OPERASI LOGIKA PADA GENERAL TREE MENGGUNAKAN FUNGSI REKURSIF

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "OPERASI LOGIKA PADA GENERAL TREE MENGGUNAKAN FUNGSI REKURSIF"

Transkripsi

1 OPERASI LOGIKA PADA GENERAL TREE MENGGUNAKAN FUNGSI REKURSIF Lutfi Hakim (1), Eko Mulyanto Yuniarno (2) Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro (1), Dosen Pembimbing (2) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Kampus ITS Sukolilo, Surabaya ABSTRAK General Tree merupakan salah satu jenis tree dinamis yang memiliki struktur data tidak linier yang menggambarkan struktur hirarki antar elemen. Struktur ini membentuk seperti sebuah struktur pohon. Sedangkan fungsi rekursif merupakan fungsi yang memanggil dirinya sendiri. Implementasi rekursif pada program general tree ini adalah saat menjalankan perintah untuk apakah node tersebut sebagai operasi logika AND atau OR atau juga sebagai node yang tidak memiliki sebuah anak node. Sehingga untuk membuat perintah logika tersebut dengan implementasi sebuah fungsi rekursif tidak membutuhkan syntax yang panjang dan sukar. Hasil dari makalah ini adalah sebuah program general tree operasi logika dengan urutan nilai (node f-g-b -- h-o-p-i-c j-k-d l-m-q-r-n-e -- a). Nilai root menunjukkan angka 1 atau benar, dimana anak root bernilai 0 atau salah (node b), 1 atau benar (node c), 1 atau benar (node d) dan 0 atau salah (node e). Kata kunci : Fungsi Rekursif, General Tree, Operasi Logika, Pemrograman Java I. PENDAHULUAN Pemrograman komputer dan kehidupan manusia merupakan dua unsur yang banyak memiliki fungsi saling keterkaitan. Sebuah program komputer berasal dari logika berfikir yang diimplementasikan dalam sebuah struktur yang dinamakan algoritma. Algoritma erat kaitannya dengan logika sebuah program dari awal hingga menunjukkan sebuah hasil atau luaran. Thomas H. Cormen, dkk (2009 : 1) menjelaskan bahwa algoritma algoritma merupakan sebuah rangkaian dari langkah komputasional yang sedemikian rupa yang mengubah input ke output. Sedangkan Kenneth H. Rosen (2012:191) mendefinisikan algoritma adalah sebuah rangkaian terbatas dari instruksi yang tepat untuk menampilkan sebuah komputasi atau untuk menyelesaikan sebuah permasalahan. Sehingga dari kedua artian tersebut dapat disimpulkan bahwa Algoritma dalam pemrograman komputer merupakan suatu langkah atau urutan berfikir untuk menyelesaikan suatu permasalah (dalam hal ini pemrograman komputer) yang disusun secara sistematis dan logis. Sebuah program yang baik memiliki runtutan algoritma yang baik pula, oleh karenanya penting untuk mendesain awal runtutan algoritma jika membuat suatu program komputer. Rekursif merupakan salah satu jenis algoritma. Rekursif memiliki makna bahwa suatu hal mengalami pengulangan dan dalam pengulangannya melibatkan dirinya sendiri. Sedangkan tree atau pohon merupakan salah satu objek dari kehidupan yang memiliki struktur urutan dari atas (parent atau root) ke elemen bawahnya (anak simpul atau node). Rekursif dan tree merupakan dua hal yang tanpa disadari banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh ketika dua cermin yang diletakkan berhadapan secara paralel, maka di dalam cermin tersebut terbentuk bayangan cermin yang di dalam

2 cermin sekian banyaknya. Begitu juga pohon. Struktur keorganisasian sebuah perkumpulan ataupun unit merupakan salah satu contoh kasus pohon dalam kehidupan sehari-hari. General tree adalah salah satu bentuk dari tree yang memiliki jumlah anak tree tidak menentu. Hal ini menyebabkan suatu program general tree memerlukan algoritma yang berulang untuk memanggil fungsi dirinya sendiri untuk membuat suatu node. Oleh karena itu pemilihan rekursif untuk membuat logika sebuah pemrograman dinilai menjadi pilihan yang sangat tepat. Sisi lain, Operasi logika juga merupakan salah satu operasi yang tidak terlepas dari pemrograman. Pemilihan keputusan dalam logika berfikir pemrograman memerlukan sebuah operasi logika. Seperti operasi AND, OR dan lain sebagainya. Implementasi operasi logika dalam general tree untuk mencari sebuah nilai akhir dari sebuah akar dari general tree merupakan hal yang baru dalam pemrograman. Pada makalah ini akan dibahas mengenai permasalahan tersebut. Program yang dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman java. Luaran program yang dihasilkan merupakan implementasi dari node-node yang membentuk seperti general tree yang mengandung sebuah operasi logika pada node atau simpul yang memiliki suatu anak lebih dari dua. Operasi tersebut berupa operator AND dan OR, sedangkan node atau simpul yang tidak memiliki sebuah anak node akan bernilai 1 atau true dan bernilai 0 atau false. II. TEORI DASAR 2.1. Rekursif (Recursion) Rekursif atau recursion merupakan merupakan algoritma dalam bahasa pemrograman komputer yang memiliki fungsi di mana salah satu baris perintah pada suatu program memanggil fungsi yang sama dengan dirinya, dengan kata lain fungsi rekursif adalah fungsi yang memanggil dirinya sendiri. Sebuah algoritma dikatakan rekursif jika memecahkan masalah dengan mengurangi itu ke sebuah contoh dari masalah yang sama dengan input yang lebih kecil. Rosen (2012, ) menggambarkan bahwa fungsi rekursif seperti pada gambar 1. Pertama diberikan sebuah gambar asli, kemudian proses pengambilan gambar dilakukan berturut-turut melapis gambar kecil yang berpusat di atas gambar sebelumnya. Gambar 1: Sebuah gambar yang digambarkan secara rekursif Rosen (2012, 345) Sebuah fungsi rekursif bisa tak terbatas seperti lingkaran. Untuk menghindari hal tersebut, ada dua sifat yang harus dimiliki oleh fungsi rekursif, diantaranya: 1. Kriteria dasar (base criteria) yang maksudnya adalah harus ada setidaknya satu kriteria dasar atau kondisi, sehingga ketika kondisi ini terpenuhi maka fungsi berhenti menyebut dirinya sendiri.

