BAB 2 LANDASAN TEORI. untuk mengorganisasikan pikiran-pikirannya dan menjadi kerangka untuk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI. untuk mengorganisasikan pikiran-pikirannya dan menjadi kerangka untuk"

Transkripsi

1 11 BAB 2 LANDASAN TEORI Untuk mendapatkan hasil yang valid dan reliable, setiap penelitian hendaknya menyertakan teori.teori yang telah ada sebelumnya. Teori dapat membantu peneliti untuk mengorganisasikan pikiran-pikirannya dan menjadi kerangka untuk menganalisis persoalan yang diteliti. Landasan teori yang disusun oleh penulis di bab 2 terbagi atas dua bagian utama, yakni kerangka teori dan kerangka pikir. Kerangka teori secara umum terdiri atas dua bagian besar yaitu teori-teori umum, yang berisi teori-teori utama yang digunakan dalam penelitian, dan teori-teori khusus, berisi teori-teori spesifik yang relevan dengan topik penelitian. Teori-teori khusus ini dapat berupa bagian-bagian spesifik dari teori umum yang telah dicantumkan sebelumnya seperti yang peneliti cantumkan di bagian ini. Bagian kedua adalah kerangka pikir. Kerangka pikir dimaksudkan sebagai panduan bagi pembaca dan peneliti sendiri agar lebih memahami korelasi antara halhal yang diteliti dengan permasalahan dan analisis yang akan dilakukan. Dengan demikian tidak akan terjadi kesalahpahaman karena framework (kerangka pikir) yang terbentuk di kepala pembaca dalam menilai suatu topik akan sama dengan peneliti. Hal ini peneliti rasakan penting mengingat penelitian kualitatif bergantung sepenuhnya pada intepretasi pembacanya. 11

2 Teori Umum Penelitian Marketing Definisi Marketing. Sebuah istilah yang sangat sering terdengar dimanapun kita berada. Segala bentuk perdagangan, mulai dari ukm paling sederhana hingga korporasi raksasa dunia, semua menerapkan marketing di dalam pelaksanaan bisnisnya. Kotler dan Armstrong (Kotler & Armstrong, 2008; 5) menjelaskan bahwa istilah marketing banyak disalahartikan sebagai sales atau advertising. Marketing memiliki dimensi dan tujuan yang jauh lebih besar daripada sekedar menjual dan mengenalkan produk. Satisfying customer needs, kebutuhan kosumen harus menjadi prioritas utama dalam menyusun stategi pemasaran modern. American Marketing Association (AMA), dikutip dalam jurnal yang dimuat dalam European Journal of Marketing (Balmer, 2011) mendefinisikan marketing sebagai An organizational function and a set of processes for creating, communicating, and delivering value to customers and for managing customer relationships in ways that benefit the organization and its stakeholders (Sebuah fungsi organisasi dan sekumpulan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan dengan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan publiknya). Definisi ini mirip dengan yang disebut Kotler dan Armstrong yakni The process by which companies creates value for customers and build strong customer

3 13 relationships in order to capture value from customers in return (Kotler & Amstrong, 2008: 5) (Proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi konsumen dan membangun hubungan yang kuat dengan konsumen untuk mendapatkan keuntungan timbal balik) Peneliti menyimpulkan beberapa poin penting,dari kedua definisi di atas, yakni pentingnya menciptakan nilai-nilai yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan manajemen customer relationship yang kuat, dan jarak di antara keduanya harus dijembatani oleh strategi komunikasi yang kompeten Customer Markets Secara umum, konsumen di pasar bisnis terbagi menjadi 5 kategori: (Kotler & Armstrong, 2008:62) 1. Consumer Markets : pembeli produk/ jasa dengan tujuan penggunaan pribadi 2. Business Markets : pembeli produk/ jasa untuk digunakan di dalam bisnis mereka atau produksi lebih lanjut 3. Reseller Markets : pembeli yang menjual kembali produk/ jasa dengan profit 4. Government Markets : lembaga pemerintah yang menggunakan produk/ jasa untuk kepentingan umum. 5. International Markets : pembeli di negara lain, dapat terdiri dari empat kategori di atas Menilik kategori-kategori di atas, maka konsumen yang dimiliki oleh PT JobStreet Indonesia terdiri atas Consumer Markets yakni para Jobseekers dan Employers di dalam Business Markets. Dikarenakan perusahaan merupakan

4 perusahaan multinasional, terdapat juga sebagian konsumen dari International markets Customer Analyses Analisis yang dilakukan kepada konsumen sebelum menyusun startegi pemasaran harus menghasilkan data-data berikut (Ferrel & Hartline, 2011:95): 1. Konsumen potensial dan yang ada pada saat ini 2. Kebutuhan utama dari konsumen perusahaan 3. Fitur-fitur dasar dari produk/ jasa yang ditawarkan oleh perusahaan maupun kompetitor yang dianggap konsumen telah memenuhi kebutuhan mereka 4. Antisipasi perubahan di dalam kebutuhan konsumen Kotler dan Armstrong juga menyebut konsep The Societal Marketing Concept. Perusahaan diharuskan untuk memperhatikan bukan hanya kondisi saat ini, namun juga harus dipikirkan mengenai kepentingan konsumen dan lingkungan dalam jangka panjang. Dalam perusahaan jasa, kepentingan konsumen dalam jangka panjang bisa diperoleh dengan meningkatkan skills dan pengetahuan konsumen melalui pelatihan atau seminar (Kotler & Armstrong, 2008: 11)

5 Marketing Strategies Customer Driven Marketing Strategy (Strategi Marketing Berbasis Konsumen) Proses analisis kebutuhan konsumen terbagi atas tahap-tahap berikut: 1. Segmentation (Segmentasi Pasar) The process of dividing a market into distinct groups of buyers who have different needs, characterictics, or behaviors, who might require separate products or marketing programs (Proses pemisahan pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli khusus yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda, yang mungkin akan memerlukan produk atau program pemasaran yang berbeda pula) (Kotler & Armstrong, 2008:46) Segmentasi dapat dibagi dari sisi geografis, demografis, psikografis, atau perilaku. Tuntutan pasar dan jumlah konsumen yang semakin tinggi menyebabkan mass marketing yang menyasar keseluruhan pembeli di pasar dengan satu produk atau satu strategi saja tidak efektif lagi. Segmentasi pasar yang baik akan memberikan beberapa keuntungan kepada perusahaan, mulai dari presisi yang lebih tinggi untuk pemenuhan kebutuhan konsumen, peningkatan profit, menjadi market leader di segmen tertentu, menjaga loyalitas konsumen, dan terakhir perusahaan akan dapat memfokuskan strategi komunikasi pemasaran yang akan mereka pilih (Drummond, Ensor, & Ashford, 2008:49-50)

6 16 2. Targetting (Target Pasar) Targetting adalah proses pemilihan segmen mana yang akan dimasuki oleh sebuah perusahaan. Targetting yang berhasil will have identified a market segment or segment that are in alignment with the company s asses and competencies and is also compatible with the wider organizational issues (Dapat mengidentifikasi segmen pasar yang sejalan dengan penilaian dan kompetensi serta sejalan dengan isu-isu organisasi yang lebih luas) (Drummond, Ensor, & Ashford, 2008:189). Pada intinya, targetting ditujukan untuk mencegah perusahaan menjual produk yang salah kepada kelompok konsumen yang salah melalui program pemasaran yang salah bidik pula. 3. Differentiation (Diferensiasi Pasar) Perusahaan harus dapat menawarkan nilai-nilai superior yang tidak dimiliki pesaing kepada konsumen. Jasa, produk, informasi, hingga pengalaman yang hanya bisa didapatkan melalui perusahaan. 4. Positioning (Penempatan Diri) Positioning berhubungan dengan usaha menempatkan posisi perusahaan di benak konsumen melalui atribut-atribut terntentu yang berbeda atau lebih baik dibandingkan dengan kompetitor.

