BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN BANGKA

Transkripsi

1 BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN BANGKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA, Menimbang : a. bahwa guna melaksanakan urusan wajib Pemerintah sebagaimanaa tercantum dalam Pasal 14 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 yang salah satu urusan Wajib adalah Penyelenggaraan Pendidikan, maka perlu diatur mengenai Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Dasar; b. bahwa penyusunan Standar Pelayanan Minimal di bidang pendidikan sebagaimana dimaksud huruf a berpedoman dengan Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar Di Kabupaten/Kota yang mengatur bahwa Bupati berwenang menetapkan Standar pelayanan Minimal Bidang Pendidikan yang disesuaikan dengan analisis kemampuan dan potensi daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangann sebagaimana dimaksud huruf a dan b, maka dipandang perlu menetapkan Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Dasar di Kabupaten Bangka yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Bangka; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Tingkat II dan Kotapraja di Sumatera Selatan (Lembaran Negar a Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821); 2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara RepubliK Indonesia Nomor 4033); 3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 56, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4326);

2 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Provinsi dan Pemerintahan Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar Di Kabupaten/Kota; 10. Peraturan Kabupaten Bangka Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadin Kewenangan Kabupaten Bangka (Lembaran Kabupaten Bangka Tahun 2008 Nomor 2 Seri D); 11. Peraturan Kabupaten Bangka Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kabupaten Bangka (Lembaran Kabupaten Bangka Tahun 2008 Nomor 5 Seri D) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan daerah Kabupaten Bangka Nomor 8 Tahun 2012 (Lembaran Kabupaten Bangka Tahun 2012 Nomor 6 Seri D); 12. Peraturan Bupati Bangka Nomor 17 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka (Berita Kabupaten Bangka Tahun 2008 Nomor 17) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Bangka Nomor 24 Tahun 2008 Berita Kabupaten Bangka Tahun 2012 Nomor 29); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI BANGKA TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN BANGKA. 2

3 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. adalah Kabupaten Bangka. 2. Pemerintah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan. 3. Bupati adalah Bupati Bangka. 4. SKPD teknis adalah SKPD yang melaksanakan urusan di bidang pendidikan di Kabupaten Bangka. 5. Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Dasar yang selanjutnya disebut SPM Bidang Pendidikan Dasar adalah tolok ukur kinerja pelayanan pendidikan dasar melalui jalur pendidikan formal yang diselenggarakan Pemerintah. 6. Pelayanan Dasar adalah jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi dan pemerintahan. 7. Indikator SPM adalah tolok ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu berupa masukan, proses, hasil, dan/atau manfaat pelayanan. 8. Batas waktu pencapaian adalah batas waktu untuk mencapai target jenis pelayanan bidang pendidikan dasar secara bertahap sesuai indikator dan nilai yang ditetapkan. 9. Pelayanan Pendidikan adalah tersedianya dana, sarana dan prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan untuk setiap satuan pendidikan dalam program pencapaian standar nasional pendidikan. 10. Pengembangan Kapasitas adalah upaya meningkatkan kemampuan sistem atau sarana dan prasarana, kelembagaan, personil dan keuangan untuk melaksanakan fungsi-fungsi pemerintahan dalam rangka mencapai tujuan pelayanan dasar dan/atau SPM Pendidikan Dasar secara efektif dan efisien dengan menggunakan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik. 11. Dimensi Mutu adalah suatu pandangan dalam menentukan penilaian terhadap jenis dan mutu pelayanan dilihat dari akses, efektifitas, efisiensi,keselamatan dan keamanan, kenyamanan, kesinambungan pelayanan, kompetensi teknis dan hubungan antar manusia berdasarkan standar yang ditetapkan. 12. Mutu Pelayanan Pendidikan adalah kinerja yang menunjukkan tingkat kesempurnaan pelayanan pendidikan dasar yang dapat menimbulkan kepuasan pada setiap warga sesuai tingkat kepuasan rata-rata penduduk dan tata penyelenggaraannya sesuai standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Maksud dibentuknya Peraturan ini untuk memberikan pedoman dalam rangka pencapaian dan penerapan SPM bidang Pendidikan Dasar. 3

