SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN"

Transkripsi

1 SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, mengamati, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi dalam lapisan kehidupan manusia.segi atau bidang ini dibatasi agar dapat menghasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu tidak hanya sekedarpengetahuan, tapi juga menerangkan sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang ada, disepakati, dan dapat diuji dengan metode-metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Jika dilihat dari sudut pandang filsafat, ilmu muncul karena menusia berusaha untuk berpikir lebih jauh, mendalam, dan kritis mengenai suatu pengetahuan atau apa yang ada disekitarnya. Ilmu pengetahuan merupakan wujud dari aspek epistemologi dalam filsafat. Ilmu memiliki ciri sebagai sesuatu yang dapat terus berkembang, berubah, dan mengalami inovasi dalam penguasaannya, sesuai dengan perkembangan zaman, peradaban, dan pemikiran manusia. Didalam makalah ini penulis akan menganalisa perkembangan ilmu pengetahuan dalam era modern. Sejarah Ilmu pada Masa Modern Perkembangan ilmu sebagai salah satu manifestasi pemikiran manusia tumbuh dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan peradaban manusia itu sendiri.sejarah perkembangan ilmu dimulai sejak manusia mulai mengoptimalkan fungsi kerja otak mereka.waktu yang berganti memunculkan manusia yang mampu memikirkan segala sesuatunya secara mendalam, sehingga sebutan filsuf pun mulai muncul. Periodesasi perkembangan ilmu terbagi menjadi tiga, yaitu: Zaman Pra-Yunani Kuno; masa ini lebih dikenal sebagai zaman batu, yang terbagi menjadi tiga periode (Zaman Batu Tua: 4 juta SM / tahun SM; Zaman Batu Muda: / SM-20 SM; Zaman Logam: 20 SM-6 SM) Zaman Yunani; abad 6 SM-6 M. Karakteristik pada masa ini adalah sikap aninquiring attitude (sikap yang senang menyelidiki secara kritis) dan tidak menerima sesuatu dari pengalaman begitu saja (receptive attituse mind). Filsafat mangalami pertumbuhan pesat pesat pada masa ini, dengan Plato, Aristoteles, Socrates, dan Phytagoras sebagai tokoh-tokohnya. Zaman Pertengahan; abad ini dimulai pada abad 6 M-14 M. Perkebangan ilmu di daratan Eropa sangan memprihatinkan, dimana sistem feodal tumbuh subur, tapi krisis ekonomi turut mengiringinya, sehingga di Eropa saat itu disebut mengalami Zaman Kegelapan. Pihak gereja berperan besar pada masa ini, tapi terjadi berbagai penyimpanagan dimana segala sesuatunya mengatasnamakan urusan dan ajaran gereja. Sebaliknya, ilmu pengetahuan dan pemikiran justru berkembang pesat di Tanah Arab, karena berkembangnya agama Islam. Zaman Modern; ditandai dengan munculnya istilah renaissanssce pada abad ke- 14 dimana terjadi perkembangan keilmuan dan kembali pada konsep pemikiran Yunani dimana manusia bebas berpikir dan mengembangkan pikirannya itu tanpa dibatasi aturan gereja. Selanjutnya, zaman modern ini berkembang, setelah Zaman Renaissance (abad M) ke Zaman Modern (abad M), dan Zaman Kontemporer (abad 20-sekarang) Untuk isi makalah ini, penulis akan mengulas tentang zaman modern dari perkembangan awal sampai saat ini. Batas akan berakhirnya Zaman Pertengahan sulit ditentukan, begitu pula awal dimulainya Zaman Modern. Meskipun demikian, dapat dikatakan Zaman Modern sudah dirintis pada akhir Abad Pertengahan.Pada masa itu, banyak terjadi perubahan dalam berbagai bidang, dari sains, sastra, dan tentu saja filsafat, sehingga masa ini disebut masa 1

2 Renaissance. Istilah Renaissance berasal dari bahasa Prancis yang berarti kelahiran kembali.di Jerman istilah ini disebut juga dengan Aufklarung yang berarti munculnya kesadaran baru manusia.hal ini terjadi karena berkembangnya pemikiran bahwa manusia merupakan pusat dari dunianya, yang tak terkurung oleh pandangan dan aturan gereja yang mana segala ukuran kebenaran dilihat dari kitab suci atau ajaran agama. Para pemikir pada masa ini berpandangan bahwa manusia berhak menentukan nilai kebenaran atas segala sesuatu, karena manusia memiliki kemampuan berpikir dan mengembangkan pemikirannya itu.zaman Renaissance juga dikenal dengan Zaman Humanisme karena pandangan ini. Kebangkitan pemikiran pada masa ini dibuktikan dengan berbagai penemuan oleh beberapa ilmuan. Mereka berjasa dalam membuka cakrawala pengetahuan yang berperan penting sebagai batu loncatan ilmu pengetahuan untuk masa yang akan datang. Beberapa ilmuan itu adalah: Nicholaus Copernicus ( ), merupakan astronom berkebangsaan Polandia. Ia merupakan penemu gagasan Heliosentris, matahari sebagai pusat Tata Surya, mematahkan teori Geosentris yang dikemukakan oleh Ptolemy bahwa bumi-lah pusat Tata Surya. Akan tetapi penemuannya ini tak dipublikasikan sampai setelah kematiannya, karena prinsip geraja pada masa itu yang mendukung teori Geosentris. Teori Geosentris dianggap paling benar karena bumi adalah tempat manusia hidup, dan manusia melihat siang dan malam dari bumi, dan hal ini sudah ditetapkan oleh Tuhan dan agama sebab manusia adalah pusat perhatian Tuhan dan untuk manusialah seluruh isi alam semesta diciptakan. Johannes Keppler ( ) adalah ilmuan berkebangsaan Jerman yang mengemukakan Tiga Hukum Keppler yang sampai sekarang masih diakui dan memberi kontribusi pada dunia astronomi dan fisika. Hukum Keppler tersebut adalah: 1. Planet-planet bergerak dalam orbit elips atau oval. 2. Garis yang menghubungkan pusat planet dengan matahari dalam kurun waktu tertentu yang sama akan membentuk bidang yang sama luasnya. 3. Kuadrat periode revolusi planet sebanding dengan pangkat tiga dari jarak rataratanya dengan matahari. Galileo Galilei ( ) adalah ilmuan berkebangsaan Italia yang mendalami astronomi, matematika, fisika,filsuf, dan menyempurnakan teleskop bintang. Ia juga merumuskan perhitungan gerak lintas peluru, penemu hukum pergerakan, dan menemukan tata bulan Jupiter serta empat nama satelit alami planet terbesar di Tata Surya itu (Ganymede, Callisto, Europe, dan Io) yang membuatnya sebagai pendukung teori Heliosentris-nya Copernicus. Tak seperti Copernicus yang tak mempublikasikan penemuannya, Galileo melakukan yang sebaliknya. Ia membuat gereja geger karena penemuannya ini, sehingga pihak gereja mengecamnya karena dianggap menyesatkan. Selanjutnya Galileo dihukum tahanan rumah sampai kematiannya.baru pada tahun 1992 Paus Yohanes Paulus II menyatakan secara resmi bahwa keputusan penghukuman itu adalah salah, dan dalam pidato 21 Desember 2008 Paus Benediktus XVI menyatakan bahwa Gereja Katolik Roma merehabilitasi namanya dan mengakuinya sebagai ilmuwan. Aliran-Aliran, Tokoh-Tokoh, dan Pemikiran-Pemikiran yang Muncul pada Zaman Modern Zaman modern yang diawali dengan Zaman Renaissance menjadi titik balik sejarah manusia dalam mengeksplorasi kemampuan berpikirnya. Pemikiran dipandang sebagai sesuatu yang bebas untuk dikembangkan tanpa terikat oleh aturan, agama, atau peradaban tempo dulu. Kebebasan berpikir khas Yunani pada masa lalu-lah yang kembali dihidupkan dan dihadapkan untuk melawan kekolotan dari pandangan Zaman Pertengahan. Pemikiran manusia yang berkembang ini melahirkan sejumlah aliran yang mewarnai jagad ilmu pengetahuan. Berikut ini aliran-aliran, tokoh-tokoh, beserta pemikiran mereka 2

