KAJIAN KONSEP DESAIN TAMAN DAN RUMAH TINGGAL HEMAT ENERGI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KAJIAN KONSEP DESAIN TAMAN DAN RUMAH TINGGAL HEMAT ENERGI"

Transkripsi

1 114 Lampiran 1. Format Kuesioner Analytical Hierarchy Process KUESIONER AHP KAJIAN KONSEP DESAIN TAMAN DAN RUMAH TINGGAL HEMAT ENERGI IDENTITAS PAKAR Nama : Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan Umur : Tingkat Pendidikan : S1 S2 S3 Bidang Keahlian : Instansi/Perusahaan : Pekerjaan/Jabatan : Alamat : Tanggal Wawancara : Paraf : Oleh : PRIMA KURNIAWATY Dibawah bimbingan: Dr. Ir. Andi Gunawan, M.Agr.Sc Prof.(Em) Surjono Surjokusumo, MSF.PhD SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

2 115 Lampiran 1. Lanjutan Lembar kuesioner 2/13 PERTANYAAN KUESIONER PERBANDINGAN BERPASANGAN (PAIRWISE COMPARISON) Berikut merupakan pertanyaan prioritas dengan menggunakan metode perbandingan berpasangan. Penilaian sesuai dengan tingkat kepentingan (skor) antara masing-masing kriteria maupun sub-kriteria. Kriteria yang berada di kolom sebelah kiri dibandingkan dengan kriteria yang berada di kolom sebelah kanan. Penilaian kriteria tersebut menggunakan skala penilaian kriteria Saaty berkaitan dengan goal atau tujuan yang ingin dicapai, yakni Kajian Desain Taman dan Rumah Tinggal Hemat Energi. PETUNJUK PENGISIAN Berilah tanda contreng atau checklist ( ) pada kolom skala kriteria (A) atau pada kolom skala kriteria (B) yang sesuai dengan pendapat anda menggunakan angka pembanding pada perbandingan berpasangan dari skala 1 sampai 9. Definisi kriteria menurut Thomas L Saaty: 1 : Kedua kriteria sama penting (equal importance) 3 : Kriteria (A) sedikit lebih penting (moderate importance) dibanding dengan kriteria (B) 5 : Kriteria (A) lebih penting (strong importance) dibanding dengan kriteria (B) 7 : Kriteria (A) sangat lebih penting (very strong importance) dibanding dengan kriteria (B) 9 : Kriteria (A) mutlak lebih penting (extreme importance) dibanding dengan kriteria (B) Dan jika ragu-ragu antara 2 skala maka ambil nilai tengahnya, misalkan anda ragu-ragu antara 3 dan 5 maka pilih skala 4 dan seterusnya.

3 116 Lampiran 1. Lanjutan Lembar kuesioner 3/13 CONTOH PERTANYAAN: Dalam desain hemat energi, seberapa pentingkah: No. Kriteria (A) 1. Soft Materi al (Diisi jika kriteria kolom di sebelah kiri lebih penting dibanding kriteria kolom di sebelah kanan) Diisi bila skor kriteria sama pentin g (Diisi jika kriteria kolom di sebelah kanan lebih penting dibanding kriteria kolom di sebelah kiri) Kriteria (B) Hard Materi al Jika anda memberi tanda ( ) pada skala 7 dikolom A, maka artinya adalah kriteria A dalam contoh ini elemen soft material sangat lebih penting dibanding dengan kriteria B dalam contoh ini elemen hard material. Akan tetapi jika anda merasa kriteria B hard material sangat lebih penting dibanding dengan kriteria A soft material maka pengisian kolomnya adalah sebagi berikut: No. Kriteria (A) 1. Soft Materi al (Diisi jika kriteria kolom di sebelah kiri lebih penting dibanding kriteria kolom di sebelah kanan) Diisi bila skor kriteria sama pentin g (Diisi jika kriteria kolom di sebelah kanan lebih penting dibanding kriteria kolom di sebelah kiri) Kriteria (B) Hard Materi al

4 117 Lampiran 1. Lanjutan Lembar kuesioner 4/13 DAFTAR PERTANYAAN 1. Dalam komponen desain taman dan rumah tinggal hemat energi, seberapa pentingkah: 1. Tapak Tanaman 2. Tapak Air 3. Tapak (Non bangunan) Perkerasan 4. Tapak Bangunan 1. Tanaman Air 2. Tanaman (Non bangunan) Perkerasan 3. Tanaman Bangunan 1. Air (Non bangunan) Perkerasan 2. Air Bangunan 1. (Non bangunan) Perkerasan Kriteria (B) Bangunan 2. Dalam hal kriteria komponen tapak, seberapa pentingkah variabel-variabel lanskap hemat energi di bawah ini: Kriteria (A) 1. Orientasi Intensitas Tutupan Lahan 2. Orientasi Topografi 3. Orientasi Jenis tanah 4. Orientasi Bebas gangguan geo-biologis 5. Orientasi Sistem utilitas

5 118 Lampiran 1. Lanjutan Lembar kuesioner 5/13 Kriteria (A) 1. Intensitas Tutupan Lahan 2. Intensitas Tutupan Lahan 3. Intensitas Tutupan Lahan 4 Intensitas Tutupan Lahan Topografi Jenis tanah Bebas gangguan geobiologis Sistem utilitas Kriteria (A) 1. Topografi Jenis tanah 2. Topografi Bebas gangguan geo-biologis 3. Topografi Sistem utilitas Kriteria (A) 1. Jenis tanah 2. Jenis tanah Bebas gangguan geo-biologis Sistem utilitas 1. Bebas gangguan geo-biologis Kriteria (B) Sistem utilitas 3. Dalam hal kriteria komponen tanaman, seberapa pentingkah variabelvariabel lanskap hemat energi di bawah ini: Kriteria (A) 1. Jenis tanaman 2. Jenis tanaman 3. Jenis tanaman 4. Jenis tanaman Tata letak tanaman Jumlah Jarak dari bangunan Kerapatan tajuk

6 119 Lampiran 1. Lanjutan Lembar kuesioner 6/13 Kriteria (A) 1. Tata letak tanaman 2. Tata letak tanaman 3. Tata letak tanaman Jumlah Jarak dari bangunan Kerapatan tajuk Kriteria (A) 1. Jumlah Jarak dari bangunan 2. Jumlah Kerapatan tajuk Kriteria (A) 1. Jarak dari bangunan Kerapatan tajuk 4. Dalam hal kriteria komponen air, seberapa pentingkah variabel-variabel lanskap hemat energi di bawah ini: Kriteria (A) 1. Air Statis Air mancur 2. Air statis Air terjun 3. Air statis Air mengalir Kriteria (A) 1. Air mancur Air terjun 2. Air mancur Air mengalir 1. Air terjun Air mengalir 5. Dalam hal kriteria komponen non bangunan atau perkerasan, seberapa pentingkah variabel-variabel lanskap hemat energi di bawah ini: Kriteria (A) 1. Perkerasan Pagar & Dinding pembatas

7 120 Lampiran 1. Lanjutan Lembar kuesioner 7/13 No. 6. Dalam hal kriteria komponen bangunan, seberapa pentingkah variabelvariabel lanskap hemat energi di bawah ini: Kriteria (A) 1. Bentuk & konfigurasi ruang 2. Bentuk & konfigurasi ruang 3. Bentuk &konfigura si ruang 4. Bentuk & konfigurasi ruang 5. Bentuk & konfigurasi ruang 6. Bentuk & konfigurasi ruang Bukaan Tritisan/Overhang Atap Dinding Lantai Mekanikal&Elektrik al Kriteria (A) 1. Bukaan Tritisan/Overhang 2. Bukaan Atap 3. Bukaan Dinding 4. Bukaan Lantai 5. Bukaan Mekanikal&Elektrikal Kriteria (A) 1. Tritisan/Overhang Atap 2. Tritisan/Overhang Dinding 3. Tritisan/Overhang Lantai 4. Tritisan/Overhang Mekanikal &Elektrikall Kriteria (A) 1. Atap Dinding 2. Atap Lantai 3. Atap Mekanikal&Elektrikal Kriteria (A) 1. Dinding Lantai 2. Dinding Mekanikal&Elektrikal

