Bab I Pendahuluan. I.1 Latar belakang.
|
|
- Yenny Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bab I Pendahuluan Naskah ini disusun sebagai tugas akhir Program Magister Studi Pembangunan Alur Studi Pertahanan pada Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) di Institut Teknologi Bandung. Judul yang disampaikan adalah: Optimasi Biaya Perawatan Kendaraan Tempur di Lingkungan TNI Angkatan Darat. Pembahasan ini diharapkan dapat membantu memecahkan masaalah terhadap kualitas pelayanan pemeliharaan dan perawatan kendaraan tempur, serta perencanaan penambahan jumlah kendaraan tempur dimasa datang, sehingga sasaran pemeliharaan dan perawatan dapat dilaksanakan secara sistematis, dalam rangka mendukung pengamanan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. I.1 Latar belakang. Secara umum TNI diharapkan dapat bertugas secara profesional dalam menjaga wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari setiap ancaman musuh, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Selain itu TNI juga turut membantu kebijakan Luar Negeri Pemerintah Republik Indonesia dalam rangka menjaga perdamaian dunia, bersama-sama pasukan Perserikatan Bangsa Bangsa sebagai mana yang di amanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun TNI merupakan salah satu komponen utama alat Pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang terdiri atas tiga Angkatan yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Masing-masing Angkatan memiliki tugas dan tanggung jawab sesuai dengan peran masing-masing yang telah dituangkan dalam Undang-Undang TNI Nomor 34 Tahun Peningkatan kemampuan TNI secara profesional sangat diperlukan, dan untuk itu TNI berupaya agar dapat meningkatkan peranannya meskipun hanya dengan 1
2 kemampuan anggaran sangat terbatas. Untuk mewujudkan hal tersebut maka Pemerintah Republik Indonesia melalui Markas Besar TNI berusaha meningkatkan potensi yang ada dengan mendorong produksi dalam negeri dalam penyediaan peralatan militer yang diperlukan. Semangat membuat peralatan sendiri semakin dirasakan sampai saat ini. Pemberlakuan embargo persenjataan dan alat-alat suku cadang pesawat tempur serta peralatan militer lainnya beberapa waktu lalu oleh Negara Amerika Serikat dan sekutunya, telah membuat kondisi yang dialami menjadi sangat mengkhawatirkan pemerintah dan rakyat Indonesia terutama TNI karena sangat membahayakan terhadap kemampuan dan kemandirian TNI. Salah satu tugas dan kewenangan Direktorat peralatan Angkatan Darat adalah melaksanakan pelayanan, pemeliharaan, dan perawatan peralatan di lingkungan TNI Angkatan Darat. Dengan demikian institusi ini berupaya meningkatkan kualitas pelayanannya sesuai yang diamanatkan oleh Undang-Undang TNI. Bidang kendaraan merupakan salah satu bagian pembinaan Direktorat Peralatan Angkatan Darat ( Ditpalad ). Pemeliharaan kendaraan tempur (Ranpur) telah menjadi salah satu masalah yang cukup signifikan dalam kondisi saat ini. Hal tersebut disebabkan jumlah kendaraan tempur yang dimiliki oleh TNI AD sebagian besar sudah dalam kategori uzur, sehingga armada tersebut harus dikenakan perawatan lanjut (retrofit). Pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan perawatan dilakukan oleh bengkel tingkat empat (kelas IV), bengkel seperti ini hanya berjumlah satu buah di Indonesia, yaitu Bengkel Pusat Peralatan Angkatan Darat (Bengpuspalad) yang berlokasi di Bandung. Salah satu permasalahan utama yang dihadapi adalah kapasitas dan daya tampung Bengkel Pusat Peralatan Angkatan Darat yang terbatas. Keterbatasan tersebut akan terjadi bila jumlah Ranpur melebihi dari 1000 unit yang hendak mendapatkan perawatan besar (untuk mendapatkan Ranpur yang efektif maka 2
