*Syafrianti Yatim, ,**Dr. Teti Sutriyati, M. Si, Apt***Madania, S.Farm, M.Sc., Apt. Program Studi Si, Jurusan Farmasi, FIKK, UNG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "*Syafrianti Yatim, ,**Dr. Teti Sutriyati, M. Si, Apt***Madania, S.Farm, M.Sc., Apt. Program Studi Si, Jurusan Farmasi, FIKK, UNG"

Transkripsi

1

2 Tingkat Kepuasaan Pasien Terhadap Pelayanan Kefarmasiaan Dengan Metode Servqual di Puskesmas Plus Salakan Kabupaten Banggai Kepulauan The patient satisfaction level against pharmacy service using services with the servqual in Puskesmas Plus Salakan Banggai Regency Syafrianti Yatim 1, Teti S.Tuloli 2, Madania 3 1), Program Studi S1, Jurusan Farmasi, FIKK, UNG 2,3) Dosen Jurusan Farmasi, FIKK, UNG syafrianti yatim@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian observasi dengan metode deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasaan pasien terhadap pelayanan kefarmasian rawat jalan di Puskesmas Plus Salakan Kabupaten Banggai Kepulauan Sulawesi Tengah. Instrument penelitian menggunakan kuesioner pada 48 orang responden yaitu pasien rawat jalan di Puskesmas Plus Salakan Kabupaten Banggai Kepulauan. Data di analisa secara deskriptif kuantitatif dengan melihat indicator persentase percapaian skor dari jawaban responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada dimensi kehandalan responden puas (60,42 %), pada dimensi daya tanggap responden puas (47,91 %), pada dimensi jaminan responden puas (56,25 %), pada dimensi empati responden puas (52,08%), dan dimensi bukti langsung responden puas (81,25%). Kata kunci : Tingkat Kepuasaan, Puskesmas Plus Salakan Pendahuluan Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator kualitas pelayanan kesehatan. Sabarguna (2004) mengemukakan bahwa kepuasan pasien merupakan nilai subyektif terhadap kualitas pelayanan yang diberikan. Walaupun subyektif, penilaian tersebut tetap didasari oleh kebenaran dan kenyataan obyektif yang ada. Kepuasan pasien dapat dinilai dari empat aspek, yaitu kenyamanan, hubungan pasien dengan petugas, kompetensi teknis petugas, dan biaya.

3 Penilaian kepuasan pasien penting untuk dilakukan, karena merupakan bagian dari mutu pelayanan, berhubungan dengan pemasaran, dan prioritas peningkatan pelayanan. Pengukuran tingkat kepuasan pasien mutlak diperlukan, dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Melalui pengukuran tersebut, maka dapat diketahui sejauh mana dimensi-dimensi mutu pelayanan kesehatan yang telah diselenggarakan dapat memenuhi harapan pasien (Junaidi, 2002 : 93). Pelayanan kefarmasian di Puskesmas Plus Salakan di Kabupaten Banggai Kepulauan. Pada observasi awal diketahui bahwa, kunjungan pasien rata-rata pasien yang berkunjung tercatat 20 sampai dengan 30 pasien sehari, sedangkan jumlah tenaga farmasi 12 orang dengan kualifikasi pendidikan apoteker 2 orang, S1 5 orang, dan DIII 5 orang. Pelayanan dimulai pukul hingga berakhir pukul siang atau kurang lebih 4 jam sehari waktu yang digunakan untuk melayani pasien. Hasil survei awal peneliti, jumlah pasien dari bulan Januari 2014 sebanyak 65 pasien, februari 2014 sebanyak 57 pasien, maret 2014 sebanyak 40 pasien. Dengan tingkat kepuasan pasien yang ditanyakan secara langsung kepada 10 orang pasien setelah menerima pelayanan kefarmasian ditemukan sekitar 60% tidak puas dengan pelayanan kefarmasian. Berdasarkan uraian tersebut diatas, perlu adanya evaluasi kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan Farmasi di Puskesmas Plus Salakan Kabupaten Banggai Kepulauan, sehingga bisa menjadikan tolak ukur bagi upaya perbaikan dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat khususnya pelayanan kefarmasian Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan data primer yang bertujuan untuk mengetahui kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian dengan metode servqual di Puskesmas Plus Salakan Kabupaten Banggai Kepulauan. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di Puskesmas Plus Salakan Kabupaten Banggai Kepulauan pada tanggal 5 mei sampai dengan tanggal 5 juni Populasi Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan yang datang ke Puskesmas Plus Salakan untuk mendapatkan pelayanan kefarmasian Sampel Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling, yaitu pengambilan sampel didasarkan pada persyaratan yang telah ditentukan peneliti. Adapun kriteria pengambilan sampel adalah bersedia diwawancarai dan mengisi kuesioner, mau menandatangani lembar persetujuan (informed consent), umur tidak lebih dari 60 tahun dan pasien yang menjadi responden adalah pasien umum. Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan dijadikan objek penelitian.

