METODOLOGI. Tempat dan Waktu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODOLOGI. Tempat dan Waktu"

Transkripsi

1 19 METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah pengadaan bahan tanaman yang dilakukan di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pertanian Cianjur. Tahap kedua adalah perlakuan percobaan pemaparan (exposure) 15 N, yang dilakukan di Pusat Antar Universitas Hayati (PAU Hayati), IPB. Tahap ketiga analisis jumlah 15 N yang diserap oleh tanaman yang dilakukan di Kantor Nuklear Malaysia dan analisis faktor tanaman (pengukuran luas stomata dan pengukuran laju respirasi) dilakukan di Laboratorium Bioteknologi P4TK Pertanian Cianjur dan di Balai Tanaman Obat dan Aromatik (BALITRO) Bogor. Penelitian dilaksanakan ± selama 6 bulan. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa bahan tanaman jenis leguminosae/fabaceae sebanyak 8 jenis tanaman, gas 15 NO 2 (99% atom 15 N). Alat untuk analisis ukuran stomata dan laju respirasi adalah, mikroskop digital, gunting, kutek bening, isolatif bening, kaca obyek, Portable Photosyntesis System type LI-6400 dan Cup leaf chamber. Alat yang digunakan untuk mengetahui serapan polutan 15 NO 2 oleh tanaman adalah environmental testing chamber (Ogawa Seiki 6328), gas chamber (bilik gas), lampu pijar, kompor listrik untuk pemanas, thermometer, higrometer, lux meter, pompa vakum, tabung gas 15 NO 2, sampling line, timbangan digital, small cup, oven, peralatan analisis N total, leaf area meter dan spektrometer emisi (NOI-6PC Analyzer). Batasan Penelitian Penelitian dibatasi dengan studi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan gas NO 2 oleh daun pada tanaman jenis leguminosae

2 20 yang meliputi faktor tanaman (ukuran stomata dan laju respirasi) dan faktor lingkungan yang meliputi, suhu udara. Tahapan Penelitian Penelitian dimulai dengan pangadaan bahan tanam melalui stek atau biji, sampai tanaman mencapai tinggi cm. Setelah tanaman mencapai ketinggian yang sudah ditentukan, kemudian dilakukan perlakuan percobaan terhadap tanaman dalam bilik gas yang meliputi perlakuan pemaparan gas NO 2 bertanda 15 N dan analisa kandungan 15 N dalam jaringan. Metode pemaparan digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan gas 15 N oleh tanaman. Metode pemaparan gas 15 N dilakukan dalam bilik gas kedap udara dengan menggunakan gas NO 2 berlabel 15 N (99% atom 15 N). Pengaturan suhu dan kelembaban dalam bilik gas dilakukan secara manual, sehingga dapat dicapai kondisi lingkungan yang diinginkan. Pemilihan dan Pemeliharaan Tanaman Pemilihan bahan tanam untuk mencari tanaman yang berpotensi pada jalur hijau jalan didasarkan pada jenis tanaman atau pohon yang mempunyai kemampuan tinggi dalam mengikat nitrogen dari udara bebas (family leguminoceae/fabaceae) dan mempunyai tingkat pertumbuhan yang cepat. Dari hasil pemilihan ini diperoleh 8 spesies tanaman yang akan dikelompokkan berdasarkan klasifikasi ukuran stomata dan laju respirasi, dari ke 8 tanaman tadi diambil 4 tanaman yang mewakili masing-masing klasifikasi tersebut, kemudian diperlakukan dengan gas 15 N (Tabel 2). Persiapan bahan tanam sampai pemeliharaan tanaman dilakukan di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pertanian (VEDCA) Cianjur.

3 21 Pengadaan bahan tanaman sampai tanaman mencapai tinggi cm Pengelompokan tanaman menurut klasifikasi ukuran stomata dan laju respirasi Analisis faktor tanaman (ukuran stomata) Penyiapan sampel Perlakuan pemaparan gas 15 NO 2 dalam bilik gas pada kondisi suhu yang sudah ditentukan (30 C dan 20 C) Analisis faktor tanaman (laju respirasi) dengan portable photosyntesis system type LI-6400 Mengukur luas stomata di bawah mikroskop digital model axioskop Penyiapan sampel untuk analisis N total Analisis jumlah 15 N yang diserap oleh tanaman (metode Kjeldahl) Penyiapan sampel untuk analisis 15 N Analisis kandungan 15 N (spektrometer emisi) Perhitungan jumlah serapan 15 N per bobot daun µg/g Faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan Gas NO 2 Gambar 1. Alur Pikir Penelitian