3 siklus perawatan besar untuk sebuah Ranpur adalah sepuluh tahun). Apabila tidak dilakukan penambahan kapasitas bengkel kelas IV untuk perawatan besar terhadap Ranpur, maka dikhawatirkan salah satu fungsi utama dari Ditpalad tidak berjalan optimum. Penambahan kapasitas bengkel Kelas IV untuk menunjang fungsi perawatan kendaraan tempur TNI AD seyogianya di rencanakan secara baik, hal ini dikarenakan biaya untuk kegiatan tersebut relatif sangat besar dan proses pembangunannya memiliki dampak jangka panjang yang luas dan harus dikaji apabila menghendaki hasil yang baik. Dampak yang dikaji dalam penelitian ini adalah berdasarkan pada analisis ekonomi (efisiensi biaya) dan pertahanan. Pertanyaan yang hendak dijawab dalam penelitian ini adalah Seperti apa sistem perawatan kendaraan tempur yang efektif dan efisien serta dampak apa saja yang ditimbulkan oleh sistem tersebut bila ditinjau secara ekonomi dan pertahanan. I.2 Maksud dan tujuan Maksud dari penelitian ini adalah memperoleh metode analitis pengembangan sistem perawatan dan pemeliharaan kendaraan tempur kelas IV yang optimal di Indonesia. Studi ini bertujuan menyususn metode optimasi pengembangan bengkel kelas IV pemeliharaan dan perawatan kendaraan tempur. Sehingga tingkat kesiapan kendaraan tempur Angkatan Darat dapat tertangani lebih baik dimasa datang. I.3 Ruang lingkup Ruang lingkup penelitian meliputi : 1. Lokasi penelitian. 1) Lokasi penelitian di Direktorat Peralatan Angkatan Darat dan Bengkel Pusat Peralatan Angkatan Darat. 2) Tempat dan lokasi merupakan sumber data utama penulis dan merupakan acuan dasar pengolahan data. Selanjutnya data lain yang 3
4 digunakan adalah laporan tahunan kondisi kendaraan tempur tahun ) Sebagai data tambahan adalah laporan kondisi peralatan kerja Bengkel Pusat Peralatan Angkatan Darat. 2. Instrumen penelitian. Instrumen penelitian meliputi : 1) Buku, media elektronik dan cetak. 2) Pengukuran jarak wilayah antar pulau ( GPS ) melalui internet. 3) Progarm Microsoft office excel 2007 untuk pengolahan data dan simulasi. 3. Sasaran penelitian. Sasaran penelitian meliputi : 1) Sample berjumlah lebih dari 1000 unit kendaraan tempur Angkatan Darat. 2) Daerah sebaran kendaraan tempur terdapat pada 12 region. 3) Waktu pelaksanaan upgrade berlangsung selama sepuluh tahun. 4) Biaya optimum untuk membangun bengkel. 4. Langkah penggunaan optimasi. 1) Membuat perkiraan biaya perawatan kendaraan tempur TNI Angkatan Darat. 2) Membuat skenario penambahan lokasi perawatan kendaraan tempur. 3) Optimasi peluang investasi bagi swasta dan lokal. 4) Menarik kesimpulan dan memberikan rekomendasi. I.4 Metodologi Studi Metodologi yang dipergunakan dalam penelitian ini dapat dikelompokkan dalam beberapa bagian yaitu : 4
5 1. Pengumpulan data. Data yang dipergunakan adalah berbagai data terkini yang berkaitan dengan manajemen perawatan kendaraan tempur di lingkungan TNI AD. 2. Pengolahan data. Data diolah dengan mengaplikasikan metode pemrograman linear untuk memperoleh biaya yang paling rendah dengan berbagai macam batasan yang menjamin bahwa biaya hasil simulasi berada dalam kategori efektif dan efisien. 3. Analisis Ekonomi dan SWOT. Analisis ekonomi dipergunakan untuk melihat dan mempertimbangkan berbagai dampak pembangunan bengkel secara ekonomi, sedangkan metode analisis SWOT dipergunakan untuk melihat posisi strategis dari kondisi perawatan kendaraan tempur saat ini bila dibandingkan dengan skenario usulan. 4. Penarikan kesimpulan. Hasil yang didapat dari berbagai langkah di atas disimpulkan, dan dijadikan hasil dari penelitian untuk selanjutnya dijadikan saran akademis untuk mencapai sistem perawatan kendaraan tempur di lingkungan TNI AD yang efektif dan efisien. Diagram alir dari metodologi yang diterangkan di atas dapat dilihat pada gambar I.1 berikut ini. 5
