DESAIN DAN ANALISIS STRUKTUR DATA NON LINIER ROOTED TREE DINAMIS (Kata kunci: Graf, Struktur data, tree, LCA, pemrograman dinamis)
|
|
- Djaja Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PRESENTASI TUGAS AKHIR KI0131 DESAIN DAN ANALISIS STRUKTUR DATA NON LINIER ROOTED TREE DINAMIS (Kata kunci: Graf, Struktur data, tree, LCA, pemrograman dinamis) Penyusun Tugas Akhir : Nur Ahmad Wahid (NRP: ) Dosen Pembimbing : Arya Yudhi Wijaya, S.Kom., M.Kom. Rully Soelaiman, S.Kom., M.Kom. 18/07/01 Tugas Akhir - KI0131 1
2 Kerangka Presentasi Pendahuluan Latar Belakang Rangkaian Proses Ilustrasi Permasalahan Uji Coba dan Analisis Batasan Masalah Kesimpulan Tujuan 18/07/01 Tugas Akhir - KI0131
3 Latar Belakang Rooted tree yang merupakan graf berarah memiliki tepat 1 vertex sebagai root dan semua edge yang terhubung pada tree diarahkan berlawanan dari root Banyak permasalahan-permasalahan yang dapat ditemukan dalam pengimplementasian struktur data rooted tree. Pada setiap vertex yang terhubung pada tree memiliki bobot masing-masing. Bagaimana menarik informasi jumlah bobot dari vertex-vertex yang terhubung pada suatu subtree secara tepat dan efisien dengan root yang dapat berubah-ubah. 18/07/01 Tugas Akhir - KI0131 3
4 Ilustrasi Permasalahan 18/07/01 Tugas Akhir - KI0131
5 Ilustrasi Permasalahan 18/07/01 Tugas Akhir - KI0131
6 Ilustrasi Permasalahan Diberikan masukan struktur rooted tree dengan banyak vertex N (N ) Inisialiasi root awal pada vertex 1 Bobot sebuah vertex i w[i] (1 w[i] ) Terdapat Q operasi (Q ) : R i : menjadikan vertex i sebagai root S i : mengembalikan nilai berupa jumlah bobot semua vertex yang terdapat pada subtree dengan i sebagai rootnya 18/07/01 Tugas Akhir - KI0131 6
7 Batasan Masalah Input dan output program menyesuaikan dengan Soal SPOJ Klasik 13 beserta batasan-batasan lainnya Bahasa pemrograman yang digunakan adalah C++ 18/07/01 Tugas Akhir - KI0131 7
8 Tujuan Menganalisis dan merancang algoritma yang efisien untuk menyelesaikan masalah penarikan informasi dari struktur data rooted tree dinamis. Mengimplementasikan struktur data dan algoritma yang telah terancang untuk menyelesaikan masalah penarikan informasi dari struktur data rooted tree dinamis secara efisien. Menganalisis kompleksitas waktu dan ruang (space) algoritma yang diterapkan pada struktur data yang telah dirancang. 18/07/01 Tugas Akhir - KI0131 8
9 Kerangka Presentasi Pendahuluan Rangkaian Proses Uji Coba dan Analisis Permasalahan LCA Kasus LCA pada rooted tree Penyelesaian LCA Kesimpulan 18/07/01 Tugas Akhir - KI0131
10 Permasalahan LCA Lowest Common Ancestor (LCA) adalah sebuah konsep dalam teori graf dan ilmu komputer. Misalkan T adalah rooted tree dengan n vertex. Lowest Common Ancestor antara dua vertex v dan w didefinisikan sebagai vertex terendah di T yang memiliki baik v dan w sebagai keturunan. Dengan memanfaatkan konsep ini, maka rooted tree pada real memory tidak perlu berubah struktur dengan dilakukannya proses inisialiasi jumlah bobot vertex pada setiap subtree 18/07/01 Tugas Akhir - KI0131
11 Kasus LCA pada rooted tree Subtree dengan root vertex 1 3 LCA(, 1) Root dari rooted tree saat ini adalah r, dan vertex yang ditanyakan jumlahan subtree-nya adalah u maka LCA(u, r) u, jawabannya adalah sum[u] current root 18/07/01 Tugas Akhir - KI
12 Kasus LCA pada rooted tree 1 LCA(3, 1) Subtree dengan root vertex 3 Root dari rooted tree saat ini adalah r, dan vertex yang ditanyakan jumlahan subtree-nya adalah u maka LCA(u, r) adalah u, maka cara hitungnya adalah sum[1] dikurangi sum[v], yang mana v adalah salah satu child dari u yang mengarah ke r current root 1 Pengecualian jika u = r, maka jawabannya adalah sum[1] 18/07/01 Tugas Akhir - KI0131 1
13 Kerangka Presentasi Permasalahan LCA Rangkaian Proses Kasus LCA pada rooted tree Penyelesaian LCA 18/07/01 Tugas Akhir - KI
14 Kerangka Presentasi Algoritma Path Doubling Penyelesaian LCA Reduksi LCA ke RMQ Algoritma Sparse Table Algoritma Khusus Permasalahan RMQ Terbatas 18/07/01 Tugas Akhir - KI0131 1
15 Algoritma Path Doubling 1 Mengkondisikan pointer vertex x sejajar (level sama) dengan vertex y 3 Kedua pointer pada kedua vertex bergerak menuju root secara paralel hingga mencapai vertex yang sama Vertex y 11 Kompleksitas O(N) 6 Vertex x 7 18/07/01 Tugas Akhir - KI0131 1
16 Algoritma Path Doubling 1 3 Menggunakan teknik Meta-Binary Search 3 ancestor yang dituju Kompleksitas : Preprocessing O(N log N) Query O(log N) 6 dp i [j] = 1 7 parent[i], &j = 0 &dp dp i [j 1] [j 1], &j > 8 0 Vertex permulaan 0 18/07/01 Tugas Akhir - KI
17 Reduksi LCA ke RMQ Diberikan suatu larik A sepanjang N yang berisi bilangan. Indeks i dan j berada diantara 1 dan N, maka query RMQ A (i, j) mengembalikan indeks dari larik A yang menyimpan nilai terkecil pada sublarik A[i& &j] RMQ A (, 7) = A[0] A[1] A[] A[3] A[] A[] A[6] A[7] A[8] A[] /07/01 Tugas Akhir - KI
18 1 0 Reduksi LCA ke RMQ Inisialisasi indeks BFS Mengubah representasi rooted tree menjadi Euler Tour Representation (ETS) Larik Euler, E[1,, n 1]& Larik Level, L[1,, n 1] Larik Representatif,R[1,, n]& /07/01 Tugas Akhir - KI
