NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR. ANALISA PERBAIKAN MESIN HAMADA 700Cda DAN UPAYA MEMINIMALKAN CACAT PADA PROSES CETAK BUKU MENGGUNAKAN METODE DMAIC

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR. ANALISA PERBAIKAN MESIN HAMADA 700Cda DAN UPAYA MEMINIMALKAN CACAT PADA PROSES CETAK BUKU MENGGUNAKAN METODE DMAIC"

Transkripsi

1 NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISA PERBAIKAN MESIN HAMADA 700Cda DAN UPAYA MEMINIMALKAN CACAT PADA PROSES CETAK BUKU MENGGUNAKAN METODE DMAIC Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh: AGUS YAZID NIM : D JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

2 HALAMAN PENGESAHAN ANALISA PERBAIKAN MESIN HAMADA 700Cda DAN UPAYA MEMINIMALKAN CACAT PADA PROSES CETAK BUKU MENGGUNAKAN METODE DMAIC Naskah Publikasi Tugas Akhir ini telah diterima dan disahkan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Studi S-1 untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Hari/Tanggal : Jam : Disusun Oleh: Nama : Agus Yazid NIM : D Jur/Fak : Teknik Industri/Teknik Mengesahkan: Pembimbing I Pembimbing II (A. Kholid Al Ghofari, ST. MT.) (Siti Nandiroh, ST, M.Eng)

3 HALAMAN PERSETUJUAN Tugas Akhir dengan judul ANALISA PERBAIKAN MESIN HAMADA 700Cda DAN UPAYA MEMINIMALKAN CACAT PADA PROSES CETAK BUKU MENGGUNAKAN METODE DMAIC (Studi Kasus di CV. Sumber Jaya Singopuran Rt/Rw:03/II, Gonilan Surakarta ) telah diuji dan dipertahankan dihadapan Dewan penguji Tugas Akhir sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hari/Tanggal : Jam : Menyetujui: Tim Penguji Tanda Tangan 1. A. Kholid Al Ghofari, ST. MT. 2. Siti Nandiroh, ST, M.Eng 3. Mila Faila Sufa, ST. MT 4. Ratnanto Fitriadi, ST. MT Mengetahui: Dekan Fakultas Teknik Ketua Jurusan Tenik Industri (Ir. Agus Riyanto, MT.) (Hafidh Munawir, ST. M.Eng.)

4 ANALISA PERBAIKAN MESIN HAMADA 700Cda DAN UPAYA MEMINIMALKAN CACAT PADA PROSES CETAK BUKU MENGGUNAKAN METODE DMAIC Agus Yazid 1, Akhmad Kholid Al Ghofari 2, Siti Nandiroh 3 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura Telp ,3 Staf Pengajar Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura Telp Yazz_followme@yahoo.com Abstrak CV. Sumber Jaya adalah perusahaan swasta yang bergerak dibidang produksi percetakan buku LKS. Sebagian besar dari konsumen menganggap kualitas merupakan salah satu faktor dasar akan produk atau jasa yang akan mereka gunakan. Kualitas merupakan faktor utama yang tidak boleh diabaikan, karena hal tersebut telah menjadi bagian yang penting dalam setiap proses produksi. Penggunaaan metode six sigma DMAIC sebagai cara untuk memperbaiki proses sekaligus mengurangi cacat produk sehingga diharapkan ada peningkatan dan perbaikan produk yang dihasilkan. Dimulai dari memetakan proses produksi, kemudian dianalisa untuk mengidentifikasi jenis cacat dan dihitung nilai sigmanya. Setelah itu dibuat diagram pareto untuk mencari jenis cacat terbesar dan dilakukan perbaikan kualitas yang kemudian akan dianalisa menggunakan FMEA untuk mencari permasalahan dan mengusulkan perbaikannya. Pada proses selanjutnya difokuskan pada maintenance guna meningkatkan mutu produk LKS. Penelitian bahwa rata-rata sigma dalam satu tahun terakhir dari bulan april 11 sampai maret 12 adalah dan jenis cacat dengan prosentase terbesar adalah terlipat. Cacat tersebut kemudian dianalisa dengan FMEA untuk dicari akar penyebabnya. Dengan diketahuinya penyebab kegagalan produk, komponen dan efek kegagalan selanjutnya dilakukan perhitungan Risk Priority Number (RPN) yang didapat dari penyebaran kuesioner kepada operator bagian produksi. Hasil dari penelitian diketahui nilai RPN tertinggi hingga terendah pada mesin cetak produksi buku LKS adalah blower bocor (432), roll tinta kotor (128), blanked aus (120), roll air kotor (64), plate (48), pepper kotor (36), stic air kotor (12), blower kotor (150), silinder kotor (45), vacuum kotor (30), motor berhenti (120), tek.angin tak setabil (75), newmel hank (24), vacuum kencang (16), bak air kotor (108),newmel mati (80), stic tinta aus (27), driver mati (105), stic tinta kotor (84). Kata Kunci: Cacat Produk; DMAIC, FMEA; Maintenance; Six Sigma.

5 Pendahuluan Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan di bidang teknologi serta semakin banyaknya produk yang ada di pasaran mengakibatkan tingkat persaingan yang semakin tinggi, ditambah dengan kondisi masyarakat yang semakin kritis dalam pemakaian atau pemilihan suatu produk. Produksi di CV. Sumber Jaya Gonilan Surakarta masih belum mencapai zero defect (kecacatan nol), karena masih ditemui adanya cacat pada proses produksinya. Cacat buku yang ditemukan di bagian cetak antara lain cacat karena sobek, kasar, terlipat-lipat. Kecacatan tersebut dapat mempengaruhi produktivitas perusahaan dan juga kepuasan konsumen. Karena bagian cetak merupakan unit proses produksi yang utama guna menghasilkan buku yang berkualitas sangat baik. Oleh karena itu, usaha yang harus dilakukan oleh CV. Sumber Jaya Gonilan Surakarta untuk memenuhi keinginan konsumen ialah dengan melakukan kontrol dan menerapkan toleransi yang sesuai pada setiap tahapan dari proses produksinya untuk menjamin kualitas produknya. Sehingga muncul upaya untuk mencoba menyelesaikan problem diatas adalah dengan menggunakan pendekatan metode Six Sigma. Dengan mengaplikasikan metode Six Sigma yang menggunakan pendekatan DMAIC diharapkan dapat mengevaluasi dan memperbaiki kualitas dari spesifikasi proses percetakan tersebut. Six Sigma bukan teori, melainkan praktik pengungkapan beberapa proses vital yang paling bermasalah (William dkk, 2004). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui nilai sigma sebelum dilakukan perbaikan (improvement). 2. Mengetahui penyebab terjadinya cacat pada proses produksi di mesin cetak. 3. Mengetahui faktor utama penyebab tingginya RPN. 4. Menghasilkan usulan perbaikan dan pengendalian kualitas untuk mengurangi jumlah cacat pada buku. Landasan Teori Kualitas merupakan salah satu indikator penting bagi perusahaan untuk dapat eksis di tengah ketatnya persaingan dalam industri. kualitas didefinisikan sebagai totalitas dari karakteristik suatu produk yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan. Dalam mendefinisikan kualitas produk, ada lima pakar utama dalam manajemen mutu terpadu (Total Quality Management) yang saling berbeda pendapat, tetapi maksudnya sama (Nasution, 2001: 15-16). Six Sigma menekankan penghilangan kesalahan, penghilangan sampah, dan meminimalisir pengerjaan kembali barang yang cacat. Dengan demikian, biaya yang semula digunakan untuk hal-hal tersebut, dapat dikurangi sehingga keuntungan yang diperoleh organisasi akan meningkat. Six Sigma merupakan simbol kesempurnaan penyelenggaraan manajemen mutu. Sigma merupakan simbol dari standar deviasi yang lazim kita temui dalam ilmu matematika dan statistika. Dengan demikian, konsep ini mengukur besar penyimpangan yang terjadi dari proses yang dilakukan. Makin tinggi nilai sigma yang diperoleh maka makin sempurnalah proses yang dilakukan oleh organisasi tersebut. Patut diketahui bahwa rentang nilai sigma yang digunakan adalah 1 hingga 6 ( Define merupakan langkah operasional pertama dalam program peningkatan kualitas six sigma. Yaitu mendefinisikan tindakan-tindakan (action plan) yang harus dilakukan untuk melaksanakan peningkatan dari setiap tahap proses bisnis kunci itu. Measure merupakan langkah operasional kedua dalam program peningkatan kualitas Six Sigma. Analyze merupakan langkah operasional ketiga dalam program peningkatan kualitas Six Sigma. Improve dalam langkah ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan perbaikan untuk menurunkan DPMO dan meningkatkan Six Sigma. Control merupakan tahap operasional terakhir dalam proyek peningkatan kualitas six sigma. pada tahap ini hasil-hasil peningkatan kualitas didokumentasikan dan disebarluaskan. Metodologi Penulisan Penelitian dilakukan di CV. Sumber Jaya Gonilan Surakarta yang bergerak di bidang percetakan buku yang terletak di Singopuran Rt 03 Rw 02, Gonilan Surakarta. 1. Obyek Penelitian Metodologi penelitian ini menggambarkan langkah-langkah atau kerangka berpikir yang akan dijalankan pada penelitian ini. Tujuan dari pembuatan metode penelitian ini adalah agar proses dalam penelitian ini terstruktur baik dan dapat mencapai sasarannya. Penelitian dilakukan di CV. Sumber Jaya Gonilan Surakarta yang bergerak di bidang percetakan buku yang terletak di Singopuran Rt 03 Rw 02, Gonilan Surakarta. Dari obyek penelitian tersebut, akan dikumpulkan data-data yang diperlukan sesuai dengan permasalahan yang di kaji secara langsung. Dengan demikian diperoleh data yang akurat.

