EXECUTIVE SUMMARY. Berdasarkan Rencana Strategis BPPK Tahun tujuan yang hendak dicapai oleh BPPK adalah sebagai berikut.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EXECUTIVE SUMMARY. Berdasarkan Rencana Strategis BPPK Tahun tujuan yang hendak dicapai oleh BPPK adalah sebagai berikut."

Transkripsi

1

2 EXECUTIVE SUMMARY Berdasarkan Rencana Strategis BPPK Tahun tujuan yang hendak dicapai oleh BPPK adalah sebagai berikut. 1. Menghasilkan SDM pengelola keuangan dan kekayaan negara yang amanah, profesional, berintegritas tinggi dan bertanggung jawab melalui pendidikan dan pelatihan. 2. Menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan dengan tata kelola yang baik. Sejalan dengan Renstra tersebut, sasaran yang akan dicapai oleh BPPK adalah sebagai berikut. 1. Terwujudnya pendidikan dan pelatihan berbasis penelitian dan pemutakhiran data kebutuhan diklat. 2. Terwujudnya kualitas layanan diklat yang memuaskan pemangku kepentingan. 3. Terwujudnya evaluasi pendidikan dan pelatihan yang menyeluruh dan berkelanjutan. 4. Terwujudnya penataan organisasi BPPK yang handal dan modern. 5. Tercapainya peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang mendukung pendidikan dan pelatihan. 6. Penerapan manajemen pengembangan SDM dalam rangka mewujudkan SDM BPPK yang amanah, profesional, berintegritas tinggi dan bertanggung jawab. 7. Terwujudnya akuntabilitas sistem manajemen keuangan dan manajemen aset. 8. Tercapainya peningkatan jejaring kerjasama BPPK dengan institusi di dalam maupun di luar negeri dalam rangka peningkatan kapasitas organisasi. Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran BPPK, pada tahun anggaran 2014 BPPK memiliki 1 program dan 9 kegiatan dengan jumlah anggaran sebesar Rp ,00. Rincian anggaran dan realisasi program dan kegiatan pada Tahun 2014 adalah sebagai berikut. i

3 LAPORAN KINERJA BPPK TAHUN 2014 Tabel 1 Realisasi Anggaran BPPK per 31 Desember 2014 (dalam ribuan rupiah) CAPAIAN PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) (%) Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kementerian Keuangan 1731 Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Negara di Daerah 1732 Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Diklat Teknis dan Fungsional di Bidang Anggaran dan Perbendaharaan 1733 Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Diklat Teknis dan Fungsional di Bidang Kepabeanan dan Cukai 1734 Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Diklat Teknis dan Fungsional di Bidang Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan 1735 Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Diklat Teknis dan Fungsional di Bidang Selain Anggaran, Perbendaharaan, Perpajakan, Kepabeanan, Cukai, Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan 1736 Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Diklat Teknis dan Fungsional di Bidang Perpajakan 1737 Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan dan Manajemen serta Pendidikan Pascasarjana Bagi Pegawai Departemen Keuangan SALDO (Rp) % % % % % % % % ii

4 EXECUTIVE SUMMARY PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) 1738 Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Pendidikan Program Diploma Keuangan 1739 Penyelenggaraan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Bagi Unit Kerja di Lingkungan BPPK Sumber : Satuan Kerja BPPK dan Bagian Keuangan Sekretariat BPPK CAPAIAN (%) SALDO (Rp) % % Dari total orang peserta diklat dan pendidikan tinggi selama tahun 2014, 19,54% (7.639 orang) adalah peserta Diklat Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia, 9,92% (3.878 orang) adalah peserta diklat Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan, 18,80% (7.351 orang) adalah peserta diklat Pusdiklat Pajak, 4,80% (1.876 orang) peserta diklat Pusdiklat Bea dan Cukai, 5,34% (2.089 orang) adalah peserta diklat Pusdiklat Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan, 15,68% (6.131 orang) adalah peserta diklat Pusdiklat Keuangan Umum, dan 25,92% ( orang) adalah mahasiswa Pendidikan Tinggi (STAN). Perbandingan dari tujuh kelompok utama diklat tersebut dapat dilihat dalam Diagram 1 berikut ini. Diagram 1 Perbandingan Peserta Diklat/Edukasi Publik Untuk Setiap Penyelenggara Diklat Sampai Dengan 31 Desember 2014 Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia 7639 Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan 3878 Pusdiklat Pajak 7351 Pusdiklat Bea dan Cukai Pusdiklat Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan Pusdiklat Keuangan Umum 6131 Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Sumber : Pusdiklat, STAN, dan Balai Diklat Selain diklat reguler, BPPK juga berperan dalam Wokrshop Implementasi Akuntansi Pemerintahan berbasis Akrual (PPAKP) dengan total peserta. Program tersebut diselenggarakan baik untuk peserta reguler, manajerial, maupun Training of Trainers untuk para narasumber workshop tersebut. iii

5 LAPORAN KINERJA BPPK TAHUN 2014 Berkaitan dengan target dan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) BPPK Triwulan I Tahun 2014, dapat dilihat dalam Tabel 2 berikut ini : Tabel 2 Target dan Capaian IKU BPPK Sampai Dengan 31 Desember 2014 No Program Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target 2014 Realisasi 2014 Capaian 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Pendidikan 1 SDM Keuangan 1.a-CP Nilai Peningkatan 20 26,06 120,00% dan Pelatihan Aparatur Kementerian 2 Negara Berkompetensi Tinggi Lulusan 2.a-N Kompetensi SDM Persentase Lulusan 90% 95,28% 105,87% Keuangan Pendidikan dan Pelatihan Berkualitas Tinggi Sesuai dengan Kebutuhan Diklat dari Kemenkeu dengan Predikat min. Baik 3 Perencanaan dan 3.a-N Persentase 100% 100% 120,00% Perumusan Kebijakan yang Berkualitas Tinggi Penyelesaian Pelembagaan STAN 3.b-N Persentase Penyelesaian Standar Kompetensi untuk Kebutuhan Pengembangan Talent Kemenkeu 100% 100% 120,00% 4 Program yang Akomodatif 5 Proses Pembelajaran yang Kreatif dan Efektif 6 Evaluasi Hasil Belajar Valid 7 Evaluasi Kebijakan yang Komprehensif 4.a-N 4.b-N 5.a-N 5.b-N 5.c-N 6.a-N 7.a-N Persentase Program Diklat yang Mendapatkan Nilai Validasi Minimal B Persentase Jam Pelatihan Pegawai terhadap Jam Kerja Kemenkeu Indeks Kepuasan Peserta Diklat atas Pengajar Indeks Kepuasan Peserta Diklat atas Bahan Ajar Indeks Kepuasan Peserta Diklat atas Metodologi Pembelajaran Tingkat Validitas Materi Evaluasi Belajar Persentase Program Diklat yang Berkontribusi 95% 100% 105,26% 2,4958% 3,3135% 120,00% 4 4,28 107,00% 4 4,22 105,50% 4 4,22 105,50% 95% 100% 100,00% 100% 100% 100,00% iv

6 EXECUTIVE SUMMARY No Program Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target 2014 Realisasi 2014 Capaian 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) terhadap Peningkatan Kompetensi 8 SDM yang 8.a-CP Persentase Pejabat 97% 97% 100,00% Kompeten, Kreatif dan Memiliki Perilaku yang Tepat yang telah Memenuhi Standar Kompetensi Jabatan 9 Organisasi yang 9.a-CP Indeks Kesehatan ,24% Efisien, Efektif, dan Memiliki Budaya yang Tepat Organisasi 10 Teknologi 10.a-N Level of Service 95% 100% 105,26% Informasi dan Komunikasi Tepat Guna Availibility 11 Pengelolaan Keuangan dan Aset yang Optimal dan Akuntabel 11.a-CP Persentase Penyerapan Anggaran dan Pencapaian Output Belanja 95% 102,70 108,11% Sumber : Bagian OTL Sekretariat Badan 11.b-N Indeks Kepuasan Peserta Diklat atas Sarana dan Prasarana 4 4,04 101,00% v

7

8 LAPORAN KINERJA BPPK TAHUN 2014 DAFTAR ISI EXECUTIVE SUMMARY... i KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR DIAGRAM... x BAB I PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG... 2 B. TUGAS DAN FUNGSI... 3 C. STRUKTUR ORGANISASI... 3 BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA... 5 A. PENDAHULUAN... 6 B. VISI BPPK... 7 C. MISI BPPK... 7 D. TUJUAN... 7 E. SASARAN... 7 F. STRATEGI... 8 G. KEGIATAN H. PENETAPAN KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI TAHUN B. REALISASI ANGGARAN BPPK TAHUN BAB IV PENUTUP A. SIMPULAN i

9 DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN I PERJANJIAN KINERJA BPPK TAHUN 2014 LAMPIRAN II PENGUKURAN KINERJA BPPK TAHUN 2014

10 DAFTAR TABEL Tabel 1 Realisasi Anggaran BPPK sampai 31 Desember ii Tabel 2 Target dan Capaian IKU BPPK Triwulan II Tahun iv Tabel II.1 Kontrak Kinerja IKU BPPK Tahun Tabel III.1 Realisasi Anggaran Per Program BPPK sampai 31 Desember

11 LAPORAN KINERJA BPPK TAHUN 2014 DAFTAR DIAGRAM Diagram 1 Perbandingan Peserta Diklat Untuk Setiap Penyelenggara Diklat Tahun Diagram II.1 Strategy Map BPPK Tahun iii iv

12 BAB I PENDAHULUAN

13 LAPORAN KINERJA BPPK TAHUN 2014 A. LATAR BELAKANG P enyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance) merupakan harapan Bangsa Indonesia karena merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa. Salah satu asas penyelenggaraan negara yang baik adalah asas akuntabilitas sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN. Asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dapat dipertanggung jawabkan kepada rakyat/masyarakat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. Dalam rangka mewujudkan akuntabilitas dalam penyelenggaraan negara, Pemerintah menetapkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Instruksi Presiden tersebut mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, fungsi, dan peranannya dalam pengelolaan sumberdaya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan dalam suatu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP). Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sistem AKIP dilakukan penyempurnaan sehingga dapat meningkatkan fungsinya sebagai salah satu instrumen untuk menjadikan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya; terwujudnya transparansi instansi pemerintah; terwujudnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional; dan terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Dengan penyempurnaan tersebut, instansi pemerintah akan membuat Rencana Strategis (Strategic Plan), Rencana Kinerja (Performance Plan), Penetapan Kinerja (Performance Agreement) serta Laporan Pertanggungjawaban Kinerja (Performance Accountability Report). Penyusunan Laporan Kinerja BPPK Tahun 2014 dimaksudkan sebagai perwujudan peran serta BPPK untuk mewujudkan akuntabilitas dan pencapaian kinerja dalam pelaksanaan visi dan misi telah ditetapkan. Laporan Kinerja BPPK Tahun 2014 juga dimanfaatkan sebagai alat untuk memperbaiki kinerja BPPK di periode yang akan datang. 2

14 BAB I PENDAHULUAN B. TUGAS DAN FUNGSI Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206/PMK.01/2014 tanggal 17 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, BPPK mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang keuangan Negara. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas, BPPK menyelenggarakan fungsi. 1. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pendidikan dan pelatihan di bidang keuangan negara; 2. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang keuangan negara; 3. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang keuangan negara; dan 4. pelaksanaan administrasi BPPK. C. STRUKTUR ORGANISASI Struktur organisasi BPPK terdiri dari 1. Sekretariat Badan; 2. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia; 3. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Anggaran dan Perbendaharaan; 4. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pajak; 5. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bea dan Cukai; 6. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan; 7. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Umum. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206/PMK.01/2014 tanggal 17 Oktober 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan Bab XXIII mengenai Ketentuan Peralihan Pasal 1986, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara yang telah ada pada saat berlakunya Peraturan ini tetap berlaku sebelum diubah atau disesuaikan dengan yang baru berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Seluruh Pusdiklat dan Sekretariat sebagai unit pendukung merupakan perumus kebijakan dalam pendidikan dan pelatihan. Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 66/PMK.01/2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan yang berlaku efektif sejak ditetapkan pada tanggal 1 April 2009, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.01/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan yang berlaku efektif sejak ditetapkan pada tanggal 22 Maret 2011, sebagai unit pelaksana teknis dalam penyelenggaraan diklat, BPPK memiliki 11 (sebelas) Balai Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Keuangan di daerah dan 1 (satu) Balai Pendidikan dan Pelatihan 3

15 LAPORAN KINERJA BPPK TAHUN 2014 Kepemimpinan. Balai Diklat Keuangan bertugas untuk melaksanakan penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan penataran keuangan negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Balai Diklat Kepemimpinan bertugas untuk melaksanakan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan di lingkungan Kementerian Keuangan. Balai Diklat Keuangan berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPPK. Balai Diklat Kepemimpinan berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Pusdiklat Pengembangan SDM. Adapun unit pelaksana teknis yang dimiliki BPPK adalah sebagai berikut: 1. Balai Diklat Keuangan Medan; 2. Balai Diklat Keuangan Pekanbaru; 3. Balai Diklat Keuangan Palembang; 4. Balai Diklat Keuangan Cimahi 5. Balai Diklat Keuangan Yogyakarta; 6. Balai Diklat Keuangan Malang; 7. Balai Diklat Keuangan Denpasar; 8. Balai Diklat Keuangan Pontianak; 9. Balai Diklat Keuangan Balikpapan; 10. Balai Diklat Keuangan Makassar; 11. Balai Diklat Keuangan Manado; 12. Balai Diklat Kepemimpinan Magelang. 4

16 BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

17 LAPORAN KINERJA BPPK TAHUN 2014 A. PENDAHULUAN R encana Strategis (Renstra) merupakan dokumen perencanaan suatu unit organisasi yang penyusunannya disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi dari unit organisasi tersebut dan berjangka waktu 5 (lima) tahun. Adapun peran penting Renstra bagi lembaga pemerintah dan departemen adalah sebagai berikut. 1. Merupakan dokumen yang digunakan untuk mempermudah pelaksanaan akuntabilitas. Tanpa adanya Renstra, mekanisme dan pelaksanaan akuntabilitas akan lebih sulit untuk dilakukan terhadap organisasi. 2. Dokumen yang memberikan arah dan tujuan organisasi melangkah lebih maju di masa depan seiring dengan perkembangan dinamis yang ada. Dengan adanya Renstra, tentunya stakeholders dapat menilai apakah organisasi telah menuju kepada arah yang diinginkan ataukah telah mencapai apa yang diharapkan. 3. Merupakan dokumen pertanggungjawaban dan bukti transparansi kepada publik dari lembaga pemerintah dan departemen dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional dan peningkatan kualitas pelayanan publik. 4. Sebagai acuan bagi penyusunan Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kementerian Keuangan. Renstra Kementerian Keuangan Tahun (Keputusan Menteri Keuangan Nomor 40/KMK.01/2010 tanggal 29 Januari 2010) merupakan acuan penyusunan Renstra BPPK Tahun Dalam misi penguatan kelembagaan Kementerian Keuangan yang terdapat dalam Renstra Kementerian Keuangan, salah satu tujuannya adalah Membangun dan mengembangkan SDM yang amanah, profesional, berintegritas tinggi dan bertanggung jawab. Peran strategis tersebut kemudian diterjemahkan dalam Renstra BPPK tahun yang ditetapkan melalui melalui Keputusan Menteri Keuangan Nomor 297/KMK.012/2010 tanggal 26 Juli tentang Rencana Strategis BPPK Tahun Renstra BPPK merupakan dokumen perencanaan yang berisi visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan BPPK dalam rangka menjadikan BPPK sebagai Pusat Pembelajaran-Learning Center bagi Kementerian Keuangan. Renstra BPPK merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat secara bersama-sama antara pimpinan dan seluruh komponen organisasi untuk diimplementasikan oleh seluruh jajarannya dalam rangka pencapaian visi dan misi BPPK. Perumusan rencana strategis tersebut mengikuti pola yang merupakan tahapan-tahapan kegiatan mulai dari yang paling ideal/kualitatif sampai dengan yang paling teknis dan kuantitatif. Tahapan-tahapan tersebut merupakan rangkaian yang memiliki saling keterkaitan untuk mencapai suatu tujuan bersama yang merupakan visi dan misi organisasi. 6