8 121 Lampiran 1. Lanjutan Lembar kuesioner 8/13 Kriteria (A) 1. Lantai Mekanikal&Elektrikal 7. Dalam hal kriteria variabel orientasi, seberapa besar pengaruhnya terhadap alternatif desain hemat energi di bawah ini: 8. Dalam hal kriteria variabel intensitas tutupan lahan, seberapa besar pengaruhnya terhadap alternatif desain hemat energi dibawah ini: 9. Dalam hal kriteria variabel topografi, seberapa besar pengaruhnya terhadap alternatif desain hemat energi dibawah ini: 10. Dalam hal kriteria variabel jenis tanah, seberapa besar pengaruhnya terhadap alternatif desain hemat energi dibawah ini: 11. Dalam hal kriteria variabel terbebas dari gangguan geo-biologis, seberapa besar pengaruhnya terhadap alternatif desain hemat energi dibawah ini:

9 122 Lampiran 1. Lanjutan Lembar kuesioner 9/ Dalam hal kriteria variabel sistem utilitas, seberapa besar pengaruhnya terhadap alternatif desain hemat energi dibawah ini: 13. Dalam hal kriteria variabel jenis tanaman, seberapa besar pengaruhnya terhadap alternatif desain hemat energi dibawah ini: 14. Dalam hal kriteria variabel tata letak tanaman, seberapa besar pengaruhnya terhadap alternatif desain hemat energi dibawah ini: 15. Dalam hal kriteria variabel jumlah tanaman, seberapa besar pengaruhnya terhadap alternatif desain hemat energi dibawah ini: 16. Dalam hal kriteria variabel jarak tanaman terhadap bangunan, seberapa besar pengaruhnya terhadap alternatif desain hemat energi dibawah ini:

10 123 Lampiran 1. Lanjutan Lembar kuesioner 10/ Dalam hal kriteria variabel desain atau keberadaan air statis (static water), seberapa besar pengaruhnya terhadap alternatif desain hemat energi dibawah ini: 18. Dalam hal kriteria variabel desain atau keberadaan air air mancur (jets), seberapa besar pengaruhnya terhadap alternatif desain hemat energi dibawah ini: 19. Dalam hal kriteria variabel desain atau keberadaan air terjun (falling water), seberapa besar pengaruhnya terhadap alternatif desain hemat energi dibawah ini: 20. Dalam hal kriteria variabel desain atau keberadaan air mengalir (flowing water), seberapa besar pengaruhnya terhadap alternatif desain hemat energi dibawah ini: 21. Dalam hal kriteria variabel desain atau keberadaan perkerasan di halaman atau taman rumah, seberapa besar pengaruhnya terhadap alternatif desain hemat energi dibawah ini:

11 124 Lampiran 1. Lanjutan Lembar kuesioner 11/ Dalam hal kriteria variabel desain atau keberadaan pagar dan dinding pembatas rumah, seberapa besar pengaruhnya terhadap alternatif desain hemat energi dibawah ini: 23. Dalam hal kriteria variabel bentuk dan konfigurasi ruang bangunan rumah tinggal, seberapa besar pengaruhnya terhadap alternatif desain hemat energi dibawah ini: 24. Dalam hal kriteria variabel bukaan bangunan rumah tinggal, seberapa besar pengaruhnya terhadap alternatif desain hemat energi dibawah ini: 25. Dalam hal kriteria variabel tritisan atau overhang bangunan rumah tinggal, seberapa besar pengaruhnya terhadap alternatif desain hemat energi dibawah ini: 26. Dalam hal kriteria variabel atap bangunan rumah tinggal, seberapa besar pengaruhnya terhadap alternatif desain hemat energi dibawah ini:

12 125 Lampiran 1. Lanjutan Lembar kuesioner 12/ Dalam hal kriteria variabel dinding bangunan rumah tinggal, seberapa besar pengaruhnya terhadap alternatif desain hemat energi dibawah ini: 28. Dalam hal kriteria variabel lantai bangunan rumah tinggal, seberapa besar pengaruhnya terhadap alternatif desain hemat energi dibawah ini: 29. Dalam hal kriteria variabel mekanikal dan elektrikal dalam bangunan rumah tinggal, seberapa besar pengaruhnya terhadap alternatif desain hemat energi dibawah ini:

13 126 Lampiran 1. Lanjutan Lembar kuesioner 13/13 PERTANYAAN TERBUKA 1. Menurut pakar, apakah masih adakah kriteria atau komponen penting yang belum tercakup dalam hirarki diatas? (Ya / Tidak ). Jika Ya, kriteria atau komponen penting apa saja?... ~ Terima Kasih ~

14 127 Lampiran 2. Responden pakar AHP Nama Nama institusi Jabatan Bidang Keahlian 1. Dr. Ir. Aris Munandar, MS IPB Bogor Wakil Dekan FAPERTA IPB & Dosen Arsitektur Lanskap FAPERTA IPB Bogor Landscape Management, Ecotourism/Agrotourism and System Dynamic 2 Dr. Ir. Bambang Sulistyantara,M.Agr IPB Bogor Dosen Arsitektur Lanskap FAPERTA IPB Bogor Urban Greenery Planning & Design 3. Prof.Dr. Ir. Hadi Susilo Arifin,MS IPB Bogor Guru Besar & Dosen Arsitektur Lanskap FAPERTA IPB Bogor Landscape Ecology and Environmental Management 4. Dr. Ir. Naresworo Nugroho, MSi IPB Bogor Sekretaris Program Magister IPB & Dosen Teknologi Hasil Hutan FAHUTAN IPB Bogor Biomaterial 5. Prof.Dr.Ir. Didik Notosudjono.MSc Unpak Bogor Dosen Elektro FT Unpak Bogor dan Kabiro Perencanaan Ristek, Kemenristek RI Renewable energy, energy saving marketing 6. Prof. Dr. Ir. Abimanyu Takdir Alamsyah. Dip. D.P., MS. UI Depok Dosen Arsitektur FTUI Depok Arsitektur dan Lingkungan pesisir 7. Prof. Dr. Ir. Emirhadi Suganda, MSc UI Depok Dosen Arsitektur FTUI Depok Arsitektur

15 128 Lampiran 3. Tree View Analytical Hierarchy Process Gabungan Model Name: hirarki gabungan Treeview Goal: TAMAN & RUMAH TINGGAL HEMAT ENERGI TAPAK (L:0.107) Orientasi (L:0.130) Site design (L:0.522) Building design (L:0.478) Intensitas Bangunan (L:0.323) Site design (L:0.592) Building design (L:0.408) Topografi (L:0.108) Site design (L:0.598) Building design (L:0.402) Jenis Tanah (L:0.087) Site design (L:0.611) Building design (L:0.389) Bebas dari gangguan geo-biologis (L:0.139) Site design (L:0.500) Building design (L:0.500) Sistem Utilitas (L:213) Site design (L:0.443) Building design (L:0.557) TANAMAN (L:0.483) Jenis Tanaman (L:0.135) Site design (L:0.848) Building design (L:0.152) Keberadaan Tanaman (L:0.165) Site Design (L:0.816) Building design (L:0.184) Jumlah Tanaman (L:0.195) Site design (L:0.813) Building design (L:0.187) Jarak dari Bangunan (L:0.179) Site design (L:0.803) Building design (L:0.197) Arsitektur Tajuk (L:0.326) AIR(WATER (L:0.242) Site design (L:0.799) Building design (L:0.201) Air Mancur (L:0.283) Site design (L:0.649) FEATURES) Building design (L:0.351)

16 129 Lampiran 3. Lanjutan Lembar Treeview AHP 2/2 Air Statis (kolam) (L:0.126) Site design (L:0.653) Building design (L:0.347) Air Terjun (L:0.332) Site design (L:0.629) Building design (L:0.371) Air Mengalir (L:0.260) Site design (L:0.741) Building design (L:0.259) PERKERASAN(Non (L:0.058) Perkerasan (L:0.515) Site design (L:0.718) Building design (L:0.282) BANGUNAN) Pagar & Dinding Pembatas (L:0.485) BANGUNAN (L:0.109) Site design (L:0.629) Building design (L:0.371) Bentuk&Konfigurasi Ruang (L:0.087) Site design (L:0.229) Building design (L:0.771) Bukaan (L:0.365) Site design (L:0.272) Building design (L:0.728) Tritisan (Overhang) (L:0.167) Site design (L:0.221) Building design (L:0.779) Atap (L:0.182) Site design (L:0.212) Building design (L:0.788) Dinding (L:0.076) Site design (L:0.246) Building design (L:0.754) Lantai (L:0.046) Site design (L:0.279) Building design (L:0.721) Mekanikal&Elektrikal (L:0.077) Site design (L:0.245) Building design(l:0.755) Alternatives SITE DESIGN,670 BUILDING DESIGN,330