7 17 Jobber, seperti dikutip oleh Drummond, Ensor, & Ashford (2008:190) menyebut 4 faktor penting untuk menentukan keberhasilan positioning perusahaan: Credence (Kredibilitas): Kredibilitas produk/ jasa yang ditawarkan. PT JobStreet Indonesia berusaha menjaga kredibilitas yang dimiliki. Quality control (unit pengendalian) dilakukan secara ketat terhadap setiap pencari kerja, mulai dari filter pendidikan hingga latar belakang lainnya. Competitiveness (Kompetitif): Keunggulan khusus yang tidak dimiliki pesaing. PT JobStreet Indonesia fokus bukan hanya menyediakan pencari atau lowongan pekerjaan, tetapi peningkatan skills melalui seminar dan pelatihan gratis. Sebuah competitive advantage yang tidak dimiliki situs pencari kerja lain di Indonesia. Consistency (Konsistensi): Konsistensi pesan yang disampaikan kepada konsumen. Sejak awal berdiri, JobStreet secara konsisten memasang tagline Quality Jobseekers, Quality Employers. Clarity (Kejelasan): Statement positioning perusahaan haruslah singkat, jelas, mudah diingat dan dipahami. Tagline Quality Jobseekers, Quality Employers adalah salah satu dari beberapa atribut yang paling sering disebut konsumen dalam riset brand awareness yang dilakukan oleh JobStreet Indonesia.

8 Integrated Marketing Mix (Bauran Pemasaaran) Bauran pemasaran (Marketing Mix) yang dikenal dengan salah satu konsep paling terkenal dalam pemasaran modern. Integrasi dari keempat elemen tersebut akan menghasilkan berbagai macam strategi pemasaran untuk konsumen. Konsumen sendiri akan melihat ke empat hal tersebut sebagai nilai yang dibeli dari perusahaan. (Kotler & Armstrong, 2008: 48-49) 4Ps Product Promotion Price Place 4Cs Customer Solutions Communication Customer Cost Convenience Selain keempat P di atas, banyak ahli pemasaran yang menambahkan elemenelemen lain ke dalam 4P. Paling sering terdengar adalah 7P di mana 4P awal ditambah dengan People (Manusia), Physical Evidence (Gedung, Seragam), dan Process (metode produksi, penyampaian, dan konsumsi produk/ jasa) (Smith & Taylor, 2004:18) Dalam perusahaan jasa seperti PT JobStreet, selain bauran dari keempat elemen utama di atas, unsur people (manusia) menjadi unsur yang penting. Sumber daya manusia dari perusahaanlah yang menentukan dalam proses pembentukan hubungan dengan konsumen. Kemampuan berbicara, menulis, dan menghadapi krisis seperti yang dimiliki pekerja public relations penting untuk menunjang hubungan tersebut

9 Public Relations Definisi Definisi Public Relations yang paling terkenal mungkin berasal dari Cutlip dan Center (Cutlip, Center, & Broom, 2009: 25) yakni The planned and sustained effort to establish and maintain goodwill and mutual understanding between an organization and its publics (Usaha-usaha yang terencana dan berkelanjutan untuk menciptakan dan menjaga nama baik serta saling pengertian antara organisasi dan publiknya) Denny Griswold, mantan editor dari Public Relations News, menyimpulkan bahwa Public relations adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur organisasi dengan keinginan publik, dan melaksanakan program tindakan (komunikasi) untuk mendapatkan pemahaman dan pengertian publik (Rumanti, 2005; 9) Definisi-definisi di atas secara umum telah menjelaskan fungsi public relations dengan baik. tetapi dengan teknologi yang semakin modern dan globalisasi yang terus berlangsung, fungsi serta praktek public relations juga terus berkembang, menjadi semakin kompleks. Setiap organisasi harus beradaptasi, keluar dari kerangka public relations tradisional, berusaha semakin kreatif dalam menjalankan fungsifungsinya.

10 Kegiatan Public Relations Komponen atau kegiatan public relations sangat beragam dan mencakup berbagai fungsi dan tingkatan manajemen. Secara umum, berikut adalah komponenkomponen (kegiatan-kegiatan) public relations yang ada menurut PRSA (Wilcox dan Cameron, 2009: 10) 1. Counseling memberi konsultasi mengenai kebijakan manajemen 2. Research menentukan perilaku publik yang digunakan untuk merancang strategi public relations 3. Media relations bekerjasama dengan media massa untuk mendapatkan publisitas demi kepentingan perusahaan 4. Publicity penyebaran pesan-pesan organisasi melalui media yang dipilih secara selektif 5. Employee/ member relations merespon masalah, memberi informasi, dan memotivasi karyawan dalam organisasi 6. Community relations aktivitas-aktivitas terencana yang berhubungan dengan komunitas sekitar, baik internal maupun external, yang menguntungkan organisasi dan lingkungan 7. Public affairs/lobbyist berhubungan dengan kebijakan-kebijakan publik dan perusahaan. 8. Government affairs berhubungan dengan legislasi dan birokrasi yang berurusan dengan pemerintah

11 21 9. Issues management identifikasi dan pemecahan isu-isu yang timbul di public yang mempengaruhi organisasi 10. Financial relations berhubungan dengan pendanaan, investor, pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya yang berurusan dengan masalah finansial 11. Industry relations hubungan dengan organisasi lain dalam industri 12. Fundraising demonstrasi kebutuhan dan dukungan kepada publik untuk mendukung organisasi 13. Multicultural relations komunikasi dengan komunitas mutikultural 14. Special events acara-acara khusus yang terencana yang ditujukan untuk menarik minat publik terhadap individu, produk, atau organisasi tertentu. 15. Marketing communications kombinasi kegiatan bauran komunikasi untuk menjual produk, atau jasa, atau ide. Kegiatan public relations yang dijalankan oleh setiap perusahaan tentu berbeda-beda sesuai dengan kepentingan perusahaan sendiri. Dari elemen-elemen di atas, PT JobStreet Indonesia memiliki agenda dominan yang cukup bervariasi, mulai dari media relations, publicity, government relations, hingga special events. Keempat elemen di atas menjadi nadi dari program kerja corporate marketing PT JobStreet Indonesia, dan karenanya juga menjadi topik bahasan utama dari penelitian ini. Detail perencanaan program hingga eksekusi oleh akan dibahas secara detail sehingga akan dapat dianalisis seberapa optimalkah pelaksanaan kegiatankegiatan tersebut di bawah corporate marketing.