3 yang berhasil penulis rangkum,yaitu: 1. Aliran Rasionalisme Kata rasionalisme berasal dari kata rasio yang berarti akal atau pikiran, dan isme yang berarti paham atau pendapat. Rasionalisme adalah suatu paham yang berpendapat bahwa kebenaran yang tertinggi terletak dan bersumber dari akal manusia. Rasionalisme adalah aliran filsafat yang mengatakan bahwa akal merupakan alat terpenting untuk memperoleh pengetahuan. Menurut aliran ini, suatu pengetahuan diperoleh dengan cara berpikir. Istilah rasionalisme sudah berkembang sejak lama.thales dari Yunani Kuno sudah menerapkan pandangan rasional ini. Adapun tokoh-tokoh aliran ini adalah: Rene Descartes ( ) merupakan filsuf berkebangsaan Prancis yang menuliskan pandangannya dalm bidang filsafat dalam buku-bukunya yang berjudul Discours de la Methode (Uraian tentang Metode), yang terbit tahun 1637; Mediationes de Prima Philosophia (Renungan Tentang filsafat), yang terbit tahun 1641; dan Principia Philosophic (Prinsip-prinsip Filsafat), terbit tahun Filsuf yang dikenal sebagai Bapak Filsuf Modern ini merumuskan pandangannya melalui proses meragukan atas segala sesuatu yang menjadi permasalahan. Keraguannya itu terjadi karena aku berpikir. Karena berpikir maka akan muncul jawaban ada dan benar. Jika aku berpikir ada, berarti aku ada sebab yang berpikir itu aku. Hal ini menjadi semboyan Descartes dalam aliran rasionalisme, Cogito ergo sum, aku berpikir maka aku ada. Menurut Descartes fondasi filsafat adalah aku yang berpikir. Pemikiranlah yang menjadi dasar pemikiran, sehingga muncul sifat subjektif, individualis, dan humanis dalam aliran ini. Baruch de Spinoza ( ) adalah filsuf dari Belanda yang juga tertarik pada bidang politik, teologi, dan etika. Ia mebnulis buku tentang bidang-bidang yang ditekuninya itu, Tractus Theologico Politicus (terbit tahun 1670), Ethica, Or dine Ceometrico Demonstrate (terbit tahun 1677), dan Tractus Politicus (terbit tahun 1677). Sedikit berbeda dengan Descartes, Spinoza adalah rasionalis mistik bersemboyan Deus sen Natura, Tuhan atau alam. Menurutnya, seluruh kenyataan merupakan kesatuan dengan Tuhan atau alam sebagai substansi intinya. Segala sesuatu ada didalam Tuhan-alam. Kehendak Tuhan sama dengan kehendak alam. Gottfried Eilhelm von Leibniz ( ) merupakan filsuf Jerman yang memusatkan perhatian pada substansi, yaitu prinsip akal yang mencukupi, yang secara sederhana dapat dirumuskan sesuatu harus mempunyai alasan. Bahkan Tuhan harus mempunyai alasan untuk setiap yang diciptakan-nya. Leibniz berpendapat bahwa substansi itu banyak, ia menyebut substansi-substansi itu monad. Setiapmonad berbeda satu dari yang lain, dan Tuhan (sesuatu yang supermonad dan satu-satunya monadyang tidak dicipta) adalah pencipta monad-monad itu. 2. Aliran Empirisme Istilah empirisme berasal dari kata empiri yang berarti indra atau alat indra, dan ditambah akhiran isme, sebagai suatu aliran yang berpendapat bahwa pengetahuan atau kebenaran yang sempurna tidak diperoleh melalui akal, melainkan diperoleh dari panca indra manusia. Kebenaran adalah sesuatu yang sesuai dengan pengalaman dan observasi manusia. Adapun tokoh-tokohnya antara lain: Francis Bacon ( ) adalah filsuf Inggris yang berpendapat bahwa pengetahuan yang sebenarnya adalah pengetahuan yang diperoleh melalui interaksi inderawi dengan dunia fakta dan pengalaman merupakan sumber pengetahuan yang sebenarnya. Thomas Hobbes ( ) merupakan ilmuan Inggris yang berpendapat bahwa pendekatan inderawi merupakan permulaan perolehan pengetahuan. Hanya sesuatu yang dapat disentuhlah yang menjai bukti otentik akan kebenaran. Pengetahuan intelektual hanyalah penggabungan informasi inderawi. John Locke ( ) juga merupakan filsuf Inggris yangf mengikuti aliran 3

4 ini. Ia bisa menerima proses keraguan yang diungkapkan Descartes, tapi menolak metode deduktifnya. Ia berpendapat bahwa pengetahuan diperoleh dari pengalaman. Ia memprasekan otak manusia layaknya kertas putih yang terisi dari apa yang ada di sekitarnya (tabularasa).john Locke menyamakan pengalaman batiniah (yang bersumber dari akal budi) dengan pengalaman lahiriah (yang bersumber dari empiri). Ungkapan yang sering digunakan ialah: Exprience, in that all knowledge is founded (Pengalaman, semua pengetahuan berdasarkan pengalaman). 3. Aliran Kritisisme Aliran ini memadukan perbedaan pendapat aliran rasionalisme dan empirisme tersebut dengan tokohnya adalah Immanuel Kant ( ). Ia mencoba mengembangkan suatu sintesis atas dua pendekatan yang bertentangan ini. Kant berpendapat bahwa masingmasing pendekatan separuh benar dan separuh salah. Memang benar bahwa pengetahuan kita tentang dunia berasal dari indera kita, namun dalam akal kita ada faktor-faktor yang menentukan bagaimana kita memandang dunia sekitar kita dan menganalisanya. Ada kondisi-kondisi tertentu dalam manusia yang ikut menentukan konsepsi manusia tentang dunia. Untuk menghilangkan pertentangan di antara rasionalisme dan empirisme, Kant mengadakan pemaduan di antara dua aliran ini dalam hal perumusan kebenaran. Dalam kaitan ini Kant mengatakan: Pengetahuan merupakan hasil kerjasama dua unsur; pengalaman dan kearifan akal budi.pengalaman inderawi merupakan unsur a posteriori (yang datang kemudian), sedangkan akal budi merupakan unsur a priori (yang datang lebih dahulu). 4. Aliran Idealisme Kata Idealisme berasal dari kata idea yang artinya gambaran atau pemikiran dan isme yang berarti paham. Idealisme ialah suatu pandangan yang menyatakan bahwa realitas dasar terdiri atas, atau sangat erat hubungannya dengan ide, pikiran atau jiwa.atau bisa disebut dengan aliran filsafat yang menjelaskan bahwa kebenaran atau pengetahuan sesungguhnya bukan bersumber dari rasio atau empiri, melainkan dari gambaran manusia tentang suatu pengamatan. Adapun tokoh-tokohnya antara lain: J.G.Fichte ( ) adalah filsuf Jerman yang menjadi tokoh idealisme subyektif,berpandangan bahwa sumber pengetahuan bukan rasio teoritis seperti kata Immanuel Kant, melainkan pada aktivitas ego. Ego berarti menciptakan objek, dan manusia memiliki peran sebagai subjek yang menggagas sesuatu. F.W.J. Schelling( ) merupakan filsuf Jerman adalah tokoh idealisme objektif. Menurutnya kebenaran tidak ditentukan subjek, melainkan objek pengamatan, yaitu bagaimana objek menampilkan dirinya untuk dapat diteliti. Hegel ( ) merupakan filsuf Jerman yang menggabungkan idealisme subjektif dan objektif menjadi satu kesatuan mutlak sehingga disebut idealisme mutlak. Ia melihat pengetahuan sebagai sesuatu yang harus dilihat sebagai sesuatu yang harus dilihat secara keseluruhan. 5. Aliran Materialisme Materialisme merupakan aliran filsafat yang berpendapat bahwa kebenaran tidak ditentukan melalui gambaran, melainkan oleh benda dan seluruh kenyataan yang ada, dirumuskan, dan ditentukan oleh benda. Tokoh-tojoh aliran ini adalah: Ludwig Feuerbach ( ) adalah filsuf dan antropolog Jerman yang mengemukakan bahwa hanya alamlah yang ada dan manusia merupakan bagian dari alam. Eksistensi manusia pada hakikatnya sama dengan kayu, batu, dan hewan. Karl Marx ( ) merupakan filsuf Prusia-Jerman yang menggabungkan ajaran Hegel dan Feurbach. Dari Hegel ia mengambil metode dialektila dan sejarah, sedangkan dari Feuerbach ia mengambil teori materialistisnya. Ajaran Marx ini sering disebut materialisme dialektika atau materialisme historis. Ia mengemukakan bahwa segala sesuatu 4

