PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP TINGKAT PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI PT. PANEN LESTARI INTERNUSA SOGO MEDAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP TINGKAT PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI PT. PANEN LESTARI INTERNUSA SOGO MEDAN"

Transkripsi

1 782 PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP TINGKAT PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI PT. PANEN LESTARI INTERNUSA SOGO MEDAN AMIR MAKHMUD ZAIN NASUTION *) *) Dosen Fakultas Ekonomi UNIVA MEDAN. NIDN : amirnasty13@gmail.com ABSTRAK Karyawan merupakan kunci penentu keberhasilan perusahaan. Untuk itu setiap karyawan selain dituntut untuk memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan, juga harus mempunyai pengalaman, motivasi, disiplin diri, dan semangat kerja tinggi, begitu juga hal di PT. Panen Lestari Internusa Sogo Medan yang merupakan wilayah penelitian ini dilakukan, Dalam penelitian dilakukan terhadap sampel yang mewakili populasinya. Pemilihan sampel untuk penelitian ini dilakukan secara Purposive Sampling yaitu populasi yang dijadikan sampel adalah populasi yang memenuhi kriteria tertentu dengan tujuan agar sampel yang diambil bisa lebih representatif dengan kriteria yang telah ditentukan. Dimana sampel dalam penelitian ini adalah 20% karyawan pada PT. Panen Lestari Internusa Sogo Medan (30 Orang Karyawan), hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Konstanta sebesar 21,007 artinya jika Komunikasi Organisasi (X) nilainya 0, maka produktivitas kerja karyawan (Y) nilainya 21,007, Koefisien regresi variabel komunikasi organisasi (X) sebesar 0,049 artinya jika variabel independen lainnya nilainya tetap komunikasi organisasi mengalami kenaikan 1%, maka produktivitas kerja karyawan (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,049. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara Komunikasi Organisasi dengan produktivitas kerja karyawan, semakin naik Komunikasi Organisasi kerja maka semakin naik produktivitas kerja karyawan, sedangkan R square untuk y (produktivitas kerja karyawan) adalah 0,009. Hal ini berarti 0,009 variabel produktivitas kerja karyawan (y) dipengaruhi oleh variabel kualitas Komunikasi Organisasi (x), nilai t-tabel dengan derajat bebas 30-2 = 28 dan taraf nyata 5% adalah 1,701.nilai t-hitung sebesar 0,496 dengan sig sebesar 0,624.artinya uji t-tabel bahwa variabel Komunikasi Organisasi pengaruh secara parsial terhadap produktivitas kerja karyawan dikarenakan dilihat dari tingkat signifikannya sebesar 0,624 yang mana < 0,05. Kata Kunci :Komunikasi Organisasi, Tingkat Produktivitas Kerja. 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah nasional yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia. Jumlah sumber daya manusia yang besar apabila dapat didayagunakan secara efektif dan

2 783 efisien akan bermanfaat untuk menunjang laju pembangunan nasional yang berkelanjutan. Agar sumber daya manusia yang handal diperlukan pendidikan yang berkualitas, penyediaan berbagai fasilitas sosial, dan lapangan pekerjaan yang memadai. Sumber daya Manusia (Karyawan) merupakan kunci penentu keberhasilan perusahaan. Untuk itu setiap karyawan selain dituntut untuk memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan, juga harus mempunyai pengalaman, motivasi, disiplin diri, dan semangat kerja tinggi. Selain Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, komunikasi dalam suatu organisasi juga merupakan hal utama yang tidak kalah pentingnya dalam mencapai tujuan organisasi. Hubungan komunikasi yang baik antara atasan dengan bawahan, bawahan dengan atasan, dan antara bawahan dengan bawahan dalam suatu organisasi sangat berpengaruh besar dalam menjembatani terciptanya peningkatan produktivitas kerja karyawan di dalam organisasi tersebut. Adanya komunikasi dalam suatu organisasi akan membentuk suatu iklim komunikasi yang dapat dibagi menjadi dua sifat yaitu positif dan negatif. Iklim komunikasi yang bersifat positif dapat mendorong produktivitas kerja karyawan dalam suatu organisasi, sehingga lebih mempermudah tercapainya tujuan organisasi. Sedangkan iklim komunikasi yang negatif menjadikan anggota tidak berani berkomunikasi secara terbuka dan penuh rasa persaudaraan. Iklim komunikasi dalam sebuah organisasi sangat penting karena mempengaruhi cara hidup anggota-anggota dalam organisasi tersebut seperti; kepada siapa mereka berbicara, siapa yang mereka sukai, bagaimana perasaan mereka, bagaimana kegiatan kerja mereka, bagaimana perkembangan mereka, apa yang mereka ingin capai, dan bagaimana cara mereka menyesuaikan diri dengan organisasi. Berdasarkan latar belakang diatas dan melihat besarnya pengaruh iklim komunikasi terhadap tingkat produktivitas kerja dalam suatu organisasi. Penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Komunikasi

3 784 Organisasi Terhadap Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan di PT. Panen Lestari Internusa Sogo Medan 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada idetifikasi masalah di atas, maka dapat diambil suatu perumusan masalah sebagai berikut: Apakah Komunikasi Organisasi berpengaruh terhadap Produktivitas kerja karyawan di PT. Panen Lestari Internusa Sogo Medan? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah penelitian sebagaimana diuraikan di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu : Untuk mengetahui pengaruh komunikasi organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan di PT. Panen Lestari Internusa Sogo Medan Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : Memberikan masukan bagi PT. Panen Lestari Internusa Sogo Medan untuk melakukan terobosan baru dalam mengambil keputusan khususnya dalam bidang komunikasi organisasi dan produktivitas kerja. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Organisasi Manusia adalah makhluk sosial yang hanya bisa bertahan hidup jika saling berinteraksi dan bekerjasama dengan suatu kelompok atau masyarakat dimana mereka tinggal. Aktivitas interaksi dan kerjasama itu perlahan-lahan terusberkembang sehingga terbentuklah wadah yang menjadi tempat manusia berkumpul yang disebut organisasi. Robbins dalam Alo Liliweri (2004: 11) mengatakan, organisasi adalah sebuah bentuk kerjasama yang sistemik antara sejumlah orang untuk memenuhi tujuan yang telah ditetapkan. Disebut kerjasama karena di dalamnya terbentuk jalinan, hubungan, relasi, dan komunikasi antara sejumlah orang yang mempunyai tugas dan fungsi yang sama atau yang berbeda-beda lalu membentuk sebuah sistem untuk memenuhi tujuan yang telah disepakati bersama.

4 785 Falcione dalam Pace dan Faules (2001: 149) menyatakan bahwa: Komunikasi merupakan suatu citra makro, abstrak dan gabungan dari suatu fenomena global yang disebut komunikasi organisasi. Iklim berkembang dari interaksi antara sifat-sifat suatu organisasi dan persepsi individu atas sifat-sifat itu. Iklim dipandang sebagai suatu kualitas pengalaman subjektif yang berasal dari persepsi atas karakter-karakter yang relatif langgeng pada organisasi Untuk menganalisis komunikasi di suatu organisasi, Pace dan Faules mengemukakan enam faktor besar yang bisa digunakan untuk menganalisis masalah tersebut, yaitu: 1. Kepercayaan, personel disemua tingkat harus berusaha keras untuk mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang didalamnya kepercayaan, keyakinan, dan kredibilitas didukung oleh pernyataan dan tindakan. 2. Pembuatan keputusan bersama, para karyawan disemua tingkat dalam organisasi harus diajak berkomunikasi dan berkonsultasi mengenai semua masalah dalam semua wilayah kebijakan organisasi, yang relevan dengan kedudukan mereka. Para karyawan disemua tingkat harus diberikan kesempatan berkomunikasi dan berkonsultasi dengan manajemen diatas mereka agar berperan serta dalam proses pembuatan keputusan dan penentuan tujuan. 3. Kejujuran, suasana umum yang diliputi kejujuran dan keterusterangan harus mewarnai hubungan-hubungan dalam organisasi, dan para karyawan mampu mengatakan apa yang ada dalam pikiran mereka tanpa mengindahkan apakah mereka berbicara kepada teman sejawat, bawahan, atau atasan. 4. Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah, kecuali untuk keperluan informasi rahasia, anggota organisasi harus relatif mudah memperoleh informasi yang berhubungan langsung dengan tugas mereka saat itu, yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengkoordinasikan pekerjaan mereka dengan orang-orang atau bagian-bagian lainnya, dan yang berhubungan luas dengan perusahaan, organisasi, para pemimpin, dan rencana-rencana. 5. Mendengarkan dalam komunikasi keatas, personil disemua tingkat dalam organisasi harus mendengarkan saran-saran atau laporan-laporan masalah yang dikemukakan personel disemua tingkat bawahan dalam organisasi, secara berkesinambungan dan dengan pikiran terbuka. Informasi dari bawahan harus dipandang cukup penting untuk dilaksanakan kecuali ada petunjuk yang berlawanan. 6. Perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi, personel disemua tingkat dalam organisasi harus menunjukkan suatu komitmen terhadap tujuan-tujuan berkinerja tinggi-produktivitas tinggi, kualitas tinggi, biaya rendah demikian pula menunjukkan perhatian besar pada anggota organisasi lainnya. Untuk lebih mengerti tentang komunikasi organisasi, maka penulis menyajikan beberapa persepsi para ahli tentang apa yang dimaksudkan dengan komunikasi organisasi, Muhammad Arni (2004: 67) :

