BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Jones and Rama (2006, p5): The accounting information system is a subsystem of an MIS that provides accounting and financial information, as well as other information obtained in the routine processing of accounting transaction. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Sistem informasi akuntansi adalah subsistem manajemen sistem informasi yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, seperti informasi lainnya yang didapat dari proses rutin transaksi akuntansi. Menurut Romney dan Steinbart (2006, p6): An accounting information system is a system that collects, records, stores, and processes data to produce information for decision makers. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang mengumpulkan, merekam, menyimpan dan memproses data untuk menghasilkan informasi bagi pembuat keputusan. Menurut Wilkinson, dkk (2006, p7): An accounting information system is a unified structure within an entity, such as a business firm, that employs physical-resources and other components to transform economic data into accounting information, with the purpose of satisfying the information needs of variety of users. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Sistem informasi akuntansi adalah penggabungan struktur dengan entitas didalamnya, seperti firma bisnis, yang memperkerjakan sumber daya fisik dan komponen lainnya untuk

2 8 mengubah data ekonomi menjadi informasi akuntansi, dengan tujuan memuaskan kebutuhan informasi dari berbagai pengguna. Menurut Moscove, Simkin, dan bagranoff (2001, p7): Accounting information system (AIS) is the information subsystem within an organization that accumulates information from the entity s various subsystems and communicates it to the organization s information processing subsystem. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Sistem informasi akuntansi adalah informasi subsistem dalam organisasi yang mengakumulasi informasi dari berbagai entitas subsistem dan mengkomunikasikannya ke subsistem proses informasi organisasi. Menurut McLeod yang diterjemahkan oleh Teguh (2001, p4): Sistem informasi akuntansi bertugas untuk mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi, serta menyediakan informasi bagi pemakai di dalam maupun di luar perusahaan. Menurut Jones and Rama (2006, p4), sistem informasi akuntansi dibagi menjadi 3 transaksi, yaitu : 1. An acquisition (purchasing) cycle is the process of purchasing and paying for goods or services. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Siklus akuisisi adalah proses pembelian barang, pengeluaran kas atau servis. 2. A conversion cycle is the process of transforming acquired into goods and services. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Konversi adalah suatu proses dalam mengubah barang setengah jadi menjadi barang jadi. 3. A revenue cycle is the process of providing goods or services to customers and collecting cash. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Siklus

3 9 penerimaan adalah suatu proses yang memberikan barang atau jasa dari penjualan ke konsumen dan penerimaan kas. Menurut Hall (2001, p10), sistem informasi akutansi terdiri dari 3 subsistem utama yaitu : 1. Sistem pemrosesan transaksi (Transaction Processing Sistem) Sistem yang mendukung operasi bisnis setiap hari dengan sejumlah dokumen dan pesan pesan untuk para pemakai seluruh organisasi. 2. Sistem Pelaporan Buku Besar/Keuangan (Genereal Ledger/Financial Reporting) Sistem yang menghasilkan laporan keuangan tradisonal seperti laporan laba/rugi, neraca, laporan arus kas, pengembalian pajak, dan laporan laporan lainnya yang ditetapkan oleh hukum. 3. Sistem Pelaporan Manajemen (Management Reporting Sistem) Sistem yang menyediakan manajemen internal dengan laporan keuangan denga n tujuan khusus dan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan seperti anggaran, laporan varian dan laporan pertanggungjawaban. Berdasarkan pendapat pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem informasi formal yang memiliki cakupan keseluruhan kegiatan perusahaan dan menyediakan informasi bagi semua pemakai.

4 Pengertian Analisis Sistem Menurut McLeod (2001, p128) yang diterjemahkan oleh Teguh: Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbarui. Menurut Whitten (2004, p38): System analysis is the study of problem business problem domain to recommend improvements and specify the business requirements and priorities for the solution. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Analisis sistem adalah adalah sebuah pembelajaran bisnis untuk mengajukan perkembangan dan menspesifikasikan kebutuhan bisnis dan prioritas solusi. Menurut Mascove, Simkin, dan Barganoff (2001, p354): System analysis phase of a system study is to study a system in depth. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Pembelajaran sistem secara perbagian yang bertujuan untuk mempelajari sistem lebih dalam. Menurut Boockoldt (1999, p141): System analysis is the process of examining an existing information system and its environment to identify potential improvements. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Analisis sistem adalah proses memeriksa sistem informasi yang ada beserta lingkungannya untuk mengidentifikasi potensi peningkatan. Menurut Widjajanto (2001, p65): Analisis sistem adalah proses pengujian sistem yang ada (existing system) dan lingkungannya dengan tujuan untuk menentukan berbagai perbaikan yang diperlukan. Berdasarkan pendapat pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah proses pemecahan masalah dengan menguraikan suatu

5 11 sistem yang ada dan mengidentifikasikan permasalahan yang ada untuk mendapatkan solusi penyelesaian yang berkualitas. 2.3 Tahap Tahap Analisis Sistem Informasi Akuntansi Menurut Sutabri (2004, 25), tahap tahap analisis sistem informasi akuntansi (SIA) terdiri dari: a. Mengumumkan penelitian sistem kepada pegawai agar terdapat kerja sama yang baik dengan pekerja serta menghilangkan kekhawatiran atas perubahanperubahan yang akan dialami. b. Mengorganisasikan tim proyek dengan melibatkan sebaik mungkin peran pegawai dalam proyek. c. Mengidentifikasikan kebutuhan informasi dengan terlibat dalam wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan dan survei, dimana biasanya wawancara perorangan lebih disukai. d. Mengidentifikasi kriteria kerja sistem yaitu dengan menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem. e. Menyiapkan usulan rancangan dengan juga memberikan kesempatan kepada manajer untuk meneruskan atau menghentikan proyek. Di sini manajer perlu menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu sendiri. f. Menyetujui atau menolak rancangan proyek merupakan langkah berikutnya. Jika disetujui, kegiatan akan dilanjutkan pada tahap rancangan, jika tidak disetujui, bisa saja dilakukan perubahan analisis atau ditolak sama sekali.

6 Pengertian Perancangan Sistem Menurut McLeod (2001, p130) yang diterjemahkan oleh Teguh sebagai berikut: Perancangan sistem adalah penentuan proses data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatan yang digunakan. Menurut Romney dan Steinbart (2003, p716): System design is the process of preparing detailed specifications for the development of a new information system. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Perancangan sistem adalah suatu proses menyiapkan detail spesifikasi untuk mengembangkan sebuah sistem informasi yang baru. Menurut Boockholdt (1999, p172): System design is the process of developing specifications for a proposed new system from the recommendation made during system analysis. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Perancangan sistem adalah proses pengembangan secara spesifik untuk mengajukan system yang baru hasil dari rekomendasi yang dibuat selama menganalisa system. Menurut Whitten (2004, p39): System design is the specification or construction of a technical, computer-based solution for the business requirements identified in a system analysis. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Perancangan sistem adalah spesifikasi atau perwujudan dari solusi teknis berbasiskan komputer untuk kebutuhan bisnis yang diidentifikasikan di dalam sistem analisis.

