NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011"

Transkripsi

1 NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011 Kelompok Prioritas : Penanggulangan Kemiskinan, dan Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Paskakonflik Wilayah : Nusa Tenggara, Maluku, Papua Hari/Tanggal : Jumat, 30 April 2010 Sesi pada jam : WIB No 1. Provinsi Maluku (Bappeda) Kementerian Sosial ) Kementerian Sosial Kemensos mendukung dan berkomitmen dalam pencapaian MDGs dan Justice For All. Di Kemensos ada 3 program terkait Justice For All, yaitu Program Pemberdayaan Miskin (KUBE dan Pemberdayaan KAT), Program Rehabilitasi Sosial (Anak, Lansia,

2 KUBE Kemensos. Maluku termasuk Provinsi kepulauan. Seringkali terjadi masalah khususnya dalam transportasi. Komunitas Adat Terpencil (KAT) paling banyak di Kep. Buru. Hal ini perlu diperhatikan oleh Penyandang Cacat). Pembinaan bagi anak dan penyandang cacat dilakukan baik di dalam maupun di luar panti. Bagi lansia dan penyandang cacat juga diberikan jaminan social. Program ketiga yaitu Perlindungan dan Jaminan Sosial. Di dalamnya ada kegiatan PKH, bantuan bagi korban bencana alam, dan bantuan bagi korban bencana social. Kemungkinan ada perbedaan antara volume dan jumlah anggaran yang ditetapkan Pemerintah Pusat dan Pemerintah KUBE dialokasikan ada dua model yaitu KUBE penumbuhan dan KUBE Pengembangan. Bentuk bantuan KUBE sekarang berupa uang yang ditransfer ke rekening kelompok. Alokasi dana KUBE pengembangan dari Pusat. Alokasi untuk rumah tidak layak huni juga dari Pemerintah Pusat. )

3 Kemensos. ) Kementerian PU dan Kemendagri Anggaran PNPM untuk Maluku cukup kecil. Kemendagri Terget lokasi PNPM untuk tahun 2011 yaitu lebih dari 4000 kecamatan. 394 kabupaten akan mendapat bantuan PNPM. Dekonsentrasi PNPM alokasinya sudah jelas per provinsi. Kementerian Pertanian Kementerian Pertanian Pemprov meminta dukungan PUAP ditujukan untuk 1000 desa. agar program pemberdayaan disesuaikan dengan komoditi lokal yang telah dilaksanakan oleh masyarakat. Kemnakertrans Kemnakertrans BLK. BLK. Program revitalisasi BLK Jika dana BLK dari Pemda maka dilakukan secara bertahap dan menyulitkan karena Maluku selektif. Bagi provinsi yang belum trmasuk provinsi miskin. Provinsi mendapatkan dana tahun ini, Maluku hanya dikasih barang tapi mungkin dapat diberikan tahun dana tidak diberikan. Jika hal ini depan. masih berlanjut, lebih baik ke BLK yang telah diserahkan, depannya dihentikan saja. Kemnakertrans tetap memberikan peralatan dan diberikan pelatihan.

4 Anggarannya diberikan melalui dekonsentrasi dan TP. ) Kementerian Kelautan dan Perikanan Angka kemiskinan 29,3%. Akan mendorong ke arah budi daya laut. Tahun 2011 akan meningkatkan produksi budi daya laut. Diharapkan K/L lain mendukung hal ini sehingga bisa terfokus. Komoditi budidaya laut diharapkan bisa menjadi unggulan. Kementerian Kelauatan dan Perikanan Program Kementerian Kelautan dan Perikanan terkait penanggulangan kemiskinan yaitu PNPM Perikanan dan Kelautan. 2. Provinsi Maluku Utara Banyak usulan yang tidak diakomodir dalam shortlist. Tingkat kemiskinan sangat rendah. Tapi pembangunan sangat tertinggal. Prov. Maluku Utara merupakan prov pemekaran. Oleh karena itu sangat tertinggal dalam infrastruktur pemerintahan. Diaharapkan seluruh K/L dapat

5 mendukung pembangunan di prov ini. ) Kemendagri Kemendagri Sangat membutuhkan alokasi Terget lokasi PNPM untuk tahun yang besar PNPM Mandiri yaitu lebih dari 4000 kecamatan. 394 kabupaten akan mendapat bantuan PNPM. Dekonsentrasi PNPM alokasinya sudah jelas per provinsi. Anggaran untuk kegiatan peningkatan kapasitas penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan tetap dialokasikan. Kemenko Kesra Kemenkokesra berusaha menjaga komitmen pemda terhadap Dana Usaha Bersama. Penanggulangan kemiskinan tidak bias hanya didanai oleh Pemerintah Pusat. Namun di Maluku Utara, ada satu kabupaten yakni Kep Sula tidak mengalokasikan DDUB, sehingga alokasi BLM tidak bias dicairkan dan dialokasikan kepada

6 masyarakat miskin. DDUB tidak berlaku untuk semua PNPM, hanya berlaku untuk PNPM Perkotaan dan Perdesaan. ) Kemenkop dan UKM Pelaksanaan KUR di Maluku dan Papua, dibantu oleh BPD dalam proses penyalurkn tapi hal ini masih dalam proses persiapan. 3. Provinsi Papua Shortlist tidak terlalu bermasalah. Kementerian PU dan Kemendagri Data mengenai lokasi PNPM di tingkat kecamatan yang dimiliki oleh pemerintah daerah Papua berbeda dengan yang disampaikan pada paparan. Jumlah desa pelaksana PNPM juga berbeda. Di Papua, ada 339 kecamatan atau distrik wilayah PNPM. Hal ini berbeda dengan Kementerian PU dan Kemendagri PNPM tetap dilakukan. Terget lokasi PNPM untuk tahun 2011 yaitu lebih dari 4000 kecamatan. 394 kabupaten akan mendapat bantuan PNPM. Dekonsentrasi PNPM alokasinya sudah jelas per provinsi.

7 yang disampaikan dalam paparan. ) Kemenko Kesra Kemenko Kesra Berdasarkan data BPS terakhir, Kemenko Kesra telah memiliki jumlah penduduk asli sebanyak wacana untuk memberikan subsidi 70%, dan jumlah pendatang pangan (kebutuhan pokok) selain sebanyak 30%. Namun kebijakan beras untuk orang miskin. yang diambil pemerintah lebih Kami sudah memberikan masukan berpihak pada pendatang. untuk BPS agar dalam sensus 2010 Misalnya Raskin lebih banyak dapat terlihat variable variabel apa diberikan untuk pendatang. saja yang dibutuhkan masyarakat. Memang makanan pokok penduduk asli bukanlah beras. Pemprov berharap agar dapat diberikan subsidi pangan (ubi) bagi penduduk asli. Saat ini penduduk asli hanya diberikan KUBE. Pemprov juga berharap agar ada subsidi bagi KUBE. Kemenkop dan UKM Pelaksanaan KUR di Maluku dan Papua, dibantu oleh BPD dalam proses penyalurkn tapi hal ini masih dalam proses persiapan.

