PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG RENJA 2016 RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG RENJA 2016 RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2016"

Transkripsi

1 PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG RENJA 2016 RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2016 Rencana Kerja Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahrga ini disusun pada tahun 2015

2 KATA PENGANTAR Om Swastiastu, Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa atas anugerahnya, sehingga penyusunan Rencana Kersa SKPD (Renja-SKPD) Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung Tahun 2016 dapat diselesaikan. Berdasarkan pada Inpres Nomor 7 Tahun 1999 setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah yang dipimpin Pejabat Eselon II ke atas diwajibkan menyusun Rencana Strategis (Renstra ) untuk masa lima tahun agar SKPD/OPD optimal dalam pelaksanaan system tata kelola pemerintahan yang baik atau Good Governance. pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan pengelolaan sumber daya dalam upaya mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran sebagaimana tertuang di dalam Rencana Stratejik (Renstra) tahun Setiap tahun organisasi perangkat daerah menyusun Rencana Kerja SKPD (Renja-SKPD)yang pada tahun berikutnya dilaporkan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP). Renja- SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Diharapkan dengan tersusunnya Renja-SKPD ini maka perencanaan pembangunan yang dilaksanakan secara holistik dapat mencapai hasil yang maksimal. Akhirnya, kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan Renja-SKPD ini kami ucapkan terima kasih. Om Santi, Santi, Santi Om Semarapura, 7 Maret 2015 Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Klungkung I Nyoman Mudarta, S.Pd, M.Si Pembina Utama Muda NIP ii

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Hal ii iii BAB I : PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Landasan Hukum 3 C. Maksud dan Tujuan 4 D. Sistematika Penulisan 5 BAB II : EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU 7 A. Evaluasi Pelaksanaan Renja-SKPD Tahun 2016 dan Capaian Renstra 7 B. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD 13 C. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD 39 D. Review Terhadap Rancangan Awal RKPD 40 E. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan masyarakat 42 BAB III : TUJUAN SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN 44 A. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional 44 B. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD 44 C. Program dan Kegiatan 47 BAB IV PENUTUP 51 iii

4 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan akuntabel sebagaimana diamanatkan dalam Ketetapan MPR No. XI/MPR/1998 dan Undang undang No. 28 Tahun 1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari KKN Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Klungkung telah melaksanakan program bidang pendidikan, pemuda dan olaharaga yang mengacu kepada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Dalam melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tersebut Pemerintah Kabupaten Klungkung telah mengambil langkah-langkah untuk memberikan pelayanan di bidang Pendidikan yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan, yaitu : (1) Standar Isi, (2) Standar Proses, (3) Standar Kompetensi Lulusan, (4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, (5) Standar Sarana dan Prasarana, (6) Standar Pengelolaan (7) Standar Pembiayaan dan (8) Standar Penilaian Pendidikan. Pelayanan dalam bidang Pendidikan merupakan tugas pokok Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Klungkung. Dalam upaya pemberian pelayanan kepada masyarakat diperlukan adanya inovasi aparatur pemerintah, khususnya aparatur Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga termasuk sekolah yang mampu mengantisipasi perkembangan yang terkait dalam bidang pendidikan. Berbagai indikasi masalah yang dihadapi dalam bidang pendidikan misalnya adalah pada peningkatan kualitas fisik maupun non fisik, sebagai tolok ukur peningkatan di bidang pendidikan, yaitu Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM), Angka Partisipasi Sekolah (APS) dan angka Drop Out (DO), relevansi kelulusan dengan lapangan kerja yang tersedia, jumlah penduduk berusia 15 tahun keatas yang buta huruf, meningkatkan proporsi penduduk yang mengikuti jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi angka melanjutkan sekolah dari lulusan SMP/MTs/SMPLB ke jenjang pendidikan menengah masih perlu ditingkatkan lagi. 1

5 Berdasarkan pada Inpres Nomor 7 Tahun 1999 setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah yang dipimpin Pejabat Eselon II ke atas diwajibkan menyusun Perencanaan Strategik ( Renstra ) untuk masa lima tahun. Setelah berlangsung beberapa tahun, Inpres Nomor 7 Tahun 1999 dipandang masih belum optimal dalam mencapai Good Governance. Inpres Nomor 7 Tahun 1999 baru mampu menggerakkan birokrasi untuk melaksanakan akuntabilitas dan Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN dalam tataran wacana. Untuk menyempurnakan hal tersebut, maka pemerintah menerbitkan Intruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Intruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 mengamatkan agar setiap penyelenggara pemerintah mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik yang diterapkan dalam bentuk Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Sistem AKIP merupakan sistem manajemen pemerintahan berfokus pada peningkatan akuntabilitas yang berorientasi pada hasil (Outcomes oriented). Sistem AKIP diimplementasikan secara self assesment oleh masing-masing instansi pemerintah. Self assesment maksudnya, instansi pemerintah membuat perencanaan dan pelaksanaan, serta mengukur/mengevaluasi kinerjanya sendiri dan melaporkannya kepada instansi yang lebih tinggi. Penerapan manajemen pemerintahan berbasis kinerja pada dasarnya adalah mengubah mind-set para birokrat dari sistem yang birokratis ke arah sistem yang bertujuan untuk lebih mewirausahakan birokrasi pemerintah. Dalam bahasa lain, transformasi sektor pemerintahan yang mengubah fokus akuntabilitas dari orientasi pada masukan-masukan (inputs oriented accountabillity) dan proses ke arah akuntabilitas pada hasil (result oriented accountabillity), terutama berupa outcomes. Salah satu cara yang tepat untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan manajemen pemerintahan adalah dengan melakukan reformasi pengelolaan dan pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah. Prioritas strategis pemerintah harus ditetapkan didasarkan kebutuhan masyarakat. Instansi pemerintah menetapkan sasaran strategis di instansi masing-masing dengan ukuran-ukuran kinerja yang jelas dan terukur. Berbagai peraturan perundang-undangan yang saat ini telah mengharuskan penerapan manajemen berbasis kinerja, seperti Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Undang- 2

6 Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, serta berbagai peraturan pelaksanaannya. Sementara itu kondisi global serta tuntutan agar suatu instansi pemerintah mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat juga mengharuskan pemerintah menerapkan manajemen pemerintahan yang lebih berorientasi pada hasil. Tata kelola pemerintahan yang baik di daerah dipertegas oleh lahirnya Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan perundangan-undangan tersebut telah menyempurnakan regulasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemeritah (Sistem AKIP). Sistem AKIP tidak saja menekankan pada output (keluaran) sebuah kegiatan, tetapi lebih menekankan pada outcomes (hasil). Setiap tahun organisasi perangkat daerah menyusun Rencana Kerja SKPD (Renja-SKPD)yang pada tahun berikutnya dilaporkan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP). Renja-SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. B. LANDASAN HUKUM. Renja-SKPD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Klungkung Tahun 2018 disusun berdasarkan beberapa landasan sebagai berikut : a. Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); b. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomr 47 ; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286 ); 3

7 c. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355 ); d. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400 ); e. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); f. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; g. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); h. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman penyusunan dan penerapan standar pelayanan minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585 ); i. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614 ); j. Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 5 Tahun 2016 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Klungkung (Lembaran Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2016 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 3); k. Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2016 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 6). l. Peraturan Bupati Nomor 35 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Perangkat Daerah. 4

8 C. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud : 1) Agar pelaksanaan program pengembangan pendidikan dapat lebih efektif, efisien dengan resiko yang sekecil mungkin. 2) Menjamin kualitas input, proses dan output pengembangan pendidikan 3) Menjamin kualitas kontrol pelaksanaan pengembangan pendidikan. Tujuan : 1) Memberikan gambaran tentang kondisi umum bidang pendidikan di Kabupaten Klungkung saat ini dan menggambarkan arah dan tujuan yang ingin dicapai pada tahun 2016 berdasarkan visi dan misi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga yang dijabarkan dari visi dan misi Kabupaten Klungkung. 2) Menyediakan pedoman resmi bagi seluruh jajaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dalam menentukan arah kebijakan, menyusun dan melaksanakan prioritas program dan kegiatan tahunan bidang pendidikan yang dibiayai dari APBD Kabupaten Klungkung maupun Pemerintah Provinsi Bali dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun Anggaran ) Sebagai pedoman bagi seluruh stakeholders pendidikan untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan pengembangan pendidikan di Kabupaten Klungkung. 4) Adanya konsistensi kegiatan pengelola pendidikan ke arah tujuan yang telah ditetapkan dengan resiko yang kecil. 5) Menyediakan tolok ukur dalam melakukan evaluasi kinerja tahunan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Klungkung. D. SISTEMATIKA PENULISAN Adapun sistematika penulisan Renja-SKPD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tahun 2016 terdiri dari : 1. BAB I Pendahuluan, memuat latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan serta sistematika penulisan. 2. BAB II Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu, memuat kajian terhadap hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun 5

9 lalu, perkiraan tahun berjalan dan pencapaian target Renstra SKPD, analisis kinerja pelayanan SKPD, isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD, review terhadap rancangan awal RKPD serta penelaahan usulan program dan kegiatan masyarakat. 3. BAB III Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan, memuat telaahan terhadap kebijakan nasional, tujuan dan sasaran Renja-SKPD, serta uraian program dan kegiatan yang akan dilaksanakan tahun BAB IV Penutup, berisi catatan penting yang perlu mendapat perhatian kaidah pelaksanaan serta rencana tindak lanjut. 6

10 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU E. Evaluasi Pelaksanaan Renja-SKPD Tahun 2015 dan Capaian Renstra Evaluasi pencapaian indikator kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara rencana kinerja dengan realisasi, yang ditinjau dari aspek input, output, outcome. Realisasi target sebagaimana pengukuran indikator kinerja dapat memberikan gambaran mengenai; (1) efisiensi kegiatan yang dilaksanakan pada tahun berjalan, (2) efektivitas kegiatan yang dilaksanakan pada tahun berjalan, dan (3) pencapaian sasaran pada tahun berjalan. membandingkan antara kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan. Namun perbandingan dengan pemerintah daerah lain (Kabupaten/Kota dan Provinsi Bali) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Nasional, dapat dilakukan secara terbatas pada beberapa indikator kinerja, karena keterbatasan data yang dimiliki. Capaian indikator sasaran merupakan gambaran keberhasilan kinerja yang dilakukan oleh suatu instansi/organisasi dalam kurun waktu tertentu sesuai target sasaran yang ditetapkan dalam perencanaan strategis. Capaian sasaran dapat dipakai untuk perencanaan kedepan dan pengambilan kebijakan sesuai capaian hasil yang diperoleh. Untuk lebih jelasnya berikut akan dijelaskan analisis capaian setiap sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Klungkung yang meliputi 6 sasaran strategis untuk pencapaian visi dan misi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Klungkung. Dari Hasil evaluasi terhadap pelaksanaan renja tahun 2015 menunjukan bahwa capaian kinerja program program pokok dalam bentuk indikator hasil (outcome) yang terealiasasikan melalui kegiatan-kegiatan di masing-masing program tersebut terbagi ke dalam 3 (dua) kategori capaian; pertama, realisasi kinerja yang kurang dari target, kedua realisasi capaian kinerja yang memenuhi target kinerja hasil/ keluaran yang direncanakan, ketiga, realisasi program/kegiatan yang melebihi target kinerja hasil/ keluaran yang direncanakan. Adapun ketiga capaian tersebut antara lain: 1. Realisasi program/kegiatan yang tidak memenuhi target kinerja hasil/ keluaran yang direncanakan sebesar 75%: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Klungkung dalam pelaksanaan program dan kegiatan urusan pendidikan pada Tahun 7

11 2015 mengalami berbagai permasalahan sehingga berpengaruh terhadap pencapaian kinerja. Dari 63 kegiatan yang dilaksanakan, terdapat beberapa kegiatan yang pencapaian output dibawah 90% yaitu pada kegiatan : a) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Realisasi keuangan kegiatan ini sangat rendah hanya sebesar 60,54%. Kegiatan ini adalah kegiatan penyediaan biaya perjalanan dinas khusus di secretariat Disdikpora dan UPT Kecamatan dan UPT SKB baik untuk perjalanan dinas ke luar daerah maupun dalam daerah klungkung. Biaya perjalanan dinas ke luar daerah banyak tersisa karena bnyak undangan rapat maupun koordinasi yang biaya perjalanan dinasnya telah dibiayai oleh penyelenggara. b) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Realisasi keuangan untuk kegiatan ini sebesar 68,58%. Kegiatan ini adalah kegiatan untuk memperbaiki sarana kendaraan dinas yang rusak dan baru ditambahkan dalam APBDP. c) Pembangunan gedung sekolah. Realisasi keuangan untuk kegiatan ini sebesar 74,84%, kegiatan ini adalah kegiatan untuk pembangunan gedung sekolah yang sumber dananya berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Sering terlambatnya penerbitan juklak dan juknis menjadi penyebab utama sehingga banyak kegiatan pembangunan tidak terlaksana karena waktu yang tersedia tidak mencukupi. d) Pengadaan alat praktik dan peraga siswa. Realisasi keuangan untuk kegiatan ini adalah sebesar 57,97%. Kegiatan ini adalah kegiatan untuk mengakomodir Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan yang diperuntukkan untuk pengadaan Alat Praktek dan Peraga di SD dan SMP. Terjadinya gagal tender atas 2 pengadaan barang yaitu: 1). Pengadaan Komputer UN CBT pada SMP2 Semarapura dan 2). Pengadaan Alat Peraga dan Praktik Siswa untuk bidang Pendidikan Ketrampilan. e) Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah Realisasi keuangan untuk kegiatan ini sebesar 72,64%. Kegiatan ini adalah kegiatan untuk rehabilitasi bangunan SD dan SMP. Sumber dana kegiatan ini adalah dari DAK dan APBD Kabupaten Klungkung untuk pendampingan sebesar 10% dari dana DAK. Dana Rehabilitasi 8

