Bab III Metodologi III.1 Identifikasi masalah dan model pendekatannya
|
|
- Deddy Sanjaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bab III Metodologi III.1 Identifikasi masalah dan model pendekatannya Salah satu permasalahan utama dalam lingkungan Tentara Nasional Angkatan Darat (TNI AD) Republik Indonesia adalah dalam bidang peralatan, sudah menjadi suatu rahasia umum bahwa peralatan di lingkungan TNI rata-rata sudah mencapai umur yang relatif uzur. Ketika anggaran belanja yang dialokasikan untuk TNI tidak lagi mencukupi untuk peremajaan (pembelian baru) peralatan akan tetapi kondisi politik di Indonesia semakin meningkat, menuntut agar tingkat kesiagaan atas peralatan tempur untuk segera diperbaiki dan diperbaiki supaya dalam pelaksanaan tugas dapat maksimal, maka dari itu perlu dipikirkan sebuah pilihan (alternative) untuk mencapai tingkat kesiagaan yang diinginkan. Tesis ini membahas tentang optimasi biaya perawatan kendaraan tempur di lingkungan TNI-AD dengan skenario penambahan jumlah bengkel yang mempunyai kemampuan untuk melaksanakan retrofit (perawatan besar dengan siklus 10 tahun) terhadap kendaraan tempur tersebut. Data yang dipergunakan dalam kajian ini berasal dari data riil kondisi dan jumlah kendaraan tempur di lingkungan TNI AD yang sudah tentu bersifat rahasia, dengan kondisi seperti itu maka seluruh tampilan data maupun hasil dari optimasi ditampilkan dengan menggunakan format prosentase dari nilai keseluruhan. Meskipun data dan hasil simulasi ditampilkan dengan cara ini, tetapi format tersebut tidak mempengaruhi hasil dari keseluruhan tesis ini. Penggunaan dan pengambilan sample dilakukan pada Direktorat Peralatan yang berperan menangani pemeliharaan dan perawatan kendaraan tempur Angkatan Darat. Proses pengumpulan dan pengolahan data untuk dilakukan sebuah dioptimasi dalam skenario dan model perhitungan tentang optimasi biaya perawatan kendaraan tempur di lingkungan Angkatan Darat dapat dilakukan dengan baik. 20
2 Kemudian beberapa data dipisahkan berdasarkan tingkat kekhususan agar tidak membuat kesalahan dalam suatu perhitungan. Selanjutnya data tersebut dibuat dalam beberapa kelompok sesuai spesifikasi dan fungsinya sehingga memudahkan dalam perhitungan. Pemilahan kendaraan tempur tersebut berdasarkan tentang jumlah, kondisi dan sebarannya. Berdasarkan jenis pengelompokanya, kendaraan tempur tersebut ada dua kelompok besar yaitu jenis Tank beroda rantai dan jenis panser beroda ban. Pertanyaan yang hendak dijawab melalui tesis ini adalah Seperti apa sistem perawatan kendaraan tempur yang efektif dan efisien serta dampak apa saja yang ditimbulkan oleh sistem tersebut bila ditinjau secara ekonomi..dengan dukungan data yang ada dapat di identifikasi problem yang bakal terjadi, maka dibuatlah sebuah judul yang di harapkan dapat menjawab tantangan tersebut dengan judul Optimasi Biaya Perawatan Kendaraan Tempur di lingkungan Angkatan Darat. III.2 Model optimasi biaya perawatan kendaraan tempur Dengan permasalahan seperti yang dikemukakan di atas, maka metodologi yang dipergunakan pada penelitian ini adalah aplikasi dari metode pemrograman linier untuk optimasi biaya perawatan Ranpur dan kemudian dilanjutkan dengan aplikasi metoda SWOT untuk mendapatkan posisi strategis dari sistem perawatan saat ini bila dibandingkan dengan sistem perawatan Ranpur usulan. Model matematis pemrograman linear Model matematis dari pemrograman linear dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu: Objective function (fungsi objektif), constraints (Batasan) dan decision variable (variabel keputusan),. Berikut ini akan dibahas masing masing dari komponen tersebut: 1. Fungsi Objektif Fungsi objektif yang hendak diminimumkan dalam simulasi ini adalah biaya total keseluruhan perawatan ranpur, dimana secara matematis fungsi objektif dari simulasi ini dapat di jabarkan pada persamaan berikut ini: 21
3 Minimumkan biaya : Overall Cost = Σ i Σ j Σ k Cost ships x Vol ranpur + Σ i Σ j Cost harwat x Vol ranpur + Σ j Investasi Biaya keseluruhan yang dimaksud meliputi total biaya pengapalan yang menggunakan jalur laut terhadap pengangkutan kendaraan tempur dikalikan dengan volume kendaraan tempur, selanjutnya terhadap total biaya pemeliharaan dan perawatan yang akan dilakukan dan dikalikan dengan volume kendaraan tempur, dan terakhir adalah biaya investasi yang diperlukan. 2. Batasan Ada dua buah batasan yang dipergunakan dalam simulasi ini, kedua batasan tersebut adalah: Batasan jumlah Ranpur jenis tertentu pada suatu region tertentu adalah jumlah ranpur yang harus dirawat oleh agregat kapasitas bengkel kelas IV maupun swasta, yang secara matematis dapat dirumuskan dalam persamaan berikut ini : Batasan Kapasitas bengkel kelas IV, masing-masing bengkel kelas IV dalam simulasi ini mempunyai kapasitas maksimum untuk merawat Ranpur. Dengan adanya kapasitas tersebut maka jumlah Ranpur yang dikirim untuk dirawat di bengkel tersebut tidak bisa melebihi kapasitas bengkel tujuan. Secara matematis batasan ini dapat dirumuskan dalam persamaan berikut ini. 22