19 Kerangka Presentasi Pendahuluan Uji Coba SPOJ Rangkaian Proses Uji Coba dan Analisis Uji Coba Kebenaran Kasus Kecil Uji Coba Kinerja Kesimpulan Analisis Kompleksitas 18/07/01 Tugas Akhir - KI0131 1
20 Uji Coba SPOJ 18/07/01 Tugas Akhir - KI0131 0
21 Uji Coba SPOJ Algoritma Waktu eksekusi rata-rata memori Path Doubling 0. detik 17 Megabyte Sparse Table 0.0 detik 30 Megabyte < O N, O 1 > untuk permasalahan RMQ terbatas 0. detik 1 Megabyte 18/07/01 Tugas Akhir - KI0131 1
22 Uji Coba Kebenaran Kasus Kecil Menguji kebenaran keluaran program Menguji 3 kasus LCA (Jika root dari rooted tree saat ini adalah r, dan vertex yang ditanyakan jumlahan subtree-nya adalah u) : 1. Jika u sama dengan r, maka cara hitungnya adalah sum[1] (sama dengan total bobot semua vertex).. LCA(u, r) adalah u, maka cara hitungnya adalah sum[1] dikurangi sum[v], yang mana v adalah salah satu child dari u yang mengarah ke r. 3. LCA(u, r) bukan u, jawabannya adalah sum[u]. 18/07/01 Tugas Akhir - KI0131
23 Uji Coba Kebenaran Kasus Kecil Masukan rooted tree /07/01 Tugas Akhir - KI0131 3
24 Uji Coba Kebenaran Kasus Kecil u = r 8 S 1 S 3 S 16 R 1 S 1 S 3 S 13 S 1 Masukan query Kasus 1 : sum 1 = S Keluaran program (S 1, R 1) 18/07/01 Tugas Akhir - KI0131
25 Uji Coba Kebenaran Kasus Kecil r LCA(u, r) u 8 S 1 S 3 S 16 R 1 S 1 S 3 S 13 S 1 Masukan query u Kasus 3 : sum 3 = S 3 88 Keluaran program (S 3, R 1) 18/07/01 Tugas Akhir - KI0131
26 Uji Coba Kebenaran Kasus Kecil r LCA(u, r) u 8 S 1 S 3 S 16 R 1 S 1 S 3 S 13 S 1 Masukan query Kasus 3 : sum 16 = S Keluaran program u (S 16, R 1) 18/07/01 Tugas Akhir - KI0131 6
27 8 S 1 S 3 S 16 R 1 S 1 S 3 S 13 S 1 Masukan query Kasus 1 : sum 1 = 136 S Uji Coba Kebenaran Kasus Kecil 11 Keluaran program u = r (S 1, R 1) 18/07/01 Tugas Akhir - KI0131 7
28 8 S 1 S 3 S 16 R 1 S 1 S 3 S 13 S 1 Masukan query Kasus : sum 1 sum 8 = = S 3 70 Keluaran program Uji Coba Kebenaran Kasus Kecil (S 3, R 1) 18/07/01 Tugas Akhir - KI r LCA(u, r) = u 13 u
29 8 S 1 S 3 S 16 R 1 S 1 S 3 S 13 S 1 Masukan query Kasus : sum 1 sum 1 = = 6 11 S 13 6 Keluaran program Uji Coba Kebenaran Kasus Kecil (S 13, R 1) 18/07/01 Tugas Akhir - KI r u LCA(u, r) = u 16
30 8 S 1 S 3 S 16 R 1 S 1 S 3 S 13 S 1 Masukan query Kasus : sum 1 sum 3 = = 8 11 S 1 8 Keluaran program Uji Coba Kebenaran Kasus Kecil (S 1, R 1) 18/07/01 Tugas Akhir - KI r u LCA(u, 1 r) = u
31 Uji Coba Kinerja Percobaan Jumlah vertex Waktu (milidetik) < O N, (1) > Sparse Table Path Doubling /07/01 Tugas Akhir - KI
32 Uji Coba Kinerja Percobaan Jumlah vertex Waktu (milidetik) < O N, (1) > Sparse Table Path Doubling /07/01 Tugas Akhir - KI0131 3
33 Analisis Kompleksitas Program dengan algoritma Waktu Kompleksitas Ruang Path Doubling < O NlogN, O(logN) > O(NlogN) Sparse Table < O NlogN, O(1) > O(NlogN) Khusus pada Permasalahan RMQ Terbatas < O N, O(1) > O(N) 18/07/01 Tugas Akhir - KI
34 Kesimpulan Dengan menggunakan tiga macam pendekatan dapat menyelesaikan masalah penarikan data pada struktur data rooted tree dinamis. Algoritma Path Doubling membutuhkan memori lebih sedikit dari yang dibutuhkan oleh algoritma Sparse Table, sebaliknya waktu eksekusinya lebih lambat (sesuai uji coba situs penilaian daring SPOJ walaupun pada uji coba kinerja, preprocessing Sparse Table lebih lambat). Pendekatan algoritma dengan kompleksitas < O N, O(1) > pada permasalahan RMQ terbatas lebih unggul dari keduanya baik dari aspek kebutuhan memori maupun aspek kecepatan eksekusi namun implementasinya lebih kompleks. 18/07/01 Tugas Akhir - KI0131 3
35 Kesimpulan Lama waktu eksekusi preprocessing ketiga pendekatan dipengaruhi oleh banyaknya vertex secara linier baik yang memiliki kompleksitas O(N) maupun O(Nlog(N)) (sesuai dengan uji coba kinerja dengan masukan banyak vertex sampai batas permasalahan). Lama waktu eksekusi operasi (query dan changeroot) ketiga pendekatan tidak dipengaruhi oleh banyaknya vertex (konstan) baik yang memiliki kompleksitas O(1) maupun O(log(N)) (sesuai dengan uji coba kinerja dengan masukan banyak vertex sampai batas permasalahan). Program dengan menggunakan algoritma khusus pada permasalahan RMQ terbatas unggul di kedua aspek, baik kompleksitas waktu maupun ruang 18/07/01 Tugas Akhir - KI0131 3
36 Saran Dibuat lebih dinamis lagi dengan ditambahnya berbagai macam operasi seperti penambahan nilai bobot dengan mempertahankan kompleksitas waktu. 18/07/01 Tugas Akhir - KI
37 TERIMA KASIH 18/07/01 Tugas Akhir - KI
38 Algoritma Sparse Table A[0] A[1] A[] A[3] A[] A[] A[6] A[7] A[8] A[] M[0][0] = 0 M[0][1] = 1 M[0][] = 1 Kompleksitas preprocessing : O(N&logN) M[0][3] = M i [j] = M i [j 1], &A M i j 1 < A[M[i + j 1 ][j 1]] M[i + j 1 ][j 1], &otherwise 18/07/01 Tugas Akhir - KI
39 Algoritma Sparse Table i j A[0] k elements k elements A[N] k& = & (int)&log(j& &i& + &1), M i [j] = M[j k + 1][k], M i [k], &A M i k < A[M[j k + 1][k]] &otherwise Kompleksitas query : O(1) 18/07/01 Tugas Akhir - KI0131 3