6 2. Teknik Pengumpulan data Langkah-langkah pendukung pemecahan masalah yang akan dilakukan adalah dengan teknik pengumpulan data diantaranya: Observasi Lapangan, Studi Pustaka, Wawancara, Kuisioner dan Dokumentasi. 3. Metode Pengolahan Data Setelah metode pengumpulan data dilakukan, selanjutnya dilakukan pengolahan data, tahap ini merupakan tahap dimana seluruh data yang diperlukan dikumpulkan, dan diolah sesuai dengan metodologi yang telah ditetapkan. Tahap ini merupakan penerapan siklus DMAIC meliputi tahap pendefinisian (Define), pengukuran (Measure), analisis (Analyse), perbaikan (Improve), serta pengendalian (Control). 1) Tahap Pendefinisian (Define) Pada tahap pendefinisian (Define) dilakukan tahap-tahap sebagai berikut: a. Pemetaan Produksi di Bagian Proses Percetakan Pemetaan proses bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi proses produksi kertas secara umum khususnya di bagian mesin cetak buku (Hamada 700 CDA). Untuk mengidentifikasi tahapan ini dilakukan wawancara kepada karyawan langsung di bagian proses cetak. b. Identifikasi Karakteristik Mesin cetak buku (Hamada 700 CDA) Dalam hal ini adalah identifikasi data karakteristik kualitas produkl akhir proses percetakan yang diinginkan. c. Pendefinisian CTQ Proyek Ini dimaksud agar penelitian dapat lebih fokus dalam perbaikan proses pada CTQ proyek, untuk mengetahui CTQ kenapa mesin bisa menyebabkan cacat produk. 2) Tahap Pengukuran (Measure) Pada tahap pengukuran (Measure) dilakukan pengukuran level sigma yang dilakukan dengan mengkonversikan hasil jumlah kecacatan dalam DPMO (Defect per Million Opportunities) kedalam level sigma. Yang akan dilakukan dalam tahap ini adalah: a. Melakukan pengumpulan data dan pengolahannya Melakukan pengumpulan data yang akan diolah pada tahap selanjutnya. Data yang akan digunakan, antara lain data laporan produksi cetak buku dan data laporan jenis cacat (afkir) di bagian cetak pada mesin hamada 700cda periode bulan April Maret b. Mengukur DPMO dan level sigma Pengukuran level sigma dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kualitas hasil produk perusahaan. Karena dengan mengetahui tingkat level sigma dapat dijadikan sebagai salah satu parameter keberhasilan pencapaian target kualitas. Dimana semakin tinggi level sigma akan membuat tingkat kecacatan yang diproduksi per satu juta kesempatan (DPMO) semakin rendah. Langkah-langkah perhitungannya adalah: a. DPO (Defect per Opportunities) JumlahCaca t DPO Unityangdiperiksa Peluangcac at(ctq) b. DPMO (Defect per Million Opportunities) Formula DPMO = DPO c. Mengukur level sigma dengan mengkonversikan nilai DPMO ke tabel sigma. 3) Tahap Analisis (Analyze) Tahap ini digunakan untuk mengidentifikasi dan mengetahui serta menganalisa dimana ditemukan produk yang gagal. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a. Mengidentifikasi Presentase gagal produk Langkah ini akan dilakukan identifikasi penyebab cacat pada proses percetakan buku di mesin Hamada 700cda dari bulan April 2011 Maret 2012 dengan menggunakan alat bantu diagram pareto. Sehingga memungkinkan diketahui presentase jenis penyebab cacat dari yang terbesar hingga yang terkecil. b. Mengidentifikasi sumber-sumber penyebab gagal produk Dari diagram pareto yang telah dibuat, akan diambil jenis cacat dengan presentase terbesar untuk dilakukan analisa dan penelusuran akar penyebab masalah yang menyebabkan penyimpangan pada proses produksi cetak buku di mesin hamada 700cda dimana six sigma adalah mengurangi jumlah variasi atau kegagalan produk yang di proses pada mesin. c. Perancangan dan Penyebaran Kuisioner Perancangan dan penyebaran kuisioner digunakan untuk mencari nilai-nilai severity (kuantifikasi atau skala yang menunjukkan seberapa serius akibat yang ditimbulkan jika potential failure mode terjadi), dibuat dalam 10 skala penilaian (1 sampai 10) yang menunjukkan akibat kegagalan yang tidak