8 4. Provinsi Papua Barat Jangan sampai hasil Inpres 1 dan 3 tidak diakomodir. ) Kemen PU dan Kemendagri Kementerian PU Ada beberapa hal khusus yang ingin dilakukan. Provinsi Papua Barat memiliki masalah kemiskinan yang dalam. Hasil evaluasi PNPM itu bagus. Masalahnya yaitu pola pendampingan. Jika pola ini berlaku secara umum, hal ini dapat menjadi masalah. Untuk provinsi Papua Barat perlu ada kearifan lokal dalam menajemen pendampingan. Agar strategi nasional dapat diterapkan dengan baik, maka harus disertakan kearifan lokal. Pola pengawasan juga memerlukan pelibatan kearifan lokal. Diharapkan pola pendampingan PNPM dapat memberi ruang kepada daerah untuk menggunakan kearifan lokal. Pemerintah pusat diharapkan tidak mengabaikan PNPM Perkotaan telah memasukan unsur keraifan local. Kemendagri Setuju bahwa PNPM harus mempertimbangkan kearifan lokal

9 hal ini. ) Program lintas sektor. Terlalu banyak regulasi dari lintas sector. Untuk persetujuan substansi sangat sulit, karena masing masing instansi memiliki regulasi tersendiri. Hal ini mohon menjadi perhatian. Ada 22 regulasi sektoral yang bertentangan dengan UU Otonomi Khusus. Jika hal ini bertentangan, maka sulit melaksankan apa yang diamanatkan oleh UU Otonomi Khusus. Hal ini mengganggu percepatan pembangunan. Diharapkan dapat dilakukan harmonisasi regulasi. 5. Provinsi NTB Terkait pengentasan kemiskinan, ada program dari 5 K/L yang telah masuk di shortlist prioritas 4. Kementerian Sosial Kementerian Sosial

10 Program yang kami usulkan telah diakomodir oleh Kemensos. Hal ini karena Kemensos telah melakukan Musrenbang. PKH untuk 2011 diharapkan dapat dilakukan perluasan kabupaten. Saat ini PKH hanya dilaksanakan di pulau Sumbawa dan pulau Dompu. Diharapkan PKH dapat dilaksanakan di kabupaten di Pulau Lombok. Angka kemiskinan di pulau Lombok itu paling tinggi yakni sekitar 22%. Penduduk miskin paling banyak berada di pulau Lombok khususnya di Lombok Barat dan Lombok Timur. Anggaran PKH tahun 2011 mengalami peningkatan dibandingakan anggaran tahun Jumlah sasaran juga ditingkatkan. Kebijakan yang dilakukan di tahun 2010 yaitu memperluas provinsi. Perluasan kabupaten/kota akan dilakukan secara bertahap. Untuk menetapkan provinsi peserta PKH didasari pula dari supply side dan komitmen serta dukungan dari Pemerintah. ) Kemendiknas, Kemenag, BKKBN Kementerian Agama IPM NTB menempati posisi 3 terbawah dari 33 provinsi. NTB memiliki program 3A yaitu angka drop out 0, angka kematian ibu 0, angka buta aksara 0. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan IPM. APBN memang telah Kementerian Agama sangat mengapresiasi Pemprov NTB. Pemprov NTB telah memperhatikan masalah pendidikan di lembaga pendidikan di bawah Kemenag. Kementerian Agama memberikan beasiswa miskin untuk MI, MTs,

11 mengucurkan dana untuk pendidikan gratis. Untuk mendukung pencapaian program 3A maka APBD Tingkat I ikut mengalokasikan untuk pendidikan gratis. Untuk tahun 2010, APBD I juga ikut mengalokasikan pendidikan gratis untuk sekolah swasta. Alokasi anggaran untuk pendiidkan gratis dari APBD I sekitar Rp 70 M. Sedangkan anggaran untuk kesehatan gratis sekitar Rp 30 M. Mohon ada kompensasi untuk dana pendampingan. Pemerintah provinsi telah mengajak Pemerintah Kab/Kota untuk menganggarkan APBD II dalam pemberian beasiswa miskin, pembayaran gaji guru, dan pemberian jaminan kesehatan gratis diluar Jamkesmas. Namun hal ini perlu dibantu juga oleh Pemerintah Pusat karena ABPD sangat terbatas. Bantuan dana dari pusat sangat membantu NTB, MA. Kemenag juga memberikan BOS. BKKBN Kegiatan penurunan angka kematian ibu di dalam program 3A dapat dipercepat jika program KB digalakkan. Program KB dapat mengurangi angka kematian ibu dan bayi. )

12 karena jumlah PAD kecil dan angka fiscal NTB termasuk rendah. ) Kemendagri Kemendagri PNPM dapat terus dilanjutkan. NTB banyak memberikan usulan untuk peningkatan kapasitas penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan bisa di UPT atau. Jika harus ada peningkatan alokasi pagu, maka akan diusahakan terutama untuk kegiatan perencanaan di desa. Kemenko Kesra Kemenkokesra berusaha menjaga komitmen pemda terhadap Dana Usaha Bersama. Penanggulangan kemiskinan tidak bias hanya didanai oleh Pemerintah Pusat. Kota Mataram diharapkan dapat memenuhi DDUB. Kemnakertans Kemnakertrans Program padat karya dapat Anggaran untuk kegiatan perluasan dilanjutkan. dan penempatan tenaga kerja, penciptaan tenaga kerha produktif,

13 BLK diharapkan dapat difungsikan lagi. TKI dari NTB cukup besar. Pemda mencoba melatih ketrampilan para TKI. Mohon hal ini mendapat dukungan dari APBN. Kami berharap program bantuan dari pusat dapat sangat membantu kami. Pendapatan per kapita dalam setahun hanya 1,3 juta/kapita. Hal ini jauh jika dibandingkan dengan daerahdaerah lain. Kami mohon ada kepedulian untuk lebih meningkatkan program penanggulangan kemiskinan. Dikarenakan PAD kami sangat kecil, kami berharap memperoleh bantuan dari dana dekon. peningkatan pendampingan dalam perluasan kesempatan kerja diberikan melalui dekonsentrasi. BLK. Program revitalisasi BLK dilakukan secara bertahap dan selektif. Bagi provinsi yang belum mendapatkan dana tahun ini, mungkin dapat diberikan tahun depan. BLK yang telah diserahkan, Kemnakertrans tetap memberikan peralatan dan diberikan pelatihan. Anggarannya diberikan melalui dekonsentrasi dan TP. )

14 6. Provinsi NTT Prubahan skema penanganan PNPM tolong dikomunikasikan kepada daerah sehingga pelaksanaannya dapat diintegrasikan dengan baik dan efektif untuk mengurangi kemiskinan. Program kemiskinan berdasarkan tiga kluster harus diikuti oleh K/L. adanya 3 kluster memberikan nuansa baru namun harus perspektif terhadap spesifikasi daerah. Jika di Jawa dan di NTT sama sama miskin namun pasti kondisi miskinnya berbeda. Saya berharap dapat berdiskusi dengan intensif bersama para K/L. Pendapatan per kapita daerah lebih kecil dari pendapatan per kapita nasional. Aspirasi daerah dan kebijakan K/L harus sesuai. Kegiatan K/L di NTT diharapkan dapat lebih dialokasikan pada dukungan skala usaha bukan pada pembinaan atau pelatihan. Kemenko Kesra Peran dan tanggung jawab TKPKD lebih ditingkatkan. )

15 Pemprov dan Pem Kab/Kota telah menyepakati bahwa NTT harus keluar dari kemiskinan. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap APBN, APBD I dan II, dana dekonsentrasi, dsb. Harus ada perubahan dari kegiatan yang dilakukan oleh K/L untuk menanggulangi kemiskinan. Pemprov telah memberikan Rp 250 juta per desa untuk desa miskin. Hal ini akan diintegrasikan dengan PNPM. ) BKKBN Setiap provinsi dialokasikan anggaran melalui BKKBN di tingkat provinsi. Kepesertaan KB untuk keluarga miskin yaitu pemberian bantuan alat kontrasepsi. Namun bagi provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, NTB, dan NTT akan diberikan kepada setiap keluarga tanpa memperhatikan status ekonomi. Pelayanan

16 diberikan melalui Jamkesmas. BKKBN telah berkoordinasi dengan Kemenkes terkait hal ini. ) Kemenkominfo Memiliki program pemberdayaan pemerataan sarana. Selain itu juga ada program desa bordering dan desa informasi. Kemenkop dan UKM Satuan anggaran dan volume untuk bantuan social akan dibahas lebih lanjut dalam rakor. Dana dekonsentrasi 80% final Kemendagri Anggran untuk diklat berasal dari Dekon. Anggaran TKPK untuk masingmasing provinsi yaitu Rp 600 juta. Anggaran untuk peningkatan kapasitas penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan bisa dari di UPT atau. Kemenbudpar