7 13 Berdasarkan pendapat pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah proses mengimplementasikan hasil hasil dari analisis sistem ke dalam suatu rancangan sistem yang baru. 2.5 Tahap Tahap Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Menurut Sutabri (2004, p27), Tahap tahap perancangan sistem informasi akuntansi (SIA) terdiri dari: a. Menyiapkan rancangan yang rinci mengenai data, proses dan laporan yang akan dibuat dengan pendekatan atas-bawah maupun bawah-atas. b. Mengidentifikasikan, mengevaluasi dan memilih berbagai alternatif pilihan rancangan yang sekiranya dapat dijadikan pertimbangan untuk dipakai dan dapat dipilih yang paling baik. c. Menyiapkan usulan penerapan yang mengikhtisarkan tugas tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan dan biayanya. d. Menyetujui dan menolak penerapan, biasanya mempertimbangkan antara manfaat dan biaya. 2.6 Object-Oriented Analysis and Design (OOAD) Pengertian Object Menurut Whitten (2004, p189): Object is the encapsulation of the data (called properties) that describes a discrete person, object, place, event or thing, with all the processes (called method) that allowed to use or update the data and properties. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Obyek adalah enkapsulasi data yang mendeskripsikan seorang

8 14 personal, sebuah benda, tempat, ataupun kejadian dengan semua proses yang diijinkan untuk menggunakan atau memperbaharui data dan sifatnya. Menurut Britton (2001, p14): Object is software unit packaging together data and methods to manipulate that data. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Obyek adalah sebuah paket perangkat lunak yang berisi data dan metode untuk memanipulasi data. Menurut Mathiassen (2000, p4): Object is an entity with identify, state, and behaviour. Yang diterjemahkan sebagai berikut Obyek adalah sebuah entitas dengan identitas, keadaan dan perilaku. Menurut McLeod (2001, p330) yang diterjemahkan oleh Teguh: Obyek adalah entitas fisik atau kejadian yang dijelaskan dalam bentuk permanen. Berdasarkan pendapat pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa obyek adalah sebuah entitas dengan identitas, keadaan dan perilaku untuk memanipulasi data Pengertian Object-Oriented Menurut Britton (2001, p268): Object oriented is an approach to developing software system that is based on data items and the attribute and operations that define them. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Orientasi obyek adalah sebuah pendekatan untuk mengembangkan sistem perangkat lunak berdasarkan hal data, perlengkapan, dan operasi yang akan mendefinisikan perangkat lunak tersebut.

9 15 Menurut McLeod (2001, p330) yang diterjemahkan oleh Teguh, dari tahun 1950 sampai dengan tahun 1970-an, perusahaan perusahaan menekan proses saat mengembangkan sistem informasi dan menggunakan alat-alat pembuatan model proses seperti bagan arus (flowchart), dan diagram arus data (Data Flow Diagram). Selama tahun 1970-an sampai tahun 1980-an, penekanan bergeser ke data dengan menggunakan diagram hubungan entitas (Entity Relationship Diagram - ERD) dan kamus data. Selama tahun 1990-an, kecenderungan berubah ke mengkombinasikan proses dan data menjadi obyek. Berdasarkan pendapat pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa object-oriented adalah suatu pendekatan pengembangan sistem perangkat lunak yang menggunakan obyek dalam menjelaskan hal data, perlengkapan, dan operasi untuk mendefinisikan perangkat lunak tersebut Pengertian Object-Oriented Analysis Menurut Whitten (2004, p430): The approach of using object modeling during sytems analysis and design is called object-oriented analysis (OOA). Yang diterjemahkan sebagai berikut: Pendekatan yang menggunakan pemodelan obyek selama menganalisis dan mendesain sistem disebut analisis berorientasi obyek. Menurut Larman (2002, p7): During object-oriented, there is an emphasis finding and describing the objects or concepts in the problem

10 16 domain. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Selama orientasi obyek, di sana adalah sebuah tekanan menemukan dan mendeskripsikan obyek atau konsep dalam bidang masalah Menurut Rumbaugh (2005, p39): Object oriented analysis is a method of analysis that examines requirements from the perspective of the classes and objects found in the vocabulary of the problem domain. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Analisis yang berorientasi obyek adalah suatu metode analisis yang memeriksa keperluan dari kelas dan obyek perspektif yang ditemukan dalam kosakata dari masalah utama. Berdasarkan pendapat pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis berorientasi obyek adalah suatu pendekatan untuk menemukan dan menggambarkan obyek selama menganalisa sistem Pengertian Object-Oriented Design Menurut Larman (2002, p7): During object-oriented design, there is an emphasis on defining software objects and how they collaborate to fulfill the requirements. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Selama perancangan orientasi obyek ada penekanan pada pendefinisian obyek obyek perangkat lunak dan bagaimana mereka bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan. Menurut Rumbaugh (2005, p39): Object oriented design is a method of design encompassing the process of object-oriented decomposition and a notation for depicting both logical and physical as well as static and dynamic models of the system under design. Yang

11 17 diterjemahkan sebagai berikut: Perancangan yang berorientasi obyek adalah suatu metode perancangan yang meliputi penguraian dari proses yang berorientasi obyek dan notasi untuk menggambarkan baik secara logika maupun fisik atau seperti model statis dan dinamis dari sistem yang dibangun. Menurut Whitten (2004, p686): Object-oriented design (OOD) is an approach used to specify the software solution in terms of collaborating objects, their attributes, and their methods. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Perancangan orientasi obyek adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk menentukan solusi perangkat lunak dalam bekerjasama antar obyek, perlengkapan, dan metode mereka. Berdasarkan pendapat pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa object-oriented design adalah pendefinisan obyek obyek perangkat lunak dan bagaimana mereka bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan selama perancangan sistem Pengertian Object-Oriented Analysis and Design Menurut Whitten (2004, p31): Object-oriented analysis and design is a collection of tools and techniques for system development that will utilize object technologies to construct a system and its software. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Analisis dan perancangan orientasi obyek adalah sebuah kumpulan dari peralatan dan teknik untuk

12 18 pengembangan sistem yang akan menggunakan teknologi berdasarkan obyek untuk membangun sebuah sistem dan perangkat lunaknya. Berdasarkan pendapat pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa object-oriented analysis and design adalah teknik untuk pengembangan sistem yang akan menggunakan solusi logis dari persepsi obyek (sesuatu, konsep, entitas) dan menggabungkan data dan proses menjadi satu gagasan tunggal, yaitu obyek Keuntungan Pendekatan Object-Oriented Menurut Britton (2001, p8): Object-oriented adalah sebuah pendekatan baru untuk pengembangan sistem yang akan menghasilkan perangkat lunak yang lebih baik. Keuntungan pendekatan Object-Oriented menurut Britton, terdiri dari: a. Maintainable Pemeliharaan software dimulai saat sebuat sistem software diserahkan pada client. Selama siklus hidupnya sebuah aplikasi mungkin memerlukan perubahan dalam rangka memenuhi kebutuhan b. Testable Pendekatan object-oriented dapat menyederhanakan pengetesan software. Software yang dibangun dengan menggunakan pendekatan object-oriented mampu mencukupi kebutuhan sendiri dan independen dengan interface yang terdefinisi dengan jelas. Hal ini menyebabkan

13 19 setiap unit dapat secara hati hati dites sebelum sistem diintegrasikan menjadi satu kesatuan. c. Reuseable Jika software developer ingin mengembangkan sistem atau membangun suatu sistem untuk kasus yang serupa, maka pendekatan object-oriented memungkinkan program yang pernah dibangun untuk digunakan kembali. d. Able to cope with large and complex system Sistem software pada saat ini semakin besar dan kompleks. Pendekatan struktur desain top-down dirasa sudah tidak lagi memadai untuk menangani skala dan kompleksitas dari sistem tertentu. Dimana sebelumnya user hanya puas dengan tampilan yang sederhana, namun pada saat sekarang ini graphical user interface diperlukan bagi user. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan pendekatan object-oriented dalam mengembangkan sistem software. 2.7 Unified Modelling Language Menurut Whitten (2004, p430): Unified Modelling Language is a set of modeling conventions that is used to specify or describe a software system in term of objects. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Unified Modelling Language adalah sebuah tata cara yang digunakan untuk menspesifikasi atau mendeskripsikan sistem perangkat lunak dalam kontes obyek. Menurut Martin (2000, p1): UML is the successor to the wave of objectoriented analysis and design (OOA&D) method that appeared in the late 80s