7 berpengaruh (1) sampai dengan akibat yang penuh resiko/sangat berbahaya (10). occurence (skala yang menunjukkan frekuensi terjadinya penyebab kegagalan (potential causes(s) of failure). Ditunjukkan dalam 10 skala penilaian (1 sampai 10) dari yang sangat jarang terjadi (1) sampai kegagalan yang paling sering terjadi/pasti terjadi (10) ), dan detection (menunjukkan tingkat kemungkinan lolosnya penyebab kegagalan dari kontrol yang sudah kita pasang. Skala penilaian detection juga dari 1-10, dimana skala 1 menunjukkan kemungkinan untuk lewat dari kontrol pasti terdeteksi sampai dengan level 10 yang menunjukkan kemungkinan untuk lolos dari kontrol sangat besar atau tidak terdeteksi ), yang mempengaruhi pada tahap Failure Modes and Effect Analyze (FMEA). Dalam penelitian ini membahas khusus pada bagian mesin hamada 700cda. Karena FMEA (Failure Modes and Effect Analyze) lebih optimal pada penerapan permasalahan hardware atau mesin, (hamada 700cda). d. Analisis FMEA (Failure Modes and Effect Analyze) Pada tahap ini akan dilakukan analisis dan perhitungan secara detail setiap sumber variasi penyebab masalah dan menentukan prioritas penanganan perbaikan permasalahan yang disebabkan oleh faktor penyebab yang telah diidentifikasi sebelumnya dengan menggunakan tool Failure Modes Effect Analyze (FMEA). Langkah-langkah dalam penggunaan tools Failure Modes and Effect Analysis (FMEA) untuk mendapatkan nilai RPN (Risk Priority Number) tertinggi yaitu sebagai berikut: 1) Identifikasi komponen dari sistem/alat yang kita analisis atau langkah-langkah prosesnya (Item or Process Step) 2) Identifikasi kegagalan potensial atau modus kegagalan yang sering terjadi (Potential Failure Mode) 3) Identifikasi Akibat Kegagalan (Potential Effect(s) of Failure) 4) Analisis Tingkat Keseriusan (Severity) 5) Identifikasi Sebab-Sebab Kegagalan (Potential Cause(s) of Failure) 6) Analisis Frekuensi Kegagalan (Occurrence) 7) Identifikasi penerapan metode untuk mengantisipasi kegagalan (Current Control/Fault Detection) 8) Analisis Tingkat Pedeteksian (Detection) 9) Penghitungan Risk Priority Number (RPN) RPN: risk priority number, adalah hasil perkalian bobot dari severity, occurrence dan detection. 4) Tahap Perbaikan (Improve) Merupakan aktivitas yang saling berhubungan untuk menghasilkan, menyeleksi dan mengimplementasikan solusi. Juga merupakan rencana tindakan perbaikan dan peningkatan kualitas untuk menghilangkan akar-akar penyebab dan mencegah penyebab-penyebab itu berulang kembali sehingga menjadi sebuah prosedur operasi baru. Rencana perbaikan tersebut diperoleh dari nilai-nilai RPN (Risk Priority Number) yang didapatkan dari hasil analisa FMEA. Rencana-rencana perbaikan tersebut diharapkan dapat menurunkan jumlah kegagalan produk yang disebabkan oleh mesin cetak hamada 700cda. Tetapi tahap ini masih berupa usulan perbaikan, dikarenakan kebijakan perusahaan belum pasti dapat melaksanakan usulan perbaikan pada mesin cetak hamada 700cda. 5) Tahap Pengendalian (Control) Tahap ini merupakan tahap operasional terakhir dalam proyek peningkatan kualitas Six Sigma DMAIC. Yaitu menyusun rencana-rencana pengendalian agar perbaikan yang dilakukan dapat berjalan dengan baik serta bisa memberikan usulan pengendalian dalam bentuk dokumentasi dan identifikasi kepada perusahaan agar dikemudian hari tidak terjadi atau bisa mengurangi kegagalan produk yang disebabkan oleh mesin hamada 700cda. 4. Kesimpulan dan Saran Tahap kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapat dari hasil pengolahan data serta analisanya. Tahap kesimpulan ini digunakan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan penyebab permasalahan yang terjadi khususnya pada mesin cetak buku, serta dilengkapi dengan memberikan masukan berupa saran-saran untuk membantu proses dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi di perusahaan tersebut dan perbaikan pada mesin cetak buku hamada 700cda. 5. Kerangka Pemecahan Masalah Hasil dan Pembahasan Pada pembahasan selanjutnya dilakukan pengolahan data tetapi difokuskan pada maintenance proses, dengan melihat hasil produksi masa lalu kemudian dilakukan perbaikan pada mesin Hamada 700Cda. Apa saja penyebab timbulnya kegagalan produk pada proses produksi percetakan kertas.

8 Dimulai dengan Tahap define atau pendefinisian adalah langkah pertama dari tahapan six sigma DMAIC. Langkah awal yang harus diperhatikan adalah penentuan pendefinisian CTQ (Critical to Quality), untuk mengetahui karakteristik kualitas percetakan buku. Langkah-langkah yang harus diambil adalah pemetaan proses produksi percetakan buku, pemilihan proyek six sigma, serta pendefinisian CTQ proyek. Kemudian tahap measure Pada tahap ini merupakan langkah kedua setelah melakukan penetapan CTQ dalam proyek sig sixma. Berdasarkan CTQ yang diperoleh maka data yang nantinya menjadi acuan atau yang akan jadi bahan pertimbangan adalah hasil dari proses cetak tersebut yang menyebabkan terjadinya kegagalan produk mana yang lebih dominan. Tetapi tidak melihat data hasil produksi sebelumnya atau masa lalu. Berikut adalah data tabelnya dari bulan April 2011 sampai Maret Yang perincian selanjutnya bisa dilihat pada lampiran. Tabel 4.1. Perincian produksi dan Jenis Cacat dalam Satu tahun BULAN/TAHUN PRODUKSI(Kg) JENIS CACAT (kg) Sobek Kotor Miring Terlipat Buram TOTAL Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar TOTAL Dari hasil analisa data produksi dan jenis cacat bisa dihitung dan didapatkan pada langkah-langkah berikut. a. Mengukur DPMO dan Level sigma Berdasarkan data jumlah kecacatan, total produksi dan banyaknya CTQ akan dilakukan pengukuran kinerja tempat percetakan saat sekarang, yaitu dengan menghitung DPMO dan nilai sigma setiap periode. Dari hasil survey dan wawancara bersama operator mesin Hamada 700Cda penyebab terjadinya cacat yang paling umum sering diantaranya: Blanked aus, terjadi keausan pada komponen tertentu, bak air yang kotor, stang roll bocor dll. Tabel 4.2. Rekapitulasi hasil perhitungan DPMO dan Nilai Sigma Bulan Produksi(Kg) Cacat (kg) CTQ DPMO Sigma April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember

9 Desember Januari Februari Maret Total Pada tahap analyze ini merupakan langkah yang memperhatikan sesuai fakta dari proses percetakan itu. Dan menganalisa penyebab kegagalan produk yang disebabkan oleh mesin. Sesuai dari hasil analisa pada tahap measure, dilihat prosentase paling banyak adalah pada kecacatan terlipat-lipat pada hasil percetakan. Kegagalan produk pada percetakan di CV. Sumber Jaya akan diidentifikasi akar masalahnya terlebih dahulu. Pada langkah ini melihat dari hasil proses cetak mana yang lebih dominan persentase yang lebih banyak menimbulkan kegagalan produk. Karena mesin masih menggunakan semi auto, maka kemungkinan pada langkah proses cetak terjadi kesalahan yang terlalu sering. Berdasarkan hasil data yang penulis dapat penyebab-penyebab potensial sering terjadi kegagalan produk karena mesin, manusia itu sendiri, lingkungan dan metode perawatan. Namun peneliti fokuskan pada perawatan mesin yang banyak menimbulkan terjadinya kecacatan produk. Kegagalan produk yang disebabkan oleh mesin antara lain Silinder Blanked terhenti, plate cetak bergesar, roll tinta trouble, sensor control monitor terhenti, driver control ngadat, blower tersumbat, vacuum control bocor, roll air kering,streng kecil putus. Metode analisis menggunakan fishbone diagram dan FMEA untuk mengidentifikasi efek yang ditimbulkan oleh jenis cacat (CTQ) pada mesin, Dari hasil pengamatan pada mesin ditemukan berbagai penyebab terjadinya cacat karena mesin yang ada pada proses percetakan. Pada baseline kinerjanya ditemukan cacat sebanyak kg dalam pemakaian kertas lembar. Langkah-langkah pembuatan FMEA adalah sebagai berikut: 1. Potential failure mode (identifikasi kegagalan modus potensial) Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah-masalah modus yang sering terjadi pada proses percetakan, diantaranya terlipat, sobek, miring, buram dan kotor. 2. Potential effect(s) of failure (identifikasi akibat kegagalan) Tahap ini membahas akibat atau dampak yang akan terjadi bila pada tahap awal sudah terjadi modus kegagalan, yang timbul pada masing-masing masalah yang di identifikasi pada Potential failure mode. 3. Potential cause(s) of failure (identifikasi penyebab kegagalan) Pada tahap ini membahas penyebab atau apa saja yang menyebabkan terjadinya karena kegagalan dalam proses. Yang akan berdampak pada efek dan potensial modus. Tabel 4.5. FMEA worksheet kegagalan produk pada mesin Hamada 700Cda Potential Failure Mode Potential Effect of Failure Potential Causes of Failure a. Plate pencekam tidak jalan b. Sirkulasi air macet c. Driver kacau waktu pembacaan perintah d. Putarannya tidak setabil a. Blanked aus b. Pepper kotor c. Blower bocor Terlipat a. Mesin tidak bisa dijalankan b. Percetakan tidak lancar dan berhenti Roll air kotor a. Tulisan tidak terlihat bagus b. Gerakannya lambat Plate kurang kencang Sobek a. Motor tidak mau berputar b. Sensor perintah kacau c. Pencetakan doble a. Putarannya tidak setabil b. Berhenti sementara a. Mesin berhenti total b. Streng bisa putus Percetakan pengaruh kemana-mana a. Roll tinta kotor b. Stic air kotor a. Newmel ngeblow (hank) b. Vacum kencang Motor Berhenti Tekanan angin tidak setabil