6 Gambar I. 1 Diagram Alir Proses Pengerjaan Tesis. I.5 Sistematika laporan Rangkaian kegiatan penelitian berikut ini memerlukan panduan dan langkah-langkah pengerjaan merupakan alur yang berkaitan satu dengan yang lain sehingga akan memperoleh bentuk tulisan yang mendekati proses pengerjaan sebuah penelitian bersekala menengah. Adapun sistematika laporan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 6
7 Bab I Pendahuluan Pada bab ini menjelaskan gambaran umum tentang situasi keadaan mulai dari pemilihan judul sampai pada tujuan yang dinginkan nantinya. Dianratanya meliputi: Latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup meliputi tempat pelaksanaan penelitian, instruments penelitian, sasaran penelitian. Selanjutnya metodologi studi dan sistematika laporan. Bab II Perawatan Kendaraan Tempur di lingkungan TNI AD Pada bab ini menjelaskan gambaran umum tentang perawatan kendaraan tempur oleh Direktorat peralatan, sejarah peralatan, petunjuk induk perawatan, perawatan Ranpur, dan kondisi kendaraan tempur. Bab III Metodologi Bab ini akan menjelaskan proses pengerjaan dan pengolahan data yang menyajikan tentang Identifikasi masalah dan model pendekatannya, Model optimasi biaya perawatan kendaraan tempur, Data dan Analisis SWOT. Bab IV Hasil Perhitungan, Analisis,dan Diskusi. Bab berikut ini menjelaskan gambaran tentang pengolahan data sehingga dapat menghasilkan data yang di inginkan, bahan yang digunakan meliputi : Instrument data, Hasil perhitungan, Analisis dan diskusi, tinjauan pendekatan dengan menggunakan Analisis SWOT. Bab V Kesimpulan dan Saran Pada bab ini menjelaskan hasil penelitian yang dapat dijadikan pedoman atau acuan untuk studi lebih lanjut guna penyempurnanan tulisan ini dimasa datang. 7
Bab II Perawatan Kendaraan Tempur di Lingkungan TNI AD
Bab II Perawatan Kendaraan Tempur di Lingkungan TNI AD Angkatan Darat merupakan bagian dari sistem pertahanan darat yang dimiliki TNI dan mengambil peran yang tetap di wilayah pertahanan darat, oleh sebab
Lebih terperinciBab IV Hasil Perhitungan, Analisis, dan Diskusi
Bab IV Hasil Perhitungan, Analisis, dan Diskusi Pada bab ini dijelaskan tentang hasil simulasi yang didapatkan beserta diskusi mengenai hasil simulasi tersebut. IV.1 Instrument data Penggunaan peta wilayah
Lebih terperinciBab III Metodologi III.1 Identifikasi masalah dan model pendekatannya
Bab III Metodologi III.1 Identifikasi masalah dan model pendekatannya Salah satu permasalahan utama dalam lingkungan Tentara Nasional Angkatan Darat (TNI AD) Republik Indonesia adalah dalam bidang peralatan,
Lebih terperincidalam membangun kekuatan pertahanan mengedepankan konsep pertahanan berbasis kemampuan anggaran (capability-based defence) dengan tetap
BAB V PENUTUP Sejak reformasi nasional tahun 1998 dan dilanjutkan dengan reformasi pertahanan pada tahun 2000 sistem pertahanan Indonesia mengalami transformasi yang cukup substansial, TNI sebagai kekuatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Fractional Aircraft Ownership (FAO) atau dikenal pula dengan sebutan Fractional Jets adalah suatu konsep kepemilikan pesawat dimana konsumen (yang dalam hal ini disebut
Lebih terperinciPENILAIAN KEEFEKTIFAN PELAKSANAAN PELESTARIAN BANGUNAN PUSAKA DI KAWASAN MILITER, BANDUNG DRAFT TUGAS AKHIR. Oleh: FRISKA ELISABETH T.