17 Telah melaksanakan PNPM Pariwisata. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatakan pariwisata di desa. Tahun depan direncanakan akan ada pariwisata di desa di 33 provinsi. Tahun ini hanya dilaksanakan di 29 provinsi. Pariwisata diyakini dapat meningkatkan perekonomian daerah dan mengurangi kemiskinan. PNPM Desa wisata itu dilaksanakan secara terintegrasi. )

18 Kelompok/Prioritas : Kelompok IV/Prioritas 10 Wilayah : Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua Hari/tanggal : Jumat, 30 April 2010 Sesi pada jam : Sesi I ( ) NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011 No 1. Umum Kemendagri Ada Badan Nasional Pengelola Perbatasan tapi belum ada diresmikan. Badan ini akan difokuskan pada penanganan daerah daerah terdepan dan terluar, serta wilayah perbatasan laut. Setelah BNPP ini berdiri resmi dengan Bapenas akan diformulasikan kegiatan prioritas wilayah yang akan ditangani. Kementerian KUKM Untuk P10, secara khusus ada 3 jenis kegiatan : (1) Pembinaan sentra UKM di daerah tertinggal; (2) Pembinaan KSP/USP di daerah tertinggal; (3) Pemberdayaan usaha mikro yang dikelola perempuan di daerah tertinggal. Ketiga kegiatan ini bisa dibiayai oleh provinsi oleh APBD jika anggaran kami melalui Dekon dan TP Hasil Diskusi (Klarifikasi ) 1. Pemerintah Pusat ikut memperhatikan beberapa kebutuhan daearah dalam menangani wiltas, repatriasi, pemetaan batas wilayah di Provinsi Maluku, Maluku Utara (Kabupaten Pulau Morotai), Papua, dan Papua Barat 2. Pemerintah Pusat diminta memprioritaskan sinkronisasi dan harmonisasi sekuruh program program K/L yang diarahkan untuk mendukung pegembangan kawasan strategis yang telah ditetapkan dalam RTRW,

19 terlalu kecil. Untuk KUR, di Papua dan Maluku BPS sudah menjadi penyalur. Tapi saat ini masih persiapan. KPDT Ada 183 DT. Ada 6 instrumen di KPDT untuk daerah tertinggal dengan ratarata alokai Rp. 2 5 Miliar. Dengan dana stimulus tersebut, diharapkan Kementerian terkait dapat ikut berpartisipasi. Kembudpar PNPM Pariwisata ada di 450 desa. Usulan kadisbudpar sudah masuk. Sejak tahun 2010, sudah ada sinergi dibawah koordinasi menkokesra Kemhub Untuk mendukung P10, Kemhub memprogramkan penyediaan angkutan keperintisan (darat laut dan udara), yang ditujukan untuk meningkatkan perekonomian daerah, pendapatan penduduk,dan mengurangi biaya. Selain itu, diprogramkan pengembangan infrastruktur perhubungan meliputi penyeberangan, pelabuhan laut, dan bandara. Hasil Diskusi (Klarifikasi ) termasuk kawasan strategis nasional yang ada di wilayah perbatasan seperti di Provinsi Papua Barat, NTB, Maluku, Mauluku Utara. 3. Pemerintah Pusat diminta memprioritaskan harmonisasi dan penyelesaian regulasi sektor dengan UU 21 tentang UU Otsus dalam rangka percepatan pembangunan Propinsi Papua dan Papua Barat. 4. Pemerintah pusat diminta memprioritaskan pembangunan daerah pemekaran di Propinsi Maluku Utara dalam bidang infrastruktur pemerintahan, infrastruktur pembangunan, dan penanggulangan kemiskinan. 5. Walaupun bukan merupakan kawasan

20 2 Provinsi Maluku Shortlist yang ada hanya Kemdagri saja. Mudah2an kementerian yang lain sudah oke terhadap usulan2 kami. Masukan untuk kementerian lain : Kemnakertrans Perlu dukungan program, Kota Terpadu Mandiri di Seram Bagian Timur BLK BLK, dana dari Pemprov terbatas. Kalau dana tidak dikasih kita kembalikan saja. Kemendagri Dibutuhkan kantor kantor desa. Perlu dukungan penyelesaian batas wilayah antar kabupaten kota, mudah2an tahun ini bisa diselesaikan KPDT Kami ada permasalahan daerah tertinggal. Di Kota Tual, ada beberapa kecamatan yang merupakan pulau pulau kecil. Kementerian Pertanian Kegiatan yang dilaksanakan oleh Kemtan Kementerian KP Terkait P10, program yang dilaksanakan adalah pengelolaan SD Laut, Pesisir, dan PPK, termasuk penanganan PPK terluar dan PNPM Mandiri kelautan dan perikanan. Sudah dialokasikan di seluruh provinsi yang ada di kelompok ini. Kepala dinas diharapkan agar segera menyampaikan kegiatan kegiatannya. Bulan depan akan dilaksanakan pertemuan untuk menyusun kegiatan dan anggaran untuk dekon. Alokasi Program Pengelolan SD laut, pesisir, dan PPK kecil di Maluku sebesar 6.8 M. Kegiatannya akan disesuaikan dengan program prioritas KKP dan usulan provinsi. Kemnakertrans Ada program pengembangan kawasan transmigrasi melalui skema KTM, yaitu di Kawasan Komisonta, di Provinsi Maluku Hasil Diskusi (Klarifikasi ) pasca konflik, Pemerintah Pusat perlu memperhatikan dampak pasca konflik yang dialami semua provinsi wilayah Timur.

21 harus sesuai budaya di Maluku. Kementerian Kelautan dan Perikanan Dalam rangka penanggulangan kemiskinan yang saat ini angkanya mencapai 29.6 persen, akan dilakiukan pengembangan komoditi unggulan keluatan dan perikanan. Maluku akan dikembangkan sebagai lumbung ikan di Indonesia melalui kegiatan budidaya perikanan laut kita akan meningkatkan produksi dan pada 2012 mengembangkan industrinya. Diharapkan kementerian2 dapat mendukung. 2 Provinsi Maluku Utara Banyak usulan program prioritas yang tidak diakomodir dalam persandingan. Provinsi Maluku Utara tingkat kemiskinan sangat rendah, namun pertumbuhan ekonomi daerah sangat tertinggal. Oleh karena itu, Provinsi Maluku Utara merupakan provinsi pemekaran, kami memindahkan ibukota dari Ternate ke Sofifi. Sehingga kami sangat tertinggal dalam hal infrastruktur pemerintahan, kami mohon dukungan seluruh Kementerian terhadap pembangunan di Maluku Utara. Program pengentaskan kemiskinan tidak terlepas dari pembangunan infrastruktur. Kemkominfo Pada tahun 2011, dilakukan pengembangan desa pintar, desa berdering, dan desa informasi. Pada tahun 2011, dialokasikan 6 desa informasi di Maluku, sementara desa berdering sudah dialokasikan pada tahun 2010 Kementerian KP Terkait P10, program yang dilaksanakan adalah pengelolaan SD Laut, Pesisir, dan PPK, termasuk penanganan PPK terluar dan PNPM Mandiri kelautan dan perikanan. Sudah dialokasikan di seluruh provinsi yang ada di kelompok ini. Kepala dinas diharapkan agar segera menyampaikan kegiatan kegiatannya. Bulan depan akan dilaksanakan pertemuan untuk menyusun kegiatan dan anggaran untuk dekon. Alokasi Program Pengelolan SD laut, pesisir, dan PPK kecil di Maluku Utara sebesar 5 M. Kegiatannya akan disesuaikan ` Hasil Diskusi (Klarifikasi )