4 (2) Tujuan dibentuknya Peraturan ini untuk menjamin jenis dan kualitas pelayanan dasar bidang Pendidikan Dasar yang berhak diperoleh setiap warga. Ruang lingkup Peraturan ini mengatur: BAB III RUANG LINGKUP Pasal 3 a. jenis pelayanan dasar, indikator, nilai, dan waktu pencapaian SPM bidang Pendidikan Dasar; b. pengorganisasian dan penerapan SPM; b. pembinaan dan pengawasan; dan c. monitoring, evaluasi dan pelaporan. BAB IV JENIS PELAYANAN DASAR, INDIKATOR, NILAI DAN WAKTU PENCAPAIAN SPM BIDANG PENDIDIKAN Pasal 4 Jenis pelayanan dasar, indikator, nilai, dan pencapaian waktu target SPM Bidang Pendidikan Dasar sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini. BAB V PENGORGANISASIAN DAN PENERAPAN SPM Pasal 5 (1) SKPD teknis bertanggung jawab melaksanakan SPM Bidang Pendidikan Dasar sesuai ketentuan sebagaimana tercantum dalam Pasal 4 Peraturan ini. (2) Kepala SKPD teknis menyusun rencana anggaran, target dan upaya pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan pendidikan tahunan berdasarkan SPM yang telah ditetapkan. (3) Rencana anggaran, target dan upaya pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan pendidikan dasar sebagaimana diamksud ayat (2) dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) dan akan menjadi pedoman untuk penyusunan Rencana Strategis SKPD teknis, Rencana Kerja SKPD teknis dan Rencana Kerja Pemerintah. (4) Sumber pembiayaan pelaksanaan SPM Bidang Pendidikan Dasar berasal dari APBD sumber lain yang sah dan tidak mengikat. BAB VI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 6 (1) Pembinaan atas penerapan dan pencapaian SPM dilaksanakan oleh Bupati. (2) Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dapat berupa fasilitas, pemberian orientasi umum, petunjuk teknis, bimbingan teknis, pendidikan dan pelatihan atau bantuan teknis lainnya. 4

5 Pasal 7 Pengawasan atas penerapan dan pencapaian SPM Bidang Pendidikan Dasar dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat yang membidangi pengawasan. BAB VII MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN Pasal 8 (1) Guna mempercepat pencapaian dan pengkoordinasian pelaporan SPM di bidang Pendidikan Dasar sebagaimana diatur dalam Pasal 4 Peraturan Bupati ini, Bupati membentuk Tim Evaluasi penerapan SPM untuk melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kinerja serta pencapaian SPM. (2) Keanggotaan Tim sebagaimana dimaksud ayat (1) disesuaikan dengan jenis SPM yang diselenggarakan Pemerintah yang akan ditetapkan lebih lanjut oleh Bupati. (3) SKPD teknis menyampaikan laporan capaian SPM di bidang pendidikan Dasar kepada Bupati melalui Sekretaris minimal 2 (dua) kali dalam setahun melalui Tim evaluasi penerapan SPM sebagaimana dimaksud ayat (2) Peraturan ini. (4) Laporan capaian SPM sebagaimana dimaksud ayat (3) dipergunakan dipergunakan sebagai hasil monitoring dan evaluasi penerapan SPM yang disampaikan kepada Gubernur dan pihak-pihak lainnya sesuai dengan Peraturan perundang-undangan. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 9 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Kabupaten Bangka. Ditetapkan di Sungailiat pada tanggal 31 Desember 2013 BUPATI BANGKA, Cap/dto Diundangkan di Sungailiat Pada tanggal 31 Desember 2013 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANGKA, Cap/dto ASMAWI ALIE TARMIZI SAAT BERITA DAERAH KABUPATEN BANGKA TAHUN 2013 NOMOR 40 5

6 No Jenis Pelayanan Dasar Standar Pelayanan Minimal Indikator LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BANGKA Nilai Rumus Penghitungan Batas Waktu Pencapaian I Penyelenggaraan 1. Keterjangkauan Pendidikan satuan pendidikan: Dasar a. tersedianya 100% Jumlah kelompok 2012 satuan pendidikan SD/MI dalam jarak paling jauh 3 km dengan berjalan kaki pemukiman permanen yang sudah dilayani SD/MI dalam jarak kurang dari 3 km dari kelompok x 100% pemukiman permanen di daerah terpencil; Jumlah kelompok pemukiman permanen pada daerah terpencil di b. tersedianya 100% Jumlah kelompok 2012 satuan pendidikan SMP/MTs dalam jarak paling jauh pemukiman permanen yang sudah dilayani SMP/MTs dalam jarak kurang dari 6 km 6 km berjalan _ kaki dari kelompok pemukiman permanen di daerah terpencil. 2. Jumlah peserta didik dan sarana dalam setiap rombongan Jumlah kelompok pemukiman permanen pada daerah terpencil di belajar: a. SD/MI tidak 100% Jumlah SD/MI yang 2012 melebihi 32 orang; semua rombongan belajarnya tidak melebihi 32 siswa b. SMP / MTs tidak 100% Jumlah SMP/MTs yang 2012 melebihi 36 orang; semua rombongan belajarnya tidak melebihi 36 siswa wilayah