17 130 Lampiran 4. Daftar Tanaman Yang Memiliki Daya Serap CO 2 Tinggi Tabel dibawah ini merupakan daftar tanaman yang mempunyai daya serap karbondioksida (CO 2 ) yang tinggi, sehingga dapat menjadi alternatif pemilihan jenis tanaman yang disesuaikan dengan kriteria variabel tanaman dalam kajian ini. Urutannya dari tanaman yang memiliki kemampuan menyerap CO 2 tertinggi (No, nama pohon, nama latin, daya serap) Nama lokal Nama latin 1 Trembesi/ Ki Hujan 2 Hujan mas/ trengguli Samanea saman 3 Kenanga Cananga odorata 4 Pingku Dysoxylum excelsum 5 Beringin Ficus benyamina 6 Krey payung Daya serap CO ,39 kg/tahun Tinggi pohon m Bentuk tajuk Kubah Kesesuaian untuk Pekarangan Cassia sp 5.295,47 kg/tahun 3,6 m Bulat Fillicium decipiens 756,59 kg/tahun 5 m Menyebar 720,49 kg/tahun 40 m Irregular 535,90 kg/tahun 7 Matoa Pometia pinnata 329,76 kg/tahun 8 Mahoni Swettiana mahagoni 9 Saga Adenanthera pavonina 10 Bungur Lagerstroemia speciosa 20-25m Menyebar 404,83 kg/tahun 5 m Bulat 295,73 kg/tahun 11 Jati Tectona grandis 135,27 kg/tahun 12 Nangka Artocarpus heterophyllus m m Bulat Bulat 221,18 kg/tahun 6-15 m Menyebar 160,14 kg/tahun 7-12 m Bulat 126,51 kg/tahun 13 Johar Cassia grandis 116,25 kg/tahun 14 Sirsak Annona muricata 75,29 kg/tahun 15 Puspa Schima wallichii 63,31 kg/tahun 40-45m 8 25 m 20 m Oval Kerucut/ piramidal Kubah (umbrella) 4 m Menyebar 47 m Kolumnar

18 131 Lampiran 4. Lanjutan Lembar Daftar tanaman 2/2 Nama lokal Nama latin 16 Akasia Acacia auriculiformis Daya serap CO 2 Tinggi pohon Bentuk tajuk Kesesuaian untuk Pekarangan 48,68 kg/tahun 8-20 m Oval 17 Flamboyan Delonix regia 42,20 kg/tahun 18 m Menyebar 18 Sawo kecik Maniilkara kauki 36,19 kg/tahun 19 Tanjung Mimusops elengi 20 Bunga merak Caesalpinia pulcherrima 34,29 kg/tahun m m Bulat Bulat 30,95 kg/tahun 3-3,6m Irregullar 21 Sempur Dilenia retusa 24,24 kg/tahun 17 m Bulat 22 Khaya Khaya anthotheca 23 Merbau pantai 24 Akasia Acacia mangium 25 Angsana Pterocarpus indicus 26 Asam kranji Pithecellobium dulce 27 Saputangan Maniltoa grandiflora 28 Dadap merah 21,90 kg/tahun 30 m Bulat Intsia bijuga 19,25 kg/tahun 45 m Bulat Erythrina cristagalli 15,19 kg/tahun >15m Irregullar 11,12 kg/tahun 40m Bulat 8,48 kg/tahun 5-8 m Menyebar 8,26 kg/tahun 12 m Bulat 4,55 kg/tahun 5-8 m Menyebar 29 Rambutan Nephelium lappaceum 30 Asam Tamarindus indica 31 Kempas Coompasia excelsa 2,19 kg/tahun 1,49 kg/tahun m 12-18m Menyebar Oval 0,20 kg/tahun 30 m Menyebar Sumber: Dahlan (2008) dalam Alamendah (2010), Modifikasi

19 132 Lampiran 5. Tips Hemat Energi Menggunakan Peralatan Listrik Rumah Tangga Peralatan Tips (Sebelum Membeli) Tips (Saat Penggunaan) 1 Pilihlah setrika yang sesuai kebutuhan dan berdaya listrik rendah 2 Pilihlah dispenser yang sesuai kebutuhan dan berdaya listrik rendah 3 Belilah televisi dengan kebutuhan listrik yang lebih kecil (ukuran dan layar perlu dipertimbangkan, televisi dengan ukuran lebih besar membutuhkan listrik lebih besar pula, pemilihan layar LCD lebih hemat energi daripada televisi tabung) terutama bila televisi akan sering dinyalakan Hindari televisi plasma dengan ukuran layar lebih dari 1 meter, karena televisi ini membutuhkan listrik paling besar Perhatikanlah listrik stand-by yang dibutuhkan sebuah VCD/DVD player, pilih yang lebih hemat listrik Atur tingkat panas yang diperlukan sesuai dengan bahan pakaian yang akan disetrika Matikan setrika segera sesudah selesai menyetrika atau bila akan ditinggalkan untuk mengerjakan yang lain Atur pemakaian air pemanas atau pendingin air sesuai kebutuhan. Dapat memilih dispenser dengan tipe air panas dan normal, karena fungsi pendingin air dapat menggunakan kulkas. Matikan dispenser jika tidak digunakan Segera matikan TV, radio, DVD Player, serta peralatan hiburan lainnya bila tidak lagi digunakan Cabut kabel dari stop kontak karena energi masih terkonsumsi walau dalam kondisi stand by atau sleep Gunakan smart power strip atau terminal stop kontak dengan tombol on dan off agar menghentikan arus listrik saat alat-alat berada dalam kondisi stand by atau sleep Atur penggunaan listrik pada komputer dan laptop dengan mengaktifkan sleep mode setelah lama waktu penggunaan yang ditentukan Untuk jangka panjang, gunakan laptop karena jauh lebih hemat energi dibandingkan desktop dan monitor

20 133 Lampiran 5. Lanjutan Lembar tips hemat energi 2/5 Peralatan Tips (Sebelum Membeli) Tips (Saat Penggunaan) 4 Pilihlah pompa air yang sesuai kebutuhan dan berdaya listrik rendah 5 Bila ada label hemat energinya, pilihlah mesin cuci dengan label hemat energi Atau pilihlah mesin cuci dengan kebutuhan listrik yang paling rendah dengan volume yang sama 6 Pilihlah rice cooker yang sesuai kebutuhan dan berdaya listrik rendah Pilih jenis pompa air yang sesuai dengan kebutuhan dan tingkat efiesiensi energi yang tinggi Gunakan tangki penampung air dan menyalakan pompa air hanya bila air di dalam tangki hampir habis, atau menggunakan sistem kontrol otomatis Lebih baik bila menggunakan pelampung pemutus arus otomatik, yang akan memutus arus listrik ke pompa air bila air sudah penuh Pastikan tidak ada kebocoran, dan segera perbaiki jika ada Pilih dan gunakan mesin cuci dengan kapasitas sesuai dengan jumlah cucian. Bila melebihi kapasitas, maka beban pemakaian tenaga listrik bertambah Sekali mencuci pakaian dalam jumlah banyak lebih hemat energi dibandingkan berkalikali mencuci pakaian dengan jumlah yang lebih sedikit Batasi penggunaan alat pengering hanya digunakan pada saat mendung atau hujan, bila hari cerah dapat dijemur saja. Pilih kapasitas rice cooker sesuai dengan kebutuhan Letakkan rice cooker dengan posisi tegak sehingga alat pemutus aliran listrik akan bekerja baik Periksa selalu alat pemutus aliran listrik otomatis. Bila alat ini rusak, listrik akan terus mengalir ke elemen pemanas meskipun nasi telah matang

21 134 Lampiran 5. Lanjutan Lembar tips hemat energi 3/5 Peralatan Tips (Sebelum Membeli) Tips (Saat Penggunaan) 7 Pilihlah lampu hemat energi dengan usia pasang lama, karena dibandingkan dengan lampu pijar biasa lampu hemat energi mengkonsumsi kurang lebih 80% lebih sedikit listrik. 8 Belilah PC yang berkemampuaan sesuai kebutuhan dengan konsumsi listrik tidak terlalu tinggi. Pilihlah yang memiliki energi stand by paling rendah Lebih baik lagi bila memilih PC yang mudah ditukar komponennya karena produksi baru sebuah PC dengan monitor itu membutuhkan kurang lebih Kilowatt jam Energi dan mengeluarkan 850 kg gas rumah kaca, selain itu dibutuhkan juga Liter air dan 23 Kilogramm bahan kimia. Di setiap suku elektroniknya terkandung logam seperti emas, perak, tantal atau Platina, yang penambangannya merusak lingkungan dan sumber alam. Gunakan lampu hemat energi (compact fluorescent light atau CFL) Gunakan ballast elektronik dan pasang kondensator pada jenis lampu TL/Neon Matikan lampu bila tidak diperlukan lagi atau jika keluar ruangan Matikan utama lampu saat tidur, atau bila perlu, cukup menyalakan lampu kecil Untuk jangka panjang, gunakan laptop karena jauh lebih hemat energi dibandingkan desktop dan monitor Atur penggunaan listrik pada komputer dan laptop dengan mengaktifkan sleep mode setelah lama waktu penggunaan yang ditentukan