4 22 Tanaman yang digunakan diperbanyak dengan cara stek batang atau biji. Tanaman di tanam di dalam pot yang diisi dengan media tanam yang terdiri dari campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan (v/v) = 4 : 1. Tanaman dipelihara dengan kondisi lingkungan yang seragam di dalam tempat pesemaian sampai umur 3-4 bulan dengan ketinggian tanaman mencapai ± cm. Setelah tanaman mencapai ketinggian yang diinginkan, maka dilakukan pemaparan gas 15 N dalam bilik gas sesuai dengan tahapan pemaparan gas 15N. Tabel 2. Jenis tanaman yang dianalisis No Nama Lokal Flamboyan Gamal Asam Jawa Saga pohon Lamtoro Petai Sengon Kaliandra Nama Latin Family Delonix regia (Bojer ex Hook) Rafin Gliricidia sepium (Jacq.) Kunth ex Walp Tamarindus indica L Adenantera povonina L Leucaena leucephala (Lamk.) de Wit Parkia speciosa Hassk Paraseriathes falcataria L Calliandra surinamensis Gambar 2. Jenis Tanaman yang Dianalisis Analisis Faktor Tanaman Faktor tanaman yang dianalisis meliputi ukuran stomata dan laju respirasi. Sampel daun yang akan dianalisa stomatanya diolesi dengan kuteks bening di

5 23 bagian permukaan bawah daun hingga benar-benar kering, setelah kering tutup dengan isolatip bening, kemudian tarik isolatip tersebut secara hati-hati sampai kuteks yang menempel pada permukaan daun terbawa/terangkat menempel pada isolatip. Hasil olesan kuteks yang menempel pada isolatip diletakkan pada kaca obyek sebagai preparat. Kemudian preparat diamati di bawah mikroskop digital dengan pembesaran 400 kali. Pengamatan stomata pada setiap jenis tanaman dilakukan sebanyak 3 kali pada bidang pandang yang berbeda (3 ulangan), dengan tujuan untuk mendapatkan nilai rata-rata luas stomata. Pengukuran laju respirasi tanaman diukur dengan menggunakan Portable Photosyntesis System type LI Daun tanaman yang akan dianalisis dimasukkan ke dalam cup (leaf chamber) atau dijepit sebagian daunnya yang dihubungkan dengan monitor recording data untuk membaca nilai pengukuran. Parameter yang akan diukur diatur melalui keypad LI-6400, sedangkan suhu udara dan suhu daun dapat diukur dan dapat dilihat secara langsung pada monitor recording data. (Gambar 3) Gambar 3. Cup/ leaf chamber (kiri), dan monitor Recording data (kanan) Perlakuan Gas 15 N dalam Bilik Gas Perlakuan gas 15 NO 2 dilakukan dengan pemaparan gas 15 NO 2 pada tanaman dalam bilik gas untuk meneliti pengaruh tanaman, yaitu ukuran stomata, laju respirasi dan pengaruh lingkungan, yaitu suhu terhadap serapan gas 15 NO 2.

6 24 Lingkungan Dalam Bilik Gas Untuk mengetahui pengaruh serapan gas 15 N oleh tanaman, perlakuan percobaan dilakukan dalam 2 Gas Chamber (bilik gas) yang ditempatkan dalam Environmental Testing Chamber (Ogawa Seiki 6328). Bilik gas 1 sebagai ulangan 1 dan bilik gas 2 sebagai ulangan 2. Bilik gas yang digunakan dalam penelitian ini terbuat dari flexy glass dengan ketebalan 4 mm dan volume 1000 liter, dengan ukuran lebar 0,6 m, panjang 1,30 m dan tinggi 1,30 m. Pada setiap bilik gas ditempatkan 4 kipas angin kecil (diameter 8 cm) dan satu kipas angin besar (diameter 20 cm). Kipas angin besar dijalankan selama 5 (lima) menit pertama untuk mengaduk dan meratakan penyebaran gas 15 N, sedangkan kipas angin kecil dijalankan selama masa percobaan. Selama percobaan, intensitas cahaya yang digunakan adalah 1000 lux (kondisi terang) yang dapat diatur secara manual melalui pengurangan dan penambahan lampu pijar yang digunakan dan diukur pada ketinggian 100 cm di atas lantai ruang bilik gas. Suhu diatur dan disesuaikan dengan tingkat perlakuan suhu yang akan dilakukan, yaitu 30 C dan 20 C, dan kelembaban relatif udara pada awal perlakuan 60% yang diatur secara manual. Environmental Testing Chamber digunakan untuk mengontrol suhu dan kelembaban awal dalam bilik gas. Sedangkan untuk mengatur suhu digunakan kompor listrik dan lampu pijar. Konsentrasi gas 15 N sebesar 3 ppm (v/v). Gas Chamber (bilik gas) ditunjukkan pada gambar 4. Gambar 4. Bilik gas (Gas Chamber )