12 Fungsi Public Relations Shannon Bowen dan Brad Rowlins dalam An Overview to the Public Relations Functions (2010; 13) menyimpulkan fungsi public relations sebagai Unique management functions that contributes to an organization s success through its focus on developing and maintaining relationships with key publics (Fungsi manajemen yang secara khusus memfokuskan aktivitasnya dalam pegembangkan dan pemeliharaan hubungan dengan publik-publik kunci). Publik-publik yang dimaksud adalah :employees, financial stakeholders or shareholders, communities, government at many levels, and the media (Bowen and Rowlins, 2010; 13). Publik-publik yang secara konsisten berinteraksi dengan strategi PT JobStreet adalah para corporate clients yang mencari tenaga kerja yang berkualitas, para jobseeker yang mencari pekerjaan berkualitas, dan berbagai bentuk media untuk publisitas. Fokus dari penelitian ini akan ditujukan pada corporate clients PT JobStreet Indonesia Marketing Communication (Komunikasi Pemasaran) Definisi Marketing Communication atau komunikasi pemasaran didefinisikan oleh John Egan (2007:1) sebagai The means, by which a supplier of goods, services, values and/or ideas represent themselves to their target audience leading to a better commercial or other relationship (Cara-cara yang digunakan oleh penyedia barang, jasa, nilai, dan atau ide untuk memperoleh hubungan komersial atau hubunganhubungan lain dengan target audiensnya). Definisi ini menekankan pada ide tentang

13 23 cara-cara untuk mencapai audiens, baik di organisasi profit, non-profit, ataupun lembaga pemerintah. Definisi lain dari Drummond, Ensor, Ashford (2008:291) menyebut marketing communications sebagai The Strategic, coordinated use of promotion to create one consistent message across multiple channels to ensure maximum persuasive impact on the firm s current and potential consumers (Pemanfaatan promosi secara strategis dan terkoordinasi untuk menciptakan sebuah pesan yang konsisten melalui beberapa media untuk memastikan konsumen potensial perusahaan mendapat pesan persuasi maksimal) Kesimpulan yang dapat peneliti ambil setelah menggabungkan inti dari kedua definisi di atas adalah komunikasi pemasaran merupakan serangkaian usaha-usaha penyampaian pesan, yang terencana dan konsisten, melalui berbagai macam media, yang ditujukan untuk pembentukan hubungan, baik komersial ataupun nonkomersial, dengan target konsumen. Adanya kata Integrated peneliti pahami sebagai sebuah pelengkap yang semakin menitikberatkan pentingnya kerjasama antar berbagai media yang ada Peran Marketing Communication dalam Marketing Strategy Ferrel & Hartline, dalam Marketing Strategy, 5 th Ed (2011: ) menjelaskan bahwa aplikasi komunikasi pemasaran di dalam organisasi terbukti mendatangkan banyak keuntungan sehingga perkembangan dalam bidang ini sendiri cukup pesat. Semakin banyak ahli-ahli yang meneliti dan memperdalam khazanah

14 24 bidang ilmu ini. Salah satu alasan mengapa komunikasi pemasaran disukai adalah variasi media yang bisa digunakan untuk menyampaikan satu pesan yang konsisten. Kredibilitas, efektivitas, serta efisiensi berkenaan dengan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan sangat terbantu oleh hal ini. Konsistensi adalah kunci untuk menghasilkan strategi komunikasi pemasaran yang efektif. Konsistensi pesan yang ingin disampaikan kepada konsumen haruslah konsisten di setiap departemen di dalam perusahaan, seperti layaknya konsistensi di dalam setiap sarana komunikasi pemasaran yang dipakai. Pesan yang bertubi-tubi namun saling tumpang tindih dan berkontradiksi satu sama lain akan membingungkan konsumen, padahal pemahaman konsumen akan pesan yang disampaikan adalah langkah pertama dari keberhasilan strategi promosional dan pemasaran. Tujuan utama dari setiap kampanye promosional yang dilakukan tentu untuk meningkatkan/ melahirkan pembelian terhadap produk/ jasa yang ditawarkan perusahaan. Salah satu model strategi yang paling sering digunakan sebagai kerangka dalam promosi adalah model AIDA, sebagai berikut (Ferrel & Hartline, 2011; 294) 1. Attention Langkah pertama adalah mendapatkan perhatian dari konsumen yang telah ditargetkan. Perusahaan tidak akan bisa menjual produk/ jasanya bila potential customers nya sendiri tidak mengetahui keberadaan program promosional

15 25 2. Interest Menarik perhatian bukan berarti menjual. Perusahaan harus dapat mendemonstrasikan keunggulan dan fitur dari produk/ jasa. 3. Desire Sebagian besar konsumen tidak akan perduli dengan produk/ jasa bila mereka tidak dapat menemukan manfaat secara langsung, betapapun spektakulernya kampanye promosional yang dilakukan. Adalah tugas perusahaan untuk meyakinkan konsumen bahwa produk/ jasa mereka memiliki keuntungan superior dan dapat memenuhi kebutuhan khusus. 4. Action Setelah berhasil meyakinkan konsumen untuk membeli produk, maka tahap terakhir adalah mendorong konsumen potensial untuk melakukan pembelian Setiap tahap di atas memerlukan sarana komunikasi pemasaran yang berbeda. Semakin spesifik dan personal media yang digunakan untuk mencapai konsumen potensial, semakin besar pula peluang keberhasilan setiap tahap. Karena itulah Promotional Mix dikembangkan. Dikenal juga dengan Marketing Communication Mix atau Integrated Marketing Communication (IMC) Tools, bagian-bagian dari Marketing Communication Mix juga terus berubah seiring perkembangan jaman, menyesuaikan dengan kebutuhan pasar yang semakin kompleks dan perkembangan teknologi.

16 26 Pada dasarnya, komponen dari IMC terdiri atas: 1. Advertising (Periklanan) Periklanan mungkin merupakan bentuk komunikasi produk tertua dan paling banyak dipakai hingga hari ini. Dari banner di pinggir jalan, iklan di media cetak, iklan di televisi, hingga manusia, semuanya adalah bentuk periklanan. 2. Public Relations (Hubungan Masyarakat) Publisitas, relasi dengan media, lobby kepada pemerintah, hingga manajemen isu, semuanya menjadi tanggung jawab dari humas. 3. Personal Selling (Penjualan Pribadi) Personal selling banyak dilakukan di perusahaan jasa yang memerlukan komunikasi yang lebih intensif untuk meyakinkan konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. 4. Direct Marketing (Pemasaran Langsung) Bentuk pemasaran langsung biasanya ditujukan kepada publik spesifik yang telah ditentukan sebelumnya, dengan tujuan khusus untuk membentuk relasi dengan konsumen secara personal (Kotler & Armstrong, 2008; 387) John Egan dalam Marketing Communications (2007:18) mencatat perkembangan komponen IMC, dengan Lancaster dan Massingham tahun 1993 pertama kali menyebut keempat komponen di atas. Perkembangan terakhir berubah menjadi 15 komponen oleh Duncan pada 2002, yaitu Mass Media Advertising, Sales Promotion, Public Relations, Personal Selling, Merchandising, Point-of-Purchase (Point-of-Sale), Packaging, Speciality Adverting (Produk Premium), Licensing,