4 3. Variable keputusan Variabel keputusan yang dipergunakan dalam simulasi ini adalah TNI Mengerjakan perawatan berat Ranpur sendiri (mendirikan/menambah kapasitas bengkel kelas IV baru) atau menyerahkan perawatan Ranpur kepada pihak swasta (tidak mendirikan bengkel baru). Pembuatan model ini telah disesuaikan dengan kapasitas dan kondisi yang sedang berlangsung dalam proses pengerjaan dan pengolahan data yang digunakan,dari beberapa pembahasan yang dilakukan hanya tiga bagian besar yang menjadi prioritas pembahasan model yang menyangkut penggunaan biaya, yaitu antara lain : Biaya keseluruhan (Overall Cost). Berikut ini adalah gambaran region satu sampai duabelas dimana pada masingmasing region memiliki lima jenis Ranpur dan didistribusikan pada workshop yang melayani perbaikan Ranpur tersebut. Ilustrasi ini menunjukan jarak tempuh transportasi pada lima skenario bengkel yang ditambah jumlahnya. 23
5 Gambar III. 1 Model Sistem Transportasi Perawatan Kendaraan Tempur. 24
6 Seperti yang terlihat pada gambar III.1 model sistem transportasi perawatan kendaraan tempur usulan yang menggambarkan skenario pembangunan pada lima bengkel yang diharapkan dapat menampung pengerjaan upgrade untuk kendaraan tempur dalam sebuah model simulasi. Jaringan yang telah dibentuk menggunakan jalur transportasi laut sebagai alat perpindahan kendaraan tempur dari satu region kepada masing-masing workshop. Jalur tersebut akan dapat menentukan jumlah dan banyaknya layanan angkutan yang akan terjadi, seperti banyaknya jumlah jaringan yang terlihat pada gambar diatas. Faktor biaya yang dipergunakan dalam simulasi ini merupakan estimasi biaya perawatan Ranpur yang diturunkan dari berbagai macam biaya riil dalam pengerjaan perawatan yang pernah dilakukan oleh Bengpuspalad pada tahun Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan faktor eskalasi nilai dolar dan perkiraan kenaikan biaya material dan personil dari tahun 1996 hingga tahun Penjelasan berikutnya adalah biaya perawatan yang diperkirakan bila dikaitkan dengan kontrak kerja yang pernah dilakukan, kemudian dihubungkan dengan nilai saat ini seperti harga engine per unit, biaya perbaikan kelisrikan, biaya perbaikan suspensi, biaya senjata, biaya perbaikan bodi, dan modifikasi serta biaya alat kerja. Kegiatan ini banyak menggunakan alat kerja khusus sehingga dalam pengerjaannya dimasukkan dalam hitungan tersendiri. Pilihan penggunaan kapal laut merupakan sarana untuk sistem pendistribusian Ranpur dengan menggunakan transportasi jalur laut. Pengiriman itu termasuk Panser dan Tank untuk antar pulau masih lebih murah dibanding angkutan lainya. Pengunaan biaya transportasi laut dalam hal ini lebih ditekankan pada biaya pengapalan dari satu pelabuhan ke pelabuhan lainnya, diharapkan lokasi bengkel tidak jauh dari pelabuhan kapal laut yang ada. Tujuan ini adalah untuk memperpendek jarak transportasi dari pelabuhan ke bengkel dan sebaliknya. Kondisi ini akan menimbulkan masaalah baru bila lokasi bengkel terlalu jauh dari pelabuhan. 25
7 Berikut ini adalah bentuk umum penulisan kajian yang telah dilakukan sebagai berikut: 1. Investasi = Land value + Building value + P Tools + personel wages 2. Maintenance cost = P Engine+ P Electrical+ P Suspensi+ P weapon + P Body + P Tools 3. Transportation = Port to port distance x Shipping rate. Penjelasan diatas merupakan bagian dari unsur penelitian agar kerangka dasar dalam sebuah konsep penulisan menghasilkan pemikiran yang tidak merangkum terlalu jauh dari konsep tersebut di bandingkan dengan kenyataan yang ada. Penjelasan diatas menyatakan bahwa konsep pemikiran perlu dibangun untuk sebuah pemikiran pada sebuah model sederhana, lalu melanjutkannya dengan memadukan dalam berbagai problem yang sedang dihadapi, kemudian membuat berbagai pertanyaan yang ingin deselesaikan secara matematis. Dukungan data yang lengkap dapat membantu proses tersebut, sehingga pokok pikiran tersebut dapat diarahkan pada sasaran yang dinginkan. Penyelesaian seperti inilah akan melahirkan ide baru dalam penyelesaian masaalah yang sedang dihadapi. Dukungan data dan informasi sangat diperlukan dalam pengolahan simulasi ini. III.3 Data Berdasarkan data yang diperoleh maka dapat kita bagi menjadi dua pengelompokan besar seperti yang telah di jelaskan di atas, selanjutnya untuk lebih jelasnya bahwa data tersebut dapat di bagi lagi dalam beberapa kategori yang lebih spesifik sesuai karakteristik kendaraan tersebut. Anatara lain dalam kategori tank beroda rantai. Dalam hal ini tidak dilakukan pemilahan atau pengelompokan karena peran dan fungsinya sama. Kategori panser beroda ban dibagi menjadi empat kelompok besar sesuai dengan peran dan fungsinya seperti kendaraan tempur Khusus, kendaraan tempur Intai, kendaraan tempur Arteleri Medan dan kendaraan tempur buatan Inggris. Pemisahan ini dilakukan untuk membedakan peran dan fungsinya dalam tugas tempur. Perbedaan lain yang 26
