BAB II OBYEK PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II OBYEK PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB II OBYEK PENELITIAN 2.1 Sejarah Singkat Chevron, Corp. Chevron merupakan salah satu perusahaan energi terintegrasi terdepan di dunia. Chevron melakukan eksplorasi, produksi dan transportasi minyak mentah dan gas alam, mengolah, memasarkan, dan mendistribusikan bahan bakar dan pelumas, memproduksi dan memasarkan bahan kimia, memproduksi energi panas bumi dan menghasilkan tenaga listrik, menyediakan energi terbarukan dan solusi efisien energi, mengembangkan sumber daya energi untuk masa depan, termasuk penelitian untuk bahan bakar nabati yang sangat penting bagi kemajuan ekonomi dan pengembangan sumber daya manusia di seluruh dunia. Pada awalnya, perusahaan ini didirikan pada tahun 1879 dengan nama Pasific Coast Oil Company di California, Amerika Serikat. Diawali dengan ditemukannya ladang minyak di Pico Canyon, sebelah utara Los Angeles. Kemudian pada tahun 1900, Standard Oil Company mengambil alih Pacific Coast Oil Company, membuat keputusan untuk merger dengan Gulf Oil Corporate dan berubah nama menjadi Chevron Corporation dengan kantor pusat di San Ramon, California, Amerika Serikat. Pada Januari 1998, Chevron mulai mengevaluasi perusahaan lain yang terbaik, dan berdasarkan afiliasi panjang dengan Texaco, pembentukan perusahaan joint-venture, Caltex, Chevron Texaco dinilai tinggi sebagai mitra merger potensial. Selain aset kelas dunia dan budaya perusahaan yang kuat, 11

2 12 Texaco memiliki pengalaman mengintegrasikan operasi dan orang-orang Getty Oil Corporations setelah akuisisi Getty pada tahun Pada tanggal 16 Oktober 2000, kedua perusahaan mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan untuk bergabung. Hampir satu tahun kemudian, pada 9 Oktober 2001, para pemegang saham Chevron dan Texaco memilih untuk menyetujui merger, dan Chevron Texaco Corporation mulai melakukan bisnis pada hari yang sama. Perusahaan ini menjadi terbesar kedua perusahaan energi yang berbasis di Amerika Serikat, dengan lebih dari 11 miliar barel minyak dan cadangan gas setara dan 2,4 juta barel per hari kapasitas penyulingan. Pada tahun 2005, perusahaan ini berganti nama menjadi Chevron Corporation dan kemudian mengakuisisi Unocal Corporation dan lebih meningkatkan posisinya sebagai penyedia energi terkemuka. Akuisisi ini adalah strategi yang kuat, memperkuat eksplorasi dan produksi portofolio perusahaan di kawasan Asia-Pasifik, Amerika Serikat, Teluk Meksiko dan wilayah Kaspia. Penambahan Unocal menyediakan sumber yang mendalam, bakat dan teknologi terdepan sehingga Chevron cepat terintegrasi di seluruh organisasi. Teknologi menawarkan keuntungan kunci dalam mencari pasokan energi baru. Pendekatan Chevron dengan teknologi yang unik dalam industri ini, sepenuhnya terintegrasi di seluruh perusahaan dari eksplorasi untuk pengiriman produk sampai keberhasilan teknologi perusahaan dibangun berdasarkan kombinasi kemampuan proprietary dan kemitraan yang kuat.

3 13 Chevron Corporation sendiri terdiri dari 7 bagian wilayah operasi, yaitu : Wilayah Asia Pacific, Eropa, Euroasia, Afrika, Latin Amerika dan Karibia, Middle East, Amerika Serikat dan Kanada. 2.2 Visi Perusahaan Menjadi perusahaan energi dunia yang paling dikagumi karena karyawan, kemitraan dan kinerjanya. Sehingga visi tersebut dapat penulis jabarkan bahwa Chevron secara aman menyediakan produk-produk energi yang vital untuk kemajuan ekonomi yang berkelanjutan dan pengembangan manusia di seluruh dunia. Orang-orang dan organisasi dengan kemampuan dan komitmen yang tinggi serta menjadi mitra pilihan yang terpercaya. Selain itu menjadi perusahaan yang dikagumi oleh semua pemangku kepentingan- investor, pelanggan, pemerintah di tempat kami beroperasi, masyarakat setempat dan karyawan Chevron sendiri yang tidak saja karena hasil yang dicapai melainkan juga bagaimana kami mencapai hasil tersebut selain itu mampu memberikan kinerja kelas dunia. 2.3 Misi Perusahaan Chevron memiliki misi 4+1 sebagai berikut: 1) Keunggulan Operasi (Operational Excellence) 2) Penurunan Biaya (Cost Reduction) 3) Pengelolaan Modal (Capital Stewardship) 4) Pertumbuhan yang menguntungkan (Profitable Growth) 5) Kemampuan Organisasi (Organizational Capability)

4 Strategi Strategi Perusahaan 1) Sumber Daya Manusia Berinvestasi pada sumber daya manusia untuk memperkuat kemampuan organisasi dan membangun tenaga kerja global yang bertalenta tinggi untuk meraih hasil dengan cara yang tepat. 2) Eksekusi Mengeksekusi dengan baik melalui aplikasi yang cermat dari keunggulan operasi dan sistem pengelolaan asset/ capital serta pengelolaan biaya yang disiplin. 3) Pertumbuhan Tumbuh dan memberikan profit dengan menggunakan keunggulan kompetitif untuk memaksimalkan nilai dari asset yang kami miliki serta mendapatkan peluang-peluang baru Strategi Bisnis Utama 1) Hulu (Upstream) Tumbuh dan memberikan profit dari bisnis inti serta membangun posisiposisi baru yang kokoh dan berkesinambungan 2) Gas dan Midstream Mengomersialisasikan basis kepemilikan sumber gas Chevron seiring dengan mengembangkan bisnis gas global yang memberikan dampak besar

5 15 3) Hilir (Downstream) dan Bahan Kimia (Chemicals) Meningkatkan laba atas investasi dan menumbuhkan pendapatan semua lini bisnis 4) Teknologi Membedakan kinerja melalui teknologi 5) Energi Terbarukan dan Efisiensi Energi Berinvestasi pada sektor energi terbarukan yang dapat memberikan profit serta mencari solusi efisiensi energi. 2.5 Nilai-Nilai Perusahaan Landasan perusahaan Chevron dibangun di atas nilai-nilai yang dianut, yang membedakan Chevron dari yang lain dan menjadi pedoman kegiatan karyawan-karyawan Chevron. Chveron menjalankan bisnis dengan penuh rasa tanggung jawab secara sosial dan dengan cara etis. Selain itu menghormati hukum, menjunjung tinggi hak asasi manusia, melindungi lingkungan dan memberi manfaat kepada masyaarakat di tempat Chevron beroperasi. Chevron Memiliki nilai-nilai sebagai berikut: 1) Nilai-nilai Integritas (Integrity) Karyawan Chevron jujur kepada pihak lain dan kepada diri sendiri. Chevron memenuhi standar etika tertinggi dalam setiap kegiatan bisnis yang diakukan. Chevron melakukan sesuai apa yang dikatakan. 2) Kepercayaan (Trust)

