Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ""

Transkripsi

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25 nilai target yang ditentukan adalah yang terbaik. Matriks hubungan/ Matriks ini menentukan hubungan antara VOC dengan SQC dan kemudian menerjemahkannya menjadi suatu nilai yang menyatakan kekuatan hubungan tersebut (). Dari hubungan ini ada 4 kemungkinan yang terjadi, yaitu : a. Tidak berhubungan (nilai=0) b. Sedikit hubungan (nilai=1)

26 c. Hubungan biasa = (nilai=3) d. Sangat berhubungan = (nilai 5,7,9 atau 10 tergantung pemilihan tim perancang). Matriks korelasi karakteristik teknis Matriks ini menggambarkan peta saling ketergantungan () dan saling berhubungan ( ) antara SQC. Ada 5 tingkat pengaruh teknis pada bagian ini, yaitu : a. pengaruh positif kuat b. pengaruh positif sedang c. tidak ada hubungan d. X pengaruh negatif sedang e. XX pengaruh negatif kuat. Matriks teknis Matriks ini berisi tiga jenis informasi, yaitu : a. Kontribusi karakteristik teknis kepada performansi produk atau jasa secara keseluruhan. Kontribusi ini didapat dengan mengurutkan peringkat karakteristik teknis, berdasarkan bobot kepentingan dan kebutuhan pelanggan pada bagian B serta hubungan antara karakteristik teknis dan kebutuhan pelanggan pada bagian D. b. yang menguraikan informasi pengetahuan mengenai keunggulan karakteristik pesaing. Dilakukan dengan membandingkan masing-masing SQC 26

27 c. Target untuk SQC diekspresikan sebagai ukuran performansi fungsi dari SQC, yang selanjutnya akan menjadi target aktivitas pengembangan. Pada tahap ini akan dilakukan survey untuk memperoleh suara pelanggan yang tentu membutuhkan waktu dan ketrampilan untuk mendengarkan. Proses QFD membutuhkan data konsumen yang ditulis sebagai atribut-atribut dari suatu produk atau jasa. Tiap atributmempunyai data numerik yang berkaitan dengan kepentingan relatif atribut bagi konsumen dan tingkat performansi kepuasan konsumen dari produk yang dibuat berdasarkan atribut tadi. Data dari konsumen dapat menunjukkan variasi pola hubungan yang mungkin tergantung bagaimana performansi kepuasan atribut dikumpulkan. Interpretasi data ini harus memperhitungkan apakah pelanggan yang di-survey menggunakan satu atau beberapa produk dan apakah sampel pelanggan terdiri atas seluruh pelanggan dari berbagai tipe atau segmen. Langkah-langkah pada tahap ini secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Mengklasifikasi kebutuhan pelanggan:model klien menggunakan dan tiap atribut untuk mengklasifikasikan kebutuhan pelanggan menjadi 4 katagori: 1. Kebutuhan yang diharapkan ( ): dan. 27

28 2. Kebutuhan impact rendah ( ): dan. 3. Kebutuhan impact tinggi ( ): dan. 4. Kebutuhan yang tersembunyi ( ): dan. b. Mengumpulkan data-data kualitatif Untuk membuat keputusan perancangan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen maka produsen harus mengerti kebutuhan sesungguhnya dari konsumen. Produsen harus bisa membedakan kebutuhan konsumen sesungguhnya dengan solusi teknisnya. Untuk megumpulkan data kualitatif bisa dilakukan dengan: 1) Wawancara satu persatu 2) 3) Wawancara. c. Analisa data pelanggan Proses analisa data pelanggan ini akan menghasilkan diagram afinitas, dimana langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi frase yang mewakili kebutuhan konsumen dengan menggunakan pernyataan dari pengalaman konkrit. 28

29 2. Buat diagram Afinitas. Diagram afinitas merupakan alat yang digunakan untuk mengidentifikasi informasi yang bersifat kualitatif dan terstruktur secara hierarkis ( ). 3. Mengurutkan frase-frase menjadi kebutuhan konsumen sesungguhnya ( ) menggunakan. Selama proses ini dikembangkan pertanyaan-pertanyaan, hal-hal yang harus dipecahkan dan ide-ide konsep produk. d. Kuantifikasi data Setelah diagram afinitas terbentuk maka langkah selanjutnya adalah mengkuantifikasi data. Data yang dibutuhkan untuk proses QFD adalah: 1. Kepentingan relatif dari kebutuhan-kebutuhan tersebut 2. Tingkat performansi kepuasan konsumen untuk masing-masing kebutuhan/keinginan 29

30 Langkah langkah dalam pembuatan alat berfokus pada QFD ini diawali dengan penentuan atribut keinginan konsumen (kuesioner). Hasil survei kuesioner akan berfungsi sebagai input dalam proses pembuatan produk. Proses pembuatan produk dengan tahapan : pembuatan House of Quality (HOQ), pembuatan alternative konsep pembuatan produk, pemilihan konsep, pembuatan gabungan part deployment dan process planning matrix,pembuatan production planning matrix, selanjutnya tahap awal dan tahap akhir yaitu pengujian hasil pembuatan produk kepada konsumen. Data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer yang dibutuhkan meliputi : a. Data tingkat kepentingan pelanggan b. Data tingkat keinginan konsumen terhadap sepeda statis. Sedangkan data sekunder yang dibutuhkan meliputi artikel maupun jurnal yang berkaitan dengan pembuatan sepeda statis dan beberapa materi yang berkaitan dengan upaya pembuatan alat yang dilakukan. 30

31 Cara untuk mengumpulkan data primer yaitu : 1. kuesioner metode kuesioner adalah cara pengumpulan data dengan memberikan suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk mendapatkan onformasi tertentu. Penelitian ini menggunakan kuesioner dalan survei konsumen. 2. Wawancara Metode wawancara adalah cara pengumpulan data dengan bertanya atau berkomunikasi langsung dengan responden. Dalam penelitian ini, penulis wawancara langsung terhadap pengguna sepeda statis yang ada didaerah sekitar manukan. 31

32

33 Untuk memperoleh hasil yang baik dalm penelitian maka diperlukan suatu langkah langkah penelitian yang bener. Untuk mempermudah pemahaman langkah langkah dalam penelitian maka dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Menentukan tujuan penelitian Tujuan yang ingin dicapai pada proses pemecahan masalah adalah perancangan sepeda statis dengan metode QFD. 2. Study Pustaka Pada tahap ini teori dan hasil penelitian yang telah ada dipelajari agar kerangka berfikir dalam melakukan penelitian. Literatu yang dipelajari antara lain berkaitan dengan QFD serta mengetahui lebih dalam mengenai alat yang kita buat. Produk dikatakan sukses jika produk hasil pembuatan memberikan kepuasan yang tinggi. 3. Survei Lapangan Survei lapangan dilakukan menyebar kuesioner terbuka untuk mengetahui merk sepeda statis. 4. Pengumpulan Data Tahap ini merupakan tahap pengumpulan data mengenai analisa perancangan dan pembuatan sepeda statis dengan metode QFD. Untuk mencapai data yang diperlukan peneliti memberikan kuesioner tertutup tingkat keinginan dan untuk bisa mengetahui persepsi konsumen dengan 33