22 Maluku Utara sebagai wilayah pasca konflik membutuhkan infrastruktur lainnya. dengan program prioritas KKP dan usulan provinsi. Hasil Diskusi (Klarifikasi ) Kementerian Pekerjaan Umum Tidak satupun program kegiatan dari Kementerian manapun yang terkait dengan daerah tertinggal, terluar, dan pasca konflik. Padahal ini prioritas nasional. Kami mohon infrastruktur di wilayah perbatasan, khususnya Morotai. Jalan lingkar pulau Morotai prioritas untuk dikembangkan. Disamping itu perlu dukungan tata ruang wilayah untuk penentuan wilayah wilayah perbatasan. Kementerian Dalam Negeri PNPM Mandiri, sangat dibutuhkan alokasi yang besar. Provinsi Maluku Utara juga merupakan wilayah terluar dan perbatasan Kementerian KP Perlu dukungan untuk mengatasi illegall fishing. 3. Papua Mengenai F1, pada prinsipnya tidak terlalu bermasalah. Kami akan berikan masukan per kementerian. Kemlu Penanganan repatriasi di perbatasan yang semakin bertambah. Belum ditampung oleh Kemnakertrans Ada program pengembangan kawasan transmigrasi melalui skema KTM, yaitu di Pulau Morotai, Kab Halut. Kemkominfo Pada tahun 2011, dilakukan pengembangan desa pintar, desa berdering, dan desa informasi. Pada tahun 2011, dialokasikan 3 desa informasi di Maluku Utara Kementerian KP Terkait P10, program yang dilaksanakan adalah pengelolaan SD Laut, Pesisir, dan PPK, termasuk penanganan PPK terluar dan PNPM Mandiri kelautan dan perikanan. Sudah dialokasikan di seluruh provinsi yang ada di kelompok

23 pusat. Perlu ada grand design yang jelas. Bakosurtanal Perlu pemetaan batas wilayah di 5 kabupaten yang berbatasan langsung, di 5 pulau kecil terluar. Kementerian Pertahanan Batas wilayah negara sepanjang 750 km, perlu kontrol yang ketat Kementerian Dalam Negeri Perlu pengembangan pusat pertumbuhan di perbatasan. Sota salah satu PKSN, merupakan kawasan konservasi. Untuk mengamankan Sota ke depan, pos lintas batas di Sota perlu digeser. Desa Toray sebagai alternative lokasi PLB Kemnakertrans Pengembangan Merauke sebagai lumbung pangan nasional. Perlu ada optrimalisasi BLK di Jayapura. Pada tahun 1970 an merupakan BLK terbaik di Indonesia Timur, tapi perhatiannya saat ini kurang. Umum Kebijakan pemerintah lebih berpihak pada pendatang. Misalnya subsidi beras. 30 persen yang datang ke Indonesia Bagian ini. Kepala dinas diharapkan agar segera menyampaikan kegiatan kegiatannya. Bulan depan akan dilaksanakan pertemuan untuk menyusun kegiatan dan anggaran untuk dekon. Alokasi Program Pengelolan SD laut, pesisir, dan PPK kecil di Papua sebesar 13.5 M. Kegiatannya sesuai dengan program prioritas KKP dan usulan provinsi. Kemlu Joint Border Commission (JBC) setiap tahun melakukan sidang mengenai penetapan batas negara dan menghasilan kesepakatan batas wilayah negara. Penetapan batas negara dilakukan melalui perundingan antar negara serta perbaikan dan pemeligaraan tugu batas. Pada tahun 2011, Kemlu akan melakukan perundingan batas laut dengan Palau, Filipina, India, Singapura. Dengan Palau pada Bulan April lalu sudah melakukan perundingan dan pada Bulan Oktober mendatangi akan melakukan perundingan kedua. Adapun untuk pemetaan dan rencana penempatan tugu batas dilakukan oleh Bakosurtanal. Mengenai repatriasi, Kemlu mendukung adanya grand design. sejak tahun 2009 masalah repatriasi ini dikoordinasikan Hasil Diskusi (Klarifikasi )

24 Timur. Agar kebijakan berpihak pada pribumi. oleh Menkokesra. Kemkominfo Pada tahun 2011, dilakukan pengembangan desa pintar, desa berdering, dan desa informasi. Pada tahun 2011, dialokasikan 10 desa informasi di Papua Hasil Diskusi (Klarifikasi ) 4. Papua Barat Mudah2an usulan2 kami sudah masuk ke dalam Renja K/L. Kementerian KP Berharap kegiatan yang sudah dialokasikan dapat mendorong kegiatan kelautan dan perikanan di pulau pulau kecil terluar Umum Terlalu banyak insititusi dan regulasi dalam satu kegiatan sehingga membingungkan daerah. Misalnya, penyusunan RTRW Pemerintah Provinsi harus berhadapan dengan empat instansi. Terjadi kesulitan persetujuan substansi karena masingmasing punya regulasi yang berbeda. Kementerian KP Terkait P10, program yang dilaksanakan adalah pengelolaan SD Laut, Pesisir, dan PPK, termasuk penanganan PPK terluar dan PNPM Mandiri kelautan dan perikanan. Sudah dialokasikan di seluruh provinsi yang ada di kelompok ini. Kepala dinas diharapkan agar segera menyampaikan kegiatan kegiatannya. Bulan depan akan dilaksanakan pertemuan untuk menyusun kegiatan dan anggaran untuk dekon. Alokasi Program Pengelolan SD laut, pesisir, dan PPK kecil di Papua Barat sebesar 10.5 M. Kegiatannya akan disesuaikan dengan program prioritas KKP dan

25 Akibatnya keterlambatan penetapan RTRW. Persetujuan substansi RTRW dari PU sudah tahun lalu, tapi saat ini finalisasinya terbentur di Kementerian Kehutanan. Kalau bisa ada keputusan bersama diantara menteri menteri terkait. Ada 22 regulasi sektoral yang bertentangan dengan UU 21 tentang Otonomi Khusus Papua. Berharap ada penyesuan regulasi sektoral. 5 Nusa Tenggara Barat KPDT Program untuk P10 untuk KPDT dan kementerian lain terkait tidak nampak. NTB selain tertinggal juga sebagai daerah kepulauan dan rawan bencana sehingga perlu perlakuan khusus. Ada satu pulau kecil terluar. Masalah yang terjadi terkait dengan infrastruktur jalan, pelabuhan laut, listrik, maupun air bersih. Dalam F1 dan F2, kami mencoba untuk menambahkan usulan daerah yang nanti akan disampaikan kepada KPDT, Kementerian Kelautan dan Perikanan, BNPP, Kementerian Perhubungan, ESDM, dan Kementerian PU. Kami berharap kawasan kawasan strategis yang telah kami tetapkan dapat dikeroyok penanganannya. Selisih antara DAU Kab/kota dengan bayar gaji sangat kecil sekali. Ini menjadi usulan provinsi. Kemkominfo Pada tahun 2011, dilakukan pengembangan desa pintar, desa berdering, dan desa informasi. Pada tahun 2011, dialokasikan 3 desa informasi di Papua Barat Kementerian KP Terkait P10, program yang dilaksanakan adalah pengelolaan SD Laut, Pesisir, dan PPK, termasuk penanganan PPK terluar dan PNPM Mandiri kelautan dan perikanan. Sudah dialokasikan di seluruh provinsi yang ada di kelompok ini. Kepala dinas diharapkan agar segera menyampaikan kegiatan kegiatannya. Bulan depan akan dilaksanakan pertemuan untuk menyusun kegiatan dan anggaran untuk dekon. Alokasi Program Pengelolaan SD laut, pesisir, dan PPK kecil di NTB sebesar 8 M. Kegiatannya akan disesuaikan dengan program prioritas KKP dan usulan provinsi. Hasil Diskusi (Klarifikasi )

26 hambatan, ketika Pemprov mengajak Kab/kota untuk sharing Kabupaten tidak mempunyai uang yang cukup. Program bantuan dana dari pusat bisa sangat mendukung. Kemnakertrans Ada program pengembangan kawasan transmigrasi melalui skema KTM, yaitu di Kawasan Tambora, Kabupaten Bima dan Kawasan Labangka, Kabupaten Sumbawa di provinsi NTB. Kemkominfo Pada tahun 2011, dilakukan pengembangan desa pintar, desa bordering,d an desa informasi. Pada tahun 2011, dialokasikan 389 desa berdering dan 3 desa pintar di NTB Hasil Diskusi (Klarifikasi ) 6 Nusa Tenggara Timur Kementerian Pekerjaan Umum Sudah ada kebijakan peningkatan status jalan jalan yang mengakses ke negara tetangga menjadi jalan nasional. Ini harus dilaksanakan secara obyektif. Salah satu daerah di perbatasan yang terisolir dan menjadi titik lemah dan dapat menjadi persoalan baru yaitu di daerah Amfoang, karena wilayah di negara tetangga (Timor Leste) sudah lebih maju. Pertumbuhan ekonomi di Timor Leste sekitar 10 persen, dan menempatkan politknik di distrik distrik perbatasan. Kita seharusnya bisa mengimbangi pembangunan di Timor Leste. Kemnakertrans Ada program pengembangan kawasan transmigrasi melalui skema KTM, yaitu di Kawasan Pono, Kabupaten TTU di Provinsi NTT Kemlu Ada 300 km batas negara di NTT. perbatasan harus dibuat sedemikain rupa sehingga mengurangi disparitas dengan negara tetangga. Pada tahun 2009, Indonesia melalui perjanjian internasional akan melakukan 12 perundingan dengan 6 negara tetangga pad atahun 2011.

