BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta yang berlokasi di Jalan RM Said No. 35 Solo dengan Kepala Sekolah bernama Drs. H. Tri Kuat, M. Pd. Pada SMA Muhammadiyah 1 Surakarta terdapat 7 kelas untuk kelas X, yang terdiri dari 3 kelas MIPA (MIPA 1, MIPA 2, dan MIPA 3) dan 4 kelas IPS (I PS 1, IPS 2, IPS 3, dan IPS 4). SMA Muhammadiyah 1 Surakarta memiliki visi, misi, dan tujuan sebagai berikut: 1. Visi SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Mewujudkan SMA Muhammadiyah 1 Surakarta sebagai lembaga yang unggul dalam prestasi, luhur dalam budi pekerti, mampu berkompetitif menuju terbentuknya insan beriman, cerdas, kreatif, dan berdaya saing nasional. Dengan Indikator: a. Unggul dalam perolehan Nilai Ujian Nasional Murni b. Unggul dalam persaingan melanjutkan ke Perguruan Tinggi c. Unggul dalam Karya Ilmiah d. Unggul dalam Kesenian e. Unggul dalam Olah Raga f. Unggul dalam Disiplin g. Unggul dalam Kepedulian Sosial 2. Misi SMA Muhammadiyah 1 Surakarta a. Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar dan Bimbingan secara efektif dan berkarakter islami. b. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah. c. Meningkatkan dan membantu setiap siswa untuk mengenali sendiri potensi dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara optimal dan berprestasi. d. Meningkatkan semangat pendalaman Agama Islam dan pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga terwujud kehidupan yang Islami. 31

2 32 e. Menciptakan kedisiplinan dan persatuan seluruh warga sekolah. 3. Tujuan SMA Muhammadiyah 1 Surakarta a. Terlaksanannya Proses Kegiatan Belajar Mengajar secara efektif dan efisien sehingga diperoleh hasil yang memuaskan. b. Tersedianya sarana prasarana yang memadai, sehingga memiliki daya dukung yang optimal terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien. c. Tersedianya pendidik dan tenaga kependidikan yang memenuhi standar yang ditetapkan, sebagai pendukung terciptanya kegiatan belajar yang efektif dan efisien dan hasil yang optimal. d. Terlaksananya Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) dari masing -masing komponen sekolah (Kepala Sekolah, Guru, Karyawan dan Siswa). e. Terlaksanannya tata tertib dan segala ketentuan yang mengatur operasional sekolah, baik para guru, karyawan maupun siswa. f. Terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal, sehingga mampu memenangkan kompetisi di era global. Banyaknya guru Matematika yang mengajar kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta adalah 4 orang yang semuanya adalah perempuan. Untuk matematika pada kurikulum SMA dibagi menjadi 2, yaitu matematika wajib dan matematika peminatan. Matematika wajib dan matematika peminatan diajar oleh guru yang berbeda. B. DESKRIPSI DATA 1. Hasil Wawancara tentang Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Matematika a. Hasil Wawancara 1 Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum yang bernama Bapak Madiyono, S. Pd. Hasil wawancara sebagai berikut. P : Apa visi dan misi SMA Muhammadiyah 1 Surakarta? WK : a. Visi SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Mewujudkan sma muhammadiyah 1 surakarta sebagai lembaga yang unggul dalam prestasi luhur dalam budi pekerti mampu

3 33 berkompetitif menuju terbentuknya insan beriman cerdas kreatif dan berdaya saing nasional. b. Misi SMA Muhammadiyah 1 Surakarta 1. Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar dan Bimbingan secara efektif dan berkarakter islami. 2. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah. 3. Meningkatkan dan membantu setiap siswa untuk mengenali sendiri potensi dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara optimal dan berprestasi. 4. Meningkatkan semangat pendalaman Agama Islam dan pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga terwujud kehidupan yang Islami. 5. Menciptakan kedisiplinan dan persatuan seluruh warga sekolah. P : Berkaitan dengan visi dan misi sekolah, upaya apa sajakah yang telah dilakukan untuk mewujudkan visi dan misi tersebut? WK : Upaya yang dilakukan adalah dengan melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar dengan baik. Namun, karena ini sekolah swasta sehingga kemampuan anak dalam akademik masih kalah dengan sekolah negeri. Pada saat siswa masuk ke sekolah ini dibagikan angket dan ternyata siswa tertarik pada sekolah ini karena ekstrakurikuler yang selalu mendapatkan juara. Ekstrakurikuler yang paling digemari adalah basket. Oleh sebab itu sekolah selalu berupaya untuk mengembangkan ekstrakurikuler yang ada agar bisa mendapat prestasi dalam ekstrakurikuler tersebut. P : Kendala kendala apa sajakah yang dialami sekolah dalam mewujudkan visi dan misi tersebut? WK : Kendala dari input siswa. Karena dari awal siswa cenderung memilih untuk masuk sekolah negeri dahulu, jika tidak diterima di sekolah negeri baru memutuskan masuk ke sekolah swasta (ke sekolah ini). Dari itu saja kita sudah dapat membedakan kemampuan sekolah

4 34 negeri dengan sekolah swasta terutama dalam bidang akademik. Kendala selanjutnya adalah dana. Dana untuk mengembangkan potensi siswa di sekolah ini sangat minim, berbeda dengan sekolah negeri yang memiliki banyak dana untuk mengembangkan potensi siswa. Jadi, sekolah berupaya mengembangkan potensi siswa dengan dana yang minim tersebut. P : Berkaitan dengan Kurikulum Sejak kapan SMA Muhammadiyah 1 Surakarta menerapkan Kurikulum 2013? WK : Sekolah sudah menerapkan Kurikulum 2013 selama 3 semester. Dimulai pada tahun ajaran 2013/2014. Sehingga untuk kelas X dan XI saat ini menggunakan Kurikulum 2013, sedangkan untuk kelas XII masih menggunakan kurikulum sebelumnya yaitu KTSP. P : Pelatihan apa saja yang dilakukan oleh Bapak/Ibu guru yang berkaitan dengan Kurikulum 2013? WK : Untuk pelatihan Bapak dan Ibu guru diundang oleh dinas pendidikan untuk mengikuti seminar tentang Kurikulum Dari dinas pendidikan itu sendiri wajib diikuti oleh Bapak dan Ibu guru secara bergiliran sesuai dengan waktu yang ditentukan. Dari pihak sekolah sendiri juga mengundang narasumber yang berkompeten untuk mengisi seminar dalam pelatihan agar Bapak dan Ibu guru di sini paham dengan Kurikulum P : Bagaimana kinerja guru terkait dengan Kurikulum 2013? WK : Secara keseluruhan Kurikulum 2013 telah dilaksanakan oleh Bapak dan Ibu guru di sekolah ini, namun Kurikulum 2013 ini masih memiliki kekurangan. Kurikulum 2013 belum sempurna sehingga penerapannya juga belum sempurna. P : Persiapan apa saja yang dilakukan sekolah dalam menerapkan Kurikulum 2013? WK : Sekolah memanggil narasumber untuk mengisi seminar yang berkaitan dengan Kurikulum Sekolah juga mengadakan training yang berkaitan dengan Kurikulum Persiapan buku baru (buku

5 35 siswa dan buku guru) untuk Kurikulum 2013 dan pengelolaan administrasi baru. P : Apa perbedaan antara Kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya? WK : Perbedaan terletak pada susunan materi pelajaran, struktur pelajaran dan konsep pembelajaran. Sistem penilaian juga berubah. Kurikulum sebelumnya hanya menilai aspek pengetahuan, sedangkan Kurikulum 2013 semua aspek dinilai yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. P : Bagaimana pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta? WK : Kurikulum 2013 sudah berjalan, tetapi belum sempurna. Adanya kendala membuat pelaksanaan Kurikulum 2013 sedikit terganggu. Dalam Kurikulum 2013 ini menuntut kreativitas dari guru dalam proses pembelajaran dan pengelolaan administrasi yang cukup banyak dan harus mampu menguasai IT. P : Bagaimana kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan Kurikulum 2013? WK : Dalam praktek belajar mengajar guru bisa dilepas dan mampu menerapkan Kurikulum Namun perlu ditekankan lagi Kurikulum 2013 belum berjalan sempurna di sekolah ini. P : Apa persamaan dan perbedaan teknik penilaian Kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya? WK : Persamaannya adalah sama sama menilai siswa. Perbedaannya adalah perubahan skala penilaian yang sebelumnya sampai 100 sekarang sampai 4. Aspek yang dinilai dalam kurikulum 2013 adalah aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penilaian dalam rapot Kurikulum 2013 juga dirinci memuat keterangan keterangan tentang aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan dari siswa itu sendiri. Rapot yang digunakan tiap semester di sekolah ini berupa lembaran dikarenakan untuk rapot pada Kurikulum 2013 tidak cukup 1 lembar.