12 Bangunan Gedung Sekolah yang berasal dari dana Silpa DAK 2010/2011 tidak dapat terlaksana karena tidak ada juklak/juknis yang mengatur tentang penggunaan dana silpa tersebut f) Pendataan dan evaluasi gedung sekolah (Dikdas). Realisasi keuangan untuk kegiatan ini sebesar 54.38%. Kegiatan ini adalah kegiatan untuk pendataan dan pemantauan keadaan fisik sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Realisasi kegiatan ini sangat rendah karena kegiatan ini tidak terlaksana sebagaimana mestinya karena factor personil dan waktu yang tidak memungkinkan. g) Pengadaan alat praktek dan peraga siswa Realisasi keuangan untuk kegiatan ini sebesar 45,10%. Kegiatan ini adalah kegiatan untuk mengakomodasi Dana Alokasi Khusus bidang pendidikan menangah. adanya beberapa pengadaan alat peraga dan praktik siswa yang mengalami gagal tender, diantaranya pengadaan alper kesenian, ketrampilan, IPA Lanjutan disebabkan karena kualifikasi perusahaan yang mengikuti tender tidak memenuhi syarat h) Pendataan dan evaluasi gedung sekolah (Dikmen). Realisasi keuangan untuk kegiatan ini sebesar 54.38%. Kegiatan ini adalah kegiatan untuk pendataan dan pemantauan keadaan fisik sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Realisasi kegiatan ini sangat rendah karena kegiatan ini tidak terlaksana sebagaimana mestinya karena factor personil dan waktu yang tidak memungkinkan. i) Pengembangan system pendataan dan pemetaan pendidik dan tenaga kependidikan Realisasi keuangan untuk kegiatan ini adalah sebesar 56,91%. Kegiatan ini adalah kegiatan untuk pelaksanaan penilaian angka kredit guru. Jumlah guru yang mengajukan penilaian angka kredit lebih sedikit dari yang telah dianggarkan, inilah yang menyebabkan rendahnya realisasi keuangan untuk kegiatan ini. j) Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Olahraga Realisasi keuangan untuk kegiatan ini adalah 44,57%. Pada Tahun 2015 direncanakan akan dibangun beberapa fasilitas umum masyarakat yang dananya bersumber dari APBD Namun beberapa pembangunan tidak terlaksana karena permasalahan asset kepemilikan lapangan basket yang akan direhabilitasi. 9

13 Dari 7 program yang dilaksanakan, terdapat beberapa program yang pencapaian outcame dibawah 90% yaitu pada program : a) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Kegiatan ini adalah kegiatan penyediaan biaya perjalanan dinas khusus di secretariat Disdikpora dan UPT Kecamatan dan UPT SKB baik untuk perjalanan dinas ke luar daerah maupun dalam daerah klungkung. Yang banyak tersisa adalah biaya perjalanan dinas ke luar daerah karena bnyak undangan rapat maupun koordinasi yang biaya perjalanan dinasnya telah dibiayai oleh penyelenggara, sehingga banyak tersisa. b) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Kegiatan ini adalah kegiatan untuk memperbaiki sarana kendaraan dinas yang rusak dan baru ditambahkan dalam APBDP. Namun tidak bisa dilaksanakan seluruhnya karena keterbatasan waktu. c) Pengadaan alat praktek dan peraga siswa Kegiatan ini adalah kegiatan untuk mengakomodir Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan yang diperuntukkan untuk pengadaan Alat Praktek dan Peraga di SD dan SMP. Terjadinya gagal tender atas 2 pengadaan barang yaitu: 1). Pengadaan Komputer UN CBT pada SMP2 Semarapura dan 2). Pengadaan Alat Peraga dan Praktik Siswa untuk bidang Pendidikan Ketrampilan. d) Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah Kegiatan ini adalah kegiatan untuk rehabilitasi bangunan SD dan SMP. Sumber dana kegiatan ini adalah dari DAK dan APBD Kabupaten Klungkung untuk pendampingan sebesar 10% dari dana DAK. Dana Rehabilitasi Bangunan Gedung Sekolah yang berasal dari dana Silpa DAK 2010/2011 tidak dapat terlaksana karena tidak ada juklak/juknis yang mengatur tentang penggunaan dana silpa tersebut e) Pengadaan alat praktek dan peraga siswa Kegiatan ini adalah kegiatan untuk mengakomodasi Dana Alokasi Khusus bidang pendidikan menangah. adanya beberapa pengadaan alat peraga dan praktik siswa yang mengalami gagal tender, diantaranya pengadaan alper kesenian, ketrampilan, IPA Lanjutan disebabkan karena kualifikasi perusahaan yang mengikuti tender tidak memenuhi syarat f) Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Olahraga Pada Tahun 2015 direncanakan akan dibangun beberapa fasilitas umum masyarakat yang dananya bersumber dari APBD Fasilitas olahraga tersebut antara lain : 1 unit taman bermain anak-anak 10

14 Rehabilitasi 1 unit lapangan volley, Rehabilitasi 1 unitlapangan basket, Pembangunan 1 buah arena lompat jauh serta namun rehabilitasi lapangan basket tidak terlaksana karena permasalahan asset kepemilikan lapangan basket. Yang bisa dilaksanakan hanyalah dokumen perencanaan untuk seluruh fasilitas olahraga tersebut. 2. Realisasi program/kegiatan yang telah memenuhi target kinerja hasil/ keluaran yang telah direncanakan 75% Dimana dalam hal ini program kategori program yang memenuhi target adalah program yang capaian indikatornya sama atau telah melebihi 75%, adapun program-programnya adalah: a) Program Pelayanan Administrasi perkantoran, adapun target/ rencana pada program ini adalah sebesar 75% sedangkan terealisasi sebesar 66% dengan capaian kinerja sebesar 88% b) Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, dari rencana kinerja sebesar 100% dapat terealisasi sebesar 90% dengan capaian kinerja sebesar 90% c) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, adapun rencana/target pada program ini adalah sebesar 100% dan pada tahun 2016 dapat terealisasi sebesar 75% dengan capaian indikator sebesar 75%. d) Program Pendidikan Anak Usia Dini dari rencana yang ditetapkan sebesar 61.26% dapat terealisasi sebesar 55.68% dengan capaian kinerja 90.98% e) Program Pendidikan Menengah, dari rencana yang ditetapkan sebesar dapat terealisasi sebesar dengan capaian kinerja sebesar f) Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, dari rencana/ target sebesar orang guru dengan kualifikasi pendidikan S1 atau yang lebih tinggi namun pada tahun 2016 hanya terealisasi sebesar orang guru yang memenuhi kualifikasi tersebut. g) Program Pengembangan dan keserasian kebijakan pemuda, dari rencana yang ditetapkan sebesar 100% dapat terealisasi sebesar 75% dengan capaian kinerja 75% 11

15 h) Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga dari rencana yang ditetapkan sebesar 104% dapat terealisasi sebesar 87% dengan capaian kinerja 83.65% 3. Realisasi program kegiatan yang melebihi target kinerja hasil/ keluaran yang direncanakan Dalam hal ini adalah jenis program Kegiatan yang realisasinya melebihi daripada target/ rencana yang di tetapkan sebelumnya. Adapun program-program tersebut antaralain: a) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, dimana realisasi dari program kegiatan ini adalah sebesar % dimana hal ini telah melampui target yang di tetapkan sebelumnya yaitu sebesar % dengan capaian %. b) Selain program wajib belajar pendidikan dasar Sembilan tahun hal serupa terjadi pula pada program pendidikan Non Formal, dimana rencana/target awal pada program ini adalah sebesar 85.84% namun realisasinya mencapai 86.04% dengan capaian kinerja sebesar %. 4. Faktor-faktor penyebab tidak tercapai/terpenuhinya atau melebihinya target kinerja Program/Kegiatan; Seperti yang diuraikan sebelumnya beberapa program belum mencapai target atau belum sesuai dengan rencana yang ditetapkan sebelumnya, hal tersebut dikarenakan oleh: a) Ketidak akuratan pengalokasian anggaran. b) Peraturan perundang-undangan yang mengatur pemanfaatan DAK seringkali datang terlambat. c) Adanya perubahan peraturan pemerintah yang menyebabkan terbatasnya kewenangan Kabupaten. d) Adanya ketimpangan antara kebijakan pusat dan daerah sehingga target banyak yang tidak tercapai. 5. Implikasi yang timbul terhadap target capaian program Renstra SKPD Setiap tahun Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga berupaya untuk menekan angka sisa lebih penggunaan anggaran (SILPA) namun karena ketidak akuratan pengalokasian anggaran dan faktor peraturan menghambat pencapaian ini, pada tahun 2015 Silpa yang tercatat pada belanja langsung SKPD Disdikpora sebesar Rp ,72 atau sebesar 18,59% dari keseluruhan belanja langsung SKPD. Tahun 2016 Silpa yang tercatat pada belanja langsung SKPD Disdikpora sebesar Rp. 12

16 ,- atau sebesar Rp. 10,76%. Meskipun terdapat penurunan tapi angka tersebut masih terlalu tinggi. Setiap tahunnya SKPD Disdikpora mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK) yang peruntukkannya telah diatur khusus dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang diatur oleh Kementrian Pendidikan Nasional, namun dalam pelaksanaannya petunjuk teknis tersebut terbit setelah tahun anggaran berjalan hal ini menyebabkan beberapak kegiatan pembangunan atau pengadaan yang bersifat fisik seringkali mengalami keterlambatan dalam pelaksanaan. Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang efektif berlaku pada tahun 2017 secara tidak langsung berimplikasi pada proses pembangunan yang telah direncanakan pada tahun Urusan pendidikan menengah yang semula melekat pada kewenangan kabupaten membuat program dan kegiatan yang telah disusun tidak dapat dilaksanakan. Evaluasi pelaksanaan renja-skpd tahun 2014 dan capaian renstra sampai dengan tahun 2018 disajikan dalam tabel berikut : 13

17 14

18 15

19 16

20 F. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD Kinerja Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga pada tahun 2015 dapat dilihat dari 2 parameter diantaranya; (1) Standar Pelayanan Minimal bidang pendidikan yang selanjutnya disebut SPM adalah tingkat pelayanan pendidikan minimal yang harus disediakan oleh satuan atau program pendidikan, penyelenggara satuan atau program pendidikan, pemerintah. (2) Indikator Kinerja Kunci. (3) Indikator Kinerja Utama Sesuai dengan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota, terdapat 13 indikator pemenuhan SPM yang merupakan tanggung jawab sekolah/madrasah, dan 14 indikator pemenuhan SPM yang merupakan tanggung jawab Kabupaten/ Kota. Indikator Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar oleh Sekolah/Madrasah terdiri dari yang dipaparkan pada tabel berikut : Tabel Pencapaian Indikator SPM No. INDIKATOR KINERJA JENJANG CAPAIAN INDIKATOR Pembilang Penyebut % 1 Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km untuk SD/MI dan 6 km untuk SMP/MTs dari kelompok permukiman permanen di daerah terpencil; Pembilang : Jumlah satuan pendidikan dalam SD % jarak 3 km untuk SD/Mi dan 6 km untuk SMP/Mts Penyebut : Jumlah sekolah SD/MI dan SMP/ Mts di Kabupaten Klungkung SMP % 2 Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk SD/MI tidak melebihi 32 orang, dan untuk SMP/MTs tidak melebihi 36 orang. Untuk setiap rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru, serta papan tulis; Pembilang : Jumlah SD/MI yang Jumlah SD % peserta Didik Tidak melebihi 32 Orang dan Jumlah SMP/Mts Yang tidak melebihi 36 Orang Penyebut : Jumlah SD,MI,SMP Mts Di Kabupaten SMP % 3 Di setiap SMP dan MTs tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik; Pembilang : Jumlah SMP dan MTs tersedia ruang laboratorium IPA Penyebut : Jumlah SMP, Mts di Kabupaten SMP % 4 Di setiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia satu ruang guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf kependidikan lainnya; dan di setiap SMP/MTs tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru. Pembilang : Jumlah Di setiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia satu ruang guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf SD % 14