27 Kementerian KP DKP jangan memberikan bantuan kapal ketinting, tapi kapal yang lebih besar GT. Umum NTT seluruhnya merupakan daerah tertinggal, dan termasuk daerah terdepan. NTT bukan daerah pasca konflik, tapi efek pengungsi timor timur masih ada, secara ekonomi mereka perlu dibangun dan dikembangkan. Kemkominfo Pada tahun 2011, dilakukan pengembangan desa pintar, desa berdering, dan desa informasi. Pada tahun 2011, dialokasikan 278 desa berdering, 6 desa pintar, dan 10 desa informasi di NTT Hasil Diskusi (Klarifikasi ) Tanggapan Deputi Pengembengan Regional dan Otonomi Ada Kementerian yang belum menerima usulan daerah mestinya tidak terjadi. Mohon di cek lagi dan agar dapat dituntaskan sebelum 4 Mei.

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK

Lebih terperinci

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: Lintas Bidang Penanggulangan Kemiskinan II.1.M.B-1. (dalam miliar rupiah)

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: Lintas Bidang Penanggulangan Kemiskinan II.1.M.B-1. (dalam miliar rupiah) MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN Bidang: Lintas Bidang Penanggulangan Kemiskinan (dalam miliar rupiah) No 2012 2013 2014 I. Prioritas: Penanggulangan Kemiskinan A. Fokus Prioritas: Peningkatan

Lebih terperinci

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KEAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG

Lebih terperinci

HASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS 2010 DAN HASIL BILATERAL PASCA-MUSRENBANGNAS 2010 ANTARA K/L DAN BAPPEDA PROVINSI KELOMPOK IV: PRIORITAS 10

HASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS 2010 DAN HASIL BILATERAL PASCA-MUSRENBANGNAS 2010 ANTARA K/L DAN BAPPEDA PROVINSI KELOMPOK IV: PRIORITAS 10 REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS HASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS 2010 DAN HASIL BILATERAL PASCA-MUSRENBANGNAS 2010 ANTARA K/L DAN BAPPEDA PROVINSI KELOMPOK IV: PRIORITAS

Lebih terperinci

NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011

NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011 NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011 Kelompok Prioritas : Ketahanan Pangan (Prioritas 5), Iklim Investasi dan Iklim Usaha(Prioritas 7), Lingkungan Hidup dan

Lebih terperinci

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik WILAYAH : Sulawesi Hari/ Tanggal : Jumat/30 April 2010 Sesi

Lebih terperinci

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK

Lebih terperinci

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Paska Konflik

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Paska Konflik RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Paska Konflik WILAYAH : Sumatera A Hari/ Tanggal : Sabtu/01 Mei 2010 Sesi

Lebih terperinci

NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011

NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011 Kelompok/Prioritas : Kelompok IV /Prioritas 10 Wilayah : Sumatera B Hari/tanggal : Kamis, 29 April 2010 Sesi pada jam : Sesi II (14.00 17.30 WIB) NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM

Lebih terperinci

NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011

NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011 Kelompok/Prioritas : Kelompok IV /Prioritas 4 dan 10 Wilayah : Kalimantan Hari/tanggal : Kamis, 29 April 2010 Sesi pada jam : Sesi I (09.00 12.30) NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM

Lebih terperinci

MATRIKS 2.2.A TARGET KINERJA PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN TAHUN 2011

MATRIKS 2.2.A TARGET KINERJA PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN TAHUN 2011 MATRIKS 2.2.A TARGET KINERJA PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN TAHUN 2011 Bidang: Lintas Bidang Penanggulangan Kemiskinan No /Fokus /Kegiatan I. : Penanggulangan Kemiskinan A. Fokus :

Lebih terperinci

NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011

NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011 NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011 Kelompok Prioritas : Ketahanan Pangan (Prioritas 5), Iklim Investasi dan Iklim Usaha(Prioritas 7), Lingkungan Hidup dan

Lebih terperinci

DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN, TERLUAR, DAN PASCA KONFLIK

DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN, TERLUAR, DAN PASCA KONFLIK 10 TEMA PENANGGUNGJAWAB BEKERJSAMA DENGAN DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN, TERLUAR, DAN PASCA KONFLIK Pengutamaan dan penjaminan pertumbuhan di daerah, terdepan, terluar serta keberlangsungan kehidupan damai

Lebih terperinci

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 PRIORITAS 4 Tema Prioritas Penanggung Jawab Bekerjasama dengan PROGRAM AKSI BIDANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN Penurunan tingkat kemiskinan absolut dari 14,1% pada 2009 menjadi

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TAHUN 2011

RENCANA KERJA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TAHUN 2011 LAMPIRAN : PERATURAN KEPALA BNPP NOMOR : 4 TAHUN 2011 TANGGAL : 7 JANUARI 2011 RENCANA KERJA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TAHUN 2011 A. LATAR BELAKANG Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Badan Nasional

Lebih terperinci

NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011

NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011 NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011 Kelompok Prioritas : Penanggulangan Kemiskinan, dan Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Paskakonflik Wilayah : Sulawesi

Lebih terperinci

PERHITUNGAN ALOKASI DAN KEBIJAKAN PENYALURAN DAK TA 2014, SERTA ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DI BIDANG KEHUTANAN

PERHITUNGAN ALOKASI DAN KEBIJAKAN PENYALURAN DAK TA 2014, SERTA ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DI BIDANG KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI PERHITUNGAN ALOKASI DAN KEBIJAKAN PENYALURAN DAK TA 2014, SERTA ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DI BIDANG KEHUTANAN disampaikan pada: Sosialisasi

Lebih terperinci

RENCANA AKSI PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2011

RENCANA AKSI PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2011 LAMPIRAN I : PERATURAN BNPP NOMOR : 3 TAHUN 2011 TANGGAL : 7 JANUARI 2011 RENCANA AKSI PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2011 A. LATAR BELAKANG Penyusunan Rencana Aksi (Renaksi)

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2010: PEMELIHARAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2010: PEMELIHARAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2010: PEMELIHARAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT DEPUTI BIDANG KEMISKINAN, KETENAGAKERJAAN, DAN UKM BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BAPPENAS Rapat Koordinasi Pembangunan

Lebih terperinci

HASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS PRIORITAS IV: PENANGGULANGAN KEMISKINAN

HASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS PRIORITAS IV: PENANGGULANGAN KEMISKINAN HASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS PRIORITAS IV: PENANGGULANGAN KEMISKINAN Deputi Kemiskinan, Ketenagakerjaan, dan UKM Bappenas Rakorbangpus II, Jakarta, 4 Mei 2010 Dalam Buku I RKP 2011 Tema Prioritas :

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011 Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala RAKORBANGPUS Jakarta, 7 April 2010

Lebih terperinci

Aceh: Rp 96,3 M. Sumut: Rp 43,3 M. Sumbar: Rp 19,5 M. Rp 200 M, namun hanya. teralokasi Rp 100 juta. Hal ini dikarenakan. kegiatan ini hanya untuk

