BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian, Pengakuan, dan Penggolongan Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva adalah sumber daya ekonomi yang diperoleh dan dikuasai oleh suatu perusahaan sebagai hasil dari transaksi masa lalu, aktiva tetap sering merupakan suatu bagian utama aktiva tetap perusahaan dalam penyajian posisi keuangan. Suatu benda berwujud harus diakui sebagai suatu aktiva dan di kelompokkan sebagai aktiva tetap bila besar kemungkinan bahwa manfaat keekonomian di masa yang akan datang berkaitan dengan aktiva dan mengalir kedalam perusahaan serta biaya perolehan aktiva diukur secara handal. Aktiva telah dibeli kemudian dicatat sesuai dengan harga perolehan yang meliputi seluruh pengorbanan ekonomi yang diukur dalam satuan uang untuk memperoleh aktiva tersebut. Dalam literature akuntansi Sofyan Safri Harahap (2002 : 22) banyak istilah-istilah yang sering digunakan sebagai pengganti istilah aktiva tetap atau fixed asset antara lain : plant and equipment, plant asset, tangible fixed asset. Demikian pula halnya perusahaan menggunakan istilah aktiva tetap yang berbeda-beda. Penggunaan istilah untuk aktiva tetap yang berbeda-beda ini tidak menjadi masalah karena justru dapat menggambarkan jenis usaha operasi perusahaan yang menggunakannya 5

2 6 sebagai contoh : istilah plant and equipment sering dipergunakan oleh perusahaan yang bergerak dibidang usaha jasa dan perdagangan. Seperti istilah land, building and equipment biasanya dipergunakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang usaha jasa dan perdagangan. Untuk memahami tentang aktiva tetap, terdapat beberapa pendapat yang di kemukakan oleh pernyataan dan para ahli sebagai berikut : a. Menurut pernyataan Dalam PSAK NO. 16 (2009 : 6) menyebutkan pengertian aktiva tetap adalah : Aktiva berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. b. Menurut para ahli Menurut Mulyadi (2001 : 592) definisi aktiva tetap adalah : Kekayaan perusahaan yang memiliki wujud mempunyai umur manfaat ekonomi lebih dari satu tahun dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan bukan untuk dijual kembali Menurut S. Munawir (2002 : 139) pengertian aktiva tetap adalah sebagai berikut : Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang mempunyai umur relative permanent (memberikan manfaat kepada perusahaan selama bertahun-tahun) yang dimiliki dan digunakan untuk operasi sehari-hari dalam rangka kegiatan normal dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali (bukan barang dagangan) serta nilainya relatif material.

3 7 adalah: Menurut Sofyan Safri H (2002 : 20-22) pengertian aktiva tetap Aktiva yang menjadi hak milik perusahaan dan dipergunakan secara terus-menerus dalam kegiatan menghasilkan barang dan jasa perusahaan. Menurut Soemarso S.R. (2005 : 20) pengertian aktiva tetap adalah aktiva berwujud (tangible fixed assets) yang meliputi : 1. Masa manfaatnya lebih dari satu tahun, 2. Digunakan dalam kegiatan perusahaan, 3. Dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan serta, 4. Nilainya cukup besar. Menurut Donald E. Kieso, Jerry J. Weygandt, Terry D. Warfield (2007 : 31) pengertian aktiva tetap adalah : Aktiva yang diperoleh untuk digunakan dalam operasi perusahaan bukan untuk dijual kembali, memiliki sifat jangka panjang dan biasanya harus disusutkan Dari pernyataan - pernyataan di atas penulis menyimpulkan bahwa aktiva tetap merupakan salah satu komponen aktiva yang berperan penting dalam kegiatan operasional perusahaan. 2. Pengakuan Aktiva Tetap Perusahaan harus segera mengakui setiap aktiva yang dimiliki dan mengelompokkan sebagai aktiva tetap, apabila aktiva dimaksud memenuhi pengertian dan memiliki sifat-sifat sebagai aktiva tetap. Mengenai

4 8 pengakuan aktiva tetap ini, Ikatan Akuntan Indonesia memberikan pernyataan dalam (PSAK NO. 16 paragraf ke 59) sebagai berikut : Suatu benda berwujud harus di akui sebagai suatu aktiva dan dikelompokkan sebagai aktiva tetap bila : 1. Besar kemungkinan (probable) bahwa manfaat keekonomian dimasa yang akan datang yang berkaitan dengan aktiva tersebut akan mengalir kedalam perusahaan, untuk dapat menilai apakah manfaat keekonomian dimasa yang akan datang akan mengalir kedalam perusahaan maka harus di nilai tingkat kepastian terjadinya aliran manfaat keekonomian tersebut, yang juga memerlukan suatu kepastian bahwa perusahaan akan menerima imbalan dan menerima resiko terkait. 2. Biaya perolehan aktiva dapat di ukur secara handal, sedangkan untuk kriteria kedua mengarah kepada bukti-bukti yang diperlukan untuk mendukungnya. 3. Penggolongan Aktiva Tetap Aktiva tetap dikelompokkan karena memiliki sifat yang berbeda dengan aktiva lainnya. Karena aktiva tetap terdiri dari berbagai jenis barang maka dilakukan pengelompokkan lebih lanjut atas aktiva-aktiva tersebut. Pengelompokkan itu tergantung pada kebijakan akuntansi perusahaan masing-masing karena umumnya semakin banyak aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan maka semakin banyak pula kelompoknya.

5 9 Aktiva tetap yang dimiliki perusahaan terdiri dari berbagai jenis dan bentuk, tergantung pada sifat dan bidang usaha yang diterjuni perusahaan tersebut. Aktiva tetap sering merupakan suatu bagian utama dari aktiva perusahaan, karenanya signifikan dalam penyajian posisi keuangan. Nilai yang relative besar serta jenis dan bentuk yang beragam dari aktiva tetap menyebabkan perusahaan harus hati-hati dalam menggolongkannya. Dari macam-macam aktiva tetap, untuk tujuan akuntansi dilakukan penggolongan sebagai berikut : 1. Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas seperti tanah untuk letak perusahaan, pertanian dan peternakan. 2. Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya bisa diganti dengan aktiva yang sejenis, misalnya bangunan, mesin, alat-alat, mebel, kendaraan dan lain-lain. 3. Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya tidak dapat diganti dengan aktiva yang sejenis, misalnya sumber-sumber alam seperti tambang, hutan dan lain-lain (Zaki Baridwan, 2004 : 272). Menurut Sofyan Safri H (2002 : 22) aktiva tetap dikelompokkan dalam berbagai sudut, antara lain : 1). Sudut Substansi : a. Tangible Asset atau aktiva berwujud seperti lahan gedung dan peralatan.