5 didunia ini didominasi keadaan ekonomi yang materiil yang terjadi melalui roses dialektika dan selanjutnya akan berkembang yang ditentukan oleh sarana yang materiil pula. 6. Aliran Positivisme Istilah positivisme berasal dari kata positive yang berarti jelas dan bisa digambarkan serta bermanfaat. Positivisme adalah aliran filsafat yang berpangkal dari fakta yang positif dan memiliki fungsi. Sesuatu di luar fakta atau kenyataan dikesampingkan dalam pembicaraan filsafat dan ilmu pengetahuan. Menurut aliran ini, pemikiran manusia mengalami perkembangan yang berdasarkan kenyataan riil. Manusia hanya mempercayai yang riil berdasarkan ilmu positif yang didasarkan pada pengamatan dan percobaan atau eksperimen.tokoh aliran ini adalah Auguste Comte ( ), seorang ilmuan Prancis. Ia berpendapat bahwa indera amat penting untuk memperoleh pengetahuan, tapi harus dipertajam dengan alat bantu dan diperkuat dengan eksperimen. 7. Aliran Fenomenologi Istilah fenomenologi berasal dari bahasa Yunani phainomenon yang mengandung tiga pengertian saling terkait, yaitu yang langsung tampak, sesuatu yang langsung menampakkan diri tetapi masih terselubung, dan proses penampakan. Berpijak pada tiga pengertian di atas, maka fenomenologi menurut istilah yang dikembangkan ialah filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran merupakan hasil deskripsi intuitif manusia terhadap suatu obyek sesuai dengan penampakan diri (fenomena) obyek tersebut. Adapun tokoh-tokohnya antara lain: Edmund Husserl ( ) berasal dari Jerman dan merupakan pendiri Fenomenologi. Rumusan pemikirannya adalah (1) Teori kebenaran; menurut Husserl kebenaran haruslah digabung di antara subyek dengan obyek. Obyek diberi kesempatan memperkenalkan dirinya kepada subyek yang mengamati, sesuai dengan semboyan zurukh zu den schen selbs (kembalilah kepada benda-benda sendiri).(2) Tiga jenis reduksi; agar intuisi dapat menangkap gejala-gejala di atas secara benar, maka manusia harus melepaskan diri dari pengalaman-pengalaman dan gambaran sebelumnya yang diperoleh dalam kehidupan seharihari. Caranya ialah dengan tiga jenis reduksi, yaitu: reduksi fenomenologis, reduksi eiditis, reduksi fenomenologi transendental. Max Scheler ( ) adalah filsuf Jerman yang melanjutkan pemikiran Husserl, ditambahkan elemen agama. Menurutnya agama dan filsafat merupakan dua eksistensi otonom sesuai dengan posisinya, namun memiliki keterikatan. Keduanya memiliki kodrat yang berbeda, sebab kebenaran agama hanya dapat diterima atas dasar kepercayaan religius, bukan matafisis-filosofis. 8. Aliran Eksistensialisme Istilah eksistensialisme berasal dari kata eksistensi dari kata dasar exist. Kata exist itu sendiri adalaha bahasa Latin ex yang berarti keluar dan sistare yang berarti berdiri. Jadi eksistensi adalah berdiri dengan keluar dari diri sendiri. Secara umum eksistensialisme adalah aliran filsafat yang membicarakan keberadaan segala sesuatu, termasuk manusia. Permasalahannya ialah, siapakah yang benar-benar ada; apakah manusia, atau Tuhan atau kedua-duanya. Tokoh-tokoh aliran ini diantaranya adalah: Martin Heidegger ( ) adalah filsuf berkebangsaan Jerman yang mengemukakan pemikiran mengenai ada atau realitas dan waktu.persoalan yang menjadi sorotan utamanya ialah pemaknaan Aku ada. Menurutnya, manusia adalah suatu makhluk yang ada di dunia ini tanpa persetujuannya. Ia seolah berada di jurang ketiadaan (nothingness) yang sangat dalam yang menyebabkannya gelisah. Hal ini menurutnya, merupakan kelemahan manusia dan sebagai dorongan agar ia dapat memahami akan eksistensinya. Sebagai puncak eksistensi, manusia berbeda dengan benda-benda sekitarnya. Namun manusia mempunyai kecenderungan untuk menjadi suatu objek. Soren Kierkegard ( ) merupakan filsuf Denmark yang berupaya mengangkat eksistensi manusia tanpa harus membuang jauh Tuhan dari kehidupannya. 5

6 Ungkapannya ialah: Saya menjadi sebagaimana saya ada. Melalui ungkapan ini Kierkegard menempatkan manusia sebagai satu-satunya yang layak menghadap eksistensi Tuhan. Hanya manusia yang bereksistensi bukan berarti yang lain tidak ada. Hanya saja tingkat eksistensi dunia, binatang-binatang dan makhluk lainnya lebih rendah. 9. Aliran Pragmatisme Pragmatisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata pragma yang berarti tindakan, perbuatan, dan juga manfaat. Pragmatisme adalah aliran dalam filsafat yang berpandangan bahwa kriteria kebenaran sesuatu adalah apakah sesuatu itu memiliki kegunaan bagi kehidupan nyata. Oleh sebab itu kebenaran sifatnya menjadi relative tidak mutlak. Tokohtokoh aliran ini diantaranya adalah: William James ( ) adalah filsuf Amerika Serikat yang mendirikan aliran ini. Aliran ini mencerminkan pandangan umum orang Amerika yang tak hanya puas dari konsep apa itu, tapi memandang nilai praktis apa manfaatnya.ukuran segala sesuatu ialah manfaat yang praktis. Pandangan ini mencakup seluruh aspek kehidupan, termasuk agama dan moral. Dalam kaitan dengan agama, James tidak bertanya kebenaran agama yang ia tanya ialah apakah hasilnya agama menjadi pedoman hidup saya. Jadi, manusia bebas memilih di antara percaya dan tidak percaya, sesuai dengan pertimbangan fragmatisnya. Begitu juga dalam bidang moral, ukuran baik buruk ditentukan oleh adakah manfaat dari suatu perbuatan; jika ada dipandang baik, dan jika tidak dipandang buruk. John Dewey ( ) dari Amerika Serikat mengemukakan bahwa filsafat berfungsi memberikan pengarahan bagi perbuatan nyata. Filsafat harus memikirkan pemikiran metafisis yang memiliki nilai guna. Pada abad ke-20 ini, ilmu menjadi ujung tombak peradaban manusia, bersama teknologi dan komunikasi. Dirintisnya pembuatan komputer pada 1937 oleh Howard Aiken, insinyur berkebangsaan Amerika Serikat, menjadi awal perkembangan keadidayaan teknologi dan informasi. Selanjutnya UNIVAC yang dirancang oleh Eckert dan Mauchly pada tahun 1951 sukses di pasaran sebagai komputer elektronik pertama. Kemudian muncul komputer bertransistor yang dikembangkan Seymour Cray. Ini menjadi awal penciptaan komputer yang diharapkan lebih cepat cara kerja dan tidak memakan banyak tempat. Steve Jobs dan Steve Wozniak mendirikan perusahaan komputer bernama Apple Computer Inc. pada tahun 1977, sebagai perusahaan yang mewujudkan keberadaan komputer pribadi. Pada saat ini komputer yang kita gunakan sudah memiliki bentuk yang jauh lebih simpel, praktis dan berdaya kerja lebih baik. Belum lagi dilengkapi dengan sejumlah fitur canggih dan layanan internet Perkembangan ilmu pengetahuan pada era ini tiak hanya pada bidang teknologi saja, tapi juga dalam bidang Biologi atau sains. Hal ini terlihat dengan proyek rekayasa genetika berupa teknik kloning yang pertama kali dilakukan oleh Dr. Gurdon dari Medicl Research Council Laboratory of Molecular Biology, Universitas Cambridge, Inggris pada tahun 1961 terhadap telur-telur katak. Riset semacam ini semakin populer saja pada masa selanjutnya. Seperti Dr. Jerry Hall pada tahun 1993 yang mengkloning embrio manusia dengan teknik pembelahan (yang sayangnya gagal), lalu Dr. Ian Wilmut yang berhasil melakukan kloning mamalia pertama terhadap seekor domba yang diberi nama Dolly pada tahun Pada tahun 2000, Prof. Gerard Schatten berhasil menghasilkan kera kloning yang denamai Tetra dengan teknik pembelahan embrio. Begitulah teknologi pengembangan rekayasa genetika yang akan terus berlangsung. Para ahli melakukan riset semacam ini dengan tujuan melakukan kloning pada manusia, yang mana masih terus menimbulkan kontroversi. Selain itu, ilmuan juga mengembangkn ilmu pengetahuan dengan tujuan menjajaki luar angkasa. Sejumlah riset dan peluncuran roket ke luar atmosfer bumi telah dilakukan. Puncaknya, pada tahun 1961, Yuri Gargarin menjadi manusia pertama yang meluncur ke 6