22 135 Lampiran 5. Lanjutan Lembar tips hemat energi 4/5 Peralatan Tips (Sebelum Membeli) Tips (Saat Penggunaan) 9 Perhatikanlah selalu sebelum membeli peralatan listrik, kebutuhan daya listriknya Belilah lemari pendingin sesuai kebutuhan, tidak terlalu besar, untuk perkiraan per orang kurang lebih dihitung 50 liter, jadi keluarga yang terdiri dari 4 orang bisa membeli lemari es dengan volume 200 liter Bila lemari pendingin akan sering dibuka maka lebih baik memilih lemari pendingin yang memiliki fungsi "De- Frost" yang walaupun memiliki kebutuhan daya listrik lebih besar tapi dengan sering dibukanya lemari pendingin maka kelembaban akan masuk dan membentuk batu es maka bila kemudian gunungan es terbentuk lemari pendingin akan bekerja lebih keras artinya konsumsi listrik meningkat. Untuk keluarga besar, pilihlah lemari pendingin yang memisahkan antara lemari pendingin dan freezer karena dapat mengurangi kebutuhan daya. Letakkan lemari pendingin di tempat yang dingin dan tidak langsung kena sinar matahari atau tempat yang menghasilkan panas seperti kompor atau sejenisnya (sebagai perkiraan suhu ruangan 1 C lebih kecil dapat mengurangi kurang lebih 3% listrik pada freezer dan 6% pada lemari pendingin. Lemari pendingin dan freezer tidak diset terlalu dingin Lemari es yang berumur tua (lebih dari 10 tahun) akan menurun efisiensi kerjanya sehingga boros listrik Hanya makanan dingin saja yang dimasukkan lemari es, hindarkan makanan atau minuman yang masih panas dimasukkan kedalam lemari pendingin Seal atau karet isolasi di pintu lemari es harus berfungsi baik dan ditutup dengan benar agar suhu dalam lemari es dapat terjaga baik. Bila rusak segeralah menggantinya Jangan biarkan terjadi gunungan es, karena gunungan es mengakibatkan kenaikan konsumsi listrik jadi lakukanlah dari waktu ke waktu defrost Gunakan dengan baik volume ruangan lemari pendingin karena lemari pendingin yang kosong mengakibatkan kebutuhan listrik meningkat bila perlu isilah dengan buku yang tidak dipakai.

23 136 Lampiran 5. Lanjutan Lembar tips hemat energi 5/5 Peralatan Tips (Sebelum Membeli) Tips (Saat Penggunaan) Sumber: EECCHI, 2011 Bila memiliki lemari pendingin tua, lebih baik belilah yang baru karena lemari pendingin baru bisa sampai 40% lebih hemat listrik. Bila ada, pilih lemari pendingan yang berlabel hemat energi. Pilih defrost otomatis yang modern karena biasanya lebih hemat energi Lihat tingkat kebisingan db yang ditimbulkan Susunlah barang di dalam lemari pendingin dengan jelas tertata agar waktu yang dibutuhkan saat membuka lembari pendingin tidak terlalu lama, agar panas dan kelembaban tidak banyak yang masuk. Matikanlah lemari pendingin bila akan bepergian lama dan biarkan terbuka agar tidak terbentuk jamur di dalamnya.

24 Lampiran 6. Gambar Konsep Tampak Rumah Hemat Energi Tingkat Terendah 137

25 143 Lampiran 7. Gambar Konsep Tampak Rumah Hemat Energi Tingkat Sedang 138

26 144 Lampiran 8. Gambar Konsep Tampak Rumah Hemat Energi Tingkat Tertinggi 139

PENGELOLAAN SARANA PENDUKUNG RAMAH LINGKUNGAN

PENGELOLAAN SARANA PENDUKUNG RAMAH LINGKUNGAN Komponen 4 PENGELOLAAN SARANA PENDUKUNG RAMAH LINGKUNGAN Bimbingan Teknis Adiwiyata 2014, Jakarta 25-27 Maret 2014 Linda Krisnawati & Stien J. Matakupan 1 Lader of Participation developed by Hart (1992)

Lebih terperinci

ANALISIS KECUKUPAN RUANG TERBUKA HIJAU SEBAGAI PENYERAP EMISI CO 2 DI PERKOTAAN MENGGUNAKAN PROGRAM STELLA (Studi Kasus : Surabaya Pusat dan Selatan)

ANALISIS KECUKUPAN RUANG TERBUKA HIJAU SEBAGAI PENYERAP EMISI CO 2 DI PERKOTAAN MENGGUNAKAN PROGRAM STELLA (Studi Kasus : Surabaya Pusat dan Selatan) SEMINAR HASIL TUGAS AKHIR ANALISIS KECUKUPAN RUANG TERBUKA HIJAU SEBAGAI PENYERAP EMISI CO 2 DI PERKOTAAN MENGGUNAKAN PROGRAM STELLA (Studi Kasus : Surabaya Pusat dan Selatan) Oleh : Soegih Ratri Widyanadiari

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Tabel 5. Alat Penelitian. Fungsi. Hardware dan Software Hardware. Software Microsoft Office (Word, Excel, Powerpoint)

METODE PENELITIAN. Tabel 5. Alat Penelitian. Fungsi. Hardware dan Software Hardware. Software Microsoft Office (Word, Excel, Powerpoint) METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian mengenai Kajian Desain taman dan rumah tinggal hemat ini tidak ditentukan secara pasti, namun menggunakan asumsi. Asumsi lokasi untuk penelitian

Lebih terperinci

ENDES N. DAHLAN. Diterima 10 Desember 2007/Disetujui 15 Mei 2008 ABSTRACT

ENDES N. DAHLAN. Diterima 10 Desember 2007/Disetujui 15 Mei 2008 ABSTRACT JUMLAH EMISI GAS CO 2 DAN PEMILIHAN JENIS TANAMAN BERDAYA ROSOT SANGAT TINGGI: STUDI KASUS DI KOTA BOGOR (The Amount of CO 2 Gasses Emission and Selection of Plant Species with Height Carbon Sink Capability:

Lebih terperinci

Jurnal Ekonomi Volume 20, Nomor 3 September 2012

Jurnal Ekonomi Volume 20, Nomor 3 September 2012 PENYEIMBANGAN LINGKUNGAN AKIBAT PENCEMARAN KARBON YANG DITIMBULKAN INDUSTRI WARUNG INTERNET DI KOTA PEKANBARU Nobel Aqualdo, Eriyati dan Toti Indrawati Jurusan Ilmu Ekonomi Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SERAPAN KARBONDIOKSIDA PADA TANAMAN HUTAN KOTA DI KEBUN RAYA BOGOR SRI PURWANINGSIH

KEMAMPUAN SERAPAN KARBONDIOKSIDA PADA TANAMAN HUTAN KOTA DI KEBUN RAYA BOGOR SRI PURWANINGSIH KEMAMPUAN SERAPAN KARBONDIOKSIDA PADA TANAMAN HUTAN KOTA DI KEBUN RAYA BOGOR SRI PURWANINGSIH Kemampuan Serapan Karbondioksida pada Tanaman Hutan Kota di Kebun Raya Bogor SRI PURWANINGSIH DEPARTEMEN KONSERVASI

Lebih terperinci

Oleh Driananta Praditiyas NRP Dosen Pembimbing Abdu Fadli Assomadi, SSi., MT NIP

Oleh Driananta Praditiyas NRP Dosen Pembimbing Abdu Fadli Assomadi, SSi., MT NIP ANALISIS KECUKUPAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) SEBAGAI PENYERAP EMISI CO 2 DI PERKOTAAN MENGGUNAKAN PROGRAM STELLA (STUDI KASUS : SURABAYA UTARA DAN TIMUR) Dosen Pembimbing Abdu Fadli Assomadi, SSi., MT

Lebih terperinci

Kemampuan Serapan Karbondioksida pada Tanaman Hutan Kota di Kebun Raya Bogor SRI PURWANINGSIH

