Kalkulasi Biaya Produk Sampingan dan Produk Gabungan. Elty Sarvia Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung
|
|
- Liani Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 IE-401 Analisis dan Estimasi Biaya Kalkulasi Biaya Sampingan dan Gabungan Elty Sarvia Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung Klasifikasi 1. Utama 2. Gabungan (Joint Product) 3. Sampingan (By Product) 1
2 Klasifikasi 2. Gabungan (Joint Product) merupakan beberapa jenis produk yang menjadi tujuan utama proses produksi, tetapi nilainya masing-masing relatif kecil. Contoh Gabungan Penyulingan minyak bumi yang menghasilkan produk seperti nafta, kerosin, dan minyak bakar 2
3 Sifat Sampingan, dapat timbul dari bentuk : Pekerjaan menyiapkan bahan baku sebelum digunakan Pembersihan hasil produk utama Sisa atau limbah Sampingan dapat dibedakan menjadi 2 kelompok menurut kondisi siap jual pada titik pemisahan, yaitu : 1 2 sampingan yang dijual dalam bentuk asal tanpa memerlukan pemrosesan lanjutan. Contoh ampas dari tebu. sampingan yang memerlukan pemrosesan lebih lanjut agar dapat dijual. Contoh kain perca dijahit menjadi keset kaki. 3
4 Contoh Sampingan Biji kapas dari kapas Ampas kelapa dari santan kelapa Kulit dari biji coklat Jadi utama termasuk ke dalam kelompok produk-produk gabungan atau produk gabungan adalah produk utama juga 4
5 Pola klasifikasi produk : Dengan berkembangnya pemasaran dan bervariasinya proses produksi, klasifikasi produk lebih ditentukan oleh komposisi nilai jualnya ketimbang pola proses produksinya. Ambang batas dari kontribusi nilai jual yang dianggap besar atau kecil dari setiap jenis produk bersifat relatif. Ada yang biasa menggunakan ambang batas 5 % tetapi tidak mutlak, sehingga pola klasifikasi produk dapat disimpulkan sbb : Contoh : Pola klasifikasi produk : Kelas Utama Kontribusi Nilai Jual Terbesar Gabungan Besar ( 5 %) Sampingan Kecil (< 5 %) Jenis Jumlah Fisik (satuan) Harga Jual (Rp/satuan) Nilai Jual (Juta Rp) (%) Klasifikasi A Utama B Gabungan C Gabungan D ,8 Sampingan E ,2 Sampingan Jumlah
6 METODE KALKULASI BIAYA PRODUK SAMPINGAN Nilai jual produk sampingan dapat diakuntansikan dengan menggunakan metode sbb : 1. Pendapatan lain-lain 2. Hasil Penjualan Tambahan 3. Pengurangan terhadap Harga Pokok Penjualan (HPP) Utama 4. Pengurangan terhadap Biaya si 1. Pendapatan lain-lain Penjualan ( Utama Rp Harga Pokok Penjualan : Persediaan Awal ( ) Rp Tot Biaya si ( ) Rp Harga Pokok si Barang yang tersedia untuk dijual Rp Persediaan Akhir ( ) Rp HPP Rp Laba Kotor Rp Dikurangi : Biaya Pemasaran + Adm Rp Laba Operasi Rp Pendapatan Lain2 : Hsl Penjualan Sampingan Rp Laba Sebelum Pajak Penghasilan Rp
7 2. Hasil Penjualan Tambahan Penjualan ( Utama Rp Penjualan Sampingan Rp Total Hasil Penjualan Rp Harga Pokok Penjualan : Persediaan Awal ( ) Rp Tot Biaya si ( ) Rp Harga Pokok si Barang yang tersedia untuk dijual Rp Persediaan Akhir ( ) Rp HPP Rp Laba Kotor Rp Dikurangi : Biaya Pemasaran + Adm Rp Laba Operasi Rp Pendapatan Lain2 : Hsl Penjualan Sampingan Rp. 0 + Laba Sebelum Pajak Penghasilan Rp Pengurangan terhadap Harga Pokok Penjualan (HPP) Utama Penjualan ( Utama Rp Harga Pokok Penjualan : Persediaan Awal ( ) Rp Tot Biaya si ( ) Rp Harga Pokok si Barang yang tersedia untuk dijual Rp Persediaan Akhir ( ) Rp HPP Rp Dikurangi : Penjualan Sampingan Rp Rp Laba Kotor Rp Dikurangi : Biaya Pemasaran + Adm Rp Laba Operasi Rp Pendapatan Lain2 : Hsl Penjualan Sampingan Rp. 0 + Laba Sebelum Pajak Penghasilan Rp
8 4. Pengurangan terhadap Biaya si Penjualan ( Utama Rp Harga Pokok Penjualan : Persediaan Awal ( ) Rp Tot Biaya si ( ) Rp Harga Pokok si Barang yang tersedia untuk dijual Rp Dikurangi : Penjualan Sampingan Rp Rp Persediaan Akhir ( /12.000) Rp Rp Laba Kotor Rp Dikurangi : Biaya Pemasaran + Adm Rp Laba Operasi Rp Pendapatan Lain2 : Hsl Penjualan Sampingan Rp. 0 - Laba Sebelum Pajak Penghasilan Rp TI-216 Akuntansi Biaya Kalkulasi Biaya Sampingan dan Gabungan (Lanjutan) Elty Sarvia Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung LT Sarvia/2009/Pertemuan VIII 8