7 antariksa, dengan menggunakan roket Vostok I buatan Uni Soviet. Disusul oleh Amerika Serikat pada tahun 1969 yang meluncurkan Apollo 11 dan mengantar Neil Armstrong sebagai manusia pertama yang menginjakkan kakinya di bulan. Sampai saat inipun penjelajahan dan penelitian ruang angkasa masih sangat digeluti oleh para ilmuan. Kesimpulan Dimulainya zaman modern akan perkembangan ilmu pengetahuan diawali dengan zaman Renaissance yang terjadi pada akhir abad ke M. Pada masa itu para filsuf mendobrak pandangan klasik bahwa ilmu pengetahuan tidak berdasarkan hukum Tuhan, ayat Alkitab, atau ajaran agama atau gereja. Ilmu pengetahuan berasal dan dikembangkan dari penalaran dan pemikiran manusia itu sendiri untuk mencapai kebenaran. Setelah muncul penemuan-penemuan oleh sejumlah ilmuan pada masa itu, seperti Teori Heliosentris oleh Copernicus, Hukum Hukum Keppler, dan kontribusi Galileo dalam bidang fisika, astronomi, dan filsafat, memunculkan semangat pembaruan dalam bidang keilmuan. Pada maasa ini muncul berbagai aliran pemikiran, yaitu Aliran Rasionalisme dengan Rene Descartes sebagai tokoh utamanya, lalu Aliran Empirisme bertokohkan Francis Bacon, Aliran Kritisisme yang dikemukakan Immanuel Kant, Aliran Idealisme yang dipopulerkan oleh J.G. Fichte, Paham Materialisme yang dikembangkan oleh Ludwig Feuerbach, Aliran Positivisme yang di imami Auguste Comte, Aliran Fenomenologi yang dipelopori Edmund Husserl, Aliran Eksistensisme yang dikemukakan Martin Heidegger, dan Aliran Pragmatisme dengan tokoh William James. Ada begitu banyak aliran keilmuan ini, yang kesemuanya bercirikan kebebasan melakukan pemikiran dan pengembangan ilmu pengetahuan, dan tentu saja hal ini akan terus berkembang. Ya, ilmu memang hal yang akan terus berkembang, mengingat hakikat manusia yang selalu ingin mencari tahu dan menggunaan apa yang ia temukan demi kemudahan dan kepentingan hidupnya. DAFTAR PUSTAKA Bakhtiar, Amsal Filsafat Ilmu. Jakarta: Rajawali Press Hadiwijono, Harun Sari Sejarah Filsafat Barat 2. Yogyakarta: Kanisius Dhenok Dwi Anugrahwati (Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu dengan dosen Afid Burhanuddin, M.Pd.) 7

PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN

PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN Perkembangan zaman berlangsung begitu cepat. Masyarakat berjalan secara dinamis mengiringi perkembangan zaman tersebut. Seiring dengan hal itu, filsafat sebagai suatu

Lebih terperinci

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN Perkembangan dan kemajuan peradaban manusia tidak bisa dilepaskan dari peran ilmu, bahkan perubahan pola hidup manusia dari waktu ke waktu sesungguhnya berjalan

Lebih terperinci

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN Filsafat Modern adalah pembagian dalam sejarah Filsafat Barat yang menjadi tanda berakhirnya era skolastisisme. Masa modern menjadi identitas di dalam filsafat

Lebih terperinci

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA ZAMAN MODERN

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA ZAMAN MODERN SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA ZAMAN MODERN Filsafat merupakan induk dari segala ilmu, dengan demikian ranah dari filsafat sangatlah luas. Pembagian mengenai filsafat sangatlah beraneka ragam, ada yang

Lebih terperinci

A. Definisi Pemikiran Ilmu pada Masa Modern

A. Definisi Pemikiran Ilmu pada Masa Modern SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN Sejarah pemikiran para filosuf oleh dunia Barat telah dibagi menjadi tiga periode, yaitu pertama, zaman kuno yang terbagi dua periode, yaitu zaman pra-socrates

Lebih terperinci

Sejarah Perkembangan Ilmu

Sejarah Perkembangan Ilmu Sejarah Perkembangan Ilmu Afid Burhanuddin Pusat kendali kehidupan manusia terletak di tiga tempat, yaitu indera, akal, dan hati. Namun, akal dan hati itulah yang paling menentukan Akal dan hati ibarat

Lebih terperinci

Sejarah Perkembangan Ilmu

Sejarah Perkembangan Ilmu Sejarah Perkembangan Ilmu Afid Burhanuddin Pusat Kendali Manusia Pusat kendali kehidupan manusia terletak di tiga tempat, yaitu indera, akal, dan hati. Namun, akal dan hati itulah yang paling menentukan

Lebih terperinci

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN Filsafat modern lahir melalui proses panjang yang berkesinambungan, dimulai dengan munculnya abad Renaissance. Istilah ini diambil dari bahasa Perancis yang berarti

Lebih terperinci

FILSAFAT BARAT MODERN

FILSAFAT BARAT MODERN FILSAFAT BARAT MODERN Oleh : Firdaus M. Yunus 1 Pendahuluan Secara historis abad modern dimulai sejak adanya krisis abad pertengahan. Selama dua abad (abad 15 dan 16) di Eropa muncul sebuah gerakan yang

Lebih terperinci

Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan

Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan 1 Socrates adalah filsuf Yunani. Ia sangat berpengaruh dan mengubah jalan pikiran filosofis barat melalui muridnya yang paling terkenal, Plato. Socrates

Lebih terperinci

Filsafat Umum. Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Filsafat Umum. Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi Filsafat Umum Modul ke: 01 Fakultas Psikologi Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1 Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. RAPEM FILSAFAT UMUM Judul Mata Kuliah : Filsafat Umum

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN

PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN Tradisi pemikiran Barat dewasa ini merupakan paradigma bagi pengembangan budaya Barat dengan implikasi yang sangat luas dan mendalam di semua segi dari seluruh lini kehidupan.

Lebih terperinci

Sek Se i k las tentang te filsafat Hendri Koeswara

Sek Se i k las tentang te filsafat Hendri Koeswara Sekilas tentang filsafat Hendri Koeswara Pengertian ilmu filsafat 1. Etimologi Falsafah (arab),philosophy (inggris), berasal dari bahasa yunani philo-sophia, philein:cinta(love) dan sophia: kebijaksanaan(wisdom)

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMUDAN SEJARAH FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 05Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

FILSAFAT ILMUDAN SEJARAH FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 05Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi Modul ke: 05Fakultas Dr. PSIKOLOGI FILSAFAT ILMUDAN LOGIKA SEJARAH FILSAFAT H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id SEJARAH FILSAFAT ; Standar Kompetensi Setelah perkualiahan

Lebih terperinci

Akal dan Pengalaman. Filsafat Ilmu (EL7090)

Akal dan Pengalaman. Filsafat Ilmu (EL7090) Akal dan Pengalaman Filsafat Ilmu (EL7090) EROPA History TEOLOGI ±10 Abad COSMOS RENAISSANCE Renaissance Age ITALY Renaissance = Kelahiran Kembali - TEOLOGIS - Rasionalitas dan Kebebasan Berfikir Martabat

Lebih terperinci

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN Sejarah pemikiran para filosuf oleh dunia Barat telah dibagi menjadi tiga periode, yaitu pertama, zaman kuno yang terbagi dua periode, yaitu zaman pra-socrates

Lebih terperinci

Suatu Pengantar Untuk Memahami Filsafat Ilmu

Suatu Pengantar Untuk Memahami Filsafat Ilmu CATATAN: Suatu Pengantar Untuk Memahami Filsafat Ilmu Makalah ini saya peroleh dari http://bisikanpena.wordpress.com/2010/10/08/suatu-pengantar-untukmemahami-filsafat-ilmu/. Isinya cukup baik untuk memberikan

Lebih terperinci

Filsafat dan Teori Pendidikan. Oleh. Fauzan AlghiFari / / TP-B

Filsafat dan Teori Pendidikan. Oleh. Fauzan AlghiFari / / TP-B Filsafat dan Teori Pendidikan Oleh Fauzan AlghiFari / 15105241008 / TP-B http://fauzanfari.blogs.uny.ac.id Berikut aliran-aliran dalam filsafat pendidikan : A. Filsafat Pendidikan Progresivisme Progresivisme

Lebih terperinci

ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI

ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI Oleh NIM : Boni Andika : 10/296364/SP/23830 Tulisan ini berbentuk critical review dari Ilmu Sosial dan Ilmu Politik: Filsafat, Teori dan Metodologi

Lebih terperinci

Renaissance. Encep Supriatna

Renaissance. Encep Supriatna Renaissance Encep Supriatna Pengertian Lahir kembali budaya Yunani-Romawi kuno Enligtenment menjunjung tinggi reason, Metode Ilmiah,dan Kemampuan Manusia untuk menyempurnakan dirinya dan masyarakat sekitarnya.