4 Berdasarkan hasil survey sebelumnya pasien rawat jalan pada tahun 2014 di bulan Januari 65 pasien, februari 57 pasien, dan Maret 40 pasien. Jadi rata-rata pengunjung perbulan sebanyak 54 pasien. Sampel ditentukan dengan mengunakan rumus Slovin, yaitu (Barlett dkk, 2001 : 43-50) sebagai berikut: n = n = n = (0,05) ,135 n = 47,577 n = 48 N 1 + Nα 2 n = ukuran sampel N = ukuran populasi α = tingkat kepercayaan (95 %) Berdasarkan perhitungan tersebut, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 48 orang. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini adalah variabel terikat dan variabel bebas. Pada penelitian ini, yang menjadi variabel terikat adalah kepuasan pasien, dan variabel bebas ada 5 dimensi mutu yang ditinjau, yaitu : bukti langsung (tangibles), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy). Definisi Operasional 1. Pelayanan kefarmasian merupakan kegaiatan yang terpadu dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan. 2. Kepuasan pasien adalah perasaan senang, puas individu karena terpenuhinya harapan atau keinginan dalam menerima jasa pelayanan kesehatan. 3. Service Quality (SERVQUAL) adalah salah satu metode untuk mengukur kepuasaan pasien di pelayanan kefarmasian yang mengukur tentang bukti langsung, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati. 4. Keandalan (reliability) adalah suatu kemampuan petugas untuk memberikan jasa pelayanan di instalasi farmasi yang telah dijanjikan dengan tepat dan terpercaya.

5 5. Jaminan (assurance) adalah Suatu kemampuan, keterampilan yang ditunjang oleh kesopanan dan keramahan petugas untuk membuat pasien merasa yakin dan percaya. 6. Bukti Langsung (tangibles) adalah suatu keadaan tampilan fasilitas fisik (gedung), peralatan, personel dan media komunikasi petugas (farmasis) yang mendukung didalam pemberian pelayanan. 7. Daya Tanggap (responsiveness) adalah kemampuan petugas untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan tanggap terhadap keluhan pasien. 8. Empati (empathy) adalah suatu keadaan dimana petugas farmasis memberikan perhatian pribadi kepada pelanggan/pasien sebagai tanda keperdulian di instalasi farmasi. Alur Penelitian Studi kepustakaan, konsultasi dengan pembimbing, bimbingan proposal. 1. Menyiapkan instrumen (kuisioner) penelitian. 2. Mengajukan izin penelitian kepada pihak Puskesmas Plus Salakan Kabupaten Banggai Kepulauan. 3. Pengambilan data di instalasi farmasi Puskesmas Plus Salakan Kabupaten Banggai Kepulauan Pengolahan data dari pengisian kuisioner. 4. Mengolah data yang diperoleh. Pengolahan Data dan Analisis Data Pengolahan Data. Pada tahap ini data diperoleh dan dikumpulkan melalui pengamatan dan observasi secara langsung berupa tanya jawab kepada setiap responden yang berkunjung ke Puskesmas Plus Salakan dengan berpedoman pada kuesioner yang telah disiapkan oleh peneliti. Kemudian kuesioner yang terkumpul diperiksa untuk mengetahui kelengkapan data kemudian kuisioner diberi kode tertentu selanjutnya dilakukan tabulasi data. Analisis Data Setelah data terkumpul kemudian data diolah dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif untuk mengetahui kualitas pelayanan pada setiap dimensi. Hasil analisis secara deskriptif maupun kuantitatif kemudian digambarkan dalam bentuk tabel frekuensi dan presentase dari masing-masing variabel.dalam penelitian ini digunakan skala Likert dalam pengukuran tingkat kepuasan terdiri dari sangat puas (skor 5), puas (skor 4), cukup puas (skor 3), tidak puas (skor 2), sangat tidak puas (skor 1). Untuk melihat sejauh mana tingkat kepuasan pasien digunakan indikator persentase pencapaian skor yang diperoleh dari hasil survei dengan skor yang diharapkan (skor ideal). Skor ideal merupakan skor maksimum yang diharapkan. Skor ini diperoleh dengan cara sebagai berikut : Skor maksimal = n i x Skor ideal Per Item

6 Dimana n i merupakan jumlah item dalam indikator yang akan dikategorikan. Pengkategorian jawaban responden dengan skala interval (range) untuk mengukur kepuasan pasien terhadap 5 dimensi Servqual adalah sebagai berikut: 1. Menentukan jumlah kategori yang ingin dibentuk. Dalam penelitian ini jumlah kategori yang ingin dibentuk adalah 5 kategori. 2. Menentukan range nilai masing-masing kategori dengan cara : Skor Maksimal Skor Minimal Range = Jumlah Kategori 100 % 20 % = 5 Menurut Sudjana (2001 : 65), Setelah didapat range masing-masing kategori, maka kriteria yang diperoleh untuk masing-masing kategori adalah sebagai berikut : a. Kategori Sangat Tidak Puas : < 32 % b. Kategori Tidak Puas : 33 % - 49 % c. Kategori Cukup Puas : 50 % - 66 % d. Kategori Puas : 67 % - 83 % e. Kategori Sangat Puas : 84 % % Hasil pengkategorian kemudian ditarik kesimpulan dengan menggunakan rumus Deskriptif persentase sebagai berikut : f P = x 100 % N Keterangan : P = Persentase kepuasan pasien f = Frekuensi responden N = Jumlah keseluruhan responden

7 Hasil penelitian Karakteristik Responden Dari data yang telah dikumpulkan selama penelitian yang dilakukan di Puskesmas Plus Salakan Kabupaten Banggai Kepulauan, diperoleh distribusi responden menurut seperti diterangkan pada tabel dibawah ini: Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur di Instalasi Rawat Jalan Puskesmas Plus Salakan Tahun 2014 No Umur Frekuensi Persentase (%) , ,42 Sumber : Data primer yang diolah, 2014 Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa responden terbanyak di umur (64,58 %). Tabel 4.2. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin di instalasi rawat jalan puskesmas plus salakan tahun 2014 No Jenis kelamin Frekuensi Persentase (%) 1 Laki - laki 25 52,08 2 perempuan 23 47,92 Sumber : Data primer yang diolah, 2014 Berdasarkan tabel 4.2 terliat bahwa presentase terbanyak pada laki-laki (52.08 %).