8 diperoleh adalah bentuk dan ukuran sangat berbeda, sehingga akan mempengaruhi hasil perhitungan waktu dan biaya pengerjaan. Pembahasan dari data diatas merupakan data awal sebagai acuan dalam perhitungan dalam sebuah model yang sangat mempengaruhi hasil optimasi. Selanjutnya adalah bagian yang merupakan bentuk data sebagai bahan olahan lanjutan yang tidak kalah pentingnya. Bagian ini dapat dikelompokan dalam tiga bagian besar seperti Nilai Investasi, Biaya perawatan dan biaya transportasi. Dengan penjelasan terhadap nilai yang telah didapat mencerminkan bahwa nantinya dalam pengolahan data sangat mempengaruhi hasil penelitian ini. Tentang nilai dan besaran angka ataupun menyangkut biaya yang diperlukan untuk pembangunan beberapa bengkel seperti yang telah dijelaskan dapat dilihat pada tabel berikut yang akan diterangkan kemudian pada bab selanjutnya. III.4 Analisis SWOT Analisis SWOT digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk sebuah kajian dalam menentukan sebuah analisis pendekatan teori yang sedang berkembang sehingga diharapkan dapat menentukan tingkat kegunaan atau mamfaat yang akan diperoleh lebih besar. Penggunaan beberapa perangkat analisis sangat membantu penulis dalam pembuktian hasil riset. Pembuktian tersebut sangat diperlukan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan pilihan sebuah kebijakan. Selanjutnya penulis mencoba menggunakan analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats). Sebagai salah satu perangkat guna mencari sebuah perencanaan strategis sebagai dasar penentuan posisi ideal dalam menyusun program-program pengembangan perwatan kendaraan tempur yang lebih kopetitif dimasa datang dan kondisi siap pasukan terhadap alat peralatan yang memadai dapat terpenuhi. Gambaran tentang pembahasan dalam penggunaan analisis SWOT yang perlu diperhatikan terdiri dari dua faktor utama yang mempengaruhi analisis tersebut antara lain : faktor pengaruh dari dalam dan faktor pengaruh dari luar dalam setiap proses tinjauan permasaalahan yang akan dilaksanakan. 27
9 Tinjauan tentang faktor pengaruh dari dalam dan faktor pengaruh luar tersebut dapat diperhatikan sebagai berikut : 1. Faktor pengaruh dari dalam maksudnya adalah sudut pandang kita saat itu.kita benar-benar berada pada posisi sebagai bagian dari sistem yang akan kita amati. Ini dikatakan Faktor pengaruh dari dalam (Indikator internal system). Selanjutnya,bila kita meninjau kondisi saat kita berada pada posisi dari dalam sistem maka yang kita lihat adalah gambaran adanya faktor peluang tentang kekuatan dari sistem yang akan kita gunakan dan sebaliknya kita juga akan melihat adanya faktor kelemahan dari sistem pada saat itu. Tentang kekuatan yang dimaksud dalam analisa ini adalah ketersedian sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan keahlian yang diinginkan cukup banyak,selanjutnya biaya opersional dan pengupahan murah, serta tingkat kepercayaan dan flesibilitas perawatan mendapat respon yang baik didalam negeri. Hal ini memberi peluang besar dalam meraih kesempatan dan berpotensi untuk dikembangkan. Ini merupakan sumber kekuatan. Tentang kelemahan yang dimaksud adalah bentuk keterbatasan yang mungkin timbul sebagai ujud bentuk perlawanan yang dapat mengurangi peluang kekuatan,atau kemampuan pada suatu kesempatan, seperti berubahnya kebijakan makro pemerintah, faktor ini yang dapat melemahkan kekuatan. 2. Faktor pengaruh dari luar maksudnya adalah sudut pandang kita saat itu.kita benar-benar berada pada posisi di luar dari sistem yang akan kita amati. Ini dikatakan Faktor pengaruh dari luar (Indikator eksternal sistem). Kita meninjau kondisi saat kita berada pada posisi dari luar sistem maka yang kita lihat adalah gambaran adanya faktor peluang atau kesempatan dari sistem yang akan kita gunakan dan sebaliknya kita juga akan melihat adanya faktor ancaman dari sistem pada saat itu. Tentang Peluang yang dimaksud adanya penghematan devisa Negara, multiplier effect bagi pengembangan industri dalam negeri, penguasaan 28
10 teknologi lebih lanjut, serta potensi perawatan berkelanjutan relatif besar,ini merupakan bentuk peluang yang dimungkinkan. Tentang ancaman yang dimaksud adalah berupa tantangan yang mungkin akan dihadapi berupa tidak stabilnya nilai tukar Rupiah terhadap dollar,embargo suku cadang terhadap produk asing, cepat berubahnya kemajuan teknologi. Hal ini keterbatasan yang mungkin timbul sebagai ujud bentuk perlawanan dari luar sistem yang dapat mempengaruhi posisi peluang dari lingkungan yang diharapkan. 29
Bab IV Hasil Perhitungan, Analisis, dan Diskusi
Bab IV Hasil Perhitungan, Analisis, dan Diskusi Pada bab ini dijelaskan tentang hasil simulasi yang didapatkan beserta diskusi mengenai hasil simulasi tersebut. IV.1 Instrument data Penggunaan peta wilayah
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1 Latar belakang.