40 Algoritma Sparse Table Euler Tour Representation v LCA(u, r) sekaligus u Root dari rooted tree saat ini adalah r, dan vertex yang ditanyakan jumlahan subtree-nya adalah u maka LCA(u, r) adalah u, maka cara hitungnya adalah sum[1] dikurangi sum[v], yang mana v adalah salah satu child dari u yang mengarah ke r. 18/07/01 Tugas Akhir - KI0131 0
41 Algoritma Khusus Permasalahan RMQ Terbatas Ide dasar sama seperti Sparse Table yang menggunakan teknik table-lookup dengan melakukan preprocessing menghasilkan sublarik kecil. Menghilangkan faktor log pada algoritma Sparse Table Memanfaatkan properti khusus yang dimiliki larik hasil reduksi dari LCA, yaitu ±1 terbatas 18/07/01 Tugas Akhir - KI0131 1
42 Algoritma Khusus Permasalahan RMQ Terbatas Membagi larik menjadi blok-blok sebanyak log&(n) Menyimpan elemen minimum di setiap blok n log&(n) yang berukuran Preprocessing dengan algoritma Sparse Table, n Kompleksitas : log n = O n log n = log(n) log n log n O(n) L n log&(n) blocks minb[0] minb[i] minb[ n ] log&(n) log(n) 18/07/01 Tugas Akhir - KI0131
43 Algoritma Khusus Permasalahan RMQ Terbatas log(n) i j 1 3 Cara menghitung RMQ : 1. Menghitung minimum elemen dari i sampai akhir dari bloknya.. Menghitung minimum elemen yang terdapat pada blok antara blok yang terdapat i di dalamnya dan blok yang terdapat j di dalamnya. 3. Menghitung minimum elemen dari elemen awal sampai j pada bloknya. Hasil dari ketiga proses hitung tadi, diambil yang minimum 18/07/01 Tugas Akhir - KI0131 3
44 Algoritma Khusus Permasalahan RMQ Terbatas Preprocessing semua blok dengan algoritma sparse table Setiap blok : log&(n) log n log = O log n log log n Semua blok ( n ) : O(n log&(log n )) log&(n) Dengan memanfaatkan larik level (L[1,, n 1]) yang memiliki properti ±1, semua blok dinormalisasi 18/07/01 Tugas Akhir - KI0131
45 Algoritma Khusus Permasalahan RMQ Terbatas Dengan memanfaatkan larik level (L[1,, n 1]) yang memiliki properti ±1, semua blok dinormalisasi n X Y log n 1 = O( n). 18/07/01 Tugas Akhir - KI0131
46 Algoritma Khusus Permasalahan RMQ Terbatas Dengan memanfaatkan larik level (L[1,, n 1]) yang memiliki properti ±1, semua blok dinormalisasi Blok ke L = B = /07/01 Tugas Akhir - KI0131 6
47 Algoritma Khusus Permasalahan RMQ Terbatas Dengan memanfaatkan larik level (L[1,, n 1]) yang memiliki properti ±1, semua blok dinormalisasi Membuat tabel dengan ukuran O( n) Menggunakan algoritma trivial (O(n )) untuk menghitung RMQ Ukuran blok : log&(n), O n log n = O(n) 18/07/01 Tugas Akhir - KI0131 7
Desain dan Analisis Struktur Data Non Linier Rooted Tree Dinamis
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 23373539 (23019271 Print) 1 Desain dan Analisis Struktur Data Non Linier Rooted Tree Dinamis Nur Ahmad Wahid, Arya Yudhi Wijaya dan Rully Soelaiman
Lebih terperinciPRESENTASI TUGAS AKHIR KI IMPLEMENTASI ALGORITMA PENCARIAN K JALUR SEDERHANA TERPENDEK DALAM GRAF
PRESENTASI TUGAS AKHIR KI099 IMPLEMENTASI ALGORITMA PENCARIAN K JALUR SEDERHANA TERPENDEK DALAM GRAF (Kata kunci: Algoritma deviasi, algoritma Dijkstra, jalur sederhana, jalur terpendek) Penyusun Tugas
Lebih terperinciDesain dan Analisis Algoritma Modifikasi Hungarian untuk Permasalahan Penugasan Dinamis Pada Studi Kasus Permasalahan SPOJ Klasik 12749
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Desain dan Analisis Algoritma Modifikasi Hungarian untuk Permasalahan Penugasan Dinamis Pada Studi Kasus Permasalahan SPOJ
Lebih terperinciPenerapan Teknik Dekomposisi Square Root dan Algoritma Mo s pada Rancangan Algoritma Studi Kasus: SPOJ Klasik Counting Diff-Pairs
A5 Penerapan Teknik Dekomposisi Square Root dan Algoritma Mo s pada Rancangan Algoritma Studi Kasus: SPOJ Klasik Counting Diff-Pairs Abdul Majid Hasani, Rully Soelaiman dan Fajar Baskoro Departemen Informatika,
Lebih terperinciSTUDI KINERJA WAVELET TREE PADA VARIASI PERMASALAHAN RANGE QUERY
TUGAS AKHIR - KI141502 STUDI KINERJA WAVELET TREE PADA VARIASI PERMASALAHAN RANGE QUERY FENDY NRP 5113 100 017 Dosen Pembimbing 1 Arya Yudhi Wijaya, S.Kom., M.Kom. Dosen Pembimbing 2 Rully Soelaiman, S.Kom.,
Lebih terperinciPenerapan Pohon Dalam Heap Sort
enerapan ohon Dalam Sort Firdi Mulia Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung, email: if17045@students.if.itb.ac.id Abstract Makalah ini membahas tentang penerapan pohon heap dalam metode pengurutan data
Lebih terperinciDIKTAT KULIAH ALGORITMA dan STRUKTUR DATA II
Pertemuan 13 Waktu : 135 menit Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa mampu menjelaskan teknik pemrograman menggunakan Tree. Substansi Materi : Tree Tabulasi Kegiatan Perkuliahan No Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar
Lebih terperinciPreorder Tree Traversal
Preorder Tree Traversal Dimana paralelnya? Operasi dasarnya adalah pelabelan pada node. Label pada verteks sub pohon kanan tidak dapat diberikan sampai diketahui berapa banyak verteks yang ada di sub pohon
Lebih terperinciTUGAS AKHIR KI KARSTEN ARI AGATHON NRP Dosen Pembimbing 1 Victor Hariadi, S.Si., M.Kom.
