barat sejak abad ke-19 hingga abad ke-20, saat pergerakan diasporik berlangsun secara konsisten sebagai akibat dari tercerabutnya sekelompok orang dari wilayah jajahan di Dunia Ketiga ke pusat-pusat kapitalis metropolitan barat (Wu, 1991). Laevi dan dan Swedenburg (1991) juga memberikan uraian mengenai diaspora, yaitu, diaspora merupakan suatu migrasi secara massif kelompokkelompok orang kulit berwarna (non-kulit putih) ke jantung pusat Eropa selama dan sesudah kolonialisme Barat. Ciri-ciri umum diaspora meliputi: Hubungan sosial yang direkatkan oleh ikatan sejarah dan geografi, sehingga secara umum diaspora dilihat sebagai: a) akibat dari migrasi sukarela atau terpaksa dari satu lokasi rumah, setidaknya dua negara, b) kesadaran mempertahankan identitas kolektif yang sering berkelanjutan dengan mengacu pada mitos etnis suatu asal, pengalaman sejarah, dan beberapa jenis geografis, c) melembagakan jaringan pertukaran dan komunikasi yang melampaui negara-negara teritorial dan menciptakan organisasi-organisasi komunal baru di tempat-tempat pemukiman, d) mempertahankan berbagai hubungan eksplisit dan implisit dengan kampung halaman mereka, e) membangun solidaritas dengan anggota co-etnis di negara-negara lain, dan f) ketidakmampuan atau keengganan untuk sepenuhnya diterima oleh tuan rumah masyarakat sehingga memupuk perasaan keterasingan, penolakan, keunggulan, atau jenis perbedaan lainnya. 4

11 BAB 2 PEMBAHASAN Onder de sneeuw een Indisch graf adalah sebuah autobiografi yang ditulis oleh Frans Lopulalan tentang bagaimana orang-orang Maluku yang bermigrasi hidup di Belanda. Dalam cerita ini, beliau menceritakan tentang masa remajanya ketika tinggal di Woerden, kamp orang-orang Maluku, kematian kakak lelaki dan adik perempuannya dan juga kematian ayahnya, mantan prajurit KNIL. Di dalam buku juga diceritakan tentang bagaimana anak orang Maluku yang bermigrasi ke Belanda dan bagaimana orang-orang tersebut menjalani hidupnya di Belanda berdampingan dengan orang Belanda. Dalam cerita ini motif perbedaan, rasa terasing, kerinduan pada kampung halaman, dan rasa kekeluargaan yang erat tergambar dengan kuat. 2.1 Analisis Pemerintah Belanda merasa bertanggung jawab atas keselamatan bekas serdadunya, jadi pemerintah Belanda pada tahun 1950 mengeluarkan kebijakan untuk membawa bekas serdadu mereka (KNIL) ke Belanda, dan diantara orangorang tersebut ada sejumlah orang-orang Maluku yang tergabung di dalam KNIL. Orang-orang Maluku yang pindah ke Belanda inilah merupakan salah satu contoh kasus diaspora yang terjadi disamping kasus-kasus lain seperti bangsa afrika, bangsa Cina (Tionghoa), bangsa Roma 1, dan bangsa Yahudi. Analisis akan lebih difokuskan pada tokoh ik sebagai pencerita sekaligus tokoh yang memiliki kultur Maluku yang diajarkan oleh orang tuanya (identitasnya sebagai orang Maluku), usaha tokoh ik untuk beradaptasi dengan kultur 1 Lebih dikenal sebagai orang Gypsi, suatu kelompok masyarakat yang secara tradisional 'tersebar' di Eropa; mereka berasal dari Asia Selatan (atau mungkin India utara), dan kini semakin 'tersebar' setelah Holocaust Jerman Nazi. 5

12 lingkungan barunya, Belanda, dan apakah ik memiliki rasa memiliki terhadap lingkungan barunya. Tokoh ik dalam cerita dibesarkan dengan budaya Maluku sejak kecil. Rasa kekeluargaan ik jelas melekat pada dirinya, orang Maluku digambarkan dalam cerita ini memiliki rasa kekeluargaan yang kental. Dijelaskan oleh Dusek, rasa memiliki anggota kelompoklah yang menentukan erat atau tidaknya hubungan antar anggota dalam etnis yang sama. Hal tersebut diceritakan dalam teks, ketika ia dibawa ke Groningen, mengunjungi rumah saudaranya. Ketika mengantar ik di halte bus, ayah ik berkata,..je hoeft niet bang te zijn. Jij bent nog klein, maar je vader was al een man van éénendertig toen we in Nederland kwamen. Ik droeg je broer op mijn arm toen ik zonder cent op zak voet aan wal zette in Rotterdam. Wat moest ik in dit vreemde land? Waar moest ik je moeder en je broer van te eten geven? Toen heb ik de gezichten gezien van mijn ouders en die geur geroken van kruidnagels. Hoe ver je ook gaat, je familie is altijd in de buurt. Je hoeft nooit echt bang te zijn Hal ini memperlihatkan bahwa ayah ik menanamkan pikiran bahwa keluarga tidak saling meninggalkan, keluarga adalah tempat kembali. Sejak kecil, ik diberikan semacam sugesti bahwa keluarga akan selalu ada disaat senang maupun susah. Itulah salah satu nilai atau kultur yang ditanamkan oleh keluarga Maluku. Rasa memiliki budaya Maluku masih sangat jelas diperlihatkan oleh tokoh ik dalam cerita ini. Terlihat dalam kutipan dibawah ini, Trut, dacht ik, Goede sier maken met onze taal omdat je je zo nodig anders moet voordoen dan die patserige van pa. Maar als je echt anders zou zijn dan die man met zijn afkeer van Indisch eten omdat dat soortvreemd voedsel zou zijn, dan zou je uit eerbied met je vingers van het Maleis aflijven. Nee, Liesje, je bent net zo goed behept met een superioriteitsgevoel. Alsof je het Maleis beter zou kunnen spreken dan onze dominee. Alsof jouw loempia s smakkelijker zouden zijn dan die van mijn moeder. Rasa kepemilikan bahasa sebagai identitas Maluku melalui penjelasan diatas terlihat masih melekat kuat dalam diri ik. Bahasa sebagai identitas 6