21 No. INDIKATOR KINERJA JENJANG CAPAIAN INDIKATOR Pembilang Penyebut % kependidikan lainnya; dan di setiap SMP/MTs tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru; Penyebut : Jumlah SD/Mi; Jumlah SMP/Mts di Kabupaten SMP % 5 Di setiap SD/MI tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap 32 peserta didik dan 6 (enam) orang guru untuk setiap satuan pendidikan, dan untuk daerah khusus 4 (empat) orang guru setiap satuan pendidikan; Pembilang : Jumlah setiap SD/MI tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap 32 peserta didik dan 6 (enam) orang guru untuk setiap satuan pendidikan, dan untuk daerah khusus 4 (empat) orang guru setiap satuan pendidikan Penyebut : Jumlah SD,MI Di Kabupaten SD % 6 Di setiap SMP/MTs tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap mata pelajaran, dan untuk daerah khusus tersedia satu orang guru untuk setiap rumpun mata pelajaran; Pembilang : Jumlah SMP/MTs tersedia 1 orang guru setiap mata pelajaran Penyebut : Jumlah SMP/MTs Di Kabupaten Klungkung SMP % 7 Di setiap SD/MI tersedia 2 (dua) orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D- IV dan 2 (dua) orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik; Pembilang : Jumlah SD/MI tersedia 2 (dua) orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV dan 2 (dua) orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik Penyebut :Jumlah SD,MI Di Kabupaten Klungkung SD % 8 Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV sebanyak 70% dan separuh diantaranya (35% dari keseluruhan guru) telah memiliki sertifikat pendidik, untuk daerah khusus masing-masing sebanyak 40% dan 20%; Pembilang : jumlah sekolah SMP/Mts yang tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV sebanyak 70% dan separuh diantaranya (35% dari keseluruhan guru) telah memiliki sertifikat pendidik, Penyebut : Jumlah SMP/Mts Di Kabupaten Klungkung SMP % 9 Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing satu orang untuk mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris; Pembilang : jumlah sekolah SMP/Mts yang tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing satu orang untuk mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris; Penyebut :Jumlah SMP/Mts Di Kabupaten Klungkung SMP % 10 Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SD/MI berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik; Pembilang : Jumlah SD/MI yang Kepala Sekolah berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik Penyebut : Jumlah SD/MI di Kabupaten/Kota SD % 11 Di setiap kabupaten/kota semua kepala SMP/MTs berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik; 15

22 No. INDIKATOR KINERJA JENJANG CAPAIAN INDIKATOR Pembilang Penyebut % Pembilang : Jumlah SMP/MTs yang memilki Kepala SMP/Mtsberkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik; Penyebut : Jumlah SMP, Mts Di Kabupaten SMP % 12 Di setiap kabupaten/kota semua pengawas sekolah dan madrasah memiliki kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik; Pembilang : Jumlah pengawas sekolah dan madrasah memiliki kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat Pendidik Penyebut : Jumlah pengawas SD dan SMP di Kabupaten 13 Pemerintah kabupaten/kota memiliki rencana dan melaksanakan kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif; dan Pembilang : Jumlah SD,MI, SMP,Mts yang memiliki rencana dan melaksanakan kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif SD& SMP % SD % Penyebut : Jumlah SD,MI,SMP,Mts Di Kab/Kota SMP % 14 Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama 3 jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan. Pembilang : Jumlah pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama 3 jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan Penyebut : Jumlah pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali setiap bulan SD&SMP % Keterjangkuan jarak satuan pendidikan di Kabupaten Klungkung yaitu untuk SD minimal 3 km dari permukiman penduduk dan untuk SMP minimal 6 km sudah bisa dikatakan tercapai dengan baik Hal ini dapat dilihat dengan dari jumlah sekolah SD sebanyak 139 dan SMP sebanyak 24 sekolah yang tersebar pada masing-masing desa dan kecamatan di Kabupaten Klungkung. Ketersediaan jumlah ruang kelas dan sarana prasarana yang memadai pada masing-masing jenjang pendidikan perlu mendapat perhatian, karena hal tersebut dapat berpengaruh terhadap kenyamanan proses pembelajaran di sekolah. Suatu sekolah bisa dikatakan memenuhi standar apabila jumlah siswa pada masing-masing rombelnya tidak melebihi 32 orang anak untuk jenjang SD, 36 orang anak untuk jenjang SMP, dan masingmasing rombel memiliki satu ruang kelas yang dilengkapi dengan meja, kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru serta masing-masing kelas memiliki satu buah papan tulis untuk kegiatan pembelajaran. Namun pada tahun 2015 di Kabupaten Klungkung belum bisa memenuhi hal tersebut dapat dilihat dari capaian kinerja yang hanya sebesar 91.37% atau sebanyak 12 SD yang anggota rombelnya lebih dari 26 untuk jenjang SD dan % untuk SMP 16

23 atau sebanyak 15 SMP yang jumlah ruang kelasnya masih kurang atau masih di bawah jumlah rombongan belajarnya. Sedangkan dilihat dari sarana dan prasarana dari 24 sekolah SMP di Kabupaten Klungkung, belum semuanya memiliki laboratorium IPA yang dilengkapi minimal 1 set alat peraga. Sedangkan untuk sarana ruang guru, masing-masing sekolah SD dan SMP di Kabupaten Klungkung telah memiliki ruang guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk kepala sekolah, masing-masing guru dan staf kependidikan lainnya. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan ketersediaan tenaga kependidikan merupakan hal yang juga harus dipenuhi. Pada jenjang SD telah tersedia satu orang guru untuk 32 orang siswa, sedangkan untuk jenjang SMP satu orang guru mata pelajaran maksimal untuk 36 siswa. Jika dilihat dari ketersediaan guru PNS, jumlah kebutuhan guru di Kabupaten Klungkung masih kurang dari jumlah kebutuhan namun Pemerintah Kabupaten dan Sekolah mempekerjakan guru tidak tetap kabupaten dan guru tidak tetap sekolah untuk menanggulangi hal tersebut. Kriteria pemenuhan guru di jenjang SD tahun 2015 sudah dapat terpenuhi namun pada jenjang SMP masih perlu ditingkatkan, karena dari 24 sekolah SMP di Kabupaten Klungkung hanya 21 sekolah yang sudah memenuhi kriteria tersebut. Tenaga pendidikan pada seluruh SD di Kabupaten Klungkung telah tersedia minimal 2 orang guru dengan kualifikasi pendidikan S1 dan minimal 2 orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik. Sedangkan pada jenjang SMP hanya 16 sekolah yang memiliki guru dengan kualifikasi S1 sebanyak 70% dan yang memiliki sertifikat pendidik sebanyak 35%. Sedangkan khusus guru yang berkualifikasi S1 untuk mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, hanya terdapat di 21 sekolah SMP di Kabupaten Klungkung. Sedang untuk capaian IKK Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga terdapat 6 tujuan, 6 sasaran, 17 indikator sasaran dan 31 indikator kinerja. Dari 31 capaian indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya, tahun 2015 sebanyak 18 capaian indikator kinerjanya sudah sesuai dengan target tersebut diantaranya: (1) APK SD, (2) APK SMA, (3) APM SD, (4) APM SMP (5) APM SMA (6) APS SMP (7) nilai rata-rata UN SD (8) angka kelulusan SD, (9) Angka Kelulusan SMP (10) Angka keklulusan SMA, (11) Angka Mengulang SD, (12) Angka Mengulang SMP, (13) Angka Mengulang SMA, (14) Angka droup out SD, (15) Angka droup out SMP, (16) Angka droup out SMA, (17) Angka melanjutkan ke SMP, (18) Angka Melek huruf, Dimana kisaran capaian 17

24 indikator tersebut antara 100% sampai dengan %. Untuk lebih jelasnya mengenai rincian indikator kinerja kunci dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Capaian Indikator Kinerja Kunci Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Klungkung Tahun 2015 NO INDIKATOR KINERJA KUNCI SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN TUJUAN 1 : MENINGKATKAN KESEMPATAN MEMPEROLEH LAYANAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI A Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya Akses Pendidikan Masyarakat Usia Dini 1.1 APK PAUD % 61, ,87 TUJUAN 2 : MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH A Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya Akses dan Mutu Pendidikan Masyarakat Usia Sekolah 2.1 Angka Partisipasi Kasar (APK) - SD % SMP % SMA/K % Angka Partisipasi Murni (APM) - SD % SMP % SMA % Angka Partisipasi Sekolah (APS) - SD % SMP % SMA % Pencapaian Nilai Rata-rata UN - Nilai Rata-rata UN SD Nilai Nilai Rata-rata UN SMP Nilai Nilai Rata-rata UN SMA/K Nilai Angka Kelulusan - SD % SMP % SMA % Angka Mengulang - SD % SMP % SMA % Angka Droup Out - SD % SMP % SMA % Angka Melanjutkan - SMP % SMA % TUJUAN 3 : MENINGKATKAN MUTU GURU DAN TENAGA PENDIDIK A Sasaran Strategis 3 :Meningkatnya Kualitas Guru dan Tenaga Pendidik 3.1 Persentase Guru Berkualifikasi >S1/D4 %

25 NO INDIKATOR KINERJA KUNCI SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN 3.2 Persentase Guru Bersertifikasi % TUJUAN 4 : MENINGKATKAN KUALITAS DAN TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT A Sasaran Strategis 4 : Meningkatnya Kualitas Pendidikan Orang Dewasa 4.1 Angka Melek Huruf % Rata-rata Lama Sekolah % TUJUAN 5 : MENINGKATKAN PEMERDAYAAN GENERASI MUDA A Sasaran Strategis 5 : Meningkatnya Peran Serta Pemuda Dalam Pembangunan 5.1 Pemuda Pelopor % TUJUAN 6 : MENINGKATKAN PRESTASI OLAHRAGA MASYARAKAT A Sasaran Strategis 6 : Meningkatnya Prestasi Olahraga 5.1 Peringkat Dalam PORPROV Ranking VI VI 5.2 Peringkat Dalam Porseni Ranking VI VIII Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga Kabupaten Klungkung dalam menetapkan Indikator Kinerja Utama mengacu kepada Peraturan Bupati Klungkung Nomor 27 Tahun 2014 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Klungkung. Untuk meningkatkan akuntabilitas telah dilakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) Capaian atas Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Klungkung Tahun 2016 setelah dilakukan pengukuran menunjukkan hasil sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Utama Kabupaten Klungkung Tahun 2016 NO INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN 1 SasaranStrategis 1 : Meningkatnya Akses dan mutu pendidikan serta kualitas dan manajemen pelayanan pendidikan 1.1 AngkaPartisipasiMurni (APM) a. APM PAUD % b. SD % c. SMP % AngkaPartisipasiSekolah (APS) a. PAUD % b. SD % c. SMP % Rasio Guru dan Murid SD dan SMP Rasio 1: : Angka Melek Huruf % SasaranStrategis2 : Meningkatnya Peran Serta Pemuda Dalam Pembangunan 2.1 Jumlah kegiatan pemuda yang di ikuti tiap tahunnya Kegiatan SasaranStrategis3 : Meningkatnya Prestasi Olahraga 3.1 Peringkat Dalam PORPROV Ranking VI VI 19

26 NO INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN 3.2 Peringkat Dalam Porseni Ranking VI VIII Pengukuran capaian kinerja Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Kabupaten Klungkung Tahun 2015 dilakukan dengan cara membandingkan antara target (rencana ) dan realisasi Indikator Kinerja Utama (IKU) pada masing-masing persepektif. Adapun penjelasan capaian setiap sasaran strategis adalah sebagai berikut : Strategis 1 : MENINGKATNYA AKSES DAN MUTU PENDIDIKAN SERTA KUALITAS DAN MANAJEMEN PELAYANAN PENDIDIKAN Meningkatnya akses Pendidikan serta kulitas dan manajemen pelayanan merupakan sasaran strategis untuk mendukung tecapainya tujuan dari pada pendidikan di Kabupaten Klungkung, dengan indikator sasaran adalah: meningkatnya Angka partisipasi murni PAUD SD dan SMP, Meningkatnya Angka partisipasi sekolah pada tingkat PAUD, SD dan SMP, Rasio guru dan murid SD dan SMP serta meningkatnya angka melek huruf pada masyarakat. Untuk melihat tingkat ketercapaian sasaran strategis dengan indikator tersebut, dibawah ini akan dijelaskan realisasi tingkat ketercapaian berikut. melalui Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagaimana tabel Persentase Angka Partisipasi Murni (APM) Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase siswa dengan usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang sama. APM menunjukkan partisipasi sekolah penduduk usia sekolah di tingkat pendidikan tertentu baik PAUD, SD, SMP dan SMA seperti APK, APM juga merupakan indikator daya serap penduduk usia sekolah di setiap jenjang pendidikan. Tetapi jika dibandingkan APK, APM merupakan indikator daya serap yang lebih baik karena APM melihat partisipasi penduduk kelompok usia standar di jenjang pendidikan yang sesuai dengan standar tersebut. APM di suatu jenjang pendidikan didapat dengan membagi jumlah siswa atau penduduk usia sekolah yang sedang bersekolah dengan jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang sekolah tersebut. Dari pengertian diatas, maka dapat dihitung capaian indikator kinerja APM pada masing-masing jenjang pendidikan di Kabupaten Klungkung sebagai berikut : 20

27 NO Capaian Indikator Kinerja Utama Pencapaian Sasaran Tahun 2015 dibandingkan tahun sebelumnya serta capaian Target terhadap RPJMD APM : INDIKATOR KINERJA Capaian Tahun TARGET REALISASI % Target akhir tahun RPJMD 2018 Capaian s/d 2015 trhdp 2018 (%) PAUD SD/MI SMP/MTs Sumber data : Dapodikdasmen dan BPS Kabupaten Klungkung Target Capaian SPM APM PAUD Untuk melihat tingkat ketercapaian sasaran startegis Meningkatnya Pelayanan Pendidikan Dasar dengan Indikator Kinerja Utama Angka Partisipasi Murni (APM) PAUD dapat dilihat dalam tabel berikut : Realisasi IKU dengan Perbandingan Capaian TahunSebelumnya Indikator Kinerja Utama Sat uan Tahun 2014 % Tahun 2015 % Target Realisasi Target Realisasi APM : % PAUD Sumber data : Dapodikdasmen dan BPS Kabupaten Klungkung Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) PAUD Tahun 2014 s.d 2015 No. Jenjang Pendidikan PAUD jumlah murid usia PAUD (4-6 thn) jumlah penduduk kelompok usia 4-6 tahun APK PAUD No. Angka Partisipasi Murni (APM) Paud Tahun 2015 Menurut Kecamatan Kabupaten Klungkung Kecamatan Jumlah Murid PAUD PAUD Jumlah Penduduk Usia 4-6 Th APM 1 Banjarangkan Dawan Klungkung Nusa Penida Jumlah Dari tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat capaian kinerja pada tahun 2015 ini belum mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari target yang ditetapkan sebesar 61.26%, pada tahun 2015 hanya dapat 21