Bab I Pendahuluan Naskah ini disusun sebagai tugas akhir Program Magister Studi Pembangunan Alur Studi Pertahanan pada Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) di Institut Teknologi
Lebih terperinciBab II Perawatan Kendaraan Tempur di Lingkungan TNI AD
Bab II Perawatan Kendaraan Tempur di Lingkungan TNI AD Angkatan Darat merupakan bagian dari sistem pertahanan darat yang dimiliki TNI dan mengambil peran yang tetap di wilayah pertahanan darat, oleh sebab
Lebih terperinciBAB VIII PEMROGRAMAN DINAMIS
BAB VIII PEMROGRAMAN DINAMIS Pemprograman dinamis merupakan prosedur matematis yang dirancang untuk memperbaiki efisiensi perhitungan masalah pemprograman matematis tertentu dengan menguraikannya menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekspedisi. Permasalahan distribusi tersebut mencakup kemudahan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Distribusi suatu barang memegang peranan penting pada perusahaan ekspedisi. Permasalahan distribusi tersebut mencakup kemudahan untuk mendapatkan suatu produk kapan
Lebih terperinciPendahuluan BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Program pengembangan kekuatan (Probangkuat) TNI AU khususnya alat utama sistem senjata udara, menjadi prioritas utama dalam mengembangkan komponen kekuatan dan pertahanan udara
Lebih terperincimelakukan kegiatan-kegiatan produksinya, mulai dari memenuhi kebutuhan perbekalan untuk menangkap ikan di
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pelabuhan Perikanan Pelabuhan perikanan adalah pelabuhan yang secara khusus menampung kegiatan masyarakat perikanan baik dilihat dari aspek produksi, pengolahan maupun aspek pemasarannya
Lebih terperinciRancang Bangun alat kendali penembakan dengan menggunakan Remote Kontrol untuk awak penembak di kendaraaan Panser
DINAS PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AD LABORATORIUM LAPORAN KEMAJUAN Rancang Bangun alat kendali penembakan dengan menggunakan Remote Kontrol untuk awak penembak di kendaraaan Panser BAB I. PENDAHULUAN 1.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan
Lebih terperincicenderung terbuka dan menganut proses pembelajaran. Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagus
24 cenderung terbuka dan menganut proses pembelajaran. 2.7 Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagus apabila digunakan untuk membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi sebagai urat-nadi berkehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan nasional yang sangat penting perannya dalam ketahanan nasional.
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. Sejarah militer menorehkan catatan panjang tentang betapa pentingnya
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Sejarah militer menorehkan catatan panjang tentang betapa pentingnya peran logistik perbekalan. Salah satu gambaran tentang peran perbekalan dapat dilihat dalam perang
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. Dimana : TR = Total penerimaan, TC = Total biaya, NT = Biaya tetap, dan NTT = Biaya tidak tetap.