17 27 Direct (response) Marketing, E-commerce, Internal Marketing, Events and Sponsorship, Trade Shows (Exhibitions), Customer Service Dalam Jurnal berjudul Marketing Communications for Special Events (Hede & Kellet, 2011: 1001), Getz dan Fairley menyebut bahwa Word of mouth is is important for raising awareness for social events (Teknik mulut ke mulut penting untuk meningkatkan kesadaran akan adanya kegiatan khusus) sejalan dengan Gitelson dan Kerstetter yang menyebut target markets for special events rely predominantly on their memories of events experiences and on the recommendation of other to influence their behaviour to attend or not attend events (target pasar untuk kegiatan khusus bergantung sepenuhnya pada pengalaman kegiatan terdahulu dan rekomendasi orang lain untuk hadir atau tidak pada suatu acara 2.2 Teori Khusus Penelitian Peneliti menggunakan dua teori khusus di dalam penelitian ini, yakni teori corporate marketing dan public relations in corporate organizations yang akan dijelaskan dalam bagian tersendiri. Untuk memperjelas sudut pandang yang mendasari peneliti dalam memilih kedua teori tersebut adalah penjelasan mengenai perbedaan marketing dan public relations di bawah ini Perbedaan Marketing dan Public Relations Pengertian marketing dan public relations sering menimbulkan kebingungan. Kegiatan public relations sering hanya dianggap sebagai pendukung fungsi kerja marketing saja. Akibatnya, perusahaan menempatkan prioritas yang lebih tinggi pada

18 28 divisi marketing, dan public relations hanya dijadikan alat pendukung strategi marketing saja. Bila hal ini terjadi, maka pada akhirnya public relations hanya akan fokus pada penjualan produk, dan sangat costumers oriented, padahal customers hanyalah salah satu dari sekian banyak publik yang harus dilayani oleh public relations. Tujuan marketing adalah pemenuhan kebutuhan konsumen melalui servis dan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen untuk akhirnya mendapatkan keuntungan, sementara public relations berusaha membangun hubungan baik untuk keuntungan yang intangible (tidak terlihat). Perbedaan tujuan inilah yang harus menjadi dasar ketika membicarakan fungsi marketing dan public relations. Cara organisasi menempatkan public relations dan marketing sangatlah beragam, antara lain (Cutlip, Center, & Broom, 2009; 27): 1. Marketing sebagai fungsi untuk berhubungan dengan konsumen hanyalah salah satu dari banyaknya hubungan-hubungan yang harus dibina oleh perusahaan. Dalam struktur organisasi, marketing akan menjadi salah satu bagian dari fungsi public relations yang lebih luas. 2. Marketing sebagai fungsi utama, dan hubungan-hubungan non-customer (public relations) hanya akan dilaksanakan apabila diperlukan sebagai sarana pendukung kegiatan marketing. Kegiatan public relations yang paling dominan dalam kategori ini adalah media relations. Kebalikan dari yang pertama, dalam kategori ini eksekutif public relations akan berada di bawah marketing manager.

19 29 3. Public relations diidentifikasikan sebagai customer relationship sehingga divisi public relations berpindah tugas untuk berkomunikasi dengan konsumen, menangani mulai dari instruksi pemakaian produk, petunjuk keselamatan, keluhan konsumen, hingga jasa perbaikan produk. 4. Public relations dan marketing memiliki divisi masing-masing dengan tugas dan tujuan yang berbeda namun saling tumpang tindih satu sama lain. Mayoritas perusahaan beroperasi di kategori terakhir, diikuti oleh kategori kedua. PT JobStreet Indonesia dapat diklasifikasikan sebagai kelompok perusahaan golongan kedua, dengan divisi marketing, khususnya corporate marketing, sebagai fungsi utama yang melaksanakan kegiatan public relations. Bila merujuk pada teori di atas, maka PT JobStreet Indonesia telah salah kaprah dalam penempatan public relations, tetapi harus diingat bahwa banyak faktor yang menentukan mengapa hal ini dapat terjadi. Faktor-faktor tersebut akan terungkap seiring penelitian ini berlangsung. Praktek apapun yang dijalankan oleh sebuah organisasi, Cutlip & Center (Cutlip, Center, & Broom, 2009:28) menekankan pentingnya kedua fungsi, baik marketing maupun public relations di dalam perusahaan. Each makes unique but complimentary contributions to building and maintaining the many relationships essentials for organizational survival and growth. To ignore one is to risk failure in the other (Masing-masing memiliki kontribusi unik namun saling melengkapi untuk membangun dan menjaga hubungan-hubungan esensial untuk pertumbuhan dan keberlangsungan perusahaan)

20 Corporate Marketing Konsep Corporate Marketing Corporate marketing didefinisikan oleh John M.T. Balmer, seorang Profesor Corporate marketing dari Brunel University, London (Corporate marketing myopia and the inexorable rise of a corporate marketing logic: Perspectives from identitybased views of the firm", European Journal of Marketing, Vol. 45 Iss: 9/10, pp.1350) sebagai Corporate marketing is a customer, stakeholder, societal and CSR/ ethical focuses philosophy enacted via an organizational-wide orientation and culture. A corporate marketing rational complements the goods and services logic. It is informed by identity based views of the firm: this is a perspective, which accords importance to corporate identities and to corporate brands. The latter provide distinctive platforms from which multi-lateral, organizational and stakeholder/ societal relationships are fostered to all around advantage (Corporate marketing adalah filosofi yang berfokus pada pelanggan, stakeholder, dan CSR/etika yang dilaksanakan melalui budaya dan orientasi organisasi. Logika corporate marketing mendukung logika produk dan jasa. corporate marketing bergerak dari pandangan tentang organisasi yang didasarkan atas identitas: sebagai sebuah perspektif; yang secara khusus menekankan pentingnya corporate identity dan corporate brands. Istilah terakhir menyediakan wadah khusus dimana hubungan jamak, organisasional, dan stakeholder/ sosial mendapat keuntungan secara menyeluruh) Corporate marketing secara filosofis diartikan sebagai multi lateral and beneficial exchange relationships with current and prospective customers, stakeholders and society at large (Hubungan transaksional berbagai sisi dan saling menguntungkan dengan pelanggan, stakeholder, dan lingkungan sosial dalam lingkup luas) (Balmer, 2011: 1335)

21 31 Gambar 2.1 Balmer s Corporate Marketing Mix Sumber : John M.T. Balmer, (2011) "Corporate marketing myopia and the inexorable rise of a corporate marketing logic: Perspectives from identity-based views of the firm", European Journal of Marketing, Vol. 45 Iss: 9/10, pp Dari gambar di atas, Balmer dalam Jurnalnya Corporate marketing myopia and the inexorable rise of a corporate marketing logic: Perspectives from identitybased views of the firm (Balmer, 2011;1336) menjelaskan menjelaskan konsep Corporate Makerting Mix, sebagai berikut: 1. Character (Corporate Identity)

22 32 Serangkaian atribut yang diciptakan untuk memberikan identitas unik kepada perusahaan. Identitas inilah yang akan menjadi pengenal bagi korporasi di mata publik 2. Communications (Corporate Communications) Cara-cara untuk mengkomunikasikan filosofi perusahaan kepada publik yang dituju melalui serangkaian media komunikasi 3. Constituencies (Costumers and Stakeholders) Siapa publik yang akan dilayani oleh perusahaan. Publik-publik ini yang akan menjadi fokus dari strategi corporate marketing. 4. Covenant (Corporate Brand Identity) Pemilihan merek produk/ jasa yang diasosiasikan dengan janji dan ekspektasi terhadap perusahaan. 5. Conceptualisations (Corporate Reputations and Image) Persepsi perusahaan yang terbentuk dimata konsumen dan stakeholders 6. Culture (Corporate Culture) Filosofi perusahaan seperti yang dikampanyekan melalui kegiatan-kegiatan perusahaan yang harus dipegang oleh anggota organisasi.