28 direalisasikan sebesar 54.26%, Dengan persentase capaian kinerja sebesar 88.14%. Jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD pada Tahun 2018 sebesar 62.17%, maka kinerja baru tercapai sebesar 87.28%. Sebagaimana dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Perbandingan IKU dengan Target Akhir RPJMD Indikator Kinerja Utama Satuan (Akhir RPJMD) Target Realisasi % Target Realisasi % APM PAUD % APM SD/ Mi Untuk melihat tingkat ketercapaian sasaran startegis Meningkatnya Pelayanan Pendidikan Dasar dengan Indikator Kinerja Utama Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI dapat dilihat dalam tabel berikut : Realisasi IKU dengan Perbandingan Capaian Tahun Sebelumnya Indikator Kinerja Utama Sat uan Tahun 2014 % Tahun 2015 % Target Realisasi Target Realisasi APM : % SD/MI Sumber data : Dapodikdasmen dan BPS Kabupaten Klungkung TABEL PERBANDINGAN JUMLAH PENDUDUK USIA 7-12 TAHUN & SISWA USIA 7-12 TAHUN PADA JENJANG SD Kecamatan Penduduk Usia 7-12 Tahun Siswa Usia 7-12 Tahun APM (%) BANJARANGKAN ,83 DAWAN ,56 KLUNGKUNG ,60 NUSA PENIDA ,44 JUMLAH ,27 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa, tingkat capaian kinerja pada tahun 2015 telah mencapai target yang ditetapkan sebelumnya. Dari target yang ditetapkan sebesar 92.06%, pada tahun 2015 dapat direalisasikan sebesar 92.27%, dengan prosentase capaian kinerja sebesar %. Jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD pada Tahun 2018 sebesar 94.85%, maka kinerja baru tercapai sebesar 97.28%. Sebagaimana dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Perbandingan IKU dengan Target Akhir RPJMD Indikator Kinerja Utama Satuan (Akhir RPJMD) Target Realisasi % Target Realisasi % APM SD/Mi %

29 APM SMP Untuk melihat tingkat ketercapaian sasaran startegis Meningkatnya Pelayanan Pendidikan Dasar dengan Indikator Kinerja Utama Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/Mts, dapat dilihat dalam tabel berikut : Realisasi IKU dengan perbandingan capaian tahun sebelumnya Indikator Kinerja Utama Sat uan Tahun 2014 % Tahun 2015 % Target Realisasi Target Realisasi APM : - SMP/Mts % Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) SMP Tahun 2014 s.d 2015 No. Jenjang Pendidikan SMP 1.1. jumlah murid usia SMP (13-15 thn) jumlah penduduk kelompok usia tahun APM SMP Angka Partisipasi Murni (APM) SMP Tahun 2016 menurut kecamatan No. Kecamatan SMP/Mts Jumlah Jumlah Murid Penduduk Usia SMP/Mts Th 1 Banjarangkan Dawan Klungkung Nusa Penida Jumlah APM % Dari tabel di atas menunjukkan bahwa, tingkat capaian kinerja pada tahun 2015 ini sudah mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari target yang ditetapkan sebesar 79.77% dapat direalisasikan sebesar 94.60%. dengan persentase capaian kinerja sebesar %. Bahkan capaian realisasi APM SMP tahun 2015 ini telah mampu melampaui target akhir RPJMD tahun 23

30 2018 sebesar 82.37%, dengan capaian kinerja sebesar % Perbandingan terhadap target akhir RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Perbandingan IKU dengan Target Akhir RPJMD Indikator Kinerja Utama Satuan (Akhir RPJMD) Target Realisasi % Target Realisasi % APK SMP/Mts % ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH (APS) Angka partisipasi sekolah (APS) merupakan proporsi dari semua anak yang masih sekolah pada satu kelompok umur tertentu terhadap penduduk kelompok umur yang sesuai. Sejak tahun 2009 pendidikan Non formal (Paket A, Paket B dan Paket C) turut diperhitungkan. Adapun manfaat perhitungan APS ini adalah untuk menunjukan tingkat partisipasi pendidikan menurut kelompok umur tertentu. Dimana APS yang tinggi menunjukan terbukanya peluang yang lebih besar dalam mengakses pendidikan secara umum. Pada kelompok mana peluang tersebut tersebut terjadi dapat dilihat dari besarnya APS setiap kelompok umur. Dari pengertian diatas maka dapat dihitung capaian indicator kinerja APS pada masing-masing jenjang pendidikan di kabupaten klungkung sebagai berikut: Capaian Indikator Kinerja Utama APS Pencapaian Sasaran Tahun 2015 dibandingkan tahun sebelumnya serta capaian Target terhadap RPJMD Target akhir Capaian s/d Target Capaian INDIKATOR 2015 tahun 2015 trhdp Capaian NO Tahun KINERJA RPJMD (%) SPM TARGET REALISASI % 1 APS : PAUD SD/MI SMP/MTs APS PAUD Untuk melihat perbandingan capaian indikator kinerja APS pada jenjang PAUD selama dua tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut : Realisasi IKU dengan perbandingan capaian tahun sebelumnya Indikator Sat Tahun 2014 % Tahun 2015 % 24

31 Kinerja Utama uan Target Realisasi Target Realisasi APS : - PAUD % Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) PAUD Tahun 2014 s.d 2016 Kabupaten Klungkung No. Jenjang Pendidikan PAUD 1.1. jumlah murid usia PAUD (4-6 thn) jumlah penduduk kelompok usia 4-6 tahun APK PAUD Angka Partisipasi Sekolah (APS) PAUD Tahun 2015 Menurut Kecamatan Kabupaten Klungkung PAUD No. Kecamatan Jumlah Jumlah Murid Usia Penduduk Usia PAUD 4-6 th 1 Banjarangkan Dawan Klungkung Nusa Penida Jumlah APS % Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2015 angka APS PAUD sudah mencapai target yang telah di tetapkan sebelumnya, dengan capaian kinerja sebesar %. Bahkan capaian pada tahun 2015 telah melampaui target akhir RPJMD tahun 2018 yang di tetapkan sebelumnya, sebesar % dengan capaian kinerja mencapai % dan hal ini dapat dilihat pada tabel berikut: Perbandingan IKU dengan Target Akhir RPJMD Indikator Kinerja Utama Satuan (Akhir RPJMD) Target Realisasi % Target Realisasi % APS PAUD % APS SD Untuk melihat perbandingan capaian indikator kinerja APS pada jenjang SD selama dua tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut : Realisasi IKU dengan perbandingan capaian tahun sebelumnya 25

32 Indikator Kinerja Utama Sat uan Tahun 2014 % Tahun 2015 % Target Realisasi target Realisasi APS SD/MI % Sumber data : Dapodikdasmen dan BPS Kabupaten Klungkung Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) SD Tahun 2014 s.d 2015 Kabupaten Klungkung No. Jenjang Pendidikan SD 1.1. jumlah murid usia SD (7-12) thn jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun APS SD Angka Partisipasi Sekolah (APS) SD Tahun 2015 Menurut Kecamatan SD/MI Jumlah Jumlah No. Kecamatan APS Murid Penduduk Usia % SD/Mi 7-12 Th 1 Banjarangkan Dawan Klungkung Nusa Penida Jumlah Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2015 angka APS SD belum mencapai target yang telah di tetapkan sebelumnya, dengan capaian kinerja sebesar 97.64%. Bahkan bila dibandingkan dengan target akhir RPJMD tahun 2018 sebesar %, capaian kinerja baru mencapai 91.20%. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut: Perbandingan IKU dengan Target Akhir RPJMD Indikator Kinerja Utama Satuan (Akhir RPJMD) Target Realisasi % Target Realisasi % APS SD/MI % Sumber data : Dapodikdasmen dan BPS Kabupaten Klungkung APS SMP Untuk melihat tingkat ketercapaian sasaran startegis Meningkatnya Pelayanan Pendidikan Dasar dengan Indikator Kinerja Utama Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMP/Mts dapat dilihat dalam tabel berikut : Realisasi IKU dengan perbandingan capaian tahun sebelumnya 26

33 Indikator Kinerja Utama Sat uan Tahun 2014 % Tahun 2015 % Target Realisasi Target Realisasi APS : % SMP/Mts Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMP Tahun 2014 s.d 2015 Kabupaten Klungkung No. Jenjang Pendidikan SMP 1.1. jumlah murid usia SMP (13-15 thn) jumlah penduduk kelompok usia tahun APS SMP Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMP Tahun 2015 Menurut Kecamatan SMP/Mts Jumlah Jumlah No. Kecamatan APS Murid Penduduk Usia % SMP/Mts th 1 Banjarangkan Dawan Klungkung Nusa Penida Jumlah Dari tabel di atas menunjukkan bahwa, tingkat capaian realisasi dari tahun 2014 sampai 2015 ini sudah mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari target yang ditetapkan pada tahun 2015 sebesar %, dapat direalisasikan sebesar %. Dengan prosentase capaian kinerja sebesar %. bila dibandingkan dengan target akhir RPJMD 2018 sebesar capaian kinerja tahun 2015 baru mencapai 98.87%: Perbandingan IKU dengan Target Akhir RPJMD Indikator Kinerja Utama Satuan (Akhir RPJMD) Target Realisasi % Target Realisasi % APS SMP/Mts % Rasio Guru dan Murid SD dan SMP Pada tahun 2015 kabupaten klungkung telah memiliki tenaga pendidik sebanyak 2280 orang untuk jenjang SD dan SMP dengan kualifikasi pendidikan SMA sebanyak 55 orang, D1 sebanyak 8 orang, D2 sebanyak 86 orang, D3 sebanyak 17 orang S1 sebanyak 1999 serta 115 orang guru yang 27

34 telah berkualifikasi S2. Sedangkan bila dilihat dari status kepegawaian sebanyak 1868 orang berstatus PNS sedangkan 412 orang berstatus no PNS. Dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Jumlah Guru Kabupaten Klungkung Tahun 2015 Status Kepegawaian No Jumlah Guru PNS Non PNS 1 Guru SD Guru SMP Jumlah Sumber : Data data pokok pendidikan Sedangkan untuk peserta didik, pada tahun 2015 Kabupaten Klungkung memiliki siswa sebanyak orang pada jenjang SD dan sebanyak orang siswa pada jenjang SMP. Dimana keseluruhan siswa tersebut tersebar pada 140 sekolah SD dan 24 sekolah SMP yang berada pada masing-masing kecamatan di Kabupaten Klungkung. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Jumlah siswa SD dan SMP tahun 2015 No Kecamatan Jumlah Siswa SD SMP 1 Banjarangkan Dawan Klungkung Nusa Penida Jumlah Berdasarkan uraian di atas maka dapat kita ketahui rasio guru dan murid pada jenjang SD adalah sebesar 1:12 dan pada jenjang SMP sebesar 1:13. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut: Rasio Guru Dan Murid SD No Kecamatan Jumlah guru SD Jumlah Murid SD Ratio 1 Banjarangkan :11 2 Dawan :14 3 Klungkung :16 4 Nusa Penida :9 Jumlah :12 Rasio Guru Dan Murid SMP No Kecamatan Jumlah guru SMP Jumlah Murid SMP Ratio 1 Banjarangkan :13 2 Dawan :12 3 Klungkung :16 4 Nusa Penida :12 Jumlah :13 28

35 Ratio Guru Dan Murid Jenjang SD Dan SMP No Kecamatan Guru Siswa Jumlah SD SMP SD SMP jumlah Rasio 1 Banjarangkan :11 2 Dawan :13 3 Klungkung :16 4 Nusa Penida :10 Jumlah :13 Angka Melek Huruf (AMH) Angka Melek Huruf merupakan bagian dari fokus pembangunan untuk peningkatan human capital. hal ini mengingat peran sentral pendidikan baik sebagai bagian dari pemenuhan hak warga negara maupun karena daya ungkit pendidikan terhadap tujuan pembangunan yang lain seperti pembangunan dan pemerataan ekonomoi dan sosial. Angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan atau huruf lainnya. Capaian indikator kinerja dari IKU dilihat pada tabel berikut: Realisasi IKU dengan perbandingan capaian tahun sebelumnya Tahun 2014 % Tahun 2015 Indikator Sat Kinerja uan Target Realisasi Target Realisasi % Utama Angka Melek Huruf % Sumber data : BPS Kab. Klungkung Dari pencapaian target Indikator Kinerja Utama sebagaimana tabel di atas. menunjukkan bahwa adanya peningkatan dari tahun 2014 sebesar 84.47%. dan pada tahun 2015 angka melek huruf meningkat menjadi 86.04% dari yang ditargetkan sebesar 84.3%, ada peningkatan sebesar 1.57%. Angka Melek Huruf (AMH) ini berbanding terbalik dengan angka buta huruf, semakin tinggi AMH maka angka buta huruf dapat ditekan. Jika dilihat dari segi jumlah penduduk, berdasarkan data BPS maka dapat diperoleh jumlah penduduk yang masih buta huruf dan melek huruf seperti pada tabel di bawah ini : 29

