PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI END SLATS UNTUK PEMBUATAN PRODUK ANNIVERSARY CONVERTIBLE SLEIGH CRIB (STUDI KASUS: BAGIAN KOMPONEN PT.
|
|
- Sudomo Halim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI END SLATS UNTUK PEMBUATAN PRODUK ANNIVERSARY CONVERTIBLE SLEIGH CRIB (STUDI KASUS: BAGIAN KOMPONEN PT. DP PASURUAN) Waluyo Prasetyo 1) dan M. Imron Mas ud 2) 1)Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2)Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember ABSTRAK PT. DP Pasuruan merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi mebel untuk diekspor ke Australia, Amerika, dan Jepang. Dalam proses produksi salah satu produknya yaitu End Slats yang merupakan salah satu komponen Anniversary Convertible Sleigh Crib, perusahaan tersebut mengalami penumpukan bahan baku dan produk setengah jadi di lantai produksinya sehingga mengakibatkan kurang efisiennya waktu produksi mesin-mesin yang digunakan dan kurangnya jumlah produksi yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung kapasitas efektif yang digunakan, menghitung kapasitas produksi yang dijadikan sebagai acuan produksi, dan menentukan tata letak fasilitas produksi yang mampu memberikan peningkatan produksi. Metode yang digunakan dlam penelitian ini adalah simulasi dan analisis tata letak fasilitas produksi. Berdasarkan hasil analisis kapasitas produksi menunjukkan adanya penurunan kapasitas efektif sebesar 7%, terjadi peningkatan rated capacity sebesar 160 komponen, dan terjadi penurunan weight total pada mesin-mesin yang digunakan. Kata kunci: End Slats, Simulasi, Tata Letak Fasilitas, Weight Total PENDAHULUAN PT. DP Pasuruan merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi mebel perlengkapan kamar ( room set furniture), perlengkapan kantor ( office set furniture), dan perlengkapan dapur ( furniture kitchen set). Produk-produk yang dihasilkan antara lain: Anniversary Convertible Sleigh Crib, Bed Queen Navis, Bed Kemp 1600, Bed King, 5 Drawer, 6 Drawer, Door Dresser, Next Stand, Mirror dan lain-lain untuk diekspor ke Australia, Amerika, dan Jepang. Dalam proses produksi End Slats yang merupakan salah satu komponen Anniversary Convertible Sleigh Crib, perusahaan tersebut mengalami penumpukan bahan baku dan produk setengah jadi di lantai produksinya sehingga mengakibatkan kurang efisiennya waktu produksi mesin-mesin yang digunakan dan kurangnya jumlah produksi yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung kapasitas efektif yang digunakan, menghitung kapasitas produksi yang dijadikan sebagai acuan produksi, dan menentukan tata letak fasilitas produksi yang mampu memberikan peningkatan produksi. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah simulasi dan analisis tata letak fasilitas produksi. A-25-1
2 Pengumpulan Data Data-data yang diamati dalam penelitian tersebut antara lain: - Data waktu proses mesin-mesin yang digunakan untuk memproduksi End Slats, yaitu: mesin double cut, mesin roll (single) shaper 1, mesin roll (single) shaper 2, mesin double round tenoner 1, mesin double round tenoner 2, mesin table router 1, mesin table router 2, dan mesin table router 3. - Data produksi End Slats. - Data luas area fasilitas produksi yang digunakan. - Data koordinat titik pusat fasilitas produksi yang digunakan. - Data waktu transportasi dan jarak antarfasilitas produksi yang digunakan untuk memproduksi End Slats. Pengolahan Data Uji Independensi Data Uji independensi data merupakan pengujian untuk mengetahui ada atau tidaknya saling ketergantungan antara data yang satu dengan data yang lainnya dalam satu kumpulan data yang sama. Distribusi Data Sebelum data digunakan pada simulasi, dilakukan penyesuaian distribusi data untuk mengetahui pola output dari mesin-mesin produksi yang digunakan. Verifikasi Model Verifikasi adalah proses untuk memastikan bahwa perilaku model telah sesuai dengan asumsi yang dibuat. Verifikasi biasanya juga dikenal sebagai pencarian kesalahan ( debug) pada model. Validasi Model Validasi adalah proses untuk menentukan bahwa model mampu mewakili sistem nyata secara akurat. Pada proses ini performansi data aktual diperlukan sebagai masukan model simulasi. Untuk memvalidasi model simulasi, harus dilakukan perbandingan antara keluaran model dan sistem nyata. Penghitungan Kapasitas Produksi Setelah model dipastikan telah mampu mewakili sistem sesungguhnya, maka output model dijadikan sebagai kapasitas untuk penghitungan kapasitas efektif. Kapasitas efektif ini kemudian digunakan untuk menentukan efisiensi dari penggunaan fasilitas produksi. Sedangkan rated capacity yang digunakan menunjukkan bahwa fasilitas produksi telah digunakan dengan maksimal. Penggambaran Tata Letak Fasilitas Awal Penggambaran ini dimaksudkan untuk menunjukkan tata letak fasilitas produksi yang digunakan untuk memproduksi End Slats. Berdasarkan tata letak tersebut bisa diketahui secara visual letak fasilitas-fasilitas produksi yang digunakan. Pengalokasian Tata Letak Fasilitas Usulan Pengalokasian ini dimaksudkan untuk menunjukkan tata letak fasilitas produksi usulan yang digunakan untuk memproduksi End Slats. Berdasarkan tata letak usulan ini, kemudian bisa diketahui data koordinat titik pusat fasilitas produksi yang digunakan, jarak antarfasilitas A-25-2
3 produksi yang digunakan, sedangkan waktu transportasi antarfasilitas produksi tersebut diperoleh dengan meneliti langsung di lantai produksi. Diagram Alir Pemecahan Masalah Gambar 1. Diagram Alir Pemecahan Masalah PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Diagram Alir Proses Produksi End Slats Material yang digunakan untuk pembuatan End Slats adalah Bend Wood. Bend wood tersebut dikirimkan dari gudang utama untuk disimpan sementara di gudang Bagian Komponen sampai dilakukan proses produksi End Slats. Urutan pelaksanaan proses produksi End Slats adalah sebagai berikut: Sumber: Data Bagian Komponen PT. DP Pasuruan Gambar 2. Diagram Alir Proses Produksi End Slats Waktu Proses Mesin Waktu proses mesin yang dikumpulkan berasal dari mesin-mesin produksi yang digunakan untuk memproduksi End Slats. Data-data tersebut meliputi waktu proses mesin double cut, roll (single) shaper 1, roll (single) shaper 2, double round tenoner 1, double round tenoner 2, table router 1, table router 2, dan table router 3. A-25-3