13 memaknai perbedaan dalam sebuah keragaman adalah sebuah kepentingan (Mahsun, 2010: 97). Penggunaan bahasa melayu bagi ik mencerminkan identitas dirinya sebagai orang Maluku. Tokoh ik sebagai generasi kedua tidak menciptakan budaya hibrid Het vreemdde mij dat niemand bij mij aan tafel kwan zitten en dat men op weg naar het toilet in een boog om mij heen liep. Pada awal cerita, tokoh ik tidak terlihat oleh orang-orang. Orang melewatinya saja ketika ingin ke kamar mandi, orang-orang juga tidak mau duduk di sampingnya. Walaupun ik melakukan hal yang sama dengan pengunjung kafe lain, minum dan merokok, tidak ada yang mau mendekatinya. Karena ia berbeda, ia tidak terlihat seperti seorang Belanda, seperti syarat keanggotaan suatu kelompok, tokoh ik tidak berkulit putih, secara fisik ia tidak sama seperti orang Belanda pada umumnya. Selain itu, ik adalah pendatang baru, idealnya, orang yang baru akan mempelajari kebiasaan orang-orang di lingkungan barunya dan menyesuaikan diri. Namun tokoh ik bersikap pasif, menunggu untuk didatangi dan tidak memulai percakapan terlebih dahulu. Kenyataan bahwa tokoh ik lahir dan besar di Belanda, tidak serta merta menjadikan ik diterima dengan mudah sebagai orang Belanda karena satu kesamaan, yaitu tempat lahir. Ditambah lagi dengan kejadian Assen 2. Orang Belanda merasa perlu untuk menjauhi pendatang baru dari Maluku. Ik keek van mijn bierglas op naar de mensen om mij heen, en weer terug, en realiseerde mij opens dat ik alleen maar monden zag bewegen en geen geluiden meer horde. Dalam kutipan diatas terlihat bahwa ik yang tidak mengerti apa yang orang bicarakan dalam kafe menyimbolkan ik yang merasa terasing, bukan salah 2 Pendudukan di Wassenaar (1970), Amsterdam (1975), Bovensmilde (1977) dan Assen (1978) dan pembajakan kereta api di Wijster (1975) dan De Punt (1977) sangat menggoyang masyarakat Belanda, maupun masyarakat Maluku sendiri. 7

14 satu dari pengunjung kafe, karena ia tidak bisa mendengar apa yang orang-orang di kafe bicarakan 3. Dalam cerita juga diceritakan bagaimana ik berhenti belajar ketika ditanya Lodewijk, sepupu ik menanyakan alasan mengapa ik berhenti belajar. Sindsdien ben je afgegleden. Wat is dat voor een vertoning om je studie zomaar af te breken? Ik menjawab, Lodewijk, het heeft geen enkele zin om in dit land sociale wetenschappen te studeren. Ik heb van jou leren fietsen, jullie zijn neven van mij, maar ik spreek jullie steeds aan met broer.. Terlihat dalam cuplikan ini, ik menutup diri dari lingkungan barunya, padahal dengan sekolah, diharapkan ia akan mampu menjadi seseorang yang bisa menjembatani antara kultur keluarga Malukunya dengan kultur Belanda, kultur lingkungan barunya. Dapat dilihat bahwa tokoh ik tidak memiliki situasi kultur yang fleksibel atau dalam kata lain ia tidak memfungsikan etnisitas situasionalnya untuk mencoba membaur dengan lingkungan sekitar. Tokoh ik tidak berusaha membangun hubungan kultur Malukunya dengan kultur Belanda dengan belajar di sekolah Belanda. Tokoh ik sama sekali tidak merasa Belanda adalah tempat yang nyaman untuk ia tinggali, jelas, karena ik sendiri yang menutup diri dan tidak peduli dengan lingkungan Belanda serta tidak memiliki motivasi untuk menjalin hubungan baik dengan orang Belanda. 3 Diaspora kadang dilihat sebagai ketidakmampuan atau keengganan untuk sepenuhnya diterima oleh tuan rumah masyarakat sehingga memupuk perasaan keterasingan, penolakan, keunggulan, atau jenis perbedaan lainnya. (Steven Vertovec, 1999) 8

15 Tokoh ik merasa Belanda bukan rumahnya, akan tetapi merasa Maluku juga bukan tempat tinggalnya. Ik lahir dan besar di Belanda, namun ayah ik membesarkannya dengan kultur Maluku saja. Ada rasa kesenjangan budaya ketika ik keluar dengan kebiasaan Malukunya ketika berinteraksi dengan orang Belanda. 9

16 BAB 3 KESIMPULAN Masyarakat dunia sekarang ini bukanlah lagi masyarakat homogen, melainkan heterogen dengan berbagai keragaman ciri fisik, budaya, kebiasaan, aturan, norma, bahasa, dan sebagainya. Tidak hanya terjadi di sebuah negara saja, tetapi juga terjadi juga dalam hubungan antar individu yang terjadi di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Keadaan multikultur ini merupakan sebuah wacana baru bagi kehidupan dunia. Keadaan multikultur ini juga bisa dikatakan sebagai suatu kesempatan untuk menciptakan sebuah integrasi budaya, yang merupakan perpaduan dari budayabudaya yang ada, dalam kasus ini, budaya Maluku dan Belanda. Secara teoritis, idealisme ini mudah dikatakan tetapi sulit untuk diwujudkan. Bagaimana seseorang memandang orang lain yang berbeda fisik, kebiasaan, budaya, membuat individu secara tidak sadar menciptakan garis batas dalam interaksi mereka dengan individu yang lain. Tokoh ik secara individu berhasil mempertahankan budaya Malukunya di Belanda, namun terlihat dalam cerita, ia tidak bisa dan tidak berusaha untuk mengintegrasikan budaya Malukunya dengan Belanda. Ik cenderung menutup diri dari lingkungan baru dan menciptakan garis batas yang begitu kontras antara dirinya dengan orang Belanda. Ik tidak berusaha menciptakan hubungan yang baik antara kultur Malukunya dengan kultur Belanda. Akibatnya, ia merasa terasing, karena ia tidak mau membuka dirinya untuk menerima budaya baru. 10

17 BIBILIOGRAFI I. Buku Lopulalan, Frans. Onder de sneeuw een Indish graf. Haarlem: In de Knipscheer, Mahsun. Genolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Rutherford, Jonathan. Identity: Community, Culture, Difference. London: Lawrence & Wishart, Van Kessel, Inneke. Merchants, Missionaries, & Migrants : 300 years of Dutch Ghanaian Relations. Amsterdam: KIT Publishers, Zwarte Hollanders : Afrikaanse soldaten in Nederlands Indië. Amsterdam: KIT Publishers, II. Internet MUSLIM DIASPORA DALAM ISU IDENTITAS, GENDER, DAN TERORISME, Aji Damauri diakses pada tanggal 1 Februari 2013, 7.01 Wie is Frans Lopulalan diakses pada tanggal 27 Desember 2012, Diaspora diakses pada tanggal 1 Februari 2013,