36 ANGKA PENDUDUK YANG MELEK HURUF KECAMATAN JML PDD 15 TH KEATAS JML PDD 15TH KEATAS JML PD 15TAHUN KE YANG MELEK HURUF ATAS YANG BUTA HURUF BANJARANGKAN DAWAN KLUNGKUNG NUSA PENIDA JUMLAH GRAFIK ANGKA MELEK HURUF PENDUDUK TAHUN JML PDD 15 TH KEATAS JML PDD 15TH KEATAS YANG MELEK HURUF JML PD 15TAHUN KE ATAS YANG BUTA HURUF Keberhasilan peningkatan capaian Angka Melek Huruf (AMH) dari tahun sebelumnya, didukung dengan adanya alokasi anggaran dari pemerintah daerah yang cukup memadai untuk bidang pendidikan serta meningkatnya aksesibilitas pendidikan Non Formal. Peningkatan angka melek huruf juga terkait dengan perluasan dan peningkatan pemberantasan buta aksara. Kendala yang dihadapi. bagaimana langkah-langkah untuk mengatasinya tahun berikutnya. Kendala yang dihadapi : 1. Kemiskinan menjadi salah satu persoalan penting yang dalam kaitan dengan pendidikan akan membatasi akses peserta didik terhadap pendidikan di masa lampau, sehingga data buta aksara Kabupaten Klungkung di dominasi oleh penduduk usia lanjut. 2. Mengajak penduduk yang usia lanjut ini untuk kembali belajar membaca dan menulis bukan hal yang mudah, namun ini adalah kunci dari pemberantasan buta aksara yang akan berimplikasi pada peningkatan angka melek huruf. Solusi : 1. Untuk menjawab persoalan kapasitas ekonomi yang terbatas, skema bantuan pendidikan menjadi salah satu jawaban. Adanya insentif bagi peserta didik merupakan rangsangan untuk bisa kembali mengajak masyarakat buta aksara untuk mau belajar. Melalui program Gema Santi Klungkung Mengajar hal ini telah dilakukan bukan saja mengajak untuk kembali belajar, inovasi lain yang dilakukan juga dengan mengikutsertakan masyarakat terpelajar untuk menjadi tutor keaksaraan sehingga apabila 30

37 telah bisa menjaring peserta didik dan tutor untuk melaksanakan kegiatan ini maka dapat dibentuk lembaga satuan pendidikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di desanya masing-masing sehingga kegiatan ini dapat dilanjutkan secara berkesinambungan. Jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD pada Tahun 2015 kinerja baru tercapai sebesar %. sebagaimana dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Perbandingan IKU dengan Target Akhir RPJMD Indikator Kinerja Utama Satuan Tahun 2015 % Target Realisasi target Tahun 2018 (akhir RPJMD) Realisasi Th 2015 % Angka Melek Huruf % Sumber data : Bidang PNFI Sasaran 2 : Meningkatkan Peran Serta Pemuda Dalam Pembangunan Disamping indikator tersebut di atas. dalam peningkatan pelayanan pendidikan dapat pula diukur melalui tingkat partisipasi pemuda. Adapun capaian Indikator Kinerja Utama dari sasaran 2 yang berkaitan dengan partisipasi pemuda adalah: Jumlah kegiatan yang dilaksanakan dalam kurun waktu satu tahun. Adapun Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dari sasaran 2 dapat dilihatpada tabel berikut: Capaian Indikator Kinerja Utama dari Sasaran 2 serta capaian Target terhadap Renstra Indikator kinerja utama Kegiatan kepemudaan 2015 Target akhir RPJMD Capaian s/d 2015 % Target Realisasi 2018 terhadap Dari tabel di tas dapat dilihat jumlah kegiatan kepemudaan yang di selenggarakan dalam satu tahun adalah sebanyak 4 macam kegiatan diantaranya: a. KSPAN ( Kelompok Siswa Peduli Aids Nasional) KSPAN adalah singkatan dari Kelompok Siswa Peduli Aids dan Narkoba yang merupakan sebuah kelompok yang biasanya ada di sekolahsekolah terutama di tingkat SMP dan SMA.Kelompok KSPAN ini bertujuan untuk mencegah penularan HIV/AIDS dan penggunaan narkoba dalam masyarakat terutama kalangan remaja.tugas-tugas anggota KSPAN pertama-tama adalah memahami terlebih dahulu tentang narkoba dan HIV. 31

38 Kemudian, setelah mereka memahami narkoba dan HIV seperti pengertiannya, jenis-jenisnya, cara penularannya baru memberikan penyuluhan kepada orang lain seperti warga sekolah atau bahkan masyarakat sekitar. Misi KSPAN adalah : 1) Menciptakan kader yang peduli pada kesehatan reproduksi 2) Membudayakan hidup sehat yang bebas dari NAPZA 3) Menciptakan kehidupan generasi muda yang bebas dari Free Seks dan Narkoba 4) Menjauhkan perilaku sosial yang menyimpang dari norma Agama dan norma Budaya Tujuan program didalam KSPAN ini adalah memberi kesempatan kepada siswa-siswi untuk mengembangkan diri sendiri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik dalam hal kegiatan Kesehatan Reproduksi Remaja dan konseling serta penangulangan HIV AIDS dan Narkotika khususnya KSPAN, yaitu : a) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik,pola hidup sehat dan kebugaran. b) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam penanggulangan dan penanganan masalah-masalah sosial yang berkaitan dengan perilaku seksualitas dan perilaku sosial negatif lainnya c) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam materi KSPAN. Peranan ekskul kspan: 1) Menekankan pada semua siswa untuk memperhatikan kesehatan pada umumnya dan khususnya alat reproduksi 2) Memberikan pengetahuan tentang perkembangan organ seks (melalui ceramah dalam kegiatan ekstra) 3) Mengajak para siswa anggota KSPAN untuk bersama sama mengawasi diri sendiri dan siswa siswa lainnya terutama diluar jam sekolah 4) Menekan pada siswa umumnya dan khususnya anggota KSPAN untuk tidak melakukan pergaulan dan seks bebas 5) Mengisi kegiatan ekstrakurikuler KSPAN dengan kegiatan yang positif seperti: olah raga, bermain peran, musikalisasi puisi, kibar (kemah ilmiah bhakti remaja) atau jambore dan lain lain 32

39 6) Memberikan pengetahuan yang kaitannya dengan kelamin seksualitas, maupun berbagai dampak penyakit kelamin 7) Menjadi pelopor dalam menegakan peraturan dan tata tertib sekolah. b. Seleksi Pemuda Pelopor Sejarah bangsa membuktikan bahwa pemuda senantiasa berada pada lini terdepan pada setiap babak sejarah perjuangan bangsa. Paradigma pemuda sebagai kategori social mengindikasikan adanya pengakuan /penghargaan terhadap potensi pemuda baik secara kuantitatif dan kualitatif, secara kualitatif, pemuda dalam aspek pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), dapat diakui bahwa pemuda memiliki aneka talenta dalam kaitannya dengan kepeloporan kewirausahaan, pendidikan, teknologi tepat guna, seni budaya dan pariwisata serta kebaharian, hal ini akan terkait denga potensi potensi sumber daya alam sehingga dapat meberkan kontribusi yang siqnifikan dalam pembangunan nasional. Melihat kondisi yang dihadapi oleh bangsa ini, maka kepeloporan pemuda di tuntut untuk dapat melakukan terobosan terobosan yang dapat memberikan kontribusi yang berari bagi upaya mengatasi masalah yang dihadapi dai kondisi riil yang ada. Melihat hal tersebut maka Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Klungkung melaksanakan program pemilihan pemuda pelopor setiap tahunnya dimana kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengakuan dan penghargaan dari pemerintah terhadap pemuda di Kabupaten Klungkung atas prestasi dan kontribusi untuk kemajuan masyarakat pada bidang tertentu. Sasaran dan target dari kegiatan pemilihan pemuda pelopor di kbupaten Klungkung adalah terpilihnya beberapa orang pemuda pelopor dari bidang-bidang tertentu. yang mana natinya satu orang terbaik dari setiap bidangnya akan mengikuti pemuda pelopor tingkat Provinsi atau tingkat yang lebih tinggi bila memenuhi standar kepeloporan yang telah ditetapkan. c. Bakti Pemuda Antar Provinsi (BPAP) dan Jambore Pemuda Indonesia (JPI) Dalam rangka mengembangkan wawasan pemuda agar dapat meningkatkan kreatifitas, perlu direncanakan secara berjenjang dan berkesinambungan, sehingga berbagai potensi pemuda dapat diakomodir untuk lebih dikembangkan. 33

40 Potensi tersebut dapat dikembangkan antara lain melalui Bintek dan Bhakti Pemuda antar Pemuda Daerah (Kabupaten/Kota) dalam satu provinsi, dengan tujuan untuk meningkatkan kreatiiftas dan sekaligus membuka wawasan kedaerahan yang tidak terpaku pada budaya lokal (Kabupaten/Kota) diman mereka berminat. Dengan melakukan proses pembelajaran melalui JPI dan BPAP, merupakan salah satu bentuk penguatan wawasan kebangsaan pemuda dengan memahami berbagai potensi budaya dan kekayaan alam sebagai sumber utama pembangunan nasional. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah 1. Tertanamnya rasa Nasionalisme, rasa Kesatuan, dan Persatuan dalam wadah NKRI 2. Dengan melalui kegiatan ini diharapkan adanya transformasi nilai budaya, teknologi, keunggulan daerah, pengembangan potensi, wawasan dan kreatifitas menuju kemandirian pemuda. 3. Menciptakan jaringan informasi dan komunikasi dikalangan peserta. d. Pemilihan paskibraka Pembinaan dan pengembangan Generasi Muda merupakan masalah nasional yang sangat penting dan mendesak, karena peranan generasi muda sangat menentukan perkembangan dan kemajuan Bangsa serta Negara Indonesia dimasa mendatang. Paskibra merupakan salah satu kegiatan pembinaan generasi muda yang cukup potensial untuk terus dikembangkan dalam upaya menumbuhkan kader-kader penerus Pembangunan Nasional. Dimana perlu dimaklumi, bahwa menjadi seorang Paskibraka pada dasarnya factor kesempatan merupakan hal yang cukup berperan. Bukan tidak mungkin ada yang lebih baik namun tidak berkesempatan menjadi anggota Paskibraka. Oleh karena itu diadakan Pembinaan Paskibra Sekolah, terutama bagi mereka yang belum dapat kesempatan seperti Anggota Paskibraka. Adapun materi pembinaan sama persis dengan Paskibraka, yang membedakan hanyalah kesempatan mengibarkan Duplikat Bendera Pusaka. Program ini merupakan salah satu bentuk pengamalan dari bentuk ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti kegiatan Pemusatan Pendidikan dan Latihan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Pengasramaan). 34

41 Hal ini didasari oleh tanggung jawab serta niat untuk mengamalkan ilmu yang selama ini telah diperoleh. Semata bukan karena sekedar memiliki kebanggaan menjadi Anggota Paskibraka. Semakin banyak siswa para remaja/pemuda yang memiliki kemampuan seperti Paskibraka, maka akan semakin banyak pula kader penerus Pembangunan Nasional yang berkualitas, sebab semua sudah maklum dengan kualitas Pendidikan dan Latihannya. Oleh karena itu kegiatan ini pada hakekatnya serupa/sama dengan kegiatan Paskibraka, maka untuk pembinaan lebih lanjut, para pemuda/remaja yang selesai mengikuti program tersebut di atas setelah lulus SLTA/SMU, mereka bergabung dengan Purna Paskibraka Indonesia (PPI). Sasaran 3 : Meningkatnya Prestasi Olahraga Dalam peningkatan prestasi olahraga dapat diukur melalui tingkat capaian prestasi olahraga. Dimana hal ini menunjukkan hasil prestasi pendidikan di luar prestasi akademis. yang membawa harum Kabupaten Klungkung dalam tingkat Provinsi maupun tingkat Nasional. Perolehan prestasi dapat diukur pula melalui dukungan sarana prasarana olah raga yang tersedia yang merupakan tingkat pelayanan pemerintah dalam memfasilitasi bidang Olahraga. Adapun capaian Indikator Kinerja Utama dari sasaran 6 yang berkaitan dengan prestasi bidang olahraga adalah : (6.1). Perolehan Medali di Tingkat Provinsi. (6.2). Persentase Perolehan medali pada porsenijar. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dari sasaran 6 Meningkatkan prestasi olahraga dapat dilihat sebagai berukut : Capaian Indikator Kinerja Utama dari Sasaranan 6 serta capaian Target terhadap RPJMD NO INDIKATOR KINERJA Peringkat dalam PORPROV Peringkat dalam Porseni Target akhir Capaian 2016 tahun Tahun RPJMD TARGET REALISASI - VI VI V VIII VI VIII V 35