PENILAIAN KEEFEKTIFAN PELAKSANAAN PELESTARIAN BANGUNAN PUSAKA DI KAWASAN MILITER, BANDUNG DRAFT TUGAS AKHIR Oleh: FRISKA ELISABETH T. 15402062 PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA SEKOLAH ARSITEKTUR,
Lebih terperinciKEBIJAKAN SISTEM INFORMASI PERTAHANAN NEGARA
2012, No.86 4 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG KEBIJAKAN SISTEM INFORMASI PERTAHANAN NEGARA KEBIJAKAN SISTEM INFORMASI PERTAHANAN NEGARA 1. Latar Belakang.
Lebih terperinciKEMENHAN. Pembina Administrasi. Veteran. Dukungan.
No.1085, 2014 KEMENHAN. Pembina Administrasi. Veteran. Dukungan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG DUKUNGAN KEPADA PEMBINA ADMINISTRASI VETERAN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciPendahuluan BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Program pengembangan kekuatan (Probangkuat) TNI AU khususnya alat utama sistem senjata udara, menjadi prioritas utama dalam mengembangkan komponen kekuatan dan pertahanan udara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Pendidikan merupakan investasi yang penting untuk menciptakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pendidikan merupakan investasi yang penting untuk menciptakan kualitas hidup manusia. Dengan pendidikan, seseorang dapat memperoleh sejumlah pengetahuan dan keterampilan,
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 86, 2012 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Kebijakan. Sistem Informasi. Pertahanan Negara. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG KEBIJAKAN
Lebih terperinci2017, No Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 183, Tambahan Lemba
No. 1, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. Program Bangtekindhan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTAHANAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Republik Indonesia yang terbagi ke dalam 33 propinsi memiliki daerah yang sangat luas dan jumlah penduduk yang besar. Jumlah total luas daratan adalah 1.919.440
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.2086, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. Alat Pertahanan dan Kemanan. Luar Negeri. Pengadaan. Ofset. Kandungan Lokal. Imbal Dagang. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30
Lebih terperinciPemenuhan Alutsista dan Kemandirian Industri Pertahanan. Tubagus Hasanuddin (Wakil Ketua Komisi I DPR RI)
Pemenuhan Alutsista dan Kemandirian Industri Pertahanan Tubagus Hasanuddin (Wakil Ketua Komisi I DPR RI) Pendahuluan Kemandirian Alutsista merupakan hal krusial dalam membangun kapasitas dan kredibilitas
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu alat transportasi modern saat ini yang paling sering digunakan sebagai alat transportasi utama di beberapa kota besar di Indonesia,
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5343 PERTAHANAN. Industri. Kelembagaan. Penyelenggaraan. Pengelolaan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 183) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan Sekutu memutus jalur suplai dari udara maupun laut mengakibatkan pertahanan Jerman-Italia dapat dikalahkan di Afrika Utara. Sehingga kemenangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era teknologi informasi zaman sekarang, segala hal yang berhubungan dengan pengelolaan bisnis sudah dapat dilakukan secara otomatis menggunakan sistem agar semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menjaga keamanan nasional sekaligus memenuhi kepentingan nasional.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekuatan militer merupakan salah satu aspek penting dalam menjaga stabilitas negara. Semua negara termasuk Indonesia membangun kekuatan militernya untuk menjaga keamanan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang telah berjalan pada CV. BP Muara Nauli dan memberikan penjelasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pembahasan pada bab ini menguraikan sebuah evaluasi kinerja dan strategi yang telah berjalan pada CV. BP Muara Nauli dan memberikan penjelasan mengenai analisis faktor lingkungan
Lebih terperinci6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Rancangbangun hukum pulau-pulau perbatasan merupakan bagian penting dari ketahanan negara.