5 Persepsi Redding dan Sanborn Menurut mereka komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Meliputi: komunikasi internal, hubungan manusia, hubungan persatuan pengelola, komunikasi downward, komunikasi upward, komunikasi horizontal, keterampilan berkomunikasi, menulis dan komunikasi evaluasi program. 2. Persepsi Katz dan Khan Katz dan Khan mengatakan komunikasi organisasi merupakan arus informasi, pertukaran informasi dan pemindahan arti di dalam suatu organisasi. 3. Persepsi Greenbaunm Greenbaunm menyatakan bahwa bidang komunikasi organisasi termasuk arus komunikasi formal dan informal dalam organisasi. Dia membedakan komunikasi internal dan eksternal dan memandang peranan komunikasi terutama sebagai koordinasi pribadi dan tujuan organisasi dan masalah menggiatkan aktivitas. 4. Persepsi Zelko dan Dance Menurut mereka komunikasi organisai dibagi menjadi dua: Komunikasi internal, komunikasi dalam organisai itu sendiri seperti komunikasi dari bawahan keatasan dan sebaliknya serta komunikasi diantara sesama bawahan. yaitu: Menurut Pace dan Faules (2001: 41) membagi organisasi menjadi dua, a. Organisasi Sosial, istilah organisasi sosial merujuk kepada pola-pola interaksi sosial (frekuensi dan lamanya kontak antara orang-orang; kecenderungan mengawali kontak; arah pengaruh antara orang-orang; derajat kerja sama; perasaan tertarik, hormat, dan permusuhan; dan perbedaan status) dan regularitas yang teramati dan perilaku sosial orangorang yang disebabkan oleh situasi sosial mereka alih-alih oleh karakteristik fisiologis atau psikologis mereka sebagai individu. b. Organisasi Formal, organisasi yang didirikan dengan sengaja untuk tujuan-tujuan tertentu. Dalam prakteknya organisasi tersebut dirancang untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan banyak individu dan untuk memberikan rangsangan kepada orang-orang lainnya untuk membantu mereka. Pada organisasi formal tujuan yang harus dicapai, peraturanperaturan yang harus diikuti, dan struktur status secara sengaja dirancang untuk mengantisipasi dan mengarahkan interaksi dan kegiatan-kegiatan anggota. Agar saat berinteraksi dan bekerjasama dengan sesamanya berjalan efektif dibutuhkan adanya komunikasi. Alo Liliweri (2004: 30) menyatakan bahwa komunikasi itu penting untuk menghasilkan pemahaman yang sama antara pengirim informasi dengan para penerima informasi pada semua level organisasi. Informasi yang dikirim bisa dalam bentuk simbol verbal maupun simbol non verbal dengan tujuan untuk memperoleh kesamaan makna atas sebuah informasi.

6 787 bagian,yaitu: Alo Liliweri (2004: 57) membagi konteks komunikasi menjadi lima a. Komunikasi antarpribadi, komunikasi tatap muka yang terjadi antara dua sampai tiga orang, dengan umpan balik yang cepat, dan pesan-pesan yangbersifat khusus, serta dengan tujuan dan maksud komunikasi yang tidak terstruktur. b. Komunikasi kelompok, komunikasi yang terdiri antara empat orang atau lebih dengan jarak fisik yang tidak sedekat seperti komunikasi antar pribadi,kecepatan umpan baliknya juga berkurang, pesan lebih ke pengetahuan kelompok, dan memiliki maksud tujuan serta maksud kelompok yang mulai terstruktur. c. Komunikasi publik, merupakan komunikasi dengan public dalam ruang dan waktu tertentu yang terencana dan tersusun dengan baik. d. Komunikasi massa, adalah suatu bentuk komunikasi yang membutuhkan alat atau media sebagai medium perantara untuk menyampaikan informasi (media cetak dan media elektronik). Jarak antara komunikator dengan komunikannya juga jauh karena terpisah oleh ruang dan waktu yang berbeda. Oleh sebab itu, umpan baliknya juga akan tertunda. e. Komunikasi organisasi, komunikasi impersonal, dan antar pribadi dalam kelompok formal atau organisasi sesuai dengan tuntutan struktur dan data kerja organisasi. Aktivitas komunikasi yang dilakukan biasanya bertatap muka secara langsung atau melalui media, membutuhkan umpan balik melalui struktur organisasi formal. Komunikasi organisasi ini memiliki tujuan dan maksud komunikasi yang berstruktur. Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2004). Pace dan Faules (2001: 31) mendefinisikan komunikasi organisasi menjadi dua yaitu: 1. Definisi fungsional, komunikasi organisasi dapat didefnisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. 2. Definisi interpretif, adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang merupakan organisasi. Proses interaksi tersebut tidak mencerminkan organisasi ia adalah organisasi. Komunikasi organisasi adalah perilaku pengorganisasian yang terjadi dan bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu bertransaksi dan memberi makna atas apa yang sedang terjadi.

7 Aliran Komunikasi Organisasi Berbicara masalah komunikasi organisasi, tidak lepas dari masalah perpindahan aliran informasi secara formal. Menurut Pace dan Faules (2001: 185) Ada empat jenis arah aliran komunikasi dalam organisasi, yaitu: 1. Komunikasi ke bawah, aliran komunikasi dari atasan atau orang yang memiliki otoritas lebih tinggi, ke bawahan yang otoritasnya lebih rendah. Menurut Katz & Khan ada lima jenis informasi yang biasanya dikomunikasikan kepada bawahan, yaitu: a. Informasi bagaimana melakukan pekerjaan. b. Informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan. c. Informasi mengenai kebijakan dan praktik-praktik organisasi. d. Informasi mengenai kinerja karyawan. e. Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas (sense of mission). 2. Komunikasi keatas, aliran informasi dari bawahan ke atasan. Komunikasi keatas sangat penting karena menumbuhkan loyalitas karyawan pada perusahaan dengan memberi kesempatan pada karyawan untuk menyalurkan pemikiran-pemikiran, dan saran mereka untuk keberlangsungan hidup organisasi.komunikasi ke atas juga penting karena memberitahukan kepada atasan kapan bawahan siap menerima informasi dari mereka dan seberapa baik bawahan mampu menerima dan memahami informasi yang diberikan kepada mereka. Pace dan Faules (2001: 190), mengemukakan informasi apa saja yang dikomunikasikan, yaitu: a. Memberitahukan apa yang dilakukan bawahan-pekerjaan mereka, prestasi, kemajuan, dan rencana-rencana untuk waktu mendatang. b. Menjelaskan persoalan-persoalan kerja yang belum dipecahkan bawahan yang mungkin memerlukan beberapa macam bantuan. c. Memberikan saran atau gagasan untuk perbaikan dalam unit-unit mereka atau dalam organisasi sebagai suatu keseluruhan. d. Mengungkapkan bagaimana pikiran dan perasaan bawahan tentang pekerjaan mereka, rekan kerja mereka, dan organisasi 3. Komunikasi horizontal, komunikasi yang terjadi antara orang yang memiliki jabatan yang sama dalam unit kerja yang sama pula. Komunikasi horizontal ini biasanya terjadi diantara bawahan dengan sesama bawahan dalam suatu organisasi, yang memiliki atasan yang sama. Tujuan dari komunikasi horizontal adalah: a. Untuk mengkoordinasikan penugasan kerja. b. Berbagi informasi mengenai rencana kerja dan kegiatan. c. Untuk memecahkan masalah. d. Untuk memperoleh pemahaman bersama. e. Untuk mendamaikan, berunding, dan menengahi perbedaan. f. Untuk menumbuhkan dukungan antar persona. 4. Komunikasi lintas-saluran, aliran komunikasi yang terjadi diantara orangorang yang tidak menjadi atasan ataupun bawahan satu dengan lainnya dan menempati bagian fungsional yang berbeda.

