Usulan Penerapan Model Total Performance Scorecard untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan Studi Kasus: Lembaga Pendidikan Terpadu X

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Usulan Penerapan Model Total Performance Scorecard untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan Studi Kasus: Lembaga Pendidikan Terpadu X"

Transkripsi

1 1 st Seminar on Application and Research in Industrial Technology, SMART 2006 Yogyakarta, 27 April 2006 Usulan Penerapan Model Total Performance Scorecard Erlinda Muslim 1 dan Dian Ika Kusuma 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Kampus Baru UIDepok, 16424, Indonesia 1 erlinda@eng.ui.ac.id, 2 diehand_millenium@yahoo.com Abstrak Perkembangan dunia saat ini menuntut cara kerja yang cerdas, menyenangkan, dan beretika dalam organisasi. Sedangkan suatu organisasi dituntut untuk dapat bercirikan pada visi, misi dan proses belajar dari pengalaman tanpa harus berbenturan dengan ambisi pribadi (visi, misi dan peran kunci pribadi) pekerjanya sehingga tercapainya tujuan bersama dalam organisasi. Lembaga Pendidikan Terpadu (TK-SD-SLTP-SLTA) merupakan salah satu bentuk organisasi yang sering luput akan pencapaiannya terhadap tujuan organisasi tanpa harus mengesampingkan ambisi pribadi pekerjanya. Sehingga seringkali kita dapati para pekerja suatu lembaga pendidikan tidak mencurahkan perhatiannya secara penuh pada Lembaga Pendidikan yang menaunginya. Akibat dari hal tersebut, maka program perbaikan dan pengembangan yang dilakukan di Lembaga Pendidikan tersebut hanya bersifat sementara dan hanya memperbaiki penampilan yang mengakibatkan terlewatnya kesempatan untuk meraih daya saing. Untuk itu diperlukan suatu proses yang sistematis terhadap perbaikan, pengembangan, dan proses belajar yang bersifat bertahap, bersinambung, dan rutin yang berfokus pada perbaikan kinerja pribadi dan organisasi secara berkelanjutan. Proses ini dinamakan Total Performance Scorecard (TPS), yang merupakan penggabungan antara Balanced Scorecard, Total Quality Management, dan Competence Management. Kata kunci: total performance scorecard, balance scorecard, total quality management, competence management 1. Pendahuluan Lembaga Pendidikan Terpadu X (LPT X), merupakan Lembaga yang memiliki satuan jenjang pendidikan mulai dari Play Group, TK, SD, SMP, hingga SMU dengan akreditasi A. LPT X sedang dalam tahap menerapkan sebuah proses pengembangan strategi dimana visi-misi pribadi dan organisasi, faktor penentu keberhasilan, tujuan, tolok ukur kinerja, proses belajar, dan perencanaan saling melengkapi. Penelitian ini berguna untuk memberikan masukan pada pihak LPT X dengan cara menerapkan konsep Total Performance Scorecard (TPS) dalam mengukur serta mengembangkan strategi pendidikannya, yang tentunya dengan peran serta dan dukungan seluruh jajaran manajemen dan karyawan melalui proses perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan evaluasi. 2. Metode Penelitian Hubert K. Rampersad (2003) menyatakan Total Performance Scorecard (TPS) didefinisikan sebagai proses sistematis perbaikan, pengembangan, dan pembelajaran yang bersifat berkesinambungan, bertahap, dan rutin, yang terpusat kepada perbaikan kinerja pribadi dan organisasi secara berkelanjutan. Perbaikan, pembelajaran, dan pengembangan merupakan tiga kekuatan mendasar dalam konsep manajemen terpadu. Ketiganya terkait erat dan harus dijaga keseimbangannya, yang terdapat pada gambar 1.