7 c. tersedia 1 (satu) 100% 1) Jumlah SD/MI yang 2013 ruang kelas tiap rombongan belajar yang dilengkapi meja dan kursi yang cukup untuk kebutuhan ruang kelas dan meja dan kursi serta papan tulis untuk setiap rombongan belajar peserta didik x 100% dan guru, serta papan tulis. 3. Ketersediaan ruang laboratorium IPA di wilayah 100% 2) Jumlah SMP/MTs 2013 yang kebutuhan ruang kelas dan meja dan kursi serta papan tulis untuk setiap rombongan belajar setiap SMP/MTs : a. ada satu ruang 100% Jumlah SMP/MTs yang 2013 Laboratorium IPA yang dilengkapi memiliki ruang Laboratorium IPA dengan dengan meja dan kursi untuk 36 meja dan kursi peserta didik yang cukup untuk 36 peserta didik; b. paling sedikit 100% Jumlah SMP/MTs yang 2013 satu set peralatan praktik IPA untuk demonstrasi dan memiliki set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik eksperimen _ peserta didik. 4. Ketersediaan ruang guru : a. SD/MI dan 100% 1) Jumlah SD/MI yang 2013 SMP/ MTs tersedia satu ruang guru yang memiliki ruang guru dengan meja dan kursi untuk setiap orang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang 2

8 guru, kepala 100% 2) Jumlah SMP/MTs yang 2013 sekolah dan staf memiliki ruang guru kependidikan dengan meja dan kursi lainnya; untuk setiap orang x 100 % b. SMP/ MTs 100% Jumlah SMP/MTs yang 2013 tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru; 5. Ketersediaan jumlah memiliki ruang kepala sekolah/madrasah terpisah dari ruang guru dan dilengkapi meja dan kursi guru di setiap SD/MI: a. 1 (satu) orang 100% Jumlah SD/MI yang 2012 guru untuk setiap 32 peserta didik; memiliki satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik b. 6 (enam) orang 100% Jumlah SD/MI yang 2012 guru untuk setiap satuan pendidikan memiliki 6 (enam) orang guru atau 4 (empat) untuk di daerah khusus untuk daerah khusus 4 (empat) orang guru untuk satuan pendidikan. 6. Ketersediaan guru mata pelajaran di setiap SMP/ MTs: a. 1 (satu) orang 100% Jumlah SMP/MTs yang 2013 guru untuk setiap mata pelajaran; memiliki guru untuk setiap mata pelajaran atau untuk daerah khusus 1 (satu) b. Untuk daerah guru untuk setiap rumpun khusus 1 (satu) mata pelajaran orang guru untuk setiap rumpun mata pelajaran 3

9 7. Tingkat kualifikasi guru di setiap SD/MI: a. 2 (dua) orang 100% Jumlah SD/MI yang 2013 guru yang memiliki 2 (dua) orang memenuhi guru dengan kualifikasi S- kualifikasi 1/D-4) akademik S-1 atau D-IV b. 2 (dua) orang 100% Jumlah SD/MI yang 2013 guru yang telah memiliki sertifikat memiliki 2(dua) orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik pendidikan 8. Tingkat kualifikasi guru di setiap SMP/MTs : a. Guru dengan 100% Jumlah SMP/MTs yang 2013 kualifikasi akademik S-1 memiliki guru berkualifikasi S-1/D-4 atau atau D-IV lebih sebanyak 70%, ( sebanyak 70%; 40% untuk daerah khusus) b. Guru yang 100% Jumlah SMP/MTs yang 2013 memiliki sertifikat pendidik sebanyak separuh diantaranya memiliki guru dengan kualifikasi S-1/D-4 dan telah memiliki sertifikat pendidik 35%, dan (35 % dari 20% untuk daerah khusus keseluruhan guru) dan untuk daerah khusus masing-masing sebanyak 40% dan 20%. 9. Di setiap SMP/MTs 100% Jumlah SMP/MTs yang 2013 tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau memiliki guru dengan kualifikasi S-1/D-4 dan telah bersertifikat pendidik D-4 dan telah masing-masing 1 (satu) memiliki sertifikat pendidik masingmasing 1 (satu) orang untuk mata pelajaran Matematika, orang untuk mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris 4