34 menggunakan langah langkah penentuan karakteristik dengan metode QFD. 5. Pengembangan Konsep Pada tahap ini kita akan merancangan dan membuat sepeda statis dengan metode QFD, dengan alternative konsep konsep produk dibangkitkan dan dievaluasi kemudian dibuat satu atau lebih konsep untuk membuat dan mecoba lebih jauh serta melakukan implementasikan dengan tahap HOQ (House OfQuality). 6. Alternatif-alternatif pemilihan bahan pembuatan sepeda statis Adapun alternatif-alternatif tersebut antara lain : 1. Alat yang dapat disetting Alternatif untuk alat yang dapat disetting disini dimaksudkan dapat diatur sesuai ukuran pemakai. Untuk itu dari setiap part harus ada pengencang untuk pengatur panjang pendeknya batang tersebut ( sadel ). Untuk mengencangkan disini memakai jenis klem dan baut. 2. Alat yang murah dan ergonomis Alternatif untuk alat yang murah disini dimaksudkan bahan yang mudah didapat dan murah harganya, disini pnenulis memakai bahan sisa dari sepeda bekas. Yang terpenting bahan dari sepeda bekas yang digunakan tidak keropos dan berkarat. 34

35 3. Mudah dalam pemakaian dan penyimpanan Sepeda statis yang mudah dalam pemakaian dan penyimpanan. Alat yang mudah digunakan untuk usia datas 17 tahun. Alat ini mudah disimpan karena alat ini ringan dan ringkas. Biaya material : Bahan ukuran Banyak Harga satuan (Rupiah) Harga total (Rupiah) Sepeda bekas 24 1 buah Besi kolom/pipa 2 cm 1 lonjor Besi balok 2x3 cm 1 lonjor Spidometer digital Cateye 5 1 buah Cat/pilok ½ kg Kertas gosok kasar lembar Dempul 1.5 kg Jumlah Rp Biaya pembelian komponen/acsessoris Bahan Ukuran Banyak Hargasatuan (Rupiah) Harga total (Rupiah) Sadel 25x7 cm 1 buah

36 Pedal 24 1 pasang Crank 24 1 pasang Plindung stir 30 cm 1 pasang Jumlah Rp Biaya las + grinda dikerjakan di bengkel las Rp Biaya untuk tukang, dikerjakan selama 4 minggu pada hari sabtu dan minggu Tukang 2 orang Rp = Rp x 8 hari dalam 4 minggu ( seminggu 2 kali) = Rp Jadi total pembuatan sepeda statis ini Rp Rp = Rp ,- 36

37 Kuesioner dibagikan kepada responden bertujuan untuk mendapatkan tingkat kepuasan konsumen terhadap sepeda statis rancangan dan data tingakat kepuasan konsumen terhadap sepeda statis pesaing. Kuesioner yang disebarkan ditampilkan pada lampiran. kuesioner yang telah disusun kemudian disebarkan kepada responden. Kaarakteristik responden yang dipilih adalah 30 responden yang sering atau sudah pernah berolahraga sepeda statis sebelumnya. Bersama dengan penyebaran kuesioner, responden diminta kesediaanya untuk menggunakan sepeda statis sebelum mengisi kuesioner untuk mengetahui tingkat kepuasan terhadap alat tersebut. Data hasil survey konsumen menunjukkan tingkat kepuasan yang bervariasi dari sangat baik sampai dengan sangat buruk. Hasil selengkapnya terdapat pada tabel 4.1 berikut : 37

38 1 didik 30 L narto 23 L supeno 30 L agus 24 L Mario 24 L kurniawan 25 L Sapari 31 L Harianto 18 L Nanang 25 L firdaus 24 L Andik 25 L Wahyu 24 L Budi 19 L Ahmad 28 L Usman 26 L Galih 26 L faisal 23 L Luki 19 L

39 19 wawan 23 L Rosi 25 L Lukman 27 L Aris 26 L Rudi 24 L Bahar 24 L Dodik 23 L Birin 24 L Hanip 26 L Anjas 19 L Ipin 19 L Habib 18 L Σ

40 1 didik 30 L narto 23 L supeno 30 L agus 24 L Mario 24 L kurniawan 25 L Sapari 31 L Harianto 18 L Nanang 25 L firdaus 24 L Andik 25 L Wahyu 24 L Budi 19 L Ahmad 28 L Usman 26 L Galih 26 L faisal 19 L Luki 19 L

41 19 wawan 23 L Rosi 25 L Lukman 27 L Aris 26 L Rudi 24 L Bahar 24 L Dodik 23 L Birib 24 L Hanip 26 L Anjas 19 L Ipin 19 L Habib 18 L Σ = sangat penting/ sangat puas 3 = penting/ Puas 2 = kurang penting/ kurang puas 1 = tidak penting/ tidak puas 41

42 a. Uji Validitas Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan spss 15,0. Pengujian validitas selengkapnya seperti yang tercantum pada lampiran uji validitas. Syarat suatu atribut jasa pelayanan valid apabila pada tabel total terdapat symbol bintang (*). Variable yang dikatakan valid jika nilai r calculasi r tabel. Dalam hal ini tabel r jika tingkat signifikannya sebesar 5 % dan derajat kebebasannya db= n 2 = 28. Tingkat signifikan didapat hasil angka 0,374. Hasil uji validitas terhadap jenis atribut produk dengan menggunakan rumus diatas, hasil iterasi pertama dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut : Model sepeda statis 0,808 Valid Bahan rangka 0,783 Valid Bentuk stang 0,638 Valid Jari jari roda 0,702 Valid Bahan tempat duduk 0,722 Valid Tinggi tempat duduk 0,527 Valid Warna sepeda statis 0,650 Valid 42

43 Spidometer 0,857 Valid Bentuk pedal 0,735 Valid b. Uji Reliabilitas Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu kewaktu. Nilai kuesioner dianggap reliabel jika memberikn nilai α > 0,60. Atau jika α cronbach perhitungan > r tabel, maka data variebel dikatakan reliabel. Dari hasil uji reliabilitas didapatkan nilai α sebesar 0,918 > 0,60 sehingga kuesioner ini handal atau reliabel. Pengujian reliabilitas selengkapnya tercantum pada lampiran uji reliabilitas (lampiran ini adalah berupa perhitungan dengan menggunakan spss 15,0). Adapun atribut kepuasan produk yang valid dan reliabel dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut : Model sepeda statis Bahan rangka Bentuk stang Jari jari roda 43