8 Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan tingkat Pendidikan Instalasi Rawat Jalan Puskesmas Plus Salakan Tahun 2014 No Pendidikan Frekuensi Persentase (%) 1 SD 1 2,08 2 SLTP 9 18,75 3 SLTA 18 37,5 4 PERGURUAN TINGGI 20 41,67 Sumber: Data primer yang diolah, 2014 Berdasarkan tabel 4.3 bahwa persentase yang terbanyak terdapat pada tingkat pendidikan perguruan tinggi (41,67 %). Tabel 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Di Instalasi Rawat Jalan Puskesmas Plus Salakan Tahun 2014 No Pekerjaan Frekuensi Persentase (%) 1 PNS 16 33,34 2 Swasta/pedagang 13 27,08 3 Petani 4 8,33 4 Ibu rumah tangga 15 31,25 Sumber: Data primer yang diolah, 2014 Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa persentase yang terbanyak pada Pegawai Negeri Sipil (33,36 %). Tabel 4.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan Di Instalasi Rawat Jalan Puskesmas Plus Salakan Tahun 2014 No Status perkawinan Frekuensi Persentanse (%) 1 Kawin 30 62,5 2 Belum kawin 18 37,5 Sumber : Data primer yang diolah, 2014 Berdasarkan tabel 4.5 terlihat bahwa persentase terbanyak adalah responden yang telah menikah/ kawin (62,5 %).

9 Kepuasaan Pasien 1. Dimensi Kehandalan Tabel 4.6 Tingkat Kepuasan Pasien terhadap pelayanan kefarmasian di instalasi rawat jalan Puskesmas Plus Salakan Tahun 2014 Interpretasi Frekuensi Persentase (%) Sangat Tidak Puas 0 0 Tidak Puas 1 2,08 Cukup Puas 17 35,42 Puas 29 60,42 Sangat Puas 1 2,08 Sumber : Data primer yang diolah, Berdasarkan tabel 4.6 dapat terlihat bahwa persentase yang menyatakan puas adalah (60,42 %). 2. Dimensi Daya Tanggap Tabel 4.7. Tingkat Kepuasan Pasien terhadap pelayanan kefarmasian pada Dimensi Daya Tanggap di instalasi rawat jalan Puskesmas Plus Salakan Tahun Interpretasi Frekuensi Persentase (%) Sangat Tidak Puas 0 0 Tidak Puas 0 0 Cukup Puas 17 35,42 Puas 23 47,91 Sangat Puas 8 16,67 Sumber : Data primer yang diolah, Berdasarkan tabel 4.7 dapat terlihat bahwa persentase menyatakan puas adalah (47,91 %).

10 3. Dimensi Jaminan Tabel 4.8 Tingkat Kepuasan Pasien terhadap pelayanan kefarmasiaan pada dimensi jaminan di instalasi rawat jalan Puskesmas Plus Salakan Tahun Interpretasi Frekuensi Persentase (%) Sangat Tidak Puas 0 0 Tidak Puas 1 2,08 Cukup Puas 11 22,93 Puas 27 56,25 Sangat Puas 9 18,74. Sumber : Data primer yang diolah, 2014 Berdasarkan tabel 4.8 dapat terlihat bahwa persentase yang menyatakan puas adalah (56,25 %). 4.Dimensi Empati Tabel 4.9 Tingkat Kepuasan Pasien terhadap pelayanan kefarmasian pada dimensi empati di instalasi rawat jalan Puskesmas Plus Salakan Tahun Interpretasi Frekuensi Persentase (%) Sangat Tidak Puas 0 0 Tidak Puas 0 0 Cukup Puas 18 37,5 Puas 25 5,08 Sangat Puas 5 10,42 Sumber: Data primer yang diolah, Berdasarkan tabel 4.9 dapat terlihat bahwa persentase yang menyatakan puas adalah (52,08 %).

11 4. Dimensi bukti langsung Tabel 4.10 Tingkat Kepuasan Pasien terhadap pelayanan kefarmasian pada dimensibukti langsung di instalasi rawat jalan Puskesmas Plus Salakan Tahun Interpretasi Frekuensi Persentase (%) Sangat Tidak Puas 0 0 Tidak Puas 0 0 Cukup Puas 4 8,33 Puas 39 81,25 Sangat Puas 5 10,42 Sumber : Data primer yang diolah, Berdasarkan tabel 4.10 dapat terlihat bahwa persentase yang menyatakan puas adalah (81,25 %). Pembahasan. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap pasien rawat jalan di Puskesmas Salakan Kabupaten Banggai Kepulauan dengan jumlah responden sebamyak 48 orang. Adapun hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner adalah sebagai berikut : Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoadmodjo, 2005). Dalam penelitian ini uji validitas menggunakan item Analisis (analisis butir) yaitu dengan mengkorelasikan dengan skor total perkontruk dan total skor seluruh item. Hasil uji validitas oleh peneliti menyatakan butir-butir pertanyaan seluruhnya valid karena bagian total pearson correlation masing-masing indikator semua mempunyai koefisien korelasi diatas 0,3. Dalam hal ini peneliti menentukan koefisien korelasi > 0,3 sebab koefisien yang berkisar antara 0,3 sampai 0,5 telah dapat memberikan kontribusi yang baik (Azwar, 2004). Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2005). Dalam peneliti ini menggunakan perkiraan konsistensi internal (internal consistency estimates) yang dapat menggambarkan sejauh mana konsistensi tanggapan responden terhadap butirbutir pertanyaan.