Lebih terperinci

Filsafat Ilmu dan Logika

Filsafat Ilmu dan Logika Filsafat Ilmu dan Logika Modul ke: METODE-METODE FILSAFAT Fakultas Psikologi Masyhar Zainuddin, MA Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pengantar metode filsafat bukanlah metode ketergantungan

Lebih terperinci

FILSAFAT????? Irnin Agustina D.A, M.Pd

FILSAFAT????? Irnin Agustina D.A, M.Pd FILSAFAT????? am_nien@yahoo.co.id PENGERTIAN FILSAFAT SECARA ETIMOLOGI Istilah filsafat yang merupakan terjemahan dari philolophy (bahasa Inggris) berasal dari bahasa Yunani philo (love of ) dan sophia

Lebih terperinci

Filsafat Manusia. Sosialitas Manusia. Cathrin, M.Phil. Modul ke: 03Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

Filsafat Manusia. Sosialitas Manusia. Cathrin, M.Phil. Modul ke: 03Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi Modul ke: 03Fakultas Shely PSIKOLOGI Filsafat Manusia Sosialitas Manusia Cathrin, M.Phil Program Studi Psikologi Pokok Bahasan Abstract Membahas mengenai sosialitas manusia menurut pemikiran filsuf mengenai

Lebih terperinci

EKSISTENSIALISME (1) Eksistensialisme:

EKSISTENSIALISME (1) Eksistensialisme: EKSISTENSIALISME (1) Eksistensialisme: Filsafat eksistensialisme merupakan pemberontakan terhadap beberapa sifat dari filsafat tradisional dan masyarakat modern. Eksistensialisme suatu protes terhadap

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMU DAN METODE FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 04Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

FILSAFAT ILMU DAN METODE FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 04Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 04Fakultas Dr. PSIKOLOGI METODE FILSAFAT H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Metode Filsafat Metode Zeno: reduction ad absurdum Metode

Lebih terperinci

Filsafat Manusia (PERKULIAHAN)

Filsafat Manusia (PERKULIAHAN) Filsafat Manusia (PERKULIAHAN) Modul ke: Manusia mengakui diri dan yang-lain sebagai substansi dan subjek Fakultas Psikologi Firman Alamsyah Ario Buntaran Program Studi S1 - Psikologi http://www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

SPINOZA; Biografi dan Pemikiran Esti

SPINOZA; Biografi dan Pemikiran Esti SPINOZA; Biografi dan Pemikiran Esti Istilah filsafat berasal dari Bahasa Arab (falsafah), Inggris (philosophy), Latin (philosophia). Istilah-istilah tersebut bersumber dari Bahasa Yunani philosophia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. metafisika pada puncaknya. Kemudian pada pasca-pencerahan (sekitar abad ke-

BAB I PENDAHULUAN. metafisika pada puncaknya. Kemudian pada pasca-pencerahan (sekitar abad ke- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada abad pencerahan (Aufklarung) telah membawa sikap kritis atas metafisika pada puncaknya. Kemudian pada pasca-pencerahan (sekitar abad ke- 19) di Jerman,

Lebih terperinci

Peranan Filsafat Bahasa Dalam Pengembangan Ilmu Bahasa

Peranan Filsafat Bahasa Dalam Pengembangan Ilmu Bahasa Peranan Filsafat Bahasa Dalam Pengembangan Ilmu Bahasa Salliyanti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN Tulisan ini membicarakan peranan

Lebih terperinci

Periode Renaissance. awal kebangkitan kembali aktivitas ilmiah dari belenggu agama.

Periode Renaissance. awal kebangkitan kembali aktivitas ilmiah dari belenggu agama. Periode Renaissance awal kebangkitan kembali aktivitas ilmiah dari belenggu agama. RENAISSANCE Tidak ada demarkasi tunggal yg memisahkan periode Pertengahan dan masa sesudahnya. Renaissance boleh jadi

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMU. Irnin Agustina D.A.,M.Pd

FILSAFAT ILMU. Irnin Agustina D.A.,M.Pd FILSAFAT ILMU Irnin Agustina D.A.,M.Pd am_nien@yahoo.co.id Definisi Filsafat Ilmu Lewis White Beck Philosophy of science questions and evaluates the methods of scientific thinking and tries to determine

Lebih terperinci

Galileo and the Science of Mechanics

Galileo and the Science of Mechanics Galileo and the Science of Mechanics Galileo and the Science of Mechanics http://www.google.co.id/imgres?q=galileo+and+the+science+of+mechanic/ ILMU astronomi dikaitkan dengan imamat dan tradisi ilmiah

Lebih terperinci

Filsafat Ilmu : Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan RESENSI BUKU

Filsafat Ilmu : Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan RESENSI BUKU RESENSI BUKU Judul : Filsafat Ilmu Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan Penulis : Mohammad Muslih Penerbit : Belukar Yogyakarta Cetakan : I, 2005 Tebal : XI + 269 halaman

Lebih terperinci

Modul ke: FILSAFAT MANUSIA JIWA DAN BADAN. Firman Alamsyah, MA. Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI

Modul ke: FILSAFAT MANUSIA JIWA DAN BADAN. Firman Alamsyah, MA. Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI Modul ke: FILSAFAT MANUSIA JIWA DAN BADAN Fakultas PSIKOLOGI Firman Alamsyah, MA Program Studi PSIKOLOGI http://www.mercubuana.ac.id Jiwa dan Badan Manusia merupakan makhluk yang bisa disebut monodualis

Lebih terperinci

RESUME ALIRAN ALIRAN FILSAFAT ABAD MODERN 1 Oleh : Achmad Syauqi 2

RESUME ALIRAN ALIRAN FILSAFAT ABAD MODERN 1 Oleh : Achmad Syauqi 2 RESUME ALIRAN ALIRAN FILSAFAT ABAD MODERN 1 Oleh : Achmad Syauqi 2 Filsafat Modern merupakan pembagian dalam sejarah filsafat barat pada abad ke-17 hingga awal abad ke-20, sekaligus menjadi tanda berakhirnya

Lebih terperinci

makalah filsafat BAB II PEMBAHASAN Pengertian Filsafat; Berpikir Secara Rasional, Logis Kritis dan Analistis

makalah filsafat BAB II PEMBAHASAN Pengertian Filsafat; Berpikir Secara Rasional, Logis Kritis dan Analistis makalah filsafat BAB II PEMBAHASAN Pengertian Filsafat; Berpikir Secara Rasional, Logis Kritis dan Analistis Seorang yang berfilsafat dapat diumpamakan seorang yang berpijak di bumi sedang tengadah kebintang-bintang.

Lebih terperinci

FILSAFAT MANUSIA LANDASAN KOMUNIKASI MANUSIA & BAHASA. Ahmad Sabir, M. Phil. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI

FILSAFAT MANUSIA LANDASAN KOMUNIKASI MANUSIA & BAHASA. Ahmad Sabir, M. Phil. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI Modul ke: FILSAFAT MANUSIA LANDASAN KOMUNIKASI MANUSIA & BAHASA Fakultas PSIKOLOGI Ahmad Sabir, M. Phil. Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Defenisi Eksistensialisme Secara etimologis eksistensialisme

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara historis zaman modern dimulai sejak adanya krisis zaman pertengahan selama dua abad (abad ke-14 dan ke-15). Yang ditandai dengan munculnya gerakan renaissance.