7 25 Perlakuan Percobaan Perlakuan percobaan meliputi faktor tanaman dan faktor lingkungan yang diukur pada semua tanaman jenis leguminosae/fabaceae, yaitu : 1. Faktor Tanaman, meliputi : Ukuran stomata Laju respirasi 2. Faktor Lingkungan (suhu) Kondisi suhu tinggi (30 C) dan suhu rendah (20 C) Pada setiap perlakuan pemaparan, 4 macam tanaman yang berbeda dimasukkan ke dalam bilik gas 1 dan bilik gas 2, sehingga dalam sekali pemaparan berjumlah 8 tanaman. Setiap tanaman yang akan dipaparkan dengan gas 15 N dibungkus/ditutup bagian media tanamnya (permukaan media dan pot tanaman) untuk menghindari penyerapan gas 15 N oleh tanah. Kemudian kedua pintu bilik gas ditutup rapat dengan menggunakan isolatif hingga kondisi dalam bilik gas kedap udara, dan kondisinya diatur disesuaikan dengan kondisi yang diinginkan. Setelah itu dilakukan pemaparan gas 15N pada tanaman. Gambar 5. Penutupan Media Tanam/Pot dengan Plastik

8 26 Pemaparan Gas 15 NO 2 Gas 15 NO 2 (99 % atom 15 N) diambil dari tabung melalui sampling line dengan menggunakan syringe 5 cc (Hamilton gastight syringe). Pengambilan gas 15 N dari sampling line melalui selang plastik yang dihubungkan dengan pompa vacum dan tabung gas 15 N. (Gambar 6). Tahapan pengambilan gas 15 N adalah sebagai berikut : 1. Buka kran sampling line 2. Jalankan pompa vacum sampai tekanan menunjukkan -76 mmhg untuk mengosongkan sampling line dari udara 3. Tutup kran sampling line 4. Buka kran gas 15 N untuk mengalirkan gas ke sampling line, sampai tekanan menunjukkan 0 mmhg 5. Tutup kran tabung gas 6. Ambil gas dengan menggunakan syringe 5 cc (Hamilton gastight syringe), melalui sumbat karet yang terdapat pada sampling line, kemudian disuntikkan ke dalam bilik gas dengan konsentrasi perlakukan 15 N sebesar 3 ppm dan dipaparkan selama 60 menit. Dalam penelitian ini, untuk mengukur kemampuan tanaman menyerap gas N0 2 digunakan konsentrasi gas N0 2 yang tinggi yaitu 3 ppm dan dilakukan dalam periode perlakuan yang singkat yaitu 60 menit. Nilai baku mutu lingkungan di negara kita untuk gas Nitrogen Oksida (NOx) yang diperkenankan adalah 0,05 ppm. Dengan demikian konsentrasi gas yang digunakan dalam penelitian ini lebih tinggi dari kondisi yang diperkenankan di lapangan.

9 Keterangan : 1. Pressure gauge 2. Sampling line 3. Sumbat karet 4. Syringe 5. Kran sampling line 6. Selang pompa vacum 7. Tabung gas 15 NO 2 8. Kran gas 7 6 Gambar 6. Tabung gas 15 NO 2 dan sampling line Analisis Kandungan 15 N Dalam Jaringan Tanaman yang telah di perlakukan dengan gas 15 N selama 60 menit, dikeluarkan dari bilik gas dan dipisahkan bagian batang, daun dan akar untuk di analisis kadar nitrogennya. Sebelum daun tanaman dikeringkan, terlebih dahulu dihitung luas daunnya, kemudian sampel daun, batang dan akar dikeringkan dalam oven 80 C selama 48 jam. Berat kering bagian-bagian tanaman tersebut diukur beratnya dengan menggunakan timbangan digital, kemudian dihaluskan. Gambar 7. Leaf Area Meter (pengukuran luas daun)

