DRAFT RUMUSAN SEMENTARA WORKSHOP PENYUSUNAN PROGRAM PENGEMBANGAN PERTANIAN LAHAN MARJINAL P4MI Denpasar, 8-10 APRIL 2007
|
|
- Hendra Wibowo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DRAFT RUMUSAN SEMENTARA WORKSHOP PENYUSUNAN PROGRAM PENGEMBANGAN PERTANIAN LAHAN MARJINAL P4MI Denpasar, 8-10 APRIL 2007 Pengarahan Ka Badan Tujuan workshop penyusunan program adalah: 1) Melaksanakan koordinasi program P4MI tahun 2007 dan persiapan pelaksanaan program P4MI 2008; dan 2) Penyusunan program P4MI menghadapi perpanjangan waktu implementasi P4MI selama 15 bulan hingga pertengahan tahun Fokus pemantapan program P4MI adalah: - melengkapi kegiatan yang belum dilaksanakan sesuai dokumen P4MI; - melanjutkan kegiatan yang belum selesai; - pelaksanaan kegiatan 2007 sesuai DIPA; - penguatan dan pemantapan hasil kegiatan yang lalu untuk menjamin keberlanjutannya. Pelaksanaan program P4MI harus memperhatikan kesepakatan-kesepakatan dan tindak lanjut Misi Review ADB yang tertuang dalam Memorandum Kesefahaman Pemerintah RI. Dan ADB (6 Maret 2007). Filosofi pemberdayaan dalam kegiatan P4MI diharapkan dapat terus berlanjut meskipun P4MI berakhir dan dijadikan program bersama di daerah. PIU, LSM lokal, dan Pemda harus terus memantau pemeliharaan dan pemanfaatan investasi desa agar dapat mendukung peningkatan pendapatan petani dengan melibatkan secara proaktif masyarakat desa. Integrasi kegiatan BPTP dan kegiatan P4MI diharapkan juga dapat dilaksanakan. Pengembangan investasi desa P4MI perlu disinergikan dengan program-program lain di daerah masing-masing sehingga lebih berdaya guna. Berkaitan dengan pengelolaan infrastruktur pengelolaan lahan dan air akan dikoordinasikan dengan Ditjen PLA. Apabila memungkinkan, dana untuk pemeliharaan investasi desa di desa akan di earmark di anggaran Ditjen PLA. Pengembangan pertanian lahan marjinal harus memperhatikan kelestarian lingkungan. Mentan telah mengeluarkan panduan umum usaha tani di lahan pegunungan dan akan diberikan ke 5 kabupaten oleh Badan Litbang Pertanian. Tumbuhnya keyakinan petani untuk peningkatan kesejahteraannya diharapkan menjadi modal utama untuk peningkatan pendapatan petani. Tugas PIU dan LSM lokal untuk memfasilitasi petani dalam meningkatkan pendapatannya. Dalam melaksanakan program P4MI perlu memperhatikan indikator kinerja program yang sudah tercantum dalam PAM, tidak harus membuat program baru. Untuk memberdayakan PPMS, diharapkan seluruh pihak yang terkait dalam implementasi P4MI dapat memanfaatkan PPMS dalam mekanisme pelaporan dan monitoring kegiatan. Prima Tani saat ini diimplementasikan di 200 desa di 31 propinsi, dan tahun 2008 akan dikembangkan menjadi desa sebagai model pembangunan pertanian oleh Deptan. P4MI juga diharapkan dapat dijadikan model yang baik dalam pengembangan pertanian lahan marjinal.