14 20 and early 90s. Yang diterjemahkan sebagai berikut: UML adalah pengganti untuk gelombang analisis orientasi obyek dan metode desain (OOA&D) yang terlihat pada akhir tahun 80-an dan awal tahun 90-an. Menurut Jones and Rama: Unified Modelling Language (UML), a language used for specifying, visualizing, constructing, and documenting an information system. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Unified Modelling Language, sebuah bahasa yang digunakan untuk menentukan, menggambarkan, membangun, dan mendokumentasi sebuah sistem informasi. Berdasarkan pendapat pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Unified Modelling Language adalah suatu bahasa pemodelan berorientasi obyek yang digunakan untuk menentukan, menggambarkan, membangun dan mendokumentasi sebuah pembangunan sistem informasi UML Activity Diagram Menurut Jones and Rama (2006, p60): Activity diagram plays the role of a map in understanding business processes by showing the sequence of activities in the process. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Diagram aktivitas memainkan peran sebuah peta dalam memahami proses bisnis dengan memperlihatkan urutan aktivitasaktivitas dalam proses. Menurut Jones and Rama (2006, p69), Activity Diagram dibagi menjadi 2 tipe, yaitu : a. The Overview Diagram present a high level view of the business process by documenting the key events, the sequence of these events,

15 21 and information flows among these events. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Overview diagram menggambarkan suatu pandangan tingkat tinggi dari proses bisnis dengan mendokumentasikan peristiwa-peristiwa tersebut. b. The Detailed Diagram is similar to a map of a city or town. It provides a more detailed representation of activities associated with one or two events shown on the overview diagram. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Detailed Diagram adalah serupa dengan peta kota besar atau kota. Detailed diagram menyediakan penyajian yang lengkap dari aktivitas-aktivitas yang dihubungkan dengan satu atau dua peristiwa yang ditunjukkan pada overview diagram. Notasi-notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah: a. Activity State Menunjukkan hasil dari beberapa behaviour pada arus kerja (workflow). Gambar 2.1 Notasi UML untuk state Sumber : Jones and Rama (Accounting Information System)

16 22 b. Control Flow atau Transition Menunjukkan jalannya arus kontrol dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya. Gambar 2.2 Notasi UML untuk Control Flow atau Transition Sumber : Jones and Rama (Accounting Information System) c. Intial state Mengidentifikasikan awal state ketika state dimulai. Gambar 2.3 Notasi UML untuk Intial State Sumber : Jones and Rama (Accounting Information System) d. Final State Menggambarkan state telah mengakhiri aktivitasnya. Gambar 2.4 Notasi UML untuk Final State Sumber : Jones and Rama (Accounting Information System)

17 23 e. Decision Digunakan untuk menunjukkan arus kontrol bercabang ketika ada sebuah titik keputusan. Gambar 2.5 Notasi UML untuk Decision Sumber : Jones and Rama (Accounting Information System) f. Swimlane Digunakan sebagai pemisah activity diagram. Biasanya menunjukkan seorang atau organisasi yang bertanggung jawab untuk suatu aktivitas yang berbeda dalam swimlane. Gambar 2.6 Notasi UML untuk Swimlane Sumber : Jones and Rama (Accounting Information System) Use Case Diagram Menurut Mathiassen (2000, p343): A use case diagram shows the relationship among actors and uses cases. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Sebuah use case diagram menunjukkan hubungan antar actor dan use case.

18 24 Menurut Whitten (2004, p271): Use case diagram is a diagram that decipts the interaction between the system and users. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Use case diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dan pengguna. Menurut Rumbaugh (2000, p35): Use case diagram is a graphical view of some or all of the actors, use cases, and their interactions identified for a system. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Use case diagram adalah gambaran grafik dari beberapa atau semua aktor, use case, dan interaksi mereka dalam sistem tersebut. Berdasarkan pendapat pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Use case diagram adalah salah satu behavioral diagram dalam UML yang terdiri dari actor dan use case yang menunjukkan fungsi dari pandangan pengguna sistem Class Diagram Menurut Jones and Rama (2006, p181): UML Class Diagram is a database that can used to document table in an AIS. Relationship between tables and attributes of tables. Yang diterjemahkan sebagai berikut: UML Class Diagram adalah suatu database yang dapat digunakan untuk mendokumentasikan tabel dalam sistem informasi akuntansi dan menjelaskan hubungan antar tabel dan perlengkapan dalam tabel tersebut. Menurut Rumbaugh (2005, p176): Class Diagram is used to show the existance of classes and their relationships in the logical view of

19 25 a system. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Class diagram digunakan untuk menunjukan keberadaan dari kelas dan hubungan mereka dalam pandangan logis dari sebuah sistem. Menurut Whitten (2004, p455): Class diagram is a graphical deciption of system s static object structure, showing object classes that the system is composed of as well as the relationship between those object classes. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Class diagram adalah gambaran dari struktur obyek dalam sistem yang menunjukkan kelas obyek bahwa sistem tersusun atas kelas obyek yang saling memiliki hubungan. Hubungan antar kelas dapat digambarkan dengan notasi-notasi antara lain: 1. Association Rule Association adalah hubungan antar benda struktural yang terhubung diantara obyek. Kesatuan obyek yang terhubung merupakan hubungan khusus yang menggambarkan sebuah hubungan struktural diantara seluruh atau sebagian. Umumnya association digambarkan dengan sebuah garis yang dilengkapi dengan sebuah tabel, nama, dan status hubungannya. Company Employer Employee Person 1 * Gambar 2.7 Association Sumber : Jones and Rama (Accounting Information System)

20 26 2. Navigability Merupakan sebuah property dari role, yang menandakan bahwa ada kemungkinan untuk melakukan kegiatan navigasi indirectional pada association dari obyek sumber ke obyek-obyek tujuan. Person Company work for Gambar 2.8 Navigability Sumber : Jones and Rama (Accounting Information System) 3. Aggregation Aggregation atau agregasi adalah hubungan bagian dari atau bagian keseluruhan. Suatu kelas atau obyek mungkin memiliki atau bisa disebut kemudian merupakan bagian dari kelas atau obyek-obyek terdahulu. Agregasi adalah bentuk khusus dari association atau asosiasi. Company Department 1 * Gambar 2.9 Aggregation Sumber : Jones and Rama (Accounting Information System)

21 27 4. Composition Compositon adalah strong aggregation. Pada composition, obyek bagian tidak dapat berdiri sendiri tanpa obyek keseluruhan. Jadi mereka terkait kuat satu dengan yang lainnya. Company Department 1 * Gambar 2.10 Composition Sumber : Jones and Rama (Accounting Information System) 5. Generalization Generalization adalah menggambarkan hubungan khusus dalam obyek anak atau child yang menggantikan obyek induk atau parent. Dalam halaman ini, obyek anak memberikan pengaruhnya dalam halaman struktur dan tingkah lakunya kepada obyek induk. Vehicle Car Truck Bus Gambar 2.11 Generalization Sumber : Jones and Rama (Accounting Information System) Navigation Diagram Menurut Mathiassen (2000, p334): A navigation diagram is a special kind of diagram that focuses on the overall dynamics of the user interface. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Sebuah navigasi diagram adalah jenis khusus dari statechare diagram, yang berfokus pada

22 28 keseluruhan dinamika dari user interface. Diagram ini memperlihatkan windows- windows yang terlibat dan transisi diantaranya. 2.8 Database Definisi Database Menurut Connolly (2002 p14): Database a shared collection of logically related data, and a description of this data, designed to meet the information needs of an organization. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Basis data adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan dan penjelasan dari data tersebut dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi organisasi Rancangan Database Menurut Connolly dan Begg (2002, p279): Perancangan basis data adalah proses pembuatan sebuah rancangan untuk sebuah basis data yang mendukung operasi dan tujuan dari perusahaan. Perancangan basis data dibagi menjadi tiga tahapan utama, yaitu conceptual database design, logical database design dan physical database design. a. Conceptual Database Design Conceptual Database Design adalah proses membangun model data dari informasi yang diperoleh daslam sebuah organisasi, tetapi bebas dari semua pertimbangan fisik.