12 Dalam penelitian pengukuran konsistensi tanggapan responden menggunakan cronbach s alpha. Menurut Nunnaly ( 1967 ) dalam Tjiptono (2004), reliabilitas dari variabel sebuah kuesioner sudah dikatakan mencukupi jika alpha sebesar 0,5 sampai 0,6. Dalam hal ini peneliti menentukan dengan koefisien Cronbach s alpha> 0.6, sehingga dari hasil uji reliabilitas oleh peneliti dengan menggunakan koefisien alpha> 0.6 memberikan hasil bahwa kuesioner yang diuji adalah reliabel dan konsisten dapat digunakan pada penelitian selanjut. Dari data yang dikumpulkan selama penelitian di Puskesmas Plus Salakan Kabupaten Banggai Kepulauan diperoleh karakteristik responden umur tahun yaitu sebanyak 31 responden (64,58 %), golongan umur tahun sebanyak 12 responden ( 25 % ), golongan umur tahun sebanyak 4 responden (10,42 %). Pasien dengan umur tahun yang lebih dominan mengunjungi dikarenakan jarak transportasi antara Puskesmas rawat jalan dengan rawat inap yang relatif cukup jauh yakni jaraknya 1,5 km. (dapat di lihat tabel 4.1). Responden terbanyak adalah jenis kelamin laki-laki sebanyak 25 responden (52,08 %) sedangkan berjenis perempuan 23 responden (47,92 %). Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat diketahui bahwa perbandingan jumlah responden laki-laki dan jumlah responden wanita tidak menunjukkan perbedaan yang terlalu besar. Dengan tidak adanya dominasi pada salah satu jenis kelamin tertentu, maka diharapkan data yang terkumpul dapat mewakili keadaan dari populasi. (dapat dilihat ditabel 4.2). Responden terbanyak tingkat pendidikan adalah perguruan tinggi yakni sebanyak 20 responden (41,67 %), SLTA sebanyak 18 responden (37,5 %), SLTP sebanyak 9 responden (18,75 %) dan SD sebanyak 1 responden (2,08 %). Persepsi atau pendapat seseorang terhadap sesuatu biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor tersebut adalah tingkat pendidikan dan intelektual seseorang. Tingkat pendidikan yang semakin tinggi akan berpengaruh terhadap pengetahuan, daya tangkap, informasi, sikap dan minat terhadap suatu alternatif atau pilihan sehingga dengan pendidikan yang tinggi diharapkan akan memberikan penilaian yang obyektif. (dapat dilihat pada tabel 4.3). Responden terbanyak pada Puskesmas Salakan ini adalah PNS yakni sebanyak 16 responden (33,34 %), ibu rumah tangga 15 responden (31,25 %), Swasta/pedagang 13 responden (27,08 %) dan petani 4 responden (8,33 %). Pekerjaan biasanya erat kaitannya dengan pendapatan seseorang sehingga akan mempengaruhi daya beli seseorang. Bahwa pendidikan, pekerjaan dan jumlah pendapatan mempunyai hubungan sebab akibat dan keputusan menggunakan layanan kesehatan sehingga secara tidak langsung hal ini juga akan mempengaruhi kepuasaan seseorang. Mereka berpendapat bahwa kesehatan merupakan hal yang lebih penting, sedangkan uang bisa dicari jika mereka sehat. Hal ini bisa menjadi peluang bagi industri kesehatan khususnya Puskesmas.(dapat dilihat pada tabel 4.4)