TUGAS AKHIR KI141502 DESAIN DAN ANALISIS ALGORITMA PENYELESAIAN PERSOALAN SPOJ MAXIMUM EDGE OF POWERS OF PERMUTATION DENGAN METODE PERMUTATION CYCLES FINDING DAN FFT CONVOLUTION KARSTEN ARI AGATHON NRP.
Lebih terperinci8/29/2014. Kode MK/ Nama MK. Matematika Diskrit 2 8/29/2014
Kode MK/ Nama MK Matematika Diskrit 1 8/29/2014 2 8/29/2014 1 Cakupan Himpunan, Relasi dan fungsi Kombinatorial Teori graf Pohon (Tree) dan pewarnaan graf 3 8/29/2014 POHON DAN PEWARNAAN GRAF Tujuan Mahasiswa
Lebih terperinciPertemuan 9 STRUKTUR POHON & KUNJUNGAN POHON BINER
Pertemuan 9 STRUKTUR POHON & KUNJUNGAN POHON BINER DEFINISI POHON (TREE) Pohon (Tree) termasuk struktur non linear yang didefinisikan sebagai data yang terorganisir dari suatu item informasi cabang yang
Lebih terperinciAnalisis Algoritma: Anany Levitin, Introduction to Design and Analysis of Algorithm, 3 rd Edition, Pearson Education, Inc.
Analisis Algoritma: Anany Levitin, Introduction to Design and Analysis of Algorithm, 3 rd Edition, Pearson Education, Inc., Addison-Wesley Agenda. Introduction Bab 6: Transform-and-Conquer Fakultas Teknologi
Lebih terperinciDESAIN DAN ANALISIS ALGORITMA KOMPUTASI FORMULA KASUS : PERSOALAN SPOJ MOON SAFARI
TUGAS AKHIR KI141502 DESAIN DAN ANALISIS ALGORITMA KOMPUTASI FORMULA n i=1 a i i r, STUDI KASUS : PERSOALAN SPOJ MOON SAFARI ANTON KRISTANTO NRP 5112100078 Dosen Pembimbing 1 Arya Yudhi Wijaya, S.Kom.,M.Kom.
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan tentang pengujian dari masing masing metode computing dan juga analisa dari hasil pengujian tersebut. Pengujian dilakukan pada waktu proses dengan
Lebih terperinciANALISIS ALGORITMA BINARY SEARCH
ANALISIS ALGORITMA BINARY SEARCH Metode Binary search Binary search merupakan salah satu algoritma untuk melalukan pencarian pada array yang sudah terurut. Jika kita tidak mengetahui informasi bagaimana
Lebih terperinciMETODE POHON BINER HUFFMAN UNTUK KOMPRESI DATA STRING KARAKTER
METODE POHON BINER HUFFMAN UNTUK KOMPRESI DATA STRING KARAKTER Muqtafi Akhmad (13508059) Teknik Informatika ITB Bandung e-mail: if18059@students.if.itb.ac.id ABSTRAK Dalam makalah ini akan dibahas tentang
Lebih terperinciTujuan Instruksional
Pertemuan 4 P E N C A R I A N T A N P A I N F O R M A S I B F S D F S U N I F O R M S E A R C H I T E R A T I V E D E E P E N I N G B I D I R E C T I O N A L S E A R C H Tujuan Instruksional Mahasiswa
Lebih terperinciAlgoritma dan Struktur Data
Algoritma dan Struktur Data Click to edit Master subtitle style Pertemuan 3 Pengantar Analisis Efisiensi Algoritma Analisa efisiensi algoritma bertujuan mengestimasi waktu dan memori yang dibutuhkan untuk
Lebih terperinciMencari Leluhur Bersama Terkecil pada Pohon
Mencari Leluhur Bersama Terkecil pada Pohon Chalvin 13514032 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
Lebih terperinciPohon Indeks Biner atau Pohon Fenwick untuk menyelesaikan persoalan penjumlahan interval
Pohon Indeks Biner atau Pohon Fenwick untuk menyelesaikan persoalan penumlahan interval Eric 13512021 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinci2. Mahasiswa dapat membuat dan menggunakan array dan linked list dalam suatu kasus.