2 Peran dan Koordinasi BPTP dalam Program P4MI Kunci keberhasilan pemberdayaan adalah: petani menjadi pusat/center dan indigenous technology harus dijadikan sebagai dasar pengembangan inovasi. Keberhasilan P4MI sangat ditentukan oleh kerja sama yang sinergis dari semua stakeholders di tingkat implementasinya. Peran BPTP dalam P4MI: 1. Dalam komponen 1 (kegiatan pemberdayaan petani) di antaranya adalah: - mengkoordinasikan BPTP di wilayah kerja P4MI dalam memberikan dukungan inovasi pertanian spesifik lokasi yang dapat diterapkan dalam mendukung kegiatan investasi desa. - mengawal dan mendukung kegiatan diseminasi inovasi pertanian dan kegiatan pelatihan-pelatihan bagi petani melalui kegiatan investasi desa. 2. Dalam komponen 2 (kegiatan pengembangan sumber informasi pertanian nasional dan lokal) adalah: - mendukung operasionalisasi pusat informasi pertanian di tingkat kabupaten sebagai back stopping atau penyedia informasi teknologi pertanian yang dibutuhkan oleh pengguna di kabupaten (UPIPK). - menjadi pusat informasi untuk teknologi pertanian di tingkat regional. - mensuport content informasi teknologi pertanian tepat guna dalam situs PUSTAKA maupun situs website pertanian nasional (PUSDATIN- Deptan). 3. Peran dalam komponen 3 (kegiatan pengembangan dan diseminasi inovasi pertanian) adalah: - Melaksanakan identifikasi teknologi yang dibutuhkan oleh pengguna; - Pengembangan outreach program bersama Puslitbang/Balit Nasional dan pengembangan situs BPTP mendukung diseminasi inovasi pertanian. - Melakukan pengkajian inovasi pertanian spesifik lokasi di wilayah P4MI; - Mengkoordinasikan pengembangan inovasi melalui inisiatif lokal; - Melakukan diseminasi inovasi pertanian melalui peragaan teknologi, pertemuan, dan pengembangan informasi melalui berbagai media; - Melakukan peningkatan kapasitas lembaga lokal melalui pertukaran informasi maupun pelatihan-pelatihan (magang). Program Pembiayaan SP3 Deptan Skim Pelayanan Pembiayaan Pertanian (SP-3) ditujukan untuk: 1) Menyediakan kredit/pembiayaan untuk usaha hulu, budidaya, dan hilir subsektor tanaman pangan, hortikultura, peternakan, dan perkebunan; serta 2) Meningkatkan kinerja pembangunan pertanian melalui dukungan pembiayaan/kredit. SP-3 diharapkan mampu mewujudkan kemudahan akses petani/peternak pada sumber pembiayaan dengan ciri-ciri: proses cepat, syarat mudah, jangka waktu fleksibel, tidak dikenakan biaya provisi dan administrasi, dan limit kredit sampai Rp 500 juta. Penjaminan oleh pemerintah sebesar 40%.
3 Sasaran SP3: individu maupun kelompok dengan tanpa dibatasi hanya on-farm, namun juga untuk prosesing dari hulu ke hilir. Bank pelaksana SP-3 TA.2006: Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri, Bank Bukopin, Bank (BPD) Jawa Timur, dan Bank (BPD) Nusa Tenggara Barat. Di beberapa kabupaten P4MI, sudah mulai dikembangkan lembaga keuangan mikro secara swadaya semacam BMT. SP-3 dapat dijadikan sebagai dukungan modal untuk mendukung implementasi dan pemanfaatan investasi desa dalam pengembangan agribisnis. Oleh karena itu, perlu dirancang mekanisme penyaluran SP-3 untuk P4MI sebagai pengganti pendampingan dari microfinance. Informasi tentang SP-3 perlu diupload dalam situs Deptan agar tersebar luas. Usulan Perpanjangan Pelaksanaan Kegiatan 2008 dan 2009 Kerjasama antara LSM lokal (terutama SLK-SLK) secara proaktif untuk menjaring informasi yang berkaitan dengan pengembangan inovasi dan kelembagaan usaha pertanian perlu ditingkatkan. Fasilitator memiliki kewajiban untuk memfasilitasi petani dalam akses informasi pertanian. Implementasi model semacam program Prima Tani di wilayah P4MI sebagai lokasi kawasan khusus agribisnis akan segera diimplemntasikan pada tahun Anggaran untuk kegiatan ini akan disediakan tahun 2008 dan diserahkan ke BPTP dan PIU. Untuk operasionalnya, PIU akan dijadikan sebagai koordinator untuk bekerja bersama-sama dengan BPTP dan stakeholders di daerah. Untuk meningkatkan komunikasi dan kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait dalam implementasi P4MI, PCMU sudah meningkatkan biaya operasional untuk BPTP NTT dan Ende. Program P4MI untuk mengisi usulan perpanjangan P4MI perlu diarahkan untuk menuju pada keberlanjutan implementasi P4MI. Indikator keberlanjutan P4MI sebagian besar sudah tercantum dalam logframe (PAM) P4MI, yaitu: Komponen Pemberdayaan Petani 1. DCC telah mulai efektif berfungsi sebagai forum yang menyiapkan tenaga teknis untuk investasi desa dan pengembangan inovasi pertanian di tingkat petani, dan mengkoordinir pembangunan pedesaan dengan inisiatif pembangunan tingkat kabupaten (idealnya sudah terwujud pada akhir tahun keempat); 2. Keseluruhan tiga kelembagaan yang terbentuk (DCC, FAD, dan KID) diformalkan dalam struktur administratif kabupaten (idealnya sudah diformalkan sebelum P4MI berakhir); 3. Kelompok tani dapat menjalin kerjasama dengan lembaga publik dan swasta yang dapat membantu dalam pelaksanaan investasi desa dan mengadopsi inovasi (idealnya sudah dimulai pada saat implementasi investasi desa); 4. Investasi desa yang dikembangkan dipelihara dan dimanfaatkan oleh masyarakat desa untuk peningkatan pendapatan didukung oleh Pemda setempat (idealnya setelah pembangunan investasi desa).