6 10 b. Intangible Asset atau aktiva tidak berwujud seperti HGU, HGB, Goodwill, Patent, Copyright, Hak cipta, Franchise dan lain-lain. 2). Sudut disusutkan atau tidak : a. Depreciated Plant Asset, yaitu aktiva yang disusutkan seperti Building (Bangunan), Equipment (Peralatan), Manchinary (Mesin), Inventaris, Jalan. b. Undepreciated Plant Asset, aktiva tetap yang tidak disusutkan, seperti Land (Tanah). 3). Berdasarkan jenis : 1. Lahan 2. Bangunan 3. Mesin 4. Kendaraan 5. Perabot 6. Inventaris atau peralatan 7. Prasarana B. Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap 1. Perolehan Aktiva Tetap Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, di mana masing-masing cara perolehan akan mempengaruhi penentuan harga perolehan. Proses perolehan yaitu mulai dari pembelian, pengangkutan

7 11 aktiva, pemasangan sampai aktiva tersebut siap untuk digunakan dalam proses produksi atau kegiatan normal operasional perusahaan. Menurut Zaki Baridwan (2004 : ) cara-cara perolehan aktiva tetap yaitu antara lain : 1. Pembelian Tunai Aktiva tetap berwujud yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam buku-buku dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan. Dalam jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tetap termasuk harga faktur dan semua biaya yang dikeluarkan agar aktiva tetap tersebut siap untuk dipakai, seperti biaya angkut, premi asuransi dalam perjalanan, biaya balik nama, biaya pemasangan dan biaya percobaan. 2. Pembelian secara Lumpsum atau Gabungan Apabila dalam suatu pembelian diperoleh lebih dari satu macam aktiva tetap maka harga perolehan harus dialokasikan pada masing-masing aktiva tetap. Menurut PSAK No. 16 : Harga perolehan dari setiap aktiva yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar setiap aktiva yang bersangkutan.

8 12 3. Ditukar dengan surat-surat berharga Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau obligasi perusahaan, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai penukar. 4. Ditukar dengan Aktiva Tetap yang lain Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara Tukar Tambah, dimana aktiva yang lama digunakan untuk membayar sebagian harga aktiva baru dan kekurangannya dibayar tunai. Masalah rugi dan laba yang timbul akibat pertukaran ini dapat dipisahkan menjadi 2 (dua), yaitu : 1. Pertukaran aktiva sejenis Yang dimaksud dengan pertukaran aktiva tetap yang sejenis adalah pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya sama. Dalam pertukaran aktiva sejenis keuntungan yang tidak diakui hanya mengurangi harga perolehan aktiva tetap yang diterima. Apabila pertukaran tersebut menimbulkan kerugian maka ruginya dibebankan dalam periode terjadinya pertukaran. 2. Pertukaran aktiva yang tidak sejenis Yang dimaksud dengan pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis adalah pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya tidak sama. Dalam pertukaran dengan aktiva yang tidak sejenis, perbedaan antara nilai buku aktiva tetap yang diserahkan dengan nilai wajar yang digunakan sebagai dasar pencatatan aktiva yang diperoleh

9 13 pada tanggal transaksi terjadi harus diakui sebagai laba atau rugi pertukaran aktiva tetap. 5. Pembelian Angsuran Apabila aktiva tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan aktiva tetap tidak boleh termasuk bunga. Bunga selama masa angsuran baik jelas-jelas dinyatakan maupun yang tidak dinyatakan tersendiri, harus dikeluarkan dari harga perolehan dan dibebankan sebagai biaya bunga. 6. Diperoleh dari Hadiah atau Donasi Aktiva tetap yang diperoleh dari hadiah atau donasi, pencatatannya bisa dilakukan menyimpang dari prinsip harga perolehan. Untuk menerima hadiah, mungkin dikeluarkan biaya-biaya, tetapi biaya-biaya tersebut jauh lebih kecil dari nilai aktiva tetap yang diterima. Apabila aktiva dicatat sebesar biaya yang sudah dikeluarkan, maka hal ini akan menyebabkan jumlah aktiva dan modal terlalu kecil, juga beban depresiasi menjadi terlalu kecil. Untuk mengatasi keadaan ini maka aktiva yang diterima sebagai hadiah dicatat sebesar harga pasarnya. 7. Aktiva yang Dibuat Sendiri Perusahaan mungkin membuat sendiri aktiva tetap yang diperlukan seperti gedung, alat-alat dan perabot.

10 14 2. Pemeliharaan Aktiva Tetap Aktiva tetap memerlukan pemeliharaan yang baik supaya aktiva tersebut selalu berada dalam kondisi operasi yang baik dan selalu siap pakai, untuk meningkatkan kapasitas atau efisiensi, menambah masa manfaat aktiva. Dengan di adakannya pemeliharaan ini maka akan timbul berbagai pengeluaran setelah perolehan yaitu : 1. Pengeluaran modal (Capital Expenditure) Pengeluaran modal merupakan pengeluaran yang diharapkan dapat menambah manfaat yang lebih besar dari aktiva. Mengenai hal tersebut, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 16 paragraf ke 64) menyatakan sebagai berikut : Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aktiva tetap yang memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaat keekonomian dimasa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standart kinerja, harus ditambahkan pada jumlah tercatat aktiva yang bersangkutan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengeluaran yang dapat meningkatkan manfaat atau menambah masa manfaat aktiva tetap merupakan pengeluaran modal sehingga harus di alokasikan kepada periode yang menerima manfaatnya. Hal ini sejalan dengan prinsip penandingan. 2. Pengeluaran periodik (Revenues Expenditure) Pengeluaran periodik bertujuan untuk mengembalikan kondisi aktiva tetap dalam kondisi normal, sehingga siap untuk dipakai. Tidak ada penambahan dalam manfaat ataupun masa manfaat, sehingga

11 15 pengeluaran yang terjadi diakui sebagai beban pada saat terjadi. Tipetipe pengeluaran ada empat yaitu : 1. Penambahan (Addition) Memperbesar atau memperluas fasilitas suatu aktiva seperti penambahan ruang dalam bangunan, ruang parkir dan lain-lain. 2. Penggantian (Replacement) Biaya yang dikeluarkan untuk mengganti aktiva atau suatu bagian aktiva dengan unit yang baru yang tipenya sama. 3. Perbaikan (Betterments) Penggantian suatu aktiva dengan aktiva baru untuk memperoleh kegunaan yang lebih besar. 4. Penyusunan Kembali Aktiva Tetap (Rearrangement) Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam penyusunan kembali aktiva atau perubahan route produksi, atau untuk mengurangi biaya produksi, jika jumlahnya cukup berarti dan manfaat penyusunan kembali itu akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi maka harus dikapitalisasikan. 5. Reparasi dan Pemeliharaan (Repair and Maintanance) Pemeliharaan rutin yang terjadi untuk mempertahankan agar aktiva dapat tetap dalam kondisi yang baik dan siap pakai.