23 33 Tabel 2.1 Kunci-kunci Penghubung Elemen Corporate Marketing Sumber : John M.T. Balmer, (2011) "Corporate marketing myopia and the inexorable rise of a corporate marketing logic: Perspectives from identity-based views of the firm", European Journal of Marketing, Vol. 45 Iss: 9/10, pp

24 34 Dua elemen tambahan dalam tabel 1, yakni Context dan Custodianship cenderung hanya dipakai sebagai tambahan untuk aplikasi corporate marketing pada level senior managers dan antar industri. Ini berarti kedua elemen tersebut akan dipakai bila sebuah perusahaan telah berhasil mengimplementasikan corporate marketing ke dalam manajemen. Dalam website resmi International Centre for Corporate Marketing and Brand Management (Corporate-Marketing.Org, 2010) disebutkan bahwa kunci dari corporate marketing adalah adanya kepentingan untuk membentuk hubungan transaksional dengan berbagai publik, internal maupun eksternal. Bila diperhatikan, hal ini mirip dengan tujuan kegiatan public relations, namun corporate marketing tetaplah sebuah hal yang berdiri sendiri. Bila public relations berfokus pada pembangunan hubungan baik, maka corporate marketing berusaha memasarkan perusahaan sebagai satu kesatuan besar. Balmer menyarankan bahwa corporate marketing seharusnya lebih dipandang sebagai sebuah filosofi daripada dijadikan sebuah fungsi manajemen. Konsep pemasaran traidisional harus diperluas ruang lingkupnya agar dapat mengakomodasi konsep corporate marketing. Dua hal yang disebut Balmer harus dimiliki perusahaan modern adalah corporate identity dan corporate brand, dengan orientasi pemasaran tidak lagi pada produk, tapi pada konsumen dan stakeholders melalui corporate marketing mix. (Balmer, 2011: 1351)

25 Public Relations in Corporate Organizations Banyak cara untuk memandang posisi public relations di dalam sebuah organisasi, baik sebagai sebuah fungsi manajemen yang krusial dalam menentukan keberhasilan perusahaan, atau sebagai pendukung fungsi-fungsi manajemen lainnya. Titel dan deskripsi pekerjaan yang diberikan kepada praktisi public relations sangat beragam, tergantung dari fokus perusahaan. Keseluruhan kegiatan di atas adalah contoh-contoh ideal bagaimana public relations seharusnya ditempatkan di dalam sebuah perusahaan. Sebagian besar perusahaan di seluruh dunia telah menempatkan public relations dalam kerangka tugas yang tepat, namun masih banyak yang belum tepat dalam operasinya Di Indonesia sendiri mengenai penempatan public relations dalam perusahaan, dikenal istilah MPR (Marketing Public Relations) dan CPR (Corporate Public Relations). Rhenald Kesali dalam Yosal Iriantara (2004:59) membedakan dimensi pekerjaan MPR dan CPR yang dirangkum sebagai berikut: Tabel 2.2 Ruang lingkup MPR dan CPR Marketing Public Relations (MPR) 1. Memposisikan perusahaan sebagai leader atau expert 2. Membangun kepercayaan konsumen (trust and confident) 3. Memperkenalkan produk baru 4. Menghilangkan, dan meluncurkan kembali produk Corporate Public Relations (CPR) 1. Government Relations (Hubungan dengan Pemerintah) 2. Community Relations (Hubungan dengan Komunitas) 3. Media Relations (Hubungan Media) 4. Employee Relations (Hubungan dengan Karyawan)

26 36 baru yang sudah melewati masa kedewasaannya 5. Mengkomunikasikan keuntungan dari produk-produk yang telah ada 6. Mempromosikan cara pemasaran baru produk yang sudah dikenal 7. Mengusahakan keterlibatan publik terhadap produk perusahaan 8. Menjangkau secondary markets 9. Menekan segmen pasar yang lemah 10. Memperluas jangkauan iklan 11. Menimbulkan berita (buzz) sebelum beriklan 12. Membuat iklan menjadi bahan pembicaraan 13. Menjelaskan product story secara detail 14. Memperoleh publisitas untuk produk-produk yang tidak boleh diiklankan 15. Memperoleh pemberitaan televisi atas produk-produk yang tabu untuk diiklankan di televisi 16. Uji coba konsep pemasaran 17. Mengidentifikasikan merek produk dengan nama perusahaan 18. Memperoleh dukungan 5. Investor Relations (Hubungan dengan Investor ) 6. Banking Relations (Hubungan dengan Perbankan ) 7. Opinion Leaders Relations (Hubungan dengan Pemimpin Opini) 8. Academic Relations (Hubungan dengan Akademisi) 9. Crisis Management (Manajemen Isu)

27 37 konsumen dengan menjelaskan misi perusahaan 19. Memotivasi sumber daya penjualan (sales force) 20. Memperoleh dukungan dari retail Sumber : Yosal Iriantara (2004: 59) Perbedaan mendasar antara MPR dan CPR terletak pada penempatan posisi keduanya dalam organisasi. Penempatan ini akan berimplikasi pada tujuan kegiatan keduanya, MPR sebagai pendukung strategi pemasaran, sedangkan CPR ditujukan untuk hubungan-hubungan non-konsumen. Corporate marketing PT JobStreet Indonesia tidak serta-merta terbagi ke dalam MPR ataupun CPR, namun lebih merupakan gabungan yang menjalankan kegiatan keduanya sesuai kebutuhan perusahaan.

28 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran yang peneliti tuangkan dalam bentuk diagram di bawah secara simbolik merupakan nyawa dari penelitian ini. Elemen-elemen tersebutlah yang menjadi dasar dan acuan peneliti untuk kemudian diharapkan dapat memenuhi tujuan penelitian. Inti penelitian ini bermuara pada satu pertanyaan, yaitu sudah optimal atau belumkah pelaksanaan kegiatan public relations JobStreet Indonesia yang dilaksanakan oleh bagian corporate marketing sebagai persiapan event Grand Opening JobStreet Bali. Kegiatan corporate marketing JobStreet Indonesia ditujukan untuk terus menjaga kredibilitas JobStreet di mata para klien dari korporasi (employers) dan juga meningkatkan pengenalan bisnis dan perusahaan terhadap JobStreet Indonesia. Berbagai program dicanangkan, mulai dari seminar hingga event dan gathering, Tahun 2012 fokus program terdapat pada event. Peneliti memfokuskan pada kegiatan-kegiatan public relations yang dilaksanakan sebagai persiapan event Grand Opening JobStreet Bali. Peneliti akan menganalisis bagaimana kegiatan-kegiatan public relations tersebut dilaksanakan oleh corporate marketing, bagaimana skema penugasan, pengambilan keputusan, dan kerjasama antar unit hingga eksekusi di lapangan. Dari sana akan dapat disimpulkan apakah bagian corporate marketing sudah atau belum optimal dalam melaksanakan kegiatan public relations untuk event Grand Opening JobStreet Bali.