6 16 Chevron saling mempercayai, menghormati dan mendukung satu sama lain, dan berupaya sekuat tenaga untuk mendapatkan kepercayaan dari rekan dan para mitra kerja. 3) Keanekaragaman (Diversity) Chevron mempelajari dan menghormati budaya di tempatnya bekerja. Chevron pun saling menghargai dan menghormati keunikan setiap individu dan ragam pandangan serta talenta yang ditunjukan. Lingkungan kerja Chevron sangat terbuka dan kami merangkul beraneka ragam komunitas, pendapat, talenta dan pengalaman. 4) Terobosan (Ingenuity) Chevron mencari peluang-peluang dan terobosan-terobosan baru. Selain itu juga menggunakan kreativitas yang dimiliki untuk mendapatkan cara yang tidak konvensional dan praktis dalam memecahkan masalah. Pengalaman, teknologi dan keuletan yang dimiliki membantu Chevron mengatasi tantangan dan memberikan nilai tambah. 5) Kemitraan (Partnership) Chevron mempunyai komitmen yang tinggi untuk menjadi mitra yang baik untuk membangun hubungan yang produktif, kolaboratif, saling mempercayai dan memberikan manfaat dengan pemerintah, perusahaan-perusahaan lain, pelanggan, masyarakat dan satu sama lain. 6) Perlindungan terhadap manusia dan lingkungan (Protecting people and the Environment)

7 17 Chevron menempatkan kesehatan dan keselamatan tenaga kerjanya serta perlindungan atas asset dan lingkungan sebagai prioritas yang tertinggi. Tujuanya adalah mendapatkan pengakuan atas kinerja kelas dunia melalui menerapkan Sistem Manajemen Keunggulan Operasi (Operational Excellence Management System) secara disiplin 7) Kinerja Tinggi (High Performance) Berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dalam setiap hal yang dilakukan, dan Chevron terus berupaya untuk menjadi lebih baik. Chevron dengan sungguh-sungguh berupaya mencapai hasil yang lebih dari yang diharapkan oleh Chevron sendiri dan pihak lain. Chevron berusaha mencapai hasil terbaik dengan sepenuh tenaga dan dengan tingkat urgensi tinggi. 2.6 Chevron IndoAsia Business Unit (IBU) Chevron memainkan peranan penting dalam menghasilkan energi bagi Indonesia dan Filipina melalui Chevron Asia Pacific Exploration and Production dibawah IndoAsia Business Unit (IBU). Kemitraan Chevron dengan masyarakat dan Pemerintah Indonesia dapat ditelusuri sejak tahun Saat ini Chevron menghasilkan sekitar 40 persen produksi minyak nasional melalui kegiatan operasi di Riau dan Kalimantan Timur serta menyediakan listrik bagi jutaan penduduk Indonesia melalui operasi panas bumi di Jawa Barat. Chevron IndoAsia Business Unit (IBU) antara lain membawahi : (1) PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI), yang beroperasi di wilayah Sumatera (sebelumnya PT. Caltex Pacific Indonesia)

8 18 (2) Chevron Indonesia Company (CICo), yang beroperasi di wilayah Kalimantan Timur (sebelumnya PT. Unocal Indonesia Company) (3) Chevron Geothermal Salak, Ltd (CGS), beroperasi di wilayah Sukabumi- Jawa Barat (sebelumnya Unocal Geothermal Salak) (4) Chevron Geothermal Indonesia,Ltd (CGI), yang beroperasi di wilayah Garut-Jawa Barat (sebelumnya Amoseas Indonesia) (5) Philippine Geothermal Production Company, Inc (PGPC), yang beroperasi di Philippine PT. Chevron Pacific Indonesia (PT. CPI) PT. CPI pertama kali didirikan di Indonesia pada awal tahun Standard Oil Company of California dan Texas Oil Company (Texaco) membentuk sebuah perusahaan patungan di daerah Sumatera. Namun pada tahun 2005, Caltex sebagai anak perusahaan Chevron dan Texaco Inc. diakusisi oleh Chevron bersama dengan Texaco dan Unocal. Maka secara resmi nama PT. Caltex Pacific Indonesia berubah menjadi PT. Chevron Pacific Indonesia. PT. CPI adalah bergerak dibidang pertambangan minyak bumi berupa eksplorasi dan produksi. Saat ini PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI) beroperasi di 90 lahan di Sumatra dengan dua lahan utama, Duri dan Minas. Selain itu CPI mengatur dermaga Dumai yang merupakan terminal akhir untuk trasnportasi minyak. Mayoritas produksi Sumatera CPI pada 2011 berasal dari bidang dalam kontrak bagi hasil Rokan (PSC). Duri, lapangan terbesar, telah menggunakan teknologi

9 19 untuk meningkatkan produksi steamflooding sejak tahun 1985 dan merupakan salah satu perkembangan injeksi uap terbesar di dunia. Pada tahun 2011, injeksi uap ditempatkan di 80 persen dari lapangan Chevron Indonesia Company (CICo) Kepemilikan operasi Chevron di Kalimantan termasuk empat wilayah kontrak kerja sama (KKS) lepas pantai seluas km2 (2,8 juta are) di Kutei Basin. Total rata-rata produksi harian pada tahun 2011 mencapai barel minyak mentah dan 165 juta kaki kubik gas alam. Selama tahun 2011, mayoritas produksi Chevron di Kalimantan berasal dari 14 lapangan produksi di wilayah KKS East Kalimatan. Wilayah shelf ini menghasilkan rata-rata barel fluida dan 143 juta kaki kubik gas alam. Chevron terus mengembangkan berbagai proyek demi mempertahankan produksi, meningkatkan perolehan minyak dan keandalan dari reservoir yang ada baik di wilayah shelf maupun laut dalam. Di wilayah shelf, Chevron terus menerapkan program pengembangan, dengan 14 sumur yang telah di bor pada tahun Berdasarkan hasil yang positif dari program pengeboran ini, akuisisi dan proses seismik tambahan akan dilaksanakan pada tahun Di wilayah laut dalam, terdapat dua proyek pengembangan laut dalam di Kutei Basin yang saat ini sedang berjalankan melalui satu rencana pengembangan. Pada tahun 2011, Chevron membuat kemajuan pada proyek gas alam Gendalo- Gehem. Proyek ini meliputi pengembangan dua hub berbeda, masing-masing

10 20 dengan unit produksi terapung (floating production unit/fpu), pusat pengeboran subsea, jalur pipa gas dan kondensat, serta fasilitas penerimaan darat. Secara total, proyek ini diperkirakan akan mampu meningkatkan perolehan gas alam hingga 3 triliun kaki kubik. Pada tahun 2011, Chevron telah masuk dalam tahap front-end engineering and design (FEED) untuk proyek tersebut. Estimasti produksi harian maksimum dari proyek ini diperkirakan mencapai 1,1 miliar kaki kubik gas alam dan barel kondensat. Gas dari proyek ini diharapkan dapat digunakan untuk kebutuhan nasional dan ekspor LNG. Kepemilikan Chevron pada pengembangan ini sekitar 63 persen. Di akhir tahun 2011, belum ada cadangan sumber daya terbukti (proved reserves) yang ditemukan dalam proyek ini. Pada bulan Desember 2011, Chevron menyelesaikan tahap FEED untuk proyek laut dalam Bangka dan memulai proses persetujuan kontrak dengan Pemerintah Indonesia. Cakupan proyek ini termasuk subsea tieback ke sebuah FPU. Kepemilikan Chevron di proyek ini sebesar 62 persen. Hingga akhir 2011, belum ada cadangan sumber daya terbukti (proof reserves) yang ditemukan untuk proyek ini Geothermal Power Operation Chevron memahami pentingnya pengembangan berbagai bentuk energi untuk memenuhi kebutuhan dunia. Oleh karena itu, Chevron mengembangkan sumber sumber energi yang akan membantu pengamanan diversifikasi energi dimasa depan, termasuk energi terbarukan bersumber dari panas bumi. Saat ini