23 29 Conceptual Design merupakan tahapan pertama dari tahapan perancangan basis data dan menciptakan model data konseptual dari bagian perusahaan yang akan dibuat basis datanya, Model data dibuat dengan menggunakan dokumen dari spesifikasi kebutuhan pemakai. b. Logical Database Design Logical Database Design adalah proses membangun sebuah model dari informasi yang diperoleh dari sebuah organisasi berdasarkan model data khusus, tetapi bebas dari halaman yang berkaitan dengam DBMS dan pertimbangan fisik lainnya. Pada tahapan ini, model data konseptual yang dibangun pada tahap sebelumnya dipetakan pada model data logical. Model data logical didasarkan pada target model data atau basis data. c. Physical Database Design Physical Database Design merupakan proses pembuatan deskripsi dari suatu implementasi basis data pada secondary storage (media penyimpanan), halaman ini mendeskripsikan hubungan utama, organisasi file dan indeks yang digunakan untuk mencapai efisiensi akses ke dalam data dan hubungan integritas constraint (associated integrity constraint) yang lainnya dan halaman yang berkaitan dengan keamanan (security measures). Physical Database Design merupakan tahap ketiga dan terakhir

24 30 dari proses perancangan basis data. Dimana perancang memutuskan bagaimana basis data tersebut diimplementasikan. Secara garis besar, tujuan utama dari physical database design adalah untuk mendeskripsikan bagaimana perancang bermaksud untuk mengimplementasikan secara fisik dari logical database design. 2.9 Rancangan Formulir Definisi formulir menurut Mulyadi (2001, p75): Formulir adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi. Formulir sering pula disebut dengan dokumen. Formulir sangat penting artinya untuk suatu organisasi atau perusahaan, dimana formulir bermanfaat untuk: a. Menetapkan tanggung jawab timbulya transaksi bisnis perusahaan. b. Merekam data transaksi bisnis perusahaan. c. Mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan semua kejadian dalam bentuk tulisan. d. Menyampaikan informasi pokok dari satu orang ke orang lain di dalam organisasi yang sama atau ke organisasi lain. Formulir yang digunakan dalam suatu organisasi dapat digolongkan menurut sumbernya, yaitu: a. Formulir yang dibuat dan disimpan dalam perusahaan. b. Formulir yang dibuat dan dikirimkan ke pihak luar perusahaan. c. Formulir yang diterima dari pihak luar perusahaan.

25 31 Pada dasarnya, formulir dapat dibagi menjadi dua menurut tujuan penggunaannya, yaitu: a. Formulir yang dibuat untuk meminta dilakukannya suatu tindakan. b. Formulir yang digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan. Dalam merancang formulir, prinsip prinsip berikut ini perlu diperhatikan: a. Sedapat mungkin manfaatkan tembusan atau copy formulir. b. Hindari duplikasi pengumpulan data. c. Buatlah rancangan formulir sesederhana dan seringkas mungkin. d. Masukkanlah unsur internal check dalam merancang formulir. e. Cantumkan nama dan alamat perusahaan pada formulir yang akan digunakan untuk komunikasi dengan pihak luar. f. Cantumkan nama formulir untuk memudahkan identifikasi. g. Beri nomor untuk identifikasi formulir. h. Cantumkan nomor pada sisi sebelah kiri dan kanan formulir, jika formulir lebar digunakan, untuk memperkecil kemungkinan salah pengisian. i. Cetak garis pada fomulir, jika formulir tersebut diisi dengan tulisan tangan. Jika pengisian formulir akan dilakukan dengan mesin ketik, garis tidak perlu dicetak, karena mesin ketik akan dapat mengatur spasi sendiri, dan juga jika bergaris, pengisian formulir dengan mesin ketik akan memakan waktu yang lama. j. Cantumkan nomor urut tercetak..

26 32 k. Rancanglah formulir tertentu sedemikian rupa sehingga pengisi hanya membubuhkan tanda atau, atau dengan menjawab ya atau tidak, untuk menghemat waktu pengisiannya. l. Susunlah formulir ganda dengan menyisipkan karbon sekali pakai, atau dengan menggunakan karbon beberapa kali pakai, atau cetaklah dengan kertas tanpa karbon (carbonless paper). m. Pembagian zona sedemikian rupa sehingga formulir dibagi menurut blokblok daerah yang logis yang berisi data yang saling terkait Rancangan Layar Menurut Jones and Rama (2006, p271): Form interface elements are objects on form used for entering information of performing actions. All aspect the form are controlled by the interface elements. Some of these objects provider opportunity to improve internal control over data element. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Elemen tampilan formulir adalah obyek - obyek pada formulir yang digunakan untuk memasukkan informasi atau menjalankan perintah segala aspek dari formulir dikontrol dengan elemen tampilan. Beberapa obyek tersebut menyediakan kesempatan untuk meningkatkan pengendalian internal terhadap elemen data. Dibawah ini ada beberapa elemen dari rancangan layar, yaitu: a. Text Box Text Box are space on a form that are used to enter information that is added to a table or to display information that is read from a table. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Text box adalah ruangan pada formulir yang

27 33 digunakan untuk memasukkan informasi yang kemudian akan ditambahkan pada tabel atau untuk menampilkan informasi yang dibaca dari tabel. b. Labels Labels help the user understand what information needs to be entered. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Labels membantu user untuk memahami informasi apa yang dibutuhkan untuk dimasukkan ke dalam formulir. c. Look-up Feature A look up feature is frequently added to text boxes that used for entering foreign key. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Look-Up Feature biasanya ditambahkan pada text boxes yang digunakan untuk mengentry foreign key. d. Command Button Command Button are to perform an actions. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Command Button digunakan untuk menjalankan perintah untuk melakukan aksi selanjutnya. e. Radio Buttons Radio Buttons allow user to select one of set options. For example you could user radio buttons on a form to allow users to choose one of following three payment types : cash, check, or credit card. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Radio button mengijinkan user untuk memilih salah satu dari serangkaian pilihan. Sebagai contoh, kamu dapat menggunakan radio buttons pada formulir untuk mengijinkan user dalam memilih salah satu dari

28 34 tiga tipe pembayaran berikut: pembayaran tunai, pembayaran cek, atau credit card. f. Check Boxes Check Boxes are similiar to radio buttons, but more that one option can be selected. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Check Boxes mirip seperti radio Buttons, tetapi dapat memilih lebih dari satu pilihan Rancangan Laporan Menurut Jones and Rama (2006, p214) A report is a formatted and organized presentation of data. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Laporan adalah sebuah susunan dan penyajian data yang telah terorganisir. Beberapa elemen tampilan dan laporan, yaitu : a. Label Boxes and Text Boxes Two elements of any report labels and data. In Microsoft access these elements are refered to as label boxes and text boxes. Yang Diterjemahkan sebagai berikut: Label Boxes and Text Boxes merupakan 2 elemen penting dari segala laporan dan label dan data. Dalam Microsoft Access, elemenelemen ini ditujukan kepada label boxes dan text boxes. b. Grouping Attribute Grouped reports are grouped by something. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Laporan yang berkelompok adalah dikelompokkan oleh sesuatu. c. Group Header The grouped header can be used to present informations that is command to the group. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Grouped Header