3 2. Pendekatan progresif (Progressive approach) yang maksudnya adalah panggilan rekursif harus maju dalam sedemikian rupa sehingga setiap kali panggilan rekursif dibuat datang lebih dekat dengan kriteria dasar. Jika kedua kondisi tersebut terpenuhi, maka algoritma tersebut dikatakan rekursif. Fungsi rekursif umumnya dipakai untuk permasalahan yang memiliki langkah penyelesaian yang teprola atau langkah-langkah yang teratur. Secara umum, algoritma fungsi rekursif memiliki statement kondisional sebagai berikut : If kondisi khusus tidak terpenuhi Then panggil diri-sendiri dengan parameter yang sesuai Else lakukan instruksi yang akan dieksekusi bila kondisi khusus dipenuhi 2.2. General Tree Pohon atau tree merupakan salah satu bentuk tidak linier yang termasuk dalam kategori graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit atau lintasan layaknya sebuah struktur pohon. Struktur pohon pada tree yang dimaksud merupakan suatu cara yang mempresentasikan hubungan data yang bersifat hirarki antar elemen-elemen secara grafis mirip dengan sebuah pohon, walaupun pohon tersebut hanya tampak sebagai sekumpulan node-node dari atas ke bawah. Elemen-elemen pada sebuah bentuk tree terdapat sebuah akar atau root dan sisa elemennya disebut sebagai simpul (Node/vertex) yang terpecah menjadi sejumlah himpunan yang tidak saling berhubungan satu sama lainnya, yang disebut subtree atau cabang. Untuk mengetahui lebih jelasnya, dapat digambarkan dengan ilustrasi berikut. A... A1 A2 An Gambar 2. Ilustrasi kumpulan node Gambar 2 mengilustrasikan sebuah kumpulan node dimana node A disebut sebagai simpul tunggal, sedangkan A1, A2,... An disebut sebagai subtree atau cabang. Kumpulan node-node tersebut akan membentuk sebagai sebuah tree jika antar node dihubungkan satu sama lainnya. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini. A A1 A2 An Gambar 3. Ilustrasi sebuah tree Gambar 3 menunjukkan kumpulan beberapa node yang membentuk hubungan satu sama lainnya, inilah yang dinamakan dengan sebuah tree. Node A merupakan sebuah root

4 atau akar sedangkan A1, A2,... An merupakan anak dari node A atau juga disebut subtree. Pada sebuah tree terdapat banyak sebutan, antara literatur satu dengan literatur lainnya disebut dengan nama yang berbeda. Berikut beberapa istilah pada sebuah tree. Tree A Level Level 1 B C Level 2 D E F G Gambar 4. Tree Level 3 Berikut istilah-istilah objek tree : Node adalah elemen tree yang berisi informasi atau data dan petunjuk percabangan. Tingkat atau level suatu node ditentukan dari akar (root) sebagai level 1. Ancestor suatu simpul adalah semua simpul yang terletak dalam satu jalur dengan node tersebut, dari akar sampai node yang ditinjaunya, contohnya ancestor E adalah B dan A. Predecessor adalah node yang berada di atas node yang ditinjau, contoh predessor G adalah C. Successor adalah node yang berada di bawah node yang ditinjau, contoh successor B adalah D, E dan F. Descendant adalah seluruh node yang terletak sesudah node tertentu dan terletak pada jalur yang sama, contohnya descendant C adalah G. Sibling adalah node- node yang memiliki parent yang sama dengan node yang ditinjau, contohnya adalah sibling F adalah D dan E. Parent adalah node yang berada satu level di atas node yang ditinjau, contohnya parent B adalah A. Sebuah tree dibagi menjadi dua jenis bentuk yang berbeda, yakni tree static dan tree dinamis. Tree static merupakan tree yang isi node-nodenya tetap karena bentuk pohonnya sudah ditentukan, sebagai contoh binary tree. Sedangkan Tree dinamic merupakan tree yang isi node-nodenya berubah, sehingga jumlah node-nya bisa ditambahkan atau dihapuskan sesuai dengan keinginan baik itu antar hubungan one to one atau one to many. Pada gambar 4 di atas merupakan contoh ilustrasi dari general tree. General tree T adalah sebuah bentuk terbatas dari satu atau lebih node seperti yang ada salah satu node didesain sebagai R yang dinamakan akar dari T. Jika bentuk (T {R}) adalah tidak kosong, beberapa node dibagi menjadi n > 0 memisah bentuk dari T0, T1,... Tn-1, masing-masing dari hal ini adalah sebuah general tree dan akar dari R1, R2,... Rn, secara respektif adalah anak dari R. Bentuk Ti (0 i < n) dikatakatan menjadi subtree dari T. Subtree tersebut diperintah pada Ti yang dikatakan datang sebelum Tj jika i < j. Dengan

5 ketentuan, subtree disusun dari kiri ke kanan dengan subtree T0 yang dinamakan anak paling kiri dari R. Masing-masing node dari sebuah general tree hanya mempunyai satu parent, kecuali untuk akar yang tidak mempunyai parent. Untuk hal ini, diikuti dengan seketika bahwa sebuah general tree dengan n node harus mempunyai batas n 1 karena masing-masing node, disamping akar, mempunyai satu batas yang menghubungkan node ke parentnya Operasi Logika Suatu fungsi logika atau operasi logika yang dimaksud dalam aljabar Boolean adalah suatu kombinasi variabel biner yang bernilai true atau 1 dan false atau 0 seperti misalnya masukan dan keluaran suatu rangkaian digital yang dapat menunjukkan bahwa di dalam aljabar Boolean semua hubungan logika antara variabel biner dapat dijelaskan oleh tiga operasi logika dasar, yaitu : Operasi NOT (negation), operasi AND (conjunction), dan operasi OR (disconjunction). Ketiga operasi tersebut merupakan operasi dasar dari konsep aljabar Boolean. Boolean sendiri merupakan suatu tipe data yang hanya mempunyai dua nilai, yakni tru atau false (benar atau salah). Benar dikatakan juga suatu kondisi bernilai 1, dan salah jika suatu kondisi bernilai 0. Pada pokok bahasan ini tidak membahas semua operasi logika yang ada pada aljabar boolean, namun hanya membahas mengenai operasi AND dan OR Operasi AND Operasi AND merupakan suatu operasi boolean yang dikatakan memiliki nilai benar atau bernilai 1 jika suatu kondisi semua masukan bernilai 1 atau true pula. Operasi AND dilambangkan dengan dot (.) atau juga dilambangkan dengan dengan huruf V terbalik yakni. Namun pada syntax pemrograman operasi AND dilambangkan dengan simbol & atau &&. Untuk lebih jelasnya mengenai operasi logika AND, perhatikan tabel kebenaran berikut. Tabel 1. Tabel Kebenaran Operasi AND A B (A B) atau (A. B) Operasi OR Berbeda dengan operasi AND, operasi OR merupakan suatu operasi pada gerbang logika atau aljabar Boolean yang memiliki nilai bahwa jika suatu output atau keluaran akan bernilai 1 atau benar jika salah satu input atau masukannya bernilai 1 atau benar, dan jika semua masukan atau input bernilai salah maka output atau luaran akan bernilai 0 atau salah pula. Operasi OR dilambangkan dengan plus (+) atau juga dilambangkan dengan dengan. Namun pada syntax pemrograman operasi OR dilambangkan dengan simbol atau. Untuk lebih jelasnya mengenai operasi logika OR, perhatikan tabel kebenaran berikut. Tabel 2. Tabel Kebenaran Operasi OR A B (A B) atau (A + B)