Lebih terperinci

KEBANGKITAN PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

KEBANGKITAN PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 KEBANGKITAN PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI Zaman Kegelapan dan Dominasi Gereja Dalam Kehidupan Masyarakat Zaman Renaisans, Pencerahan, dan Aufklarung

Lebih terperinci

http://sasmini.staff.hukum.uns.ac.id Mengapa Filsafat Eropa.? KEBUDAYAAN YUNANI (PLATO DAN ARISTOTELES) ==> ALEXANDER AGUNG (ROMAWI) PENYEBARAN HELLENISME PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN 1. ZAMAN YUNAN-_ROMAWI

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PADJADJARAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN BIOLOGI DASAR Bab 1 PENDAHULUAN TIM DOSEN BIOLOGI DASAR JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN 1 Definisi biologi Biologi (bios hidup + logos ilmu): ilmu

Lebih terperinci

Joseph Schelling oleh: Lilis Widyaningrum

Joseph Schelling oleh: Lilis Widyaningrum Joseph Schelling oleh: Lilis Widyaningrum Filsafat merupakan suatu cara berpikir terhadap seluruh gejala dunia seisinya yakni tentang alam semesta dan masyarakat. Ilmu filsafat sebetulnya banyak aliran

Lebih terperinci

EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI PENGETAHUAN FILSAFAT

EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI PENGETAHUAN FILSAFAT EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI PENGETAHUAN FILSAFAT Pengetahuan adalah sesuatu yang sangat vital dan krusial dalam masa kehidupan manusia. Berbagai kajian telah dilakukan untuk kepentingan pengembangan

Lebih terperinci

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN Filsafat ilmu merupakan bagian dari filsafat secara keseluruhan yang perkembangannya tidak bias dilepaskan dari sejarah perkembangan filsafat itu sendiri secara

Lebih terperinci

BAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN

BAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN BAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN Pada umumnya manusia dilahirkan seorang diri. Namun demikian, mengapa manusia harus hidup bermasyarakat. Manusia tanpa manusia lainnya pasti akan mati. Bayi misalnya,

Lebih terperinci

SEKlLAS PANDANG TENTANG ALlRAN FILSAFAT MODERN. Dra.Erika Revida. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

SEKlLAS PANDANG TENTANG ALlRAN FILSAFAT MODERN. Dra.Erika Revida. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara SEKlLAS PANDANG TENTANG ALlRAN FILSAFAT MODERN Dra.Erika Revida Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara SEKlLAS PANDANG TENTANG ALlRAN FILSAFAT MODERN I. IDEALISME Idealisme adalah

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: Materi Ini Memuat : Fakultas Fikom Wahyudi Pramono, S.Ag. M.Si Program Studi Humas PANCASILA DAN ILMU PENGETAHUAN 2 TM 12 Indikator: 1. Mampu melakukan kajian dalam3 berbagai

Lebih terperinci

EPISTEMOLOGI MODERN DALAM TRADISI BARAT DAN TIMUR

EPISTEMOLOGI MODERN DALAM TRADISI BARAT DAN TIMUR EPISTEMOLOGI MODERN DALAM TRADISI BARAT DAN TIMUR Dr. Sri Trisnaningsih, SE, M.Si Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi UPN Veteran Jawa Timur Pengantar Epistemologi merupakan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

PERANAN FILSAFAT BAHASA DALAM PENGEMBANGAN ILMU BAHASA

PERANAN FILSAFAT BAHASA DALAM PENGEMBANGAN ILMU BAHASA PERANAN FILSAFAT BAHASA DALAM PENGEMBANGAN ILMU BAHASA 0 L E H Dra. SALLIYANTI, M.Hum UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2004 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR....i DAFTAR ISI...ii BAB I. PENDAHULUAN...1

Lebih terperinci

Nama Mata Kuliah. Modul ke: Filsafat Manusia. Fakultas Fakultas Psikologi. Masyhar MA. Program Studi Program Studi.

Nama Mata Kuliah. Modul ke: Filsafat Manusia. Fakultas Fakultas Psikologi. Masyhar MA. Program Studi Program Studi. Nama Mata Kuliah Modul ke: Filsafat Manusia Fakultas Fakultas Psikologi Masyhar MA Program Studi Program Studi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN Template Modul Membantu para mahasiswa agar semakin memiliki

Lebih terperinci

Bab 3 Filsafat Ilmu. Agung Suharyanto,M.Si. Psikologi - UMA

Bab 3 Filsafat Ilmu. Agung Suharyanto,M.Si. Psikologi - UMA Bab 3 Filsafat Ilmu Agung Suharyanto,M.Si Psikologi - UMA 2017 Definisi Filsafat Ilmu Robert Ackermann Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapatpendapat ilmiah dewasa

Lebih terperinci

FILSAFAT MANUSIA MANUSIA MENGAKUI DIRI DAN YANG LAIN SEBAGAI SUBSTANSI DAN SUBJEK OLEH; MASYHAR, MA. Modul ke: Fakultas Fakultas Psikologi

FILSAFAT MANUSIA MANUSIA MENGAKUI DIRI DAN YANG LAIN SEBAGAI SUBSTANSI DAN SUBJEK OLEH; MASYHAR, MA. Modul ke: Fakultas Fakultas Psikologi FILSAFAT MANUSIA Modul ke: MANUSIA MENGAKUI DIRI DAN YANG LAIN SEBAGAI SUBSTANSI DAN SUBJEK Fakultas Fakultas Psikologi OLEH; MASYHAR, MA Program Studi Program Studi www.mercubuana.ac.id FILSAFAT MANUSIA

Lebih terperinci

Mata Kuliah ini menjadi landasan memahami dan materi ilmu pengetahuan, terutama yang terkait dengan dengan disiplin ilmu tertentu yang dipelajari

Mata Kuliah ini menjadi landasan memahami dan materi ilmu pengetahuan, terutama yang terkait dengan dengan disiplin ilmu tertentu yang dipelajari 1 Mata Kuliah ini menjadi landasan memahami dan materi ilmu pengetahuan, terutama yang terkait dengan dengan disiplin ilmu tertentu yang dipelajari (i.e. keperawatan, kedokteran, biologi, antropologi,

Lebih terperinci

Sejak Zaman Klasik Hingga Abad XX

Sejak Zaman Klasik Hingga Abad XX Konstruksi Hukum Berdasarkan Sejarah Filsafat Hukum Sejak Zaman Klasik Hingga Abad XX MATA KULIAH : FILSAFAT HUKUM DOSEN : Dr. L. Wira Pria Suhartana, SH., MH. OLEH : ACHMAD SYAUQI NIM. 12B012003 PROGRAM

Lebih terperinci

NATURALISME (1) Naturalisme 'natura' Materialisme

NATURALISME (1) Naturalisme 'natura' Materialisme NATURALISME (1) Naturalisme adalah teori yang menerima 'natura' (alam) sebagai keseluruhan realitas. Naturalisme adalah kebalikan dari dari istilah supernaturalisme yang mengandung pandangan dualistik

Lebih terperinci

Filsafat Ilmu dan Logika

Filsafat Ilmu dan Logika Modul ke: Filsafat Ilmu dan Logika Pokok Bahasan: Cabang-cabang Filsafat Fakultas Fakultas Masyhar zainuddin, MA Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Cabang-cabang Filsafat Pokok Permasalahan yang

Lebih terperinci

Nama Mata Kuliah FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA

Nama Mata Kuliah FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: Nama Mata Kuliah FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Pokok Bahasan Fakultas Fakultas Nama Dosen: Masyhar Program Studi Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN FILSAFAT Kata filsafat berasal

Lebih terperinci

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI Modul ke: Pokok Bahasan : PENGANTAR BIDANG FILSAFAT Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom Program Studi (Marcomm) www.mercubuana.ac.id MENGAPA HARUS

Lebih terperinci

ALAM SEMESTA. Pernahkah kamu bayangkan betapa luas alam semesta tempat kita tinggal? Seberapa jauhkah jarak yang dapat kamu bayangkan?