10 28 Kadar N-total dianalisis dengan metode Kjeldahl. Persen kelimpahan atom 15 N sampel dianalisis dengan menggunakan spektrometer emisi NOI-6PC Analyzer. (Gambar 8). Jumlah Nitrogen yang berasal dari gas 15 NO 2 dihitung menurut rumus sebagai berikut : N dari 15 NO 2 = % kelimpahan atom 15 N sampel % kelimpahan atom 15 N dari gas 15 NO 2 x N total % kelimpahan atom 15 N sampel = % atom 15 N sampel - % atom 15 N blanko % kelimpahan atom 15 N blanko yang digunakan adalah nilai atom 15 N di alam yang bernilai 0,367 % atom, nilai serapan 15 N adalah jumlah kandungan 15 N pada daun, batang dan akar dibagi dengan bobot kering daun. Setelah di dapat kandungan atom 15 N (mg), dilakukan perhitungan jumlah serapan 15 N (µg) per bobot daun, sehingga di dapat jumlah serapan 15 N (µg/g). Untuk mengetahui besarnya nilai indeks serapan pada setiap spesies tanaman dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Nilai Indeks serapan = Nilai serapan Luas stomata x jumlah stomata Gambar 8. Spektrometer Emisi NOI-6PC Analyzer Pengaturan Faktor Lingkungan (suhu) Environmental Testing Chamber (Ogawa Seiki 6328) mempunyai unit pengatur suhu dan kelembaban udara, sehingga pengaturan suhu perlakuan dapat dilakukan dengan mengatur suhu pada Environmental Testing Chamber tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengelompokan tanaman

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengelompokan tanaman 29 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengelompokan tanaman Hasil pengamatan yang telah dilakukan terhadap sampel daun untuk mengetahui ukuran stomata/mulut daun, dapat dilihat pada tabel 3. Pada tabel 3 ditunjukkan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Metode Penelitian 9 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2005 sampai Pebruari 2006. Tempat penelitian di Kebun Tajur I UPT Kebun Percobaan IPB Unit Kegiatan Pusat Kajian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada beberapa lokasi yaitu: (1) rumah kaca Program Studi Analisis Lingkungan, FMIPA, IPB, (2) Kebun Percobaan Sindangbarang, (3)

Lebih terperinci

METODE Lokasi dan Waktu Materi Penelitian Alat Perlakuan

METODE Lokasi dan Waktu Materi Penelitian Alat Perlakuan METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada lahan pasca tambang semen yang terdapat di PT. Indocement Tunggal Prakasa, desa Citereup, Bogor. Penelitian ini dimulai pada bulan Februari sampai

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan Januari 2009 sampai dengan bulan Agustus 2009 di Laboratorium Bioteknologi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dua bulan yaitu dari bulan Maret sampai bulan Mei Tanah, Pasir dan pupuk kandang sebagai media tanam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dua bulan yaitu dari bulan Maret sampai bulan Mei Tanah, Pasir dan pupuk kandang sebagai media tanam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Penelitian Tanaman Serealia (BALITSEREAL), Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan dan dilaksanakan selama dua

Lebih terperinci

PENGARUH JENIS VEGETASI DAN SUHU LINGKUNGAN TERHADAP PENYERAPAN POLUTAN GAS NO 2

PENGARUH JENIS VEGETASI DAN SUHU LINGKUNGAN TERHADAP PENYERAPAN POLUTAN GAS NO 2 PENGARUH JENIS VEGETASI DAN SUHU LINGKUNGAN TERHADAP PENYERAPAN POLUTAN GAS NO 2 Oleh : DUDUN ABDURAHIM SEKOLAH PASCASARJANA INSTITTUT PERTANIAN BOGOR 2010 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Pengujian kualitas fisik telur dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Pengujian kualitas kimia telur dilakukan

Lebih terperinci

.- MEMPENGARUHI KEMAMPUAN TANAMAN DALAM MENYERAP POLUTAN GAS NOz

.- MEMPENGARUHI KEMAMPUAN TANAMAN DALAM MENYERAP POLUTAN GAS NOz FAKTOR TANAMAN DAN FAKTOR LINGKUNGAN YANG.- MEMPENGARUHI KEMAMPUAN TANAMAN DALAM MENYERAP POLUTAN GAS NOz OLEH : ASTRA DWI PATRA PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2002 ABSTRAK ASTRA DWI PATRA.