7 II. LANDASAN TEORI 1. Konsep Pendapatan Pendapatan tunai adalah selisih antara penerimaan tunai dan pengeluaran tunai. Pendapatan tunai merupakan ukuran kemampuan usaha dalam menghasilkan uang tunai.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya bermunculan usaha-usaha sejenis yang pada dasarnya mereka mendirikan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KEWAJIBAN PELAYANAN PUBLIK UNTUK ANGKUTAN BARANG DARI DAN KE DAERAH TERTINGGAL, TERPENCIL, TERLUAR, DAN PERBATASAN DENGAN
Lebih terperinci2017, No c. bahwa untuk mempercepat penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang di laut, darat, dan udara diperlukan progr
No.165, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PUBLIK. Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar, Perbatasan. Angkutan Barang. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Riset Operasi Istilah Riset Operasi (Operation Research) pertama kali digunakan pada tahun 1940 oleh Mc Closky dan Trefthen di suatu kota kecil Bowdsey Inggris. Riset Operasi adalah
Lebih terperinciSIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
273 VII. SIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 7.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis deskripsi, estimasi, dan simulasi peramalan dampak kebijakan subsidi harga BBM terhadap kinerja perekonomian, kemiskinan,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR.. i DAFTAR ISI.. iii DAFTAR TABEL.. v DAFTAR GAMBAR. ix DAFTAR LAMPIRAN.. x
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR.. i DAFTAR ISI.. iii DAFTAR TABEL.. v DAFTAR GAMBAR. ix DAFTAR LAMPIRAN.. x I. PENDAHULUAN. 1 1.1 Latar Belakang. 1 1.2 Rumusan Masalah 4 1.3 Tujuan Penelitian.. 5 1.4
Lebih terperinciJurusan Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada. Pertemuan Ke - 10
Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada Pertemuan Ke - 10 1 PENDAHULUAN Dalam melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain, seringkali tidak bisa ditempuh dengan satu moda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Project life cycle. Construction. Tender Document. Product
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. LATAR BELAKANG MASALAH Secara umum siklus kehidupan proyek konstruksi terbagi atas empat bagian besar yaitu studi kelayakan (feasibility study), estimasi proyek (detail estimate
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia industri saat ini, penggunaan teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia industri saat ini, penggunaan teknologi sistem informasi merupakan salah satu kebutuhan penting untuk memenangkan persaingan usaha.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hingga ke luar pulau Jawa. Outlet-outlet inilah yang menjadi channel distribusi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Indoberka Investama merupakan perusahaan nasional yang bergerak di bidang kontruksi, pabrikasi, dan distributor rangka atap. Bentuk badan usaha dari PT
Lebih terperinciFaktor-faktor Pertimbangan Lokasi
STRATEGI LOKASI STRATEGI LOKASI Lokasi menentukan prestasi, merupakan ungkapan yang cukup tepat untuk segala jenis kegiatan, demikian pula untuk kegiatan bisnis di sektor barang maupun jasa. Dengan demikian
Lebih terperinciBAB 3 LINEAR PROGRAMMING
BAB 3 LINEAR PROGRAMMING Teori-teori yang dijelaskan pada bab ini sebagai landasan berpikir untuk melakukan penelitian ini dan mempermudah pembahasan hasil utama pada bab selanjutnya. 3.1 Linear Programming
Lebih terperinciProf. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi
Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi Merupakan salah satu bentuk dari model jaringan kerja (network). Suatu model yang berhubungan dengan
Lebih terperinciSISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT) Pengertian Just In Time (JIT) Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Grafik 1.1 Perkembangan NFA periode 1997 s.d 2009 (sumber : International Financial Statistics, IMF, diolah)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam beberapa dekade terakhir, perekonomian Indonesia telah menunjukkan integrasi yang semakin kuat dengan perekonomian global. Keterkaitan integrasi ekonomi
Lebih terperinciVIII. SIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis deskripsi, estimasi dan simulasi kebijakan
300 VIII. SIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN 8.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis deskripsi, estimasi dan simulasi kebijakan peramalan tentang dampak kebijakan migrasi terhadap pasar kerja dan
Lebih terperinciEstimasi Kebutuhan BBM
Estimasi Kebutuhan BBM Hasil Estimasi Tahun Kunsumsi Total (Liter) Gayam Nonggunong Ra as Arjasa Kangayan Sapeken Masalembu Total 2013 1.985.587 228.971 2.180.642 4.367.677 365.931 3.394.745 3.462.689
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang
Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Perkembangan kepariwisataan dunia yang terus bergerak dinamis dan kecenderungan wisatawan untuk melakukan perjalanan pariwisata dalam berbagai pola yang berbeda merupakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Distribusi Distribusi merupakan proses pemindahan barang-barang dari tempat produksi ke berbagai tempat atau daerah yang membutuhkan. Kotler (2005) mendefinisikan bahwa
Lebih terperinciSTUDI PENGGUNAAN PACKING PLANT PADA DISTRIBUSI SEMEN DI KALIMANTAN MENGGUNAKAN METODE TRANSSHIPMENT: STUDI KASUS PT. SEMEN GRESIK
STUDI PENGGUNAAN PACKING PLANT PADA DISTRIBUSI SEMEN DI KALIMANTAN MENGGUNAKAN METODE TRANSSHIPMENT: STUDI KASUS PT SEMEN GRESIK Ikhyandini GA dan Nadjadji Anwar Bidang Keahlian Manajemen Proyek Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jaringan jalan di Indonesia merupakan prasarana transportasi yang paling dominan (90% angkutan barang menggunakan moda jalan dan 95% angkutan penumpang menggunakan
Lebih terperinciPenentuan Lokasi Pangkalan Kapal Search and Rescue Studi Kasus : di Wilayah Indonesia Timur. Ferico Yofi Erlangga
Penentuan Lokasi Pangkalan Kapal Search and Rescue Studi Kasus : di Wilayah Indonesia Timur Ferico Yofi Erlangga 4106100017 Dosen Pembimbing : Firmanto Hadi ST., MSc. PENDAHULUAN Negara kepulauan Upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan yang signifikan, sumber:
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan usaha ritel seperti swalayan atau minimarket saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang signifikan, sumber: www.ritelwaralaba.com. Hampir disetiap
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang kerangka penelitian, metode pengumpulan data dan metode analisis SWOT yang digunakan untuk merumuskan strategi. 3.1. KERANGKA PENELITIAN Kerangka
Lebih terperinciPresiden Republik Indonesia,
Bentuk: Oleh: PERATURAN PEMERINTAH (PP) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 6 TAHUN 1969 (6/1969) Tanggal: 4 MARET 1969 (JAKARTA) Sumber: LN 1969/7 Tentang: Indeks: PEMBEBANAN ATAS IMPOR IMPOR. PEMBEBANAN.