9 METODE ALOKASI BIAYA PRODUKSI GABUNGAN Biaya produksi gabungan yang dikeluarkan sampai titik pemisahan, dapat dialokasikan ke produk gabungan dengan menggunakan metode-metode sbb : 1. Metode Nilai Pasar atau Nilai Jual. 4. Metode Kuantitatif atau Unit Fisik 2. Metode Biaya Perunit Rata-Rata 3. Metode Rata- Rata Tertimbang 1. Metode Nilai Pasar atau Nilai Jual. Biaya produksi gabungan dialokasikan ke setiap produk gabungan yang bersangkutan secara proporsional, sesuai dengan persentase (kontribusi) nilai jualnya masing-masing. Gabungan Dapat Dijual Pada Titik Pemisahan Metode nilai pasar membagi biaya gabungan berdasarkan nilai pasar relatif dari barang-barang yang diproduksi. 9
10 Untuk Menggambarkan metode ini diilustrasikan sbb: PT. Sukses Makmur adalah perusahaan yang memproduksi produk A,B,C,dan D yang proses produksinya merupakan produk gabungan dengan biaya produksi gabungan total sebesar Rp Daftar jumlah produksi minyak makan adalah sbb : Jumlah si (unit) A B C D PT. Sukses Makmur Daftar harga jual produk pada titik pemisahan adalah sbb : Harga Jual (Rp.) A 250 B C D
11 Pembahasan Kasus PT. Sukses Makmur Untuk menentukan pembagian biaya gabungan secara seimbang dapat dihitung sbb : Harga Jual (Rp.) A B C=AxB D = C/ E=Dx Jumlah si (unit) Total Nilai Pasar Rasio Nilai Terhadap Total Nilai Pasar Pembagian Biaya si Gabungan A ,125 % B ,125 % C ,875 % D ,875 % Total % Pembahasan Kasus PT. Sukses Makmur Dengan metode nilai pasar, setiap produk gabungan menghasilkan persentase laba kotor perunit yang sama, dengan asumsi bahwa tanpa memperhitungkan/melihat biaya-biaya pemrosesan lebih lanjut. Dalam Laporan Rugi laba dapat dilihat sbb : (Asumsi tidak ada persediaan awal) Total A B C D Penjualan (unit) 52,000 18,000 12,000 8,000 14,000 Persediaan akhir (unit) 8,000 2,000 3,000 2,000 1,000 Penjualan (Rp) 138,500,000 4,500,000 36,000,000 28,000,000 70,000,000 Biaya si (Rp.) 120,000,000 3,750,000 33,750,000 26,250,000 56,250,000 Dikurangi persediaan akhir (Rp) * 16,125, ,000 6,750,000 5,250,000 3,750,000 HPP : 103,875,000 3,375,000 27,000,000 21,000,000 52,500,000 Laba Kotor (Rp) 34,625,000 1,125,000 9,000,000 7,000,000 17,500,000 Persentase laba kotor (%) * Biaya si/#= Rp /20.000# = Rp /# Persediaan Akhir = 2.000#xRp = Rp ** Persentase laba kotor = (Rp :Rp )x100% = 25 % 11
12 1. Metode Nilai Pasar atau Nilai Jual. Gabungan Tidak Dapat Dijual Pada Titik Pemisahan Barang yang tidak dapat dijual pada tahap pemisahan sehingga tidak mempunyai nilai pasar dan memerlukan proses lebih lanjut agar dapat dipasarkan. Dalam keadaan demikian, dasar untuk pengalokasian biaya produksi gabungan adalah nilai pasar hipotesis pada titik pemisahan. Untuk ilustrasi, diambil dari kasus PT. Sukses Makmur, yaitu : Nilai Pasar Per unit Setelah diproses Biaya Pemrosesan Setelah Titik Pemisahan A B C D Gabungan Tidak Dapat Dijual Pada Titik Pemisahan Untuk memperoleh dasar pembagian, perlu digunakan prosedur perhitungan mundur (workingback) dimana biaya pemrosesan sesudah titik pemisahan dikurangi nilai jual setelah pemrosesan untuk mendapatkan nilai pasar hipotesis pada titik pemisahan. Beban komersial sesudah titik pemisahan yang dapat ditelusuri ke produk tertentu serta penyisihan untuk laba juga harus diperhitungkan bila jumlahnya berbeda secara sebanding di antara produk gabungan, karena ini akan mempengaruhi pembagian biaya gabungan. Untuk perhitungan mundur ini, dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut : A B C=AxB D E=C-D F G=D+F H=G/C Unit yang Nilai Pasar Setelah Nilai Pasar Total Biaya diproduksi Diproses Hipotesis * si Nilai Pasar Per unit Setelah diproses Biaya Pemrosesan Setelah Titik Pemisahan Pembagian Biaya si Gabungan ** Persentase Total Biaya si *** A ,000 10,000,000 2,000,000 8,000,000 4,800,000 6,800, % B 5,000 15,000 75,000,000 10,000,000 65,000,000 39,000,000 49,000, % C 4,500 10,000 45,000,000 10,000,000 35,000,000 21,000,000 31,000, % D 8,000 15, ,000,000 28,000,000 92,000,000 55,200,000 83,200, % Total 250,000,000 50,000, ,000, ,000, ,000, % 12