18 BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA B. VISI BPPK Visi organisasi berkaitan dengan pandangan ke depan menyangkut kemana organisasi harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi BPPK adalah Menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan terdepan dalam menghasilkan SDM Keuangan dan Kekayaan Negara yang amanah, profesional, berintegritas tinggi dan bertanggung jawab Visi BPPK perlu ditanamkan pada setiap unsur di BPPK sehingga menjadi visi bersama (share vision) yang pada gilirannya mampu mengarahkan dan menggerakkan sumber daya BPPK. C. MISI BPPK Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh organisasi sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Berdasarkan visi tersebut dirumuskan misi BPPK yaitu sebagai berikut. - Misi Umum Melaksanakan pengembangan SDM pengelola keuangan dan kekayaan negara melalui pendidikan dan pelatihan. - Misi Khusus (1) Meningkatkan kegiatan penelitian di bidang pengembangan SDM serta bidang Keuangan dan Kekayaan Negara (2) Melanjutkan reformasi birokrasi BPPK (3) Mewujudkan tata kelola yang baik di BPPK D. TUJUAN Berdasarkan misi yang telah ditentukan, maka BPPK telah menetapkan tujuan yang hendak dicapai yaitu sebagai berikut. 1. Menghasilkan SDM pengelola keuangan dan kekayaan negara yang amanah, profesional, berintegritas tinggi dan bertanggung jawab melalui pendidikan dan pelatihan. 2. Menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan dengan tata kelola yang baik. E. SASARAN Untuk tujuan menghasilkan SDM pengelola keuangan dan kekayaan negara yang amanah, profesional, berintegritas tinggi dan bertanggung jawab melalui pendidikan dan pelatihan sasaran strategis yang ingin dicapai ialah sebagai berikut. 7

19 LAPORAN KINERJA BPPK TAHUN Terwujudnya pendidikan dan pelatihan berbasis penelitian dan pemutakhiran data kebutuhan diklat. 2. Terwujudnya kualitas layanan diklat yang memuaskan pemangku kepentingan. 3. Terwujudnya evaluasi pendidikan dan pelatihan yang menyeluruh dan berkelanjutan. Untuk tujuan menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan dengan tata kelola yang baik sasaran strategis yang ingin dicapainya ialah sebagai berikut. 1. Terwujudnya penataan organisasi BPPK yang handal dan modern. 2. Tercapainya peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang mendukung pendidikan dan pelatihan. 3. Penerapan manajemen pengembangan SDM dalam rangka mewujudkan SDM BPPK yang amanah, profesional, berintegritas tinggi dan bertanggung jawab. 4. Terwujudnya akuntabilitas sistem manajemen keuangan dan manajemen aset. 5. Tercapainya peningkatan jejaring kerjasama BPPK dengan institusi di dalam maupun di luar negeri dalam rangka peningkatan kapasitas organisasi. F. STRATEGI Untuk mencapai sasaran tersebut BPPK telah menetapkan strategi dan kebijakan sebagai berikut. Strategi untuk mencapai sasaran terwujudnya diklat berbasis penelitian dan pemutakhiran data kebutuhan diklat ialah 1. menumbuhkan budaya penelitian pada SDM di lingkungan BPPK; 2. melaksanakan penelitian/kajian ilmiah dalam rangka merencanakan dan mendesain diklat; 3. mewujudkan diklat melalui memanfaatkan hasil-hasil penelitian dan data kebutuhan diklat yang relevan dengan kebutuhan kompetensi pemangku kepentingan; 4. penyempurnaan tata kelola penelitian/kajian ilmiah (kajian Akademis, AKD, IKD); 5. pemberian dukungan fasilitas penelitian dalam bentuk dukungan finansial dan non-finansial. Strategi untuk mencapai sasaran terwujudnya kualitas layanan diklat yang memuaskan pemangku kepentingan ialah 1. penyediaan tenaga pengelola diklat yang profesional; 2. penyediaan tenaga pengajar yang kompeten dan berkualitas; 3. pemberian dukungan sarana dan prasarana bagi peserta diklat secara maksimal; 4. menghasilkan lulusan diklat yang berkualitas. 8

20 BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA Strategi untuk mencapai sasaran terwujudnya evaluasi pendidikan dan pelatihan yang menyeluruh dan berkelanjutan ialah 1. peningkatan mutu dan teknik evaluasi penyelenggaraan diklat; 2. peningkatan mutu rekomendasi hasil evaluasi. Strategi untuk mencapai sasaran terwujudnya penataan organisasi BPPK yang handal dan modern ialah 1. perencanaan, penataan, dan pengembangan organisasi sesuai dengan kebutuhan; 2. pengembangan sistem dan prosedur. Strategi untuk mencapai sasaran tercapainya peningkatan pemanfaatan TIK yang mendukung pelaksanaan pendidikan dan pelatihan ialah 1. pengembangan tata kelola TIK; 2. pengembangan sistem aplikasi TIK; 3. pengembangan infrastruktur TIK. Strategi untuk mencapai sasaran penerapan manajemen pengembangan SDM dalam rangka mewujudkan SDM BPPK yang amanah, profesional, berintegritas tinggi dan bertanggung jawab ialah 1. melaksanakan pengadaan pegawai (human resource planning) sesuai kebutuhan unit sehingga tercipta dukungan SDM yang cukup dari segi kualitas dan kuantitas bagi unit kerja; 2. melaksanakan assessment center guna penyediaan profil kompetensi SDM dalam rangka mendukung penugasan dalam pekerjaan di lingkungan BPPK; 3. melaksanakan penataan pegawai guna mewujudkan kesesuaian antara jumlah, komposisi, dan kompetensi pegawai dan kebutuhan organisasi; 4. mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian yang terintegrasi dalam rangka pengelolaan Data dan Informasi SDM; 5. menyelenggarakan penyelesaian administrasi kepegawaian secara tepat waktu 6. melaksanakan penegakan disiplin pegawai. Strategi untuk mencapai sasaran terwujudnya akuntabilitas sistem manajemen keuangan dan manajemen aset ialah 1. peningkatan efisiensi dan akurasi pelaksanaan anggaran yang diupayakan sejalan dengan peningkatan kinerja dan sesuai dengan kerangka pengeluaran yang telah ditetapkan; 2. peningkatan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara melalui peningkatan pembinaan Sistem Akuntansi Instansi yang berkelanjutan; 3. meningkatkan daya guna dan hasil guna pengelolaan sarana dan prasarana 9

21 LAPORAN KINERJA BPPK TAHUN 2014 BPPK; 4. pengamanan aset kekayaan negara. Strategi untuk mencapai sasaran peningkatan jejaring kerjasama BPPK dengan institusi di dalam maupun di luar negeri dalam rangka peningkatan kapasitas organisasi ialah Peningkatan jumlah dan mutu jejaring kerjasama dengan institusi di dalam negeri (nasional) dan luar negeri (internasional) dengan kebijakan memprioritaskan kerjasama yang memberikan posisi strategis BPPK di tingkat nasional maupun internasional. G. KEGIATAN Pada Tahun Anggaran 2014, BPPK memperoleh alokasi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) sebesar Rp ,00 yang digunakan untuk membiayai 9 (sembilan) kegiatan dengan tiap-tiap rincian output sebagai berikut: 1. Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Negara di Daerah; 01. Layanan Dukungan Kediklatan 02. Jumlah Peserta Diklat 03. Layanan Perkantoran 04. Kendaraan Bermotor 05. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 06. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 07. Gedung/Bangunan 2. Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Diklat Teknis dan Fungsional di Bidang Anggaran dan Perbendaharaan; 01. Laporan Keuangan dan Kegiatan 02. Peralatan/Sarana Pendidikan 03. Jumlah Peserta Diklat 04. Layanan Perkantoran 05. Gedung/Bangunan 3. Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Diklat Teknis dan Fungsional di Bidang Kepabeanan dan Cukai; 01. Laporan Keuangan dan Kegiatan 02. Jumlah Peserta Diklat 03. Layanan Perkantoran 10

22 BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 04. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 05. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 06. Gedung/Bangunan 4. Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Diklat Teknis dan Fungsional di Bidang Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan; 01. Laporan Keuangan dan Kegiatan 02. Jumlah Peserta Diklat 03. Peralatan/Sarana Pendidikan 04. Layanan Perkantoran 05. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 06. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 07. Gedung/Bangunan 5. Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Diklat Teknis dan Fungsional di Bidang Selain Anggaran, Perbendaharaan, Perpajakan, Kepabeanan, Cukai, Kekayaan Negara dan Perimbangan; 01. Laporan Keuangan dan Kegiatan 02. Jumlah Peserta Diklat 03. Layanan Perkantoran 04. Perangkat Pengolahan Data 05. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 6. Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Diklat Teknis dan Fungsional di Bidang Perpajakan; 01. Laporan Keuangan dan Kegiatan 02. Jumlah Peserta Diklat 03. Layanan Perkantoran 04. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 05. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 06. Gedung/Bangunan 7. Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan dan Manajemen Serta Pendidikan Pascasarjana Bagi Pegawai Kementerian Keuangan; 01. Laporan Keuangan dan Kegiatan 02. Jumlah Peserta Diklat 03. Layanan Perkantoran 04. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 05. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 06. Gedung/Bangunan 11

23 LAPORAN KINERJA BPPK TAHUN Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Pendidikan Program Diploma Keuangan Negara; 01. Laporan Keuangan dan Kegiatan 02. Jumlah Mahasiswa 03. Layanan BLU 04. Layanan Perkantoran 05. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 06. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 07. Gedung/Bangunan 9. Penyelenggaraan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Bagi Unit Kerja di Lingkungan BPPK. 01. Laporan Keuangan dan Kegiatan 02. Layanan Kepegawaian 03. Penelitian dan Pengembangan 04. Layanan Perkantoran 05. Kendaraan Bermotor 06. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 07. Gedung/Bangunan 08. Output Cadangan H. PENETAPAN KINERJA Berikut ini adalah Strategy Map dan IKU BPPK, berdasarkan kontrak kinerja yang telah ditetapkan dan ditandatangani oleh Kepala Badan. 12

24 BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA Diagram II.1 Strategy Map BPPK Tahun 2014 No (1) 1 Program (2) Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kementeriann Keuangan Tabel II.1 Kontrak Kinerja IKU BPPK Tahun Sasaran Strategis (3) SDM Keuangan Negara Berkompetensi Tinggi Lulusan Pendidikan dan Pelatihan Berkualitas Tinggi Sesuai dengan Kebutuhan Perencanaann dan Perumusan Kebijakan yang Berkualitas Tinggi 1.a-CP 2.a-N 3.a-N 3.b-N Program yang 4.a-N Akomodatif Indikator Kinerja Utama (4) Nilai Peningkatan Kompetensi SDM Persentase Lulusan Diklat dari Kemenkeu dengan Predikat min. Baik Target 2014 (5) 20 90% Persentase 100% Penyelesaian Pelembagaan STAN Persentase 100% Penyelesaian Standar Kompetensi untuk Kebutuhan Pengembangan Talent Kemenkeu Persentase Program 95% Diklat yang Mendapatkan Nilai Validasi Minimal B

25 LAPORAN KINERJA BPPK TAHUN 2014 No Program Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target 2014 (1) (2) (3) (4) (5) 4.b-N Persentase Jam Pelatihan Pegawai terhadap Jam Kerja Kemenkeu 2,4958% Sumber: Bagian OTL 5 Proses Pembelajaran yang Kreatif dan Efektif 6 Evaluasi Hasil Belajar Valid 7 Evaluasi Kebijakan yang Komprehensif 8 SDM yang Kompeten, Kreatif dan Memiliki Perilaku yang Tepat 9 Organisasi yang Efisien, Efektif, dan Memiliki Budaya yang Tepat 10 Teknologi Informasi dan Komunikasi Tepat Guna 11 Pengelolaan Keuangan dan Aset yang Optimal dan Akuntabel 5.a-N 5.b-N 5.c-N 6.a-N 7.a-N 8.a-CP 9.a-CP 10.a-N 11.a- 11.b-N Indeks Kepuasan Peserta Diklat atas Pengajar Indeks Kepuasan Peserta Diklat atas Bahan Ajar Indeks Kepuasan Peserta Diklat atas Metodologi Pembelajaran Tingkat Validitas Materi Evaluasi Belajar Persentase Program Diklat yang Berkontribusi terhadap Peningkatan Kompetensi Persentase Pejabat yang telah Memenuhi Standar Kompetensi Jabatan Indeks Kesehatan Organisasi Level of Service Availibility Persentase Penyerapan Anggaran dan Pencapaian Output Belanja Indeks Kepuasan Peserta Diklat atas Sarana dan Prasarana % 100% 97% 68 95% 95% 4 Sehubungan dengan terbitnya Instruksi Presiden nomor 4 tahun 2014 tanggal 19 Mei 2014 tentang Langkah-Langkah Penghematan dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan 14

26 BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014, Kementerian Keuangan mendapat alokasi penghematan dan pemotongan anggaran belanja sebesar Rp ,00. BPPK mendapatkan alokasi penghematan dan pemotongan anggaran belanja sebesar Rp ,00 sesuai dengan surat nomor S- 452/MK.1/2014 tanggal 22 Mei 2014 tentang Penghematan dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga dalam Rangka Pelaksanaan APBN TA Pemotongan tersebut berdampak terhadap kemampuan BPPK dalam menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, sehingga BPPK mengajukan perubahan target IKU Persentase Jam Pelatihan Pegawai terhadap Jam Kerja Kemenkeu dari 3,3% menjadi 2,4958%. 15

27 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

28 LAPORAN KINERJA BPPK TAHUN 2014 A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI BPPK TAHUN 2014 PP.1 SDM Keuangan Negara Berkompetensi Tinggi SDM yang berkompetensi tinggi adalah SDM Kementerian Keuangan yang memiliki nilai kompetensi sama atau di atas Standar Kompetensi Jabatan Kementerian Keuangan, baik hard maupun soft competencies. SDM Keuangan Negara berkompetensi tinggi diharapkan mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan efektif dan efisien sesuai target yang ditetapkan serta memiliki pengetahuan dan keahlian yang luas sesuai dengan bidangnya. IKU untuk sasaran strategis ini adalah Nilai Peningkatan Kompetensi SDM. 1.a (CP) Nilai Peningkatan Kompetensi SDM IKU Nilai Peningkatan Kompetensi SDM bertujuan mengukur keberhasilan program pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi peserta diklat. IKU ini dimaksudkan mengukur outcome dari program-program pengembangan SDM melalui BPPK. Selain mengukur keberhasilan program BPPK, IKU ini juga dapat membantu unit-unit pengguna untuk mengetahui peningkatan kompetensi individual para peserta pendidikan dan pelatihan. IKU ini baru mulai diukur pada tahun Unit in Charge IKU ini adalah seluruh Pusdiklat. Formula : Rata-rata (nilai kompetensi akhir nilai kompetensi awal) Kompetensi SDM adalah karakteristik dan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai tugas dan/atau fungsi jabatan. Capaian didapatkan dari rata-rata peningkatan kompetensi dari para peserta diklat yang memenuhi yang memenuhi syarat. Sampel yang akan digunakan dalam IKU ini adalah diklat/peserta diklat yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: (1) Diutamakan diklat dengan peserta berasal dari eselon I yang sama (2) Spesifik (peserta sudah berada dalam jabatan) (3) Diutamakan bukan merupakan diklat penyegaran maupun diklat lanjutan (4) Diklat yang memiliki tujuan mampu menerapkan/mengaplikasikan, sesuai dengan kriteria C3 pada Taksonomi Bloom Adapun proses pengukuran peningkatan kompetensi adalah sebagai berikut. a. melakukan leveling kompetensi awal dengan melakukan pre-assessment kepada para peserta diklat. Assessment dilakukan baik kepada peserta diklat, maupun dengan survei kepada rekan kerja dan atasan peserta diklat. Pegawai yang akan dianalisis adalah pegawai yang memiliki nilai pre-assessment dibawah 60. b. melakukan leveling kompetensi akhir, menggunakan metode yang sama seperti proses leveling kompetensi awal. Kegiatan dilakukan secepat-cepatnya 3 bulan dan selambat-lambatnya 6 bulan setelah peserta kembali bekerja sesuai dengan kompetensi yang diperoleh dari diklat yang diikuti dengan maksud alumni diklat memiliki kesempatan mengamalkan ilmu yang didapat pada saat pendidikan. 18