6 2.4. Pemrograman Java Bahasa pemrograman adalah software bahasa komputer yang digunakan dengan cara merancang atau membuat program sesuai dengan struktur dan metode yang dimiliki oleh bahasa pemrograman itu sendiri. Dalam beberapa waktu terakhir, semakin banyak bahasa pemrograman yang diciptakan. Seperti python, matlab dan lain sebagainya. Namun pada bahasan kali ini menggunakan bahasa pemrograman java. Java merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek dan bebas platform, yang dikembangkan oleh Microsystem saat ini merupakan bagian dari Oracle dan dirilis tahun Java merupakan salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi yang memiliki karakteristik simpel berorientasi objek dan memiliki performance yang tinggi. Bahasa pemrograman java merupakan pengembangan dari bahasa pemrograman C dan C++ dengan source code yang lebih simple dan mudah. Java platform memiliki dua komponen yaitu Java Virtual Machine (JVM) yang berfungsi sebagai jembatan atara bytecode dengan hardware dan Java Application Programming Interface (Java API) yang merupakan komponen-komponen dan kelas java ywang telah jadi dan memiliki kemampuan untuk menangani objek, string, angka dan sebagainya. Bahasan kali ini memakai Java SE Development Kit (JDK) 6 sebagai JVM dan Neatbens 6.5 sebagai interface pembangun program general tree ini. III. IMPLEMENTASI Operasi logika pada general tree menggunakan fungsi rekursif dibangun dengan bahasa pemrograman java. General tree yang dimaksud adalah sebuah node yang dihubungkan antara elemen satu dengan elemen lainnya secara terstruktur, logis dan sistematis. Hubungan ini membentuk sebuah struktur seperti pohon yang memiliki anak secara dinamis. Node pada sebuah general tree memiliki dua jenis, yakni sebagai parent atau orang tua dan sebagai anak atau child. Jika node sebagai parent maka node tersebut memiliki dua kedudukan yakni sebagai operator dan sebagai sebuah node yang memiliki sebuah nilai. Sedangkan node sebagai sebuah anak adalah sebuah node yang tidak memiliki anak lagi, dan hanya mempunyai satu kedudukan yakni memiliki nilai false atau 0 dan nilai true atau 1. Kedudukan node sebagai sebuah parent yang memiliki input sebuah operator. Operator logika yang digunakan adalah operator OR dan AND. Jika parent memiliki kedudukan sebagai operator OR akan memiliki nilai 1 atau benar jika salah satu anak node bernilai 1 atau benar, dan bernilai salah atau 0 jika semua anak node juga bernilai salah atau 0. Sedangkan parent yang memiliki kedudukan sebagai operaotor AND akan bernilai 1 atau bernilai true jika semua anak node bernilai 1 atau benar juga. Jika salah satu atau semuanya bernilai salah atau 0, maka node parent tersebut akan bernilai false atau 0. Sebuah node yang tidak memiliki anak node disebut sebagai node tunggal atau juga sebagai anak. Jika dalam kondisi seperti ini, maka nilai dari general tree tersebut adalah nilai dari node tersebut, yakni bernilai 0 ataupun 1 (salah ataupun benar) tanpa menggunakan operasi logika OR dan AND. Implementasi logika berfikir ini dijabarkan dalam penjelasan berikut ini. Langkah awal yang dilakukan untuk membuat sebuah program general tree yang mempunyai operasi logika adalah dengan membuat sebuah node terlebih dahulu. Untuk membuat sebuah node menggunakan deklarasi vektor. Alasan mengapa menggunakan deklarasi ini adalah agar node yang dibuat dapat bekerja secara dinamis, sehingga dapat dibuat dengan node dengan jumlah yang tidak terbatas sesuai dengan keinginan pengguna. Source code untuk hal ini adalah

7 Source code di atas merupakan sebuah class yang menggunakan nama class node yang didalamnya terdapat variabel tambah dengan tipe data public integer dan juga deklarasi vektor yang digunakan untuk membuat sebuah node secara dinamis. Fungsi tersebut akan menjalankan fungsinya sebagai perintah untuk membuat node secara dinamis jika pada bagian utama program di tuliskan source code sebagai berikut. Sebuah node akan membentuk seperti general tree jika dihubungkan antar node tersebut. Agar antar node yang telah dibuat saling memiliki unsur keterhubungan, maka dituliskan sebuah fungsi program sebagai berikut. Dan menuliskan source code berikut pada bagian utama program agar antar node dapat terhubung.

8 Syntax program tersebut membuat perintah untuk menghubungkan antara node satu dengan lain secara tersetruktur seperti general tree. Selanjutnya memberikan nilai pada masing-masing node, apakah node sebagai operator (OR atau AND) yang berposisi sebagai node parent atau anak node yang tidak anak lagi dan bernilai satu atau benar ataukah bernilai nol atau salah. Untuk membuat suatu logika seperti itu menggunakan algoritma fungsi rekursif. Sehingga dengan source code tersebut membentuk sebuah general tree yang berposisi sebagai parent yang memiliki sebuah atau beberapa anak ataupun sebagai anak yang tidak memiliki anak lagi. Agar program dapat ditampilkan maka dituliskan syntax program

9 urutan penampilan program dan melihat masing-masing nilai dari setiap node. Syntax programnya sebagai berikut. Fungsi cetak2 sebagai perintah untuk menampilkan urutan nilai node, sedangkan fungsi HubungNode berfungsi sebagai perintah untuk mengecek nilai masing-masing node apakah bernilai 1 atau 0. Agar program dapat ditampilkan pada badan program hasil, maka dituliskan source code berikut pada jendela utama program. Sehingga dengan runtutan program di atas akan menghasilkan sebuah luaran sebagai berikut.

10 Jika digambarkan urutan tampilan angka di atas, maka gambar general tree-nya sebagai berikut : OR a AND b AND OR AND c d e OR f g h i j k l m n 1 1 o p q r 0 0 OR 1 Berdasarkan urutan tampil nilai di atas menunjukkan nilai urutan berdasarkan urutan post order, yakni dari node paling kiri menuju ke node paling kanan dan terakhir merupakan nilai root (node a). Urutan nilainya adalah (f-g-b -- h-o-p-i-c j-k-d l-m-q-r-n-e -- a). Hasil akhir yang menunjukkan nilai 1 menunjukkan nilai dari node a. IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengujian program dapat disimpulkan bahwa implementasi fungsi rekursif untuk membuat sebuah program general tree dengan operasi logika sangat tepat dan efektif. Terbukti bahwa hasil program menunjukkan dengan hasil yang benar, yakni dengan urutan nilai (f-g-b -- h-o-p-i-c j-k-d l-m-q-rn-e -- a). Hal ini sesuai dengan yang diharapkan dimana program mencari nilai akhir pada root dari tree. Pada program di atas dituliskan bahwa root menggunakan fungsi logika OR, dimana fungsi logika OR bernilai benar jika salah satu anak node dari root bernilai satu. Pada hasil tersebut, root dari general tree menunjukkan nilai 1 atau benar. V. DAFTAR PUSTAKA 1. Rosen, Kenneth H Discrete Mathematics and Its Application seven edition. New York : The Mc Graw Hill Companies. 2. Cormen, Thomas H, dkk Introduction to Algorithm Third Edition. London : Massachusetts Institute of Technology. 3. Tutorial Point Data Structure and Algorithm. Ebook download (online) 4. Tutorial Point Java. Ebook download (online)

Pertemuan 9 STRUKTUR POHON & KUNJUNGAN POHON BINER

Pertemuan 9 STRUKTUR POHON & KUNJUNGAN POHON BINER Pertemuan 9 STRUKTUR POHON & KUNJUNGAN POHON BINER DEFINISI POHON (TREE) Pohon (Tree) termasuk struktur non linear yang didefinisikan sebagai data yang terorganisir dari suatu item informasi cabang yang

Lebih terperinci

TREE STRUCTURE (Struktur Pohon)

TREE STRUCTURE (Struktur Pohon) TREE STRUCTURE (Struktur Pohon) Dalam ilmu komputer, tree adalah sebuah struktur data yang secara bentuk menyerupai sebuah pohon, yang terdiri dari serangkaian node (simpul) yang saling berhubungan. Node-node

Lebih terperinci

Variasi Pohon Pencarian Biner Seimbang

Variasi Pohon Pencarian Biner Seimbang Variasi Pohon Pencarian Biner Seimbang Tony 13516010 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia buddy90_lost@yahoo.co.id