Lebih terperinci

3. BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga bulan Juni 2012

3. BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga bulan Juni 2012 11 3. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga bulan Juni 2012 bertempat di Laboratorium Kultivasi Mikroalga di Pusat Penelitian Surfaktan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini terdiri dari 4 titik yaitu Titik 1 (Simpang Lima

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini terdiri dari 4 titik yaitu Titik 1 (Simpang Lima 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Lokasi dalam penelitian ini terdiri dari 4 titik yaitu Titik 1 (Simpang Lima Agusalim), Titik 2 (kompleks Universitas Negeri Gorontalo),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah terapan.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah terapan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah terapan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, karena pada

Lebih terperinci

TRANSPIRASI TUMBUHAN. Tujuan : - Mengukur laju transpirasi pada dua jenis tumbuhan, yaitu Acalypha sp. dan Bauhemia sp.

TRANSPIRASI TUMBUHAN. Tujuan : - Mengukur laju transpirasi pada dua jenis tumbuhan, yaitu Acalypha sp. dan Bauhemia sp. TRANSPIRASI TUMBUHAN Tujuan : - Mengukur laju transpirasi pada dua jenis tumbuhan, yaitu Acalypha sp. dan Bauhemia sp. - Membandingkan laju transpirasi pada dua jenis tumbuhan. - Mengamati jumlah stomata

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan Januari 2013. Proses penyemaian, penanaman, dan pemaparan dilakukan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE 10 III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan mulai bulan November 2010 sampai dengan Juni 2011. Lokasi penelitian terletak di Desa Bantar Kambing, Kecamatan Ranca Bungur,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif yaitu mengadakan kegiatan pengumpulan dan analisis data yang bertujuan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Unit Pendidikan dan Penelitian Peternakan (UP3) Jonggol, Laboratorium Biologi Hewan Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. WAKTU DAN TEMPAT Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2009 hingga bulan Mei 2010 di rumah kaca Kebun Percobaan IPB Cikabayan, Kampus Dramaga, Bogor dan Balai Penelitian Tanaman

Lebih terperinci

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk Standar Nasional Indonesia Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk ICS 65.020.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pencemaran Udara

TINJAUAN PUSTAKA Pencemaran Udara 5 TINJAUAN PUSTAKA Pencemaran Udara Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan

Lebih terperinci

1. Benuang Bini (Octomeles Sumatrana Miq) Oleh: Agus Astho Pramono dan Nurmawati Siregar

1. Benuang Bini (Octomeles Sumatrana Miq) Oleh: Agus Astho Pramono dan Nurmawati Siregar 1. Benuang Bini (Octomeles Sumatrana Miq) Oleh: Agus Astho Pramono dan Nurmawati Siregar Nama Daerah : Benuang bini, benuwang, banuang, bunuang, benua, wenuang Nama Ilmiah : Octomeles Sumatrana Miq Family

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House dan Laboratorium penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House dan Laboratorium penelitian III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House dan Laboratorium penelitian Fakultas Pertanian UMY, pada bulan Desember 2015 Maret 2016. B. Alat dan Bahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Menurut Suryana (2010, hlm 18) Metode deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Metode

BAB III METODE. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Metode BAB III METODE A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Metode eksperimen adalah metode yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Suka Jaya, Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Lampung Barat. Identifikasi

III. METODE PENELITIAN. Suka Jaya, Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Lampung Barat. Identifikasi 12 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan sampel buah kopi dilakukan pada perkebunan kopi rakyat di Desa Suka Jaya, Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Lampung Barat. Identifikasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT C. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT C. METODE PENELITIAN III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT Bahan baku utama yang digunakan pada penelitian ini adalah rimpang jahe segar yang diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman Aromatik dan Obat (Balitro) Bogor berumur 8

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Desa Marga Agung, Kecamatan Jati Agung

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Desa Marga Agung, Kecamatan Jati Agung III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Marga Agung, Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan dan Laboratorium Rekayasa Sumber Daya Air dan Lahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Perlakuan bibit pada kondisi tergenang

BAB III METODOLOGI Perlakuan bibit pada kondisi tergenang BAB III METODOLOGI 1.1 Tempat dan waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB selama 4 bulan mulai dari bulan Januari sampai dengan bulan April

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. menguji kadar air nilam dengan metode Bindwell-Sterling

III. METODOLOGI. menguji kadar air nilam dengan metode Bindwell-Sterling III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Nilam kering yang berasal dari Kabupaten Kuningan. Nilam segar yang terdiri dari bagian daun dan batang tanaman

Lebih terperinci

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri ICS 13.040.40 Badan Standardisasi Nasional