6 36 Pada saat siswa akan lulus rapot dari tiap semester dijadikan satu dan dijilid rapi seperti buku. P : Bagaimana teknik dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada Kurikulum 2013? WK : Guru menilai siswa pada setiap kegiatan pembelajaran. Guru menilai aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan dari siswa. Dalam penilaian guru juga memberikan soal. Penilaian ini dirinci setiap tahapan tahapannya. Nilai yang didapat siswa nantinya akan dideskripsikan ke dalam angka dan keterangan (berupa kalimat). Dalam penilaian inilah yang membuat Bapak/Ibu guru kebingungan, dikarenakan nilai akhir yang diambil adalah nilai yang paling baik dari semua nilai dalam satu mata pelajaran. Padahal untuk mengetahui kemampuan siswa tidak cukup hanya dengan melihat nilai yang paling baik saja. Untuk KKM sekolah ini sendiri sebesar 2, 67 dari skala 4 untuk aspek pengetahuan dan keterampilan dan baik untuk sikap. P : Bagaimana teknik evaluasi keberhasilan peserta didik pada Kurikulum 2013? WK : Guru mengadakan evaluasi berupa Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir semester. Guru juga mengadakan evaluasi secara berkala dari kegiatan pembelajaran di kelas dan ulangan harian. Untuk penilaian sikap menggunakan angket yang diisi oleh siswa untuk menilai diri sendiri, angket teman sejawat yang diisi oleh siswa untuk menilai temannya namun untuk angket teman sejawat ini tidak boleh hanya menilai teman yang itu itu saja jadi harus bergantian dengan teman lain untuk menilai dan angket yang diisi oleh Bapak/Ibu guru untuk menilai sikap siswa. Penilaian sikap ini berupa skor. P : Kendala apa saja yang sekolah alami dalam pelaksanaan Kurikulum 2013? WK : Kendala pertama adalah dari dana untuk mengembangkan potensi siswa yang minim dari sekolah. Kedua adalah kurangnya semangat dari Bapak/Ibu guru yang sudah tua (akan pensiun) untuk belajar IT

7 37 agar bisa melaporkan hasil penilaian siswa. Ketiga kurangnya kemampuan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum Keempat adalah guru yang kurang paham tentang Kurikulum P : Bagaimana sekolah meminimalkan kendala yang ada dalam penerapan Kurikulum 2013? WK : Untuk mengembangkan kemampuan guru dalam menerapkan Kurikulum 2013 sekolah memanggil narasumber yang berkompeten untuk mengisi seminar di sekolah. Setiap guru juga diusahakan saling berbagi informasi tentang Kurikulum 2013 kepada guru lain yang belum paham (saling berbagi). Sekolah juga melengkapi sarana dan prasarana berupa buku pelajaran (buku siswa dan buku guru) untuk menunjang proses pembelajaran dalam Kurikulum 2013, setiap ruang kelas juga dilengkapi dengan OHP dan LCD. Untuk melaporkan penilaian dibuat sofware dalam microsoft excel sehingga memudahkan guru untuk melaporkan penilaian karena guru hanya menginput nilai dan untuk hasil akhir dan keterangan telah muncul secara otomatis. b. Hasil Wawancara 2 Wawancara dengan guru matematika kelas X MIPA 1, X MIPA 2, X MIPA 3 dan X IPS 1 yang bernama Ibu Siti Marfuah, S. Si. Hasil wawancara sebagai berikut. P : Menurut Ibu, apa yang dimaksud dengan Kurikulum 2013? G : Kurikulum 2013 itu kurikulum yang baik. Dalam Kurikulum 2013 ini sesuai dengan tahapan peserta didik, membuat siswa aktif di dalam pembelajaran. P : Apakah perbedaan Kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya? G : Perbedaannya terdapat dalam proses dan penilaian. Kurikulum 2013 lebih menekankan siswa untuk aktif di dalam kegiatan pembelajaran melalui diskusi kelompok, selain itu materi dipecah-pecah ke dalam kelas X, kelas XI dan kelas XII. Jadi pelajaran matematika pada kelas

8 38 X, XI dan XII saling berkaitan tidak seperti pada kurikulum sebelumnya dimana materi pelajaran kelas X, XI dan XII berbeda. Dalam teknik penilaian pada kurikulum 2013 lebih kompleks karena yang dinilai tidak hanya aspek pengetahuan saja seperti pada kurikulum sebelumnya, tetapi ada aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. P : Apakah Ibu sudah menerapkan Kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran, terutama pembelajaran sainstifik? G : Seharusnya pembelajaran sainstifik dilakukan dalam setiap pembelajaran di kelas. Namun, dalam kenyataannya pembelajaran sainstifik tidak bisa dilakukan secara terus menerus. Karena tidak semua materi dapat digunakan untuk pembelajaran sainstifik ini. Untuk beberapa materi yang sekiranya bisa dilaksanakan dengan pembelajaran sainstifik maka saya menggunakannya, tetapi tetap memperhatikan situasi dan kondisi peserta didik itu sendiri. P : Apakah sebelum kegiatan pembelajaran di kelas Ibu membuat RPP terlebih dahulu? G : Iya, saya membuat RPP pada awal tahun pembelajaran. P : Apakah proses pembelajaran sudah sesuai RPP? G : Iya sudah sesuai. Semaksimal mungkin proses pembelajaran di kelas sudah saya sesuaikan dengan RPP, namun terkadang kondisi siswa dan kurangnya waktu atau adanya hari libur yang membuat tidak sesuai dengan RPP. P : Metode apa saja yang Ibu terapkan dalam proses pembelajaran di kelas? G : Ceramah, Diskusi, Problem Solving. Tergantung kondisi peserta didik dan materi yang dipelajari. P : Terkait dengan mata pelajaran matematika peminatan, apakah perbedaan matematika peminatan dengan matematika pada umumnya? G : Untuk matematika peminatan materi yang disampaikan lebih dalam dari matematika wajib.

9 39 P : Apakah Ibu menggunakan media pembelajaran untuk mempermudah pemahaman siswa dalam pelajaran? Jika ya, media apa saja yang digunakan? G : Iya. Dalam dimensi tiga biasanya menggunakan media berupa bangun kubus, balok dan lain-lain. Aplikasi geogebra juga digunakan untuk mempermudah siswa dalam menggambar grafik. Namun yang paling sering digunakan adalah power point karena dapat digunakan dalam materi apapun. P : Bagaimana cara Ibu untuk membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran? G : Biasanya dalam pembelajaran dilakukan tanya jawab dan dalam diskusi kelompok bisa membuat siswa menjadi lebih aktif. P : Apakah ada perbedaan teknik penilaian pada Kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya? G : Perbedaan teknik penilaian Kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya terdapat dalam skala. Kurikulum sebelumnya penilaian dilakukan dari skala sedangkan penilaian pada Kurikulum 2013 skala yang digunakan adalah 1 4. Penilaian dalam kurikulum sebelumnya hanya aspek pengetahuan saja, tetapi dalam Kurikulum 2013 aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan dinilai. P : Bentuk evaluasi apa saja yang Ibu lakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik? G : Dari ulangan harian, PR dan tugas semua diberi penilaian untuk mengetahui kemampuan peserta didik. P : Bagaimana cara menilai keberhasilan peserta didik dalam Kurikulum 2013? G : Dengan cara melihat nilai yang sudah tuntas (diatas KKM). Nilai KKM di sekolah ini adalah 2, 67. Untuk yang belum mencapai KKM diadakan remidi untuk memperbaiki nilai. P : Apakah ada remidial untuk peserta didik yang belum mencapai KKM?