10 IPA, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris 10. Semua kepala SD/MI 100% Jumlah Kepala SD/MI 2013 memiliki kualifikasi berkualifikasi akademik S- akademik S-1 atau D-IV 1/D-4 dan telah dan telah memiliki bersertifikat pendidik sertifikat pendidik Jumlah Kepala SD/MI di 11. Semua kepala SMP / MTS 100% Jumlah Kepala SMP/MTs 2013 berkualifikasi akademik berkualifikasi akademik S- S-1 atau D-4 memiliki 1/D-4 dan telah sertifikat pendidik bersertifikat pendidik Jumlah Kepala SMP/MTs di 12. Semua pengawas 100% Jumlah pengawas 2012 sekolah dan madrasah sekolah/madrasah memiliki kualifikasi berkualifikasi akademik S- akademik S-1/D-4 dan S-1/D-4 dan 1/D-4 dan telah bersertifikat pendidik memiliki sertifikat pendidik Jumlah pengawas sekolah/madrasah di 13. Pemerintah Kabupaten 100% Pemerintah Kabupaten 2012 memiliki rencana dan rencana dan melaksanakan kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif; 14. Kunjungan pengawas ke memiliki rencana dan melaksanakan kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif satuan pendidikan a. dilakukan satu 100% Jumlah SD/MI yang 2012 kali setiap bulan; mendapat kunjungan oleh pengawas satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan selama 3jam untuk supervisi dan pembinaan 5

11 b. setiap kunjungan 100% Jumlah SMP/MTs yang 2012 dilakukan selama 3 jam mendapat kunjungan oleh untuk melakukan supervisi dan pembinaan. pengawas satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan selama 3jam untuk supervisi dan pembinaan II Pelayanan 1. Ketersediaan buku 100% 1) Jumlah set buku teks 2013 pendidikan teks yang sudah mata pelajaran dasar oleh ditetapkan kelayakannya (Bahasa Indonesia, satuan oleh Pemerintah di Matematika, IPA dan pendidikan. setiap SD/MI IPS) yang sudah mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika IPA dan IPS dengan perbandingan ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah yang disediakan oleh sekolah adalah satu set untuk setiap peserta didik Jumlah peserta didik SD/MI di 100% 2) Jumah SD/MI yang 2013 Indikator IP Ketersediaan buku 100% 1) Jumlah set buku teks 2013 teks yang sudah mata pelajaran ditetapkan (Bahasa Indonesia, kelayakannya oleh Matematika, IPA dan Pemerintah di IPS) yang sudah setiap SMP/ MTs ditetapkan mencakup mata kelayakannya oleh pelajaran Bahasa Pemerintah yang Indonesia, disediakan oleh Matematika, IPA sekolah dan IPS, dengan jumlah perbandingan Jumlah peserta didik satu set untuk SMP/MTs di setiap peserta didik 100% 2) Jumlah SMP/MTs 2013 yang Indikator IP-16 x 100% 6

12 3. Setiap SD/MI 100% Jumlah SD/MI yang 2013 menyediakan satu set peraga IPA dan memiliki set peraga dan bahan IPA secara lengkap bahan yang terdiri dari : a. model kerangka manusia; b. model tubuh manusia; c. bola dunia (globe); d. contoh peralatan optik; e. kit IPA untuk eks-perimen dasar, dan f. poster / carta IPA. 4. Jumlah buku pengayaan dan referensi: a. SD/MI memiliki 100% Jumlah SD/MI yang judul buku memenuhi jumlah buku pengayaan dan pengayaan dan referensi 10 buku referensi; b. SMP/MTs memiliki 100% Jumlah SMP/MTs yang judul memenuhi jumlah buku buku pengayaan pengayaan dan referensi dan 20 buku referensi. 5. Tugas guru di setiap satuan pendidikan : a. tetap bekerja 37,5 1) Jumlah rata-rata jam ,5 jam per kerja per minggu minggu; b. merencanakan pembelajaran; seluruh guru tetap Jumlah keseluruhan guru tetap di satuan pendidikan 7