243 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Rancangbangun hukum pulau-pulau perbatasan merupakan bagian penting dari ketahanan negara. Untuk itu setiap negara mempunyai kewenangan menentukan batas wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara memiliki tujuan untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara memiliki tujuan untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, menciptakan kesejahteraan bagi bangsa, mencerdaskan kehidupan bangsa dan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.190, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERTAHANAN. Wilayah. Penataan. Penetapan. Perencanaan. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN WILAYAH PERTAHANAN NEGARA
Lebih terperinciMARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Semarang sebagai salah satu kota besar di Indonesia memilki visi untuk memajukan perdagangan dan jasa, oleh karena itu Kota Semarang berkembang dan kemajuan pembangunannya
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Metode Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk membahas dan menganalisa konsep kekuatan udara di institusi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang yang mendasari penyusunan penelitian yaitu dasar pertimbangan pentingnya melakukan perencanaan strategis sistem informasi di institusi
Lebih terperinci(Skripsi) Oleh : Raditya Andi Pujakesuma
0 IMPLEMENTASI AUGMENTED REALITY DALAM PEMBEKALAN TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT (TNI-AD) UNTUK DAERAH KONFLIK MENGGUNAKAN TEKNIK MARKER TANGIBLE (Skripsi) Oleh : Raditya Andi Pujakesuma 0617032019
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN WILAYAH PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN WILAYAH PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Copyright (C) 2000 BPHN PP 38/2003, PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 146 TAHUN 2000 TENTANG IMPOR DAN ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK TERTENTU DAN ATAU PENYERAHAN JASA KENA PAJAK TERTENTU YANG
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. strategis guna menghadapi tantangan tugas ke depan. Sistem pertahanan negara
1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Peran Koramil dalam proses pemberdayaan wilayah pertahanan sangat strategis guna menghadapi tantangan tugas ke depan. Sistem pertahanan negara Indonesia yang menganut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini, pasar sangat berorientasi pada konsumen. Maka dari itu,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini, pasar sangat berorientasi pada konsumen. Maka dari itu, perusahaan berlomba-lomba untuk menarik perhatian pelanggan demi meningkatkan penjualan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan sistem dan teknologi informasi berkembang sangat pesat dalam berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka dimungkinkan penerapan
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 07 TAHUN 2009 TENTANG PENGGANTIAN BIAYA OPERASI SEARCH AND RESCUE (SAR)
PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 07 TAHUN 2009 TENTANG PENGGANTIAN BIAYA OPERASI SEARCH AND RESCUE (SAR) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN SAR NASIONAL, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PERTAHANAN. Wilayah. Penataan. Penetapan. Perencanaan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 190) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 146 TAHUN 2000 TENTANG
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 146 TAHUN 2000 TENTANG IMPOR DAN ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK TERTENTU DAN ATAU PENYERAHAN
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 146 TAHUN 2000 TENTANG IMPOR DAN ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK TERTENTU DAN ATAU PENYERAHAN
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG
Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Teknologi. Industri. Pengguna. Pembinaan.
No.227, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Teknologi. Industri. Pengguna. Pembinaan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG PEMBINAAN TEKNOLOGI DAN INDUSTRI
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG
Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinci2016, No Tahun 2004 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4439); 4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementeria
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.398, 2016 KEMHAN. Pasukan. Misi Perdamaian Dunia. Pengiriman. Kebijakan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG KEBIJAKAN PENGIRIMAN
Lebih terperinci1.1 Latar belakang masalah
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis terletak di daerah khatulistiwa, berada diantara dua benua yaitu Asia dan Australia serta diantara dua
Lebih terperinciBISNIS MILITER DI THAILAND PASKA KRISIS EKONOMI ASIA TAHUN RESUME
BISNIS MILITER DI THAILAND PASKA KRISIS EKONOMI ASIA TAHUN 1998-2004 RESUME Disusun oleh : Budi Septiawan (151040062) JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dilihat dari sisi geografisnya, Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbentang sangat luas dari Sabang sampai Merauke dan pulau-pulau tersebut dipisahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perawatan-perawatan dan perbaikan-perbaikan yang diberikan pada kendaraan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Dalam setiap penggunaan kendaraan bermotor, untuk lebih mengoptimalkan kinerja kendaraan maka dalam prosesnya dibutuhkan suatu jenis perawatan-perawatan dan
Lebih terperinci3. HAK BADAN PUBLIK 1. Badan Publik berhak menolak memberikan informasi yang dikecualikan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 2.
