PANDUAN PRAKTIKUM ANALISIS SISTEM. SITI LATIFAH, S. Hut., MSi. RAHMAWATY, S. Hut., MSi.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PANDUAN PRAKTIKUM ANALISIS SISTEM. SITI LATIFAH, S. Hut., MSi. RAHMAWATY, S. Hut., MSi."

Transkripsi

1 PANDUAN PRAKTIKUM ANALISIS SISTEM SITI LATIFAH, S. Hut., MSi. RAHMAWATY, S. Hut., MSi. Program Studi Manajemen Hutan Program Ilmu Kehutanan Universitas Sumatera Utara PRAKTIKUM IDENTIFIKASI SISTEM Tujuan : 1. Praktikan dapat melakukan identifikasi sistem 2. praktikan dapat menentukan elemen-elemen atau komponen-komponen pembentuk sistem. 3. praktikan dapat menganalisa keterkaitan hubungan antara elemen-elemen dalam sistem. A. Defenisi Sistem a.1. Kumpulan komponen-komponen yang berinteraksi dan beraksi antara atribut-atribut komponen-komponen untuk mencapai tujuan akhir yang logis (Schmidt dan Taylor (1970)). a.2. Kumpulan obyek-obyek yang saling berinteraksi dan bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu dalam lingkungan yang kompleks. B. Unsur-unsur Utama Dalam Sistem 1. Elemen-elemen atau bagian-bagian 2. Adanya interaksi atau hubungan antar elemen 3. Adanya sesuatu yang mengikat elemen-elemen tersebut menjadi suatu kesatuan. 4. Terdapat tujuan bersama sebagai hasil akhir. 5. berada dalam lingkungan yang kompleks. Bahan dan Alat : 1. Sistem di darat dan perairan. Misalnya : a. Kebun Sawit e. Tanah kososng b. Hutan Tridharma f. Kolam ikan c. Kebun Jagung g. Semak belukar d. Lapangan berumput 2. Teropong binokuler 3. Cangkul 4. Lup 5. Sarung tangan 6. Garpu 7. Plastik Prosedur Praktikum : 1. Pilihlah dan tentukan sistem yang ada di darat atau di perairan 2. Identifikasikan elemen-elemen penyusun sistem yang telah dipilih 2004 Digitized by USU digital library 1

2 3. Tentukan subsistem dan sistem secara seri dan paralel. 4. Analisislah keterkaitan hubungan antara elemen-elemen penyusun sistem tersebut. 5. buatlah kerangka sistemnya dengan menentukan input dan output sistem tersebut Pengamatan : Praktikan siminta untuk mengamati sistem dan elemen-elemenya sertra menaganalisa hubungan keterkaitan antar elemen-elemen tersebut. 1. Laporan sementara tiap praktikum dalam buku jurnal 2. laporan kelompok Referensi : 1. Ecology and Natural Resource Management System Analysis and Simulation (Grant, J.W., Ellen, Sandra). 2. Bahan Ajar Kuliah Analisis Sistem dama Pengelolaan Lingkungan dan sumberdaya alam (Dahuri, R). 3. Teori Sistem : Suatu Perspektif Teknik Industri (Simatupang, T.M). Tujuan: PRAKTIKUM KLASIFIKASI SISTEM 1. Praktikan dapat mengklasifikasikan sistem 2. Praktikan dapat menentukan elemen-elemen pembentuk sistem 3. Praktikan dapat menganalisa keterkaiatan hubungan antara elemen-elemen dalam sistem Klasifikasi sistem dapat digolongkan sebagai berikut : 1. Sistem terbuka tertutup 2. Sistem Statis Dinamis 3. Sistem Alami Buatan 4. Sistem Konseptual Fisik (Empiris) 5. Sistem Sosial Manusia Mesin Mesin 6. Sistem Adaptif Nonadaptif 7. Subsistem dan Suprasistem Bahan dan Alat : 1. Berbagai sistem disekitar kita yang mewakili pengklasifikasian sistem 2. Teropong Binokuler 3. Cangkul 4. LUP 5. Sarung Tangan 6. Garpu Plastik 2004 Digitized by USU digital library 2

3 Prosedur : 1. Pilih dan tentukan sistem disekitar kita yang mewaliki klasifikasi sistem 2. Identifikasi elemen-elemen penyusun sistem 3. Analisa keterkaitan hubungan antara elemen-elemen 4. Buatlah kerangka sistemnya dengan menentukan input dan output sistem yang bersangkutan 5. Tentukan subsistem, suprasistem dan pengklasifikasiannya 1. Laporan sementara tiap praktikan dalam jurnal 2. Laporan kelompok Referensi : Buku 1, 2, dan PEMIKIRAN SISTEMATIK DALAM MANAJEMEN Tujuan : 1. Praktikan dapat mengidentifikasi elemen sistem 2. Praktikan dapat mendeskripsikan sistem melalui pendekatan hirarki dan fenomena Dalam mendeskripsikan sistem dan pengembangannya terdapat dua pendekatan : 1. Pendekatan tingkatan hirarkis, yang diklasifikasikan sebagai berikut : a. Struktur statistik b. Dinamik sederhana c. Pengaturan diri sendiri d. Terbuka e. Kumpulan genetik f. Hewan g. Manusia individu h. Sosial-Kelompok i. Transdental 2. Pendekatan Fenomena (kelahiran, pertumbuhan, kerusakan, kematian) Digitized by USU digital library 3

4 Prosedur : 1. Praktikan menentukan sistem di darat atau perairan. 2. Praktikan mengidentifikasi elemen-elemen dalam sistem tersebut. 3. Praktikan mendeskripsikan elemen-elemen sistem terpilih dengan pendekatan hirarki dengan pendekatan fenomena (tabel terlampir) 4. Praktikan melengkapi tabel sebagai berikut : Tabel 1. Pendeskripsian sistem melalui pendekatan hirarki dan fenomena Sistem Kelapa Sawit Elemen Sistem Tingkatan Fenomena (Hirarki) 1. Biotik a... b... c... d... dan seterusnya a... b... c... d... dan seterusnya a... b... c... d... dan seterusnya 2. Abiotik a... b... c... d... dan seterusnya a... b... c... d... dan seterusnya a... b... c... d... dan seterusnya Nb : bersangkutan. dalam menetukan hirarki, pilih hirarki yang tertinggi dari elemen yang - Laporan individu dalam buku jurnal - Laporan kelompok Digitized by USU digital library 4