Lebih terperinciBAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pengumpulan Data
BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilaksanakan selama 1 bulan, terhitung mulai tanggal 28 Mei 2013 sampai 28 Juni 2013, sesuai dengan izin yang diberikan oleh Kepala Cabang PT. Mega
Lebih terperinciMODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERENCANAAN SANDARAN KAPAL INTEGRASI DENGAN LAYANAN KERETA API BARANG. (STUDI KASUS: PT.TERMINAL TELUK LAMONG SURABAYA)
MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERENCANAAN SANDARAN KAPAL INTEGRASI DENGAN LAYANAN KERETA API BARANG. (STUDI KASUS: PT.TERMINAL TELUK LAMONG SURABAYA) Ivan Akhmad 1) dan Ahmad Rusdiansyah 2) 1) Program Studi
Lebih terperinciBAB IV STUDI KASUS. Saparua. Kep. Tenggara. Gambar 4.1 Wilayah studi
BAB IV STUDI KASUS 4.1 DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN Wilayah kajian merupakan wilayah kepulauan yang berlokasi di propinsi Maluku. Pusat kegiatan akan diwakili oleh masing-masing pelabuhan di wilayah tersebut
Lebih terperinciStudi Master Plan Pelabuhan Bungkutoko di Kendari KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Buku Laporan ini disusun oleh Konsultan PT. Kreasi Pola Utama untuk pekerjaan Studi Penyusunan Master Plan Pelabuhan Bungkutoko di Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Laporan ini adalah
Lebih terperinciDaftar Isi. Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... vii 1. PENDAHULUAN...1
Daftar Isi Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... vii 1. PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang... 1 1.1.1 Isu-isu Pokok Pembangunan Ekonomi Daerah... 2 1.1.2 Tujuan... 5 1.1.3 Keluaran... 5
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan
22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Permasalahan yang terjadi di CARLogistik termasuk kategori kompleks. Berdasarkan hasil analisis dan observasi data yang peneliti lakukan, diperoleh kesimpulan
Lebih terperinci5.5.4 Rekapitulasi Hari Kerja di Unit Perawatan Rekapitulasi Hari Kerja di Unit Perawatan Rekapitulasi Hari Kerja di
ABSTRAK Rumah Sakit Kebonjati berlokasi di Jalan Kebonjati no. 152, Bandung. Dalam rangka menata kembali jadwal kerja shift bagi para perawatnya agar sesuai dengan Peraturan Kepegawaian yang ditetapkan
Lebih terperincidalam membangun kekuatan pertahanan mengedepankan konsep pertahanan berbasis kemampuan anggaran (capability-based defence) dengan tetap
BAB V PENUTUP Sejak reformasi nasional tahun 1998 dan dilanjutkan dengan reformasi pertahanan pada tahun 2000 sistem pertahanan Indonesia mengalami transformasi yang cukup substansial, TNI sebagai kekuatan
Lebih terperinciDESAIN STUDI KELAYAKAN. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM
DESAIN STUDI KELAYAKAN Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Tujuan: Setelah mempelajari Bab ini mahasiswa diharapkan dapat memahami: Aspek-aspek apa saja yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan studi kelayakan?
Lebih terperinciBoks 1. DAMPAK PENYELENGGARAAN PEMILUKADA TERHADAP PEREKONOMIAN JAMBI
Boks 1. DAMPAK PENYELENGGARAAN PEMILUKADA TERHADAP PEREKONOMIAN JAMBI I. PENDAHULUAN Pemilukada yang diselenggarakan di Provinsi Jambi pada tanggal 19 Juni 2010 bukan saja menjadi media implementasi prinsip
Lebih terperinciBAB 9 MANAJEMEN OPERASIONAL SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
BAB 9 MANAJEMEN OPERASIONAL SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT) A. Pengertian Just In Time (JIT) Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem manajemen fabrikasi
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2014 TENTANG MEKANISME IMBAL DAGANG DALAM PENGADAAN ALAT PERALATAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN DARI LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia terletak pada pertemuan 3 lempeng yaitu, lempeng Asia, lempeng Australia, dan lempeng Pasifik. Lempeng tersebut bergerak aktif dan bertumbukan sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bisnis eceran ( Retail Businesses ) atau yang juga populer dengan sebutan
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Bisnis eceran ( Retail Businesses ) atau yang juga populer dengan sebutan Peoples Businesses merupakan salah satu cabang kegiatan perdagangan jasa yang berkembang
Lebih terperinciBELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN
BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Medan dewasa ini merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia yang mengalami perkembangan dan peningkatan di segala aspek kehidupan, mencakup bagian dari
Lebih terperinciMASALAH TRANSPORTASI
MASALAH TRANSPORTASI Transportasi pada umumnya berhubungan dengan distribusi suatu produk, menuju ke beberapa tujuan, dengan permintaan tertentu, dan biaya transportasi minimum. Transportasi mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai sebuah negara besar yang sedang berkembang, konsumsi energi di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, termasuk konsumsi energi listrik. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming)
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming) Menurut Sri Mulyono (1999), Program Linier (LP) merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang langka untuk mencapai
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA 2.1. TARIF TOL
BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. TARIF TOL Menurut UU No.13/1980, tol adalah sejumlah uang tertentu yang dibayarkan untuk pemakaian jalan tol.. Kemudian pada tahun 2001 Presiden mengeluarkan PP No. 40/2001. Sesuai
Lebih terperinciPENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Nama : Yopi Atul Improh Atik NPM : 11208317 Pembimbing : Dr. Izzati
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Setelah melakukan wawancara dan mengumpulkan data, penulis menggunakan suatu alat analisis untuk mengevaluasi kelayakan investasi produk Fitaliv yakni capital budgeting.