11 21 Chevron merupakan operator fasilitas energi panasbumi terbesar dibandingkan dengan organisasi manapun baik swasta dan pemerintah. Chevron merupakan pelopor dalam pemanfaatan panasbumi di era modern. Pemanfaataan panasbumi oelh Chevron dilakukan sejak 1960-an, dimulai dengan pengembangan Geysers, lapangan panasbumi terbesar di dunia yang teletak di sebelah utara San Fransisco, California. Pada tahun 1970-an, penemuan dua potensi panasbumi di Filipina ditindaklanjuti dengan proyek pengembangan energi panasbumi Tiwi dan Makiling-Banahaw (Mak-Ban) di Luzon. Chevron juga menemukan potensi panasbumi yang signifikan di Indonesia, didaerah pegunungan Salak dan Darajat di Jawa Barat pada tahun 1980-an. Chevron memulai pembangkitan listrik dari uap panasbumi secara komersial pada tahun 1990-an. Saat ini menghasilkan uap dan listrik berkapasitas setara dengan 647 MW, yang dapat memenuhi kebutuhan listeik kira-kira 5,3 juta penduduk Indonesia. Jika digabungkan, pembangkitan listrik panasbumi Chevron di Indonesia dan Filipina mampu menghasilkan listrik berkapasitas setara dengan 911 MW. Jumlah energi bersih dan berkenajutan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan sekitar 7 juta orang di dua negara tersebut. Pengembagan panasbumi menjanjikan energi jangka panjang dalam jumlah besar, yang selama ini belum banyak dimanfaatkan. Chevron berkomitmen untuk terus bermitra dengan Pemerintah Republik Indonesia dalam mengembangkan sumber energi terbarukan, bersih dan andal untuk menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia.

12 Chevron Geothermal Salak, Ltd. Chevron Geothermal Salak, Ltd. (CGS) bermitra dengan dua badan usaha milik negara yaitu Pertamina dan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Fasilitas CGS yang terletak disekitar 70 km dari kota Jakarta, wilayah Gunung Salak, Jawa Barat, memasok uap panasbumi bagi pembangkit listrik yang dioperasikan oleh PLN dengan kapasitas setara 180 MW. CGS juga menghasilkan uap panasbumi dan mengoperasikan pembangkit listrik berkapasitas 197 MW untuk jaringan Jawa-Madura-Bali. Produksi komersial CGS dimulai tahun 1994, dengan menyuplai uap panasbumi kepada PLN untuk menghasilkan listrik setara 110 MW. Pada tahun 2005, CGS berhasil meningkatkan produksi daya menjadi 377 MW, yang menjadikan CGS sebagai salah satu fasilitas energi panasbumi terbesar di dunia. Uap dan listrik yang dihasilkan CGS, disalurkan melalui jaringan listrik PLN Jawa-Madura-Bali untuk 1,7 juta rumah yang membutuhkan. Saat ini, CGS didukung oleh 231 putra putri terbaik Indonesia yang berdedikasi dan berkeahlian tinggi serta ratusan karyawan mitra kerja Chevron Geothermal Indonesia, Ltd Chevron Geothermal Indonesia, Ltd. (CGI) merupakan perusahaan pengelola energi panasbumi menjadi listrik yang beroperasi di Darajat, Garut, Jawa Barat yang bermitra dengan dua badan usaha milik negara yaitu Pertamina dan Perusahaan Listrik Negara (PLN). CGI memasok uap panasbumi untuk

13 23 pembangkit listrik berdaya 55 MW yang dioperasikan PLN. CGI juga menghasilkan uap panasbumi dan mengoperasikan pembangkit listrik dengan total daya 215 MW untuk jaringan Jawa-Madura-Bali. CGI memulai beroperasi pada tahun 1984, kegiatan komersial panasbumi CGI dimulai sejak November 1994 denga kapasitas 145 MW. Dengan selesainya peningkatan kapasitas Unit III ditahun 2009, kapasitas pembangkit listrik Darajat meningkat menjadi 270 MW, yang disalurkan melalui PLN dan jaringan listrik Jawa-Madura-Bali kepada lebih dari 1,3 juta rumah yang membutuhkan. CGI terus mendukung upaya perlindungan lingkungan dan memastikan operasi panasbumi yang rendah emisi. Komitmen ini juga menjadikan CGI sebagai perusahaan pengelola panasbumi pertama yang meraih Sertifikasi Pengurangan Emisi (Certified Emission Reductions CERs) dari United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) di sektor enegi. Penghargaan ini menunjukkan apresiasi bagi komitmen Chevron dan Indonesia dalam pengembangan sumber energi terbarukan. Program ini memberikan hasil signifikan bagi pengurangan efek gas rumah kaca melalui pengelolaan usaha panasbumi yang rendah emisi. Sejak Desember 2006, CGI telah berhasil mencatatkan pengurangan atau berkontribusi terhadap CERs sejumlah 4,2 juta ton karbon. Kini CGI didukung oleh 277 putra putri terbaik Indonesia yang berdedikasi dan berkeahlian tinggi serta ratusan karyawan mitra kerja. Selain pulau Jawa, Chevron juga mengoperasikan dan memiliki 95 persen kepemilikan di pembanngkit listrik North Duri Cogeneration di Sumatra yang menyediakan hingga 300 megawatt listrik dan kebutuhan uap untuk CPI untuk

14 24 mendukung injeksi uap CPI di Duri. Selanjutnya Chevron juga memiliki 95 persen kepemilikan dan izin operasi di prospek Suoh- Sekincau di selatan Sumatera. Saat ini proyek tersebut masih dalam tahap survey geologi dan geofisika, kedepanya jika berhasil proyek ini mampu menyediakan tambahan listrik berkapasitas 200 MW yang tertuang dalam portofolio geothermal Chevron. Gambar 2.1.Kepemilikan Chevron dan Lokasi Operasi Chevron GPO di Indonesia Sumber: Chevron Geothermal di Indonesia (2015) 2.7 Tinjauan dan Struktur organisasi SDM Sumber Daya Manusia dalam organisasi Chevron merupakan sset yang sangat berharga hal ini telah tercantum dalam strategi organisasi. Strategi tersebut merupakan panduan, penyelarasan organisasi dan membedakan dengan para organisasi yang lain. Rencana strategis Chevron tersebut ialah organisasi yang berinvestasi pada sumber daya manusia. Oleh karena itu fungsi Human Resources