8 Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi Sendjaja (2005:123) menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah sebagai berikut: 1. Fungsi informatif, organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih layak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaan secara lebih pasti. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi didalam organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi untuk melaksanakan pekerjaan, disamping itu juga informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti, dan sebagainya. 2. Fungsi regulatif, fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yaitu: a. Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam tataran manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Juga memberi perintah atau instruksi supaya perintah-perintah dilaksanakan sebagaimana mestinya. b. Berkaitan dengan pesan, pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan. 3. Fungsi persuasif, dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya 4. Fungsi integratif, setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu: a. Saluran komunikasi formal, seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (buletin, newsletter) dan laporan kemajuan organisasi. b. Saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga, ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.

9 Hambatan Komunikasi Organisasi Komunikasi tidak selamanya berjalan dengan lancar. Banyak sekali terdapat kesalahan-kesalahan penyampaian, penerimaan, bahkan kesalahan ketika harus mengartikan pesan atau informasi yang diterima. Menurut Effendy (2008: 11) dalam berorganisasi tidak luput dari kesalahan-kesalahan yang dapat menghambat jalannya proses komunikasi, diantaranya adalah: 1. Hambatan Sosio-Antro-Psikologis a. Hambatan Sosiologis: merupakan hambatan yang terjadi karena adanya perbedaan golongan dan lapisan, yang menyebabkan adanya perbedaan status sosial, ideology, tingkat pendidikan, tingkat kekayaan, dan sebagainya. b. Hambatan Antropologis: hambatan komunikasi yang terjadi akibat adanya perbedaan postur, warna kulit, dan kebudayaan, gaya hidup, norma, kebiasaan, dan bahasa. c. Hambatan Psikologis: komunikasi yang terhambat karena komunikasi sedang sedih, bingung, marah, merasa kecewa, merasa iri hati dan adanya prasangka pada komunikator. 2. Hambatan Semantik Hambatan ini ditimbulkan oleh komunikator. Kadang terjadi karena salah ucap dalam menyalurkan pikiran dan perasaan, sehingga timbul salah pengertian ( misunderstanding) atau salah tafsir ( misinterpretation), yang akhinya menimbulkan salah komunikasi (miscommunication). 3. Hambatan Mekanis Hambatan yang terjadi pada media yang digunakan untuk berkomunikasi. Contoh: suara telepon yang tidak jelas, ketikan huruf yang buram pada surat, suara yang hilang dan muncul pada saluran radio Pengertian Komunikasi Dalam komunikasi organisasi seperti yang dikutip dalam (Harun, Rochajat) kita berbicara tentang informasi yang berpindah secara formal dari seseorang yang otoritasnya lebih tinggi kepada orang lain yang otoritasnya lebih rendah (komunikasi kebawah) kemudian informasi yang bergerak dari suatu jabatan yang otoritasnya lebih rendah kepada orang yang otoritasnya lebih tinggi (komunikasi keatas) dan informasi yang bergerak diantara orang-orang yang jabatannya sama tingkat otoritasnya (komunikasi horizontal) Pengertian komunikasi organisasi oleh Goldhaber adalah Proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jalinan hubungan yang saling

10 791 tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau selalu berubah-ubah (Muhammad,2007 : 141) Dan pengertian komunikasi Organisasi menurut Zelko dan Dance dalam Muhammad (2007:142) adalah: Suatu sistem yang saling tergantung yang mencakup komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi internal menurut Zelko dan Dance adalah komunikasi dalam Organisasi itu sendiri seperti komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi sesama karyawan yang sama tingkatan, sedangkan komunikasi eksternal adalah komunikasi yang dilakukan organisasi terhadap lingkungan kerja, seperti komunikasi penjualan hasil produksi dan lain-lain. Defenisi Lain tentang komunikasi organisasi dalam Panudju (2001: 96) memberikan pengertian komuniksi organisasi adalah: Komunikasi Organisasi terjadi dalam suatu organisasi bersifat formal dan juga non formal dan berlangsung dalam satu jaringan yang lebih besar daripada komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi sering melibatkan juga komunikasi diadik, komunikasi antar pribadi dan ada kalanya komunikasi publik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komunikasi orgamisasi adalah komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi yaitu pertukaran pesan yang saling tergantung dalam suatu jaringan organisasi guna mencapai kesamaaan makna 2.3. Bentuk-Bentuk Komunikasi Menurut Deni Darmawan (2007: 57) komunikasi itu se ndiri dapat terjadi dalam beberapa bentuk, diantaranya dalam bentuk komunikasi personal (personal communiaction) dan komunikasi kelompok (group communication). Selain itu komunikasi juga dapat bersifat tatap muka (face to face) dan melalui perantara media lain (mediated). Menurut Tono Kartono (2008:89), dalam prosesnya komunikasi itu terbagai dalam dua macam komunikasi, yaitu komunikasi aktif dan komunikasi pasif. Komunikasi aktif merupakan suatu proses komunikasi yang berlangsung dengan aktif antara komunikator dengan komunikan, di manan antara keduanya sama-sama aktif berkomunikasi, sehingga terjadi timbal balik di antara keduanya. Sedangkan komunikasi pasif terjadi di mana komunikator menyampaikan

11 792 informasi atau ide terhadap halayaknya atau komunikan sebagai penerima informasi, akan tetapi komunikan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan respon atau timbal balik dari proses komunikasi. Dalam kehidupan organisasi terdiri dari berbagai unsur, yang mempunyai maksud dan tujuan agar organisasi yang dimilikinya tetap dipertahankan dan diarahkan demi untuk perkembangan yang lebih dinamis. Pada dasarnya komunikasi di dalam organisasi, terbagi kepada tiga bentuk: 1. Komunikasi vertical Bentuk komunikasi ini merupakan bentuk komunikasi yang terjadi dari atas ke bawah dan sebaliknya. Artinya komunikasi yang disampaikan pimpinan kepada bawahan, dan dari bawahan kepada pimpinan secara timbal balik. 2. Komunikasi horizontal Bentuk komunikasi secara mendatar, diantara sesama karyawan dsbnya. Komunikasi horizontal sering kali berlangsung tidak formal. Fungsi komunikasi horizontal/ke samping digunakan oleh dua pihak yang mempunyai level yang sama. Komunikasi ini berlangsung dengan cara tatap muka, melalui media elektronik seperti telepon, atau melalui pesan tertulis. 3. Komunikasi diagonal Bentuk komunikasi ini sering disebut juga komunikasi silang. Berlangsung dari seseorang kepada orang lain dalam posisi yang berbeda. Dalam arti pihak yang satu tidak berada pada jalur struktur yang lain. Fungsi komunikasi diagonal digunakan oleh dua pihak yang mempunyai level berbeda tetapi tidak mempunyai wewenang langsung kepada pihak lain 2.4. Pengertian Produktivitas Istilah produktivitas pertama kali muncul pada tahun 1776 di halaman 123 dalam artikel yang berjudul "the school of physiocraft" yang ditulis oleh Francois Quesney (ekonom Prancis), tetapi menurut Walter Aigner, dalam karyanya Motivation and Awareness, filosofi, dan spirit tentang produktivitas, sudah ada sejak mulai peradaban manusia karena makna dari produktivitas adalah keinginan