29 35 digunakan untuk menyajikan informasi yang umum pada grup. d. Grouped Detail Transaction pertaining to the grouped are listed in the grouped detail section. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Transaksi terjadi pada grup yang didaftarkan di dalam kelompok secara rinci dan detail. e. Grouped Footer Grouped Footer can also be used to provide useful information in the grouped reports. Yang diterjemahkan sebagai berikut: Grouped Footer juga dapat digunakan untuk menyediakan informasi yang berguna di dalam laporan yang berkelompok Penjualan dan Piutang Dagang Menurut Mulyadi (2001, p202), kegiatan penjualan barang dan jasa dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: a. Kegiatan Penjualan Kredit Dalam transaksi penjualan kredit, jika order dari pelanggan telah terpenuhi dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya. Kegiatan penjualan secara kredit ini ditangani oleh perusahaan melalui sistem penjualan kredit. b. Kegiatan Penjualan Tunai Dalam transaksi penjualan secara tunai, barang atau jasa baru diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli jika perusahaan telah menerima kas dari pembeli. Kegiatan penjualan secara tunai ini ditangani oleh perusahaan melalui sistem penjualan tunai.

30 Penjualan Tunai Menurut Mulyadi (2001, p462), Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah: a. Fungsi penjualan Dalam transaksi penerimaan kas dan penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas. b. Fungsi kas Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggungjawab sebagai penerima kas dari pembeli. c. Fungsi gudang Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman. d. Fungsi Pengiriman Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli. e. Fungsi Akuntansi Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas dan pembuat laporan penjualan.

31 37 Menurut pendapat Mulyadi (2001, p 469), jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah sebagai berikut: a. Prosedur order penjualan Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli melakukan pembayaran harga barang ke fungsi kas dan untuk memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman menyiapkan barang yang akan diserahkan kepada pembeli. b. Prosedur penerimaan kas Dalam prosedur ini fungsi kas menerima pembayaran harga barang dari pembeli dan memberikan tanda pembayaran (berupa pita register kas dan cap lunas pada faktur penjualan tunai) kepada pembeli untuk memungkinkan pembeli tersebut melakukan pengambilan barang yang dibelinya dari fungsi pengiriman. c. Prosedur penyerahan barang Dalam prosedur ini fungsi pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli. d. Prosedur pencatatan penjualan tunai Dalam prosedur ini fungsi akuntansi melakukan pencatatan transaksi penjualan dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas. Disamping itu fungsi akuntansi juga mencatat berkurangnya persediaan barang yang dijual dalam kartu persedian.

32 38 e. Prosedur penyetoran kas ke bank Sistem pengendalian intern terhadap kas mengharuskan penyetoran dengan segera ke bank semua kas yang diterima pada suatu hari. Dalam prosedur ini fungsi kas menyetorkan kas yang diterima dari penjualan tunai ke bank dalam jumlah penuh. f. Prosedur pencatatan penerimaan kas Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas berdasar bukti setor bank yang diterima dari bank melalui fungsi kas. g. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga pokok penjualan berdasarkan data yang dicatat dalam kartu persediaan. Berdasarkan rekapitulasi harga pokok penjualan ini, fungsi akuntansi membuat bukti memorial sebagai dokumen sumber untuk pencatatan harga pokok penjualan ke dalam jurnal umum. Menurut Mulyadi (2001, p462), informasi yang umumnya diperlukan oleh manajemen dari penerimaan kas dari penjualan tunai adalah: a. Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka waktu tertentu. b. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai. c. Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu. d. Nama dan alamat pembeli. Informasi ini diperlukan dalam penjualan produk tertentu, namun pada umumnya informasi nama dan alamat

33 39 pembeli ini tidak diperlukan oleh manajemen dari kegiatan penjualan tunai. e. Kuantitas produk yang dijual. f. Nama wiraniaga yang melakukan penjualan. g. Otorisasi pejabat yang berwenang. Menurut Mulyadi (2001, p463), dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah: a. Faktur penjualan tunai Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan manajemen mengenai transaksi penjualan tunai. b. Pita register kas (cash register tape) Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoperasikan mesin register kas (cash register). c. Credit card sales slip Dokumen ini dicetak oleh credit center bank yang menerbitkan kartu kredit dan diserahkan kepada perusahaan (disebut merchant) yang menjadi anggota kartu kredit. d. Bill of Lading Dokumen ini merupakan bukti penyerahan barang dari perusahaan penjual barang kepada perusahaan angkutan umum. e. Faktur penjualan COD Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD.

34 40 f. Bukti setor bank Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank. g. Rekapitulasi harga pokok penjualan Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok produk yang dijual selama satu periode (misalnya satu bulan). Menurut Mulyadi (2001, p470), unsur pengendalian internal yang seharusnya ada dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah sebagai berikut: Organisasi 1. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas. 2. Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi. 3. Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi kas, fungsi pengiriman dan fungsi akuntansi. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan 4. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai. 5. Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan cara membubuhkan cap lunas pada faktur penjualan tunai dan penempelan pita register kas pada faktur tersebut. 6. Penjualan dengan menggunakan kartu kredit bank didahului dengan permintaan otorisasi dari bank penerbit kartu kredit. 7. Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan

35 41 cara membubuhkan sudah diserahkan pada faktur penjualan tunai. 8. Pencatatan ke dalam buku jurnal diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan cara memberikan tanda pada faktur penjualan tunai. Praktik yang Sehat 9. Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan. 10. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetorkan seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja berikutnya. 11. Penghitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi kas secara periodik dan secara mendadak oleh fungsi pemeriksa intern Penjualan Kredit Menurut Mulyadi, (2001, p210), penjualan kredit dilaksanakan perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut. Untuk menghindari tidak tertagihnya piutang, setiap penjualan kredit yang pertama kepada seorang pembeli selalu didahului dengan analisis terhadap dapat atau tidaknya pembeli tersebut diberi kredit. Umumnya perusahaan manufaktur melakukan penjualan produknya dengan sistem penjualan kredit.

36 42 Menurut pendapat Mulyadi (2001, p211), fungsi yang terkait dalam penjualan kredit adalah: a. Fungsi penjualan Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima surat order dari pembeli, mengedit order dari pelanggan untuk menambahkan informasi yang belum ada pada surat order tersebut, meminta otorisasi kredit, menetukan tanggal pengiriman dan dari gudang mana barang akan dikirim, dan mengisi surat order pengiriman. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk membuat back order pada saat diketahui tidak tersedianya persediaan untuk memenuhi order dari pelanggan. b. Fungsi kredit Fungsi ini berada di bawah fungsi keuangan yang dalam transaksi penjualan kredit bertanggung jawab untuk meneliti status kredit kepada pelanggan. c. Fungsi gudang Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan, serta menyerahkan barang ke bagian pengiriman. d. Fungsi pengiriman Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas dasar surat order pengiriman yang diterimanya dari fungsi penjualan. Fungsi ini bertanggung jawab untuk menjamin bahwa tidak ada

37 43 barang yang keluar dari perusahaan tanpa adanya otorisasi dari yang berwenang. e. Fungsi penagihan Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan, serta menyediakan copy faktur bagi kepentingan pencatatan transaksi penjualan oleh fungsi akuntansi. f. Fungsi akuntansi Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang yang timbul dari transaksi penjualan kredit dan membuat serta mengirimkan pernyataan piutang kepada para debitur, serta membuat laporan penjualan. Menurut pendapat Mulyadi (2001, p219), jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit adalah sebagai berikut: a. Prosedur order penjualan Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan menambahkan informasi penting pada surat order dari pembeli. Fungsi penjualan kemudian membuat surat order pengiriman dan mengirimkannya kepada berbagai fungsi yang lain untuk memungkinkan fungsi tersebut memberikan konstribusi dalam melayani order dari pembeli. b. Prosedur persetujuan kredit Dalam prosedur ini, fungsi penjualan meminta persetujuan penjualan kredit kepada pembeli tertentu dari fungsi kredit.