15 25 (HR) Unit Organisasi salah satunya adalah memperkuat kemampuan organisasi serta membangun tenaga kerja global yang memiliki talenta tinggi utnuk meraih dengan cara yang tepat. Gambar 2.2. Struktur Organisasi SDM Chevron Sumber : Human Resources Chevron Indoensia (2015) Tugas dan wewenang VP Human Resources (SDM) Tugas dan wewenang VP Human Resources (SDM) Chevron adalah sebagai berikut: 1) Bertanggung jawab untuk menciptakan dan mengembangkan strategi, proses dan organisasi, dan kompetensi untuk memfasilitasi dan membantu mitra dalam membangun dan mempertahankan kemampuan organisasi dalam mencapai kinerja tinggi dan produktivitas untuk pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan sejalan dengan IndoAsia (meliputi Jakarta, Kalimantan Timur, Geothermal, CPI dan Filipina) dan bertanggung jawab untuk mengelola kegiatan terpusat, terkait dengan

16 26 Pelayanan Kesehatan, Hubungan Industrial, Learning & Development, Manfaat Kompensasi & Kebijakan, dan Jasa HR. Memberikan konseling rekomendasi untuk manajemen kenaga kerja dan sumber daya manusia yang penting bagi Eksekutif dan Manajemen. 2) Menetapkan arah Chevron IndoAsia Business Unit - Sumber Daya Manusia dan memimpin personil SDM untuk memastikan rencana strategis SDM Tim, taktis dan implementasi selalu selaras dengan strategi IndoAsia dan tujuan bisnis. 3) Membangun tim berkinerja tinggi yang kuat, berkomitmen untuk menambah nilai dan mengendalikan biaya operasi, mengembangkan & memastikan kebijakan SDM dan administrasi yang sepenuhnya mendukung strategi SDM. Mengkonsolidasikan, mengintegrasikan, dan memimpin operasi SDM Tim untuk mendukung keseluruhan kegiatan Chevron IndoAsia BU. 4) Membangun lingkungan kerja yang menguntungkan di mana anggota Sumber Daya Manusia menjadi efektif, efisien dan percaya diri untuk melakukan pekerjaan mereka / tugas dalam bisnis baru & lingkungan kerja yang menantang. 5) Membangun, memelihara, dan meningkatkan hubungan mitra kerja dan lainnya dengan kantor pemerintahan (daerah dan nasional), SKKMigas, MIGAS, DEPNAKER serta dengan Pertamina, P4P / P4D, Apindo, Nusa Indah / IPA Komite SDM.

17 27 6) Meningkatkan kesadaran pada Kesehatan dan keselamatan kerja (K3S), hukum dan peraturan Pemerintah Indonesia, dan berkomitmen untuk proses peningkatan kualitas di Sumber Daya Manusia Tim. 7) Program / Kegiatan: (1) Mengembangkan strategi dan rencana utama unit korporasi Sumber Daya Manusia dalam mendukung strategi IndoAsia. (2) Terus meningkatkan proses untuk memastikan memberlakukan secara adil dan konsisten kepada seluruh karyawan. (3) Melaksanakan rekomendasi dari Tim Proses Business Review (Total Remuneration, Industrial Relations, Pengembangan Karir dan Pelatihan) yang meliputi meningkatkan kebijakan dan program yang bertujuan untuk pengembangan karir, pelatihan, merekrut, dll (4) Memberikan kompensasi terkait dengan pencapaian perusahaan, tim, dan tujuan individu dan ukuran kinerja. (5) Meneruskan survei dan memperoleh umpan balik lain / masukan dari karyawan untuk meningkatkan kualitas dan daya tanggap organisasi. (6) Mengidentifikasi kesenjangan keterampilan / pengetahuan antara karyawan SDM dan mengembangkan rencana untuk menutup kesenjangan.

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Chevron didirikan pada tahun 1879 di Pico Canyon, California. Saat ini, Chevron Corporation yang berkantor pusat di San Ramon, California, Amerika Serikat

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III. 1 Sejarah Chevron Corporation Chevron Corporation adalah salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar di dunia. Chevron berkantor pusat di San Ramon, California dan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI UMUM PROFIL PT CHEVRON PACIFIC INDONESIA

BAB II DESKRIPSI UMUM PROFIL PT CHEVRON PACIFIC INDONESIA BAB II DESKRIPSI UMUM PROFIL PT CHEVRON PACIFIC INDONESIA A. Sejarah PT Chevron Pacific Indonesia PT Chevron Pacific Indonesia merupakan salah satu perusahaan minyak terbesar di Indonesia. Perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Objek Studi Profil PT. Chevron Pacific Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Objek Studi Profil PT. Chevron Pacific Indonesia BAB I 1.1 Tinjauan Objek Studi PENDAHULUAN 1.1.1 Profil PT. Chevron Pacific Indonesia PT. Chevron Pacific Indonesia (PT. CPI) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi dan eksploitasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35

LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35 LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35 PT. Pertamina (Persero) adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Chevron adalah perusahaan Energi asal Amerika Serikat terbesar ke 3

BAB 1 PENDAHULUAN. Chevron adalah perusahaan Energi asal Amerika Serikat terbesar ke 3 BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Chevron adalah perusahaan Energi asal Amerika Serikat terbesar ke 3 (tiga) di dunia menurut majalah Fortune500, 2012, berdasarkan kepada pendapatan dan profit, serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Chevron merupakan salah satu perusahaan energi terintegrasi yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Chevron merupakan salah satu perusahaan energi terintegrasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Chevron merupakan salah satu perusahaan energi terintegrasi yang terbesar di dunia serta perusahaan Amerika terbesar dalam bidang perusahaan energi. Selain

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Struktur Perusahaan

Gambar 3.1. Struktur Perusahaan BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Singkat PT. X Berdasarkan data yang diperoleh melalui Laporan Tahunan 2009, PT. X didirikan pada 9 Juni 1980 di bawah hukum Republik Indonesia dan memulai usahanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah berdirinya Chevron Corporation berawal dari dibentuknya

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah berdirinya Chevron Corporation berawal dari dibentuknya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Perusahaan Sejarah berdirinya Chevron Corporation berawal dari dibentuknya Pacific Coast Oil Co., berdasarkan penemuan ladang minyak di Pico Canyon, sebelah utara Los Angeles

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PT. PERTAMINA Persero

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PT. PERTAMINA Persero BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi 1.1.1 Profil PT. PERTAMINA Persero PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company) yang berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Minyak dan Gas Bumi, industri migas terdiri dari usaha inti (core business)

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Minyak dan Gas Bumi, industri migas terdiri dari usaha inti (core business) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi, industri migas terdiri dari usaha inti (core business) minyak dan gas serta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengambilalihan kepemilikan perusahaan (acquisition), penggabungan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengambilalihan kepemilikan perusahaan (acquisition), penggabungan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengambilalihan kepemilikan perusahaan (acquisition), penggabungan perusahaan (merger), kerjasama strategis (strategic alliance), atau kombinasi diantaranya merupakan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1. Sejarah Organisasi Perusahaan yang bergerak dibidang energi ini mulai beroperasi sejak tahun 1967 ketika perusahaan yang saat itu menandatangani kontrak bagi hasil pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri minyak dan gas bumi (migas) di tanah air memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal ini dapat dilihat dari struktur perekonomian fiskal

Lebih terperinci

Ditulis oleh David Dwiarto Senin, 05 November :53 - Terakhir Diperbaharui Senin, 05 November :13