12 16 3. Penyusutan Aktiva Tetap Terdapat beberapa pengertian mengenai penyusutan yang disebabkan sudut pandang yang berbeda dengan disiplin ilmu yang berbeda pula. Begitu halnya untuk keperluan akuntansi, maka penyusutan merupakan sebagian dari harga perolehan aktiva tetap yang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya setiap periode akuntansi. Menurut PSAK No. 17, depresiasi (penyusutan) adalah Alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi yang akan dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung. Aktiva tetap yang dapat disusutkan adalah : (a) Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode akuntansi (b) Memiliki masa manfaat yang terbatas (c) Dimiliki oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau memasok barang atau jasa, untuk disewakan atau untuk tujuan administrasi Akuntansi depresiasi merupakan suatu sistem akuntansi yang bertujuan untuk mendistribusikan harga perolehan atau nilai dasar lain, setelah dikurangi nilai sisa (jika ada) dari harga aktiva berwujud, terhadap masa pemakaian yang ditaksir untuk harga tetap yang bersangkutan. Penyusutan merupakan proses alokasi dan penilaian (valuation). Depresiasi untuk tahun berjalan merupakan bagian dari biaya total yang dialokasikan pada tahun tersebut menurut sistem yang berlaku. Meskipun alokasi secara

13 17 wajar dapat mempertimbangkan kejadian yang timbul selama tahun berjalan, tetapi penyusutan bukanlah di maksudkan untuk mengukur pengaruh dari kejadian itu. Tujuan dari penyusutan adalah untuk menyajikan informasi tentang penyusutan yang dilaporkan sebagai alokasi biaya, yang diharapkan bermanfaat bagi para pemakai laporan keuangan. Informasi tentang penyusutan merupakan hal yang cukup penting bagi pemakai laporan keuangan, terutama dalam kaitannya dengan earning power, yaitu mengenai : 1. Proses penandingan beban terhadap pendapatan untuk menghitung laba periodik. 2. Tingkat keefektivan manajemen dalam menggunakan sumber daya. Dapat dilihat dengan cara menghubungkan jumlah laba yang dihasilkan dengan jumlah investasi yang di tanam dalam aktiva tetap. a. Faktor-faktor yang menyebabkan diadakannya penyusutan Menurut Zaki Baridwan (2002 : 308) bahwa masa manfaat untuk suatu aktiva tetap kecuali tanah, adalah terbatas. Hal-hal yang menyebabkan terbatasnya masa penggunaan aktiva tetap tersebut antara lain karena adanya faktor-faktor fisik yang mengurangi atau bahkan tidak dipergunakan lagi, yang disebabkan karena : 1) Aus karena dipakai Oleh karena pemakaian aktiva tetap dalam proses produksi tidak hanya sekali saja, tetapi berlangsung terus menerus secara kontinyu

14 18 mengakibatkan kapasitas dan produktivitas yang dimiliki aktiva itu akan semakin berkurang nilainya sehingga kuantitas dan kualitas yang dihasilkan dalam proses produksi semakin berkurang pula hasilnya. 2) Aus karena umur Setiap aktiva dapat aus seiring dengan perjalanan waktu. Sekalipun aktiva tetap ini belum pernah dipakai, namun dengan adanya faktor kimia yang diakibatkan oleh pengaruh alam seperti hujan, panas dan udara terhadap aktiva tersebut akan menyebabkan kerusakan dan mungkin tidak efisien untuk dipergunakan lagi. 3) Kerusakan-kerusakan Kerusakan-kerusakan aktiva dapat disebabkan oleh kurang hatihati atau kurang tepat dalam cara penggunaan aktiva tetap, juga oleh bencana alam seperti gempa bumi, banjir atau kebakaran yang tidak sepenuhnya dapat dipergunakan kembali atau bahkan aktiva tetap itu tidak dapat dipergunakan sama sekali. Menurut Warrens (2005 : 497) Penyusutan fisik terjadi dari kerusakan ketika digunakan dan karena pengaruh cuaca. Adapun faktor lain, selain faktor fisik yang menyebabkan perlunya diadakan penyusutan adalah faktor fungsional yang juga dapat mengurangi atau mengakibatkan suatu aktiva tetap tidak dapat dipergunakan lagi, Zaki Baridwan (2004 : 306) yaitu :

15 19 1. Ketidak layakan Dengan meningkatkan daya beli konsumen yang melampaui kemampuan alat produksi yang tersedia akan mengakibatkan alatalat produksi yang tersedia secara teknis masih dapat dipergunakan, tetapi secara ekonomis telah menunjukkan kemunduran, karena tidak lagi memenuhi syarat-syarat yang menunjang skala ekonomis. Oleh karena itu, untuk memenuhi permintaan konsumen perlu adanya penggantian alat-alat produksi baru yang mempunyai kapasitas produksi lebih besar dibanding alat-alat lama. 2. Keusangan Kemajuan dan pembaharuan teknis yang terus menerus membawa akibat alat-alat produksi yang lama secara ekonomis dianggap sudah kuno. Perbaikan dan pembaharuan teknis yang datang terus menerus dengan cepat dapat mengakibatkan daya guna ekonomis alat-alat produksi lama akan semakin berkurang atau secara ekonomis tidak dapat dipergunakan lagi dan perlu diganti dengan peralatan yang baru. 3. Penghentian Permintaan Suatu alat produksi tidak akan mempunyai nilai karena hasil produksinya tidak dapat dipertahankan lagi dipasaran. Ini disebabkan karena perubahan selera atau kebutuhan konsumen yang semakin beragam. Barang-barang hasil produksi tersebut