Kemampuan Serapan Karbondioksida pada Tanaman Hutan Kota di Kebun Raya Bogor SRI PURWANINGSIH Kemampuan Serapan Karbondioksida pada Tanaman Hutan Kota di Kebun Raya Bogor SRI PURWANINGSIH DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 Kemampuan

Lebih terperinci

Ahmad Rivai 2, Pindi Patana 3, Siti Latifah 3

Ahmad Rivai 2, Pindi Patana 3, Siti Latifah 3 Pendugaan Emisi CO 2 dan Kebutuhan O 2 Serta Daya Serap CO 2 dan Penghasil O 2 Pada Taman Kota dan Jalur Hijau di Kota Medan 1 Esstimation Emissions of CO 2 and needs of O 2 and Absorption of CO 2 and

Lebih terperinci

Pemilihan Jenis Pohon dalam rangka pembangunan dan pengembangan hutan kota. Serang, 14 Oktober 2014

Pemilihan Jenis Pohon dalam rangka pembangunan dan pengembangan hutan kota. Serang, 14 Oktober 2014 Pemilihan Jenis Pohon dalam rangka pembangunan dan pengembangan hutan kota Serang, 14 Oktober 2014 Hutan kota : pepohonan yg berdiri sendiri / berkelompok / vegetasi berkayu di kawasan perkotaan yg pada

Lebih terperinci

TIPS HEMAT ENERGI & LISTRIK

TIPS HEMAT ENERGI & LISTRIK TIPS HEMAT ENERGI & LISTRIK {sidebar id=3} Kiat Menghemat Energi Listrik di Rumah Tangga Kehidupan modern memungkinkan manusia hidup dalam suasana yang nyaman dan serba praktis. Hal ini semua dimungkinkan

Lebih terperinci

FOR SALE.

FOR SALE. SOLD OUT READY FOR SALE www.i-gist.com 2 Pendahuluan Revitalisasi pemanfaatan hutan dan industri kehutanan merupakan salah satu dari 6 (enam) Kebijakan Prioritas Kementerian Kehutanan 2009-2014. Menteri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Fotosintesis Menurut Dwijoseputro (1980), fotosintesis adalah proses pengubahan zatzat anorganik berupa H 2 O dan CO 2 oleh klorofil (zat hijau daun) menjadi zat-zat organik

Lebih terperinci

Studi Kebutuhan Hutan Kota Sebagai Penyerap CO₂ Di Kota Tobelo Tahun Oleh : Ronald Kondo Lembang, M.Hut Steven Iwamony, S.Si

Studi Kebutuhan Hutan Kota Sebagai Penyerap CO₂ Di Kota Tobelo Tahun Oleh : Ronald Kondo Lembang, M.Hut Steven Iwamony, S.Si Studi Kebutuhan Hutan Kota Sebagai Penyerap CO₂ Di Kota Tobelo Tahun 2012 Oleh : Ronald Kondo Lembang, M.Hut Steven Iwamony, S.Si Latar Belakang Perkembangan suatu kota ditandai dengan pesatnya pembangunan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian

Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian 98 99 Lampiran 2 Nilai validitas dan nilai reliabilitas setiap variabel Varibel Item Pertanyaan Nilai Validitas Nilai reliabilitas Kesadaran hemat listrik 1 0,578 2 0,352

Lebih terperinci

Kata kunci: Emisi Karbon, Daya Serap Vegetasi,Kecamatan Genteng, dan Ruang Terbuka Hijau.

Kata kunci: Emisi Karbon, Daya Serap Vegetasi,Kecamatan Genteng, dan Ruang Terbuka Hijau. ANALISA KEMAMPUAN JALUR HIJAU JALAN SEBAGAI RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) PUBLIK UNTUK MENYERAP EMISI KARBON MONOKSIDA (CO) DARI KENDARAAN BERMOTOR DI KECAMATAN GENTENG SURABAYA ANALYSIS OF THE ABILITY OF

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Jalan Perkotaan 1. Klasifikasi Jenis Jalan Menurut UU No 38 Tahun 2004 tentang jalan, definisi jalan adalah sebagai berikut : Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian ini dengan

Lebih terperinci

KAJIAN KONSEP DESAIN TAMAN DAN RUMAH TINGGAL HEMAT ENERGI

KAJIAN KONSEP DESAIN TAMAN DAN RUMAH TINGGAL HEMAT ENERGI KAJIAN KONSEP DESAIN TAMAN DAN RUMAH TINGGAL HEMAT ENERGI Study on Energy-Save House and Garden Design Concept Prima Kurniawaty Program Studi Arsitektur Lanskap, Sekolah Pascasarjana, IPB Andi Gunawan

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian ini dengan

Lebih terperinci

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Keadaan Umum Kota Bogor Kota Bogor merupakan kota pendukung DKI Jakarta yang merupakan ibukota negara Republik Indonesia. Letak geografis

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR Prasato Satwiko. Arsitektur Sadar Energi tahun 2005 Dengan memfokuskan permasalahan, strategi penataan energi bangunan dapat dikembangkan dengan lebih terarah.strategi

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam mencapai sebuah desain taman dan rumah tinggal hemat energi faktor yang sangat berperan adalah aspek site design (0,67) yang berarti bahwa 67 % dari tujuan utama dapat dicapai

Lebih terperinci

ANALISIS KECUKUPAN RUANG TERBUKA HIJAU SEBAGAI PROGRAM STELLA (STUDI KASUS: SURABAYA UTARA DAN TIMUR)

ANALISIS KECUKUPAN RUANG TERBUKA HIJAU SEBAGAI PROGRAM STELLA (STUDI KASUS: SURABAYA UTARA DAN TIMUR) ANALISIS KECUKUPAN RUANG TERBUKA HIJAU SEBAGAI PENYERAP EMISI CO 2 DI PERKOTAAN MENGGUNAKAN PROGRAM STELLA (STUDI KASUS: SURABAYA UTARA DAN TIMUR) ADEQUACY ANALYSIS OF GREEN OPEN SPACE AS CO 2 EMISSION

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN...1 A. Latar Belakang...1 B. Rumusan Masalah...2 B. Tujuan Penelitian...3 C. Manfaat Penelitian...3

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN...1 A. Latar Belakang...1 B. Rumusan Masalah...2 B. Tujuan Penelitian...3 C. Manfaat Penelitian...3 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...ii HALAMAN PENGESAHAN...iii HALAMAN PERNYATAAN...iv HALAMAN PERSEMBAHAN...v KATA PENGANTAR...vii DAFTAR ISI...viii DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR LAMPIRAN...xiii INTISARI...xiv

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah : SD Kristen Satya Wacana Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/ Semester : II/ 2 Alokasi Waktu : 6 x 35 menit (3 kali pertemuan) I.

Lebih terperinci

Dr. Victor Yuardi Risonarta. Aktifitas: Dosen dan konsultan di Institut Teknologi Sepuluh November -Surabaya

Dr. Victor Yuardi Risonarta. Aktifitas: Dosen dan konsultan di Institut Teknologi Sepuluh November -Surabaya Aktifitas: Dosen dan konsultan di Institut Teknologi Sepuluh November -Surabaya Mata kuliah yang diampu: Fenomena Transport Metalurgi ekstraksi Sistem air conditioning Thermodinamika lanjut Metalurgi pengecoran

Lebih terperinci

REKOMENDASI Peredam Kebisingan

REKOMENDASI Peredam Kebisingan 83 REKOMENDASI Dari hasil analisis dan evaluasi berdasarkan penilaian, maka telah disimpulkan bahwa keragaman vegetasi di cluster BGH memiliki fungsi ekologis yang berbeda-beda berdasarkan keragaman kriteria

Lebih terperinci

MAKALAH PENERAPAN TERMODINAMIKA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DISPENSER

MAKALAH PENERAPAN TERMODINAMIKA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DISPENSER MAKALAH PENERAPAN TERMODINAMIKA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DISPENSER Disusun oleh : 1. Nur Ulva Savitri (15330020) 2. Khoiris Fajriyati (15330023) 3. Fithrotul Amalia (15330024) 4. Kartika Aprillya (15330014)

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN TANAMAN KEHUTANAN DI DAERAH MILIK JALAN TOL JAGORAWI SEBAGAI UNIT USAHA MANDIRI ABDULLAH PAUZI ASAGAP

ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN TANAMAN KEHUTANAN DI DAERAH MILIK JALAN TOL JAGORAWI SEBAGAI UNIT USAHA MANDIRI ABDULLAH PAUZI ASAGAP ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN TANAMAN KEHUTANAN DI DAERAH MILIK JALAN TOL JAGORAWI SEBAGAI UNIT USAHA MANDIRI ABDULLAH PAUZI ASAGAP DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi di bidang elektronika saat ini berkembang cepat sekali dan berpengaruh dalam pembuatan alat-alat canggih, yaitu alat yang dapat bekerja secara otomatis