38 44 c. Prosedur pengiriman Dalam prosedur ini, fungsi pengiriman mengirimkan barang kepada pembeli sesuai dengan informasi yang tercantum dalam surat order pengiriman yang diterima dari fungsi penjualan. d. Prosedur penagihan Dalam prosedur ini, fungsi penagihan membuat faktur penjualan dan mengirimkannya kepada pembeli. Dalam metode tertentu faktur penjualan dibuat oleh fungsi penjualan sebagai tembusan pada waktu bagian ini membuat surat order pengiriman. e. Prosedur pencatatan piutang Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat tembusan faktur penjualan ke dalam kartu piutang atau dalam metode pencatatan tertentu mengarsipkan dokumen tembusan menurut abjad yang berfungsi sebagai catatan piutang. f. Prosedur distribusi penjualan Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mendistribusikan data penjualan menurut informasi yang diperlukan manajemen. g. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat secara periodik total harga pokok produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu. Mengacu pada pendapat Mulyadi (2001, p213), informasi yang umumnya diperlukan oleh manajemen dari kegiatan penjualan kredit adalah:

39 45 a. Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka waktu tertentu. b. Jumlah piutang kepada setiap debitur dari transaksi penjualan kredit. c. Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu. d. Nama dan alamat pembeli/pelanggan. e. Kuantitas produk yang dijual. f. Nama wiraniaga yang melakukan penjualan. g. Otorisasi pejabat yang berwenang. Menurut Mulyadi (2001, p214), dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan kredit adalah: a. Surat order pengiriman dan tembusannya Surat order pengiriman merupakan dokumen pokok untuk memproses penjualan kredit kepada pelanggan. b Faktur penjualan dan tembusannya Faktur penjualan merupakan dokumen yang dipakai sebagai dasar untuk mencatat timbulnya piutang. c. Rekapitulasi harga pokok penjualan Rekapitulasi harga pokok penjualan merupakan dokumen pendukung yang digunakan untuk menghitung total harga pokok produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu. d. Bukti memorial Bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk dasar pencatatan ke dalam jurnal umum. Dalam sistem penjualan kredit, bukti

40 46 memorial merupakan dokumen sumber untuk mencatat harga pokok produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu. Menurut Mulyadi (2001, p221), untuk merancang unsur unsur pengendalian internal yang diterapkan dalam sistem penjualan kredit, unsur pokok pengendalian intern yang terdiri dari organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, dan praktik yang sehat dirinci sebagai berikut: Organisasi 1. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kredit. 2. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penjualan dan fungsi kredit. 3. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi kas. 4. Transaksi penjualan kredit harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi kredit, fungsi pengiriman, fungsi penagihan dan fungsi akuntansi. Tidak ada transaksi penjualan kredit yang dilaksanakan secara lengkap hanya oleh satu fungsi tersebut. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan 5. Penerimaan order dari pembeli yang diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir surat order pengiriman. 6. Persetujuan pemberian kredit diberikan oleh fungsi kredit dengan membubuhkan tanda tangan pada credit copy (yang merupakan tembusan surat order pengiriman).

41 47 7. Pengiriman barang kepada pelanggan diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara menandatangani dan membubuhkan cap sudah dikirim pada copy surat order pengiriman. 8. Penetapan harga jual, syarat penjualan, syarat pengangkutan barang, dan potongan penjualan berada di tangan Direktur Pemasaran dengan penerbitan surat keputusan mengenai hal tersebut. 9. Terjadinya piutang diotorisasi oleh fungsi penagihan dengan membubuhkan tanda tangan pada faktur penjualan. 10. Pencatatan ke dalam kartu piutang dan ke dalam jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas dan jurnal umum diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan cara memberikan tanda tangan pada dokumen sumber (faktur penjualan, bukti kas masuk, dan memo kredit). 11. Pencatatan terjadinya piutang didasarkan pada faktur penjualan yang didukung dengan surat order pengiriman dan surat muat. Praktik yang Sehat 12. Surat order pengiriman bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan. 13. Faktur penjualan bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penagihan. 14. Secara periodik fungsi akuntansi mengirim pernyataan piutang (account receivable statement) kepada setiap debitur untuk

42 48 menguji ketelitian catatan piutang yang diselenggarakan oleh fungsi mereka. 15. Secara Periodik diadakan rekonsiliasi kartu piutang dengan rekening kontrol piutang dalam buku besar Piutang dagang Menurut Mulyadi (2001, p257), informasi mengenai piutang yang dilaporkan kepada manajemen adalah: a. Saldo piutang pada saat tertentu kepada setiap debitur. b. Riwayat pelunasan piutang yang dilakukan oleh setiap debitur. c. Umur piutang kepada setiap debitur pada saat tertentu. Menurut Mulyadi (2000, p261), pencatatan piutang dapat dilakukan dengan salah satu dari metode berikut ini: a. Metode konvensional. b. Metode posting langsung ke dalam kartu piutang atau pernyataan piutang. c. Metode pencatatan tanpa buku pembantu. d. Metode pencatatan dengan menggunakan komputer.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2) Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menrima input dan menghasilkan output dalam suatu organisasi. untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB 2 LANDASAN TEORI. menrima input dan menghasilkan output dalam suatu organisasi. untuk mencapai tujuan tertentu. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Secara umum, sistem mempunyai definisi yang sama. Pendapat dari O Brien (2005, p8), sistem adalah sekumpulan dari komponen yang saling berhubungan

Lebih terperinci

Bab II Dasar Teori 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi 2.2 Pengertian Penjualan Kredit 2.3 Pengertian Sistem Penjualan Kredit

Bab II Dasar Teori 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi 2.2 Pengertian Penjualan Kredit 2.3 Pengertian Sistem Penjualan Kredit Bab II Dasar Teori 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan

Lebih terperinci

cek, wesel (kiriman uang atau money orders), dan uang yang tersimpan di bank yang penarikannya tidak dibatasi (Warren et al. 2006).

cek, wesel (kiriman uang atau money orders), dan uang yang tersimpan di bank yang penarikannya tidak dibatasi (Warren et al. 2006). 2. TINJAUAN PUSTAKA Sistem Kas Kas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang diterima bank untuk disetorkan ke rekening bank perusahaan. Kas meliputi uang koin, uang kertas, cek, wesel (kiriman uang

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN Pekbis Jurnal, Vol.1, No.3, November 2009: 140-149 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN Henny Hendari, I Gusti Made Karmawan & Ferdinandus Dosen Fakultas Ilmu Komputer Bina Nusantara,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Suatu perusahaan agar dapat berjalan baik, membutuhkan sistem informasi akuntansi yang memadai, sehingga dapat meminimalisir permasalahan yang ada dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Hall (2001, p5) Sistem adalah sekelompok dua atau lebih