Ditulis oleh David Dwiarto Senin, 05 November :53 - Terakhir Diperbaharui Senin, 05 November :13 Meskipun berabad-abad menjajah Indonesia, penguasaan terhadap sumber-sumber minyak bumi, gas alam, dan mineral, tak bisa dilakukan pemerintah kolonial Belanda. Para investor asal Belanda baru benar-benar

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PT PERTAMINA ( PERSERO ) MARKETING OPERATION REGION V. dari minyak dan gas. Namun saat itu, pengelolaan ladang-ladang minyak

BAB III PROFIL PT PERTAMINA ( PERSERO ) MARKETING OPERATION REGION V. dari minyak dan gas. Namun saat itu, pengelolaan ladang-ladang minyak BAB III PROFIL PT PERTAMINA ( PERSERO ) MARKETING OPERATION REGION V A. Sejarah PT Pertamina ( Persero ) Sejarah PT Pertamina ( Persero ) dibagi menjadi beberapa sesi sebagai berikut: 1. Tahun 1957 Masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada akhir Desember 2011, total kapasitas terpasang pembangkit listrik di

BAB I PENDAHULUAN. Pada akhir Desember 2011, total kapasitas terpasang pembangkit listrik di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi listrik adalah energi yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pada akhir Desember 2011, total kapasitas terpasang pembangkit listrik di Indonesia mencapai

Lebih terperinci

Visi, Misi, Strategi dan Nilai

Visi, Misi, Strategi dan Nilai Visi, Misi, Strategi dan Nilai Visi Kami Menjadi perusahaan coating terkemuka di dunia dengan memberikan secara konsisten solusi berkualitas tinggi, inovatif, dan berkesinambungan yang dipercaya pelanggan

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2007 TENTANG KEGIATAN USAHA PANAS BUMI

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2007 TENTANG KEGIATAN USAHA PANAS BUMI PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2007 TENTANG KEGIATAN USAHA PANAS BUMI I. UMUM Sumber daya Panas Bumi merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan manfaat

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. perusahaan energi berkelas dunia yang berbentuk Perseroan, yang mengikuti

1. PENDAHULUAN. perusahaan energi berkelas dunia yang berbentuk Perseroan, yang mengikuti 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan visi menjadi perusahaan energi berkelas dunia yang berbentuk Perseroan, yang mengikuti Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan adalah yang mampu menggelola segala sumberdaya (resources)

BAB I PENDAHULUAN. persaingan adalah yang mampu menggelola segala sumberdaya (resources) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan bisnis yang dapat bertahan dan menang dalam persaingan adalah yang mampu menggelola segala sumberdaya (resources) yang dimiliki. Diantara sumberdaya yang

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didunia. Kantor Pusat Chevron berada di San Ramon, California Amerika

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didunia. Kantor Pusat Chevron berada di San Ramon, California Amerika BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Profil Perusahaan 1. Chevron Corporation Chevron Corporation adalah salah satu perusahaan energi terbesar didunia. Kantor Pusat Chevron berada di San Ramon, California

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU PEMASOK CATERPILLAR

PEDOMAN PERILAKU PEMASOK CATERPILLAR PEDOMAN PERILAKU PEMASOK CATERPILLAR HARAPAN PEMASOK Saat Caterpillar melaksanakan bisnis dalam kerangka kerja peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, kepatuhan terhadap hukum saja belum cukup bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta alasan penulis memilih obyek penelitian di PT. X. Setelah itu, sub bab

BAB I PENDAHULUAN. serta alasan penulis memilih obyek penelitian di PT. X. Setelah itu, sub bab BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan dalam tesis ini menguraikan latar belakang dilakukannya penelitian dimana akan dibahas mengenai potensi sumber daya panas bumi di Indonesia, kegiatan pengembangan panas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Gas alam sebagai salah sumber daya alam yang mempunyai manfaat. sangat banyak dalam menunjang berbagai sektor kehidupan manusia.

I. PENDAHULUAN. Gas alam sebagai salah sumber daya alam yang mempunyai manfaat. sangat banyak dalam menunjang berbagai sektor kehidupan manusia. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gas alam sebagai salah sumber daya alam yang mempunyai manfaat sangat banyak dalam menunjang berbagai sektor kehidupan manusia. Banyaknya manfaat dari sumber daya alam

Lebih terperinci

BERITA PERS. Pendapatan Saratoga Tumbuh 55% Menjadi Rp 3,7 Triliun Pada 2013

BERITA PERS. Pendapatan Saratoga Tumbuh 55% Menjadi Rp 3,7 Triliun Pada 2013 BERITA PERS Dapat Diterbitkan Segera Pendapatan Saratoga Tumbuh 55% Menjadi Rp 3,7 Triliun Pada 2013 Saratoga menargetkan investasi baru sebesar US$ 100 150 juta di tahun 2014 untuk perkuat portofolio

Lebih terperinci

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Tanggal dan Jam 30 Nop :28:04 Laporan Hasil Public Expose

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Tanggal dan Jam 30 Nop :28:04 Laporan Hasil Public Expose No Surat/Pengumuman Nama Perusahaan Kode Emiten Lampiran 4 042100.S/HI.01/SPER/2012 PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk PGAS Tanggal dan Jam 30 Nop 2012 21:28:04 Perihal Laporan Hasil Public Expose

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, (PGN) merupakan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, (PGN) merupakan perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, (PGN) merupakan perusahaan salah satu perusahaan dibawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang transportasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berganti nama menjadi PN PERMINA dan setelah merger dengan PN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berganti nama menjadi PN PERMINA dan setelah merger dengan PN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. PERTAMINA (PERSERO) PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal

Lebih terperinci

Shell Meresmikan Terminal Bahan Bakar Minyak di Pulau Laut Kalimantan Selatan

Shell Meresmikan Terminal Bahan Bakar Minyak di Pulau Laut Kalimantan Selatan UNTUK DITERBITKAN SEGERA: 27 AGUSTUS 2010 Shell Meresmikan Terminal Bahan Bakar Minyak di Pulau Laut Kalimantan Selatan Shell bekerjasama dengan Indonesia Bulk Terminal (IBT), meresmikan Terminal Bahan

Lebih terperinci

Pedoman Perilaku. Nilai & Standar Kita. Dasar Keberhasilan Kita. Edisi IV

Pedoman Perilaku. Nilai & Standar Kita. Dasar Keberhasilan Kita. Edisi IV Pedoman Perilaku Nilai & Standar Kita Dasar Keberhasilan Kita Edisi IV Perusahaan Kita Sejak awal, perjalanan MSD dituntun oleh keyakinan untuk melakukan hal yang benar. George Merck menegaskan prinsip

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PENGARAHAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA FORUM DIALOG DENGAN PIMPINAN REDAKSI JAKARTA, 30 JUNI 2015

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PENGARAHAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA FORUM DIALOG DENGAN PIMPINAN REDAKSI JAKARTA, 30 JUNI 2015 Menteri Perindustrian Republik Indonesia PENGARAHAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA FORUM DIALOG DENGAN PIMPINAN REDAKSI JAKARTA, 30 JUNI 2015 Yth. : Para Pimpinan Redaksi dan hadirin yang hormati;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya globalisasi pasar dan kompetisi tercipta suatu perubahan yang besar

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya globalisasi pasar dan kompetisi tercipta suatu perubahan yang besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi yang telah berjalan pada tahun-tahun terakhir ini, perusahaan-perusahaan di Indonesia dituntut untuk mampu bersaing secara