Lebih terperinci

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan bulan Juli sampai Agustus 2015 di Green House dan

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan bulan Juli sampai Agustus 2015 di Green House dan III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan bulan Juli sampai Agustus 2015 di Green House dan Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian UMY. B. Bahan dan Alat Penelitian

Lebih terperinci

I. METODE PENELITIAN. Pasca Panen Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

I. METODE PENELITIAN. Pasca Panen Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. I. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2012 sampai April 2012 di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Pertanian, dan Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April Penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April Penelitian ini 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April 2013. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas MIPA. B.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di jalur hijau jalan yang terdapat di Jalan Tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi). Analisis konsentrasi partikel timbal udara dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB 111 BAHAN DAN METODE

BAB 111 BAHAN DAN METODE BAB 111 BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca dan Laboratorium Tanah Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Riau Jl. Bina Widya Km

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian Percobaan I: Pengaruh Tingkat Berbuah Sebelumnya dan Letak Strangulasi Terhadap Pembungaan Jeruk Pamelo Cikoneng

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian Percobaan I: Pengaruh Tingkat Berbuah Sebelumnya dan Letak Strangulasi Terhadap Pembungaan Jeruk Pamelo Cikoneng BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada areal pertanaman jeruk pamelo di lahan petani Desa Bantarmara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat dengan ketinggian tempat

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat penelitian Penelitian dilaksanakan di kebun penelitian Fakultas Pertanian, Universitas Lampung di belakang Masjid Alwasi i (komplek perumahan dosen), dari bulan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di net house Gunung Batu, Bogor. Analisis tanah dilaksanakan di Laboratorium Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Institut Pertanian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai bulan Mei 2011 bertempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai bulan Mei 2011 bertempat 20 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai bulan Mei 2011 bertempat di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.40 Badan Standardisasi

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian BAHAN DAN METODE 10 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor dan Rumah Kaca Instalasi

Lebih terperinci

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.40 Badan Standardisasi Nasional

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Parameter pertumbuhan yang diamati pada penelitian ini adalah diameter batang setinggi dada ( DBH), tinggi total, tinggi bebas cabang (TBC), dan diameter tajuk.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan perlakuan yang terdiri dari dua faktor dengan tiga kali ulangan.faktor pertama

Lebih terperinci

bio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN

bio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN III. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1 Bahan Bahan yang digunakan antara lain daun salak [Salacca zalacca (Gaertn.) Voss] kultivar Kedung Paruk,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret di daerah Jumantono, Karanganyar, dengan jangka waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jalur hijau di sepanjang jalan selain memberikan aspek estetik juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Jalur hijau di sepanjang jalan selain memberikan aspek estetik juga dapat BAB I PENDAHULUAN 1.I Latar belakang Jalur hijau di sepanjang jalan selain memberikan aspek estetik juga dapat meningkatkan kualitas lingkungan. Tetapi keberadaan jalur hijau jalan pada saat ini di Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Proses pengambilan sampel dilakukan di Perairan Pulau Panggang, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta pada tiga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian ini termasuk eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian ini termasuk eksperimen BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian ini termasuk eksperimen karena telah dilakukan manipulasi terhadap objek penelitian dan terdapat kontrol

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Penelitian Pendahuluan

BAHAN DAN METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Penelitian Pendahuluan BAHAN DAN METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pada bulan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2015 di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2015 di Laboratorium III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2015 di Laboratorium Rekayasa Sumber Daya Air dan Lahan (RSDAL), Jurusan Teknik Pertanian, Universitas

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Bahan Alat Prosedur Larutan Peroksida Pemilihan Jenis Leguminosa Persiapan Media Tanam

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Bahan Alat Prosedur Larutan Peroksida Pemilihan Jenis Leguminosa Persiapan Media Tanam MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011 sampai bulan Maret 2012, bertempat di Laboratorium Lapang Agrostologi, Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Perah, Laboratorium

Lebih terperinci

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom Standar Nasional Indonesia Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih serta Laboratorium Pasca Panen, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Rumah Kaca Deparment

III. METODE PENELITIAN. Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Rumah Kaca Deparment III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Rumah Kaca Deparment Research and Development PT Great Giant Pineapple, Terbanggi Besar, Lampung Tengah sejak bulan September

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN BAHAN DAN METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai bulan Juni 2010 sampai dengan bulan Desember 2010 di kandang percobaan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Perkebunan Fakultas Pertanian, Unila dari Bulan Desember 2014 sampai Maret

III. BAHAN DAN METODE. Perkebunan Fakultas Pertanian, Unila dari Bulan Desember 2014 sampai Maret III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Percobaan ini dilaksanakan di Rumah Kaca dan Laboratorium Produksi Tanaman Perkebunan Fakultas Pertanian, Unila dari Bulan Desember 2014 sampai Maret

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Pada tugas akhir ini dilakukan analisis Nitrogen dioksida (NO2) pada proses pembakaran pembuatan genteng keramik di Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Kabupaten

Lebih terperinci

PENGARUH JENIS VEGETASI DAN SUHU LINGKUNGAN TERHADAP PENYERAPAN POLUTAN GAS NO 2

PENGARUH JENIS VEGETASI DAN SUHU LINGKUNGAN TERHADAP PENYERAPAN POLUTAN GAS NO 2 PENGARUH JENIS VEGETASI DAN SUHU LINGKUNGAN TERHADAP PENYERAPAN POLUTAN GAS NO 2 Oleh : DUDUN ABDURAHIM SEKOLAH PASCASARJANA INSTITTUT PERTANIAN BOGOR 2010 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah : 1. Kadar klorofil daun mahoni (Swietenia macrophylla King)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah : 1. Kadar klorofil daun mahoni (Swietenia macrophylla King) 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium jurusan biologi, Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo selama 2 Bulan. 3.2 Variabel Penelitian

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas 23 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Kampus Gedung Meneng, Bandar Lampung pada bulan Desember 2013

Lebih terperinci

BAB III METODE. 1. Waktu Penelitian : 3 bulan ( Januari-Maret) 2. Tempat Penelitian : Padukuhan Mutihan, Desa Gunungpring,

BAB III METODE. 1. Waktu Penelitian : 3 bulan ( Januari-Maret) 2. Tempat Penelitian : Padukuhan Mutihan, Desa Gunungpring, BAB III METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian : 3 bulan ( Januari-Maret) 2. Tempat Penelitian : Padukuhan Mutihan, Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Magelang dan Laboratorium FMIPA

Lebih terperinci

II. METODE PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN II. METODE PENELITIAN A. Materi dan Deskripsi Lokasi 1. Bahan Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah daun 10 kultivar kacang tanah ( kultivar Bima, Hypoma1, Hypoma2, Kancil, Kelinci, Talam,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. konsentrasi limbah cair tapioka (10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 0% atau kontrol)

BAB III METODE PENELITIAN. konsentrasi limbah cair tapioka (10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 0% atau kontrol) 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian disusun menggunakan metoda statistika rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor, dimana faktor yang diujikan adalah pengaruh konsentrasi

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE 15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011-Februari 2012. Proses penggorengan hampa keripik ikan tongkol dilakukan di UKM Mekar Sari,

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat 17 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Perlakuan iradiasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan lalu dibandingkan kerusakan

BAB III METODE PENELITIAN. dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan lalu dibandingkan kerusakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental laboratorik. Penelitian dilakukan dengan memberikan perlakuan pada sampel yang telah dibagi menjadi

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Lewikopo, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor yang terletak pada ketinggian

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu Tegi Kabupaten Tanggamus dan Laboratorium Nutrisi Ternak Perah Departemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan termasuk ke dalam penelitian deskriptif dengan kegiatan secara eksploratif yaitu observasi dengan mengambil sampel secara langsung.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Kendaraan bermotor merupakan

BAB I PENDAHULUAN. utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Kendaraan bermotor merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktivitas transportasi khususnya kendaraan bermotor merupakan sumber utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Kendaraan bermotor merupakan kendaraan yang digerakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2015, bertempat di

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2015, bertempat di III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2015, bertempat di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian dan Laboratorium Rekayasa Bioproses

Lebih terperinci

Lampiran 1. Penetapan Kadar Air Tanah (Sumber : Foth H.D,1984) - Ambil cawan 2 buah yang sudah diketahui beratnya.