16 20 dianggap kuno oleh konsumen, sehingga tidak dapat diandalkan lagi untuk merebutkan pangsa pasar. Menurut Warrens (2005 : 497) penyusutan fungsional terjadi jika aktiva tetap yang dimaksud tidak lagi mampu menyediakan manfaat dengan tingkat seperti yang diharapkan. Dari uraian diatas menjelaskan bahwa pentingnya penyusutan itu diterapkan mengingat masa manfaat aktiva tetap (kecuali tanah) terbatas umurnya dan demi menjaga keberlangsungan aktivitas perusahaan, maka aktiva tetap yang rusak, aus atau kuno disebabkan faktor-faktor fisik maupun faktor fungsional harus diganti dengan aktiva yang baru. b. Faktor-faktor penentu biaya penyusutan Menurut Zaki Baridwan ( 2004 : 307 ) ada tiga faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan beban depresiasi setiap periode. Faktor-faktor itu ialah : 1. Harga perolehan (cost) Yaitu uang yang dikeluarkan atau utang yang timbul dan biayabiaya lain yang terjadi dalam memperoleh suatu aktiva dan menempatkannya agar dapat digunakan. 2. Nilai sisa (residu) Nilai sisa suatu aktiva yang didepresiasi adalah jumlah yang diterima bila aktiva itu dijual, ditukarkan atau cara-cara lain ketika

17 21 aktiva tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi, dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi pada saat menjual atau menukarnya. 3. Taksiran umur kegunaan (masa manfaat) Taksiran umur kegunaan (masa manfaat) suatu aktiva dipengaruhi oleh cara-cara pemeliharaan dan kebijakan-kebijakan yang dianut dalam reparasi. Taksiran umur ini bisa dinyatakan dalam satuan periode waktu, satuan hasil produksi atau satuan jam kerjanya. Dalam menaksir umur (masa manfaat) aktiva, harus dipertimbangkan sebab-sebab keausan fisik dan fungsional. c. Metode penyusutan menurut akuntansi Terdapat beberapa metode penyusutan yang dapat digunakan oleh suatu perusahaan. Metode penyusutan ini dalam (PSAK No. 17 paragraf 9) dikelompokkan menurut kriteria sebagai berikut : 1. Berdasarkan Waktu : 1. Metode Garis Lurus (Straight Line method) Metode ini banyak digunakan karena sederhana dan mudah dimengerti. Dalam metode ini aktiva tetap dianggap sama penggunaannya sepanjang waktu. Sehingga beban penyusutannya dihitung sama rata. Metode ini mengaitkan penyusutan secara langsung dengan berlalunya waktu daripada dengan penggunaan aktiva penurunan bukan karena penggunaannya. Dengan demikian jumlah beban penyusutan

18 22 untuk tiap periode penyusutan besarnya sama dan disusutkan selama manfaat aktiva tetap. Rumus metode garis lurus adalah sebagai berikut : Keterangan : D = HP - NS n D = Beban Penyusutan HP = Harga Perolehan NS = Nilai Sisa n = masa manfaat 2. Metode Pembebanan yang Menurun (Reducing-charge method) Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa pemanfaatan aktiva pada masa awal atau masih baru akan lebih efisien dibandingkan pemanfaatan pada masa akhir aktiva. Jenis metode ini terdiri dari : 1. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum-of-the-Year-Digits- Method) Beban penyusutan diperoleh dengan cara mengalikan dasar penyusutan dengan suatu bilangan pecahan. Bilangan semacam ini semakin menurun dari tahun ke tahun. Angka penyebut dan bilangan pecahan tersebut adalah penjumlahan angka periode manfaat aktiva, sedangkan angka pembilangnya adalah angka tahun periode manfaat aktiva yang dimulai dengan angka terbesar dan berkurang

19 23 untuk tahun-tahun berikutnya. Pandangan yang dianut metode ini adalah bahwa aktiva pada umur awalnya dianggap performance yang lebih besar pada perusahaan sehingga beban penyusutannya pada awal pemakaian lebih besar (Sofyan Safri H, 2002:58). Rumus metode jumlah angka tahun adalah sebagai berikut : Keterangan : S = n x (n + 1) 2 S = jumlah angka tahun n = estimasi masa manfaat 2. Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method) Metode penyusutan saldo menurun menghasilkan beban penyusutan yang semakin menurun. Nilai residu tidak dikurangi dari harga perolehan ketika menghitung penyusutan, namun pada umumnya disepakati bahwa penyusutan tidak diteruskan lagi pada saat nilai buku sama dengan nilai sisa. Metode ini hampir sama dengan metode saldo menurun namun perbedaannya dalam menentukan persentase. Rumus metode saldo menurun adalah sebagai berikut : T = 1 -

20 24 Keterangan : T = Tarif n = Umur Ekonomis NS = Nilai Sisa HP = Harga Perolehan 3. Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declening Balance Method) Metode ini yang dihitung dengan cara melipatduakan presentase penyusutan menurut metode garis lurus disebut metode saldo menurut berganda. Rumus metode saldo menurun ganda adalah sebagai berikut : D = HP NS n Keterangan : D = Beban Penyusutan HP = Harga Perolehan NS = Nilai Sisa n = Masa Manfaat Kemudian mencari besarnya total penyusutan selama umur ekonomis yakni dengan cara mengalikan biaya depresiasi tiap periode dengan taksiran umur ekonomis aktiva. Langkah selanjutnya mencari tarif depresiasi : Biaya depresiasi / periode Total biaya depresiasi selama masa manfaat

21 25 Langkah terakhir adalah dengan mengkalikan tarif tersebut 2x. 2. Berdasarkan Penggunaan : Metode ini memandang bahwa penurunan potensi manfaat aktiva berkaitan terutama dengan penggunaan aktiva tersebut sehingga menghasilkan beban penyusutan periodik yang bervariasi tergantung tingkat pemanfaatan jasa untuk suatu aktiva dapat berupa jam jasa atau jumlah unit produksi. Yang termasuk ke dalam metode ini yaitu : 1. Metode Jam Jasa (Service Hours Method) Metode ini berdasarkan pada teori bahwa pembelian suatu aktiva mencerminkan pembelian atas sejumlah jam jasa yang dapat diberikan oleh aktiva tersebut. Metode ini memerlukan suatu estimasi umur aktiva dalam pengertian jumlah jam jasa yang dapat diberikan. Harga perolehan yang disusutkan dibagi dengan total jam jasa untuk memperoleh tarif penyusutan untuk tiap jam penggunaan aktiva. Penggunaan aktiva selama periode yang diukur dan jumlah jam pemakaian dikalikan dengan tarif penyusutan untuk mendapatkan beban penyusutan periodik beban penyusutan terhadap pendapatan berfluktasi secara periodik selaras dengan kontribusi yang dihasilkan aktiva tersebut dalam jam pemakai. Rumus metode ini adalah sebagai berikut :