29 39 Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Penelitian Public Relations Marketing Corporate Organizations Corporate Marketing Public Relations Media Relations Publicity Government Relations Event Grand Opening JobStreet Bali Optimal dalam melaksanakan kegiatan Public Relations Belum optimal dalam melaksanakan kegiatan Public Relations Sumber : Hasil pemikiran penulis dan kompilasi dari studi literatur

06FTPD. Marketing. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

06FTPD. Marketing. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Modul ke: Marketing Fakultas 06FTPD Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta Mandra

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah istilah penting bagi korporasi-korporasi di seluruh dunia. Pada awalnya,

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah istilah penting bagi korporasi-korporasi di seluruh dunia. Pada awalnya, 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam beberapa dasawarsa terakhir, Public relations menjelma menjadi sebuah istilah penting bagi korporasi-korporasi di seluruh dunia. Pada awalnya, public relations

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication. Modul ke: 10FIKOM. Public Relation. Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Fakultas. Program Studi Marcomm & Advertising

Integrated Marketing Communication. Modul ke: 10FIKOM. Public Relation. Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Fakultas. Program Studi Marcomm & Advertising Modul ke: Integrated Marketing Communication Public Relation Fakultas 10FIKOM Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising Definisi Public Relation menurut James Grunig dan Todd Hunt,

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication (IMC) : Pengantar Umum

Integrated Marketing Communication (IMC) : Pengantar Umum BAB 1 PENDAHULUAN Modul ini merupakan kerja Tim yang tergabung dalam tim Marketing Communication (Komunikasi Pemasaran). Marketing communication merupakan salah satu unsur penting dalam proses pemasaran

Lebih terperinci

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung.

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung. STMIK - AMIK RAHARJA INFORMATIKA MARKETING MANAJAMEN PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung. Marketing Mix Product Price Place Promotion

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 2

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 2 Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 2 Overview Fakultas ILMU KOMUNIKASI Cherry Kartika, SIP, M. Ikom Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Apakah yang disebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Kesadaran akan pentingnya peran dan fungsi public relations di organisasi terus mengalami peningkatan. Perkembangan ilmu komunikasi telah menghantarkan public

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perilaku Konsumen Ada beberapa macam definisi spesifik mengenai perilaku konsumen, diantaranya sebagai berikut: Perilaku konsumen adalah aktifitas aktifitas individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. Perubahan-perubahan yang dimaksud

Lebih terperinci

INTRODUKSI PEMASARAN. Wahyu Sulistiadi

INTRODUKSI PEMASARAN. Wahyu Sulistiadi INTRODUKSI PEMASARAN Wahyu Sulistiadi PENGERTIAN PASAR : Tempat penjualan barang dan jasa atau tempat bertemunya pembeli dan penjual Sekelompok pembeli aktual dan potensial sebuah produk PEMASARAN Kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan BAB IV PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang diadakan di PT Semen Indonesia (Persero), Tbk serta analisis peneliti terkait dengan strategi komunikasi pemasaran terpadu Semen Indonesia dalam menghadapi

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si PERTEMUAN 12 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA, JAKARTA MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si POKOK BAHASAN Perspektif Komunikasi Pemasaran Terpadu pada manajemen

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Modul ke: Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU Fakultas FIKOM Krisnomo Wisnu Trihatman S.Sos M.Si Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Sejarah Komunikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran mengandung arti luas karena membahas mengenai masalah yang terdapat dalam perusahaan dan hubungannya dengan perdagangan barang dan jasa. Menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kotler, dalam bukunya Marketing Management (The Millenium

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kotler, dalam bukunya Marketing Management (The Millenium BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran Kotler, dalam bukunya Marketing Management (The Millenium Edition 2000) menyatakan bahwa pengertian marketing dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu

Lebih terperinci

PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS

PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS Iman Mulyana Dwi Suwandi Www.e iman.uni.cc Seri Manajemen Pemasaran Halaman 1 Promosi merupakan salah satu komponen bauran pemasaran. William J. Stanton memberikan definisi,

Lebih terperinci

PENGANTAR PEMASARAN PERIKLANAN MARKETING COMMUNICATION

PENGANTAR PEMASARAN PERIKLANAN MARKETING COMMUNICATION Modul ke: PENGANTAR PEMASARAN PERIKLANAN MARKETING COMMUNICATION KULIAH 1 Pengertian Pemasaran dan pasar Fakultas FIKOM BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Program Studi MARKOM www.mercubuana.ac.id Pengertian pemasaran

Lebih terperinci

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN Setelah peneliti melakukan wawancara dan observasi pada objek penelitian, selanjutnya peneliti akan melakukan analisis untuk mengetahui

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 10 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : SEGMENTATION TARGETING - POSITIONING Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari sudut pandang ruang dan waktu. Persaingan yang ketat inipun tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. dari sudut pandang ruang dan waktu. Persaingan yang ketat inipun tidak hanya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menjelang memasuki tahun 2010 (APEC) dan tahun-tahun selanjutnya didunia ini masing-masing negara seperti tidak mempunyai batas lagi, ditinjau dari sudut pandang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pemasaran Pengertian pemasaran secara konseptual kerap mengalami perkembangan seiring dengan berjalannya waktu. Berikut disajikan definisi pemasaran awal versi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Komunikasi Pemasaran Terpadu Integrated Marketing Communication atau Komunikasi Pemasaran Terpadu yang diterapkan dalam perusahaan merupakan sebuah proses yang melibatkan koordinasi

Lebih terperinci

Menurut Berita Resmi Statistik yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik No. 13/02/Th. XV, 6 Februari 2012 dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indones

Menurut Berita Resmi Statistik yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik No. 13/02/Th. XV, 6 Februari 2012 dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indones BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia ekonomi dan bisnis di Indonesia pada jaman sekarang ini semakin berkembang. Hal ini dapat kita lihat dengan meningkatnya pendapatan perkapita

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Sebelum masuk ke perumusan, disini penulis menjelaskan kembali penggunaan beberapa analisis dalam rangka merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Diyah ayu amalia avina M.Si

Diyah ayu amalia avina M.Si Diyah ayu amalia avina M.Si D_avina@ub.ac.id 085755146398 Berbagai definisi... 1.a. Transmitting; 2.a) giving or exchange of information etc by talk, writing b) the information so given 3.a means of communicating

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyebarluasan suatu produk atau jasa kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. penyebarluasan suatu produk atau jasa kepada orang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia, komunikasi sangat fundamental dan berperan. Komunikasi adalah sebagian dari kehidupan manusia, karena dalam melaksanakan berbagai kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Market Segmenting, Targeting dan Positioning Para pembeli yang berada di suatu pasar terdiri dari berbagai macam orang dengan tipe, kebutuhan dan kemampuan yang berbeda - beda

Lebih terperinci

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS Modul ke: Produksi Media Public Cetak Fakultas 02FIKOM Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Marketing Public Relations (MPR) sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Definisi Public Relations Definisi Public Relations merupakan sarana promosi massal yang dilakukan dengan menjalin hubungan dengan berbagai

Lebih terperinci

Produksi Media PR Cetak

Produksi Media PR Cetak Produksi Media PR Cetak Modul ke: 07Fakultas FIKOM Humas dan Audiens Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Public Relations merupakan salah satu fungsi manajemen yang bertugas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Brand Brand menurut Kotler (2002:63) adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa

Lebih terperinci

MANAGEMENT PR. Pokok Bahasan KONSEP MANAJEMEN PR DALAM ORGANISASI. Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

MANAGEMENT PR. Pokok Bahasan KONSEP MANAJEMEN PR DALAM ORGANISASI. Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi Modul ke: MANAGEMENT PR Pokok Bahasan KONSEP MANAJEMEN PR DALAM ORGANISASI Fakultas Ilmu Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Program Studi PUBLIC RELATIONS www.mercubuana.ac.id Definisi Public Relations

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan konsumen. Banyak orang berfikir pemasaran hanya sebuah penjualan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan konsumen. Banyak orang berfikir pemasaran hanya sebuah penjualan dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran lebih dari sekedar fungsi bisnis untuk melakukan kesepakatan dengan konsumen. Banyak orang berfikir pemasaran hanya sebuah penjualan dan periklanan,

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Modul ke: 01 Fakultas Program Pascasarjana Pokok Bahasan 1. Konsep IMC 2. Manajemen IMC Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program Studi Magister Ilmu Komunikasi KONSEP IMC PEMAHAMAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Terjalinnya hubungan baik dalam sebuah perusahaan dengan publiknya baik internal maupun eksternal merupakan salah satu kunci dalam mewujudkan visi dan misi sebuah perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan).