12 793 (the will) serta upaya ( effort) manusia untuk selalu meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupan disegala bidang Secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang -barang dan jasa). Misalnya saja, produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif. Suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masukan atau output dan input. Masukan sering dibatasi dengan masukan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan fisik bentuk dan nilai. Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang-barang atau jasa-jasa. Produktivitas juga di artikan sebagai suatu sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dengan kata lain bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok, harus lebih baik dari hari ini. Sumarsono (2003: 40), secara sederhana mengartikan produktivitas sebagai perbandingan antara hasi yang dikeluarkan dengan sumbersumber dayanya yang ada pada kurun waktu tertentu. (2003: 40): Berikut adalah beberapa pengertian produktivitas Menurut Sumarsono 1. Menurut OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) productivity is equal to outputs devided by one of its productions elements.pada dasarnya produktivitas adalah to output dibagi dengan elemen produksi yang dimanfaatkan. 2. Menurut ILO ( International Labour Organization) menyatakan bahwa pada prinsipnya, perbandingan antara elemen-elemen produksi dengan yang dihasilkan merupakan ukuran produktivitas. Elemen-elemen produksinya tersebut berupa tanah, kapital, buruh, dan organisasi. 3. Menurut European Productivity Agency (EPA), menyatakan bahwa pada prinsipnya, produktivitas adalah tingkat efektivitas pemanfaatan setiap elemen produktivitas. 4. Menurut tulisan Vinay Goel yang termuat dalam Toward Higher Productivity menyatakan bahwa produktivitas adalah hubungan antara keluaran yang dihasilkan dengan masukan yang dipakai dalam waktu tertentu. 5. Menurut Paul Malii, produktivitas adalah pengukuran seberapa baik sumber daya yang digunakan, bersama didalam organisasi untuk menyelesaikan suatu kumpulan hasil-hasil. Menurut formulasi dari National Productivity Board, Singapura. Pada prinsipnya produktivitas adalah sikap mental yang mempunyai semangat untuk

13 794 bekerja keras, dan berusaha memiliki kebiasaan untuk melakukan peningkatan perbaikan. Perwujudan sikap mental tersebut dalam berbagai kegiatan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Peningkatan produktivitas tenaga kerja merupakan hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Wana Nusa dalam Sumarsono Sonny (2003: 63) menyatakan bahwa pendidikan, keterampilan, disiplin, motivasi, sikap dan etika kerja, gizi dan kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja, hubungan industrial, teknologi, sarana produksi, manajemen dan kesempatan berprestasi merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas kerja karyawan. Payman J. Simanjuntak dalam Sumarsono Sonny (2009: 169), juga mendefinisikan faktor yang mempengaruhi produktivitas karyawan perusahaan yang digolongkan pada tiga kelompok, yaitu: 1. Kualitas dan kemampuan fisik karyawan, dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, latihan, motivasi, etos kerja, mental, dan kemampuan fisik karyawan yang bersangkutan. Peningkatan produktivitas membutuhkan waktu yang lama dan memerlukan teknik-teknik tertentu, antara lain dengan menciptakan iklim dan lingkungan kerja yang menyenangkan dan hubungan industrial yang serasi. 2. Sarana pendukung, untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan perusahaan dapat dikelompokkan pada dua golongan, yaitu: a. Menyangkut lingkungan kerja (teknologi dan cara produksi, sarana dan peralatan produksi yang digunakan, tingkat keselamatan dan kesehatan kerja, serta suasana dalam lingkungan kerja itu sendiri. b. Menyangkut kesejahteraan karyawan yang terjamin dalam sistem pengupahan dan jaminan sosial, serta jaminan kelangsungan kerja 3. Supra sarana, menyangkut tiga hal: a. Kebijaksanaan pemerintah dibidang ekspor impor, pembatasanpembatasan dan pengawasan, juga mempengaruhi ruang lingkup pimpinan perusahaan dan jalannya aktivitas di perusahaan. b. Hubungan antara pengusaha dan karyawan juga mempengaruhi kegiatankegiatan yang dilakukan sehari-hari. Bagaimana pandangan pengusaha terhadap karyawan, sejauh mana hak-hak karyawan mendapat perhatian, sejauh mana karyawan diikut sertakan dalam pembuatan kebijakan. Kemampuan manajemen menggunakan sumber-sumber secara maksimal dan menciptakan sistem kerja yang optimal, akan menentukan tinggi rendahnya produktivitas kerja karyawan.

14 Metode Pokok Pengukuran Produktivitas Menurut Sinungan (2005: 23), secara umum pengukuran produktivitas berarti perbandingan yang dapat dibedakan dalam tiga jenis yang sangat berbeda, yaitu: 1. Perbandingan-perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan pelaksanaan secara historis yang tidak menunjukkan apakah pelaksanaan sekarang ini memuaskan, ada peningkatan atau malah mengalami penurunan, dan tingkatannya. 2. Perbandingan pelaksanaan antara satu unit (perorangan tugas, seksi, proses) dengan lainnya. Perbandingan pelaksanaan sekarang dengan targetnya, apakah memusatkan perhatiannya pada sasaran atau tujuan yang ingin dicapai atau tidak Menurut Sinungan (2005: 23), secara umum pengukuran produktivitas berarti perbandingan yang dapat dibedakan dalam tiga jenis yang sangat berbeda, yaitu: 1. Perbandingan-perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan pelaksanaan secara historis yang tidak menunjukkan apakah pelaksanaan sekarang ini memuaskan, ada peningkatan atau malah mengalami penurunan, dan tingkatannya. 2. Perbandingan pelaksanaan antara satu unit (perorangan tugas, seksi, proses) dengan lainnya. 3. Perbandingan pelaksanaan sekarang dengan targetnya, apakah memusatkan perhatiannya pada sasaran atau tujuan yang ingin dicapai atau tidak Manfaat Pengukuran Produktivitas Pada suatu perusahaan pengukuran produktivitas sangat penting agar selalu dilakukan. Apa saja manfaat yang akan diperoleh perusahaan apabila melakukan pengukuran produktivitas, berikut jawabannya: 1. Pengukuran produktivitas dapat digunakan sebagai sarana manajemen untuk menganalisa dan mendorong efisiensi produk. 2. Untuk mengetahui apakah perusahaan tetap berjalan kearah target sasaran atau tujuan yang sudah ditentukan sejak awal. 3. Sebagai pertukaran informasi antara manajemen dan tenaga kerja, tentang permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan perusahaan. 4. Dapat dijadikan petunjuk atau pedoman bagi manajemen untuk mengendalikan permasalahan perusahaan.