22 26 Depresiasi per jam = HP NS n Keterangan : HP = Harga Perolehan NS = Nilai Sisa n = Taksiran Jam Jasa 2. Metode Jumlah Unit Produksi (Productive Output Method) Metode ini berdasarkan pada teori bahwa pembelian suatu aktiva mencerminkan pembelian atas sejumlah jam jasa yang dapat diberikan oleh aktiva tersebut. Metode ini memerlukan suatu estimasi atas total unit produksi yang dapat dihasilkan oleh suatu aktiva selama masa manfaatnya. Harga perolehan yang disusutkan dibagi dengan jumlah estimasi yang sama untuk masing-masing unit produksi yang dihasilkan. Tingkat produksi untuk suatu periode dikalikan dengan per unit tersebut akan menghasilkan beban penyusutan periodik. Dengan demikian beban penyusutan akan berfluktasi tergantung pada kontribusi aktiva dalam menghasilkan. Rumus metode ini adalah sebagai berikut : Depresiasi per unit = HP NS n Keterangan : HP = Harga perolehan NS = Nilai Sisa n = Taksiran Hasil Produksi (unit)

23 27 3. Berdasarkan Kriteria Lainnya : 1. Metode Berdasarkan Jenis dan Kelompok (Group and Composite Method) Penyusutan dengan metode ini dilakukan dengan cara mengaitkan langsung penyusutan dengan suatu kelompok aktiva dan perhitungan suatu tarif tunggal terhadap harga perolehan kolektif atas kelompok tersebut pada suatu periode tertentu. 2. Sistem Persediaan (Inventory Systems) Metode ini memerlukan penilaian aktiva tetap pada akhir periode. Untuk menghitung beban penyusutan maka caranya yaitu nilai persediaan awal ditambah dengan semua pembelian dalam periode tersebut kemudian dikurangi dengan nilai persediaan akhir aktiva tersebut diperoleh suatu selisih tersebut merupakan beban penyusutan untuk periode tersebut. Dari sekian banyaknya metode penyusutan yang dapat digunakan, maka perusahaan dapat memilih sendiri metode apa yang akan digunakan dengan seleksi dan pertimbangan agar sedapat mungkin mendekati pola penggunaan yang diperkirakan atas aktiva yang bersangkutan sesuai dengan tujuan metode penyusutan yaitu dengan memberikan cara yang sistematis untuk mengalokasikan biaya aktiva tetap terhadap metode yang menerima manfaat. Mengenai pemilihan metode seringkali terjadi perdebatan.

24 28 Sehingga untuk mengatasinya maka PSAK No. 17 membuat pernyataan sebagai berikut : Jumlah yang dapat disusutkan dialokasikan ke setiap periode akuntansi selama masa manfaat aktiva dengan berbagai metode yang sistematis. Metode manapun yang dipilih, konsistensi dalam penggunaan adalah perlu, tanpa memandang tingkat profitabilitas perusahaan dan pertimbangan perpajakan, agar dapat menyediakan daya banding hasil operasi perusahaan dari periode-periode. Jadi dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode manapun yang dipilih untuk dipergunakan tidak menjadi masalah. Yang paling penting adalah konsistensi dalam penggunaannya. Suatu metode yang telah digunakan maka harus digunakan secara konsisten. Supaya hasil operasi perusahaan dapat diperbandingkan dari periode ke periode. C. Peranan Aktiva Tetap dalam Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Operasional Perusahaan 1. Peranan Aktiva Tetap dalam Meningkatkan Efisiensi Perusahaan Situasi ekonomi dewasa ini memaksa perusahaan yang peka terhadap operasi beralih menjadi peka terhadap biaya. Sesuai dengan pengertian yaitu suatu ukuran dalam membandingkan rencana penggunaan masukan dengan penggunaan yang direalisasikan atau penggunaan yang sebenarnya, maka hal tersebut disebut efisiensi (Agoes Sukrisno, 2004 : 180). Selain itu ada pengertian efisiensi menurut Arens dan Loebbeck (2002 : 754) yaitu bahwa efisiensi mengacu pada sumber daya yang

25 29 digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Dan terakhir pengertian efisiensi menurut Anthony dan Govindarajan (2002 : 114) adalah perbandingan output terhadap input atau jumlah per unit input. Suatu benda berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aktiva tetap bila besar kemungkinan manfaat keekonomian dimasa yang akan datang berkaitan dengan aktiva tetap perusahaan serta biaya perolehan aktiva yang diukur secara handal. Suatu ukuran efisiensi dalam menggunakan sumber daya untuk menghasilkan produksi dinilai dari biaya-biaya kegiatan operasional perusahaan, pengelolaan aktiva tetap yang tidak efisien mengakibatkan biaya yang dikeluarkan cukup besar. Meningkatkan efisiensi operasi dapat mencegah kegiatan operasional yang bersifat pemborosan dan penggunaan sumber daya perusahaan yang tidak efisien. 2. Peranan Aktiva Tetap dalam Meningkatkan Efektivitas Operasional Perusahaan Sebagian besar aktiva tetap digunakan dalam operasi perusahaan untuk memiliki apakah manfaat keekonomian dimasa yang akan datang dapat mencapai efektivitas dalam operasional perusahaan dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kerja. Beberapa pengertian efektivitas yaitu Jika suatu goal, objektif, program dapat dicapai dalam batas waktu yang ditargetkan, tanpa