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Penelitian ini menyajikan pengamatan di 1 bh lokasi PLTP yaitu PLTP

BAB VI PENUTUP. Penelitian ini menyajikan pengamatan di 1 bh lokasi PLTP yaitu PLTP 179 BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan. Penelitian ini menyajikan pengamatan di 1 bh lokasi PLTP yaitu PLTP Gunung Salak dan meneliti kebijakan panas bumi di kementrian ESDM, PT PLN dan Pertamina Geothermal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN Sejarah Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Perusahaan Chevron Corporation adalah salah satu perusahaan energi terbesar di dunia dan terpenting di Indonesia. Saat ini, Chevron Corporation yang berkantor pusat di San

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Bisnis minyak dan gas merupakan bisnis yang membutuhkan biaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Bisnis minyak dan gas merupakan bisnis yang membutuhkan biaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bisnis minyak dan gas merupakan bisnis yang membutuhkan biaya investasi yang besar dan menggunakan teknologi tinggi yang senantiasa terus berkembang. Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ataupun tidak, komunikasi telah menjadi bagian dan kebutuhan hidup manusia.

BAB I PENDAHULUAN. ataupun tidak, komunikasi telah menjadi bagian dan kebutuhan hidup manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sebagai makhluk sosial, baik sebagai individu ataupun kelompok akan selalu berkomunikasi. Sehingga disadari ataupun tidak,

Lebih terperinci

Sinergi antar Kementerian dan instansi pemerintah sebagai terobosan dalam pengembangan panasbumi mencapai 7000 MW di tahun 2025

Sinergi antar Kementerian dan instansi pemerintah sebagai terobosan dalam pengembangan panasbumi mencapai 7000 MW di tahun 2025 Sinergi antar Kementerian dan instansi pemerintah sebagai terobosan dalam pengembangan panasbumi mencapai 7000 MW di tahun 2025 Disajikan oleh: Roy Bandoro Swandaru A. Pendahuluan Pemerintah telah berkomitmen

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. dinilai cukup berhasil dari segi administrasi publik, namun dari sisi keuangan

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. dinilai cukup berhasil dari segi administrasi publik, namun dari sisi keuangan BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. Sejarah Objek Penelitian Keberhasilan proses otonomi daerah dapat dinilai dari tata kelola administrasi dan keuangan di masing-masing pemerintah daerah. Meskipun

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Minyak dan Gas Bumi merupakan sumber

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. surat keputusan Gubernur Militer Sumatra Tengah pada tanggal 9 November 1948

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. surat keputusan Gubernur Militer Sumatra Tengah pada tanggal 9 November 1948 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Indragiri hulu Berdasarkan Undang-undang nomor 10 tahun 1948 dibentuk Kabupaten Indragiri hulu yang termasuk didalam provinsi Sumatra Tengah dan Diralisi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengungkapkan pada 2015 ini diperkirakan jumlah penduduk Indonesia sekitar 250 juta jiwa dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN Pada Acara SEMINAR DAMPAK PENURUNAN HARGA MINYAK BUMI TERHADAP INDUSTRI PETROKIMIA 2015 Jakarta, 5 Maret 2014

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN Pada Acara SEMINAR DAMPAK PENURUNAN HARGA MINYAK BUMI TERHADAP INDUSTRI PETROKIMIA 2015 Jakarta, 5 Maret 2014 SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN Pada Acara SEMINAR DAMPAK PENURUNAN HARGA MINYAK BUMI TERHADAP INDUSTRI PETROKIMIA 2015 Jakarta, 5 Maret 2014 Bismillahirrohmanirrahim Yth. Ketua Umum INAplas Yth. Para pembicara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat. Kenaikan konsumsi tersebut terjadi karena salah satu faktornya yaitu semakin meningkatnya jumlah

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2008

RINGKASAN EKSEKUTIF INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2008 RINGKASAN EKSEKUTIF INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2008 Indonesia Energy Outlook (IEO) 2008 disusun untuk menggambarkan kecenderungan situasi permintaan dan penyediaan energi Indonesia hingga 2030 dengan mempertimbangkan

Lebih terperinci

Membangun Kekuatan CUPLIKAN DARI RINGKASAN LAPORAN TAHUNAN 2009

Membangun Kekuatan CUPLIKAN DARI RINGKASAN LAPORAN TAHUNAN 2009 Membangun Kekuatan CUPLIKAN DARI RINGKASAN LAPORAN TAHUNAN 2009 Beberapa ungkapan dalam Ringkasan Laporan Tahunan ini dapat dianggap sebagai pernyataan pandangan ke depan. Hal ini dibuat sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 33 ayat (3) bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 33 ayat (3) bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semangat melakukan eksplorasi sumber daya alam di Indonesia adalah UUD 1945 Pasal 33 ayat (3) bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh

Lebih terperinci

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Tanggal dan Jam 01 Mar :10:03

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Tanggal dan Jam 01 Mar :10:03 No Surat/Pengumuman Nama Perusahaan Kode Emiten Lampiran 2 013000.S/HM.01.00/SPER/2013 PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk PGAS Tanggal dan Jam 01 Mar 2013 15:10:03 Perihal Keterbukaan Informasi Yang

Lebih terperinci

Pendahuluan. Distribusi dan Potensi. Kebijakan. Penutup

Pendahuluan. Distribusi dan Potensi. Kebijakan. Penutup Pendahuluan Distribusi dan Potensi Kebijakan Penutup STRUKTUR ORGANISASI DESDM MENTERI Lampiran PERMEN ESDM Nomor : 0030 Tahun 2005 Tanggal : 20 Juli 2005 INSPEKTORAT JENDERAL SEKRETARIAT JENDERAL ITJEN

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009

Ringkasan Eksekutif INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009 INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009 Pusat Data dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2009 Indonesia Energy Outlook (IEO) 2009 adalah salah satu publikasi tahunan

Lebih terperinci

REKOMENDASI KEBIJAKAN Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Jakarta, 13 Mei 2015

REKOMENDASI KEBIJAKAN Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Jakarta, 13 Mei 2015 REKOMENDASI KEBIJAKAN Tim Reformasi Tata Kelola Migas Jakarta, 13 Mei 2015 Outline Rekomendasi 1. Rekomendasi Umum 2. Pengelolaan Penerimaan Negara Dari Sektor Minyak dan Gas Bumi 3. Format Tata Kelola

Lebih terperinci

Sumber Daya Manusia. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

Sumber Daya Manusia. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan 158 Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Sumber Daya Manusia Filosofi BCA membina pemimpin masa depan tercermin dalam berbagai program pelatihan dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Jenis metode penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi perbandingan (comparative

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian TPA Sumur Batu, Bantar Gebang, Kota Bekasi adalah TPA milik Kota Bekasi yang terletak di sebelah tenggara Kota Bekasi dan berdekatan dengan TPA Bantar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. selatan pulau Jawa, Desa Sukorejo, Kecamatan Sudimoro, sekitar 30 km arah