INFORMASI TENTANG HAK DAN TATACARA MEMPEROLEH INFORMASI PUBLIK, SERTA TATACARA PENGAJUAN KEBERATAN SERTA PROSES PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI PUBLIK BERIKUT PIHAK-PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB YANG DAPAT
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dari tahun ke tahun kebutuhan konsumen terhadap alat transportasi pribadi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dari tahun ke tahun kebutuhan konsumen terhadap alat transportasi pribadi semakin meningkat, produk kendaraan roda empat (mobil) menjadi salah satu produk yang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.122, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. Penelitian. Pengembangan. Materiil. Pembinaan.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.122, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. Penelitian. Pengembangan. Materiil. Pembinaan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG PEMBINAAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan koordinasi penyusunan rencana kegiatan perjalanan dinas. Kegiatan perjalanan dinas dapat dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 30 berbunyi
1 BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 30 berbunyi : Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
Lebih terperinci2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan
No.1213, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Kegiatan Angkutan Udara Perintis dan Subsidi Angkutan Udara Kargo. Kriteria. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 79 TAHUN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang UD. Jelita adalah usaha dagang yang bergerak di bidang industri pengolahan dan penjualan kapas. Usaha ini berlokasi di Candirejo, Ngawen, Klaten. Hasil produksinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN PT JATI WIRYA MOBILINDO AUTO BODY REPAIR & ENGINE SERVICE
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mobil adalah suatu alat transportasi yang terdiri atas ratusan system kecil dan ribuan bagian. Setiap system memegang peranannya masing-masing dan untuk menjamin system
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Departemen IT Maranatha adalah tempat administrator yang mengawasi, memantau dan mengamankan jaringan komunikasi. Berupa sebuah ruangan yang berisi visualisasi
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1 BAB I. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran, serta evaluasi dan penyusunan laporan departemen.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk mengembangkan sebuah arsitektur enterprise yang mampu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan sebuah organisasi perlu melakukan pengembangan bisnis dan sistem informasi melalui pemanfaatan arsitektur enterprise. Salah
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN WILAYAH PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN WILAYAH PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN WILAYAH PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN WILAYAH PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciOPTIMASI BIAYA PERAWATAN KENDARAAN TEMPUR DI LINGKUNGAN TNI ANGKATAN DARAT TESIS. Program Studi Pembangunan Alur Studi Pertahanan
OPTIMASI BIAYA PERAWATAN KENDARAAN TEMPUR DI LINGKUNGAN TNI ANGKATAN DARAT TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh MUHAMMAD ARIL
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGINTEGRASIAN KOMPONEN PERTAHANAN NEGARA
2012, No.362 4 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN PENGINTEGRASIAN KOMPONEN PERTAHANAN NEGARA KEBIJAKAN PENGINTEGRASIAN KOMPONEN PERTAHANAN NEGARA 1. Latar belakang
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
BAB I. PENDAHULUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Model keputusan merupakan alat yang menggambarkan permasalahan keputusan sedemikian rupa sehingga memungkinkan identifikasi dan evaluasi sistematik semua alternatif
Lebih terperinciPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BELA NEGARA
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BELA NEGARA Disusun Oleh: I Gusti Bagus Wirya Agung, S.Psi., MBA UPT. PENDIDIKAN PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA U N I V E R S I T A S U D A Y A N A B A L I 2016 JUDUL: PENDIDIKAN
Lebih terperinci2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan L