18 Globalisasi dan Diaspora Cina dalam perspektif Post-kolonial: Dinamika Strategi Ekonomidan Identitas Budaya, November diakses pada tanggal 1 Februari 2013, 7.01 Mengenal Kelompok Orang-Orang Asal Indonesia di Belanda, Hamus Rippin KONSTRUKSI IDENTITAS BUDAYA MASYARAKAT IMIGRAN TURKI DI JERMAN DALAM FILM KEBAB CONNECTION, Aditya Ari Prabowo Literatur.pdf diakses pada tanggal 5 Februari 2013, diakses pada tanggal 3 Februari 2013, Museum Maluku Ditutup Hari Ini (1 Oktober 2012), Maulana Ibrahim oktober html diakses 19 Januari 2013, 1.24 Aankomst Repatrianten in Nederland diakses pada tanggal 25 Desember 2012, 1.14 Verhalen die om woorden smeken Frans Lopulalan en de Molukse identiteit, Liesbeth Dolk diakses 14 Februari 2013, Three meanings of diaspora, exemplified among South Asian religions, Steven Vertovec, diakses pada tanggal 3 Februari 2013,

ANALISIS IDENTITAS BUDAYA DALAM DE VEERTIGSTE DAG KARYA FRANS LOPULALAN

ANALISIS IDENTITAS BUDAYA DALAM DE VEERTIGSTE DAG KARYA FRANS LOPULALAN ANALISIS IDENTITAS BUDAYA DALAM DE VEERTIGSTE DAG KARYA FRANS LOPULALAN Penulis : Rani Dwika Artati NPM : 0906643515 Pembimbing : Mursidah NIP : 0706050099 Fakultas : Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas

Lebih terperinci

Bab II LANDASAN TEORI

Bab II LANDASAN TEORI Bab II LANDASAN TEORI Teori yang digunakan dalam tulisan ini adalah teori Identitas Budaya-dalam kaitannya dengan multikulturalisme dari Stuart Hall.. 2.1 Teori Identitas Budaya dan kaitannya dengan multikulturalisme

Lebih terperinci

KAJIAN IDENTITAS BUDAYA DALAM FRAGMEN FAMILIEFEEST KARYA THEODOR HOLMAN

KAJIAN IDENTITAS BUDAYA DALAM FRAGMEN FAMILIEFEEST KARYA THEODOR HOLMAN KAJIAN IDENTITAS BUDAYA DALAM FRAGMEN FAMILIEFEEST KARYA THEODOR HOLMAN NADIA HAQ 0906643484 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI BELANDA DEPOK DESEMBER 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis

Lebih terperinci

BAB VII RAGAM SIMPUL

BAB VII RAGAM SIMPUL BAB VII RAGAM SIMPUL Komunitas India merupakan bagian dari masyarakat Indonesia sejak awal abad Masehi. Mereka datang ke Indonesia melalui rute perdagangan India-Cina dengan tujuan untuk mencari kekayaan,

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan. Studi mengenai etnis Tionghoa dalam penelitian ini berupaya untuk dapat

BAB V. Kesimpulan. Studi mengenai etnis Tionghoa dalam penelitian ini berupaya untuk dapat BAB V Kesimpulan A. Masalah Cina di Indonesia Studi mengenai etnis Tionghoa dalam penelitian ini berupaya untuk dapat melihat Masalah Cina, khususnya identitas Tionghoa, melalui kacamata kultur subjektif

Lebih terperinci

PRONOMINA DALAM BAHASA BELANDA (HET VOORNAAMWOORD) 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran)

PRONOMINA DALAM BAHASA BELANDA (HET VOORNAAMWOORD) 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran) PRONOMINA DALAM BAHASA BELANDA (HET VOORNAAMWOORD) 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran) 1. Pronomina Persona (Kata Ganti Orang) (Het Persoonlijk Voornaamwoord) Objek/di belakang

Lebih terperinci

KALIMAT DALAM BAHASA BELANDA (DE ZIN) 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran)

KALIMAT DALAM BAHASA BELANDA (DE ZIN) 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran) KALIMAT DALAM BAHASA BELANDA (DE ZIN) 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran) 1. Kalimat Simpleks (De Eenvoudige Zin) Kalimat simpleks (kalimat tunggal) paling sedikit terdiri atas

Lebih terperinci

KALIMAT PASIF DALAM BAHASA BELANDA 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran)

KALIMAT PASIF DALAM BAHASA BELANDA 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran) KALIMAT PASIF DALAM BAHASA BELANDA 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran) Dari berbagai referensi kalimat pasif dalam bahasa Belanda dan juga bahasa Inggris dikuasai anak Belanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana yang diperlukan untuk mengkomunikasikan suatu hal atau maksud-maksud tertentu antar manusia. Dalam fungsinya sebagai alat komunikasi, bahasa

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai ethnic identity pada remaja etnis Jawa di gereja X Bandung berdasarkan proses eksplorasi dan komitmen yang dilakukan remaja tersebut

Lebih terperinci

KAMUS KECIL INDONESIA - BELANDA; BELANDA - INDONESIA : Dr. Sugeng Riyanto, M.A. Dini Saraswati, S.S.