ALAM SEMESTA. Pernahkah kamu bayangkan betapa luas alam semesta tempat kita tinggal? Seberapa jauhkah jarak yang dapat kamu bayangkan? ALAM SEMESTA Pernahkah kamu bayangkan betapa luas alam semesta tempat kita tinggal? Seberapa jauhkah jarak yang dapat kamu bayangkan? bumi hanyalah sebesar debu jika dibandingkan dengan ukuran alam semesta

Lebih terperinci

TUGAS PAPER FILSAFAT SAINS MEMAHAMI PARADIGMA SAINS DALAM IPA SEBAGAI KESEPAKATAN KOLEKTIF DIANTARA PARA ILMUAN

TUGAS PAPER FILSAFAT SAINS MEMAHAMI PARADIGMA SAINS DALAM IPA SEBAGAI KESEPAKATAN KOLEKTIF DIANTARA PARA ILMUAN TUGAS PAPER FILSAFAT SAINS MEMAHAMI PARADIGMA SAINS DALAM IPA SEBAGAI KESEPAKATAN KOLEKTIF DIANTARA PARA ILMUAN Oleh RAHMAWATI M / NIM : 30215005 RIRI JONUARTI / NIM : 30215004 PROGRAM STUDI DOKTOR FISIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teks yang isinya berbagai jenis, baik berupa ide, gagasan, pemikiran suatu tokoh

BAB I PENDAHULUAN. teks yang isinya berbagai jenis, baik berupa ide, gagasan, pemikiran suatu tokoh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Novel merupakan salah satu jenis media dimana penyampaianya berupa teks yang isinya berbagai jenis, baik berupa ide, gagasan, pemikiran suatu tokoh tertentu ataupun

Lebih terperinci

ALAM SEMESTA. Gambar 1.1: Batas alam semesta (sumber: www. wikipedia indonesia.com)

ALAM SEMESTA. Gambar 1.1: Batas alam semesta (sumber: www. wikipedia indonesia.com) ALAM SEMESTA Sekali waktu tataplah langit di malam hari. Bayangkan jika dapat terbang menembus langit dan melewati bintang-bintang. Di atas ketinggian kita juga menatap bumi yang kita tinggalkan, maka

Lebih terperinci

Etika dan Filsafat. Komunikasi

Etika dan Filsafat. Komunikasi Modul ke: Etika dan Filsafat Komunikasi Pokok Bahasan Fakultas Ilmu Komunikasi Pengantar Kepada Bidang Filsafat Dewi Sad Tanti, M.I.Kom. Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pengantar Rasa

Lebih terperinci

MEMBANGUN ILMU PENGETAHUAN DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN SPIRITUAL

MEMBANGUN ILMU PENGETAHUAN DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN SPIRITUAL MEMBANGUN ILMU PENGETAHUAN DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN SPIRITUAL Oleh : Dr. Sri Trisnaningsih, SE, M.Si (Kaprogdi Akuntansi - FE) Pendahuluan Ilmu pengetahuan merupakan karya budi yang logis serta imajinatif,

Lebih terperinci

RELEVANSI FILSAFAT MANUSIA DALAM KEHIDUPAN. Oleh Dr. Raja Oloan Tumanggor

RELEVANSI FILSAFAT MANUSIA DALAM KEHIDUPAN. Oleh Dr. Raja Oloan Tumanggor RELEVANSI FILSAFAT MANUSIA DALAM KEHIDUPAN Oleh Dr. Raja Oloan Tumanggor Pokok Persoalan Apakah filsafat manusia itu? Apa perbedaan filsafat manusia dengan ilmu lain (dalam hal ini psikologi klinis)? Apa

Lebih terperinci

ILMU ALAMIAH DASAR 3 DINI ROHMAWATI IPA dan PERKEMBANGAN DAYA ABSTRAKSI MANUSIA

ILMU ALAMIAH DASAR 3 DINI ROHMAWATI IPA dan PERKEMBANGAN DAYA ABSTRAKSI MANUSIA ILMU ALAMIAH DASAR 3 DINI ROHMAWATI dini_rohmawati@uny.ac.id IPA dan PERKEMBANGAN DAYA ABSTRAKSI MANUSIA Flash Back Flash Back Induktif IPA Rasionalisme Empirisme Deduktif Flash Back IPA IPA klasik (700-200

Lebih terperinci

METODE RISET (TMK602)

METODE RISET (TMK602) METODE RISET (TMK602) MATERI MINGGU I ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN 1 MANUSIA MENCARI KEBENARAN Aspek Statis Pertanyaan Gejala Alam Ingin Tahu Penelitian Kebenaran Ilmiah Aspek Dinamis Jawaban 2 DASAR-DASAR

Lebih terperinci

A. LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU

A. LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU KELOMPOK 8 A. LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU Logika berasal dari kata yunani logos yang berarti ucapan, kata, akal budi, dan ilmu. Logika sebagai ilmu merupakan elemen dasar setiap ilmu pengetahuan. Logika

Lebih terperinci

I. DASAR-DASAR PENGETAHUAN

I. DASAR-DASAR PENGETAHUAN I. DASAR-DASAR PENGETAHUAN JENIS MANUSIA BERDASARPENGETAHUAN ADA ORANG TAHU DI TAHUNYA ADA ORANG TAHU DI TIDAKTAHUNYA ADA ORANG TIDAK TAHU DI TAHUNYA ADA ORANG TIDAK TAHU DI TIDAKTAHUNYA PENGETAHUAN DIMULAI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, banyak manusia menghidupi kehidupan palsu. Kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, banyak manusia menghidupi kehidupan palsu. Kehidupan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dewasa ini, banyak manusia menghidupi kehidupan palsu. Kehidupan yang ditampilkan di luar tidak ditopang dengan penghayatan hidup yang dipilihnya. Dengan kata lain,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di dunia memungkinkan manusia untuk terarah pada kebenaran. Usahausaha

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di dunia memungkinkan manusia untuk terarah pada kebenaran. Usahausaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kebenaran selalu aktual di zaman yang dipengaruhi perkembangan Ilmu pengetahuan dan Teknologi. Berbagai perkembangan yang terjadi di dunia memungkinkan manusia

Lebih terperinci

Filsafat Pendidikan. Oleh Fiqi Kurnia Rachman TP-B

Filsafat Pendidikan. Oleh Fiqi Kurnia Rachman TP-B Filsafat Pendidikan Oleh Fiqi Kurnia Rachman 15105244011 TP-B 2015 http://fiqirachman.blogs.uny.ac.id/ Filsafat pendidikan adalah hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam tentang pendidikan sampai

Lebih terperinci

DASAR-DASAR ILMU PENGERTIAN ILMU KARAKTERISTIK ILMU Ernest van den Haag JENIS JENIS ILMU

DASAR-DASAR ILMU PENGERTIAN ILMU KARAKTERISTIK ILMU Ernest van den Haag JENIS JENIS ILMU DASAR-DASAR ILMU Ilmu adalah hal mendasar di dalam kehidupan manusia. Dengan ilmu manusia akan mengetahui hakikat dirinya dan dunia sekitarnya. Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis

Lebih terperinci

MAKALAH FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN DAN ETIKA SERTA MORALITAS

MAKALAH FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN DAN ETIKA SERTA MORALITAS MAKALAH FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN DAN ETIKA SERTA MORALITAS Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Filsafat Ilmu Pengetahuan dan Etika Akademik Oleh Deki Zulkarnain 130910202062 Program Studi

Lebih terperinci

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA ABAD PERTENGAHAN

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA ABAD PERTENGAHAN SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA ABAD PERTENGAHAN Peradaban Yunani-Romawi mencapai penggenapan siklusnya pada sekitar tahun 1000. Setengah abad berikutnya di Eropa sering disebut Abad Gelap. Di Eropa

Lebih terperinci

MAKALAH RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU

MAKALAH RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU MAKALAH RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH FILSAFAT ILMU Dosen Pembimbing: Dr. Hasaruddin Hafid, M.Ed Oleh: A. Syarif Hidayatullah PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN SENI RUPA

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT MAKALAH TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA Oleh : FEBI GELAR RAMADHAN UNIVERSITAS WIDYATAMA FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB 1. PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA

ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA Isti Yunita, M. Sc isti_yunita@uny.ac.id FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 1 Ciri makhluk hidup (manusia) 2 Sifat keingintahuan Manusia

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA ABAD PERTENGAHAN

PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA ABAD PERTENGAHAN PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA ABAD PERTENGAHAN Istilah Patristik barasal dari bahasa Latin, Peter yang berarti bapak. Adapun yang dimaksud dengan Bapak disini adalah para pemimpin gereja yang biasanya dipilih

Lebih terperinci

JENIS PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN

JENIS PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN JENIS PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN Pengetahuan memiliki hubungan erat dengan filsafat. Van Peursen (1985), yang mengemukakan bahwa dahulu ilmu merupakan bagian dari filsafat, sehingga definisi tentang