10 40 G :Ya. Untuk siswa yang belum mencapai KKM selalu diadakan remidi untuk memperbaiki nilai. Remidi dilakukan dengan mengerjakan kembali soal ulangan yang diberikan. P : Kendala apa saja yang Ibu alami dalam pelaksanaan Kurikulum 2013? G : Kendala dari kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, buku pelajaran matematika (buku siswa) terkadang dalam buku siswa soal soal kurang banyak dan siswa cenderung kebingungan, selain itu kesiapan materi pelajaran karena dalam Kurikulum 2013 untuk kelas X, XI dan XII saling berkesinambungan. Untuk kelas X materi bisa langsung diajarkan, tetapi untuk kelas XI dan XII saya harus mengulang terlebih dahulu pelajaran di kelas X karena siswa cenderung lupa dengan materi pelajaran kelas X. P : Upaya apa saja yang Ibu lakukan untuk meminimalkan kendala tersebut? G : Biasanya koordinasi dengan guru MGMP saling memberi masukan untuk kendala yang terjadi dalam Kurikulum Dari buku pelajaran juga mengambil sumber buku lain untuk menambah materi dan soal soal. c. Hasil Wawancara 3 Wawancara dengan guru matematika kelas X IPS 2 dan X IPS 3 bernama Ibu Citra Dewi Sekarningtyas, S. Pd. Hasil wawancara sebagai berikut. P : Menurut Ibu, apa yang dimaksud dengan Kurikulum 2013? G : Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang membuat guru lebih nyaman, karena dalam Kurikulum 2013 ini yang dituntut aktif adalah siswa dan guru hanya sebagai fasilitator. P : Apakah perbedaan Kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya? G : Perbedaannya terdapat dalam proses pembelajaran. Kurikulum sebelumnya guru lebih banyak menerangkan pelajaran dan siswa cenderung pasif di kelas. Pada Kurikulum 2013 proses pembelajaran

11 41 menekankan siswa yang lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, guru hanya sebagai fasilitator. P : Apakah Ibu sudah menerapkan Kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran, terutama pembelajaran sainstifik? G : Sudah. Namun terkadang kurang berjalan lancar, apalagi saya mengajar di IPS yang siswanya sulit untuk diatur. P : Apakah sebelum kegiatan pembelajaran di kelas Ibu membuat RPP terlebih dahulu? G : Iya, saya membuat RPP pada awal tahun pembelajaran. P : Apakah proses pembelajaran sudah sesuai RPP? G : Kadang kadang sesuai dan kadang kadang tidak sesuai. Kendala dari waktu dan siswa. P : Metode apa saja yang Ibu terapkan dalam proses pembelajaran di kelas? G : Ceramah dan Diskusi Kelompok. P : Terkait dengan mata pelajaran matematika peminatan, apakah perbedaan matematika peminatan dengan matematika pada umumnya? G : Untuk peminatan berbeda antara Kurikulum 2013 dan kurikulum sebelumnya. Dalam kurikulum sebelumnya peminatan diberikan pada kelas XI yaitu peminatan IPA atau IPS. Untuk Kurikulum 2013 ada peminatan untuk matematika yang telah diberikan pada siswa kelas X dan hanya kelas MIPA yang mendapat mata pelajaran matematika peminatan. P : Apakah Ibu menggunakan media pembelajaran untuk mempermudah pemahaman siswa dalam pelajaran? Jika ya, media apa saja yang digunakan? G : Iya. Media yang sering digunakan adalah LCD dan power point. P : Bagaimana cara Ibu untuk membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran? G : Sulit untuk membuat siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran karena pada umumnya siswa berpikiran matematika itu susah. Saya membuat suasana pembelajaran nyaman terlebih dahulu agar siswa tidak tegang

12 42 dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain itu penggunaan model pembelajaran yang lebih bervariasi yang dapat membuat siswa lebih nyaman. P : Apakah ada perbedaan teknik penilaian pada Kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya? G : Dalam Kurikulum 2013 aspek yang dinilai adalah aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan, sedangkan kurikulum sebelumnya yang dinilai aspek pengetahuannya saja. Untuk penilaian sikap itu sendiri, sekolah biasanya menggunakan angket untuk menilai diri sendiri, angket yang diisi teman sajawat dan angket yang diisi oleh guru. Untuk penilaian pengetahuan ini berbeda dengan kurikulum sebelumnya. Jika dalam kurikulum sebelumnya nilai akhir adalah nilai yang diambil dari semua nilai yang dibuat rata rata, sedangkan dalam Kurikulum 2013 nilai yang paling baik itulah nilai yang diambil untuk nilai akhir. P : Bentuk evaluasi apa saja yang Ibu lakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik? G : Dari nilai ulangan harian dan memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari. P : Bagaimana cara menilai keberhasilan peserta didik dalam Kurikulum 2013? G : Keberhasilan peserta didik dilihat dari nilai untuk aspek pengetahuan dan keterampilan diatas KKM. KKM di sekolah ini adalah 2, 67. Untuk aspek sikap minimal baik. P : Apakah ada remidial untuk peserta didik yang belum mencapai KKM? G : Selalu diadakan remidi untuk siswa yang belum mencapai KKM. Remidi dilakukan dengan mengerjakan kembali soal ulangan yang belum mencapai nilai KKM atau dengan soal yang baru. P : Kendala apa saja yang Ibu alami dalam pelaksanaan Kurikulum 2013? G : Kendala dari materi pelajaran yang banyak, untuk kelas X yang sebelumnya 8 BAB menjadi 12 BAB.

13 43 P : Upaya apa saja yang Ibu lakukan untuk meminimalkan kendala tersebut? G : Untuk siswa harus belajar di rumah agar lebih siap dan lebih paham materi pelajaran. d. Hasil Wawancara 4 Wawancara dengan guru matematika kelas X IPS 4 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta yang bernama Ibu Dra. Mulki Rahmawati, M. Pd. Beliau juga merupakan guru matematika wajib di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta. Hasil wawancara sebagai berikut. P : Menurut Ibu, apa yang dimaksud dengan Kurikulum 2013? G : Kurikulum 2013 itu kurikulum yang bagus, merupakan suatu inovasi dan dapat membuat siswa lebih kreatif. P : Apakah perbedaan Kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya? G : Dalam kurikulum sebelumnya guru lebih dominan menerangkan pelajaran, siswa cenderung pasif. Kurikulum 2013 mengajak siswa untuk aktif dalam kelompok atau individu untuk menemukan rumus dalam pembelajaran. P : Apakah Ibu sudah menerapkan Kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran, terutama pembelajaran sainstifik? G : Sudah, biasanya dilakukan seminggu sekali karena jika dilakukan setiap pertemuan materi pelajaran tidak bisa selesai pada waktunya. P : Apakah sebelum kegiatan pembelajaran di kelas Ibu membuat RPP terlebih dahulu? G : Iya, saya membuat RPP pada saat awal tahun pembelajaran. P : Apakah proses pembelajaran sudah sesuai RPP? G : Iya, untuk bab dalam materi sudah sesuai dengan RPP. P : Metode apa saja yang Ibu terapkan dalam proses pembelajaran di kelas? G : Metode yang digunakan ceramah dan diskusi. Untuk model pembelajaran yang digunakan Discovery Learning, Problem Based Learning tetapi yang paling sering adalah Jigsaw.

14 44 P : Terkait dengan mata pelajaran matematika peminatan, apakah perbedaan matematika peminatan dengan matematika pada umumnya? G : Dalam matematika peminatan materi lebih mendalam dari matematika wajib. P : Apakah Ibu menggunakan media pembelajaran untuk mempermudah pemahaman siswa dalam pelajaran? Jika ya, media apa saja yang Bapak/Ibu gunakan? G : Iya. Tetapi yang paling sering digunakan adalah power point. P : Bagaimana cara Ibu untuk membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran? G : Untuk membuat siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran yang pertama dilakukan adalah membuat siswa tidak takut terlebih dahulu, tidak takut kepada guru dan pelajaran matematika. Yang kedua adalah dengan memperhatikan tingkat kemampuan siswa, guru tidak boleh memarahi siswa tetapi guru harus membimbing siswa agar dapat mengikuti proses pembelajaran matematika dengan baik. P : Apakah ada perbedaan teknik penilaian pada Kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya? G : Penilaian dalam Kurikulum 2013 mencakup aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan, sedangkan kurikulum sebelumnya hanya menilai aspek pengetahuan. Penilaian sikap dilakukan dengan pemberian angket yang diisi oleh siswa itu sendiri, teman sejawat dan guru. P : Bentuk evaluasi apa saja yang Ibu lakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik? G : Evaluasi yang dilakukan dengan memberikan soal secara bertahap dari soal yang mudah ke soal yang lebih sulit. P : Bagaimana cara menilai keberhasilan peserta didik dalam Kurikulum 2013? G : Dari aspek sikap bisa dilihat dari hasil angket. Dari aspek pengetahuan bisa dari ulangan harian. Dari aspek keterampilan bisa dililah dari aktifnya siswa dalam kegiatan pembelajaran.