5 Referensi/Daftar Pustaka. PERILAKU DASAR SISTEM I (Komponen-Komponen Sistem) Tujuan : 1. Praktikan dapat mengidentifikasi komponen komponen sistem. 2. Praktikan dapat membedakan elemen elemen sistem dan komponen komponen sistem. 3. Praktikan dapat menentukan komponen komponen sistem pada suatu sistem yang telah ditntukan. Dalam suatu sistem, terdapat 5 macam komponen, yaitu : 1. Entiti : Objek sistem, pokok perhatian 2. Atribut : sifat atau ukuran entiti 3. Aktifitas : Proses penyebab perubahan dalam sistem yang dapat mengubah entiti dan atribut (Endogenus dan Eksogenus) 4. Status : - Keadaan entiti dan aktifitas pada saat saat tertentu - Kumpulan variabel variabel yang penting untuk menggambarkan sistem pada sembarang waktu tergantung tujuan 5. Kejadia : Peristiwa sesaat yang dapat mengubah variabel status sistem Procedure : 1. Praktikan menentukan salah satu sistem yang ada di sekitar kampus USU (Biro Rektor, Perpustakaan, Pasca Sarjana, Kolam, dll) 2. Praktikan mengidentifikasi elemen elemen dalam sistem yang di pilih. 3. Praktikan mengidentifikasi komponen komponen dalam sistem yang dipilih. 4. Prktikan mendiskripsikan komponen komponen sistem terpilih dengan mengemukakan alasan alasan. 5. Praktikan melengkapi tabel sbb : 2004 Digitized by USU digital library 5

6 Tabel 1. Pendeskripsian elemen elemen (Tabel = Praktikum III) Nama Sistem :... Tabel 1. Pendeskripsian komponen komponen Sistem Nama Sistem :... Komponen Komponen No Sistem 1 Entiti :... 2 Atribut :... 3 Aktivitas :... 4 Status :... 5 Kejadian :... Jumlah Alasan/Keterangan Berdasarkan tabel 1 dan 2 bahaslah hasil yang diperoleh a. Laporan Individu dalam buku jurnal b. Laporan kelompok Referensi / Daftar Pustaka : PERILAKU SASARAN Tujuan : 1. Praktikan dapat menentukan prioritas dari suatu sistem yang mempunyai beberapa tujuan. 2. Praktikan dapat menentukan kendala suatu sistem yang dipilih. Pada suatu sistem dapat mewakili satu atau lebih dari satu tujuan atau dikenal dengan istilah sasaran majemuk. Oleh karena sistem tersebut memiliki banyak tujuan, tentunya kita tidak mungkin memilih semua tujuan tersebut sebagai prioritas utama, sehingga dibutuhkan suatu kegiatan penentu prioritas pada kegiatan ini, dibutuhkan beberpa kriteria nilai, seperti : 1. Kualitas Digitized by USU digital library 6

7 2. Kuantitas. 3. Waktu. 4. Biaya (ongkos). Untuk setiap kriteria nilai tersebut tidak semua dapat kita capai secara simultan, melainkan bersifat timbal balik (trade off), sehingga dibutuhkan analisis biaya manfaat. Pada penentuan kriteria nulai tersebut, dibatasi kendla kendala (konstrain) yang terdapat pada suatu sistem, contoh pada manusia dibatasi oleh pendapatan, ketersediaan sarana, adat, dll. Prosedur : 1. Praktikan menentukan 1 contoh sistem pada tulisan / majalah/ artikel, dll yang mempunyai > 1 tujuan 2. Praktikan menentukan jenis sistem 3. Praktikan menguraikan tujuan tujuan dari sistem tersebut 4. Praktikan menentukan prioritas berdasarkan kriteria tersebut dan menguraikan alasan alasannya (lengkapi tabel!!) 5. Praktikan menentukan nilai yang tidak menjadi prioritas dan menguraikan alasan alasannya. 6. Praktikan membuat kesimpulan dari hasil yang diperoleh Tabel 1. Kriteria Nilai pada Sistem... dan tingkatan prioritasnya, serta alasannya. Nama Sistem No Kriteria (...) Prioritas Alasan 1 Kualitas Kuantitas Waktu Biaya Digitized by USU digital library 7

8 - Laporan Individu dalam buku jurnal - Laporan kelompok Keterangan : Lampirkan sumber tulisan yang diambil!! Referensi / Daftar Pustaka PRAKTIKUM PENDEKATAN SISTEM Tujuan : 1. Praktikan dapat menggunakan pendekatan sistem untuk pemecahan masalah. 2. Praktikan dapat membuat diagram sistem - Prinsisp prinsip pendekatan sistem adalah prinsip Holistik, Teleologik, dan Dialetika - Penerapan pendekatan sistem memerlukan dukungan kemampuan Basic Knowledge of Facts Knowledge of Principles Ability to Analize Ability to Evaluate - Penerapan pendekatan sistem memerlukan dukungan kemampuan Kotak Hitam Teori Status Integrasi Komponen Proses Keputusan Bahan dan Alat : 1. Sistem perairan atau darat yang sudah diklasifikasikan dan dibuat hirarkinya 2. Program komputer yang relevan Prosedur : 1. Pilih dan tentukan sistem darat atau perairan 2. Identifikasi peubah komponen komponen penting, beri nama dan lingkarilah atau di tolak 3. Buat Causal Loopnya 2004 Digitized by USU digital library 8

9 4. Buatlah sistem dinamisnya dengan diagram aliran 5. Tentukan hubungan (+) dan (-) Pengamatan : Praktikan diminta untuk mengamati, menggambar diagram sistem dan menganalisa apa yang dilihatnya. - Laporan Individu dalam buku jurnal - Laporan kelompok Referensi / Daftar Pustaka PRAKTIKUM PERMODELAN SISTEM Tujuan : 1. Praktikan dapat mengidentifikasi model model yang memenuhi persyaratan 2. Praktikan dapat mengklasifikasikan model model untuk klasifikasi sistem 3. Praktikan dapat menjelaskan hubungan sistem yang terpilih dengan model Model adalah suatu bentuk penyederhanaan dari sistem yang sebenarnya. Suatu model yang baik harus memenuhi persyaratan, misalnya merupakan gambaran yang sah dari sistem yang sebenarnya, sederhana dan mudah dibuat. Dalam pembuatan sebuah model selalu terdapat distorsi atau penyimpangan dari bentuk aslinya. Semakain kecil distorsinya, maka model tersebut semakin baik. Untuk lebih memahami suatu sistem, maka perlu dibuat model yang mewakili sistem tersebut, agar sistem tersebut dapat lebih mudah di mengertidalam penetapan jenis model, maka perlu diketahui dasar pengelompokannya, ciri yang akan dijadikan ukuran, yang merupakan patokan didalam penetapan suatu model Prosedur : 1. Praktikan menentukan sistem dan menganalisis sistem tersebut untuk membuat suatu model 2004 Digitized by USU digital library 9