Lebih terperinci

FILSAFAT UNTUK PSIKOLOGI

FILSAFAT UNTUK PSIKOLOGI Nama Mata Kuliah Modul ke: FILSAFAT UNTUK PSIKOLOGI Fakultas Fakultas Psikologi Masyhar, MA Program Studi Program Studi www.mercubuana.ac.id Posisi Filsafat dalam ilmu-ilmu 1) Filsafat dapat menyumbang

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN FILSAFAT ILMU Prof. Dr. H. Almasdi Syahza,, SE., MP Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Email : asyahza@yahoo.co.id syahza.almasdi@gmail.com Website : http://almasdi.unri.ac.id FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Matematikawan Abad XVII-XIX yang Membuat Perubahan. Hendra Gunawan 2016

Matematikawan Abad XVII-XIX yang Membuat Perubahan. Hendra Gunawan 2016 Matematikawan Abad XVII-XIX yang Membuat Perubahan Hendra Gunawan 2016 Galileo Galilei (1564-1642) Galileo Galilei adalah seorang astronom, fisikawan & matematikawan Italia yang terkenal dengan ucapannya

Lebih terperinci

BAB II TEORI FENOMENOLOGI ALFRED SCHUTZ. akademik di Universitas Vienna, Austria dengan mengambil bidang ilmuilmu

BAB II TEORI FENOMENOLOGI ALFRED SCHUTZ. akademik di Universitas Vienna, Austria dengan mengambil bidang ilmuilmu 37 BAB II TEORI FENOMENOLOGI ALFRED SCHUTZ A. Teori Fenomenologi Alfred Schutz lahir di Wina pada tahun 1899 dan meninggal di New York pada tahun 1959. Ia menyukai musik, pernah bekerja di bank mulai berkenalan

Lebih terperinci

PENGERTIAN FILSAFAT (1)

PENGERTIAN FILSAFAT (1) PENGERTIAN FILSAFAT (1) Jujun S. Suriasumantri, orang yang sedang tengadah memandang bintang-bintang di langit, dia ingin mengetahui hakekat dirinya dalam kesemestaan galaksi; atau orang yang berdiri di

Lebih terperinci

ASAS DEMOKRASI LIBERAL DAN KEMAJUAN AMERIKA: SEBUAH TINJAUAN FILSAFAT PRAGMATISME AMERIKA (Charles Peirce, John Dewey dan William James)

ASAS DEMOKRASI LIBERAL DAN KEMAJUAN AMERIKA: SEBUAH TINJAUAN FILSAFAT PRAGMATISME AMERIKA (Charles Peirce, John Dewey dan William James) ASAS DEMOKRASI LIBERAL DAN KEMAJUAN AMERIKA: SEBUAH TINJAUAN FILSAFAT PRAGMATISME AMERIKA (Charles Peirce, John Dewey dan William James) Oleh: Muhammad Hasmi Yanuardi Dosen Jurusan Sejarah FIS UNJ Abstrak.

Lebih terperinci

FILSAFAT UNTUK PSIKOLOGI

FILSAFAT UNTUK PSIKOLOGI FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 11Fakultas PSIKOLOGI FILSAFAT UNTUK PSIKOLOGI Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Standar Kompetensi Setelah perkualiahan

Lebih terperinci

MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN. Imam Gunawan

MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN. Imam Gunawan MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN Imam Gunawan Filsafat pendidikan merupakan terapan dari filsafat. Filsafat beraneka ragam alirannya, sehingga dalam filsafat pendidikan pun kita akan temukan berbagai aliran,

Lebih terperinci

BAB 1: MASALAH YANG TERUTAMA: PARADOKS BERNAMA KESADARAN. Cogito, Ergo Sum (Aku berpikir, maka aku ada)

BAB 1: MASALAH YANG TERUTAMA: PARADOKS BERNAMA KESADARAN. Cogito, Ergo Sum (Aku berpikir, maka aku ada) BAB 1: MASALAH YANG TERUTAMA: PARADOKS BERNAMA KESADARAN Cogito, Ergo Sum (Aku berpikir, maka aku ada) Rene Descartes, filsuf Perancis L homme est condamne a etre libre, parce que une fois jete dans le

Lebih terperinci

Jenis Pengetahuan dan. Ukuran Kebenaran

Jenis Pengetahuan dan. Ukuran Kebenaran Jenis Pengetahuan dan Ukuran Kebenaran Afid Burhanuddin Kompetensi dasar: Mahasiswa dapat memahami jenis pengetahuan dan ukuran kebenaran Indikator: Mahasiswa dapat memahami pengetahuan Indera Mahasiswa

Lebih terperinci

JENIS PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN

JENIS PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN JENIS PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN Pengetahuan dan kebenaran adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Pengetahuan merupakan hasil dari pencarian srbuah kebenaran. Kebenaran adalah hasil dari rasa

Lebih terperinci

Plotinus KAJIAN TOKOH FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN. Endah Kusumawardani

Plotinus KAJIAN TOKOH FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN. Endah Kusumawardani KAJIAN TOKOH FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN Plotinus Endah Kusumawardani Kehidupan sebagai proses makhluk Tuhan untuk menjalani waktu di dunia ini tidak dapat terlepas dari yang namanya masalah. Bahkan terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melihat dan mengalami fenomena kehidupan konkrit manusia di jaman

BAB I PENDAHULUAN. Melihat dan mengalami fenomena kehidupan konkrit manusia di jaman BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Melihat dan mengalami fenomena kehidupan konkrit manusia di jaman modern sangat sulit untuk menemukan sebuah kehadiran dan relasi yang bermakna. Karena, perjumpaan

Lebih terperinci

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN Perkembangan filsafat pada masa modern telah berhasil menempatkan manusia pada tempat yang sentral dalam pandangan kehidupan, yang berarti bahwa pengalaman dan

Lebih terperinci

Chris i tia i n View of Natural Sciences e and Technolog o y

Chris i tia i n View of Natural Sciences e and Technolog o y Christian View of Natural Sciences and Technology Rudi Zalukhu, M.Th Tuhan Ku Ingin Dapat Memancarkan BGA : Kej. 11:1-9 Ke: 1 2 3 APA YANG KUBACA? (Observasi: Tokoh, Peristiwa) APA YANG KUDAPAT? (Penafsiran:

Lebih terperinci

Sumber Yusuf Lubis dan Doni Ardian, Pengantar Filsafat Ilmu, hal 27-37

Sumber Yusuf Lubis dan Doni Ardian, Pengantar Filsafat Ilmu, hal 27-37 Sumber Yusuf Lubis dan Doni Ardian, Pengantar Filsafat Ilmu, hal 27-37 Pengetahuan tidak dapat diperoleh dari tradisi dan warisan budaya, yang diterima begitu saja, melainkan harus melalui langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia sebagai satu-satunya makhluk yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia sebagai satu-satunya makhluk yang memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah menciptakan manusia sebagai satu-satunya makhluk yang memiliki kesempurnaan lebih dibandingkan dengan makhluk lainnya. Dalam al-quran, Allah berfirman:

Lebih terperinci

DISUSUN OLEH: DEFI DESIANA ( ) MOHAMAD RISTYO NUGROHO ( ) NOVI TRISNA ANGGRAYNI ( ) YOSSY MAHALA CHRISNA S

DISUSUN OLEH: DEFI DESIANA ( ) MOHAMAD RISTYO NUGROHO ( ) NOVI TRISNA ANGGRAYNI ( ) YOSSY MAHALA CHRISNA S DISUSUN OLEH: DEFI DESIANA (14144600192) MOHAMAD RISTYO NUGROHO (14144600204) NOVI TRISNA ANGGRAYNI (14144600199) YOSSY MAHALA CHRISNA S (14144600262) ZAFITRIA SYAHADATIN (14144600195) Rekonstruksionalisme

Lebih terperinci

KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT

KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT Prof. Dr. Almasdi Syahza,, SE., MP Peneliti Senior Universitas Riau Email : asyahza@yahoo.co.id syahza.almasdi@gmail.com Website : http://almasdi.staff.unri.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS 1. PROGRESSIVISME a. Pandangan Ontologi Kenyataan alam semesta adalah kenyataan dalam kehidupan manusia. Pengalaman adalah kunci pengertian manusia atas segala sesuatu,

Lebih terperinci