2 Gambar 1 : Konsep Total Performance Scorecard (TPS) 3. Hasil dan Pembahasan Untuk merancang Total Performance Scorecard di LPT X tahapannya adalah: 1. Perumusan Personal Balanced Scorecard Hasil pengolahan data perumusan ambisi pribadi, didapatkan beberapa rumusan ambisi pribadi secara umum karyawan LPT X yang terdapat dalam tabel I, tabel II, dan tabel III. Proses identifikasi selanjutnya adalah perumusan tindakan perbaikan pribadi dan sumbangannya terhadap faktor penentu keberhasilan pribadi. Data Prioritas Tindakan Perbaikan Pribadi, didapatkan data dalam tabel IV. 2. Pembuatan Analisis Eksternal dan Internal Analisis yang dibuat meliputi analisis lingkungan global/regional, analisis lingkungan makro dari berbagai aspek, analisis lingkungan sekolah, serta analisis internal. Untuk itu digunakan analisis SWOT, dengan hasilnya pada tabel V.

3 Tabel I. Rumusan Visi Pribadi Karyawan Secara Umum Unsur Visi Pernyataan Inti % Bagian dari Hidup adalah pembinaan sumber daya manusia 87% Visi Pribadi : Kesuksesan pendidikan masa datang, dimulai dari industri pendidikan yang saya geluti sekararang 90% Falsafah Hidup : Bekerja secara profesional merupakan perhiasan terbaik yang selalu saya jaga 90% Menjadi atasan maupun bawahan di lembaga ini bukanlah suatu masalah yang dapat menurunkan pengabdian saya dalam dunia pendidikan 94% Cita-cita Hidup mulia menjadi seorang pengembang pendidikan 94% tertinggi : Menjadi pendidik, namun tetap bisa mengembangkan diri sebagai wirausaha maju 84% Tujuan hidup Mengabdikan diri pada dunia pendidikan 94% keseluruhan : Mengangkat standar mutu pendidikan nasional 84% Kemampuan Bekerja secara bersama dan mampu memanajemen konflik yang timbul 84% khas : Inovatif dan kreatif mengembangkan ide baru untuk perbaikan 87% Tabel II. Rumusan Misi Pribadi Karyawan Secara Umum Unsur Misi Pernyataan Inti % Ke mana saya Saya akan tetap berada di Lembaga Pendidikan ini, merancang sistem yang lebih akan baik lagi, sehingga pengganti saya suatu saat nanti kecil kemungkinannya 81% melangkah? menata ulang kembali dari awal Saya akan menggapai visi pribadi saya bersama lembaga pendidikan ini 84% Saya ingin Terciptanya manusia Indonesia yang berilmu & berahlak Islami 94% wujudkan : Membaiknya kualitas pendidikan Indonesia 90% Kesejahteraan Di masa tua nanti, kesejahteraan materi bukan merupakan tolok ukur 77% materi bagi keberhasilan hidup saya karyawan : Menurut saya, orang yang menekuni bidang pendidikan tidak harus 100% mengesampingkan kesejahteraan materi Efek keberadaan saya : Sumbangsih untuk ambisi organisasi ini: Perilaku yang sudah baik untuk Rapih, bersih, dan indah 81% Efektif dan efisien 90% Disiplin dan teratur 84% Menciptakan standar mutu pengetahuan & pemahaman siswa melalui nilai akademis & praktek pada bidang studi yang saya ajarkan, dengan target yang terus meningkat setiap tahun 81% Cepat mengambil inisiatif 87% Proaktif & preventif terhadap kritik yang menuju pada saya 87% Menjadi orang yang solutif 94% Tabel III. Rumusan Faktor Penentu Keberhasilan Pribadi, Tujuan, Tolok Ukur Kinerja & Target Pribadi PERSPEKTIF Pernyataan Inti % KEUANGAN Pendapatan semakin meningkat 84% Mendapat tanggungan asuransi dari Lembaga Pendidikan ini 81% EKSTERNAL Memiliki sedikitnya satu hari dalam sepekan untuk keluarga 90% Dapat bekerjasama, saling bantu, berbagi pengalaman, dan menjadi teladan pribadi yang sukses namun sederhana bagi siswa 94% INTERNAL Berjuang meraih kesehatan fisik dan mental 97% Dapat bersantai dan membuat suasana hati menyenangkan di saat berlibur 90% PENGETAHUA Bisa belajar dari kesalahan saya, sehingga tidak terulang pada orang lain 96% N DAN Produktifitas kinerja meningkat sedikitnya 10% per tahun 96% PEMBELAJAR Keterampilan menerangkan pelajaran meningkat 96%