15 45 P : Apakah ada remidial untuk peserta didik yang belum mencapai KKM? G : Ada. Selalu diadakan remidi untuk nilai siswa yang belum mencapai KKM. P : Kendala apa saja yang Ibu alami dalam pelaksanaan Kurikulum 2013? G : Kurikulum 2013 menghabiskan banyak waktu, adanya PR setiap pertemuan dapat membuat siswa lelah dan jenuh. P : Upaya apa saja yang Ibu lakukan untuk meminimalkan kendala tersebut? G : Upaya saya mengadakan kelas tambahan pada sore hari jika mendekati UTS dan UAS apabila materi pelajaran belum selesai, siswa belum mengerti materi pelajaran dan untuk memberikan soal-soal tambahan untuk siswa agar lebih paham dengan materi. e. Hasil Wawancara 5 Wawancara dengan guru matematika peminatan kelas X yang bernama Ibu Dra. Hj. Sri Insiah. Hasil wawancara sebagai berikut. P : Menurut Ibu, apa yang dimaksud dengan Kurikulum 2013? G : Kurikulum 2013 itu kurikulum yang baik. Standar Isi dan Standar Proses bagus, model pembelajaran pun dapat membuat siswa menjadi lebih aktif. Dari segi positifnya Kurikulum 2013 memiliki teknik penilaian yang bagus karena semua aspek dinilai yaitu aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. Namun, Kurikulum 2013 juga memiliki segi negatif karena aspek yang dinilai lebih banyak maka administrasinya juga lebih banyak dan menyulitkan pihak guru apalagi untuk guru yang sudah tua. P : Apakah perbedaan Kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya? G : Menurut saya Kurikulum 2013 tidak berbeda dengan kurikulum sebelumnya. Kurikulum 2013 mempertegas kurikulum sebelumnya. Dalam kurikulum sebelumnya sudah dibahas tentang aspek sikap dan keterampilan tetapi belum dibuat penilaiannya, yang dibuat penilaian hanya aspek pengetahuannya saja. Kurikulum 2013 menegaskan

16 46 kurikulum sebelumnya dengan mencantumkan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan ke dalam penilaian. P : Apakah Ibu sudah menerapkan Kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran, terutama pembelajaran sainstifik? G : Sudah, pembelajaran sainstifik dilakukan berdasarkan judul dan indikator dari materi pelajaran. P : Apakah sebelum kegiatan pembelajaran di kelas Ibu membuat RPP terlebih dahulu? G : Iya. RPP dibuat pada awal tahun pembelajaran. P : Apakah proses pembelajaran sudah sesuai RPP? G : Kadang kadang sudah, kadang kadang belum. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dan kondisi siswa. Apalagi ada pertemuan yang hanya satu jam pelajaran, untuk matematika satu jam pelajaran kurang efektif karena waktu akan habis untuk menyiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. P : Metode apa saja yang Ibu terapkan dalam proses pembelajaran di kelas? G : Metode yang digunakan ceramah, problem solving dan diskusi. Diskusi yang dilakukan menyesuaikan dengan indikator dalam materi pelajaran, karena tidak semua materi bisa digunakan untuk berdiskusi. Untuk model pembelajaran yang digunakan Discovery Learning, Problem Based Learning dan Jigsaw. P : Terkait dengan mata pelajaran matematika peminatan, apakah perbedaan matematika peminatan dengan matematika pada umumnya? G : Materi dalam matematika peminatan lebih detail dan lebih sulit dari matematika wajib. Matematika peminatan itu sendiri diberikan mulai dari kelas X dan hanya untuk kelas MIPA. P : Apakah Ibu menggunakan media pembelajaran untuk mempermudah pemahaman siswa dalam pelajaran? Jika ya, media apa saja yang Bapak/Ibu gunakan? G : Iya, tetapi menyesuaikan dengan materi yang dipelajari. Dalam materi peluang bisa menggunakan dadu, remi dan koin. Menurut saya power

17 47 point itu bukan sebuah media karena tidak mempermudah siswa dalam pemahaman materi. P : Bagaimana cara Ibu untuk membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran? G : Saya memberikan soal kepada siswa. Untuk siswa yang bisa menjawab biasanya saya kasih reward misalnya permen. Walaupun harga permen tidak seberapa tetapi ini bisa membuat siswa menjadi lebih aktif apalagi dilakukan pada jam pelajaran terakhir yang umumnya siswa sudah jenuh dengan materi pelajaran. P : Apakah ada perbedaan teknik penilaian pada Kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya? G : Dalam kurikulum sebelumnya aspek penilaian dan sikap dilakukan dengan skala tinggi, sedang dan rendah. Kurikulum 2013 penilaian dalam aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan masing masing dideskripsikan. P : Bentuk evaluasi apa saja yang Ibu lakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik? G : Bentuk evaluasi berupa tes tertulis dan tugas (project, portofolio, dan keterampilan). Nilai akhir dalam Kurikulum 2013 berbeda dengan nilai akhir dalam kurikulum sebelumnya. Nilai akhir kurikulum sebelumnya adalah semua nilai dijumlah dan dibagi dengan banyaknya nilai (nilai rata rata), sedangkan dalam Kurikulum 2013 nilai akhir diambil dari nilai yang paling baik dari semua nilai. P : Bagaimana cara menilai keberhasilan peserta didik dalam Kurikulum 2013? G : Dalam Kurikulum 2013 ini semua potensi anak dihargai. Mulai dari sikap, pengetahuan dan keterampilannya. P : Apakah ada remidial untuk peserta didik yang belum mencapai KKM? G : Selalu ada remidi untuk yang belum mencapai KKM. KKM di sekolah ini adalah 2, 67. Seharusnya remidi dilakukan dengan mengulang materi dan dilakukan diluar jam pembelajaran. Namun jika dilakukan

18 48 seperti itu akan memerlukan lebih banyak waktu. Untuk menghemat waktu remidi saya lakukan dengan cara siswa mengerjakan kembali soal ulangan harian dan dikumpulkan. P : Kendala apa saja yang Ibu alami dalam pelaksanaan Kurikulum 2013? G : Kendala yang paling besar adalah administrasi, apalagi untuk guru yang sudah tua dan tidak terlalu paham dengan IT pasti mengalami kesulitan. Banyaknya penilaian yang harus dilakukan dan dilaporkan menuntut kesiapan para guru dalam menggunakan IT. P : Upaya apa saja yang Ibu lakukan untuk meminimalkan kendala tersebut? G : Upaya yang dilakukan dengan banyak belajar tentang IT agar administrasi dalam berjalan baik dan tentunya harus dapat membagi waktu dengan baik. Apabila telat untuk mengoreksi satu ulangan saja bisa membuat materi pelajaran yang lain menjadi tidak sesuai waktu, karena hasil ulangan harus dibagikan kepada siswa sebelum diadakan remidi. Remidi itu sendiri dilakukan setelah ulangan sebelum memasuki materi selanjutnya. Secara umum hasil wawancara tentang Kurikulum 2013 dari dua responden yaitu Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan Guru SMA Muhammadiyah 1 Surakarta adalah sebagai berikut. Tabel 4.1 Hasil Wawancara dengan Responden Point Pertanyaan Perbedaan Kurikulum 2013 dengan KTSP Responden Wakil Kepala Sekolah Guru Matematika Bidang Kurikulum Perbedaan terletak pada susunan materi pelajaran, struktur pelajara, konsep pembelajaran, dan aspek penilaian (sikap, pengetahuan, dan Perbedaan terletak pada proses pembelajaran yang menekankan siswa untuk aktif, aspek penilaian (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) dan susunan

19 49 keterampilan) Proses Kurikulum 2013 sudah Pembelajaran berjalan, tetapi belum sempurna. Kurikulum 2013 menuntut kreativitas dari guru dalam proses pembelajaran dan pengelolaan administrasi. Dalam proses pembelajaran guru mampu menerapkan Kurikulum Teknik Penilaian dilakukan pada saat Penilaian proses pembelajaran (aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan). Nilai akhir diambil dari nilai yang paling baik dari semua nilai dalam satu mata pelajaran dan dideskripsikan dalam bentuk angka dan keterangan. Kendala Kendala dari dana untuk mengembangkan potensi siswa yang minim, kurangnya semangat dari guru untuk belajar IT, guru yang kurang materi yang dipecah ke dalam kelas X, XI, dan XII. Penerapan pembelajaran sainstifik, proses pembelajaran sesuai RPP, menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dan menggunakan media pembelajaran. Penilaian dilakukan pada saat proses pembelajaran (aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan). Penilaian aspek pengetahuan dan keterampilan dari PR, UH, UTS, UAS, dan aktivitas siswa di kelas. Penilaian aspek sikap dari angket. Nilai akhir diambil dari nilai yang paling baik dari semua nilai dalam satu mata pelajaran dan dideskripsikan dalam bentuk angka dan keterangan. Kendala dari menghabiskan banyak waktu, buku pelajaran, administrasi untuk penilaian, dan materi pelajaran lebih banyak.