44 Bahan tempat duduk Tinggi tempat duduk Warna sepeda statis Spidometer Bentuk pedal Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada responden diperoleh hasi sebagai berikut : Butir butir atribut perancangan sepeda statis yang valid dan realibel selanjutnya digunakan untuk menyusun kuesioner kedua yang digunakan untuk mencari tingkat kepentingan untuk perancangan sepeda statis. Hasil kuesioner ini yang berupa data kepentingan untuk perancangan sepeda statis. Derajat kepentingan digunakan untuk memposisikan setiap keinginan ataupun kebutuhan pelanggan dalam bentuk data kuantitaif dengan tujuan untuk memproritaskan keinginan pelanggan. Bobot yang diberikan oleh setiap responden dihitung dengan rumus : 44

45 Χ / n Keterangan : X = nilai rerata derajat kepentingan DK = derajat kepentingan ke i n = jumlah responden Maka perhitungan secara keseluruhan dari derajat kepentingan relative butir atribut kepuasan produk dapat dlihat ditabel 4.5 berikut : Model sepeda statis 3,433 Bahan rangka 3,366 Bentuk stang 3,266 Jari jari roda 3,500 Bahan tempat duduk 3,333 Tinggi tempat duduk 3,167 Warna sepeda statis 3,433 Spidometer 3,300 45

46 Bentuk pedal 3,233 Kinerja atribut kepuasan produk sepeda statis dipandang dari sisi pelanggan adalah untuk menentukan besarnya nilai target. Atribut kepuasan produk yang dianggap sangat tidak baik biberi nilai 1 dan atribut yang sangat baik nilai 4. Kinerja atribut dihitung dengan rumus : Χ / n Keterangan : X = Nilai rerata kinerja kepentingan DK = Kinerja produk n = Jumlah responden Hasil perhitungan secara keseluruhan dari kepuasan produk yang berupa sepeda statis dapat dlihat ditabel 4.6 berikut: Model sepeda statis 3,633 Bahan rangka 3,400 46

47 Bentuk stang 3,600 Jari jari roda 3,500 Bahan tempat duduk 3,333 Tinggi tempat duduk 3,567 Warna sepeda statis 3,433 Spidometer 3,533 Bentuk pedal 3,300 Berdasarkan hasil wawancara ada beberapa dari kebutuhan konsumen yang memiliki nilai target tertinggi (nilai 4) yaitu : nilai selain atribut tentang desain sepeda statis dan atribut yang memiliki nilai tertinggi. Nilai target atribut sepeda statis dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut: Model sepeda statis 4 Bahan rangka 4 Bentuk stang 4 47

48 Jari jari roda 4 Bahan tempat duduk 4 Tinggi tempat duduk 4 Warna sepeda statis 4 Spidometer 4 Bentuk pedal 4 Rasio perbaikan bertujuan mengeahui nilai yang harus dicapai oleh penulis untuk mencapai nilia target yang ditetapkan. Bila nilai kinerja lebih besar atau nilai kepuasan lebih besar atau sama dengan nilai target maka tidak perlu ada perbaikan lagi dan apabilatingkat kepuasan lebih kecil dari nilai target maka perlu dilakukan perbaikan. Maka untuk menentukan rasio perbaikan yang harus diperbaiki adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut ; 48

49 Hasil perhitungan rasio perbaikan secar keseluruhan dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut : Model sepeda statis 4 3,633 1,101 Bahan rangka 4 3,400 1,176 Bentuk stang 4 3,600 1,111 Jari jari roda 4 3,500 1,142 Bahan tempat duduk 4 3,333 1,201 Tinggi tempat duduk 4 3,567 1,121 Warna sepeda statis 4 3,433 1,165 Spidometer 4 3, Bentuk pedal 4 3,300 1,212 Sales point memberi informasi tentang kemempuan sebuah perusahaan dalam menjual produk yang didasarkan pada seberapa jauh kebutuhan konsumen dapat dipenuhi. Nilai yang digunakan dalam sales pointdapat dilihat dalam tabel 4.9 sebagai berikut : 49

50 Nilai Keterangan 1 Tidak ada penjualan 1,2 Titik Penjualan tengah atau sedang 1,5 Titik penjualan tinggi Dari hasil wawancara, untuk setiap kebutuhan konsumen nilai sales point dapat dilihat pada tabel 4.10 sebagai berikut : Model sepeda statis 1,5 Bahan rangka 1,2 Bentuk stang 1,2 Jari jari roda 1,2 Bahan tempat duduk 1,5 Tinggi tempat duduk 1,5 Warna sepeda statis 1,5 Spidometer 1,2 Bentuk pedal 1,2 50

51 Atribut kepuasan produk yang akan ditingkatkan dan dikembangkan perlu dikembangkan bobot prioritas terlebih dahulu. Dengan mengetahui prioritas pengembangan atribut produk, maka dapat ditentukan urutan atribut mana yang akan ditingkatkan dan dikembangkan. Bobot setiap atribut dapat dihitung dengan rumus: Bobot = Derajat Kepentingan X Rasio Perbaikan X Sales Point Hasil keseluruhan perhitungan tiap bobot atribut kepuasan produk dapat dilihat pada tabel 4.11 sebagai berikut : Model sepeda statis 3,433 1,101 1,5 5,669 Bahan rangka 3,366 1,176 1,2 4,750 Bentuk stang 3,266 1,111 1,5 5,442 Jari jari roda 3,500 1,142 1,2 4,796 Bahan tempat duduk 3,333 1,201 1,5 6,004 Tinggi tempat duduk 3,167 1,121 1,5 5,325 51

52 Warna sepeda statis 3,433 1,165 1,5 5,999 Spidometer 3, ,2 4,482 Bentuk pedal 3,233 1,212 1,2 4,702 Bobot dari masing masing atribut yang telah dihitung perlu dinormalisasi. Hal ini untuk memudahkan dalam perhitungan selanjutnya. Adapun rumus untuk menghitung normalisasi bobot sebagai berikut : Bobot Normalisasi = X 100 Total Bobot Hasil perhitungan keseluruha i normalisasi bobot dapat dilihat pada tabel 4.12 sebagai berikut : Model sepeda statis 3,433 12,018 Bahan rangka 3,366 10,070 Bentuk stang 3,266 11,537 52