4 Data Produksi End Slats Data produksi End Slats dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Data Produksi End Slats Kebutuhan Pengerjaan Minggu ke Anniv. Conv. Sleigh Crib End Slats I II III IV Sumber: Data Bagian Komponen PT. DP Pasuruan Koordinat Titik Pusat Fasilitas Produksi Koordinat titik pusat fasilitas-fasilitas produksi dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Koordinat Titik Pusat Fasilitas Produksi No. Kode Nama Fasilitas Produksi Koordinat (mm) X Y 1 - Gudang A-01A Moulding 8 Spindle A-01B Moulding 8 Spindle A-02 Moulding 6 Spindle , ,76 5 A-03-1 Cross Cut Saw , A-03-2 Cross Cut Saw A-04-1 Double Cut and Table Saw A-04-2 Double Cut and Table Saw A-05 Sliding Table Saw A-06 Double End Tenoner , ,32 11 A-07-1 Band Saw A-07-2 Band Saw A-08-1 Double Round Tenoner A-08-2 Double Round Tenoner A-09A Double Spindle Shaper A-09B Double Spindle Shaper A-09C Double Spindle Shaper A-10A Roll (Single) Shaper A-10B Roll (Single) Shaper A-11-1 Sliding Head Router A-11-2 Sliding Head Router A-12-1 Multi Horizontal Bore A-12-2 Multi Horizontal Bore A-13 Single Vertical Bore A-14 CNC Center A-15-1 Multi Mortising A-15-2 Multi Mortising A-16-1 Table Router A-16-2 Table Router A-16-3 Table Router A-17-1 Bore-Cut-Shaper A-17-2 Bore-Cut-Shaper A-18-1 Double Head Horizontal Bore A-18-2 Double Head Horizontal Bore A-19-1 Multi Horizontal Bore A-19-2 Multi Horizontal Bore J-17 Single Vertical Bore Sumber: Data Bagian Komponen PT. DP Pasuruan A-25-4
5 Waktu Transportasi Perpindahan material end slats menuju fasilitas produksi menggunakan bantuan hand pallet dengan kapasitas 1000 komponen end slats/perpindahan. A-13-1 A-10A 1:17.73' A :20.11' 1:09.23' G 32.14' 1:16.75' A :56.22' 1:17.55' A-16-2 Jarak Antarfasilitas Produksi 1:24.69' A-10B Satuan: mm:dd Keterangan: G : Gudang A-04-1 : Mesin double cut A-10A : Mesin roll (single) shaper 1 A-10B : Mesin roll (single) shaper 2 A-08-1 : Mesin double round tenoner 1 A-08-2 : Mesin double round tenoner 2 A-16-1 : Mesin table router 1 A-16-2 : Mesin table router 2 A-16-3 : Mesin table router 3 1:45.34' 1:06.85' A :06.67' Sumber: Data Bagian Komponen PT. DP Pasuruan Gambar 3. Waktu Transportasi 1:06.67' 1:17.55' A-16-3 A-13-1 A-10A ,16 A G ,16 A , A ,11 A-10B Satuan: mm Keterangan: G : Gudang A-04-1 : Mesin double cut A-10A : Mesin roll (single) shaper 1 A-10B : Mesin roll (single) shaper 2 A-08-1 : Mesin double round tenoner 1 A-08-2 : Mesin double round tenoner 2 A-16-1 : Mesin table router 1 A-16-2 : Mesin table router 2 A-16-3 : Mesin table router , ,16 A , A-16-3 Sumber: Data Bagian Komponen PT. DP Pasuruan Gambar 4. Jarak Antarfasilitas Produksi A-25-5
6 Pengolahan Data Peta Aliran Proses Peta aliran proses pada dasarnya dirancang untuk memberikan pemahaman yang cepat dari kegiatan-kegiatan operasi yang harus diselenggarakan untuk menghasilkan suatu produk. Tabel 3. Peta Aliran Proses Produksi End Slats PETA ALIRAN PROSES Ringkasan Nama Komponen : End Slats Simbol Kegiatan Jumlah Material : Bend Wood Operasi 4 Bagian : Komponen Inspeksi Perusahaan : PT. DP Pasuruan Transportasi 4 Dipetakan Oleh : Waluyo Prasetyo Menunggu Menyimpan 2 Total 10 URAIAN KEGIATAN 1. Tempat penyimpanan material 2. Material dibawa ke mesin double cut 3. Material dipotong kedua ujungnya 4. Material dibawa ke mesin roll (single) Shaper 5. Material diratakan sisi-sisi panjangnya 6. Material dibawa ke mesin double round tenoner 7. Pembuatan tenon pada ujung-ujung material 8. Material dibawa ke mesin table router 9. Pembuatan tirus pada sisi-sisi panjang material 10.Material siap dikirimkan ke Bagian Sanding Sumber: Data Olahan Uji Independensi Data LAMBANG KETERANGAN Mesin double cut Mesin roll (single) shaper Mesin double round tenoner Mesin table router Tabel 4. Hasil Uji Independensi Data No. Pengolahan Data Kesimpulan Waktu proses mesin double cut Waktu proses mesin roll (single) shaper 1 Waktu proses mesin roll (single) shaper 2 Waktu proses mesin double round tenoner 1 Waktu proses mesin double round tenoner 2 Waktu proses mesin table router 1 Waktu proses mesin table router 2 Waktu proses mesin table router 3 Sumber: Data Olahan Menggunakan SPSS A-25-6
7 Distribusi Data Distribusi data pada proses produksi mesin yang digunakan diperoleh dengan mengaplikasikan perangkat lunak Stat::Fit. Ringkasan penyesuaian distribusi dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil Penyesuaian Distribusi No. Pengolahan Data Distribusi Waktu proses mesin double cut Waktu proses mesin roll (single) shaper 1 Waktu proses mesin roll (single) shaper 2 Waktu proses mesin double round tenoner 1 Waktu proses mesin double round tenoner 2 Waktu proses mesin table router 1 Waktu proses mesin table router 2 Waktu proses mesin table router 3 Sumber: Data Olahan Menggunakan Stat::Fit Weibull(1,2.26,2.05) Lognormal(6,0.486,0.589) Beta(6,10.2,1.99,2.11) Pearson5(2,20,8,19) Weibull(2,3.6,0.759) Weibull(5,1.9,2.75) Beta(5,9.99,1.46,1.94) Beta(5,9.99,1.3,1.79) Model Simulasi Awal Proses Produksi End Slats Proses simulasi awal produksi End Slats untuk pembuatan produk Anniversary Convertible Sleigh Crib ini dimodelkan dengan menggunakan perangkat lunak simulasi SIMUL8. Gambar 5. Model Simulasi Awal Proses Produksi End Slats Verifikasi Verifikasi dilakukan dengan cara menjalankan simulasi berdasarkan model yang telah dibuat, sehingga dapat diketahui bagian-bagian model yang perlu mendapat perbaikan. Validasi Berdasarkan simulasi model diperoleh hasil sebesar 2009 komponen, sedangkan pada sistem nyata jumlah keluaran yang dihasilkan sebesar 2000 komponen. Pada model, rata-rata waktu antrian terbesar terjadi pada mesin roll (single) shaper 1 dan table router 1, demikian pula halnya pada sistem nyata. A-25-7