No.394, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Terminal Khusus. Terminal untuk Kepentingan Sendiri. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 20 TAHUN 2017 TENTANG
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1318, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pembangunan. Pertahanan Negara. Perencanaan. Sistem. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada jaman modern seperti sekarang dunia bisnis mengalami perkembangan yang sangat pesat baik pada perusahaan dagang, jasa, maupun manufaktur mulai dari skala kecil
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi merupakan salah pokok persoalan penting pada dekade terakhir ini. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budi Setiawan Marlianto, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini tujuan individu untuk bekerja tidak hanya mencari uang saja, melainkan untuk memenuhi kebutuhan yang lain seperti kebutuhan untuk dihargai, membentuk
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 1996 TENTANG SENJATA API DINAS DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 1996 TENTANG SENJATA API DINAS DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa berdasarkan Undang-undang Nomor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahaya narkotika, ilegal fishing, dan perusakan lingkungan. Oleh karena itu,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan era globalisasi dapat dilihat pada aspek kemajuan mengenai ilmu pengetahuan teknologi, komunikasi, dan informasi. Perkembangan dan kemajuan teknologi
Lebih terperinciPENJUALAN KENDARAAN PERORANGAN DINAS.
PENJUALAN KENDARAAN PERORANGAN DINAS www.harianterbit.com I. PENDAHULUAN Untuk mendapatkan tenaga kerja yang profesional sesuai dengan tuntutan jabatan diperlukan suatu pembinaan yang berkesinambungan,
Lebih terperinci3.1 Metode Pengumpulan Data
24 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari dua data, antara lain: 1. Data Primer Data primer merupakan data penelitian yang didapatkan
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komputer merupakan salah satu teknologi informasi yang banyak digunakan untuk mempermudah kehidupan manusia saat ini. Komputer secara tidak langsung menjadi unsur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang RADAR (selanjutnya ditulis sebagai radar) ialah singkatan dari Radio Detection and Ranging dimana merupakan sistem elektromagnetik untuk mendeteksi & memberi informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh suatu perusahaan. Jika di dalam suatu perusahaan informasi tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia teknologi informasi saat ini semakin cepat memasuki berbagai bidang, sehingga kini semakin banyak perusahaan yang berusaha meningkatkan usahanya
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.183, 2012 PERTAHANAN. Industri. Kelembagaan. Penyelenggaraan. Pengelolaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5343) UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi mempunyai peran strategis dalam mendukung pembangunan dan integrasi nasional sebagai bagian dari upaya memajukan kesejahteraan umum sebagaimana diamanatkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam metodologi penelitian dijabarkan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian dan profil organisasi yang menjadi objek penelitian. Tahapan penelitian terdiri dari
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Komando Armada RI Kawasan Timur selaku Kotama Pembina dan
9 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.5 Profil Perusahaan Komando Armada RI Kawasan Timur selaku Kotama Pembina dan Operasional, membina kemampuan Sistem Senjata Armada Terpadu, membina potensi maritim menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tanah merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Tanah penting artinya bagi kehidupan manusia karena tanah tempat mencari sumber kehidupan dan tempat
Lebih terperinciRancang Bangun alat kendali penembakan dengan menggunakan Remote Kontrol untuk awak penembak di kendaraaan Panser
DINAS PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AD LABORATORIUM LAPORAN KEMAJUAN Rancang Bangun alat kendali penembakan dengan menggunakan Remote Kontrol untuk awak penembak di kendaraaan Panser BAB I. PENDAHULUAN 1.