4 Tabel IV. Rumusan Tindakan Perbaikan Pribadi Karyawan Secara Umum No. Tindakan Perbaikan Diri Sumbangan Bagi Faktor Penentu Keberhasilan Pribadi 1 Menghilangkan segala rasa Berani mencoba dan melakukan takut dari berbuat perubahan dan perbaikan 2 Meluangkan waktu untuk Sebagai langkah untuk menjawab memperbaiki diri sendiri kritik yang datang kepada diri dan membantu orang lain sendiri memperbaiki diri 3 Mencari pemikiran strategis dan gagasan-gagasan baru Untuk menselaraskan visi, misi, pribadi dan organisasi secara efektif Tabel V. Matriks SWOT LPT X Rata-rata Index Jumlah responden diatas angka Prioritas Tindakan prioritas ratarata Perbaikan Pribadi (1-25) orang orang orang Internal Strength : - Kompetensi Manusia - Kemampuan Proses - Status Keuangan - Produk/Jasa Weakness : Eksternal - Kompetensi Manusia - Kemampuan Proses - Status Keuangan - Produk/Jasa Oportunity : - Pasar/Konsumen - Pasar/Konsumen - Kompetisi - Kompetisi - Industri Threatness : - Industri - Keuangan - Keuangan - Lingkungan - Lingkungan Strategi : Menambah kelas baru (S3,O1) Membina hubungan baik dengan pelanggan potensial (S2,O1) Menjalin hub dgn pemerintah (S4,O3) Strategi : Mencari pembiayaan alternatif (W3,O4) Penetapan angka kompetensi (W2,O1) Kerjasama dgn instansi pengembangan mutu SDM (W4,O2) Strategi : Melakukan re-segmentasi pasar (S3,T1) Penetapan mutu diatas standar (S1,T3) Orangtua siswa diberdayakan (S3,T4) Realisasi ruang kelas anti asap (S3,T5) Strategi : Segera dibentuk tim perbaikan (W1,T1) Selaraskan PBSC dgn OBSC(W2,T3) Tingkatkan modal usaha sekolah (W3,T4) 3. Perumusan Organizational Balanced Scorecard Perumusan ini mencakup Critical Success Factor dan Key Performance Indicator. Pada Scorecard LPT X yang telah dirumuskan berdasarkan data-data tertulis maupun wawancara dengan pihak lembaga yang dianggap berkompeten memahami seluk-beluk unit bisnisnya masing-masing dapat dilihat pada tabel VI Setelah merumuskan PBSC karyawan secara umum dan OBSC LPT X dari data lapangan yang didapatkan, selanjutnya dibuat usulan penerapan TPS hingga membentuk satu siklus lengkap mengikuti sikulus TPS yang dapat dilihat pada gambar 2.