13 Catt * Pada Titik Pemisahan (Split-off Point) ** Persentase untuk mengalokasikan biaya produksi gabungan (total biaya gabungan Rp ) Total Biaya si gabungan /Total Nilai Pasar Hipotesis = Rp /Rp = 60 % 60% x Nilaia Pasar Hipotesis = Pembagian Biaya si Gabungan *** Persentase biaya produksi dihitung dengan cara Total Biaya si/ Nilai Pasar setelah Diproses Misal : Rp /Rp = 65.3 % untuk produk B Rp /Rp = 68% untuk semua produk yg digabung Kasus PT. Sukses Makmur Dalam kondisi tertentu, beberapa produk gabungan dapat dijual pada titik pemisahan sementara yang lainnya tidak, nilai pasar pada titik pemisahan akan dipakai untuk kelompok produk yang dapat dijual, sedangkan untuk yang lain diperlukan nilai pasar hipotesis. Untuk ilustrasi, kita menggunakan kasus PT. Sukses Makmur, yaitu : Dengan menambahkan adanya biaya pemrosesan lanjutan, sehingga biaya nilai pasar yang digunakan adalah nilai pasar setelah pemrosesan (diproses) lebih lanjut. * Biaya si/#= Rp /20.000# = Rp. 340/# Persediaan Akhir = 2.000#xRp. 340 = Rp
14 2. Metode Biaya Per Unit Rata-Rata Metode ini berupaya untuk mendistribusikan total biaya produksi gabungan ke berbagai produk atas dasar biaya per unit rata-rata. Biaya per unit rata-rata diperoleh dengan membagi total biaya produksi gabungan dengan jumlah unit yang diproduksi. Metode ini menyatakan bahwa semua produk yang dikerjakan dengan proses yang sama harus menerima bagian yang sebanding dari total biaya produksi gabungan berdasarkan jumlah unit yang diproduksi. Untuk ilustrasi, diambil dari kasus PT. Sukses Makmur, yaitu : Unit yang diproduksi Pembagian Biaya si Gabungan A 20,000 40,000,000 B 15,000 30,000,000 C 10,000 20,000,000 D 15,000 30,000,000 Total 60, ,000,000 Biaya Per unit rata-rata = Total Biaya produksi gabungan / Jumlah unit yang diproduksi = Rp /60.000# = Rp /# 3. Metode Rata-Rata Tertimbang Karena produk yang diproduksi secara gabungan acap kali berbeda sehingga biaya rata-rata tidak dapat menjawab permasalahan yang ada. Untuk itu, perlu memberikan faktor timbangan atau bobot berdasarkan ukuran besarnya unit, jenis karyawan yang dipekerjakan, jumlah bahan yang digunakan, dan lain-lain. Setiap jenis produk jadi akan dikalikan dengan faktor penimbang dalam pendistribusian biaya gabungan ke masing-masing produk. Untuk ilustrasi, diambil dari kasus PT. Sukses Makmur, yaitu : Faktor penimbang yang ditetapkan untuk 4 produk yang dihasilkan adalah sbb : Faktor Penimbang A 3 B 12 C 14 D 15 14
15 3. Metode Rata-Rata Tertimbang Kasus PT. Sukses Makmur.. Unit yang diproduksi Faktor Penimbang Unit Tertimbang Biaya Perunit * Pembagian Biaya si Gabungan A 20, , ,000,000 B 15, , ,000,000 C 10, , ,000,000 D 15, , ,000,000 Total 60, , ,000,000 Cat *Biaya per unit = Total Biaya si Gabungan/Jumlah Unit Tertimbang = Rp / = Rp. 200/# 4. Metode Unit Kuantitatif Jumlah Fisik Metode ini berupaya untuk mendistribusikan total biaya produksi gabungan berdasarkan satuan ukuran tertentu. Akan tetapi jika produk gabungan tidak dapat diukur dengan satuan ukur dasar, maka unit gabungan harus dikonversikan pada suatu angka pembagi yang dapat dipakai untuk semua unit yang diproduksi Untuk ilustrasi, dapat dilihat tabel perhitungan sbb (Total Biaya Gabungan Rp ): Jmlh Fisik % Jmlh Fisik * Harga Jual Cat * % Jumlah Fisik = / = % ** Nilai Jual = x 12 = Rp *** Alokasi Biaya si = % x = Nilai Jual ** Alokasi Biaya si *** A 20, ,000 40,000 B 30, ,000 60,000 C 36, ,000 72,000 D 24, ,000 48,000 Total 110, , ,000 15
16 Total A B C D Penjualan (unit) Persediaan akhir (unit) Penjualan (Rp) Biaya si (Rp.) Dikurangi persediaan akhir (Rp) * HPP : Laba Kotor (Rp) Persentase laba kotor (%) * Biaya si/#= Rp /20.000# = Rp. 2/# --> Persediaan Akhir = #xrp. 2 = Rp ** Persentase laba kotor = (Rp :Rp )x100% = 83 % 16
B A B V I I P R O D U K G A B U N G A N D A N P R O D U K S A M P I N G A N L U K I T A T R I P E R M A T A, S E., M S I., A K.