Lebih terperinci

Gambar 23. Ilustrasi Konsep (Image reference) Sumber : (1) ; (2) (3)

Gambar 23. Ilustrasi Konsep (Image reference) Sumber : (1)  ; (2)  (3) 48 PERENCANAAN LANSKAP Konsep dan Pengembangannya Konsep dasar pada perencanaan lanskap bantaran KBT ini adalah menjadikan bantaran yang memiliki fungsi untuk : (1) upaya perlindungan fungsi kanal dan

Lebih terperinci

KODE KESALAHAN & ALARM

KODE KESALAHAN & ALARM KODE KESALAHAN & ALARM Alarm IKON ALARM ARTINYA PENGOPERASIAN Alarm Suhu Freezer Untuk menonaktifkan alarm selama 50 menit, tekan tombol mana pun. Alarm akan berbunyi, ikon suhu akan berkedip. Untuk menonaktifkan

Lebih terperinci

BAB VII PEMELIHARAAN RUTIN PADA LEMARI ES

BAB VII PEMELIHARAAN RUTIN PADA LEMARI ES BAB VII PEMELIHARAAN RUTIN PADA LEMARI ES Bab ini berisi tentang bagaimana memelihara fisik lemari es dengan benar. Pemeliharaan sangat diperlukan untuk menjaga keawetan lemari es. 7.1 Perawatan dan pembersihan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN Sekolah Negeri Terpadu (SD-SMP) 46 BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN 5.1 Konsep Bentuk dan Massa Bangunan Perletakan massa pada tapak. Bangunan proyek sekolah ini memiliki dua Entrance, yaitu dari depan

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

Muhimmatul Khoiroh Dosen Pembimbing: Alia Damayanti, S.T., M.T., Ph.D

Muhimmatul Khoiroh Dosen Pembimbing: Alia Damayanti, S.T., M.T., Ph.D PERENCANAAN VEGETASI PADA JALUR HIJAU JALAN SEBAGAI RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK UNTUK MENYERAP EMISI KARBON MONOKSIDA (CO) DARI KENDARAAN BERMOTOR DI KECAMATAN SUKOLILO SURABAYA Muhimmatul Khoiroh 3310

Lebih terperinci

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater.

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater. BUKU PANDUAN SOLAR WATER HEATER Pemanas Air Dengan Tenaga Matahari S o l a r W a t e r H e a t e r Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater. Pengenalan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN TANAMAN KEHUTANAN DI DAERAH MILIK JALAN TOL JAGORAWI SEBAGAI UNIT USAHA MANDIRI ABDULLAH PAUZI ASAGAP

ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN TANAMAN KEHUTANAN DI DAERAH MILIK JALAN TOL JAGORAWI SEBAGAI UNIT USAHA MANDIRI ABDULLAH PAUZI ASAGAP ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN TANAMAN KEHUTANAN DI DAERAH MILIK JALAN TOL JAGORAWI SEBAGAI UNIT USAHA MANDIRI ABDULLAH PAUZI ASAGAP DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

Lebih terperinci

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI NOMOR : P.20.INDO3.00201.0212 DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI HAL. Kata Pengantar Bagian 1 Bagian 2 Bagian 3 Bagian 4 Bagian 5 Bagian 6 Bagian

Lebih terperinci

LAMPIRAN A TAMPILAN PERANGKAT LUNAK

LAMPIRAN A TAMPILAN PERANGKAT LUNAK LAMPIRAN A TAMPILAN PERANGKAT LUNAK A.1 TAMPILAN AWAL PERANGKAT LUNAK Gambar A.1 Tampilan awal perangkat lunak A.2 TAMPILAN EDUKASI MENGGUNAKAN LAMPU Gambar A.2 Rekomendasi tidak menggunakan lampu pijar

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.556,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 13 TAHUN 2012 TENTANG PENGHEMATAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR LEMARI PENGERING PAKAIAN

BAB II KONSEP DASAR LEMARI PENGERING PAKAIAN BAB II KONSEP DASAR LEMARI PENGERING PAKAIAN Pada bab ini, penulis akan menjabarkan mengenai prinsip kerja dan beberapa hal yang mendasari terealisasikannya lemari pengering pakaian dengan moving hanger

Lebih terperinci

Lampiran 1 Uji akurasi klasifikasi lahan

Lampiran 1 Uji akurasi klasifikasi lahan LAMPIRAN Lampiran 1 Uji akurasi klasifikasi lahan CLASSIFICATION ACCURACY ASSESSMENT REPORT ----------------------------------------- Image File : e:/prof r pradipta/peta peta/end landsat 7 etm 2011 28

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN CHEST FREEZER DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN CHEST FREEZER DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN CHEST FREEZER DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian ini dengan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental, BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar perancangan Hasil perancangan sentra industri batu marmer adalah penerapan dari tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental, Social dan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Nilai biomassa, simpanan karbon dan serapan CO 2 per jalur hijau. 1. Jalur Balai Kota Kecamatan Medan Barat

Lampiran 1. Nilai biomassa, simpanan karbon dan serapan CO 2 per jalur hijau. 1. Jalur Balai Kota Kecamatan Medan Barat Lampiran 1. Nilai biomassa, simpanan karbon dan serapan CO 2 per jalur hijau 1. Jalur Balai Kota Kecamatan Medan Barat No Jenis Jumlah D ratarata (cm) (Kg/L.jalan) Karbon Serapan CO 2 1 Palem Raja (Oreodoxa

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PENANAK NASI (RICE COOKER) DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PENANAK NASI (RICE COOKER) DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PENANAK NASI (RICE COOKER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahuntahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.2. Tanaman Sebagai Penyerap Karbondioksida

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.2. Tanaman Sebagai Penyerap Karbondioksida 3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karbondioksida Gas CO 2 adalah bahan baku bagi fotosintesis dan laju fotosintesis dipengaruhi oleh kadar CO 2 di udara (Ardiansyah 2009). June (2006) menyatakan peningkatan

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 6. MEMBACA NON SATRALatihan Soal 6.17

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 6. MEMBACA NON SATRALatihan Soal 6.17 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 6. MEMBACA NON SATRALatihan Soal 6.17 1. Bacalah teks di bawah ini! (1) Bacalah judul dan keterangan yang ada dalam formulir. (2) Isilah formulir sesuai dengan petunjuk.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 METODE PENGUMPULAN DATA Agar tujuan penelitian ini tercapai, perlu diketahui penggunaan konsumsi daya yang ada di hotel Permai ini, data-data yang akan dicari adalah data-data

Lebih terperinci

METODOLOGI. Tempat dan Waktu

METODOLOGI. Tempat dan Waktu 19 METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah pengadaan bahan tanaman yang dilakukan di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Biomassa dan Karbon Tersimpan. Lampiran 2. Nilai Biomassa dan Karbon Tersimpan Pada RTH Hutan Kota Taman Beringin a.

Lampiran 1. Perhitungan Biomassa dan Karbon Tersimpan. Lampiran 2. Nilai Biomassa dan Karbon Tersimpan Pada RTH Hutan Kota Taman Beringin a. Lampiran 1. Perhitungan dan Karbon Tersimpan Contoh : Diketahui Angsana (Pterocarpus indicus) yang memiliki berat jenis 0,65 gr/cm 3 terdapat pada RTH Ahmad Yani dengan diameter 40 cm, maka nilai biomassa

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Tabel 8 Penilaian Kriteria Standar Pohon Sebagai Pereduksi Angin

BAB V PEMBAHASAN. Tabel 8 Penilaian Kriteria Standar Pohon Sebagai Pereduksi Angin 27 BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis 5.1.1 Analisis RTH (Pohon) Sebagai Pereduksi Angin Analisis ini dilakukan pada empat area CBD di Sentul City, yakni Marketing Office, Plaza Niaga I, Graha Utama dan Graha

Lebih terperinci

Lampiran 1. Nilai biomassa, simpanan karbon dan serapan CO 2 per jalur hijau. 1. Jalur Setia Budi Kecamatan Medan Selayang

Lampiran 1. Nilai biomassa, simpanan karbon dan serapan CO 2 per jalur hijau. 1. Jalur Setia Budi Kecamatan Medan Selayang 48 Lampiran 1. Nilai biomassa, simpanan karbon dan serapan CO 2 per jalur hijau 1. Jalur Setia Budi Kecamatan Medan Selayang No Jenis Jumlah D ratarata (cm) (Kg/L.jalan) Karbon Serapan CO 2 1 Palem Raja