29 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA c. Skala penilaian assessment adalah 1 10 dengan konversi ke skor baik pada level kompetensi awal maupun level kompetensi akhir. d. Target tahun 2014 sebesar 20 memiliki arti alumni diklat mengalami kenaikan nilai level kompetensi sebesar 20. e. Ilustrasi misalkan peserta diklat dengan nilai kompetensi awal 6,00 dengan hasil konversi 60,00, memiliki nilai kompetensi akhir 8,00 dengan hasil konversi 80,00, sehingga peserta diklat tersebut mengalami kenaikan nilai level kompetensi sebesar 20,00. f. Pada tahun 2014, peserta diklat di BPPK memiliki rata-rata kenaikan nilai level kompetensi sebesar 26,06. UNIT TARGET REALISASI PENJELASAN CAPAIAN BPPK 20 26,06 Pusdiklat Pengembangan SDM Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan 20 20,96 No. Nama Diklat Nilai 1. DKK Kretivitas dan Inovasi 29,4 2. DKK Motivasi dan 41,1 Pemberdayaan Periode I 3. DKK Transformational 30,8 Leadership 4. DKK Pengambilan Keputusan 14,1 dan Pemecahan Masalah 5. DKK Coaching and Mentoring -10,6 Rata-rata 20, ,67 No. Nama Diklat Nilai 1. Perencanaan dan 29,82 Penganggaran 2. Penguji Tagihan 25,64 3. PKK 30,55 Rata-rata 28,67 Pusdiklat Pajak 20 20,11 No. Nama Diklat Nilai 1. Diklat Fungsional Pemeriksa Menengah Akt I & Akt II 20,11 Rata-rata 20,11 Pusdiklat KNPK 20 25,90 No. Nama Diklat Nilai 1. DTSS Pengetahuan Lelang 27,3 (Bagi Pelaksana) 2. DTSS Penilaian Bisnis Dasar 26,0 3. DTSS Supervisor TIK DJKN Tingkat Pemula 24,30 Rata-rata 25,9 Pusdiklat Bea dan 20 31,22 No. Nama Diklat Nilai Cukai 1. DTSS Teknik Pemeriksaan 37,10 2. DTSS Pemeriksa Sarana 30,7 Pengangkut Udara 3. DTSS Intelejen Analisis 24,65 19

30 LAPORAN KINERJA BPPK TAHUN 2014 UNIT TARGET REALISASI PENJELASAN CAPAIAN Pusdiklat Keuangan Umum 4. DTU Pemeliharaan dan 31,18 Penggunaan Senjata Dinas DJBC 5. DTSS Penggunaan Pemindai 25,94 Kabin dan Kargo Akt I 6. DTSS LI Contact Center 40,07 Rata-rata 31, ,00 No. Nama Diklat Nilai 1. Diklat Evaluasi Diklat 17,18 2. Diklat Penyusunan Risalah 19,10 Sengketa Banding dan Berita Acara Sidang Angkatan II 3. Diklat Tata Naskah Dinas 32,73 Angkatan II Rata-rata 23,00 Dari 21 diklat, terdapat 1 diklat yang memiliki penurunan nilai kompetensi sebesar 10,6 yaitu Diklat Kompetensi Khas Coaching and Mentoring. Penurunan tersebut dikarenakan DKK Coaching dan Mentoring adalah diklat soft competency, yang dampak terhadap pekerjaan yang bisa dinilai biasanya baru dapat diukur setelah periode waktu yang cukup lama. Dengan periode penilaian yang dimulai sejak 3 bulan setelah diklat, dampak dari diklat belum terlihat secara positif. Hal yang mendukung tercapainya target atas IKU tersebut adalah a. Program Diklat yang dinilai yang dinilai berupa diklat yang bersifat hard competency. Diklat yang bersifat hard competency dapat diukur perubahan kompetensinya secara mudah dan cepat sehingga program tersebut mendukung dalam penyelesaian pekerjaan. b. Penempatan atau pemanfaatan setelah diklat yang sesuai dengan program diklat yang diikuti. Kendala yang dihadapi dan langkah-langkah yang telah dilakukan a. Daftar nama peserta diklat diterima terlalu dekat dengan pelaksanaan diklat sehingga mengakibatkan tidak adanya waktu untuk melakukan survei pada tahap pre-assessment. b. Pengembalian isian kuesioner baik untuk alumni maupun rekan dan atasan kurang optimal. c. Penilaian dari atasan dan rekan kerja kurang obyektif, sehingga perlu disampaikan dalam kuesioner bahwa atasan/rekan member penilaian sesuai kondisi riil yang ada d. Belum adanya pemisahan tools pengukuran dan target antara program diklat hard competency dan soft competency. 20

31 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA e. Belum adanya standardisasi pelaksanaan kegiatan dalam bentuk pedoman/produk hukum. Langkah-langkah yang dilaksanakan untuk mengatasi kendala tersebut adalah sebagai berikut. a. BPPK secara aktif melakukan koordinasi dengan Unit Eselon I untuk meminta nama peserta baik secara formal maupun informal. b. BPPK melakukan pengambilan data secara langsung mendatangi kantor-kantor para pegawai yang menjadi responden. c. Kuesioner dilengkapi dengan petunjuk pengisian kuesioner yang berisi bahwa atasan /rekan kerja diharapkan memberikan penilaian sesuai kondisi riil yang ada. d. Melampiri kuesioner post-assessment dengan nilai pre-assessment supaya responden dapat menggunakan sebagai dasar perbandingan penilaian peningkatan kompetensi e. Menentukan kriteria/pedoman penghitungan Nilai Peningkatan Kompetensi SDM agar semua Pusdiklat menggunakan tools yang sama. Kaitan pencapaian target IKU Nilai Peningkatan Kompetensi SDM Tahun 2014 dengan sasaran dalam Renstra Kementerian Keuangan tahun yaitu mendukung ketercapaian sasaran strategis pembelajaran dan pertumbuhan dalam menunjang pencapaian tujuan strategi enam tema pokok. Dengan tercapainya target Nilai Penilaian Kompetensi SDM maka dapat mengindikasikan baiknya koordinasi antara BPPK dengan unit Eselon I di Kementerian Keuangan untuk mewujudkan SDM Kementerian Keuangan yang berintegritas dan berkompetensi tinggi. PP.2 Lulusan Pendidikan Dan Pelatihan Berkualitas Tinggi Sesuai Dengan Kebutuhan Lulusan pendidikan dan pelatihan berkualitas tinggi sesuai kebutuhan adalah lulusan diklat yang mampu mengaplikasikan dengan baik hasil pembelajaran dalam diklat sesuai dengan kebutuhan organisasi. IKU untuk sasaran strategis ini adalah Persentase Lulusan Diklat dari Kementerian Keuangan dengan Predikat Minimal Baik. 2.a (N) Persentase Lulusan Diklat dari Kementerian Keuangan dengan Predikat Minimal Baik IKU ini bertujuan untuk mengukur kualitas proses pembelajaran selama diklat yang diselenggarakan oleh BPPK dalam rangka memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan atas SDM yang kompeten. IKU ini bermanfaat dalam memberikan umpan balik kepada BPPK dalam memperbaiki proses pembelajaran pada setiap lini. Pada tahun 2014, dari lulusan diklat di BPPK, sebanyak peserta lulus dengan predikat minimal baik atau 95,28% peserta diklat yang lulus ujian memiliki nilai diatas 76. Formula = Jumlah peserta diklat yang lulus ujian dengan predikat minimal baik Jumlah peserta diklat yang lulus ujian x 100% 21

32 LAPORAN KINERJA BPPK TAHUN 2014 Lulusan diklat yang dimaukkan ke dalam perhitungan IKU ini adalah diklat-diklat yang mensyaratkan hasil ujian sebagai syarat kelulusan. Lulusan dengan nilai ujian minimal 76 pada evaluasi pertama akan masuk ke dalam perhitungan IKU sebagai peserta diklat yang lulus ujian dengan predikat minimal baik. Peserta dengan predikat minimal baik tersebut akan diperbandingkan dengan pembagi berupa jumlah peserta diklat yang lulus ujian dan akan menjadi capaian IKU final setelah dikali dengan 100%. Dalam pelaksanaan evaluasi hasil belajar peserta, Pusdiklat serta Balai Diklat Keuangan menggunakan panduan berupa pedoman nomor PER 1/PP/2012 tentang Pedoman Evaluasi dan Rekomendasi Diklat di Lingkungan Kementerian Keuangan. Adapun faktorfaktor pendukung dalam pencapaian IKU adalah sebagai berikut. 1. Proses pembelajaran bagi peserta telah berjalan optimal sesuai desain kurikulum yang dibuat. 2. Peserta yang dikirimkan unit pengguna sesuai dengan kualifikasi minimal peserta diklat tertentu. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaian IKU adalah pada diklat-diklat heterogen (diklat dengan peserta dari berbagai unit Eselon I), memiliki gap kompetensi awal yang berbeda. Rencana aksi BPPK untuk tahun 2015 adalah meningkatkan koordinasi dengan Unit Pengguna dalam hal permintaan peserta diklat, baik secara formal maupun informal agar diperoleh peserta diklat yang sesuai dengan syarat peserta diklat yang telah ditentukan. Persentase Lulusan Diklat dari Kemenkeu dengan Predikat Minimal Baik merupakan IKU pengukurannya selalu dilaksanakan pada tahun Adapun capaian selama lima tahun adalah sebagai berikut TAHUN Persentase Lulusan Diklat dari Kementerian Keuangan dengan Predikat Minimal Baik 85,52% 88,90% 85,78% 87,33% 95,28% PP.3 Perencanaan dan Perumusan Kebijakan yang Berkualitas Tinggi Perencanaan dan perumusan kebijakan yang berkualitas tinggi adalah perencanaan dan perumusan kebijakan pendidikan dan pelatihan pegawai Kementerian Keuangan untuk meningkatkan kompetensi pegawai dalam rangka memenuhi kebutuhan kompetensi pegawai yang dipersyaratkan oleh Kementerian Keuangan. Sasaran strategis ini memiliki dua IKU, yaitu Persentase Penyelesaian Pelembagaan STAN serta Persentase Penyelesaian Kajian Program Pengembangan Talent Kementerian Keuangan. 3.a N Persentase Penyelesaian Pelembagaan STAN IKU ini bertujuan untuk mengukur progress pengembangan STAN sebagai lembaga pendidikan yang lebih berkelas dunia dengan mendidik putra-putri terbaik bangsa. Unit in Charge untuk IKU ini adalah STAN dan Sekretariat Badan. Pelembagaan STAN adalah 22

33 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA penataan kelembagaan STAN sesuai dengan arah dan kebijakan Menteri Keuangan. Batasan mengenai penyelesaian pelembagaan STAN adalah penyampaian usulan mengenai penataan kelembagaan STAN yang meliputi aspek penetapan legal formal dan pengembangan proses bisnis perguruan tinggi. Pada IKU ini, penilaian berdasarkan pada leveling penyelesaian sebagai berikut. - IKU dinilai 100% apabila usulan penataan kelembagaan disetujui dengan perbaikan minor. - IKU dinilai 80% apabila usulan penataan kelembagaan diterima dengan pembahasan rutin. - IKU dinilai 60% apabila usulan penataan kelembagaan diterima tetapi masih menunggu pembahasan. Pada tahun 2014, capaian untuk IKU ini adalah 100%, dengan rincian sebagai berikut. - Pada tanggal 12 September 2014, telah dikeluarkan surat dari Dirjen Dikti Nomor 781/MPK.E/KL/2014 ke Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan yang berisi: Persetujuan Pendirian Politeknik Keuangan Negara STAN dengan 10 Program Studi Sementara PP tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi oleh Kementerian Lain belum terbit, maka PKN-STAN berada di bawah Kemendikbud dengan pengelolaan teknis di bawah Kemenkeu - Telah disusun usulan mengenai penataan kelembagaan STAN dan telah disampaikan kepada Menteri Keuangan pada Kendala yang dihadapi dalam Pelembagaan STAN adalah menunggu ditetapkannya PP mengenai Penyelenggaraan Pendidikan Tingga yang Dikelola oleh Kementerian/Lembaga Lain yang diestimasikan akan terbit pada Mei Adapun arahan rencana aksi untuk tahun 2015 adalah baik koordinasi eksternal lebih lanjut dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, maupun koordinasi internal dengan Menteri Keuangan/Wakil Menteri Keuangan, serta Biro Organta. Selain itu BPPK juga akan menyusun/menyelesaikan pemenuhan perangkat lainnya (dosen, statute, dll) 3.b N Persentase Penyelesaian Kajian Program Pengembangan Talent Kemenkeu IKU ini bertujuan untuk mengukur progress perumusan Standar Kompetensi untuk Kebutuhan Pengembangan Talent Kemenkeu. Unit in Charge untuk IKU ini adalah Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia. Standar Kompetensi untuk Kebutuhan Pengembangan Talent Kemenkeu adalah rumusan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan talent Kemenkeu. Batasan penyelesaian IKU ini adalah penyampaian usulan mengenai Standar Kompetensi untuk Kebutuhan Pengembangan Talent Kemenkeu, kepada Sekretariat Jenderal. Pada IKU ini, penilaian berdasarkan pada leveling penyelesaian sebagai berikut. - IKU dinilai 100% apabila usulan disetujui dengan perbaikan minor. 23