5 Gambar 2. Siklus Total Performance Scorecard

6 Tabel VI. LPT X Scorecard Perspektif Keuangan Perspektif Pelanggan P. Proses Bisnis Internal P. Pengetahuan & Pembelajaran Critical Success Factor Profitabilitas Kesejahteraan Efisiensi Anggaran Kualitas Layanan Lulusan Customer Relationship Harga Pembangunan Opini Aktivitas Belajar Bahan Baku dan Peralatan Inovasi Kurikulum Penelitian dan Pengembangan Rekrutmen SDM Kompetensi SDM Performa SDM Motivasi SDM Key Performance Indicators - Tenaga kependidikan mampu menyelenggarakan pelatihan dan workshop yang dapat menghasilkan pemasukan Lembaga - % penerimaan siswa baru seimbang, sehingga saling mensubsidi silang SPP. - Menambah jumlah kelas. - Mempertahankan tingkat hunian kelas. - Gaji dan tunjangan pengajar lebih baik daripada gaji PNS - Kemudahan untuk mendapatkan layanan kredit kepemilikan transportasi. - Menurunnya % defisit anggaran - Memangkas biaya yang timbul saat penerimaan siswa baru. - Menurunnya Σ komplain - Meningkatnya Σ orangtua siswa yang menyekolahkan anaknya kembali di sekolah ini. - Σ siswa yang lulus Ujian Nasional dipertahankan 100% tiap tahun - Diadakannya kegiatan kunjungan ke rumah orangtua siswa yang potensial oleh pihak sekolah, tanpa mempengaruhi kesetaraan antara anak didiknya. - Kenaikan biaya SPP diusahakan tidak melebihi 20% setiap tahun - Radio sekolah memiliki peran untuk menginformasikan prestasi dan kegiatan sekolah - Meningkatnya Σ koleksi buku perpustakaan sedikitnya 10% per tahun. - Ditetapkannya rasio jumlah pengajar & jumlah siswa yang efektif. - Kerusakan peralatan dapat diatasi dalam waktu kurang dari 7 hari - Sub-mart mengambil peran utama dalam penyediaan bahan baku dan peralatan. - Meningkatnya Σ realisasi sistem pembelajaran yang telah diusulkan oleh pengajar. - Meningkatnya Σ inovasi sistem pembelajaran - Terpantaunya kemajuan Lembaga berdasarkan rangkuman statistik. - Terjalin kerjasama formal dengan institusi yang melahirkan SDM yang berkualitas. - Ditetapkannya Level Kompetensi Minimum - Meningkatnya Σ prestasi ilmiah pengajar - Laporan performa karyawan ada, dan terpantau dengan baik. - Terbentuknya jenjang karir yang jelas bagi seluruh karyawan. - Meningkatnya Σ penghargaan yang diberikan kepada karyawan oleh sekolah. Setelah Scorecard LPT X dikomunikasikan, karyawan mulai menyadari akan pentingnya perubahan yang akan dilakukan lembaga. Ketika keinginan karyawan untuk siap melakukan perubahan mulai terlihat, maka dapat dilakukan proses berikutnya, yaitu menghubungkan Scorecard lembaga dengan scorecard unit bisnis dan rencana kerja perorangan yang terdapat pada tabel VII.

7 Tabel VII. Uraian Scorecard LPT X ke dalam Unit Bisnis Perspektif Keuangan Unit Org. Tujuan Tolok Ukur Kinerja Target TK SD SMP SMA Sub-Mart TK Σ Modal Usaha Meningkat Subsidi silang SPP berimbang Tabungan pekanan siswa Ditetapkan kuota golongan ekonomi orangtua siswa seimbang Tingkat hunian kelas Dipertahankan 32 siswa per kelas Menambah Penerimaan Σ Modal Usaha Meningkat Menambah Penerimaan Membangun opini Mengadakan training & workshop Menambah Jumlah Kelas Membuka layanan simpan-pinjam Penyediaan kebutuhan primer & sekunder Mendata informasi pekan-an yang akan dipublikasi-kan di radio sekolah. Meningkat 10% per tahun 50% menengah atas & 50% menengah bawah Jeda kekurangan murid 2 bulan 2 kali per tahun 2 kelas per jenjang Pertumbuhan usaha 20% per thn 80% kebutuhan pengajar & siswa Sedikitnya ada 1 headline news TK per pekan. Perspektif Pelanggan SD SMP SMA Σ komplain dari orangtua siswa & siswa Prestasi akademis Kepuasan Orangtua Siswa Terjadi penurunan secara kuantitas maupun kualitas Ada petugas khusus untuk melayani kritik dan saran Sedikitnya 10% per tahun Sedikitnya ada 1 petugas tiap hari Sekolah dapat menerapkan standar nilai Sedikitnya 0,5 poin diatas lebih tinggi da-ri standar yang ditetapkan standar Depdiknas pemerintah Orangtua siswa menyekolah-kan anaknya untuk jenjang berikutnya di sekolah ini lagi 90% dari seluruh orangtua siswa Sub-Mart Suplier sebagai sponsor publi-kasi Lembaga Penawaran sponsorship dibuat, disebar ke perusa-haan produksi berbasis kebutuhan sekolah Sedikitnya ada 1 perusahaan spon-sor publikasi per tahun Persp. Proses Bisnis Internal P. Pengetahuan & Pembelajaran TK SD Jumlah pengajar Sarana Perpustakaan Ditetapkan rasio jumlah pengajar dengan jumlah murid yang efektif dan efisien Koleksi buku perpustakaan SMP Orientasi Life Skill Program belajar kecakapan hidup SMA Sub-Mart Media Pembelajaran Fungsi pemasok Inovasi dan kreasi dalam menggunakan media pembelajaran Penyedia bahan baku dan peralatan sekolah TK Prestasi ilmiah Prestasi ilmiah para pengajar SD SMP Kompetensi SDM SMA Performa SDM Level kompetensi minimum Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Kemampuan merepresen-tasikan ulang atas pelatih-an yang pernah diikuti Arsip performa setiap karya-wan dari waktu ke waktu Dalam 1 tahun ke depan bisa terlaksana Jumlah dan judul buku bertambah sedikitnya 10% per tahun Tiap jenjang memiliki 1 kecakapan hidup Selalu ada inovasi baru setiap tahun Mengambil peranan utama Jumlah pengharga-an meningkat 10% per tahun Kepala sekolah memiliki pencapaian level minimum kompetensi Didapatkan oleh Kepala Sekolah Dimiliki oleh pengajar yang diutus mengikuti training Terukur dan up-to-date per 3 bulan