53 Jari jari roda 3,500 10,167 Bahan tempat duduk 3,333 12,728 Tinggi tempat duduk 3,167 11,289 Warna sepeda statis 3,433 12,718 Spidometer 3,300 9,502 Bentuk pedal 3,233 9,968 Parameter teknik merupakan wujd terjemahan dari keinginan pelanggan kedalam bahasa teknis yang dapat diukur untuk menentukan target yang akan dicapai. Parameter teknik yang didapat sebagai berikut : 1 Merubah model sepeda statis 2 Merubah tinggi tempat duduk 3 Menambahkan spidometer sebagai fungsi tambahan 4 Menambahkan pemberat pada roda 53

54 Tahap ini dimaksudkan untuk mengetahui keeratan hubungan masing masing komponen parameter teknik dalam memenuhi keinginan pelanggan dalam hal ini kepuasan produk tiga type hubungan yang digunakan adalah : = Tingkat hubungan kuat dengan nilai 9 Tingkat hubungan sedang dengan nilai = Tingkat hubungan lemah dengan nilai 1 Matrik interaksi adalah menghubungkan antara atribut kepuasan produk yang dianggap penting oleh pelanggan dengan parameter teknik yang telah disusun. Lemah dan kuatnya interaksi yang terjadi dipengaruhi oleh tingkat kedekatan antaara atribut dengaan parameter teknik. Interaksi yang terjadi kenudian dinyatakan dengan angka dan symbol. Interaksi atribut kepuasan produk dengan parameter teknik yang berupa angka dapat dilihat pada tabel 4.14 dan interaksi keduanya yang berupa symbol dapat dilihat pada tabel 4.15 sebagai berikut : 54

55 Merubah model sepeda statis Merubah tinggi tempat duduk Menambahkan spidometer sebagai fungsi tambahan Menambahkan pemberat pada roda Model sepeda statis 9 3 Bahan rangka Bentuk stang 9 Jari jari roda 3 3 Bahan tempat duduk Tinggi tempat duduk 3 9 Warna sepeda statis Spidometer 9 Bentuk pedal 9 55

56 Merubah model sepeda statis Merubah tinggi tempat duduk Menambahkan spidometer sebagai fungsi tambahan Menambahkan pemberat pada roda Model sepeda statis Bahan rangka Bentuk stang Jari jari roda Bahan tempat duduk Tinggi tempat duduk Warna sepeda statis Spidometer Bentuk pedal Nilai matrik interaksi untuk masing masing atribut harus diketahui karena dibutuhkan untuk perhitungan selanjutnya. Adapun nilai absolute parameter teknik diperoleh dengan rumus sebagai berikut : 56

57 KTi = Σ(BTi X Hi) +.. Keterangan : KTi = nilai absolute parameter teknik untuk masing masing atribut BTi = kepentingan relative (normalisasi bobot) atribut kepuasan produk yang diinginkan yang dan memiliki hubungan dengan atribut parameter teknik Hi = nilai hubungan atau interaksi kebutuhan proses yang memiliki hubungan dengan atribut prosedur kualitas. Hasil nilai absolute parameter teknik selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.16 sebagai berikut : 1 Merubah model sepeda statis 276,363 2 Merubah tinggi tempat duduk 137,655 3 Menambahkan spidometer sebagai fungsi tambahan 85,518 4 Menambahkan pemberat pada roda 120,213 Mengidentifikasikan hubungan antara parameter teknik perlu dilakukan guna mengetahui adanya keterkaitan antar parameter teknik dalam tercapainya pelaksanaan parameter teknik. Bentuk hubungan tersebut adalah : 57

58 1. Hubungan positif kuat, terjadi apabila dua atribut masing masing saling mendukung dalam pelaksanaannya dan sifat hubungannya kuat. 2. Hubungan positif moderat, terjadi apabila dua atribut masing masing saling mendukung dalam pelaksanaannya dan sifat hubungannya sedang. 3. Tidak ada hubungan, terjadi apabila dua atribut masing masing saling bertentangan dalam pelaksanaannya dan sifat hubungannya sedang. Penentuan prioritas terhadap parameter teknik apa saja yang akan dikembangkan perlu mempertimbangkan interaksi diantara parameter teknik. Interaksi antar parameter teknik dapat dilihat pada tabel sebagai berikut ; Merubah model sepeda statis Merubah tinggi tempat duduk Menambahkan spidometer sebagai fungsi tambahan Menambahkan pemberat pada roda Dari nilai absolute parameter teknik sebagai pedoman utama dan interaksi diantara parameter teknik maka dapat ditentukan parameter teknik mana yang menjadi prioritas untuk dikembangkan terlebih dahulu. Adapun prioritas pengembangan dari parameter teknik dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: 58

59 1 Merubah model sepeda statis 276, Merubah tinggi tempat duduk 137, Menambahkan spidometer sebagai fungsi 85,518 4 tambahan 4 Menambahkan pemberat pada roda 120,213 3 Jumlah 619,749 Matriks house of quality ini menjelaskan apa saja yang menjadi kebutuhan atau harapan pelnggan terhadap kepuasan produk dan bagaimana memenuhinya. Matrik ini dibuat berdasarkan penggabungan pengelolahan data dari penentuan derajat kepentingan sampai dengan penentuan prioritas pengembangan parameter teknik. Gambar matrik HOQ isi selengkapnya dapat dilihat pada gambar 4.19 sebagai berikut : 59

60 Merubah model sepeda statis Merubah tinggi tempat duduk Menambahkan spidometer sebagai fungsi tambahan Menambahkan pemberat pada roda Model sepeda statis ,101 1,5 5,669 12,018 Bahan rangka 4 1,176 1,2 4,750 10,070 Bentuk stang 9 4 1,111 1,5 5,442 11,537 Jari jari roda ,142 1,2 4,796 10,167 Bahan tempat duduk 4 1,201 1,5 6,004 12,728 Tinggi tempat duduk ,121 1,5 5,325 11,289 Warna sepeda statis 4 1,165 1,5 5,999 12,718 Spidometer ,2 4,482 9,502 Bentuk pedal 9 4 1,212 1,2 4,702 9,968 Nilai absolute 276,4 137,7 85,5 120,2 Prioritas

61 61

62 62

63 Berdasarkan pengolahan data, analisa hasil pengolahan data, dan hasil pengijian bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan dan saran saran untuk perbaikan. berdasarkan hasil penelitian pembahasan dapat disimpulkan : 1. Didapatkan design sepeda statis yang ekonomis dan mudah digunakan untuk usia diatas 17 tahun 2. Terciptanya hasil rancangan yang ergonomis dan efisien 3. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan kemudian melalui tahapan tahapan pengolahan data dengan menggunakan metode QFD maka didapat hasil akhir yang merupakan prosedur kualitas yang diharapkan konsumen, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Model sepeda statis Bahan rangka 63

64 Bentuk stang Jari jari roda Bahan tempat duduk Tinggi tempat duduk Warna sepeda statis Spidometer Bentuk pedal Jika keinginan para perancang atau pengembangan alat maupun produk dengan menggunakan metode QFD maka yang harus dilakukan adalah melanjutkan tahapan tahapan QFD yang lebih mendalami, agar dapat tercapai hasil produk yang benar benar sesuai dengan keinginan dan harapan konsumen. Agar konsumen tetap merasa puas terhadap rancangan sepeda statis sebaiknya dalam pengembangan selanjutnya perlu memperhatikan kepentingan teknik yang menjadi prioritas seperti pemilihan dan pengolahan bahan pada pembuatan sehingga didapatkan hasil yang bagus dengan desain yang menarik dan kualitas yang mampu bersaing pada pasar Indonesia. 64

65 65

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian ini merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan langkah-langkah yang akan ditempuh harus relevan dengan masalah

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA ALAT. Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data ini, Pengumpulan data dilakukan dengan berbagai cara, seperti : wawancara, observasi, pengamatan dan penyebaran kuisioner..