KAMUS KECIL INDONESIA - BELANDA; BELANDA - INDONESIA : Dr. Sugeng Riyanto, M.A. Dini Saraswati, S.S. KAMUS KECIL INDONESIA - BELANDA; BELANDA - INDONESIA oleh : Dr. Sugeng Riyanto, M.A. Dini Saraswati, S.S. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. We live in a world where identity matters. (Gilroy dalam Kathryn

BAB 1 PENDAHULUAN. We live in a world where identity matters. (Gilroy dalam Kathryn BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang We live in a world where identity matters. (Gilroy dalam Kathryn Woodward, Identity and Difference, 1997: 301). Identitas merupakan hal yang penting karena identitas

Lebih terperinci

BAB 4 KESIMPULAN. 69 Universitas Indonesia. Memori kolektif..., Evelyn Widjaja, FIB UI, 2010

BAB 4 KESIMPULAN. 69 Universitas Indonesia. Memori kolektif..., Evelyn Widjaja, FIB UI, 2010 BAB 4 KESIMPULAN Berbagai bentukan memori seperti memisahkan, mengatasi, dan memasarkan memori telah membangun konstruksi memori kolektif kota Jakarta. Kota Jakarta sejak masa pemerintahan kolonial tidak

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi yang berjudul Peristiwa Mangkok Merah (Konflik Dayak Dengan Etnis Tionghoa Di Kalimantan Barat Pada Tahun 1967), berisi mengenai simpulan

Lebih terperinci

ANALISIS MAKNA KIASAN PUISI DE WOLKEN KARYA MARTINUS NIJHOFF DARI SUDUT PANDANG TOKOH AKU

ANALISIS MAKNA KIASAN PUISI DE WOLKEN KARYA MARTINUS NIJHOFF DARI SUDUT PANDANG TOKOH AKU ANALISIS MAKNA KIASAN PUISI DE WOLKEN KARYA MARTINUS NIJHOFF DARI SUDUT PANDANG TOKOH AKU Imas Nihono Sari Program Studi Belanda, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, 16424,

Lebih terperinci

: Astrina Nadia Wandasari NPM : : Eliza Gustinelly S.S., M.A. NIP : : Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya

: Astrina Nadia Wandasari NPM : : Eliza Gustinelly S.S., M.A. NIP : : Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya ANALISIS PENGGAMBARAN DISKRIMINASI RAS, ETNIS, DAN KEBANGSAAN BESERTA DAMPAK YANG DITIMBULKAN DALAM TEKS POSTKOLONIAL FAMILIEFEEST KARYA THEODOR HOLMAN Penulis : Astrina Nadia Wandasari NPM : 0906643345

Lebih terperinci

Analisis Ragam Bahasa Remaja Laki-Laki dan Perempuan dalam Novel Remaja Ik ben jouw vriend niet meer karya Peter van Beek. Makalah Non-Seminar

Analisis Ragam Bahasa Remaja Laki-Laki dan Perempuan dalam Novel Remaja Ik ben jouw vriend niet meer karya Peter van Beek. Makalah Non-Seminar UNIVERSITAS INDONESIA Analisis Ragam Bahasa Remaja Laki-Laki dan Perempuan dalam Novel Remaja Ik ben jouw vriend niet meer karya Peter van Beek Makalah Non-Seminar Candra Bayu Salam 1206230145 Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang penduduknya memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang penduduknya memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang penduduknya memiliki tingkat heterogenitas yang tinggi. Hal ini bisa dibuktikan dengan hidup dan berkembangnya

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA. Makalah Non-Seminar. Mutiara Aprilliannov. Pembimbing. Dr. Lilie Mundalifah Roosman

UNIVERSITAS INDONESIA. Makalah Non-Seminar. Mutiara Aprilliannov. Pembimbing. Dr. Lilie Mundalifah Roosman UNIVERSITAS INDONESIA Stereotip gender dilihat dari makna denotatif dan konotatif dalam lirik lagu Gers Pardoel Ik neem je mee dan Monique Smit Mijn vriendin Makalah Non-Seminar Mutiara Aprilliannov 1206202671

Lebih terperinci

I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu.

I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu. I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu. Misal: Verb 1 (infinitive), Verb 2, dan Verb 3. Contoh penggunaan tenses : 1. Saya belajar di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi antara penutur dan mitra tutur di

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi antara penutur dan mitra tutur di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi antara penutur dan mitra tutur di dalam kehidupan sehari-hari yang memiliki maksud dan tujuan tertentu. Dalam berkomunikasi

Lebih terperinci

NAAR NEDERLAND HANDLEIDING

NAAR NEDERLAND HANDLEIDING NAAR NEDERLAND HANDLEIDING Bahasa Indonesia www.naarnederland.nl Bahasa Indonesia 1. Pengantar Sejak 15 Maret 2006 sebagian dari para pendatang baru yang ingin datang ke Belanda untuk jangka panjang dan

Lebih terperinci

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UMB IRA PURWITASARI S.SOS KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UMB IRA PURWITASARI S.SOS KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA Akulturasi merupakan proses social yang timbul apabila sekelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsure-unsur dari suatu kebudayaan asing sehingga unsure-unsur asing itu lambat

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Politik Identitas. Sebagai suatu konsep yang sangat mendasar, apa yang dinamakan identitas

TINJAUAN PUSTAKA. A. Politik Identitas. Sebagai suatu konsep yang sangat mendasar, apa yang dinamakan identitas 14 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Politik Identitas Sebagai suatu konsep yang sangat mendasar, apa yang dinamakan identitas tentunya menjadi sesuatu yang sering kita dengar. Terlebih lagi, ini merupakan konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pers mempunyai beberapa fungsi yang saling berhubungan satu

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pers mempunyai beberapa fungsi yang saling berhubungan satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum pers mempunyai beberapa fungsi yang saling berhubungan satu sama lain, yakni sebagai media informasi, media pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial. Fungsi

Lebih terperinci

Lesson 28: Other Prepositions. (by, about, like, of, with, without) Pelajaran 28: Preposisi Lain. Cara menggunakan preposisi lainnya.

Lesson 28: Other Prepositions. (by, about, like, of, with, without) Pelajaran 28: Preposisi Lain. Cara menggunakan preposisi lainnya. Lesson 28: Other Prepositions (by, about, like, of, with, without) Pelajaran 28: Preposisi Lain Cara menggunakan preposisi lainnya. Reading (Membaca) I go to school by bus. ( Saya pergi ke sekolah dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada sekitar 1.340 suku bangsa di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi telah menciptakan dunia yang tanpa batas. Sebuah artikel dalam Institut

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi telah menciptakan dunia yang tanpa batas. Sebuah artikel dalam Institut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi sebagai dampak dari kemajuan teknologi komunikasi dan informasi telah menciptakan dunia yang tanpa batas. Sebuah artikel dalam Institut Media Baru Indonesia,

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DI GRESIK TAHUN 1901-1980 Sebagai Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga Oleh: 121211432039 PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH FAKULTAS

Lebih terperinci

The Influence of Shu s Invasion of Nanman towards the Region

The Influence of Shu s Invasion of Nanman towards the Region The Influence of Shu s Invasion of Nanman towards the Region Southeast Asia A Thesis Presented as a Partial Fulfillment of the Requirement to Obtain the Sarjana Degree in the English Linguistics Study