13 Responden terbanyak dalam status perkawinan sudah kawin adalah 30 responden (62,55%) dan yang belum kawin 18 responden (37,5 %). Hal ini sesuai dengan hasil sebelumnya bahwa responden terbanyak adalah yang berusia tahun yang tergolong pada usia matang untuk menikah. (dapat dilihat pada tabel 4.5). Dari 48 orang responden pasien rawat jalan pada dimensi kehandalan 29 orang ( 60,42 %) menyatakan puas dalam dimensi kehandalan karena kecepatan dan ketepatan prosedur pelayanan distribusi obat ke pasien oleh pihak Apotek Puskesmas Plus Salakan. Pelayanan pengambilan obat diharapkan dapat terlaksana dalam waktu yang tidak terlalu lama karena bagi siapapun waktu itu sangat berharga. Kondisi pasien yang sakit menyebabkan perasaan pasien tidak nyaman. Perlu diperhatikan bahwa proses pengerjaan resep membutuhkan waktu, apalagi obat dalam bentuk racikan akan lebih membutuhkan ketelitian dan kesabaran sehingga butuh waktu yang lebih lama (Aprilia, 2008). Responden menyatakan tidak puas dikarenakan keluhan tentang tidak tersedianya obat yang dibutuhkan di Apotek Puskesmas tetap ada sehingga pasien peserta rawat jalan harus membeli obat ditempat lain. Menurut petugas puskesmas, ini dikarenakan stok obat-obatan dari pemerintah daerah setempat yang terbatas sehingga mengharuskan pasien rawat jalan menebus resep di tempat lain serta harus menanggung biaya obat-obatan tersebut. Obat-obatan yang sering kosong antara lain obat tablet/syrup antibiotik, obat maag dan analgetik (dapat dilihat pada tabel 4.6). Pada dimensi daya tanggap dapat diketahui bahwa dari 48 responden, 23 orang ( 47,91 % ) merasa puas. Hal ini dikarenakan ketanggapan dan kecepatan petugas Apotek menangani keluhan pasien mengenai penggunaan obat masih cukup bagus. Menurut responden, mereka menyarankan agar pihak Puskesmas perlu menambah petugas baik apoteker maupun tenaga teknis kefarmasian sehingga pelayanan yang diberikan akan lebih baik. Responden merasa sangat puas 8 orang (16,67 %) dikarenakan pahamnya pasien dengan informasi yang diberikan oleh petugas Apotek maupun tenaga farmasi akan mempengaruhi tingkat keberhasilan dalam pengobatan. Hal ini penting karena kepahaman pasien mengenai informasi segala sesuatu yang telah dijelaskan oleh petugas Apotek atau tenaga farmasi akan sangat mempengaruhi kepatuhan dan keteraturan pasien dalam meminum obat sesuai dengan aturannya (dapat dilihat pada tabel 4.7). Pada dimensi jaminan dapat diketahui bahwa dari 48 responden, 27 orang ( 56,25 % ) merasa puas hal ini dikarenakan kesediaan petugas Apotik Puskesmas Plus Salakan memberitahu untung ruginya jika tidak mengkonsumsi obat. Keyakinan pasien dalam memperoleh obat dengan benar sangat berpengaruh pada keberhasilan pengobatan, sehingga pasien yakin akan keahlian dan profesionalisme tenaga farmasi dan petugas Apotek, karena pemberian obat dengan benar merupakan tanggung jawab tenaga farmasi dan petugas Apotek (Aprilia, 2008).

14 Untuk pasien menyatakan tidak puas dalam dimensi jaminan karena menganggap pelayanan Apotek yang terlalu singkat dengan jam kerja yang terbatas sehingga tidak sempat menjelaskan efek samping penggunaan obat pada saat pasien datang (dapat dilihat pada tabel 4.8). Pada dimensi empati dapat diketahui bahwa dari 48 responden, 25 orang ( % ) menyatakan puas dengan pelayanan resep obat yang diberikan oleh petugas Puskesmas Plus Salakan. Dari hasil penelitian, perhatian yang diberikan oleh petugas apotik kepada pasien menjadi alasan utama kepuasan responden pada dimensi ini. Pada umumnya pasien merasa puas karena sikap petugas apotik yang ramah serta kemudahan dalam berkomunikasi pada saat pasien menebus obat di Puskesmas. Sehingga membuat pasien merasa nyaman ketika dilayani dan pasien merasa dihargai oleh petugas Puskesmas Plus Salakan.Tentunya ini akan mempengaruhi psikologis pasien, sehingga akan mempercepat proses penyembuhan penyakit. mutu pelayanan kesehatan lebih terkait pada dimensi ketanggapan petugas dalam memenuhi kebutuhan pasien, kelancaran komunikasi antara petugas dengan pasien, keprihatinan serta keramahtamahan petugas dalam melayani pasien atau kesembuhan penyakit yang sedang diderita oleh pasien. Hal ini yang menyebabkan pasien sangat puas dengan kemudahan berkomunikasi pasien dengan petugas Apotek. Pasien dengan petugas Apotek atau tenaga farmasi sebaiknya menjalin komunikasi yang baik. Hal ini karena kedua belah pihak akan merasa saling membutuhkan. Komunikasi yang baik antara petugas Apotek atau tenaga farmasi dengan pasien diperlukan untuk dapat menggali mengenai informasi yang dialami pasien selama menggunakan jasa kesehatannya (Aprilia, 2008). (dapat dilihat pada tabel 4.9 ). Pada dimensi bukti langsung diketahui bahwa dari 48 responden, 39 orang ( 81,25 %) menyatakan puas karena lokasinya mudah terjangkau, memilki peralatan dan teknologi modern misalnya komputer, petugasnya selalu berpenampilan rapi dan menarik serta ruang tunggu cukup memadai. Sedangkan untuk pasien yang menyatakan tidak puas disebabkan oleh ketersediaan lemari penyimpanan obat yang kurang memadai.(dapat dilihat pada tabel 4.10). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasiaan di Puskesmas Plus Salakan Kabupaten Banggai Kepulauan adalah sebagai berikut : 1. Dimensi kehandalan (realibiltiy) responden yang menyatakan puas (60,42 %) 2. Dimensi daya tanggap (responsivenss) responden menyatakan puas (47,91 %) 3. Dimensi jaminan (assurance) responden menyatakan puas (56,25 %) 4. Dimensi empati (empathy) responden menyatakan puas (52,08 %) 5. Dimensi bukti fisik (tangibles) responden menyatakan puas (81, 25 %)