Lebih terperinciTKS 7338 EKONOMI TRANSPORTASI Dr. GITO SUGIYANTO, S.T., M.T.
TKS 7338 EKONOMI TRANSPORTASI Dr. GITO SUGIYANTO, S.T., M.T. Investment is not just about cold cash, BUT ALSO about imagination and innovation. Imagination to make better use of what we have already. Innovation
Lebih terperinciTRANSPORTATION PROBLEM
Media Informatika Vol. No. (27) TRANSPORTATION PROBLEM Dahlia Br Ginting Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. Juanda 9 Bandung 2 E-mail : Carlo27@telkom.net Abstrak Di sini akan
Lebih terperinciPENGANTAR PENELITIAN OPERATIONAL
PENGANTAR PENELITIAN OPERATIONAL Angga Akbar Fanani, ST., MT. Operation Research? Seringkali disebut management science, merupakan pendekatan scientific untuk pengambilan keputusan untuk menemukan rancangan
Lebih terperinciPERANCANGAN PRODUK. Chapter 3. Gasal 2014
PERANCANGAN PRODUK Chapter 3 Gasal 2014 Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : http://debrina.lecture.ub.ac.id/ 29/09/2014 Perancangan Produk -
Lebih terperinciPRESENTASI SKRIPSI OPTIMASI RANTAI DISTRIBUSI LNG PAGERUNGAN DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN GAS BALI LOGO. I Putu Yusna Armita
PRESENTASI SKRIPSI LOGO OPTIMASI RANTAI DISTRIBUSI LNG PAGERUNGAN DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN GAS BALI I Putu Yusna Armita 4207 100 027 Contents Outline Skripsi Metodologi Penelitian Identifikasi Data Optimasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan bisnis di Indonesia semakin lama semakin lama semakin kompleks, dan berkembang. Keadaan ini menimbulkan persaingan yang ketat antar perusahaan yang mengharuskan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam era globalisasi dengan tingkat perkembangan yang semakin maju
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi dengan tingkat perkembangan yang semakin maju dan modern, memang menjadi salah satu faktor yang ikut mendukung bagi pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tidak dapat lepas dari persoalan transportasi, baik untuk pengadaan bahan baku ataupun dalam mengalokasikan barang jadinya. Salah satu metode yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat tergantung pada sarana
IV-27 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat tergantung pada sarana transportasi laut sebagai sarana penghubung utama antara pulau. Distribusi barang antara
Lebih terperinciPengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM
Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengertian Ilmu Ekonomi Adalah studi mengenai cara-cara yang ditempuh oleh masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang langka guna memproduksi komoditas
Lebih terperinciLAPORAN OPERASIONAL. Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Subang 60
LAPORAN OPERASIONAL Tujuan Laporan Operasional 284. Tujuan penyusunan Laporan Operasional adalah untuk melengkapi pelaporan dari siklus akuntansi berbasis akrual (full accrual accounting cycle). Sehingga
Lebih terperinciOPERATION RESEARCH-1
OPERATION RESEARCH-1 Prof.Dr.H.M.Yani Syafei,MT MATERI PERKULIAHAN 1.Pemrograman Linier (Linear Programming) Formulasi Model Penyelesaian dengan Metode Grafis Penyelesaian dengan Algoritma Simplex Penyelesaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter Bank Indonesia selaku otoritas moneter. BI Rate merupakan instrumen kebijakan utama untuk
Lebih terperinciOPTIMASI BIAYA PERAWATAN KENDARAAN TEMPUR DI LINGKUNGAN TNI ANGKATAN DARAT TESIS. Program Studi Pembangunan Alur Studi Pertahanan
OPTIMASI BIAYA PERAWATAN KENDARAAN TEMPUR DI LINGKUNGAN TNI ANGKATAN DARAT TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh MUHAMMAD ARIL
Lebih terperinci2 Di samping itu, terdapat pula sejumlah permasalahan yang dihadapi sektor Energi antara lain : 1. penggunaan Energi belum efisien; 2. subsidi Energi
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI SUMBER DAYA ENERGI. Nasional. Energi. Kebijakan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 300) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciAnalisis Model Pembiayaan Investasi Pengembangan Alur Pelayaran Berbasis Public Private Partnership (Studi Kasus: Sungai Kapuas)
1 Analisis Model Pembiayaan Investasi Pengembangan Alur Pelayaran Berbasis Public Private Partnership (Studi Kasus: Sungai Kapuas) Made Ary Januardana, Tri Achmadi Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan sistem dan teknologi informasi sekarang ini sangatlah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem dan teknologi informasi sekarang ini sangatlah pesat. Perusahaan-perusahaan yang ada saat ini harus memiliki keunggulan dalam menjalankan proses
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 141 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN INDUSTRI PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 141 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN INDUSTRI PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. maupun taksi kosong (Tamin, 1997). Rumus untuk menghitung tingkat
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Okupansi Okupansi merupakan perbandingan prosentase antara panjang perjalanan taksi isi penumpang dengan total panjang taksi berpenumpang maupun taksi kosong (Tamin, 1997).