34 LAPORAN KINERJA BPPK TAHUN IKU dinilai 80% apabila usulan diterima dengan pembahasan rutin. - IKU dinilai 60% apabila usulan diterima tetapi masih menunggu pembahasan. Talent Management adalah suatu proses manajemen SDM dalam mengelola karyawan potensial (key talent) yang memegang peran kunci (key position) bagi keberhasilan organisasi untuk menjamin kinerja dan kesinambungan organisasi di masa yang akan datang. Manajemen talenta menjadi penting karena dilatarbelakangi oleh putting the right man on the right position pada organisasi. Manajemen talenta dapat menjadi dasar dari Kementerian Keuangan yang lebih baik. Adapun proses talent management yang diusulkan secara garis besar memiliki tahapan sebagai berikut. 1. Talent Needs Analysis, menentukan critical position yang direncanakan akan diisi oleh talent terpilih (projected vacant critical position) 2. Talent Identification, melaksanakan seleksi calon talent dan penetapan talent melalui forum pimpinan 3. Talent Development, melaksanakan pendataan talent, persiapan serta pembekalan mentor, serta menyusun Individual Development Plan. Adapun Individual Development Plan terdiri dari prose mentoring, training development serta nontraining development. 4. Talent Retention, merupakan tahap pembahasan yang akan dibahas lebih lanjut mengenai benefits atau privilege yang akan didapatkan oleh talent dan mentor. 5. Evaluation, merupakan tahap terakhir dimana talent dinilai hasil dari pengembangan kemampuannya. Tahap ini juga melakukan evaluasi terhadap mentor maupun proses talent management secara keseluruhan. Dalam pelaksanaan talent management, Biro SDM Sekretariat Jenderal berhubungan erat dengan Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia.. Pusdiklat PSDM berperan aktif dalam proses talent development, terutama dalam proses pelatihan baik untuk mentor maupun kepada talent. Pada tahun 2015, BPPK akan melaksanakan pelatihan pengembangan talent. PP.4 Program yang Akomodatif Program yang akomodatif adalah program pendidikan dan pelatihan yang didesain sesuai dengan kebutuhan Kementerian Keuangan dan selalu dikembangkan berdasarkan hasil kebutuhan diklat serta evaluasi hasil diklat. Sasaran strategis ini memiliki dua IKU, yaitu IKU Persentase Program Diklat yang Mendapatkan Nilai Validasi Minimal B serta IKU Persentase Jam Pelatihan Pegawai terhadap Jam Kerja Kemenkeu. 4.a N Persentase Program Diklat yang Mendapatkan Nilai Validasi Minimal B IKU ini bertujuan untuk mengukur kualitas diklat yang akan diselenggarakan. Kualitas suatu diklat dapat dilihat dari tingkat efektivitas pembelajaran dalam memenuhi kebutuhan peserta didik dalam menutup kesenjangan kompetensi tertentu. IKU ini bermanfaat untuk menjadi dasar dalam capacity building bagi SDM perancang diklat maupun dasar perbaikan 24

35 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA sistem dan mekanisme perancangan diklat di BPPK. Unit in Charge IKU ini adalah seluruh Pusdiklat. Formula = Jumlah Program Diklat yang Mendapat Nilai Validasi Minimal B Jumlah Program Diklat yang Divalidasi x 100% Pelaksanaan validasi program diklat di BPPK berpedoman pada peraturan nomor PER-006/PP/2011 tentang Pedoman Validasi Program Pendidikan dan Pelatihan di Lingkungan Kementerian Keuangan. Proses validasi melibatkan seluruh Pusdiklat beserta Sekretariat BPPK sebagai coordinator. Proses validasi dimulai dengan pengajuan program yang hendak divalidasi oleh pemilik Unit Pengusul Validasi (Pusdiklat). Unit Pengusul Validasi melampirkan dokumen yang dibutuhkan dalam proses validasi. Tim Validasi Program Diklat akan melakukan penilaian terhadap program diklat yang diajukan. Program diklat akan diberi nilai A, B, atau C sesuai dengan criteria penilaian yang ditetapkan. Program diklat yang dapat dilaksanakan adalah program diklat dengan nilai validasi A atau B. Pada tahun 2014, terdapat 79 program diklat yang diajukan untuk divalidasi. Setelah melalui proses penilaian, seluruh program tersebut mendapatkan nilai A, sehingga capaian untuk IKU ini adalah 100%. Program-program diklat yang divalidasi adalah sebagai berikut. PEMILIK PROGRAM Pusdiklat Keuangan Umum NAMA PROGRAM DIKLAT 1. Diklat Ekonometrika- Tingkat Dasar 2. Diklat Ekonometrika-Tingkat Lanjutan (Eksplorasi Data Susenas) 3. Diklat Kebijakan Publik Tk Lanjutan Cost Benefit Analysis 4. Diklat Service Level Agreement Kediklatan (BDK) 5. Diklat Finansial Modeling Tingkat Dasar 6. Diklat Human Capital Management and Organizational Development 7. Diklat Project Management 8. Diklat Pengawasan 9. iklat Anti Money Laundering & Asset Tracing Tk Lanjutan 10. Diklat Audit TIK-Tingkat Lanjutan: Audit Manajemen Operasional Perkantoran 11. Diklat Audit untuk Non PFA 12. Diklat Penyusunan Laporan yang Efektif 13. Diklat Legal Drafting (DJA) 14. Diklat Pengelolaan Kinerja 15. Diklat Call Center 16. Diklat Protokoler 17. Diklat Calon Widyaiswara 18. Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Madya 19. Debt Management Financial Analysis System (DMFAS) Debt Statistical 20. Diklat Curriculum Design 21. Diklat Kehumasan 22. Diklat Kewajiban Kontijensi 23. Diklat Manajemen Rapat Pimpinan 25

36 LAPORAN KINERJA BPPK TAHUN 2014 PEMILIK PROGRAM NAMA PROGRAM DIKLAT 24. Diklat Diplomasi Ekonomi 25. Diklat Manajemen Risiko Kelas Manajerial 26. Diklat Training of Trainers Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan 1. Diklat Budget Reviewer Training 2. Diklat Penganggaran PHLN 3. Penyegaran Bendahara Penerimaan DJKN 4. Penyegaran PNBP DJKN 5. Diklat Perencanaan Penganggaran 6. DTSS Perencanaan Kas 7. DTSS RBA dan BLU 8. DTSS Review RKAKL 9. DTU Pembinaan Karakter 10. Diklat Bendahara Dana Kapitasi JKN Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia 1. Diklat Kompetensi Khas Interpersonal Skill For Profesional Leaders 2. Diklat Kompetensi Khas Coaching dan Mentoring 3. Diklat Pim IV khusus Pajak Pusdiklat Bea dan Cukai 1. DTSS Penyidik Kepabeanan dan Cukai 2. DTSS Intelijen Taktis 3. DTSS Intelijen Analis 4. DTSS Kepatuhan Internal 5. DTU Pemeliharaan dan Penggunaan Senjata DJBC 6. Workshop Crude Palm Oil 7. Workshop Service Level Agreement for Customs Officer Pusdiklat Pajak 1. DTSS Ekstensifikasi 2. DTSS Manajemen Penagihan 3. DTSS Pemeriksaan Bukti Permulaan 4. DTSS Penggalian Potensi Pajak 5. DTSS Tindak Pidana Perpajakan 6. DTSD Pajak I Administrasi Perpajakan 7. DTSD Pajak I Akuntansi Pemerintahan 8. DTSD Pajak I Umum 9. DTSD Pajak II Akuntansi 10. DTSD Pajak II Non Akuntansi 11. DTSS Eksekutif Pemeriksaan 12. DTSS OC Pajak 13. DTSS Penelaah Keberatan 14. DTSS Penyegaran Juru Sita Pajak 15. DTSS Teknik Pengamatan 16. DTU Orientasi Pegawai Pajak 26

37 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMILIK PROGRAM Pusdiklat Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan NAMA PROGRAM DIKLAT 1. DTSS Teknik Peramalan Keuangan 2. DTSS Pengelolaan Piutang Negara dan Piutang Daerah 3. DTSS Pejabat Lelang 4. DTSS Penilaian Minyak dan Gas Bumi 5. DTSS Supervisor Teknologi Informasi dan Komunikasi DJKN Tingkat Pemula 6. DTSS Penilaian Batu Bara 7. DTSS Penilaian Sumber Daya Hutan 8. DTSS Studi Kelayakan Bisnis Properti 9. DTSS Penilaian Bisnis Dasar 10. DTSS Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Tingkat Pemula 11. DTSS Legal Review 12. DTSS Pajak Daerah dan Retribusi Daerah 13. Penyegaran Pejabat Lelang 14. Penyegaran Pelaksanaan Rekonsiliasi BMN bagi Pengelola Barang 15. DTSS Penatausahaan BMN Bagi Pengguna Barang 16. DTSS Perencanaan Kebutuhan BMN Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan IKU adalah sebagai berikut. a. Usulan program diklat yang disampaikan beberapa Pusdiklat melampaui deadline yang sudah ditetapkan sehingga pelaksanaan validasi menjadi tidak sesuai dengan rencana timeline kegiatan yang sudah dibuat; b. Terdapat beberapa permasalahan yang muncul dalam proses validasi yang belum dapat diakomodir di pedoman validasi sehingga mengakibatkan munculnya kesepakatan disetiap proses pelaksanaan (penyempurnaan pedoman sedang dalam proses). Rencana aksi untuk pelaksanaan validasi di masa yang akan datang adalah sebagai berikut. a. Penyempurnaan dalam timeline proses pelaksanaan validasi. b. Hasil kesepakatan yang muncul selama proses pelaksanaan validasi sudah dituangkan dalam konsep pedoman validasi yang disempurnakan, saat ini masih dalam proses pembahasan dengan tim penyempurnaan validasi yang melibatkan perwakilan seluruh Pusdiklat. Pada tahun 2013, terdapat IKU Persentase Program Diklat yang Memenuhi Validitas Minimal B dengan capaian 98,43%. Capaian pada tahun 2014 mengalami peningkatan dengan capaian sebesar 100%. 27

38 LAPORAN KINERJA BPPK TAHUN ,b N Persentase Jam Pelatihan Pegawai terhadap Jam Kerja Kemenkeu IKU ini bertujuan untuk mengukur tingkat komitmen Kementerian Keuangan untuk mengembangkan kompetensi SDM-nya melalui pendidikan dan pelatihan. IKU ini bermanfaat dalam memberikan feedback kepada BPPK dalam memperbaiki proses perencanaan kegiatan diklat. Unit in Charge untuk IKU ini adalah seluruh Pusdiklat dan seluruh Balai Diklat Keuangan. Formula = Total Jam Pelatihan yang Diikuti SDM Kementerian Keuangan Potential Trainees x jam x 100% Potential Trainees tahun 2014 adalah pegawai. Jam pelatihan adalah seluruh jam pelatihan yang diikuti oleh SDM Kementerian Keuangan dari diklat atau seluruh kegiatan pelatihan yang dibiayai oleh DIPA Kementerian Keuangan, selain pendidikan/program pascasarjana, diploma, ujian dinas, ujian penyesuaian kenaikan pangkat dan sertifikasi jam merupakan jam kerja pegawai Kementerian Keuangan sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan nomor 71/KMK.01/1996 tentang Hari dan Jam Kerja di Lingkungan Kementerian Keuangan. Polarisasi IKU ini akan stabilize pada target 5%, yang setara dengan 75 jam pelatihan dalam setahun. Apabila suatu unit belum menargetkan 5%, maka polarisasi IKU ini adalah maximize. Pada tahun 2014, secara keseluruhan BPPK telah menyelenggarakan diklat sebanyak jamlator. Jamlator adalah hasil kali dari jam pelatihan dengan jumlah peserta diklat. Realisasi dari IKU ini adalah 3,3135% dengan indeks capaian sebesar 132,76%. Pada tahun 2014, dilakukan addendum atas target jamlator dari 3,3% menjadi 2,4958%. Addendum dipandang perlu karena adanya pemotongan anggaran pada pertengahan tahun 2014 berdampak langsung pada anggaran Pusdiklat/Balai Diklat Keuangan dalam menyelenggarakan diklat. Pada akhir triwulan III terdapat permintaan diklat dari Unit Pengguna yang harus dilaksanakan pada tahun 2014 seperti DTSD Pajak, DTU Orientasi dan In-House Training yang diminta oleh Direktorat Jenderal Pajak. Untuk dapat menyelenggarakan diklat permintaan tersebut, BPPK mengajukan dana tambahan namun target jamlator tidak dapat diubah kembali. Pada tahun 2015, BPPK akan meningkatkan koordinasi dengan Unit Pengguna dalam pemanfaatan hasil IKD sehingga pengiriman peserta diklat sesuai dengan IKD yang dilakukan. IKU Persentase Jam Pelatihan Pegawai terhadap Jam Kerja Kementerian Keuangan merupakan indikator yang telah diukur sejak tahun 2010 dengan capaian per tahun yang dapat dilihat pada tabel berikut. TAHUN Persentase Jam Pelatihan Pegawai terhadap Jam Kerja Kementerian Keuangan 3,1% 2,7808% 3,1996% 3,4951% 3,3135% 28

39 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PP.5 Proses Pembelajaran yang Kreatif dan Efektif Proses pembelajaran yang kreatif dan efektif adalah proses pembelajaran yang didesign dan dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta diklat untuk berpartisipasi aktif, memberikan ruang gerak yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta diklat. Sasaran strategis ini memiliki tiga indikator, yaitu Indeks Kepuasan Peserta Diklat atas Pengajar, Indeks Kepuasan Peserta Diklat atas Bahan Ajar, serta Indeks Kepuasan Peserta Diklat atas Metodologi Pembelajaran. Sebagai pedoman dalam pengukuran indikator-indikator tersebut, telah diterbitkan Surat Edaran nomor SE-15/MK.12/2014 tentang Mekanisme Evaluasi Penyelenggaraan dan Pengajar Diklat di Lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan. Penilaian terhadap layanan kediklatanan maupun kualitas pengajar/widyaiswara sudah dilaksanakan sejak tahun 2011, namun indikator-indikator pada tahun 2014 merupakan pengembangan sehingga dapat dinilai secara lebih terperinci terhadap pengajar, metode pembelajaran dan bahan ajar, sehingga indikator-indikator ini tidak dapat dibandingkan secara langsung dengan capaian tahun-tahun sebelumnya. 5.a N Indeks Kepuasan Peserta Diklat atas Pengajar IKU ini bertujuan untuk mengukur kualitas pengajar diklat berdasarkan persepsi peserta diklat. IKU ini bermanfaat sebagai dasar perbaikan kualitas pengajar. Pusdiklat, STAN, serta Balai Diklat Keuangan secara keseluruhan menjadi Unit in Charge yang berkontribusi secara langsung terhadap capaian IKU. IKU ini dihitung melalui penilaian dari peserta diklat melalui kuesioner yang diberikan pada akhir penyelenggaraan diklat. Peserta diklat memberikan nilai dengan skala 1-5. Kualitas pengajar yang dinilai adalah aspek penampilan pengajar dan penguasaaan materi. Penampilan mengajar meliputi kerapian dan kesopanan pakaian, kedisiplinan kehadiran, kemampuan memberikan motivasi kepada peserta diklat, kemampuan menggunakan media pembelajaran, dan kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan peserta diklat, sedangkan penguasaan materi meliputi kemampuan menyampaikan konsep/materi, kemampuan menghubungkan konsep/materi dengan praktik (pertanyaan opsional, hanya berlaku apabila dipandang perlu) serta kemampuan merespon pertanyaan. Seluruh formulir kuesioner dikumpulkan dan direkapitulasi sebagai bahan koreksi/masukan atas pengajar mata diklat. Dengan target nilai 4, pada tahun 2014 indeks kepuasan peserta diklat atas pengajar adalah 4,28, dengan indeks capaian sebesar 107,00% Adapun kendala yang dihadapi dalam pencapaian IKU ini adalah belum meratanya kemampuan mengajar dari tenaga pengajar, terutama pengajar non Widyaiswara/tenaga pengajar dari luar BPPK. Rencana aksi untuk BPPK pada tahun 2015 adalah sebagai berikut. a. Dilakukan koordinasi terutama dengan pengajar dari luar BPPK mengenai poin yang perlu mendapat perbaikan b. Pembahasan hasil evaluasi pengajar pada rapat kelulusan & rapat tindak lanjut rekomendasi untuk mempertahankan capaian 29