Lebih terperinci

STRUKTUR POHON & KUNJUNGAN POHON BINER

STRUKTUR POHON & KUNJUNGAN POHON BINER STRUKTUR POHON & KUNJUNGAN POHON BINER Pohon (Tree) termasuk struktur non linear yang didefinisikan sebagai data yang terorganisir dari suatu item informasi cabang yang saling terkait Istilah istilah Dalam

Lebih terperinci

BAB VII POHON BINAR POHON

BAB VII POHON BINAR POHON BAB VII POHON BINAR POHON Pohon atau tree adalah salah satu bentuk graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Karena merupakan graph terhubung, maka pada pohon selalu terdapat path atau jalur yang

Lebih terperinci

Ringkasan mengenai Tree (Dari beberapa referensi lain) Nina Valentika

Ringkasan mengenai Tree (Dari beberapa referensi lain) Nina Valentika Ringkasan mengenai Tree (Dari beberapa referensi lain) Nina Valentika December 31, 2015 0.1 Pendahuluan Figure 1: Contoh Tree. Tree/pohon merupakan struktur data yang tidak linear/non linear yang digunakan

Lebih terperinci

Algoritma dan Struktur Data

Algoritma dan Struktur Data Algoritma dan Struktur Data Program Program: sederetan perintah-perintah yang harus dikerjakan oleh komputer untuk menyelesaikan masalah. 3 level bahasa pemrograman: 1. Bahasa tingkat rendah 2. Bahasa

Lebih terperinci

Pemanfaatan Pohon Biner dalam Pencarian Nama Pengguna pada Situs Jejaring Sosial

Pemanfaatan Pohon Biner dalam Pencarian Nama Pengguna pada Situs Jejaring Sosial Pemanfaatan Pohon Biner dalam Pencarian Nama Pengguna pada Situs Jejaring Sosial Stephen (35225) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.

Lebih terperinci

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I REPRESENTASI DATA

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I REPRESENTASI DATA PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I REPRESENTASI DATA Tim Pengajar KU1102 - Institut Teknologi Sumatera Data Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu

Lebih terperinci

PSEUDOCODE TIPE DATA, VARIABEL, DAN OPERATOR

PSEUDOCODE TIPE DATA, VARIABEL, DAN OPERATOR 1 PSEUDOCODE TIPE DATA, VARIABEL, DAN OPERATOR Siti Mukaromah, S.Kom TEKNIK PENYAJIAN ALGORITMA Teknik Tulisan Structure English Pseudocode Teknik Gambar Structure Chart HIPO Flowchart 2 PSEUDOCODE Kode

Lebih terperinci

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I REPRESENTASI DATA

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I REPRESENTASI DATA PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I REPRESENTASI DATA Tim Pengajar KU1102 - Institut Teknologi Sumatera Data Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH INDIVIDUAL. Mata Kuliah : Matematika Diskrit / IF2153 Nama : Dwitiyo Abhirama NIM :

TUGAS MAKALAH INDIVIDUAL. Mata Kuliah : Matematika Diskrit / IF2153 Nama : Dwitiyo Abhirama NIM : TUGAS MAKALAH INDIVIDUAL Mata Kuliah : Matematika Diskrit / IF2153 Nama : Dwitiyo Abhirama NIM : 13505013 Institut Teknologi Bandung Desember 2006 Penggunaan Struktur Pohon dalam Informatika Dwitiyo Abhirama

Lebih terperinci

DIKTAT KULIAH ALGORITMA dan STRUKTUR DATA II

DIKTAT KULIAH ALGORITMA dan STRUKTUR DATA II Pertemuan 13 Waktu : 135 menit Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa mampu menjelaskan teknik pemrograman menggunakan Tree. Substansi Materi : Tree Tabulasi Kegiatan Perkuliahan No Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar

Lebih terperinci

Integer (Bilangan Bulat) Yang dimaksud bilangan bulat adalah, -1, -2, -3, 0, 1, 2, 3, 4 dan lain lain yang bukan merupakan bilangan pecahan.

Integer (Bilangan Bulat) Yang dimaksud bilangan bulat adalah, -1, -2, -3, 0, 1, 2, 3, 4 dan lain lain yang bukan merupakan bilangan pecahan. Struktur Data Struktur Data Setiap data memiliki tipe data, apakah merupakan angka bulat, angka pecahan, atau berupa karakter, dan sebagainya. Jadi, tipe data adalah pengelompokan data berdasarkan isi

Lebih terperinci

Pemrograman Algoritma Dan Struktur Data

Pemrograman Algoritma Dan Struktur Data MODUL PERKULIAHAN Modul ke: 14Fakultas Agus FASILKOM Pemrograman Algoritma Dan Struktur Data ADT BINARY TREE Hamdi.S.Kom,MMSI Program Studi Teknik Informatika ISTILAH-ISTILAH DASAR Pohon atau Tree adalah

Lebih terperinci

Algoritma dan Struktur Data. Click to edit Master subtitle style Konsep Tree

Algoritma dan Struktur Data. Click to edit Master subtitle style Konsep Tree Algoritma dan Struktur Data Click to edit Master subtitle style Konsep Tree Basic Tree Concepts Tree berisi himpunan node dan garis berarah yang disebut branch yang menghubungkan dua node. Banyaknya branch

Lebih terperinci

ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA

ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA Modul ke: 10 Fitrianingsih Fakultas FASILKOM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA JENIS-JENIS TREE SKom., MMSI Program Studi Sistem Informasi JENIS-JENIS TREE Pohon (Tree) adalah graf terhubung yang tidak mengandung

Lebih terperinci

Tree. Perhatikan pula contoh tree di bawah ini : Level. Level 2. Level 3. Level 4. Level 5

Tree. Perhatikan pula contoh tree di bawah ini : Level. Level 2. Level 3. Level 4. Level 5 TR (POHON) Tree/pohon merupakan struktur data yang tidak linear/non linear yang digunakan terutama untuk merepresentasikan hubungan data yang bersifat hierarkis antara elemenelemennya. efinisi tree : Kumpulan

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 [TIK] BAB VIII PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK [Alfa Faridh Suni] KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017 BAB VIII

Lebih terperinci

Algoritma dan Struktur Data. Binary Tree & Binary Search Tree (BST)

Algoritma dan Struktur Data. Binary Tree & Binary Search Tree (BST) Algoritma dan Struktur Data Binary Tree & Binary Search Tree (BST) Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang 2016 Outline Tree Binary tree Istilah pada tree Operasi dasar binary tree BST Definisi

Lebih terperinci

Penerapan Pohon Biner dalam Proses Pengamanan Peer to Peer

Penerapan Pohon Biner dalam Proses Pengamanan Peer to Peer Penerapan Pohon Biner dalam Proses Pengamanan Peer to Peer Eka Yusrianto Toisutta - NIM : 13504116 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10, Bandung email: if14116@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

Penerapan Pohon dengan Algoritma Branch and Bound dalam Menyelesaikan N-Queen Problem

Penerapan Pohon dengan Algoritma Branch and Bound dalam Menyelesaikan N-Queen Problem Penerapan Pohon dengan Algoritma Branch and Bound dalam Menyelesaikan N-Queen Problem Arie Tando (13510018) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

@copyright by Emy PENGANTAR ALGORITMA & PROGRAM & PROGRAM PENGERTIAN ALGORITMA NOTASI UNTUK ALGORITMA

@copyright by Emy PENGANTAR ALGORITMA & PROGRAM & PROGRAM PENGERTIAN ALGORITMA NOTASI UNTUK ALGORITMA PENGANTAR ALGORITMA & PROGRAM PENGERTIAN ALGORITMA & PROGRAM NOTASI UNTUK ALGORITMA 1 Kompetensi Mampu menerapkan prinsip algoritma dan program sesuai dengan permasalahan, sistematis dan terstruktur. Mampu

Lebih terperinci

Aplikasi Rekursif dalam Analisis Sintaks Program

Aplikasi Rekursif dalam Analisis Sintaks Program Aplikasi Rekursif dalam Analisis Sintaks Program Albertus Kelvin / 13514100 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

STRUKTUR POHON (TREE) Pohon atau Tree adalah salah satu bentuk Graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit.