AKUNTANSI BIAYA B A B V I I P R O D U K G A B U N G A N D A N P R O D U K S A M P I N G A N L U K I T A T R I P E R M A T A, S E., M S I., A K., C A PRODUK GABUNGAN (JOINT PRODUCT) Diproduksi secara bersamaan
Lebih terperinciCOST ACCOUNTING COSTING BY-PRODUCTS AND JOINT PRODUCTS Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Modul ke: COST ACCOUNTING COSTING BY-PRODUCTS AND JOINT PRODUCTS Fakultas Ekonomi dan Bisnis Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Perusahaan industri mengalami masalah
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Gabungan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:
Akuntansi Biaya Modul ke: Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Gabungan Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciAKUNTANSI BIAYA Penentuan Harga Pokok Produk Bersama Dan Produk Sampingan Costing By-Product and Joint Product
Modul ke: 09Fakultas Elok Ekonomi & Bisnis AKUNTANSI BIAYA Penentuan Harga Pokok Produk Bersama Dan Produk Sampingan Costing By-Product and Joint Product Kurniawati, SE, M.Ak Program Studi Manajemen Perhitungan
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan (Costing By-Products and Joint Products) Rista Bintara, SE., M.
Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan (Costing By-Products and Joint Products) Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. By Product and Joint Product (Produk Sampingan dan Produk Gabungan) Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB
Akuntansi Biaya Modul ke: By Product and Joint Product (Produk Sampingan dan Produk Gabungan) Fakultas FEB Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Program Studi Manajemen S1 www.mercubuana.ac.id Produk Utama dan Produk
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Costing By-Product and Joint Product. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen
Akuntansi Biaya Modul ke: Costing By-Product and Joint Product Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ellis Venissa, MBA. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Kemampuan yang diharapkan Pengertian & Karakteristik
Lebih terperinciAKUNTANSI BIAYA. Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan (By Product) dan Produk Gabungan (Joint Product) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI
Modul ke: AKUNTANSI BIAYA Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan (By Product) dan Produk Gabungan (Joint Product) Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Biaya Terdapat pemahaman yang berkembang bahwa biaya (cost) adalah sama pengertiannya dengan beban (expense). Hal ini dikarenakan terdapat pengertian kalau biaya dan
Lebih terperinciPRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN (Joint. dan By Product)
PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN (Joint dan By Product) Produk Bersama ( (Joint Product) a/ produk yang dihasilkan dari suatu rangkaian atau seri proses produksi secara serempak dengan menggunakan bahan
Lebih terperinciDefined: Break-Even Point (BEP)
IE-401 Analisis dan Estimasi Biaya Analisis Biaya-Volume Volume-Laba / Cost-Volume-Profit (CVP) Outline Definisi Klasifikasi Biaya Pendekatan dalam analisa titik Impas Pengaruh pajak penghasilan thd analisis
Lebih terperinciPert 11. Team Teaching Universitas Islam Malang 2016
Pert 11 Team Teaching Universitas Islam Malang 2016 Produk bersama (joint product) adalah dua produk atau lebih yang diproduksi secara serentak dengan serangkaian proses atau dengan proses bersama. Produk
Lebih terperinciBAB VII HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN
BAB VII HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN PRODUK BERSAMA (JOINT PRODUCT) Karakteristik produk bersama: Produk bersama mempunyai hubungan fisik yang sangat erat satu sama lain dalam proses
Lebih terperinciJoint Produk dan By Product merupakan produk-produk berbeda yang dihasilkan secara simultan melalui joint cost dari serangkaian proses produksi.
BIAYA BERSAMA, PRODUK BERSAMA, DAN PRODUK SAMPINGAN (JOINT COST, JOINT PRODUCT, AND BY PRODUCT) Joint Cost adalah biaya-biaya yang dikeluarkan sejak pertama kali bahan baku diolah sampai saat berbagai
Lebih terperinciJoint Produk dan By Product merupakan produk-produk berbeda yang dihasilkan secara simultan melalui joint cost dari serangkaian proses produksi.
BIAYA BERSAMA, PRODUK BERSAMA, DAN PRODUK SAMPINGAN (JOINT COST, JOINT PRODUCT, AND BY PRODUCT) Joint Cost adalah biaya-biaya yang dikeluarkan sejak pertama kali bahan baku diolah sampai saat berbagai
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing. Rista Bintara, SE., M.Ak.
Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Angela Dirman, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.
Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas FEB Costing By-Products and Joint Products. 1. By-Products ang Joint Products Defined. 2. Method of Costing By-Products. 3. Method of Allocating Joint ProductionCost
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Unsur - Unsur Biaya Produksi 1. Pengertian Biaya Produksi Sebelum membahas mengenai biaya produksi, terlebih dahulu dijelaskan pengertian dari biaya itu sendiri.
Lebih terperinciJoint Produk dan By Product merupakan produk-produk berbeda yang dihasilkan secara simultan melalui joint cost dari serangkaian proses produksi.