BAB II LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Hall (2001, p5) Sistem adalah sekelompok dua atau lebih 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2) Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak BAB II DASAR TEORI A. Deskripsi Teori 1. Sistem Akuntansi Kebutuhan terhadap informasi keuangan dari suatu perusahaan sangat diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak di luar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Suatu sistem akuntansi disusun untuk memenuhi kebutuhan informasi yang berguna bagi pihak ekstern dan intern. Informasi suatu perusahaan, terutama informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian Sistem Secara umum peranan sistem pada perusahaan sangatlah penting untuk menunjang kemajuan suatu perusahaan, jika sistemnya tertata dengan baik dan benar, maka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengelolaan data akuntansi untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perlu kita ketahui tentang perbedaan sistem dengan prosedur. Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perlu kita ketahui tentang perbedaan sistem dengan prosedur. Sistem 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Setiap sistem diciptakan untuk menagani sesuatu berulang kali atau sesuatu yang secara rutin terjadi. Sistem akuntansi adalah organisasi formulir,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang, sedangkan Nafarin (2009: 9)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang, sedangkan Nafarin (2009: 9) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prosedur 1. Pengertian Prosedur Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian langkah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat. umumnya. Yang dimaksud dengan hukum ekonomi disini bahwa

BAB II LANDASAN TEORI. masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat. umumnya. Yang dimaksud dengan hukum ekonomi disini bahwa 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber - sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian, prinsip dan fungsi Sistem Informasi Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian, prinsip dan fungsi Sistem Informasi Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, prinsip dan fungsi Sistem Informasi Akuntansi Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai pengertian sistem informasi akuntansi perlu diketahui defenisi sistem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Gelinas (2008, p12) Sistem Informasi adalah a manmade system that generally consists of an integrated set of computer-based components and

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan,

BAB II LANDASAN TEORI. berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan, 5 BAB II LANDASAN TEORI Informasi dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan, di butuhkan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan, seperti kreditur, calon

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian system dan prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan menurut Kasmir (2012:7), laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Sistem Akuntansi Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori umum 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem menurut McLeod, Jr (2001, p11) adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Akuntansi 1. Pengertian Sistem Akuntansi Pendekatan sistem memberikan banyak manfaat dalam memahami lingkungan kita. Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu dipandang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi Sistem akuntansi sangat dibutuhkan oleh perusahan karena dengan membuat sistem akuntansi ini akan mempermudah pembuatan laporan keuangan yang cepat dan akurat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Hall ( 2001, p5 ) sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen- komponen yang saling berkaitan (Inter realated) atau subsistemsubsistem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2): Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya yang salah satunya adalah untuk memperoleh laba terutama melalui penjualan baik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1.1 Definisi Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2) definisi sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya,

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK Hersanto Binus University Jl. O No. 3 RT.007 RW.010, Kelurahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penjualan Penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksitransaksi tersebut dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Menurut Romney dan Steindart ( 2003, p6 ) AIS is a system that collect, records, stores and prosesses data to produce information for decision makes.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem menurut Krismiaji (2010, p1) merupakan rangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk mencapai serangkaian tujuan, yang memiliki karakteristik meliputi; komponen,

Lebih terperinci

DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK

DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN ANALISIS KEBUTUHAN Institut Teknologi Sumatera DEFINISI MODEL ANALISIS Menurut Ian Sommerville(2011) Model Analisis adalah suatu teknik untuk merepresentasikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Jones dan Rama (2006, p13), The accounting information system is a subsystem of

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Akuntansi Mulyadi (2008: 2) sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Negara Indonesia merupakan Negara yang padat akan penduduknya. Hal itu disebabkan karena tingginya tingkat kelahiran yang mengakibatkan bertambahnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Bodnar dan Hopwood (2001, p1), accounting information system is a collection of resources, such as

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Studi pustaka tentang pengertian sistem akuntansi dijumpai beberapa pengertian oleh beberapa ahli yaitu menurut Widjajanto (001:4),

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : dari beberapa file dokumen yang terhubung secara logis.

BAB 2 LANDASAN TEORI. beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : dari beberapa file dokumen yang terhubung secara logis. 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Data Ada beberapa macam definisi tentang basis data yang disampaikan oleh beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : Menurut O Brien (2002, p.166)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Suatu perusahaan, dalam sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

Sistem Informasi OOAD dengan UML (1) Teknik Informatika UNIKOM

Sistem Informasi OOAD dengan UML (1) Teknik Informatika UNIKOM Sistem Informasi OOAD dengan UML (1) Teknik Informatika UNIKOM OOAD dengan UML (1) 1. OOAD 2. Pengenalan UML 3. CRC cards 4. Tipe Diagram UML 5. Structural Diagram 6. Behavioral Diagram 7. Relasi pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Dalam melakukan kegiatan berupa analisa dan merancang sistem informasi, dibutuhkan sebuah pendekatan yang sistematis yaitu melalui cara yang disebut

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Menurut Krismiadji (2002;4) suatu sistem informasi akuntansi sering disebut juga sebagai sistem informasi adalah suatu kombinasi dari personalia, catatan-catatan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Akuntansi a. Pengertian Sistem dan Prosedur 1. Menurut Mulyadi (2008:5) Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Definisi sistem menurut Mulyadi (008:5) adalah, suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakanm kegiatan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Konsep Penjualan Penjualan merupakan aktivitas yang penting dalam suatu perusahaan. Kegagalan dalam aktivitas penjualan akan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap kontinuitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Suatu perusahaan akan beroperasi dengan baik, apabila perusahaan tersebut menggunakan sistem dan prosedur yang baik. Dikatakan baik

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjualan Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara langsung dapat merugikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era zaman modernisasi ini, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa persaingan antar perusahaan baik itu perusahaan sejenis atau perusahaan lain menjadi semakin kompetitif.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi 2.1.1.1 Pengertian Sistem Informasi Pengertian sistem menurut O Brien (2003, p8) sistem adalah sekelompok komponen-komponen yang saling berhubungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada

BAB II LANDASAN TEORI. terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penjualan Menurut Ridwan Iskandar Sudayat, penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman dibidang teknologi, perusahaanperusahaan semakin dipacu dengan menggunakan teknologi yang maju sebagai media untuk tetap

Lebih terperinci

Object Oriented Analysis and Design -Pendahuluan- Nisa ul Hafidhoh

Object Oriented Analysis and Design -Pendahuluan- Nisa ul Hafidhoh Object Oriented Analysis and Design -Pendahuluan- Nisa ul Hafidhoh nisa@dsn.dinus.ac.id 08156114760 Agenda Kontrak Kuliah Silabus Referensi Materi Pendahuluan @NH2017 2 Kontrak Kuliah Penilaian: UTS 30%

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan maka dirancang sistem akuntansi pokok dan sistem akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan maka dirancang sistem akuntansi pokok dan sistem akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Akuntansi Pada umumnya kegiatan pokok perusahaan terdiri dari desain dan pengembangan produk pengelohan bahan baku menjadi produk barang jadi, dan penjulan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamankan makna istilah sistem dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. routine processing of accounting transactions. (Rama dan Jones, p24, 2006). Hal ini

BAB 2 LANDASAN TEORI. routine processing of accounting transactions. (Rama dan Jones, p24, 2006). Hal ini BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Accounting Information System is a subsystem of a management system (MIS) that provides accounting and financial information as well as other

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem informasi Akuntansi 2.1.1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Sebelum mengulas SIA (Sistem Informasi Akuntasi) kita harus mengtahui apa itu sistem. Sistem informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur 1. Pengertian Sistem Di bawah ini pengertian umum mengenai sistem dapat dirinci sebagai berikut : Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur Unsur-unsur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini peranan sistem informasi sangatlah penting bagi perusahaan untuk dapat menunjang setiap kegiatan operasionalnya dan membantu dalam proses pengambilan keputusan.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas pada pada UD. Sumber

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas pada pada UD. Sumber BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulu Octaviandy dkk. (2016) telah melakukan penelitian Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas pada pada UD. Sumber Mutiara Rantauprapat.