10 Miring Buram a. Tidak bisa meneruskan kertas b. Penyemprotan tidak sempurna a. Tulisan miring b. Roll berputar bolak-balik a. Tulisan kurang rata b. Tidak bisa jalan normal Driver kacau waktu pembacaan perintah Newmel mati a. Bak air kotor b. Stic tinta aus Stic tinta kotor Driver mati Kotor Percetakan tidak dapat diteruskan Tidak bisa menarik kertas selanjutnya Blower kotor Vacum kotor a. Tulisan tidak bagus b. Tidak bisa memutarkan streng roll Silinder plate kotor Tahap improve. Setelah sumber-sumber dan akar penyebab kegagalan produk ter identifikasi, maka langkah selanjutnya adalah perbaikan agar kelak mutu dan kualitas terjamin, bisa mengurangi kegagalan produk. Karena dengan adanya usulan perbaikan setidaknya perusahaan dikemudian hari memperhatikan sebelum melakukan proses produksi bahkan menerapkan dalam perusahaan tersebut. Pada tahap perbaikan ini juga menggunakan FMEA dalam usulan rencana perbaikan (recommended action). Rencana usulan perbaikan tersebut didapat dari hasil wawancara pada karyawan dan seputar pertanyaan menyangkut mesin Hamada 700Cda. Nilai RPN hanya terdapat pada satu kegagalan produk. Nilai dari RPN didapat dari hasil perkalian antara skala severity,occurrence dan detection. Kemudian RPN disusun dari yang terbesar ke yang terkecil sehingga dapat diketahui modus penyebab kegagalan produk yang menjadi prioritas untuk dilakukan tindakan perbaikan. Usulan rencana perbaikan (recommended action) yang dibuat berdasarkan pada penyebab-penyebab kegagalan dan data modus kegagalan yang telah dibuat sebelumnya melalui FMEA. Pelaksanaan tahap ini hanya sebatas usulan perbaikan, dikarenakan kondisi perusahaan yang belum menggunakan mesin otomatis. Tahap Control merupakan langkah operasional yang terakhir dalam program peningkatan kualitas six sigma. Tahap ini menjelaskan bagaimana proses systemcontrol atau pengendalian terutama pada mesin. dan keadaan lingkungan, pekerja atau operator maupun bahan material yang digunakan sehingga setiap proses dapat dikendalikan. Kegagalan produk karena factor-faktor yang mempengaruhinyapun dapat di atasi dan target dari peingkatan kualitas six sigma dapat tercapai. Kesimpulan dan saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: Melihat dari data tabel 4.2 bahwa prosentase dan sigma terkecil adalah pada bulan mei, walaupun produksi sebagian level sigma sudah mencapai nilai 4, namun masih bervariasi dalam satu tahun. Itu menunjukkan bahwa proses produksi di perusahaan belum dikelola secara baik. Dari tabel 4.1 dan gambar 4.5 diketahui bahwa kegagalan produk terlipat memiliki prosentase cacat terbesar. Yang kemudian akan dianalisa dengan menggunakan FMEA untuk mengetahui sumber sumber yang menyebabkan cacat. Yang kemudian akan dilakukan maintenance pada mesin tersebut. (terlampir) Tabel 4.5 berisi tentang analisa FMEA potensi kegagalan produk, efek dan penyebab-penyebab kegagalan, penilaian skala dan kemudian dihitung nilai RPNnya. Nilai RPN digunakan untuk mengetahui prioritas perbaikan yang akan dilakukan. Untuk nilai RPN tertinggi sampai terendah bisa dilihat pada tabel 4.13 beserta rekomendasinya. (terlampir) Tabel 4.13 adalah rekomendasi perbaikan yang disarankan untuk mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh mesin dan menurunkan jumlah kegagalan dalam proses produksi. Usulan perbaikan untuk mengatasi masalah ini adalah mengusahakan adanya dana tambahan untuk membeli spartpart baru, serta giat mengecek kondisi mesin sebelum dioperasikan.(terlampir) Jadi pada CV. Sumber Jaya diharapkan menjaga keadaan mesin agar dapat melaksanakan proses produksi cetak yang operator setiap kali memperhatikan kerusakan mesin. Salah satunya apa saja penyebabpenyebab yang memungkinkan terjadi kegagalan produk. Recomennded action yang disarankan peneliti adalah salah satunya sebagai upaya memperbaiki proses percetakan. Tetapi pada naskah ini tidak dapat disajikan karenaa halaman yang terbatas. Maintenance proses adalah salah satu tindakan yang harus dilaksanakan operator sebelum melakukan proses produksi agar hasil yang didapatkan mencapai minimum level sigma yang bisa menaikkan kualitas.

11 Daftar Pustaka Ariani, Dorothea Wahyu, Manajemen Kualitas. Universitas Atmajaya Yogyakarta, Yogyakarta. Brue, Greg Six Sigma for Managers. Canary, Jakarta. De Feo, Joseph A. dkk, Juran Institute s Six Sigma. The McGraw-hill, Newdelhi. Gaspersz, Vincent, Penerapan Konsep Kualitas dalam Manajemen Bisnis Total. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Handayani, Diah Kusuma Skipsi: Upaya Perbaikan Kualitas Proses Packing Semen Untuk Menurunkan Jumlah Cacat Kantong Pecah Dengan Metode Six Sigma DMAIC. (Studi Kasus PT. Semen Gresik, Tbk). Surakarta: Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. Miranda, Widjaja Tunggal, Amin Six Sigma: Gambaran Umum, Penerapan Proses dan Metode-metode yang Digunakan untuk Perbaikan, Harvarindo, Jakarta. Nadif, Zulfanah Skripsi: Penerapan Six Sigma Untuk Menurunkan Jumlah Cacat Pakan Melintir (Snarling) Pada Konstruksi CMP 1005 (Studi Kasus PT. Kusumahadi Santosa). Surakarta: Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. Pyzdek, Thomas The Six Sigma Handbook. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Senapati, Nihar Ranjan Quality and Reliability Corner. Six Sigma: Myths and Realities, Truscott, William, Nasution Cuntinues Improvement for Businesses. Taylor, Francis.