8 Model Simulasi Usulan Proses Produksi End Slats Waktu Transportasi Usulan I Jarak Antarfasilitas Produksi Usulan II A-13-1 A-10A 1:17.73' A :16.20' 0:12.36' G 32.14' 1:16.75' A :56.22' 0:09.53' A :24.69' A-10B 1:45.34' 1:06.85' A :06.27' 0:09.53' 0:06.27' A-16-3 Usulan III Gambar 6. Model Simulasi Usulan Proses Produksi End Slats Koordinat Titik Pusat Fasilitas Produksi Usulan Tabel 6. Koordinat Titik Pusat Fasilitas Produksi Usulan No. Kode Usulan I Usulan II Usulan III Nama Fasilitas Koordinat (mm) Koordinat (mm) Koordinat (mm) Produksi X Y X Y X Y 1. - Gudang A-04-1 Double Cut A-08-1 Double Round Tenoner 1 4. A-08-2 Double Round Tenoner A-25-8
9 No. Kode Nama Fasilitas Produksi Usulan I Usulan II Usulan III Koordinat (mm) Koordinat (mm) Koordinat (mm) X Y X Y X Y 5. A-10A Roll (Single) Shaper , , , ,57 6. A-10B Roll (Single) Shaper , , ,74 15,655,11 7. A-16-1 Table Router , , A-16-2 Table Router , , A-16-3 Table Router , , Sumber: Data Usulan Hasil Pengolahan Data Berdasarkan model simulasi yang telah dibuat, kemudian model simulasi tersebut dijalankan dengan durasi menit (per minggu). Dari hasil running model diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Output model usulan III memberikan peningkatan terbesar = 10,7%, sebanyak 215 komponen. 2. Rata-rata waktu dalam sistem pada model usulan III mengalami penurunan terbesar = 2,83%, sebesar 38,64 menit. 3. Rata-rata utilitas mesin pada model usulan I mengalami peningkatan terkecil = 0,45%. 4. Rata-rata waktu tunggu pada antrian proses roll (single) shaper 1 pada model usulan I mengalami peningkatan terkecil = 0,89%, sebesar 8,94 menit. 5. Rata-rata waktu tunggu pada antrian proses roll (single) shaper 2 pada model usulan II mengalami penurunan terbesar = 1,90%, sebesar 1,19 menit. 6. Rata-rata waktu tunggu pada antrian proses double round tenoner 1 pada model usulan II mengalami peningkatan terkecil = 2,58%, sebesar 8,08 menit. 7. Rata-rata waktu tunggu pada antrian proses double round tenoner 2 pada model usulan II mengalami penurunan terbesar = 2,48%, sebesar 4,17 menit. 8. Rata-rata waktu tunggu pada antrian proses table router 1 pada model usulan I mengalami peningkatan terkecil = 3,97%, sebesar 16,07 menit. 9. Rata-rata waktu tunggu pada antrian proses table router 2 pada model usulan II mengalami penurunan terbesar = 1,29%, sebesar 0,85 menit. 10. Rata-rata waktu tunggu pada antrian proses table router 3 pada model usulan III mengalami peningkatan terkecil = 7,39%, sebesar 4,47 menit. No Tabel 7. Perbandingan Hasil Analisis Tata Letak Fasilitas Produksi Nama Fasilitas Produksi Gudang Mesin double cut Mesin roll (single) shaper 1 Mesin roll (single) shaper 2 Mesin double round tenoner 1 Mesin double round tenoner 2 Mesin table router 1 Mesin table router 2 Mesin table router 3 Weight Total (mm) Awal Usulan I Usulan II Usulan III , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,2 Sumber: Data Olahan A-25-9
10 No. Tabel 8. Perbandingan Hasil Analisis Kapasitas Produksi Pengukuran 1. Kapasitas efektif (%) 2. Rated Capacity (komponen) Sumber: Data Olahan KESIMPULAN DAN SARAN Hasil Awal Usulan I Usulan II Usulan III Berdasarkan penelitian, pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil analisis kapasitas produksi menunjukkan penurunan kapasitas efektif sebesar 7%. 2. Hasil analisis kapasitas produksi menunjukkan adanya peningkatan rated capacity sebesar 160 komponen. 3. Berdasarkan analisis tata letak fasilitas produksi: - Penurunan weight total gudang sebesar ,50 mm. - Penurunan weight total mesin double cut sebesar ,9 mm. - Penurunan weight total mesin roll (single) shaper 1 sebesar ,80 mm. - Penurunan weight total mesin roll (single) shaper 2 sebesar ,20 mm. - Penurunan weight total mesin double round tenoner 1 sebesar mm. - Penurunan weight total mesin double round tenoner 2 sebesar ,30 mm. - Penurunan weight total mesin table router 1 sebesar ,9 mm. - Penurunan weight total mesin table router 2 sebesar ,9 mm. - Penurunan weight total mesin table router 3 sebesar ,3 mm. Saran-saran yang dapat diberikan kepada perusahaan antara lain: 1. Untuk peningkatan kapasitas produksi yang lebih baik, sebaiknya digunakan tata letak fasilitas produksi sesuai dengan model simulasi usulan III. 2. Untuk perubahan-perubahan tata letak fasilitas untuk memproduksi End Slats yang direncanakan perusahaan, bisa secara langsung diterapkan pada model simulasi yang telah dibuat atau memodifikasikan model simulasi tersebut sesuai kebutuhan. 3. Untuk penelitian selanjutnya bisa dilakukan analisis anggaran dan biaya produksinya. DAFTAR PUSTAKA Diamond, Bob.. Concepts of Modeling and Simulation. San Jose, CA:Imagine That, Inc. Hansen, Kathi Simulation Streamline Production, Improves Inventory Control, Shaves Costs. San Jose, CA:Imagine That, Inc. H. S., D. Suryadi dan Bunawan Pengantar Metodologi Pengembangan Sistem Informasi. Cetakan II dari Seri Diktat Kuliah, D. Suryadi H.S., ed. Jakarta:Universitas Gunadarma. Kelton, W. David, Sadowski, Randall P., Sadowski, Debora A Simulation with Arena, Edisi Kedua, McGraw-Hill Companies, Inc. Render, Barry, Heizer, Jay Prinsip-prinsip Manajemen Operasi, Salemba Empat, Pearson Education Asia Pte.Ltd. TimeSys Corporation The Concise Handbook of Real-Time Systems, Versi 1.3. Pittsburg, PA:TimeSys Corporation. A-25-10
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 1. Penelitian secara kesuluruhan bertujuan untuk meningkatkan output produksi brownies dengan merubah lot transfer operasi dan perubahan job description untuk