BIAYA BERSAMA, PRODUK BERSAMA, DAN PRODUK SAMPINGAN (JOINT COST, JOINT PRODUCT, AND BY PRODUCT) Joint Cost adalah biaya-biaya yang dikeluarkan sejak pertama kali bahan baku diolah sampai saat berbagai
Lebih terperinciCOST ACCOUNTING. Material, Labor, FOH, ABC. SOAL /QUIS : Joint product, Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis COST ACCOUNTING SOAL /QUIS : Joint product, Material, Labor, FOH, ABC Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id L 8-2 Perhitungan biaya
Lebih terperinciAKUNTANSI BIAYA. Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI
Modul ke: AKUNTANSI BIAYA Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Modul 1. Definisi overhead pabrik dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Biaya dan Penggolongan Biaya 1. Pengertian Biaya Sebelum mengetahui lebih lanjut apa dan bagaimana biaya, berikut pengertian biaya menurut Horngren dan Foster (2000;
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Review. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen.
Akuntansi Biaya Modul ke: Review Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ellis Venissa, MBA. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Costing By-Product and Joint Product Penentuan harga pokok produk bersama dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1993:4). Perusahaan merupakan organisasi yang mencari keuntungan sebagai tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu badan yang didirikan oleh perorangan atau lembaga dengan tujuan utama untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham (Weston, 1993:4). Perusahaan
Lebih terperinciPenentuan Biaya Proses. Penentuan Biaya Proses. Perhitungan Berdasarkan Proses 5/1/2012
Penentuan Proses Penentuan Proses Dimana setiap proses membentuk dasar bagi sistem penentuan biaya. Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung Perbedaan
Lebih terperinciPenentuan Biaya Proses
Penentuan Proses Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung Penentuan Proses Dimana setiap proses membentuk dasar bagi sistem penentuan biaya. Perbedaan
Lebih terperinciCost Allocation : Joint Product & By Product Chapter 16
Cost Allocation : Joint Product & By Product Chapter 16 MATERI MAKNA DARI ISTILAH ISTILAH MENGAPA MENGALOKASIKAN JOINT COST METODE-METODE MENGALOKASIKAN JOINT COST KETIDAKRELEVANAN JOINT COST UNTUK PENGAMBILAN
Lebih terperinciFull Costing dan Direct Costing
Full Costing dan Direct Costing Kalkulasi Biaya Penuh Biaya produksi penuh (full costing), adl pengorbanan sumber daya utk menghasilkan barang/jasa dimana unsurnya biaya bahan langsung, upah langsung,
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu,
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
28 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Metode Pengelompokan Biaya, Perhitungan Biaya Produk Gabungan dan Pengakuan Pendapatan Sampingan Menurut Perusahaan X 1. Jenis-jenis produk menurut jenis biaya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada PT X mengenai
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada PT X mengenai analisis perubahan laba kotor terhadap penilaian efisiensi dan efektivitas bagian produksi
Lebih terperinciAnalisis Variansi (1) OUTLINE 3/14/2012
Analisis i (1) Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung IE-401 Analisis dan Estimasi Biaya 1 OUTLINE Kegunaan varians bagi manajemen. Perbedaan
Lebih terperinciJOB COSTING. Rangka Bangun Kalkulasi Biaya. Rangka Bangun Kalkulasi Biaya. Rangka Bangun Kalkulasi Biaya 3/1/2012. Contents
Contents JOB COSTING 1 2 Rangka Bangun Job Costing Dan Process Costing Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung 3 4 Langkah Pendekatan Job Costing
Lebih terperinciBAB 4 Persediaan (inventory)
BAB 4 Persediaan (inventory) Akuntansi Dasar 2 Modul Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian persediaan 2. Menjelaskan sistem akuntansi dalam
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN - 2 Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak
KEWIRAUSAHAAN - 2 Modul ke: LAPORAN KEUANGAN Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN Laporan keuangan merupakan hasil pencatatan transaksi yang terjadi pada
Lebih terperinciANALISA PRODUK SAMPINGAN DALAM MENENTUKAN TINGKAT PENDAPATAN PRODUK UTAMA Studi kasus pada Perusahaan Tahu YUN - YI
ANALISA PRODUK SAMPINGAN DALAM MENENTUKAN TINGKAT PENDAPATAN PRODUK UTAMA Studi kasus pada Perusahaan Tahu YUN - YI Oleh H. Hendra Setiawan dan Hastoni Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan ABSTRAK
Lebih terperinciBAB 7. ALOKASI BIAYA BERBASIS AKTIVITAS. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011
BAB 7. ALOKASI BIAYA BERBASIS AKTIVITAS Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011 TUJUAN PEMBELAJARAN Menjelaskan pengertian metode alokasi berbasis aktivitas (ABC) Mengalokasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mulai dari perusahaan manufaktur skala besar sampai kecil. Sekarang ini,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Banyak terdapat perusahaan manufaktur di Indonesia, mulai dari perusahaan
Lebih terperinciProgram Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011 Menjelaskan aktivitas perusahaan manufaktur Mencatat aliran biaya manufaktur Menjelaskan pengertian harga pokok produksi dan harga
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Akuntansi Biaya II.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Terdapat beberapa pengertian akuntansi biaya yang dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain: Rayburn yang diterjemahkan oleh
Lebih terperinciUnit yang diproduksi Biaya bahan baku total ( Rp) Per unit ( Rp )
KONSEP DAN KLASIFIKASI BIAYA KLASIFIKASI BERDASARKAN TINGKAH LAKU BIAYA BIAYA VARIABEL adalah biaya yang bervariasi langsung (proporsional) dengan kuantitas (volume) produksi (penjualan) apabila kuantitas