4 Komponen Pengembangan Sumber Informasi Pertanian Nasional dan Lokal 1. Sistem informasi pertanian bersifat nasional (nationwide) yang diharapkan tercapai pada akhir pelaksanaan P4MI (idealnya terwujud pada akhir implementasi P4MI); 2. Sistem informasi pasar secara umum, mencakup harga di tingkat produksi maupun di tingkat pasar yang diminati petani dapat dimanfaatkan petani sampai di tingkat lapangan (idealnya terwujud pada akhir implementasi P4MI); 3. Operasionalisasi sistem informasi pasar secara reguler melalui anggaran Deptan (idealnya terwujud mulai tahun terakhir implementasi P4MI) 4. Website pertanian nasional dimanfaatkan untuk kegiatan bisnis (idealnya sudah mulai terwujud pada akhir implementasi P4MI. 5. Pusat-pusat informasi dapat operasional dan dimanfaatkan pengguna di tingkat kabupaten untuk meningkatkan akses petani terhadap informasi pertanian didukung dengan dana APBD. Komponen Pengembangan dan Diseminasi Inovasi Pertanian 1. Anggaran untuk kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian lahan marjinal meningkat minimal 20% dibandingkan pada sebelum implementasi P4MI. 2. Pemda melanjutkan kegiatan pengembangan inovasi pertanian yang sesuai kebutuhan petani dan sudah teruji keberhasilannya pada saat implementasi P4MI oleh BPTP maupun Puslitbang/Balit Nasional; 3. BPTP tetap menjalankan fungsinya sebagai back stopping inovasi pertanian yang dibutuhkan oleh pengguna di daerah sekaligus melakukan kegiatan diseminasi inovasi pertanian melalui berbagai media baik peragaan teknologi, pertemuan, maupun pengembangan informasi dalam media cetak maupun elektronis. 4. BPTP bersama-sama dengan Pemda setempat tetap melaksanaan kegiatan peningkatan kapasitas kelembagaan lokal. 5. Kegiatan pengembangan inovasi melalui inisiatif lokal terus dilaksanakan dan dikembangkan dengan dukungan dana dari APBD dengan didampingi pelaksanaannya oleh BPTP Kemajuan Implementasi P4MI dan Program Perpanjangan tahun Komponen Pemberdayaan Petani Secara umum, kegiatan pemberdayaan petani sudah berjalan dengan baik, dan untuk tahun ditujukan untuk pemantapan hasil pemberdayaan petani pada tahun LSM lokal harus ikut aktif dalam memfasilitasi petani untuk akses informasi pertanian dan melakukan kerjasama dengan BPTP.
5 Komponen Pengembangan Sumber Informasi Pertanian Nasional dan local Pada tahun 2007 akan dilaksanakan kegiatan pendampingan bagi tenaga teknis untuk operasionalisasi UPIPK. Dalam proses pendampingan, termasuk juga untuk mengisi UPIPK dengan informasi teknologi pertanian tepat guna yang sudah disiapkan PUSTAKA dan BPTP baik secara elektronis (membuat pangkalan data informasi yang dapat diakses secara offline, dalam bentuk CD- ROM fulltext, VCD, dan CD interaktif) maupun tercetak (leaflet, brosur, dan booklet). Menghadapi pelaksanaan kegiatan pendampingan tersebut, diharapkan PIU bersama-sama dengan lembaga yang berkompeten untuk mendukung pusat informasi dan LSM lokal, Konsultan menyiapkan sarana-prasarana untuk UPIPK sehingga proses pendampingan dapat berjalan dengan lancar. Kendala operasionalisasi UPIPK adalah terbatasnya kapasitas SDM karena tenaga yang sudah dilatih dimutasikan ke bagian lain. Beberapa PIU akan membuat SK opersionalisasi UPIPK yang baru. Komponen Pengembangan dan Diseminasi Inovasi Pengkajian tentang perilaku petani terhadap pengembangan inovasi pertanian dan pemanfaatan investasi desa perlu dilaksanakan untuk mengukur keberhasilankegiatan diseminasi inovasi pertanian yang dilakukan oleh Badan Litbang di 5 kabupaten.