40 LAPORAN KINERJA BPPK TAHUN b N Indeks Kepuasan Peserta Diklat atas Bahan Ajar IKU ini bertujuan untuk mengukur kualitas bahan ajar diklat berdasarkan persepsi peserta diklat dan bermanfaat sebagai dasar perbaikan kualitas bahan ajar. STAN, seluruh Pusdiklat dan seluruh Balai Diklat Keuangan. IKU ini dihitung melalui penilaian dari peserta diklat melalui kuesioner yang diberikan pada akhir penyelenggaraan diklat. Peserta diklat memberikan nilai dengan skala 1-5. Yang dimaksud dengan bahan ajar adalah modul, buku teks, bahan tayang, lembar kerja siswa, maupun bahan ajar lain yang diterima oleh peserta diklat. Penilaian meliputi kualitas bahan ajar dalam membantu proses pembelajaran peserta diklat, kesesuaian bahan ajar dengan kurikulum yang digunakan, kesesuaian materi pembelajaran dengan keadaan terkini, serta keadaan bahan ajar yang disajikan (layout, cetakan, dan kelayakan. Seluruh formulir kuesioner dikumpulkan dan direkapitulasi sebagai bahan koreksi/masukan atas bahan ajar pada suatu mata diklat. Dengan target nilai 4, pada tahun 2014 indeks kepuasan peserta diklat atas pengajar adalah 4,22, dengan indeks capaian sebesar 105,50%. Rencana aksi untuk BPPK pada tahun 2015 adalah sebagai berikut. a. Menyempurnakan kualitas bahan ajar. b. Mengirim softcopy bahan ajar kepada para peserta diklat. Hal ini sudah dilakukan namun baru terbatas pada diklat di Pusdiklat KU. 5.c N Indeks Kepuasan Peserta Diklat atas Metodologi Pembelajaran IKU ini bertujuan untuk mengukur kualitas metodologi pembelajaran berdasarkan persepsi peserta diklat dan bermanfaat sebagai dasar perbaikan metode pembelajaran. STAN, seluruh Pusdiklat dan seluruh Balai Diklat Keuangan. IKU ini dihitung melalui penilaian dari peserta diklat melalui kuesioner yang diberikan pada akhir penyelenggaraan diklat. Peserta diklat memberikan nilai dengan skala 1-5. Penilaian dilakukan terhadap metode pembelajaran yang digunakan dalam pengajar diklat dalam proses pembelajaran. Penilaian meliputi kesesuaian metode pembelajaran. Kemampuan pengajar dalam mengelola waktu pembelajaran, serta sistematika penyampaian materi pembelajaran. Seluruh formulir kuesioner dikumpulkan dan direkapitulasi sebagai bahan koreksi/masukan atas metode pembelajaran yang digunakan oleh pengajar pada suatu mata diklat. Dengan target nilai 4, pada tahun 2014 indeks kepuasan peserta diklat atas pengajar adalah 4,22, dengan indeks capaian sebesar 105,50% Adapun rencana aksi untuk tahun 2015 adalah pengembangan metode pembelajaran untuk diklat di lingkungan BPPK, antara lain metode blended learning dan belajar mandiri. PP.6 Evaluasi Hasil Belajar Valid Evaluasi hasil belajar yang valid adalah evaluasi yang mampu menggambarkan tingkat keberhasilan pembelajaran atau serapan materi pembelajaran, serta diambil dari bahan yang sesuai dengan kurikulum. IKU pada sasaran strategis ini adalah Tingkat Validitas Materi Evaluasi Belajar 30

41 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 6.a N Tingkat Validitas Materi Evaluasi Belajar IKU ini bertujuan untuk mengukur tingkat validitas evaluasi pembelajaran diklat melalui pemberian jaminan validitas materi evaluasi belajar yang diujikan, sehingga diyakini dapat mengukur pencapaian tujuan pembelajaran setiap mata pelajaran dengan obyektif. Unit in Charge untuk IKU ini adalah seluruh Pusdiklat dan STAN. Formula = Jumlah Materi Evaluasi Belajar Valid Jumlah Materi Evaluasi Belajar x 100% Materi evaluasi belajar valid adalah naskah soal ujian atau bentuk lainnya yang dinyatakan layak untuk digunakan dalam menilai keberhasilan pembelajaran atau serapan materi pembelajaran, baik melalui ujian diklat, ujian komprehensif, atau metode evaluasi belajar lainnya. Proses validasi dilakukan oleh validator soal yang dapat terdiri dari Widyaiswara, pejabat, pegawai BPPK dan/atau pihak di luar BPPK yang memiliki kompetensi sesuai dengan soal ujian yang akan divalidasi. Metode validasi yang digunakan dalam memvalidasi soal adalah metode validasi kualitatif dengan teknik panel. Terdapat tiga aspek yang diukur. a. Aspek materi Soal yang disusun harus sesuai dengan indikator pembelajaran Soal mencakup materi pembelajaran yang relevan b. Aspek konstruksi Kalimat soal tidak menimbulkan multitafsir Soal yang disusun tidak mengarahkan kepada jawaban soal Soal yang disusun tidak bergantung pada jawaban soal yang lainnya Kalimat soal tidak bersifat negatif ganda c. Aspek bahasa Kalimat soal menggunakan kaidah bahasa yang baku Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/local dan tabu Tidak mengandung unsur Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA) Validator soal dapat menambahkan kriteria pada tiap aspek sesuai dengan kebutuhan. Pada tahun 2014, realisasi IKU ini adalah 100% dengan indeks capaian 105,26%. Dari paket soal yang divalidasi, seluruhnya telah dinyatakan valid. Kendala yang dihadapi dalam pencapaian IKU ini adalah belum adanya acuan yang baku untuk pelaksanaan validasi materi evaluasi belajar. Rencana aksi BPPK untuk tahun 2015 adalah menetapkan konsep Pedoman Validasi Soal di lingkungan BPPK. IKU Tingkat Validitas Materi Evaluasi Belajar sudah diukur sejak tahun 2011, dengan rincian capaian per tahun sebagai berikut. 31

42 LAPORAN KINERJA BPPK TAHUN 2014 TAHUN Tingkat Validitas Materi Evaluasi Belajar 96,39% 98,53% 98,62% 100% PP.7 Evaluasi Kebijakan yang Komprehensif Evaluasi kebijakan yang komprehensif menggunakan teknik evaluasi yang menggabungkan faktor kuantitatif dan kualitatif untuk mendapatkan hasil evaluasi yang lebih obyektif. Sasaran strategis ini memiliki IKU Persentase Program Diklat yang Berkontribusi terhadap Peningkatan Kompetensi 7.a N Persentase Program Diklat yang Berkontribusi terhadap Peningkatan Kompetensi IKU ini bertujuan untuk mengukur efektivitas diklat yang didesain dan diselenggarakan oleh BPPK untuk meningkatkan kompetensi SDM Kementerian Keuangan. Unit in Charge untuk IKU ini adalah seluruh Pusdiklat. Formula = Jumlah Program Pendidikan dan Pelatihan yang Berkontribusi pada Peningkatan Kompetensi Jumlah Program Pendidikan dan Pelatihan yang Diukur Kontribusinya x 100% Program yang pendidikan dan pelatihan keuangan yang berkontribusi pada peningkatan kompetensi adalah program pendidikan dan pelatihan untuk Kementerian Keuangan yang dinilai memberikan kontribusi terhadap peningkatan kompetensi pegawai setelah mengikuti program. Data diperoleh melalui evaluasi pasca diklat (epasdik) terhadap program-program diklat yang dirancang dan diselenggarakan oleh Pusdiklat. Proses epasdik dimulai dengan melakukan sampling atas program diklat yang akan di-epasdik-kan, terutama program diklat di triwulan I dan triwulan II pada tahun berjalan, serta menentukan responden dari alumni peserta diklat tersebut. Responden yang datanya digunakan untuk pengukuran kontribusi diklat adalah alumni diklat yang ditempatkan sesuai dengan diklat yang diikuti pada saat pelaksanaan evaluasi. Pengukuran Kompetensi difokuskan pada munculnya perilaku yang sesuai dengan tujuan kurikulum diklat yang dievaluasi. Perilaku tersebut dapat dirinci ke dalam bentuk perilaku yang mencerminkan aspek pengetahuan, keterampilan, dan/atau sikap. Dasar suatu diklat dinyatakan berkontribusi pada peningkatan kompetensi adalah persentase responden yang menyatakan minimal setuju 75%. Kontribusi diukur dengan berdasarkan pendapat responden. Pada tahun 2014, terdapat 41 diklat yang dinilai kontribusinya terhadap peningkatan kompetensi. 32

43 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMILIK PROGRAM DIKLAT Pusdiklat Keuangan Umum Pusdiklat Bea dan Cukai Pusdiklat Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan Negara Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pusdiklat Pajak NAMA PROGRAM DIKLAT Diklat Manajemen Penyelenggaraan Diklat AKSI UKI Angkatan I Diklat TABK Tingkat Dasar Diklat Financial Modeling Tk. Dasar Diklat Ms Word & Powerpoint Lanjutan Diklat Legal Drafting Diklat Kebijakan Publik Lanjutan (CBA) Diklat Pemeriksaan Pelanggaran Disiplin DTU Pemeliharaan dan Penggunaan Senjata DJBC DTSS Intelijen Analisis DTSS Layanan Informasi DTSS Pemeriksaan Sarana Pengangkut Udara DTSS Penggunaan Pemindai Kabin dan Kargo DTSS Teknik Pemeriksaan DTSS Pengetahuan Lelang Bagi Pelaksana DTSS Pengurusan Piutang Negara Bagi Pejabat Struktural DTSS Penilaian Bisnis Dasar DTSS Studi Kelayan Bisnis Properti DTSS Supervisor TIK DJKN Tingkat Pemula DTSS Legal Review Diklat Perencanaan dan Penganggaran Diklat Pengelolaan RKA-KL Diklat Manajemen ULP DKK Coaching & Mentoring DKK Motivasi & Pemberdayaan DTSS Penggalian Potensi DTSS Penelaah Keberatan DTSS Manajemen Penagihan Diklat Fungsional Pemeriksa Menengah DTSS Teknik Pengamatan DTSS Tindak Pidana Perpajakan DTSS Pemeriksaan atas Bukti Permulaan Diklat Fungsional Pemeriksa Dasar DTSS Manajemen Pelayanan DTSS Account Representative Dasar DTSS Manajemen Data dan Informasi DTSS Manajemen Keberatan dan Banding DTSS Tax Treaty DTSS Transfer Pricing DTSS Operator Console Pajak DTSS Juru Sita Pajak Berdasarkan pendapat responden, seluruh diklat diatas berkontribusi positif terhadap peningkatan kompetensi. Capaian IKU ini tahun 2014 adalah 100%, atau sesuai dengan target yaitu 100% persen Pencapaian IKU ini didukung oleh penempatan pegawai setelah diklat yang sesuai dengan materi diklat yang diajarkan sehingga dapat diukur peningkatan kompetensinya. 33

44 LAPORAN KINERJA BPPK TAHUN 2014 Pelaksanaan IKU ini masih terdapat kekurangan, antara lain jumlah program diklat dievaluasi yang masih terbatas, dan pengamatan alumni diklat yang masih melalui kuesioner. Adapun rencana aksi untuk kegiatan ini adalah menambah jumlah program diklat di evaluasi pasca diklat, serta melakukan pengamatan secara langsung terhadap pemanfaatan kompetensi diklat oleh alumni diklat. PP.8 SDM yang Kompeten, Kreatif dan Memiliki Perilaku yang Tepat SDM yang kompeten, kreatif dan memiliki perilaku yang tepat adalah tenaga pendidik dan kependidikan BPPK yang memiliki nilai kompetensi sama atau di atas Standar Kompetensi Jabatan BPPK, baik hard maupun soft competencies, memiliki daya kreasi yang kontekstual dengan bidang kerja masing-masing, serta memiliki pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang selaras dengan bidang dan unit kerjanya dalam koridor kode etik pegawai BPPK. IKU untuk sasaran strategis ini adalah Persentase Pejabat yang Memenuhi Standar Kompetensi Jabatan. 8.a CP Persentase Pejabat yang Memenuhi Standar Kompetensi Jabatan IKU ini bertujuan untuk mengukur upaya BPPK dalam menempatkan pejabat sesuai kompetensinya dalam rangka meningkatkan kualitas layanan diklat dan pencapaian tujuan organisasi lainnya. IKU ini bermanfaat untuk mengkoordinasikan kebutuhan pengembangan SDM BPPK dengan Sekretariat Badan melalui penempatan pejabat yang kompeten. Unit in Charge untuk IKU ini adalah seluruh unit di BPPK. Formula = Jumlah Pejabat yang Memenuhi Standar Kompetensi Jabatan Jumlah Pejabat x 100% Pada tahun dari 175 pejabat telah memenuhi standar kompetensi jabatannya, dengan realisasi sebesar 97%. Rinciannya adalah sebagai berikut. No Eselon Pejabat Persentase Jml yang Terisi Mengikuti assessment Memenuhi SKJ (%) 1 II ,00% 2 III % 3 IV % Jumlah % Kepada pejabat terkait telah dilakukan reassessment. Apabila dari hasil reassessment masih belum memenuhi nilai minimal job person match, makan akan dilanjutkan prioritas treatment kepada yang bersangkutan dengan berfokus pada kompetensi yang dinilai kurang/sangat kurang. IKU ini telah diukur sejak tahun 2010, dengan rekapitulasi capaian sebagai berikut. 34

45 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN Persentase Pejabat yang Memenuhi Standar Kompetensi Jabatan 82,27% 88,06% 94,12% 95,51% 97% PP.9 Organisasi yang Efisien, Efektif, dan Memiliki Budaya yang Tepat Organisasi yang efisien, efektif dan memiliki budaya yang tepat adalah organisasi BPPK yang mampu mengelola segenap sumber daya yang dimiliki secara tepat guna dan berhasil guna serta menumbuhkembangkan budaya kerja yang kondusif sesuai nilai-nilai Kementerian Keuangan untuk memastikan seluruh proses bisnis berjalan sesuai rencana. IKU untuk sasaran strategis ini adalah Indeks Kesehatan Organisasi. 9.a CP Indeks Kesehatan Organisasi Indeks kesehatan organisasi atau organization health index (OHI) adalah indeks yang mengukur efektivitas operasional organisasi yang memberikan umpan balik bagi perbaikan organisasi. Elemen yang diukur pada indeks ini adalah: Tujuan, Akuntabilitas, Koordinasi & Kendali, Orientasi, Eksternal, Kepemimpinan, Inovasi & Pembelajaran, Kemampuan, Motivasi, Budaya & Iklim. Pengukuran dilakukan dengan metode survei kepada Pegawai Kementerian Keuangan Survei ini dilaksanakan pada tanggal 3 19 November 2014 dan dikoordinasikan oleh Biro Organta, Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan. Indeks ini menggunakan skala Survei ini diikuti oleh 691 pegawai BPPK, dengan responden akhir sebanyak 647 pegawai karena terdapat 44 orang pegawai yang tidak memenuhi skor minimum konsisten jawaban. Berdasarkan indeks survei MOFIN, indeks kesehatan organisasi BPPK secara keseluruhan pada akhir tahun 2014 adalah 77. Nilai ini menunjukkan bahwa 77 persen responden menyatakan BPPK telah menjalankan praktik-praktik organisasi yang mendukung kesehatan organisasinya secara keseluruhan. Walaupun pelaksanaan survei dilakukan secara online dan dapat diakses seluruh pegawai, namun jumlah keseluruhan responden masih dibawah target responden yang ditetapkan yaitu 846 pegawai. Untuk meningkatkan jumlah responden dan awareness, BPPK akan meningkatkan sosialisasi kepada seluruh pegawai BPPK tentang pelaksanaan survei indeks kesehatan organisasi. PP.10 Teknologi Informasi dan Komunikasi Tepat Guna Teknologi Informasi dan Komunikasi Tepat Guna adalah pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang tepat untuk memberikan nilai lebih bagi berjalannya proses bisnis di BPPK, baik dalam proses pembelajaran maupun proses ketatalaksanan sesuai kebutuhan organisasi secara efisien. IKU untuk sasaran strategis ini adalah Level of Service Availibility. 35