BAB 1 PENDAHULUAN. selatan pulau Jawa, Desa Sukorejo, Kecamatan Sudimoro, sekitar 30 km arah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PLTU Sudimoro Pacitan dibangun diatas lahan seluas 65 ha, terletak di laut selatan pulau Jawa, Desa Sukorejo, Kecamatan Sudimoro, sekitar 30 km arah timur Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri minyak dan gas bumi merupakan salah satu sektor penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Industri minyak dan gas bumi merupakan salah satu sektor penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri minyak dan gas bumi merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan nasional guna memenuhi kebutuhan energi dan bahan baku industri, menggerakkan roda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat. Tantangan masa depan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat. Tantangan masa depan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemanfaatan energi listrik pertumbuhan permintaannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Penyediaan kebutuhan energi listrik dengan mutu dan keandalan yang baik

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. X merupakan perusahaan pelayaran swasta nasional yang telah berdiri semenjak tahun 1981 di Indonesia, dengan akta pendirian pada tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di tahun 2015 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di tahun 2015 menjadikan kawasan regional ASEAN sebagai basis produksi dunia serta menciptakan pasar regional bagi 500

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis efektivitas..., Maulana Abdillah, FE UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis efektivitas..., Maulana Abdillah, FE UI, Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan utama perusahaan adalah mencapai laba yang optimum guna memaksimalkan nilai para pemegang saham. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan harus dapat meningkatkan

Lebih terperinci

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkand

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkand No.30, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LINGKUNGAN HIDUP. Panas Bumi. Tidak Langsung. Pemanfaatan. Pencabutan (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6023). PERATURAN

Lebih terperinci

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Kode etik bisnis ini berlaku pada semua bisnis dan karyawan Smiths Group di seluruh dunia. Kepatuhan kepada Kode ini membantu menjaga dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin bertambah pesat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin bertambah pesat, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini semakin bertambah pesat, sehingga perusahaan didalam mengelola usaha diharapkan mampu menggunakan sumber daya manusia dengan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF PERTEMUAN TAHUNAN PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL 2010

RINGKASAN EKSEKUTIF PERTEMUAN TAHUNAN PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL 2010 RINGKASAN EKSEKUTIF PERTEMUAN TAHUNAN PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL 2010 Pertemuan Tahunan Pengelolaan Energi Nasional merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Pusat Data dan Informasi Energi dan

Lebih terperinci

Boks 1. Dampak Pembangunan Industri Hilir Kelapa Sawit di Provinsi Riau : Preliminary Study IRIO Model

Boks 1. Dampak Pembangunan Industri Hilir Kelapa Sawit di Provinsi Riau : Preliminary Study IRIO Model Boks 1 Dampak Pembangunan Industri Hilir Kelapa Sawit di Provinsi Riau : Preliminary Study IRIO Model I. Latar Belakang Perkembangan ekonomi Riau selama beberapa kurun waktu terakhir telah mengalami transformasi.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PANAS BUMI UNTUK PEMANFAATAN TIDAK LANGSUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PANAS BUMI UNTUK PEMANFAATAN TIDAK LANGSUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PANAS BUMI UNTUK PEMANFAATAN TIDAK LANGSUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. TANYA JAWAB PUBLIC EXPOSE Senin, 14 Mei Bagaimana target produksi dan penjualan Perseroan pada tahun 2018?

PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. TANYA JAWAB PUBLIC EXPOSE Senin, 14 Mei Bagaimana target produksi dan penjualan Perseroan pada tahun 2018? PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. TANYA JAWAB PUBLIC EXPOSE Senin, 14 Mei 2018 1. Bagaimana target produksi dan penjualan Perseroan pada tahun 2018? Target produksi Perseroan untuk tahun 2018 adalah 219.000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saing, efisien, dan berwawasan pelestarian fungsi lingkungan serta mendorong

BAB I PENDAHULUAN. saing, efisien, dan berwawasan pelestarian fungsi lingkungan serta mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri Minyak dan Gas Bumi merupakan sektor penting di dalam pembangunan nasional baik dalam hal pemenuhan kebutuhan energi dan bahan baku industri di dalam negeri

Lebih terperinci

enyatukan dan Memadukan Sumber Daya

enyatukan dan Memadukan Sumber Daya M enyatukan dan Memadukan Sumber Daya Keunggulan kompetitif BCA lebih dari keterpaduan kekuatan basis nasabah yang besar, jaringan layanan yang luas maupun keragaman jasa dan produk perbankannya. Disamping

Lebih terperinci

Mengevaluasi luas dan kedalaman struktur organisasi. 1.0 Develop Vision and Strategy (10002)

Mengevaluasi luas dan kedalaman struktur organisasi. 1.0 Develop Vision and Strategy (10002) 1.0 Develop Vision and Strategy (10002) 1.1 Tentukan konsep bisnis dan visi jangka panjang 1.1.1 Menilai lingkungan eksternal ( 10017 ) 1.1.1.1 Menganalisis dan mengevaluasi kompetisi ( 10021 ) 1.1.1.2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam kehidupan sehari hari. Semakin hari kebutuhan ini makin

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam kehidupan sehari hari. Semakin hari kebutuhan ini makin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan energi minyak dan gas bumi masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari hari. Semakin hari kebutuhan ini makin meningkat dan selama belum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu sektor energi vital dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu sektor energi vital dalam rangka BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Sektor minyak dan gas bumi (migas) di negara Republik Indonesia merupakan salah satu sektor energi vital dalam rangka memenuhi kebutuhan energi nasional

Lebih terperinci

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG 2014-2015 KOMISI VII DEWAN PERWAKILAN RAKYAT INDONESIA 2015 BAGIAN I PENDAHULUAN A. LATAR

Lebih terperinci

2015, No Sumber Daya Mineral tentang Ketentuan dan Tata Cara Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan Serta Harga Gas Bumi; Mengingat : 1. Undang-Und

2015, No Sumber Daya Mineral tentang Ketentuan dan Tata Cara Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan Serta Harga Gas Bumi; Mengingat : 1. Undang-Und No.1589, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Gas Bumi. Harga. Pemanfaatan. Penetapan Lokasi. Tata Cara. Ketentuan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BAB II PT. PERTAMINA (PERSERO) MARKETING OPERATION REGION I. tahun Sejak era itu, kegiatan eksploitasi minyak di Indonesia dimulai.

BAB II PT. PERTAMINA (PERSERO) MARKETING OPERATION REGION I. tahun Sejak era itu, kegiatan eksploitasi minyak di Indonesia dimulai. BAB II PT. PERTAMINA (PERSERO) MARKETING OPERATION REGION I 2.1 Sejarah Ringkas Di Indonesia sendiri, pemboran sumur minyak pertama dilakukan oleh Belanda pada tahun 1871 di daerah Cirebon. Namun demikian,

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DAN PROSES BISNIS PT PELINDO III (PERSERO) pendiriannya dituangkan dalam PP No.19 Tahun 1960.