20 50 Upaya Meminimalkan Kendala paham tentang Kurikulum 2013, dan sarana dan prasarana yang kurang (terutama buku pelajaran). Dengan memanggil narasumber, melengkapi sarana dan prasarana, dan membuat software untuk administrasi penilaian. Mengadakan kelas tambahan sepulang sekolah, koordinasi dengan guru MGMP, mengambil materi sumber dari berbagai buku, belajar IT, dan memberi arahan kepada siswa untuk belajar di rumah. 2. Hasil Angket a. Hasil Angket 1 Angket pertama diisi 4 responden guru matematika kelas X SMA Muhammadiyah 1 Surakarta. Hasil angket sebagai berikut.

21 51 Tabel 4.2 Hasil Angket Guru Matematika Kelas X Indikator Membuat RPP (KI, indikator dan metode) Menyampaikan pembelajaran Melaksanaan sainstifik (5M) Menggunakan tujuan pembelajaran model pembelajaran (PBL, DL dan PjBL) Melakukan penilaian (aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan) Menggunakan pembelajaran media Nomor Butir Jumlah Butir Skor Skor Max dan dan Memberikan tugas terstruktur Menyimpulkan materi Persentase = Jumlah jumlah skor jumlah skor max x 100% 84, 38% Dari tabel diatas menunjukkan bahwa persentase yang diperoleh 84, 38% berarti implementasi Kurikulum 2013 sudah berjalan dengan baik dari proses pembelajaran dan penilaian. b. Hasil Angket 2 Angket kedua diisi 144 responden siswa dari 4 kelas X SMA Muhammadiyah 1 Surakarta, yaitu kelas X MIPA 1 (37 siswa), X MIPA 3 (35 siswa), X IPS 2 (36 siswa) dan X I PS 4 (36 siswa). Angket siswa

22 52 diambil dari 4 kelas yang diajar oleh 4 guru matematika (masing -masing kelas mewakili 1 guru matematika). Hasil angket sebagai berikut. Indikator Tabel 4.3 Hasil Angket Siswa Kelas X Nomor Butir Jumlah Butir Skor Skor Max Keaktifan siswa 1 dan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru melaksanaan pembelajaran sainstifik (5M) Guru menggunakan model pembelajaran (PBL, DL dan PjBL) Guru melakukan penilaian (aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan) Guru menggunakan media pembelajaran Guru memberikan tugas terstruktur , 5 9 dan dan Guru menyimpulkan materi Persentase = Jumlah jumlah skor jumlah skor max x 100% 75, 59% Dari tabel diatas menunjukkan bahwa persentase yang diperoleh 75, 59% berarti implementasi Kurikulum 2013 sudah berjalan dengan baik dari proses pembelajaran dan penilaian.

23 53 3. Hasil Observasi Kelas a. Hasil Observasi 1 Observasi dilakukan di kelas X MIPA 3 pada pembelajaran matematika wajib dengan pengampu Ibu Siti Marfuah, S. Si. Materi yang disampaikan adalah fungsi kuadrat. Awal pembelajaran guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menerangkan materi pada tayangan slide. Dalam slide itu juga terdapat soal yang harus dijawab oleh siswa. Guru mempersilahkan siswa untuk mencatat materi dalam buku tulisnya dan mengerjakan soal yang terdapat dalam tayangan slide. Karena sebelumnya siswa belum pernah mendapat materi ini, maka ada beberapa siswa yang bertanya kepada guru. Pada saat siswa mencatat materi, guru berkeliling untuk memeriksa tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Guru memberikan nilai kepada siswa untuk tugas yang telah dikerjakan. Selanjutnya guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan. Siswa pun antusias menjawab pertanyaan dari guru. Guru memberikan poin keaktifan untuk siswa jika siswa mau menjawab soal walaupun jawabannya salah. Pada akhir proses pemeblajaran guru dan siswa mengoreksi jawaban dari soal secara bersama-sama, lalu guru dan siswa menyimpulkan apa yang telah dipelajari pada pertemuan itu. Guru juga memberikan tugas kepada siswa agar siswa dapat lebih memahami materi tersebut. Dari hasil pengamatan guru belum sepenuhnya menggunakan Kurikulum 2013 dikarenakan guru menerangkan materi baru yang pada keadaannya siswa belum mampu untuk mempelajari sesuatu yang baru apabila belum diajarkan oleh guru. Adanya waktu istirahat pada pertengahan jam pelajaran membuat waktu pelajaran berkurang. Penyebab waktu pelajaran berkurang adalah menunggu siswa masuk ke dalam kelas setelah istirahat sekitar menit. Dalam pelaksanaan pembelajaran belum sepenuhnya sesuai dengan RPP yang telah dibuat oleh guru.

24 54 b. Hasil Observasi 2 Observasi dilakukan di kelas X IPS 2 pada pembelajaran matematika wajib dengan pengampu Ibu Citra Dewi Sekarningtyas, S. Pd dengan materi trigonometri. Pada awal pembelajaran guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4 5 siswa. Guru memberikan kertas karton berwarna kepada setiap kelompok. Guru memberi 1 persoalan untuk dikerjakan oleh masing-masing kelompok. Tiap kelompok persoalan yang dikerjakan berbeda-beda. Sebelum mengerjakan guru memberikan arahan kepada siswa untuk menghitung nilai sin, cos dan tan dari segitiga dan mencari panjang sisi yang belum diketahui. Selanjutnya guru menyuruh siswa untuk menggambar segitiga sesuai dengan panjang sisi yang didapat pada kertas karton dan mengguntingnya. Karena pada pertemuan sebelumnya guru telah memberi tahu siswa untuk membawa penggaris dan gunting, maka setiap kelompok dapat mengerjakan tugasnya masing-masing dengan alat yang telah dibawa. Dalam proses mengerjakan persoalan ini banyak kelompok yang masih mengalami kesulitan. Guru berkeliling untuk memberikan petunjuk kepada siswa cara menyelesaikan persoalannya. Namun dalam tiap kelompok belum semuanya aktif, hanya beberapa orang saja yang aktif. Bahkan ada anggota dari kelompok yang mengobrol dengan temannya di kelompok lain. Pada 30 menit terakhir guru menunjuk perwakilan dari beberapa kelompok untuk mempresentasikan jawabannya di depan kelas. Selanjutnya guru dan siswa bersama-sama mengoreksi jawaban dari kelompok yang mengerjakan persoalan. Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama dari apa yang telah dipelajari saat itu. Lalu guru mengumpulkan semua jawaban dari tiap kelompok. Dari hasil pengamatan guru belum sepenuhnya menggunakan Kurikulum 2013 dikarenakan siswa yang belum mengerti materi padahal sudah diajarkan. Guru berupaya agar siswa mengerti dengan cara berkeliling