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM PRODUKSI PADA PEMENUHAN PESANAN DENGAN SIMULASI KEJADIAN DISKRIT: STUDI KASUS PADA INDUSTRI KAROSERI
EVALUASI SISTEM PRODUKSI PADA PEMENUHAN PESANAN DENGAN SIMULASI KEJADIAN DISKRIT: STUDI KASUS PADA INDUSTRI KAROSERI Nadiya Firma Zulfana 1), Nurhadi Siswanto 1) dan Dewanti Anggrahini 1) 1) Jurusan Teknik
Lebih terperinciEVALUASI DAN USULAN PERBAIKAN SISTEM PEMENUHAN ORDER (Studi Kasus; PT Tulus Tri Tunggal Gresik)
EVALUASI DAN USULAN PERBAIKAN SISTEM PEMENUHAN ORDER (Studi Kasus; PT Tulus Tri Tunggal Gresik) Agnes Silgan, I Nyoman Pujawan, Nani Kurniati Jurusan Teknik Industri ITS Email : silganagnes@yahoo.com.sg
Lebih terperinciAnalisis Penerapan Line Balancing dengan Pendekatan Simulasi dan Metode Ranked Position Weight (RPW)
Petunjuk Sitasi: Sentia, P. D., Andriansyah, & Hanan, A. (2017). Analisis Penerapan Line Balancing dengan Pendekatan Simulasi dan Metode Ranked Position Weight (RPW). Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp.
Lebih terperinciPENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH...
ABSTRAK PT. Trimandiri Plasindo adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan plastik pembungkus. Plastik pembungkus yang dibuat ada beberapa jenis, tetapi yang diteliti hanya produk kantong kresek.
Lebih terperinciPENENTUAN INVESTASI SARANA TAMBATDI PELABUHAN X DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI DISKRIT DAN ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
PENENTUAN INVESTASI SARANA TAMBATDI PELABUHAN X DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI DISKRIT DAN ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI Risa Rininta 1), Nurhadi Siswanto 2), dan Bobby O. P. Soepangkat 3) 1) Program
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Waktu Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati dan mencatat waktuwaktu kerjanya baik setiap elemen ataupun siklus. Teknik pengukuran waktu terbagi atas dua bagian
Lebih terperinciBAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka, penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pada Departemen
Lebih terperinciV. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan
V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian
Lebih terperinciSIMULATION OF TRAJECTORY BALANCE PROCESS IN THE EFFORT OPTIMAL TIME OF PRODUCTION PROCESS PLASTERBOARD St. Salammia L.A.
SIMULASI KESEIMBANGAN LINTASAN PROSES DALAM UPAYA MENGOPTIMALKAN WAKTU PROSES PRODUKSI ETERNIT St. Salammia L.A. dan Dedy Ariyanto Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Studi Pendahuluan Dalam memulai penelitian ini, mula-mula dilakukan studi pendahuluan yang terdiri dari studi lapangan dan studi kepustakaan
Lebih terperinciManajemen Montir dalam Perbaikan Mesin berdasarkan Simulasi Discrete-Event (Studi Kasus: PT. ISTW Semarang)
Manajemen Montir dalam Perbaikan Mesin berdasarkan Simulasi Discrete-Event (Studi Kasus: PT. ISTW Semarang) Singgih Saptadi, Zainal Fanani, Bambang Kurniawan Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro
Lebih terperinciERIK CAHYA PUTRA
PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS BARU DI UD. SEJATI PLYWOOD TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Teknik Industri ERIK CAHYA PUTRA 11 06 06420 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPerbaikan Sistem Pergudangan di PT. X
Perbaikan Sistem Pergudangan di PT. X Otto Pratama 1, I Gede Agus Widyadana 2 ABSTRACT: This paper anlayze PT X warehouse system since some problems that are faced by the company such as full capacity
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISIS
BAB V HASIL DAN ANALISIS 5.1 Hasil & Analisa Dari hasil perancangan tata letak fasilitas, penempatan stasiun kerja disesuaikan dengan keterkaitan aktivitas antar stasiun kerja satu dengan stasiun kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini tentunya dapat dilakukan dengan cara mengatur layout pabrik sedemikian rupa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lantai produksi suatu perusahaan manufaktur perlu dirancang dengan baik, supaya aliran produksi dapat berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien. Hal ini
Lebih terperinciSIMULASI TEKNIK PENANGANAN MATERIAL SISTEM PRODUKSI SECARA MANUAL DAN OTOMATIS BERBASIS AUTOMATIC GUIDED VEHICLE (AGV)
SIMULASI TEKNIK PENANGANAN MATERIAL SISTEM PRODUKSI SECARA MANUAL DAN OTOMATIS BERBASIS AUTOMATIC GUIDED VEHICLE (AGV) Ardian Ari Budi Sulistyono, Andi Sudiarso Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas
Lebih terperinciSimulasi Arena Untuk Mengurangi Bottle Neck pada Proses Produksi Kaos (Studi kasus di UKM Greentees Order Division )
Petunjuk Sitasi: Purwani, A., & Tsani, Y. (2017). Simulasi Arena Untuk Mengurangi Bottle Neck pada Proses Produksi Kaos (Studi kasus di UKM Greentees Order Division ). Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp.
Lebih terperinciAPLIKASI BINARY INTEGER PROGRAMMING UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI LINTASAN SEBAGAI FUNGSI OUTPUT PRODUKSI DI PT INDOJAYA PRIMA SEMESTA-PASURUAN
APLIKASI BINARY INTEGER PROGRAMMING UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI LINTASAN SEBAGAI FUNGSI OUTPUT PRODUKSI DI PT INDOJAYA PRIMA SEMESTA-PASURUAN Husin 1) dan Abdullah Shahab 2) 1) Program Studi Magister Manajemen
Lebih terperinciPENGATURAN LAMPU LALU LINTAS PEREMPATAN PINGIT YOGYAKARTA DENGAN SIMULASI ARENA
PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS PEREMPATAN PINGIT YOGYAKARTA DENGAN SIMULASI ARENA Masrul Indrayana Teknik Industri, FT, Universitas Widya Mataram Yogyakarta Email: masrul_indrayana@yahoo.com ABSTRAK Pertumbuhan
Lebih terperinciPerencanaan Produksi Kotak Karton Tipe PB/GL pada PT.Guru Indonesia Ciracas, Jakarta Timur dengan Metode Transportasi.