8 4. Kesimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan di LPT X untuk menerapkan Total Performance Scorecard, terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan, diantaranya : 1. Cara untuk meningkatkan kinerja karyawan dengan integritas yang efektif adalah dengan menciptakan kondisi lingkungan kerja pada karyawan untuk siap melakukan perubahan, sehingga memiliki kemauan untuk mencari pemikiran strategis dan gagasan baru dan siap menjadikan diri lebih profesional dalam segala hal. 2. Berdasarkan Personal Balanced Scorecard dan Organizational Balanced Scorecard yang dirumuskan berdasarkan data lapangan, tidak ada hambatan yang berarti jika LPT X ingin menerapkan TPS di organisasinya dalam rangka meningkatkan kinerja dengan integritas. 3. Tahapan kegiatan TPS yang kemungkinan resistansinya sangat tinggi adalah kegiatan pada tahap perbaikan, karena pada tahap tahapan tersebut terdapat orang yang menolak perubahan. Daftar Pustaka Goulden, Clive, 1995, Supervisory Management and Quality Circle Performance: an Empirical Study, Benchmarking for Quality management & Technology, Vol. 2 No.4,. p Gaspersz, Vincent, 2003, Total Quality Management, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. H. Basterfield, Dale et.al, 2003, Total Quality Management, Prentice Hall, New Jersey. Harrington, H. James, 1995, Total Performance management: The Next Generation in Performance Improvement, McGraw-Hill, USA. Kaplan, Robert S. and Norton, David P., 1996, The Balanced Scorecard: Translating Strategy into Action, Harvard Business School Press, Boston. Kaplan, Robert S. and Norton, David P., 1996, Using the Balanced Scorecard as Strategic Management System, Harvard Business Review, Boston. Majid, Abdul., 2005, Perencanaan Pembelajaran : Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Rampersad, Hubert K., 2003, Total Performance Scorecard: Redefining Management to Achieve Performance with Integrity, Butterworth-Heinemann, Massachusetts. Rampersad, Hubert K., 2005, Total Performance Scorecard, < Scorecard.com/our approach.html>. Rampersad, Hubert K., 2005, Total Performance Scorecard: the way to personal integrity and organizational effectiveness, Measuring Business Excellence, Vol.9 No.3, p.23. Rao et. al, 1996, Total Quality Management: A Cross Functional Perspective, John Wiley & Son, USA. Syafaruddin, 2002, Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan : Konsep, Strategi, dan Aplikasi, Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia Tapinos, E. et.al, 2005, The Impact of Performance Measurement in Strategic Planning, International Journal of Productivity and Performance Management, Vol. 54 No.5/6, p.381. Tangen, Stefan, 2005, Improving the Performance of a Performance Measure, Measuring Business Excellence, Vol.9 No.2, p.11. Wongrassamee, S. et.al, 2003, Performance Measurement Tools : the Balanced Scorecard and the EFQM Excellence Model, Measuring Business Excellence, Vol.7 No. 1, p.24. Yuwono, Sony et al, 2002, Balanced Scorecard: Menuju Organisasi yang Berfokus pada Strategi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Taryana Suryana. M.Kom