Aceh: Rp 96,3 M. Sumut: Rp 43,3 M. Sumbar: Rp 19,5 M. Rp 200 M, namun hanya. teralokasi Rp 100 juta. Hal ini dikarenakan. kegiatan ini hanya untuk NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2009 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2010 Kelompok Prioritas : Penanggulangan Kemiskinan Wilayah : Sumatera A Hari/ Tanggal : Sabtu/1 Mei 2010 Sesi pada jam :

Lebih terperinci

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PRIORITAS NASIONAL 10 BIDANG DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN, TERLUAR, DAN PASCA-KONFLIK WILAYAH JAWA BALI

PRIORITAS NASIONAL 10 BIDANG DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN, TERLUAR, DAN PASCA-KONFLIK WILAYAH JAWA BALI PRIORITAS NASIONAL 10 BIDANG DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN, TERLUAR, DAN PASCA-KONFLIK WILAYAH JAWA BALI Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah BAPPENAS Musrenbangnas RKP Tahun 2011 Jakarta,

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

OLEH : ENDAH MURNININGTYAS DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP SURABAYA, 2 MARET 2011

OLEH : ENDAH MURNININGTYAS DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP SURABAYA, 2 MARET 2011 KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN 2011 DAN 2012 OLEH : ENDAH

Lebih terperinci

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU PRIORITAS NASIONAL MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2012 WILAYAH MALUKU 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Peningkatan kapasitas pemerintah Meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

RENCANA AKSI PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2011

RENCANA AKSI PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2011 LAMPIRAN I : PERATURAN BNPP NOMOR : 3 TAHUN 2011 TANGGAL : 7 JANUARI 2011 RENCANA AKSI PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2011 A. LATAR BELAKANG Penyusunan Rencana Aksi (Renaksi)

Lebih terperinci

DISPARITAS KEMISKINAN MASIH TINGGI - SEPTEMBER 2012

DISPARITAS KEMISKINAN MASIH TINGGI - SEPTEMBER 2012 DISPARITAS KEMISKINAN MASIH TINGGI - SEPTEMBER 2012 DKI JAKARTA BALI KALIMANTAN SELATAN BANGKA BELITUNG BANTEN KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN TIMUR KEPULAUAN RIAU SULAWESI UTARA KALIMANTAN BARAT SUMATERA

Lebih terperinci

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN 5.1. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA 5.1.1. Dasar Hukum Berdasarkan ketentuan umum pasal 1 Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Tugas Pembantuan

Lebih terperinci

GERAKAN PEMBANGUNAN DESA SEMESTA (GERAKAN DESA) BERBASIS KAWASAN UNTUK PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

GERAKAN PEMBANGUNAN DESA SEMESTA (GERAKAN DESA) BERBASIS KAWASAN UNTUK PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia GERAKAN PEMBANGUNAN DESA SEMESTA (GERAKAN DESA) BERBASIS KAWASAN UNTUK PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN Jakarta, 28

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PEDOMAN NOMENKLATUR BAPPEDA BERDASARKAN PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH

PENYUSUNAN PEDOMAN NOMENKLATUR BAPPEDA BERDASARKAN PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PENYUSUNAN PEDOMAN NOMENKLATUR BAPPEDA BERDASARKAN PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH Oleh: Kedeputian Bidang Pengembangan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I : PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TENTANG RENCANA AKSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

LAMPIRAN I : PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TENTANG RENCANA AKSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 7 2012, No.54 LAMPIRAN I : PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TENTANG RENCANA AKSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2012 NOMOR : 2 TAHUN 2012 TANGGAL : 6 JANUARI 2012 RENCANA

Lebih terperinci

MULTILATERAL MEETING II RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL DAERAH TERTINGGAL

MULTILATERAL MEETING II RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL DAERAH TERTINGGAL KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL MULTILATERAL MEETING II RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL DAERAH TERTINGGAL Deputi Bidang Pengembangan Regional Jakarta, 14

Lebih terperinci

KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN

KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN DEPUTI SESWAPRES BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN SELAKU SEKRETARIS EKSEKUTIF TIM NASIONAL

Lebih terperinci

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 PRAKIRAAN PENCAPAIAN TAHUN 2010 RENCANA TAHUN 2010

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 PRAKIRAAN PENCAPAIAN TAHUN 2010 RENCANA TAHUN 2010 MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN BIDANG: WILAYAH DAN TATA RUANG (dalam miliar rupiah) PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS 2012 2013 2014 I PRIORITAS BIDANG PEMBANGUNAN DATA DAN INFORMASI SPASIAL A

Lebih terperinci

Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan. Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013

Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan. Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013 Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013 SISTEMATIKA 1. Arah Kebijakan Prioritas Nasional 2. Isu-isu Penting dalam Prioritas Nasional (PN)

Lebih terperinci

Kesepakatan Rakernas BKPRN 2013 terkait Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Kesepakatan Rakernas BKPRN 2013 terkait Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Kesepakatan Rakernas BKPRN 2013 terkait Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Oleh: Direktur Tata

Lebih terperinci

PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Disampaikan oleh: MENTERIDALAMNEGERI TJAHJO KUMOLO KEMENTERIAN DALAM NEGERI Bangka Tengah, 7 April 207 2 PENCAPAIAN TARGET PEMBANGUNAN NASIONAL (Pasal

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SINERGI ANTARA PUSAT DAERAH DAN ANTARDAERAH

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SINERGI ANTARA PUSAT DAERAH DAN ANTARDAERAH KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SINERGI ANTARA PUSAT DAERAH DAN ANTARDAERAH Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah Makassar, 8 Maret

Lebih terperinci

BAB 16 PENANGGULANGAN KEMISKINAN

BAB 16 PENANGGULANGAN KEMISKINAN BAB 16 PENANGGULANGAN KEMISKINAN Kemiskinan di Indonesia merupakan kemiskinan multidimensi. Berbagai kebijakan pemerintah untuk menurunkan angka kemiskinan diarahkan ke dalam bentuk peningkatan kesejahteraan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA JAKARTA, 16 JANUARI 2014 Tema Prioritas Penurunan tingkat kemiskinan absolut dari 14,1% pada 2009 menjadi 8 10% pada akhir 2014, yang diikuti dengan: perbaikan distribusi perlindungan sosial, pemberdayaan

Lebih terperinci

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas REGULASI TERKAIT KEBIJAKAN DAK REPUBLIK INDONESIA DEFINISI DAK SESUAI UU No.33/2004 Dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang- Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Lebih terperinci

Jakarta, 10 Maret 2011

Jakarta, 10 Maret 2011 SAMBUTAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM ACARA TEMU KONSULTASI TRIWULANAN KE-1 TAHUN 2011 BAPPENAS-BAPPEDA PROVINSI SELURUH INDONESIA Jakarta,

Lebih terperinci

TINJAUAN TENTANG ANGGARAN BANTUAN SOSIAL Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN Setjen DPR RI

TINJAUAN TENTANG ANGGARAN BANTUAN SOSIAL Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN Setjen DPR RI TINJAUAN TENTANG ANGGARAN BANTUAN SOSIAL Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN Setjen DPR RI 1. Dasar Hukum : a. UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara Mengatur antara lain pemisahan peran,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KEMENTERIAN DALAM NEGERI KEMENTERIAN DALAM NEGERI KEMENTERIAN DALAM NEGERI RI Jakarta 2011 Sasaran program K/L Kesesuaian lokus program dan kegiatan K/L & daerah Besaran anggaran program dan kegiatan K/L Sharing pendanaan daerah

Lebih terperinci

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH NUSA TENGGARA

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH NUSA TENGGARA MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH NUSA TENGGARA PRIORITAS NASIONAL MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2012 WILAYAH NUSA TENGGARA 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Peningkatan kapasitas pemerintah daerah

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAK BIDANG KESEHATAN 2010

KEBIJAKAN DAK BIDANG KESEHATAN 2010 KEBIJAKAN DAK BIDANG KESEHATAN 2010 Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bogor, 13 Oktober 2009 Dasar Hukum UU No.17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara UU No.25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