STRUKTUR POHON (TREE) Pohon atau Tree adalah salah satu bentuk Graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Pertemuan 9 STRUKTUR POHON (TREE) ISTILAH-ISTILAH DASAR Pohon atau Tree adalah salah satu bentuk Graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Karena merupakan Graph terhubung, maka pada Pohon (Tree)

Lebih terperinci

Algoritma Euclidean dan Struktur Data Pohon dalam Bahasa Pemrograman LISP

Algoritma Euclidean dan Struktur Data Pohon dalam Bahasa Pemrograman LISP Algoritma Euclidean dan Struktur Data Pohon dalam Bahasa Pemrograman LISP Ahmad Ayyub Mustofa Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung 40132, email: rekka_zan@students.itb.ac.id Abstraksi Bahasa pemrograman

Lebih terperinci

BAB VII Tujuan 7.1 Deskripsi dari Binary Tree

BAB VII Tujuan 7.1 Deskripsi dari Binary Tree A VII Tree Tujuan 1. Mempelajari variasi bagian-bagian dari tree sebagai suatu bentuk struktur tak linier 2. Mempelajari beberapa hubungan fakta yang direpresentasikan dalam sebuah tree, sehingga mampu

Lebih terperinci

Implementasi Skema Pohon Biner yang Persistent dalam Pemrograman Fungsional

Implementasi Skema Pohon Biner yang Persistent dalam Pemrograman Fungsional Implementasi Skema Pohon Biner yang Persistent dalam Pemrograman Fungsional Azby Khilfi M. NIM : 13506018 Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail

Lebih terperinci

Penerapan Pohon Untuk Menyelesaikan Masalah Labirin

Penerapan Pohon Untuk Menyelesaikan Masalah Labirin Penerapan Pohon Untuk Menyelesaikan Masalah Labirin Andru Putra Twinanda Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Bandung 40135 email: ndrewh@students.itb.ac.id

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DATA

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DATA LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DATA Nama : Sarifudin Kelas / NIM : IK-1B / 3.34.11.1.22 Pengampu : Sukamto, S.Kom;M.T Jobs ke : 02 Pokok Bahasan : Operator Bahasa Java PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN

Lebih terperinci

STRUKTUR POHON (TREE) Pohon atau Tree adalah salah satu bentuk Graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit.

STRUKTUR POHON (TREE) Pohon atau Tree adalah salah satu bentuk Graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Pertemuan 9 STRUKTUR POHON (TREE) ISTILAH-ISTILAH DASAR Pohon atau Tree adalah salah satu bentuk Graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Karena merupakan Graph terhubung, maka pada Pohon (Tree)

Lebih terperinci

Pengantar Matematika. Diskrit. Bahan Kuliah IF2091 Struktur Diksrit RINALDI MUNIR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Pengantar Matematika. Diskrit. Bahan Kuliah IF2091 Struktur Diksrit RINALDI MUNIR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA Sekolah Teknik Elrektro dan Informatika INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Pengantar Matematika Bahan Kuliah IF2091 Struktur Diksrit Diskrit RINALDI MUNIR Lab Ilmu dan Rekayasa

Lebih terperinci

EXERCISE WORKBOOK MI /2012#07

EXERCISE WORKBOOK MI /2012#07 XRCIS WORKBOOK 1 IDNTITAS Kajian Perulangan Topik Dasar Logika Perulangan Referensi [1] Sedgewick, Robert. Algorithms. Marly-le-Roi: Addison-Wesley Publishing Company, 1983 [2] Cormen, Thomas H., Charles.

Lebih terperinci

Pohon (Tree) Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2012/2013

Pohon (Tree) Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2012/2013 Pohon (Tree) Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2012/2013 Pohon (Tree) Pohon (Tree) didefinisikan sebagai graf terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Karena merupakan graf terhubung, maka pohon selalu

Lebih terperinci

Type Data terdiri dari : - Data Tunggal : Integer, Real, Boolean dan Karakter. - Data Majemuk : String

Type Data terdiri dari : - Data Tunggal : Integer, Real, Boolean dan Karakter. - Data Majemuk : String Struktur dapat diartikan sebagai suatu susunan, bentuk, pola atau bangunan. Data dapat diartikan sebagai suatu fakta, segala sesuatu yang dapat dikodekan atau disimbolkan dengan kode-kode atau lambang-lambang

Lebih terperinci

Organisasi Berkas Sekuensial Berindeks

Organisasi Berkas Sekuensial Berindeks Organisasi Berkas Sekuensial Berindeks Definisi Organisasi Berkas ini mirip dengan Organisasi Berkas Sekuensial dimana setiap rekaman disusun secara beruntun di dalam file, hanya saja ada tambahan indeks

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA PEMBANGUN POHON EKSPRESI DARI NOTASI PREFIKS DAN POSTFIKS

ANALISIS ALGORITMA PEMBANGUN POHON EKSPRESI DARI NOTASI PREFIKS DAN POSTFIKS ANALISIS ALGORITMA PEMBANGUN POHON EKSPRESI DARI NOTASI PREFIKS DAN POSTFIKS R. Raka Angling Dipura NIM : 13505056 Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10, Bandung

Lebih terperinci

Penerapan Pohon Keputusan pada Penerimaan Karyawan

Penerapan Pohon Keputusan pada Penerimaan Karyawan Penerapan Pohon Keputusan pada Penerimaan Karyawan Mathias Novianto - 13516021 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom

Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom Struktur Data Struktur dan Data Struktur suatu susunan, bentuk, pola atau bangunan Data suatu fakta, segala sesuatu yang dapat dikodekan atau disimbolkan dengan kode-kode

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Runut-Balik (Backtracking) pada Permainan Nurikabe

Penerapan Algoritma Runut-Balik (Backtracking) pada Permainan Nurikabe Penerapan Runut-Balik (Backtracking) pada Permainan Nurikabe Putri Amanda Bahraini Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10, Bandung e-mail: if14041@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

Definisi Percabangan

Definisi Percabangan Pertemuan 2 Percabangan Sederhana MK. Algoritma dan Struktur Data Bekti Wulandari, M.Pd. TE KELAS B 2014 Definisi Percabangan Percabangan adalah suatu suatu perintah (pernyataan) yang memungkinkan suatu

Lebih terperinci

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PRAKTIKUM 28 BINARY SEARCH TREE 2 A. TUJUAN Mahasiswa diharapkan mampu : 1. Memahami konsep menghapus node pada Binary Search Tree. Node yang dihapus adalah node

Lebih terperinci

Irfan Satria S

Irfan Satria S PENGEMBANGAN APLIKASI BERBASIS WEB YANG INTERAKTIF UNTUK BELAJAR BAHASA PEMROGRAMAN JAVA SECARA ONLINE (STUDI KASUS JURUSAN SISTEM INFORMASI ITS SURABAYA) Irfan Satria S. 5208100101 Latar Belakang Proses