15 Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan yang diteliti. Hipotesis diperoleh dari pemikiran peneliti ditambah dengan teori. Menurut Hadi (2001: 257), hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kenyataannya. Dari gambar di atas hipotesis yang diajukan adalah: H0 : Tidak ada pengaruh antara komunikasi organisasi terhadap produktivitas karyawan H1 : Ada pengaruh antara komunikasi organisasi terhadap produktivitas karyawan 3. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi penelitian yang akan diteliti adalah PT. Panen Lestari Internusa Sogo Medan yang beralamat di Jalan K.H. Zainul Arifin No. 07 Medan. Pemilihan sampel untuk penelitian ini dilakukan secara Purposive Sampling yaitu populasi yang dijadikan sampel adalah populasi yang memenuhi kriteria tertentu dengan tujuan agar sampel yang diambil bisa lebih representatif dengan kriteria yang telah ditentukan. Dimana sampel dalam penelitian ini adalah 20% karyawan pada PT. Panen Lestari Internusa Sogo Medan (30 Orang Karyawan). Metode analisis data yang digunakan/dipakai peneliti dalam penelitian ini adalah: a. Analisis deskriptif Analisis yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi b. Metode analisis regresi linear sederhana Metode ini berguna untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komunikasi organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan dalam suatu perusahaan, digunakan metode analisis regresi linear sederhana. Agar hasil yang diperoleh

16 797 lebih terarah, maka penulis menggunakan bantuan program software SPSS versi 16. Model regresi linear sederhana yang digunakan adalah: Y = a + bx + e Keterangan: Y a b X e = Produktivitas Kerja Karyawan = Konstanta = Koefisien Regresi = Komunikasi Organisasi = Standar Error c. Koefisien determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat terhadap penelitian ini. Jika R 2 semakin besar (mendekati 1), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk rnenerangkan pengaruh variabel bebas tertadap variabel terikat d. Uji Hipotesis (Uji t) Uji statistik T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variable penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah : Keterangan : n = jumlah data r = koefisien korelasi Langkah-langkah uji hipotesis = H0 < 0 : menunjukkan tidak terdapat pengaruh antara komunikasi organisasi terhadap produktivitas karyawan H1 > 0 : menunjukan terdapat pengaruh antara pengaruh antara komunikasi organisasi terhadap produktivitas karyawan Kriteria Keputusannya adalah :

17 798 Jika t hitung > t table, dan sig < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jika t hitung < t table, dan sig > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Taraf signifikan = 5 % Derajat kebebasan (df) = n 2 4. Hasil Dan Pembahasan 4.1. Hasil Koefisien Regresi Linier Sederhana Untuk menjawab regresi linear berganda, penulis terlebih dahulu memperoleh data dari PT. Panen Lestari Internusa Sogo Medan, yaitu dengan penyebaran angket kepada 30 orang responden. Pada data tersebut penulis memperoleh hasil angket Komunikasi Organisasi sebagai variabel independen sedangka variabel dependen penulis memperoleh hasil angket produktivitas kerja karyawan. Berdasarkan pengumpulan jawaban responden tentang variabel komunikasi organisasi (X) dan produktivitas kerja karyawan (Y), dapat dilihat pada lampirab 2 dan 3 Dari pengolahan data dengan program SPSS tersebut pertama-tama penulis mencoba menjelaskan tentang Descriptire Statistic sebagai berikut : Tabel 4.1. Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Produktivitas Kerja Karyawan Komunikasi Organisasi Sumber : Data diolah, 2013 Berdasarkan tabel diatas penulis memperoleh Coefisiensts hal ini dapat dilihat persamaan regresi linier sederhana :

18 799 Model Tabel 4.2. Coefisiensts Unstandardized Coefficients B Std. Error Beta Standardized Coefficients 1 (Constant) Komunikasi Organisasi a. Dependent Variable: Produktivitas Kerja Karyawan Sumber : Data diolah, 2014 Persamaan regresinya Sebagai berikut : Ŷ = a + bx Ŷ = 21, ,049X Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Konstanta sebesar 21,007 artinya jika Komunikasi Organisasi (X) nilainya 0, maka produktivitas kerja karyawan (Y) nilainya 21,007 b. Koefisien regresi variabel komunikasi organisasi (X) sebesar 0,049 artinya t Sig. jika variabel independen lainnya nilainya tetap komunikasi organisasi mengalami kenaikan 1%, maka produktivitas kerja karyawan (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,049. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara Komunikasi Organisasi dengan produktivitas kerja karyawan, semakin naik Komunikasi Organisasi kerja maka semakin naik produktivitas kerja karyawan Uji Determinasi Pengaruh atau peran yang timbul dari pengaruh kualitas Komunikasi Organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Panen Lestari Internusa Sogo Medan Medan dapat dilihat pada tabel Model Summary yang penulis peroleh dari pengolahan data dengan program SPSS sebagai berikut :

19 800 Tabel 4.3 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), KomunikasiOrganisasi b. Dependent Variable: Produktivitas Kerja Karyawan Sumber : Data diolah, 2014 Dari tabel diatas, diperoleh R square untuk y (produktivitas kerja karyawan) adalah 0,009. Hal ini berarti 0,009 variabel produktivitas kerja karyawan (y) dipengaruhi oleh variabel kualitas Komunikasi Organisasi (x). Selanjutnya dari pengolahan data dengan program SPSS tersebut penulis juga memperoleh Correlations sebagai berikut Pearson Correlation Produktivitas Karyawan Tabel 4.4 Correlations Kerja Produktivitas Kerja Karyawan Komunikasi Organisasi Komunikasi Organisasi Sig. (1-tailed) Produktivitas Kerja Karyawan N..312 Komunikasi Organisasi.312. Produktivitas KerjaKaryawan Komunikasi Organisasi Sumber : Data diolah, 2014 Dari tabel diatas jelas terlihat hubungan korelasi (r) antara dependen variabel (y) dalam hal ini produktivitas kerja variabel (x) yaitu Komunikasi Organisasi 0,093 karyawan dengan independen Uji Hipotesis dengan Uji t Dari nilai t-tabel dengan derajat bebas 30-2 = 28 dan taraf nyata 5% adalah 1,701.nilai t-hitung sebesar 0,496 dengan sig sebesar 0,624.artinya uji t- tabel bahwa variabel Komunikasi Organisasi pengaruh secara parsial terhadap produktivitas kerja karyawan dikarenakan dilihat dari tingkat signifikannya

20 801 sebesar 0,624 yang mana < 0,05. Maka, uji hipotesi pada penelitian ini menyatakan bahwa H 0 : ditolak dan H 1 : diterima dengan hasil ( 0,049 < 1,701) 4.2. Pembahasan Berdasarkan uraian diatas bahwa Komunikasi Organisasi sangat berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Panen Lestari Internusa Sogo Medan Medan, hal ini telah di uji dengan menggunakan SPSS, dari hasil pengujian tersebut maka diperoleh hasil sebagai berikut : Nilai t-tabel dengan derajat bebas 30-2 = 28 dan taraf nyata 5% adalah 1,701. Nilai t-hitung sebesar 0,496 dengan sig sebesar 0,624.artinya uji t-tabel bahwa variabel Komunikasi Organisasi pengaruh secara parsial terhadap produktivitas kerja karyawan dikarenakan dilihat dari tingkat signifikannya sebesar 0,624 yang mana >0,05. Menurut Buchari Alma (2003 : 190) bahwa komunikasi organisasi menjadi salah satu urat nadi organisasi dalam mencapai tujuan sehingga apabila tidak ada komunikasi maka fungsi suatu organisasi tidak akan berjalan sehingga produktivitas kerja karyawan tidak akan tercapai Berdasarkan uji hipotesis menyatakan bahwa komunikasi organisasi merupakan darah sebagai suatu sumber kehidupan bagi setiap organisasi dan merupakan salah satu kunci sukses suatu instansi dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan begitu juga halnya di PT. Panen Lestari Internusa Sogo Medan. Lebih tegas dikatakan bahwa komunikasi dalam suatu organisasi menjadi salah satu faktor yang terpenting dalam mencapai tujuan yag telah ditetapkan. 5. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut : 1. Konstanta sebesar 21,007 artinya jika Komunikasi Organisasi (X) nilainya 0, maka produktivitas kerja karyawan (Y) nilainya 21, Koefisien regresi variabel komunikasi organisasi (X) sebesar 0,049 artinya jika variabel independen lainnya nilainya tetap komunikasi organisasi mengalami kenaikan 1%, maka produktivitas kerja karyawan (Y) akan