Perencanaan Produksi Kotak Karton Tipe PB/GL pada PT.Guru Indonesia Ciracas, Jakarta Timur dengan Metode Transportasi. Ariyanto Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Gunadarma
Lebih terperinciMODEL SIMULASI DISKRIT UNTUK MENGUKUR EFEK KETERLAMBATAN JADWAL PENERBANGAN TERHADAP ANTRIAN PRA TINGGAL LANDAS DAN PASCA PENDARATAN
MODEL SIMULASI DISKRIT UNTUK MENGUKUR EFEK KETERLAMBATAN JADWAL PENERBANGAN TERHADAP ANTRIAN PRA TINGGAL LANDAS DAN PASCA PENDARATAN Ayunda Larasati 2509100053 300 FLIGHTS Penelitian terdahulu Penulis
Lebih terperinciUsulan Penataan Ruang Parkir Dengan Pendekatan Simulasi Di Universitas X
Usulan Penataan Ruang Parkir Dengan Pendekatan Simulasi Di Universitas X Mochamad Saefullah 1, M. Adha Ilhami 2, Kulsum 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa saefullah_mochamad@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tidak perlu, mengurangi biaya operasi, dan dalam beberapa hal juga akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tata Letak (layout) merupakan salah satu landasan utama dalam dunia industri. Tata Letak yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efektivitas dan
Lebih terperinciDAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... ABSTRAKSI Perumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian... 3
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM PRODUKSI PADA PEMENUHAN PESANAN DENGAN SIMULASI KEJADIAN DISKRIT: STUDI KASUS PADA INDUSTRI KAROSERI
1 EVALUASI SISTEM PRODUKSI PADA PEMENUHAN PESANAN DENGAN SIMULASI KEJADIAN DISKRIT: STUDI KASUS PADA INDUSTRI KAROSERI Nadiya Firma Zulfana, Nurhadi Siswanto, dan Dewanti Anggrahini Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciPENENTUAN JUMLAH OPTIMAL LINE PENGIRIMAN SECONDARY RAW MATERIAL DI LANTAI PRODUKSI (STUDI KASUS PT. X,Tbk)
PENENTUAN JUMLAH OPTIMAL LINE PENGIRIMAN SECONDARY RAW MATERIAL DI LANTAI PRODUKSI (STUDI KASUS PT. X,Tbk) Oleh Minto Waluyo dan Farida Pulansari Prodi Teknik Industri, FTI-UPNV Jatim E-mail : pradiptadanara@yahoo.com
Lebih terperinciPotensi industri kayu & produk kayu kota Pasuruan yang belum tergarap maksimal. LBM
1 Potensi industri kayu & produk kayu kota Pasuruan yang belum tergarap maksimal. LBM Kota Pasuruan sebagai salah satu sentra industri kayu khususnya produk mebel dengan Pasar Mebel Bukirnya. LBM Potensi
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap PT. FGG pada proses perencanaan dan pengendalian proses produksi dalam upaya menekan kecacatan, peneliti
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. Flow diagram pemecahan masalah
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Flow diagram pemecahan masalah Definisi Sistem - Permodelan Sistem - Pola antrian produk Tidak sesuai Pengumpulan Data - Data produk dan perusahaan - Data waktu kedatangan
Lebih terperinciPENENTUAN JUMLAH OPERATOR PADA PROSES PRODUKSI FURNITURE UNTUK MEMINIMALISASI WIP DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI
PENENTUAN JUMLAH OPERATOR PADA PROSES PRODUKSI FURNITURE UNTUK MEMINIMALISASI WIP DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI (Studi Kasus pada PT. Kurnia Anggun Mojokerto) SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan
Lebih terperinciPertemuan 14. Teknik Simulasi
Pertemuan 14 Teknik Simulasi Pengantar Dalam mempelajari sistem dapat dilakukan dengan pendekatan eksperimental, baik dengan menggunakan sistem aktual, maupun menggunakan model dari suatu sistem. Eksperimen
Lebih terperinciMODEL SIMULASI KEJADIAN DISKRIT UNTUK MENGEVALUASI KINERJA OPERASIONAL SISTEM PELAYANAN PADA SEBUAH KANTOR CABANG BANK X
MODEL SIMULASI KEJADIAN DISKRIT UNTUK MENGEVALUASI KINERJA OPERASIONAL SISTEM PELAYANAN PADA SEBUAH KANTOR CABANG BANK X Haastoro Ardi Iwara, Suparno Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut
Lebih terperinciOptimasi Jarak dan Waktu Material Handling dengan Perbaikan Layout Berdasarkan Class Based Storage dan Simulasi
Petunjuk Sitasi: Tama, I. P., ndriani, D. P., & Putri, N.. (0). Optimasi Jarak dan Waktu Material Handling dengan Perbaikan Layout Berdasarkan Class Based Storage dan Simulasi. Prosiding SNTI dan STELIT
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI (STUDI KASUS : PT. MECO INOXPRIMA) Oleh :
EVALUASI SISTEM PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI (STUDI KASUS : PT. MECO INOXPRIMA) Oleh : Akhmad Isnain Nahar (2504.100.044) Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Suparno, MSIE.
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan di PT Tirta Investama untuk sistem persediaan bahan baku botol kosong pada Line 5 Gallon, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
Lebih terperinciEMA302 - Manajemen Operasional Materi #9 Ganjil 2014/2015. EMA302 - Manajemen Operasional
Materi #9 EMA02 Manajemen Operasional Definisi 2 Proyek Serangkaian pekerjaan yang saling terkait dan biasanya diarahkan beberapa output utama dan membutuhkan jangka waktu yang signifikan untuk melakukannya.
Lebih terperinciTeknik Simulasi. Eksperimen pada umumnya menggunakan model yg dapat dilakukan melalui pendekatan model fisik atau model matametika.