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB II DATA DAN ANALISA BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Informasi yang terkumpul dan digunakan sebagai acuan untuk dalam tugas akhir ini didapat dari berbagai sumber, antara lain: Literatur Wawancara Dokumen Dan catatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN DIALOG KREATIF DENGAN PENGALAMAN HISTORIS SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN SEJARAH

HUBUNGAN DIALOG KREATIF DENGAN PENGALAMAN HISTORIS SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN SEJARAH Hubungan Dialog Kreatif dengan Pengalaman Historis Siswa, Adhitya 1 HUBUNGAN DIALOG KREATIF DENGAN PENGALAMAN HISTORIS SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN SEJARAH Adhitya Rol Asmi. FKIP Universitas Sriwijaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem kekuasaan yang diterapkan di Indonesia sebelum adanya pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem kekuasaan yang diterapkan di Indonesia sebelum adanya pengaruh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem kekuasaan yang diterapkan di Indonesia sebelum adanya pengaruh dari budaya luar masih terikat dengan adat istiadat yang berlaku yang dipimpin oleh ketua

Lebih terperinci

Menemukan Tempat Saya Sangat ingin memiliki

Menemukan Tempat Saya Sangat ingin memiliki Pelajaran untuk Murid 28 Februari 2015 Menemukan Tempat Saya Sangat ingin memiliki Ayat Kunci : Pilih salah satu teks dari bagian pelajaran hari Rabu. Tulislah di sini dan hafalkan minggu ini. (Apa kira-kira

Lebih terperinci

MEDIA & CULTURAL STUDIES

MEDIA & CULTURAL STUDIES Modul ke: MEDIA & CULTURAL STUDIES REPRESENTASI BUDAYA Fakultas ILMU KOMUNIKASI ADI SULHARDI. Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id REPRESENTASI Dalam konteks Antropologi Media, Stuart Hall (2003)

Lebih terperinci

Cerita sang pejuang. Haduuh ayah kenapa aku harus menjual makanan ini sekarang. Aku mau. Aku memberi ikan gurame kepada salah satu ibu-ibu yang sedang

Cerita sang pejuang. Haduuh ayah kenapa aku harus menjual makanan ini sekarang. Aku mau. Aku memberi ikan gurame kepada salah satu ibu-ibu yang sedang Warganegara 1 Kresna Warganegara Rigen pratitisari Bahasa Indonesia 28 Agustus 2012 Cerita sang pejuang Tahun 1936, Desa Malik Haduuh ayah kenapa aku harus menjual makanan ini sekarang. Aku mau bermain

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA. Sumber data-data untuk menunjang studi Desain Komunikasi Visual diperoleh. 3. Pengamatan langsung / observasi

BAB II DATA DAN ANALISA. Sumber data-data untuk menunjang studi Desain Komunikasi Visual diperoleh. 3. Pengamatan langsung / observasi BAB II DATA DAN ANALISA 2. 1 Data dan Literatur Sumber data-data untuk menunjang studi Desain Komunikasi Visual diperoleh dari: 1. Media elektronik: Internet 2. Literatur: Koran, Buku 3. Pengamatan langsung

Lebih terperinci

Pengembangan Budaya memiliki empat Konteks: 2. Melestarikan dan menghargai budaya

Pengembangan Budaya memiliki empat Konteks: 2. Melestarikan dan menghargai budaya SETYA ROHADI dan MULYANTO Globalisasi budaya telah mengikuti pola yang sama seperti globalisasi ekonomi. Televisi, musik, makanan, pakaian, film dan yang lainnya merupakan bentuk-bentuk budaya yang serupa

Lebih terperinci

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian ( )

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian ( ) Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian (130121042) Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. http://blog.upnyk.ac.id/webdosen/login Jurusan Sosial Ekonomi (Agribisnis) UPs.comN V YK 1 Kompetensi Khusus: Mahasiswa

Lebih terperinci

ABSTRACT. Maranatha Christian University

ABSTRACT. Maranatha Christian University ABSTRACT Taco Mania merupakan usaha kuliner yang menawarkan sajian asal Meksiko, yaitu Taco. Taco merupakan salah satu makanan tradisional khas Meksiko. Taco terbentuk dari tortilla yang digoreng sampai

Lebih terperinci

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK  Program Magister Psikologi  Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Low vision merupakan salah satu bentuk gangguan pengihatan yang tidak dapat diperbaiki meskipun telah dilakukan penanganan secara medis. Penyandang low vision hanya memiliki sisa penglihatan yang

Lebih terperinci

Bab 5 PENUTUP. 1. Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kebencian Hd. a. Ayah Hd melakukan poligami. contoh yang baik bagi anaknya.

Bab 5 PENUTUP. 1. Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kebencian Hd. a. Ayah Hd melakukan poligami. contoh yang baik bagi anaknya. 78 Bab 5 PENUTUP A. Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kebencian Hd terhadap ayahnya adalah: a. Ayah Hd melakukan poligami. b. Ayahnya kurang perhatian dikala istrinya (ibu Hd

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. A. Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. A. Latar Belakang BAB I. Pendahuluan A. Latar Belakang Kebanyakan negara di dunia ini, secara etnis penduduknya terdiri dari kelompok yang heterogen. Dengan kata lain, negara-negara tersebut umumnya dibangun oleh banyak

Lebih terperinci

Tips cara menjawab soal Bahasa Inggris Tertulis 2013

Tips cara menjawab soal Bahasa Inggris Tertulis 2013 Tips Cara Menjawab Test Tertulis Bahasa Inggris A. Membaca (Reading). 1. Menentukan gambaran umum (General Description). Jenis pertanyaannya adalah sebagai berikut: - What is the text about? - What does

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak suku, etnis dan budaya. Salah satunya adalah suku

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak suku, etnis dan budaya. Salah satunya adalah suku BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki banyak suku, etnis dan budaya. Salah satunya adalah suku X di Kabupaten Papua yang menganut tradisi potong jari ketika salah seorang anggota

Lebih terperinci

commit to user BAB I PENDAHULUAN

commit to user BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra berfungsi sebagai penuangan ide penulis berdasarkan realita kehidupan atau imajinasi. Selain itu, karya sastra juga dapat diposisikan sebagai dokumentasi

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. identik dengan bacaan-bacaan liar dan cabul yang mempunyai corak realisme-sosialis.