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut George H. Bodnar (2000, p6), sistem informasi akuntansi adalah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mengubah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut tim KKS (2007), pada kondisi tertentu kendaraan bermotor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut tim KKS (2007), pada kondisi tertentu kendaraan bermotor BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bengkel Menurut tim KKS (2007), pada kondisi tertentu kendaraan bermotor memerlukan perawatan dan perbaikan. Perawatan dan perbaikan kendaraan bermotor harus dilakukan agar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin tinggi menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja berbagai elemen di dalam organisasi/perusahaan. Salah satu cara untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Sistem, Prosedur dan Sistem Akuntansi.. Pengertian Sistem Setiap sistem akan lebih dapat dipahami jika dipandang sebagai suatu keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Rama dan Jones (2006. p5), Accounting Information System is a subsystem of a management information

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mcleod, yang diterjemahkan oleh Hendra Teguh (2004, p9), Sistem adalah elemen-elemen yang terintegrasi

Lebih terperinci

SISTEM PENJUALAN KREDIT

SISTEM PENJUALAN KREDIT SISTEM PENJUALAN KREDIT Sistematika Deskripsi kegiatan pokok Fungsi yang terkait Informasi yang diperlukan oleh manajemen Dokumen yang digunakan Catatan akuntansi yang digunakan Jaringan prosedur yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penerimaan kas adalah kas yang diterima oleh perusahaan baik berupa uang tunai maupun

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penerimaan kas adalah kas yang diterima oleh perusahaan baik berupa uang tunai maupun BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Penerimaan Kas Penerimaan kas adalah kas yang diterima oleh perusahaan baik berupa uang tunai maupun surat surat berharga yang mempunyai sifat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu Informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu Informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Suatu Informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dan informasi akuntansi diperlukan oleh berbagai pihak intern maupun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Informasi Akuntansi II.1.1. Sistem Dalam perusahaan suatu sistem dirancang untuk membantu kelancaran aktifitas kegiatan operasional perusahaan. menurut James A. Hall

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PIUTANG

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan pesatnya perkembangan perusahaan pada zaman ini maka setiap perusahaan harus memiliki sistem-sistem yang dapat di gunakan untuk merencanakan, menyusun,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Menurut Mulyadi (2001: 2) sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan dagang.penulis melakukan penelitian tentang persediaan

Lebih terperinci

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM UML UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi object dan design berorientasi object (OOA&D) yang dimunculkan sekitar akhir

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Definisi Rumah Sakit Berdasarkan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa rumah sakit adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain.

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Pengertian Sistem menurut Hall (2009:6), Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan dan berfungsi dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini, perkembangan teknologi dan perekonomian bergerak sangat cepat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini, perkembangan teknologi dan perekonomian bergerak sangat cepat sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, perkembangan teknologi dan perekonomian bergerak sangat cepat sehingga mengakibatkan semakin tingginya persaingan antar perusahaan-perusahaan bisnis.

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT. ARTIK FURNITURE & INTERIOR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT. ARTIK FURNITURE & INTERIOR PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT. ARTIK FURNITURE & INTERIOR Muhammad Fisabi Setiaadi Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No.27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530 Telp.

Lebih terperinci

Sistem akuntansi penjualan, terdiri dari kegiatan-kegiatan transaksi penjualan: kredit dan tunai

Sistem akuntansi penjualan, terdiri dari kegiatan-kegiatan transaksi penjualan: kredit dan tunai Sistem akuntansi penjualan, terdiri dari kegiatan-kegiatan transaksi penjualan: kredit dan tunai Jika order dari pelanggan telah dipenuhi oleh perusahaan dimana barang atau jasa yang dipesannya telah dikirimkan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Definisi Sistem Akuntansi, Prosedur dan Penjualan

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Definisi Sistem Akuntansi, Prosedur dan Penjualan BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Definisi Sistem Akuntansi, Prosedur dan Penjualan Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu skema yang menyeluruh untuk. sedangkan objectives meliputi ruang lingkup yang sempit.

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu skema yang menyeluruh untuk. sedangkan objectives meliputi ruang lingkup yang sempit. BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Dan Prosedur 1. Pengertian Sistem Pengertian tentang sistem dapat diperoleh dari beberapa ahli sebagai berikut : Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan sistem informasi di zaman teknologi terjadi begitu pesat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan sistem informasi di zaman teknologi terjadi begitu pesat dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi di zaman teknologi terjadi begitu pesat dan memiliki dampak yang sangat luas di berbagai bidang bisnis. Menurut penelitian dari Louis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) sekarang ini memberi pengaruh yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) sekarang ini memberi pengaruh yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) sekarang ini memberi pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat. Mulai dari pengaruh terhadap aktivitas sehari-hari

Lebih terperinci

FORMULIR. Endang Sri Utami, SE., M.Si., Ak, CA

FORMULIR. Endang Sri Utami, SE., M.Si., Ak, CA FORMULIR Endang Sri Utami, SE., M.Si., Ak, CA Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami definisi formulir. 2. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami manfaat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau sub sistem yang terjalin satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan.

Lebih terperinci

SISTEM PENJUALAN KREDIT

SISTEM PENJUALAN KREDIT SISTEM PENJUALAN KREDIT Penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirim barang sesuai dengan order yang diterima oleh pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Suatu sistem informasi akuntansi sering disebut juga sebagai sistem informasi adalah suatu kombinasi dari personalia, catatan-catatan, dan prosedur yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penggalian dari wacana penelitian terdahulu dilakukan sebagai upaya untuk memperjelas penelitian yang telah dilakukan serta membedakan penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terus terjadi secara berulang-ulang dengan menyediakan barang kepada pelanggan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terus terjadi secara berulang-ulang dengan menyediakan barang kepada pelanggan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas Prosedur akuntansi penerimaan kas adalah rangkaian aktivitas bisnis yang terus terjadi secara berulang-ulang dengan menyediakan barang kepada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kriteria Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) menurut UU ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kriteria Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) menurut UU ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Menurut Undang-Undang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UU UMKM) Republik Indonesia nomor 20 tahun 2008 kriteria UMKM adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Object Oriented Analysis and Design Class Diagram dan Object Diagram Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6281329571612

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Dalam memimpin usahanya seorang pemimpin tentu ingin mengetahui keadaan perusahaannya. Untuk perusahaan yang bidang usahanya sangat luas dan berkembang,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. komponen komponen yang saling berkaitan (Interrelated) atau subsistemsubsistem

BAB 2 LANDASAN TEORI. komponen komponen yang saling berkaitan (Interrelated) atau subsistemsubsistem 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001, p5), sistem adalah sekelompok atau lebih komponen komponen yang saling berkaitan (Interrelated) atau subsistemsubsistem

Lebih terperinci

PENGENALAN PEMROSESAN TRANSAKSI

PENGENALAN PEMROSESAN TRANSAKSI PENGENALAN PEMROSESAN TRANSAKSI ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM (AIS) MAHSINA, SE, MSi Univ e rsitas Bhayang k ara (UBHARA) SURABAYA Formulir (Electronic Form) Formulir adalah Secarik Kertas yang berisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak dari perusahaan yang menggantungkan proses bisnis dan melakukan managemen data dengan menggunakan Teknologi Informasi, yang tentunya saat ini semakin berkembang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. komponen komponen yang saling berkaitan ( Inter realated ) atau subsistemsubsistem

BAB 2 LANDASAN TEORI. komponen komponen yang saling berkaitan ( Inter realated ) atau subsistemsubsistem BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori umum tentang Sistem informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall ( 2001, p5 ) sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen komponen yang saling berkaitan ( Inter realated

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian Sistem Akuntansi Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi

Lebih terperinci