42 Persentase Perolehan Medali di Tingkat Provinsi. Strategi yang dilakukan dalam untuk mencapai sasaran tersebut antara lain (1) Meningkatkan status kesehatan jasmani dan rohani bagi masyarakat serta pengembangan model reward bagi prestasi olahraga dengan kebijakan yang diambil yaitu (a) Meningkatkan jumlah siswa berprestasi di bidang olahraga serta memberikan reward berupa bonus bagi atlet yang berprestasi dan (b) Meningkatkan pembinaan dan jumlah atlit sehingga bisa berprestasi. Sasaran berikutnya adalah (2) Meningkatkan sarana dan prasarana pembinaan atlet yang terpadu dan berkesinambungan dengan kebijakan yang diambil yaitu meningkatkan jumlah sarana dan prasana olahraga dalam kondisi baik yang akan menunjang fasilitas latihan bagi atlet. Untuk mengukur tingkat keberhasilan pembinaan olahraga yang dilakukan maka Kabupaten Klungkung selalu ikut serta dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang merupakan even 2 (dua) tahunan dan dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Bali untuk menjaring bakat-bakat olahraga dari seluruh kabupaten di Provinsi Bali untuk selanjutnya diikut sertakan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON). Perolehan medali tingkat Provinsi Indikator Kinerja Utama perolehan medali di Tingkat Provinsi Tahun 2013 Tahun 2015 jumlah Emas Perak perunggu jumlah emas perak perunggu Pada Porprov Bali XI Tahun 2013 yang dilaksanakan dari tanggal 8-15 September 2013 di kota Denpasar. Kabupaten Klungkung ikut serta pada kegiatan tersebut dengan membawa atlet dan official sebanyak 282 orang. Kontingen Kabupaten Klungkung berhasil menduduki peringkat ke VI dari 9 Kabupaten/Kota yang ada di Bali dengan perolehan medali sebanyak 76 medali yang terdiri dari 15 medali emas. 16 medali perak dan 45 medali perunggu. Pada tanggal September 2015 berlangsung Porprov Bali XII yang 36

43 dilaksanakan di Kabupaten Buleleng. Kabupaten Klungkung ikut serta dalam kegiatan tersebut dengan melibatkan 317 atlet dan official dan berhasil menduduki peringkat ke VI dengan perolehan medali sebanyak 86 medali yang terdiri dari 16 medali emas. 23 medali perak dan 47 medali perunggu. Capaian ini lebih baik dari target yang telah ditetapkan yaitu peringkat VII. Dari tabel di atas, menunjukkan adanya peningkatan perolehan medali sebanyak 10 medali pada tahun 2015 jika dibandingkan tahun 2013, namun komposisi perolehan medali emas menurun. Perolehan medali ini membawa kabupaten klungkung menduduki peringkat ke IV pada porvrop th Walaupun dari peringkat Kabupaten Masih dibawah 5 besar namun dari capaian target yang ditetapkan untuk tingkat perolehan medali sudah dapat direalisasikan dengan cukup baik. Kendala yang dihadapi : 1. Kurangnya anggaran dalam pelaksanaan kegiatan even-even olahraga yang melibatkan seluruh cabang olahraga 2. Kurangnya pelatihan bagi atlet yang akan mengikuti pertandingan Langkah-langkah untuk mengatasinya tahun berikutnya adalah menganggarkan anggaran yang cukup baik untuk latihan para atlit maupun sarana penunjang dalam latihan bagi seluruh cabang olahraga. Perolehan Medali pada Porsenijar Provinsi Perolehan medali untuk cabang olahraga Kabupaten Klungkung pada penyelenggaraan porseni 2016 sebanyak 113 medali. terdiri dari medali emas sebanyak 14. perak sebanyak 33 dan medali perunggu sebanyak 66. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Perolehan medali cabang olahraga pada porsenijar Indikator Kinerja Utama Perolehan medali Tahun 2014 jml Tahun 2015 emas perak Perunggu emas Perak perunggu jml Dari tabel di atas dapat dilihat adanya peningkatan perolehan medali dari tahun 2014 sampai dengan Meskipun demikian perolehan medali pada tahun 2015 hanya mampu membawa kabupaten Klungkung menduduki peringkat ke VIII. Hal ini belum bisa memenuhi target yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu membawa kabupaten Klungkung meduduki peringkat VI pada porsenijar Kendala yang dihadapi : 37

44 1. Kurangnya anggaran dalam pelaksanaan kegiatan even-even olahraga yang melibatkan seluruh cabang olahraga 2. Kurangnya pelatihan bagi atlet yang akan mengikuti pertandingan Perolehan medali Tahun 2014 emas Tahun 2014 perak Tahun 2014 Perunggu Perolehan medali Tahun 2015 emas Tahun 2015 Perak Tahun 2015 perunggu 10% 10% 55% 35% 55% 35% G. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD 1. Kualitas pendidikan orang dewasa program berfocus terhadap pembangunan manusia di Kabupaten klungkung, Hal ini ditunjukkan dengan angka kemampuan keaksaraan penduduk dengan indikator kinerja yaitu Angka Melek Huruf (AMH). Meskipun pada tahun 2015 capaian angka melek huruf mengalami suatu kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, namun angka melek huruf di kabupaten klungkung masih di bawah rata-rata provinsi bali. Untuk itu diperlukan upaya yang keras untuk meningkatkan angka melek huruf di Kabupaten Klungkung. Dimana angka melek huruf ini berbanding terbalik dengan angka buta huruf, semakin tinggi angka melek huruf maka angka buta huruf dapat semakin di tekan. Selain angka melek huruf diatas untuk mengukur tinggi rendahnya kualitas pendidikan orang dewasa dapat diukur dengan angka ratarata lama sekolah. Dimana rata-rata lama sekolah masyarakat klungkung masih rendah yaitu sebesar 6.90 yang berarti rata-rata masyarakat kabupaten klungkung hanya mengenyam pendidikan pada jenjang SMP.hal ini dipengaruhi oleh beberapa seperti faktor ekonomi dan ketersediaan sarana prasarana pendidikan yang memadai. 2. Ketercapaian dan Keterjangkauan Memperoleh Layanan Pendidikan Ketersediaan dan keterjangkauan layanan pendidikan adalah tersedianya sarana prasarana layanan pendidikan mulai dari PAUD, 38

45 Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah sesuai dengan kebutuhan dan terjangkau tanpa adanya hambatan biaya dan lokasi tempat bagi masyarakat Kabupaten Klungkung. Sampai dengan tahun 2015 di kabupaten klungkung baru terdapat 4 layanan pendidikan TK negeri sebagai TK pembina yang tersebar di masing-masing kecamatan dan selebihnya merupakan TK/PAUD yang didirikan oleh masyarakat di masing-masing desa namun belum mampu menyerap seluruh seluruh anak usia PAUD untuk mengikuti program PAUD. Pada jenjang SD dan SMP masyarakat masih memilih sekolah negeri sebagai prioritas dan bahkan mutlak harus mendapat sekolah negeri, sehingga sekolah negeri selalu menghadapi kelebihan daya tampung utamanya pada sekolah-sekolah yang oleh masyarakat dianggap sebagai sekolah favorit. Sehingga Hal ini menyebabkan tidak meratanya distribusi siswa di semua sekolah dan membuat beban yang tinggi dalam penyiapan sarana dan prasarana pendidikan seperti ruang kelas dan lain sebagainya. 3. Pendidikan Yang Bermutu dan Kompetitif. Adapun permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD di bidang mutu pendidikan pada jenjang SD/MI adalah pada persentase guru berijasah S1. Pada tahun 2015 Kabupaten Klungkung memiliki guru SD sebanyak 1531 orang guru, dari jumlah tersebut guru yang memiliki ijasah S1 atau yang lebih tinggi sebanyak 1410 orang, dengan capaian indikator sebanyak %. Dimana capaian ini masih di bawah target akhir RPJMD yang di tetapkan sebelumnya sebesar 94%. Permasalahan ini sangat perlu mendapat perhatian, agar pada tahun 2018 target RPJMD tersebut dapat terpenuhi dengan baik. Selain di tingkat SD di tingkat SMP juga terdapat beberapa permasalahan, diantaranya belum terpenuhinya, rata-rata nilai ujian nasional. Pada tahun 2015 nilai rata-rata ujian nasional di tingkat SMP hanya mencapai 6.25, dimana angka tersebut masih di bawah target renstra 2015 sebesar 6.63 dengan capaian kinerja sebesar 94.27% sedangkan jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD tahun 2018 sebesar 6.69, capaian kinerja baru mencapai 93.42%. Permasalahan lain yang di hadapi pada tingkat SMP ini antara lain adalah pada angka mengulang dan angka putus sekolah dimana target akhir RPJMD untuk kedua indikator tersebut adalah 0% atau 39

46 dengan kata lain pada tahun 2018 nanti tidak ada siswa yang mengulang maupun mengalami putus sekolah. Namun pada tahun 2015 pada jenjang SD masih ada 1 orang siswa yang mengulang dan 1 orang siswa mengalami putus sekolah H. Review terhadap Rancangan Awal RKPD Rencana program dan kegiatan yang tertuang pada Renstra Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahragara Tahun , terdapat 13 program prioritas dengan 55 kegiatan dengan kebutuhan dana sebesar Rp

47 I. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat Perencanaan di Kabupaten Klungkung dilakukan dengan mengakomodir seluruh pemangku kepentingan. Perencanaan dengan pendekatan teknokratik diusulkan oleh SKPD selaku penyusun kebijakan teknis di SKPD. Perencanaan dengan pendekatan politik bersumber dari ide dan pemikiran para anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang merupakan representasi dari masyarakat sebagai konstituennya, kebijakan Bupati dan Wakil Bupati serta aspirasi masyarakat melalui musyawarah perencanaan dan pembangunan kecamatan (musrenbangcam). Berdasarkan rencana kerja tahunan SKPD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Klungkung prioritas pembangunan saat ini adalah penyedaiaan sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang pendidikan diantaranya adalah : 1. Penyediaan ruang kelas sesuai dengan rombongan belajar 2. Menjaga agar ruang kelas dan kelengkapan ruang kelas yang telah ada selalu dalam keadaan baik. 3. Penyediaan ruang guru dan kelengkapan ruang guru selalu dalam keadaan baik. 4. Penyediaan laboratorium IPA beserta peralatannya dalam keadaan baik Selain empat pokok SPM diatas, kebijakan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang akan mewajibkan seluruh sekolah menengah melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sehingga kebijakan kabupaten mengarah ke penyediaan Laboratorium Komputer beserta peralatan untuk menunjang UNBK. Usulan terlampir diatas sebagian besar berupa usulan yang tidak menunjang pembelajaran, namun akan diprioritaskan mengingat hal tersebut merupakan usulan masyarakat. 41

48 BAB III TUJUAN SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN A. Telaahan terhadap kebijakan Nasional Kebijakan Nasional merupakan kebijakan pemerintah secara umum, penyusunan Kebijakan Nasional diperlukan untuk menyelaraskan perencanaan Nasional dengan potensi sumber daya yang ada, sehingga akan terwujud pembangunan yang efisien, efektif dan berhasil guna. Kebijakan umum disusun sebagai bagian dari strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam mewujudkan Visi dan Misi daerah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, layanan Publik dan daya saing sebagaimana amanat otonomi daerah, serta meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa dalam mewujudkan harmonisasi kehidupan serta mewujudkan supremasi hukum dalam menciptakan pemerintahan yang bersih dan akuntabel. Sesuai dengan RPJMN tahun yang bertemakan Daya Saing Regional dan selaras Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun , yang menjadi permasalahan dalam pembangunan pendidikan antara lain : (1) Belum semua penduduk mandapat layanan akses PAUD yang berkualitas, (2) Pelaksanaan wajib belajar pendidikan 12 tahun yang berkualitas belum maksimal, (3) Peningkatan kualitas pembelajaran belum maksimal (4) Kualitas kompetensi dan profesionalisme guru masih harus ditingkatkan, (5) peningkatan keterampilan kerja dan penguatan pendidikan orang dewasa (pendidikan masyarakat) belum maksimal dan (6) pengentasan buta aksara yangbelum merata. B. Tujuan Dan Sasaran Renja SKPD Penetapan tujuan didasarkan pada identifikasi faktor-faktor kunci keberhasilan (Critical Success Factor) yang ditetapkan mengarah kepada perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan Visi dan Misi. Sedangkan sasaran menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan terfokus yang bersifat spesifik, terinci, terukur dan dapat dicapai: 42

49 Tujuan : 1) Meningkatkan kesempatan memperoleh layanan pendidikan anak usia dini 2) Meningkatkan kualitas layanan pendidikan dasar 3) Meningkatkan mutu guru dan tenaga kependidikan 4) Meningkatkan kualitas dan tingkat pendidikan masyarakat Sasaran : 1) Meningkatnya akses pendidikan masyarakat usia dini 2) Meningkatnya akses dan mutu pendidikan masyarakat usia sekolah 3) Meningkatnya kualitas guru dan tenaga kependidikan 4) Meningkatnya kualitas pendidikan orang dewasa Adapun tujuan dan sasaran yang ingin dicapai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Klungkung Tahun seperti tabel di bawah ini: Tujuan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Klungkung VISI MISI TUJUAN INDIKATOR TUJUAN TARGET Meningkatkan keterjangkauan pelayanan pendidikan yang berkualitas terhadap semua lapisan masyarakat Meningkatkan kesempatan memperoleh layanan pendidikan Persentase APK PAUD Meningkatkan Mewujudkan berbagai usaha kualitas Persentase capaian yang diperlukan dalam rangka layanan APK SD peningkatan mutu pendidikan pendidikan APK SMP Terselenggaranya Pendidikan yang Berkualitas dan Terjangkau anak usia sekolah Peningkatan profesionalisme, pemerataan distribusi Guru dan Tenaga Kependidian dasar dan menengah Meningkatkan mutu guru dan tenaga kependidikan APK SMA/K Tenaga pendidik yang memenuhi kualifikasi S1/D4 Tenaga pendidik yang memenuhi % 59% sertifikasi Mendukung dan memfasilitasi usaha-usaha yang dilakukan Meningkatkan oleh masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas Kualitas dan tingkat pendidikan Persentase capaian angka melek huruf 88% Sumber Daya Manusia masyarakat 43