Lebih terperinci47. Kriteria Kelayakan Investasi Kompos & Listrik Akibat Penurunan
DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Karakteristik Air Limbah Pabrik Kelapa Sawit... 10 2. Baku Mutu Air Limbah Industri Minyak Kelapa Sawit... 11 3. Konversi Energi Biogas... 15 4. Produksi Kelapa Sawit Indonesia
Lebih terperinciPENENTUAN ALOKASI BIAYA BERSAMA DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PRODUK PADA PERUSAHAAN PERCETAKAN DUTA GRAPHIA OLEH Puteri Ekasari
PENENTUAN ALOKASI BIAYA BERSAMA DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PRODUK PADA PERUSAHAAN PERCETAKAN DUTA GRAPHIA OLEH Puteri Ekasari 25210423 Latar Belakang Masalah Dalam dunia industri sering dijumpai beberapa
Lebih terperinciBAB I HARGA POKOK PRODUKSI
BAB I HARGA POKOK PRODUKSI A. Definisi Harga Pokok Produksi Harga Pokok Produksi adalah penjumlahan seluruh pengorbanan sumber ekonomi yang digunakan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk. Suatu perusahaan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha iv
ABSTRAK Dewasa ini, perusahaan bersaing semakin ketat untuk memperoleh laba dan mengembangkan usahanya. Salah satu cara untuk menghadapi persaingan ini adalah dengan mengelola persediaan. Persediaan merupakan
Lebih terperinciELSYA DESINAYA NELSON EKONOMI / AKUNTANSI
ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL SEBAGAI ALAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL KAIN CATTON ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT MENJADI T-SHIRT PADA PT PABUARAN GEMILANG JAYA CIBINONG ELSYA DESINAYA NELSON
Lebih terperinciMODUL 6 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA (COST VOLUME PROFIT ANALYSIS)
MODUL 6 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA (COST VOLUME PROFIT ANALYSIS) Ir. Betrianis MSi Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia DEPOK 2006 PENDAHULUAN Manajemen dituntut untuk
Lebih terperinciNERACA 1 Januari HARTA
NERACA 1 Januari HARTA Aktiva Lancar Kas 183,000 Surat berharga (marketable) 76,000 Piutang usaha (netto) 313,100 Persediaan : Barang jadi.. 68,700 Barang dalam proses 234,000 Bahan. 135,300 438,000 Biaya
Lebih terperinciModul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.
Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Modul Modul menjelaskan arus biaya dalam perusahaan manufaktur,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Informasi biaya dapat mempengaruhi perhitungan harga pokok produksi, penentuan harga jual dan perencanaan laba perusahaan. Hal ini dikarenakan apabila perusahaan ingin
Lebih terperinciPERTEMUAN KE-3 KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
PERTEMUAN KE-3 KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN A. TUJUAN PEMBELAJARAN. 3.1. Mahasiswa mengetahui tentang pembebanan biaya. 3.2. Mahasiswa mengetahui tentang harga pokok produk, dan jasa. 3.3. Mahasiswa
Lebih terperinciHARGA POKOK PRODUKSI
HARGA POKOK PRODUKSI Suatu perusahaan perlu menetukan harga pokok bagi produksi yang dihasilkan, karena harga pokok itu merupakan salah satu faktor yang ikut mempengaruhi penentuan harga jual dasar penentuan
Lebih terperinciPERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PRODUK SAMPINGAN PADA PERUSAHAAN TAHU SUMEDANG. Rina Rismawati
PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PRODUK SAMPINGAN PADA PERUSAHAAN TAHU SUMEDANG Rina Rismawati 25210972 Latar Belakang Berkembangannya teknologi yang canggih semakin bermacam pula produk yang di produksi atau
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Seperti yang terlah dibahas pada bab sebelumnya, bahwa terdapat 3 (tiga) metode pengajuan pendapatan. Yaitu: metode selesai produksi,
Lebih terperinciVARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN
VARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN PENGERTIAN PENENTUAN HP VARIABEL PENTINGNYA KONSEP HP VARIABEL ELEMEN BIAYA YG TERMASUK BIAYA PRODUKSI TUJUAN PENENTUAN HP VARIABEL MANFAAT HP VARIABEL PERBEDAAN
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Perusahaan Biskuit X belum mengklasifikasikan
Lebih terperinciVARIABLE COSTING. Penentuan Harga Pokok Variabel
VARIABLE COSTING Penentuan Harga Pokok Variabel PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK Penentuan harga pokok produk dibedakan menjadi 2 metode: 1. Metode Full Costing Membebankansemua unsur biaya produksi baik yang
Lebih terperinciMATERI 6 BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS
MATERI 6 BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS PENGAMBILAN KEPUTUSAN Salah satu tugas pokok manajer adalah membuat keputusan berdasarkan informasi akuntansi yang relevan. Pengambilan keputusan
Lebih terperinciSISTEM BIAYA TAKSIRAN A. PENGERTIAN DAN TUJUAN SISTEM BIAYA TAKSIRAN Pengertian Sistem Biaya Taksiran Sistem biaya taksiran adalah salah satu harga
SISTEM BIAYA TAKSIRAN A. PENGERTIAN DAN TUJUAN SISTEM BIAYA TAKSIRAN Pengertian Sistem Biaya Taksiran Sistem biaya taksiran adalah salah satu harga pokok yang ditentukan di muka untuk mengolah produk atau
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Akuntansi Biaya Modul ke: Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Sistem Biaya
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian
Lebih terperinciANALISA LAPORAN KEUANGAN
ANALISA LAPORAN KEUANGAN PERTEMUAN II Elty Sarvia Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung 1 LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat dirasakan di Indonesia. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari banyaknya
Lebih terperinciABSTRAK. pemasaran sangatlah besar. Hal ini disebabkan karena semakin ketatnya
ABSTRAK Biaya yang dikeluarkan oleh setiap perusahaan untuk melakukan pemasaran sangatlah besar. Hal ini disebabkan karena semakin ketatnya persaingan dalam dunia usaha, terutama sektor industri persaingan.