BAB IV PENUTUP. identik dengan bacaan-bacaan liar dan cabul yang mempunyai corak realisme-sosialis. BAB IV PENUTUP Kesimpulan Kemunculan karya sastra Indonesia yang mengulas tentang kolonialisme dalam khazanah sastra Indonesia diprediksi sudah ada pada masa sastra Melayu Rendah yang identik dengan bacaan-bacaan

Lebih terperinci

Lesson 27: Prepositions of Direction. (from, to, into, onto, away from) Pelajaran 27: Kata Depan untuk Arah

Lesson 27: Prepositions of Direction. (from, to, into, onto, away from) Pelajaran 27: Kata Depan untuk Arah Lesson 27: Prepositions of Direction (from, to, into, onto, away from) Pelajaran 27: Kata Depan untuk Arah Bagaimana Menggunakan Kata Depan untuk Arah Reading (Membaca) I come from Austria. ( Saya datang

Lebih terperinci

1 Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

1 Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Globalisasi telah membawa dampak yang signifikan dan tidak bisa terelakkan lagi pada saat ini. Kita sering mendengar istilah era globalisasi yang merupakan manisfestasi

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. berasal dari nama tumbuhan perdu Gulinging Betawi, Cassia glace, kerabat

Bab 1. Pendahuluan. berasal dari nama tumbuhan perdu Gulinging Betawi, Cassia glace, kerabat Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Dari beribu-ribu pulau tersebut Indonesia memiliki berbagai suku, ras, agama,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan bab terakhir dalam penulisan skripsi yang berjudul Kedudukan Opsir Cina dalam Pemerintahan Hindia Belanda di Batavia antara Tahun 1910-1942. Bab ini berisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cina merupakan salah satu Negara yang memiliki beragam budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Cina merupakan salah satu Negara yang memiliki beragam budaya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Cina merupakan salah satu Negara yang memiliki beragam budaya yang dihasilkan sendiri maupun yang lahir karena bercampur dengan budaya dari negara lain yang masuk ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan meningkatnya ketergantungan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan meningkatnya ketergantungan ekonomi, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan meningkatnya ketergantungan ekonomi, sensitivitas terhadap perbedaan budaya dan perubahan demografis, memberi implikasi pada semakin pentingnya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab V membahas tentang simpulan dan saran. Mengacu pada hasil temuan dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat dirumuskan beberapa simpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Masyarakat majemuk yang hidup bersama dalam satu wilayah terdiri dari berbagai latar belakang budaya yang berbeda tentunya sangat rentan dengan gesekan yang dapat

Lebih terperinci

ETNOMATEMATIKA (Ethnomathematics)

ETNOMATEMATIKA (Ethnomathematics) ETNOMATEMATIKA (Ethnomathematics) Oleh: Prof. Dr. St. Suwarsono Program S2 Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma 2015 Materi Pokok : 1. Pengertian Etnomatematika 2. Pengertian budaya 3. Unsur-unsur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Kisaran adalah Ibu Kota dari Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota Kisaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. namun akhirnya menetap di Indonesia. Mereka berbaur dengan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. namun akhirnya menetap di Indonesia. Mereka berbaur dengan penduduk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Etnis Tionghoa adalah salah satu etnis yang ada di Indonesia. Etnis ini berasal dari Tiongkok. Mereka adalah pedagang yang berlayar mencari rempahrempah namun

Lebih terperinci

NIET DAN GEEN PENGINGKARAN DALAM BAHASA BELANDA (NEGATIE) 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran)

NIET DAN GEEN PENGINGKARAN DALAM BAHASA BELANDA (NEGATIE) 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran) NIET DAN GEEN PENGINGKARAN DALAM BAHASA BELANDA (NEGATIE) 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran) Pengingkaran kata, frasa, dan klausa/kalimat dalam bahasa Belanda dinyatakan dengan

Lebih terperinci

2014 EFEKTIVITAS KONSELING TEMAN SEBAYA UNTUK MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN SISWA

2014 EFEKTIVITAS KONSELING TEMAN SEBAYA UNTUK MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN SISWA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di Indonesia terdapat berbagai macam jenis pendidikan, salahsatunya pendidikan di pondok pesantren. Secara legalitas dalam pendidikan Nasional, pendidikan

Lebih terperinci

Pelajaran 1-6 PENGANTAR

Pelajaran 1-6 PENGANTAR Pelajaran 1-6 PENGANTAR Teks-teks Pelajaran 1-6 berasal dari buku yang sama: J. van Goor, De Nederlandse Kolonien, Geschiedenis van de Nederlandse expansie 1600-1975, Den Haag: Sdu Uitgeverij, 1994. Buku

Lebih terperinci

Lesson 72: Present Perfect Simple. Pelajaran 72: Present Perfect Simple

Lesson 72: Present Perfect Simple. Pelajaran 72: Present Perfect Simple Lesson 72: Present Perfect Simple Pelajaran 72: Present Perfect Simple Reading (Membaca) I have been to that cinema before. (Saya sudah ke bioskop itu sebelumnya.) He has studied English. (Dia sudah belajar

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN GAME ANAK UNTUK PERKEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN PSIKOMOTORIK

PENGEMBANGAN GAME ANAK UNTUK PERKEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN PSIKOMOTORIK LAPORAN TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN GAME ANAK UNTUK PERKEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN PSIKOMOTORIK FERONIKA DEVI AGUSTA 13.07.0060 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KATOLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, bahasa maupun sikap dan perasaan (Kamanto Sunarto, 2000:149).