RUMUSAN Workshop Pengembangan Inovasi Melalui Inisiatif Lokal Dan Pengembangan Kapasitas Institusi Lokal. (Yogyakarta, Mei 2007)
RUMUSAN Workshop Pengembangan Inovasi Melalui Inisiatif Lokal Dan Pengembangan Kapasitas Institusi Lokal (Yogyakarta, 22-24 Mei 2007) Workshop pengembangan inovasi melalui inisiatif lokal dan pengembangan
Lebih terperinciRUMUSAN APRESIASI DAN WORKSHOP MANAJEMEN P4MI (Yogyakarta, Mei 2007)
RUMUSAN APRESIASI DAN WORKSHOP MANAJEMEN P4MI (Yogyakarta, 25-27 Mei 2007) Pengarahan pada saat Pembukaan Apresiasi dan Workshop manajemen P4MI dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan administrasi
Lebih terperinciWorkshop dilaksanakan di Aula Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kab. Donggala, Jl. Jati Gunung Bale Donggala (Prov.
Workshop UPIPK Donggala, Kamis, 26 Juli 2007 Workshop dilaksanakan di Aula Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kab. Donggala, Jl. Jati Gunung Bale Donggala (Prov. Sulawesi Tengah) Keadaan UPIPK
Lebih terperinciRUMUSAN HASIL PERTEMUAN NSC EVALUASI PELAKSANAAN P4MI S/D TA 2005 DAN PROGRAM Cepu Desember 2005
RUMUSAN HASIL PERTEMUAN NSC EVALUASI PELAKSANAAN P4MI S/D TA 2005 DAN PROGRAM 2006-2007 Cepu 14-16 Desember 2005 PENDAHULUAN 1. P4MI diproyeksikan pelaksanaannya selama lima tahun dan kegiatannya telah
Lebih terperinciWorkshop dilaksanakan di Ruang Pertemuan Kantor Bappeda Kabupaten Ende (Prov. NTT)
Workshop UPIPK Ende, Selasa, 19 Juni 2007 Workshop dilaksanakan di Ruang Pertemuan Kantor Bappeda Kabupaten Ende (Prov. NTT) Keadaan UPIPK Ende pada bulan Desember 2006 Keterangan : Lokasi UPIPK Ende berada
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB
Lebih terperinciKomponen ini dilaksanakan melalui tiga subkomponen, umum di tingkat desa. Komponen ini dilaksanakan oleh LSM nasional dan LSM lokal yang meliputi
Komponen ini dilaksanakan melalui tiga subkomponen, yaitu: mobilisasi kelompok tani dan perencanaan desa, pengembangan kelembagaan, dan investasi fasilitas umum di tingkat desa. Komponen ini dilaksanakan
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TIM MANAJEMEN (RKTM) KERJASAMA DAN PELAYANAN PENGKAJIAN BPTP BENGKULU
RENCANA KINERJA TIM MANAJEMEN (RKTM) KERJASAMA DAN PELAYANAN PENGKAJIAN BPTP BENGKULU WAHYUNI AMELIA WULANDARI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2013 LEMBAR PENGESAHAN BPTP 1. Judul RKTM :
Lebih terperinciLAPORAN (SEMENTARA) PERTEMUAN NASIONAL P4MI TEMANGGUNG JANUARI 2007
LAPORAN (SEMENTARA) PERTEMUAN NASIONAL P4MI TEMANGGUNG 23 25 JANUARI 2007 TEMA : BELAJAR DARI IMPLEMENTASI PROGRAM 2006 DAN SINKRONISASI PROGRAM PMI PARUH WAKTU KE - 2 1. Pendahuluan: Temu Nasional Sinkronisasi
Lebih terperinciSkim Pembiayaan Mikro Agro (SPMA)
28 Bab V. Analisis Kebijakan Kapital, Sumberdaya Lahan dan Air Skim Pembiayaan Mikro Agro (SPMA) Pendahuluan Latar Belakang Peraturan Presiden (PERPRES) Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bengkulu, Oktober 2010 Penanggung jawab Kegiatan, Dr. Wahyu Wibawa, MP.
1 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah atas rahmat dan karunia-nya, sehingga Buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaaa (PUAP) tahun 2010 ini dapat tersusun
Lebih terperinciWorkshop dilaksanakan di Aula Pertemuan, Dinas Pertanian Kab. Temanggung, Jl. Suyoto No. 7 Temanggung. Telp/fax.(0293) (Prov. Jawa Tengah).