Lebih terperinci

JAVA DAN APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI JURUSAN SISTEM INFORMASI

JAVA DAN APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI JURUSAN SISTEM INFORMASI Makalah PTIK JAVA DAN APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI JURUSAN SISTEM INFORMASI Oleh: KHAIRUNNISA R (5212100148) PTIK 05 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

JAWABAN TUGAS MATRIKULASI STRUKTUR DATA. DOSEN Bpk. Krisna Adiyarta, M.Sc

JAWABAN TUGAS MATRIKULASI STRUKTUR DATA. DOSEN Bpk. Krisna Adiyarta, M.Sc Page 1 of 5 Struktur Data Matrikulasi JAWABAN TUGAS MATRIKULASI STRUKTUR DATA DOSEN Bpk. Krisna Adiyarta, M.Sc KELAS XA Disusun Oleh No NIM NAMA 1. 1211600075 NURHALIM 2. 1211600182 M. IMAN WAHYUDI 3.

Lebih terperinci

Termilogi Pada Pohon Berakar 10 Pohon Berakar Terurut

Termilogi Pada Pohon Berakar 10 Pohon Berakar Terurut KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata?ala, karena berkat rahmat-nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Catatan Seorang Kuli Panggul. Makalah ini diajukan

Lebih terperinci

Percabangan & Perulangan

Percabangan & Perulangan Struktur Dasar Java Percabangan & Perulangan Object-oriented Programming (OOP) with JAVA 2011/2012 Macam-macam Percabangan if (...) if ( ) else ( ) if ( ) else if ( ) else ( ) switch ( ) Percabangan :

Lebih terperinci

PENGANTAR KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI 1A

PENGANTAR KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI 1A PENGANTAR KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI 1A REPRESENTASI DATA ALUR PEMROSESAN DATA SISTEM BILANGAN TEORI BILANGAN KOVERSI BILANGAN OPERASI ARITMATIKA Representasi Data Data adalah sesuatu yang belum

Lebih terperinci

Buku Ajar Struktur Data

Buku Ajar Struktur Data B a g i a n 5 Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Mahasiswa mampu menjelaskan struktur data nonlinier Tree. Mahasiswa mampu memahami operasi pada struktur data Tree Struktur data Tree secara umum.

Lebih terperinci

Jurnal Mahajana Informasi, Vol.1 No 2, 2016 e-issn: SIMULASI PENGURUTAN DATA DENGAN ALGORITMA HEAP SORT

Jurnal Mahajana Informasi, Vol.1 No 2, 2016 e-issn: SIMULASI PENGURUTAN DATA DENGAN ALGORITMA HEAP SORT SIMULASI PENGURUTAN DATA DENGAN ALGORITMA HEAP SORT Harold Situmorang Program Studi Sistem Informasi Universitas Sari Mutiara Indonesia Haroldsitumorang@gmail.com ABSTRAK Struktur data dari algoritma Heap

Lebih terperinci

DEFINISI. Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit. pohon pohon bukan pohon bukan pohon 2

DEFINISI. Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit. pohon pohon bukan pohon bukan pohon 2 1 POHON DEFINISI Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit a b a b a b a b c d c d c d c d e f e f e f e f pohon pohon bukan pohon bukan pohon 2 Hutan (forest) adalah - kumpulan

Lebih terperinci

DASAR PHP. Oleh : Devie Rosa Anamisa

DASAR PHP. Oleh : Devie Rosa Anamisa DASAR PHP Oleh : Devie Rosa Anamisa Pembahasan Dasar PHP Skrip PHP Komentar pada PHP Variabel, Tipe Data dan Operator Struktur Kontrol Memulai PHP PHP (Personal Home Page Tools) merupakan bahasa skrip

Lebih terperinci

A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mengenal berbagai macam bentuk operator 2. Memahami penggunaan berbagai macam jenis operator yang ada di Java

A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mengenal berbagai macam bentuk operator 2. Memahami penggunaan berbagai macam jenis operator yang ada di Java PRAKTIKUM 3 OPERATOR A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mengenal berbagai macam bentuk operator 2. Memahami penggunaan berbagai macam jenis operator yang ada di Java B. DASAR TEORI Operator dapat diklasifikasikan

Lebih terperinci

Implementasi Pohon Keputusan untuk Membangun Jalan Cerita pada Game Engine Unity

Implementasi Pohon Keputusan untuk Membangun Jalan Cerita pada Game Engine Unity Implementasi Pohon Keputusan untuk Membangun Jalan Cerita pada Game Engine Unity Winarto - 13515061 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.

Lebih terperinci

OPERATOR JAVA. g = x + y; System.out.println("Penjumlahan (x+y) : " + g); g = y - x; System.out.println("Pengurangan (y-x) : " + g);

OPERATOR JAVA. g = x + y; System.out.println(Penjumlahan (x+y) :  + g); g = y - x; System.out.println(Pengurangan (y-x) :  + g); OPERATOR JAVA Operator Aritmatika + Operator penjumlahan (juga sebagai penyambung string) - Operator pengurangan * Operator perkalian / Operator pembagian % Operator sisa pembagian Operator aritmatika

Lebih terperinci

Pengantar Pemrograman dengan Bahasa Java

Pengantar Pemrograman dengan Bahasa Java Pengantar Pemrograman dengan Bahasa Java IF2123 Aljabar Geometri Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB 1 Sejarah Bahasa Java Bahasa java dibuat oleh James Gosling saat masih bergabung

Lebih terperinci

BAB XI Manipulasi Binary Tree

BAB XI Manipulasi Binary Tree www.hansmichael.com - Bab XI. Manipulasi Binary Tree BAB XI Manipulasi Binary Tree 11.1 Insert Node 11.2 Search Node 11.3 Delete Node 11.4 Copy Tree 11.5 Latihan Soal Binary tree seringkali diterapkan

Lebih terperinci

TEOREMA CAYLEY DAN PEMBUKTIANNYA

TEOREMA CAYLEY DAN PEMBUKTIANNYA TEOREMA CAYLEY DAN PEMBUKTIANNYA Eddy Djauhari Departemen Matematika Fmipa Universitas Padjadjaran Jalan Raya Bandung-Sumedang km. 21, tlp./fax. : 022-7794696, Jatinangor, 45363 Email : eddy.djauhari@unpad.ac.id

Lebih terperinci

OPERASI DAN OPERATOR LOGIKA

OPERASI DAN OPERATOR LOGIKA OPERASI DAN OPERATOR LOGIKA Selain operator aritmatika yang sudah kalian pelajari pada pertemuan sebelumnya, terdapat juga operator logika. Operator logika digunakan dalam operasi-operasi logika, yaitu

Lebih terperinci

Pengantar Pemrograman dengan Bahasa Java

Pengantar Pemrograman dengan Bahasa Java Pengantar Pemrograman dengan Bahasa Java IF2123 Aljabar Geometri Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB 1 Sejarah Bahasa Java Bahasa java dibuat oleh James Gosling saat masih bergabung

Lebih terperinci

Pemanfaatan Pohon dalam Realisasi Algoritma Backtracking untuk Memecahkan N-Queens Problem