Lebih terperinciPengantar Riset Operasi. Riset Operasi Minggu 1 (pertemuan 1) ARDANESWARI D.P.C., STP, MP
Pengantar Riset Operasi Riset Operasi Minggu 1 (pertemuan 1) ARDANESWARI D.P.C., STP, MP 1 Kontrak Perkuliahan Keterlambatan 15 menit Mengoperasikan HP dan sejenisnya : di luar kelas Mengerjakan laporan/tugas
Lebih terperinciManajemen Tranportasi dan Distribusi. Dosen : Moch Mizanul Achlaq
Manajemen Tranportasi dan Distribusi Dosen : Moch Mizanul Achlaq Pendahuluan Kemampuan untuk mengirimkan produk ke pelanggan secara tepat waktu, dalam jumlah yang sesuai dan dalam kondisi yang baik sangat
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. mengangkut dari suatu tempat ke tempat lain. Sementara menurut Papacostas
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Transportasi Pengertian transportasi menurut Morlok (1981) adalah memindahkan atau mengangkut dari suatu tempat ke tempat lain. Sementara menurut Papacostas (1987), transportasi
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2014 TENTANG
KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBINAAN PEMELIHARAAN MATERIIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN
Lebih terperinciManajemen Transportasi dan Distribusi. Diadopsi dari Pujawan N
Manajemen Transportasi dan Distribusi Diadopsi dari Pujawan N Pendahuluan Kemampuan untuk mengirimkan produk ke pelanggan secara tepat waktu, dalam jumlah yang sesuai dan dalam kondisi yang baik sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan industri pada sektor usaha bidang pertambangan batubara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan industri pada sektor usaha bidang pertambangan batubara adalah suatu upaya pemerintah dalam meningkatkan devisa negara. Hal ini karena pemerintah melihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Kereta Api di Indonesia ada sejak 137 tahun yang lalu. Jaringan kereta api di Indonesia sebagian besar merupakan peninggalan Belanda meliputi lintasan sepanjang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inflasi merupakan fenomena ekonomi yang sering terjadi pada perekonomian suatu negara. Gejala-gejala inflasi pada perekonomian ditandai dengan kenaikan harga-harga secara
Lebih terperinciStudi Kelayakan Bisnis. Desain Studi Kelayakan
, ST., MT Universitas Islam Malang 2007 Universitas Gunadarma TUJUAN Setelah mempelajari Bab ini mahasiswa diharapkan dapat memahami: Aspek-aspek apa saja yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan
Lebih terperinciSeluk-Beluk Jasa Pengiriman Barang yang Perlu Diketahui
Seluk-Beluk Jasa Pengiriman Barang yang Perlu Diketahui Jasa pengiriman barang kini merupakan bagian dari kebutuhan masyarakat modern. Pemicunya adalah perubahan pola perilaku masyarakat dalam hal berbelanja.
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK CV. Santosa merupakan distributor pertama ban Bridgestone di wilayah Jawa Barat yang telah berdiri sejak tahun 1978. Mulai tahun 2005 hingga tahun 2009, CV. Santosa mengalami penurunan pencapaian
Lebih terperinci2/6/2017. Pertemuan Kedua JARINGAN SENTRIPETAL DAN SENTRIFUGAL. Prodi S1 Teknik Sipil, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada
Pertemuan Kedua Prodi S1 Teknik Sipil, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada JARINGAN SENTRIPETAL DAN SENTRIFUGAL Secara garis besar, jaringan cenderung memiliki 2 dampak spasial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter Bank Indonesia selaku otoritas moneter. BI Rate merupakan instrumen kebijakan utama untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Transportasi dapat diartikan sebagai usaha memindahkan, menggerakkan,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Transportasi dapat diartikan sebagai usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain, di mana di tempat lain
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Manajemen produksi dan Operasi sering digunakan dalam suatu organisasi yang menghasilkan keluaran atau output, baik yang berupa barang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2014 TENTANG MEKANISME IMBAL DAGANG DALAM PENGADAAN ALAT PERALATAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN DARI LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA RUMAH MAKAN SOTO WONOGIRI. : Izmi istiana NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Lies Handrijaningsih
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA RUMAH MAKAN SOTO WONOGIRI Nama : Izmi istiana NPM : 131211768 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Lies Handrijaningsih Latar Belakang Perkembangan dunia usaha di era globalisasi
Lebih terperinciLAPORAN RESMI MODUL II DYNAMIC PROGRAMMING
LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL II DYNAMIC PROGRAMMING I.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan nusantara yang disatukan oleh wilayah perairan yang sangat luas dengan batas-batas, hak-hak, dan kedaulatan yang ditetapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. estimasi terhadap biaya proyek adalah biaya peralatan dan juga material.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya tujuan dari mendirikan sebuah perusahaan kontraktor adalah memperoleh keuntungan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sekaligus memberikan pelayanan
Lebih terperinci