46 LAPORAN KINERJA BPPK TAHUN a N Level of Service Availibilty IKU ini bertujuan mengukur tingkat ketersediaan layanan TI untuk mendukung proses pendidikan, pelatihan dan perkantoran bagi unit-unit kerja lingkungan BPPK. Unit in Charge IKU ini adalah Sekretariat BPPK. IKU ini dinilai dengan mengukur rata-rata capaian dari empat elemen pokok teknologi informasi. Elemen tersebut adalah Server Uptime, Human Resources Readiness, Conection Availibility dan Multimedia Facilities Readiness. Pada tahun 2014, IKU ini tercapai dengan realisasi sebesar 100% dan capaian sebesar 105,26%. Tercapainya IKU ini didukung dengan adanya baiknya jaringan intranet Kementerian Keuangan yang dikoordinasikan oleh Pusintek Sekretariat Jenderal serta kompetensi tenaga teknologi informasi dan komunikasi yang dipandang memadai. Pada tahun 2015, BPPK akan meningkatkan kualitas jaringan, koneksi dan fasilitas multimedia untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi BPPK, serta terus meningkatkan kompetensi SDM terkait dengan kompetensi teknologi informasi dan komunikasi. IKU ini merupakan indikator kinerja baru, sehingga capaiannya tidak dapat dibandingkan secara langsung dengan capaian tahun sebelumnya. PP.11 Pengelolaan Keuangan dan Aset yang Optimal dan Akuntabel Pengelolaan keuangan dan aset yang optimal dan akuntabel adalah pengelolaan keuangan dan aset secara tepat yang memenuhi prinsip-prinsip 3E (Ekonomis, Efisiensi dan Efektivitas) sehingga dapat memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan perkantoran serta mendukung berjalannya seluruh tata kelola BPPK. Sasaran strategis ini memiliki dua IKU, yaitu persentase Penyerapan Anggaran dan Pencapaian Output Belanja, serta Indeks Kepuasan Peserta Diklat atas Sarana dan Prasarana. 11.a CP Persentase Penyerapan Anggaran dan Pencapaian Output Belanja Indikator ini mengukur optimalisasi pengelolaan anggaran. IKU ini berada pada sasaran strategis pelaksanaan anggaran yang optimal karena bertujuan mengukur pengelolaan anggaran dari sisi penyerapan pencapaian output. Penyerapan Anggaran = Realisasi Nilai SP2D (Barang + Modal) Pagu DIPA (Barang + Modal) x 100% Pencapaian Output = n i = 1 RVK ke i TVK ke i n x 100% Realisasi IKU = (50% x penyerapan anggaran) + (50% x pencapaian output) Realisasi IKU Persentase Penyerapan Anggaran dan Pencapaian Output Kinerja didapat dari realisasi penyerapan anggaran non belanja pegawai dan realisasi pencapaian output. Realisasi penyerapan anggaran diukur dengan membandingkan realisasi Belanja 36

47 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Barang dan Belanja Modal dengan pagu Belanja Barang dan Belanja Modal. Pencapaian output diukur dengan membandingkan pencapaian output dengan target yang telah ditetapkan. Pada tahun 2014, BPPK memiliki realisasi penyerapan anggaran non belanja pegawai sebesar 98,00%, serta pencapaian output sebesar 107,41%, sehingga realisasi IKU ini adalah 102,70% dengan indeks capaian sebesar 108,11%. Tercapainya IKU ini didukung oleh sesuainya perencanaan anggaran dan output dengan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun BPPK akan menyusun sistem kendali pelaksanaan anggaran dan meningkatkan kompetensi pengelola anggaran untuk memastikan ketercapaian penggunaan anggaran dan ketercapaian output di masa yang akan datang. IKU Persentase Penyerapan Anggaran dan Pencapaian Output Kinerja merupakan indikator yang baru diukur pada tahun 2014, namun persentase penyerapan anggaran non belanja pegawai telah diukur sejak tahun 2011, dengan rincian sebagai berikut. TAHUN Persentase Penyerapan Anggaran non Belanja Pegawai 89,32% 97,20% 97,59% 98,00% 11.b N Indeks Kepuasan Peserta Diklat atas Sarana dan Prasarana IKU ini digunakan untuk mengukur kualitas sarana dan prasarana berdasarkan persepsi peserta diklat. IKU ini bermanfaat sebagai dasar perbaikan sarana dan prasarana. Seluruh Pusdiklat, Balai Diklat Keuangan dan STAN adalah unit in charge untuk IKU ini. IKU ini dihitung melalui penilaian dari peserta diklat melalui kuesioner yang diberikan pada akhir penyelenggaraan diklat. Peserta diklat memberikan nilai dengan skala 1-5. Aspek yang dinilai adalah mengenai uang belajar, ruang makan dan konsumsi, sarana dan prasarana pendukung, serta asrama dan laundry. Seluruh formulir kuesioner dikumpulkan dan direkapitulasi sebagai bahan koreksi/masukan atas penyelenggaraan diklat selanjutnya. Dengan target nilai 4, pada tahun 2014 indeks kepuasan peserta diklat atas pengajar adalah 4,04, dengan indeks capaian sebesar 101,00% Adapun kendala yang dihadapi dalam pencapaian IKU ini adalah belum distandardisasinya kualitas sarana dan prasarana untuk diklat yang lokasi pelaksanaannya di luar BPPK. Rencana aksi untuk tahun 2015 adalah meningkatkan koordinasi dengan pengelola lokasi untuk diklat-diklat yang tempat pelaksanaannya di luar BPPK B. REALISASI ANGGARAN BPPK TAHUN 2014 Pada tahun 2014, BPPK memiliki anggaran Rp ,00. Sehubungan dengan terbitnya Instruksi Presiden nomor 4 tahun 2014 tanggal 19 Mei 2014 tentang Langkah- Langkah Penghematan dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014, BPPK juga mendapatkan alokasi penghematan anggaran belanja. Namun, sehubungan dengan adanya penambahan anggaran untuk Pusdiklat Pajak dan tambahan Pinjaman/Hibah Luar Negeri, 37

48 LAPORAN KINERJA BPPK TAHUN 2014 sehingga anggaran total BPPK pada tahun 2014 adalah Rp ,00. Rincian penggunaan anggaran di BPPK adalah sebagai berikut. 38 Tabel III.1 Realisasi Anggaran BPPK per 31 Desember 2014 (dalam ribuan rupiah) PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kementerian Keuangan 1731 Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Negara di Daerah 1732 Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Diklat Teknis dan Fungsional di Bidang Anggaran dan Perbendaharaan 1733 Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Diklat Teknis dan Fungsional di Bidang Kepabeanan dan Cukai 1734 Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Diklat Teknis dan Fungsional di Bidang Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan 1735 Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Diklat Teknis dan Fungsional di Bidang Selain Anggaran, Perbendaharaan, Perpajakan, Kepabeanan, Cukai, Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan 1736 Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Diklat Teknis dan Fungsional di Bidang Perpajakan 1737 Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan dan Manajemen serta Pendidikan Pascasarjana Bagi Pegawai Departemen Keuangan CAPAIAN (%) SALDO (Rp) % % % % % % % %

49 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) 1738 Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Pendidikan Program Diploma Keuangan 1739 Penyelenggaraan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Bagi Unit Kerja di Lingkungan BPPK CAPAIAN (%) SALDO (Rp) % %

50 BAB IV PENUTUP

51 LAPORAN KINERJA BPPK TAHUN 2014 A. SIMPULAN B erdasarkan hasil pemaparan sebelumnya, Laporan Kinerja BPPK Tahun 2014 menggambarkan akuntabilitas kinerja keuangan dan kinerja kegiatan BPPK hingga Tahun ) Kinerja keuangan BPPK dengan anggaran Tahun 2014 sebesar Rp ,00 telah direalisasikan 97,98% atau sebesar Rp ,00. 2) Pada tahun 2014, BPPK memiliki anggaran Rp ,00. Sehubungan dengan terbitnya Instruksi Presiden nomor 4 tahun 2014 tanggal 19 Mei 2014 tentang Langkah-Langkah Penghematan dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014, BPPK juga mendapatkan alokasi penghematan anggaran belanja. Namun, sehubungan dengan adanya penambahan anggaran untuk Pusdiklat Pajak dan tambahan Pinjaman/Hibah Luar Negeri, sehingga anggaran total BPPK pada tahun 2014 adalah Rp ,00. 3) Penghematan dan pemotongan belanja tersebut berdampak terhadap kapasitas BPPK dalam penyelenggaraan diklat, sehingga dilakukan perubahan target IKU IKU Persentase Jam Pelatihan Pegawai terhadap Jam Kerja yang semula ditargetkan 3,3% menjadi 2,4958%. Sehubungan dengan penambahan dana kembali, BPPK memiliki realisasi sebesar 3,3135%. 4) Pada tahun 2014, seluruh indikator pada IKU telah tercapai atau bahkan melebihi target. Meskipun demikian, terdapat beberapa action plan yang dapat dilakukan BPPK pada masa yang akan dating. a. Memperkuat koordinasi dengan unit pengguna berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan. Koordinasi yang baik akan meningkatkan manfaat lulusan diklat di unit asalnya. b. Memperkuat komunikasi baik internal maupun eksternal berkenaan dengan organisasi/transformasi kelembagaan. Komunikasi internal akan meningkatkan tingkat kesehatan organisasi di BPPK, sedangkan komunikasi eksternal akan bermanfaat pada transformasi kelembagaan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. c. Memperbaiki sarana dan prasarana kediklatan. Sarana prasarana berupa akomodasi, keuangan, SOP maupun pedoman-pedoman kediklatan akan menjamin atau bahkan meningkatkan kualitas diklat di BPPK. 42

52 LAMPIRAN II PENGUKURAN KINERJA BPPK TAHUN 2014

53 - 2 - PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2014 Unit Organisasi : Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Tahun Anggaran : 2014 Target Target Q1 Realisasi Q1 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama SDM Keuangan Negara Berkompetensi Tinggi 1.a-CP Nilai Peningkatan Kompetensi SDM 20 26,06 120,00% 2 Lulusan Pendidikan dan Pelatihan Berkualitas Tinggi Sesuai dengan Kebutuhan 2.a-N Persentase Lulusan Diklat dari Kemenkeu dengan Predikat min. Baik 90% 95,28% 105,87% 3 Perencanaan dan Perumusan Kebijakan yang Berkualitas Tinggi 3.a-N Persentase Penyelesaian Pelembagaan STAN 100% 100% 120,00% 3.b-N Persentase Penyelesaian Standar Kompetensi 100% 100% 120,00% untuk Kebutuhan Pengembangan Talent Kemenkeu 4 Program yang Akomodatif 4.a-N Persentase Program Diklat yang 95% 100% 105,26% Mendapatkan Nilai Validasi Minimal B 4.b-N Persentase Jam Pelatihan Pegawai terhadap 2,4958% 3,3135% 120,00% Jam Kerja Kemenkeu 5 Proses Pembelajaran yang Kreatif dan Efektif 5.a-N Indeks Kepuasan Peserta Diklat atas Pengajar 4 4,28 107,00% 5.b-N Indeks Kepuasan Peserta Diklat atas Bahan Ajar 4 4,22 105,50% 5.c-N Indeks Kepuasan Peserta Diklat atas 4 4,22 105,50% Metodologi Pembelajaran 6 Evaluasi Hasil Belajar Valid 6.a-N Tingkat Validitas Materi Evaluasi Belajar 95% 100% 100,00% 7 Evaluasi Kebijakan yang Komprehensif 7.a-N Persentase Program Diklat yang Berkontribusi terhadap Peningkatan Kompetensi 8 SDM yang Kompeten, Kreatif dan Memiliki 8.a-CP Persentase Pejabat yang telah Memenuhi Perilaku yang Tepat Standar Kompetensi Jabatan 100% 100% 100,00% 97% 97% 100,00%

54 - 3 - Sasaran Strategis 9 Organisasi yang Efisien, Efektif, dan Memiliki Budaya yang Tepat 10 Teknologi Informasi dan Komunikasi Tepat Guna Indikator Kinerja Utama Target Target Q1 Realisasi Q a-CP Indeks Kesehatan Organisasi ,24% 10.a-N Level of Service Availibility 95% 100% 105,26% 11 Pengelolaan Keuangan dan Aset yang Optimal dan Akuntabel 11.a-CP Persentase Penyerapan Anggaran dan Pencapaian Output Belanja 95% 102,70 108,11% 11.b-N Indeks Kepuasan Peserta Diklat atas Sarana dan Prasarana Jumlah Anggaran Program Tahun 2014 : Rp ,00 Jumlah Realisasi Anggaran Program Tahun 2014 : Rp ,00 4 4,04 101,00% a.n Kepala Badan Sekretaris Badan Agus Hermanto NIP

55 Target dan Capaian IKU BPPK Tahun 2010 NO KODE IKU URAIAN IKU TARGET 2010 CAPAIAN 1. PP-1.1 Rasio Jam Pelatihan Terhadap Jam Kerja 3,1323% 3,1003% 2. PP-1.2. Persentase lulusan diklat Kementerian Keuangan dengan predikat minimal baik 3. PP-2.1 Capaian Kualitas Layanan Prima Dalam Pendidikan dan Pelatihan % 85,52% 60% 75,05% 4. PP-3.1. Jumlah identifikasi kebutuhan diklat 24 laporan 24 laporan 5. PP Jumlah program diklat yang dikembangkan 77 program 124 program 6. PP-4.2. Persentase realisasi program pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan 100% 122,65% 7. PP-5.1 Jumlah Peserta Diklat Kementerian Keuangan peserta peserta 8. PP-5.2. Jumlah Kerjasama Pendidikan dan Pelatihan Skala Nasional. Regional. dan Internasional 118 mitra 157 mitra 9. PP-5.3. Jumlah Peserta Kegiatan Edukasi Publik Tentang Keuangan Negara Melalui Program BPPK peserta peserta 10. PP-6.1. Persentase evaluasi pendidikan dan pelatihan 100% 112,78% terhadap pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan 11. PP-7.1 Persentase rekomendasi terhadap evaluasi pendidikan dan pelatihan 12. PP-8.1. Persentase Jam Pelatihan Pegawai Terhadap Jam Kerja BPPK 13. PP-8.2. Persentase Jumlah Pegawai Yang Telah Memenuhi Target Diklat 14. PP-8.3. Jumlah Pegawai Yang Dijatuhi Hukuman Disiplin Sedang Atau Berat 15. PP-8.4. Persentase Pejabat Yang Telah Memenuhi Standar Kompetensi Jabatan 100% 113,22% 5% 5,19% 50% 55,09% 2 pegawai 6 pegawai 80% 82,27% 16. PP.9.1. Persentase Penyelesaian Penataan Organisasi 100% 100% 17. PP-9.2. Persentase Penyelesaian SOP Terhadap SOP Yang Harus Dibuat/Diperbarui 100% 100% 18. PP-9.3. Persentase penyelesaian Profil Resiko 100% 100% 19. PP-10.1 Jumlah Aplikasi Yang Dikembangkan 18 aplikasi 20 aplikasi 20. PP Persentase Komputer Yang Terhubung Dengan 100% 87,01% Jaringan 21. PP Persentase Penyerapan DIPA 85,00% 82,10% 22. PP Persentase capaian volume barang dan jasa dalam kegiatan pengadaan barang dan jasa 100% 106,99%