Workshop UPIPK Temangung, Sabtu, 4 Agustus 2007 Workshop dilaksanakan di Aula Pertemuan, Dinas Pertanian Kab. Temanggung, Jl. Suyoto No. 7 Temanggung. Telp/fax.(0293) 491007. (Prov. Jawa Tengah). Keterangan
Lebih terperinciRENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP)
RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) PENINGKATAN KAPASITAS SDM DALAM KOMUNIKASI DAN DISEMINASI HASIL LITKAJI (PENAS, PAMERAN, VISITOR PLOT, PEKAN AGROINOVASI, PENYUSUNAN DATABASE BAHAN
Lebih terperinci- Perencanaan dan Penyusunan Program
Manajemen Prgram Kegiatan manajemen pryek meliputi kegiatan untuk mendukung persiapan pelaksanaan pryek, penyediaan fasilitas dalam perasinal, krdinasi kegiatan pryek di pusat maupun daerah, dan pelaksanaan
Lebih terperinciAnalisis Kebijakan Pembiayaan Sektor Pertanian
LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2007 Analisis Kebijakan Pembiayaan Sektor Pertanian Oleh : Sahat M. Pasaribu Bambang Sayaza Jefferson Situmorang Wahyuning K. Sejati Adi Setyanto Juni Hestina PUSAT ANALISIS
Lebih terperinciWorkshop dilaksanakan di Ruang PIP, Kantor Bappeda Kabupaten Lombok Timur, di Selong (Prov. NTB)
Workshop UPIPK Lombok Timur, Senin, 2 Juli 2007 Workshop dilaksanakan di Ruang PIP, Kantor Bappeda Kabupaten Lombok Timur, di Selong (Prov. NTB) Keadaan UPIPK Lombok Timur pada 9 Mei 2007 Keterangan :
Lebih terperinciPENGANTAR. Ir. Suprapti
PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan tersusunnya Rencana Strategis Direktorat Alat dan Mesin Pertanian Periode 2015 2019 sebagai penjabaran lebih lanjut Rencana Strategis
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN
RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2010 2014 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN
Lebih terperinciSTUDI MODEL PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PROSES PENCIPTAAN INOVASI TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI MENDUKUNG MP3EI (Studi Kasus di Lahan Marjinal
STUDI MODEL PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PROSES PENCIPTAAN INOVASI TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI MENDUKUNG MP3EI (Studi Kasus di Lahan Marjinal Lokasi Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan) ANGGOTA:
Lebih terperinciMENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006
MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN STIMULAN UNTUK PERUMAHAN SWADAYA BAGI MASYARAKAT
Lebih terperinciREKAYASA KELEMBAGAAN DAN KOMUNIKASI UNTUK MENGEM- BANGKAN PARTISIPASI PETANI DALAM INVESTASI INFRASTRUKTUR PERTANIAN
REKAYASA KELEMBAGAAN DAN KOMUNIKASI UNTUK MENGEM- BANGKAN PARTISIPASI PETANI DALAM INVESTASI INFRASTRUKTUR PERTANIAN (Pelajaran dari Program Peningkatan Pendapatan Petani melalui Inovasi di Kabupaten Lombok
Lebih terperinciKEGIATAN TUKAR KUNJUNGAN/ STUDY BANDING 2006
LAPORAN AKHIR KEGIATAN TUKAR KUNJUNGAN/ STUDY BANDING 2006 Oleh: Andri Nurwati Arif Surahman BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NUSA TENGGARA BARAT BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN
Lebih terperinciKEBIJAKAN TEKNIS PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN
KEBIJAKAN TEKNIS PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN Disampaikan Pada Rakornas Gubernur Dan Bupati/Walikota DEPARTEMEN PERTANIAN Jakarta, 31 Januari 2008 1 LATAR BELAKANG Pengembangan Usaha
Lebih terperinciWorkshop UPIPK Blora, Selasa, 7 Agustus 2007
Workshop UPIPK Blora, Selasa, 7 Agustus 2007 Workshop dilaksanakan di di Ruang Pertemuan, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Informasi Penyuluhan Pertanian (PIPP), Jl. Raya Blora-Cepu KM 3,5 Blora.
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOORDINASI PENYULUHAN
Lebih terperinciPendekatan partisipatif telah berhasil menumbuhkan rasa memiliki dalam operasi dan pemanfaatan sarana umum hasil investasi dalam:
Target P4MI sekitar 1000 desa, tetapi karena desakan dari Pemerintah Daerah jumlah yang harus ditangani sampai dengan tahun 2007 menjadi 1053 desa, belum termasuk desadesa hasil pemekaran yang berjumlah
Lebih terperinciBUPATI BADUNG KEPUTUSAN BUPATI BADUNG NOMOR 1193 / 03 / HK / 2013 TENTANG
1 BUPATI BADUNG KEPUTUSAN BUPATI BADUNG NOMOR 1193 / 03 / HK / 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa pada
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG SEKRETARIAT BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI REJANG LEBONG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH DI KABUPATEN REJANG LEBONG BUPATI REJANG LEBONG,
PERATURAN BUPATI REJANG LEBONG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH DI KABUPATEN REJANG LEBONG BUPATI REJANG LEBONG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendorong percepatan
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 16/Permentan/OT.140/2/2008 TANGGAL : 11 Pebruari 2008 BAB I PENDAHULUAN. 1.1.