Pemanfaatan Pohon dalam Realisasi Algoritma Backtracking untuk Memecahkan N-Queens Problem Pemanfaatan Pohon dalam Realisasi Algoritma Backtracking untuk Memecahkan N-Queens Problem Halida Astatin (13507049) Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Pengaplikasian Logika, Rekursi dan Rekurens, Teori Graf, dan Teori Pohon pada Video Game Professor Layton

Pengaplikasian Logika, Rekursi dan Rekurens, Teori Graf, dan Teori Pohon pada Video Game Professor Layton Pengaplikasian Logika, Rekursi dan Rekurens, Teori Graf, dan Teori Pohon pada Video Game Professor Layton Yudhi Septiadi - 13513053 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika

Lebih terperinci

BAB IV POHON. Diktat Algoritma dan Struktur Data 2

BAB IV POHON. Diktat Algoritma dan Struktur Data 2 iktat lgoritma dan Struktur ata 2 V POON efinisi Pohon Struktur pohon merupakan kumpulan elemen yang salah satu elemennya disebut akar dan sisa elemennya terpecah menjadi sejumlah himpunan yang saling

Lebih terperinci

Aplikasi Pohon dan Graf dalam Kaderisasi

Aplikasi Pohon dan Graf dalam Kaderisasi Aplikasi Pohon dan Graf dalam Kaderisasi Jonathan - 13512031 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia

Lebih terperinci

Pengantar Matematika. Diskrit. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diksrit RINALDI MUNIR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Pengantar Matematika. Diskrit. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diksrit RINALDI MUNIR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA Sekolah Teknik Elrektro dan Informatika INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Pengantar Matematika Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diksrit Diskrit RINALDI MUNIR Lab Ilmu dan Rekayasa

Lebih terperinci

Penerapan strategi runut-balik dalam penyelesaian permainan puzzle geser

Penerapan strategi runut-balik dalam penyelesaian permainan puzzle geser Penerapan strategi runut-balik dalam penyelesaian permainan puzzle geser Dimas Angga 13510046 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

Tenia Wahyuningrum, S.Kom. MT Sisilia Thya Safitri, S.T.,M.T.

Tenia Wahyuningrum, S.Kom. MT Sisilia Thya Safitri, S.T.,M.T. tree Tenia Wahyuningrum, S.Kom. MT Sisilia Thya Safitri, S.T.,M.T Tree Kumpulan node yang saling terhubung satu sama lain dalam suatu kesatuan yang membentuk layakya struktur sebuah pohon. Tree merepresentasikan

Lebih terperinci

Struktur Data. PDE - Struktur Data 1

Struktur Data. PDE - Struktur Data 1 Struktur Data Copyright@Ihsan Jatnika PDE - Struktur Data 1 Objektif Mengetahui maksud struktur data dan menjelaskan penggunaannya dalam pemrograman Mengetahui operasi yang terkait dengan struktur data

Lebih terperinci

Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk: Menggunakan struktur kendali pencabangan bersyarat dalam bahasa pemrograman.

Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk: Menggunakan struktur kendali pencabangan bersyarat dalam bahasa pemrograman. Pemrograman Dasar 1 Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk: Menggunakan struktur kendali pencabangan bersyarat dalam bahasa pemrograman. 2 Pencabangan Bersyarat Pernyataan

Lebih terperinci

METODE AVL TREE UNTUK PENYEIMBANGAN TINGGI BINARY TREE

METODE AVL TREE UNTUK PENYEIMBANGAN TINGGI BINARY TREE METODE AVL TREE UNTUK PENYEIMBANGAN TINGGI BINARY TREE Suwanty 1 Octara Pribadi 2 Program Studi Teknik Informatika 1,2 STMIK TIME 1,2 Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan 1,2 e-mail : dharma_suwanty@gmail.com

Lebih terperinci

Bab III Semantik. Konsep Semantik Bahasa Pemrograman (Semantik Analisis)

Bab III Semantik. Konsep Semantik Bahasa Pemrograman (Semantik Analisis) Bab III Semantik Konsep Semantik Bahasa Pemrograman (Semantik Analisis) Dari pembahasan bab-bab terdahulu maka kita ketahui bahwa proses ini merupakan proses kelanjutan dari proses kompilasi sebelumnya,

Lebih terperinci

Pohon (Tree) Contoh :

Pohon (Tree) Contoh : POHON (TREE) Pohon (Tree) didefinisikan sebagai graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Sedangkan Hutan (Forest) adalah graph yang tidak mengandung sirkuit. Jadi pohon adalah hutan yang terhubung.

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM STRUKTUR DATA

MODUL PRAKTIKUM STRUKTUR DATA MODUL PRAKTIKUM STRUKTUR DATA TREE (POHON) Oleh : SUPRAPTO, S.Kom PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE (UNIROW) TUBAN 2012/2013 MODUL V TREE (POHON) 5.1. TREE (POHON)

Lebih terperinci

1 Bagian 1: Mencetak isi binary tree

1 Bagian 1: Mencetak isi binary tree IKI 20100: Struktur Data & Algoritma 2007/2008 Semester Ganjil Tugas 2: Mencetak tree dalam file XML Pada tugas ini anda diminta untuk membuat program yang dapat mencetak isi sebuah tree ke file dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer telah membuat ruang batas perangkat lunak dan perangkat keras semakin sempit. Komputer sebagai sistem tidak dapat dipahami tanpa memahami

Lebih terperinci

13/12/2013. Binary Tree. Contoh Tree

13/12/2013. Binary Tree. Contoh Tree Binary Tree Contoh Tree 1 Struktur Tree Tree adalah struktur hirarki yang menempatkan elemen pada simpul pada cabang2nya yang dimulai dari root. Node (simpul) dalam tree dibagi dalam level dari tertinggi

Lebih terperinci

Dasar Pemrograman Java

Dasar Pemrograman Java Fakultas : FTI Modul ke : Praktikum 1 Program Studi : Informatika Pertemuan : Pekan II Mata Kuliah : 52323306 PBO Halaman : 14 Pemrograman Berorientasi Obyek Modul I. Dasar Pemrograman Java 1.1 PETUNJUK

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN ( Implementasi Rekursi Pada Java)

LAPORAN PRAKTIKUM ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN ( Implementasi Rekursi Pada Java) LAPORAN PRAKTIKUM ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN ( Implementasi Rekursi Pada Java) Di susun oleh: Wahyono ( 06/193218/PA/10892 ) Praktikan Algoritma dan Pemrograman Kelas A 7 Mei 2007 LABORATORIUM KOMPUTASI

Lebih terperinci

Silsilah keluarga Hasil pertandingan yang berbentuk turnamen Struktur organisasi dari sebuah perusahaan. B.1 Pohon Biner (Binary Tree)

Silsilah keluarga Hasil pertandingan yang berbentuk turnamen Struktur organisasi dari sebuah perusahaan. B.1 Pohon Biner (Binary Tree) PRAKTIKUM 25 BINARY TREE A. TUJUAN Mahasiswa diharapkan mampu : 1. Memahami konsep dari BinaryTree 2. Memahami cara membangun Binary Tree secara manual 3. Memahami konsep dan implementasi dari menghitung

Lebih terperinci

Pemodelan CNF Parser dengan Memanfaatkan Pohon Biner

Pemodelan CNF Parser dengan Memanfaatkan Pohon Biner Pemodelan CNF Parser dengan Memanfaatkan Pohon Biner Jansen 13510611 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia

Lebih terperinci

MATERI KULIAH ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN I (2 SKS)