1 ARRAY & LINKED LIST MODUL 1 Standar kompetensi: 1. Mahasiswa mengetahui perbedaan array dan linked list. 2. Mahasiswa dapat membuat dan menggunakan array dan linked list dalam suatu kasus. 3. Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dengan seiringnya perkembangan teknologi, banyak aplikasi aplikasi yang berkembang pula untuk mendapatkan informasi. Hal ini juga didorong oleh kebutuhan
Lebih terperinciPohon (Tree) Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2012/2013
Pohon (Tree) Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2012/2013 Pohon (Tree) Pohon (Tree) didefinisikan sebagai graf terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Karena merupakan graf terhubung, maka pohon selalu
Lebih terperinciAnalisis Algoritma. Jimmy Tirtawangsa. Universitas Telkom 2014
Analisis Algoritma Jimmy Tirtawangsa Universitas Telkom 2014 Daftar Isi (1) Motivasi (2) Kompleksitas dan Optimalitas (3) Struktur data (4) Teknik 2 analisis algoritma (5) Struktur graf (6) Problem Sulit/Intraktabel
Lebih terperinciLangkah Awal menuju Analisis Kompleksitas Algoritma
Langkah Awal menuju Analisis Kompleksitas Algoritma Isi Proses Desain dan Analisis Algoritma Tipe-tipe Problem yang penting Kebutuhan akan algoritma yang efisien Analisis framework 2 Proses Desain dan
Lebih terperinciDesain dan Analisis Algoritma Pembangkitan Convex Hull 3 Dimensi dan Visualisasinya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Desain dan Analisis Algoritma Pembangkitan Convex Hull 3 Dimensi dan Visualisasinya Andi Muh. Primabudi, Arya Yudhi Wijaya
Lebih terperinciAlgoritma Pemrograman & Struktur Data
MODUL PERKULIAHAN Algoritma Pemrograman & Struktur Data Linked List Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ilmu Informatika Komputer 03 87042 Abstract Penjelasan mengenai linked
Lebih terperinciSebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus mangkus (efisien). Algoritma yang bagus adalah algoritma yang mangkus.
Waktu komputasi (dalam detik) Kompleksitas Algoritma Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus mangkus (efisien). Algoritma yang bagus adalah algoritma yang mangkus. Kemangkusan algoritma
Lebih terperinciIKI 20100: Struktur Data & Algoritma
IKI 20100: Struktur Data & Algoritma B Tree Ruli Manurung & Ade Azurat ( Setiawan (acknowledgments: Denny, Suryana Fasilkom UI Ruli Manurung & Ade Azurat Fasilkom UI - IKI20100 2007/2008 Ganjil Minggu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Algoritma Algoritma adalah teknik penyusunan langkah-langkah penyelesaian masalah dalam bentuk kalimat dengan jumlah kata terbatas tetapi tersusun secara logis dan sitematis
Lebih terperinciALGORITMA-ALGORITMA PARALLEL RANDOM ACCESS MACHINE (PRAM = pea ram)
ALGORITMA-ALGORITMA PARALLEL RANDOM ACCESS MACHINE (PRAM = pea ram) Algoritma yang dibahas : 1. Parallel reduction 2. Prefix sums 3. List ranking 4. Pre-order tree traversal 5. Merging two sorted lists
Lebih terperinciALGORITMA-ALGORITMA PARALLEL RANDOM ACCESS MACHINE (PRAM = pea ram) Ver
ALGORITMA-ALGORITMA PARALLEL RANDOM ACCESS MACHINE (PRAM = pea ram) Ver. 3.1-2016 http://openstat.sekolahku.org http://kelas.sekolahku.org Introduction Simulasi : to Pendahuluan Parallel Algorithm p :
Lebih terperinciB C D E F G H I J K L M N O P Q R S T. Tinaliah, S.Kom POHON BINER
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z POHON BINER Tinaliah, S.Kom DEFINISI Pohon (dalam struktur data) struktur berisi sekumpulan elemen dimana salah satu elemen adalah akar (root) dan elemen-elemen
Lebih terperinciAplikasi Pohon Pencarian Biner Seimbang sebagai Memo Table Dynamic Programming
Aplikasi Pohon Pencarian Biner Seimbang sebagai Memo Table Dynamic Programming Reinhard Benjamin Linardi, 13515011 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB VII POHON BINAR POHON
BAB VII POHON BINAR POHON Pohon atau tree adalah salah satu bentuk graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Karena merupakan graph terhubung, maka pada pohon selalu terdapat path atau jalur yang
Lebih terperinciMETODE AVL TREE UNTUK PENYEIMBANGAN TINGGI BINARY TREE
METODE AVL TREE UNTUK PENYEIMBANGAN TINGGI BINARY TREE Suwanty 1 Octara Pribadi 2 Program Studi Teknik Informatika 1,2 STMIK TIME 1,2 Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan 1,2 e-mail : dharma_suwanty@gmail.com
Lebih terperinciPRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391
PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391 IMPLEMENTASI KD-TREE K-MEANS CLUSTERING PADA KLASTERISASI DOKUMEN (Kata kunci: KD-Tree K-Means Clustering, Klasterisasi Dokumen, K- Dimensional Tree, K-Means Clustering)
Lebih terperinciCRITICAL PATH. Menggunakan Graph berbobot dan mempunya arah dari Critical Path: simpul asal : 1 simpul tujuan : 5. Graph G. Alternatif
CRITICAL PATH Menggunakan Graph berbobot dan mempunya arah dari Critical Path: simpul asal : 1 simpul tujuan : 5 Graph G Path Bobot Alternatif 1 4 5 16 1 2 5 15 1 2 3 5 24 1 4 3 5 19 1 2 3 4 5 29 1 4 3
Lebih terperinciJARINGAN UNTUK MERGING
