NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011"

Transkripsi

1 NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011 Kelompok Prioritas : Penanggulangan Kemiskinan, dan Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Paskakonflik Wilayah : Sulawesi Hari/Tanggal : Jumat, 30 April 2010 Sesi pada jam : WIB No 1. Provinsi Sulawesi Tengah Kementerian PDT Kementerian Sosial 10 kabupaten di Palu merupakan daerah tertinggal. Target kemiskinan hingga tahun adalah 15%. Kemensos berkomitmen dan mendukung program pro rakyat, justice for all, dan pencapaian MDGs. Kemensos di tahun 2011 tidak

2 ada perubahan yang signifikan. Jadi bila ada program atau kegiatan yang belum terakomodir di shortlist, sudah diakomodir. Anggaran untuk Program Pemberdayaan Sosial diberikan melalui dekonsentrasi dan TP. Program pemberdayaan sosial meliputi pembedayaan untuk fakir miskin melalui KUBE, pemberdayaan keluarga miskin, pemberdayaan kelembagaan sosial, pelestarian nilai kepahlawanan sosial, dan sebagainya. Program Rehabilitasi Sosial terdiri dari pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi anak, lanjut usia, penyandang cacat, tuna sosial, dan korban NAPZA. Program lainnya yakni Program Perlindungan dan Jaminan Sosial. Pelaksanaan jaminan sosial bagi lanjut usia diharapkan pada tahun 2011 dapat dilaksanakan di 33 provinsi.

3 Alokasi anggaran untuk tahun 2011 tidak berbeda jauh dengan tahun Perbedaan yaitu pada alokasi anggaran PKH, JSLU, dan JSPC yakni karena ada penambahan provinsi. Perluasan PKH ada beberapa provisi menyatakan perlu menambah RTSM. PKH memilki persyaratan tertentu, sehingga perlu kami cermati provinsi mana saja yang sudah bisa dilakukan PKH Kementerian Sosial Kementerian Dalam Negeri Berdasarkan rencana tahun 2010, jumlah RTSM PKH adalah sebanyak 3955 RTSM. Pemprov mengusulkan agar target RTSM PKH pada tahun 2011 adalah sekitar 5000 RTSM. Pemprov mengusulkan anggaran sebesar 18 M. Bantuan sosial korban bencana alam berdasarkan PNPM Perdesaan telah diberikan ancar ancar lokasi dan alokasi. Dekonsentrasi untuk Sulsel sebesar Rp 35 M. Dekonsentrasi untuk Sulut Rp 21,1 M. Dekonsentrasi untuk Sulbar Rp 8,7 M. Dekonsentrasi untuk Gorontalo 9,7 M. Dekonsentrasi untuk Sulawesi Tengah 18,1 M. Dekonsentrasi untuk Sulawesi

4 indikator bappenas dialokasikan untuk orang. Pemprov menargetkan pada tahun 2011, jumlah korban bencana alam yang mendapatkan bantuan sosial adalah sebanyak orang. Kami mengusulkan anggaran yang diperlukan sebanyak 15 M. Namun saat ini hanya ada 3 M. Tenggara 23,2 M. Untuk wilayah tertinggal d Sulsel alokasi sekitar 600 Juta termasuk Sultra, Gorontalo, Sulbar 2. Provinsi Sulawesi Selatan

5 Di tahun 2008, data jumlah penduduk miskin di Sulawesi Selatan yaitu atau KK miskin atau sekitar 13,34%. Di tahun 2009, jumlah penduduk miskin mengalami penurunan namun tidak signifikan yakni 12,21%. Tahun 2010, jumlah penduduk miskin diperkirakan akan menurun. Pada tahun 2011, diperkirakan jumlah penduduk miskin sekita 8 9% dari total penduduk Sulawesi Selatan. Kami berharap semua kegiatan yang dipaparkan benar benar dilaksanakan di Sulawesi. Kementerian PU Kemen PU memiliki program PNPM Mandiri Perkotaan, PNPM Penguatan, PNPM PISEW. Lokasi dan alokasi ancar ancar PNPM perkotaan sesuai dengan yang dipaparkan oleh Deputi KKUKM Bappenas Usulan Gorontalo untuk PNPM sebesar Rp 26,3 M telah terpenuhi, dan telah ditampung dalam renja KL Dukungan DDUB dari Kota Gorontalo dua tahun terakhir bermasalah. Hal ini juga terjadi di Kab. Toli toli di Sulawesi Tengah. Kementerian Dalam Negeri Kemenkop dan UKM PNPM diharapkan dapat berpengaruh terhadap pengurangan kemiskinan di Sulawesi. PNPM diharapkan dapat tersebar. Beberapa program daerah sudah sinkron dengan program Kementerian Koperasi dan UKM. Usulan lain diupayakan untuk

6 Diharapkan ada anggaran untuk dana pemberdayaan masyarakat yakni sebesar 150 Juta per desa Program/kegiatan yang belum terakomodir yaitu program pemberdayaan masyarakat dan pemerintah desa. Program PNPM Mandiri Perdesaan dengan anggaran Rp 500 M belum terakomodir. Kami mengharapkan adanya peningkatan program pemberdayaan masyarakat Kami memiliki 24 kabupaten kota, kami harakan PNPM bisa dilakukan secara menyeluruh Kita ingin melakukan penelitian tentang sektorsektor mana yang terkait program pengentasan kemiskinan diakomodir. Untuk Sulsel, sangat diapresiasi karena mendirikan koperasi wanita di tingkat kecamatan Kemenkop UKM sedang menggalakkan gerakan masyarakat sadar koperasi. Ada bantuan sosial untuk wanita yang bekerja di usaha skala mikro. Untuk gorontalo, penyerapan kecil karena ada hambatan agunan, diharapkan petani dapat mengakses dana bergulir. Ada bantuan modal kerja untuk keluarga yang dapat dimanfaatkan Dana dekonsentrasi telah disepakati. Hanya dana TP dan dana yang ada di Pusat yang belum disepakati. Anggaran untuk klinik bisnis ada namun cukup kecil. Kita belum bisa menetapkan jumlah dan alokasi sasaran per provinsi untuk saat ini Terhadap usulan program2 lain akan kita coba akomodir tapi

7 akan kita telaah lagi mengingat terbatasnya alokasi pagu Kementrian KUKM Kementerian Sosial Kementerian Pertanian Dinas Sosial mengusulkan anggaran untuk program/kegiatan prioritas yaitu sebanyak Rp 27,4 M. anggaran tersebut terdiri dari anggaran program perlindungan dan jaminan sosial sebesar Rp 11,3 M. Pemberdayaan kelembagaan masyarakat harus ditingkatkan untuk mengurangi kemiskinan. Badan penelitian pengembangan provinsi daerah, bisakah kita melakukan pemetaan dan pendataan sendiri untuk RTS. Karena data dari Kemensos dan BPS berbeda Program pelindungan jaminan sosial ada 5 kegiatan. Terlalu banyak lembaga kemasyarakatan yg kita miliki Pengalokasian anggaran PUAP di 2010 per provinsi dan kab/kota belum dilakukan. Khusus Sulbar terkait pupuk sudah dibahas di kelompok 2 terkait ketahanan pangan

8 tapi tidak ada yang berdaya dalam program. Kementerian Pendidikan Di Sulsel ada pendidikan gratis. Ada 12 item pendidikan yang mendapatkan gratis. Anggaran setahun yaitu Rp 200 M. Ada pengaruh pendidikan dalam program pengentasan kemiskinan, ada program pendidikan gratis. Anggaran BOS dan beasiswa bagi masyarakat miskin yg berprestasi diharapkan dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Program pemberdayaan masyarakat dalam pariwisata. PNPM pariwisata di Sulut ada 14 desa. Sulbar di 14 desa. Sulteng di 3 desa. Gorontalo di 5 desa. Sulawesi Tenggara di 17 desa, Dekonsentrasi untuk Sultra 7,2 M. Dekonsentrasi untuk Sulut 9,1 M. Dekonsentrasi untuk Sulteng 8,6 M. Dekonsentrasi untuk Sulsel 8,2 M. dekonsentrasi untuk Sulbar 3,6 M. Dekonsentrasi untuk Gorontalo 3,2 M. Kementerian Kesehatan Kemenhub Dinas Kesehatan mengusulkan anggaran untuk program/kegiatan prioritas adalah sebanyak Rp 34,5 M. Subsidi operasi keperintisan untuk mendukung prioritas penanggulangan kemiskinan

9 Kami khawatikan anggaran ini akan membengkak. Di Sulsel juga ada program biaya kesehatan gratis. Kementerian Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Sebagian besar masyarakat pesisir merupakan masyarakat miskin. Diharapkan ada kegiatan seperti peningkatan budidaya, pengelolaan sumber daya pesisir Program PNPM Kelautan dan perikanan untuk tahun 2011 dialokasikan di 90 Kab/Kota. Kementerian Koperasi dan UKM BKKBN Dinas Koperasi dan UKM mengusulkan anggaran untuk program/kegiatan prioritas adalah sebanyak Rp 71,3 M. anggaran tersebut untuk pengembangan lembaga keuangan desa. Ada rencana untuk membentuk 486 koperasi wanita di Sulawesi Selatan. BKKBN menyediakan alat kontrasepsi gratis bagi keluarga miskin. Besaran alokasi per provinsi akan dibahas segera.

10 Kemnakertrans Kementerian Kesehatan Dinas Tenaga Kerja mengusulkan anggaran untuk program/kegiatan prioritas adalah sebanyak Rp 179,4 M. Program jaminan kesehatan masyarakat untuk tahun 2011 sebesar Rp 51 T. Namun belum di breakdown per provinsi. 3. Provinsi Sulawesi Utara BPN Kementerian Pendidikan Nasional Di shortlist hanya termuat Kemendagri dan Kemensos. Namun sesuai dengan scope Penanggulangan Kemiskinan, maka juga memuat program dari Kemendiknas. BOS untuk PMTAS belum diakomodir. Prona UKM dan sertifikasi bagi nelayan Ada keputusan Kemenkeu yakni keringanan biaya BPHTB. Kementerian Agama Kemenag mengelola pendidikan agama dan keagamaan. Di

11 antara program tersebut yang terkait dengan penanggulangan kemiskinan yaitu beasiswa bagi siswa MI, MTs, MA, dan mahasiswa di perguruan tinggi agama (seluruh agama) dari keluarga miskin. Kemenag juga memberikan BOS melalui lembaga pendidikan agama (pesantren) di jenjang pendidikan dasar dan menengah pertama Kementerian Kesehatan Kemenko Kesra Dana TP untuk Rumah Sakit belum terakomodir. Penyerapan anggaran PNPM Mandiri cukup bagus yakni di atas 80%. PNPM juga sangat bermanfaat dalam mengurangi kemiskinan. Koordinasi TKPKD saat ini berada di bawah Wakil Presiden. TKPKD perlu diperkuat untuk mendukung program penanggulangan kemiskinan termasuk PNPM di daerah.

12 Kementerian Sosial Yang ada di dalam shortlist baru mencakup program pemberdayaan sosial. Sedangkan program perlindungan dan jaminan sosial belum terakomodir. Menyambut baik dengan adanya penambahan peserta PKH. Kemenkominfo Anggaran kominfo cukup kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan Belum ada informasi mengenai PNPM. Kementerian Pertanian Belum ada informasi mengenai PUAP. 4. Provinsi Sulawesi Tenggara Pertumbuhan ekonomi di atas 7%. Hal ini sudah mendekati rencana angka pertumbuhan nasional

13 sebesar 7 8%. Angka kemiskinan pada tahun 2002 yaitu sebesar 24.20%. Angka kemiskinan pada tahun 2009 menjadi 18.93%. Laju inflasi relatif stabil. Tahun 2009, dapat ditekan menjadi 5,7%. IPM Sulawesi Tenggara berperingkat 25 dari 33 provinsi. Tingkat pengangguran yaitu 4,74%. Jumlah RTHM yaitu Jumlah RTSM yaitu Dari shortlist dan longlist tidak muncul angka2nya sehingga sulit bagi kami menyandingkan Bantuan keuangan untuk per kecamatan Pembebasan biaya pendidikan. Pembebasan biaya kesehatan bagi masyarakat miskin di Rumah Sakit Kelas

14 3 Kementerian Sosial Pemda mengusulkan anggaran sebesar Rp 28,1 M Kemendagri Pemda mengusulkan anggaran sebesar untuk PNPM sebesar Rp 34 M Kemenakertras dan Perindustrian Pemda mengusulkan anggaran sebesar Rp 263,5 M Kemenkop dan UKM Pemda mengusulkan anggaran sebesar Rp 49,7 M 5. Provinsi Gorontalo Telah berusaha melakukan sinkronisasi antara prioritas nasional dengan prioritas

15 daerah. Prioritas daerah diantaranya peningkatan kualitas SDM, pengurangan kemiskinan. Ada disparitas IPM antara Kabupaten dengan Kota di Gorontalo. Semua kabupaten memiliki IPM di bawah rata rata nasional. Angka kemiskinan pada tahun 2008 yaitu 24,88%. Kota Gorontalo sudah di bawah rata rata nasional. Pemda memiliki 8 strategi penanggulangan kemiskinan. Pencapaian MDGs untuk goal 1, yaitu pengurangkan kemiskinan, Gorontalo masih mengalami kendala khusunya pada angka gizi buruk yang masih di atas rata rata nasional. Justice for All. Dari data nasional, Gorontalo masih memiliki jumlah anak telantar, lansia telantar, dan penyandang cacat yang cukup besar.

16 Program Pro Rakyat. Gorontalo telah melaksanakan 3 kluster penanggulangan kemiskinan. KUR diharapkan diperbesar. Angka penyerapan KUR memang masih kecil. Petani masih diharuskan untuk memberikan sertifikat agunan. Untuk KAT gorontalo ada di peringkat tengah Untuk kluster 1, raskin semua telah diperoleh sedangkan dari KUR mohon diperbesar karena Gorontalo masih kecil angka penyerapannya karena petani miskin masih sulit dapet dana KUR dr bank, karena harus menyertai sertifikat Kemendiknas Alokasi anggaran BOS dan beasiswa miskin diharapkan dapat ditingkatkan. Th 2010 bisa menjadi 81 milyar

17 Kemendagri PNPM Mandiri pada tahun 2010 sudah menjangkau 65 kecamatan dan 615 desa. Terjadi peningkatan anggaran dari tahun 2007 hingga tahun PNPM sangat bermanfaat bagi masyarakat karena proses perencanaan dilakukan oleh masyarakat dengan gotong royong. Kemenkes Jamkesmas belum terakomodir di dalam shortlist Kementerian Sosial PKH baru 2 kabupaten yang menjadi peserta PKH. Kami telah melapor kepada Kemensos agar setidaknya ada 4 kabupaten/kota yang dapat menjadi peserta

18 PKH. Butuh anggaran untuk Komunitas Adat Terpencil. Kementerian Pertanian PUAP telah diberikan di 128 desa. Diharapkan 515 desa dapat memperoleh PUAP. Kementerian Kelautan dan Perikanan Telah mendapatkan bantuan untuk dua kabupaten. Namun masih terbatas untuk 200 KK miskin atau 20 kelompok. Kemenkop dan UKM KUR ada 12 klinik bisnis. Usulan 2011 yang belum diakomodir sebesar Ro 6 M.

19 Kementerian PU Kami mengusulkan anggaran utnuk PNPM sebesar Rp 26,3 M namun masih blank Pamsimas blm terakomodir BPN Rumah tangga miskin seharusnya mendapatkan sertifikat tanah gratis atau pengurangan biaya. 6. Provinsi Sulawesi Barat Jumlah penduduk sekitar 1 juta orang. Pertumbuhan ekonomi saat ini telah berada di atas ratarata nasional. Namun IPM masih di bawah rata rata nasional. Angka kemiskinan mengalami penurunan. Saat ini yaitu

20 sebesar 15,29%. Ada beberapa kegiatan yang tidak masuk ke dalam shortlist dan longlist. BKKBN Pengembangan kebijakan kesetaraan ber KB dan pengembangan KB keluarga sejahtera dan sejahtera I belum diakomodir. Mohon hal ini bias menjadi prioritas Kemendagri PNPM belum terakomodir. Tahun 2011 diusulkan agar mendapat anggaran sebesar Rp 175 M. Anggaran untuk pengembangan usaha ekonomi rakyat belum terakomodir Kementerian Kesehatan

21 Kegiatan pengembangan jaminan kesehatan belum terakomodir Kemenakertranas Program peningkatan pekerja perempuan pengahapusan pekerja anak belum terakomodir Fasilitas pengelolaan teknologi sebesar 20 milyar Kementerian Pertanian Penyaluran pupuk bersubsidi 20 ton, dukungan penyediaan benih unggul sebesar 300 milar, belum terakomodir. Program peningkatan produktivitas mutu tanaman buah juga belum terakomodir

22 Kementerian Sosial Hanya program rehabilitasi sosial yang tercantum di shortlist

23 Kelompok/Prioritas : Kelompok IV /Prioritas 10 Wilayah : Sulawesi Hari/tanggal : Jum at, 30 April 2010 Sesi pada jam : Sesi II ( WIB) NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011 No 1 UMUM (5 PROVINSI) regional menjadi acuan dari usulan dari Sulawesi Utara dan provinsi lainnya di wilayah Sulawesi yang telah dilaksanakan pada hari Sabtu 24 april (Musrenbang sulawesi) isu2 provinsi usulan kebersamaan se sulawesi, dengan kesepakatan: A. bidang sosial budaya Kementerian Dalam Negeri Pembangunan di Wilayah tertinggal melalui usaha ekonomi masyarakat sekitar 600 juta, juga untuk semua provinsi Kegiatan peningkatan Kelembagaan adat terdapat di seluruh provinsi. Hasil Diskusi (Klarifikasi Umum, Pemerintah diharapkan mendukung pokok2 kesepakatan Musrenbang Regional Sulawesi yg antara lain adalah untuk pengembangan wilayah Sulawesi sbg lumbung pangannasional. 1. Prioritas kawasan tertingal dan perbatasan dalam rangka pemerataam antar wilayah 2. Fasilitasi permasalahan tapal batas regional sebagai bagian kerangka regulasi 3. Peningkatan IPM dan penurunan angka kemiskinan terutaman di wilayah tertinggal 4. Meningkatkan efektifitas, sinergi dan integrasi progran pro akyat, Kementerian PU: Kementerian Koperasi dan UKM: Usulan usulan provinsi sudah sinkron dengan renja KL. Kegiatan pemasaran KSP di daerah tertinggal sudah sinergi dengan KL Usulan program lain akan diupayakan untuk di akomodir dan akan disesuaikan dengan sasaran dan besaran anggaran dan akan dibahas secara teknis dalam waktu dekat. Prioritas 10: 4. Terkait dg rencana pebangunan air strip di pulau Miangas yg merupakan salah satu kawasan strategis nasional (dlm bidang pertahanan/keamanan perbatasan), pemda Sulut mengharapkan adanya koordinasi dengan kementerian perhubungan dan kementerian

24 justice for all, dan pencapaian MDGs 2015 B. bidang ekonomi Rincian (hasil kesepakatan) C. bidang Infrastruktur Rincian (hasil kesepakatan) Klinik bisnis masih belum bisa di sampaikan karena dananya masih sangat kecil. Kementerian Pertanian: Koordinasi dilakukan terus dgn PDT. Namun program2 pertanian telah menjangkau seluruh provinsi, dan akhir mei akan dibahas secara khusus. Kementerian Budpar: Untuk Prioritas 10: penyediaan alokasi anggaran meningkat dari tahun 2010 sebesar 84 M, menjadi 272 M untuk 33 prov, dengan rincian Sultra alokasikan 7,2 M, sulut 9,1 M sulteng 8,6 M, dst Kementerian Perhubungan: regional sulawesi pembangunan masterplan jalan kereta api, Kelautan perikanan: 2 program, pengelolaan sumber daya laut pesisir dan pulau2 kecil Dan pengawasan sumberdaya perikanan dan kelautan. Untuk lebih detail akan dibahas di kelompok II. 1 program: Gorontalo 5,8 M,, Sulteng, Hasil Diskusi (Klarifikasi pertahanan. 5. Pemda Sulteng mengharapkan adanya dukungan dr pemerintah utk pembangunan Outer ring fishing port di Kab Toli toli sbg strategi untuk mendorong pembangunan 3 pulau terluar di wilayah Sulawesi. 6. Dukungan pembangunan pulau2 terpencil dan tertinggal melalui program Kemen PDT dapat diupayakan sepanjang pulau tersebut berpenghuni. 7. Kementrian Nakertrans akan melakukan pembahasan u/ penajaman/finalisasi lokasidan anggaran u/ pengembangan KTM 8. Untuk penanganan 34 kab tertinggal di P Sulawesi diperlukan mapping untuk prioritas penanganan dan integrasi program K/L. 9. mengusulkan adanya dukungan dana operasional dari pemerintah pusat untuk badan pengelola kawasan perbatasan di daerah.

25 2,4 M, sulsel 13 M. Sultra 6,7 M, sulbar 2,1M Untuk pendetailan akan dilakukan rotekcan. KemenKominfo, Program di perbatasan, desa informasi, diberikan perangkat computer dan radio komunikasi. Utk telpon pedesaan desa Desa pintar di ibu kota kecamatan diberi perangkat computer. Desa informasi dari desa berdering dan desa pintar. Tahun 2011, desa informasi dibangun di 70 daerah perbatasan. Shg setiap daerah perbatasan dilengkapi computer dan 5000 kecamatan akan terbangun 2,4 tilyun. Rp murni 700 M. Dinas infokom dibantu dana operasonal secara selektif 100 jt pertahun dan propinsi 70 jt. Hasil Diskusi (Klarifikasi

26 Menkokesra: Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) berada di bawah kordinasi Wapres ketua wk presiden, wk ketua menko Hasil Diskusi (Klarifikasi 3. SULAWESI TENGAH Usulan yang disampaikan sudah masuk dalam shortlist, hanya diperlukan beberapa penegasan, misalnya terkait dengan Kementerian Nakertrans, (usulan dan yang disiapkan KL berbeda jauh), terdapat 5 KTM di Sulawesi Utara. PDT usulan daerah di bidang daerah tertinggal tidak masuk dalam aplikasi, padahal 10 kabupaten di Sulteng termasuk daerah tertinggal. Penyesuaian angka2 dalam shortlist Bantuan sosial korban bencana alam, untuk tahun 2011 sebanyak 15 ribu jiwa sebesar 10 milyar yang ada hanya 3 milyar. Kementerian Kesehatan: Penanganagn daerajh tertinggal dan perbatasan dan kepulauan melalui bantuan operasional melalui DAK, dekontp, hanya sampai saat ini belum di breakdown. kesra. Kementerian Sosial: Mendukung program pro rakyat, justice for all, dan pencapaian target MDGs Pada dasarnya Kementerian sosial tidak banyak perubahan dibanding tahun sebelumnya. Perbedaannya berkaitan dengan tambahan lokasi penerima bantuan Kementerian Dalam Negeri Pembangunan di Wilayah tertinggal melalui usaha ekonomi masyarakat sekitar 600 juta, juga untuk semua provinsi Kegiatan peningkatan Kelembagaan adat terdapat di seluruh provinsi.

27 3 pulau terluar di Sulteng, dengan strategi membangun pelabuhan outerring fishing port usulan 8 milyar. Dan di tambah sarana dan prasarana dasar, Kementerian PDT Sulteng: untuk pulau2 terkecil, terpencil dan tidak berpenghuni. SPADA hanya untuk Sulteng Kementerian Perhubungan: Sulteng, pasca konflik untuk mendukung trnsportasi keperintisan akan dibangun badara pelabuhan morowali Nakertrans: Sulteng: Terbesar 5 KTM : Morowali, parigi motong, donggala, dan... Hasil Diskusi (Klarifikasi 4. SULAWESI SELATAN Data kemiskinan ribu 2009, 960 ribu (12,31%). Diperkirakan 2010 Shortlist dan longlist sma saja dan hanya terdapat kegiatan depdagri, dan dire Program Pengembangan wilayah tertinggal dengan kegiatan: Fasilitasi pembangunan wilayah terrtinggal dgn usulan anggaran Rp.400 juta Program dukungan manajemen Kementerian Sosial: Mendukung program pro rakyat, justice for all, dan pencapaian target MDGs Pada dasarnya Kementerian sosial tidak banyak perubahan dibanding tahun sebelumnya. Kementerian Dalam Negeri Pembangunan di Wilayah tertinggal melalui usaha ekonomi masyarakat sekitar 600 juta, juga untuk semua provinsi Kegiatan peningkatan Kelembagaan

28 pelaksanaan tugas teknis lainnya kementerian dalam negeri sebesar Rp. 4,4 M, dengan kegiatan pengajian kebijakan teknis Kementerian Diknas Usulan kegiatan dinas pendidikan Rp. 849,195 M Kementerian kesehatan: Dinas kesehatan Rp. 34,57 M program pembinaan upaya kesehatan Kementerian Kalautan dan perikanan: Untuk mempertahankan sebagai lumbung pangan Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan. Pengembangan lembaga keuangan desa Rp. 17,3 M (Diusulkan 446 koperasi wanita) 2 SULAWESI UTARA adat terdapat di seluruh provinsi. Koperasi dan UKM: Koperasi di Sulsel sejalan dengan agenda kemnterian koperasi, dan bantaun sosial untuk kelompok wanita Kementerian Perhubungan: Sulsel pelabuhan selayar, takabonerate, siwe, dan lainnya Babndara tana toraja ada 2 apsi, dan belum diputuskan, ada keberatan dari masyarakat utk bangun bandara baru. Utk keretaapi ada masterplan. Nakertrans: Sulsel: Lanjutan KTM luwuk Timur, dan mengakonmodasi usulan kabupaten wajo Hasil Diskusi (Klarifikasi Daerh perbatasan. Blum punya short list dr PDT tapi F3 sudah punya. F1 belum keluar. Hari ini menteri pertahanan berkunjung ke Miangas. Isu pembangunan airstrip. Kawasan Strategis Nasional, security approach. Kementerian Dalam Negeri Pembangunan di Wilayah tertinggal melalui usaha ekonomi masyarakat sekitar 600 juta, juga untuk semua provinsi Kegiatan peningkatan Kelembagaan adat terdapat di seluruh provinsi.

29 Belum tahu siapa yang membangun, dinas perhubungan atau siapa yg akan membangun. Punya sertifikat internasional menjadi harga diri. Kementerian Perhubungan: Subsidi operasi perintisan, bis perintis. Perintis laut, perintis udara diharapkan dapat memberikan keringanan beban biaya transportasi. Lokasi penerima bantuan meliputi Prioritas Kab Sangihe dan Kab Talaud, Bandara Tahuna. Pembangunan bandara di Miangas ada masalah pembasan tanah, dan belum dapat dilakukan Nakertrans: Sulut: Melanjutkan usulan kabupaten KomInfo: Tahun 2011, desa informasi dibangun di 70 daerah perbatasan. Shg setiap daerah perbatasan dilengkapi computer dan radio kumunikasi kecamatan akan terbangun 2,4 tilyun. Rp murni 700 M. Dinas infokom dibantu dana operasonal secara selektif 100 jt pertahun dan propinsi 70 jt. Hasil Diskusi (Klarifikasi 5. SULAWESI TENGGARA

30 IPM 2009, sebesar 69, lebih rendah dari nasional. Shortlist dan longlist tidak muncul, sehingga tidak dapat dilakukan pengecekan. Untuk Kementerian Dagri diusulkan 34,350 M Nakertras Kementerian Koperasi.. Bantuan keuangan bagi masyarakat desa. Pembebasan biaya kesehatan rujukan Diharapkan usulan Sulawesi Tenggaran untuk mendapat perhatian dari KL. Kementerian Sosial: Mendukung program pro rakyat, justice for all, dan pencapaian target MDGs Pada dasarnya Kementerian sosial tidak banyak perubahan dibanding tahun sebelumnya. Perbedaannya berkaitan dengan tambahan lokasi penerima bantuan Kementerian Dalam Negeri Pembangunan di Wilayah tertinggal melalui usaha ekonomi masyarakat sekitar 600 juta, juga untuk semua provinsi Kegiatan peningkatan Kelembagaan adat terdapat di seluruh provinsi. Nakertrans: Sultra: 3 KTM tahap awal Hasil Diskusi (Klarifikasi 6. GORONTALO IPM grorontalo tahun 2008 sebesar 69,29, masih dibawah nasional 72,2. Pertumbuhan ekonomi ,54%, Kemiskinan 24,88% Sudah disusun Strategi penanggulangan kemiskinan. Termasuk penyusunan database keluarga miskin. Kementerian Sosial: Mendukung program pro rakyat, justice for all, dan pencapaian target MDGs Pada dasarnya Kementerian sosial tidak banyak perubahan dibanding tahun sebelumnya. Perbedaannya berkaitan dengan tambahan lokasi penerima bantua Kementerian Dalam Negeri

31 tertinggal dari 5 kabupaten 2 diantaranya sudah keluar dari tertinggal. Terdapat 2846 kawasan adat terpencil KUR diusulkan untuk diperbesar, dan angka penyerapannya masih kecil. Karena perbankan masih meminta agunan walaupun untuk pinjaman di bawah 5 juta. Program yang tidak terakomodir pada renja KL shrotlist dan long list: BOS SD, SLTP Kementerian dalam negeri : Program pengembangan wilayah tertinggal Rp M. Prog. Peningkatan pemberdayaan masyarakat Rp M Pemberdayaan adat dan sosial budanya Rp. 360 M Kementerian Kesehatan: Gizi, jamkesmas, Kem Sosial: BLT, PKH, Bansos, KAT Kementerian PDT sebesar Rp M ada dalam aplikasi bappenas. Nakertrans tidak ada dalam aplikasi Pertanian tidak ada dalam aplikasi Energi SDM program pengelolaan listrik dan pemanfaatan energi. tidak ada dalam aplikasi Pembangunan di Wilayah tertinggal melalui usaha ekonomi masyarakat sekitar 600 juta, juga untuk semua provinsi Kegiatan peningkatan Kelembagaan adat terdapat di seluruh provinsi. Koperasi dan UKM: Diharapkan koperasi dan UMKM dapat mengakses dana bergulir dan BLU dengan bunga cukup ringan dan jauh lebih ringan dari segi persyaratannya. BPN: Sertifikasi UKM gorontalo, Prona UKM sertifikasi dana nelayan, dan pertanian belum ada Keringanan sertifikasi (BPHTB),dapat diakses dari informasi Depkeu, yang ditujukan untuk keringanan sertifikasi u/ UKM, nelayan, dan petani. Kementerian PU: PNPM perkotaan sesuai dengan presentasi bapppenas Usulan gorontalo sudah ditampung di Renja KL, sehingga kebutuhan 26,3 M dapat dipenuhi. Kementerian Perhubungan: Pembangunan perintisan di provinsi Hasil Diskusi (Klarifikasi

32 Kementerian Kehutanan belum ada dalam aplikasi Kementerian Kelautan dan perikanan belum ada dalam aplikasi Kementerian perhubungan: kebutuhan Bus perintis. belum terakomodir BPN belum diakomodir Gorontalo sekitar 33 M Kementerian Koperasi UKM KUR kecil krn hambatan agunan, maka engusaha mikro bisa mengakses malalui dana bergulir (BLU) dg persyaratan ringan. U/ grameen bank? Nakertrans: Gorontalo: KTM, melanjutkan permukiman di boalemo dan gorontalo. Kementerian Kesehatan: Penanganagn daerajh tertinggal dan perbatasan dan kepulauan melalui bantuan operasional melalui DAK, dekontp, hanya sampai saat ini belum di breakdown. Kementerian Pertanian: Koordinasi dilakukan terus dgn PDT. Namun program2 pertanian telah menjangkau seluruh provinsi, dan akhir mei akan dibahas secara khusus. Menkokesra: Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) berada di bawah kordinasi Wapres ketua wk presiden, wk ketua menko Hasil Diskusi (Klarifikasi

33 7. SULAWESI BARAT Meliputi 5 kabupaten. Pertumbuhan ekonomi 2009 sebesar...di atas nasional IPM 68,55 masih dibawah nasional 72,2 Kemiskinan 15,29% masih di atas nasional. Persandingan yang ada ada yang tidak masuk di shortlist, longlist dan F2, maupun F1. Sama seperti Sulsel BKKBN belum masuk shortlist, pembinaan kesetaranaan KB, Depdagri PNPM belum tercantum di shortlist, diusulkan 175 M di 5 kabupaten Pembangunan desa berbasisi masyarakat di alokasi 31 M pada APBD dan diharapka ada sinergi dengam PNPM Pengembangan ekonomi masyarakat Kementerian Kesehatan: belum ada kegiatan pembinaan jaminan pelayanan kesehatan Kementerian Nakertrans perlindungan pekerja anak dan perempuan, Peningkatan kapasitas kelembagaan, fasilitasi pengelolaan SDA Kementerian Sosial: Mendukung program pro rakyat, justice for all, dan pencapaian target MDGs Pada dasarnya Kementerian sosial tidak banyak perubahan dibanding tahun sebelumnya. Perbedaannya berkaitan dengan tambahan lokasi penerima bantuan Kementerian Dalam Negeri Pembangunan di Wilayah tertinggal melalui usaha ekonomi masyarakat sekitar 600 juta, juga untuk semua provinsi Kegiatan peningkatan Kelembagaan adat terdapat di seluruh provinsi. Nakertrans: Sulbar 3 KTM mamuju Utara dan mamuju, dan trans baru Kementerian Kesehatan: Penanganagn daerajh tertinggal dan perbatasan dan kepulauan melalui bantuan operasional melalui DAK, dekontp, hanya sampai saat ini belum di breakdown. Kementerian Pertanian: Koordinasi dilakukan terus dgn PDT. Hasil Diskusi (Klarifikasi

34 Dll Kementerian Pertanian: Penyaluran puuk bersubsidi, dukungan benih, sarana produksi, peningaktan produksi dan produktivitas buah, dll Kementerian Sosial: seperti Sulut, perlindungan dan pemberdayaan sosial belum tercantum. Namun program2 pertanian telah menjangkau seluruh provinsi, dan akhir mei akan dibahas secara khusus. Hasil Diskusi (Klarifikasi Penjelasan Deputi Regional : Dipersilahkan daerah untuk melakukan komunikasi langsung dengan K/L, sehingga sandingan dapat diselesaikan sebelum Rakorbangpus.

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik WILAYAH : Sulawesi Hari/ Tanggal : Jumat/30 April 2010 Sesi

Lebih terperinci

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK

Lebih terperinci

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: Lintas Bidang Penanggulangan Kemiskinan II.1.M.B-1. (dalam miliar rupiah)

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: Lintas Bidang Penanggulangan Kemiskinan II.1.M.B-1. (dalam miliar rupiah) MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN Bidang: Lintas Bidang Penanggulangan Kemiskinan (dalam miliar rupiah) No 2012 2013 2014 I. Prioritas: Penanggulangan Kemiskinan A. Fokus Prioritas: Peningkatan

Lebih terperinci

NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011

NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011 Kelompok/Prioritas : Kelompok IV /Prioritas 10 Wilayah : Sumatera B Hari/tanggal : Kamis, 29 April 2010 Sesi pada jam : Sesi II (14.00 17.30 WIB) NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM

Lebih terperinci

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK

Lebih terperinci

MATRIKS 2.2.A TARGET KINERJA PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN TAHUN 2011

MATRIKS 2.2.A TARGET KINERJA PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN TAHUN 2011 MATRIKS 2.2.A TARGET KINERJA PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN TAHUN 2011 Bidang: Lintas Bidang Penanggulangan Kemiskinan No /Fokus /Kegiatan I. : Penanggulangan Kemiskinan A. Fokus :

Lebih terperinci

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 PRIORITAS 4 Tema Prioritas Penanggung Jawab Bekerjasama dengan PROGRAM AKSI BIDANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN Penurunan tingkat kemiskinan absolut dari 14,1% pada 2009 menjadi

Lebih terperinci

NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011

NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011 NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011 Kelompok Prioritas : Penanggulangan Kemiskinan, dan Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Paskakonflik Wilayah : Nusa Tenggara,

Lebih terperinci

NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011

NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011 Kelompok/Prioritas : Kelompok IV /Prioritas 4 dan 10 Wilayah : Kalimantan Hari/tanggal : Kamis, 29 April 2010 Sesi pada jam : Sesi I (09.00 12.30) NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM

Lebih terperinci

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Paska Konflik

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Paska Konflik RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Paska Konflik WILAYAH : Sumatera A Hari/ Tanggal : Sabtu/01 Mei 2010 Sesi

Lebih terperinci

HASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS PRIORITAS IV: PENANGGULANGAN KEMISKINAN

HASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS PRIORITAS IV: PENANGGULANGAN KEMISKINAN HASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS PRIORITAS IV: PENANGGULANGAN KEMISKINAN Deputi Kemiskinan, Ketenagakerjaan, dan UKM Bappenas Rakorbangpus II, Jakarta, 4 Mei 2010 Dalam Buku I RKP 2011 Tema Prioritas :

Lebih terperinci

NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011

NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011 NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011 Kelompok Prioritas : Ketahanan Pangan (Prioritas 5), Iklim Investasi dan Iklim Usaha(Prioritas 7), Lingkungan Hidup dan

Lebih terperinci

NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011

NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011 NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011 Kelompok Prioritas : Ketahanan Pangan (Prioritas 5), Iklim Investasi dan Iklim Usaha(Prioritas 7), Lingkungan Hidup dan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2010: PEMELIHARAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2010: PEMELIHARAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2010: PEMELIHARAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT DEPUTI BIDANG KEMISKINAN, KETENAGAKERJAAN, DAN UKM BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BAPPENAS Rapat Koordinasi Pembangunan

Lebih terperinci

HASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS 2010 DAN HASIL BILATERAL PASCA-MUSRENBANGNAS 2010 ANTARA K/L DAN BAPPEDA PROVINSI KELOMPOK IV: PRIORITAS 10

HASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS 2010 DAN HASIL BILATERAL PASCA-MUSRENBANGNAS 2010 ANTARA K/L DAN BAPPEDA PROVINSI KELOMPOK IV: PRIORITAS 10 REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS HASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS 2010 DAN HASIL BILATERAL PASCA-MUSRENBANGNAS 2010 ANTARA K/L DAN BAPPEDA PROVINSI KELOMPOK IV: PRIORITAS

Lebih terperinci

POIN KESEPAKATAN BILATERAL MEETING. BIDANG SARANA DAN PRASARANA Rakorbangpus II, 4 Mei 2010

POIN KESEPAKATAN BILATERAL MEETING. BIDANG SARANA DAN PRASARANA Rakorbangpus II, 4 Mei 2010 POIN KESEPAKATAN BILATERAL MEETING PEMERINTAH PROPINSI - KEMENTERIAN / LEMBAGA BIDANG SARANA DAN PRASARANA Rakorbangpus II, 4 Mei 2010 DEPUTI BIDANG SARANA DAN PRASARANA BAPPENAS Kementerian Pekerjaan

Lebih terperinci

PRIORITAS 4 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 WILAYAH SULAWESI DALAM JUTA RUPIAH

PRIORITAS 4 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 WILAYAH SULAWESI DALAM JUTA RUPIAH PRIORITAS 4 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 WILAYAH SULAWESI DALAM JUTA RUPIAH NO. ARAH KEBIJAKAN STRATEGI PENGEMBANGAN 1 Provinsi Sulawesi Utara 1. Pengembangan kawasan perbatasan sebagai beranda

Lebih terperinci

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KEAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG

Lebih terperinci

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 Oleh : Menteri PPN/Kepala Bappenas Disampaikan dalam acara Musyawarah

Lebih terperinci

Aceh: Rp 96,3 M. Sumut: Rp 43,3 M. Sumbar: Rp 19,5 M. Rp 200 M, namun hanya. teralokasi Rp 100 juta. Hal ini dikarenakan. kegiatan ini hanya untuk

Aceh: Rp 96,3 M. Sumut: Rp 43,3 M. Sumbar: Rp 19,5 M. Rp 200 M, namun hanya. teralokasi Rp 100 juta. Hal ini dikarenakan. kegiatan ini hanya untuk NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2009 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2010 Kelompok Prioritas : Penanggulangan Kemiskinan Wilayah : Sumatera A Hari/ Tanggal : Sabtu/1 Mei 2010 Sesi pada jam :

Lebih terperinci

Laporan Kesepakatan dan Tindak Lanjut

Laporan Kesepakatan dan Tindak Lanjut REPUBLIK INDONESIA Laporan Kesepakatan dan Tindak Lanjut Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2010 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Deputi Bidang Koordinasi, dan Sinkronisasi Perencanaan, Pendanaan Program, UP4B. Ikwanuddin Mawardi

Deputi Bidang Koordinasi, dan Sinkronisasi Perencanaan, Pendanaan Program, UP4B. Ikwanuddin Mawardi Deputi Bidang Koordinasi, dan Sinkronisasi Perencanaan, Pendanaan Program, UP4B Ikwanuddin Mawardi Jakarta, 17 April 2013 Diagram Alur Rakorsus P4B dengan Musrenbang Rakorsus P4B Musrenbang RPJM 2010-2014

Lebih terperinci

NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011

NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011 NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011 Kelompok Prioritas : I (Pendidikan, Kesehatan, Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi teknologi, dan Prioritas Lainnya dalam

Lebih terperinci

OLEH : ENDAH MURNININGTYAS DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP SURABAYA, 2 MARET 2011

OLEH : ENDAH MURNININGTYAS DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP SURABAYA, 2 MARET 2011 KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN 2011 DAN 2012 OLEH : ENDAH

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011 Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala RAKORBANGPUS Jakarta, 7 April 2010

Lebih terperinci

Disampaikan pada acara : Rapat Koordinasi Nasional Pemberdayaan KUMKM Tahun 2014

Disampaikan pada acara : Rapat Koordinasi Nasional Pemberdayaan KUMKM Tahun 2014 Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Disampaikan pada acara : Rapat Koordinasi Nasional Pemberdayaan KUMKM Tahun 2014 Deputi Menteri Bidang Produksi Jakarta, Desember 2014

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENGANTAR MENKO KESRA PADA Seminar dalam rangka Munas REI XIV Tahun 2013 Sub tema KRISIS ATAU DARURAT PERUMAHAN DAN TANGGUNG JAWAB

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program ekonomi yang dijalankan negara-negara Sedang Berkembang (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB)

Lebih terperinci

NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2009 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2010

NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2009 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2010 NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2009 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2010 Kelompok Prioritas : 5 (Ketahanan Pangan); 9 (Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana) Wilayah : Sulawesi Hari/ Tanggal

Lebih terperinci

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KEMENTERIAN DALAM NEGERI KEMENTERIAN DALAM NEGERI KEMENTERIAN DALAM NEGERI RI Jakarta 2011 Sasaran program K/L Kesesuaian lokus program dan kegiatan K/L & daerah Besaran anggaran program dan kegiatan K/L Sharing pendanaan daerah

Lebih terperinci

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH SULAWESI

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH SULAWESI MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH SULAWESI Provinsi Sulawesi Utara PRIORITAS NASIONAL MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2012 WILAYAH SULAWESI 1 Pendidikan Peningkatan akses pendidikan dan keterampilan kerja

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN YANG BERKEADILAN

PEMBANGUNAN YANG BERKEADILAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PEMBANGUNAN YANG BERKEADILAN Disampaikan Oleh: Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Tampaksiring, 19 APRIL 2010 VISI RENCANA

Lebih terperinci

DISPARITAS KEMISKINAN MASIH TINGGI - SEPTEMBER 2012

DISPARITAS KEMISKINAN MASIH TINGGI - SEPTEMBER 2012 DISPARITAS KEMISKINAN MASIH TINGGI - SEPTEMBER 2012 DKI JAKARTA BALI KALIMANTAN SELATAN BANGKA BELITUNG BANTEN KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN TIMUR KEPULAUAN RIAU SULAWESI UTARA KALIMANTAN BARAT SUMATERA

Lebih terperinci

CATATAN ATAS PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM RKP Grafik 1. Tingkat Kemiskinan,

CATATAN ATAS PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM RKP Grafik 1. Tingkat Kemiskinan, CATATAN ATAS PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM RKP 2013 A. Perkembangan Tingkat Kemiskinan Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada bulan September 2011 sebesar 29,89 juta orang (12,36 persen).

Lebih terperinci

MDGs. Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan. dalam. Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional September 2007

MDGs. Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan. dalam. Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional September 2007 MDGs dalam Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional September 2007 1 Cakupan Paparan I. MDGs sebagai suatu Kerangka untuk

Lebih terperinci

SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA MUSRENBANG RKPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2016

SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA MUSRENBANG RKPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2016 MENTERI DALAM NEGERI SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA MUSRENBANG RKPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2016 Disampaikan oleh : MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jambi, 7 April

Lebih terperinci

TEMA OPTIMALIASI ANGGARAN PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN

TEMA OPTIMALIASI ANGGARAN PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN POKOK KESIMPULAN RAPAT REGIONAL BIDANG PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM TAHUN 2016 WILAYAH III TEMA OPTIMALIASI ANGGARAN PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN Provinsi Bali, Nusa Tenggara

Lebih terperinci

SOSIALISASI FORUM PRA MUSRENBANGNAS TAHUN 2015

SOSIALISASI FORUM PRA MUSRENBANGNAS TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERENCANAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SOSIALISASI FORUM PRA MUSRENBANGNAS TAHUN 2015 Direktur Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal Jakarta, 10 April 2015 AGENDA

Lebih terperinci

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN 5.1. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA 5.1.1. Dasar Hukum Berdasarkan ketentuan umum pasal 1 Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Tugas Pembantuan

Lebih terperinci

Evaluasi Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2015

Evaluasi Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2015 Rapat Koordinasi TKPK Tahun 2015 dengan Tema : Evaluasi Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2015 Soreang, 27 November 2015 KEBIJAKAN PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN Peraturan Presiden

Lebih terperinci

KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN

KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN DEPUTI SESWAPRES BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN SELAKU SEKRETARIS EKSEKUTIF TIM NASIONAL

Lebih terperinci

MULTILATERAL MEETING II RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL DAERAH TERTINGGAL

MULTILATERAL MEETING II RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL DAERAH TERTINGGAL KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL MULTILATERAL MEETING II RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL DAERAH TERTINGGAL Deputi Bidang Pengembangan Regional Jakarta, 14

Lebih terperinci

PRIORITAS NASIONAL 10 BIDANG DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN, TERLUAR, DAN PASCA-KONFLIK WILAYAH JAWA BALI

PRIORITAS NASIONAL 10 BIDANG DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN, TERLUAR, DAN PASCA-KONFLIK WILAYAH JAWA BALI PRIORITAS NASIONAL 10 BIDANG DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN, TERLUAR, DAN PASCA-KONFLIK WILAYAH JAWA BALI Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah BAPPENAS Musrenbangnas RKP Tahun 2011 Jakarta,

Lebih terperinci

Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak

Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak Presented by Yaury Tetanel Strategic Alliance for Poverty Alleviation Disampaikan Dalam Diskusi Publik Akuntabilitas Sosial CSR Industri

Lebih terperinci

Drs. AYIP MUFLICH, SH,M.Si

Drs. AYIP MUFLICH, SH,M.Si Drs. AYIP MUFLICH, SH,M.Si DIREKTUR JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA, DEPDAGRI Pelaksanaan Rapat Koordinasi Tingkat Nasional Program BLT untuk RTS Tahun 2008 Purwakarta, 04 Juni 2008 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Disampaikan oleh: MENTERI DALAM NEGERI TJAHJO KUMOLO KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Yogyakarta, 7 Maret 2016

Disampaikan oleh: MENTERI DALAM NEGERI TJAHJO KUMOLO KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Yogyakarta, 7 Maret 2016 Disampaikan oleh: MENTERI DALAM NEGERI TJAHJO KUMOLO KEMENTERIAN DALAM NEGERI Yogyakarta, 7 Maret 2016 ARTI PENTING FORUM MUSRENBANG RKPD TAHUN 2017 Partisipasi seluruh pemangku kepentingan Kesejahteraan

Lebih terperinci

TINJAUAN TENTANG ANGGARAN BANTUAN SOSIAL Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN Setjen DPR RI

TINJAUAN TENTANG ANGGARAN BANTUAN SOSIAL Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN Setjen DPR RI TINJAUAN TENTANG ANGGARAN BANTUAN SOSIAL Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN Setjen DPR RI 1. Dasar Hukum : a. UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara Mengatur antara lain pemisahan peran,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. DR.Ir. SUDIRMAN HABIBIE, M.Sc

KATA PENGANTAR. DR.Ir. SUDIRMAN HABIBIE, M.Sc KATA PENGANTAR Pembangunan di Provinsi Gorontalo terus mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Terbukti dengan berbagai capaian yang dihasilkan dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA BAHAN MASUKAN MENKO KESRA PADA SUMATERA UTARA

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA BAHAN MASUKAN MENKO KESRA PADA SUMATERA UTARA KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA BAHAN MASUKAN MENKO KESRA PADA MUSRENBANGDA SUMATERA UTARA Jakarta, 2 April 2013 USULAN TEMA RKP 2014 : KELANJUTAN DARI TEMA RKP SEBELUMNYA,

Lebih terperinci

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan serta pencapaian target-target pembangunan pada tahun 2016, maka disusun berbagai program prioritas yang

Lebih terperinci

Pengalihan Subsidi BBM, Program Pengurangan Kemiskinan, dan Bantuan Langsung Tunai

Pengalihan Subsidi BBM, Program Pengurangan Kemiskinan, dan Bantuan Langsung Tunai Pengalihan Subsidi BBM, Program Pengurangan Kemiskinan, dan Bantuan Langsung Tunai Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Rapat Koordinasi Tingkat Nasional

Lebih terperinci

GERAKAN PEMBANGUNAN DESA SEMESTA (GERAKAN DESA) BERBASIS KAWASAN UNTUK PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

GERAKAN PEMBANGUNAN DESA SEMESTA (GERAKAN DESA) BERBASIS KAWASAN UNTUK PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia GERAKAN PEMBANGUNAN DESA SEMESTA (GERAKAN DESA) BERBASIS KAWASAN UNTUK PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN Jakarta, 28

Lebih terperinci

Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan. Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013

Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan. Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013 Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013 SISTEMATIKA 1. Arah Kebijakan Prioritas Nasional 2. Isu-isu Penting dalam Prioritas Nasional (PN)

Lebih terperinci

RANCANGAN PAGU INDIKATIF TA 2010 DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN BAPPENAS

RANCANGAN PAGU INDIKATIF TA 2010 DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN BAPPENAS RANCANGAN PAGU INDIKATIF TA 2010 DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN BAPPENAS OUTLINE PAPARAN Tema dan Prioritas RKP 2010 Strategi Pemulihan Ekonomi dan Pemeliharaan Kesejahteraan Metode Alokasi Pendanaan

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN PROGRAM TKSK

ARAH KEBIJAKAN PROGRAM TKSK KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA ARAH KEBIJAKAN PROGRAM TKSK RABU, 27 AGUSTUS 2014 Disampaikan Oleh : Drs. Hasbullah,M.Si Direktur PKKS Ditjen Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan 1 MASALAH

Lebih terperinci

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik WILAYAH : Jawa-Bali Hari/ Tanggal : Sabtu/01 Mei 2010 Sesi

Lebih terperinci

KONSOLIDASI KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN PUSAT DAERAH

KONSOLIDASI KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN PUSAT DAERAH SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KONSOLIDASI KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN PUSAT DAERAH DISAMPAIKAN OLEH : DEPUTI SESWAPRES BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN,

Lebih terperinci

NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2009 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2010

NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2009 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2010 NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2009 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2010 Kelompok Prioritas : Penanggulangan Kemiskinan Wilayah : Jawa Bali Hari/ Tanggal : Sabtu, 1 Mei 2010 Sesi pada jam :

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH SELAKU KETUA BKPRS PADA: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL SULAWESI TAHUN 2018

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH SELAKU KETUA BKPRS PADA: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL SULAWESI TAHUN 2018 SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH SELAKU KETUA BKPRS PADA: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL SULAWESI TAHUN 2018 Gorontalo, 3-4 April 2018 S U L AW E S I B A R AT MELLETE DIATONGANAN

Lebih terperinci

PAPARAN FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017

PAPARAN FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017 PAPARAN Palangka Raya, 20 Maret 2017 FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017 KEPALA BAPPEDALITBANG PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Lebih terperinci

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK II MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK II MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK

Lebih terperinci

KONDISI PENDUDUK KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR SAAT INI

KONDISI PENDUDUK KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR SAAT INI KONDISI PENDUDUK KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR SAAT INI Jumlah Penduduk Kotim Tahun 2011 sebesar 397.057 Jiwa Tingkat Pendidikan dan Kesehatan Masih Rendah 7,43 % Penduduk Miskin atau 28.380 Jiwa Pada tahun

Lebih terperinci

Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bidang Kemiskinan,Ketenagakerjaan dan UKM

Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bidang Kemiskinan,Ketenagakerjaan dan UKM Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bidang Kemiskinan,Ketenagakerjaan dan UKM Lokakarya Nasional PNPM Mandiri Perkotaan-ICDD Jakarta, 9 Februari 2011 Arah Kebijakan Penanggulangan

Lebih terperinci

PRIORITAS 11 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 WILAYAH SULAWESI

PRIORITAS 11 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 WILAYAH SULAWESI PRIORITAS 11 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 WILAYAH SULAWESI NO. ARAH KEBIJAKAN STRATEGI PENGEMBANGAN FOKUS PRIORITAS KEMENTERIAN/LEMBAGA 1. Provinsi Sulawesi Utara 1. Pengembangan jalur wisata

Lebih terperinci

BAB 16 PENANGGULANGAN KEMISKINAN

BAB 16 PENANGGULANGAN KEMISKINAN BAB 16 PENANGGULANGAN KEMISKINAN Kemiskinan di Indonesia merupakan kemiskinan multidimensi. Berbagai kebijakan pemerintah untuk menurunkan angka kemiskinan diarahkan ke dalam bentuk peningkatan kesejahteraan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI. Disampaikan oleh : Surabaya, 14 April 2015

MENTERI DALAM NEGERI. Disampaikan oleh : Surabaya, 14 April 2015 MENTERI DALAM NEGERI SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA MUSRENBANG RKPD PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 Disampaikan oleh : MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Surabaya,

Lebih terperinci

PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Disampaikan oleh: MENTERIDALAMNEGERI TJAHJO KUMOLO KEMENTERIAN DALAM NEGERI Bangka Tengah, 7 April 207 2 PENCAPAIAN TARGET PEMBANGUNAN NASIONAL (Pasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduk miskin, kepada tingkatan yang lebih baik dari waktu ke waktu.

BAB I PENDAHULUAN. penduduk miskin, kepada tingkatan yang lebih baik dari waktu ke waktu. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan dasar dan paling essensial dari pembangunan tidak lain adalah mengangkat kehidupan manusia yang berada pada lapisan paling bawah atau penduduk miskin, kepada

Lebih terperinci

SINERGI PROGRAM-PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN PUSAT DAN DAERAH

SINERGI PROGRAM-PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN PUSAT DAN DAERAH SINERGI PROGRAM-PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN PUSAT DAN DAERAH Oleh : KETUA ASOSIASI PEMERINTAH PROVINSI SELURUH INDONESIA (APPSI) Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.Si, MH Disampaikan pada Acara MUSRENBANGNAS

Lebih terperinci

DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN

DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN DISAMPAIKAN DALAM ACARA KICK OFF MEETING PENYUSUNAN RKP 2012 JAKARTA, 21 JANUARI

Lebih terperinci

Proses dan Mekanisme Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2010 dalam rangka Penyusunan RKP 2011

Proses dan Mekanisme Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2010 dalam rangka Penyusunan RKP 2011 REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS Proses dan Mekanisme Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2010 dalam rangka Penyusunan RKP 2011 Kedeputian Bidang Pengembangan Regional

Lebih terperinci

OLEH: DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL

OLEH: DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL OLEH: DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Negara mengakui dan menghormati kesatuan kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak hak tradisionalnya sepanjang

Lebih terperinci

TARGET PEMBANGUNAN TAHUN KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

TARGET PEMBANGUNAN TAHUN KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL Lampiran. 200 20 202 203 204 2 3 4 5 6 7 8 9 PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL 67,7 68 68,5 7 72,2 DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA. Meningkatkan indek kualitas pembangunan manusia

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN PENGANGGARAN BELANJA 2012 dan 2013

ARAH KEBIJAKAN PENGANGGARAN BELANJA 2012 dan 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Direktorat Jenderal Anggaran ARAH KEBIJAKAN PENGANGGARAN BELANJA 2012 dan 2013 Disampaikan dalam Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Di Hotel Grand Sahid Jakarta

Lebih terperinci

KEPALA DINAS BIDANG PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN BIDANG TANAMAN PANGAN BIDANG TANAMAN HORTIKULTURA BIDANG PETERNAKAN

KEPALA DINAS BIDANG PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN BIDANG TANAMAN PANGAN BIDANG TANAMAN HORTIKULTURA BIDANG PETERNAKAN DINAS PERTANIAN KEPEG DAN KEU TANAMAN PANGAN TANAMAN HORTIKULTURA PETERNAKAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN SARANA PRASARANA TANAMAN PANGAN SARANA PRASARANA TANAMAN HORTIKULTURA SARANA PRASARANA

Lebih terperinci

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA JAKARTA, 16 JANUARI 2014 Tema Prioritas Penurunan tingkat kemiskinan absolut dari 14,1% pada 2009 menjadi 8 10% pada akhir 2014, yang diikuti dengan: perbaikan distribusi perlindungan sosial, pemberdayaan

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL RAPAT KERJA PRESIDEN RI DENGAN PARA MENTERI DAN GUBERNUR SE-INDONESIA

LAPORAN HASIL RAPAT KERJA PRESIDEN RI DENGAN PARA MENTERI DAN GUBERNUR SE-INDONESIA LAPORAN HASIL RAPAT KERJA PRESIDEN RI DENGAN PARA MENTERI DAN GUBERNUR SE-INDONESIA Oleh: Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Istana Tampak Siring, 21 April 2010 TUJUAN RAKER 1. Menyempurnakan

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2075, 2014 KEMENSOS. Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. Anggaran. Kegiatan. Program. Rencana. Pencabutan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN

Lebih terperinci

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA KETERPADUAN KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN DAERAH Disampaikan Oleh: MENTERI PEKERJAAN UMUM

Lebih terperinci

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas REGULASI TERKAIT KEBIJAKAN DAK REPUBLIK INDONESIA DEFINISI DAK SESUAI UU No.33/2004 Dana

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana program dan kegiatan Prioritas Dearah Tahun 2013 yang dituangkan dalam Bab V, adalah merupakan formulasi dari rangkaian pembahasan substansi

Lebih terperinci

STRATEGI NASIONAL DALAM PENCAPAIAN TARGET PENGURANGAN KEMISKINAN TAHUN Rahma Iryanti Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan

STRATEGI NASIONAL DALAM PENCAPAIAN TARGET PENGURANGAN KEMISKINAN TAHUN Rahma Iryanti Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan STRATEGI NASIONAL DALAM PENCAPAIAN TARGET PENGURANGAN KEMISKINAN TAHUN 2019 Rahma Iryanti Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Jakarta, 11 Februaru 2016 TARGET PEMBANGUNAN TPT Kondisi Terkini

Lebih terperinci

DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN, TERLUAR, DAN PASCA KONFLIK

DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN, TERLUAR, DAN PASCA KONFLIK 10 TEMA PENANGGUNGJAWAB BEKERJSAMA DENGAN DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN, TERLUAR, DAN PASCA KONFLIK Pengutamaan dan penjaminan pertumbuhan di daerah, terdepan, terluar serta keberlangsungan kehidupan damai

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 6.1. STRATEGI Untuk mewujudkan visi dan misi daerah Kabupaten Tojo Una-una lima tahun ke depan, strategi dan arah

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PEDOMAN NOMENKLATUR BAPPEDA BERDASARKAN PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH

PENYUSUNAN PEDOMAN NOMENKLATUR BAPPEDA BERDASARKAN PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PENYUSUNAN PEDOMAN NOMENKLATUR BAPPEDA BERDASARKAN PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH Oleh: Kedeputian Bidang Pengembangan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PETA JALAN PNPM MANDIRI DAN KEBERLANJUTAN PROGRAM HADI SANTOSO

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PETA JALAN PNPM MANDIRI DAN KEBERLANJUTAN PROGRAM HADI SANTOSO KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PETA JALAN PNPM MANDIRI DAN KEBERLANJUTAN PROGRAM HADI SANTOSO Asisten Deputi Urusan Pengarusutamaan Kebijakan dan Anggaran/Sekretaris

Lebih terperinci

KEMISKINAN DAN UPAYA PENGENTASANNYA. Abstrak

KEMISKINAN DAN UPAYA PENGENTASANNYA. Abstrak KEMISKINAN DAN UPAYA PENGENTASANNYA Abstrak Upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia telah menjadi prioritas di setiap era pemerintahan dengan berbagai program yang digulirkan. Pengalokasian anggaran

Lebih terperinci

KERANGKA PRIORITAS NASIONAL

KERANGKA PRIORITAS NASIONAL KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KERANGKA NASIONAL REFORMA AGRARIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SINERGI ANTARA PUSAT DAERAH DAN ANTARDAERAH

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SINERGI ANTARA PUSAT DAERAH DAN ANTARDAERAH KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SINERGI ANTARA PUSAT DAERAH DAN ANTARDAERAH Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah Makassar, 8 Maret

Lebih terperinci

Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan/ Ketua Tim Pelaksana Pengendali PNPM Mandiri Jakarta, 3 November 2008

Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan/ Ketua Tim Pelaksana Pengendali PNPM Mandiri Jakarta, 3 November 2008 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT PERLUASAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM MANDIRI) UNTUK MENGANTISIPASI DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL Paparan: Deputi Bidang Koordinasi

Lebih terperinci

REKAPITULASI USULAN KEGIATAN PENDANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (UKPPD) TAHUN 2014 JAWA BARAT FORM F0 ISU STRATEGIS

REKAPITULASI USULAN KEGIATAN PENDANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (UKPPD) TAHUN 2014 JAWA BARAT FORM F0 ISU STRATEGIS REKAPITULASI USULAN KEGIATAN PENDANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (UKPPD) TAHUN 2014 JAWA BARAT FORM F0 ISU STRATEGIS I ISU STRATEGIS Peningkatan Akses Pendidikan Menengah Berkualitas dan Selaras dengan Kebutuhan

Lebih terperinci

Notulensi Pertemuan. Pemaparan APN 2015 Kepala Bappeda Prov. Sulawesi Tenggara Kabid Ekonomi Kabid Fispra Kabid Pengemb Wilayah

Notulensi Pertemuan. Pemaparan APN 2015 Kepala Bappeda Prov. Sulawesi Tenggara Kabid Ekonomi Kabid Fispra Kabid Pengemb Wilayah Notulensi Pertemuan Kegiatan : DISKUSI ANUGERAH PANGRIPTA NUSANTARA TAHAP III SULAWESI TENGGARA Tempat : Ruang Rapat Utama Tanggal : 10 April 2015 Pembukaan Kegiatan Narasumber Paparan/Pertanyaan Tanggapan/Masukan

Lebih terperinci

Jakarta, 10 Maret 2011

Jakarta, 10 Maret 2011 SAMBUTAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM ACARA TEMU KONSULTASI TRIWULANAN KE-1 TAHUN 2011 BAPPENAS-BAPPEDA PROVINSI SELURUH INDONESIA Jakarta,

Lebih terperinci

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas JADWAL PENYUSUNAN RKP 2017

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Masih tingginya angka kemiskinan, baik secara absolut maupun relatif merupakan salah satu persoalan serius yang dihadapi bangsa Indonesia hingga saat ini. Kemiskinan

Lebih terperinci

BAB 16 PENANGGULANGAN KEMISKINAN

BAB 16 PENANGGULANGAN KEMISKINAN BAB 16 PENANGGULANGAN KEMISKINAN Dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2004-2009, definisi kemiskinan adalah kondisi yang membuat seseorang atau sekelompok orang, laki-laki

Lebih terperinci

Multilateral Meeting II dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 PN REFORMASI FISKAL

Multilateral Meeting II dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 PN REFORMASI FISKAL KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Multilateral Meeting II dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 PN REFORMASI FISKAL Oleh : Direktur Keuangan Negara dan Analisa

Lebih terperinci

Perbaikan Kualitas Belanja Bidang Pendidikan Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas SDM

Perbaikan Kualitas Belanja Bidang Pendidikan Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas SDM Perbaikan Kualitas Belanja Bidang Pendidikan Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas SDM Jakarta, 28 November 2017 oleh Direktur Penyusunan APBN Seminar Hasil Kajian Pendidikan Upaya Bersama Untuk Meningkatkan

Lebih terperinci