25 55 dan memberikan pengarahan kepada setiap kelompok, bahkan ada kelompok yang sama sekali tidak mengerti materi sehingga penyelesaian persoalan dikerjakan oleh guru. Pembagian kelompok juga belum heterogen karena pembagian kelompok hanya berdasarkan pada letak kursi siswa. Dalam pelaksanaan pembelajaran belum sepenuhnya sesuai dengan RPP yang telah dibuat oleh guru. c. Hasil Observasi 3 Observasi dilakukan di kelas X IPS 4 pada pembelajaran matematika wajib dengan pengampu Ibu Mulki Rahmawati, M. Pd dengan materi fungsi kuadrat. Pada awal pembelajaran guru menampilkan tayangan slide untuk memberikatahukan kepada siswa tujuan pembelajaran. Selanjutnya, guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4 5 siswa. Guru memberikan persoalan yang sama kepada setiap kelompok. Pada saat siswa mengerjakan persoalan guru berkeliling untuk memeriksa jawaban dari siswa. Guru juga membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan. Guru memberikan arahan kepada siswa. Banyaknya siswa dalam kelompok yang belum paham dengan materi membuat guru terus berkeliling untuk membantu siswa. Dalam kelompok pun yang aktif hanya itu-itu saja dan yang lainnya cenderung mengobrol sendiri dan mengandalkan teman yang aktif dalam kelompoknya. Setelah semua kelompok selesai, guru menunjuk perwakilan beberapa kelompok untuk mempresentasikan jawaban dari persoalan yang diberikan. Kelompok yang ditunjuk mempresentasikan jawabannya di depan. Selanjutnya guru dan siswa mengoreksi jawaban bersama dan membuat kesimpulan dari apa yang telah dipelajari saat itu. Pada akhir proses pembelajaran guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan kembali persoalan secara individu. Dari hasil pengamatan guru belum sepenuhnya menggunakan Kurikulum 2013 dikarenakan siswa yang belum mengerti materi padahal sudah diajarkan. Guru berupaya agar siswa mengerti dengan cara berkeliling dan memberikan pengarahan kepada setiap kelompok. Pembagian kelompok

26 56 juga belum heterogen karena pembagian kelompok hanya berdasarkan pada letak kursi siswa. Dalam pelaksanaan pembelajaran belum sepenuhnya sesuai dengan RPP yang telah dibuat oleh guru. d. Hasil Observasi 4 Observasi dilakukan di kelas X MIPA 1 pada pembelajaran matematika peminatan dengan pengampu Ibu Dra. Hj. Sri Insiah. Materi yang disampaikan adalah materi baru yaitu trigonometri. Pertama-tama guru membuka pelajaran dengan menampilkan tayangan slide gambar monas untuk memasuki bab trigonometri ini. Guru membuat pertanyaan awal kepada siswa. Siswa pun antusias untuk menjawab pertanyaan dari guru. Semua pendapat diterima oleh guru, lalu guru menyampaikan kegunaan trigonometri ini dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya guru membahas tentang sudut istimewa dalam trigonometri yaitu sudut 0, 30, 45, 60, dan 90. Guru membuat kolom sin, cos dan tan untuk sudut-sudut istimewa tersebut. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengisi kolom tersebut, ini dilakukan agar siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran. Guru juga memanggil beberapa siswa yang tidak memperhatikan untuk maju ke depan mengisi kolom tersebut. Setelah semua terisi penuh guru dan siswa mengoreksi jawaban bersama. Pada saat pembelajaran ada siswa yang minum tanpa izin dari guru, selanjutnya guru memberikan arahan agar siswa meminta izin dahulu untuk minum di kelas. Secara tidak langsung guru mengajarkan sikap sopan santun di kelas. Ada juga siswa dari kelas lain masuk tanpa izin tanpa memberi salam. Guru juga memberi arahan agar mengucapkan salam terlebih dahulu. Secara tidak langsung juga guru memberikan arahan dalam sikap religius. Selanjutnya guru menerangkan tentang cara mencari sudut dalam segitiga (sindemi, cossami, dan tandesa). Lalu guru memberikan pertanyaan kepada siswa dan dengan antusias siswa menjawab pertanyaan guru. Pembelajaran matematika peminatan ini cukup singkat karena hanya 1 jam pelajaran (45 menit). Pada akhir pembelajaran guru memberikan tugas

27 57 kepada siswa untuk mencari nilai sin, cos dan tan dari sudut istimewa 180, 270 dan 360. Dari hasil pengamatan guru belum sepenuhnya menggunakan Kurikulum 2013 dikarenakan guru menerangkan materi baru yang pada keadaannya siswa belum mampu untuk mempelajari sesuatu yang baru apabila belum diajarkan oleh guru. Kendala juga datang dari waktu, dikarenakan proses pembelajaran yang cukup singkat yaitu hanya 1 jam pelajaran (45 menit). Untuk pembelajaran matematika dengan waktu 45 menit sangatlah kurang. Dalam pelaksanaan pembelajaran belum sepenuhnya sesuai dengan RPP yang telah dibuat oleh guru. Secara umum hasil observasi kelas dari 4 guru matematika (menggunakan instrumen pelaksanaan pembelajaran yang diisi oleh peneliti) dapat dilihat dari tabel berikut.

28 58 Komponen Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Inti Kegiatan Penutup Persentase = Tabel 4.4 Hasil Instrumen Proses Pembelajaran Melakukan Indikator apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran 1.Menguasai pembelajaran 2.Menerapkan pembelajaran mendidik 3.Menerapkan materi strategi yang pendekatan pembelajaran sainstifik 4.Memanfaatkan belajar/media pembelajaran sumber dalam 5. Melibatkan peserta didik dalam pembelajaran 6.Menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran Menerapkan langkah menutup pelajaran Jumlah Butir Skor Skor Max Jumlah jumlah skor jumlah skor max x 100% 82, 42% Dari hasil observasi dan tabel diatas menunjukkan persentase 82, 42% maka dapat dikatakan pelaksanaan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran matematika berjalan dengan baik.

29 59 4. Hasil dari Instrumen Penyusunan Penilaian Instumen penyusunan penilaian diisi oleh peneliti dengan melihat RPP dan daftar nilai yang dibuat oleh 4 matematika kelas X di SMA Muhamamdiyah 1 Surakarta. Hasilnya sebagai berikut. Komponen Tabel 4.5 Hasil Instrumen Penyusunan Penilaian Indikator Penilaian Menerapkan konsep Persentase = penilaian Menerapkan pelaporan hasil penilaian pembelajaran Merancang penilaian pengetahuan, keterampilan kegiatan sikap, dan Jumlah Butir Skor Skor Max Jumlah jumlah skor jumlah skor max x 100% 87, 50% Dari hasil tabel diatas menunjukkan persentase sebesar 87, 50% dapat dikatakan bahwa penyusunan penilaian dalam Kurikulum 2013 untuk mata pelajaran matematika sudah berjalan dengan sangat baik. C. Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Implementasi Kurikulum 2013 dan Kendalanya SMA Muhammadiyah 1 Surakarta merupakan sekolah menengah yang mempunyai visi dan misi untuk memperoleh siswa yang unggul dalam prestasi, luhur dalam budi pekerti, mampu berkompetitif menuju terbentuknya insan beriman, cerdas, kreatif, dan berdaya saing nasional. Upaya yang dilakukan untuk mewujudkan visi dan misi tersebut adalah dengan melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar dengan baik dan mengembangkan ekstrakurikuler di sekolah. Ektrakurikuler merupakan daya tarik yang paling utama dari sekolah

30 60 ini. Hal ini dibuktikan dari hasil angket yang dibagikan kepada siswa pada saat masuk ke SMA Muhammadiyah 1 Surakarta. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum operasional yang dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Namun karena adanya pergantian Menteri Pendidikan maka dibuat keputusan tentang Kurikulum Jika sekolah belum menerapkan Kurikulum 2013 selama 3 semester maka proses pembelajaran kembali ke Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, namun untuk sekolah yang telah menerapkan Kurikulum 2013 selama 3 semester maka Kurikulum 2013 tetap dilanjutkan di sekolah itu. SMA Muhammadiyah 1 Surakarta telah menggunakan Kurikulum 2013 selama 3 semester yang dimulai pada tahun ajaran 2013/2014. Oleh sebab itu, SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tetap menggunakan Kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran. Pelatihan dilakukan oleh guru untuk memahami Kurikulum 2013 secara baik. Guru mengikuti pelatihan yang diadakan oleh dinas kabupaten (MGMP) dan sekolah memberikan pelatihan dengan mengundang narasumber yang berkompeten. Sekolah juga melengkapi sarana dan prasarana untuk menunjang proses pembelajaran. Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang mengharapkan peserta didik aktif di dalam pembelajaran dan guru hanya sebagai fasilitator dan motivator. Secara umum, pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA Muhammadiyah sudah berjalan cukup baik. Sekolah berupaya untuk melakukan perbaikan-perbaikan secara bertahap agar dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 dapat berjalan lebih baik bahkan sempurna. Pada proses pembelajaran matematika kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta belum sepenuhnya sesuai dengan RPP yang telah dibuat oleh guru. Dalam kegiatan pendahuluan guru terkadang tidak menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan inti yaitu melaksanakan pembelajaran sainstifik (5M) yaitu mengamati, menanya, mencoba, mena lar dan mengkomunikasikan belum sepenuhnya berjalan lancar. Pada saat menanya siswa cenderung malu dan kurang percaya diri untuk menanyakan materi yang belum dipahami. Hanya siswa tertentu yang