Teknik Simulasi Dalam mempelajari sistem dapat dilakukan dengan pendekatan eksperimental, baik dengan menggunakan sistem aktual, maupun menggunakan model dari suatu sistem. Eksperimen pada umumnya menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. masalah atas apa yang diteliti, untuk mencapai tujuan dari penelitian ini perlu
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Penelitian pada dasarnya untuk menunjukkan kebenaran dan memecahkan masalah atas apa yang diteliti, untuk mencapai tujuan dari penelitian
Lebih terperinciUTILITAS PINTU TOL MASUK DAN PEKERJA PINTU TOL MENGGUNAKAN SOFTWARE PROMODEL (STUDI KASUS : PINTU TOL BUAH BATU BANDUNG)
bidang TEKNIK UTILITAS PINTU TOL MASUK DAN PEKERJA PINTU TOL MENGGUNAKAN SOFTWARE PROMODEL (STUDI KASUS : PINTU TOL BUAH BATU BANDUNG) AGUS RIYANTO, IYAN ANDRIANA, GABRIEL SIANTURI Program Studi Teknik
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE HEURISTIK DAN SIMULASI UNTUK MENYEIMBANGKAN LINI PERAKITAN LAMPU
IMPLEMENTASI METODE HEURISTIK DAN SIMULASI UNTUK MENYEIMBANGKAN LINI PERAKITAN LAMPU Septian Andrew Susanto 1) dan Nurhadi Siswanto 2) 1) Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya,
Lebih terperinciPERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PENYIMPANAN PRODUK PT PIPA BAJA DENGAN METODE DEDICATED STORAGE
PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PENYIMPANAN PRODUK PT PIPA BAJA DENGAN METODE DEDICATED STORAGE Yhongki Feryndra Nugraha 1) dan Moses Laksono Singgih 2) 1) Program Magister Manajemen Teknologi, Institut
Lebih terperinciAnalisa Keseimbangan Lintasan Dengan Menggunakan Metode Helgeson-Birnie (Ranked Positional Weight) Studi Kasus PT. D
Analisa Keseimbangan Lintasan Dengan Menggunakan Metode Helgeson-Birnie (Ranked Positional Weight) Studi Kasus PT. D Adi Kristianto Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sarjanawiyata
Lebih terperinciAnalisis Keseimbangan Lintasan untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi dengan Pendekatan Line Balancing dan Simulasi
Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.2, Juni 2013, pp.107-113 ISSN 2302-495X Analisis Keseimbangan Lintasan untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi dengan Pendekatan Line Balancing dan Simulasi Vickri Fiesta
Lebih terperinciImplementasi Lean Manufacturing untuk Identifikasi Waste pada Bagian Wrapping di PT. X Medan
Petunjuk Sitasi: Eddy, & Aswin, E. (2017). Implementasi Lean Manufacturing untuk Identifikasi Waste pada Bagian Wrapping di PT. X Medan. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C27-32). Malang: Jurusan Teknik
Lebih terperinciSimulasi antrian pelayanan kasir swalayan citra di Bandar Buat, Padang
Simulasi antrian pelayanan kasir swalayan citra di Bandar Buat, Padang Dewi Rahmadani, Fitri Julasmasari Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas Abstrak Antrian merupakan salah satu
Lebih terperinciUpaya Peningkatan Output Produksi Pada Fasilitas Kerja Departemen Preparation Di PT. Integra Indocabinet
Lim., et al. / Upaya Peningkatan Output Produksi Pada Fasilitas Kerja Departemen Preparation Di PT. Integra Indocabinet/ urnal Titra, Vol. 3, No. 1, anuari 2015, pp. 1-6 Upaya Peningkatan Output Produksi
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil analisis persediaan pulsa produk AS, Simpati, IM3, Mentari, dan XL di Graha Cellular, dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk memaksimumkan total laba
Lebih terperinciPEMODELAN DAN SIMULASI SISTEM INVENTORI UNTUK MENDAPATKAN ALTERNATIF DESAIN PERGUDANGAN (STUDI KASUS DI PT. PETROKIMIA GRESIK)
TM. 091486 - Manufaktur TUGAS AKHIR PEMODELAN DAN SIMULASI SISTEM INVENTORI UNTUK MENDAPATKAN ALTERNATIF DESAIN PERGUDANGAN (STUDI KASUS DI PT. PETROKIMIA GRESIK) Cipto Adi Pringgodigdo 2104.100.026 Dosen
Lebih terperinciKonsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk
Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk Darsini Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Jl.
Lebih terperinciOPTIMASI PENJADWALAN KASIR PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA, Tbk CABANG PADANG
OPTIMASI PENJADWALAN KASIR PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA, Tbk CABANG PADANG Asmuliardi Muluk 1, Meilly Marnika Helmi 2 1) Laboratorium Sistem Informasi dan Keputusan Jurusan Teknik Industri Universitas
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 1.1 Pengumpulan Data Berdasarkan latar belakang perumusan masalah yang telah dikemukakan maka dilakukan pengumpulan data-data yang digunakan dalam perancangan tata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan juga hasil sampingannya, seperti limbah, informasi, dan sebagainya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, sistem produksi terdiri dari elemen input, proses dan elemen output. Input produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk mengatasi pasar persaingan yang semakin ketat di zaman globalisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk mengatasi pasar persaingan yang semakin ketat di zaman globalisasi seperti saat ini perusahaan harus terus meningkatkan kulitas sistem di dalam perusahaannya.
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN TATA LETAK CV.KARYA LOGAM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU
PERANCANGAN TATA LETAK CV.KARYA LOGAM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU Taufik Martha Andrianta 1, Slamet Setio Wigati 2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. pihak perusahaan PT. Muliapack Intisempurna. Pengumpulan data ini
98 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4. Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu pengumpulan data secara langsung dan secara tidak langsung. Pengumpulan data
Lebih terperinciSIMULASI PELAYANAN PENGISIAN BAHAN BAKAR DI SPBU GUNUNG PANGILUN
SIMULASI PELAYANAN PENGISIAN BAHAN BAKAR DI SPBU GUNUNG PANGILUN Dio Putera Hasian, Aldie Kur anul Putra Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas Abstrak Antrian terjadi apabila waktu
Lebih terperinciPERBAIKAN WAKTU SET UP DENGAN MENGGUNAKAN METODE SMED
PERBAIKAN WAKTU SET UP DENGAN MENGGUNAKAN METODE SMED Bambang Suhardi 1*, Dyaksi Satwikaningrum 2 1 Riset Grup Human Center Design and Ergonomic for Special Needs, Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciMODEL SIMULASI PENGALOKASIAN JUMLAH MONTIR PERAWATAN MESIN DI PT. ISTW SEMARANG
MODEL SIMULASI PENGALOKASIAN JUMLAH MONTIR PERAWATAN MESIN DI PT. ISTW SEMARANG Singgih Saptadi, Zainal Fanani dan Bambang Kurniawan Program Studi Teknik IndustriUNDIP Email : singgihs@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciDisusun Oleh : BAIYIN SHOLIKHI DIPLOMA III TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA JUNI 2012
Disusun Oleh : BAIYIN SHOLIKHI 2108 030 044 DIPLOMA III TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA JUNI 2012 Latar Belakang Kebutuhan penggunaan suatu mesin perkakas
Lebih terperinciPENGATURAN KOMPOSISI TENAGA KERJA UNTUK MEMINIMASI WAITING TIME DENGAN PENDEKATAN SIMULASI BERBASIS INTERAKSI PROSES
PENGATURAN KOMPOSISI TENAGA KERJA UNTUK MEMINIMASI WAITING TIME DENGAN PENDEKATAN SIMULASI BERBASIS INTERAKSI PROSES Arif Rahman, Murti Astuti dan Dyah Puspita Sari Program Studi Teknik Indusri, Fakultas
Lebih terperinciSIMULASI PELAYANAN TELLER DI BANK BRI UNIT PASAR BARU, PADANG
SIMULASI PELAYANAN TELLER DI BANK BRI UNIT PASAR BARU, PADANG Harry Rahmadi Putra, Martha Eko Prima Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas Abstrak Bank BRI Unit Pasar Baru merupakan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS: PT.