15 5.2 Saran Adapun saran guna lebih meningkatkan kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan resep obat di Apotek Plus Salakan Kabupaten Banggai Kepulauan adalah sebagai berikut : 1. Mempercayakan pelayanan kesehatan pada petugas medis (perawat dan dokter) yang professional serta berpengalaman di bidangnya sehingga masyarakat agar menaruh kepercayaan sepenuhnya untuk pelayanan kesehatan pada Puskesmas Plus Salakan 2. Lebih memperhatikan ketersediaan obat di Puskesmas Plus Salakan, sehingga tidak terjadi kekosongan obat serta jenis obat perlu ditambah sesuai peresepan dokter di Puskesmas. 3. Petugas kesehatan perlu memberikan informasi yang lebih jelas dan lengkap kepada pasien mengenai indikasi, efek, untung rugi serta waktu kadaluarsa obat kepada pasien. 4. Disarankan untuk peneliti selanjutnya melakukan penelitian mengenai hubungan tentang pelayanan kefarmasiaan pada pasien rawat inap. DAFTAR PUSTAKA Aprilia, E., H., 2008, Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Terhadap Kualitas Pelayanan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Kabupaten Srage. Skripsi. Fakultas Farmasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. Barlett, James E. Dan Chandwick C. Higgins Organizational Research : Determining Appropriate Sample Size in Survey Research. Information Technology, Learning, and Performance Journal. Vol. 19. Hal : Junaidi, Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen. Petra Christian University. Surabaya. Hal : 93 Notoatmodjo, Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Rineka Cipta. Jakarta Sudjana, S., Tuntunan Penyusun Karya Ilmiah, Makalah, Skripsi, Tesis, Disertasi. Sinar Baru Algesindo. Bandung. Hal : 65 Tjiptono, F., Prinsip-Prinsip Total Quality Service. C.V Andi Offset.Yokyakarta. Hal : 56-59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini, 15 responden untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini, 15 responden untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan Realibilitas Pada penelitian kali ini dilakukan uji validasi dengan dilanjutkan uji realibilitas pada instrumen penelitian. Instrumen penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam desain penelitian non eksperimental deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam desain penelitian non eksperimental deskriptif 15 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam desain penelitian non eksperimental deskriptif analitik dengan metode survey. Data dikumpulkan secara concurrent sampling.

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI Oleh : MEILINA DYAH EKAWATI K 100 050 204 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD Hilda Harijono dan Bobby Oedy P. Soepangkat Program Studi Magister Manajemen Teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang Lingkup Keilmuan Penelitian ini mengambil ruang lingkup Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Manajemen Pemasaran. 2. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KAMAR OBAT PUSKESMAS KABUPATEN JEPARA TAHUN 2017

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KAMAR OBAT PUSKESMAS KABUPATEN JEPARA TAHUN 2017 ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KAMAR OBAT PUSKESMAS KABUPATEN JEPARA TAHUN 2017 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan sebuah rancangan bagaimana suatu penelitian akan dilakukan. Rancangan tersebut digunakan untuk mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pada jaman sekarang ini perkembangan dunia medis dan kedokteran di Indonesia sudah semakin berkembang, baik dari ilmu maupun teknologi /peralatan medis dipergunakan. Rumah sakit di tuntut untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan pendekatan analisis deskriptif, yaitu suatu studi yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy), BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mendalami tentang pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy), keandalan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian. Sesuai

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS. Pelanggan PO Maju Lancar. Jumlah kuisioner yang disebarkan dihitung dengan Z E

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS. Pelanggan PO Maju Lancar. Jumlah kuisioner yang disebarkan dihitung dengan Z E 33 BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS 4.1. Pengumpulan Data Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada responden penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian harus mempergunakan metode yang tepat dan sesuai

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian harus mempergunakan metode yang tepat dan sesuai 35 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Bentuk dan Penelitian Dalam suatu penelitian harus mempergunakan metode yang tepat dan sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini mempergunakan metode

Lebih terperinci

BAB 5 METODE PENELITIAN

BAB 5 METODE PENELITIAN BAB 5 METODE PENELITIAN 5.1 Jenis Penelitian Pada penelitian ini, menggunakan jenis penelitian cross sectional dengan metode analisis secara deskriptif dan pengumpulan data primer dilakukan dengan survey

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional non eksperimental. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lebih terperinci

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI Oleh PRATIWI K 100060070 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey 38 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini, peneliti menguraikan ulasan mengenai jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA Oleh : DIAN ASRI SHOFIYATUN B 100 070 057 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

201 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik)

201 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik) ANALISIS KEPUASAN PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERAWATAN GIGI DI KLINIK GIGI MY DENTAL CARE SURABAYA Adityarani Putranti (S Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Manajemen Pemasaran dan Keuangan,

Lebih terperinci

PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT ISLAM YARSI PONTIANAK Nurmalasari 1, Latifah 2

PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT ISLAM YARSI PONTIANAK Nurmalasari 1, Latifah 2 Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2014, pp. 1~6 PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT ISLAM YARSI PONTIANAK Nurmalasari 1, Latifah 2 1) AMIK BSI Pontianak

Lebih terperinci

Kata Kunci : Kepuasan pasien, Tingkat kepuasan pasien, dan lima dimensi kualitas pelayanan.