56 Target dan Capaian IKU BPPK Tahun 2011 NO KODE IKU URAIAN IKU 1. PP-1.1 Persentase Diklat yang Berkontribusi terhadap Peningkatan Kompetensi 2. PP-1.2. Persentase Jam Pelatihan Pegawai terhadap Jam Kerja Kemenkeu 3. PP-1.3 Persentase Lulusan Diklat dari Kementerian Keuangan dengan Predikat Minimal Baik 4. PP-2.1 Capaian Kualitas Layanan Prima dalam Pendidikan dan Pelatihan 5. PP-2.2. Rasio Program Diklat Dipenuhi terhadap Program Diklat Dibutuhkan TARGET 2011 TARGET s.d. TAHUN 2011 CAPAIAN % CAPAIAN 80% N/A 17,54% 21,93% 2% 1,6690% 1,9663% 98,32% 80% 80% 91,24% 114,05% 70% 70% 79,39% 113,41% 50% N/A 59,52% 119,04% 6. PP-2.3 Indeks Kepuasan Pengguna Layanan 3,87 N/A N/A N/A 7. PP-3.1 Kesesuaian Program Diklat dengan Kebutuhan Pemenuhan Kompetensi 8. PP-4.1. Persentase Widyaiswara/Pengajar yang Dinilai Minimal Baik 9. PP-4.2. Jumlah Karya Tulis Widyaiswara yang Dipublikasikan 10. PP-4.3. Rasio Unit yang Widya-iswaranya Melaksanakan Riset terhadap Jumlah Unit Kerja 11. PP-5.1 Tingkat Kesesuaian Sarana Diklat dengan Standar Pelayanan Minimal 12. PP-6.1. Tingkat Validitas Materi Evaluasi Belajar 13. PP-7.1. Persentase Rekomendasi Pendidikan dan Pelatihan yang Ditindak-lanjuti 14. PP-7.2. Jumlah Rekomendasi Strategis Hasil Evaluasi Pascadiklat kepada Unit Pengguna 15. PP-8.1. Persentase Pegawai BPPK yang Memenuhi Target Diklat 16. PP-8.2. Persentase Pejabat yang telah Memenuhi Standar Kompetensi Jabatan 17. PP-8.3. Tingkat Efektivitas Penegakan Disiplin Pegawai 18. PP-9.1. Persentase Penyelesaian Penataan Organisasi 19. PP-9.2 Persentase UPR yang Menerapkan Manajemen Risiko 20. PP Kualitas Layanan TIK terhadap Pemenuhan Kebutuhan Organisasi 21. PP Persentase Penyerapan DIPA (non belanja pegawai) 22. PP Persentase Realisasi Pengadaan Barang dan Jasa 85% N/A 95,18% 111,98% 85% 85% 96,12% 113,09% 35 buah N/A 140 karya tulis 400% 70% N/A 28,57% 40,81% 70% N/A 74,08% 105,46% 80% 80% 96,21% 120,26% 90% 90% 82,41% 91,57% 6 N/A N/A N/A 50% 45% 57,36% 114,74% 80% N/A 88,06% 110,08% 80% 80% 100% 125% 100% N/A 80% 80% 100% 100% 100% 100% 80% N/A N/A N/A 80% 52,34% 54,81% 68,51% 80% N/A 86,33% 107,91%

57 Target dan Capaian IKU BPPK Tahun 2012 NO KODE IKU URAIAN IKU TARGET 2012 TARGET TAHUN 2012 REALISASI TAHUN PP-1.1 Persentase Diklat yang Berkontribusi terhadap Peningkatan Kompetensi 2. PP-1.2 Persentase Jam Pelatihan Pegawai terhadap Jam Kerja Kementerian Keuangan 3. PP-1.3 Persentase Lulusan Diklat dari Kemenkeu dengan Predikat Minimal Baik 4. PP-2.1 Capaian Kualitas Layanan Prima dalam Pendidikan dan Pelatihan 5. PP-2.2 Rasio Program Diklat Dipenuhi terhadap Program Diklat Dibutuhkan 85.00% % % 2.50% % % 85.00% 85.78% % 75.00% 87.38% % 55.00% 71.88% % 6. PP-2.3 Indeks Kepuasan Pengguna Layanan % 7. PP-3.1 Kesesuaian Program Diklat dengan Kebutuhan Pemenuhan Kompetensi 95.00% 98.00% % 8. PP-4.1 Persentase Widyaiswara/Pengajar yang Dinilai Minimal Baik 95% 99.15% % 9. PP-4.2 Jumlah Karya Tulis Widyaiswara yang Dipublikasikan % 10. PP-4.3 Rasio Unit yang WI-nya Melaksanakan Riset terhadap Jumlah Unit Kerja % % % 11. PP-5.1 Tingkat Kesesuaian Sarana Diklat dengan Standar Pelayanan Minimal 70.00% 95.60% % 12. PP-6.1 Tingkat Validitas Materi Evaluasi Belajar 85.00% 98.53% % 13. PP-7.1 Persentase Rekomendasi Pendidikan dan Pelatihan yang Ditindaklanjuti 90.00% 97.61% % 14. PP-7.2 Jumlah Rekomendasi Strategis Hasil Evaluasi Pascadiklat ke Unit Pengguna % 15. PP-7.3 Indeks Kepuasan Pegawai % 16. PP-7.4 Persentase Policy Recommendation Hasil Pengawasan yang Ditindaklanjuti 85.00% % % 17. PP-8.1 Persentase Pegawai BPPK yang Memenuhi Target Diklat 60.00% 80.52% % 18. PP-8.2 Persentase Pejabat yang telah Memenuhi Standar Kompetensi Jabatan 87.00% 94.12% % 19. PP-8.3 Tingkat Efektivitas Penegakan Disiplin Pegawai 85.00% % % 20. PP-8.4 Persentase Akurasi Data SIMPEG % % % 21. PP-9.1 Persentase Penyelesaian Penataan Organisasi % % % 22. PP-9.2 Indeks Reformasi Birokrasi % 23. PP-9.3 Persentase Mitigasi Risiko yang Selesai Dijalankan 70.00% 87.36% 120% 24. PP-10.1 Kualitas Layanan TIK terhadap Pemenuhan Kebutuhan Organisasi 80.00% % 120% 25. PP-11.1 Persentase Penyerapan DIPA (Non Belanja Pegawai) 95.00% 97.20% % 26. PP-11.2 Persentase Realisasi Pengadaan Barang dan Jasa 85.00% 99.49% % Sumber : Bagian OTL i

58 Target dan Capaian IKU BPPK Tahun 2013 NO KODE IKU URAIAN IKU TARGET 2013 REALISASI 2013 NILAI 1. PP-1.1 Persentase Program Diklat Berkontribusi terhadap Peningkatan Kompetensi * (65,28%) 2. PP-1.2 Rasio Program Diklat Dipenuhi terhadap Program Diklat Dibutuhkan (34,62%) 3. PP-2.1 Capaian Kualitas Layanan Prima dalam Pendidikan dan Pelatihan (43,33%) 4. PP-2.2 Indeks Kepuasan Pengguna Layanan * (56,67%) 5. PP-3.1 Persentase Program Diklat yang Memenuhi Validitas Minimal B(35,48%) 6. PP-3.2 Persentase Jamlat Pegawai terhadap Jam Kerja Kemenkeu (29,03%) 7. PP-3.3 Persentase Lulusan Diklat dari Kemenkeu dengan Predikat min. Baik (35,48%) 8. PP-4.1 Persentase Widyaiswara/Pengajar yang Dinilai Minimal Baik (33,33%) 9. PP-4.2 Jumlah Karya Tulis Widyaiswara yang Dipublikasikan (33,33%) 10. PP-4.3 Rasio Unit yang WI-nya Melaksanakan Riset terhadap Jml Unit Kerja (33,33%) 11. PP-5.1 Tingkat Kesesuaian Sarana Diklat dengan Standar SarPras (100%) 12. PP-6.1 Persentase Materi Evaluasi Belajar yang Valid (100%) 13. PP-7.1 Indeks Ketepatan Waktu Penyelesaian Tindak Lanjut Inpres* (43,33%) 14. PP-7.2 Persentase Rekomendasi Diklat yang Ditindaklanjuti (56,67%) 15. PP-8.1 Persentase Pegawai BPPK yang Memenuhi Standar Jamlat * (25%) 16. PP-8.2 Persentase Pejabat yang telah Memenuhi Standar Kompetensi Jabatan (25%) 17. PP-8.3 Tingkat Efektivitas Penegakan Disiplin Pegawai (25%) 18. PP PP-9.1 Persentase Akurasi Data SIMPEG * (25%) Nilai Reformasi Birokrasi* (37,14%) 20. PP-9.2 Tingkat Kematangan Implementasi Manajemen Risiko* (31,43%) 21. PP-9.3 Persentase Policy Recommendation Hasil Pengawasan Ditindaklanjuti* (31,43%) 22. PP-10.1 Server Uptime (26,83%) 23. PP-10.2 Persentase Penyelesaian Pembangunan SI Mendukung Proses Bisnis (31,71%) 24. PP-11.1 Persentase Penyerapan DIPA Non Belanja Pegawai (29,73%) 25. PP-11.2 Persentase Penyelesaian Kegiatan Belanja Modal dalam DIPA * (35,14%) 26. PP-11.3 Persentase Realisasi Pengadaan Barang dan Jasa (35,14%) 90% 98.31% % 70% 92.15% % 83% 92.57% % 3, % 95% 98.43% % 3% % % 85% 87.33% % 95% 99.82% % 81 KT 329 KT % 100% 100% 120% 90% 94.17% % 93% 98.62% % 80 N/A N/A 90% 95.91% % 50% 80.94% % 87% 95.51% % 85% 100% % 100% 100% 100% % % 90% 90% 100% 95% 100% % 80% 80% 100% 95% 97.59% % 98% 98.47% % 90% 100% % ii

59 Target dan Capaian IKU BPPK Tahun 2014 No Program Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target 2014 Realisasi 2014 Capaian 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Pendidikan 1 SDM Keuangan 1.a-CP Nilai Peningkatan 20 26,06 120,00% dan Pelatihan Aparatur Kementerian 2 Negara Berkompetensi Tinggi Lulusan 2.a-N Kompetensi SDM Persentase Lulusan 90% 95,28% 105,87% Keuangan Pendidikan dan Pelatihan Berkualitas Tinggi Sesuai dengan Kebutuhan Diklat dari Kemenkeu dengan Predikat min. Baik 3 Perencanaan dan 3.a-N Persentase 100% 100% 120,00% Perumusan Kebijakan yang Berkualitas Tinggi Penyelesaian Pelembagaan STAN 3.b-N Persentase Penyelesaian Standar Kompetensi untuk Kebutuhan Pengembangan Talent Kemenkeu 100% 100% 120,00% 4 Program yang Akomodatif 5 Proses Pembelajaran yang Kreatif dan Efektif 6 Evaluasi Hasil Belajar Valid 7 Evaluasi Kebijakan yang Komprehensif 8 SDM yang Kompeten, Kreatif dan Memiliki Perilaku yang 4.a-N 4.b-N 5.a-N 5.b-N 5.c-N 6.a-N 7.a-N 8.a-CP Persentase Program Diklat yang Mendapatkan Nilai Validasi Minimal B Persentase Jam Pelatihan Pegawai terhadap Jam Kerja Kemenkeu Indeks Kepuasan Peserta Diklat atas Pengajar Indeks Kepuasan Peserta Diklat atas Bahan Ajar Indeks Kepuasan Peserta Diklat atas Metodologi Pembelajaran Tingkat Validitas Materi Evaluasi Belajar Persentase Program Diklat yang Berkontribusi terhadap Peningkatan Kompetensi Persentase Pejabat yang telah Memenuhi Standar Kompetensi Jabatan 95% 100% 105,26% 2,4958% 3,3135% 120,00% 4 4,28 107,00% 4 4,22 105,50% 4 4,22 105,50% 95% 100% 100,00% 100% 100% 100,00% 97% 97% 100,00% iii

60 No Program Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target 2014 Realisasi 2014 Capaian 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Tepat 9 Organisasi yang 9.a-CP Indeks Kesehatan ,24% Efisien, Efektif, dan Memiliki Budaya yang Tepat Organisasi 10 Teknologi 10.a-N Level of Service 95% 100% 105,26% Informasi dan Komunikasi Tepat Guna Availibility 11 Pengelolaan Keuangan dan Aset yang Optimal dan Akuntabel 11.a-CP Persentase Penyerapan Anggaran dan Pencapaian Output Belanja 95% 102,70 108,11% Sumber : Bagian OTL Sekretariat Badan 11.b-N Indeks Kepuasan Peserta Diklat atas Sarana dan Prasarana 4 4,04 101,00% iv

61 PENETAPAN KINERJA BPPK TAHUN 2014 Instansi : Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Visi : Menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan terdepan dalam menghasilkan SDM Keuangan dan Kekayaan Negara yang amanah, professional, berintergritas tinggi dan bertanggung jawab No. Program Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Realisasi Tahun 2013 Target 2014 Ket (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kementerian Keuangan PP-1 PP-2 PP-3 SDM Keuangan Negara Berkompetensi Tinggi Lulusan Pendidikan dan Pelatihan Berkualitas Tinggi Sesuai dengan Kebutuhan Perencanaan dan Perumusan Kebijakan yang Berkualitas Tinggi 1a-CP Nilai Peningkatan Kompetensi SDM N/A 20 Stakeholder Perspective 2a-N 3a-N 3b-N Persentase Lulusan Diklat dari Kementerian Keuangan dengan Predikat Minimal Baik Persentase Penyelesaian Pelembagaan STAN Persentase Penyelesaian Standar Kompetensi untuk Kebutuhan Pengembangan Talent Kementerian Keuangan PP-4 Program yang Akomodatif 4a-N Persentase Program Diklat yang MendapatkanNilai Validasi Minimal B 4b-N Persentase Jam Pelatihan Pegawai terhadap Jam Kerja Kementerian Keuangan PP-5 Proses Pembelajaran yang Kreatif dan Efektif 87,33% 90% Customer Perspective N/A 100% Internal Process Perspective N/A 100% 98,43% 95% Internal Process Perspective 3,4951% 3,3% 5a-N Indeks Kepuasan Peserta Diklat atas Pengajar N/A 4 Internal Process 5b-N Indeks Kepuasan Peserta Diklat atas Bahan N/A 4 Perspective Ajar 5c-N Indeks Kepuasan Peserta Diklat atas Metodologi Pembelajaran N/A 4 PP-6 Evaluasi hasil Belajar Valid 6a-N Tingkat Validitas Materi Evaluasi Belajar 95,91% 95% Internal Process Perspective PP-7 Evaluasi Kebijakan yang Komprehensif 7a-N Persentase Program Diklat yang Berkontribusi terhadap Peningkatan Kompetensi 98,13% 100% Internal Process Perspective

62 No. Program Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Realisasi Tahun 2013 Target 2014 Ket (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) PP-8 SDM yang Kompeten, Kreatif dan memiliki perilaku yang tepat 8a-N Persentase Pejabat yang Telah Memenuhi Standar Kompetensi Jabatan 95,51% 97% Learning and Growth Perspective PP-9 PP-10 Organisasi yang Efisien, Efektif dan Memiliki Budaya yang Tepat Teknologi Informasi dan Komunikasi Tepat Guna 9a-N Indeks Kesehatan Organisasi N/A 68 Learning and Growth Perspective 10a-N Level of Service Availibility N/A 95% Learning and Growth Perspective PP-11 Pengelolaan Keuangan dan Aset yang Optimal dan Akuntabel 11a-N Persentase Penyerapan Anggaran dan Pencapaian Output Belanja 11b-N Indeks Kepuasan Peserta Diklat atas Sarana dan Prasarana N/A 95% Learning and Growth N/A 4 Perspective a.n Kepala Badan Sekretaris Badan, ttd. Agus Hermanto NIP