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. sebanyak 30 buah. Kemudian dilakukan uji valliditas dan reliabilitas.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. sebanyak 30 buah. Kemudian dilakukan uji valliditas dan reliabilitas. 46 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1.Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, data diperoleh dari pengguna jam weker. pengumpulan data dilakukan dengnan langkah awal penyebaran kuisioner terbuka

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. Lukman Arhami. Perencanaan strategi..., FT UI., Universitas Indonesia

3. METODE PENELITIAN. Lukman Arhami. Perencanaan strategi..., FT UI., Universitas Indonesia 69 3. METODE PENELITIAN Untuk menyelesaikan permasalahan, maka perlu disusun langkah-langkah penyelesaian masalah sebagai berikut : Keterangan flowchart : 1. Survey Pendahuluan Studi litaratur dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Metode penelitian menunjukan bagaimana penelitian dilakukan dari identifikasi masalah sampai dengan analisis dan kesimpulan. Tahapan metode dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian atau kerangka pemecah masalah merupakan tahap-tahap penelitian yang harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian lebih lanjut yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian ini merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan langkah-langkah yang akan ditempuh harus relevan dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Penulisan tugas akhir ini melalui beberapa tahapan yang dilakukan. Tahapantahapan tersebut, antara lain: a. Menentukan Tempat Penelitian Tahap awal

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id. BAB I Pendahuluan Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian...

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id. BAB I Pendahuluan Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian... DAFTAR ISI BAB I Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian... 4 1.4 Pembatasan Masalah... 4 1.5 Sistematika Penulisan... 4 BAB II Tinjauan Pustaka... 6 2.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core.

BAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek penelitian Obyek penelitian yang diamati adalah sasaran yang menjadi sumber informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Persaingan perguruan tinggi dewasa ini dapat kita rasakan semakin ketat, hal ini dikarenakan adanya tuntutan dunia usaha akan sumber daya manusia yang berkualitas untuk memenuhi berbagai sektor,

Lebih terperinci

PERBAIKAN KEMASAN KEJU GOUDA MUDA DENGAN MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PERBAIKAN KEMASAN KEJU GOUDA MUDA DENGAN MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PERBAIKAN KEMASAN KEJU GOUDA MUDA DENGAN MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah produk shoulder bags untuk wanita usia 17 sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah produk shoulder bags untuk wanita usia 17 sampai 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah produk shoulder bags untuk wanita usia 17 sampai 45 tahun yang digunakan untuk aktivitas harian selain bekerja dan kuliah. Aktivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta. BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan selama 3 bulan yaitu dimulai pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei tahun 2016. Adapun tempat yang dijadikan objek

Lebih terperinci

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Definisi QFD QFD adalah suatu metodologi terstruktur yang digunakan dalam proses perencanaan dan pengembangan produk untuk menentapkan spesifikasi kebutuhan dan keinginan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Product Bundling Product bundling adalah strategi penjualan yang diterapkan di pemasaran. Product bundling mempunyai tujuan untuk memaksimalkan keuntungan dalam berbagai macam

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PRODUK KONSUMEN DENGAN FOKUS KEBUTUHAN PELANGGAN (Studi Kasus pada Produk Minuman Teh PT XYZ)

PENGEMBANGAN PRODUK KONSUMEN DENGAN FOKUS KEBUTUHAN PELANGGAN (Studi Kasus pada Produk Minuman Teh PT XYZ) 1 TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN PRODUK KONSUMEN DENGAN FOKUS KEBUTUHAN PELANGGAN (Studi Kasus pada Produk Minuman Teh PT XYZ) Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan gambaran penelitian secara keseluruhan sehingga diketahui proses, metode dan hasil yang diperoleh dalam penelitian. Terlihat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... iii iv vi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Identifikasi Masalah... 3 1.3 Perumusan Masalah... 7 1.4 Tujuan Penelitian... 7 1.5 Manfaat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dari penelitian yang akan dilakukan adalah sistem pelayanan informasi yang dimiliki oleh bus Trans Jogja sebagai elemen pendukung dari moda transportasi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. EVALUASI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGANMENGGUNAKAN METODE QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) (Kantor Pos Cabang Wonogiri)

TUGAS AKHIR. EVALUASI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGANMENGGUNAKAN METODE QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) (Kantor Pos Cabang Wonogiri) TUGAS AKHIR EVALUASI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGANMENGGUNAKAN METODE QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) (Kantor Pos Cabang Wonogiri) Diajukan untuk memenuhi syarat gelar sarjana S-1 Pada

Lebih terperinci

ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELAYANAN SMU ISLAM YMI DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELAYANAN SMU ISLAM YMI DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELAYANAN SMU ISLAM YMI DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Hafidh Munawir Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1

Lebih terperinci

Analisa Kompetensi Sumber Daya Manusia Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) (Studi Kasus di Biro Personalia PT. XYZ)

Analisa Kompetensi Sumber Daya Manusia Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) (Studi Kasus di Biro Personalia PT. XYZ) Analisa Kompetensi Sumber Daya Manusia Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) (Studi Kasus di Biro Personalia PT. XYZ) Mariza Kertaningtyas 1, Sutriyono 2, Fourry Handoko 3 1) Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang akan dilakukan kali ini termasuk dalam penelitian terapan yang akan dikerjakan menggunakan suatu metodologi atau langkah-langkah penelitian. Secara skematis,

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Flow Chart Metodologi Penelitian Penelitian merupakan kegiatan sistematis dengan serangkaian proses yang dilakukan secara terstruktur. Setiap tahapan proses tersebut akan

Lebih terperinci

ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD SKRIPSI

ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD SKRIPSI ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD (Studi kasus di Shop And Drive Astra Otoparts CV. Fastlube Mas ) SKRIPSI Diajukan Oleh : FRIDA SANDIA PUSPITA