26 30 memperdulikan biaya yang dikeluarkan, maka disebut efektivitas. (Agoes Sukrisno 2004 : 180) Selain itu menurut Arens dan Loebbeck (2002 : 754) bahwa efektivitas mengacu pada pencapaian suatu tujuan. Dan menurut Anthony dan Govindarajan (2002 : 114) adalah efektivitas ditentukan antar output yang dihasilkan dengan tujuan jangka pendek. Perkembangan teknologi atau peralatan modern menyebabkan kegiatan operasional perusahaan dituntut harus dapat menghasilkan produk yang lebih baik. Efektivitas menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai hasil yang diharapkan yaitu menilai kapasitas untuk menghasilkan jumlah produk yang tepat dalam waktu yang ditargetkan. Pada suatu akhir proses dari aktiva tetap menggunakan metode yang efektif meningkatkan mutu prestasi kerja dan selanjutnya meningkatkan mutu produk perusahaan untuk melaksanakan tujuan tersebut perlu adanya operasional perusahaan yang efektif yang dapat menghasilkan produktivitas tepat pada waktunya aktiva tetap dijadikan kegiatan operasional perusahaan untuk mengendalikan aktivitas perusahaan setiap saat, sehingga apabila terjadi penyimpangan didalam pelaksanaan dapat diatasi segera. Dengan adanya operasional perusahaan yang efektif dapat membantu pimpinan perusahaan mengetahui hasil produk yang dihasilkan dengan didukungnya peralatan dalam melaksanakan aktivitas produksi

27 31 sehingga efektivitas perusahaan selalu mengarah pada tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan bagian dari harta kekayaan perusahaan yang memiliki manfaat ekonomi lebih dari satu periode akuntansi. Manfaat menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha dan sifatnya relatif tetap atau jangka waktu perputarannya

Lebih terperinci

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Kriteria Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset Tetap Setiap perusahaan apapun jenis usahanya pasti memiliki kekayaan yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi keuangan Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis (bussnines language). Akuntansi menghasilkan informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuntansi Akuntansi sering disebut sebagai bahasanya dunia usaha karena akutansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakannya dan pihak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori a. Pengertian Akuntansi Manfaat akuntansi dalam menyediakan informasi keuangan sangat berguna untuk perencanaan dan pengelolaan keuangan serta memudahkan pengendalian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Aset tetap (fixed assets) merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen. Aset tetap sering disebut aset berwujud (tangible assets) karena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan operasionalnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Aset Tetap Pengertian aset tetap menurut IAI, PSAK No 16 (2011 : 16.2) adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian akuntansi Menurut Accounting Principle Board (ABP) Statement

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian akuntansi Menurut Accounting Principle Board (ABP) Statement BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pengertian akuntansi Menurut Accounting Principle Board (ABP) Statement No.4 dalam Smith Skousen (1995:3), pengertian akuntansi adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktiva Tetap Setiap perusahaan menggunakan berbagai aktiva tetap, seperti peralatan, perabotan, alat-alat, mesin-mesin, bangunan, dan tanah. Aset tetap (fix asset)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dipercaya mengenai transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Akuntansi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dipercaya mengenai transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Akuntansi BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Akuntansi Akuntansi merupakan seperangkat pengetahuan yang berfungsi secara sistematis sebagai proses pencatatan, penggolongan, pengolahan, peringkasan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian dan Kriteria Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset Tetap Setiap perusahaan baik perusahaan yang bergerak dibidang industri, dagang, dan jasa pasti memiliki harta kekayaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap BAB II TINJAUAN PUSTAKA Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan operasionalnya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. Terdapat beberapa definisi mengenai analisis, yaitu:

BAB II KAJIAN TEORITIS. Terdapat beberapa definisi mengenai analisis, yaitu: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Analisis Pengertian Analisis Terdapat beberapa definisi mengenai analisis, yaitu: Menurut Kamus Bahasa Indonesia : Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penjelasan Umum Aset Tetap Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no 16 adalah Standar Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aktiva Tetap 2.1.1 Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen, seperti peralatan, tanah, bangunan, gedung, dimana merupakan

Lebih terperinci

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP Listian Nurbaeni Program Studi Akuntansi STIE STEMBI, listian.nurbaeni@gmail.com Abstrak Tujuan_Untuk mengetahui bagaimana implementasi PSAK 16 tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Menurut Weygandt, Kieso, dan Kimmel (2009:4) Akuntansi adalah sebuah sistem yang mengidentifikasi, merekam, dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi suatu

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN KETERKAITANNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG. TOELANGAN SIDOARJO

ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN KETERKAITANNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG. TOELANGAN SIDOARJO ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN KETERKAITANNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG. TOELANGAN SIDOARJO Ayu Lestari, Masthad, Arief Rahman Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi,Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Aktiva a. Pengertian Aktiva Aktiva/harta adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan, yang lebih dikenal dengan istilah asset perusahaan. Jadi, aktiva (asset)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Keuangan Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis (business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Kebijakan Akuntansi Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tercantum sebagai berikut: Kebijakan akuntansi meliputi pilihan-pilihan, dasar-dasar, konvensi peraturan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aktiva Tetap 2.1.1. Pengertian Aktiva Tetap Beberapa pendapat ahli dan sumber lain memberikan pengertian mengenai aktiva tetap, antara lain : Dalam Standar Akuntansi Keuangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi. Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi. Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari sudut pandang seseorang, akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan selalu berusaha untuk mencapai tujuannya. Untuk menunjang tercapainya tujuan itu, setiap perusahaan mempunyai aktiva tetap tertentu untuk memperlancar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Menurut Reeve, Warren, dkk (2013:2) Aset tetap (fixed asset) adalah aset yang bersifat jangka panjang atau secara relatif memiliki sifat permanen serta

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap Aset tetap merupakan aset tidak lancar yang diperoleh untuk digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan, serta merupakan komponen aset yang paling besar nilainya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset tetap adalah aset berwujud yang digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan, dimiliki oleh perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual serta memiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Berbagai definisi aset tetap yang dikemukakan oleh para ahli, semuanya mempunyai maksud dan tujuan yang sama yaitu merumuskan pengertian aset tetap agar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi Biaya merupakan hal yang penting bagi perusahaan manufaktur dalam mengendalikan suatu biaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi Menurut Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menegah Republik Indonesia Nomor 13/Per/M.KUKM/IX/2015, koperasi adalah: Badan usaha yang beranggotakan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aset Tetap Definisi Aset Tetap

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aset Tetap Definisi Aset Tetap BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aset Tetap 2.1.1. Definisi Aset Tetap Aset tetap merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen dan memiliki masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi, seperti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset Aset sebagai sumber ekonomi sangat diharapkan oleh seluruh perusahaan dapat memberikan manfaat jangka panjang untuk mencapai tujuan perusahaan di kemudian hari. Hal ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagaimana menurut Grady (2000 : 12) transaksi atau kejadian dalam suatu cara tertentu dan dalam ukuran uang yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagaimana menurut Grady (2000 : 12) transaksi atau kejadian dalam suatu cara tertentu dan dalam ukuran uang yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Akuntansi Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli akuntansi, sehingga memberikan pengetian yang berbeda sesuai pandangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap adalah suatu aktiva yang berwujud yang dipergunakan dalam operasi perusahaan sehari-hari dan merupakan aktiva tahan lama yang secara berangsur-angsur