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS: PT. NMS SALATIGA) 1) Imanuel Susanto, 2) Agustinus Fritz Wijaya Program Studi Sistem
Lebih terperinciANALISIS ASSEMBLY LINE BALANCING PRODUK HEAD LAMP TYPE K59A DENGAN PENDEKATAN METODE HELGESON-BIRNIE Studi Kasus PT. Indonesia Stanley electric
ANALISIS ASSEMBLY LINE BALANCING PRODUK HEAD LAMP TYPE K59A DENGAN PENDEKATAN METODE HELGESON-BIRNIE Studi Kasus PT. Indonesia Stanley electric Abstrak Heru Saptono 1),Alif Wardani 2) JurusanTeknikMesin,
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi yaitu penentuan objek penelitian, identifikasi masalah,
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengendalian Persediaan Setiap perusahaan, apakah itu perusahaan dagang, pabrik, serta jasa selalu mengadakan persediaan, karena itu persediaan sangat penting. Tanpa adanya
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN MATERIAL PT ALSTOM POWER ESI SURABAYA
PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN MATERIAL PT ALSTOM POWER ESI SURABAYA Nur Aini Rachmawati, Iwan Vanany Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Kampus
Lebih terperinciD E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N
ANALISIS SISTEM ANTRIAN DI DEPARTEMEN WASHING PADA PT MARK DYNAMICS INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SIMULASI PROMODEL TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan yang diinginkan perusahaan tidak akan dapat tercapai.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara agraris, pengendalian persediaan merupakan fungsi-fungsi yang sangat penting, karena dalam persediaan melibatkan Investasi rupiah terbesarnya
Lebih terperinciMANAJEMEN PROYEK (CPM)
#9 MANAJEMEN PROYEK (CPM) Definisi Jika ditinjau dari definisi, Proyek dapat diartikan sebagai serangkaian pekerjaan yang saling terkait dan biasanya diarahkan ke beberapa output utama dan membutuhkan
Lebih terperinciEVALUASI DAN USULAN PERBAIKAN KAPASITAS PRODUKSI UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE THEORY OF CONSTRAINTS DAN SIMULASI
EVALUASI DAN USULAN PERBAIKAN KAPASITAS PRODUKSI UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE THEORY OF CONSTRAINTS DAN SIMULASI ABSTRAK Jessica Christie Paune 1) dan Parwadi Moengin 2) Laboratorium
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengaturan tataletak fasilitas produksi. Pengaturan tataletak fasilitas produksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja dari suatu perusahaan adalah pengaturan tataletak fasilitas produksi. Pengaturan tataletak fasilitas produksi meliputi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelayanan Yang dimaksud pelayanan pada area anti karat adalah banyaknya output pallet yang dapat dihasilkan per hari pada area tersebut. Peningkatan pelayanan dapat dilihat dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, yang biasanya memiliki salah satu ciri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara berkembang, yang biasanya memiliki salah satu ciri dengan menjamurnya perusahaan industri. Setiap industri yang ada dituntut untuk
Lebih terperinciPENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI MENGGUNAKAN SIMULASI DI UKM AGUNG ROTI
PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI MENGGUNAKAN SIMULASI DI UKM AGUNG ROTI TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Teknik Industri FERDI ANDRIAWAN LALINDU 12 06 07113
Lebih terperinciSIMULASI PELAYANAN KASIR SWALAYAN CITRA DI BANDAR BUAT, PADANG
SIMULASI PELAYANAN KASIR SWALAYAN CITRA DI BANDAR BUAT, PADANG Dewi Rahmadani, Fitri Julasmasari Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas Abstrak Antrian merupakan salah satu fenomena
Lebih terperinciANALISIS PERBAIKAN EFISIENSI PROSES ANTI KARAT DI PT INTI PANTJA PRESS INDUSTRI
ANALISIS PERBAIKAN EFISIENSI PROSES ANTI KARAT DI PT INTI PANTJA PRESS INDUSTRI Oki Septavian Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak Rendahnya tingkat pelayanan merupakan masalah utama
Lebih terperinciANALISIS IMPLEMENTASI RANDOM NUMBER GENERATE(RNG) PADA SIMULASI ANTRIAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS.NET FRAMEWORK
ANALISIS IMPLEMENTASI RANDOM NUMBER GENERATE(RNG) PADA SIMULASI ANTRIAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS.NET FRAMEWORK Fauziah, Ina Agustina, Septi Andryana Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatika,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia industri, khususnya di Indonesia setiap tahunnya mengalami kemajuan. Ditambah dengan adanya kegiatan perdagangan bebas menjadikan kompetisi antar industri
Lebih terperinciRANCANGAN PENERAPAN 5S GUNA MEREDUKSI SEARCHING TIME PADA AREA 1 PT. XYZ
Rancangan Penerapan 5S Guna Mereduksi Searching Time pada Area 1 (Rinawati, dkk.) RANCANGAN PENERAPAN 5S GUNA MEREDUKSI SEARCHING TIME PADA AREA 1 PT. XYZ Dyah Ika Rinawati *, Susatyo Nugroho WP, Noka
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Delapan Empat Sakti merupakan perusahaan dibawah naungan Internal Group terletak di kota Bandung, Jawa Barat. Perusahaan ini memproduksi sprei dan bedcover. Masalah yang dihadapi perusahaan
Lebih terperinciPERBAIKAN TATA LETAK GUDANG KALENG DI SURABAYA
PERBAIKAN TATA LETAK GUDANG KALENG DI SURABAYA Indri Hapsari, Benny Lianto, Yenny Indah P. Teknik Industri, Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut, Surabaya Email : indri@ubaya.ac.id PT. JAYA merupakan
Lebih terperinciPemodelan Dan Simulasi Sistem Industri Manufaktur Menggunakan Metode Simulasi Hybrid (Studi Kasus: PT. Kelola Mina Laut)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-234 Pemodelan Dan Simulasi Sistem Industri Manufaktur Menggunakan Metode Simulasi Hybrid (Studi Kasus: PT. Kelola Mina Laut)
Lebih terperinciMETODA RATA-RATA BATCH PADA SIMULASI SISTEM ANTRIAN M/M/1
Media Informatika Vol. 5 No. 1 (2006) METODA RATA-RATA BATCH PADA SIMULASI SISTEM ANTRIAN M/M/1 Ekabrata Yudhistyra Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Ahyari, Agus Manajemen Produksi Pengendalian Produksi. Buku1. Yogyakarta: BPFE.