Taryana Suryana. M.Kom Performance Management Taryana Suryana. M.Kom taryana@yahoo.com http://kuliahonline.unikom.ac.id 1 Pendahuluan Scorecard, Merupakan sebuah metrik kinerja yang digunakan dalam manajemen strategis untuk

Lebih terperinci

Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: PT. MCA)

Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: PT. MCA) 1 st Seminar on Application and Research in Industrial Technology, SMART 2006 Yogyakarta, 27 April 2006 Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan Erlinda Muslim 1 dan Setio

Lebih terperinci

Key Performance Indicators Perusahaan

Key Performance Indicators Perusahaan Key Performance Indicators Perusahaan Cascade Strategic Visi dan Misi Unit : Corporate Unit Pelayanan Memberikan pelayanan terbaik dengan standart perbankan untuk mencapai kepuasan pelanggan. 1. Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card

Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card Performa (2008) Vol. 7, No.2: 31-36 Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card Murman Budijanto, Dwi Lia Indriani Laboratorium Sistem

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD FOKUS PENGUKURAN BSC Fokus pengukuran BSC untuk melaksanakan proses manajemen sbb: Mengklarifikasi dan menerjemahkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebuah kenyataan yang harus dihadapi oleh dunia pendidikan terkait dengan masalah mutu pendidikan di Indonesia saat ini adalah tingkat mutu pendidikan yang

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pengukuran Kinerja Terdapat suatu ungkapan dalam manajemen modern, yaitu : Mengukur adalah untuk mengerti (memahami), Memahami adalah untuk memperoleh pengetahuan, Memperoleh

Lebih terperinci

INDEPT, Vol. 1, No. 1, Februari 2011 ISSN

INDEPT, Vol. 1, No. 1, Februari 2011 ISSN STUDI STRATEGI MELALUI PENDEKATAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Heni Puspita, ST., MT Ketua Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Nurtanio Bandung Jl. Pajajaran No

Lebih terperinci

PENERAPAN IT BALANCE SCORECARD UNTUK PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI SMK MEDIKACOM BANDUNG

PENERAPAN IT BALANCE SCORECARD UNTUK PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI SMK MEDIKACOM BANDUNG PENERAPAN IT BALANCE SCORECARD UNTUK PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI SMK MEDIKACOM BANDUNG 1 Hanif fakhrurroja, S,Si.,M.T. 2 Irvan Akbar Maulana 1 Program Studi Manajemen Informatika STMIK LKPIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya konsep balanced scorecard. Sejarah balanced scorecard dimulai dan

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya konsep balanced scorecard. Sejarah balanced scorecard dimulai dan BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Idealnya, setiap manajemen perusahaan memerlukan suatu alat ukur untuk mengetahui seberapa baik performa perusahaan. Objek yang selalu diukur adalah bagian keuangan,

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 10, NO. 2, DESEMBER 2008:

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 10, NO. 2, DESEMBER 2008: PERENCANAAN STRATEGI DALAM UPAYA MENYELARASKAN TUJUAN ORGANISASI DAN TUJUAN KARYAWAN DENGAN PENDEKATAN TOTAL PERFORMANCE SCORECARD (Studi Kasus Departemen Internal Audit Perusahaan Minyak dan Gas Bumi)

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pada bab ini akan dibahas beberapa kesimpulan yang didapatkan penulis dimana kesimpulan ini akan menjawab identifikasi masalah yang telah dibuat terhadap KSP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan jaman pada saat ini sebuah organisasi sektor publik dituntut untuk dapat bersaing dalam memberikan kepuasan dan peningkatan mutu layanannya dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ditunjukkan banyak sekolah swasta yang terakreditasi A. Para pelanggan (orang

BAB 1 PENDAHULUAN. ditunjukkan banyak sekolah swasta yang terakreditasi A. Para pelanggan (orang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pendidikan kini tidak hanya didominasi oleh sekolahsekolah negeri tapi kini sekolah swasta juga mulai berpartisapasi. Hal ini ditunjukkan banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang plastic packaging berbahan baku

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang plastic packaging berbahan baku 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Selama ini, diasumsikan bahwa perbaikan dan perubahan organisasi tergantung pada analisis internal dan eksternal, gambaran proses bisnis, persiapan program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis yang pada akhirnya menimbulkan persaingan dalam industri yang semakin ketat. Jika dulu produsen yang memegang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Industri tepung terigu merupakan industri dengan pertumbuhan yang tinggi di jaman Orde Baru. Hal ini karena industri tepung terigu merupakan industri