Lampiran 1. Penetapan Kadar Air Tanah (Sumber : Foth H.D,1984) - Ambil cawan 2 buah yang sudah diketahui beratnya. Lampiran 1. Penetapan Kadar Air Tanah (Sumber : Foth H.D,1984) - Ambil cawan 2 buah yang sudah diketahui beratnya. - Kemudian diambil sampel tanah secara komposit (BTKU) sebanyak 10 g. - Cawan berisi tanah

Lebih terperinci

III.METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

III.METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di III.METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di lakukan di Laboratium Material Teknik, Universitas

Lebih terperinci

METODOLOGI Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Bahan tanaman Bahan kimia Peralatan Metode Penelitian

METODOLOGI Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Bahan tanaman Bahan kimia Peralatan Metode Penelitian METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Rumah Plastik di Kebun Percobaan Ilmu dan Teknologi Benih IPB, Leuwikopo, Dramaga, Bogor. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Maret sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan Oktober tahun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan Oktober tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan Oktober tahun 2015. Penelitian ini dilakukan di kawasan ekowisata jalur pendakian Cemoro

Lebih terperinci

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 4: Cara uji kadar uap air dengan metoda gravimetri

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 4: Cara uji kadar uap air dengan metoda gravimetri Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 4: Cara uji kadar uap air dengan metoda gravimetri ICS 13.040.40 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata...

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2015 sampai Agustus 2015 bertempat di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2015 sampai Agustus 2015 bertempat di III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2015 sampai Agustus 2015 bertempat di Laboratorium Rekayasa Sumber Daya Air dan Lahan (RSDAL) Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer

Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer Standar Nasional Indonesia Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juni 2014, bertempat di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juni 2014, bertempat di 10 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juni 2014, bertempat di Laboratorium Daya Alat dan Mesin Pertanian dan Laboratorium Rekayasa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman dan di Green

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman dan di Green III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman dan di Green House Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, di Desa Tamantirto,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga bulan September 2013 di

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga bulan September 2013 di III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga bulan September 2013 di laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen Jurusan Teknik Pertanian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan sampel yaitu, di sekitar kampus Universitas Pendidikan Indonesia,

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Pengujian dilakukan pada bulan Desember 2007 Februari 2008 bertempat di Laboratorium Energi dan Elektrifikasi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) yang

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian lapang dilaksanakan dari bulan Januari s.d. Juli 2010. Lokasi percobaan terletak di Perkebunan Kelapa Sawit PT. Ceria Prima II, Divisi

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Maret 2013 di

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Maret 2013 di III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Maret 2013 di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian Jurusan Teknik Pertanian,

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian UMY dan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian UMY dan III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian UMY dan Laboratorium Penelitian pada bulan Januari sampai April 2016. B. Bahan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode deskriptif kualitatif. Perlakuan dalam penelitian ini diulang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode deskriptif kualitatif. Perlakuan dalam penelitian ini diulang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan metode deskriptif kualitatif. Perlakuan dalam penelitian ini diulang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Pengambilan Data Metode Pengumpulan Data Vegetasi :

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Pengambilan Data Metode Pengumpulan Data Vegetasi : METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan Agustus 2008 sampai dengan Februari 2009. Penelitian dilakukan di rumah kaca Departemen Silvikultur Fakultas Kehutaan Institut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel bertempat di Soreang, Kabupaten Bandung. Sampel yang diambil berupa tanaman BDI. Penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai November 2010 di Greenhouse dan Laboraturium Wageningen IPB.

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai November 2010 di Greenhouse dan Laboraturium Wageningen IPB. III. METODOLOGI 3.1 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai November 2010 di Greenhouse dan Laboraturium Wageningen IPB. 3.2 ALAT DAN BAHAN Pada penelitian ini ada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di koridor samping Laboratorium Kekuatan Bahan dan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Penelitian. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang sungai Kali Pucang, Cilacap. Sampel yang diambil berupa tanaman

Lebih terperinci

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67% III. Metode Penelitian A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan Oktober 2013 bertempat di Desa Karanggeneng, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2015 di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2015 di 22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2015 di Green House Laboratorium Lapangan Terpadu dan Laboratorium Teknik Sumber Daya Air

Lebih terperinci

kurang dari 135 mg. Juga tidak boleh ada satu tablet pun yang bobotnya lebih dari180 mg dan kurang dari 120 mg.

kurang dari 135 mg. Juga tidak boleh ada satu tablet pun yang bobotnya lebih dari180 mg dan kurang dari 120 mg. PEMBAHASAN TABLET Setelah dilakukan uji granul dan granul dinyatakan layak untuk dikempa, proses yang selanjutnya dilakukan adalah pencetakan tablet sublingual famotidin. Sebelum pencetakan, yang dilakukan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Percobaan Penelitian dilaksanakan di lahan sawah Sanggar Penelitian, Latihan dan Pengembangan Pertanian (SPLPP) Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Lebih terperinci