TUGAS AKHIR. ANALISA PERBAIKAN MESIN HAMADA 700Cda DAN UPAYA MEMINIMALKAN CACAT PADA PROSES CETAK BUKU MENGGUNAKAN METODE DMAIC

TUGAS AKHIR. ANALISA PERBAIKAN MESIN HAMADA 700Cda DAN UPAYA MEMINIMALKAN CACAT PADA PROSES CETAK BUKU MENGGUNAKAN METODE DMAIC TUGAS AKHIR ANALISA PERBAIKAN MESIN HAMADA 700Cda DAN UPAYA MEMINIMALKAN CACAT PADA PROSES CETAK BUKU MENGGUNAKAN METODE DMAIC (Studi Kasus di CV. Sumber Jaya Singopuran Rt/Rw:03/II, Gonilan Surakarta

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATAN PRODUKTIVITAS

IMPLEMENTASI SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATAN PRODUKTIVITAS C.20 IMPLEMENTASI SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATAN PRODUKTIVITAS OB. Bayu Sinatra *, Narto, Lukmandono Program Studi Magister Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Adhi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ada lima pakar utama dalam manajemen mutu terpadu (Total Quality. penggunaan itu didasarkan pada lima ciri utama berikut:

BAB II LANDASAN TEORI. ada lima pakar utama dalam manajemen mutu terpadu (Total Quality. penggunaan itu didasarkan pada lima ciri utama berikut: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kualitas Kualitas merupakan salah satu indikator penting bagi perusahaan untuk dapat eksis di tengah ketatnya persaingan dalam industri. kualitas didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya produk yang ada di pasaran mengakibatkan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya produk yang ada di pasaran mengakibatkan tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan di bidang teknologi serta semakin banyaknya produk yang ada di pasaran mengakibatkan tingkat persaingan yang semakin

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KUALITAS PRODUK GENTENG BETON DENGAN METODE DMAIC DI UD.PAYUNG SIDOARJO. Dedy Ermanto Jurusan Teknik Industri FTI UPN Veteran Jawa Timur

IDENTIFIKASI KUALITAS PRODUK GENTENG BETON DENGAN METODE DMAIC DI UD.PAYUNG SIDOARJO. Dedy Ermanto Jurusan Teknik Industri FTI UPN Veteran Jawa Timur 1 IDENTIFIKASI KUALITAS PRODUK GENTENG BETON DENGAN METODE DMAIC DI UD.PAYUNG SIDOARJO Dedy Ermanto Jurusan Teknik Industri FTI UPN Veteran Jawa Timur ABSTRAK Adanya persaingan antar produk yang semakin

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian ini menggambarkan langkah-langkah atau kerangka pikir yang akan dijalankan pada penelitian ini. Tujuan dari pembuatan metodologi penelitian ini adalah

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR UPAYA MENURUNKAN JUMLAH KECACATAN FISIK ROKOK CLAS MILD BATANGAN PADA MESIN MOLINS

TUGAS AKHIR UPAYA MENURUNKAN JUMLAH KECACATAN FISIK ROKOK CLAS MILD BATANGAN PADA MESIN MOLINS TUGAS AKHIR UPAYA MENURUNKAN JUMLAH KECACATAN FISIK ROKOK CLAS MILD BATANGAN PADA MESIN MOLINS (MK8) DENGAN METODE DMAIC (Studi Kasus PT. Nojorono Tobacco International. Kudus) Diajukan Sebagai Salah Satu

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI

BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI 56 BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI Pada Bab ini dibahas tahap Analyze (A), Improve (I), dan Control (C) dalam pengendalian kualitas terus menerus DMAIC sebagai langkah lanjutan dari kedua tahap sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian PT. Abdi Juang Investama bergerak di bidang pembuatan Trolly Shopping Cart berdiri pada tahun 2014. PT Abdi Juang Investama ini sudah mengembangkan bisnisnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi adalah suatu proses berpikir yang dilakukan dalam penulisan suatu laporan, mulai dari menentukan judul dan permasalahan, melakukan pengumpulan data yang akan digunakan

Lebih terperinci

PENENTUAN PRIORITAS MODE KEGAGALAN PENYEBAB KECACATAN PRODUK DENGAN ANOVA (STUDI KASUS: CV. PUTRA NUGRAHA TRIYAGAN)

PENENTUAN PRIORITAS MODE KEGAGALAN PENYEBAB KECACATAN PRODUK DENGAN ANOVA (STUDI KASUS: CV. PUTRA NUGRAHA TRIYAGAN) PENENTUAN PRIORITAS MODE KEGAGALAN PENYEBAB KECACATAN PRODUK DENGAN ANOVA (STUDI KASUS: CV. PUTRA NUGRAHA TRIYAGAN) Ida Nursanti 1*, Dimas Wisnu AJi 2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. IDENTIFIKASI FAILURE MODE PENYEBAB KECACATAN PRODUK PADA PROSES CETAK LEMBAR KERJA SISWA (Studi Kasus: CV. Putra Nugraha Triyagan)

TUGAS AKHIR. IDENTIFIKASI FAILURE MODE PENYEBAB KECACATAN PRODUK PADA PROSES CETAK LEMBAR KERJA SISWA (Studi Kasus: CV. Putra Nugraha Triyagan) TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI FAILURE MODE PENYEBAB KECACATAN PRODUK PADA PROSES CETAK LEMBAR KERJA SISWA (Studi Kasus: CV. Putra Nugraha Triyagan) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan kriteria optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi kualitas produksi pipa pada perusahaan ini yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze,

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu

BAB 4 PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu 48 BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu dilakukan. Data-data yang dikumpulkan selama masa observasi adalah sebagai berikut : Data jumlah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. faktor-faktor, unsur-unsur bentuk, dan suatu sifat dari fenomena di masyarakat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. faktor-faktor, unsur-unsur bentuk, dan suatu sifat dari fenomena di masyarakat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti dan data yang diperoleh. Penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 37 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer bertujuan untuk membuktikan adanya

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi sistem produksi percetakan koran Lampung Post pada PT. Masa Kini Mandiri yaitu dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define,

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi sistem produksi Percetakan Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, Measure,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gilirannya akan mengakibatkan meningkatnyapersaingan di pasair internasional. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. gilirannya akan mengakibatkan meningkatnyapersaingan di pasair internasional. Oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, setiap perusahaan dihadapkan pada suatu persaingan yang semakin ketat. Hal ini dikarenakan munculnya pasar bebas dunia yang

Lebih terperinci

METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Start Penelitian Pendahuluan Identifikasi Masalah Studi Pustaka Tujuan Penelitian Pengumpulan Data : -Data Data Pengolahan Data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah proses produksi di PT. XY, sedangkan objek penelitian ini adalah perbaikan dan meminimalisir masalah pada proses produksi

Lebih terperinci

ANALISIS KECACATAN PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN SEBAGAI UPAYA PERBAIKAN KUALITAS DENGAN METODE DMAIC

ANALISIS KECACATAN PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN SEBAGAI UPAYA PERBAIKAN KUALITAS DENGAN METODE DMAIC C.5. Analisis Kecacatan Produk Air Minum Dalam Kemasan Sebagai Upaya Perbaikan... (Ratnanto Fitriadi)) ANALISIS KECACATAN PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN SEBAGAI UPAYA PERBAIKAN KUALITAS DENGAN METODE DMAIC

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Berikut ini adalah metode yang digunakan dalam melakukan penelitian dan pengolahan data: Mula i Observasilapangan / studi awal Studipusta ka Identifikasi dan perumusan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA. Universitas Indonesia. Peningkatan kualitas..., Wilson Kosasih, FT UI, 2009

ANALISIS DATA. Universitas Indonesia. Peningkatan kualitas..., Wilson Kosasih, FT UI, 2009 ANALISIS DATA 4.1 FASE ANALISA Fase ini merupakan fase mencari dan menentukan akar sebab dari suatu masalah. Kemudian, dilakukan brainstroming dengan pihak perusahaan untuk mengidentifikasi akar permasalahan

Lebih terperinci

2.2 Six Sigma Pengertian Six Sigma Sasaran dalam meningkatkan kinerja Six Sigma Arti penting dari Six Sigma...

2.2 Six Sigma Pengertian Six Sigma Sasaran dalam meningkatkan kinerja Six Sigma Arti penting dari Six Sigma... ABSTRAK Persaingan dunia industri semakin ketat, mendorong para pelaku industri untuk makin giat melakukan berbagai hal untuk tetap bertahan. Salah satu yang terpenting adalah kualitas produk yang merupakan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM TERINTEGRASI