13 c. melaksanakan 100% 2) Jumlah SD/MI yang 2012 pembelajaran; Indikator IP-19 d. menilai hasil pembelajaran; e. membimbing 100% 3) Jumlah SMP/MTs yang 2012 atau melatih peserta didik, Indikator IP-19 dan f. melaksanakan tugas tambahan 6. Satuan pendidikan 100% 1) Jumlah SD/MI yan 2012 menyelenggarakan memenuhi Indikator IPproses pembelajaran 20 selama 34 minggu per tahun dengan kegiatan tatap muka sebagai berikut : a. Kelas I II : 100% 2) Jumlah SMP/MTs yang jam per memenuhi Indikator IPminggu; 20 b. Kelas III : 24 jam per minggu; c. Kelas IV VI: 27 jam per minggu; atau; d. Kelas VII IX: 27 jam per minggu 7. Satuan pendidikan 100% 1) Jumlah SD/MI yang 2011 menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menerapkan KTSP sesuai dengan ketentuan (KTSP) sesuai ketentuan yang berlaku 100% 2) Jumlah SMP/MTs yang 2011 menerapkan KTSP sesuai dengan 8

14 ketentuan. 8. Setiap guru 100% 1) Jumlah guru yang 2012 menerapkan Rencana menerapkan RPP Pelaksanaan berdasarkan silabus Pembelajaran untuk mata pelajaran (RPP) yang disusun yang diampunya berda-sarkan silabus untuk setiap Jumlah seluruh guru di mata pelajaran satuan pendidikan yang diampunya 100% 2) Jumlah SD/MI yang 2012 Indikato IP % 3) Jumlah SMP/MTs yang 2012 Indikato IP Setiap guru 100% 1) Jumlah guru yang 2012 mengembangkan mengembangkan dan dan menerapkan menerapkan program program penilaian penilaian untuk untuk membantu membantu meningkatkan meningkatkan kemampuan belajar kemampuan belajar peserta didik peserta didik Jumlah keseluruhan guru di satuan pendidikan 100% 2) Jumlah SD/MI yang 2012 Indikato IP % 3) Jumlah SMP/MTs yang 2012 Indikato IP-23 9

15 10. Kepala sekolah 100% 1) Jumlah SD/MI yang 2011 melakukan supervisi kelas dan memberikan umpan balik kepada guru dua kali dalam setiap semester; 11. Penyampaian laporan peserta didik kepala sekolahnya melakukan supervisi kelas dan memberikan umpan balik kepada guru dua kali dalam setiap semester 100% 2) Jumlah SMP/MTs yang 2011 kepala sekolahnya melakukan supervisi kelas dan memberikan umpan balik kepada guru dua kali dalam setiap semester oleh guru : a. setiap guru 100% Jumlah guru yang 2011 menyampaikan laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian peserta didik kepada kepala sekolah pada akhir menyampaikan laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta didik kepada kepala sekolah pada akhir semester semester; Jumlah keseluruhan guru di satuan pendidikan b. Penyampaian 100% 1) Jumlah SD/MI yang 2011 tersebut dituangkan Indikato IP-25 dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik. 100% 2) Jumlah SMP/MTs yang 2011 Indikato IP-25 10

16 12. Penyampaian laporan peserta didik oleh kepala sekolah/ madrasah: a. Kepala sekolah/ 100% Jumlah SD/MI yang 2012 madrasah menyam-paikan laporan ha-sil menyampaikan laporan hasil UAS, UN kepada orang tua peserta didik Ulangan Akhir Semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) serta Ujian Akhir (US/ UN) kepada orang tua peserta didik; b. Kepala sekolah 100% 1) Jumlah SMP/MTs yang 2012 menyampaikan rekapitulasinya kepada Dinas Pendidikan Kabupaten atau menyampaikan laporan hasil UAS, ulangan kenaian kelas dan UN kepada orang tua peserta didik Kantor Kementrian Agama di Kabupaten pada setiap akhir 100% 2) Jumlah SD/MI yang 2012 semester. Indikato IP % 3) Jumlah SMP/MTs yang 2012 Indikato IP Setiap satuan 100% 1) Jumlah satuan 2012 pendidikan menerapkan prinsip-prinsip Manajemen Berbasis pendidikan yang memiliki rencana kerja tahunan Sekolah (MBS). Jumlah satuan pendidikan di 100% 2) Jumlah satuan

17 pendidikan yang memiliki laporan tahunan Jumlah satuan pendidikan di 100% 3) Jumlah satuan 2012 pendidikan yang memiliki komite sekolah yang berfungsi baik x 100% Jumlah satuan pendidikan di BUPATI BANGKA, Cap/dto TARMIZI SAAT 12