50 VISI MISI TUJUAN Meningkatkan Meningkatkan pemberdayaan pemberdayaan pemuda dalam pembangunan generasi muda Meningkatkan Meningkatkan prestasi prestasi olahraga olahraga masyarakat INDIKATOR TUJUAN Pemuda pelopor Peringkat dalam Porprov Peringkat dalam porseni TARGET 30 V V NO SASARAN 1 Meningkatnya akses pendidikan masyarakat usia dini 2 Meningkatnya akses dan mutu pendidikan masyarakat usia sekolah 3 Meningkatnya kualitas guru dan tenaga kependidikan Sasaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Klungkung INDIKATOR KINERJA 1. Angka partisipasi kasar (APK) PAUD TARGET PERKIRAAN TARGET APK SD APK SMP APK SMA APM SD APM SMP APM SMA APS SD APS SMP APS SMA Nilai rata-rata UN SD/Paket A 11. Nilai rata-rata UN SMP/ Paket B 12. Nilai rata-rata UN SMA/ Paket C 13. Angka kelulusan SD/Paket A 14. Angka kelulusan SMP/Paket B 15. Angka kelulusan SMA/Paket C 16. Angka mengulang SD/Paket A 17. Angka mengulang SMP/Paket B 18. Angka mengulang SMA/Paket C 19. Angka Drop Out SD/Paket A 20. Angka Drop Out SMP/ Paket B 21. Angka Drop Out SMA/ Paket C 22. Angka melanjutkan SMP/Paket B 23. Angka melanjutkan SMA/ Paket C 1. Persentase guru berkualifikasi S1/D Persentase guru bersertifikat pendidik 4 Meningkatnya 1. Angka melek huruf

51 NO SASARAN kualitas pendidikan orang dewasa 5 Meningkatnya peran serta pemuda dalam pembangunan 6 Meningkatnya prestasi olahraga INDIKATOR KINERJA 2. Angka rata-rata lama sekolah 5.1. Jumlah Organisasi pemuda 5.2. Jumlah pemuda Pelopor 6.1 Peringkat dalam porprov 6.2. Peringkat dalam porseni TARGET PERKIRAAN TARGET VI VI VI VI V V V V V V C. Program dan Kegiatan Sesuai dengan visi kabupaten klungkung yaitu TERWUJUDNYA KLUNGKUNG UNGGUL DAN SEJAHTERA dimana Klungkung yang Unggul dan Sejahtera mengandung pengertian wilayah Kabupaten Klungkung yang memiliki sumber-sumber daya yang unggul (lebih tinggi dari wilayah lainnya) dengan masyarakat yang aman dan sentosa. Salah satu sumber daya yang dimaksud adalah sumber daya manusia. Klungkung yang sejahtera diwujudkan melalui peningkatan kesejahteraan sosial dan kesejahteraan ekonomi serta daya saing daerah, salah satunya adalah peningkatan IPM. Dimana indikator yang terkait dengan peningkatan IPM di Kabupaten klungkung adalah peningkatan mutu pendidikan. Hal ini sesuai dengan misi ke 2 kabupaten klungkung, yaitu: Meningkatkan kualitas daya saing sumber daya manusia Kabupaten Klungkung. Jika dihubungkan dengan salah satu tujuan milenium devoloment goald (MDG) di bidang pendidikan yaitu seluruh penduduk dunia mendapatkan pendidikan dasar. Dimana pendidikan dasar dalam hal ini adalah pendidikan dasar 9 tahun. Dengan kata lain minimal rata-rata tingkat pendidikan penduduk di Kabupaten Klungkung telah lulus SMP. Namun Pada tahun 2015 ini Kabupaten klungkung belum dapat memenuhi hal tersebut, karena dapat dilihat dari rata-rata lama sekolah masyarakat kabupaten klungkung hanya mencapai 6,90 Tahun. Ini menggambarkan bahwa rata-rata masyarakat Klungkung hanya mengenyam pendidikan sampai pada tingkat kelas 1 SMP. Inilah gambaran tingkat pendidikan masyarakat Klungkung yang sebenarnya, kurangnya kesadaran akan pendidikan di masa lampau merupakan salah satu penyebab banyak masyarakat yang tidak tuntas menyelesaikan pendidikan formalnya atau bahkan tidak mengenyam 45

52 pendidikan sama sekali, selain tentunya faktor ekonomi dan faktor ketersediaan sarana pendidikan di masa yang lalu. Melihat hal tersebut diperlukan upaya yang keras dalam peningkatan kualitas dan kuantitas di sektor pendidikan. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga sebagai SKPD yang memiliki tanggung jawab pada bidang pendidikan telah berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal untuk mengukur kinerja dinas pendidikan Pemuda dan Olahraga dalam mewujudkan misi pembangunan Kabupaten Klungkung. Hal itu dapat terlihat dalam capaian indikator kinerja standar pelayanan minimal (SPM) sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2014, dimana masih terdapat indikator yang belum memenuhi Standar Pelayanan Minimal yang diuraikan sebagai berikut : Ketersediaan jumlah ruang kelas dan sarana prasarana yang memadai pada masing-masing jenjang pendidikan perlu mendapat perhatian, karena hal tersebut dapat berpengaruh terhadap kenyamanan proses pembelajaran di sekolah. Suatu sekolah bisa dikatakan memenuhi standar apabila jumlah siswa pada masing-masing rombelnya tidak melebihi 32 orang anak untuk jenjang SD, 36 orang anak untuk jenjang SMP, dan masingmasing rombel memiliki satu ruang kelas yang dilengkapi dengan meja, kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru serta masing-masing kelas memiliki satu buah papan tulis untuk kegiatan pembelajaran. Namun pada tahun 2015 di Kabupaten Klungkung belum bisa memenuhi hal tersebut dapat dilihat dari capaian kinerja yang hanya sebesar 91.37% atau sebanyak 12 SD yang anggota rombelnya lebih dari 26 untuk jenjang SD dan % untuk SMP atau sebanyak 15 SMP yang jumlah ruang kelasnya masih kurang atau masih di bawah jumlah rombongan belajarnya. Sedangkan dilihat dari sarana dan prasarana dari 24 sekolah SMP di Kabupaten Klungkung, belum semuanya memiliki laboratorium IPA yang dilengkapi minimal 1 set alat peraga. Sedangkan untuk sarana ruang guru, masing-masing sekolah SD dan SMP di Kabupaten Klungkung telah memiliki ruang guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk kepala sekolah, masing-masing guru dan staf kependidikan lainnya. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan ketersediaan tenaga kependidikan merupakan hal yang juga harus dipenuhi. Pada jenjang SD telah tersedia satu orang guru untuk 32 orang siswa, sedangkan untuk jenjang SMP satu orang guru mata pelajaran maksimal untuk 36 siswa. Jika dilihat dari ketersediaan guru PNS, jumlah kebutuhan guru di Kabupaten Klungkung 46

53 masih kurang dari jumlah kebutuhan namun Pemerintah Kabupaten dan Sekolah mempekerjakan guru tidak tetap kabupaten dan guru tidak tetap sekolah untuk menanggulangi hal tersebut. Kriteria pemenuhan guru di jenjang SD tahun 2015 sudah dapat terpenuhi namun pada jenjang SMP masih perlu ditingkatkan, karena dari 24 sekolah SMP di Kabupaten Klungkung hanya 21 sekolah yang sudah memenuhi kriteria tersebut. Tenaga pendidikan pada seluruh SD di Kabupaten Klungkung telah tersedia minimal 2 orang guru dengan kualifikasi pendidikan S1 dan minimal 2 orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik. Sedangkan pada jenjang SMP hanya 16 sekolah yang memiliki guru dengan kualifikasi S1 sebanyak 70% dan yang memiliki sertifikat pendidik sebanyak 35%. Sedangkan khusus guru yang berkualifikasi S1 untuk mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, hanya terdapat di 21 sekolah SMP di Kabupaten Klungkung. Untuk mencapai hal diatas pada tahun 2016 dinas pendidikan telah melaksanakan beberapa program dan kegiatan diantaranya: 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran terdiri dari 10 buah kegiatan dengan pagu anggaran sebesar Rp Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur terdiri dari 3 kegiatan dengan pagu anggaran sebesar Rp Program Desiplin Aparatur terdiri dari 1 kegiatan dengan pagu anggaran sebesar Rp Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur terdiri dari 1 buah kegatan dengan pagu anggaran sebesar Rp Program Pendidikan Anak Usia Dini terdiri dari 2 buah kegiatan dengan pagu anggaran sebesar Rp Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun terdiri dari 14 buah kegiatan dengan pagu sebesar Rp Program Pendidikan Menengah terdiri dari 8 buah kegiatan dengan pagu anggaran sebesar Rp Program Pendidikan Non formal terdiri dari 5 buah kegiatan dengan pagu anggaran sebesar Rp Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan terdiri dari 5 buah program kegiatan dengan pagu anggaran sebesar Rp Program Manajemen Pelayanan Pendidikan terdiri dari 3 buah kegiatan dengan pagu anggaran sebesar Rp Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda terdiri dari 1 47

54 buah program kegiatan dengan pagu anggaran sebesar Rp Program pembinaan dan pemasyarakatan olahraga terdiri dari 5 buah program kegiatan dengan pagu anggaran sebesar Rp Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga terdiri dari 1 buah program kegiatan dengan pagu anggaran sebesar Rp Selanjutnya rincian rencana program dan kegiatan Dinas Pendidikan Tahun 2016 dan prakiraan maju Tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut: 48

55 49

56 50

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENSTRA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG PERIODE TAHUN 2014-2018 Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan periode 2014-2019 merupakan amanat perundang-undangan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN KINERJA A. PERENCANAAN STRATEJIK VISI DAN MISI 1. Pernyataan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan peran yang lebih besar kepada pemerintah daerah untuk

BAB I PENDAHULUAN. memberikan peran yang lebih besar kepada pemerintah daerah untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Otonomi daerah yang dilaksanakan per 1 Januari 2001 telah memberikan peran yang lebih besar kepada pemerintah daerah untuk mengurus sendiri urusan pemerintahannya, berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017 (Berdasarkan Format : PERMENPAN Nomor 53 Tahun 2014 dan PERMENPAN & RB Nomor: PER/20/menpan/II/2008)

INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017 (Berdasarkan Format : PERMENPAN Nomor 53 Tahun 2014 dan PERMENPAN & RB Nomor: PER/20/menpan/II/2008) INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017 (Berdasarkan Format : PERMENPAN Nomor 53 Tahun 2014 dan PERMENPAN & RB Nomor: PER/20/menpan/II/2008) KABUPATEN / KOTA OPD : CILEGON : DINAS PENDIDIKAN TUGAS DAN FUNGSI

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

Indikator Kinerja Program. A. Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Indikator Kinerja Program. A. Standar Pelayanan Minimal (SPM) No. Indikator Kinerja Program A. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Satuan Tabel 2.7. Pencapaian Kinerja pelayanan Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2016 Target Target Kinerja Program Realisai

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN BANGKA

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN BANGKA BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN BANGKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA, Menimbang

Lebih terperinci

LKIP (LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH THN 2016)

LKIP (LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH THN 2016) LKIP (LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH THN ) D I NAS P E NDIDIKAN PEMUDA D A N OLAHRAGA KOTA BIMA 1 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah, Laporan Kinerja Instansi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pengukuran

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 14 TAHUN : PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 14 TAHUN TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KLUNGKUNG DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2017 RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Kabupaten Bangka

BAB V PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Kabupaten Bangka BAB V PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Kabupaten Bangka Tengah Sebagaimana yang dijelaskan dalam bab sebelumnya, pada bab pembahasan ini peneliti akan menjelaskan evaluasi

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt - 1 - jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN DAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 911 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 911 TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 911 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANJARNEGARA BUPATI BANJARNEGARA,

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGGARA TAHUN 2012 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN ACEH TENGGARA

KABUPATEN ACEH TENGGARA TAHUN 2012 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN ACEH TENGGARA Buku Laporan Hasil Perhitungan SPM Pendidikan Dasar Dengan Menggunakan TRIMS KABUPATEN ACEH TENGGARA TAHUN 212 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN ACEH TENGGARA 2 Laporan Standar Pelayanan Minimal

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL Persentase SD/ MI yang semua rombongan... belajar (rombel)nya tidak melebihi 32 orang

DAFTAR TABEL Persentase SD/ MI yang semua rombongan... belajar (rombel)nya tidak melebihi 32 orang DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Jumlah Desa dan Dusun di Kabupaten Lombok Barat... 4 Menurut Kecamatan 1.2 Luas Kabupaten Lombok Barat Menurut Kecamatan... 4 1.3 Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis...

