BAB II PELAKSANAAN RKL DAN RPL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II PELAKSANAAN RKL DAN RPL"

Transkripsi

1 BAB II PELAKSANAAN RKL DAN RPL Berdasarkan dokumen Rencana Hidup (RKL) Rencana Hidup (RPL) yang telah disahkan oleh BPLHD Provinsi DKI Jakarta sesuai Updating AMDAL 2010 maka Rencana untuk kegiatan Konstruksi akibat pembangunan MRT Jakarta Fase -1 meliputi pengendalian dampak lingkungan sebagaimana di bawah: Tahap Konstruksi Peningkatan Pencemaran Udara Kebisingan Gangguan Kemacetan Lalu Lintas Terganggunya Kegiatan Transportasi Umum di Terminal Bus Lebak Bulus Gangguan Getaran Kerusakan Bangunan Sekitar Terganggunya Kenyamanan Keselamatan Pengguna Jalan/Transportasi Umum Terganggunya Fungsi Sarana Utilitas Umum Terganggunya Aliran Air Tanah Menurunnya Kualitas Air Meningkatnya Air Larian Potensi Banjir Terganggunya Estetika Lansekap Berkurangnya Populasi Tanaman Pelindung Jalan Tergangunya Kegiatan Ekonomi Masyarakat Meningkatnya Kesempatan Bekerja Peluang Berusaha Timbulnya Kecemburuan Sosial Perubahan Persepsi Masyarakat Sanitasi Laporan Implementasi RKL & RPL 2-1

2 Tabel 2.1. IMPLEMENTASI RKL RPL TAHAP KONSTRUKSI PERIODE OKTOBER - DESEMBER 2015 No Dampak yang Telah Dilakukan A. LOKASI DEPO, LEBAK BULUS 1 Meningkatnya - Perawatan alat-alat berat secara Pencemaran berkala melakukan pengujian Udara da n emisi buangan kendaraan sehingga gas buang yang dikeluarkan Kebisi ngan memenuhi standar emisi gas buang - Bak truk pengangkut material ditutup terpal - Bahan dasar/material buangan di areal kerja secara terbuka /atau tumpukan tanah galian harus selalu basah agar tidak terjadi polusi ke udara - Pengaturan jadwal kecepatan kendaraan pengangkut material proyek - Sekeliling lokasi pekerjaan (area kerja) dipagari setinggi 2-2,5 m Pengambilan sampel udara untuk dianalisis di laboratorium, pengukuran langsung kondisi kualitas udara kebisingan di lokasi MK Land (Depo Lebak Bulus) S 06 o 17 22,39 ; E 106 o 46 34,00 ; Wawancara (metode tidak terstruktur) dengan warga setempat. 1. Melakukan pemasangan pagar pembatas papan proyek 2. Penyiraman secara berkala di area perbaikan tanah (MK Land), Bamboo Area, Terminal Lebak Bulus 3. Penutupan bak truk pengangkut material dengan menggunakan tutup dari terpal (plastik/kain terpal) 4. Melakukan Inspeksi Kelayakan alat berat setiap tiga (3) bulan sekali 5. Melakukan pengecekan terhadap SIA (Surat Izin Alat) SIO (Surat Izin Operator) 6. Pengukuran secara berkala (setiap bulan) terhadap kualitas udara, kebisingan getaran di lokasi proyek Pengukuran kualitas udara secara berkala 7. Terkait pekerjaan pondasi untuk box culvert, telah dilakukan piling dengan metode jacking pile yang tidak menimbulkan suara bising (tidak dengan pile hammer) 8. Pengaturan jadwal kegiatan konstruksi terutama kegiatan-kegiatan yang menimbulkan kebisingan sangat tinggi tidak dilakukan pada malam hari yang dapat mengganggu masyarakat sekitar, (kegiatan pemadatan oleh compacting di Bamboo Area hanya - Foto kegiatan sampling udara kebisingan serta kegiatan lainnya - Hasil analisa laboratorium terlampir (Lampiran 1 2) - Berdasarkan hasil pengukuran kualitas diketahui bahwa untuk semua parameter kualitas udara ambient yang diuji hasilnya masih dibawah Nilai Ambang Batas (NAB) udara ambient sesuai KEP GUB DKI Jakarta No.551 Tahun Kecenderungan (perubahan) hasil pengukuran debu pada saat ini dibandingkan dengan periode sebelumnya, terjadi sedikit perubahan (141 menjadi 162 μg/nm 3 ). - Parameter kualitas udara lainnya juga masih di bawah baku mutu, diantaranya CO & Pb tidak mengalami perubahan, segkan HC mengalami sedikit kenaikan, namun secara umum tidak menunjukkan tingkat kritis. Adapun di lokasi hasil pengukuran di bawah: Stasiun Lebak Bulus : SO2 = 72 μg/nm 3 ; NO2 = 67 μg/nm 3 ; CO=5.155 μg/nm 3 ; O3 = 73 μg/nm 3 ; - Kecepatan kendaraan menurun seiring dengan aya penyempitan ba jalan oleh area kerja menjadi salah satu faktor penyebab meningkatnya parameter kualitas udara. - Terkait tingginya pencemaran udara di lokasi kegiatan, tindak lanjut upaya untuk pengelolaannya adalah dilakukannya penyiraman secara rutin dengan frekuensi yang ditingkatkan, serta pengaturan lalu lintas (traffic management) untuk menghindari kemacetan.. - Pekerjaan pemancangan untuk pondasi box culvert, pancang telah dilakukan dievaluasi bahwa harus dilakukan dengan metode jacking pile untuk menghindari suara bising. - Hasil pemantauan tingkat kebisingan pada saat pekerjaan bore pile menunjukkan nilainya 88,2 dba - Segkan Pengukuran kualitas udara di lokasi Terminal Lebak Bulus (MK Land) Pengukuran kebisingan di lokasi Terminal Lebak Bulus (Belakang) Pengukuran kebisingan di luar lokasi dekat Terminal Lebak Bulus Foto kegiatan inspeksi alat berat di Terminal Lebak Bulus Laporan Implementasi RKL & RPL 2-2

3 Dampak yang Telah Dilakukan dilakukan pada siang hari) 9. Terkait pekerjaan saat bore pile (di lokasi Poins Square & Bekas Perumahan Polisi) dilakukan pemantauan terhadap tingkat kebisingan getaran 10.Penggunaan generator dengan tipe silent generator 11.Para pekerja menggunakan PPE (Personal Protective Equipment) 12.Terkait isu kebisingan juga dilakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian mengenai desain dinding jembatan/parapet struktur layang proyek MRT HC = 130 μg/nm 3 ; Pb = 0,7 μg/nm 3 ). - Hasil pengukuran tingkat kebisingan siang malam (Lsm) di Belakang Terminal Lebak Bulus (Stasiun Lebak Bulus) masih di bawah baku mutu yang telah ditetapkan sesuai KEP GUB DKI Jakarta No.551 Tahun 2001.(hasil laboratorium pada Lampiran 1) - Berdasarkan data time series tingkat kebisingan hasilnya naik turun sehingga tidak terjadi kecenderungan - Hasil kebisingan tidak menunjukan kecenderungan hasil pengukuran sebelumnya yang di atas baku mutu bersifat temporer sesuai dengan intensitas kegiatan kondisi lalu lintas sekitar sehingga tidak terjadi tingkat kritis. (trend kecendrungan pada Lampiran 66). - Untuk pemantauan kebisingan di Belakang Terminal Lebak Bulus (Stasiun Lebak Bulus) terjadi sedikit kenaikan (dari 61 db menjadi 63 db). pengelolaan dampak lain seperti pemagaran, pengaturan jadwal pekerjaan telah dilakukan. - Kemudian untuk truk pengangkut material, selalu ditutupi terpal pada saat pengangkutan material. Foto kegiatan inspeksi alat berat di Terminal Lebak Bulus Penyiraman secara berkala pada lokasi bamboo area Housekeeping di area kerja sekitarnya pada malam hari Laporan Implementasi RKL & RPL 2-3

4 2 Gangguan Kemacetan Lalu Lintas Dampak - Pekerjaan konstruksi dilaksanakan secara berta ha p - Dibuat jalan pengali ha n a rus lalu lintas sementara - Sosialisasi kepada masyarakat tentang pelaksanan konstruksi proyek - Pemasa nga n ra mbu lalu lintas di s ekita r lokasi proyek - Penga ngkuta n ma terial pa da mala m ha ri - Koordi nasi denga n instansi terka i t seperti Pol res Jakarta Selatan Jakarta Pusat - Dilakuka n kajian manajemen lalu lintas ya ng lebih mendala m langsung secara visual di lapangan wawancara secara tidak terstruktur dengan para pengguna jalan, serta survey lalu lintas; : Di lokasi depo Lebak Bulus, serta ruas-ruas jalan sekitar yang menerima pengalihan lalu lintas lokasi Terminal Lebak (pengamatan visual). dari Bulus yang Telah Dilakukan 1. Pemasangan rambu lalu lintas sesuai peraturan yang berlaku (contoh perambuan di bawah) 2. Koordinasi dengan Dishub perbaikan (untuk detour selatan) terkait pemasangan rambu lalu lintas marka jalan sebagaimana ilustrasi di bawah: Bukti berupa foto-foto kegiatan serta usulan pengaturan lalu lintas koordinasi (Lampiran 3, 4 Lampiran 5) - Kontraktor telah melakukan pengaturan lalu lintas di sekitar kegiatan pembebasan lahan serta sekitar jalan Terminal Lebak Bulus. - Kontraktor pelaksana sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta serta Polres setempat. - Pengalihan jalan yang melalui Jalan Lebak Lestari telah dibuka - U-turn di bawah JORR telah difungsikan Pada periode ini kemacetan lalu lintas belum berdampak penting. Contoh perambuan Lalu Lintas di depan Point Square Pemasangan rambu di stasiun Lebak Bulus Pemasangan spanduk pemberitahuan 3. Pengaturan lalu lintas di area Depo, pemukiman di Lebak Indah membutuhkan akses ke luar masuk, dimana Jalan Lebak Indah digunakan akses bagi warga setempat. Selama masa konstruksi (pekerjaan embankment depo) Jalan Lebak Indah dialihkan ke Jalan Lebak Lestari, berikut ilustrasinya Ilustrasi saat pekerjaan bore pile Tahap 3 (di Stasiun Lebak Bulus) Laporan Implementasi RKL & RPL 2-4

5 Dampak yang Telah Dilakukan Lay out Depo area, Jalan Lebak Indah & Jalan Lebak Lestari Sosialisasii terkait pelaksanaan rekayasa lalu lintas (15 Desember 2016) Acara pelatihan pengaturan lalu lintas untuk flagman, point Square, 21 November 2015 Gambar Pengalihan Jalan Lebak Indah 4. Melakukan rekayasa pengaturan lalu lintas di lokasi Stasiun Lebak Bulus pada saat pekerjaan : pembongkaran halte busway; pekerjaan pilling, sheet pile, pile cap, column konstruksi concourse di sisi utara sebagaimana ilustrasi di bawah: Laporan Implementasi RKL & RPL 2-5

6 Dampak yang Telah Dilakukan 5. Mengadakan pelatihan terkait pengaturan lalu lintas bagi flagman 6. Melengkapi dengan pengatur lalu lintas petugas bendera atau flag man 3 Terganggunya Kegiatan Transportasi Umum di Terminal Lebak Bulus - Dilaksanakan sosialisasi tentang rencana pelaksanaan konstruksi - Konstruksi depo dilaksanakan secara bertahap - Pemindahan sementara kegiatan terminal (yang perlu dilakukan kajian sebelumnya) - Pengaturan lalu lintas pada ruas jalan di sekitar lokasi kegiatan langsung secara visual di lapangan wawancara secara tidak terstruktur dengan para pengguna jasa angkutan umum; : Di jalur pengalihan angkutan dalam kota (sekitar lokasi depo) terminal pengalihan angkutan luar/antar kota (Terminal Kampung Rambutan). 1. Koordinasi pengaturan lalu lintas dengan dilengkapi perambuan lalu lintas sesuai standar selama konstruksi di Stasiun Lebak Bulus 2. Koordinasi dengan Dinas Perhubungan Transportasi Provinsi DKI Jakarta terkait pembongkaran halte TransJ. Halte TransJ telah dioperasikan bersamaan dengan pengalihan Jalan Pasar Jumat atau detour Lebak Bulus 3. Terkait penempatan halte TransJ permanen, Dishub Transportasi merekomendasikan (i) halte busway terintegrasi dengan stasiun MRT dapat menampung 3 bus TransJ 2 bus APTB; (ii) sistem tiket busway menggunakan smard card; (iii) mempertimbangkan kapasitas area halte dengan kedatangan penumpang MRT (Lampiran 6) 4. Kegiatan pelayanan angkutan umum dalam kota dialihkan pada ruas-ruas jalan di sekitar lokasi Terminal Bus Lebak Bulus, pada lokasi stadion atau dibuat jalur pengalihan sementara selama tahap konstruksi 5. Pengoperasian Terminal Pondok Pinang - Bukti berupa fotofoto koordinasi risalah rapat dengan Dishub terkait rekomendasi penempatan Halte TransJ (Lampiran 6) Gangguan terhadap kelancaran transportasi umum di terminal bus dalam upaya dikelola secara maksimal telah dioperasikannya relokasi terminal di Pondok Pinang. Dari hasil pemantauan, masih terlihat beberapa titik kemacetan yang terjadi di Terminal Lebak Bulus. Foto pengoperasian halte TransJ Lebak Bulus Terminal Pondok Pinang yang telah dioperasikan (foto panorama dari atas) Perambuan lalu lintas sesuai standard 4 Gangguan Getaran Kerusakan - Pelaksanaa n pemancangan tiang pa ncang tidak menggunakan pile hammer tetapi mengguna ka n metode langsung secara visual 1. Melakukan penyiraman pada saat pekerjaan Sheet pile untuk mengurangi getaran yang ditimbulkan. 1.Hasil pengukuran laboratorium (Lampiran 7) - lingkungan sudah dilakukan dengan - Dari hasil pemantauan getaran terlihat Laporan Implementasi RKL & RPL 2-6

7 Bangunan Sekitar Dampak bore pile - Melakukan inventarisasi dokumentasi terhadap bangunanbangunan yang ada di sekitar tapak kegiatan untuk mengantisipasi apabila nantinya ada keluhan dari masyarakat mengenai kerusakan bangunan yang dimilikinya di lapangan wawancara secara tidak terstruktur dengan warga masyarakat sekitar lokasi proyek pemasangan alat monitoring seperti Inclinometer, Settlement Plate Piezometer; : Di lokasi Depo Lebak Bulus. yang Telah Dilakukan 2. Melakukan sosialisasi sebelum kegiatan konstruksi (Bored pile, sheet pile, PDA Test) dilakukan. 3. Untuk persiapan pemancangan tiang pancang, telah dilakukan uji kegiatan dengan metode bore pile (bukan pile hammer), baik di lokasi depan Poins Square, MK Land Bamboo area, yang dapat mengurangi aya getaran. 4. Terkait pekerjaan pondasi untuk box culvert, telah dilakukan piling dengan metode jacking pile yang tidak menimbulkan getaran suara bising (tidak dengan pile hammer). 5. Untuk pendataan bangunan di koridor tapak kegiatan dilakukan sebelum konstruksi atau pekerjaan fisik berlangsung segkan untuk penggunaan metode bore pile dilakukan selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi khususnya pembuatan pondasi berlangsung. 6. Melakukan inventarisasi dokumentasi terhadap bangunanbangunan yang ada disekitar tapak kegiatan untuk mengantisipasi apabila nantinya ada komplain dari masyarakat mengenai kerusakan bangunan yang dimiliki. 7. Melakukan pemantauan getaran pada kegiatan konstruksi (bored pile, sheet pile) 2.Kegiatan sosialisasi inventarisasi bangunan penggantian kerusakan (Lampiran 8) 3.Foto kegiatan sampling getaran maksimal sesuai dengan yang sudah dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan, hal ini terbukti dengan semakin baiknya kualitas lingkungan baik di lokasi kegiatan baik di dalam lokasi proyek maupun di lingkungan sekitar. - Hasil pengukuran getaran yang dilakukan pada bulan Desember 2015 untuk lokasi Lebak Bulus/Pemukiman = 0,2 mm/detik. - Hasil pengukuran tingkat getaran di MK Land (Stasiun Lebak Bulus) masih dibawah baku mutu yang telah ditetapkan sesuai KEP MENLH No. 49 Th 1996 Lampiran IV, serta masih jauh pada titik kritis (melampaui baku mutu). (trend kecendrungan pada Lampiran 66). kecenderungan getaran memperlihatkan grafik penurunan tetap. - Hasil pelaksanaan RKL RPL yang sudah dilakukan terhadap komponen getaran menunjukan tingkat penaatan yang baik karena hasilnya masih di bawah baku mutu tidak ada dampak yang berarti, masih dibawah baku mutu. - Hal ini karena dalam pekerjaan telah menggunakan metode jacking pile bore pile untuk menghindari tingkat getaran yang dihasilkan. Foto kegiatan saat pengukuran getaran pada bulan Oktober & November, Pasar Jumat Foto kegiatan saat pengukuran getaran pada bulan Desember 2015 (triwulan), Lebak Bulus, dekat pemukiman Dokumentasi beberapa bangunan yang ada disekitar tapak proyek di lokasi sekitar Terminal Lebak Bulus Laporan Implementasi RKL & RPL 2-7

8 Dampak yang Telah Dilakukan kegiatan pemantauan sudah dilakukan secara berkala, serta dilakukan sesuai kegiatan konstruksi di lapangan (satu bulan sekali) 5 Terganggunya Kenyamanan Keselamatan Pengguna Jalan/ Transportasi Umum - Pemberian informasi kepada para pemakai jalan di sekitar lokasi proyek - Pengaturan lalu lintas untuk mencegah terjadinya kemacetan lalu lintas termasuk pema s a nga n ra mbu lal u li ntas - pekerjaan diberi pagar pengaman - Pengalihan arus lalu lintas ke ruas jalan lain - Koordinasi dengan instansi terkait seperti Polres Jakarta Selatan Jakarta Pusat langsung secara visual di lapangan penerimaan laporan/ pengaduan dari para pengguna jalan. 1. Menginformasikan pada masyarakat, tentang aya pelaksanaan kegiatan proyek 2. pekerjaan diberi pagar pembatas kegiatan 3. Pagar pembatas dilengkapi dengan lampu rotary sehingga pada malam hari lebih jelas dapat dilihat oleh pengguna jalan 4. Pengaturan lalu lintas untuk mencegah terjadinya kemacetan lalu lintas, termasuk pemasangan rambu lalu lintas secara memadai 5. Pengalihan arus lalu lintas ke ruas jalan lain (pengalihan Jalan Lebak Indah menuju Jalan Lebak Lestari) atau saat pekerjaan piling 6. Bagi pekerja dilengkapi dengan alat terkait dengan K3 area keselamatan bagi pejalan kaki dalam lokasi kerja 7. Pelebaran a perbaikan jalan rusak akibat mobilisasi kendaraan proyek di Jalan TB Simatupang Bukti berpa foto-foto kegiatan Upaya perbaikan jalan (Lampiran 9) Kegiatan peningkatan upaya dalam hal keamanan pekerja maupun pengguna jalan sudah dilakukan dengan semaksimal mungkin sesuai dengan yang dipersyaratkan. lingkungan akan terus dilakukan ditingkatkan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang disyaratkan pada dokumen lingkungan. Foto sosialisasi kepda warga mengenai pengalihan jalur pada saat pengangkatan Main Truss pada tanggal 5 Desember Foto Sosialisasi terkait pekerjaan PDA Test pada tanggal 7 Desember 2015 Pelebaran jalan depan Graha Kanaan, TB Simatupang 8. Perkerasan jalan dengan rigid pavement Jalan Lebak Lestari Spanduk peringatan K3 Laporan Implementasi RKL & RPL 2-8

9 Dampak yang Telah Dilakukan 6 Terganggunya Fungsi Prasarana Utilitas Umum - Pemindahan (relokasi) prasarana utilitas umum yang akan terkena kegiatan proyek, sebelum pekerjaan konstruksi dimulai - Pemberitahuan kepada masyarakat pengguna utilitas umum yang akan dipindahkan melalui media cetak (selebaran pengumuman) elektronik paling lambat 1 minggu sebelum pelaksanaan kegiatan sebagai sumber dampak berlangsung - Koordinasi dengan instansi tekait/pemilik jaringan, seperti Telkom, PLN, Dinas PJU & SJU langsung secara visual di lapangan wawancara secara tidak terstruktur dengan para pengguna sarana utilitas umum. : Di lokasi rencana Depo Lebak Bulus Perbaikan dengan rigid pavement Jalan Lebak Lestari Koordinasi relokasi utilitas sudah dilakukan dengan sangat intensif antara pihak MRT dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta beserta pihak terkait pemilik utilitas, diantaranya : 1.Koordinasi relokasi utilitas dilakukan sebelum penyiapan lahan segkan untuk pemberitahuan kepada masyarakat pengguna utilitas dilakukan dalam waktu dekat sebelum kegiatan sebagai sumber dampak dilakukan 2.Pemindahan (relokasi) prasarana utilitas umum yang akan terkena kegiatan proyek sebelum pekerjaan Konstruksi dimulai 4.Pemberitahuan kepada masyarakat pengguna utilitas umum yang akan dipindahkan melalui media cetak (selebaran pengumuman) elektronik paling lambat 1 minggu sebelum pelaksanaan kegiatan sebagai sumber dampak berlangsung 5.Pemberitahuan terkait jadwal pembongkaran stadium telah diinformasikan sebelumnya melalui media 6.Koordinasi dengan instansi terkait/pemilik jaringan seperti Telkom, PLN, Dinas PJU SJU - Koordinasi dengan Dinas Perhubungan Pemprov. DKI Jakarta mengenai rencana pemindahan jalur Transjakarta - Relokasi masjid yang terdapat di lokasi terminal Lebak Bulus masih dalam koordinasi dengan Ba Pengurus Mesjid Jami Al Ikhlas mengenai lokasinya - Beberapa rapat koordinasi di bulan pelaporan diantaranya : (i) koordinasi dalam rangka relokasi pipa PDAM di tanggal 15 November 2015 Bukti berupa foto-foto back up administrasi korespondensi dengan instansi terkait hasil rapat (Lampiran 10 11) 7.Sudah dilakukan pembongkaran pemindahan utilitas bersama instansi terkait. 8.Sudah dilakukan rapat koordinasi dengan mengung instansi terkait dilakukan secara intensif. Dari hasil pemantauan belum ada dampak yang berarti karena dalam pelaksanaan di lapangan sudah dilakukan koordinasi dengan instansi terkait (PLN, Telkom, PDAM, PGN, PJU SJU lainlain) Kegiatan pembongkaran Stadium Lebak Bulus (ex terminal kolam renang) Foto pekerjaan pengalihan utilitas di TB Simatupang Foto relokasi pipa PDAM di TB Simatupang Laporan Implementasi RKL & RPL 2-9

10 7 Meningkatnya Air Larian Potensi Banjir Dampak - Menjaga memelihara sumur resapan, kolam resapan saluran drainase yang ada disekitar lokasi kegiatan - Membersihkan lokasi kegiatan dari tumpukan tanah material bangunan - Melakukan pekerjaan dengan rapi sehingga tidak terdapat sisa-sisa bangunan yang masuk ke dalam saluran drainase yang dapat menghambat aliran air - Pembuatan saluran sementara di lingkungan Terminal Lebak Bulus untuk mengalirkan air apabila terjadi genangan air di lingkungan terminal Lebak Bulus - Pembuatan kolam resapan dengan kapasitas 900 m 2 sumur resapan dengan kapasitas 733 m 3 untuk depo, sesuai dengan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No.68 tahun 2005 langsung secara visual di lapangan wawancara secara tidak terstruktur dengan para pengguna jalan. : Di lokasi Depo Lebak Bulus dengan ordinat S 06 o 17 21,3 ;E 106 o 46 19,7 yang Telah Dilakukan (ii) dengan manjemen PT Carefour terkait pekerjaan test pit di lahan area Carefour tanggal 15 Desember 2015 (iii) dengan BPJT JORR di tanggal 4 November 2015 inventarisasi asset JORR yang terkena proyek MRTJ 1. Membersihkan lokasi kegiatan dari tumpukan tanah material bangunan 2. Kegiatan pembersihan kotoran/lumpur pada saluran drainase bersama warga sekitar di lokasi Bamboo Area (Kel. Lebak Bulus) 3. Pembuatan drainase sementara di area Depot pada untuk mengatasi banjir (Lampiran 13) 4. Washing Bay di lokasi MK Land (Ex terminal Lebak Bulus), Pasar Jumat Bamboo Area 5. Perbaikan saluran drainase Jalan Lebak Lestari 6. Perencanaan membuat sumur resapan sesuai dengan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 68 Tahun 2005 (foto disertakan pada kolom keterangan) Foto kegiatan serta hasil laboratorium (Lampiran 12) perencanaan drainase (Lampiran 13) - Genangangenangan air di sekitar lokasi kegiatan sudah dapat ditangani karena saluran drainase internal lokasi kegiatan sudah dibuat. - Hasil air limbah dari saluran drainase di Bamboo Area pada bulan Desember 2015, yakni: ph = 7,20, KMnO4= 24 mg/l, TSS = 11 mg/l, amoniak= 15,9 mg/l, Minyak Lemak = 0,4 mg/l, MBAS = 0,12 mg/l, BOD5 = 11 mg/l, COD = 32 mg/l, - Berdasarkan analisis kualitas air limbah domestik di Bamboo Area menunjukan semua parameter cenderung menurun, seperti TSS NH3 (11 mg/l; periode sebelumnya 35 mg/l) NH3-N (15.9 mg/l, dimana sebelumnya 19.7 mg/l), masih di bawah baku Kandungan yang tinggi dari amoniak mengindikasikan banyaknya bahan pencemar dari limbah domestik rendahnya kandungan oksigen pada perairan. Bukan dari kegiatan proyek. Foto pengukuran sampling air limbah (bamboe area) Kegiatan perbaikan saluran drainase di TB Simatupang Perencanaan penempatan sumur resapan Laporan Implementasi RKL & RPL 2-10

11 Dampak yang Telah Dilakukan mutu Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No.122 Tahun 2005 (untuk nilai TSS). Nilai amoniak yang tinggi dikarenakan kandungan oksigen yang rendah merupakan indikasi pencemaran bahan organik dari limbah domestik. - Hasil pemantauan kualitas air limbah dari tahun 2014 sampai bulan Desember 2015, menunjukkan kecenderungan (trend) di Bamboo Area mengalami peningkatan namun cenderung terus menurun di bulan September Desember Washing bay di Pasar Jumat Washing bay di Bamboo area Washing bay di Stadion Lebak Bulus 8 Berkurangnya Populasi Tanaman Pelindung Jalan - Memindahkan tanaman pelindung yang terkena proyek ke lokasi ruang terbuka hijau atau taman di tempat lain yang terdekat ke lokasi proyek, sesuai dengan petunjuk dari Dinas Pertamanan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta - Menanam kembali tanaman pelindung jalan di areal terbuka di lokasi proyek sesuai dengan Keputusan Kepala Dinas Pertamanan Propinsi DKI Jakarta No.09 tahun 2002 langsung di lapangan secara visual. : Di lokasi Replanting penebangan pohon. 1. Telah dilakukan koordinasi dengan Dinas Pertamanan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta dalam rangka penebangan pemindahan tanaman 2. Telah dilakukan survey bersama antara kontraktor Dinas Pertamanan DKI Jakarta dalam rangka inventarisasi tanaman yang terkena proyek Bukti berupa foto koordinasi dengan Distamkam terkait evaluasi penanaman pohon (Lampiran 14) Kontraktor sudah mendapatkan izin untuk penebangan kompensasi penanaman pohon oleh Dinas Pertamanan Pemakaman DKI Jakarta Kontraktor sudah melakukan kegiatan penebangan pohon pada periode sebelumnya pada lokasi TB Simatupang sejumlah 109 Pada periode pelaporan ini (Triwulan IV) tidak ada kegiatan ini. Penanaman (Tahap I) telah dilakukan sesuai dengan arahan dari Dinas Pertamanan Pemakaman sudah mencapai 3290 (telah lengkap) Demikian pula kontraktor sudah melakukan kegiatan penebangan pohon di lokasi TB Foto kegiatan rapat koordinasi dengan Dinas Pertamanan Pemakaman DKI Jakarta tentang kompensasi penebangan pohon di lokasi TB Simatupang Laporan Implementasi RKL & RPL 2-11

12 Dampak yang Telah Dilakukan pohon, melakukan penanaman sejumlah 1090 pohon Simatupang. Kemudian untuk penanaman pohon masih dalam proses pengerjaan di lokasi yang sudah di tentukan oleh Dinas Pertamanan Pemakaan DKI Jakarta, diantaranya Banjir Kanal Timur, Penjaringan, Pondok Kelapa, Pluit, Pejagalan, Sunter, Taman Gunung Agung, Kebun Bibit Srengseng Foto kegiatan penebangan pohon di lokasi perumahan Polri 9 Terganggunya Lansekap Estetika - Segera merapikan atau membersihkan sisa-sisa bangunan bongkaran baik yang berupa puing-puing maupun pohon dari ruang publik ke dalam area proyek atau langsung dibuang ke tempat pembuangan (disposal area) yang telah ditetapkan sebelumnya - Melakukan pemilahan sampah organik, non organik B3 - Menyiapkan TPS B3 yang memiliki izin dari BPLHD TPS sampah organik, non organik di kawasan untuk menampung limbah sementara sebelum diangkut oleh Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta - Pemasangan spanduk yang berisi permohonan maaf atas gangguan estetika yang terjadi dengan aya kegiatan proyek pembangunan depo - Memberi konstribusi yang konstruktif kepada lingkungan sekitar langsung secara visual di lapangan wawancara secara tidak terstruktur dengan masyarakat sekitar lokasi kegiatan. : Di lokasi Depo Lebak Bulus 1. Segera merapikan atau membersihkan sisa-sisa bangunan bongkaran baik yang berupa puing-puing maupun pohon dari ruang publik ke dalam area proyek atau langsung dibuang ke tempat pembuangan (disposal area) yang telah ditetapkan sebelumnya 2. Melakukan pemilahan sampah organik, non organik B3 3. Perencanaan TPS B3 yang memiliki izin BPLHD TPS sampah organik non organik di kawasan untuk menampung sampah sementara sebelum diangkut oleh Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta 4. Pemeliharaan pagar pembatas kegiatan proyek dengan lingkungan sekitar (Lampiran 15) 5. Pemasangan spanduk yang berisi permohonan maaf atas gangguan estetika yang terjadi dengan aya kegiatan proyek pembangunan depo Berupa foto-foto koordinasi dalam rangka pemeliharaan pagar pembatas (Lampiran 15), laporan terjadinya penggalian oleh BPKD (Lampiran 16) Pemindahan material sisa bongkaran telah selesai (di Stasiun Lebak Bulus). Semua tumpukan sisa-sisa pembongkaran bangunan tanaman yang menumpuk di luar area tapak proyek telah dibuang sehingga tidak mengganggu nilai estetika lansekap (secara bertahap) Replanting tree di lokasi kebun bibit Srengseng sampah di lokasi limbah B3 di area TB Simatupang (di bawah JORR) Foto pembersihan pagar secara berkala untuk menghilangkan kotoran/coretan Laporan Implementasi RKL & RPL 2-12

13 Dampak yang Telah Dilakukan 6. Semua bahan sisa galian bahan lainnya yang tidak terpakai (buangan) dimasukkan dalam karung dibuang pada tempatnya (di luar lokasi proyek), untuk buangan puing-puing di lokasi Rawa Kucing (Tangerang), segkan untuk tanah hasil galian dibuang ke TPU Tegal Alur Islam Foto lokasi pembuangan di daerah Rawa Kucing TPU Tegal Alur 10 Terganggunya Kegiatan Ekonomi Masyarakat - Pemberian informasi kepada warga unit usaha dagang tentang rencana pelaksanaan konstruksi proyek - Penyediaan lokasi penampungan sementara bagi unit usaha dagang di dalam Terminal Lebak Bulus, pemberian/pembuatan jalan akses bagi unit usaha dagang di Jalan Pasar Jumat. langsung secara visual di lapangan wawancara secara tidak terstruktur dengan masyarakat sekitar lokasi kegiatan. : Di lokasi Depo Lebak Bulus 1. Informasi mengenai rencana kegiatan proyek, khususnya rencana pengadaan tanah kepada masyarakat yang terkena proyek telah dilakukan melalui sosialisasi, Road show, pameran pemasangan spanduk, door to door. Sosialisasi di periode ini diantaranya: - Terkait mengenai lahan di depan Carefour, sosialisasi diadakan pada tanggal 22 Oktober 2015 di Metropolitan Kencana - Terkait pekerjaan konstruski di depan pintu masuk PT Tri Patra, diadakan sosialisasi tanggal 23 Oktober Dengan managemen Carefour dilakukan kembali pada tanggal 15 Desember Telah dilakukan pembayaran ganti rugi bagi pemilik tanah tempat usaha yang bersertifikat (dilakukan sesuai peraturan yang berlaku, sesuai NJOP) 3. Kepada masyarakat yang lahan usahanya terkena pekerjaan konstruksi, dilakukan pemberitahuan/sosialisasi secara intensif sebelum dilakukan pembongkaran. 4. Sosialisasi kepada supir Terminal Lebak Bulus telah dilakukan oleh KepalaTerminal/Dishub Provinsi DKI Jakarta 5. Pekerjaan konstruksi dilaksanakan bertahap terutama di lokasi-lokasi yang tanahnya telah dibebaskan 6. Koordinasi dengan pihak terkait seperti Dinas Perhubungan Satpol PP, P2T Jakarta Selatan serta Polres Jakarta Selatan Foto kegiatan sosialisasi brosur Kepada masyarakat yang lahan usahanya terkena pembebasan lahan, penyediaan lokasi usaha pengganti tidak dilakukan, namun kompensasi diberikan kepada pemilik usaha yang menempati tanah bersertifikat. - Koordinasi dengan pemerintah daerah terkait lebih ditingkatkan. - Sosialisasi perlu dilakukan secara berkala untuk menghindari ketidakjelasan (simpang siur) rencana proyek yang diterima masyarakat. Sosialisasi pada tanggal 15 Desember 2015 Brosur yang dibagikan kepada warga Laporan Implementasi RKL & RPL 2-13

14 11 Peningkatan Kesempatan Kerja Berusaha Dampak - Memberikan informasi yang jelas mengenai kebutuhan tenaga kerja (jumlah kualifikasinya) material (jumlah spesifikasi teknisnya) untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi, kepada masyarakat melalui Kantor Kelurahan/Kecamatan setempat - Pemberian prioritas kerja bagi penduduk terkena dampak, sesuai dengan big keahlian/keterampilannya yang dimiliki penduduk terkena dampak Pendataan jumlah kualifikasi tenaga kerja lokal serta big usaha yang terserap dalam kegiatan proyek, serta wawancara dengan aparat : Di lokasi Depo Lebak Bulus yang Telah Dilakukan 1. Sudah melibatkan tenaga kerja lokal sebagai tenaga keamanan buruh harian 2. Koordinasi dengan Kantor Walikota Jakarta Selatan terkait permintaan rekruitmen tenaga kerja yang disampaikan warga Kecamatan Cilandak (Lampiran 17) 3. Memberikan kesempatan pada penduduk sekitar untuk membuka usaha di sekitar tapak proyek (pemukiman) guna memenuhi kebutuhan sehari-hari para pekerja dengan memperhatikan ketertiban 4. Mengharuskan kontraktor pelaksana untuk memberikan jaminan kecelakaan pada para pekerjanya Berupa korespondensi/ administrasi (Lampiran 17) Dari hasil pemantauan rekruitmen tenaga kerja lokal dilakukan secara terbatas. Jumlah tenaga kerja lokal yang direkrut di sekitar lokasi kontrusksi sebagai tenaga keamanan adalah 29 orang 4 orang tenaga kerja lapangan. Telah melibatkan masyarakat setempat untuk ikut bekerja dalam pembangunan MRT sebagai tenaga keamanan buruh harian (walaupun masih terbatas) 12 Timbulnya Kecemburuan Sosial 13 Perubahan Persepsi Masyarakat - Memberikan informasi yang jelas mengenai kebutuhan tenaga kerja (jumlah kualifikasinya) material (jumlah spesifikasi teknisnya) untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi, kepada masyarakat melalui Kantor Kelurahan / Kecamatan setempat - Pemberian prioritas kerja bagi penduduk terkena dampak, sesuai dengan big keahlian/ keterampilannya - Memberikan informasi yang jelas mengenai rencana kegiatan proyek melalui konsultasi publik - Memberi konstribusi yang konstruktif kepada lingkungan sekitar - Menanggulangi secara tepat cepat, atas dampak-dampak negatif yang timbul akibat pelaksanaan kegiatan konstruksi. Pendataan jumlah kualifikasi tenaga kerja lokal serta big usaha yang terserap dalam kegiatan proyek, serta wawancara dengan aparat. : Di lokasi Depo Lebak Bulus Pendataan jumlah kualifikasi tenaga kerja lokal serta big usaha yang terserap dalam kegiatan proyek, serta wawancara dengan aparat. 1. Telah memperkerjakan beberapa tenaga kerja lokal sebagai petugas keamanan proyek 2. Memberikan kesempatan pada penduduk sekitar untuk membuka usaha di sekitar tapak proyek guna memenuhi kebutuhan sehari-hari para pekerja dengan memperhatikan ketertiban 1. Menanggulangi secara tepat cepat, atas dampak-dampak negatif yang timbul akibat pelaksanaan kegiatan konstruksi, sebagai contoh pada - Sosialisasi pada saat ada komplain dari warga saat kegiatan pekerjaan sheet pile (pada tanggal 21 Oktober 2015) - Komplain terkait getaran saat pekerjaan bore pile oleh pihak Hotel Asri, Lebak Bulus. Sosialisasi pemberitahuan informasi diadakan tanggal 5 November Sosialisasi di Depo Lebak Bulus Tidak ada diterima laporan keluhan dari masyarakat. Berupa foto koordinasi dalam rangka sosialisasi Belum ada laporan terkait masalah kecemburuan sosial. Masyarakat sebagian besar semula masih mempunyai persepsi bahwa proyek masih akan ditangguhkan ditunda, sehingga banyak yang bertahan di lokasi tempat mereka berada meskipun telah dibayarkan kompensasi sebelumnya. Kontraktor telah melibatkan masyarakat sekitar dalam konstruksi pembangunan MRT sebagai tenaga keamanan buruh harian, tercatat jumlah tenaga kerja terserap 33 orang. Dampak ini akan sangat tergantung pada cara penanganan dampak lingkungan yang ditimbulkan selama pelaksanaan kegiatan konstruksi. Jika penanganan dampak dilakukan secara tepat maka sikap persepsi masyarakat akan bersifat positif, yang ditandai Sosialisasi terkait komplain dari warga Laporan Implementasi RKL & RPL 2-14

15 Dampak : Di lokasi Depo Lebak Bulus yang Telah Dilakukan dengan dihadiri dari kelurahan Lebak Bulus, BPN, Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Metropolitan Kencana PT MRTJ pada tanggal 5 November Penyebaran brosur kepada pengguna jalan 2. Memberikan informasi yang jelas mengenai rencana kegiatan proyek melalui konsultasi publik, sebagai contoh telah dilakukan sosialisasi menampung keluhan warga akibat pekerjaan uji pile, PDA test trial embankment 3. Kegiatan sosialisasi penjangkauan dilakukan kepada sejumlah universitas, instansi juga melalui media. Sosialisasi lewat media diharapkan dapat menjangkau publik yang lebih luas lagi. 4. Terkait pembebasan tanah, diadakan pengukuran ulang oleh pihak BPN, P2T, DTR atas permintaan warga yang lahannya terkena proyek masih dalam proses pembayaran. dengan tidak aya gangguan (khususnya masalah sosial/kamtibnas) terhadap kelancaran pelaksanaan kegiatan proyek. Namun sebaliknya jika penanganan dampak dilakukan secara kurang tepat maka sikap persepsi masyarakat akan bersifat negatif yang ditandai dengan aya gangguan terhadap kelancaran proses pelaksanaan pekerjaan/kegiatan konstruksi maupun protes secara terbuka dari masyarakat. Sosialisasi terkait complain dari pihak Hotel Asri Sosialisasi terkait pengukuran lahan warga yang digunakan sebagai lokasi usaha di area Depo Lebak Bulus 14 Sanitasi - Menyediakan TPS B3 yang memiliki izin dari BPLHD Provinsi DKI Jakarta - Limbah B3 dikelola oleh pihak ketiga yag memiliki izin dari KLH - Melakukan pemilahan sampah domestik (organik organik) di TPS diangkut secara rutin oleh Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta atau pihak ketiga yang memiliki izin dari Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta - Sisa bahan material yang bersifat ekonomis diserahkan kepada pihak ketiga - Menyediakan STP Portable untuk menampung limbah domestik pekerja akan dikelola oleh pihak ketiga langsung secara visual di lapangan : Di lokasi Depo Lebak Bulus 1. Limbah B3 dikelola oleh pihak yang 8. - memiliki izin dari KLH (terlampir..) 2. Melakukan pemilahan sampah domestik (organik non organik) di TPS dilakukan selama pekerjaan fisik konstruksi depo diangkut secara rutin oleh pekerja ke berlangsung tempat pengolahan sampah Sangga - Foto pengangkutan Buana. sampah material 3. Sosialisasi terkait pengetahuan tentang kebersihan (diantaranya dengan pemasangan spanduk peringatan menjaga kebersihan) serta pelatihan pengetahuan tentang limbah B3 4. Penempatan toilet non permanen di lokasi proyek (Poins Square, Pondok Pinang, Pasar Jumat/Lebak Bulus Bamboo area) melakukan inspeksi kebersihan secara berkala - Kegiatan ini belum seluruhnya dilakukan oleh kontraktor, belum ada kegiatan yang bersifat menghasilkan limbah B3 secara signifikan. - Total sampah pada bulan Desember 2015 untuk sampah organik = 257 kg, sampah annorganik = 172 kg, sampah logam = 712 kg serta limbah B3 = 9,5 liter. Material sisa pembongkaran masih dalam proses pengangkutan (secara bertahap sesuai kegiatan) Proses pengangkutan limbah domestik oleh Sangga Buana pembuangan sampah Organik Anorganik di tempat pengolahan sampah Sangga Buana. Laporan Implementasi RKL & RPL 2-15

16 Dampak yang Telah Dilakukan 5. Secara berkala membersihkan saluran air memberikan zat anti nyamuk (Abate) fogging untuk menghindari berkembang biaknya nyamuk Foto penempatan limbah B3 Lebak Bulus area Inspeksi kebersihan toilet secara berkala Foto kegiatan housekeeping di Poins Square 6. Menyediakan tempat pencucian mata (Eye Wash) untuk menghindari iritasi mata Foto kegiatan pelatihan identifikasi bahan B3 (hazardous material) 7. Perencanaan persiapan TPS B3 yang memenuhi syarat sesuai ketentuan. Laporan Implementasi RKL & RPL 2-16

17 Dampak B. SEGMEN LAYANG MRT JAKARTA RUAS LEBAK BULUS SISINGAMANGARAJA 1 Peningkatan Pencemaran Udara Kebisingan - Membatasi area kerja dengan pagar (2-2,5m) - Penyiraman area kerja secara berkala sesuai dengan kondisi - Perawatan mesin secara rutin (genset, compressor, compactor, mesin breaker) - Tidak menumpuk material dasar/material buangan di areal kerja secara terbuka - Tumpukan tanah galian harus selalu basah agar tidak terjadi polusi ke udara - Bak truk pengangkut material ditutup terpal Inspeksi lapangan secara rutin berkala. pemantauan : - Stasiun Cipete Raya (depan Honda Fatmawati) S06 o 16 41,82 ;E106 o 47 51,00 - Stasiun Blok M (Taman PKK) dengan ordinat = S 06 o 14 55,05 ; E 106 o 47 49,93 - Stasiun Sisingamangaraja (Masjid Al- Azhar) dengan ordinat: S 06 o 14 03,74 ; E 106 o 47 54,43 yang Telah Dilakukan 1. Tidak menumpuk material dasar/material buangan di areal kerja secara terbuka material tanah yang menggunung ditutup terpal 2. Menyediakan lokasi Steel Plate di area yang diperuntukkan bagi pencucian kendaraan pengangkut tanah sebelum keluar dari site (Blok M Al-Azhar). Steel Plate telah dilengkapi dengan slurry pit untuk menghindari meluapnya air ke luar site (jalan umum). 3. Di lokasi Fatmawati disediakan water sprayer untuk membersihkan ban kendaraan kotor sebelum keluar site. 4. Bak truk pengangkut material ditututp terpal 5. Tumpukan tanah galian harus selalu basah untuk menghindari terjadinya polusi udara 6. Pengaturan jadwal kecepatan kendaraan pengangkut material proyek 7. Sekeliling lokasi pekerjaan (area kerja) dipagari setinggi 2-2,5 m Pengambilan sampel kualitas udara kebisingan di Taman Stasiun Cipete, PKK Panglima Polim Stasiun Sisingamagaraja (Al Azhar). - Stasiun Cipete Raya SO2 = 60 µg/m³ CO = µg/m³ NO2 = 52 µg/m³ O3 = 69 µg/m³ HC = 123 µg/m³ Debu = 137 µg/m³ Pb = 0,5 µg/m³ Kebisingan =74 dba - Taman PKK Panglima Polim SO2 = 49.0 µg/m³ CO = µg/m³ NO2 = 35 µg/m³ O3 = 56 µg/m³ HC = 109 µg/m³ Debu = 155 µg/m³ Pb = 0,3 µg/m³ Kebisingan =64 dba - Berdasarkan hasil pengukuran kualitas udara kebisingan diketahui bahwa semua parameter kualitas udara ambient yang diuji hasilnya masih dibawah Nilai Ambang Batas (NAB) udara ambient sesuai KEP GUB DKI Jakarta No.551 Tahun Untuk pemantauan kebisingan hasilnya mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya, serta masih di bawah baku mutu, kecuali Stasiun Cipete (St. Cipete 74 dba; Taman PKK 64 dba, Stasiun Sisingamngaraja 66 dba, periode sebelumnya Stasiun Cipete 73 dba; Taman PKK 66 dba, St. Sisingamangaraja 68 dba) - Hasil pemantauan kualitas udara ambient dari tahun 2014 sampai dengan bulan Desember 2015, menunjukan kecenderungan (trend) untuk parameter SO2, NO2 TSP (debu) cenderung mengalami - Dari hasil pemantauan kualitas udara terlihat kondisi kualitas udara tidak memiliki dampak yang berarti untuk parameter SO2, CO, NO2, O3, HC, Pb debu masih di bawah baku mutu. - Peningkatan tingkat kebisingan dapat dikaitkan dengan aktivitas lalu lintas kendaraan yang dengan kondisi lalu lintas serta penyempitan ba jalan dengan bertambahnya aktivitas konstruksi dibandingkan periode sebelumnya. Foto pemasangan pagar seng 2-2,5 m di Sisingamangaraja Pembersihan jalan dari ceceran tanah Foto pengukuran kualitas udara kebisingan di lokasi Stasiun Sisingamangaraja Laporan Implementasi RKL & RPL 2-17

18 2 Gangguan Kemacetan Lalu lintas Dampak - Pekerjaan konstruksi dilaksanakan secara bertahap - Pengalihan arus lalu lintas - Pemasangan rambu lalu lintas di langsung; Survey lalu lintas; yang Telah Dilakukan 8. Pekerja wajib memakai Alat Pelindung Diri/APD (ear plug) saat bekerja di area mesin yang memiliki intensitas kebisingan) 9. Pekerja wajib memakai APD (masker) untuk menghindari terhirupnya polutan yang berasal dari kegiatan proyek 1. Pengukuran penghitungan kondisi lalu lintas perencanaan traffic management berkoordinasi dengan pihak Dishub Provinsi DKI Jakarta (Lampiran - Stasiun Sisingamangaraja (Al Azhar) SO2 = 62 µg/m³ CO = µg/m³ NO2 = 57 µg/m³ O3 = 60 µg/m³ HC = 122 µg/m³ Debu = 169 µg/m³ Pb = 0,7 µg/m³ Kebisingan =66 dba Hasil laboratorium selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 18, (Kualitas Udara) 21, 22 (Kebisingan) Foto-foto diantaranya rambu-rambu peringatan yang menandakan aya piningkatan di taman PKK tetapi nilainya masih di bawah baku mutu yang telah ditetapkan. Trend di lokasi Stasiun Sisingamangaraja ( Al Azhar) juga menunjukan parameter debu cenderung mengalami peningkatan tetapi nilainya masih di bawah baku mutu segkan di St. Cipete terlihat sedikit menurun (trend kecendrungan pada Lampiran 66). - Parameter kualitas udara semuanya masih di bawah baku mutu, dengan demikian tidak menunjukkan tingkat kritis. Demikian juga untuk nilai kebisingan belum menunjukkan tingkat kritis. - Hasil pelaksanaan RKL RPL yang sudah dilakukan terhadap komponen kualitas udara, menunjukan tingkat penaatan yang baik karena hasilnya masih di bawah baku mutu kegiatan pemantauan sudah dilakukan secara berkala, setiap bulan (termasuk triwulan). Survei dari kontraktor menunjukkan ada 31 lampu dengan 8 persimpangan, Dari hasil pengamatan pemantauan aktivitas konstruksi Setiap kegiatan dengan lokasi yang berbeda pekerjaan yang berbeda terlebih dahulu ditetapkan method statement atau prosedur kerja yang Laporan Implementasi RKL & RPL 2-18

19 Dampak sekitar lokasi proyek - Pengangkutan material pada malam hari - Koordinasi dengan instansi terkait seperti Polres Jakarta Selatan Dishub Provinsi DKI Jakarta - Dilakukan kajian manajemen lalu lintas yang lebih mendalam sebelum dilaksanakan kegiatan konstruksi. Wawancara secara tidak terstruktur kepada pengguna jalan; Inspeksi rutin berkala pemantauan: Lebak Bulus s/d Sisinga - mangaraja yang Telah Dilakukan 23) 2. Sosialisasi terkait rencana pengalihan lalu lintas Jalan Fatmawati (saat pengangkatan main truss) lokasi proyek sudah dipasang untuk memperingatkan pengguna jalan untuk mengambil jalan alternatif lebih berhati-hati. Bukti berupa koordinasi manajemen rekayasa lalu lintas koordinasi dengan Dinas Bina Marga & proyek Busway koridor atas di simpang Trunojoyo (Lampiran 23 24) dimana prioritas relokasi lampu lalu lintas adalah di Jalan Raden Patah, Sisingamangaraja Melawai. Posisi lampu akan dikembalikan seperti semula setelah tahap konstruksi selesai. Pelebaran jalan untuk alih lalu lintas telah selesai dapat dilalui pengguna jalan (seperti di Jalan Kartini, Fatmawati, Sisingamangaraja Stasiun Blok M) akan berdampak terhadap aktivitas lalu-lintas telah ada pengkajian traffic management dilengkapi dengan traffic management Pemasangan rambu LL di lokasi Blok A Haji Nawi 3. Koordinasi terkait ketersediaan lahan bagi pelaksanaan aktivitas konstruksi untuk mengurangi kemacetan di jalan Fatmawati Panglima Polim 4. Koordinasi dengan Dishub terkait relokasi rambu-rambu lalu lintas serta lampu lalu lintas sepanjang Jalan Lebak Bulus - Sisingamangaraja H. Nawi 5. Pembongkaran pelebaran jalan di area Blok A H. Nawi Foto pemberian informasi untuk keselamatan bekerja pada ketinggian 6. Pagar area kegiatan dilengkapi dengan rotary lamp untuk menerangi jalan di sekitar lokasi di pada malam hari, contoh di pagar di sepanjang jalan Sisingamangaraja (depan Al-azhar) Laporan Implementasi RKL & RPL 2-19

20 Dampak yang Telah Dilakukan 7. Tersedia safety flagman pada siang hari stick lamp pada siang/malam hari 3 Timbulnya Gangguan Getaran Kerusakan Bangunan Sekitar - Perawatan rutin mesin peralatan yang dapat menyebabkan getaran - Dilakukan pengukuran getaran pada tahap sebelum pada tahap konstruksi berlangsung Melakukan pengukuran getaran dengan frekuensi tiga bulan sekali. : - Stasiun Cipete Raya (depan Honda Fatmawati) - Stasiun Blok M (Taman PKK) - Stasiun Sisingamangaraja (Masjid Al- Azhar) 10.Dirancang method statement sesuai dengan jenis pekerjaan lokasi kerja yang di lengkapi dengan traffic management 1. Penggunaan metode bore pile dilakukan selama pelaksanaan pekerjaan Konstruksi khususnya pembuatan pondasi (Fatmawati, Panglima Polim, Blok A, Blok M) 2. Saat pekerjaan sheet pile dilakukan penyiraman untuk mengurangi dampak getaran Bukti terkait inventarisasi kerusakan bangunan terlampir (Lampiran 25) Pengambilan sampel getaran di Stasiun Cipete Raya, Taman PKK Panglima Polim Stasiun Sisingamagaraja (Al Azhar). - Stasiun Cipete Raya Getaran = 0,3 mm/s - Taman PKK Panglima Polim Getaran = 0,2 mm/s - Stasiun Sisingamagaraja (Al Azhar) Getaran = 0,3 mm/s - Ada aktivitas konstruksi yang mempengaruhi timbulnya getaran yang mengkibatkan kerusakan pada bangunan kontraktor menerima komplain terkait di atas, telah dilakukan perbaikan (Berita acara sebagaimana Lampiran 25) - Inventarisasi kajian terkait aya getaran telah dilakukan dalam memprediksi aktivitas konstruksi dampaknya terhadap bangunan di sekitar lokasi kegiatan. - Hasil pengukuran tingkat getaran di Fatmawati, Taman PKK Sisingamangaraja (Al Azhar) masih dibawah baku mutu yang telah ditetapkan sesuai KEP MEMLH No. 49 Th 1996 Lampiran IV. (hasil laboratorium pada Lampiran 23 sd 25). - Hasil evaluasi kecenderungan getaran memperlihatkan grafik penurunan tetap, kecuali di Al-Azhar ada kenaikan namun tidak signifikan - Hasil pelaksanaan RKL RPL yang sudah dilakukan terhadap komponen getaran, Foto kegiatan saat pengukuran getaran pada PDA Test pada tanggal 7 Desember 2015 di Stasiun Cipete. Kegiatan pengukuran getaran di Stasiun Cipete Raya Laporan Implementasi RKL & RPL 2-20

21 4 Terganggunya Kenyamanan Keselamatan Pengguna Jalan Dampak - Pemberian informasi kepada warga unit usaha dagang tentang rencana pelaksanaan konstruksi proyek - Sebelum pekerjaan dilaksanaakan terlebih dahulu di lakukan identifikasi resiko yang akan timbul pada saat dilaksanakannya aktifitas proyek - Berkoordinasi dengan masyarakat sekitar apabila dianggap perlu Inspeksi secara rutin berkala; Penerimaan laporan/ pengaduan dari para pengguna jalan pemantauan: Lebak Bulus s/d Sisingamangaraja yang Telah Dilakukan 3.Melakukan sosialisasi inventarisasi dokumentasi terhadap bangunanbangunan yang ada disekitar tapak kegiatan untuk mengantisipasi apabila nantinya ada complain dari masyarakat mengenai kerusakan bangunan yang dimiliki sebelum kegiatan konstruksi yang menimbulkan getaran, misalnya saat akan kegiatan sheet pile Sosialisasi sebelum kegiatan Sheet Pile di CP 11 Fatmawati 1. Memberikan informasi berupa papan pengumuman tentang pelaksanaan pembangunan MRT 2. Memberikan rambu pedestrian route arahan untuk pejalan kaki 3. Penyediaan akses jalan pedestrian di Taman Blok M Marthatiahahu Hasil laboratorium selengkapnya pada Lampiran Bukti berupa foto back up koordinasi (Lampiran 28) - Pemberitahuan perubahan pintu masuk area Blok M Plaza - Pemindahan pemasangan banner di lokasi kegiatan sesuai dengan himbauan dari Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta sudah dilakukan. - Pemasangan lampu rambu-rambu di pagar pembatas sudah dilakukan untuk kemanan keselamatan pengguna jalan. menunjukan tingkat penaatan yang baik karena hasilnya masih di bawah baku mutu kegiatan pemantauan sudah dilakukan secara berkala. - Kegiatan yang menimbulkan getaran sesaat di lokasi test pit adalah pada saat kegiatan penghancuran aspal dengan mesin breaker pemadatan tanah dengan mesin compactor, serta dari kegiatan sheet pile Dari hasil pengamatan pemantauan aktivitas konstruksi baik tahap persiapan maupun tahap konstruksi akan berdampak terhadap pengguna jalan, pihak proyek telah melakukan sosialisasi baik dalam bentuk banner maupun dalam suatu pertemuan di kantor kelurahan. Selalu berkoordinasi dengan Dishub Provinsi DKI Jakarta Dinas Kepolisian Jakarta Selatan. Pemasangan cermin cembung untuk keselamatan, sekitar Al-Azhar 4. pekerjaan diberi pagar pembatas kegiatan dilengkapi dengan rotary lamp sehingga malam hari lebih jelas. Bagi pekerja dilengkapi dengan APD, serta melengkapi lokasi dengan cermin Laporan Implementasi RKL & RPL 2-21

22 Dampak yang Telah Dilakukan cembung untuk keselamatan lalu lalang Pemasangan cermin cembung untuk keselamatan kenyamanan pejalan sekitar Blok M Penyediaan jalan pedestrian di Jalan Panglima Polim 5. Pengaturan lalu lintas untuk mencegah terjadinya kemacetan lalu lintas, misalnya saat pemindahan utilitas, serta pemasangan rambu lalu lintas secara memadai (Lampiran 26) 6. Menyediakan halte Bus Transjakarta sementara yang terkena proyek (Jalan Sisingamangaraja) 7. Bagi pekerja dilengkapi dengan alat terkait dengan K3 area keselamatan bagi pejalan kaki dalam lokasi kerja Penyediaan zebra cross bagi pejalan kaki 5 Terganggunya Fungsi Sarana Utilitas Umum - Koordinasi dengan instansi terkait (PLN, Telkom, PDAM, PGN, Dinas PJU SJU) - Pemindahan sarana utilitas umum yang akan terkena kegiatan proyek sebelum pekerjaan konstruksi dimulai langsung secara visual di lapangan wawancara secara tidak terstruktur dengan para pengguna sarana utilitas umum yang terdapat sepanjang Lebak Bulus s/d Sisingamangaraja 1. Sudah dilakukan rapat koordinasi dengan mengung instansi terkait dilakukan secara intensif 2. Dalam pelaksanaan di lapangan sudah dilakukan pembongkaran pemindahan utilitas bersama dengan instansi terkait (PMRK Dinas TR, Dinas Perhubungan, PLN, Telkom, PAM, PGN, PJU SJU lain-lain) 3. Dilaksanakan joint survey dengan pihak terkait sebelum dilakukan test pit 4. Untuk koordinasi relokasi utilitas dilakukan sebelum penyiapan lahan dilakukan segkan untuk pemberitahuan kepada masyarakat pengguna utilitas dilakukan sebelum dilakukan pemindahan 5. Pemberitahuan kepada masyarakat pengguna utilitas umum yang akan dipindahkan melalui media cetak (selebaran pengumuman, banner) elektronik paling lambat 1 minggu sebelum pelaksanaan kegiatan sebagai sumber dampak berlangsung, Berupa foto back up koordinasi terkait utilitas (Lampiran 29) Koordinasi relokasi utilitas sudah dilakukan dengan sangat intensif antara pihak MRT dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta beserta pihak terkait pemilik utilitas, diantaranya : Relokasi jalur pipa air dengan PAM Jaya (Blok M = 15 Nov; Blok A = 28 Nov & H.Nawi = 28 Nov) Pembongkaran jalur pejalan kaki, papan reklame asset lainnya dengan PMRK Dinas Tata Ruang DKI Jakarta (Blok A= 30 Nov) Koordinasi tiang listrik dengan PT PLN (H. Nawi = 30 Nov) Sudah dilakukan rapat koordinasi dengan mengung instansi terkait yang dilakukan secara intensif. Joint survey utilitas di St. H. Nawi (28 Oktober 2015) Relokasi pipa air di depan Telkom Laporan Implementasi RKL & RPL 2-22

23 Dampak yang Telah Dilakukan Koordinasi untuk tiang Telkom dengan PT Telkom (Blok A= 5 Nov & H. Nawi = 20 Nov) Koordinasi dengan Biro Penataan Kota Hidup Pemprov. DKI Jakarta mengenai lokasi dumping area tanah hasil galian proyek MRT; Pergeseran pagar di Taman PKK terkait perbaikan relokasi pasar (23 Oktober 2015) 6 Meningkatnya Air Larian Potensi Banjir - Membersihkan lokasi kegiatan dari tumpukan tanah material bangunan - Melakukan kajian tentang sistem jaringan drainase mikro sekitar lokasi kegiatan - Pembuatan sumur resapan sesuai dengan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 68 Tahun 2005 langsung secara visual di lapangan wawancara secara tidak terstruktur dengan para pengguna jalan pemantauan: Di tiap titik lokasi Test Pit yang sudah ditentukan sepanjang Lebak Bulus - Fatmawati - Jl.H.Nawi- Jl.Sisingamangaraja. Titik ordinat di bawah: - Stasiun Cipete Raya (depan Honda Fatmawati) S 06 o 16 43,1 ; E 106 o 47 49,9 - Stasiun Blok M (Taman PKK) dengan 1. Membuat kolam penampung lumpur dari hasil aktivitas selama pekerjaan piling 2. Pemeliharan titik pembuangan saluran (outlet) ke drainase umum 3. Menjaga agar air kotoran tidak ke luar site (lokasi umum) dengan membuat mortar sepanjang pagar (mengatasi genangan saat hari hujan, lokasi Sisingamangaraja) - Tidak ada keluhan dari masyarakat mengenai aktivitas konstruksi (relokasi utilitas, test pit, piling) yang berhubungan dengan terjadinya peningkatan air larian potensi banjir. - Pengambilan sampel air limbah domestik di Stasiun Cipete Raya, Taman PKK Panglima Polim Stasiun Sisingamagaraja (Al Azhar). - Stasiun Cipete Raya ph = 7,4 KMNO4 = 88 mg/l TSS = 48 mg/l NH3-N = 25 mg/l M&L = 0,6 mg/l MBAS = 0,18 mg/l BOD = 44 mg/l COD = 120 mg/l - Taman PKK Panglima Polim ph = 6,92 KMNO4 = 24 mg/l TSS = 34 mg/l NH3-N = 1,1 mg/l M&L = 0,4 mg/l MBAS = 0,07 mg/l - Genangangenangan air di sekitar lokasi kegiatan sudah dapat ditangani karena diproteksi dengan mortar saluran drainase internal lokasi - Berdasarkan analisis kualitas air limbah domestik di semua lokasi (St. Cipete, Taman PKK St. Sisingangamanga -raja) menunjukan seluruh parameter masih di bawah baku mutu sesuai Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, kecuali COD Amoniak di St. Cipete Raya - Hasil pemantauan kualitas air limbah pada bulan Desember kecenderungan (trend) di Taman Genangan air di lokasi test pit adalah akibat faktor eksternal yaitu rembesan air drainase genangan air hujan. Tingginya nilai parameter air (Amoniak) di lokasi Stasiun Cipete Raya bukan bersumber dari aktivitas proyek, sumber yang terbesar berasal dari kegiatan domestik (di lokasi banyak terdapat kegiatan warung/perdagangan) Upaya untuk menjaga beban pencemar tersebut ada sistem toilet (MCK) kegiatan di lapangan yang selalu dijaga/pelihara, pemeliharaan outlet limbah cair sebelum dibuang ke perairan umum (pit kolam endap) Sampling air limbah di area Stasiun Cipete Sampling air limbah di lokasi Taman PKK Sampling air limbah di lokasi Stasiun. Sisingamagaraja (Al Azhar). Laporan Implementasi RKL & RPL 2-23

24 Dampak ordinat = S 06 o 14 55,4 ; E 106 o 47 50,1 - Stasiun Sisinga- - mangaraja (Masjid Al- Azhar) dengan ordinat: S 06 o 14 07,3 ; E 106 o yang Telah Dilakukan 4. Memperbaiki memperbaharui kondisi drainase eksisting BOD = 12 mg/l COD = 31 mg/l Stasiun Sisingamagaraja (Al- Azhar) ph = 7,15 KmnO4 = 10 mg/l TSS = 29 mg/l NH3-N = 10,5 mg/l M&L = 0,6 mg/l MBAS = 0,14 mg/l BOD = 21 mg/l COD = 57 mg/l PKK hampir semua parameter mengalami penurunan, (dibandingkan periode sebelumnya), segkan di Stasiun Taman PKK Sisingamangaraja (Al-Azhar) untuk parameter TSS nilainya lebih tinggi dibandingkan sebelumnya, namun nilainya masih di bawah baku mutu yang dipersyarakan. - Hasil laboratorium (Lampiran 30, 31 32). 7 Berkurangnya Populasi Tanaman Pelindung Jalan - Memindahkan tanaman pelindung yang terkena proyek ke lokasi ruang terbuka hijau - Menanam kembali tanaman pelindung jalan di areal terbuka di lokasi proyek Inspeksi lapangan secara rutin berkala. pemantauan: Lebak Bulus s/d Sisingamangaraja 1. Sudah dilakukan rapat koordinasi dengan mengung instansi terkait dilakukan secara intensif 2. Sudah dilakukan kegiatan relokasi tanaman/pohon yang berkoordinasi dengan Dinas Pertamanan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta 3. Penebangan tanaman dari lokasi tanah non-pemerintah (swasta), diikuti dengan penggantian tanaman sesuai permintaan pemilik tanaman (pengggantian di lokasi RTH Kota Casablanka Gandaria City) 4. Relokasi pohon yang bekerjasama dengan Dinas Pertamanan Pemakaman DKI Jakarta telah dilakukan pada periode sebelumnya pada daerah : - Cilandak (Jl. Adiyaksa, Jl. Wijaya Kusuma I, Jl. Wijaya Kusuma I Jl. Marga Satwa ) : Pule = 30 pohon ; Foto-foto penebangan pohon replanting evaluas pelaksanaan penebangan pohon (Lampiran 33) - Progres penanaman pohon perlu perawatan yang baik agar tumbuh dengan subur bermanfaat kembali untuk mengurangi CO2. - Tanaman pengganti ditanam didasarkan kegiatan penebangan yang sudah dilakukan di lapangan - Pada bulan pelaporan sudah tidak ada kegiatan ini - Penanaman pohon berkoordinasi dengan Dinas Pertamanan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta. - Penanaman pohon di lokasi yang sudah ditentukan oleh Dinas Pertamanan Pemakaman Provinsi DKI Jakart telah mencapai jumlah Replanting area di Kota Kasablanka Laporan Implementasi RKL & RPL 2-24

25 8 Terganggunya Estetika Lansekap Dampak - Pemagaran lokasi proyek - Tidak menumpuk material proyek di sekitar areal kerja/lokasi kegiatan - Penataan lansekap di sisi kanan kiri jalur hijau sekitar lokasi kegiatan pembangunan secara visual. pemantauan: Sepanjang jalan dari Lebak Bulus Fatmawati - H.Nawi Taman PKK Sisingamangaraja. yang Telah Dilakukan Trembesi = 186 pohon ; Mahoni = 35 pohon Palm = 10 pohon - Pesanggrahan = trembesi 253 pohon; - Taman Bendi (Kecamatan Kebayoran Lama) : Pule = 275 pohon ; Trembesi = 293 pohon ; Mahoni = 120 pohon - Jl. Gerbang Pemuda (TVRI) = Trembesi 24 pohon; - Kebun Bibit Barito Taman Pakubuwono (Kecamatan Kebayoran Baru) : Pule = 46 pohon ; Trembesi = 40 pohon ; Mahoni = 105 pohon sepatu = 34 pohon Taman Jagakarsa TB Simatupang Ranco : Trembesi 157 phn ; Mahoni 220 phn ; Pule 225 phn ; Kamboja 200 Sepatu 290 phn Sekitar Istiqal : Palm = 256 phn 1. Pemeliharaan kondisi pagar pembatas lokasi kegiatan lingkungan sekitar 2. Semua bahan sisa galian bahan lainnya yang tidak terpakai (buangan) dimasukkan dalam karung dibuang pada tempatnya (di luar lokasi proyek) 3. Menyediakan tempat sampah untuk pengumpulan sampah domestik pekerja untuk selanjutnya diangkut oleh Dinas Kebersihan kota 4. Melakukan pemilahan sampah 5. Menyediakan tempat pencucian sepatu (untuk menghindari ceceran tanah dari sepatu di setiap lokasi proyek/stasiun; Bukti berupa foto-foto koordinasi perbaikan pembaharuan banner pagar lama (Lampiran 15 sebelumnya) Progress pekerjaan yang berhubungan dengan terganggunya lansekap estetika segera dikoordinasikan dengan pihak terkait, seperti Dinas Kebersihan Distamkam. total 2799 pohon sudah terimplementasi (lengkap) Kondisi sekitar area di luar site proyek telah cukup baik, menghindari ceceran tanah genangan air serta tumpukan puing. Replanting area di Gandaria City Pemeliharaan dinding pagar pembatas Penyediaan tempat sampah terpilah 6. Menyediakan area merokok/smoking area. Segera memasukkan hasil galian ke dalam sand bag Laporan Implementasi RKL & RPL 2-25

26 9 Terganggunya Kegiatan Ekonomi Masyarakat Dampak - Pemberian informasi kepada masyarakat tentang rencana pelaksanaan konstruksi proyek, termasuk warga usaha dagang pemakai jalan - Pekerjaan konstruksi dilaksanakan secara bertahap - Pengalihan arus lalu lintas - Pengaturan lalu lintas di sekitar lokasi proyek - Pengangkutan material pada malam hari langsung; Laporan Pengaduan/ keluhan dari masyarakat. pemantauan: Sepanjang Lebak Bulus - Fatmawati - H.Nawi Sisingamangaraja yang Telah Dilakukan 1. Koordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Perhubungan, Pemkot Jakarta Selatan, DTR, BPKD Polres Jakarta Selatan 2. Melakukan koordinasi sosialisasi kepada UKM, ruko, hotel PKL di sekitar lokasi proyek terkait dampak yang akan berpengaruh kepada kegiatan ekonomi penjualan, termasuk rencana kegiatan jadwal konstruksi (Lampiran 34) Koordinasi pelaksanaan sosialisasi dengan Kelurahan Melawai koordinasi dengan PD Pasar Jaya (lampiran 34 35) Perlu meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat akan dilaksanakannya proyek MRT sehingga masyarakat mengetahui akan keberadaan proyek mempersiapkan sedini mungkin mencari lokasi untuk aktivitas perekonomian yang terkena dampak proyek. Koordinasi dengan pihak terkait sosialisai kepada masyarakat harus dilakukan untuk menghindari terjadinya konflik pada saat konstruksi berlangsung. Sosialisasi diskusi mengenai rencana relokasi pemindhan pipa gas yang mengenai lokasi tempat usaha warga di Jalan Fatmawati (27 Oktober 2015) Beberapa kemajuan telah tercapai diantaranya: Sosialisasi persiapan relokasi utilitas pekerjaan konstruksi di Jalan Fatmawati (16 Oktober 2015) 3. Pemberian ganti rugi/kompensasi yang wajar (sesuai NJOP) sudah dilakukan 4. Menetapkan lokasi sementara pedagang pasar Blok A ke lokasi terdekat yaitu Taman PKK., melakukan pemindahan penempatan pada bulan November Proses pemindahan penempatan kios telah berlangsung dengan baik (di bulan November 2015) pada periode pelaporan ini telah beroperasi 2. Telah diupayakan penambahan kios sehingga jumlah pedagang/kios di lokasi lama (Pasar Blok A) sesuai dengan jumlah kios bisa tertampung di lokasi baru (Taman PKK) Sosialisasi mengenai pekerjaan pekerjaan kontruksi MRTJ di jalan Fatmawati Panglima Polim (30 Oktober 2015) Audiensi Walikota Jakarta Selatan dengan pemilik lahan di St. H. Nawi (3 Desember 2015) 5. Membuat spanduk pengumuman terkait penetapan lokasi sementara pedagang pasar Blok A ke Taman PKK. Laporan Implementasi RKL & RPL 2-26

27 Dampak yang Telah Dilakukan 6. Melakukan pergeseran pagar di area Blok M atas permintaan pihak Blok M (di bulan Desember 2015). 7. Pengaturan lalu lintas sekitar lokasi proyek dengan rambu lalu lintas sesuai peraturan berlaku. 8. Sosialisasi wawancara langsung ke masyarakat mengenai pekerjaan kontruksi 10 Peningkatan Kesempatan Kerja Peluang Berusaha 11 Timbulnya Kecemburuan Sosial - Memberikan informasi yang jelas mengenai kebutuhan tenaga kerja (jumlah kualifikasinya) - Memberikan informasi material yang dibutuhkan (jumlah spesifikasi teknisnya) untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi kepada masyarakat melalui Kantor Kelurahan/Kecamatan setempat - Pemberian prioritas kesempatan bekerja bagi penduduk terkena dampak - Pemberian prioritas bagi penduduk terkena dampak sesuai dengan big keahlian/keterampilannya - Memberikan informasi yang jelas mengenai kebutuhan tenaga kerja (jumlah kualifikasinya) material (jumlah spesifikasi teknisnya) untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi, kepada masyarakat melalui Kantor Kelurahan/ Kecamatan setempat Pendataan jumlah kualifikasi tenaga kerja serta big usaha yang terserap dalam kegiatan proyek, berkoordinasi dengan pihak Kelurahan Kecamatan setempat (Kec. Cilandak Kebayoran Baru) Pendataan jumlah kualifikasi tenaga kerja lokal serta big usaha yang terserap dalam kegiatan proyek, serta wawancara dengan aparat (Kec. Cilandak Kebayoran Baru) Telah memberikan kesempatan kerja bagi penduduk setempat 1. Terkait pekerjaan pembuangan tanah, maka dilibatkan dipekerjakan masyarakat setempat sebagai penerima tanah Koordinasi dengan pihak Lantamal TNI AL terkait permintaan tanah 2. Koordinasi dengan pihak Kecamatan Kelurahan setempat terkait pekerjaan pembuangan tanah sisa galian 3. Menginformasikan secara terus menerus terkait kebutuhan tanah/ pembebasan Informasi pengadaan proyek MRT sudah dilakukan berupa aya papan pengumuman proyek di lokasi yang diprakarsai oleh PT MRT Jakarta kontraktor pelaksana. Tidak ada diterima laporan keluhan dari masyarakat Pemenuhan tenaga kerja lokal yang telah terlibat dalam proyek sekitar 25 orang, sebagai tenaga keamanan maupun house keeping Pemenuhan tenaga kerja lokal telah diupayakan sampai dengan periode pelaporan jumlah tenaga kerja lokal terlibat ± 25 orang Masih belum maksimal karena big pengalaman ataupun keahlian yang dibutuhkan kontraktor dengan melibatkan tenaga kerja belum terpenuhi, tenaga kerja lokal hanya dilibatkan terbatas pada big tertentu. Masih ada beberapa kendala karena big pengalaman ataupun keahlian yang dibutuhkan kontraktor dengan melibatkan tenaga kerja belum maksimal terpenuhi, tenaga kerja lokal hanya dilibatkan terbatas pada big keamanan (security) house keeping Sosialisasi diskusi mengenai harga pembebasan lahan dengan para stakeholder di Cipete Selatan, Cilandak Barat, Pdk Pinang, Pulo & Gunung Laporan Implementasi RKL & RPL 2-27

28 Dampak yang Telah Dilakukan lahan baru, melakukan sosialisasi inventarisasi door to door 12 Sanitasi - Menyediakan TPS B3 yang memiliki izin dari BPLHD Provinsi DKI Jakarta - Limbah B3 maupun non B3 dikelola oleh pihak ketiga yang memiliki izin dari KLH - Melakukan pemilahan sampah domestik kemudian untuk di angkut oleh transporter limbah untuk dikelola oleh Dinas Kebersihan Kota Inspeksi lapangan secara rutin berkala; Mencatat volume limbah B3 volume sampah domestik seperti di lokasi Taman PKK 1. Limbah B3 yang dihasilkan dikelola oleh pihak ke-3 yang telah mempunyai izin 2. Limbah B3 berupa limbah oli bekas yang berasal dari genset yang di pakai untuk operasi genset untuk penerangan di malam hari 3. Penyediaan pemeliharaan toilet di lokasi kerja Blok M AL-Azhar 4. Menyerahkan pengelolaan limbah B3 pada pihak ke-3 yang telah memiliki Izin 5. Limbah berupa hasil tanah galian dimasukkan dalam karung yang kondisinya baik, untuk kemudian sebagian dikembalikan (menutup bekas galian), serta penempatan limbah B3 dengan baik Berupa foto-foto Masalah limbah B3 ditangani (dikelola) oleh pihak lain (pihak ke-3) Limbah domestic dihasilkan per bulan pada Triwulan Iv rata-rata dengan volume = 46.9 m3 Progress kerja atau metode kerja dilapangan harus mempertimbangkan dampak lingkungan. Koordinasi sosialisasi dengan Wali Kota Jakarta Selatan dengan pemilik tanah wilayah H. Nawi, Desember 2015 Pendistrubusian kotak sampah Penempatan sampah sementara Pendistribusian toilet ke lokasi site Penempatan limbah bahan bakar serta upaya pencegahannya dengan secondary contaiment Laporan Implementasi RKL & RPL 2-28

29 Dampak yang Telah Dilakukan C. SEGMEN BAWAH TANAH MRT JAKARTA RUAS SENAYAN BUNDARAN HI (TERMASUK LOKASI TRANSISI JALAN SISINGAMANGARAJA) 1 Peningkatan Pencemaran Udara Kebisingan - Perawatan alat-alat berat secara berkala melakukan pengujian emisi buangan kendaraan sehingga gas buang yang dikeluarkan memenuhi standar emisi gas buang - Bak truk pengangkut material ditutup terpal - Tidak menumpuk material dasar/material buangan di areal kerja secara terbuka /atau tumpukan tanah galian harus selalu basah agar tidak terjadi polusi ke udara - Pengaturan jadwal kecepatan kendaraan pengangkut material proyek - Sekeliling lokasi pekerjaan (area kerja) dipagari setinggi 2 2,5 m Pengambilan sampel udara untuk dianalisis di laboratorium, pengukuran langsung tingkat kebisingan di lapangan, wawancara (metode tidak terstruktur) dengan warga setempat. pemantauan: - Stasiun Senayan 06 o 13 37,49 E 106 o 48 07, 62 Stasiun Bendungan Hilir 06 o 12 52,79 E 106 o 49 05,52 - Stasiun Dukuh Atas 06 o 12 01,28 ; E 106 o 49 21,21 Stasiun Bundaran HI. 06 o 11 39, 43 E 106 o 49 21,88 1. Penyiraman secara berkala di lokasi yang menimbulkan debu, baik di lokasi roof slab, concourse slab base slab Pengendalian debu di Stasiun Senayan baik roof slab ataupun base slab Pengendalian debu di Stasiun Bundaran HI 2. Inspeksi alat berat secara berkala 3. Truk pengangkut material ditutup terpal 4. Pemasangan blower yang berfungsi untuk pengatur masuknay udara segar 5. Sebelum meninggalkan lokasi site plant (Transisi area stasiun lainnya) dilakukan pencucian ban truk pengangkut material sehingga tidak mengotori jalanan saat mengangkut material Bukti berupa foto hasil laboratorium (Lampiran 36 s/d 41) Hasil pemantauan - Hasil pemantauan terhadap kualitas kualitas udara udara: - Semua parameter ambient dari tahun 2014 sampai dengan masih di bawah bulan September baku mutu 2015, menunjukan (misalnya BM kecenderungan untuk TSP 230 (trend) untuk semua ug/nm 3 ), dimana di parameter di Stasiun St Senayan nilai Senayan, Dukuh TSP = 149 ug/nm 3, Atas Bundaran (periode HI mengalami sebelumnya 166 ug/ penurunan Nm 3 ); St Benhil : nilainya di bawah TSP = 171 ug/nm 3 baku mutu yang (sebelumnya 170 telah ditetapkan. ug/nm 3 ); St. Dukuh Trend di lokasi Atas TSP = 149 Stasiun Bendungan ug/nm 3 Hilir juga (sebelumnya 178 menunjukan ug/nm 3 ) St. kecenderungan Bundaran HI: 181 ug/nm 3 meningkat parameter SO2, NO2, (sebelumnya 146 O3 Debu ug/nm 3 ). - Kecenderungan mengalami kenaikan tetapi nilainya masih nilai TSP yang dibawah baku mutu. terpantau mengalami (trend kecendrungan pada Lampiran 56). kenaikan, kecuali di - Parameter kualitas stasiun Senayan udara semuanya Dukuh Atas masih di bawah (cenderung turun baku mutu, dengan dibandingkan demikian tidak periode sebelumnya), menunjukkan tingkat kritis. namun kenaikan - Hasil pelaksanaan nilai TSP masih di RKL RPL yang bawah baku mutu sudah dilakukan yang ditetapkan. terhadap komponen Kondisi ini kualitas udara, disebabkan menunjukan tingkat aktivitas konstruksi penaatan yang baik yang lebih tinggi karena hasilnya dibandingkan masih di bawah periode baku mutu sebelumnya, seperti kegiatan penggalian pada pemantauan sudah roof slab, dilakukan secara Inspeksi alat berat peralatan lainnya Penutupan truk dengan terpal menuju lokasi pembuangan tanah Kegiatan pemagaran sekeliling lokasi kegiatan proyek Pengukuran kualitas udara di St. Bundaran HI St. Senayan Laporan Implementasi RKL & RPL 2-29

30 Dampak yang Telah Dilakukan 6. Di lokasi pekerjaan (Stasiun Senayan, Istora, Setiabudi, Dukuh Atas) telah dilengkapi dengan washing bay (tempat pencucian ban) dilakukan pemeliharaan secara berkala Pemeliharaan washing bay di Stasiun Senayan Proses pencucian ban truk di area washing bay 7. Menggunakan mesin generator yang tipe silent untuk mengurangi tingkat bising concourse and base slab. - Segkan tingkat kebisingan di semua lokasi mengalami kenaikan, kecuali di stasiun Senayan Bendungan Hilir cenderung turun (Senayan = 68 dba, periode sebelumnya 72 dba; Bendungan Hilir = 74 dba, sebelumnya 78 dba; HI = 75 dba, sebelumnya 73 dba Dukuh Atas = 68 dba, sebelumnya 67 dba). Dan apabila dibandingkan dengan kondisi rona awalnya (sebelum ada proyek), maka nilai kebisingan telah berada di atas baku mutu dba (dikarenakan aktivitas kendaraan lalu lintas). berkala. Pengukuran kualitas kebisingan saat di St. Bundaran HI Pengukuran kualitas kebisingan saat mobilisasi material (tanah), St. Dukuh Atas Pengukuran kualitas kebisingan dilakukan juga di lokasi base slab 2 Gangguan Kemacetan Lalu Lintas - Pekerjaan konstruksi dilaksanakan secara bertahap - Pengalihan arus lalu lintas merujuk ke kajian lalu lintas Dishub tahun Pemasangan rambu lalu lintas di sekitar lokasi proyek - Pengangkutan material pada malam hari - Koordinasi dengan Polres Jakarta langsung secara visual di lapangan wawancara secara tidak terstruktur dengan para pengguna jalan, 8. Di sekeliling lokasi pekerjaan (area kerja) sudah dipasang pagar pembatas sudah terdapat papan proyek. 1. Pekerjaan konstruksi dilakukan secara bertahap 2. Konstruksi jalan alih lalu lintas sementara 3. Pengalihan arus lalu lintas rekayasa lalu lintas berkoordinasi dengan Dishub. atau Polda, diantaranya seperti di bawah; - Koordinasi dengan Dishub Berupa foto-foto back up rekayasa lalu lintas Ataupun back up surat koordinasi terkait sosialisasi pengaturan lalu lintas koordinasi pengaturan Penggunaan jalan alih sesuai rencana Saat ini kondisi lalu lintas relatif dapat ditangani dengan baik bekerjasama dengan intansi terkait seperti Kepolisian Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Pengalihan lalu lintas di Stasiun Bundaran HI Laporan Implementasi RKL & RPL 2-30

31 Dampak Selatan Jakarta Pusat - Dilakukan kajian manajemen lalu lintas yang lebih mendalam serta survei lalu lintas. pemantauan: Sudirman s/d MH Thamrin (pengukuran lapangan) serta ruas ruas jalan lain yang menerima pengalihan lalu lintas dari lokasi proyek (pengamatan visual). yang Telah Dilakukan Polda terkait manajemen LL saat pekerjaan relokasi PGN di lokasi area sebelah timur stasiun Bendungan Hilir (5 November 2015) - Rapat denagn Dishub terkait pengalihan lalu lintas pembongkaran ramp, jembatan sebelah barat hotel Sultan (19 November 2015) - Rapat dengan Dinas Bina Marga terkait masalah jalan layang non tol di area Karet (depan hotel Le- Meredien) pada tanggal 26 Oktober Pengalihan jalur lalu lintas di Jalan MH Thamrin, depan Wisma Nusantara sampai Gedung Sinarmas, pada saat pembuatan dinding stasiun pada sisi Timur. 5. Pemasangan rambu lalu lintas sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Kementrian PU (selama kegiatan konstruksi) 6. Koordinasi untuk pengangkutan material tanah buangan pada malam hari, atau dilaksanakan selama 24 jam lalu lintas saat TBM (Lampiran 42 43) Rambu LL untuk menghindari ruas jalan Sudirman Pemelihraan rotary lamp Contoh perambuan lalu lintas pada malam hari Koordinasi dengan Dinas Perhubungan & Transportasi, 8 Oktober Rekayasa alih lalu lintas dikoordinasikan dipersiapkan bersama dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, TMDC, Departemen Kepolisian Contoh pengaturan lalu lintas pada saat TBM assembling 3 Gangguan Getaran Kerusakan Bangunan Sekitar Pelaksanaan pemancangan tiang pancang pada lokasi yang dekat dengan perkantoran atau pemukiman penduduk lokasi sensitif lainnya (seperti rumah sakit, kantor pemerintahan) pada jarak + 25 m langsung secara visual di lapangan wawancara secara tidak Pemancangan dilakukan dengan metode bore pile, persiapan untuk pengeboran sudah disiapkan dengan terlebih dahulu memasang diaphragm wall untuk mengantisipasi aya dampak getaran bangunan sekitar Bukti berupa foto hasil laboratorium pengukuran getaran (Lampiran ) Hasil pengukuran getaran (baku mutu: mm/detik): - Stasiun Senayan: 0,3 mm/detik - Stasiun Bendungan Tingkat getaran masih di bawah baku mutu yang dipersyaratkan (KepMNLH No.49 Tahun 1996) sebab belum ada kegiatan Laporan Implementasi RKL & RPL 2-31

32 Dampak menggunakan metode bore pile terstruktur dengan warga masyarakat sekitar lokasi proyek, pemasangan alat monitoring seperti Inclinometer, Settlement Plate, Piezometer. yang Telah Dilakukan Hilir: 0,3 mm/detik - Stasiun Dukuh Atas: 0,2 mm/detik - Stasiun Bundaran HI: 0,5 mm/detik yang menimbulkan getaran tinggi, demikian juga saat kegiatan TBM tidak berpengaruh secara significant terhadap tingkat getaran. Tingkat getaran di Bundaran HI menurun dibandingkan sebelumnya. pemantauan: - Stasiun Senayan Istora - Stasiun Bendungan Hilir - Stasiun Dukuh Atas - Stasiun Bundaran HI. Pengukuran getaran depan Stasiun Senayan Benhil 4 Terganggunya Mobilitas Kegiatan Sosial Ekonomi - Pemberian informasi kepada para pengguna jalan - Pekerjaan konstruksi dilaksanakan secara bertahap - Pengalihan arus lalu lintas - Pengaturan lalu lintas di sekitar lokasi proyek - Pengangkutan material pada malam hari - Dilakukan kajian manajemen lalu lintas lebih lanjut secara mendalam langsung secara visual di lapangan, pembagian kuesioner penerimaan laporan/ pengaduan dari para pengguna jalan (Sudirman MH Thamrin) 1. Dipasang papan pemberitahuan pekerjaan konstruksi di area pekerjaan 2. Pekerjaan pelebaran jalan di lokasi pedestrian dilakukan secara bertahap (per segmen) sehinggga tidak mengganggu kegiatan sosial mobilitas/ aksesbilitas masyarakat pengguna jalan 3. Koordinasi dalam kaitan pengangkutan material terutama tanah dilaksanakan selama 24 jam dengan tujuan menghindari tumpukan tanah di lokasi site (Lampiran 46) 4. Koordinasi dengan pengelola gedung terkait penetapan pintu keluar masuk gedung selama pengalihan jalan/trotoar Berupa foto-foto dokumentasi surat koordinasi (Lampiran 46) sudah dilakukan dengan mengakomodir seperti yang tertuang dalam dokumen RKL sudah dilakukan pemantauan diantaranya memantau terhadap gangguan aksesbilitas bagi pejalan kaki, serta terkait dengan pemasangan rambu. Gangguan mobilitas kegiatan ekonomi telah dikelola dengan baik. Pengukuran getaran depan Stasiun Dukuh Atas Stasiun Bundaran HI Pengaturan lalu lintas sekitar jalan Sudirman (Patung Pemuda) saat pek.tbm Laporan Implementasi RKL & RPL 2-32

33 Dampak yang Telah Dilakukan 5. Dibuat dipasangnya tanda-tanda atau rambu petunjuk infromasi untuk menghindari lokasi kegiatan proyek MRT Penyediaan tempat pejalan kaki 6. Koordinasi dengan pihak terkait seperti Dinas Perhubungan Polres Jakarta Pusat. 5 Terganggunya Fungsi Sarana Utilitas Umum - Koordinasi dengan instansi terkait (PLN, Telkom, PDAM, PGN, DPJU & SJU) - Pemindahan sarana utilitas umum yang akan terkena kegiatan proyek, sebelum pekerjaan konstruksi dimulai langsung secara visual di lapangan wawancara secara tidak terstruktur dengan para pengguna sarana utilitas umum (Sudirman MH Thamrin) 1. Telah dilakukan secara intensif koordinasi dalam rangka pemindahan utilitas kepada instansi terkait 2. Koordinasi relokasi utilitas sudah dilakukan dengan sangat intensif antara pihak MRT dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta beserta pihak terkait pemilik utilitas, diantaranya : - Koordinasi dengan Dinas Bina Marga pemilik utilitas terkait persinggungan dengan lokasi entrance/exit CT/VT (6 Oktober 2015) - Koordinasi dengan PAM/Palyja terkait relokasi pipa air di lokasi entrance/ exit CT/VT (22 Oktober 2015) - Koordinasi rapat dengan hotel Sultan pemilik utilitas terkait pembongkaran infrastruktur (19 November 2015) - Inspeksi bersama masalah pipa gas PGN di stasiun Bendungan Hilir (1 Desember 2015) rapat dengan PT CSM (fiber optic) tanggal 22 Desember Koordinasi dengan Biro Penataan Kota Hidup Provinsi DKI Jakarta sebagai koordinator penetapan lokasi penempatan tanah hasil galian Berupa foto-foto administrasi koordinasi (Lampiran 47 sd Lampiran 50) Koordinasi dengan instansi terkait terus ditingkatkan perlu aya evaluasi terkait pekerjaan lapangan yang dilakukan instansi terkait (PDAM, PGN, PLN dst) yang sering kurang sesuai dengan standar dimana pekerjaan dilakukan tanpa penutup pagar hasil galian dibiarkan terbuka. Diperlukan evaluasi di lapangan secara menerus. Koordinasi dengan dishu Poda terkait pengalihan LL akibat pembongkaran JPO depan Hotel Sultan (19 Nov 2015) Koordinasi dengan Dishub Polda terkait relokasi PGN, sisi timur Stasiun Benhil (Jalur TransJ), 5 November 2015 Laporan Implementasi RKL & RPL 2-33

34 6 Terganggunya Aliran Air Tanah Menurunnya Kualitas Air Dampak - Selama pengeboran dilakukan monitoring aliran (rembesan) air tanah dilakukan grotting - Konstruksi shield tunnel envelope dipasang secara cepat - Dilakukan studi yang lebih mendalam tentang kondisi hidrogeologi di sepanjang koridor segmen bawah tanah. langsung pengambilan sampling setiap 3 bulan sekali (Stasiun Senayan Istora, Stasiun Bendungan Hilir, Stasiun Dukuh Atas Stasiun Bundaran HI) yang Telah Dilakukan proyek MRT. - Koordinasi dengan Sudin Pemakaman Jakarta Barat pihak TPU Semper, Rorotan serta stakeholder terkait (kelurahan, kecamatan), tokoh masyarakat, LSM serta masyarakat setempat terkait pembuangan tanah di TPU, serta lokasi lain diantaranya Kali Karang, Apuran (Lampiran 45), serta tanah milik Lantamal III di Marunda 1. Menyediakan Waste Water Treatment Plant di lokasi terkait penanganan air limbah dari proses tunnel 2. Dilakukan pemantauan dengan pengukuran kualitas air setiap hari, terutama untuk nilai ph TSS 3. Dilakukan pemantauan secara berkala terhadap ketinggian permukaan air tanah (sumur) 4. Pemberian Al2SO4 pada limbah cair yang akan dibuang dengan tujuan menurunkan tingkat TSS ph 5. Membuat dinding penahan di area penyimpanan B3 ataupun melengkapi lokasi tangki dengan secondary contaiment untuk memproteksi ceceran/rembasan limbah oli minyak ke tanah/air permukaan Berupa hasil pengukuran ketinggian permukaan air tanah dalam (sumur) (Lampiran 51 52) hasil pemantauan terhadap air limbah (53 sd 56) - Hasil pemantauan terhadap nilai ph TSS di semua stasiun berada pada kisaran di bawah baku mutu yang diizinkan, pada saat kisaran ph mengalami kenaikan (pada saat pekerjaan pouring) maka penambahan tawas dilakukan dalam bak kontrol sebelum air dibuang ke perairan umum. - Hasil pemantauan terhadap ketinggian muka air tanah (Bundaran HI & Dukuh Atas) menunjukkan antara 1.2 ~ m (stabil, cenderung turun) dikarenakan kemarau panjang, kemudian di Senayan ~ Setiabudi antara 5 ~ -8 m Penaburan Al2SO4 untuk menurunkan ph TSS pada bak sedimentasi (Stasiun Bundaran HI) Melengkapi area penyimpanan solar dengan secondary contaiment atau dilapisi pasir pada bagian permukaan sekitar tangki bahan bakar/solar Sampling air limbah pada outlet stasiun Bendungan Hilir (sisi outlet dari washing bay) Laporan Implementasi RKL & RPL 2-34

35 Dampak yang Telah Dilakukan 6. Membersihkan ceceran oli pada saluran drainase melengkapi dengan oil trap (sand bag) 7 Meningkatnya Air Larian Potensi Banjir - Menjaga memelihara sumur resapan, kolam resapan saluran drainase yang ada disekitar lokasi kegiatan - Membersihkan lokasi kegiatan dari tumpukan tanah material bangunan - Melakukan kajian tentang sistem jaringan drainase mikro sekitar lokasi kegiatan - Membuat sumur resapan sesuai dengan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No.68 Tahun 2005 langsung secara visual di lapangan (Sudirman s/d MH Thamrin) pemantauan dengan ordinat di bawah: - Stasiun Senayan 06 o 13 33,6 ; E 106 o 48 12, 2 Stasiun Bendungan Hilir 06 o 12 54,86 E 106 o 49 03,33 - Stasiun Dukuh Atas S 06 o 12 03,46 E 106 o 49 21,50 1. Perencanaan saluran sementara untuk pengalihan air dari saluran yang ada di lokasi Dukuh Atas Bundaran HI 2. Pengerukan lumpur pada saluran eksisting (Stasiun Dukuh Atas) secara berkala, serta pemompaan air 3. Koordinasi dengan DPU terkait drainase yang terdapat di area Senayan drainase sekitar 4. Melakukan pengukuran pemantauan (daily) terhadap nilai ph TSS sebelum dilakukan pembuangan air ke drainase umum (Lampiran 57 & 58) Berupa foto hasil laboratorium (Lampiran 57 & 58) Sistem drainase di lapangan dibuat menerus tersambung dengan drainase eksisting di luar site, setelah dikoordinasikan dengan DPU (Dinas Tata Air) telah ditindak lanjuti dengan upaya dari Pemda pengerukan lumpur pada drainase yang ada (di luar site). Pembangunan sumur resapan belum dilakukan, namun demikian pengelolaan lingkungan terus diupayakan untuk menghindari luapan air saat musim hujan (genangan/banjir), diantaranya pengerukan lumpur Pemeliharaan washing bay, pengerukan lumpur (Stasiun Dukuh Atas) Proteksi untuk mengatasi banjir / luapan air masuk ke area bawah tanah Penyiapan pemompaan Stasiun Bundaran HI. 06 o 11 18,59 ; E 106 o 49 21,74 Pengerukan premompaan saluran eksisting Stasiun Dukuh Atas untuk mencegah banjir Laporan Implementasi RKL & RPL 2-35

36 8 Terganggunya Estetika Lansekap Dampak - Tidak menumpuk material proyek di sekitar areal kerja/lokasi kegiatan - Penataan (kembali) lansekap pada sisi kiri - kanan jalur transisi di sekitar lokasi kegiatan pembangunan stasiun bawah tanah langsung secara visual di lapangan wawancara secara tidak terstruktur dengan masyarakat sekitar lokasi kegiatan. pemantauan: Sudirman s/d MH Thamrin yang Telah Dilakukan 1. Pemasanagan pagar pembatas pekerjaan dengan concrete barrier pagar seng yang dilapisi banner dengan ketinggian 2 m (1+1 m, atau pembatas seng/aluminium tinggi 2m) untuk membentuk pangan yang lebih lebih baik sehingga kegiatan pekerjaan tidak tampak dari luar 2. Pemeliharaan pagar pembatas JPO Bundaran HI secara berkala, penggantian banner untuk memperbaharui pagar (Lampiran 59) Berupa foto-foto kegiatan administrasi (Lampiran 59) Telah dilakukan sesuai dokumen RKL yang telah disetujui, diantaranya segera membuang tumpukan material ke lokasi yang telah ditentukan. Perlu pembersihan pagar secara rutin dari aksi vandalisme. Pemeliharaan JPO Bundaran HI 3. Segera memasukkan puing bahan buangan ke dalam kantong yang layak tidak menumpuk material proyek di sekitar areal kerja 4. Tumpukan tanah hasil galian yang berlebihan segera dibuang ke lokasi yang telah ditetapkan oleh Setda Provinsi DKI Jakarta yaitu di lokasi TPU Tegal Alur Islam, TPU Semper lokasi lain yang membutuhkan tanah seperti bantaran Kali Karang, Dam Pluit, Kali Apuran Marunda. Pemeliharaan rutin untuk kebersihan dinding pagar Kegiatan housekeeping secara berkala, termasuk dilaksanakan malam hari Pembuangan tanah di Semper 9 Berkurangnya Populasi Tanaman Pelindung Jalan - Memindahkan tanaman pelindung yang terkena proyek ke lokasi ruang terbuka hijau atau taman di tempat lain yang terdekat ke lokasi proyek, sesuai dengan petunjuk dari Suku Dinas Pertamanan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta langsung di lapangan secara visual pemantauan: 1. Memindahkan tanaman pelindung yang terkena proyek ke lokasi ruang terbuka hijau atau tanaman di tempat lain yang terdekat ke lokasi proyek sesuai dengan petunjuk dari Dinas Pertamanan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta 2. Menanam kembali tanaman pelindung Berupa foto-foto - Jumlah tanaman dari Sisingamangarja (Transisi) sampai Setiabudi total tanaman telah ditebang adalah 973 Pada periode pelaporan ini tidak ada lagi kegiatan pemotongan penanaman pohon. Implementasi penanaman kembali Laporan Implementasi RKL & RPL 2-36

37 Dampak - Menanam kembali tanaman pelindung jalan di areal terbuka dilokasi proyek Sudirman s/d MH Thamrin yang Telah Dilakukan jalan di areal terbuka di lokasi proyek atau lokasi yang telah ditentukan oleh Dinas Pertamanan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta. pohon, yang ditanam kembali sebanyak 1938 pohon, dengan lokasi penanaman RTH Taman Swadarma, Taman Bambu, Taman Margasatwa, Taman Aselih, Kebagusan, TPU Pondok rangon, Karet Bivak - Segkan dari lokasi Dukuh Atas Bundaran HI, total penggantian tanaman sebanyak 3808 pohon sudah selesai. - penanaman Antara lain RTH Manunggal II, Jakarta Timur; RTH As Syafiah (Taman Melati); RTH Kumis Kucing; RTH Jalan Aselih; RTH Mawar Indah; RTH Lebak Bulus, Rawajaya; Jalur hijau Kebon Sirih; Purworejo Gatot Subroto. telah dilaksanakan sesuai arahan dari Distamkam. Survei bersama Distamkam terkait evaluasi terhadap hasil penanaman pemeliharaan pohon juga telah dilaksanakan Replanting di jalur hijau Jalan Tol Gatot Subroto Replanting di RTH Pondok Ranggon 10 Terganggunya Kenyamanan Keselamatan Pengguna Jalan - Pemberian informasi kepada para pemakai jalan di sekitar lokasi proyek - Pengaturan lalu lintas untuk mencegah terjadinya kemacetan lalu lintas, termasuk pemasangan rambu lalu lintas; - pekerjaan diberi pagar pengaman - Pengalihan arus lalu lintas ke ruas jalan lain - Koordinasi dengan Polres Jakarta selatan Jakarta Pusat langsung secara visual di lapangan penerimaan laporan/ pengaduan dari para pengguna jalan. pemantauan: Di lokasi pembangunan stasiun bawah tanah serta ruas ruas jalan yang dilalui angkutan bahan bangunan 1. pekerjaan diberi pagar pembatas kegiatan 2. Pagar pembatas dilengkapi dengan rotary lamp sehingga pada malam hari lebih jelas dapat dilihat oleh pengguna jalan 3. Koordinasi dengan Polda Metro Jaya DKI Jakarta unit-unit terkaitnya (seperti pemilik gedung), dengan hasil koordinasi di bawah: - Rapat koordinasi dengan manajemen gedung SCBD tentang lokasi pintu keluar masuk (entrance). - Rapat mengenai pengalihan jalur busway TransJ saat pengerjaan perluasan roof slab di St. Setiabudi - Untuk penutupan jalur TransJ (sisi Timur Barat) saat perluasan roof slab di malam hari di St. Berupa foto-foto - Pengalihan lalu lintas, koordinasi dengan Polres Polda Metro Jaya telah dilakukan. - Relokasi halte Tranjakarta telah dilakukan saat ini telah dimanfaatkan oleh pengguna jalan. Semua pekerjaan terkait dengan gangguan kenyamanan keselamatan pengguna jalan telah dilaksanakan sesuai perencanaan dimana untuk pengaturan lalu lintas mengacu peraturan dari Dinas Bina Marga. Dipasang rotary lamp Pemasangan rambu selama pekerjaan konstruksi Laporan Implementasi RKL & RPL 2-37

38 Dampak tanah hasil galian terowongan. yang Telah Dilakukan Senayan 4. Ditempatkan flagman yang berfungsi sebagai petujuk jalan. 5. Pengukuran kondisi temperature dalam ruang bawah tanah secara berkala Papan pengumunan untuk selalu menggunakan alat pelindung diri di area proyek 6. Menjaga keselamatan dari para pekerja sebagai contoh semua aturan tentang scaffolding penyediaan tangga yang mengikuti kaidah dari OHSAS Pergeseran pagar di lokasi Bundaran HI aktivitas pembersihan area 7. Koordinasi dengan Distamkam unit terkait dalam rangka pemindahan pembongkaran fasilitas yang ada di lokasi pedestrian 8. Perbaikan jalan pedestrian sementara bagi para pejalan kaki, depan kantor sepanjang jalan Sudirman Thamrin (sesuai kebutuhan) 11 Meningkatnya Kesempatan Kerja Berusaha - Memberikan informasi yang jelas mengenai kebutuhan tenaga kerja (jumlah kualifikasinya) material (jumlah spesifikasi teknisnya) untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi, kepada masyarakat melalui Kantor Kelurahan/Kecamatan setempat. - Pemberian prioritas kerja bagi penduduk terkena dampak, sesuai dengan big keahlian/keterampilannya Pendataan jumlah kualifikasi tenaga kerja serta big usaha yang terserap dalam kegiatan proyek, berkoordinasi dengan pihak Kelurahan Kecamatan setempat. 1. Tenaga kerja setempat yang dilibatkan masih terbatas dalam posisi tenaga big keselamatan, administrasi keamanan (security) 2. Mengharuskan kontraktor pelaksana untuk memberikan jaminan kecelakaan pada para pekerjanya - Penggunaan tenaga kerja lokal terbatas tenaga kerja keamanan dengan jumlah terbatas ± orang. Karena lokasi kegiatan berada di wilayah perkotaan, sehingga pemenuhan kebutuhan tenaga kerja proyek dari tenaga setempat belum dapat diakomodasi. Laporan Implementasi RKL & RPL 2-38

39 12 Sanitasi Dampak - Menyediakan TPS B3 yang memiiliki izin dari BPLHD DKI Jakarta - Limbah B3 dikelola oleh pihak ketiga, yang memiliki izin dari KLH - Melakukan pemilahan sampah domestik (organik anorganik) di TPS diangkut secara rutin oleh Dinas Kebersihan Prov DKI Jakarta atau pihak ketiga yang memiliki izin dari Dinas Kebersihan Prov DKI Jakarta - Sisa bahan material yang bersifat ekonomis diserahkan kepada pihak ketiga - Menyediakan STP Portable untuk menampung limbah domestik pekerja akan dikelola oleh pihak ketiga pemantauan: Di lokasi rencana pembangunan segmen bawah tanah. langsung secara visual menghitung volume limbah B3 domestik pekerja. pemantauan: Di lokasi rencana pembangunan segmen bawah tanah Stasiun Senayan; Stasiun Istora; Stasiun Bendungan Hilir; Stasiun Setiabudi; Stasiun Dukuh Atas; Stasiun Bundaran HI. yang Telah Dilakukan 1. Limbah B3 ditempatkan pada lokasi terpisah di lokasi yang memadai 2. Limbah B3 dikelola oleh pihak ketiga yang memilki izin dari KLH (Lampiran 60) Transportasi oli bekas oleh pihak ke-3 CV Sun Nur Logam Jaya 3. Melakukan pemilahan sampah domestik (organik anorganik) di TPS lokasi barak kerja akan diangkut secara rutin oleh Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta atau pihak ketiga yang memiliki izin dari Dinas Kebersihan Bukti berupa foto-foto izin pengelolaan B3 serta koordinasi pembuangan tanah (Lampiran 60 61) - Mempersiapkan TPS LB3 untuk mendapatkan izin dari BPLHD Provinsi DKI Jakarta - Untuk lokasi pembuangan tanah tidak dibuang sebagaimana rekomendasi dalam RKL RPL (Pantai Indah Kapuk, Halim Western RR), namun di lokasi alternative lain sebagaimana ditetapkan oleh Setda Provinsi DKI Jakarta dikoordinasikan dengan Dinas terkait (yang membutuhkan tanah urug) - Volume limbah domestik tercatat pada Triwulan IV per bulan dengan rata-rata volume = 846,3 m3 TPS LB3 akan mengikuti progress pekerjaan (berpindah tempat, namun masih dalam area yang sama). Kondisi sudah cukup baik seperti : - Kotak P3K - Label Simbol Limbah B3 - Alat pemadam api ringan (APAR) - Kotak pencuci mata (eye wash) - Penanganan ceceran - Penempatan bahan bakar di lokasi permukaan kering Tempat pencucian mata untuk melindungi iritasi mata (di stasiun Senayan, concourse slab) Penempatan bak sampah di beberapa tempat di setiap stasiun Pemasangan spanduk untuk menjaga kebersihan Pengangkutan sampah oleh Dinas Kebersihan DKI Jakarta 4. Menyediakan STP Portable untuk menampung limbah domestik pekerja Laporan Implementasi RKL & RPL 2-39

Lebak Bulus Masuki Tahapan Konstruksi Skala Besar Proyek MRT Jakarta

Lebak Bulus Masuki Tahapan Konstruksi Skala Besar Proyek MRT Jakarta SIARAN PERS Untuk diterbitkan segera Lebak Bulus Masuki Tahapan Konstruksi Skala Besar Proyek MRT Jakarta Setelah dimulainya pekerjaan konstruksi skala besar untuk koridor MRT jalur layang (elevated) di

Lebih terperinci

Dimulainya Tahapan Konstruksi Skala Besar Proyek MRT Jakarta di Wilayah Fatmawati Hingga Blok M

Dimulainya Tahapan Konstruksi Skala Besar Proyek MRT Jakarta di Wilayah Fatmawati Hingga Blok M SIARAN PERS Untuk diterbitkan segera Dimulainya Tahapan Konstruksi Skala Besar Proyek MRT Jakarta di Wilayah Fatmawati Hingga Blok M Pekerjaan konstruksi skala besar akan dimulai di wilayah Jl. Fatmawati,

Lebih terperinci

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN,

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN, PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP Jl. Jaksa Agung Suprapto No.41 Lamongan Kode Pos 62251 Telp. (0322) 321 323 Fax (0322) 321 324 E-mail blh@lamongankab.go.id website www.lamongankab.go.id

Lebih terperinci

TABEL 4-3. MATRIKS RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL) OPERASIONAL GEDUNG KEMENKES RI

TABEL 4-3. MATRIKS RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL) OPERASIONAL GEDUNG KEMENKES RI BAB 4. RENCANA DAN PEMANTAUAN DOKUMEN EVALUASI HIDUP TABEL 4-3. MATRIKS RENCANA HIDUP (RKL) OPERASIONAL GEDUNG KEMENKES RI TOLOK UKUR METODE HIDUP 1. Penurunan Kualitas Air permukaan Aktifitas Kantor Aktifitas

Lebih terperinci

VI. DAMPAK PENINGKATAN VOLUME LALU LINTAS TERHADAP LINGKUNGAN. Volume lalu lintas pada dasarnya merupakan proses perhitungan yang

VI. DAMPAK PENINGKATAN VOLUME LALU LINTAS TERHADAP LINGKUNGAN. Volume lalu lintas pada dasarnya merupakan proses perhitungan yang VI. DAMPAK PENINGKATAN VOLUME LALU LINTAS TERHADAP LINGKUNGAN 6.1 Peningkatan Volume Lalu Lintas Volume lalu lintas pada dasarnya merupakan proses perhitungan yang berhubungan dengan jumlah gerakan per

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam aspek ini memiliki nilai mean yang berada diantara angka 3,25-4. pembuangan air kotor yang dibuang ke septic tank.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam aspek ini memiliki nilai mean yang berada diantara angka 3,25-4. pembuangan air kotor yang dibuang ke septic tank. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan secara keseluruhan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengelolaan limbah padat dan cair. Dalam aspek

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188/103/KEP./ /2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN RUMAH MAKAN

KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188/103/KEP./ /2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN RUMAH MAKAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN BADAN HIDUP Jl. Jaksa Agung Suprapto No.41 Lamongan Kode Pos 62251 Telp. (0322) 321 323 Fax (0322) 321 324 E-mail blh@lamongankab.go.id website www.lamongankab.go.id KEPUTUSAN

Lebih terperinci

TABEL 4-4. MATRIKS RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) OPERASIONAL GEDUNG KEMENKES RI

TABEL 4-4. MATRIKS RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) OPERASIONAL GEDUNG KEMENKES RI BAB 4. RENCANA PENGELOLAAN DAN DOKUMEN EVALUASI TABEL 4-4. MATRIKS RENCANA (RPL) OPERASIONAL GEDUNG KEMENKES RI YANG DI BENTUK 1. Penurunan Kualitas Air Permukaan Aktifitas Kantor Aktifitas UPK Aktifitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. Data Proyek 3.1.1 Data Umum Proyek DATA SITE Lokasi Selatan : Jl. Raya Pasar Jum at, Kel. Lebak Bulus, Kec. Cilandak, Jakarta Luas Lahan : ± 22.000 m² KDB : 60% KLB : 2,0

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT TEKNIS

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT TEKNIS RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT TEKNIS Pekerjaan : Pengurasan Saluran Air Sekitar Gedung Utama dan Gedung SSE di T1 (MY) PT. Jakarta International Container Terminal (PT. JICT), Tanjung Priok. Pasal 1

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengenai upaya green construction pada proyek konstruksi di Jawa Tengah,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengenai upaya green construction pada proyek konstruksi di Jawa Tengah, BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarakan hasil analisis data dan pembahasan secara keseluruhan mengenai upaya green construction pada proyek konstruksi di Jawa Tengah, dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN BAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN 3.1 yang Ditimbulkan Tabel 3.1 yang

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA 7 BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 TINJAUAN UMUM Pelaksanaan konstruksi merupakan rangkaian kegiatan atau bagian dari kegiatan dalam pekerjaan konstruksi mulai dari persiapan lapangan sampai dengan penyerahan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan)

KERANGKA ACUAN ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan) KERANGKA ACUAN ANDAL (Analisis ) Proyek Pembangunan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta Ruas W2 Utara (Kebon Jeruk Ulujami) I. PENDAHULUAN Pembuatan Kerangka Acuan Analisis atau KA ANDAL ini adalah salah satu

Lebih terperinci

2012, No.71 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Kebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaita

2012, No.71 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Kebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaita LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.71, 2012 LINGKUNGAN HIDUP. Bandar Udara. Pembangunan. Pelestarian. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5295) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan kehidupan manusia di seluruh dunia tidak terlepas dari yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan kehidupan manusia di seluruh dunia tidak terlepas dari yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan kehidupan manusia di seluruh dunia tidak terlepas dari yang namanya transportasi, transportasi sudah lama ada dan cukup memiliki peranannya dalam

Lebih terperinci

DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH)

DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH) DOKUMEN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP MATRIKS PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PUSKESMAS KEBONDALEM 1. Kualitas Udara dan debu Sumber Aktivitas lalul lintas kendaraan diluar dan area parkir berpotensi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. simpang merupakan faktor penting dalam menentukan penanganan yang paling tepat

BAB 1 PENDAHULUAN. simpang merupakan faktor penting dalam menentukan penanganan yang paling tepat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Simpang jalan merupakan tempat terjadinya konflik lalu lintas. Kinerja dari suatu simpang merupakan faktor penting dalam menentukan penanganan yang paling tepat untuk

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188/ 101 /KEP./ /2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN KAROSERI BAK TRUK

KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188/ 101 /KEP./ /2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN KAROSERI BAK TRUK PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP Jl. Jaksa Agung Suprapto No.41 Lamongan Kode Pos 62251 Telp. (0322) 321 323 Fax (0322) 321 324 Email blh@lamongankab.go.id website www.lamongankab.go.id

Lebih terperinci

Tabel Hasil Proses Pelingkupan

Tabel Hasil Proses Pelingkupan Tabel 2.50. Hasil Proses No. menimbulkan A. Tahap Pra 1. Sosialisasi Permen 17 tahun 2012 tentang Keterlibatan Masyarakat Dalam ProsesAMDAL dan Izin Lingkungan terkena Sosial Budaya Munculnya sikap Evaluasi

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PEMANFAATAN LAHAN UNTUK PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang : a. bahwa dinamika perkembangan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT TEKNIS

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT TEKNIS RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT TEKNIS Pekerjaan : Pemasangan Pagar BRC dan Rambu di Area Join In-Gate (RY) PT. Jakarta International Container Terminal (PT. JICT), Tanjung Priok. Pasal 1 : LOKASI PEKERJAAN

Lebih terperinci

UCAPAN TERIMA KASIH...

UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian...

Lebih terperinci

LAMPIRAN Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 122 Tahun 2005

LAMPIRAN Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 122 Tahun 2005 LAMPIRAN Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 122 Tahun 2005 GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 122 TAHUN

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar Peta Dasar TPU Tanah Kusir (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011) Perumahan Warga

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar Peta Dasar TPU Tanah Kusir (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011) Perumahan Warga 19 BAB IV KONDISI UMUM 4.1. Letak, Batas, dan Luas Tapak TPU Tanah Kusir merupakan pemakaman umum yang dikelola oleh Suku Dinas Pemakaman Jakarta Selatan di bawah Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta.

Lebih terperinci

PENJELASAN I ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM PROGRAM ADIPURA

PENJELASAN I ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM PROGRAM ADIPURA PENJELASAN I ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM PROGRAM ADIPURA Perumahan menengah : meliputi kompleks perumahan atau dan sederhana permukiman Perumahan pasang surut : meliputi perumahan yang berada di daerah

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2008

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2008 FORMULIR PKK PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2008 INSTANSI BIRO ADMINISTRASI SARANA PERKOTAAN KEGIATAN RENCANA % PROGRAM URAIAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TINGKAT PENCAPAIAN REALISASI PENCAPAIAN TARGET

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN BANTUAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS UMUM (PSU) PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

TENTANG PENYELENGGARAAN HARI BEBAS KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG PENYELENGGARAAN HARI BEBAS KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN HARI BEBAS KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa untuk mengurangi

Lebih terperinci

KRITERIA, INDIKATOR DAN SKALA NILAI FISIK PROGRAM ADIPURA

KRITERIA, INDIKATOR DAN SKALA NILAI FISIK PROGRAM ADIPURA Lampiran IV : Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 01 Tahun 2009 Tanggal : 02 Februari 2009 KRITERIA, INDIKATOR DAN SKALA NILAI FISIK PROGRAM ADIPURA NILAI Sangat I PERMUKIMAN 1. Menengah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ACUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERUMAHAN TAPAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ACUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERUMAHAN TAPAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA -1- PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ACUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERUMAHAN TAPAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Kuisioner Tahap I (Mencari Peristiwa Risiko Tinggi)

LAMPIRAN 1 Kuisioner Tahap I (Mencari Peristiwa Risiko Tinggi) LAMPIRAN 1 Kuisioner Tahap I (Mencari Peristiwa Risiko Tinggi) 101 KUESIONER PENELITIAN IDENTIFIKASI RISIKO DALAM ASPEK PRASARANA LINGKUNGAN PERUMAHAN YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA BIAYA DEVELOPER

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2007

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2007 FORMULIR PKK PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 27 INSTANSI : BIRO ADMINISTRASI SARANA PERKOTAAN KEGIATAN RENCANA % PROGRAM URAIAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TINGKAT PENCAPAIAN REALISASI PENCAPAIAN TARGET

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMANFAATAN BAGIAN JALAN

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMANFAATAN BAGIAN JALAN PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMANFAATAN BAGIAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TULUNGAGUNG, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

ABSTRAKSI DOKUMEN AMDAL

ABSTRAKSI DOKUMEN AMDAL ABSTRAKSI DOKUMEN AMDAL PEMRAKARSA NAMA DOKUMEN PT. ASIATIC PERSADA Kegiatan Perkebunan Kelapa Sawit dan Pabrik Pengolahannya NO. PERSETUJUAN & TANGGAL Komisi Penilai AMDAL Propinsi Jambi Nomor:274/2003,

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS EVALUASI KRITERIA TRANSPORTASI BERKELANJUTAN DI PERKOTAAN

PETUNJUK TEKNIS EVALUASI KRITERIA TRANSPORTASI BERKELANJUTAN DI PERKOTAAN 1 2 PETUNJUK TEKNIS EVALUASI KRITERIA TRANSPORTASI BERKELANJUTAN DI PERKOTAAN Tata cara ini merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan tahap demi tahap oleh tim lapangan dalam rangka pemantauan

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

GUBERNUR LAMPUNG. KEPUTUSAB GVBEUUR LAIIPl1BG NOMOR: G/:J.{;() /11.05/HK/2015 TENTANG

GUBERNUR LAMPUNG. KEPUTUSAB GVBEUUR LAIIPl1BG NOMOR: G/:J.{;() /11.05/HK/2015 TENTANG GUBERNUR LAMPUNG KEPUTUSAB GVBEUUR LAIIPl1BG NOMOR: G/:J.{;() /11.05/HK/2015 TENTANG KELAYAKAN LINGKUNGAN HIDUP RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SHORTCUT JALUR KERETA API REJOSARI-TARAHAN KABUPATEN LAMPUNG

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

4.1 Konsentrasi NO 2 Tahun 2011

4.1 Konsentrasi NO 2 Tahun 2011 4.1 Konsentrasi NO 2 Tahun 2011 Pada pengujian periode I nilai NO 2 lebih tinggi dibandingkan dengan periode II dan III (Gambar 4.1). Tinggi atau rendahnya konsentrasi NO 2 sangat dipengaruhi oleh berbagai

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188/9 /KEP./ /2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN PEMBANGUNAN GUDANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188/9 /KEP./ /2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN PEMBANGUNAN GUDANG PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP Jl. Jaksa Agung Suprapto No.41 Kode Pos 62251 Telp. (0322) 321 323 Fax (0322) 321 324 E-mail blh@lamongankab.go.id website www.lamongankab.go.id KEPUTUSAN

Lebih terperinci

WALIKOTA KENDARI PROVINSI SULAWSEI TENGGARA

WALIKOTA KENDARI PROVINSI SULAWSEI TENGGARA WALIKOTA KENDARI PROVINSI SULAWSEI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KENDARI, Menimbang : a. bahwa keadaan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA

Lebih terperinci

Proyek JLKB Kapt.Tendean-Blok M-Ciledug (Paket Kebayoran Lama) BAB II DATA PROYEK

Proyek JLKB Kapt.Tendean-Blok M-Ciledug (Paket Kebayoran Lama) BAB II DATA PROYEK BAB II DATA PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Jakarta kini telah menginjak usianya hampir mencapai setengah abad sudah tumbuh dan berkembang dengan pesat. Seiring dengan pesatnya perkembangan tersebut,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG GARIS SEMPADAN SUNGAI, DAERAH MANFAAT SUNGAI, DAERAH PENGUASAAN SUNGAI DAN BEKAS SUNGAI DENGAN

Lebih terperinci

No Angkutan Jalan nasional, rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan provinsi, dan rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkuta

No Angkutan Jalan nasional, rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan provinsi, dan rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkuta TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5468 TRANSPORTASI. Perhubungan. Lalu Lintas. Angkutan Jalan. Jaringan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 193) PENJELASAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN 2.1 Lokasi Proyek Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi Campuran Perumahan Flat Sederhana. Tema besar yang mengikuti judul proyek

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN HARI BEBAS KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN SERTA UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN SERTA UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP BAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN SERTA UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Setiap rencana usaha /atau, termasuk penambahan Jenis Produksi Pupuk Anorganik PT. akan

Lebih terperinci

BAB 2 STRATEGI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK DI PROPINSI DKI JAKRTA

BAB 2 STRATEGI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK DI PROPINSI DKI JAKRTA BAB 2 STRATEGI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK DI PROPINSI DKI JAKRTA 41 2.1 Azas, Tujuan Dan Sasaran Pengelolaan Air Limbah Domestik Untuk mengatasi masalah pencemaran air di wilayah DKI Jakarta sudah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan ( trip) antara asal ( origin) dan tujuan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan ( trip) antara asal ( origin) dan tujuan II. TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Transportasi 2. 1. 1 Pengertian Transportasi Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan ( trip) antara asal ( origin) dan tujuan (destination). Perjalanan adalah pergerakan

Lebih terperinci

PENYEMPURNAAN IPAL & DAUR ULANG AIR GEDUNG BPPT

PENYEMPURNAAN IPAL & DAUR ULANG AIR GEDUNG BPPT PENYEMPURNAAN IPAL & DAUR ULANG AIR GEDUNG BPPT Setiyono Pusat Teknologi Lingkungan, Kedeputian TPSA Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Jl. M.H. Thamrin No. 8, Lantai 12, Jakarta 10340 e-mail: setiyono@hotmail.com

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2008, dari: 1 Mengurai Kemacetan Lalu Lintas Ibu Kota, Kompas, 16 Desember 2004.

BAB I PENDAHULUAN. 2008, dari:  1 Mengurai Kemacetan Lalu Lintas Ibu Kota, Kompas, 16 Desember 2004. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Setiap hari puluhan ribu manusia yang berada di lingkaran ibu kota baik dari Bekasi, Depok, Bogor, dan Tangerang melangkahkan kakinya ke Ibu Kota Jakarta untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM Pembangunan di segala bidang yang dilaksanakan pemerintah Republik Indonesia merupakan usaha untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan terutama di bidang ekonomi. Pembangunan

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PEMANFAATAN DAN PENGGUNAAN BAGIAN-BAGIAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG

Lebih terperinci

Alternatif Pemecahan Masalah Transportasi Perkotaan

Alternatif Pemecahan Masalah Transportasi Perkotaan Peningkatan Prasarana Transportasi Alternatif Pemecahan Masalah Transportasi Perkotaan Pembangunan Jalan Baru Jalan bebas hambatan didalam kota Jalan lingkar luar Jalan penghubung baru (arteri) Peningkatan

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 29 TAHUN 2003 T E N T A NG KEBERSIHAN, KEINDAHAN DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 29 TAHUN 2003 T E N T A NG KEBERSIHAN, KEINDAHAN DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 29 TAHUN 2003 T E N T A NG KEBERSIHAN, KEINDAHAN DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dalam upaya

Lebih terperinci

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PEMANFAATAN BAGIAN JALAN DAERAH

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PEMANFAATAN BAGIAN JALAN DAERAH BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PEMANFAATAN BAGIAN JALAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

Perkiraan dan Referensi Harga Satuan Perencanaan

Perkiraan dan Referensi Harga Satuan Perencanaan Perkiraan dan Referensi Harga Satuan Perencanaan No Bidang kategori 1 Pemerintahan Peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran Pemeliharaan Hydrant Pembangunan Hydrant Kering Pemeliharaan pertitik

Lebih terperinci

Indikator Konten Kuesioner

Indikator Konten Kuesioner Indikator Konten Kuesioner No Variabel Pertanyaan 1 Internal (Kekuatan dan Kelemahan) 1. Bagaimana pendapat anda mengenai lokasi (positioning) kawasan jasa dan perdagangan di Jalan Pamulang Raya, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Hal ini disebabkan karena manusia memerlukan daya dukung unsur unsur

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Hal ini disebabkan karena manusia memerlukan daya dukung unsur unsur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya merupakan suatu proses yang wajar dan terlaksana sejak manusia itu dilahirkan sampai ia meninggal dunia. Hal ini disebabkan

Lebih terperinci

Kriteria Proper terdiri dari dua bagian yaitu: a. kriteria penilaian ketaatan; dan b. kriteria penilaian lebih dari ketaatan (beyond compliance).

Kriteria Proper terdiri dari dua bagian yaitu: a. kriteria penilaian ketaatan; dan b. kriteria penilaian lebih dari ketaatan (beyond compliance). Setelah calon peserta Proper telah terdata di sekretariat Proper, selanjutnya tim teknis Proper menetapkan daftar peserta Proper dengan mengacu kepada: a. kriteria peserta Proper; b. rencana strategis

Lebih terperinci

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Paket Pelebaran Jalan RTA Milono Palangkaraya

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Paket Pelebaran Jalan RTA Milono Palangkaraya MITL Media Ilmiah Teknik Lingkungan Volume 1, Nomor 1, Februari 2016 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Paket Pelebaran Jalan RTA Milono Palangkaraya Anwar Muda Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 /PRT/M/2011 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN GARIS SEMPADAN JARINGAN IRIGASI

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 /PRT/M/2011 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN GARIS SEMPADAN JARINGAN IRIGASI PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 /PRT/M/2011 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN GARIS SEMPADAN JARINGAN IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP UKL-UPL EMBUNG LAGUNDI KABUPATEN BUTON UTARA 2015 BAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP A. Identifikasi Dampak yang Ditimbulkan

Lebih terperinci

increasing mobility, improving life quality

increasing mobility, improving life quality MRTJakarta increasing mobility, improving life quality www.jakartamrt.com Transportasi publik di Jakarta menghadapi tantangan berat. Kemacetan yang semakin parah telah mengganggu intensitas kegiatan sosial

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 1991 TENTANG SUNGAI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 1991 TENTANG SUNGAI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 1991 TENTANG SUNGAI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sungai sebagai sumber air sangat penting fungsinya dalam pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEDIRI, Menimbang : a. bahwa jalan sebagai bagian sistem

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB III KONDISI DAN ANALISIS LINGKUNGAN

BAB III KONDISI DAN ANALISIS LINGKUNGAN BAB III KONDISI DAN ANALISIS LINGKUNGAN 3.1 Kondisi Umum Kondisi kualitas udara jika dilihat dari parameter debu masih cukup baik. Berdasarkan pemantauan parameter debu di 13 titik menunjukkan bahwa kesemua

Lebih terperinci

MANAJEMEN LALU LINTAS DI PROYEK FLY OVER JAMIN GINTING MEDAN PROVINSI SUMATERA UTARA

MANAJEMEN LALU LINTAS DI PROYEK FLY OVER JAMIN GINTING MEDAN PROVINSI SUMATERA UTARA MANAJEMEN LALU LINTAS DI PROYEK FLY OVER JAMIN GINTING MEDAN PROVINSI SUMATERA UTARA LAPORAN Disusun untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III oleh : YOSSIE

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini merupakan hasil temuan dan hasil analisa terhadap kawasan Kampung Sindurejan yang berada di bantaran sungai

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Tujuan Perencanaan dan Perancangan Perencanaan dan perancangan Penataan PKL Sebagai Pasar Loak di Sempadan Sungai Kali Gelis Kabupaten Kudus

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 108 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 108 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 108 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR PERIZINAN, PEMBINAAN PENGAWASAN KEGIATAN OPERASIONAL CONCRETE BATCHING PLANT (CBP) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap dan Lanskap Kota Lanskap adalah suatu bagian dari muka bumi dengan berbagai karakter lahan/tapak dan dengan segala sesuatu yang ada di atasnya baik bersifat alami maupun

Lebih terperinci

LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2005 TENTANG

LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2005 TENTANG LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 115 TAHUN 2001 TENTANG PEMBUATAN

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 1.1.1. Data Non Fisik Sebagai stasiun yang berdekatan dengan terminal bus dalam dan luar kota, jalur Busway, pusat ekonomi dan pemukiman penduduk,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

10. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 1991 tentang Bangunan dalam Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

10. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 1991 tentang Bangunan dalam Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 10. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 1991 tentang Bangunan dalam Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 11. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Bentuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat

Lebih terperinci

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN,

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN, PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP Jl. Jaksa Agung Suprapto No.41 Kode Pos 62251 Telp. (0322) 321 323 Fax (0322) 321 324 E-mail blh@lamongankab.go.id website www.lamongankab.go.id KEPUTUSAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN RKL-RPL

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN RKL-RPL LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN RKL-RPL A. PENJELASAN UMUM 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM Pembangunan di segala bidang yang dilaksanakan pemerintah Republik Indonesia merupakan usaha untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan terutama di bidang ekonomi. Dengan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 44, 1991 (PERHUBUNGAN. PERTANIAN. Perikanan. Prasarana. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam usaha di bidang kesehatan seperti di jelaskan dalam Undang-Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. dalam usaha di bidang kesehatan seperti di jelaskan dalam Undang-Undang Nomor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan nasional di bidang kesehatan yang tercantum dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yaitu terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua potensi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 20/PRT/M/2010 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN DAN PENGGUNAAN BAGIAN-BAGIAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 20/PRT/M/2010 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN DAN PENGGUNAAN BAGIAN-BAGIAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 20/PRT/M/2010 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN DAN PENGGUNAAN BAGIAN-BAGIAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 2 ANALISA KAWASAN. Dalam menghasilkan sebuah pemrograman dan inventarisasi data yang maksimal,

BAB 2 ANALISA KAWASAN. Dalam menghasilkan sebuah pemrograman dan inventarisasi data yang maksimal, BAB 2 ANALISA KAWASAN Dalam menghasilkan sebuah pemrograman dan inventarisasi data yang maksimal, proses analisa yang dilakukan sebaiknya bersumber pada data yang tersusun dari kawasan tersebut. Data kawasan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2007

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2007 FORMULIR RKT INSTANSI : BIRO ADMINISTRASI SARANA PERKOTAAN RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2007 SASARAN KEGIATAN URAIAN INDIKATOR RENCANA TINGKAT PROGRAM URAIAN INDIKATOR KINERJA SATUAN RENCANA TINGKAT KET

Lebih terperinci

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 111 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENERANGAN JALAN UMUM DAN SARANA JARINGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan dalam melakukan aktivitas kontruksi harus memenuhi unsur keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam kegiatan konstruksi kecelakaan dapat terjadi

Lebih terperinci

KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMAL

KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMAL LAMPIRAN XII PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI KOTA MEDAN TAHUN 2015 2035 KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMAL 1. MS Mangrove atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Menurut Munawar, A. (2004), angkutan dapat didefinikan sebagai pemindahan orang dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan

Lebih terperinci

PP 35/1991, SUNGAI... Bentuk: PERATURAN PEMERINTAH (PP) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 35 TAHUN 1991 (35/1991)

PP 35/1991, SUNGAI... Bentuk: PERATURAN PEMERINTAH (PP) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 35 TAHUN 1991 (35/1991) PP 35/1991, SUNGAI... Bentuk: PERATURAN PEMERINTAH (PP) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 35 TAHUN 1991 (35/1991) Tanggal: 14 JUNI 1991 (JAKARTA) Sumber: LN 1991/44; TLN NO. 3445 Tentang: SUNGAI

Lebih terperinci