Disampaikan pada acara : Rapat Koordinasi Nasional Pemberdayaan KUMKM Tahun 2014

Disampaikan pada acara : Rapat Koordinasi Nasional Pemberdayaan KUMKM Tahun 2014 Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Disampaikan pada acara : Rapat Koordinasi Nasional Pemberdayaan KUMKM Tahun 2014 Deputi Menteri Bidang Produksi Jakarta, Desember 2014

Lebih terperinci

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI POLEWALI MANDAR BUPATI POLEWALI MANDAR INSTRUKSI BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR 04 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN TAHUN ANGGARAN 2014 BUPATI POLEWALI MANDAR, Dalam rangka percepatan penurunan persentase

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA --------- CATATAN RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMITE I DPD RI DENGAN DIRJEN KEUANGAN DAERAH - KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN DEPUTI PENGEMBANGAN REGIONAL DAN OTONOMI

Lebih terperinci

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik WILAYAH : Jawa-Bali Hari/ Tanggal : Sabtu/01 Mei 2010 Sesi

Lebih terperinci

KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN

KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN Ir. Diah Indrajati, M.Sc Plt. Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Disampaikan dalam acara: Temu Konsultasi Triwulan I Bappenas Bappeda Provinsi Seluruh Indonesia Tahun

Lebih terperinci

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 01 TAHUN PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDes) TAHUN ANGGARAN 2013

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 01 TAHUN PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDes) TAHUN ANGGARAN 2013 BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 01 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDes) TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BIMA, Menimbang

Lebih terperinci

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH PAPUA

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH PAPUA MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH PAPUA Provinsi Papua PRIORITAS NASIONAL MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2012 WILAYAH PAPUA 1 Pendidikan Peningkatan akses pendidikan dan keterampilan kerja serta pengembangan

Lebih terperinci

Penguatan Kapasitas Pemerintah Daerah Dalam Penanggulangan Bencana Di Daerah Tertinggal

Penguatan Kapasitas Pemerintah Daerah Dalam Penanggulangan Bencana Di Daerah Tertinggal KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Penguatan Kapasitas Pemerintah Daerah Dalam Penanggulangan Bencana Di Daerah Tertinggal Disampaikan oleh: DIREKTUR MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEBAKARAN

Lebih terperinci

CATATAN ATAS PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM RKP Grafik 1. Tingkat Kemiskinan,

CATATAN ATAS PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM RKP Grafik 1. Tingkat Kemiskinan, CATATAN ATAS PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM RKP 2013 A. Perkembangan Tingkat Kemiskinan Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada bulan September 2011 sebesar 29,89 juta orang (12,36 persen).

Lebih terperinci

DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN

DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN DISAMPAIKAN DALAM ACARA KICK OFF MEETING PENYUSUNAN RKP 2012 JAKARTA, 21 JANUARI

Lebih terperinci

SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAERAH UNTUK MENAJAMKAN KEBIJAKAN ASIMETRIS DI KAWASAN PERBATASAN NEGARA

SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAERAH UNTUK MENAJAMKAN KEBIJAKAN ASIMETRIS DI KAWASAN PERBATASAN NEGARA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAERAH UNTUK MENAJAMKAN KEBIJAKAN ASIMETRIS DI KAWASAN PERBATASAN NEGARA DEPUTI BIDANG

Lebih terperinci

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 83 / HUK / 2010 TENTANG

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 83 / HUK / 2010 TENTANG MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 83 / HUK / 2010 TENTANG RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, ANGGARAN, DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN LINGKUP KEMENTERIAN

Lebih terperinci

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMBANGUNAN BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA

PERENCANAAN PEMBANGUNAN BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA 2015-2045 Disampaikan oleh: Ir. Rudy S. Prawiradinata, MCRP, Ph.D Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas

Lebih terperinci

PAPARAN FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017

PAPARAN FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017 PAPARAN Palangka Raya, 20 Maret 2017 FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017 KEPALA BAPPEDALITBANG PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA 4 MENTERI TENTANG PENYELARASAN DAN PENGUATAN KEBIJAKAN PERCEPATAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA 4 MENTERI TENTANG PENYELARASAN DAN PENGUATAN KEBIJAKAN PERCEPATAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA SURAT KEPUTUSAN BERSAMA 4 MENTERI TENTANG PENYELARASAN DAN PENGUATAN KEBIJAKAN PERCEPATAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA 14 Februari 2018 1 RUANG LINGKUP SKB 4 MENTERI *) 1 2

Lebih terperinci

BAB VII PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU TAHUN 2011

BAB VII PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU TAHUN 2011 BAB VII PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU TAHUN 2011 7.1. Kondisi Wilayah Maluku Saat Ini Perkembangan terakhir pertumbuhan ekonomi di wilayah Maluku menunjukkan tren meningkat dan berada di atas pertumbuhan

Lebih terperinci

Hasil Pembahasan Pra-Musrenbangnas dalam Penyusunan RKP 2014

Hasil Pembahasan Pra-Musrenbangnas dalam Penyusunan RKP 2014 Hasil Pembahasan Pra-Musrenbangnas dalam Penyusunan RKP 2014 Deputi Menteri Bidang SDM dan Kebudayaan Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013 SISTEMATIKA 1. Arah Kebijakan

Lebih terperinci

SUMMARY RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA BARAT (PROVINCIAL GOVERNMENT ACTION PLAN) TAHUN 2011

SUMMARY RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA BARAT (PROVINCIAL GOVERNMENT ACTION PLAN) TAHUN 2011 SUMMARY RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA BARAT (PROVINCIAL GOVERNMENT ACTION PLAN) TAHUN 2011 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2011 merupakan pelaksanaan

Lebih terperinci

PAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

PAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN MENTERIDALAM NEGERI REPUBLIKINDONESIA PAPARAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN 2017-2022 Serang 20 Juni 2017 TUJUAN PEMERINTAHAN DAERAH UU No. 23

Lebih terperinci

Deputi Bidang Koordinasi, dan Sinkronisasi Perencanaan, Pendanaan Program, UP4B. Ikwanuddin Mawardi

Deputi Bidang Koordinasi, dan Sinkronisasi Perencanaan, Pendanaan Program, UP4B. Ikwanuddin Mawardi Deputi Bidang Koordinasi, dan Sinkronisasi Perencanaan, Pendanaan Program, UP4B Ikwanuddin Mawardi Jakarta, 17 April 2013 Diagram Alur Rakorsus P4B dengan Musrenbang Rakorsus P4B Musrenbang RPJM 2010-2014

Lebih terperinci

NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011

NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011 NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011 Kelompok Prioritas : Kelompok 1 (P2: Pendidikan, P3: Kesehatan, P11: Kebudayaan, Kreatifitas & Inovasi Teknologi, dan

Lebih terperinci

Siaran Pers Nomor : 13/Humas Kesra /IV/2014. Jakarta, 21 April 2014

Siaran Pers Nomor : 13/Humas Kesra /IV/2014. Jakarta, 21 April 2014 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Siaran Pers Nomor : 13/Humas Kesra /IV/2014 RAKOR EVALUASI TRIWULAN I DAN PENDALAMAN HASIL KAJIAN KPK TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM

Lebih terperinci

BAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2015

BAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2015 BAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2015 BALAI SIDANG JAKARTA, 24 FEBRUARI 2015 1 I. PENDAHULUAN Perekonomian Wilayah Pulau Kalimantan

Lebih terperinci

I. Permasalahan yang Dihadapi

I. Permasalahan yang Dihadapi BAB 34 REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI DI WILAYAH PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM DAN KEPULAUAN NIAS PROVINSI SUMATRA UTARA, SERTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN PROVINSI JAWA TENGAH I. Permasalahan

Lebih terperinci

Proses dan Mekanisme Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2010 dalam rangka Penyusunan RKP 2011

Proses dan Mekanisme Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2010 dalam rangka Penyusunan RKP 2011 REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS Proses dan Mekanisme Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2010 dalam rangka Penyusunan RKP 2011 Kedeputian Bidang Pengembangan Regional