Kata Kunci : Kepuasan pasien, Tingkat kepuasan pasien, dan lima dimensi kualitas pelayanan. TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI INSTALASI FARMASI RSIA DI KOTA KUPANG TAHUN 2015 Ni Nyoman Yuliani 1, Jefrin Sambara 2, Hermanus Isman 3 Abstrak Kepuasan pasien merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data. dengan menggunakan kuesioner, dimana peneliti menanyakan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data. dengan menggunakan kuesioner, dimana peneliti menanyakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2002: 11). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2002: 11). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 00:

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan desain cross sectional yaitu penelitian yang bertujuan untuk memebrikan gambaran atau seskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel X (Tangible, Reliability, Responsiveness,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dituju untuk melakukan penelitian dalam mengumpulkan data adalah Bank Bukopin cabang Esa Unggul yang bertempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak* HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak* *Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Abstrak Mutu pelayanan kesehatan merupakan salah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Data 1. Uji Kualitas Instrumen a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang diukur

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Kerangka Pemecahan Masalah Metodologi penelitian merupakan rangkaian proses yang terkait secara sistematik Setiap tahap merupakan bagian yang menentukan tahapan berikutnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Langkah langkah (flow chart) pemecahan masalah. Mulai. Observasi Pendahuluan. Penetapan Tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Langkah langkah (flow chart) pemecahan masalah. Mulai. Observasi Pendahuluan. Penetapan Tujuan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah langkah (flow chart) pemecahan masalah Mulai Observasi Pendahuluan Studi Pustaka Identifikasi Masalah Penetapan Tujuan Identifikasi atribut penelitian Pembuatan

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Kepuasan Pasien Kepuasan merupakan persepsi atau perasaan pasien yang timbul terhadap pelayanan

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Kepuasan Pasien Kepuasan merupakan persepsi atau perasaan pasien yang timbul terhadap pelayanan BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Kepuasan Pasien Kepuasan merupakan persepsi atau perasaan pasien yang timbul terhadap pelayanan kesehatan yang diterimanya, oleh karena itu kualitas pelayanan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Alur Penelitian Mulai Studi Pustaka Idenifikasi Masalah Pengumpulan Data Data Primer (Data Kuesioner) Data Responden Persepsi Pelanggan Harapan Pelanggan Data Skunder:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam. Hanya perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu menghadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan semakin tingginya tingkat pendidikan, ilmu pengetahuan, pesatnya teknologi kedokteran serta kondisi sosial ekonomi masyarakat, kesadaran tentang pentingnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan studi analitik untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu tingkat pengetahuan dan variabel terikat yaitu praktik

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). 1. Variabel Bebas (Independent)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survey. Pengambilan data dilakukan menggunakan alat pengumpul data berupa kuesioner penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KONSEP DAN DEFINISI JASA Keanekaragaman makna dalam hal pemakaian istilah service dijumpai dalam literatur manajemen. Namun demikian, secara garis besar konsep service mengacu

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai

METODELOGI PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai 42 III. METODELOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data primer Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hal yang harus mendapat perhatian dari pemerintah sebagai salah satu upaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hal yang harus mendapat perhatian dari pemerintah sebagai salah satu upaya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tersedianya pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat menjadi hal yang harus mendapat perhatian dari pemerintah sebagai salah satu upaya dalam pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah Tebing View Resort yang berada di

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah Tebing View Resort yang berada di BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah Tebing View Resort yang berada di Kabupaten Bandung Barat, tepatnya terletak di desa Karya Wangi RT 02/02 Kampung Nyampai

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI RSUD DR. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

TINGKAT KEPUASAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI RSUD DR. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA ARTIKEL PENELITIAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI RSUD DR. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA Dewi Sari Mulia Dosen Program Studi D-III Farmasi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif survei. Penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif survei. Penelitian deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif survei. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk membatasi dan memperjelas lingkup penelitian ini, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk membatasi dan memperjelas lingkup penelitian ini, maka 0 BAB III METODE PENELITIAN A. Batasan Variabel Operasional Penelitian Untuk membatasi dan memperjelas lingkup penelitian ini, maka disusunlah batasan-batasan dari variabel operasional yang digunakan dalam

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN OBAT DI APOTEK WILAYAH KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG

TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN OBAT DI APOTEK WILAYAH KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN OBAT DI APOTEK WILAYAH KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG Puspita Septie Dianita*, Elmiawati Latifah Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2012:147) statistik deskriptif adalah: Statistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan kepada konsumen.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan kepada konsumen. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan kepada konsumen merupakan salah satu indikator yang menentukan kepuasan konsumen terhadap apa yang diberikan oleh perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Mutu Pelayanan Keperawatan 1. Pengertian mutu pelayanan keperawatan Menurut Azwar (1996) yang dikutip Purwanto (2009), mutu pelayanan kesehatan adalah yang menunjukkan tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam penelitian ini metode deskriptif yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Hotel Sewu Mas yang berlokasi di Jl. Ring Road Utara No. 198 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN PENELITIAN MUTU PELAYANAN FARMASI UNTUK KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT SWASTA Yulyuswarni* Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini objek pengamatan dan penelitian adalah menganalisa tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan jasa yang diberikan di

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi.

III. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi. III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Menurut Azwar (2008 : 7) penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode pengambilan data dalam penelitian ini dengan cara survei, wawancara menggunakan kuesioner

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya sesuai dengan tujuan penelitian ini. Berikut deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya sesuai dengan tujuan penelitian ini. Berikut deskripsi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Pada penelitian ini kuesioner disebarkan kepada pasien rawat jalan yang telah mendapatkan pelayanan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada 33 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu penelitian analisis yaitu penelitian survey yang bertujuan untuk mengumpulkan data, menyusun data, menganalisis data, menginterpretasikan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner 24 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : 3.1.1 Data Primer Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