MATERI KULIAH ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN I (2 SKS) MATERI KULIAH ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN I (2 SKS) DOSEN PENGAMPU: TATI HARIHAYATI M.,M.T. JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIKOM PERTEMUAN 1 PENGANTAR ALGORITMA Algoritma dan Pemrograman I Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

BAB II. KAJIAN PUSTAKA BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. MYSQL MySQL merupakan sistem basis dataopen source paling populer. MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (Relational Database Management

Lebih terperinci

Pertemuan 2 Bahasa Visual Basic Aplication

Pertemuan 2 Bahasa Visual Basic Aplication Pertemuan 2 Bahasa Visual Basic Aplication Dasar dari pemrograman pada Visual Basic adalah VBA yang menggunakan dialek Basic. Bagi anda yang pernah belajar bahasa Basic, tidak akan sulit untuk belajar

Lebih terperinci

Konstruksi Dasar Algoritma

Konstruksi Dasar Algoritma Konstruksi Dasar Algoritma ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN [IF6110202] Yudha Saintika, S.T., M.T.I. Sub-Capaian Pembelajaran MK Pendahuluan Instruksi dan Aksi Algoritma merupakan deskripsi urutan pelaksanaan

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA BINARY SEARCH

ANALISIS ALGORITMA BINARY SEARCH ANALISIS ALGORITMA BINARY SEARCH Metode Binary search Binary search merupakan salah satu algoritma untuk melalukan pencarian pada array yang sudah terurut. Jika kita tidak mengetahui informasi bagaimana

Lebih terperinci

Pemanfaatan Graf pada Manajemen Kunci Kriptografi untuk Mengamankan Komunikasi Grup

Pemanfaatan Graf pada Manajemen Kunci Kriptografi untuk Mengamankan Komunikasi Grup Pemanfaatan Graf pada Manajemen Kunci Kriptografi untuk Mengamankan Komunikasi Grup Annisa Dini Handayani Sekolah Tinggi Sandi Negara annisa.dini@stsn-nci.ac.id Abstrak Komunikasi grup merupakan salah

Lebih terperinci

Optimalisasi Algoritma Pencarian Data Memanfaatkan Pohon Biner Terurut

Optimalisasi Algoritma Pencarian Data Memanfaatkan Pohon Biner Terurut Optimalisasi Algoritma Pencarian Data Memanfaatkan Pohon Biner Terurut Mohammad Rizky Adrian 1) 1) Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung 40132, email: if17108@students.if.itb.ac.id Abstract Makalah ini

Lebih terperinci

STRUKTUR DATA. By : Sri Rezeki Candra Nursari 2 SKS

STRUKTUR DATA. By : Sri Rezeki Candra Nursari 2 SKS STRUKTUR DATA By : Sri Rezeki Candra Nursari 2 SKS Literatur Sjukani Moh., (2007), Struktur Data (Algoritma & Struktur Data 2) dengan C, C++, Mitra Wacana Media Utami Ema. dkk, (2007), Struktur Data (Konsep

Lebih terperinci

JAVA. Sekilas tentang java : FITUR JAVA :

JAVA. Sekilas tentang java : FITUR JAVA : JAVA Sekilas tentang java : Java diciptakan oleh suatu tim yang dipimpin oleh Patrick Naughton dan james gosling dalam suatu proyek dari sun Microsystem. Tujuan adalah untuk menghasilkan bahasa komputer

Lebih terperinci

METODE POHON BINER HUFFMAN UNTUK KOMPRESI DATA STRING KARAKTER

METODE POHON BINER HUFFMAN UNTUK KOMPRESI DATA STRING KARAKTER METODE POHON BINER HUFFMAN UNTUK KOMPRESI DATA STRING KARAKTER Muqtafi Akhmad (13508059) Teknik Informatika ITB Bandung e-mail: if18059@students.if.itb.ac.id ABSTRAK Dalam makalah ini akan dibahas tentang

Lebih terperinci

Implementasi Greedy Dalam Menemukan Rangkaian Logika Minimal Menggunakan Karnaugh Map

Implementasi Greedy Dalam Menemukan Rangkaian Logika Minimal Menggunakan Karnaugh Map Implementasi Greedy Dalam Menemukan Rangkaian Logika Minimal Menggunakan Karnaugh Map Aldy Wirawan 13511035 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

Implementasi OOP Pada Perangkat Lunak Pemrograman

Implementasi OOP Pada Perangkat Lunak Pemrograman Silabus Pertemuan ke- Pokok Bahasan Keterangan 1 Pengenalan Dasar Pemrograman 2 Konsep Dasar Pemrograman 3 Tahapan Pembuatan Program 4 Elemen-Elemen Bahasa Pemrograman 5 Analisa Struktur Program 6 Analisa

Lebih terperinci

Soal Pendahuluan Modul 3

Soal Pendahuluan Modul 3 1. Apa yang dimaksud dengan tree? PENGERTIAN TREE Kumpulan node yang saling terhubung satu sama lain dalam suatu kesatuan yang membentuk layakya struktur sebuah pohon. Struktur pohon adalah suatu cara

Lebih terperinci

MODUL DUA VARIABEL DAN TIPE VARIABEL

MODUL DUA VARIABEL DAN TIPE VARIABEL MODUL DUA VARIABEL DAN TIPE VARIABEL Tujuan : Mahasiswa memahami tentang operator dan penggunaannya dalam bahasa pemrograman java, mengetahui macam-macam kategori operator dan mengetahui perbedaan operator

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. unik. Orang hanya menemukan kata algorism yang berarti proses menghitung

BAB II LANDASAN TEORI. unik. Orang hanya menemukan kata algorism yang berarti proses menghitung 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Algoritma 2.1.1. Sejarah Algoritma Ditinjau dari asal-usul katanya, kata Algoritma mempunyai sejarah yang unik. Orang hanya menemukan kata algorism yang berarti

Lebih terperinci

Pengenalan Algoritma

Pengenalan Algoritma Pengenalan Algoritma PENGERTIAN DASAR LOGIKA DAN ALGORITMA Diperkenalkan Oleh Ahli Matematika : Abu Ja far Muhammad Ibnu Musa Al Khawarizmi Definisi Algoritma 1. Langkah-langkah yang dilakukan agar solusi

Lebih terperinci

Heap Tree dan Kegunaannya dalam Heap Sort

Heap Tree dan Kegunaannya dalam Heap Sort Heap Tree dan Kegunaannya dalam Heap Sort Efendy Chalikdjen 1, Hermanto Ong 2, Satria Putra Sajuthi 3 Laboratorium Ilmu dan Rekayasa Komputasi Departemen Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

Pemrograman dengan Java

Pemrograman dengan Java Pemrograman dengan Java Java sebagai salah satu bahasa pemrograman baru menjanjikan banyak kemudahan bagi programer junior maupun senior. Tutorial ini akan membawa Anda mengenal lebih jauh bahasa ini melalui

Lebih terperinci

Bahasa Pemrograman 2.

Bahasa Pemrograman 2. Bahasa Pemrograman 2 Pengenalan JAVA 1 anton@ukdw.ac.id Instalasi JDK Download JDK for free Instalasi biasa Set PATH dan JAVA_HOME set PATH=%PATH%; set JAVA_HOME=

Lebih terperinci

Pengantar Matematika. Diskrit. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diksrit RINALDI MUNIR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Pengantar Matematika. Diskrit. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diksrit RINALDI MUNIR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA Sekolah Teknik Elrektro dan Informatika INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Pengantar Matematika Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diksrit Diskrit RINALDI MUNIR Lab Ilmu dan Rekayasa

Lebih terperinci