63 RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPK TAHUN 2014 Instansi : Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Visi : Menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan terdepan dalam menghasilkan SDM Keuangan dan Kekayaan Negara yang amanah, professional, berintergritas tinggi dan bertanggung jawab A. RENCANA KINERJA No. Program Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target 2014 Ket (1) (2) (3) (4) (6) (7) 1 Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kementerian Keuangan PP-1 PP-2 PP-3 SDM Keuangan Negara Berkompetensi Tinggi Lulusan Pendidikan dan Pelatihan Berkualitas Tinggi Sesuai dengan Kebutuhan Perencanaan dan Perumusan Kebijakan yang Berkualitas Tinggi 1a-CP Nilai Peningkatan Kompetensi SDM 20 Stakeholder Perspective 2a-N 3a-N 3b-N Persentase Lulusan Diklat dari Kementerian Keuangan dengan Predikat Minimal Baik Persentase Penyelesaian Pelembagaan STAN Persentase Penyelesaian Standar Kompetensi untuk Kebutuhan Pengembangan Talent Kementerian Keuangan PP-4 Program yang Akomodatif 4a-N Persentase Program Diklat yang MendapatkanNilai Validasi Minimal B 4b-N Persentase Jam Pelatihan Pegawai terhadap Jam Kerja Kementerian Keuangan PP-5 Proses Pembelajaran yang Kreatif dan Efektif 90% Customer Perspective 100% 100% 95% 3,3% 5a-N Indeks Kepuasan Peserta Diklat atas Pengajar 4 5b-N Indeks Kepuasan Peserta Diklat atas Bahan 4 Ajar 5c-N Indeks Kepuasan Peserta Diklat atas Metodologi Pembelajaran 4 Internal Process Perspective Internal Process Perspective Internal Process Perspective PP-6 Evaluasi hasil Belajar Valid 6a-N Tingkat Validitas Materi Evaluasi Belajar 95% Internal Process

64 No. Program Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target 2014 Ket (1) (2) (3) (4) (6) (7) PP-7 Evaluasi Kebijakan yang Komprehensif 7a-N Persentase Program Diklat yang Berkontribusi terhadap Peningkatan Kompetensi Perspective 100% Internal Process Perspective PP-8 SDM yang Kompeten, Kreatif dan memiliki perilaku yang tepat 8a-N Persentase Pejabat yang Telah Memenuhi Standar Kompetensi Jabatan 97% Learning and Growth Perspective PP-9 PP-10 Organisasi yang Efisien, Efektif dan Memiliki Budaya yang Tepat Teknologi Informasi dan Komunikasi Tepat Guna 9a-N Indeks Kesehatan Organisasi 68 Learning and Growth Perspective 10a-N Level of Service Availibility 95% Learning and Growth Perspective PP-11 Pengelolaan Keuangan dan Aset yang Optimal dan Akuntabel 11a-N Persentase Penyerapan Anggaran dan Pencapaian Output Belanja 11b-N Indeks Kepuasan Peserta Diklat atas Sarana dan Prasarana 95% 4 Learning and Growth Perspective B. RENCANA OUTPUT Program Output Target Ket (1) (2) (3) (4) Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kementerian Keuangan 1 Layanan Perkantoran Laporan Keuangan dan Kegiatan 117 -

65 Program Output Target Ket (1) (2) (3) (4) 3 Jumlah Peserta Diklat Jumlah Mahasiswa Layanan Dukungan Kediklatan 5-6 Layanan BLU 4-7 Peralatan/Sarana Pendidikan 27-8 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Kendaraan Bermotor 6-10 Gedung/Bangunan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Penelitian dan Pengembangan 9-13 Layanan Kepegawaian Output Cadangan 1 - a.n Kepala Badan Sekretaris Badan, ttd. Agus Hermanto NIP

66

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

PERUBAHAN JADWAL DIKLAT DJKN TAHUN 2016 Per 19 Januari 2016

PERUBAHAN JADWAL DIKLAT DJKN TAHUN 2016 Per 19 Januari 2016 PERUBAHAN JADWAL DIKLAT DJKN TAHUN 2016 Per 19 Januari 2016 NO NAMA DIKLAT MULAI SELESAI LOKASI PESERTA JAMLAT KET 1 Diklat Tematis PBJ: Pengetahuan Pekerjaan Konstruksi / Belanja 01 Februari 2016 05 Februari

Lebih terperinci

KALENDER DIKLAT DJKN TAHUN 2016 v

KALENDER DIKLAT DJKN TAHUN 2016 v KALENDER DIKLAT DJKN TAHUN 2016 v 17.03.2016 NO NAMA DIKLAT MULAI SELESAI LOKASI PESERTA JAMLAT 1 Diklat Bendahara Pengeluaran Akt. 1 18-Jan-2016 02-Feb-2016 BDK Malang 10 94 2 Diklat Bendahara Pengeluaran

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Berdasarkan Rencana Strategis BPPK Tahun tujuan yang hendak dicapai oleh BPPK adalah :

Berdasarkan Rencana Strategis BPPK Tahun tujuan yang hendak dicapai oleh BPPK adalah : Executive Summary EXECUTIVE SUMMARY Berdasarkan Rencana Strategis BPPK Tahun 2010-2014 tujuan yang hendak dicapai oleh BPPK adalah : 1. Menghasilkan SDM pengelola keuangan dan kekayaan negara yang amanah,

Lebih terperinci

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN LAPORAN KINERJA. Tahun

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN LAPORAN KINERJA. Tahun BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN LAPORAN KINERJA Tahun 2015 Executive Summary Realisasi 9 (sembilan) dari 11 (sebelas) Sasaran Strategis BPPK tahun 2015 telah melampaui targetnya. Hal ini mencerminkan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja. Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan. Tahun Kementerian Keuangan RI. Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

Laporan Kinerja. Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan. Tahun Kementerian Keuangan RI. Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Laporan Kinerja Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Tahun 2016 Kementerian Keuangan RI Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Jalan Purnawarman N0.99 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110 +62 21 7394666,

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-.11-0/AG/2014 DS 5285-5913-0762-4090 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23 Tahun

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN

Lebih terperinci

FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2017 1. Kementrian/Lembaga : KEMENTERIAN KEUANGAN 2. Sasaran Strategis K/L : 1.Terjaganya Kesinambungan Fiskal 3. Program : Program

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 NOMOR SP DIPA-15.11-/215 DS32-7897-872-849 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA-.11-0/2013 DS 2577-4700-3268-5439 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 NOMOR SP DIPA-15.11-/217 DS61-6686-6748-91 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : C. MISI UNIT

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN PEKANBARU

RENCANA STRATEGIS BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN PEKANBARU LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN PEKANBARU NOMOR 40.1/BPP.02/2015 TENTANG RENCANA STRATEGIS BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN PEKANBARU TAHUN 2015 RENCANA STRATEGIS

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-15.11-/216 DS4533-677-63-2338 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-15.1-/216 DS5272-8985-171-5367 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU

Lebih terperinci

BAB XIV BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN. Bagian Pertama. Tugas dan Fungsi. Pasal 1909

BAB XIV BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN. Bagian Pertama. Tugas dan Fungsi. Pasal 1909 - 537 - BAB XIV BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN Bagian Pertama Tugas dan Fungsi Pasal 1909 Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan yang selanjutnya dalam Keputusan ini disingkat BPPK mempunyai

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

KALENDER DIKLAT BPPK TAHUN PUSDIKLAT

KALENDER DIKLAT BPPK TAHUN PUSDIKLAT KALENDER DIKLAT BPPK TAHUN 2017 - PUSDIKLAT PUSDIKLAT PSDM NO NAMA DIKLAT TANGGAL NO NAMA DIKLAT TANGGAL 1 Training Of Trainer (TOT): Substansi Diklat pim 9 Januari - 20 Januari 33 DPK Eselon IV 17 Juli

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET 2010 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Good Governance pada hakekatnya merupakan kepemerintahan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : Mewujudkan pengelolaan kas yang efisien dan optimal.

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : Mewujudkan pengelolaan kas yang efisien dan optimal. RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun secara

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN

Lebih terperinci

FORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2014

FORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2014 FORMULIR RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 04 KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEUANGAN I. VISI No 0 II. MISI No 0 0 03 04 05 06 III. SASARAN STRATEGIS No 0 Tingkat pendapatan

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : C. MISI UNIT

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. BAB I PENDAHULUAN 1. PENJELASAN UMUM ORGANISASI a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Siak dibentuk berdasarkan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-78.1-/216 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

PENATAAN ARSITEKTUR DAN INFORMASI KINERJA DALAM RKA K/L 2016

PENATAAN ARSITEKTUR DAN INFORMASI KINERJA DALAM RKA K/L 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PENATAAN ARSITEKTUR DAN INFORMASI KINERJA DALAM RKA K/L 2016 Jakarta, 10 Februari 2015 Dalam rangka penguatan penganggaran berbasis kinerja, dilakukan penataan Arsitektur

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : C. MISI UNIT

Lebih terperinci

*Waktu pelaksanaan Diklat sewaktu-waktu dapat berubah, untuk informasi lebih lanjut, hubungi Pusdiklat/BDK terkait atau HALO BPPK

*Waktu pelaksanaan Diklat sewaktu-waktu dapat berubah, untuk informasi lebih lanjut, hubungi Pusdiklat/BDK terkait atau HALO BPPK *Waktu pelaksanaan Diklat sewaktu-waktu dapat berubah, untuk informasi lebih lanjut, hubungi Pusdiklat/BDK terkait atau HALO BPPK 02129054300 1. Diklat Pendamping Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah

Lebih terperinci

21 Universitas Indonesia

21 Universitas Indonesia BAB 3 GAMBARAN UMUM DEPARTEMEN KEUANGAN DAN BALANCED SCORECARD TEMA BELANJA NEGARA 3.1. Tugas, Fungsi, dan Peran Strategis Departemen Keuangan Republik Indonesia Departemen Keuangan Republik Indonesia

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis 2.1 Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan () telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

Lebih terperinci

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut :

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut : RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Jenderal Tahun 2011 adalah perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3/K/I-XIII.2/7/2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PELAKSANA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

KEPUTUSAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3/K/I-XIII.2/7/2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PELAKSANA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN KEPUTUSAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3/K/I-X.2/7/2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PELAKSANA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N KATA PENGANTAR Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan tanggung jawab semua instansi pemerintah dalam rangka mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 288-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengelolaan Kinerja 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan penyusunan, penelaahan, monitoring, dan evaluasi pencapaian kinerja berdasarkan Indikator Kinerja Utama, serta

Lebih terperinci

2017, No Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Perhubungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg

2017, No Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Perhubungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg No.1138, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Penetapan IKU. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 70 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI

Lebih terperinci

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II BAB. II PERENCANAAN KINERJA Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam system akuntabilitas

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

2016, No Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Menteri Keuangan dapat menetapkan pola pengelolaan k

2016, No Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Menteri Keuangan dapat menetapkan pola pengelolaan k BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1792, 2016 KEMENKEU. PPK-BLU Satker. Penetapan. Pencabutan Penerapan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 180/PMK.05/2016 TENTANG PENETAPAN DAN PENCABUTAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

FORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2013 KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEUANGAN I. VISI. Uraian Misi II.

FORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2013 KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEUANGAN I. VISI. Uraian Misi II. FORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 23 KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEUANGAN I. VISI II. MISI No No 02 03 04 05 06 III. SASARAN STRATEGIS No 02 03 04 05 06 07 08

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 NOMOR SP DIPA-15.1-/215 DS741-6895-9721-8948 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji Syukur ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Bagian Keuangan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bagian

Lebih terperinci

2016, No mengenai Manajemen Talenta di lingkungan Kementerian Keuangan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, h

2016, No mengenai Manajemen Talenta di lingkungan Kementerian Keuangan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, h No.557, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Manajemen Talenta. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 /PMK.01/2016 TENTANG MANAJEMEN TALENTA KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Bab IV Studi Kasus IV.1 Profil Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Bab IV Studi Kasus IV.1 Profil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Bab IV Studi Kasus Sebelum melakukan perancangan, akan dipaparkan profil Direktorat Jenderal Perbendaharaan beserta visi, misi, tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi, strategi bisnis, strategi TI,

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

SELEKSI PENERIMAAN WIDYAISWARA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN ANGGARAN 2008 PERSYARATAN UMUM

SELEKSI PENERIMAAN WIDYAISWARA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN ANGGARAN 2008 PERSYARATAN UMUM Lampiran SE Kepala BPPK SELEKSI PENERIMAAN WIDYAISWARA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN ANGGARAN 2008 PERSYARATAN UMUM 1. Berstatus Pegawai Negeri Sipil

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

NOMOR 246/PMK.01/2011 TENTANG MEKANISME PENETAPAN JABATAN DAN PERINGKAT BAGI PELAKSANA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

NOMOR 246/PMK.01/2011 TENTANG MEKANISME PENETAPAN JABATAN DAN PERINGKAT BAGI PELAKSANA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN - - 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 246/PMK.01/2011 TENTANG MEKANISME PENETAPAN JABATAN DAN BAGI PELAKSANA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang

Lebih terperinci

*Waktu pelaksanaan Diklat sewaktu-waktu dapat berubah, untuk informasi lebih lanjut, hubungi Pusdiklat/BDK terkait atau HALO BPPK

*Waktu pelaksanaan Diklat sewaktu-waktu dapat berubah, untuk informasi lebih lanjut, hubungi Pusdiklat/BDK terkait atau HALO BPPK *Waktu pelaksanaan Diklat sewaktu-waktu dapat berubah, untuk informasi lebih lanjut, hubungi Pusdiklat/BDK terkait atau HALO BPPK 02129054300 1. Diklat Prajabatan Golongan II Akt. I 14 April - 25 Mei 33.

Lebih terperinci

2 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Ev

2 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Ev BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1040, 2014 KEMENPOLHUKAM. Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas. Sistem. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan Rencana Strategis Bisnis (RSB) bagi suatu organisasi pemerintah merupakan suatu kewajiban sebagai upaya mewujudkan tata kelola system yang modern. RSB

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-015.12-0/2015 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemeri

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemeri BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1008, 2016 KEMENRISTEK-DIKTI. Laporan Kinerja. PTN. Penyusunan. Pedoman. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.316, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Data Kinerja. Pengumpulan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGUMPULAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.955, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pedoman. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI TANGGAL : 12 SEPTEMBER 2011 NOMOR : 16 TAHUN 2011 TENTANG : PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1094, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Instansi Vertikal. Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 169/PMK.01/2012

Lebih terperinci

1. NAMA JABATAN: Sekretaris Direktorat Jenderal.

1. NAMA JABATAN: Sekretaris Direktorat Jenderal. LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KM.1/2016 TENTANG URAIAN JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN 1. NAMA JABATAN: Sekretaris Direktorat

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo No.1452, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. SAKIP. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-041.01-0/2015 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-078.01-0/AG/2014 DS 1701-7126-6142-9885 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA-078.01-0/2013 DS 5976-2607-1781-0807 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan

Lebih terperinci

RINGKASAN UNTUK PIMPINAN (Executive Summary)

RINGKASAN UNTUK PIMPINAN (Executive Summary) Executive Summary RINGKASAN UNTUK PIMPINAN (Executive Summary) Berdasarkan Rencana Strategis BPPK Tahun 2005-2009 tujuan yang hendak dicapai oleh BPPK pada tahun 2005-2009 adalah : 1. Meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMEN-ESDM. SAKIP. Evaluasi. Juklak. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA. KEMEN-ESDM. SAKIP. Evaluasi. Juklak. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG No. 930, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. SAKIP. Evaluasi. Juklak. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-.01-0/AG/2014 DS 2788-9070-1320-6272 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23 Tahun

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pada akhir tahun 2006, ditandai dengan kajian mengenai penajaman fungsi

I. PENDAHULUAN. pada akhir tahun 2006, ditandai dengan kajian mengenai penajaman fungsi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan paradigma kepegawaian di Departemen Keuangan dimulai pada akhir tahun 2006, ditandai dengan kajian mengenai penajaman fungsi Biro Kepegawaian sebagai unit yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya manusia. Di sejumlah negara yang sedang berkembang pendidikan telah mengambil

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN

Lebih terperinci