Lebih terperinci

Penerapan Dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Tahun 2013

Penerapan Dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Tahun 2013 Laporan Tahun 2013 Bidang Penerapan Dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Tahun 2013 I PENDIDIKAN DASAR OLEH KABUPATEN / KOTA 1. Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan

Lebih terperinci

Rencana Kerja Dinas Pendidikan Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem

Rencana Kerja Dinas Pendidikan Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem BAB I PENDAHULUAN Undang Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ratahan, Maret 2018 KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA,

KATA PENGANTAR. Ratahan, Maret 2018 KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA, KATA PENGANTAR Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA KABUPATEN BADUNG PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG RPJMD 2010-2015 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pembina Tk.I NIP Bandung, 28 Februari 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG, Dr. H. ELIH SUDIAPERMANA, M.Pd.

KATA PENGANTAR. Pembina Tk.I NIP Bandung, 28 Februari 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG, Dr. H. ELIH SUDIAPERMANA, M.Pd. KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasilguna, bertanggung jawab dan untuk lebih

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal.

Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal. Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal. Pada misi IV yaitu Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal terdapat 11

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENDIDIKAN PERIODE

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENDIDIKAN PERIODE RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENDIDIKAN PERIODE 2013-2018 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR Jalan Nyaman Nomor 01 Kelurahan Tengah Kecamatan Cibinong Tahun 2014 RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas. Kinerja Instansi Pemerintah mengarahkan bahwa pelaksanaan pemerintahan

Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas. Kinerja Instansi Pemerintah mengarahkan bahwa pelaksanaan pemerintahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mengarahkan bahwa pelaksanaan pemerintahan harus berdayaguna, berhasil

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN ( R K T ) TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN ( R K T ) TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN ( R K T ) TAHUN 2016 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA JALAN SURAPATI NO 1 NEGARA TLP. (0365) 41210 2015 PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2017 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi... i... ii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kotabaru

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kotabaru LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kotabaru TAHUN ANGGARAN 2016 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

Lebih terperinci

PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR

PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR KETERKAITAN RPJMD KAB. BLITAR 2016-2021 DENGAN RENSTRA DINAS PENDIDIKAN KAB. BLITAR 2016-2021

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Nama SKPD : DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA Visi : Terwujudnya Layanan Pendidikan, Pemuda Olahraga Rote Ndao yang berkembang, bermutu, unggul terjangkau Misi : 1 Memperluas

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Pendidikan telah menjadi sebuah kekuatan bangsa khususnya dalam proses pembangunan di Jawa Timur. Sesuai taraf keragaman yang begitu tinggi, Jawa Timur memiliki karakter yang kaya dengan

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renja Dinas Pendidikan Kab. Sampang Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN. Renja Dinas Pendidikan Kab. Sampang Tahun 2017 Renja Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu agenda utama bagi pembangunan nasional adalah sektor pendidikan. adalah proses perubahan atau pendewasaan manusia, berawal dari tidak tahu

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BELITUNG SALINAN BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang

Lebih terperinci

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG BADAN PERENCANAAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 KLUNGKUNG 2017 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini fenomena reformasi birokrasi merupakan isu penting bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Pekalongan Tahun 2014 BAB IV PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Pekalongan Tahun 2014 BAB IV PENUTUP BAB IV PENUTUP Sebagai bagian penutup dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Pekalongan Tahun 2014, dapat disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kota Pekalongan telah memperlihatkan pencapaian

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan

Lebih terperinci

Statistik Pendidikan Dasar Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012

Statistik Pendidikan Dasar Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012 Statistik Pendidikan Dasar Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012 EUROPEAN UNION LEMBAR PENGESAHAN STATISTIK PENDIDIKAN DASAR TP. 2011/2012 KABUPATEN BANJARNEGARA Mengetahui/Mengesahkan: KEPALA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semarapura, 30 Maret 2016 Kepala Bappeda Kabupaten Klungkung, I Wayan Wasta, SE, M.Si Pembina Tk. I (IV/b) NIP

KATA PENGANTAR. Semarapura, 30 Maret 2016 Kepala Bappeda Kabupaten Klungkung, I Wayan Wasta, SE, M.Si Pembina Tk. I (IV/b) NIP KATA PENGANTAR Sesantih Angayubagya kami haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bappeda Kabupaten Klungkung dapat diselesaikan.

Lebih terperinci

Pemerintah Kota Tangerang

Pemerintah Kota Tangerang RENCANA KERJA INSPEKTORAT KOTA TANGERANG TAHUN 2018 Penyusunan Rancangan Akhir Rencana Kerja Inspektorat Kota Tangerang Tahun 2018 merupakan pelaksanaan kegiatan mengacu pada Rancangan Akhir Rencana Kerja

Lebih terperinci

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG KATA PENGANTAR Syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

Hasil Perhitungan SPM

Hasil Perhitungan SPM THE WORLD BANK Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Aceh Utara Juli 2012 Buku Laporan Hasil Perhitungan SPM Menggunakan Aplikasi TRIMS (Tool for Reporting and Information Management by Schools)

Lebih terperinci

PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 Oleh : Drs. ABIMANYU, M.Si DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN NGAWI Selaras 1 VISI MISI KE 2 NGAWI SEJAHTERA, BERAKHLAK, BERBASIS PEDESAAN

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Indikator Kinerja Dinas Pendidikan Kota Pontianak yang mendukung visi, misi, tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, dalam rangka

Lebih terperinci

RENCANA AKSI STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR

RENCANA AKSI STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR RENCANA AKSI STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR NO JENIS PELAYANAN INDIKATOR SUB INDIKATOR KEGIATAN VOL SATUAN NILAI JUMLAH TARGET JUMLAH DANA TARGET JUMLAH DANA 2013 Rp 2014 Rp 1 2 3 1

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar REFORMASI BIROKRASI Pengantar Keterpihakan serta dukungan terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Lembaga Administrasi Negara merupakan suatu amanah yang harus diikuti dengan akuntabilitas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2015-2019 V I S I M I S I 1 : TERWUJUDNYA MASYARAKAT LUMAJANG YANG SEJAHTERA DAN BERMARTABAT : Meningkatkan Kualitas

Lebih terperinci

PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO Jln. Ki Josuto, Kulon Progo, 55611 Tlp. (0274) 774535 KATA PENGANTAR Penyusunan Profil Data Pendidikan merupakan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015

RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015 RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Pembangunan

Lebih terperinci

PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR

PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN BLITAR MENDAPATKAN C 1. KAMI BELAJAR KEMBALI, BERDISKUSI, MENGUATKAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah tak henti hentinya kita panjatkan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA BUPATI TEMANGGUNG TAHUN ANGGARAN 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (Usia 0-6 Tahun)

PENETAPAN KINERJA BUPATI TEMANGGUNG TAHUN ANGGARAN 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (Usia 0-6 Tahun) URUSAN WAJIB: PENDIDIKAN PENETAPAN KINERJA BUPATI TEMANGGUNG TAHUN ANGGARAN 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 Meningkatnya Budi Pekerti, 1 Persentase pendidik yang disiplin Tata Krama

Lebih terperinci

User [Pick the date]

User [Pick the date] RENCANA KERJA KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG TAHUN 2016 User [Pick the date] KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Jl babakan sari no.177 Bandung telepon (022) 7271101 2015 Rencana Kerja Kecamatan Kiaracondong

Lebih terperinci

B. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN

B. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN B. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN Pembagian urusan pemerintahan sesuai asas desentralisasi dalam sistem pemerintahan yang mensyaratkan adanya pembagian urusan yang jelas antara Pemerintah dengan

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR Manajemen Pendidikan TK / RA 915,000,000

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR Manajemen Pendidikan TK / RA 915,000,000 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TARGET 1 Meningkatnya aksesbilitas dan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU DINAS PENDIDIKAN Alamat : Jl. Dharma Praja No. 06 Gunung Tinggi Batulicin Telp/Fax ( 0518)

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU DINAS PENDIDIKAN Alamat : Jl. Dharma Praja No. 06 Gunung Tinggi Batulicin Telp/Fax ( 0518) PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU DINAS PENDIDIKAN Alamat : Jl. Dharma Praja No. 06 Gunung Tinggi Batulicin Telp/Fax ( 0518) 6076023 e-mail : disdiktanbukab@gmail.com DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul Kata

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pendidikan Kota Probolinggo Tahun 2016 ini disusun untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan dalam

Lebih terperinci

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) 1 RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) Renja Bagian Pertanahan Tahun 2015 (Review) Page 1 2 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Rencana Kerja Bagian Pertanahan Sekretariat

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. (LKjIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. (LKjIP) TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA OLAHRAGA PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN JEMBRANA Jalan Surapati No. 1 Telp. (0365) 41210 Fax. (0365) 41010 2016 1 PERATURAN

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 23 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) & INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) & INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) INDIKATOR (IKU) & INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI DINAS PENDIDIKAN Jalan Ahmad Yani No. 05 Ngawi Kode Pos : 63202, Tromol Pos 09 Tlp. (0351) 79198 Fax. (0351) 79078 Email :

Lebih terperinci

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN 2010-2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. ANALISIS PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. ANALISIS PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI BAB I PENDAHULUAN 1.1. ANALISIS PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI Untuk merealisasikan program dan kegiatan seperti yang tertuang dalam Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah perlu disusun Rencana

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. ... i DAFTAR ISI. ... ii. A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. ... i DAFTAR ISI. ... ii. A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan... DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Landasan Hukum... 4 C. Maksud dan Tujuan... 5 D. Sistematika Penulisan. 6 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 129a/U/2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 129a/U/2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 129a/U/2004 TENTANG BIDANG PENDIDIKAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2011-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

RINGKASAN RENJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG TAHUN 2015

RINGKASAN RENJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG TAHUN 2015 RINGKASAN RENJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG TAHUN 2015 Rencana Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Tahun 2015 disusun dengan berpedoman pada RKPD Tahun 2015 Kota Tangerang.

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

SASARAN Uraian Sasaran Indikator Satuan 1 2. Formulasi perhitungan: (Jumlah siswa usia tahun dijenjang SD/MI/Paket A,

SASARAN Uraian Sasaran Indikator Satuan 1 2. Formulasi perhitungan: (Jumlah siswa usia tahun dijenjang SD/MI/Paket A, Lampiran Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar Nomor : 420/Kpts.203-Disdikbud Tanggal : 27 Oktober 2014 Tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dilingkungan Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

Jl. KH. Dimyati No. 27 Telp./Fax (0357) Pacitan

Jl. KH. Dimyati No. 27 Telp./Fax (0357) Pacitan Jl. KH. Dimyati No. 27 Telp./Fax (0357) 881144 Pacitan KATA PENGANTAR Puji dan rasa syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-nya kita semua

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 420 / /A/DIKBUD/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) KABUPATEN EMPAT LAWANG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 420 / /A/DIKBUD/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) KABUPATEN EMPAT LAWANG PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jl. Lintas Sumatera Km. 3,5 Talang Banyu Kec. Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang Telp. 0702-7320082 email: diknas_4lawang@yahoo.com KEPUTUSAN

Lebih terperinci

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (L A K I P) TAHUN 2016 DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH D I S U S U N O L E H : BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2013 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2017 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

LAPORA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 (LAKIP)

LAPORA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 (LAKIP) LAPORA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 (LAKIP) Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya kami dapat menyelesaikan kewajiban

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U )

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U ) INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG Daftar Isi KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2014 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR

Lebih terperinci

BAB PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini kinerja Pemerintah Daerah semakin mendapat sorotan masyarakat. Pemerintah dituntut mampu untuk menunjukan akuntabilitas kinerjanya kepada masyarakat sebagai

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 82 A TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 82 A TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 82 A TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) TRANSISI PROVINSI BALI TAHUN 2008-2009 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

BAPPEDA PROVINSI BANTEN RANCANA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA ( DISPORA )PROVINSI BANTEN TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RECANA KERJA 2016 DISPORA PROVINSI BANTEN i KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah Kami

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAH RAGA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAH RAGA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAH RAGA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Keberhasilan penyelenggaraan suatu urusan dapat dilihat dari indikator kinerja yang telah ditetapkan.

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Komp.Perkantoran Pemda Tulang Bawang Jl. Cendana Gunung Sakti Kec. Menggala Kab.Tulang Bawang Provinsi Lampung 34596 Telp (0726)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Muaro Sijunjung, Februari 2014 INSPEKTUR KENFILKA, SH, MH PEMBINA UTAMA MUDA NIP

KATA PENGANTAR. Muaro Sijunjung, Februari 2014 INSPEKTUR KENFILKA, SH, MH PEMBINA UTAMA MUDA NIP KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita aturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan KaruniaNya sehingga penyusunan Rencana Kerja Inspektorat Daerah Tahun 2015 telah dapat diselesaikan. Rencana

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI TENGGARA

GUBERNUR SULAWESI TENGGARA -1- GUBERNUR SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA NOMOR : 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2013-2018 DENGAN

Lebih terperinci

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH Jalan Kabupaten No. 1 Purwokerto 53115 Telp. 637405 Faxcimile (0281) 637405 KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 ESELON III BIDANG PAUDNI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 ESELON III BIDANG PAUDNI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 ESELON III BIDANG PAUDNI No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Tahunan Program Kegiatan Anggaran 1. Meningkatnya jangkauan dan kualitas pendidikan Angka Partisipasi

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI TAHUN 2017 DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI Jalan Lapangan Tengah No.2 Bekasi Timur Telp. (021) 8825243 Kode Pos 17113

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN Untuk mengukur kinerja Kabupaten Barru, disusun indikator kinerja sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang meliputi: (1)

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) 2010-2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI

Lebih terperinci