Lebih terperinci

Gambar 1. 1 Empat Fase Model QFD

Gambar 1. 1 Empat Fase Model QFD Perancangan Alat Perajang Umbi-umbian dengan Metode Quality (Nuning Artati dkk.) PERANCANGAN ALAT PERAJANG UMBI-UMBIAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEVELOPMENT (QFD) Nuning Artati*, Sutarno, Nugrah Rekto

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Rancang Bangun Produk Pembersih dan Pelumas Rantai Motor Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment

TUGAS AKHIR. Rancang Bangun Produk Pembersih dan Pelumas Rantai Motor Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment TUGAS AKHIR Rancang Bangun Produk Pembersih dan Pelumas Rantai Motor Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Di ajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar sarjana Strata

Lebih terperinci

GITA ASTETI GINTING DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

GITA ASTETI GINTING DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan) SKRIPSI GITA ASTETI GINTING 100823002

Lebih terperinci

PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL: MEMBANGUN PARADIGMA KEHIDUPAN MELALUI MULTIDISIPLIN ILMU

PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL: MEMBANGUN PARADIGMA KEHIDUPAN MELALUI MULTIDISIPLIN ILMU REDESIGN KURSI DAN MEJA PERKULIAHAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) SECARA ERGONOMIS DI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI Rini Alfatiyah, William Marthin ABSTRAK Salah satu faktor yang dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Sampel Penelitian Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan suatu prosedur tertentu dan diharapkan dapat mewakili suatu populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian. Obyek pada penelitian ini adalah Jogja T-Shirt yang berlokasi di jalan Jambon Dsn. Baturan RT. 01 RW. 19 Trihanggo Sleman - Yogyakarta

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Usaha di bidang kuliner seperti warung tenda, food court, cafe maupun restoran merupakan salah satu usaha yang banyak berdiri di Bandung. Salah satu pelakunya adalah Atmosphere Resort Cafe, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat Mix Method (Qualitatif dan Quantitatif), Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat Mix Method (Qualitatif dan Quantitatif), Metode 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Penelitian ini bersifat Mix Method (Qualitatif dan Quantitatif), Metode kualitatif pada tiga tahap penelitian awal dan menggunakan metode kuantitatif

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI DESAIN MEJA LAPTOP PORTABLE MELALUI PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

NASKAH PUBLIKASI DESAIN MEJA LAPTOP PORTABLE MELALUI PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) NASKAH PUBLIKASI DESAIN MEJA LAPTOP PORTABLE MELALUI PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo Dengan Metode QFD

Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo Dengan Metode QFD Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.3 No. (014) 8-33 ISSN 30 934X Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan adalah tindakan mewujudkan sebuah gagasan atau konsep

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan adalah tindakan mewujudkan sebuah gagasan atau konsep BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perancangan adalah tindakan mewujudkan sebuah gagasan atau konsep menjadi informasi nyata. Persaingan yang ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Atribut Kepuasan Pelanggan yang Valid dan Reliabel Atribut kepuasan pelanggan didapatkan dari hasil pengamatan peneliti dan masukan dari pelanggan PT. PNR melalui penyebaran

Lebih terperinci

RANCANGAN PRODUK KNALPOT MOTOR DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

RANCANGAN PRODUK KNALPOT MOTOR DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT RANCANGAN PRODUK KNALPOT MOTOR DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT MUHAIMIN Program Studi Teknik Industri Universitas Azzahra, Jakarta Email : muhaimin.han@gmail.com ABSTRAKSI Konsumen cenderung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Langkah langkah (flow chart) pemecahan masalah. Mulai. Observasi Pendahuluan. Penetapan Tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Langkah langkah (flow chart) pemecahan masalah. Mulai. Observasi Pendahuluan. Penetapan Tujuan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah langkah (flow chart) pemecahan masalah Mulai Observasi Pendahuluan Studi Pustaka Identifikasi Masalah Penetapan Tujuan Identifikasi atribut penelitian Pembuatan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi responden Profil responden digambarkan dengan menganalisa karakteristik sosial dan demografi responden. Karakteristik demografi dilihat dari umur dan jenis kelamin, sedangkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 82 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasar hasil analisis terhadap raw weight pada HoQ maka diputuskan bahwa atribut yang akan dikembangkan adalah kemanisan produk, aroma produk, keamanan bahan, informasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. HALAMAN MOTTO...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. HALAMAN MOTTO... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv HALAMAN MOTTO... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR INTEGRASI METODE KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM ANALISIS KEPUASAN TERHADAP

TUGAS AKHIR INTEGRASI METODE KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM ANALISIS KEPUASAN TERHADAP TUGAS AKHIR INTEGRASI METODE KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM ANALISIS KEPUASAN TERHADAP KUALITAS PENDIDIKAN DI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Impian orang tua agar anak mereka dimasa depan dapat menjadi orang yang sukses dan unggul dalam persaingan, membuat orang tua berlomba-lomba menyekolahkan anak mereka

Lebih terperinci

sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis

sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Home industry, home yang memiliki arti rumah atau tempat tinggal, sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang ataupun perusahaan.

Lebih terperinci

Tingkat Pendidikan. Tingkat Pendapatan Responden

Tingkat Pendidikan. Tingkat Pendapatan Responden 7% 10% 33% Tingkat Pendidikan 20% 30% Gambar 3.3 Pendidikan Responden Menurut data responden yang telah mengisi kuesioner, tingkat pendidikan yang tertinggi adalah SLTA dengan prosentasi 33%. Sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian akan dilakukan di Unit Operasi Hydrocracking Complex (HCC) di PT Pertamina (Persero) RU V Balikpapan, Jalan Yos Sudarso No 1 Balikpapan, Kalimantan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas rahmat dan bimbingan- Nya maka penyusun dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini sebagai salah satu persyaratan kelulusan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN IDENTIFIKASI MASALAH STUDI LAPANGAN STUDI LITERATUR. QFD (Quality function deployment) ANALISA DATA PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN IDENTIFIKASI MASALAH STUDI LAPANGAN STUDI LITERATUR. QFD (Quality function deployment) ANALISA DATA PERANCANGAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram alir MULAI IDENTIFIKASI MASALAH STUDI LITERATUR STUDI LAPANGAN QFD (Quality function deployment) VOC HOQ ANALISA DATA PERANCANGAN PENGGUJIAN KESIMPULAN SELESAI

Lebih terperinci

meja dan kursi pada proses memahat untuk memperbaiki postur kerja di Java Art Stone Yogyakarta adalah Problem-Solving Research.

meja dan kursi pada proses memahat untuk memperbaiki postur kerja di Java Art Stone Yogyakarta adalah Problem-Solving Research. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Perancangan ulang meja dan kursi pada proses memahat untuk memperbaiki postur kerja di Java Art Stone Yogyakarta diharapkan dapat berjalan dengan baik dan lancar,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN 37 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Serpong Kabupaten Tangerang Selatan dan Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor. Lokasi penelitian ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan sistematis, maka perlu di buat alur penelitian adapun alur penelitian dapat dilihat dari flow chart berikut

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahap-tahap penelitian yang sistematis untuk membantu penelitian menjadi terarah dengan baik. Berikut adalah metodologi penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PADA PENGEMBANGAN PRODUK LOCKER

PENERAPAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PADA PENGEMBANGAN PRODUK LOCKER PENERAPAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PADA PENGEMBANGAN PRODUK LOCKER M Kumroni Makmuri 1, Amiluddin Zahri 2 1,2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Darma Jl.