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 16/Permentan/OT.140/2/2008 TANGGAL : 11 Pebruari 2008 BAB I 1.1. Latar Belakang PENDAHULUAN Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2007 jumlah
Lebih terperinciKegiatan Penelitian. Kegiatan Penelitian
Kegiatan Penelitian Dalam memasuki periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahap ke-2 yaitu tahun 2010 2014 setelah periode RPJMN tahap ke-1 tahun 2005 2009 berakhir, pembangunan pertanian
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 33 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PENYULUHAN PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN KINERJA PENYALURAN DAN PEMANFAATAN KREDIT PROGRAM PERTANIAN KKPE DI PROVINSI BALI
LAPORAN KEGIATAN KINERJA PENYALURAN DAN PEMANFAATAN KREDIT PROGRAM PERTANIAN KKPE DI PROVINSI BALI I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan mendasar bagi pengembangan usaha pertanian adalah lemahnya
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Pembangunan pertanian merupakan faktor penunjang ekonomi nasional. Program-program pembangunan yang dijalankan pada masa lalu bersifat linier dan cenderung bersifat
Lebih terperinciLaporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB V. PENUTUP
BAB V. PENUTUP Sekretariat Badan Litbang Pertanian sesuai tugas pokok dan fungsinya untuk memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur Badan Litbang Pertanian, pada tahun 2014 mengimplementasikan
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI)
PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI) DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN MARET 2015
Lebih terperinci2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1992 Nomor
No.1832, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMTAN. Kawasan Pertanian. Pengembangan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56/Permentan/RC.040/11/2016 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciMateri Pidato Pengantar Menteri Pertanian pada Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR-RI.
Analisis Kebijakan 1 Materi Pidato Pengantar Menteri Pertanian pada Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR-RI. Saudara Ketua dan Wakil Ketua Komisi IV DPR-RI, yang terhormat, Anggota Komisi IV DPR-RI, yang terhormat,
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 38 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA ANTAR DAERAH DAN ANTARA PEMERINTAH DAERAH DENGAN SWASTA/MASYARAKAT
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 38 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA ANTAR DAERAH DAN ANTARA PEMERINTAH DAERAH DENGAN SWASTA/MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang
Lebih terperincidalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013
Sarana dan Kegiatan Prasarana Penelitian KKegiatan Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013 jumlah relatif
Lebih terperinciPERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja
BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik senantiasa melaksanakan perbaikan
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...
Lebih terperinciIII. RUMUSAN, BAHAN PERTIMBANGAN DAN ADVOKASI ARAH KEBIJAKAN PERTANIAN 3.3. PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN : ALTERNATIF PEMIKIRAN
III. RUMUSAN, BAHAN PERTIMBANGAN DAN ADVOKASI ARAH KEBIJAKAN PERTANIAN Pada tahun 2009, Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian melakukan kegiatan analisis dan kajian secara spesifik tentang
Lebih terperinciRAPAT KERJA BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN TAHUN 2014 SERPONG, FEBRUARI 2014
RUMUSAN SEMENTARA RAPAT KERJA BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN TAHUN 2014 SERPONG, 11 12 FEBRUARI 2014 Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) Serpong telah menyelenggarakan
Lebih terperinciWORKSHOP SOSIALISASI RINTISAN AGRIBISNIS PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI MELALUI INOVASI TNGKAT KABUPATEN DONGGALA
1 WORKSHOP SOSIALISASI RINTISAN AGRIBISNIS PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI MELALUI INOVASI TNGKAT KABUPATEN DONGGALA 1. Pendahuluan Program Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Inovasi (P4MI) merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Upaya pembangunan perkebunan rakyat yang diselenggarakan melalui berbagai pola pengembangan telah mampu meningkatkan luas areal dan produksi perkebunan dan pendapatan nasional,
Lebih terperinciKEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN LAPORAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN ANGGARAN TRIWULAN I TAHUN 2016
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN LAPORAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN ANGGARAN TRIWULAN I TAHUN 2016 PEMANTAUAN KEGIATAN Triwulan I Tahun 2016 Kode Dan Nama Program [035.01.06] Program Koordinasi
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DI KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Strategis Kementerian Pertanian tahun adalah meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan pembangunan pertanian yang tertuang dalam Rencana Strategis Kementerian Pertanian tahun 2010-2014 adalah meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 99/M-IND/PER/8/2010 TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 5 TAHUN 2008
1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 5 TAHUN 2008 PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN MUARA ENIM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciLAPORAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN ANGGARAN TRIWULAN II TAHUN 2016
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN LAPORAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN ANGGARAN TRIWULAN II TAHUN 2016 CAPAIAN KINERJA PENYERAPAN ANGGARAN PEMANTAUAN KEGIATAN Triwulan II Tahun 2016 Kode Dan Nama Program
Lebih terperinciPROFIL BPTP NTB. Sejarah. Profil BPTP NTB. Satu Dasawarsa BPTP NTB 1
PROFIL BPTP NTB Sejarah Sebagai tanggapan terhadap dinamika di sektor pertanian untuk merespon pemenuhan kebutuhan teknologi regional yang sangat beragam di seluruh Indonesia, Departemen Pertanian telah
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PERMEN-KP/2013 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENYULUHAN PERIKANAN
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PERMEN-KP/2013 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENYULUHAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KELEMBAGAAN KID DAN DCC KABUPATEN BLORA PIU KABUPATEN BLORA CIPAYUNG, 9 14 JULI
- 1 - I. Pendahuluan. Berdasarkan Loan Agreement 17 Januari 2003, maka secara administratif kegiatan P4MI akan berakhir pada 31 Desember 2007. Pada hakekatnya P4MI telah dirancang selaras dengan Program
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN MODEL OPERASIONAL PERCEPATAN PEMASYARAKATAN INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN MELALUI PROGRAM PRIMATANI.