Lebih terperinci

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets)

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets) BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets) Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian aktiva tetap berwujud 2. Menerangkan penentuan harga

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap 2.1.1 Definisi Aset Tetap Aset tetap merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun atau lebih dari satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi Keuangan Eksistensi suatu perusahaan sangat tergantung pada transaksitransaksi yang dilakukannya. Perusahaan yang dapat melakukan transaksi dengan baik berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktiva Tetap Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, dalam buku Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan nomer 16 tentang Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain paragraf 5 tahun

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS)

AKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS) Dosen : Christian Ramos Kurniawan AKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS) INTERMEDIATE ACCOUNTING L/O/G/O Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting Definisi Aktiva

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PENELITIAN. 1. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. milik perusahaan dan dipergunakan secara terus-menerus dalam kegiatan

BAB II TINJAUAN PENELITIAN. 1. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. milik perusahaan dan dipergunakan secara terus-menerus dalam kegiatan BAB II TINJAUAN PENELITIAN A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva operasional yang digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam penyajian laporan keuangan. Didalam mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam penyajian laporan keuangan. Didalam mencapai tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sektor perekonomian teknologi yang semakin maju mempengaruhi perkembangan pada setiap perusahaan, baik perusahaan swasta maupun perusahaan pemerintah. Masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, dunia usaha telah mengalami perubahan dengan kecepatan yang luar biasa. Selain globalisasi dan perubahan teknologi, kita juga dapat menyaksikan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aktiva Tetap 2.1.1 Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen dan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun atau lebih

Lebih terperinci

BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ASET TETAP PADA BIRO PUSAT ADMINISTRASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ASET TETAP PADA BIRO PUSAT ADMINISTRASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ASET TETAP PADA BIRO PUSAT ADMINISTRASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Nilai kegunaan akuntansi sebagai salah satu fungsi dalam suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I Modul ke: AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I DEFINISI ASET TETAP, AKUISISI ASET TETAP, PENILAIAN ASET TETAP, BIAYA SETELAH AKUISISI, DISPOSISI ASET TETAP Fakultas FEB Angela Dirman, SE., M.Ak Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan operasional sebuah perusahaan banyak faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan operasional sebuah perusahaan banyak faktor yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan operasional sebuah perusahaan banyak faktor yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan operasional tersebut agar dapat berjalan secara maksimal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. menentukan bagaimana sederhana dan kompleknya suatu badan usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. menentukan bagaimana sederhana dan kompleknya suatu badan usaha BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Peranan aktiva tetap sangat penting dalam suatu bentuk badan usaha untuk menentukan bagaimana sederhana dan

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE ASSETS) DAN AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (INTANGIBLE ASSETS)

AKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE ASSETS) DAN AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (INTANGIBLE ASSETS) AKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE ASSETS) DAN AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (INTANGIBLE ASSETS) KUWAT RIYANTO, SE. M.M. 081319434370 http://kuwatriy.wordpress.com Kuwat_riyanto@yahoo.com PENGERTIAN AKTIVA TETAP

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada bab ini akan dikemukakan teori-teori yang dikutip dari literatur

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada bab ini akan dikemukakan teori-teori yang dikutip dari literatur BAB II BAHAN RUJUKAN Pada bab ini akan dikemukakan teori-teori yang dikutip dari literatur sebagai landasan untuk melakukan pembahasan dalam permasalahan yang dijadikan topik tugas akhir ini. 2.1. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk dipergunakan dalam operasional perusahaan bukan untuk diperjualbelikan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk dipergunakan dalam operasional perusahaan bukan untuk diperjualbelikan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Aktiva Tetap Menurut peneliti aktiva tetap adalah harta milik perusahaan yang bertujuan untuk dipergunakan dalam operasional perusahaan bukan untuk diperjualbelikan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PENELITIAN. 1. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. milik perusahaan dan dipergunakan secara terus-menerus dalam kegiatan

BAB II TINJAUAN PENELITIAN. 1. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. milik perusahaan dan dipergunakan secara terus-menerus dalam kegiatan BAB II TINJAUAN PENELITIAN A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva operasional yang digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasinya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika BAB 2 LANDASAN TEORITIS A. Pengertian, Penggolongan dan Perolehan Aset Tetap 1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika suatu aset digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Aset Tetap 1. Pengertian Aset Tetap Menurut IAI, PSAK No.16 (2011:16) aset tetap merupakan aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang

Lebih terperinci

BAB III TOPIK PENELITIAN. aktiva tetap yang dilakukan PT. Agung Sumatera Samudera Abadi. Berdasarkan

BAB III TOPIK PENELITIAN. aktiva tetap yang dilakukan PT. Agung Sumatera Samudera Abadi. Berdasarkan BAB III TOPIK PENELITIAN A. Sistem Pengawasan Intern Aktiva Tetap Dalam BAB III ini penulis akan membahas sistem pengawasan intern aktiva tetap yang dilakukan PT. Agung Sumatera Samudera Abadi. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. atau mempertanggungjawabkan. bersangkutan dengan hal-hal yang dikerjakan oleh akuntan dalam

BAB II LANDASAN TEORITIS. atau mempertanggungjawabkan. bersangkutan dengan hal-hal yang dikerjakan oleh akuntan dalam BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Akuntansi Menurut Suwardjono (2013:4), mengatakan: kata akuntansi berasal dari kata bahasa inggris to account yang berarti memperhitungkan atau mempertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aset/Aktiva Aset atau aktiva adalah Produk bernilai yang dikuasai atau dimiliki suatu perusahaan, baik berupa harta benda ( properti ), hak atau suatu tuntutan terhadap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 5 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian dan Karakteristik Aset Tetap Aset tetap adalah aset yang memiliki masa manfaatnya lebih dari satu tahun, digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki

Lebih terperinci

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION A. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap adalah barang fisik yang dimiliki perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa dalam operasi normalnya, memiliki unsur yang terbatas, pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2010:7) Akuntansi Biaya ialah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk jasa