BAB IV PERANCANGAN SISTEM TERINTEGRASI BAB IV PERANCANGAN SISTEM TERINTEGRASI 4.1 Tahap Perancangan Sistem Terintegrasi Setelah dilakukan brainstorming dan studi pustaka, maka langkah selanjutnya adalah membuat sistem terintegrasi dari metode

Lebih terperinci

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN: X PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BENANG COTTON DENGAN METODE SIX SIGMA

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN: X PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BENANG COTTON DENGAN METODE SIX SIGMA Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT)2 2014 ISSN: 2339-028X PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BENANG COTTON DENGAN METODE SIX SIGMA Much. Djunaidi 1*, Risti Mutiarahadi 2 1,2 Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI ABSTRAK PT Kandakawana Sakti bergerak pada bidang pengecatan yang berspesialisasi pada pengecatan body motor Honda. Penelitian ini diawali dengan masalah tingginya produk cacat yang dihasilkan dan kegagalan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode yang digunakan dalam penelitian untuk pemecahan masalah dimana setiap pembahasan diuraikan dalam bentuk tahapan terstruktur. Tahapan penelitian

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Tahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Kualitas produk textile merupakan suatu hal yang sangat penting yang mampu membuat perusahaan semakin berkembang dan unggul di pasar komoditi textile ini. Perusahaan yang memiliki kualitas produk

Lebih terperinci

PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENJUALAN ALAT ALAT LISTRIK DENGAN METODE SIX SIGMA ( Studi kasus pada PT. X )

PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENJUALAN ALAT ALAT LISTRIK DENGAN METODE SIX SIGMA ( Studi kasus pada PT. X ) PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENJUALAN ALAT ALAT LISTRIK DENGAN METODE SIX SIGMA ( Studi kasus pada PT. X ) Oleh : CHANDRA SARIPUTTRA 0732015003 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

Oleh : ERLANGGA PUTRANDIE W JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2010

Oleh : ERLANGGA PUTRANDIE W JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2010 ANALISIS TINGKAT KECACATAN (DEFECT) PADA PRODUK BENANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT SEGORO ECOMULYO TEXTIL, DRIYOREJO GERSIK SKRIPSI Oleh : ERLANGGA PUTRANDIE W 0432010174 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB V PENGOLAHAN DATA DAN PERBAIKAN. pada define dan hasil pengukuran (measure) pada permasalahan yang telah

BAB V PENGOLAHAN DATA DAN PERBAIKAN. pada define dan hasil pengukuran (measure) pada permasalahan yang telah BAB V PENGOLAHAN DATA DAN PERBAIKAN Pembahasan pada bab ini menanalisa hasil pendefinisian permasalahan pada define dan hasil pengukuran (measure) pada permasalahan yang telah ditetapkan. 5.1 Analyze Dengan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK MELALUI KONSEP DMAIC PADA SIX SIGMA

MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK MELALUI KONSEP DMAIC PADA SIX SIGMA MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK MELALUI KONSEP DMAIC PADA SIX SIGMA Julianus Hutabarat 1, Ellysa Nursanti 2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang Kampus

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PRODUK NIGHT STAND (PROGRESSIVE 1416) DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT. IGA ABADI - PASURUAN

ANALISIS KUALITAS PRODUK NIGHT STAND (PROGRESSIVE 1416) DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT. IGA ABADI - PASURUAN ANALISIS KUALITAS PRODUK NIGHT STAND (PROGRESSIVE 1416) DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT. IGA ABADI - PASURUAN SKRIPSI Oleh : YONATHAN KURNIAWAN 0532015003 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

3.1 Persiapan Penelitian

3.1 Persiapan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Persiapan Penelitian Dalam mengerjakan Tugas Akhir ini dilakukan langkah-angkah perancangan yang jelas agar tujuan dari Tugas Akhir ini dapat tercapai. Pada bab ini akan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Hak Cipta milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI. Hak Cipta milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR PENYEBAB KECACATAN (DEFECT) PADA PRODUK VELG MOBIL JENIS DAVINO DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. PRIMA ALLOY STELL SIDOARJO SKRIPSI Oleh : ABDUL HAMID 0532010040 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

UPAYA PERBAIKAN KUALITAS PROSES PACKING SEMEN UNTUK MENGURANGI JUMLAH CACAT KANTONG PECAH DENGAN METODE SIX SIGMA DMAIC

UPAYA PERBAIKAN KUALITAS PROSES PACKING SEMEN UNTUK MENGURANGI JUMLAH CACAT KANTONG PECAH DENGAN METODE SIX SIGMA DMAIC Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer UPAYA PERBAIKAN KUALITAS PROSES PACKING SEMEN UNTUK MENGURANGI JUMLAH CACAT KANTONG PECAH DENGAN METODE SIX SIGMA DMAIC PROCESS QUALITY IMPROVEMENT EFFORTS TO REDUCE THE

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PRODUK ALUMINIUM FLUORIDA. ) DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT. PETROKIMIA GRESIK Tbk. SKRIPSI

ANALISIS KUALITAS PRODUK ALUMINIUM FLUORIDA. ) DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT. PETROKIMIA GRESIK Tbk. SKRIPSI ANALISIS KUALITAS PRODUK ALUMINIUM FLUORIDA ( AlF 3 ) DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT. PETROKIMIA GRESIK Tbk. SKRIPSI Disusun Oleh : FARIHUL IBAD NPM : 0732 010 174 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dan faktor penyebab banyaknya re-work dari proses produksi kursi pada PT. SUBUR MANDIRI, yang merupakan

Lebih terperinci

MINIMASI NG BINTIK PADA PROSES PENGECATAN PART FRONT FENDER 1PA RED MET 7 DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. ABC

MINIMASI NG BINTIK PADA PROSES PENGECATAN PART FRONT FENDER 1PA RED MET 7 DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. ABC MINIMASI NG BINTIK PADA PROSES PENGECATAN PART FRONT FENDER 1PA RED MET 7 DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. ABC Cyrilla Indri Parwati 1) 1) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHAHULUAN I.1

BAB I PENDAHAHULUAN I.1 BAB I PENDAHAHULUAN I.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentunya ingin selalu meningkatkan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan hasil produksinya. Produk yang berkualitas merupakan produk yang memenuhi

Lebih terperinci

Oleh : Miftakhusani

Oleh : Miftakhusani USULAN MINIMASI CACAT PRODUK PERALATAN MAKANAN GARPU ART 401 DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT. INDOMETAL SEDJATI ENT. LTD. JAKARTA Oleh : Miftakhusani 2010-21-012 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT. ECCO INDONESIA SIDOARJO

PENINGKATAN KUALITAS SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT. ECCO INDONESIA SIDOARJO PENINGKATAN KUALITAS SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT. ECCO INDONESIA SIDOARJO SKRIPSI Disusun oleh : SABRINA DWI C 0632010035 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ANALISIS DAN IDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA MESIN BUBUT DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS

ANALISIS DAN IDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA MESIN BUBUT DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS TUGAS AKHIR ANALISIS DAN IDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA MESIN BUBUT DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS DAN FAULT TREE ANALYSIS (Studi Kasus di UD. Kian Maju Desa Karangasem) Diajukan Sebagai Salah

Lebih terperinci

Sejarah Six Sigma Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Partici

Sejarah Six Sigma Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Partici Topik Khusus ~ Pengantar Six Sigma ~ ekop2003@yahoo.com Sejarah Six Sigma Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Participative

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 94 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi pemecahan masalah (flow diagram) merupakan diagram yang menggambarkan pola berpikir serta menjelaskan tahap-tahap penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat terus bertahan. Untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 55 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Penelitian Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 56 3.2 Langkah-langkah Penelitian Dalam melakukan penelitian, terdapat beberapa kegiatan untuk dapat