LAPORAN AKHIR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN MODEL OPERASIONAL PERCEPATAN PEMASYARAKATAN INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN MELALUI PROGRAM PRIMATANI Oleh : Pantjar Simatupang Achmad Djauhari Saeful Bachrein Syahyuti
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan di Indonesia merupakan masalah pokok nasional yang penanggulangannya tidak dapat ditunda dan harus menjadi pioritas utama dalam pelaksanaan pembangunan masyarakat.
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 RKT PSP TA. 2012 KATA PENGANTAR Untuk
Lebih terperinciBUPATI MADIUN BUPATI MADIUN,
BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 7 TAHUN 2011 2010 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN DI KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa penyuluhan sebagai
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 207 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Dedi Sugandi
Lebih terperinciFOKUS KEBIJAKAN DAN PROGRAM BADAN PPSDMP TA 2017
FOKUS KEBIJAKAN DAN PROGRAM BADAN PPSDMP TA 2017 OLEH : KEPALA BADAN PPSDMP Ir. Pending Dadih Permana,M.Ec.Dev Hotel Bidakara Jakarta, 4-5 Januari 2017 d) Realisasi berdasarkan kegiatan utama Penyuluhan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN
SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciPEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) BAB I PENDAHULUAN
5 2012, No.149 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANG PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) NOMOR : 04/Permentan/OT.140/2/2012 TANGGAL : 1 Pebruari 2012 PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN
Lebih terperinci3. Pola hubungan spasial intra-interregional di Kapet Bima dapat diamati dari pergerakan arus barang dan penduduk antar wilayah, yakni dengan
VI. PENUTUP 6.1. Kesimpulan Dari hasil analisis dan pembahasan tentang studi pengembangan wilayah di Kapet Bima dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Kapet Bima memiliki beragam potensi
Lebih terperinciKEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA,
KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah
Lebih terperinciCUPLIKAN PROGRAM PEMBANGUNAN PERTANIAN : VISI, MISI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERTANIAN
CUPLIKAN PROGRAM PEMBANGUNAN PERTANIAN 2001-2004: VISI, MISI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERTANIAN Visi Pembangunan Pertanian Visi pembangunan pertanian dirumuskan sebagai : Terwujudnya masyarakat yang sejahtera
Lebih terperinciBUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO
BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN GORONTALO NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERENCANAAN, PELAKSANAAN PEMBANGUNAN, PEMANFAATAN, DAN PENDAYAGUNAAN KAWASAN PERDESAAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa pokok utama yang telah dicapai dengan penyusunan dokumen ini antara lain:
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program dan Kegiatan dalam dokumen ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari berbagai dokumen perencanaan terkait pengembangan sektor sanitasi dari berbagai
Lebih terperinciPerencanaan dan Perjanjian Kerja
BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kerja 2.1 Rencana Strategis Renstra Bappeda Litbang disusun adalah dalam rangka mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR TAHUN 2008
No. Kode: 23.07.RDHP.0470 LAPORAN AKHIR TAHUN 2008 PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI HASIL-HASIL LITKAJI MENDUKUNG KEGIATAN P4MI DI LOMBOK TIMUR Oleh : Awaludin Hipi BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI
Lebih terperinciKEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN LAPORAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN ANGGARAN TRIWULAN III TAHUN 2016
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN LAPORAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN ANGGARAN TRIWULAN III TAHUN 2016 PEMANTAUAN KEGIATAN Triwulan III Tahun 2016 Kode dan Nama Unit Organisasi Kode Dan Nama Program
Lebih terperinciMENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006
MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN STIMULAN UNTUK PERUMAHAN SWADAYA BAGI MASYARAKAT
Lebih terperinciKESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil kajian mengenai strategi pengembangan ekonomi lokal di Kabupaten Pacitan, maka prioritas strategi yang direkomendasikan untuk mendukung
Lebih terperinciPOKJA AIR MINUM DAN SANITASI KABUPATEN KEPULAUAN ARU
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aspek adalah sebagai salah satu aspek pembangunan yang memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat karena berkaitan dengan kesehatan,
Lebih terperinciStrategi Sanitasi Kabupaten Malaka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sanitasi di Indonesia telah ditetapkan dalam misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMPN) tahun 2005 2025 Pemerintah Indonesia. Berbagai langkah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan termasuk didalamnya berbagai upaya penanggulangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan termasuk didalamnya berbagai upaya penanggulangan kemiskinan, sesungguhnya adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi masyarakat menuju ke arah yang
Lebih terperinci-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id
-1- GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN PROVINSI BALI
Lebih terperinciKATA SAMBUTAN GUBERNUR PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT
KATA SAMBUTAN GUBERNUR PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT Assalamu alaikum Wr. Wb. Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satu wilayah yang sebagian besar lahan pertaniannya terdiri atas lahan kering.