SORTING - Merging Definisi: A = {a 1, a 2,..., a r } B = {b 1, b 2,..., b s } merupakan dua deret angka yang terurut naik; merge A dan B merupakan deret C = {c 1, c 2,..., c r+s } yang juga terurut naik,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Algoritma Menurut (Suarga, 2012 : 1) algoritma: 1. Teknik penyusunan langkah-langkah penyelesaian masalah dalam bentuk kalimat dengan jumlah kata terbatas tetapi tersusun
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma dari Algoritma Pembentukan pohon Huffman Code Sederhana
Kompleksitas Algoritma dari Algoritma Pembentukan pohon Huffman Code Sederhana Muhammad Fiqri Muthohar NIM : 13506084 1) 1) Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung, email: fiqri@arc.itb.ac.id Abstrak makalah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Graph 2.1.1 Definisi Graph Menurut Dasgupta dkk (2008), graph merupakan himpunan tak kosong titik-titik yang disebut vertex (juga disebut dengan node) dan himpunan garis-garis
Lebih terperinciHeap Tree dan Kegunaannya dalam Heap Sort
Heap Tree dan Kegunaannya dalam Heap Sort Efendy Chalikdjen 1, Hermanto Ong 2, Satria Putra Sajuthi 3 Laboratorium Ilmu dan Rekayasa Komputasi Departemen Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciPEMBAHASAN SOAL FINAL BNPCHS 2014
PEMBAHASAN SOAL FINAL BNPCHS 2014 A. DUEL MAUT * Solusinya adalah dengan Brute Force, yaitu mencoba semua kemungkinan pasangan dari anggota kelompok pertama dan kedua, lalu mencari yang selisihnya paling
Lebih terperinciALGORITMA-ALGORITMA PARALLEL RANDOM ACCESS MACHINE (PRAM)
ALGORITMA-ALGORITMA PARALLEL RANDOM ACCESS MACHINE (PRAM) Algoritma yang dibahas : 1. Parallel reduction 2. Prefix sums 3. List ranking 4. Pre-order tree traversal` 5. Merging two sorted lists 6. Graph
Lebih terperinciDesign and Analysis Algorithm
Design and Analysis Algorithm Pertemuan 02 Drs. Achmad Ridok M.Kom Fitra A. Bachtiar, S.T., M. Eng Imam Cholissodin, S.Si., M.Kom Aryo Pinandito, MT Contents 31 2 Analisis Algoritma Analisis Efisiensi
Lebih terperinciAplikasi Aljabar Vektor dalam Algoritma Page Rank
Aplikasi Aljabar Vektor dalam Algoritma Page Rank Albertus Kelvin / 13514100 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
Lebih terperinciDEFINISI. Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit. pohon pohon bukan pohon bukan pohon 2
1 POHON DEFINISI Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit a b a b a b a b c d c d c d c d e f e f e f e f pohon pohon bukan pohon bukan pohon 2 Hutan (forest) adalah - kumpulan
Lebih terperinciSolusi UTS Stima. Alternatif 1 strategi:
Solusi UTS Stima 1. a. (Nilai 5) Representasikanlah gambar kota di atas menjadi sebuah graf, dengan simpul merepresentasikan rumah, dan bobot sisi merepresentasikan jumlah paving block yang dibutuhkan.
Lebih terperinciBAB III ALGORITMA BRANCH AND BOUND. Algoritma Branch and Bound merupakan metode pencarian di dalam ruang
BAB III ALGORITMA BRANCH AND BOUND Algoritma Branch and Bound merupakan metode pencarian di dalam ruang solusi secara sistematis. Ruang solusi diorganisasikan ke dalam pohon ruang status. Pohon ruang status
Lebih terperinciPenerapan Pohon Biner dalam Proses Pengamanan Peer to Peer
Penerapan Pohon Biner dalam Proses Pengamanan Peer to Peer Eka Yusrianto Toisutta - NIM : 13504116 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10, Bandung email: if14116@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciPemanfaatan Algoritma Hybrid Ant Colony Optimization dalam Menyelesaikan Permasalahan Capacitated Minimum Spanning Tree. Tamam Asrori ( )
Pemanfaatan Algoritma Hybrid Ant Colony Optimization dalam Menyelesaikan Permasalahan Capacitated Minimum Spanning Tree Tamam Asrori (5104 100 146) Pendahuluan Latar Belakang Tujuan Dan Manfaat Rumusan
Lebih terperinciPerbandingan Algoritma Pencarian Kunci di dalam Himpunan Terurut Melalui Linear Search dan Binary Search
Perbandingan Algoritma Pencarian Kunci di dalam Himpunan Terurut Melalui Linear Search dan Binary Search Biolardi Yoshogi (13509035) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Lebih terperinciSTRUKTUR POHON & KUNJUNGAN POHON BINER
STRUKTUR POHON & KUNJUNGAN POHON BINER Pohon (Tree) termasuk struktur non linear yang didefinisikan sebagai data yang terorganisir dari suatu item informasi cabang yang saling terkait Istilah istilah Dalam
Lebih terperinciDecrease and Conquer
Decrease and Conquer Bahan Kuliah IF2211 Strategi Algoritma Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB 1 Decrease and conquer: metode desain algoritma
Lebih terperinciAlgoritma dan Struktur Data. Click to edit Master subtitle style Konsep Tree
Algoritma dan Struktur Data Click to edit Master subtitle style Konsep Tree Basic Tree Concepts Tree berisi himpunan node dan garis berarah yang disebut branch yang menghubungkan dua node. Banyaknya branch
Lebih terperinciAlgoritma Euclidean dan Struktur Data Pohon dalam Bahasa Pemrograman LISP
Algoritma Euclidean dan Struktur Data Pohon dalam Bahasa Pemrograman LISP Ahmad Ayyub Mustofa Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung 40132, email: rekka_zan@students.itb.ac.id Abstraksi Bahasa pemrograman
Lebih terperinciPenerapan Search Tree pada Penyelesaian Masalah Penentuan Jalur Kota Terpendek.