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Tingkatan Strategi Pada masa sekarang ini terminologi kata strategi sudah menjadi bagian integral dari aktivitas organisasi bisnis untuk dapat mempertahankan eksistensinya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

Manajemen Pemasaran. Endang Suryana, M.M

Manajemen Pemasaran. Endang Suryana, M.M Manajemen Pemasaran Endang Suryana, M.M Silabus Perkuliahan Deskripsi Mata Kuliah Manajemen Pemasaran Mata kuliah Manajemen Pemasaran menjelaskan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pemahaman dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, kegiatan ekonomi berkembang sangat pesat. Hal tersebut ditandai dengan perkembangan berbagai sektor industri,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa dalam BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa dalam melakukan implementasi MPR dalam kegiatan IMC tidak lepas dari perencanaan yang dilator belakangi

Lebih terperinci

MARKETING DAN PUBLIC RELATIONS

MARKETING DAN PUBLIC RELATIONS MARKETING DAN PUBLIC RELATIONS PEMASARAN DAN PR BEDA PADA LEVEL MANAJERIAL PEMASARAN : PRODUK, PELAYANAN, DAN PASAR PELANGGAN TUJUAN : HASILKAN UANG, KURVA PERMINTAAN MENINGKAT PUBLIC RELATIONS : LIPUTI

Lebih terperinci

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Modul ke: Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Bentuk Khusus Media Komunikasi Pemasaran Fakultas FIKOM Krisnomo Wisnu Trihatman S.Sos M.Si Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Marketing Public Relation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia saat ini sedang menghadapi tekanantekanan baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam mengembangkan produk dan servisnya.

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial

II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran 2.1.1 Arti Pemasaran Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication I

Integrated Marketing Communication I Modul ke: Integrated Marketing Communication I Pengantar IMC Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Martina Shalaty Putri, M.Si. Program Studi Advertising dan Marketing Communication http://www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi tujuan pariwisata yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi tujuan pariwisata yang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi tujuan pariwisata yang ada di dunia, hal ini dikarenakan Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam hayati,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi dan Konsepsi Pemasaran Pengertian dari pemasaran menurut Philip Kotler (Kotler 2006: 6) dibagi menjadi dua aspek yaitu sosial dan manajerial. Definisi sosial lebih

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Definisi Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Pada pertemuan ini, pembahasan focus kepada materi-materi komunikasi untuk pemasaran terpadu, yang antara lain meliputi : 1. Advertising ( Periklanan ) 2. Sales promotion

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Integrated Marketing Communication (IMC)

BAB 2 LANDASAN TEORI Integrated Marketing Communication (IMC) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Integrated Marketing Communication (IMC) 2.1.1.Definisi IMC Integrated Marketing Communication (IMC), konsep yang berkembang di tahun 1980an ini didefinisikan oleh Schultz (2004)

Lebih terperinci

My First Experience in Marketing Class

My First Experience in Marketing Class Tugas Individu Mata Kuliah Manajemen Pemasaran (Marketing Management) PMB 541 My First Experience in Marketing Class Dosen : Prof.Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc. Oleh Ekko Harjanto (P056134242.51E) PROGRAM

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan banyak dipercaya oleh masyarakat. Masyarakat dapat melihat dunia tanpa harus keluar rumah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki visi utama masing-masing untuk dicapai, tidak terlepas dari apapun jenis perusahaan tersebut. Visi dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan jasa yang diproduksi oleh produsen umumnya kepada masyarakat, dan khususnya

BAB II LANDASAN TEORI. dan jasa yang diproduksi oleh produsen umumnya kepada masyarakat, dan khususnya BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pemasaran Pemasaran pada dasarnya merupakan rangkaian proses memasarkan barang dan jasa yang diproduksi oleh produsen umumnya kepada masyarakat,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perusahaan, bahkan pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perusahaan, bahkan pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan aktivitas yang sangat penting dalam perusahaan, bahkan pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kottler dan Amstrong (2001:7), Pemasaran adalah Suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan berkelompok memperoleh apa yang mereka

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth.

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth. ABSTRAK The competition strategies between the ice beam components manufacturer at the time of globaliasasi the current look is increasingly competitive. Companies compete to improve its quality in order

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN MELALUI PERIKLANAN PUBLIC RELATIONS

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN MELALUI PERIKLANAN PUBLIC RELATIONS STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN MELALUI PERIKLANAN PUBLIC RELATIONS Dewi Shanti Nugrahani STIE Rajawali Purworejo Abstract Marketing communication is needed by the company to communicate its product to cunsumer.

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan kinerja pemasran untuk mencapai tujuan utama perusahaan, dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran yang dilakukan.

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan kinerja pemasran untuk mencapai tujuan utama perusahaan, dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran yang dilakukan. BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan bagian terpenting yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan, karena untuk terus mempertahankan, berkembang, dan mendapatkan keuntungan.

Lebih terperinci

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si PERTEMUAN 1 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA, JAKARTA MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : POKOK BAHASAN Pengertian periklanan dan Manajemen Periklanan DESKRIPSI Pembahasan pada modul

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. PUBLIC RELATIONS

II. TINJAUAN PUSTAKA A. PUBLIC RELATIONS II. TINJAUAN PUSTAKA A. PUBLIC RELATIONS Pada dasarnya, public relations berfungsi untuk menghubungkan berbagai pihak yang berkepentingan, baik di luar maupun di dalam organisasi atau perusahaan demi mencapai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Merek (Brand) Keberadaan sebuah merk sangat penting dalam kaitannya dengan pemasaran suatu barang atau jasa. American Marketing Association (AMA) mendefinisikan merek sebagai

Lebih terperinci

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS presented by : B.Natalia Sari Pujiastuti, S.Psi, M.Si Exclusive for YAYASAN PENDIDIKAN NASIONAL KARANGTURI SEMARANG 2015 KONSEP DASAR PUBLIC RELATIONS

Lebih terperinci

PR Writing 2. Review about PR, Publicity

PR Writing 2. Review about PR, Publicity PR Writing 2. Review about PR, Publicity 27 February 2013 Prepared by: Vita Monica, S.Sos Faculty of Communications Petra Christian University Surabaya DefinisiPR menurutcutlip, Center, & Broom Public

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk menyampaikan pesan kepada pihak terkait dan membentuk citra dan opini yang baik agar perusahaan