Lebih terperinciAKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak Persediaan. Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA :
AKUNTANSI PERPAJAKAN Modul ke: 05 Akuntansi Pajak Persediaan Fakultas EKONOMI Program Studi MAGISTER AKUNTANSI Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA : 081218888013 Email : suhirmanmadjid@ymail.com
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...
ABSTRAK Penelitian ini berjudul Analisis Cost-Volume-Profit Sebagai Salah Satu Alat Bantu Manajemen Dalam Menentukan Laba Optimum. Unit analisis adalah PT. X yaitu perusahaan manufaktur yang bergerak di
Lebih terperinciMETODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB
METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB Pembebanan Biaya ke Produk 2 Obyek Biaya Biaya Langsung Biaya Bahan Biaya Tenaga Kerja PRODUK Biaya tdk Langsung Biaya
Lebih terperinciSISA HASIL USAHA KOPERASI (SHU KOPERASI)
SISA HASIL USAHA KOPERASI (SHU KOPERASI) Pengertian SHU menurut UU No.25/1992, tentang perkoperasian, Bab IX, pasal 45 adalah: SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Factory Overhead: Planned, Actual and Applied. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1
Akuntansi Biaya Modul ke: Factory Overhead: Planned, Actual and Applied Fakultas FEB Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Program Studi Manajemen S1 www.mercubuana.ac.id Karakteristik Overhead Pabrik Overhead Pabrik
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV. 1. Evaluasi Terhadap Klasifikasi Biaya Produksi. biaya bahan baku langsung oleh perusahaan.
BAB IV PEMBAHASAN IV. 1. Evaluasi Terhadap Klasifikasi Biaya Produksi Pada PT Grahacitra Adhitama ditemukan pengklasifikasian dan perhitungan biaya produksi yang kurang tepat, yaitu : 1. Ada beberapa unsur
Lebih terperinciCOST ACCOUNTING. FACTORY OVERHEAD : Planned, Actual, and Applied. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas. Program Studi Akuntansi
Modul ke: COST ACCOUNTING FACTORY OVERHEAD : Planned, Actual, and Applied Fakultas Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Karakteristik Overhead Pabrik Umumnya didefinisikan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan CV Danmas Cushion merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ekspor mebel,yang tepatnya
Lebih terperinciNALISIS PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE NORMAL PRICING PADA PT. DAMRAH PERKASA
NALISIS PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE NORMAL PRICING PADA PT. DAMRAH PERKASA NAMA : ZALIA ANISSA DIWANTY NPM : 28212008 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI LATAR BELAKANG Perusahaan adalah badan
Lebih terperinci5/13/2013. Tujuan. Penentuan Biaya Proses Untuk Kecacatan Normal dan Abnormal. Pengertian Kecacatan,Pengerjaan Ulang, dan Produk Sisa
Tujuan Penentuan Biaya Proses Untuk Kecacatan Normal dan Abnormal Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung Membedakan antara Kecacatan, pengerjaan
Lebih terperinciPERSEDIAAN : ISU-ISU PENILAIAN TAMBAHAN
PERSEDIAAN : ISU-ISU PENILAIAN TAMBAHAN I. NILAI REALISASI LEBIH RENDAH DARI BIAYA (LCNRV) Persediaan dicatat sebesar biaya mereka. Namun, jika persediaan nilainya menurun dibawah biaya aslinya, keberangkatan
Lebih terperinciAKUNTANSI BIAYA. Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA
AKUNTANSI BIAYA BAGIAN III SISTEM ADMINISTRASI PABRIK DAN AKUMULASI BIAYA Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA ARUS BIAYA PERUSAHAAN PABRIKASI a. Tahap pencatatan dan klasifikasi biaya b. Tahap pengelompokkan
Lebih terperinciAkuntansi Manajerial Agribisnis [AMA]
kuntansi Manajerial gribisnis [M] Instruktur: Djoni Tanopruwito PERHITUNGN HRG POKOK JOINT PRODUT LY OUT PRODUKSI SP - SO Input PRODUK SP - MO Input MP - SO Input MP - MO Input Input 1 PERHITUNGN HRG POKOK
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Overhead Pabrik: Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:
Akuntansi Biaya Modul ke: Overhead Pabrik: Anggaran, Aktual, dan Pembebanan Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI www.mercubuana.ac.id Pendahuluan
Lebih terperinciMETODE PEMBEBANAN BOP
METODE PEMBEBANAN BOP ~ Kalkulasi Biaya Berdasar Aktivitas ~.[metode tradisional] Kalkulasi biaya atau costing, adalah cara perhitungan biaya, baik biaya produksi maupun biaya nonproduksi. Yang dimaksud
Lebih terperinciABSTRAK. Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat
ABSTRAK Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat memperoleh laba yang maksimal. Laba dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu biaya, harga jual serta volume penjualan. Analisis Cost-Volume-Profit
Lebih terperinciPT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)
NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi suatu perusahaan. Akuntansi biaya mengukur