BAB II PROFIL DAN PROSES BISNIS PT PELINDO III (PERSERO) pendiriannya dituangkan dalam PP No.19 Tahun 1960. BAB II PROFIL DAN PROSES BISNIS PT PELINDO III (PERSERO) 2.1 Sejarah Perusahaan Sejarah PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) terbagi menjadi beberapa fase penting berikut ini: 1. Perseroan pada awal berdirinya

Lebih terperinci

Nilai-Nilai dan Kode Etik Grup Pirelli

Nilai-Nilai dan Kode Etik Grup Pirelli Nilai-Nilai dan Kode Etik Grup Pirelli Identitas Grup Pirelli menurut sejarahnya telah terbentuk oleh seperangkat nilai-nilai yang selama bertahun-tahun telah kita upayakan dan lindungi. Selama bertahuntahun,

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan pertanian memiliki peran strategis dalam menunjang perekonomian Indonesia. Sektor pertanian berperan sebagai penyedia bahan pangan, pakan ternak, sumber bahan baku

Lebih terperinci

STRATEGI KEN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN ENERGI NASIONAL

STRATEGI KEN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN ENERGI NASIONAL STRATEGI KEN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN ENERGI NASIONAL SEMINAR OPTIMALISASI PENGEMBANGAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN MENUJU KETAHANAN ENERGI YANG BERKELANJUTAN Oleh: DR. Sonny Keraf BANDUNG, MEI 2016 KETAHANAN

Lebih terperinci

NILAI-NILAI DAN KODE ETIK GRUP PIRELLI

NILAI-NILAI DAN KODE ETIK GRUP PIRELLI NILAI-NILAI DAN KODE ETIK GRUP PIRELLI MISI NILAI-NILAI GRUP PIRELLI PENDAHULUAN PRINSIP-PRINSIP PERILAKU KERJA - SISTEM KONTROL INTERNAL PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN Pemegang saham, investor, dan komunitas

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan. merupakan pilar perekonomian baik di Indonesia maupun di negara lain di dunia.

BAB 1 Pendahuluan. merupakan pilar perekonomian baik di Indonesia maupun di negara lain di dunia. BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Industri migas merupakan salah satu sektor yang memberikan pemasukan besar dan merupakan pilar perekonomian baik di Indonesia maupun di negara lain di dunia. Permintaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tersebar di banyak tempat dan beberapa lokasi sesuai dengan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. yang tersebar di banyak tempat dan beberapa lokasi sesuai dengan kebutuhan BAB I PENDAHULUAN Pertumbuhan jumlah pembangkit listrik di Indonesia merupakan akibat langsung dari kebutuhan listrik yang meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, karena listrik merupakan energi

Lebih terperinci

file://\\ \web\prokum\uu\2003\uu panas bumi.htm

file://\\ \web\prokum\uu\2003\uu panas bumi.htm Page 1 of 16 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2003 TENTANG PANAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa panas bumi adalah sumber daya alam

Lebih terperinci

2014, No Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4327); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha

2014, No Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4327); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.261, 2014 MIGAS. Usaha. Panas Bumi. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5595) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

PELUANG PANAS BUMI SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DALAM PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK NASIONAL

PELUANG PANAS BUMI SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DALAM PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK NASIONAL PELUANG PANAS BUMI SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DALAM PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK NASIONAL OLEH : SUGIHARTO HARSOPRAYITNO, MSc DIREKTUR PEMBINAAN PENGUSAHAAN PANAS BUMI DAN PENGELOLAAN AIR TANAH DIREKTORAT

Lebih terperinci

FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS SRIWIJAYA

FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS SRIWIJAYA PENGUASAAN DAN PENGUSAHAAN Minyak dan Gas Bumi sebagai sumber daya alam strategis tak terbarukan yang terkandung di dalam wilayah Hukum Pertambangan Indonesia merupakan kekayaan nasional yang dikuasai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi listrik merupakan kebutuhan utama pada semua sektor kehidupan. Seiring bertambahnya kebutuhan manusia, maka meningkat pula permintaan energi listrik. Suplai

Lebih terperinci

TUGAS ESSAY EKONOMI ENERGI TM-4021 POTENSI INDUSTRI CBM DI INDONESIA OLEH : PUTRI MERIYEN BUDI S

TUGAS ESSAY EKONOMI ENERGI TM-4021 POTENSI INDUSTRI CBM DI INDONESIA OLEH : PUTRI MERIYEN BUDI S TUGAS ESSAY EKONOMI ENERGI TM-4021 POTENSI INDUSTRI CBM DI INDONESIA OLEH NAMA : PUTRI MERIYEN BUDI S NIM : 12013048 JURUSAN : TEKNIK GEOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2015 POTENSI INDUSTRI CBM DI INDONESIA

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Industri hulu migas khususnya di KUH saat ini yang mempengaruhi kondisi bisnis

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Industri hulu migas khususnya di KUH saat ini yang mempengaruhi kondisi bisnis BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pada saat ini harga migas mengalami trend yang cenderung menurun membuat Industri hulu migas khususnya di KUH saat ini yang mempengaruhi kondisi bisnis perusahaan.

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1 BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2015 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PERIZINAN USAHA DI BIDANG ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KETENAGALISTRIKAN

Lebih terperinci

Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi

Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi Ditetapkan September 2005 Direvisi April 2012 Direvisi Oktober 2017 Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi Epson akan memenuhi tanggung jawab sosialnya dengan melaksanakan prinsip prinsip sebagaimana di bawah

Lebih terperinci

Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi Program MW: Progres dan Tantangannya

Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi Program MW: Progres dan Tantangannya Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi Program 35.000 MW: Progres dan Tantangannya Bandung, 3 Agustus 2015 Kementerian ESDM Republik Indonesia 1 Gambaran Umum Kondisi Ketenagalistrikan Nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan terus melonjaknya kebutuhan minyak bumi di dalam negeri

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan terus melonjaknya kebutuhan minyak bumi di dalam negeri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan terus melonjaknya kebutuhan minyak bumi di dalam negeri dalam satu dasawarsa terakhir ini, menyebabkan ketergantungan terhadap impor semakin besar. Selama

Lebih terperinci

EFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH

EFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH EFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH Abstrak Dalam meningkatkan rasio elektrifikasi nasional, PLN telah melakukan banyak upaya untuk mencapai target yang

Lebih terperinci

Pernyataan Kemampuan Toll

Pernyataan Kemampuan Toll Pernyataan Kemampuan Toll Sejak didirikan 125 tahun yang lalu, Toll telah tumbuh menjadi penyedia logistik terpadu terkemuka di kawasan Asia Pasifik. Sekarang kami merupakan perusahaan yang berfokus pada

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Indoturbine terbentuk pada tanggal 6 Juni 1973, bersamaan dengan dimulainya eksplorasi minyak dan gas bawah laut di Indonesia. Dimulai sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia pun kena dampaknya. Cadangan bahan tambang yang ada di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia pun kena dampaknya. Cadangan bahan tambang yang ada di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia sedang dilanda krisis Energi terutama energi fosil seperti minyak, batubara dan lainnya yang sudah semakin habis tidak terkecuali Indonesia pun kena

Lebih terperinci

KEKAYAAN ALAM PEKAN BARU DAN DUMAI UTUK INDONESIA

KEKAYAAN ALAM PEKAN BARU DAN DUMAI UTUK INDONESIA KEKAYAAN ALAM PEKAN BARU DAN DUMAI UTUK INDONESIA Wilayah Pekanbaru dan Dumai berada di Provinsi Riau yang merupakan provinsi yang terbentuk dari beberapa kali proses pemekaran wilayah. Dimulai dari awal

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI

KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI J. PURWONO Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Disampaikan pada: Pertemuan Nasional Forum

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut merupakan kebutuhan yang esensial bagi keberlangsungan hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut merupakan kebutuhan yang esensial bagi keberlangsungan hidup BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alam baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui. Sumber daya alam tersebut merupakan kebutuhan

Lebih terperinci