Lebih terperinci

lingkup perkantoran pemerintah Kota Depok. Adapun kegiatan tersebut dilakukan 1 hari dalam seminggu yaitu pada hari Selasa. Seluruh pegawai negeri sip

lingkup perkantoran pemerintah Kota Depok. Adapun kegiatan tersebut dilakukan 1 hari dalam seminggu yaitu pada hari Selasa. Seluruh pegawai negeri sip PERANCANGAN PROSES PRODUKSI BUBUR KENTANG SIAP SAJI DENGAN MEMPERHATIKAN KEINGINAN KONSUMEN Grace Elizabeth Grace Elizabeth (grace_miong@yahoo.com) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah agar penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Langkah-langkah dalam

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI Judul... i Pengajuan... ii Pengesahan... iii Persembahan... iv Kata Pengantar... v Daftar Isi... viii Daftar Gambar... xi Daftar Rumus... xii DaftarTabel... xiii Daftar Lampiran... xv Intisari...

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Semakin ketatnya persaingan akan produk pangan agroindustri merupakan tantangan bagi industri dalam memenuhi harapan konsumen. Oleh karena itu, setiap perusahaan melakukan berbagai

Lebih terperinci

PERANCANGAN DESAIN PRODUK TABLE VASE DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERANCANGAN DESAIN PRODUK TABLE VASE DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PERANCANGAN DESAIN PRODUK TABLE VASE DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT RosnaniGintingdanMeutiaFadilla Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DESAIN SEPEDA UNTUK MAHASISWA DAN PELAJAR DENGAN METODA QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PENGEMBANGAN DESAIN SEPEDA UNTUK MAHASISWA DAN PELAJAR DENGAN METODA QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) 75 Ahmad Zubair Sultan, Pengembangan Desain Sepeda Untuk Mahasiswa Dan Pelajar Dengan Metoda Quality Function Deployment (QFD) PENGEMBANGAN DESAIN SEPEDA UNTUK MAHASISWA DAN PELAJAR DENGAN METODA QUALITY

Lebih terperinci

OLEH : DOSEN PEMBIMBING

OLEH : DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGESAHAN Nama : Dadik Saputra NPM : 29322011 Program studi : Teknik Industri Judul skripsi : Pebuatan Mesin Seal Automatic Dengan Menggunakan Metode QFD DISETUJUI dan DITERIMA OLEH : DOSEN PEMBIMBING

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... i. LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... ii. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... i. LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... ii. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xvi

Lebih terperinci

SKRIPSI PERMODELAN MATEMATIKA UNTUK PERANCANGAN PRODUK LEMARI KABINET

SKRIPSI PERMODELAN MATEMATIKA UNTUK PERANCANGAN PRODUK LEMARI KABINET SKRIPSI PERMODELAN MATEMATIKA UNTUK PERANCANGAN PRODUK LEMARI KABINET Disusun oleh: RICKY YULIANTONI PRIHANDAJA 5303012002 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

Lebih terperinci

PERBAIKAN RANCANGAN ALAT LARYNGEAL MIRROR PADA RSU DR. PIRNGADI MEDAN MENGGUNAKAN METODE QFD, MARKOV CHAIN DAN AXIOMATIC DESIGN

PERBAIKAN RANCANGAN ALAT LARYNGEAL MIRROR PADA RSU DR. PIRNGADI MEDAN MENGGUNAKAN METODE QFD, MARKOV CHAIN DAN AXIOMATIC DESIGN PERBAIKAN RANCANGAN ALAT LARYNGEAL MIRROR PADA RSU DR. PIRNGADI MEDAN MENGGUNAKAN METODE QFD, MARKOV CHAIN DAN AXIOMATIC DESIGN TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN MEJA KERJA LAS DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (STUDI KASUS PT DWI GADING WIJAYA MANDIRI)

TUGAS AKHIR PERANCANGAN MEJA KERJA LAS DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (STUDI KASUS PT DWI GADING WIJAYA MANDIRI) TUGAS AKHIR PERANCANGAN MEJA KERJA LAS DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (STUDI KASUS PT DWI GADING WIJAYA MANDIRI) Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik Guna memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisa Kebutuhan Konsumen Desain Sepatu Casual Pria Lama

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisa Kebutuhan Konsumen Desain Sepatu Casual Pria Lama 80 BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisa Kebutuhan Konsumen Sepatu memiliki tujuan tersendiri bagi para pemakainya, berbagai jenis dan model sepatu yang berbeda-beda sudah banyak dibuat dan dikembangkan. Tujuan

Lebih terperinci

Aji Jaka Purnomo Fakultas Teknik Industri Universitas Dian Nuswantoro semarang. INTISARI

Aji Jaka Purnomo Fakultas Teknik Industri Universitas Dian Nuswantoro semarang.   INTISARI REKAYASA MESIN PEMADAT SERBUK KAYU UNTUK MEMPERCEPAT PRODUKSI PADA PROSES PEMBUATAN MEDIA TANAM JAMUR TIRAM DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Aji Jaka Purnomo Fakultas Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Analisis hasil penelitian bertujuan untuk menginterpretasikan pengolahan data sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Pada bab ini akan diuraikan mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Penelitian ini mengambil obyek yaitu produk minuman susu sereal UHT produksi sebuah perusahaan makanan dan minuman yang berada di Cakung. Bahan baku yang

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS TRAINING UNTUK PELANGGAN PT INKA DENGAN PENDEKATAN METODE AHP DAN QFD

PENINGKATAN KUALITAS TRAINING UNTUK PELANGGAN PT INKA DENGAN PENDEKATAN METODE AHP DAN QFD PENINGKATAN KUALITAS TRAINING UNTUK PELANGGAN PT INKA DENGAN PENDEKATAN METODE AHP DAN QFD Didik Hendriatna*), Suparno Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email:

Lebih terperinci

SKRIPSI PERANCANGAN MODEL MATEMATIS QFD-KANO DALAM MENENTUKAN TARGET KARAKTERISTIK TEKNIS RAK SEPATU

SKRIPSI PERANCANGAN MODEL MATEMATIS QFD-KANO DALAM MENENTUKAN TARGET KARAKTERISTIK TEKNIS RAK SEPATU SKRIPSI PERANCANGAN MODEL MATEMATIS QFD-KANO DALAM MENENTUKAN TARGET KARAKTERISTIK TEKNIS RAK SEPATU Disusun oleh: JOANA DEBORA 5303013005 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Tri Juwita Nurcahyawening NRP 9113201301 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Moses L. Singgih,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan hanya dapat terbentuk apabila pelanggan merasa puas atas produk dan pelayanan yang diterima mereka. Kepuasan pelanggan inilah yang menjadi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN MEJA BELAJAR LIPAT MULTIFUNGSI YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE QFD (Quality Function Deployment)

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN MEJA BELAJAR LIPAT MULTIFUNGSI YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE QFD (Quality Function Deployment) PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN MEJA BELAJAR LIPAT MULTIFUNGSI YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE QFD (Quality Function Deployment) NASKAH PUBLIKASI DiajukanUntukMemenuhiSyarat GunamencapaiGelar S-1 JurusanTeknikIndustri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam pengertian paling luas, manajemen operasi berkaitan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam pengertian paling luas, manajemen operasi berkaitan dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Manajemen Operasi 2.1.1 Definisi Manajemen Operasi Dalam pengertian paling luas, manajemen operasi berkaitan dengan produksi barang dan jasa. Proses menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 70 Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian (lanjutan) 71 2 Penentuan spesifikasi target Penyusunan dan Seleksi Konsep Pembuatan

Lebih terperinci

PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL

PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL Saufik Luthfianto, Siswiyanti Teknik Industri Universitas Pancasakti Tegal Email : saufik34@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP ANALISIS DATA Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan konsumen dan pakar serta tinjauan langsung ke lapangan, dianalisa menggunakan metode yang berbeda-beda sesuai kebutuhan dan kepentingannya.

Lebih terperinci

METODA PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian. Mulai

METODA PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian. Mulai 45 METODA PENELITIAN Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian Semakin ketatnya persaingan produk agroindustri pangan merupakan tantangan bagi industri dalam memenuhi harapan konsumen, oleh karena itu setiap

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB V ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 5.1 ANALISIS HASIL KUESIONER PENDAHULUAN 5.1.1 Kuesioner Identifikasi Atribut Dari 31 atribut yang diajukan untuk kuesioner identifikasi pesaing dan pemberian tawaran penambahan

Lebih terperinci

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data 4.1. Pengumpulan Data Pengumpulan data primer pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua tahap, yaitu tahap observasi dan wawancara terbuka kemudian tahap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penuh persaingan,. Inovasi yang dilakukan harus disesuaikan dengan. agar merancang produk dengan fungsi yang maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. yang penuh persaingan,. Inovasi yang dilakukan harus disesuaikan dengan. agar merancang produk dengan fungsi yang maksimal. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat menyebabkan cepatnya perubahan yang terjadi di dunia usaha. Perusahaan dituntut untuk terus melakukan inovasi terhadap produk yang

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perpustakaan Terintegrasi (PTUKM) merupakan pengintegrasian dari perpustakaan terdistribusi yang sebelumnya dimiliki oleh fakultas-fakultas yang terdapat di (UKM). Pengintegrasian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (BAGIAN EVALUASI KINERJA PELAYANAN DENGAN METODE QFD)

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (BAGIAN EVALUASI KINERJA PELAYANAN DENGAN METODE QFD) BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (BAGIAN EVALUASI KINERJA PELAYANAN DENGAN METODE QFD) 6.1 Karakteristik Penumpang Karakteristik penumpang diperlukan dalam penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI (STTIND) PADANG DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI (STTIND) PADANG DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI (STTIND) PADANG DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Abdul Latif 1, Purnomo Eka Nursyam 2 Teknik Industri, Sekolah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses pemberian zat aditif mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan industri pertanian sekarang ini. Zat aditif yang dimaksud adalah berbagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat perencanaan yang digunakan untuk mekondisi desain karawo

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat perencanaan yang digunakan untuk mekondisi desain karawo 26 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Alat perencanaan yang digunakan untuk mekondisi desain karawo keinginan konsumen adalah Quality Function Deployment (QFD). Penerapan metode QFD diawali dengan pembentukan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM PERANCANGAN PRODUK ALAT PENETAS TELUR RAK PUTAR

IMPLEMENTASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM PERANCANGAN PRODUK ALAT PENETAS TELUR RAK PUTAR IMPLEMENTASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM PERANCANGAN PRODUK ALAT PENETAS TELUR RAK PUTAR Saufik Luthfianto Siswiyanti Program Studi Teknik Industri Universitas Pancasakti Tegal Jl. Halmahera

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha ABSTRAK Seiring dengan krisis ekonomi yang menimpa Indonesia saat ini, terjadi banyak sekali perkembangan di segala aspek di dalam negeri salah satunya adalah perkembangan di dunia bisnis terutama bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pasar modern yang ada di Indonesia nampak semakin lama semakin maju. Hal ini dibuktikan dengan bermunculannya area perbelanjaan supermarket seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan perusahaan harus cepat tanggap terhadap perubahan pasar. Perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. dan perusahaan harus cepat tanggap terhadap perubahan pasar. Perusahaan harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin canggih dari tahun ke tahun membuat perusahaan harus terus berinovasi terhadap produk yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan keinginan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai derajat Sarjana S 1 Pada Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai derajat Sarjana S 1 Pada Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Katolik Soegijapranata Semarang ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN JASA DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT ( STUDI PADA PT. KAI (PERSERO) DAOP 4 SEMARANG KELAS BISNIS UTAMA ) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

Evaluasi Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) Pada Universitas Satya Wiyata Mandala Nabire

Evaluasi Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) Pada Universitas Satya Wiyata Mandala Nabire Evaluasi Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) Pada Universitas Satya Wiyata Mandala Nabire Everly Titaley 1, Sutriyono 2, Eko Marsyahyo 3 1) Program Studi

Lebih terperinci

ABSTRACT. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT On the organizations or institution, especially formal organization, as Travel agency, improving service quality have major impact. Degree of service quality in Baraya Travel become a parametric

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses produksi merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses produksi merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses produksi merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan karena suatu perusahaan sebelumnya pasti membutuhkan suatu sistem proses produksi yang perencanaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengembangan Produk Kegiatan merancang dan mengembangkan produk, baik yang berupa jasa maupun barang, tidak terlepas dari konsep pemasaran yang bertujuan memenuhi kebutuhan yang

Lebih terperinci

DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501)

DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501) DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501) TOPIK 4: QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) Diktat ini digunakan bagi mahasiswa Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. iii HALAMAN PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. iii HALAMAN PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN INTISARI

Lebih terperinci