21 802 mengalami kenaikan sebesar 0,049. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara Komunikasi Organisasi dengan produktivitas kerja karyawan, semakin naik Komunikasi Organisasi kerja maka semakin naik produktivitas kerja karyawan. 3. Nilai t-tabel dengan derajat bebas 30-2 = 28 dan taraf nyata 5% adalah 1,701.nilai t-hitung sebesar 0,496 dengan sig sebesar 0,624.artinya uji t-tabel bahwa variabel Komunikasi Organisasi pengaruh secara parsial terhadap produktivitas kerja karyawan dikarenakan dilihat dari tingkat signifikannya sebesar 0,624 yang mana < 0,05. Maka, uji hipotesi pada penelitian ini menyatakan bahwa H 0 : ditolak dan H 1 : diterima dengan hasil ( 0,049 < 1,701). DAFTAR PUSTAKA Arni Muhammad Komunikasi Organisasi. Jakarta : Penerbit Bumi Aksara. Boby Duano Pengaruh Pelaksanaan Program Pendidikan DanPelatihan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. Yogyakarta : Penerbit UPN Veteran. Bilson Simamora Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta : Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Fadly Pangumpia Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Bank Prisma Dana Manado. Journal Acta Diurna.Vol.Ii/No.2/2013 Liliweri, Alo Wacana Komunikasi Organisasi. Bandung : Penerbit Mandar Maju. Muchdarsyah Sinungan Produktivitas Apa Dan Bagaimana. Jakarta : Penerbit Bumi Aksara. Muhammad Syamsul Arief Iklim Komunikasi Organisasi Di Inna Garuda. Yogyakarta : Penerbit UPN Veteran. Onong Uchjana Effendy Dinamika Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset. Onong Uchjana Effendy Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : Penerbit PT Remaja Rosdakarya Offset.

22 803 Pace, Wayne & Don. F. Faules Komunikasi Organisasi-Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung : Penerbit PT Remaja Rosdakarya Offset. Purwanto, Erwan Agus dan Dyah Ratih Sulistyastuti Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Administrasi Publik dan Masalah-masalah Sosial. Yogyakarta : Penerbit Gava Media. Rachmat Kriyantono Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Penerbit Kencana Prenada Media Group. Sonny Sumarsono Teori dan Kebijakan Publik Ekonomi Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu. Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Penerbit PT Rineka Cipta. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung : Penerbit Alfabeta. Sutrisno Hadi Statistik - Jilid 2. Yogyakarta : Penerbit Andi.

PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI BANK PRISMA DANA MANADO

PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI BANK PRISMA DANA MANADO PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI BANK PRISMA DANA MANADO FADLY PANGUMPIA 080815028 Email: fadlyputra920@mail.com ABSTRAK Melihat bahwa dalam pelaksanaan iklim

Lebih terperinci

ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI PADA PT. PELNI TANJUNG BALAI KARIMUN, PROVINSI KEPULAUAN RIAU

ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI PADA PT. PELNI TANJUNG BALAI KARIMUN, PROVINSI KEPULAUAN RIAU Dhani Akbar, Syarifuddin, Ilham Gantar Friansyah. MetaCommunication; Journal Of Communication Studies P-ISSN : 2356-4490 Vol 2 No 2 September 2017 E-ISSN : 2549-693X ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi terjadi setiap hari dimana saja. Komunikasi merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi terjadi setiap hari dimana saja. Komunikasi merupakan salah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi 2.1.1. Pengertian Komunikasi Komunikasi terjadi setiap hari dimana saja. Komunikasi merupakan salah satu aktivitas yang sangat fundamental dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini diarahkan untuk menganalisis pengaruh variabel. independen (motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja) pada BPRS

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini diarahkan untuk menganalisis pengaruh variabel. independen (motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja) pada BPRS BAB V PEMBAHASAN Pembahasan ini diarahkan untuk menganalisis pengaruh variabel independen (motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja) pada BPRS Mandiri Mitra Sukses di Gresik. Selain itu untuk mengetahui

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM PENGUPAHAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP HASIL PRODUKSI PADA PERUSAHAAN GENTENG TH. SOKKA KEBUMEN

PENGARUH SISTEM PENGUPAHAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP HASIL PRODUKSI PADA PERUSAHAAN GENTENG TH. SOKKA KEBUMEN PENGARUH SISTEM PENGUPAHAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP HASIL PRODUKSI PADA PERUSAHAAN GENTENG TH. SOKKA KEBUMEN Ida Supita Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo idasupita@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI JASA INDONESIA DI MAKASSAR

ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI JASA INDONESIA DI MAKASSAR ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI JASA INDONESIA DI MAKASSAR ANDI SYARIFUDDIN STIE-YPUP Makassar ABSTRAK Suatu perusahaan akan selalu terikat pada kebijaksanaan

Lebih terperinci

HUBUNGAN IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA

HUBUNGAN IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA HUBUNGAN IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA (SURVEI : PT. YOSINDO PLASTAMA) Oleh NURSAFITRI ADISTYA 209000330 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS FALSAFAH DAN PERADABAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Pengaruh Komunikasi Organisasi Formal dan Komunikasi Organisasi Informal terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada BKPP (Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan) Kab.Bandung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya. 83 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Komunikasi Organisasi Yang Berlangsung Dalam Pelaksanaan

BAB IV PEMBAHASAN Komunikasi Organisasi Yang Berlangsung Dalam Pelaksanaan BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Komunikasi Organisasi Yang Berlangsung Dalam Pelaksanaan Distribusi Penjualan PT. Putri Daya Usahatama adalah suatu organisasi perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi penjualan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Sesuai tujuannya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Sesuai tujuannya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Sesuai tujuannya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal terhadap tingkat pengetahuan karyawan tentang nilai-nilai dalam budaya organisasi

Lebih terperinci

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet ALIFA AMELIA 10210562 LATAR BELAKANG MASALAH Sumber daya manusia merupakan

Lebih terperinci

: Zerry Olander Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Handrijaningsih., SE.,MM

: Zerry Olander Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Handrijaningsih., SE.,MM PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PATCO ELEKTRONIK TEKNOLOGI GOBEL INDUSTRIAL COMPLEX Nama : Zerry Olander Npm : 15209193 Jurusan : Manajemen

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : II (Dua) Topik/Pokok Bahasan : Hubungan Internal Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Hubungan

Lebih terperinci

CYBER-TECHN. VOL 5 NO 1 (2010)

CYBER-TECHN. VOL 5 NO 1 (2010) PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI INTERN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JOMBANG Achmad Syaichu *) ABSTRAK Efektivitas kerja merupakan derajat pencapaian tujuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 76 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis 1. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji terlebih dahulu melalui data atau bukti empiris.

Lebih terperinci

PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) Endang Haryati 1 * & Siti Hajar 2 1,2 Program Studi Administrasi Bisnis, Politeknik LP3I Medan Telp. 061-7322634

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KOMUNIKASI CENTER DIRECTOR TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN MALANG TOWN SQUARE

PENGARUH GAYA KOMUNIKASI CENTER DIRECTOR TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN MALANG TOWN SQUARE JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA PENGARUH GAYA KOMUNIKASI CENTER DIRECTOR TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN MALANG TOWN SQUARE Winda Puspasari,

Lebih terperinci

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA (STUDI KORELASIONAL IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN OPERASIONAL HOTEL GRAND ANTARES INDONESIA MEDAN) IKA LIANI MANURUNG

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI UPWARD TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN DI PT. GRAHA FARMA SOLO

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI UPWARD TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN DI PT. GRAHA FARMA SOLO PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI UPWARD TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN DI PT. GRAHA FARMA SOLO Liliana Setiawan/ Ike Devi Sulistyaningtyas, S.Sos.,M.Si. Program Studi Ilmu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Lebih terperinci

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI Modul ke: Pokok Bahasan : Etika Komunikasi Dalam Konteks Organisasi Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom Program Studi (Marcomm) www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Hubungan antara Iklim Komunikasi Organisasi dengan Kinerja Karyawan Zoya

Hubungan antara Iklim Komunikasi Organisasi dengan Kinerja Karyawan Zoya Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN 2460-6510 Hubungan antara Iklim Komunikasi Organisasi dengan Kinerja Karyawan Zoya 1 Isyana Ratu Azizah, 2 Dadan Mulyana 1,2 Bidang Kajian Public Relations,