68 DAFTAR PUSTAKA Ahyari, Agus. 986. Manajemen Produksi Pengendalian Produksi. Buku. Yogyakarta: BPFE. Heizer, Jay dan Render, Barry. 2005. Operations Management. Jakarta : Salemba Empat. Richard B. Chase
Lebih terperinciSTUDI PENANGANAN PETIKEMAS IMPOR DAN DAMPAKNYA BAGI ANTREAN TRUK (STUDI KASUS : TERMINAL PETI KEMAS SURABAYA)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271) 1 STUDI PENANGANAN PETIKEMAS IMPOR DAN DAMPAKNYA BAGI ANTREAN TRUK (STUDI KASUS : TERMINAL PETI KEMAS SURABAYA) Wenny Ananda Larasati,
Lebih terperinciPERANCANGAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIMULASI DAN METODE RANKED POSITIONAL WEIGHTS
PERANCANGAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIMULASI DAN METODE RANKED POSITIONAL WEIGHTS Hengky K. Salim *), Kuswara Setiawan, Lusia P. S. Hartanti Jurusan Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Teknik Pengumpulan Data Dalam proses penulisan skripsi mengenai perancangan tata letak ini, penulis mengumpulkan dan menyusun data-data yang berhasil dikumpulkan oleh penulis.
Lebih terperinciRatih Setyaningrum,MT dan Rindra Yusianto, S.Kom.MT. Universitas Dian Nuswantoro Jalan Nakula I No Semarang
PERANCANGAN TATA LETAK DEPARTEMEN PACKING PADA PT. MAITLAND SMITH INDONESIA SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARC DAN CRAFT Ratih Setyaningrum,MT dan Rindra Yusianto, S.Kom.MT 1 Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciPenentuan Waktu Produksi Optimal dengan Metode Rougt Cut Capacity Planning Guna Memenuhi Permintaan Konsumen (Studi Kasus PT. Adhitama Abadi Surabaya)
Penentuan Waktu Produksi Optimal dengan Metode Rougt Cut Capacity Planning Guna Memenuhi Permintaan Konsumen (Studi Kasus PT. Adhitama Abadi Surabaya) Dira Ernawati Teknik Industri FTI UPN Veteran Jatim
Lebih terperinciBAB3. LANGKAH-LANGKAHSIMULASI
Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksional Khusus 3.1. Pendahuluan BAB3. LANGKAH-LANGKAHSIMULASI Mahasiswa dapat menguraikan langkahlangkah dalam simulasi 1. Mahasiswa dapat menguraikan elemen analisis
Lebih terperinciGambar 1. Grafik Waktu Biaya
#11 MANAJEMEN PROYEK (CRASHING PROJECT) Dapat diartikan sebagai akselerasi proyek. Akselerasi merupakan pengurangan waktu normal aktivitas. Akselerasi diperoleh dengan menyediakan lebih banyak sumber daya
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-211 Nama Mata Kuliah : Model Stokastik Jumlah SKS : 2 Semester :
SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-211 Nama Mata Kuliah : Model Stokastik Jumlah SKS : 2 Semester : IV Mata Kuliah Pra Syarat : TKI-202 Model Deterministik Deskripsi
Lebih terperinciPENERAPAN PENJADWALAN EARLIEST DUE DATE PESANAN CAT DINDING PADA UD. ACA GRAHA
PENERAPAN PENJADWALAN EARLIEST DUE DATE PESANAN CAT DINDING PADA UD. ACA GRAHA ABSTRAKS Sirrul Bari Arifandi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang Jl. MT. Haryono 165 Malang Sebagai
Lebih terperinciINTEGRASI PERENCANAAN PRIORITAS DAN KAPASITAS SISTEM MRP II DENGAN SISTEM KANBAN MENGGUNAKAN PROMODEL
INTEGRASI PERENCANAAN PRIORITAS DAN KAPASITAS SISTEM MRP II DENGAN SISTEM KANBAN MENGGUNAKAN PROMODEL Budi Aribowo 1 ; Natasari 2 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Al Azhar Indonesia
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL SIMULASI DISKRIT TERHADAP PERENCANAAN PRODUKSI PADA IKM 88 MARIJO
JIEM Vol.1 No. 2, Oktober 2016 E-ISSN: 2541-3090, ISSN Paper: 2503-1430 PENGEMBANGAN MODEL SIMULASI DISKRIT TERHADAP PERENCANAAN PRODUKSI PADA IKM 88 MARIJO Lestari Rustam, Abdul Mail Mury, Nurhayati Rauf
Lebih terperinciLina Gozali, Lamto Widodo, Wendy Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara Jl. S Parman no.1, Jakarta
1 2 USULAN PENJADWALAN JOB DENGAN METODE CAMPBELL, DUDEK AND SMITH (CDS) DAN METODE NAWAZ, ENSCORE AND HAM (NEH) UNTUK MEMINIMASI MAKESPAN PROSES STAMPING PART ISUZU DI LINE B PT. XYZ Lina Gozali, Lamto
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
61 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Pemecahan 62 3.2 Penjelasan Flow Chart Metodologi Pemecahan Masalah Dari flow chart metodologi pemcahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembuatan sepatu, sandal berbahan dasar karet dan bahan baku dasar untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UD Eka merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang pembuatan sepatu, sandal berbahan dasar karet dan bahan baku dasar untuk pembuatan sol. Perusahaan ini
Lebih terperinciPETA-PETA KERJA. Kata kunci : Peta-Peta Kerja, Proses Operasi, Kotak Kado
PETA-PETA KERJA Oke Sofyan,Ita Novita Sari Mahasiswa Jurusan Teknik Industri, Universitas Gunadarma, Jakarta Kampus J Universitas Gunadarma Jl. KH. Noer Ali, kalimalang, Bekasi Telp: (021) 94122603 Email:
Lebih terperinci