31 61 tidak malu untuk bertanya. Guru berupaya untuk membuat siswa menanyakan materi yang belum dipahami dengan cara berkeliling dan melihat seberapa siswa itu mampu memahami materi. Guru memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi. Pada saat mencoba pun terkadang siswa kurang percaya diri sehingga meniru jawaban dari temannya yang telah selesai mengerjakan. Guru memberikan arahan bahwa jawaban salah tidak masalah yang penting sudah mencoba mengerjakan, selain itu nanti pada akhir pembelajaran jawaban juga akan dikoreksi bersama. Pada saat mengkomunikasikan siswa juga cenderung malu dan kurang percaya diri untuk mempresentasikan hasilnya. Siswa masih merasa takut salah. Guru berulang kali menekankan salah tidak menjadi masalah, karena dari kesalahan itu siswa menjadi lebih mengerti materi. Pada akhir pembelajaran hasil dari siswa juga akan dikoreksi dan disimpulkan bersama guru. Keberanian adalah hal utama yang diperlukan pada proses mengkomunikasikan ini. Dalam kegiatan penutup terkadang guru lupa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Guru juga terkadang lupa untuk memberikan tugas atau PR kepada siswa untuk dikerjakan di rumah agar siswa dapat lebih memahami materi. Kemampuan peserta didik dalam bidang pengetahuan yang berbedabeda menjadi kendala dalam pelaksanaan Kurikulum Siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran hanya itu-itu saja. Sulit untuk membuat peserta didik yang lain untuk aktif dan mampu berpikir ilmiah, akibatnya guru harus menjelaskan materi pelajaran. Dalam Kurikulum 2013 diharapkan peserta didik aktif dan mampu berpikir ilmiah dalam proses pembelajaran. Hal ini sejalan dengan Resti Fauziah, dkk (2013) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa pada RPP berbasis pendekatan saintifik melalui model pembelajaran PBL berhasil memotivasi dan menanamkan sikap internal pada peserta didik. Pada proses pembelajaran matematika kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta, guru

32 62 selalu berusaha untuk membuat siswa aktif dan mampu berpikir ilmiah. Guru menggunakan metode ceramah dan diskusi, serta model pembelajaran Problem Based Learning, Discovery Learning dan Project Basic Learning. Guru juga menggunakan model pembelajaran lain seperti Problem Solving dan Jigsaw. Hasil angket proses pembelajaran yang diisi oleh guru dan siswa mendapat persentase 84, 38% dan 75, 59%. Sedangkan, instrumen proses pembelajaran yang diisi oleh peneliti pun mendapat persentase 82, 42%. Ini menunjukkan implementasi kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran matematika kelas X SMA Muhammadiyah 1 Surakarta sudah berjalan dengan baik. Berdasarkan hasil angket, wawancara, observasi proses pembelajaran dan instrumen proses pembelajaran pada kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta dapat dikatakan bahwa implementasi Kurikulum 2013 sudah berjalan baik walaupun masih terdapat beberapa kendala. Kendala-kendala yang dialami dalam implementasi Kurikulum 2013 di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta adalah sebagai berikut: 1. Sarana dan prasarana pendukung proses pembelajaran, terutama buku pelajaran yang belum cukup dari pemerintah. Hal ini sejalan dengan Ichdar Domu (2011) dalam penelitiannya yang menyimpulkan bahwa faktor penghambat pelaksanaan KBK adalah rasio jumlah buku dengan jumlah siswa yang relatif kurang. 2. Guru belum sepenuhnya paham tentang Kurikulum Hal ini sejalan dengan Lely Halimah, dkk (2009) dalam penelitiannya yang menyimpulkan bahwa kepala sekolah dan guru-guru sekolah dasar belum memahami KTSP secara komprehensif baik konsepnya, penyusunannya maupun praktiknya dilapangan. Namun, untuk penelitian ini berlaku di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta. 3. Guru belum sepenuhnya paham dengan penilaian yang sangat banyak dalam Kurikulum 2013, terutama dalam menilai aspek sikap. Muhammad Ali Gunawan, dkk (2013) dalam penelitiannya yang menyimpulkan bahwa kendala dalam pelaksanaan KTSP adalah kemampuan guru dalam

INSTRUMEN PENELITIAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2014/2015

INSTRUMEN PENELITIAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2014/2015 73 Lampiran 1 PERSETUJUAN INSTRUMEN PENELITIAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2014/2015 Diajukan oleh: ARISTA SEPTI RAHMAWATI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN DALAM PRESTASI, TERAMPIL DALAM KARYA DAN BUDAYA, BERWAWASAN IPTEK, BERLANDASKAN IMTAQ.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN DALAM PRESTASI, TERAMPIL DALAM KARYA DAN BUDAYA, BERWAWASAN IPTEK, BERLANDASKAN IMTAQ. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMP Negeri 2 Suruh Kabupaten Semarang, terletak di Jalan Salatiga- Dadapayam Km. 11 Desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN KURIKULUM 2013 ( Pada Siswa Kelas X SMA N 1 Baturetno, Wonogiri Tahun Ajaran 2013/2014) Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Objek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Blaru 02 terletak di desa Blaru Kecamatan Pati Kabupaten Pati yang dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang bernama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tempat Penelitian a. Sejarah Singkat SMP Negeri 15 Yogyakarta SMP Negeri 15 Yogyakarta adalah sekolah menengah pertama yang terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Pada tahap ini akan dipaparkan hasil penelitian tentang penerapan model inquiry dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V MI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data MAN Purwodadi adalah Madrasah Aliyah Negeri yang terletak di kabupaten Grobogan jawa tengah, tepatnya di jalan diponegoro no. 22 Purwodadi. Sekolah tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Obyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Panggungroyom 01 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati dipimpin oleh seorang kepala sekolah bernama Legiman, A.Ma.Pd.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor penentu dalam kehidupan manusia. Manusia sejak lahir memiliki fitrah untuk mencari tahu terhadap apa yang selama ini belum diketahuinya.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Peneliti terlebih dahulu melakukan tahap pratindakan sebelum melaksanakan proses penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil penelitian dari pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II. Berikut ini akan diuraikan tentang perencanaan,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA N 5 Banda Aceh Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : X / 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA N 5 Banda Aceh Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : X / 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA N 5 Banda Aceh Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : X / 2 Materi : Trigonometri Materi Pokok : 1. Ukuran Sudut dan Konsep Dasar Sudut 2. Perbandingan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 14 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian Sekolah dasar Ngurensiti 02 terletak di Desa Ngurensiti Kecamatan Wedarijaksa Kabupetan Pati yang dipimpin oleh seorang kepala sekolah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Pra Siklus Pada SMK Telekomunikasi Tunas Harapan terdapat tiga orang pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XI / Genap Materi Pokok : Gejala Pemanasan Global Sub Materi Pokok : Penyebab, Dampak dan Upaya untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Paparan Data Pra Tindakan Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 01 Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum SD Negeri Sunggingsari SD Negeri Sunggingsari terletak di Desa Sunggingsari Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Berdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 13 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan menghitung volume kubus dan balok ternyata hasilnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran saintifik dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran tematik

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran saintifik dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran tematik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum 2013 pada tingkat dasar menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran tematik saintifik mengedepankan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN Deskripsi mengenai hasil penelitian merupakan jawaban atas rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Sebelum hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal A. Aktivitas Pembelajaran Ekonomi Dalam kegiatan belajar mengajar maupun dalam penugasan, siswa cenderung pasif kurang termotivasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan 69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Siklus I Kelas X ATPH dan X ATU Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB I HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Jlamprang 2 Kecamatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo kelas II dengan jumlah siswa sebanyak 35 yang terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti di dalam kehidupan manusia, karena pendidikan mempunyai peranan penting bagi kelangsungan hidup manusia.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. teknologi, pergeseran kekuatan ekonomi dunia serta dimulainya perdagangan