Lebih terperinci

Komunikasi Organisasi

Komunikasi Organisasi Modul ke: Komunikasi Organisasi Konsep Utama Komunikasi Organisasi Fakultas FIKOM Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom Program Studi PUBLIC RELATIONS www.mercubuana.ac.id A. Konteks-Konteks Komunikasi Secara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS A. PENGUJIAN HIPOTESIS BAB IV ANALISIS DATA Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Berikut adalah data laporan keuangan PT Mayora Indah Tbk (dalam juta Rupiah), selama tahun 2007 sampai dengan 2010.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian dengan judul Pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi belajar intrinsik terhadap prestasi belajar siswa Mata Pelajaran Korespondensi kelas X Administrasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Karakteristik Responden Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan informasi tambahan

Lebih terperinci

Pengaruh Gaya Komunikasi Direktur terhadap Kepuasan Komunikasi Karyawan di PT. Sumarni Mustajab Batu

Pengaruh Gaya Komunikasi Direktur terhadap Kepuasan Komunikasi Karyawan di PT. Sumarni Mustajab Batu JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA Pengaruh Gaya Komunikasi Direktur terhadap Kepuasan Komunikasi Karyawan di PT. Sumarni Mustajab Batu Felina Limantoro,

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA Nama : Ridwan Maulana NPM : 16212320 Pembimbing : Widiyarsih, SE.,

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK LP3I MEDAN

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK LP3I MEDAN PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK LP3I MEDAN Neni Triastuti 1* Fahmi Sulaiman 3 1* Program Studi Adminsitrasi Bisnis Politeknik LP3I Medan 2 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dalam penelitian yang berjudul ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENCITRAAN INTERNAL THE BELLEZZA SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kedisiplinan dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kedisiplinan dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran 58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Kontribusi Kedisiplinan dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Menggambar Konstruksi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, yaitu dari data responden

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh yang signifikan antara variabel

BAB III PENYAJIAN DATA. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh yang signifikan antara variabel BAB III PENYAJIAN DATA A. Pengenalan Penelitian ini meneliti tentang pengaruh yang signifikan antara variabel iklim komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan. Lokasi penelitian ini di Kisel berada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum PT Sampurna Kuningan Juwana. Sampurna agar lebih mudah dikenal oleh umum terutama para konsumen.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum PT Sampurna Kuningan Juwana. Sampurna agar lebih mudah dikenal oleh umum terutama para konsumen. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum PT Sampurna Kuningan Juwana PT Sampurna Kuningan Juwana adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang kerajinan kuningan

Lebih terperinci

PENGARUH HAMBATAN KOMUNIKASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI DALAM ORGANISASI PT. LIEBHERR INDONESIA PERKASA, BALIKPAPAN

PENGARUH HAMBATAN KOMUNIKASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI DALAM ORGANISASI PT. LIEBHERR INDONESIA PERKASA, BALIKPAPAN JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA PENGARUH HAMBATAN KOMUNIKASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI DALAM ORGANISASI PT. LIEBHERR INDONESIA PERKASA, BALIKPAPAN

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KEMAMPUAN LAYANAN KARYAWAN PADA HOTEL MADANI

PENGARUH KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KEMAMPUAN LAYANAN KARYAWAN PADA HOTEL MADANI WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.1 JAN-JUNI 2015 ISSN : 2089-8592 PENGARUH KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KEMAMPUAN LAYANAN KARYAWAN PADA HOTEL MADANI Nursaimatussaddiya Dosen Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah

BAB I PENDAHULUAN. dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah

Lebih terperinci

PENGARUH INTELEGENSI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO

PENGARUH INTELEGENSI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO PENGARUH INTELEGENSI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO Sunarti Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo sunarti.panuntun@ymail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA SERTIFIKASI GURU DENGAN KINERJA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN MANDIRAJA KABUPATEN BANJARNEGARA

KORELASI ANTARA SERTIFIKASI GURU DENGAN KINERJA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN MANDIRAJA KABUPATEN BANJARNEGARA KORELASI ANTARA SERTIFIKASI GURU DENGAN KINERJA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN MANDIRAJA KABUPATEN BANJARNEGARA Ade Setiawan Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo awan_ades@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 2 PURWOREJO

PENGARUH MINAT DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 2 PURWOREJO PENGARUH MINAT DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 2 PURWOREJO Chulasoh Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo chu.lasoh@yahoo.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Gambaran tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. responden dan berdasarkan jenis kelamin responden. Untuk lebih jelasnya dapat di

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. responden dan berdasarkan jenis kelamin responden. Untuk lebih jelasnya dapat di BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Identitas Responden Analisis identitas responden dalam penelitian ini di lihat dari beberapa sisi, diantaranya adalah berdasarkan tingkat usia responden, tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan organisasi, dan secara keseluruhan ditentukan oleh cara berkomunikasi. Oleh karena itu komunikasi

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA N 10 PURWOREJO

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA N 10 PURWOREJO PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA N 10 PURWOREJO Rusmiasih Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo naeyasiech@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah karyawan atau pegawai divisi fashion pada PT. Mitra Adiperkasa, tbk sebanyak 52 karyawan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PT. BPR ASWAJA JALAN BATORO KATONG NO. PONOROGO. Karyawan karyawati di PT. BPR ASWAJA Jl. Batoro Katong Ponorogo

KUESIONER PENELITIAN PT. BPR ASWAJA JALAN BATORO KATONG NO. PONOROGO. Karyawan karyawati di PT. BPR ASWAJA Jl. Batoro Katong Ponorogo KUESIONER PENELITIAN PT. BPR ASWAJA JALAN BATORO KATONG NO. PONOROGO Kepada Yth Bapak / ibu / saudara / i Karyawan karyawati di PT. BPR ASWAJA Jl. Batoro Katong Ponorogo Dengan hormat, Sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA BAB III PENYAJIAN DATA A. Pengenalan Pada bab ini akan dipaparkan data-data yang diperoleh dari pengumpulan data di lapangan. Penulis menjabarkan dengan metode deskriftif kuantitatif dengan persentase

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 82 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Karakteristik Responden Penelitian Unit analisis dalam penelitian ini adalah guru-guru SMA Negeri di Kota Administrasi Jakarta Barat,

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO Ahmad Mustakim 10213444 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH Seorang pemimpin juga merupakan merupakan salah satu cara

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ORGANISASI TIM DOSEN PERPUSINFO

KOMUNIKASI ORGANISASI TIM DOSEN PERPUSINFO KOMUNIKASI ORGANISASI TIM DOSEN PERPUSINFO PENGANTAR MANUSIA ADALAH MAKHLUK SOSIAL YANG MEMBUTUHKAN ORANG LAIN ATAU SEKELOMPOK ORANG UNTUK BERINTEGRASI DALAM KEHIDUPANNYA MANUSIA MEMBUTUHKAN KOMUNIKASI

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU)

KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU) KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU) NOVIA SAREPA GINTING 100904057 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN A. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas Pembahasan pada bab ini merupakan hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Sampel Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah semua Guru SD Negeri yang bertugas di Kecamatan Ambarawa pada tahun 2012. Karakteristik

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA SMPN 3 WONOSOBO

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA SMPN 3 WONOSOBO PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA SMPN 3 WONOSOBO Fitri Wijayanti Kurniasari Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo fwijayanti1@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI Nama : BAYU AGUNG PRAMONO NPM : 11212375 Pembimbing : Widiyarsih, SE., MM Latar Belakang

Lebih terperinci

ANGKET PENELITIAN L-1 KONTRIBUSI STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. INDO POS INTERMEDIA PRESS SKRIPSI.