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN PROMOSI Pokok Bahasan 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Program Pascasarjana Magister Ilmu 52024 Komunikasi 05 Abstrak Promosi sebagai

Lebih terperinci

2.1.2 SEO (Search Engine Optimization)

2.1.2 SEO (Search Engine Optimization) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori- Teori Umum 2.1.1 Marketing Menurut (David, 2011, hal. 103), David, Fred R. (2011). Strategic Management : Concept and Cases 13th Edition. marketing dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tren kehidupan masyarakat saat ini semakin mengarah pada Back To

BAB I PENDAHULUAN. Tren kehidupan masyarakat saat ini semakin mengarah pada Back To 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tren kehidupan masyarakat saat ini semakin mengarah pada Back To Nature atau kembali ke alam. Kondisi ini dikarenakan obat farmasi yang sangat mahal dan

Lebih terperinci

KONTRAK BELAJAR 14 KALI PERTEMUAN PENILAIAN : KEHADIRAN 10% UTS 30% TUGAS/DISKUSI 20% UAS 40%

KONTRAK BELAJAR 14 KALI PERTEMUAN PENILAIAN : KEHADIRAN 10% UTS 30% TUGAS/DISKUSI 20% UAS 40% MANAJEMEN PEMASARAN KONTRAK BELAJAR 14 KALI PERTEMUAN PENILAIAN : KEHADIRAN 10% UTS 30% TUGAS/DISKUSI 20% UAS 40% Materi Perkuliahan (1) BAGIAN 1 : MEMAHAMI MANAJEMEN PEMASARAN - Mendefinisikan Pemasaran

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dewasa ini banyak perusahaan sadar bahwa public relation merupakan salah

BAB 2 LANDASAN TEORI. dewasa ini banyak perusahaan sadar bahwa public relation merupakan salah BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 PUBLIC RELATION 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATION Public Relations adalah sebuah komponen penting dalam marketing, dewasa ini banyak perusahaan sadar bahwa public relation merupakan

Lebih terperinci

MAKNA INTEGRASI DALAM INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

MAKNA INTEGRASI DALAM INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION MAKNA INTEGRASI DALAM INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Sarah Santi Fikom Universitas Esa Unggul,Jakarta Jln. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Jeruk, Jakarta 11510 aci_us@gmail.com Abstrak Komunikasi pemasaran

Lebih terperinci

Pengembangan Strategi Promosi

Pengembangan Strategi Promosi Pengembangan Strategi Promosi Fungsi dari promosi dalam suatu program pemasaran adalah untuk mencapai berbagai tujuan komunikasi pada setiap target pasar yang telah ditetapkan. Oleh karena itu didalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini telah mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini telah mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat. Hal ini telah mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan semakin ketat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bandung merupakan sebuah kota yang sedang berkembang. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bandung merupakan sebuah kota yang sedang berkembang. Sejalan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Bandung merupakan sebuah kota yang sedang berkembang. Sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat, semakin banyak juga orang orang yang menginginkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis distribution store atau distro di beberapa kota besar di Indonesia terus membaik. Di Jakarta, misalnya, bisnis penjualan fashion dengan

Lebih terperinci

PERENCANAAN & STRATEGI PERIKLANAN #5

PERENCANAAN & STRATEGI PERIKLANAN #5 PERENCANAAN & STRATEGI PERIKLANAN #5 KONSEP PERIKLANAN: Seni (menulis, men-desain, produksi) Ilmu pengetahuan (pemikiran strategis) MAKA Diperlukan: Perencanaan Strategis Perencanaan Pemasaran Perencanaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam memilih bank terbaik untuk memenuhi kebutuhannya. Sementara di sisi lain, pihak bank untuk mempertahankan

Lebih terperinci

DOSEN PENGAMPU. tomi febriyanto

DOSEN PENGAMPU. tomi febriyanto TOMI FEBRIYANTO DOSEN PENGAMPU tomi febriyanto decibeljunkies@yahoo.com https://www.facebook.com/tomifebriyanto @decibeljunkie MEKANISME DAN DESAIN PERKULIAHAN: Kuliah dirancang untuk 12-14 kali pertemuan;

Lebih terperinci

IMC DAN PERANANNYA KULIAH 1 INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION II. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si

IMC DAN PERANANNYA KULIAH 1 INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION II. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Modul ke: IMC DAN PERANANNYA KULIAH 1 INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION II Fakultas FIKOM Program Studi MARKOM BERLIANI ARDHA, SE, M.Si In Victorian times, certain flowers had specific meanings because

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Aktivitas Promosi (1) Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pemahaman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran adalah salah satu kegiatan yang memiliki peranan penting dalam suatu kegiatan perusahaan terutama dalam menjalankan bisnisnya. Oleh karena

Lebih terperinci

MARKETING PUBLIC RELATIONS

MARKETING PUBLIC RELATIONS MARKETING PUBLIC RELATIONS Iman Mulyana Dwi Suwandi www.e iman.uni.cc Seri Manajemen Pemasaran Halaman 2 Istilah marketing public relations dikemukakan pertama kali oleh Thomas L. Harris yang memberikan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi 95 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pemasaran merupakan sekumpulan rancangan kegiatan yang berkaitan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan pengembangan, mendistribusikan, mempromosikan, serta menetapkan harga

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Media Planning & Buying

Mata Kuliah - Media Planning & Buying Mata Kuliah - Media Planning & Buying Modul ke: Faktor Strategi & Bauran Media Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Faktor strategi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut American Marketing Association (AMA) mendefinisikan merek sebagai:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut American Marketing Association (AMA) mendefinisikan merek sebagai: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Merek (brand) Menurut American Marketing Association (AMA) mendefinisikan merek sebagai: Nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan salah satu kegiatan yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari komunikasi

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMASARAN dalam praktek Agribisnis Perikanan

MANAJEMEN PEMASARAN dalam praktek Agribisnis Perikanan MANAJEMEN PEMASARAN dalam praktek Agribisnis Perikanan Dikembangkan dari 1). Dony Eko Prasetyo, S.IP., 2). Dr. Nuddin Harahab dan Zainal Abidin, MP, M.BA 3). FAO: Agricultural Food Marketing Disampaikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing Definisi Marketing menurut Kotler & Keller (2006, p. 6), adalah sebuah fungsi dari organisasi dan merupakan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan

Lebih terperinci

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN A. Analisis Data Analisis data merupakan tahap di mana data yang diperoleh akan dibahas oleh peneliti baik data yang berasal dari informan (wawancara), pengamatan lapangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Strategic Strategy dalam sebuah perusahaan terdiri dari beberapa pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk mengembangkan bisnis, menarik dan melayani

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi pemasaran merupakan penggabungan seluruh elemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi pemasaran merupakan penggabungan seluruh elemen BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Pemasaran Terpadu Komunikasi pemasaran merupakan penggabungan seluruh elemen komunikasi untuk mencapai objective di bidang pemasaran. Pemikiran tentang IMC bermula

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 2.1 Services Marketing Marketing (pemasaran) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Manajemen pemasaran (marketing management) sebagai seni dan ilmu memilih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan selalu berusaha untuk tetap hidup, tumbuh, berkembang, dan menjadi yang terbaik di bidangnya. Oleh karena inilah setiap perusahaan harus menetapkan

Lebih terperinci