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2012, untuk lalu lintas dan angkutan jalan ratarata
BAB l PENDAHULUAN 1.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan Pertumbuhan potensi dan produksi di sub sektor perhubungan darat dari Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2012, untuk lalu lintas dan angkutan jalan ratarata
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Inventarisasi adalah kegiatan melaksanakan pengurusan berupa penyelenggaraan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inventarisasi adalah kegiatan melaksanakan pengurusan berupa penyelenggaraan, pengaturan, pencatatan barang barang, menyusun daftar barang yang bersangkutan ke dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia merupakan kota megapolitan yang sibuk dan berkembang cepat, dalam satu hari menghasilkan timbulan sampah sebesar
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK.17 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN POS SAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK.17 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN POS SAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN SAR NASIONAL, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciTUGAS AKHIR 37 GEDUNG PERTEMUAN DI MARKAS PANGKALAN TNI AL SEMARANG BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesa dewasa ini mulai menggalakkan wisata konvensi yang merupakan ciri industri pariwisata. Melalui kegiatan ini disamping peserta mengikuti siding teknis juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari. nasional, sebagai upaya terus menerus ke arah perubahan yang lebih baik guna
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, sebagai upaya terus menerus ke arah perubahan yang lebih baik guna meningkatkan kualitas manusia
Lebih terperinciRELOKASI TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT TANJUNG PRIOK DI ANCOL TIMUR
LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR RELOKASI TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT TANJUNG PRIOK DI ANCOL TIMUR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Disususn
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang datangnya tiba-tiba, namun merupakan puncak dari suatu proses. Berkembangnya negara-negara fasis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut https://id.wikipedia.org/wiki/proyek (2015) proyek merupakan usaha sementara, temporer dan bukan permanen yang memiliki sasaran khusus dengan waktu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. No. Rentang Nilai Jumlah Siswa Persentase ( % )
7 4.. Deskripsi Hasil Penelitian BAB IV HASIL PNLITIAN DAN PMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus, dimana tiap siklusnya terdiri dari satu tindakan yang diwujudkan dalam satu
Lebih terperinciRENCANA AKSI KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA
Lampiran Surat Nomor: Tanggal: PENANGGUNGJAWAB: TENTARA NASIONAL INDONESIA RENCANA AKSI KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA 2016 2019 NO. A. BATAS MARITIM, RUANG LAUT, DAN DIPLOMASI MARITIM A.2 PENGUATAN DIPLOMASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 1947, George B. Dantzig, seorang anggota kelompok penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada tahun 1947, George B. Dantzig, seorang anggota kelompok penelitian Angkatan Udara Amerika Serikat yang dikenal sebagai Project SCOOP (Scientific Computation Of
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Asean Aceh Fertilizer merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang produksi pupuk di Indonesia. Didalamnya terdapat Departemen Logistik, yaitu Departemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Bank Indonesia merupakan lembaga independen negara yang bertugas dalam mempertimbangkan kebijakan perekonomian di Indonesia. Selain fungsi tersebut Bank Indonesia
Lebih terperinciPoliteknikNegeriSriwijaya BAB I PENDAHULUAN
PoliteknikNegeriSriwijaya BAB I PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang Teknologi informasi mempunyai peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan. Kebutuhan informasi yang cepat, tepat, dan akurat menjadi tuntutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan kesalahan memberikan data dan informasi kepada perusahaan seperti
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang PT. Pupuk Sriwidjaja merupakan salah satu instansi yang bergerak dibidang pendistribusian pupuk. Menjalankan kegiatannya data pupuk, data transaksi pupuk adalah hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi saat ini berkembang dengan pesat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi saat ini berkembang dengan pesat dalam sebagian besar kegiatan manusia, salah satunya di dalam bidang bisnis perusahaan maupun instansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini terasa sangat pesat, hampir di semua aspek kegiatan telah menggunakan teknologi informasi sebagai penunjang kegiatannya,
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KOMPONEN CADANGAN PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KOMPONEN CADANGAN PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:a. bahwa pertahanan negara
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penulis melakukan penelitian di CV.Karya Logam dengan menggunakan tahapan-tahapan penelitian. Tahapan-tahapan penelitian tersebut antara lain : 3.1. Studi Lapangan Studi lapangan
Lebih terperinci