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, bahasa maupun sikap dan perasaan (Kamanto Sunarto, 2000:149). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena di dalam kehidupannya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia lain. Pada diri manusia juga terdapat

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1954 TENTANG PELAKSANAAN PENGAWASAN TERHADAP ORANG ASING YANG BERADA DI INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1954 TENTANG PELAKSANAAN PENGAWASAN TERHADAP ORANG ASING YANG BERADA DI INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1954 TENTANG PELAKSANAAN PENGAWASAN TERHADAP ORANG ASING YANG BERADA DI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa perlu diadakan peraturan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ETNIS TIONGHOA DAN PRIBUMI DI KOMPLEK PURI KATELIA INDAH KECAMATAN MEDAN JOHOR KOTA MEDAN SKRIPSI

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ETNIS TIONGHOA DAN PRIBUMI DI KOMPLEK PURI KATELIA INDAH KECAMATAN MEDAN JOHOR KOTA MEDAN SKRIPSI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ETNIS TIONGHOA DAN PRIBUMI DI KOMPLEK PURI KATELIA INDAH KECAMATAN MEDAN JOHOR KOTA MEDAN SKRIPSI SKRIPSI Diajukan Oleh: Imam Abdillah 090904040 Program Studi Humas DEPARTEMEN ILMU

Lebih terperinci

Wawasan Kebangsaan. Dewi Fortuna Anwar

Wawasan Kebangsaan. Dewi Fortuna Anwar Wawasan Kebangsaan Dewi Fortuna Anwar Munculnya konsep Westphalian State Perjanjian Westphalia 1648 yang mengakhiri perang 30 tahun antar agama Katholik Roma dan Protestan di Eropa melahirkan konsep Westphalian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB II KAJIAN LITERATUR BAB II KAJIAN LITERATUR 2.1 Pengertian Pelestarian Filosofi pelestarian didasarkan pada kecenderungan manusia untuk melestarikan nilai-nilai budaya pada masa yang telah lewat namun memiliki arti penting

Lebih terperinci

Terkuak Sejarah Soekarno Tidak Pernah Dibuang ke Boven Digul,

Terkuak Sejarah Soekarno Tidak Pernah Dibuang ke Boven Digul, Terkuak Sejarah Soekarno Tidak Pernah Dibuang ke Boven Digul, Pembodohan Nasional atau Taktik Politikkah? 26 Agustus 2013 21:33:09 http://www.kompasiana.com/108da/terkuak-sejarah-soekarno-tidak-pernah-dibuang-ke-boven-digul-pembodohan-nasional-atau-taktik-politikkah_5520ad358133116c7419fab5

Lebih terperinci

Definisi tersebut dapat di perluas di tingkat nasional dan atau regional.

Definisi tersebut dapat di perluas di tingkat nasional dan atau regional. Definisi Global Profesi Pekerjaan Sosial Pekerjaan sosial adalah sebuah profesi yang berdasar pada praktik dan disiplin akademik yang memfasilitasi perubahan dan pembangunan sosial, kohesi sosial dan pemberdayaan

Lebih terperinci

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D PEWAYANGAN PUNAKAWAN

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D PEWAYANGAN PUNAKAWAN PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D PEWAYANGAN PUNAKAWAN Wahyu Agnes Wijaya Fakultas Teknik / Jurusan Teknik Informatika Program Multimedia wahyu_aw31@yahoo.com Kebudayaan asli Indonesia terancam keberadaannya karena

Lebih terperinci

Bab 7 PENUTUP A. Kesimpulan 1. Praktik Makan Patita

Bab 7 PENUTUP A. Kesimpulan 1. Praktik Makan Patita Bab 7 PENUTUP A. Kesimpulan 1. Praktik Makan Patita Suatu praktik dalam masyarakat tidak mungkin terpisah sepenuhnya dari kondisi riel masyarakat itu sendiri. Kondisi yang terkait dengan intensitas pelaksanaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kebudayaan Jawa dengan mengacu pada buku History Of Java dan membandingkannya

I. PENDAHULUAN. kebudayaan Jawa dengan mengacu pada buku History Of Java dan membandingkannya I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Gagasan penelitian ini timbul karena suatu keinginan penulis untuk memahami kebudayaan Jawa dengan mengacu pada buku History Of Java dan membandingkannya dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... x. 1.1 Latar belakang...

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... x. 1.1 Latar belakang... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... i ii iii v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar belakang... 1 1.2

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional

Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional Oleh : Andy Wijaya NIM :125110200111066 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya Malang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki peranan penting

Lebih terperinci

Lesson 58 : everything, anything. each, every. Pelajaran 58 : semuanya, apapun. Masing-masing/sesuatu, setiap

Lesson 58 : everything, anything. each, every. Pelajaran 58 : semuanya, apapun. Masing-masing/sesuatu, setiap Lesson 58 : everything, anything each, every Pelajaran 58 : semuanya, apapun Masing-masing/sesuatu, setiap Reading (Membaca) Is everything okay? (Apakah semuanya baikbaik?) Don t worry, everything will

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tanpa terasa Bandung sudah memasuki usianya yang lebih dari 200 tahun. Sebuah perjalanan yang sangat panjang dari wilayah yang sebelumnya merupakan bagian

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN BAB V SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil-hasil penelitian dan pembahasan mengenai Hubungan Antara Komunikasi Orangtua Dengan Regulasi Emosi Pada Remaja di Sekolah Menengah Atas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Banda Aceh. Selain sebagai sentral informasi, warung kopi juga dapat

BAB V KESIMPULAN. Banda Aceh. Selain sebagai sentral informasi, warung kopi juga dapat 78 BAB V KESIMPULAN Warung kopi merupakan salah satu tempat yang penting bagi masyarakat Banda Aceh. Selain sebagai sentral informasi, warung kopi juga dapat merepresentasikan gaya hidup masayarakat Aceh.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari berbagai etnik dan berada dalam keberagaman budaya. Belajar dari sejarah bahwa kemajemukan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. makna koleksi tersebut dalam konteks budaya tempat koleksi berasal. Perbedaan. koleksi epigrafi Jawa Kuno, dan koleksi etnik Aceh.

BAB V PENUTUP. makna koleksi tersebut dalam konteks budaya tempat koleksi berasal. Perbedaan. koleksi epigrafi Jawa Kuno, dan koleksi etnik Aceh. BAB V PENUTUP Setelah dilakukan penelitian secara cermat dan mendalam dapat diketahui bahwa pemaknaan koleksi di Pameran Asia Tenggara memiliki perbedaan dengan makna koleksi tersebut dalam konteks budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman etnik yang ada di Indonesia dapat menjadi suatu kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman etnik yang ada di Indonesia dapat menjadi suatu kesatuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberagaman etnik yang ada di Indonesia dapat menjadi suatu kesatuan apabila ada interaksi sosial yang positif, diantara setiap etnik tersebut dengan syarat kesatuan

Lebih terperinci

v Universitas Kristen Maranatha

v Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This study was conducted to describe the degree of self compassion on mother with intellectual disability children in SLB C X Bandung. Self compassion is ability to comfort ourselves, see a failure

Lebih terperinci

Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan.

Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan. Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan Yora Munirah ABSTRAK Penelitian ini berjudul Hubungan Komunikasi Antara

Lebih terperinci

MULTIKULTURALISME DI INDONESIA MENGHADAPI WARISAN KOLONIAL

MULTIKULTURALISME DI INDONESIA MENGHADAPI WARISAN KOLONIAL Seminar Dies ke-22 Fakultas Sastra Pergulatan Multikulturalisme di Yogyakarta dalam Perspektif Bahasa, Sastra, dan Sejarah MULTIKULTURALISME DI INDONESIA MENGHADAPI WARISAN KOLONIAL oleh Hilmar Farid Universitas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Cantik, Inovatif, Modern dan Kerajinan Tangan. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Cantik, Inovatif, Modern dan Kerajinan Tangan. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Kurangnya pengenalan akan budaya Cina klasik pada masa kini membuat Lampion kurang diminati oleh masyarakat. Lampion sudah dianggap menjadi tradisi bagi masyarakat Cina untuk digunakan pada upacara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang tentu ingin peristiwa sejarah kerajaan dalam negerinya dapat dikenal oleh masyarakat luar. Tetapi hal seperti ini sangat sulit untuk

Lebih terperinci

STRUKTUR INTERNAL KOTA

STRUKTUR INTERNAL KOTA STRUKTUR INTERNAL KOTA RAGAM BENTUK STRUKTUR KOTA Jarak dan waktu PERUNTUKAN LAHAN FUNGSI LAHAN, PADA TIAP2 JARI SUDAH MAMPU MENAMPUNG SELURUH KEGIATAN YANG DIBUTUHKAN MASYARAKAT PROSES PERENCANAAN GUNA

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 10LATIHAN SOAL CHAPTER 10

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 10LATIHAN SOAL CHAPTER 10 SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 10LATIHAN SOAL CHAPTER 10 1. Announcement This is a new school year and there are many new students around. Please be friendly and help them understand the rules of

Lebih terperinci

LINGKUNGAN PERMUKIMAN MASYARAKAT KOTA DEPOK LAMA (Kajian Permukiman Kota)

LINGKUNGAN PERMUKIMAN MASYARAKAT KOTA DEPOK LAMA (Kajian Permukiman Kota) LINGKUNGAN PERMUKIMAN MASYARAKAT KOTA DEPOK LAMA (Kajian Permukiman Kota) Dimyati Jurusan Arsitektur, Fakultas Sipil & Perencanaan, Universitas Gunadarma dimyati@staff.gunadarma.ac.id ABSTRAK Pemukiman

Lebih terperinci

HUBUNGAN HUKUM PERJANJANJIAN KERJA BERSAM (PKB) Oleh H. MOESTOPO, SE, SH, MH

HUBUNGAN HUKUM PERJANJANJIAN KERJA BERSAM (PKB) Oleh H. MOESTOPO, SE, SH, MH HUBUNGAN HUKUM PERJANJANJIAN KERJA BERSAM (PKB) Oleh H. MOESTOPO, SE, SH, MH Sifat Ketentuan-Ketentuan dalam PKB. Ketentuan-ketentuan dalam PKB, ditinjau dari sifatnya dapat diklarifikasi sebagai ketentuan

Lebih terperinci

Cover Page. The handle holds various files of this Leiden University dissertation.

Cover Page. The handle  holds various files of this Leiden University dissertation. Cover Page The handle http://hdl.handle.net/1887/20262 holds various files of this Leiden University dissertation. Author: Tulius, Juniator Title: Family stories : oral tradition, memories of the past,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tradisi minum teh telah menjadi kebudayaan di berbagai negara dengan cara minum dan keterampilan menyajikan teh yang berbeda-beda. Banyak cerita mengenai asal usul

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. menjalankan sinkretisme Islam dibandingkan sinkretisme Jawa dalam kehidupannya.

BAB IV HASIL PENELITIAN. menjalankan sinkretisme Islam dibandingkan sinkretisme Jawa dalam kehidupannya. BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) FKIP UKSW Salatiga. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa BK etnik Jawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN hingga (Unicef Indonesia, 2012). Menurut Departemen Sosial

BAB I PENDAHULUAN hingga (Unicef Indonesia, 2012). Menurut Departemen Sosial BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan jumlah panti asuhan terbesar di dunia dengan perkiraan jumlah lembaga pengasuhan anak pada tahun 2007 sekitar 5.250 hingga 8.610 (Unicef

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah pada dasarnya merupakan lingkungan sosial yang berfungsi sebagai tempat bertemunya individu satu dengan yang lainnya dengan tujuan dan maksud yang

Lebih terperinci

PROSES PEMBUKTIAN SEORANG ANAK LUAR KAWIN TERHADAP AYAH BIOLOGISNYA MELALUI TES DNA

PROSES PEMBUKTIAN SEORANG ANAK LUAR KAWIN TERHADAP AYAH BIOLOGISNYA MELALUI TES DNA PROSES PEMBUKTIAN SEORANG ANAK LUAR KAWIN TERHADAP AYAH BIOLOGISNYA MELALUI TES DNA Sanny Budi Kusuma I Gusti Ngurah Wairocana Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstrak Tulisan ini berjudul

Lebih terperinci

INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS TEKS Nunik Sugesti

INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS TEKS Nunik Sugesti INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS TEKS Nunik Sugesti Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Character education is not a new thing;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proyek-proyek perumahan, gedung-gedung bertingkat dan pembenahan

BAB I PENDAHULUAN. Proyek-proyek perumahan, gedung-gedung bertingkat dan pembenahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apabila kita memperhatikan kota metropolitan Jakarta akhir-akhir ini berkembang sedemikian rupa mengundang minat para investor pengembang. Proyek-proyek perumahan,

Lebih terperinci

ABSTRAK PEMBUATAN VIDEO DOKUMENTER WAYANG SENGGOL JAKARTA SEBAGAI APRESIASI DALAM MELESTARIKAN SALAH SATU KEBUDAYAAN JAKARTA. Oleh

ABSTRAK PEMBUATAN VIDEO DOKUMENTER WAYANG SENGGOL JAKARTA SEBAGAI APRESIASI DALAM MELESTARIKAN SALAH SATU KEBUDAYAAN JAKARTA. Oleh ABSTRAK PEMBUATAN VIDEO DOKUMENTER WAYANG SENGGOL JAKARTA SEBAGAI APRESIASI DALAM MELESTARIKAN SALAH SATU KEBUDAYAAN JAKARTA Oleh Taufik Irfan Febriardhani NRP 0764178 Seni dan budaya nusantara jumlahnya

Lebih terperinci