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 11/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 11/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG PERUBAHAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 09/PERMENTAN/OT.140/2/2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS
Lebih terperinciProgram Padat Karya Pangan (PKP) MENGATASI SITUASI SULIT DENGAN UPAH BERAS
KABUPATEN PURBALINGGA Program Padat Karya Pangan (PKP) MENGATASI SITUASI SULIT DENGAN UPAH BERAS Sumber: Inovasi Kabupaten di Indonesia. Seri Pendokumentasian Best Practices, BKKSI, 2008 satu SITUASI SEBELUM
Lebih terperinciSISTEM PENYULUHAN PERIKANAN MENUNJANG INDUSTRIALISASI KP SEJUMLAH MASUKAN PEMIKIRAN
2013/11/02 08:31 WIB - Kategori : Artikel Penyuluhan PEMANTAPAN SISTEM PENYULUHAN PERIKANAN MENUNJANG INDUSTRIALISASI KP SEJUMLAH MASUKAN PEMIKIRAN Mendiskusikan sistem penyuluhan perikanan yang membumi
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Untuk melaksanakan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/Permentan/OT.140/2/2015 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/Permentan/OT.140/2/2015 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN
PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN JAMBU METE TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2013 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciKABUPATEN SIAK RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SIAK
PEMERINTAH KABUPATEN SIAK RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 Kata Pengantar Rencana Kerja ( Renja ) Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Tahun 2016
Lebih terperinciDokumen Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Melawi BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program dan Kegiatan dalam dokumen ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari berbagai dokumen perencanaan terkait pengembangan sektor sanitasi dari berbagai
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN DAN KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN DAN KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG, Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan
Lebih terperinciGUBERNUR MALUKU KEPUTUSAN GUBERNUR MALUKU NOMOR : 134 TAHUN 2002 TENTANG
GUBERNUR MALUKU KEPUTUSAN GUBERNUR MALUKU TENTANG PEMBENTUKAN TIM TEKNOLOGI DAN TIM TEKNIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN PROVINSI MALUKU GUBERNUR MALUKU Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP
KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2013
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan (BP4K2P) Kabupaten Jayawijaya merupakan Organsasi
Lebih terperinci- 3 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.
PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 76 /POJK.07/2016 TENTANG PENINGKATAN LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN BAGI KONSUMEN DAN/ATAU MASYARAKAT I. UMUM Saat ini pengetahuan
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2002 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2002 TENTANG PEDOMAN PROGRAM INTENSIFIKASI PEMBUDIDAYAAN IKAN (INBUDKAN) DI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang Mengingat : bahwa
Lebih terperinciMENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR : 7 TAHUN 2015 TANGGAL : 18 SEPTEMBER 2015 KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Sekretariat Kementerian
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2012 STUDI KONSOLIDASI USAHATANI SEBAGAI BASIS PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN
LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2012 STUDI KONSOLIDASI USAHATANI SEBAGAI BASIS PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN Oleh : Mewa Ariani Kedi Suradisastra Sri Wahyuni Tonny S. Wahyudi PUSAT ANALISIS SOSIAL EKONOMI
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN MALUKU Jln. Chr. Soplanit, Rumah Tiga
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG PERENCANAAN, PELAKSANAAN PEMBANGUNAN, PEMANFAATAN DAN PENDAYAGUNAAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPEDOMAN PENILAIAN BALAI PENYULUHAN KECAMATAN BERPRESTASI BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 28/Permentan/OT.140/4/2012 TANGGAL : 23 April 2012 PEDOMAN PENILAIAN BALAI PENYULUHAN KECAMATAN BERPRESTASI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai amanat
Lebih terperinciPerencanaan dan Perjanjian Kerja
BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kerja 2.1 Rencana Strategis Renstra Bappeda Litbang disusun adalah dalam rangka mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan
Lebih terperinci