Lebih terperinci

Studi Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan RSUD Takalar

Studi Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan RSUD Takalar Biocelebes, Desember 2010, hlm. 98-103 ISSN: 1978-6417 Vol. 4 No. 2 Studi Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan RSUD Takalar Fitriah Handayani 1) dan Diah Mutiarasari 2)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penenilitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Deskriptif berarti melukiskan variabel demi variabel, satu demi satu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Obyek Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten Gianyar.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peran sangat strategis dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peran sangat strategis dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peran sangat strategis dalam mempercepat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lingkup Penelitian Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan dibagikan melalui email dengan google.docs kepada respoden yang sesuai kriteria. Responden yang dituju adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Limboto Barat Desa Daenaa selama ± 1 minggu. Sampel dihitung dengan menggunakan tabel penentuan besarnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif yakni suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan III. METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang menggambarkan atau

Lebih terperinci

PERANAN APOTEKER DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HAJI ANDI SULTHAN DAENG RADJA KABUPATEN BULUKUMBA

PERANAN APOTEKER DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HAJI ANDI SULTHAN DAENG RADJA KABUPATEN BULUKUMBA PERANAN APOTEKER DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HAJI ANDI SULTHAN DAENG RADJA KABUPATEN BULUKUMBA Santi Sinala *) *) Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes RI Makassar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang paling berharga dan telah. menjadi kebutuhan pokok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang paling berharga dan telah. menjadi kebutuhan pokok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, ilmu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang paling berharga dan telah menjadi kebutuhan pokok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, ilmu pengetahuan, pesatnya teknologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1.Karakteristik Subjek Penelitian Responden pada penelitian ini adalah pasien di Klinik Unisia Polifarma. Kuesioner yang dibagikan berjumlah

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Baros Kota Sukabumi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Baros Kota Sukabumi Gina Akmaliah, Johan Budhiana, M.Stat Abstrak Salah satu masalah dalam bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dan tempat yang digunakan untuk menyelenggarakannya disebut sarana kesehatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional memasuki pasar pelayanan medis di Indonesia. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. internasional memasuki pasar pelayanan medis di Indonesia. Setiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi di dunia kesehatan akan memberi peluang kepada dunia internasional memasuki pasar pelayanan medis di Indonesia. Setiap perusahaan atau institusi baik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan

Lebih terperinci

SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT KATOLIK ST. VINCENTIUS A PAULO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan. Kondisi masyarakat yang

Lebih terperinci

1. Nama :... Jenis Kelamin : Pria Perempuan. 3. Pekerjaan : PNS Dosen / Guru. 4. Pendidikan Terakhir : SD SLTP. Doktor (S3)

1. Nama :... Jenis Kelamin : Pria Perempuan. 3. Pekerjaan : PNS Dosen / Guru. 4. Pendidikan Terakhir : SD SLTP. Doktor (S3) NOMOR RESPONDEN :... I. PROFIL RESPONDEN Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang disediakan sesuai dengan identitas Bapak/Ibu/Sdr/i dengan memberikan tanda silang ( ) di bawah ini : 1. Nama :... Jenis

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN

V. KESIMPULAN DAN SARAN 71 V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Skor rata-rata tingkat kepuasan pasien terhadap kinerja

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan games center X di Bandung. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Penelitian dilakukan terhadap kualitas pelayanan pada Warung Makan Gudeg Yu Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan di depan, maka penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan di depan, maka penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan di depan, maka penelitian ini menggunakan rancangan atau desain penelitian deskriptif kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Kepuasan pengguna yang menjadi tujuan dari perusahaan dituangkan dalam strategi dan rencana kerja yang diimplementasikan dalam kegiatan pemasaran dan pelayanan

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa 49 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang telah dilakukan maka pada bab lima ini penulis mengambil kesimpulan hasil penelitian yaitu sebagai berikut: 1.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Profil Perusahaan Bakso Solo adalah salah satu UKM penyedia jasa rumah makan yang terletak di Jl. Lintas Timur Pasar Bakauheni Kec. Bakauheni

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA S K R I P S I

ANALISIS KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA S K R I P S I ANALISIS KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA S K R I P S I Oleh : NILA HIDAYATI K100040056 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk menggambarkan hubungan antara

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SYAIFUDIN NOOR D

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SYAIFUDIN NOOR D NASKAH PUBLIKASI ANALISAA KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENGETAHUI PERSEPSI DAN HARAPAN PELANGGAN DENGAN METODE SERVICE QUALITY (SERVQUAL) (Studi kasus: Ahass 2597 Priyangan Motor ) Diajukan Guna Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam penelitian ini, penulis menganalisis kualitas pelayanan Lisung Coffee Station terhadap tingkat kepuasan konsumen dengan metode pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, menyebarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan subyek penelitian Penyusunan Instrumen Penelitian (kuesioner)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional deskriptif menggunakan desain cross sectional, yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Tinjauan Umum Tentang Obyek Penelitian Susunan Organisasi Puskesmas Rawat Inap Dulalowo

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Tinjauan Umum Tentang Obyek Penelitian Susunan Organisasi Puskesmas Rawat Inap Dulalowo 21 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Tinjauan Umum Tentang Obyek Penelitian Puskesmas Dulalowo terletak di Kecamatan Kota Tengah yang merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kota

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kepuasan Pelanggan Perasaan puas pelanggan timbul ketika konsumen membandingkan persepsi mereka mengenai kinerja produk atau jasa dengan harapan mereka. Sementara itu kepuasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer. Jenis data ini didapat langsung dari sumber utamanya. Dalam penelitian ini, penulis

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini berjudul hubungan antara persepsi tentang kualitas pelayanan dan loyalitas pengguna jasa kereta api argo gede di Bandung. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran hubungan

Lebih terperinci