Lebih terperinci

STRATEGI PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN: PENGUATAN KELEMBAGAAN PUSAT DAN DAERAH

STRATEGI PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN: PENGUATAN KELEMBAGAAN PUSAT DAN DAERAH SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA STRATEGI PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN: PENGUATAN KELEMBAGAAN PUSAT DAN DAERAH DISAMPAIKAN OLEH : DEPUTI SESWAPRES BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT DAN PENANGGULANGAN

Lebih terperinci

Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan/ Ketua Tim Pelaksana Pengendali PNPM Mandiri Jakarta, 3 November 2008

Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan/ Ketua Tim Pelaksana Pengendali PNPM Mandiri Jakarta, 3 November 2008 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT PERLUASAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM MANDIRI) UNTUK MENGANTISIPASI DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL Paparan: Deputi Bidang Koordinasi

Lebih terperinci

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK II MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK II MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 1,2,3,4 dan 5 TAHUN 2015 DALAM RANGKA IMPLEMENTASI UU DESA

PENJELASAN ATAS PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 1,2,3,4 dan 5 TAHUN 2015 DALAM RANGKA IMPLEMENTASI UU DESA KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PENJELASAN ATAS PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 1,2,3,4 dan 5 TAHUN 2015 DALAM RANGKA IMPLEMENTASI

Lebih terperinci

STRATEGI NASIONAL DALAM PENCAPAIAN TARGET PENGURANGAN KEMISKINAN TAHUN Rahma Iryanti Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan

STRATEGI NASIONAL DALAM PENCAPAIAN TARGET PENGURANGAN KEMISKINAN TAHUN Rahma Iryanti Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan STRATEGI NASIONAL DALAM PENCAPAIAN TARGET PENGURANGAN KEMISKINAN TAHUN 2019 Rahma Iryanti Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Jakarta, 11 Februaru 2016 TARGET PEMBANGUNAN TPT Kondisi Terkini

Lebih terperinci

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK 3 WILAYAH NUSA TENGGARA, MALUKU, PAPUA. Hari/ Tanggal : Sabtu/1 Mei 2010 Sesi 2 pada jam :

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK 3 WILAYAH NUSA TENGGARA, MALUKU, PAPUA. Hari/ Tanggal : Sabtu/1 Mei 2010 Sesi 2 pada jam : RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK 3 WILAYAH NUSA TENGGARA, MALUKU, PAPUA Hari/ Tanggal : Sabtu/1 Mei 2010 Sesi 2 pada jam : 14.00 17.30 WIB Pembahasan langsung masuk pada sesi persandingan, beberapa point

Lebih terperinci

TARGET PEMBANGUNAN TAHUN KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

TARGET PEMBANGUNAN TAHUN KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL Lampiran. 200 20 202 203 204 2 3 4 5 6 7 8 9 PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL 67,7 68 68,5 7 72,2 DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA. Meningkatkan indek kualitas pembangunan manusia

Lebih terperinci

RUMUSAN RAPAT KERJA TEKNIS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014

RUMUSAN RAPAT KERJA TEKNIS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014 RUMUSAN RAPAT KERJA TEKNIS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014 RAPAT KERJA TEKNIS (Rakernis) KELAUTAN DAN PERIKANAN Tahun 2014 dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Kalimantan Timur di Aula Kantor Walikota

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN KABUPATEN (RKPK) ACEH SELATAN TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN KABUPATEN (RKPK) ACEH SELATAN TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan adalah sebuah proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional

Lebih terperinci

KIAT GURU KINERJA DAN AKUNTABILITAS GURU

KIAT GURU KINERJA DAN AKUNTABILITAS GURU KIAT GURU KINERJA DAN AKUNTABILITAS GURU STUDI KEBIJAKAN PERBAIKAN MEKANISME PEMBAYARAN TUNJANGAN UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DAN LAYANAN PENDIDIKAN Bambang Widianto Deputi Seswapres Bidang Kesra dan

Lebih terperinci

SOSIALISASI FORUM PRA MUSRENBANGNAS TAHUN 2015

SOSIALISASI FORUM PRA MUSRENBANGNAS TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERENCANAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SOSIALISASI FORUM PRA MUSRENBANGNAS TAHUN 2015 Direktur Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal Jakarta, 10 April 2015 AGENDA

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAK TAHUN 2018

KEBIJAKAN DAK TAHUN 2018 KEBIJAKAN TAHUN 2018 - DirekturOtonomi Daerah Bappenas - REGULASI TERKAIT KEBIJAKAN REPUBLIK INDONESIA DEFINISI SESUAI UU No.33/2004 Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah

Lebih terperinci

OLEH: DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL

OLEH: DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL OLEH: DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Negara mengakui dan menghormati kesatuan kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak hak tradisionalnya sepanjang

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 228

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha mikro tergolong jenis usaha yang tidak mendapat tempat di bank, rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan dari pemerintah

Lebih terperinci

RPSEP-08 KEMISKINAN PROVINSI VERSUS KEMISKINAN KABUPATEN DI BALI

RPSEP-08 KEMISKINAN PROVINSI VERSUS KEMISKINAN KABUPATEN DI BALI RPSEP-08 KEMISKINAN PROVINSI VERSUS KEMISKINAN KABUPATEN DI BALI Tedi Erviantono FISIP Universitas Udayana, Bali Jl. PB Sudirman Bali E-mail : erviantono2@yahoo.com Abstrak Kondisi kemiskinan Kabupaten/Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang dilaksanakan di daerah bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang dilaksanakan di daerah bertujuan untuk meningkatkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pembangunan yang dilaksanakan di daerah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat, yang sesuai dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945,

Lebih terperinci

Tingkat Kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat dan Propinsi Sumatera Barat Tahun

Tingkat Kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat dan Propinsi Sumatera Barat Tahun KONDISI MAKRO KEMISKINAN Target RPJMN, tingkat kemiskinan 2015 8% di tingkat Propinsi Sumatera Barat, Kabupaten Pasaman Barat berada di peringkat ke-8 Tingkat Kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat dan Propinsi

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH SELAKU KETUA BKPRS PADA: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL SULAWESI TAHUN 2018

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH SELAKU KETUA BKPRS PADA: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL SULAWESI TAHUN 2018 SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH SELAKU KETUA BKPRS PADA: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL SULAWESI TAHUN 2018 Gorontalo, 3-4 April 2018 S U L AW E S I B A R AT MELLETE DIATONGANAN

Lebih terperinci

LOMPATAN PEMBANGUNAN NTT TAHUN

LOMPATAN PEMBANGUNAN NTT TAHUN PENGANTAR Rapat Koordinasi hari ini sebagai rapat pertama mengawali pelaksanaan pembangunan tahun 2014 memiliki momentum penting untuk mempersiapkan rencana kerja yang lebih baik sesuai agenda tahunan

Lebih terperinci

Perbaikan Kualitas Belanja Bidang Pendidikan Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas SDM

Perbaikan Kualitas Belanja Bidang Pendidikan Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas SDM Perbaikan Kualitas Belanja Bidang Pendidikan Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas SDM Jakarta, 28 November 2017 oleh Direktur Penyusunan APBN Seminar Hasil Kajian Pendidikan Upaya Bersama Untuk Meningkatkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1 PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2009-2013

Lebih terperinci

VISI PAPUA TAHUN

VISI PAPUA TAHUN ISU-ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2013-2018 ototus Oleh : DR.Drs. MUHAMMAD MUSAAD, M.Si KEPALA BAPPEDA PROVINSI PAPUA Jayapura, 11 Maret 2014 VISI PAPUA TAHUN 2013-2018 PAPUA BANGKIT PRINSIP

Lebih terperinci

1. Pelaksanaan Kegiatan Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Se Kalimantan Utara Tahun 2017 tanggal 08 Mei 2017 di Kota Tarakan

1. Pelaksanaan Kegiatan Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Se Kalimantan Utara Tahun 2017 tanggal 08 Mei 2017 di Kota Tarakan 1. Pelaksanaan Kegiatan Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Se Kalimantan Utara Tahun 2017 tanggal 08 Mei 2017 di Kota Tarakan a. Latar Belakang Dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan,

Lebih terperinci