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR PUBLIKASI ILMIAH PENULIS (TESIS) Bagoes Maulana. Pembimbing: Prof. Dr. Opim Salim Sitompul, Prof. Dr. Tulus

LAMPIRAN 1 DAFTAR PUBLIKASI ILMIAH PENULIS (TESIS) Bagoes Maulana. Pembimbing: Prof. Dr. Opim Salim Sitompul, Prof. Dr. Tulus 55 LAMPIRAN 1 DAFTAR PUBLIKASI ILMIAH PENULIS (TESIS). Judul Artikel 1 Analisis Penentuan Prioritas Penunjukan Pejabat Struktural Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus YP. Shafiyyatul

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pintu Masuk Kendaraan dan Manusia Dari analisa yang telah dibahas pada bab sebelumnya pintu masuk kendaraan dan manusia akan

Lebih terperinci

24 Feb 17. Perilaku Berhemat Energi Listrik. Semakin tinggi peradaban seseorang semakin beragam kebutuhan energinya.

24 Feb 17. Perilaku Berhemat Energi Listrik. Semakin tinggi peradaban seseorang semakin beragam kebutuhan energinya. Perilaku Berhemat Energi Listrik TIM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA Semakin tinggi peradaban seseorang semakin beragam kebutuhan energinya.

Lebih terperinci

LISTRIK DAN MAGNET (Daya Listrik) Dra. Shrie Laksmi Saraswati,M.Pd

LISTRIK DAN MAGNET (Daya Listrik) Dra. Shrie Laksmi Saraswati,M.Pd LISTRIK DAN MAGNET (Daya Listrik) Dra. Shrie Laksmi Saraswati,M.Pd laksmi.sedec@gmail.com A. Kompetensi Dasar Mengidentifikasi kegunaan energi listrik, konversi energi listrik, transmisi energi listrik,

Lebih terperinci

ENVIRONMENTAL MANAGEMENT SYSTEM EMS PROCEDURES EMS-P13 Dated: Replaces:

ENVIRONMENTAL MANAGEMENT SYSTEM EMS PROCEDURES EMS-P13 Dated: Replaces: ENVIRONMENTAL MANAGEMENT SYSTEM EMS PROCEDURES EMS-P13 Dated: Replaces: Greenhouse Gases Mitigation 02 June 2011 1. Introduction. Greenhouse Gases Mitigation is the process of attempting various preventive

Lebih terperinci

STUDI POTENSI PENYIMPANAN KARBONDIOKSIDA (CO2) DI JALUR HIJAU PADA BEBERAPA RUAS JALAN UTAMA DI KOTA AMBON

STUDI POTENSI PENYIMPANAN KARBONDIOKSIDA (CO2) DI JALUR HIJAU PADA BEBERAPA RUAS JALAN UTAMA DI KOTA AMBON STUDI POTENSI PENYIMPANAN KARBONDIOKSIDA (CO2) DI JALUR HIJAU PADA BEBERAPA RUAS JALAN UTAMA DI KOTA AMBON Christy C.V. Suhendy, Mersiana Sahureka, Lesly Latupapua LATAR BELAKANG Kota sebagai pusat aktivitas

Lebih terperinci

LAMPIRAN: Daftar Kuesioner & Hasil Olah Data. Analisis keberadaan..., Marthin Hadi Juliansah, FE UI, 2010.

LAMPIRAN: Daftar Kuesioner & Hasil Olah Data. Analisis keberadaan..., Marthin Hadi Juliansah, FE UI, 2010. LAMPIRAN: Daftar Kuesioner & Hasil Olah Data Daftar Kuesioner Model Analytical Hierarchy Process (AHP) Analisis Keberadaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang Bekasi A. Penjelasan singkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan untuk mengetahui fenomena yang terjadi pada mesin Otto dengan penggunaan bahan bakar yang ditambahkan aditif dengan variasi komposisi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini, baik proses fumigasi maupun pengolahan data penelitian dilakukan di Bagian Teknologi Peningkatan Mutu Kayu, Departemen Hasil

Lebih terperinci

Gambar 18. Fungsi Vegetasi Mereduksi Bising di Permukiman (Sumber: Grey dan Deneke, 1978)

Gambar 18. Fungsi Vegetasi Mereduksi Bising di Permukiman (Sumber: Grey dan Deneke, 1978) 57 Analisis Fungsi Ekologi RTH Peredam Kebisingan Bukit Golf Hijau (BGH) adalah salah satu cluster di Sentul City dimana penghuninya sudah cukup banyak yang menempati rumah-rumah disini. Mayoritas penghuninya

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MASALAH CHEST FREEZER AQUA

PENYELESAIAN MASALAH CHEST FREEZER AQUA PENYELESAIAN MASALAH CHEST FREEZER AQUA. Pengunci Pintu. Pintu (dengan busa). Keranjang. Bodi ( dengan busa) 5. Kaki Roda 6. Pengatur Suhu 6 AQF-00(W) AQF-60(W) AQF-00(W) AQF-0(W) AQF-0(W) AQF-500(W) AQF-75(W)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat sekarang ini sangat tergantung dengan energi listrik. Penggunaan energi listrik sekarang ini dirasa terlalu berlebihan atau bisa dibilang terlalu

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUISIONER DATA UMUM PKL DI KOTA BOGOR

LAMPIRAN KUISIONER DATA UMUM PKL DI KOTA BOGOR 80 LAMPIRAN Lampiran 1 Kuisioner untuk KUISIONER DATA UMUM DI KOTA BOGOR A. IDENTIFIKASI RESPONDEN A.1. Nama Responden : A.2. Alamat : A.3. Jenis Kelamin : 1 Laki-laki 2 Perempuan A.4. Umur Bapak/Ibu :.Tahun

Lebih terperinci

Bab III ENERGI LISTRIK

Bab III ENERGI LISTRIK Bab III ENERGI LISTRIK Daftar isi Energi Listrik Perubahan Listrik Menjadi Kalor Daya Listrik Hemat Energi Energi Listrik Hukum kekekalan energi Energi tidak dapat dibuat dan dimusnahkan, tetapi dapat

Lebih terperinci

UNIVERSAL DOK UNTUK IPOD PETUNJUK PENGGUNAAN. Model No. : ID30

UNIVERSAL DOK UNTUK IPOD PETUNJUK PENGGUNAAN. Model No. : ID30 UNIVERSAL DOK UNTUK IPOD PETUNJUK PENGGUNAAN Model No. : ID30 PETUNJUK KEAMANAN 1. Air dan Lembab Jangan gunakan unit dekat dengan air seperti dekat dengan kamar mandi, dapur, meja makan, mesin cuci, kolam

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN 2012 FORMULIR RKA-SKPD 2.2.1 Urusan Pemerintahan : 1.13 URUSAN WAJIB Sosial Organisasi Sub Organisasi Program

Lebih terperinci

Prinsip Kerja, Sejarah Dan Pengertian Rice Cooker

Prinsip Kerja, Sejarah Dan Pengertian Rice Cooker Prinsip Kerja, Sejarah Dan Pengertian Rice Cooker Rice Cooker atau penanak nasi merupakan alat rumah tangga listrik yang berguna untuk memasak nasi. Meskipun tujuan utama alat ini adalah untuk memasak

Lebih terperinci

Perawatan Kodak Scanner seri i2000

Perawatan Kodak Scanner seri i2000 Perawatan Kodak Scanner seri i2000 Persyaratan Sistem: Berikut ini adalah konfigurasi sistem minimum yang disarankan untuk menjalankan Kodak scanner i2400/i2600/i2800. prosesor dan memori yang direkomendasikan:

Lebih terperinci

SKRIPSI JEJAK KARBON (CARBON FOOTPRINT) DARI CIVITAS AKADEMIKA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA. Disusun oleh : Violeta Hardiyanti NPM :

SKRIPSI JEJAK KARBON (CARBON FOOTPRINT) DARI CIVITAS AKADEMIKA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA. Disusun oleh : Violeta Hardiyanti NPM : SKRIPSI JEJAK KARBON (CARBON FOOTPRINT) DARI CIVITAS AKADEMIKA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA Disusun oleh : Violeta Hardiyanti NPM : 080801039 UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOBIOLOGI

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini diuraikan mengenai analisis dan interpretasi hasil perhitungan dan pengolahan data yang telah dilakukan pada bab IV. Analisis dan interpretasi hasil akan

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 3. MELAKUKAN PENGAMATANLatihan Soal Menyimpan dalam kedaan off merupakan salah satu cara memperlakukan alat...