10 2. Praktikan menentukan model yang sesuai dengan sistem yang telah dianalisis. 3. Praktikan mengklasifikasikan model yang sudah dipilih Praktikan menguraikan hubungan sistem dengan model - Laporan Individu dalam buku jurnal - Laporan kelompok Referensi / Daftar Pustaka PENGENALAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN DAN EKOLABEL UNTUK MENYONGSONG ERA RAMAH LINGKUNGAN Tujuan : 1. Praktikan mengerti akan pentingnya sistem manajemen lingkungan. 2. Praktikan mengenal seri seri ISO 14000, baik aspek organisasi, jasa ataupun aspek produk - Pengertian ISO 14000? - Seri ISO meliputi : ISO ISO ISO ISO ISO ISO Pengertian Ekolabel??? Prosedur : 1. Praktikan mengidentifikasi produk, jasa atau organisasi yang telah menerapkan sistem manajemen lingkungan 2. Praktikan menggolongkan produk, jasa, atau organisasi yang telah mendapat standard ISO kedalam seri serinya Digitized by USU digital library 10

11 3. Praktikanb memilih kelompok yang tersebut dibawah ini dengan item masing masing 10 unit : a. Produk dan minuman b. Produk elektronik c. Organisasi pemerintahan (PT, RS, Bank, Industri, dll) d. Organisasi Swasta (PT, RS, Bank. Industri, dll) e. Pelayanan Jasa f. Produk perawatan 4. Lengkapi Tabel : No Nama Seri ISO Keterangan Produk/Jasa/Organisasi 1 Jamu Awet Pinter SML 2 PT. Kencana Lestari Audit Lingkungan Laporan tiap Individu - Laporan per kelompok Referensi / Daftar Pustaka 2004 Digitized by USU digital library 11

12 DAFTAR PUSTAKA Dahuri, R. Bahan Ajar Kuliah Analisis Sistem dalam Pengelolaan Lingkungan dan sumberdaya alam. Bogor : IPB, Davidsen, P.I. Powersim: User s Guide and Reference Norway : University of Bergen, Grant, J.W., Ellen, Sandra. Ecology and Natural Resource Managemen System Analysis and Simulation. New York : United States of America, Handoko, T.H. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta,:BPFE, Jeffers, J.N.R. An Introduction to System Analysis : With Ecologycal Application, London : Printed In Great Britain, Odum, E.P. Ecology System. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada, Odum, E.P. Dasar-dasar Ekologi. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada, Schernerhorrn, J.R. Manajemen I. Edisi Bahasa Indonesia. Yogyakarta : Andi. Yogyakarta, Simatupang, T.M. Teori Sistem : Suatu Perspektif Teknik Industri. Yogyakarta : Andi Offset, Suhendang, E. Herman, Ishemat, Pengelolaan Hutan Produksi Lestari di Indonesia. Bogor : Fakultas Kehutanan IPB, Tarumingkeng, R.C. Dinamika Populasi : Kajian Ekologi Kuantitatif. Jakarta : Midas Surya Grafindo, Team Implementasi ISO Pengenalan Sistem Manajemen Lingkungan ISO dan ekolabel. Untuk Menyongsong Era Ramah Lingkungan. Jakarta : Kelompok Usaha Kayu Manis. Vanclay, J.K. Modelling Forest Growth and Yield, Copenhagen : CAB Internasional, Digitized by USU digital library 12

TINJAUAN KONSEPTUAL MODEL PERTUMBUHAN DAN HASIL TEGAKAN HUTAN SITI LATIFAH. Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

TINJAUAN KONSEPTUAL MODEL PERTUMBUHAN DAN HASIL TEGAKAN HUTAN SITI LATIFAH. Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara TINJAUAN KONSEPTUAL MODEL PERTUMBUHAN DAN HASIL TEGAKAN HUTAN SITI LATIFAH Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Pengertian beberapa istilah penting a. Pertumbuhan dan Hasil tegakan

Lebih terperinci

6. PENGEMBANGAN MODEL.

6. PENGEMBANGAN MODEL. 6. PENGEMBANGAN MODEL alsen.medikano@gmail.com 1 1. TAHAPAN PENGEMBANGAN MODEL Kriteria memodelkan suatu sistem : 1. Harus mewakili (representasi) sistem nyatanya 2. Merupakan penyederhanaan dari kompleksnya

Lebih terperinci

PROGRAM SIMULASI PERENCANAAN USAHA PADA KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN (KPH)

PROGRAM SIMULASI PERENCANAAN USAHA PADA KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN (KPH) PROGRAM SIMULASI PERENCANAAN USAHA PADA KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN (KPH) Oleh: Agus Sumadi dan Hengki Siahaan Balai Penelitian Kehutanan (BPK) Palembang Jln. Kol.H. Burlian Km. 6,5. Punti Kayu, Palembang.

Lebih terperinci

Model System Dinamics

Model System Dinamics System Thinking / System Dinamics (Perbedaan SD dan MP, Causal Loop, Konsep Stok dan Flow) Perbedaan system dinamics (SD) dan mathematical programming (MP) Perbedaan MP dan SD berdasarkan : 1. Tujuan :

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: PENILAIAN KAWASAN

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: PENILAIAN KAWASAN RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: PENILAIAN KAWASAN Nama : Sudibyanung Institusi : Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional Program Studi : Diploma IV Pertanahan 1 RANCANGAN PEMBELAJARAN Nama

Lebih terperinci

KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM DALAM PENATAAN RUANG

KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM DALAM PENATAAN RUANG Karya Tulis KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM DALAM PENATAAN RUANG Oleh : ANITA ZAITUNAH NIP 132 259 574 DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009 KATA PENGANTAR Puji dan syukur

Lebih terperinci

TEKNIK PENGAMATAN POPULASI ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN DAN MUSUH ALAMI SERTA ANALISIS KERUSAKAN

TEKNIK PENGAMATAN POPULASI ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN DAN MUSUH ALAMI SERTA ANALISIS KERUSAKAN TEKNIK PENGAMATAN POPULASI ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN DAN MUSUH ALAMI SERTA ANALISIS KERUSAKAN TEKNIK PENGAMATAN POPULASI ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN DAN MUSUH ALAMI SERTA ANALISIS KERUSAKAN Yos. F.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung ke lokasi, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung ke lokasi, yaitu 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung ke lokasi, yaitu

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 20 3. METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian Pengembangan agroindustri udang merupakan hal yang sangat penting dalam siklus rantai komoditas udang. Pentingnya keberadaan agroindustri udang

Lebih terperinci

PERSEPSI WANITA MENGENAI PENGELOLAAN SAMPAH DI LINGKUNGAN KAMPUS IPB DARMAGA, KABUPATEN BOGOR. RAHMAWATY, S. Hut., MSi.

PERSEPSI WANITA MENGENAI PENGELOLAAN SAMPAH DI LINGKUNGAN KAMPUS IPB DARMAGA, KABUPATEN BOGOR. RAHMAWATY, S. Hut., MSi. PERSEPSI WANITA MENGENAI PENGELOLAAN SAMPAH DI LINGKUNGAN KAMPUS IPB DARMAGA, KABUPATEN BOGOR. RAHMAWATY, S. Hut., MSi. Program Ilmu Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara A. Latar Belakang

Lebih terperinci

Pendekatan Sistem. Teori dan Pemodelan Sistem TIP FTP UB Mas ud Effendi

Pendekatan Sistem. Teori dan Pemodelan Sistem TIP FTP UB Mas ud Effendi Pendekatan Sistem Teori dan Pemodelan Sistem TIP FTP UB Mas ud Effendi Arti Penting Pendekatan Sistem Pendekatan terpadu yang memandang suatu persoalan sebagai suatu sistem, dimana sifat masalahnya kompleks

Lebih terperinci

Tabel 14 Kebutuhan aktor dalam agroindustri biodiesel

Tabel 14 Kebutuhan aktor dalam agroindustri biodiesel 54 ANALISIS SISTEM Sistem pengembangan agroindustri biodiesel berbasis kelapa seperti halnya agroindustri lainnya memiliki hubungan antar elemen yang relatif kompleks dan saling ketergantungan dalam pengelolaannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh karena itu, perusahaan

Lebih terperinci

MODEL KELEMBAGAAN PERTANIAN DALAM RANGKA MENDUKUNG OPTIMASI PRODUKSI PADI

MODEL KELEMBAGAAN PERTANIAN DALAM RANGKA MENDUKUNG OPTIMASI PRODUKSI PADI 2004 Pribudiarta Nur Posted 22 June 2004 Sekolah Pasca Sarjana IPB Makalah pribadi Pengantar ke Falsafah Sains (PPS702) Sekolah Pasca Sarjana / S3 Institut Pertanian Bogor Juni 2004 Dosen: Prof Dr Ir Rudy

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di KPH Banten Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten, Propinsi Banten. KBM Wilayah II Bogor, dan Industri pengolahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan di dunia usaha yang semakin ketat dan seiring dengan majunya teknologi, menuntut setiap perusahaan untuk selalu melakukan yang terbaik dalam menjalankan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development/R&D) melalui pendekatan sistem dinamis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development/R&D) melalui pendekatan sistem dinamis BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D) melalui pendekatan sistem dinamis (dynamics system). Metode

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan. Oleh: Ade Sarah H., M.Kom

Sistem Pendukung Keputusan. Oleh: Ade Sarah H., M.Kom Sistem Pendukung Keputusan Oleh: Ade Sarah H., M.Kom Topik Defenisi Sistem Defenisi Pembuatan Keputusan Tahap pembuatan keputusan Pendekatan untuk pembuatan keputusan Pengertian Sistem Pendukung Keputusan

Lebih terperinci

MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN

MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN Definisi Model : penyederhanaan dari suatu objek. Model mewakili sejumlah objek atau aktifitas yang disebut entitas. JENIS-JENIS MODEL : 1. Model Fisik ; penggambaran entitas

Lebih terperinci

MODEL DINAMIKA PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN ALIRAN PERMUKAAN DI DAS CILIWUNG HULU

MODEL DINAMIKA PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN ALIRAN PERMUKAAN DI DAS CILIWUNG HULU MODEL DINAMIKA PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN ALIRAN PERMUKAAN DI DAS CILIWUNG HULU Erwin Hermawan 1), Santun RP Sitorus 2), Marimin 3), Surya Darma Tarigan 2) 1) Mahasiswa S3, Pengelolaan Sumberdaya alam

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 51 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Teori Selama ini, pengelolaan sumberdaya perikanan cenderung berorientasi pada pertumbuhan ekonomi semata dengan mengeksploitasi sumberdaya perikanan secara besar-besaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor sosial budaya dan lingkungan. Salah satu sektor lingkungan yang terkait

BAB I PENDAHULUAN. sektor sosial budaya dan lingkungan. Salah satu sektor lingkungan yang terkait BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan berkelanjutan yang dilaksanakan oleh pemerintahan daerah di Indonesia sejak adanya otonomi daerah harus terintegrasi antar berbagai sektor. Pembangunan

Lebih terperinci

CORE SUPPORT MANAGEMENT PROCESS

CORE SUPPORT MANAGEMENT PROCESS HARI KE 2 Proses bisnis dibagi menjadi 3 : CORE SUPPORT MANAGEMENT PROCESS 1. Proses inti - Core Process Proses ini langsung berhubungan dengan produk yang diberikan kepada pelanggan dan proses mentransformasi

Lebih terperinci

Freza Surya Asrina Strata Satu Sistem Informasi Universitas Dian Nuswantoro ABSTRAK

Freza Surya Asrina Strata Satu Sistem Informasi Universitas Dian Nuswantoro ABSTRAK Analytical Hierarchi Process Modelling Dalam Pendukung Keputusan Reward and Punishment Pada Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Jawa Tengah Freza Surya Asrina Strata Satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan tenaga kerja atau sumberdaya manusia yang berkualitas. Akan tetapi

BAB I PENDAHULUAN. menentukan tenaga kerja atau sumberdaya manusia yang berkualitas. Akan tetapi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam era informasi dan teknologi yang semakin berkembang saat ini ternyata masih banyak instansi atau perusahaan yang dalam proses pengolahan datanya menggunakan

Lebih terperinci

BUKU AJAR DASAR-DASAR EKOLOGI

BUKU AJAR DASAR-DASAR EKOLOGI BUKU AJAR DASAR-DASAR EKOLOGI Oleh Sri Muhartini FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2003 Prakata Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Alloh SWT yang telah memberikan rahmat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada Ilmu Komputer, Sistem Informasi merupakan hal yang sangat mendasar keterkaitannya dengan sistem secara global. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada Ilmu Komputer, Sistem Informasi merupakan hal yang sangat mendasar keterkaitannya dengan sistem secara global. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah salah satu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan suatu pekerjaan sering dijumpai kendala-kendala yang

PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan suatu pekerjaan sering dijumpai kendala-kendala yang PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanaan suatu pekerjaan sering dijumpai kendala-kendala yang dapat mempengaruhi kelancaran aktivitas kerja. Diantaranya dapat berupa sistem, prosedur atau

Lebih terperinci

Skenario I, pembiayaan pasca panen sebesar 5% dari pendapatan bea ekspor.

Skenario I, pembiayaan pasca panen sebesar 5% dari pendapatan bea ekspor. Skenario I, pembiayaan pasca panen sebesar 5% dari pendapatan bea ekspor. Skenario II, pembiayaan pasca panen sebesar 10% dari pendapatan bea ekspor, serta meningkatkan bea ekspor biji kopi sebesar 2%

Lebih terperinci

LAPORAN SIMULASI SISTEM ANTRIAN DI PARKIRAN FAKULTAS TEKNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

LAPORAN SIMULASI SISTEM ANTRIAN DI PARKIRAN FAKULTAS TEKNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA LAPORAN SIMULASI SISTEM ANTRIAN DI PARKIRAN FAKULTAS TEKNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Simulasi Sistem semester V Pengampu Ida Nursanti, ST, MEngSc Oleh:

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN DAN PENYUSUNAN RENSTRA

ANALISIS KEBIJAKAN DAN PENYUSUNAN RENSTRA RENCANA OPERASIONAL PENELITIAN PERTANIAN (ROPP) ANALISIS KEBIJAKAN DAN PENYUSUNAN RENSTRA 2015-2019 DEDI SUGANDI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2014 RENCANA OPERASIONAL PENELITIAN PERTANIAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, 15 Mei Penyusun.

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, 15 Mei Penyusun. KATA PENGANTAR Proses pembelajaran dewasa ini menuntut adanya peningkatan mutu pendidikan yang dapat ditunjang dengan berbagai sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai, termasuk penciptaan atmosfir

Lebih terperinci

pakar perusahaan. keandalan pekerjaan karyawan 3 1 kemudian dikalikan dengan bobot penilaian 3 10%. 3.33%. 4. Pemahaman pekerjaan

pakar perusahaan. keandalan pekerjaan karyawan 3 1 kemudian dikalikan dengan bobot penilaian 3 10%. 3.33%. 4. Pemahaman pekerjaan 152 Baik dimana interval tersebut telah disepakati bersama pakar perusahaan. - Penilaian Kurang Baik memiliki skor penilaian 1, sedangkan skor penuh yaitu 3, maka penilaian keandalan pekerjaan karyawan

Lebih terperinci

Esda UC = User Cost. MCo = Kurva harga agregat dari semua firm di suatu industri (marginal extraction cost)

Esda UC = User Cost. MCo = Kurva harga agregat dari semua firm di suatu industri (marginal extraction cost) Esda 2016 1. User cost antara lain dipengaruhi oleh ekspektasi bahwa permintaan terhadap sumberdaya mineral akan naik pada masa yang akan datang. Jelaskan bagaimana hal ini berdampak pada efficient rate

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CV. WIDYAJASA

SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CV. WIDYAJASA SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CV. WIDYAJASA Prima Himawan = A21.2009.06117 Ibnu Utomo W.M, M.kom D3 Manajemen Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang Abstrak CV. WIDYAJASA

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI SISTEM PERIKANAN TERI (STOLEPHORUS SPP) DI DESA SUNGSANG BANYUASIN SUMATERA SELATAN

IDENTIFIKASI SISTEM PERIKANAN TERI (STOLEPHORUS SPP) DI DESA SUNGSANG BANYUASIN SUMATERA SELATAN PG-122 IDENTIFIKASI SISTEM PERIKANAN TERI (STOLEPHORUS SPP) DI DESA SUNGSANG BANYUASIN SUMATERA SELATAN Fauziyah 1,, Khairul Saleh 2, Hadi 3, Freddy Supriyadi 4 1 PS Ilmu Kelautan Universitas Sriwijaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan sebuah upaya yang dapat dilakukan penelitian dalam mengungkapkan data dan mencari kebenaran masalah yang diteliti, yang menjadi persoalan metode apakah yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mada University Press, 2009), hlm Juli Soemirat Slamet, Kesehatan Lingkungan (Yogyakarta: Gadjah

BAB I PENDAHULUAN. Mada University Press, 2009), hlm Juli Soemirat Slamet, Kesehatan Lingkungan (Yogyakarta: Gadjah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar.

Lebih terperinci

Ekonomi Sumberdaya Alam

Ekonomi Sumberdaya Alam Kuliah ESDA Konsep Dasar dan Pengertian Ekonomi Sumberdaya Alam Prof. Dr. Bustanul Arifin barifin@uwalumni.com Modal Alam dalam Perekonomianm Alam ESDA Perekonomian ELH Ada prinsip modal alam (natural

Lebih terperinci

PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PROGRAM DIPLOMA IPB 2012

PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PROGRAM DIPLOMA IPB 2012 PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PROGRAM DIPLOMA IPB 2012 Halaman 1 PENJABARAN DESKRIPSI GENERIK (LEARNING OUTCOMES

Lebih terperinci

V. PENDEKATAN SISTEM 5.1. Analisis Kebutuhan Pengguna 1.) Petani

V. PENDEKATAN SISTEM 5.1. Analisis Kebutuhan Pengguna 1.) Petani V. PENDEKATAN SISTEM Sistem merupakan kumpulan gugus atau elemen yang saling berinteraksi dan terorganisasi untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan. Pendekatan sistem merupakan metode pemecahan

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian KULIAH I

Metodologi Penelitian KULIAH I Metodologi Penelitian KULIAH I Pengertian Perkembangan ilmu hasil/peran penelitian yang terpublikasi dalam literatur ilmiah/jurnal. Penelitian : merupakan suatu proses pemecahan masalah dengan menggunakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Habitat merupakan lingkungan tempat tumbuhan atau satwa dapat hidup dan berkembang biak secara alami. Kondisi kualitas dan kuantitas habitat akan menentukan komposisi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-Langkah Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-Langkah Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Langkah-Langkah Penelitian Untuk mencapai maksud dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan kemudian disusun metodologi penelitian yang terdiri dari langkah-langkah

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PERANCANGAN PEMBUKAAN WILAYAH HUTAN (PWH) DENGAN UTILITY ANALYSIS

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PERANCANGAN PEMBUKAAN WILAYAH HUTAN (PWH) DENGAN UTILITY ANALYSIS KARYA TULIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PERANCANGAN PEMBUKAAN WILAYAH HUTAN (PWH) DENGAN UTILITY ANALYSIS MUHDI, S.HUT., M.SI NIP. 132296512 DEPARTEMEN ILMU KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai. Adapun pegertian sistem menurut Jogiyanto :

BAB II LANDASAN TEORI. saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai. Adapun pegertian sistem menurut Jogiyanto : BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Adapun pegertian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... xxi. DAFTAR GAMBAR... xxiii. DAFTAR LAMPIRAN... xxv

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... xxi. DAFTAR GAMBAR... xxiii. DAFTAR LAMPIRAN... xxv DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... xxi DAFTAR GAMBAR... xxiii DAFTAR LAMPIRAN... xxv DAFTAR ISTILAH... xxvii I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 6 1.3. Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

APLIKASI PENERIMAAN BIAYA PENDIDIKAN MAHASISWA DI STMIK IKMI CIREBON. ===================Anna Sovyana Ramadhan 1, Kaslani 2 ===================

APLIKASI PENERIMAAN BIAYA PENDIDIKAN MAHASISWA DI STMIK IKMI CIREBON. ===================Anna Sovyana Ramadhan 1, Kaslani 2 =================== APLIKASI PENERIMAAN BIAYA PENDIDIKAN MAHASISWA DI STMIK IKMI CIREBON ===================Anna Sovyana Ramadhan 1, Kaslani 2 =================== Abstraks Pendidikan merupakan salah satu tolak ukur penilaian

Lebih terperinci

SELEKSI PEMILIHAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS MENGGUNAKAN METODE AHP STUDI KASUS DINKES KABUPATEN BANTUL

SELEKSI PEMILIHAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS MENGGUNAKAN METODE AHP STUDI KASUS DINKES KABUPATEN BANTUL SELEKSI PEMILIHAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS MENGGUNAKAN METODE AHP STUDI KASUS DINKES KABUPATEN BANTUL Totok Suprawoto 1), Sumiyatun 2) Program Studi Teknik Informatika, STMIK AKAKOM Yogyakarta

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBUKAAN CABANG BIRO PERJALANAN WISATA PADA SURYA WISATA DI KAB. PEKALONGAN

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBUKAAN CABANG BIRO PERJALANAN WISATA PADA SURYA WISATA DI KAB. PEKALONGAN LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBUKAAN CABANG BIRO PERJALANAN WISATA PADA SURYA WISATA DI KAB. PEKALONGAN Novandhani Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perpustakaan adalah salah satu media perantara yang penting menyangkut rantai penyebaran informasi. Dalam perkembangan informasi digital peran perpustakaan adalah

Lebih terperinci

Daftar Isi. Halaman Sampul... Daftar Isi... A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan D. Manfaat Bab II Dasar Teori...

Daftar Isi. Halaman Sampul... Daftar Isi... A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan D. Manfaat Bab II Dasar Teori... Daftar Isi Halaman Sampul... Daftar Isi... i ii Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 2 C. Tujuan... 2 D. Manfaat... 2 Bab II Dasar Teori... 3 Bab III Metode dan Pelaksanaan Praktikum

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laju pertambahan penduduk yang tinggi banyak terjadi di negara berkembang seperti Indonesia, telah menghabiskan surplus sumberdaya alam yang diperuntukkan bagi pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya dibuat dan dibentuk sesuai dangan garis

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya dibuat dan dibentuk sesuai dangan garis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan pada umumnya dibuat dan dibentuk sesuai dangan garis pertanggungjawaban. Struktur pusat pertanggungjawaban digunakan untuk menunjukkan unit organisasi

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN DATABASE

PROSES PERANCANGAN DATABASE PROSES PERANCANGAN DATABASE PENDAHULUAN Sistem informasi berbasiskan komputer terdiri dari komponen-komponen berikut ini : Database Database software Aplikasi software Hardware komputer termasuk media

Lebih terperinci

LAMPIRAN 2. GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

LAMPIRAN 2. GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) LAMPIRAN 2. JUDUL MATAKULIAH KODE/SKS DESKRIPSI SINGKAT GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) : EKOLOGI TUMBUHAN : POB 364 /3 SKS : Matakuliah ini akan membahas ekologi tumbuhan yang meliputi : sejarah

Lebih terperinci

Penilaian Kepuasan Penggunaan Alat dan Mesin Dalam Pengembangan Padi (Studi Kasus Kabupaten Ngawi dan Sragen) Sugiyono 1, Rahmat Yanuar 2, Sutrisno 3

Penilaian Kepuasan Penggunaan Alat dan Mesin Dalam Pengembangan Padi (Studi Kasus Kabupaten Ngawi dan Sragen) Sugiyono 1, Rahmat Yanuar 2, Sutrisno 3 Penilaian Kepuasan Penggunaan Alat dan Mesin Dalam Pengembangan Padi (Studi Kasus Kabupaten Ngawi dan Sragen) Sugiyono 1, Rahmat Yanuar 2, Sutrisno 3 1. Alumni Program Studi Teknik Pertanian, Sekolah Pascasarjana,

Lebih terperinci

MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 1 FAKULTAS : ILMU KOMPUTER JURUSAN : D3 MANAJEMEN INFORMASI (3 SKS)

MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 1 FAKULTAS : ILMU KOMPUTER JURUSAN : D3 MANAJEMEN INFORMASI (3 SKS) MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 1 FAKULTAS : ILMU KOMPUTER JURUSAN : D3 MANAJEMEN INFORMASI (3 SKS) MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 1 FAKULTAS : ILMU KOMPUTER JURUSAN : D3 MANAJEMEN INFORMASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan fakta fisiknya, Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau dengan garis pantai sepanjang 81.000 km (terpanjang

Lebih terperinci

3 METODE. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian. 3.2 Jenis, Sumber dan Metode Analisis Data

3 METODE. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian. 3.2 Jenis, Sumber dan Metode Analisis Data 13 3 METODE 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian meliputi wilayah Kabupaten yang mencakup 10 kecamatan. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama 6 bulan yaitu dari bulan Mei sampai Oktober

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalan terus. Untuk mendukung agar perusahaannya dapat berjalan (beroperasi)

BAB I PENDAHULUAN. berjalan terus. Untuk mendukung agar perusahaannya dapat berjalan (beroperasi) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seorang pemimpin perusahaan selalu ingin agar perusahaannya dapat berjalan terus. Untuk mendukung agar perusahaannya dapat berjalan (beroperasi) terus, banyak

Lebih terperinci

Kebutuhan dan Spesifikasi Perangkat Lunak

Kebutuhan dan Spesifikasi Perangkat Lunak Kebutuhan dan Spesifikasi Perangkat Lunak Disusun oleh : Rina Noviana 1 LINGKUP PEMBAHASAN Pengumpulan Kebutuhan Perangkat Lunak - Mengumpulkan Data mengenai analisa sistem dan masalah nya Teknik Pemodelan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode merupakan suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian adalah semua kegiatan pencarian penyelidikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Metode penelitian berkaitan erat dengan prosedur, alat serta desain penelitian yang digunakan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL DISTRIBUSI BARANG BANTUAN KEPADA KORBAN BENCANA DENGAN TRANSPORTASI DARAT MENGGUNAKAN SISTEM DINAMIK

PENGEMBANGAN MODEL DISTRIBUSI BARANG BANTUAN KEPADA KORBAN BENCANA DENGAN TRANSPORTASI DARAT MENGGUNAKAN SISTEM DINAMIK PENGEMBANGAN MODEL DISTRIBUSI BARANG BANTUAN KEPADA KORBAN BENCANA DENGAN TRANSPORTASI DARAT MENGGUNAKAN SISTEM DINAMIK Oleh: Teno Arief (2508 203 202) 1 PENDAHULUAN Korban Meninggal Korban Mengungsi Kebutuhan

Lebih terperinci

4.3. PENGEMBANGAN MODEL

4.3. PENGEMBANGAN MODEL terhadap berbagai aspek kehidupan (Amang dan Sapuan, 2000). Oleh karena itu, pengembangan sistem produksi kedelai nasional menuju swasembada dengan sistem modeling merupakan salah satu upaya untuk mendapatkan

Lebih terperinci

3. METODE. Metode Penelitian. Waktu dan Lokasi Penelitian

3. METODE. Metode Penelitian. Waktu dan Lokasi Penelitian 3. METODE Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan menggunakan metode pendekatan sistem. Pendekatan sistem merupakan suatu metodologi pemecahan masalah yang diawali dengan identifikasi serangkaian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Pengetahuan Manajemen pengetahuan sebenarnya sudah diterapkan sejak ratusan tahun lampau (Hansen, 1999). Dahulu orang-orang yang memiliki keahlian dalam suatu bidang

Lebih terperinci

MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 1 FAKULTAS : ILMU KOMPUTER JURUSAN : D3 MANAJEMEN INFORMASI (3 SKS)

MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 1 FAKULTAS : ILMU KOMPUTER JURUSAN : D3 MANAJEMEN INFORMASI (3 SKS) MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKULTAS : ILMU KOMPUTER JURUSAN : D3 MANAJEMEN INFORMASI (3 SKS) SAP Sistem Informasi Manajemen Proses Belajar Mengajar : Dosen : Menjelaskan, Memberikan contoh,

Lebih terperinci

V. PEMODELAN SISTEM. A. Use case diagram (diagram kasus).

V. PEMODELAN SISTEM. A. Use case diagram (diagram kasus). V. PEMODELAN SISTEM Pada perancangan paket program SIBBioPeS 1.0, tidak semua diagram yang terdapat pada UML dibuat, karena kebutuhan pemodelan sistem yang tidak terlalu kompleks. Diagram-diagram yang

Lebih terperinci

Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa Perangkat Lunak Rekayasa Perangkat Lunak Pertemuan 4 Konsep dan Prinsip Analisis Dan Pemodelan Analisis.: Erna Sri Hartatik :. Definisi Tahap Analisis : yaitu tahap dimana kita berusaha mengenali segenap permasalahan

Lebih terperinci

Apa Tujuan ISO. Material SDM. Resource. Alat. Metode. Output 3 C. Input Proses. Procedure IK Control. Monev

Apa Tujuan ISO. Material SDM. Resource. Alat. Metode. Output 3 C. Input Proses. Procedure IK Control. Monev Apa Tujuan ISO Material Alat Resource SDM Metode Input Proses Output 3 C Procedure IK Control Monev 3.C Adalah : 1. Comply to requirement (customer & regulation) 2. Consistency of product/service 3. Continual

Lebih terperinci

AGRIBISNIS KAMBING - DOMBA

AGRIBISNIS KAMBING - DOMBA PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KAMBING - DOMBA Edisi Kedua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2007 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

EKOLOGI PERKOTAAN. Dr. Ir. Hanny W Wiranegara, MT.

EKOLOGI PERKOTAAN. Dr. Ir. Hanny W Wiranegara, MT. EKOLOGI PERKOTAAN Dr. Ir. Hanny W Wiranegara, MT. hanny.wiranegara@gmail.com Materi: 1. Introduction 2. Ecology 3. Urban ecology 4. Lingkungan hidup (environment) 5. Sustainable development 6. Ecosystem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pendukung Keputusan 2.1.1. Definisi Definisi dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat dirumuskan dengan melihat beberapa pengertian SPK menurut beberapa ahli, misalnya

Lebih terperinci

V. ANALISA SISTEM. 5.1 Agroindustri Nasional Saat Ini

V. ANALISA SISTEM. 5.1 Agroindustri Nasional Saat Ini V. ANALISA SISTEM 5. Agroindustri Nasional Saat Ini Kebijakan pembangunan industri nasional yang disusun oleh Departemen Perindustrian (5) dalam rangka mewujudkan visi: Indonesia menjadi Negara Industri

Lebih terperinci

Laporan Akhir Kajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Pelalawan Tahun 2009 PENDAHULUAN

Laporan Akhir Kajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Pelalawan Tahun 2009 PENDAHULUAN BA B PENDAHULUAN I 1.1. Latar Belakang Sebagai bangsa yang besar dengan kekayaan potensi sumber daya alam yang luar biasa, sebenarnya Indonesia memiliki peluang yang besar untuk menjadi pelaku ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reliability (Keandalan) Keandalan menurut L.C Kapoor dan L. R Lamberson didefinisikan sebagai probabilitas suatu item (sistem) untuk memiliki performansi sesuai dengan fungsi

Lebih terperinci

Perspektif Sistem. Teori dan Pemodelan Sistem Mas ud Effendi

Perspektif Sistem. Teori dan Pemodelan Sistem Mas ud Effendi Perspektif Sistem Teori dan Pemodelan Sistem Mas ud Effendi Komponen Sistem Entiti Atribut Objek sistem yang menjadi pokok perhatian Sifat yang dimiliki oleh entiti Aktivitas Status Proses yang menyebabkan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Sistem persediaan yang diterapkan di PT. Swadaya Abdi Manunggal adalah

BAB V PENUTUP. Sistem persediaan yang diterapkan di PT. Swadaya Abdi Manunggal adalah BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Sistem persediaan yang diterapkan di PT. Swadaya Abdi Manunggal adalah pencatatan secara manual. Berdasarkan analisis dari sistem yang digunakan, terdapat beberapa kelemahan

Lebih terperinci

MODUL 3 PERANCANGAN SISTEM DATABASE BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MODUL 3 PERANCANGAN SISTEM DATABASE BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang MODUL 3 PERANCANGAN SISTEM DATABASE BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap sistem informasi termasuk sistem informasi arkeologi, melaksanakan lima fungsi utama, yaitu pengumpulan data, pemrosesan data,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian mengenai Studi Kelayakan Hutan Rakyat Dalam Skema Perdagangan Karbon dilaksanakan di Hutan Rakyat Kampung Calobak Desa Tamansari, Kecamatan

Lebih terperinci

JENIS, HARGA KAYU KOMERSIL DAN ANALISIS EKONOMI PADA INDUSTRI KAYU SEKUNDER PANGLONG DI KOTA PADANGSIDIMPUAN

JENIS, HARGA KAYU KOMERSIL DAN ANALISIS EKONOMI PADA INDUSTRI KAYU SEKUNDER PANGLONG DI KOTA PADANGSIDIMPUAN JENIS, HARGA KAYU KOMERSIL DAN ANALISIS EKONOMI PADA INDUSTRI KAYU SEKUNDER PANGLONG DI KOTA PADANGSIDIMPUAN SKRIPSI Oleh: Karim Indra Muda Lubis 071203021 PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-303 Nama Mata Kuliah : Pemodelan Sistem Jumlah SKS

SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-303 Nama Mata Kuliah : Pemodelan Sistem Jumlah SKS SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-303 Nama Mata Kuliah : Pemodelan Sistem Jumlah SKS : 2 Semester : III Mata Kuliah Pra Syarat : TKI-101 Pengantar Teknik Industri

Lebih terperinci

Asrianny, Arghatama Djuan. Laboratorium Konservasi Biologi dan Ekowisata Unhas. Abstrak

Asrianny, Arghatama Djuan. Laboratorium Konservasi Biologi dan Ekowisata Unhas. Abstrak Pola Penyebaran dan Struktur Populasi Eboni (Diospyros celebica Bakh.) di Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin, Kabupaten Maros Propinsi Sulawesi Selatan Asrianny, Arghatama Djuan Laboratorium Konservasi

Lebih terperinci

Paramita Anggraini ( ) Pembimbing : Dr.Ir. Sri Gunani Partiwi. Co Pembimbing : Prof.Dr.Ir. Budisantoso Wirjodirdjo, M.

Paramita Anggraini ( ) Pembimbing : Dr.Ir. Sri Gunani Partiwi. Co Pembimbing : Prof.Dr.Ir. Budisantoso Wirjodirdjo, M. ANALISIS EFEKTIVITAS KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PENYELARASAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN DUNIA INDUSTRI (STUDI KASUS : SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 5 (SMKN 5) DAN INDUSTRI MANUFAKTUR) JURUSAN

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com REKAYASA PERANGKAT LUNAK 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com Referensi Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi, Roger S. Pressman, Ph.D, Andi Jogyakarta, 2012 Buku 1 Rekayasa

Lebih terperinci

KONTRIBUSI PRODUK AGROFORESTRI TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA. (Nagori Simpang Raya Dasma, Kabupaten Simalungun)

KONTRIBUSI PRODUK AGROFORESTRI TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA. (Nagori Simpang Raya Dasma, Kabupaten Simalungun) KONTRIBUSI PRODUK AGROFORESTRI TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA (Nagori Simpang Raya Dasma, Kabupaten Simalungun) SKRIPSI Oleh : Dwi Pebrina Simatupang 071201039/Manajemen Hutan PROGRAM STUDI KEHUTANAN

Lebih terperinci

Peran GIZ SREGIP Untuk Mendukung Pengembangan Sektor Perkebunan

Peran GIZ SREGIP Untuk Mendukung Pengembangan Sektor Perkebunan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT Peran GIZ SREGIP Untuk Mendukung Pengembangan Sektor Perkebunan Bappeda Prov. Kalbar Strategi Pengembangan Bidang Bidang Pembangunan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada millennium keempat ini Indonesia memasuki era baru dalam sistem pemerintahannya. Otonomi Daerah, sebagai salah satu pilihan yang bermula pada awal 2001 bertepatan

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN UNTUK MENYONGSONG ERA RAMAH LINGKUNGAN. SITI LATIFAH, S.Hut., Msi.

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN UNTUK MENYONGSONG ERA RAMAH LINGKUNGAN. SITI LATIFAH, S.Hut., Msi. SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN UNTUK MENYONGSONG ERA RAMAH LINGKUNGAN SITI LATIFAH, S.Hut., Msi. Program Ilmu Kehutanan Jurusan Manajemen Hutan Universitas Sumatera Utara I. PENDAHULUAN! Pada saat ini pasar

Lebih terperinci

dapat diakses melalui salah satu menu yang berkaitan dengan komponen pada halaman administrator.

dapat diakses melalui salah satu menu yang berkaitan dengan komponen pada halaman administrator. Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Internet telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam berbagai bidang kehidupan. Kemajuan ilmu dan teknologi telah mengakibatkan semakin meluasnya pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Industri agro memiliki arti penting bagi perekonomian Indonesia yang ditunjukkan oleh beberapa fakta yang mendukung. Selama kurun waktu 1981 1995, industri agro telah

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI PENENTUAN FAKTOR ABIOTIK LINGKUNGAN PERAIRAN SUNGAI DI LINGKUNGAN DESA SUMBERBENDO

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI PENENTUAN FAKTOR ABIOTIK LINGKUNGAN PERAIRAN SUNGAI DI LINGKUNGAN DESA SUMBERBENDO LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI PENENTUAN FAKTOR ABIOTIK LINGKUNGAN PERAIRAN SUNGAI DI LINGKUNGAN DESA SUMBERBENDO Oleh : Kelompok I Ahmad Soni 0810910002 Arie Raditya A. 0810910030 Febi Wahyu S. 0810910044

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Definisi Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian yang

Lebih terperinci

Topik: : VISI PERTANIAN ABAD 21 (PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI) menjelaskan Visi Pertanian Abad 21

Topik: : VISI PERTANIAN ABAD 21 (PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI) menjelaskan Visi Pertanian Abad 21 Topik: : VISI PERTANIAN ABAD 21 (PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI) TIK: Setelah mengikuti kuliah ini, anda akan dapat menjelaskan Visi Pertanian Abad 21 Visi Paradigma pembangunan pertanian baru yang

Lebih terperinci

SISTEM ADMINISTRASI KESISWAAN PADA SMKN 6 PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008

SISTEM ADMINISTRASI KESISWAAN PADA SMKN 6 PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008 SISTEM ADMINISTRASI KESISWAAN PADA SMKN 6 PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008 Andri Ardiansyah Jurusan Sistem Informasi STMIK PALCOMTECH PALEMBANG Abstrack Rancangan

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN DAN SARAN IX. KESIMPULAN DAN SARAN 9.1. Ringkasan Hasil 1. Pengembangan sektor agroindustri di Indonesia, khususnya agroindustri non makanan secara umum menghasilkan peningkatan output dan pendapatan nasional yang

Lebih terperinci

Salah satu dasar utama untuk mengembangkan model adalah guna menemukan peubah-peubah apa yang penting dan tepat Permasalahan muncul ketika banyak

Salah satu dasar utama untuk mengembangkan model adalah guna menemukan peubah-peubah apa yang penting dan tepat Permasalahan muncul ketika banyak Salah satu dasar utama untuk mengembangkan model adalah guna menemukan peubah-peubah apa yang penting dan tepat Permasalahan muncul ketika banyak model telah terbentuk. Banyak model yang tersedia yang

Lebih terperinci