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN

BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN A. Pengertian Aset Tetap Menurut Widjajanto (2008:2), pengertian sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) Secara umum Standar Akuntansi Keuangan merupakan pedoman pokok penyusunan dan penyajian laporan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Aktiva Tetap A. Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan Untuk mengetahui pengertian yang jelas mengenai aktiva tetap tanaman menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Kebijakan Akuntansi Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tercantum sebagai berikut : Kebijakan akuntansi meliputi pilihan prinsip-prinsip, dasardasar, konvensi peraturan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Aktiva Aktiva adalah harta atau kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang digunakan dalam kegiatan atau operasi perusahaan yang sewaktu waktu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP (FIXED ASSET)

AKTIVA TETAP (FIXED ASSET) AKTIVA TETAP (FIXED ASSET) PENGERTIAN AKTIVA TETAP sebagai aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 9 AKTIVA TETAP BERWUJUD (2) DAN AKTIVA TETAP TIDAK BERWUJUD

PERTEMUAN 9 AKTIVA TETAP BERWUJUD (2) DAN AKTIVA TETAP TIDAK BERWUJUD PERTEMUAN 9 AKTIVA TETAP BERWUJUD (2) DAN AKTIVA TETAP TIDAK BERWUJUD Metode Penghitungan Depresiasi (2) Metode Beban Berkurang (Reducing Charge Method) Dalam metode ini beban depresiasi tahun-tahun pertama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Menurut Mulyadi (2007:8 ) pengertian biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomis, yang diukur dalam satuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Seiring dengan kemajuan zaman sekarang ini, persaingan dunia usaha semakin berkembang dengan pesat. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan termotivasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari sudut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari sudut BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari sudut pandang seseorang, akan tetapi pada dasarnya pengertian akuntansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap perusahaan pada umumnya memiliki aset tetap dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap perusahaan pada umumnya memiliki aset tetap dalam BAB II LANDASAN TEORI A. Aset tetap 1. Pengertian Aset tetap Setiap perusahaan pada umumnya memiliki aset tetap dalam pengoperasiannya, terlepas apakah perusahaan tersebut adalah perusahaan berskala besar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktiva Menurut Zaki Baridwan : Aktiva atau harta adalah benda baik yang memiliki wujud maupun yang semu dan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Pada umumnya perusahaan menggunakan aktiva tetap dalam menjalankan aktivitas operasinya, sehingga dengan menggunakan aktiva tetap kinerja perusahaan akan

Lebih terperinci

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TUNJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Menurut Bastian (2006:137) Biaya adalah suatu bentuk pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk mencapai tujuan entitas.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap 2.1.1 Definisi Aset Tetap Definisi aset tetap berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2011:16) paragraf 06, adalah Aset tetap adalah aset berwujud yang: (a)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan salah satu harta kekayaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan operasionalnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. equipment, machinery, building, and land.

BAB II LANDASAN TEORI. equipment, machinery, building, and land. 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aktiva Tetap 2.1.1 Pengertian Aktiva Tetap According to the opinion of Carl S. Warren (2011 :415 ) Fixed assets are long-term or relatively permanent assets such as equipment,

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP BERWUJUD

AKTIVA TETAP BERWUJUD AKTIVA TETAP BERWUJUD A. PENGERTIAN Aktiva tetap berwujud adalah aktivaaktiva yang mempunyai wujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal. Karakteristik utama

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset Tetap Setiap perusahaan menggunakan berbagai aset tetap, seperti peralatan alatalat, mesin, bangunan, dan tanah. Aset tetap merupakan aset jangka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis dan Kebijakan 2.1.1 Pengertian Analisis dan Kebijakan Pengertian analisis menrut Kamus Akuntansi (2000;) Analisis adalah melakukan evaluasi terhadap kondisi dari pos-pos

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Penyusunan laporan akhir ini penulis menggunakan beberapa teori sebagai acuan untuk membahas permasalahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya sangat berperan penting dalam kegiatan perusahaan. Salah satu peranan akuntansi biaya

Lebih terperinci

Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir

Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir Rizal Effendi Fakultas Ekonomi-Universitas Tridinanti Palembang rizaleffendi31@yahoo.co.id Abstract : This

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam

BAB II LANDASAN TEORITIS. informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam BAB II LANDASAN TEORITIS A. Akuntansi Aset Tetap Berwujud 1. Pengertian Akuntasi Aset Tetap Suwardjono (2005:10) mendefinisikan akuntansi sebagai seperangkat pengetahuan yang mempelajari perekayasaan penyediaan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya

BAB III PEMBAHASAN. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya BAB III PEMBAHASAN A. AKTIVA TETAP 1. Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya pengertian aktiva tetap ini memiliki makna dan tujuan yang sama. Ada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang

BAB II LANDASAN TEORI. adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang menjelaskan kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Melalui proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi adalah suatu sarana yang menjembatani antar pihak pimpinan dengan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Melalui proses akuntansi akan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. jangka waktu kurang dari 1 tahun (seperti tagihan) modal, semua milik usaha yang

BAB II KAJIAN TEORI. jangka waktu kurang dari 1 tahun (seperti tagihan) modal, semua milik usaha yang BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Aktiva Menurut Mardiasmo (2009:158) Aktiva merupakan (harta) kekayaan, baik yang berupa uang maupun benda lain yang dapat dinilai dengan uang ataupun yang tidak berwujud

Lebih terperinci

PENYUSUTAN (Depreciation)

PENYUSUTAN (Depreciation) PENYUSUTAN (Depreciation) A. PENYUSUTAN METODE ALOKASI BIAYA Menurut para Akuntan, penyusutan bukan merupakan masalah penilaian, namun merupakan alat untuk alokasi biaya. Penyusutan (depreciation), adalah

Lebih terperinci

FIXED ASSETS. Click to edit Master subtitle style 4/25/12

FIXED ASSETS. Click to edit Master subtitle style 4/25/12 FIXED ASSETS Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau menyediakan barang dan jasa untuk di sewakan atau untuk keperluan administrasi dan di harapkan

Lebih terperinci

Definisi aset tetap menurut Rudianto (2009:276) adalah :

Definisi aset tetap menurut Rudianto (2009:276) adalah : BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap Suatu entitas memerlukan sebuah laporan keuangan untuk mengikhtisarkan posisi keuangannya. Neraca adalah salah satu laporan keuangan dasar yang biasanya disusun oleh

Lebih terperinci