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 3. MELAKUKAN PENGAMATANLatihan Soal Menyimpan dalam kedaan off merupakan salah satu cara memperlakukan alat... 1. Alat dari bahan gelas aman apabila dibawa dengan... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 3. MELAKUKAN PENGAMATANLatihan Soal 3.1 Satu Tangan Dua Tangan Dua Jari Lima Jari Alat-alat laboratorium dari bahan gelas,

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 20 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Penutupan Lahan Kota Denpasar Hasil interpretasi dan analisis citra Landsat 7 ETM bulan Oktober tahun 2009, Kota Denpasar mempunyai luas wilayah 12.891,6 ha. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 6 PERUBAHAN BENTUK ENERGI

BAB 6 PERUBAHAN BENTUK ENERGI BAB 6 PERUBAHAN BENTUK ENERGI A. Bentuk Energi Energy merupakan suatu kemampuan untuk melakukan kerja. Contohnya: a. Manusia bekerja karena memiliki energy yang berasal dari zat makanan b. Mesin mobil

Lebih terperinci

TENTANG PENGHE. : a. Peraturan. b. menetapkan. Gubernur : 1. Pemerintah. Menimbang. tentang. Nomor ); 4. Tahun. Prov Jatim

TENTANG PENGHE. : a. Peraturan. b. menetapkan. Gubernur : 1. Pemerintah. Menimbang. tentang. Nomor ); 4. Tahun. Prov Jatim GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG PENGHE EMATAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWAA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

HEMAT ENERGI = Kurangi Polusi

HEMAT ENERGI = Kurangi Polusi panduan praktis untuk HIDUP lebih HIJAU HEMAT ENERGI = Kurangi Polusi Krisis energi telah melanda negeri ini. Diperlukan sebuah tindakan bersama guna mengatasi krisis tersebut. Dengan menghemat energi,

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Ir. Erlinda Muslim, MEE Nip : Departemen Teknik Industri-Fakultas Teknik-Universitas Indonesia 2008

Disusun Oleh: Ir. Erlinda Muslim, MEE Nip : Departemen Teknik Industri-Fakultas Teknik-Universitas Indonesia 2008 Disusun Oleh: Ir. Erlinda Muslim, MEE Nip : 131 803 987 Departemen Teknik Industri-Fakultas Teknik-Universitas Indonesia 2008 1 KEBIJAKSANAAN ENERGI 1. Menjamin penyediaan di dalam negeri secara terus-menerus

Lebih terperinci

Wiwi Widia Astuti (E1A012060) :Pengetahuan Lingkungan ABSTRAK

Wiwi Widia Astuti (E1A012060) :Pengetahuan Lingkungan ABSTRAK Nama NIM Tugas :Wiwi Widia Astuti :E1A012060 :Pengetahuan Lingkungan ABSTRAK Dalam beberapa tahun terakhir, isu pemanasan global semakin sering dibicarakan baik dalam skala kecil sampai tingkat internasional.

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4 1. Cara aman membawa alat gelas adalah dengan... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4 Satu tangan Dua tangan Dua jari Lima jari Kunci Jawaban : B Alat-alat

Lebih terperinci

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep perancangan mengacu pada karakteristik arsitektur organik, yaitu 1. Bukan meniru bentuk dari alam tapi mengembangkan prinsip yang ada di alam Mengembangkan

Lebih terperinci

BAB IV MENGENAL FISIK LEMARI ES

BAB IV MENGENAL FISIK LEMARI ES BAB IV MENGENAL FISIK LEMARI ES Mengenal fisik lemari es sangat diperlukan baik oleh pemilik atau calon tukang servis. Pada saat melakukan pemeliharaan terkadang kita dituntut untuk bisa membuka bagian-bagian

Lebih terperinci

LISTRIK DALAM RUMAH TANGGA

LISTRIK DALAM RUMAH TANGGA LISTRIK DALAM RUMAH TANGGA PENDAHULUAN Kamu telah mengetahui dan memahami bahwa manusia pada saat ini dan saat yang akan datang selalu membutuhkan listrik, baik di rumah, di kantor, di pabrik, di sekolah,

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI ATRIBUT GREEN CITY DI KOTA SRAGEN (PENEKANAN PADA RTH JALUR HIJAU DAN JALUR BIRU)

IDENTIFIKASI ATRIBUT GREEN CITY DI KOTA SRAGEN (PENEKANAN PADA RTH JALUR HIJAU DAN JALUR BIRU) 149 IDENTIFIKASI ATRIBUT GREEN CITY DI KOTA SRAGEN (PENEKANAN PADA RTH JALUR HIJAU DAN JALUR BIRU) Rizqi Azhar Al Habib, Qomarun Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

IV. Pemilihan Tanaman Lanskap Kota

IV. Pemilihan Tanaman Lanskap Kota Lanskap Perkotaan (Urban Landscape) IV. Pemilihan Tanaman Lanskap Kota Dr. Ir. Ahmad Sarwadi, MEng. Siti Nurul Rofiqo Irwan,S.P., MAgr, PhD. Tujuan Memahami kriteria tanaman Lanskap Kota Mengetahui berbagai

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam konsep dasar pada perancangan Fashion Design & Modeling Center di Jakarta ini, yang digunakan sebagai konsep dasar adalah EKSPRESI BENTUK dengan

Lebih terperinci

Gambar 26. Material Bangunan dan Pelengkap Jalan.

Gambar 26. Material Bangunan dan Pelengkap Jalan. KONSEP Konsep Dasar Street furniture berfungsi sebagai pemberi informasi tentang fasilitas kampus, rambu-rambu jalan, dan pelayanan kepada pengguna kampus. Bentuk street furniture ditampilkan memberikan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU

BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU 3.1. Tinjauan Tema a. Latar Belakang Tema Seiring dengan berkembangnya kampus Universitas Mercu Buana dengan berbagai macam wacana yang telah direncanakan melihat

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara anggap benar.

KUESIONER PENELITIAN. tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara anggap benar. KUESIONER PENELITIAN Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe pilihan. Pada tipe pilihan berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara anggap benar. A. Pertanyaan Umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Ventilasi suatu bangunan merupakan salah satu elemen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Ventilasi suatu bangunan merupakan salah satu elemen penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ventilasi suatu bangunan merupakan salah satu elemen penting dalam kenyamanan penggunaan bangunan tersebut oleh penghuni. Peletakan ventilasi yang baik dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1. Dasar Perencanaan Dalam perencanaan rumah susun bersubsidi kriteria utama yang diterapkan adalah : Dapat mencapai kenyamanan di dalam ruang bangunan yang berada pada iklim

Lebih terperinci

3M WATER ALL NEW 3M GRAND HCD

3M WATER ALL NEW 3M GRAND HCD Buku Petunjuk Penggunaan 3M WATER ALL NEW 3M GRAND HCD 1 Daftar Isi INFORMASI MENGENAI KESELAMATAN... 2 PERINGATAN... 3 PERHATIAN... 4 NAMA KOMPONEN... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. ALIRAN AIR DIAGRAM SKEMATIK...

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama.

I. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring perkembangan zaman, ketergantungan manusia terhadap energi sangat tinggi. Sementara itu, ketersediaan sumber energi tak terbaharui (bahan bakar fosil) semakin menipis

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN Lemari Pendingin 2 pintu Bebas Bunga Es (No Frost)

PETUNJUK PENGGUNAAN Lemari Pendingin 2 pintu Bebas Bunga Es (No Frost) PETUNJUK PENGGUNAAN Lemari Pendingin 2 pintu Bebas Bunga Es (No Frost) DAFTAR ISI FITUR 2 PEMASANGAN 5 PENGOPERASIAN 6 MEMBERSIHKAN 8 PERINGATAN 9 PEMECAHAN MASALAH 10 No. Pendaftaran: PEMECAHAN MASALAH

Lebih terperinci

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur.

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur. KALOR Tujuan Pembelajaran: 1. Menjelaskan wujud-wujud zat 2. Menjelaskan susunan partikel pada masing-masing wujud zat 3. Menjelaskan sifat fisika dan sifat kimia zat 4. Mengklasifikasikan benda-benda

Lebih terperinci

11. PEMECAHAN MASALAH

11. PEMECAHAN MASALAH 11. PEMECAHAN MASALAH Sejumlah masalah terjadi akibat kurangnya pemeliharaan yang sederhana, atau tidak terperhatikan, yang sesungguhnya dapat dengan mudah diselesaikan tanpa memanggil teknisi. Sebelum

Lebih terperinci