Lebih terperinciTERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA
TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA PENGERTIAN BIAYA Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa
Lebih terperinciTEMUTIGA. Dosen anto.kuddy. Phone
TEMUTIGA Dosen anto.kuddy E-mail kuddy.jr@gmail.com Phone +62 12 8913 3955 HARGA POKOK PRODUKSI & LAPORAN LABA-RUGI Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang
Lebih terperinciSEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN Judul Mata Kuliah Kode/ SKS Deskripsi Singkat : Akuntansi Biaya : MKKB- 306 / 3 SKS : Mata kuliah Akuntansi Biaya merupakan
Lebih terperinciAKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI
Modul ke: AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Modul Modul berisi materi
Lebih terperinciPerhitungan By Products and Joint Products 1 Perhitungan Biaya Untuk Produk Sampingan (By-Products) dan Produk Gabungan (Joint Products)
Perhitungan By Products and Joint Products 1 Perhitungan Biaya Untuk Produk Sampingan (By-Products) dan Produk Gabungan (Joint Products) Banyak perusahaan manufaktur yang mempunyai perhatian besar kepada
Lebih terperinciANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL DALAM PERENCANAAN LABA PADA HOME INDUSTRI TEMPE SETIA BUDI MEDAN
ANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL DALAM PERENCANAAN LABA PADA HOME INDUSTRI TEMPE SETIA BUDI MEDAN Dian Rini Beutari 1 & Laelisneni 1 * 1 Program Studi Akuntansi, Politeknik LP3I Medan Telp. 061-7322634 Fax.
Lebih terperinciPENGENDALIAN & AKUNTANSI BIAYA
Modul ke: AKUNTANSI BIAYA Tenaga Kerja PENGENDALIAN & AKUNTANSI BIAYA Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Modul 1. Produktifitas dan biaya tenaga kerja
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System. Rista Bintara, SE., M.Ak.
Akuntansi Biaya Modul ke: Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System Fakultas Ekonomi dan Bisnis Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN. Budi Sulistyo
LAPORAN KEUANGAN Budi Sulistyo LAPORAN KEUANGAN Laporan yang menunjukkan aktivitas perusahaan sehari - hari Laporan yang memberikan informasi tentang kebutuhan dana perusahaan untuk beroperasi Laporan
Lebih terperinciADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut)
Dosen: Christian Ramos K TACTICAL DECISION MAKING (Pengambilan Keputusan Taktis) ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut) REFERENSI: HANSEN & MOWEN, Managerial Acconting (BOOK) 1 Model
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi, para pelaku bisnis manufaktur semakin bersaing untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, para pelaku bisnis manufaktur semakin bersaing untuk memajukan perusahaannya. Persaingan tersebut menuntut pihak manajemen perusahaan
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI KUE KERING UNTUK PENETAPAN HARGA JUAL YANG DISESUAIKAN DENGAN HARGA PASAR PADA CV.
ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI KUE KERING UNTUK PENETAPAN HARGA JUAL YANG DISESUAIKAN DENGAN HARGA PASAR PADA CV.BERKAT JAYA ABADI NAMA : Evelyn Fiona Sumelang NPM : 33213001 PEMBIMBING : Dr.
Lebih terperinciTERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA
TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA 1. Pengertian Biaya 2. Klasifikasi Biaya 3. Estimasi Harga Pokok Produksi & Harga Pokok Penjualan 4. Laporan Laba Rugi Muniya Alteza PENGERTIAN BIAYA Biaya adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Pada dasarnya informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dibutuhkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan, baik pihak
Lebih terperinciSEMINAR PENULISAN SKRIPSI
ANALISIS BREAK EVEN POINT TERHADAP PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK SAFARY MILK Nama : Syaifi Tirza Dayanara NPM : 27212246 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Syntha Noviyana, SE., MMSI Diajukan guna melengkapi
Lebih terperinciClara Susilawati, MSi Ruang Dosen 3 Lt. 3 Gedung Yustinus. Jurusan Akuntansi Unika Soegijapranata
, MSi Ruang Dosen 3 Lt. 3 Gedung Yustinus Jurusan Akuntansi Unika Soegijapranata Jurusan Akuntansi Unika Soegijapranata AKUNTANSI BIAYA adalah proses mengidentifikasi, mendefinisikan, mengukur, melaporakan,
Lebih terperinciBab 1. Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan
Bab 1 Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya 1.1 Pengertian Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang mempelajari bagaimana mencatat, megukur dan melaporkan tentang informasi biaya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan pada PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan pada PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk yang Berlokasi di Padalarang mengenai
Lebih terperinci