I. PENDAHULUAN. teknologi, pergeseran kekuatan ekonomi dunia serta dimulainya perdagangan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia yang begitu pesat ditandai dengan kemajuan ilmu dan teknologi, pergeseran kekuatan ekonomi dunia serta dimulainya perdagangan antarnegara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 mushola, 1 ruang perpustakaan, 1 lab

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 mushola, 1 ruang perpustakaan, 1 lab BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kenaran 2 Prambanan yang terletak di Jl. Watubalik, Sumberharjo, Prambanan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekitar 200 meter dari jalan raya Ring Road Utara. Kondisi fisik sekolah cukup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekitar 200 meter dari jalan raya Ring Road Utara. Kondisi fisik sekolah cukup 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Gambaran Umum Sekolah SMP N 3 Depok beralamat di Sopalan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. SMP Negeri 3 Depok berada cukup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi pada dirinya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi pada dirinya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi pada dirinya sehingga mampu menghadapi perubahan yang terjadi. Dalam

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 MAN YOGYAKARTA

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 MAN YOGYAKARTA BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL KEGIATAN PPL 1. Persiapan PPL Praktik Pengalaman Lapangan adalah kegiatan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 program kependidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan melihat kondisi awal keaktifan belajar dan hasil belajar matematika pada siswa kelas 5 SD Negeri Jebeng

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di MIN Rumpiang Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar, yang merupakan sebuah lembaga formal berada

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Profil Singkat Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tanjung Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tanjung adalah sekolah tingkat menengah sederajat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses pembelajaran dan harus mampu merancang suatu pembelajaran yang inovatif dan mampu

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. a. Latar Belakang Berdirinya Madrasah. oleh H. Mar ie beserta tokoh masyarakat Desa Malintang pada tahun 1973.

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. a. Latar Belakang Berdirinya Madrasah. oleh H. Mar ie beserta tokoh masyarakat Desa Malintang pada tahun 1973. BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Gambaran Umum Madrasah a. Latar Belakang Berdirinya Madrasah Madrasah Ibtidaiyah Al Bustanussaniyah Kecamatan Gambut didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester :XI / Materi pokok : Perbandingan Trigonometri Sudut Berelasi Alokasi Waktu : 4 JP ( @ 4 menit ) A. Kompetensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Setting Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Virgo Fidelis yang berlokasi di Jl. Palagan No. 59, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, berada dalam satu

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : MA NEGERI OLAK KEMANG KOTA JAMBI : Matematika : XI / II (Genap) : Transformasi Geometri : 9 x 45

Lebih terperinci

CATATAN OBSERVASI PENDAHULUAN

CATATAN OBSERVASI PENDAHULUAN 75 Lampiran 1 CATATAN OBSERVASI PENDAHULUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) (PTK Pada Siswa Kelas VIIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah berusaha meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah berusaha meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya 1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pemerintah telah berusaha meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya dengan melakukan perubahan kurikulum pendidikan yaitu dari Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), Kurikulum

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Data Perusahaan Westin School adalah sekolah yang mengajarkan siswa dari Kelompok Bermain sampai Sekolah Menengah Atas pelajaran dengan kurikulum pemerintah dan Singapura.Sekolah

Lebih terperinci

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Lebih terperinci

Kata kunci: model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI), keaktifan, hasil belajar

Kata kunci: model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI), keaktifan, hasil belajar PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS XI IPS 5 SMA NEGERI 7 MALANG Nenis Julichah 1, Marhadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu melakukan kegiatan survey awal dengan tujuan mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Salatiga, dengan subyek penelitian yaitu siswa kelas 4. Total subyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Tleter Semester 2 Tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Tegowanuh Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung terletak di Desa Tegowanuh Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung.

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) A. Persiapan Sebelum melaksanakan kegiatan PPL hal yang penting untuk dilakukan adalah rapat koordinasi dengan teman

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup Negara, juga merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil SMP Negeri 1 Bandungan SMP Negeri 1 Bandungan adalah Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Desa Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan tentang penerapan strategi pembelajaran inkuiri dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 5 SD Negeri Medayu 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya mendengarkan, mencatat kemudian menghapal materi pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. hanya mendengarkan, mencatat kemudian menghapal materi pelajaran yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak terlepas dari peran guru dalam pembelajaran dikelas. Guru berperan penting dalam keberhasilan belajar siswa. Peran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang masalah. Pendidikan merupakan sesuatu yang tidak terlepas dan bersifat sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang masalah. Pendidikan merupakan sesuatu yang tidak terlepas dan bersifat sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Pendidikan merupakan sesuatu yang tidak terlepas dan bersifat sangat penting dalam kehidupan manusia, karena pendidikan memiliki peranan stategis dalam menyiapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan 01 semester II tahun pelajaran 2015/2016, yaitu sebuah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan, Pelaksanaan, dan Refleksi 4.1.1 Siklus 1 4.1.1.1 Perencanaan Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar segi empat (persegi,

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Persiapan mengajar merupakan inti dari seluruh pengalaman belajar yang telah diperoleh pada saat perkuliahan dan pengajaran mikro. Praktik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Berbagai persiapan dilakukan agar program program yang telah direncanakan dapat berjalan denga lancar, persiapan tersebut meliputi : 1. Persiapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Siklus I Deskripsi siklus 1 menjelaskan tentang tahap rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi, dan refleksi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil Penerapan Metode Drill pada Surat-Surat Pendek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil Penerapan Metode Drill pada Surat-Surat Pendek 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Penerapan Metode Drill pada Surat-Surat Pendek a. Siklus I 1) Perencanaan Pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) siklus I, tahap pertama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SMA N I Jogonalan SMA Negeri 1 Jogonalan berdiri dan mulai melaksanakan kegiatan pembelajaran pada tahun 1990, dimulai dengan Tahun Pembelajaran

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP Negeri 1 Sakra Timur Mata Pelajaran : IPS Kelas/Semester : VII ( tujuh )/Ganjil Materi Pokok : Interaksi Sosial dan Lembaga Sosial Sub Materi Pokok

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Sebelum pelaksanaan PPL banyak hal yang perlu dipersiapkan dan dilaksanakan oleh mahasiswa. Beberapa hal yang dilakukan mahasiswa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek 22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek penelitian adalah kelas VI yang berjumlah 28 siswa.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan observasi di SMP Pelita Bangsa Bandar Lampung, pada proses

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan observasi di SMP Pelita Bangsa Bandar Lampung, pada proses 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan observasi di SMP Pelita Bangsa Bandar Lampung, pada proses pembelajaran banyak guru menggunakan media interaktif ketika menjelaskan materi pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Paparan Data a. Pra Tindakan Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengadakan observasi awal di MI Al-Hidayah 02 Betak Kalidawir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Instrumen Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan soal tes akhir siklus. Seluruh instrumen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN Uraian dalam bab ini merupakan penyajian dan temuan data hasil penelitian yang diperoleh di lapangan, berdasarkan wawancara mendalam, observasi serta dokumentasi. Adapun penyajian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 6 (enam) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Geometri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Obyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Pagerharjo 02 terletak di Desa Pagerharjo Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati yang dipimpin oleh seorang Kepala

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. 1. Sejarah Singkat Berdirinya MA. Darul Ulum Kotabaru

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. 1. Sejarah Singkat Berdirinya MA. Darul Ulum Kotabaru BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya MA. Darul Ulum Kotabaru Madrasah Aliyah Darul Ulum Kotabaru berdiri dikarenakan adanya Madrasah Tsanawiyah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Tindakan Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang berlangsung dengan 2 (dua) siklus (lampilan 1). Pada setiap siklus ada 4 tahapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data Hasil Penelitian 1. Penelitian dan Pengumpulan Data Penelitian dan pengumpulan data merupakan tahap awal dalam pengembangan media

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penelitian Penelitian tindakan ini dilakukan di SMK Muhammadiyah 1 Klaten Utara. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pratindakan Peneliti melakukan observasi sebelum melaksanakan penelitian. Observasi bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa

Lebih terperinci