ANGKET PENELITIAN L-1 KONTRIBUSI STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. INDO POS INTERMEDIA PRESS SKRIPSI. L-1 Lampiran 1 ANGKET PENELITIAN KONTRIBUSI STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. INDO POS INTERMEDIA PRESS SKRIPSI Ed Berg NIM : 0900818473 L-1 SURAT PENGANTAR Kepada Yth. Bpk/ Ibu.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner. Data yang digunakan untuk mengukur pengaruh persepsi Wajib Pajak atas

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner. Data yang digunakan untuk mengukur pengaruh persepsi Wajib Pajak atas BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner Data yang digunakan untuk mengukur pengaruh persepsi Wajib Pajak atas pelaksanaan sistem administrasi

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1 Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1 Nama :Farah Npm :122100606 Jurusan :Manajemen Pembimbing :Rooswhan Budhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk dan berkembang secara signifikansi disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Responden Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan kuesioner kepada 60 responden. Jumlah responden tersebut dihasilkan dari rumus perhitungan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Umum Deskripsi data umum berisi mengenai gambaran umum tempat penelitian yakni di MTs N 1 Kudus. MTs N 1 Kudus beralamatkan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN Pengumpulan data penelitian ini di lakukan pada tanggal 18 Mei 2014 sampai tanggal 21 Mei 2014. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan mengenai data-data responden yang digunakan sebagai sampel yang diambil

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT PENDIDKAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP N 3 WADASLINTANG WONOSOBO

PENGARUH TINGKAT PENDIDKAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP N 3 WADASLINTANG WONOSOBO PENGARUH TINGKAT PENDIDKAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP N 3 WADASLINTANG WONOSOBO Yuliana Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo anay806@yahoo.com

Lebih terperinci

Iklim Komunikasi Organisasi di Hotel Savana Malang

Iklim Komunikasi Organisasi di Hotel Savana Malang JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA Iklim Komunikasi Organisasi di Hotel Savana Malang Andy Santoso, Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra Surabaya

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden dapat dilihat melalui data deskriptif tentang responden yang terdapat pada kuesioner yang disebar.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen. Analisis ini untuk mengetahui arah

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data penelitian ini diperoleh dari siswa kelas V SD Islam Al Madina Semarang tahun pelajaran 2015/2016 sebagai subyek penelitian dan merupakan populasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah (Rachmat

BAB 2 LANDASAN TEORI. mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah (Rachmat BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Komunikasi Organisasi Definisi komunikasi organisasi adalah proses penciptaan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi Komunikasi merupakan salah satu kegiatan interaksi yang sangat penting dalam semua aspek kehidupan manusia. Komunikasi bagaikan urat nadi kehidupan sosial

Lebih terperinci

PENULISAN ILMIAH. Pengaruh Peranan Pimpinan dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Katra Yatra (Radio Suara Bekasi 855 AM)

PENULISAN ILMIAH. Pengaruh Peranan Pimpinan dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Katra Yatra (Radio Suara Bekasi 855 AM) Nama : Eric Rahmana NPM : 12212524 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Anisah, SE., MM PENULISAN ILMIAH Pengaruh Peranan Pimpinan dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Katra Yatra (Radio Suara Bekasi

Lebih terperinci

memberikan kepuasan konsumen jangka panjang.

memberikan kepuasan konsumen jangka panjang. BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 1.1. Analisis Kualitatif Analisis kualitatif ditujukan untuk mendapatkan informasi tentang berbagai kondisi lapangan yang bersifat tanggapan dan pandangan terhadap penerapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Adapun yang melatarbelakangi mengapa peneliti merasa tertarik

BAB I PENDAHULUAN. Adapun yang melatarbelakangi mengapa peneliti merasa tertarik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Adapun yang melatarbelakangi mengapa peneliti merasa tertarik untuk mengangkat topik penelitian ini bermula dari postulat atau asumsi bahwa setiap korporasi

Lebih terperinci

Astari Kalsum. Eny Wahyuningsih Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau. Abstrak

Astari Kalsum. Eny Wahyuningsih Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau. Abstrak 83 PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KEJELASAN TUJUAN ANGGARAN DAN EVALUASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BENGKALIS Astari Kalsum Eny Wahyuningsih

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Berdirinya Perusahaan CV. Unggul Jaya Blora berdiri pada tanggal 10 Juni 1999, didirikan oleh bapak H. Chaer. Beliau telah

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah TAUFIK DARMAWAN SAPUTRA 3EA10 (19210434) Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

[ JURNAL ECOBISMA ] Vol. 2 No. 1 Juni 2015

[ JURNAL ECOBISMA ] Vol. 2 No. 1 Juni 2015 PENGARUH KOORDINASI KERJA, KOMUNIKASI SERTA SEMANGAT KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. TELKOMSEL SALES OUTLET OPERATION RANTAUPRAPAT Deade Putri Arika 1, Hj. Siti Lam ah Nasution 2 1 Alumni

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMUNIKASI, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. AXA FINANCIAL INDONESIA SURABAYA

PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMUNIKASI, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. AXA FINANCIAL INDONESIA SURABAYA PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMUNIKASI, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. AXA FINANCIAL INDONESIA SURABAYA Hellena Lenorce Nunaki, Cholifah, Sutopo Prodi Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kinerja guru, motivasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan nilai pada masing-masing variabel dapat diketahui nilai penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean dan standard deviasi dari

Lebih terperinci

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

JURNAL KEWIRAUSAHAAN

JURNAL KEWIRAUSAHAAN JURNAL KEWIRAUSAHAAN http://jklmii.org PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Amril STIE LMII, Medan. Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Oktober 2017 Disetujui Oktober

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG Eko Yuliawan STIE Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212 eko_yuliawan@mikroskil.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Umum Penelitian Deskripsi data umum berisi mengenai gambaran umum tempat penelitian yakni di SMP N 1 Pamotan. SMP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia di kehidupannya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS MEREK PRODUK KRIM PEMUTIH POND S PADA MAHASISWI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS MEREK PRODUK KRIM PEMUTIH POND S PADA MAHASISWI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA J u r n a l E K B I S / V o l. X V / N o. 1 / e d i s i M a r e t 2 0 1 6 765 PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS MEREK PRODUK KRIM PEMUTIH POND S PADA MAHASISWI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Kompensasi Pada Perusahaan Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawannya sesuai dengan jasa yang karyawan berikan kepada perusahaan. Jasa

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT DAN PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP NON PERFORMING LOAN (NPL) PADA KOPERASI PEMBATIKAN NASIONAL (KPN) SOLO

KEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT DAN PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP NON PERFORMING LOAN (NPL) PADA KOPERASI PEMBATIKAN NASIONAL (KPN) SOLO KEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT DAN PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP NON PERFORMING LOAN (NPL) PADA KOPERASI PEMBATIKAN NASIONAL (KPN) SOLO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mengenai Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Secara estimologis istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin yakni Communicare. Artinya berbicara, menyampaikan pesan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi

BAB IV ANALISIS DATA. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi 77 BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS Mo del 1 Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Untuk mempermudah dalam menganalisis data, semua pengolahan data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Penelitian Deskripsi data berusaha menampilkan gambaran masing-masing variabel penelitian, yaitu kepemimpinan kepala sekolah, iklim organisasi dan kinerja

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian pertama yang dijadikan bahan acuan adalah tulisan yang disusun oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : 469-487) berjudul Quality of Communication Experience:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen. 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden 1. Tempat dan Waktu Penelitian Pada bab ini, penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh citra merek dan kepercayaan merek

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Satistik deskriptif masing masing variabel penelitian ini ditampilkan untuk mempermudah dalam mengetahui tanggapan umum responden terhadap

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUISIONER PENELITIAN

LAMPIRAN KUISIONER PENELITIAN Lampiran I. Kuesioner LAMPIRAN KUISIONER PENELITIAN A. TUJUAN Kuisioner ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi berupa opini dan persepsi dari responden tentang pengaruh komitmen organisasi, keadilan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA. dapat diperoleh temuan-temuan mengenai: 1. Pola Komunikasi elit NU Cabang Istimewa Malaysia dalam. nahdliyin di Malaysia.

BAB V ANALISIS DATA. dapat diperoleh temuan-temuan mengenai: 1. Pola Komunikasi elit NU Cabang Istimewa Malaysia dalam. nahdliyin di Malaysia. 64 BAB V ANALISIS DATA A. Hasil Temuan Peneliti Dari hasil deskripsi dan penyajian data yang dilakukan oleh peneliti dapat diperoleh temuan-temuan mengenai: 1. Pola Komunikasi elit NU Cabang Istimewa Malaysia

Lebih terperinci