Penerapan Search Tree pada Penyelesaian Masalah Penentuan Jalur Kota Terpendek. Arnold Nugroho Sutanto - 13507102 1) 1) Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung 40132, email: if17102@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciPendahuluan Struktur Data STRUKTUR DATA. JULIO ADISANTOSO Departemen Ilmu Komputer IPB. Pertemuan 1 : 20 Juni 2016
Pendahuluan JULIO ADISANTOSO Departemen Ilmu Komputer IPB Pertemuan 1 : 20 Juni 2016 Pendahuluan Ilustrasi Kontrak Perkuliahan Permasalahan Suatu sistem pengolahan data kependudukan di Indonesia meliputi
Lebih terperinciPendeteksian Kemacetan Lalu Lintas dengan Compute Unified Device Architecture (CUDA)
Pendeteksian Kemacetan Lalu Lintas dengan Compute Unified Device Architecture (CUDA) LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai syarat kelulusan tingkat sarjana oleh: Muhammad Ismail Faruqi / 13503045 PROGRAM
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS NASIONAL RENCANA PEMBELAJARAN MATA KULIAH : Konsep Struktur Data dan Algoritma SEM: Genap KODE: 08030221 SKS: 2 JURUSAN : Teknik Informatika DOSEN:
Lebih terperinciTree (Struktur Data) Nisa ul Hafidhoh, MT
Tree (Struktur Data) Nisa ul Hafidhoh, MT Struktur Data Linier 1 5 8 9 2 ARRAY 0 1 2 3 n Head Tail QUEUE O U T 1 2 3 4 STACK 4 3 2 1 I N 10 8 14 LINKED LIST Struktur Tree Struktur Tree adalah struktur
Lebih terperinciOPERASI LOGIKA PADA GENERAL TREE MENGGUNAKAN FUNGSI REKURSIF
OPERASI LOGIKA PADA GENERAL TREE MENGGUNAKAN FUNGSI REKURSIF Lutfi Hakim (1), Eko Mulyanto Yuniarno (2) Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro (1), Dosen Pembimbing (2) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Lebih terperinciMILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Graf adalah suatu himpunan simpul yang dihubungkan dengan busurbusur. Pada sebuah graf hubungan antar simpul yang dihubungkan oleh busur memiliki sebuah keterkaitan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin dengan berkembangnya teknologi fotografi di Indonesia, khususnya di Kota Medan, fotografi tidak hanya sebagai sarana atau alat untuk mengabadikan suatu kejadian
Lebih terperinciStruktur Data. PDE - Struktur Data 1
Struktur Data Copyright@Ihsan Jatnika PDE - Struktur Data 1 Objektif Mengetahui maksud struktur data dan menjelaskan penggunaannya dalam pemrograman Mengetahui operasi yang terkait dengan struktur data
Lebih terperinciALGORITMA-ALGORITMA PARALLEL RANDOM ACCESS MACHINE (PRAM = pea ram)
ALGORITMA-ALGORITMA PARALLEL RANDOM ACCESS MACHINE (PRAM = pea ram) 1 Algoritma PRAM Model PRAM dibedakan dari bagaimana mereka dapat menangani konflik read dan write (Li and Yesha 1989): EREW(Exclusive
Lebih terperinciPohon Quad untuk Merepresentasikan Gambar
Pohon Quad untuk Merepresentasikan Gambar Gressia Melissa NIM 13506017 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha no.10 Bandung Email:
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi Graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V, E), yang dalam hal ini:
10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Graf Definisi 2.1.1 Graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V, E), yang dalam hal ini: V = himpunan tidak kosong dari simpul-simpul (vertices atau node)
Lebih terperinciAlgoritma Brute-Force dan Greedy dalam Pemrosesan Graf
Algoritma Brute-Force dan Greedy dalam Pemrosesan Graf Marvin Jerremy Budiman / 13515076 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciLangkah Mudah Belajar Struktur Data Menggunakan C/C++
Langkah Mudah Belajar Struktur Data Menggunakan C/C++ Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi
Lebih terperinciGraf untuk soal nomor 7
Program Studi Teknik Informatika Nama : Sekolah Teknik Elektro dan Informatika NIM : Institut Teknologi Bandung T.tangan: Solusi Kuis ke-4 IF2120 Matematika Diskrit (3 SKS) Graf, Pohon, dan Kompleksitas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan diuraikan teori-teori dasar yang dijadikan sebagai landasan dalam penulisan tugas akhir ini. 2.1 Ilmu Bioinformatika Bioinformatika merupakan kajian yang mengkombinasikan
Lebih terperinciPemrograman Algoritma Dan Struktur Data
MODUL PERKULIAHAN Modul ke: 14Fakultas Agus FASILKOM Pemrograman Algoritma Dan Struktur Data ADT BINARY TREE Hamdi.S.Kom,MMSI Program Studi Teknik Informatika ISTILAH-ISTILAH DASAR Pohon atau Tree adalah
Lebih terperinciPRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391
PRESENTASI TUGAS AKHIR KI939 IMPLEMENTASI ALGORITMA RIJNDAEL DENGAN MENGGUNAKAN KUNCI ENKRIPSI YANG BERUKURAN MELEBIHI 256 BIT (Kata kunci: Advanced Encryption Standard, Algoritma Rijndael, cipher key,
Lebih terperinciPencarian Jalur Terpendek dengan Algoritma Dijkstra
Volume 2 Nomor 2, Oktober 207 e-issn : 24-20 p-issn : 24-044X Pencarian Jalur Terpendek dengan Algoritma Dijkstra Muhammad Khoiruddin Harahap Politeknik Ganesha Medan Jl.Veteran No. 4 Manunggal choir.harahap@yahoo.com
Lebih terperinciOrganisasi Berkas Sekuensial Berindeks
Organisasi Berkas Sekuensial Berindeks Definisi Organisasi Berkas ini mirip dengan Organisasi Berkas Sekuensial dimana setiap rekaman disusun secara beruntun di dalam file, hanya saja ada tambahan indeks
Lebih terperinci- Tree Adalah graph tak berarah yang terhubung dan tidak memuat cycle. Suatu Tree paling sedikit mengandung satu vertex. Contoh :
Kuliah 5, 6 MODUL 3 - Tree Adalah graph tak berarah yang terhubung dan tidak memuat cycle. Suatu Tree paling sedikit mengandung satu vertex. Contoh : Tree dgn vertex (a) Tree dgn vertex (b) Tree dgn 3
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab kajian pustaka berikut ini akan dibahas beberapa materi yang meliputi
BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab kajian pustaka berikut ini akan dibahas beberapa materi yang meliputi graf, permasalahan optimasi, model matematika dari objek wisata di Yogyakarta, dan algoritma genetika
Lebih terperinciPengenalan Algoritma & Struktur Data. Pertemuan ke-1
Pengenalan Algoritma & Struktur Data Pertemuan ke-1 Apa itu Struktur Data? PROGRAM ALGO RITMA STRUKTUR DATA Algoritma.. deskripsi langkah-langkah penyelesaian masalah yang tersusun secara logis 1. Ditulis
Lebih terperinciPERANCANGAN ALGORITMA KETERHUBUNGAN SUATU GRAF DAN PENERAPANNYA DALAM PENGATURAN ARUS LALU LINTAS JALAN RAYA
PERANCANGAN ALGORITMA KETERHUBUNGAN SUATU GRAF DAN PENERAPANNYA DALAM PENGATURAN ARUS LALU LINTAS JALAN RAYA Nama Mahasiswa : Darill Muflih Arief NRP : 1207100069 Jurusan : Matematika FMIPA-ITS Pembimbing
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Algoritma Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis dan logis. Kata Logis merupakan kata kunci dalam Algoritma.