Lebih terperinci

PENGUKURAN KUALITAS PRODUK FURNITURE DENGAN METODE SIX SIGMA UNTUK MEMINIMUMKAN KACACATAN PRODUK DI CV. TIGA PUTRA MALANG SKRIPSI OLEH :

PENGUKURAN KUALITAS PRODUK FURNITURE DENGAN METODE SIX SIGMA UNTUK MEMINIMUMKAN KACACATAN PRODUK DI CV. TIGA PUTRA MALANG SKRIPSI OLEH : PENGUKURAN KUALITAS PRODUK FURNITURE DENGAN METODE SIX SIGMA UNTUK MEMINIMUMKAN KACACATAN PRODUK DI CV. TIGA PUTRA MALANG SKRIPSI OLEH : SOLYKHUL ANWAR 0532015018 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

ANALISA DAMPAK KEGAGALAN PROSES PRODUKSI TERHADAP KERUSAKAN PRODUK BAN DENGAN METODE FMEA ( FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS

ANALISA DAMPAK KEGAGALAN PROSES PRODUKSI TERHADAP KERUSAKAN PRODUK BAN DENGAN METODE FMEA ( FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS ANALISA DAMPAK KEGAGALAN PROSES PRODUKSI TERHADAP KERUSAKAN PRODUK BAN DENGAN METODE FMEA ( FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS ) DI PT. GAJAH TUNGGAL, Tbk TANGERANG PROPOSAL SKRIPSI Diajukan Oleh : AGUNG

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Metode Pemecahan Masalah Flow Chart metodologi pemecahan masalah merupakan diagram alir yang menggambarkan pola berpikir serta menjelaskan tahap-tahap penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut : III-1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut : 3.1 Studi Pendahuluan Sebelum melakukan penelitian lebih

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: analisa moda dan efek kegagalan, pakan ternak, pengendalian kualitas, mix up

ABSTRAK. Kata kunci: analisa moda dan efek kegagalan, pakan ternak, pengendalian kualitas, mix up 1 ANALISA MODA DAN EFEK KEGAGALAN UNTUK MENGURANGI RISIKO TERJADINYA CACAT MIX UP PADA PAKAN TERNAK (Studi Kasus di PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA - semarang) Noor Charif Rachman; Dyah Ika Rinawati; Rani

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang tekstil benang jahit. Saat ini perusahaan memiliki permasalahan kualitas benang jahit pada bagian twisting, di mana diketahui terjadi cacat benang.

Lebih terperinci

ANALISA KECACATAN PROSES PENGEMASAN ALOVO PRODUK TORY CHESE CREKCER DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT. GARUDA FOOD PUTRA PUTRI JAYA-GRESIK

ANALISA KECACATAN PROSES PENGEMASAN ALOVO PRODUK TORY CHESE CREKCER DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT. GARUDA FOOD PUTRA PUTRI JAYA-GRESIK ANALISA KECACATAN PROSES PENGEMASAN ALOVO PRODUK TORY CHESE CREKCER DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT. GARUDA FOOD PUTRA PUTRI JAYA-GRESIK SKRIPSI Oleh : AFIT ALFIAN 0532010164 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

Lebih terperinci

USULAN TINDAKAN DALAM UPAYA MENGURANGI POTENSIAL COUSES KEGAGALAN PROSES PRODUKSI PADA CV TRIJAYA MULIA

USULAN TINDAKAN DALAM UPAYA MENGURANGI POTENSIAL COUSES KEGAGALAN PROSES PRODUKSI PADA CV TRIJAYA MULIA USULAN TINDAKAN DALAM UPAYA MENGURANGI POTENSIAL COUSES KEGAGALAN PROSES PRODUKSI PADA CV TRIJAYA MULIA Albertus Daru D. 1), Suhendro Purnomo 2) 1,2) Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri, Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian di bawah ini: Langkah-langkah penelitian dapat dilihat pada diagram alir penelitian Mulai Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Tinjauan Pustaka

Lebih terperinci

BAB3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 57 BAB3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 39 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah merupakan gambaran dari langkahlangkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Melalui pembuatan flowchart penelitian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada: Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.

KATA PENGANTAR. mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada: Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. KATA PENGANTAR Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan InayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Analisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri atau perindustrian merupakan sebuah kegiatan ekonomi yang tidak hanya melakukan pengolahan bahan baku menjadi produk yang memiliki nilai lebih dalam penggunaannya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian start Studi Pendahuluan - Survey ke Perusahaan Konsultasi Identifikasi Masalah Tinjauan Pustaka - Literatur - Jurnal - Buku - Website - dll Tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PRODUK PUPUK ORGANIK DENGAN METODE SIX SIGMA DAN KAIZEN DI CV. FERTILINDO AGROLESTARI MOJOSARI SKRIPSI

ANALISIS KUALITAS PRODUK PUPUK ORGANIK DENGAN METODE SIX SIGMA DAN KAIZEN DI CV. FERTILINDO AGROLESTARI MOJOSARI SKRIPSI ANALISIS KUALITAS PRODUK PUPUK ORGANIK DENGAN METODE SIX SIGMA DAN KAIZEN DI CV. FERTILINDO AGROLESTARI MOJOSARI SKRIPSI Oleh: FAJAR NUARI NPM:1032010032 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 69 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode Penelitian dilakukan dengan mengadakan pengamatan/observasi secara langsung dengan mengunjungi PT.Delident Chemical Indonesia untuk melihat secara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Definisi Konsep Kunci 2.1.1.1 Definisi Kualitas Kualitas adalah sebuah ukuran relatif dari kebaikan suatu produk atau jasa yang terdiri atas kualitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahapan yang dilalui, mulai dari identifikasi masalah sampai pada tahap penyelesaian masalah dalam penyelesaian tugas akhir. Metodologi bertujuan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Semester Genap tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Semester Genap tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Semester Genap tahun 2007/2008 PEMANFAATAN PENDEKATAN SIX SIGMA UNTUK MEREDUKSI CACAT DAN MENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI OUTER TUBE Ahmad

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Tugas Akhir Sarjana Semester Ganjil tahun 2006/2007 USULAN PERBAIKAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC UNTUK MENGURANGI CACAT PADA CONTAINER AKI MOBIL TYPE N-70 PADA PT.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 61 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi penelitian menggambarkan proses atau tahap tahap penelitian yang harus ditetapkan dahulu sebelum melakukan pemecahan masalah yang sedang dibahas sehingga

Lebih terperinci

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarajana Strata Satu (S1)

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarajana Strata Satu (S1) USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK PENYANGGA AKI MOTOR HONDA VARIO TECHNO PART STAY D ECCU MENGGUNAKAN METODE DMAIC PADA PT. ADHI WIJAYACITRA Nama : Muhammad Robiesa Npm : 30409301 Jurusan : Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. research) yaitu penelitian yang melakukan pemecahan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. research) yaitu penelitian yang melakukan pemecahan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Berdasarkan sifatnya, maka penelitian ini digolongkan sebagai penelitian deskriptif (descriptif research) yaitu penelitian yang melakukan pemecahan terhadap

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Kualitas produk menjadi salah satu topik yang menjadi perhatian utama bagi setiap industri. Setiap industri baik yang berskala kecil maupun skala besar memiliki perhatian khusus

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO... KATA PENGANTAR..... ABSTRAK..... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

ANALISIS DEFECT RATE PENGELASAN DAN PENANGGULANGANNYA DENGAN METODE SIX SIGMA DAN FMEA DI PT PROFAB INDONESIA

ANALISIS DEFECT RATE PENGELASAN DAN PENANGGULANGANNYA DENGAN METODE SIX SIGMA DAN FMEA DI PT PROFAB INDONESIA ANALISIS DEFECT RATE PENGELASAN DAN PENANGGULANGANNYA DENGAN METODE SIX SIGMA DAN FMEA DI PT PROFAB INDONESIA Decky Antony Kifta Program Studi Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina Batam Email:

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Slide Bracket, Kualitas, Six Sigma, DMAIC, DPMO, Usulan Peningkatan Kualitas

ABSTRAK. Kata Kunci: Slide Bracket, Kualitas, Six Sigma, DMAIC, DPMO, Usulan Peningkatan Kualitas ABSTRAK Peningkatan kualitas produk ataupun jasa yang dihasilkan merupakan sesuatu yang mutlak perlu dilakukan oleh setiap perusahaan untuk dapat bertahan di era yang semakin kompetitif ini. Penelitian

Lebih terperinci

EVALUASI PERBAIKAN KUALITAS DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. SINAR SANATA ELECTRONIC INDUSTRY

EVALUASI PERBAIKAN KUALITAS DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. SINAR SANATA ELECTRONIC INDUSTRY EVALUASI PERBAIKAN KUALITAS DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. SINAR SANATA ELECTRONIC INDUSTRY TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Mengikuti Seminar Sarjana Teknik Oleh LIEVIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, persaingan antara perusahaan-perusahaan tidak hanya terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, persaingan antara perusahaan-perusahaan tidak hanya terjadi di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, persaingan antara perusahaan-perusahaan tidak hanya terjadi di wilayah lokal saja, akan tetapi sudah meluas sampai kawasan nasional bahkan internasional.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan Collection Shoes merupakan perusahaan sepatu yang sudah berdiri cukup lama. Dalam penelitian saat ini pengamatan dilakukan pada produksi sepatu pantofel. Masalah utama dari bagian produksi

Lebih terperinci

ANALISIS KECACATAN PRODUK KEMASAN DENGAN METODE DMAIC DI PT.SURABAYA PERDANA ROTOPACK SKRIPSI

ANALISIS KECACATAN PRODUK KEMASAN DENGAN METODE DMAIC DI PT.SURABAYA PERDANA ROTOPACK SKRIPSI ANALISIS KECACATAN PRODUK KEMASAN DENGAN METODE DMAIC DI PT.SURABAYA PERDANA ROTOPACK SKRIPSI Oleh : RIDO HAKIKY 0832010048 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, diperlukan adanya desain atau skema langkah penelitian sebagai acuan

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 6.1. AnalisisTahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase

Lebih terperinci

4.3 Jenis-jenis dan Definisi Cacat Data Jenis-jenis dan Jumlah Cacat

4.3 Jenis-jenis dan Definisi Cacat Data Jenis-jenis dan Jumlah Cacat ABSTRAK Dengan semakin ketatnya persaingan antar industri garment saat ini, agar perusahaan dapat tetap bertahan dan berkembang di kemudian hari, hal ini dapat memicu setiap perusahaan garment untuk melakukan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS BLOK SILINDER (TIPE-G) DENGAN METODE DEFINE, MEASURE, ANALYZE, IMPROVE DAN CONTROL (DMAIC)

PENGENDALIAN KUALITAS BLOK SILINDER (TIPE-G) DENGAN METODE DEFINE, MEASURE, ANALYZE, IMPROVE DAN CONTROL (DMAIC) PENGENDALIAN KUALITAS BLOK SILINDER (TIPE-G) DENGAN METODE DEFINE, MEASURE, ANALYZE, IMPROVE DAN CONTROL (DMAIC) Nama : Gangsar Novianto NPM : 32410950 Jurusan : Teknik Industri Fakultas : Teknologi Industri

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PIRING MELAMIN DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT SEMESTA RAYA ABADI JAYA

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PIRING MELAMIN DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT SEMESTA RAYA ABADI JAYA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PIRING MELAMIN DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT SEMESTA RAYA ABADI JAYA Hadi Syamsudin, Didi Samanhudi, Minto Waluyo Prodi Teknik Industri FTI-UPNV Jatim Email :hadisyam11@yahoo.com

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI... ABSTRAK PT Wahana Pancha Nugraha, Bandung adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan Parts Manufacturing. Salah satu produk yang dihasilkan dari perusahaan ini adalah Dies mesin tablet untuk pharmaceutical

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan disajikan kerangka toritis yang dipakai dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini. Landasan teori ini sangat penting sebagai acuan dasar

Lebih terperinci

TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Disusun oleh : SHEILA SELVIONA

TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Disusun oleh : SHEILA SELVIONA PEMETAAN DAN EVALUASI KEPUASAN PELANGGAN MENGGUNAKAN METODE KANO BERDASARKAN DIMENSI SERVQUAL DALAM UPAYA MENDUKUNG KUALITAS PRODUK DI PT. SARASWANTI ANUGERAH MAKMUR TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Punch, Kualitas, DMAIC, Upaya Menekan Variasi Kualitas Produk

ABSTRAK. Kata Kunci: Punch, Kualitas, DMAIC, Upaya Menekan Variasi Kualitas Produk ABSTRAK PT Wahana Pancha Nugraha merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang penyediaan permesinan dan sparepart untuk industri farmasi. Salah satu produk yang dihasilkan dari perusahaan ini

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Multi Strada Arah Sarana (MSA) adalah perusahaan ban penumpang (Passenger Car) radial dan truk ringan (Light Truck) radial yang memiliki tiga merek yaitu Achilles, Corsa dan Strada. Namun dalam

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PELAYANAN PERBAIKAN GANGGUAN LISTRIK BERDASARKAN METODE SIX SIGMA DI PT. PLN (PERSERO) UNIT PELAYANAN DAN JARINGAN NGAGEL

ANALISIS KINERJA PELAYANAN PERBAIKAN GANGGUAN LISTRIK BERDASARKAN METODE SIX SIGMA DI PT. PLN (PERSERO) UNIT PELAYANAN DAN JARINGAN NGAGEL ANALISIS KINERJA PELAYANAN PERBAIKAN GANGGUAN LISTRIK BERDASARKAN METODE SIX SIGMA DI PT. PLN (PERSERO) UNIT PELAYANAN DAN JARINGAN NGAGEL Handoyo Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SIX SIGMA UNTUK MEnurunkan KECACATAN PRODUK FRYPAN DI CV. CORNING SIDOARJO

PENERAPAN METODE SIX SIGMA UNTUK MEnurunkan KECACATAN PRODUK FRYPAN DI CV. CORNING SIDOARJO PENERAPAN METODE SIX SIGMA UNTUK MEnurunkan KECACATAN PRODUK FRYPAN DI CV. CORNING SIDOARJO Boy Isma Putra Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Sidoarjo E-mail: boyismaputra@yahoo.com) ABSTRAK

Lebih terperinci

Metode Six Sigma untuk Mengendalikan Kualitas Produk Surat Kabar di PT X. Abstrak

Metode Six Sigma untuk Mengendalikan Kualitas Produk Surat Kabar di PT X. Abstrak Metode Six Sigma untuk Mengendalikan Kualitas Produk Surat Kabar di PT X Margie Subahagia Ningsih 1*, Esmi Mada 2 1 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Al-Azhar Medan 2 Program

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Metodologi Peneitian Flowchart penelitian menggambarkan metodologi atau langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah pada perusahaan. Berikut Flowchart penelitian pada gambar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan-tahapan yang dilakukaan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan-tahapan yang dilakukaan oleh BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan-tahapan yang dilakukaan oleh penulis dalam proses penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Tahapan Penelitian 3.1.1 Identifikasi Dan Perumusan Masalah Langkah ini merupakan langkah awal untuk melakukan penelitian dengan melakukan observasi ke unit

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PADA MESIN PRODUKSI NONWOVEN SPUNBOND DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN FMEA

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PADA MESIN PRODUKSI NONWOVEN SPUNBOND DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN FMEA PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PADA MESIN PRODUKSI NONWOVEN SPUNBOND DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN FMEA Mochammad Damaindra, Atikha Sidhi Cahyana Program studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci