NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011

Transkripsi

1 NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011 Kelompok Prioritas : Ketahanan Pangan (Prioritas 5), Iklim Investasi dan Iklim Usaha(Prioritas 7), Lingkungan Hidup dan Bencana (Prioritas 9), dan Prioritas lainnya bidang perekonomian. Wilayah : Nusa Tenggara, Papua, Maluku Hari/Tanggal : Kamis, 29 April 2010 Sesi pada jam : WIB No. Tanggapan Pemerintah Daerah Respon Kementerian /Lembaga 1 Propinsi: Nusa Tenggara Bappeda NTT: Kementerian Pertanian: F1 kelompok 2, pertanian: Di dalam Renstra, terdapat 66 uang kementerian pertanian kegiatan, dari 66 kegiatan terbatas, menu yang dipilih yang nantinya akan dibiayai tidak seluruhnya sesuai. dana dekon dan tp ada 34 Yang dibutuhkan perluasan kegiatan. area untuk lahan tidur, tetapi yang ada di apilkasi Kementerian PU: berbeda. Sudah ada kesepakatan, Prioritas 2, peningkatan karena sudah produksi tanaman tahunan melaksanakan konsultasi sudah sesuai. regional Khusus peternakan, Pulau buru saat ini sudah komitmen NTB dan NTT dikembangkan. merupakan propinsi yang mendukung swasembada BKPM, Biro Perencanaan: Hasil Diskusi (Klasifikasi Daerah)

2 No. Tanggapan Pemerintah Daerah Respon Kementerian /Lembaga daging, tetapi di dalam Terkait dengan pelimpahan dokumen tidak ada. wewenang, BKPM telah Untuk Kemenakertrans: menerbitkan peraturan Tidak setuju untuk kegiatan kepala BKPM yaitu pemasyarakatan dan Peraturan no. 11, terkait Bimtek, yang dibutuhkan dengan pelimpahan adalah membangun kualitas wewenang pemerintah tenaga kerja. Kelengkapan pusat kepada kabupaten sarana dan prasarana untuk kota dan propinsi. BLK, sosialisasi tidak terlalu Jika unit pelayanan 1 pintu diutamakan. sudah siap, maka BKPM bias melimpahkan wewenang ke daerah. NTB: Kebijakan pemerintah pusat, mengusulkan inpres 5/2007 diperpanjang dan memasukkan wilayah NT dan Maluku. Untuk F1, kementan, tidak mencakup peternakan (padahal akan melaksankan swasembada daging sapi). Peningkatan produksi ruminansia dengan sumber daya lokal. Target 2011, populasi sapibertambah 2 kalinya. Produk unggulan rumput laut, untuk pengentasan kemiskinan, salah satu Kementerian Kehutanan: Program prioritas pembangunan Badan Nasional Penanggulangan Bencana: Perda : persiapan dalam menghadapi bencana. Khusus menyangkut kesiapan pencegahan bencana masih mengalami kekurangan, baik dari segi anggaran sudah mempersiapkan daerah untuk aktivitas persiapan keadaan darurat. Kegiatan yang utama: Program penanggulangan resiko bencana. Hasil Diskusi (Klasifikasi Daerah)

3 No. Tanggapan Pemerintah Daerah Respon Kementerian /Lembaga kegiatan strategis adalah memasukkan kegiatan produksi rumput laut. Kementerian LH: Kaitannya dengan Menerima usulan dari pembanguna pertanian, daerah. kelautan dan peternakan, ingin membangun BPN: agroindustri. Sudah Terkait dengan prioritas 5, dijanjikan untuk dibangun peraturan perundangundangan. beberapa industri, spt Sudah terbit PP industri gula, rumput laut. 11. Untuk Kemenakertrans: Dalam hal pelayanan, di yang ada di short list terkait dalam reivtaslisasi dengan kegiatan nonfisik, pertanahan. padahal ada KTM yang diusahakan tetap ada, terkait dengan peningkatan kegiatan ekonomi. BLK, akan dibangun BLK bertaraf internasional, untuk peningkatan keterampilan dari tenaga kerja tersebut, krn NTB merupakan salah satu daerah pengirim tenaga kerja terbesar. Mendukung program 100 ribu wirausaha baru di NTB. Program Perlindungan Mata Air, Permata. Untuk menghidupkan 50 titik mata air, perlu bantuan dari Hasil Diskusi (Klasifikasi Daerah)

4 No. Tanggapan Pemerintah Daerah Respon Kementerian /Lembaga kementerian lingkungan hidup. Badan nasional penanggulangan bencana, kegiatan sudah dimasukkan ke dalam K/L, untuk dimasukkan ke dalam short list. 2 Propinsi: Papua Papua Barat: Bappenas: Pusat terlambat Berkaitan dengan F1, ada mensosialisasi pengisian usulan dr K/L (F4) dan usulan aplikasi. Tidak semua usulan daerah (F3), sehingga ditarik terakomodir di renja. menjadi F1. Inpres 1/2010, apakah Inpres 1/2010, sudah masuk. jabaran tugas dalam inpres Inpres 3/2010, sebagian dr ini sudah masuk ke dalam K/L inpres ini berkaitan dengan Kelanjutan inpres 5/2007 ttg prioritas nasional thn ini dan percepatan pembangunan thn ke depanyya, khususnya IPM di papua perbaikannya ada di RKP. Persandingan utk F1 dan F2. Inpres 5/2007 berakhir 2009, Untuk longlist bias kelanjutannya belum dibicarakan lebih lanjut. diketahui. Papua: Bappeda Untuk kementan, surat menteri yang meminta lahan 2,5 jt hektar, yg tersedia hanya 600 rb hektar. Adanya perbedaan lahan. Hasil Diskusi (Klasifikasi Daerah)

5 No. Tanggapan Pemerintah Daerah Respon Kementerian /Lembaga Lahan gambut, investasi secara keseluruhan di papua ada 9 jt hektar, dengan kedalaman meter. Ada hal2 yg belum sama dengan K/L RPJMN disosialisasikan setelah musrenbang. Mata pencaharian di papua menyangkut pencarian umbi2an yang tidak masuk ke dalam prioritas nasional. Papua memiliki 29 kabupaten, sehingga mengenai inpres 3/2010 maka program tidak akan menyentuh di tingkat bawah. KAPET, tidak berjalan, krn regulasi tidak berlaku. Perlu perbaikan regulasi. 3 Propinsi: Maluku Maluku: F1, hanya melihat kementrian pertanian dan dalam negeri, yang lain tidak ada. Maluku akan mencanangkan pelabuhan Maluku sebagai lumbung ikat di Indonesia. Meningkatkan budi daya untuk meningkatkan produksi Diusulkan untuk pulau2 yg Hasil Diskusi (Klasifikasi Daerah)

6 No. Tanggapan Pemerintah Daerah Respon Kementerian /Lembaga merupakan tempat bertelur penyu dijadikan tempat konservasi (Pulau Lusitara) UPT yang paling banyak di Maluku adalah kemenhut. Sinkronisasi kembali. Mendapatkan dana dari UNDP, untuk melaksanakan program2, BKPM: kewenangan yang diserahkan ke daerah tidak ada, karena semua berasal dari pusat. Bagaimana ingin meningkatkan investasi. Pertanian: pulau buru memiliki potensi lahan untuk pengembangan sawah. Komoditi perkebunan. Dalam rangka mensinkronkan program2, maka akan mendatangi kementerian. Maluku Utara: Menginginkan pertemuan empat mata antara Kementerian dengan Bappeda/ Dinas dalam musrenbangnas. Alokasi anggaran seharusnya sudah ditetapkan sebelum musrenbangnas. Hasil Diskusi (Klasifikasi Daerah)

7 NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2009 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2010 Kelompok Prioritas : 5, 7, 9, dan Bidang Perekonomian Lainnya Wilayah : Nusa Tenggara, Maluku, Papua Hari/ Tanggal : Kamis, 29 April 2010 Sesi pada jam : No. Tanggapan Pemerintah Daerah Respon Kementerian/ Lembaga Hasil Diskusi 1. Propinsi Papua Barat Pusat terlambat sosialisasi Kementerian Pertanian: pengisian format format Kegiatan kementerian pertanian yang ada. Banyak terdapat sudah merupakan hasil usulan yang tidak reformasi program dan tertampung dalam format penganggaran. Total kegiatan yang ada. pertanian yang masuk prioritas Tidak semua usulan yang nasional adalah 34 kegiatan. diusulkan ke renja KL sesuai dengan tema sinergi pusat Kemenko Perekonomian: dan daerah Inpres No.5 tahun 2007 akan Inpres No.1, terkait dengan diperepat pelaksanaannya oleh pemberdayaan Menko Perekonomian dan perekonomian, justice for Bappenas. Usulan daerah terkait all, dll. Apakah jabaran dengan perpanjangan dan inpres no.1 udah masuk perluasan akan disampaikan. dalam KL Kelanjutan dari inpres no.5

8 tahun 2007 tentang percepatan pembangunan papua dan papua barat, untuk meningkatkan IPM, akan dikemanakan. Butuh penjelasan dari kemenko perekonomian sebagai coordinator. Harus ada penegasan mengenai lokasi 2. Propinsi Papua Surat Kementerian Pertanian yang meminta 2,5 jt ha untuk Food Estate Merauke, yang tersedia hanya 682 rb ha. Terkait lahan gambut ada potensi 9 juta ha, dinamakan dengan kawasan strategis rendah karbon. Ini merupakan prioritas Ada beberapa hal yang belum klop, akan diklarifikasi dengan KL hingga tanggal 7.

9 RPJMN nasional disosialisasikan terlambat dibandingkan dengan musrenbang. Sumber pangan papua adalah umbi umbiaan, tapi tidak menjadi prioritas nasional. Usulan masih banyak yang belum ditampung. Perlu dipertimbangkan pembahasan lebih lanjut. KAPET di Indonesia tidak ada yg jalan karena regulasinya tidak berubah sejak orde baru. Terkait inpres no sudah berakhir tahun 2009, tetapi substansinya seharusnya tetap jalan berdasarkan arahan RPJMN. 3. Propinsi NTT Uang kementerian masih Kementerian Transmigrasi: terbatas, tapi dilihat dari Terkait dengan KTM, dapat menu yang harus dipilih dibicarakan di kelompok 4

10 NTT tidak sepenuhnya prioritas 10. cocok. Terkait dengan prioritas 2, sudah cocok Terkait dengan keigatan dukungan manajemen dan dukungan teknis tidak terkait langsung dengan rakyat, dan sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Terkait dengan ternak, komitmen NTB dan NTT sebagai gudang ternak di menu tidak ada. Banyak kebijakan keberpihakan, tetapi tidak ada konsistensi pembiayaannya. Contohnya kebijakan KAPET yang tidak pernah terjadi. Sudah ada rencana kawasan terpadu Mandiri, tetapi yang ada hanya terkait ketenagakerjaan saja.

11 Pengembangan perumahan di kawasan perbatasan diusulkan tapi di menu tidak muncul. 2. Propinsi NTB Di Papua ada inpres untuk percepatan pembangunan, diusulkan inpres tersebut diperpanjang dan memasukkan NTB, NTT, Maluku Utara dan Maluku. Untuk Kementan, dirjen Peternakan tidak ada dalam prioritas, padahal 2013 Presiden mencanangkan swasembada daging sapi. NTB dan NTT sudah memiliki SK dari Kementan sebagai gudang ternak. Apakah usulan ini tidak dapat dimasukkan dalam shortlist? Target provinsi adalah meningkatkan jumlah sapi

12 2 kali lipat pada tahun 2013, membutuhkan dukungan dari pemerinta pusat Untuk mengatasi kemiskinan masyarakat pesisir pantai, diusulkan untuk dilibatkan dalam budidaya rumput laut. Mohon dukungan pembangunan agroindustri kepada Kementerian Perindustrian. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, yang ada di shortlist terkait dengan kegiatan kegiatan non fisik, padahal sudah dicanangkan kota terpadu mandiri di pusat transmigrasi sebagai pusat perekonomian baru. NTB merupakan salah satu pengekspor tenaga kerja terbesar. Akan diusahakan untuk meningkatkan

13 kualitas tenaga kerja yang dikirim ke luar negeri. Target provinsi: 100 ribu wirausaha baru di 2013 Terkait lingkungan hidup terdapat program unggulan perlindungan mata air (Permata) Propinsi Maluku Terkait dengan F1, hanya Kementerian PU: ada Kementerian Pulau Buru sudah Pertanian dan Kemendagri, dikembangkan. yang lain tidak ada sama sekali. Kementerian Perindustrian: Maluku akan Usulan di F3 terlalu besar bagi mencanangkan Maluku kementerian Perindustrian sebagai Lumbung Ikan di Indonesia, dimana tahun BKPM: ini akan dibantu oleh KKDP Terkait dengan untuk peningkatan pelimpahan wewenang produksi. ke daerah, BKPM telah Pulau pulau Sipadan menerpitkan peraturan adalah tempat bertelurnya Kepala BKPM no.11 penyu. Diusulkan sebagai tentang PTSP terkait kawasan konservasi, pelimpahan wewenang karena bila tidak akan perizinan atau non

14 tenggelam perizinan kepada Terkait Kemenhut, UPT pemerintah propinsi yang paling banyak di atau kabupaten/kota. Maluku adalah Kemenhut. Pemerinta derah Dana Dekon banyak mengajukan PTSP sudah diambil oleh UPT siap, BKPM akan Kemenhut. Mohon Dinas langsung melimpahkan Kehutanan ditingkatkan wewenang. alokasi dana dekonnya. Terkait BNPB, Kemenhut: mendapatkan dana dari Apabila UPT tidak melaporkan UNDP diharapkan dapat ke Bappeda, Bapeda dapat mengatasi masalah abrasi melaporkan ke Kemenhut di pulau pulau. Terkait BKPM, untuk BNPB: meningkatkan investasi, Alokasi dana sangat kewenangan yang terbatas, namun telah 16 diberikan daerah tidak ada propinsi yang telah sehingga kinerjanya selalu disiapkan. nol. Mohon diserahkan UNDP merasa perlu kewenangan kepada adanya capacity building Pemerintah Daerah. dalam rangka persiapan Terkait dengan pertanian, bencana terdapat beberapa hal, Pula Buru dan Seram memiliki potensi untuk

15 pengembangan lahan sawah. Mohon ditingkatkan peningkatan lahan sawah. Untuk komoditi perkebunan, perlu dikembangkan pala sebagai komoditas unggul. 6. Propinsi Maluku Utara Diusulkan perubahan sistem musrenbangnas menjadi pertemuan Face to face antara dinas dengan KL terkait.

16 NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2009 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2010 Kelompok Prioritas : Ketahanan Pangan (2), Iklim Investasi dan Iklim Usaha (7), Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana (9), dan Prioritas Perekonomian Lainnya Wilayah : Nusa Tenggara, Maluku, Papua Hari/ Tanggal : Kamis, 29 April 2010 Sesi pada jam : No. Tanggapan Pemerintah Daerah Respon Kementerian/ Lembaga Hasil Diskusi 1. Propinsi Nusa Tenggara Barat Mengusulkan Inpres No. 5 Kementerian PPN: Tahun 2007 bisa Terkait Inpres No. 5 diperpanjang dan Tahun 2007 yang berakhir diperluas dengan pada tahun 2009, Menko memasukkan wilayah Perekonomian dan Nusa Tenggara dan Bappenas sedang Maluku untuk membicarakan mengurangi disparitas percepatan dan kelanjutn antar wilayah dan antar pelaksanaannya. Usulan propinsi, khususnya untuk memperpanjang dalam hal kualitas SDM dan memperluas Inpres (IPM rendah) tsb akan disampaikan kepada pihak terkait. Namun demikian, mengingat adanya kemungkinan untuk

17 perpanjangan Inpres tersebut, Pemda perlu memikirkan sumber alokasi pendanaan untuk kelanjutan dari Inpres itu sendiri. Kementerian Pertanian: Dirjen Peternakan tidak ada dalam daftar kegiatan prioritas, padahal 2013 dicanangkan swasembada daging sapi. Apakah kegiatan ini tidak dapat dimasukkan dalam short list sebagaimana telah diusulkan. Target provinsi adalah meningkatkan jumlah sapi dua kali lipat pada tahun 2013, membutuhkan dukungan dari pusat. Kementerian KP: Industri yang strategis untuk masyarakat pesisir adalah budidaya rumput Kementerian KP: Kegiatan kegiatan prioritas sudah dialokasikan, termasuk budidaya rumput

18 laut. laut. Kementerian Perindustrian: Perlu dukungan untuk agribisnis, seperti gula. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi: Terkait dengan kegiatankegiatan non fisik, bagaimana supaya KTM bisa eksis sebagai pusat perekonomian baru. Meningkatkan kualitas TKI melalui penataran. Menciptakan wirausaha baru di tahun Kementerian LH dan Kementerian Kehutanan Program Perlindungan Mata Air (Permata) untuk menghijaukan kembali mata mata air di NTB. 2. Propinsi Nusa Tenggara Timur Kementerian Pertanian Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi: Terkait pembangunan KTM, dapat dibahas di Kelompok 4, khususnya Prioritas 10. Diharapkan pemda dapat beraudiensi dengan Dirjen terkait.

19 Uang Kementerian memang sangat terbatas, tetapi banyak kegiatan yang tidak tersedia dalam menu aplikasi. Terkait prioritas 2 mengenai peningkatan produksi, lokasi akan dilengkapi. Terkait dengan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya, sebenarnya tidak terkait langsung dengan rakyat dan tidak terlalu dibutuhkan. Peternakan: komitmen NTB dan NTT sebagai gudang ternak, tidak tersedia dalam menu aplikasi. Indonesia ini karakteristik wilayahnya bervariasi, jadi sebaiknya menu yang tersedia dapat mengakomodasi perbedaan perbedaan

20 tersebut. Banyak kebijakan keberpihakan tetapi tidak ada konsistensi dalam pembiayaannya, misalnya Kawasan Terpadu Mandiri yang layu sebelum berkembang Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Transmigrasi: Sudah ada rencana Terkait pembangunan Kawasan Terpadu KTM, dapat dibahas di Mandiri, tetapi yang ada Kelompok 4, khususnya hanya terkait Prioritas 10. Diharapkan keagakerjaan saja. pemda dapat beraudiensi Bagaimana dengan Dirjen terkait. pengembangan Terkait iklim investasi dan perumahan di kawasan iklim usaha, akan perbatasan. dilaksanakan revisi thdp Kelengkapan sarana UU no 13 tahun 2004, pendukung DLK. hal hal yang dialokasikan ke daerah untuk mendukung revisi tsb. Dengan demikian, kegiatan kegiatan bersifat non fisik.

21 Mohon untuk mengusulkan ke Dirjen terkait mengenai apa yang akan menjadi prioritas dalam hal kelengkapan sarana DLK. 3. Propinsi Maluku Kementerian KP: Dalam rangka Sail Banda, Maluku mencanangkan sebagai Lumbung Ikan Indonesia melalui pengembangan budidaya. Hal ini perlu dibahas kembali dengan KKP. Pulau pulau Sipadan adalah tempat bertelurnya penyu sehingga diusulkan untuk menjadi Kawasan Konservasi. Kalau tidak segera dilakukan maka pulau itu akan segera tenggelam. Kementerian Kehutanan: Kementerian Kehutanan:

22 UPT terbanyak di Maluku Apbila UPT tidak memberikan adalah dari laporan ke Bappeda, maka Kehutanan,namun Dana Bappeda dapat langsung Dekon seringkali tidak melaporkan ke Kemenhut. dilaporkan penggunaannya. BNPB: Mendapatkan dana dari UNDP, diharpkan dapat mengatasi masalah abrasi laut di pulau pulau Maluku. BKPM: Apa kewenangan daerah dalam meningkatkan investasi, baik PMA maupun PMDN? Bagaimana daerah dapat meningkatkan investasi kalau tidak memiliki kewenangan. BNPB: Alokasi pendanaan sangat terbatas, namun telah ditetapkan 16 propinsi yang disiapkan. Dari 478 kabupaten/kota baru ada 80 yang memiliki BDPB. BKPM: Terkait dengan pelimpahan wewenang, BKPM telah menerbitkan Peraturan Kepala BKPM tentang PTSP tentang pelimpahan wewenang pemberian izin kepada pemerintah propinsi dan kabupaten/kota. Pelimpahan wewenang ini diberikan setelah PTSP dan sumber daya

23 manusia sudah siap, dan BKPMD memiliki SIPSE. BKPMD atau unit terpadu PTSP kemudian dapat menyampaikan ke BKPM bahwa unit pelayanan satu pintu telah siap sehingga pelimpahan wewenang dapat diberikan. Kementerian Pertanian: Kementerian PU: Pulau Buru dan Seram, Sudah melaksanakan mempunyai potensi lahan Konsultasi Regional untuk pengembangan sebanyak 2 kali. Masalah sawah. Mohon perhatian Pulau Buru di Maluku, untuk irigasi dan pemda Maluku perlu pengembangan meneliti kembali karena sawahnya. ada wilayah wilayah baru Terkait komoditi untuk dikembangkan. perkebunan, komoditas unggulan adalah rempahrempah mohon dapat diberikan perhatian lebih, tidak hanya kelapa sawit. Untuk sinkronisasi program dan kegiatan, kami akan mendatangi

24 langsung K/L terkait. 4. Propinsi Maluku Utara 5. Propinsi Papua Barat Banyak masukan daerah yang tidak masuk ke dalam short list. Perlu ada detail soal lokasi dalam form aplikasi 1 dan 2. Mohon penjelasan dari Kemenko Perekonomian mengenai kelanjutan dari Inpres No. 5 Tahun 2007 tentang Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat, untuk meningkatkan IPM. 6. Propinsi Papua Kementerian Pertanian: Ada surat menteri untuk menyediakan lahan 2,5 juta hektar untuk Food Estate Merauke hanya tersedia hektar. Mengenai lahan gambut, Kementerian KP: Pelabuhan ikan pantai Sorong dan pelabuhan Darma merupakan kegiatan prioritas. Kementerian PPN: Terkait Inpres No. 5 Tahun 2007, Menko Perekonomian dan Bappenas sedang membicarakan percepatan pelaksanaannya. Usulan untuk memperpanjang dan

25 ada potensi 9 juta ha yang memperluas Inpres tsb akan dinamakan kawasan disampaikan. Pemda perlu strategis lahan karbon. memikirkan alokasi untuk Rencana pembangunan kelanjutan dari Inpres ini daerah mengacu pada sendiri. Rencana Tata Ruang, RPJMN (yang sayangnya disosialisasikan setelah Musrenbang). Sumber pangan Papua (umbi umbian) tidak masuk dalam prioritas nasional. Terkait Inpres No. 3 Tahun 2010, di Papua tidak akan tersentuh karena banyaknya kabupaten. Soal KAPET, harus ada regulasi yang direvisi agar KAPET ini bisa dilaksanakan. Terkait Inpres No. 5/2007, substansinya harus tetap jalan sesuai dengan arahan dari RPJMN. Masukan untuk Mekanisme Musrenbangnas:

26 Propinsi Maluku Utara: Mohon sistem Musrenbangnas diubah agar menjadi sistem face to face antara SKPD dan K/L terkait sehingga menjadi lebih efektif. Kementerian Perindustrian: Mengingat banyaknya masukan dari daerah, rasanya ada mekanisme yang belum mengalir sempurna. Sebaiknya form F1 sudah bisa dibagikan ke pemda jauh sebelumnya, supaya ada waktu untuk menelaahnya. Kementerian Dalam Negeri: Terkait Iklim Investasi dan Iklim Usaha, Kemnedagri ikut bertanggung jawab dalam pembentukan PTSP, serta evaluasi Perda Perda.