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma
Kompleksitas Algoritma Bahan Kuliah IF2120 Matematika Disktit Rinaldi M/IF2120 Matdis 1 Rinaldi M/IF2120 Matdis 2 Pendahuluan Sebuah masalah dapat mempunyai banyak algoritma penyelesaian. Contoh: masalah
Lebih terperinciDesain dan Analisis Algoritma Pencarian Prediksi Hasil Penjumlahan Beberapa Urutan Berkala dengan Metode Eliminasi Gauss
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. (7), 7-5 (-98X Print) A665 Desain dan Analisis Algoritma Pencarian Prediksi Hasil Penjumlahan Beberapa dengan Metode Eliminasi Gauss Daniel Henry, Victor Hariadi, dan Rully
Lebih terperinciJurnal Mahajana Informasi, Vol.1 No 2, 2016 e-issn: SIMULASI PENGURUTAN DATA DENGAN ALGORITMA HEAP SORT
SIMULASI PENGURUTAN DATA DENGAN ALGORITMA HEAP SORT Harold Situmorang Program Studi Sistem Informasi Universitas Sari Mutiara Indonesia Haroldsitumorang@gmail.com ABSTRAK Struktur data dari algoritma Heap
Lebih terperinciKecerdasan Buatan Penyelesaian Masalah dengan Pencarian
Kecerdasan Buatan Pertemuan 02 Penyelesaian Masalah dengan Pencarian Kelas 10-S1TI-03, 04, 05 Husni Lunix96@gmail.com http://komputasi.wordpress.com S1 Teknik Informatika, STMIK AMIKOM, 2012 Outline Pendahuluan
Lebih terperinciUlang Kaji Konsep Matematika
Ulang Kaji Konsep Matematika Teori Bahasa dan Automata Viska Mutiawani - Informatika FMIPA Unsyiah 1 Ulang Kaji Konsep Matematika Set / himpunan Fungsi Relasi Graf Teknik pembuktian Viska Mutiawani - Informatika
Lebih terperinciBAB XII MENCARI DATA MAKSIMUM DAN MINIMUM
1 BAB XII MENCARI DATA MAKSIMUM DAN MINIMUM 12.1. Mencari Data Maksimum Untuk menjelaskan proses pencarian data terbesar atau data maksimum dari sekelompok data, di bawah ini akan diberikan contohnya terlebih
Lebih terperinciSTRUKTUR DATA. By : Sri Rezeki Candra Nursari 2 SKS
STRUKTUR DATA By : Sri Rezeki Candra Nursari 2 SKS Literatur Sjukani Moh., (2007), Struktur Data (Algoritma & Struktur Data 2) dengan C, C++, Mitra Wacana Media Utami Ema. dkk, (2007), Struktur Data (Konsep
Lebih terperinciPohon. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Program Studi Teknik Informatika ITB. Rinaldi M/IF2120 Matdis 1
Pohon Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit Program Studi Teknik Informatika ITB Rinaldi M/IF2120 Matdis 1 Definisi Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit a b a b a b a
Lebih terperinciPENERAPAN ALGORITMA A* PADA PERMASALAHAN OPTIMALISASI PENCARIAN SOLUSI DYNAMIC WATER JUG
PENERAPAN ALGORITMA A* PADA PERMASALAHAN OPTIMALISASI PENCARIAN SOLUSI DYNAMIC WATER JUG Firman Harianja (0911519) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja
Lebih terperinciKomponen Terhubung dan Jalur Terpendek Algoritma Graf Paralel
Komponen Terhubung dan Jalur Terpendek Algoritma Graf Paralel Yosef Sukianto Nim 13506035 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Algoritma Algoritma merupakan urutan langkah langkah untuk menyelesaikan masalah yang disusun secara sistematis, algoritma dibuat dengan tanpa memperhatikan bentuk
Lebih terperinciCara Kerja B-tree dan Aplikasinya
Cara Kerja B-tree dan Aplikasinya Paskasius Wahyu Wibisono - 13510085 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
Lebih terperinciVariasi Pohon Pencarian Biner Seimbang
Variasi Pohon Pencarian Biner Seimbang Tony 13516010 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia buddy90_lost@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apriori merupakan salah satu algoritma yang terkenal dalam mencari frequent pattern dari database transaksi[8]. Prinsip dari algortima Apriori ini adalah jika sebuah
Lebih terperinciDefinisi. Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit. pohon pohon bukan pohon bukan pohon
1 Definisi Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit a b a b a b a b c d c d c d c d e f e f e f e f pohon pohon bukan pohon bukan pohon 2 Hutan (forest) adalah - kumpulan pohon
Lebih terperinciPenerapan Teori Pohon Dalam Kajian Struktur Data
Penerapan Teori Pohon Dalam Kajian Struktur Data Khoirush Sholih Ridhwaana Akbar NIM : 13505120 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : if15120@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciPerbandingan Kompleksitas Algoritma Prim, Algoritma Kruskal, Dan Algoritma Sollin Untuk Menyelesaikan Masalah Minimum Spanning Tree
Perbandingan Kompleksitas Algoritma Prim, Algoritma Kruskal, Dan Algoritma Sollin Untuk Menyelesaikan Masalah Minimum Spanning Tree 1 Wamiliana, 2 Didik Kurniawan, 3 Cut Shavitri N.F. 1 Jurusan Matematika
Lebih terperinciPengenalan Trie dan Aplikasinya
Pengenalan Trie dan Aplikasinya Reinhard Denis Najogie - 13509097 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
Lebih terperinci