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA RENCANA STRATEGIS SMA KHADIJAH DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA RENCANA STRATEGIS SMA KHADIJAH DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA RENCANA STRATEGIS SMA KHADIJAH DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Dosen Pembimbing: Syarifa Hanoum, S.T., M.T. Oleh: Ahmad Zahid Ali 2507100702 L/O/G/O www.themegallery.com

Lebih terperinci

INTEGRASI BALANCED SCORECARD KE DALAM MANAJEMEN KINERJA PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG

INTEGRASI BALANCED SCORECARD KE DALAM MANAJEMEN KINERJA PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer INTEGRASI BALANCED SCORECARD KE DALAM MANAJEMEN KINERJA PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG INTEGRATING THE BALANCED SCORECARD INTO SALES PERFORMANCE MANAGEMENT OF TRADING COMPANY

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Lestari Retnawati 1) dan Erma Suryani 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah mempunyai strategi agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Selain

Lebih terperinci

Perencanaan Strategis Si/Ti Pada Disdikpora Kabupaten Kuningan Menggunakan Pendekatan Balanced Scorecard

Perencanaan Strategis Si/Ti Pada Disdikpora Kabupaten Kuningan Menggunakan Pendekatan Balanced Scorecard Perencanaan Strategis Si/Ti Pada Disdikpora Kabupaten Kuningan Menggunakan Pendekatan Balanced Scorecard Andri Maulana Awaludin, Janivita Joto Sudirman, Irawan Afrianto Universitas Komputer Indonesia Program

Lebih terperinci

PERANCANGAN INSTRUMEN PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN BALANCED SCORECARD DAN ANP

PERANCANGAN INSTRUMEN PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN BALANCED SCORECARD DAN ANP PERANCANGAN INSTRUMEN PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN BALANCED SCORECARD DAN ANP Paul Setyawan Dwi Cahyanto 1), Brilianta Budi Nugraha 2), Ririn Diar Astanti 3) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

PEMBUATAN PORTOFOLIO APLIKASI DINAS XYZ

PEMBUATAN PORTOFOLIO APLIKASI DINAS XYZ PEMBUATAN PORTOFOLIO APLIKASI DINAS XYZ Khakim Ghozali, Achmad Holil Noor Ali Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember khakim@its-sby.edu, holil@its-sby.edu ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang sangat besar terhadap perilaku manusia dalam suatu organisasi. Dengan adanya alat

Lebih terperinci

BAB. VI. Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard menerjemahkan

BAB. VI. Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard menerjemahkan 94 BAB. VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard menerjemahkan visi dan misi perusahaan ke dalam empat perspektif kemudian merubahnya menjadi tindakan yang lebih

Lebih terperinci

JAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC

JAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC TESIS MM PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DI DINAS PEKERJAAN UMUM DAERAH KOTA BLITAR DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) JAMHARI KASA TARUNA NRP 9106 201 307 DOSEN

Lebih terperinci

Jurnal String Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 ISSN:

Jurnal String Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 ISSN: PERENCANAAN STRATEGIC MANAGEMENT SISTEM INFORMASI DENGAN BALANCED SCORECARD PADA TAMAN KANAK-KANAK Dewi Mustari Program Studi Teknik Informatika, Universitas Indraprasta PGRI Email: mustaridewi@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia menuju ke kehidupan yang lebih baik. Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pengukuran kinerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan pengendalian

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PERFORMANCE SCORECARD DI CV. KARYA TUNGGAL SIDOARJO SKRIPSI

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PERFORMANCE SCORECARD DI CV. KARYA TUNGGAL SIDOARJO SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PERFORMANCE SCORECARD DI CV. KARYA TUNGGAL SIDOARJO SKRIPSI Oleh : TEGUH FIRMANSYAH 05 320101 36 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

ANALISIS PROSES BISNIS PADA AGENCY FOTOGRAFI DAN MODELING FASHIONTOGRAFIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC)

ANALISIS PROSES BISNIS PADA AGENCY FOTOGRAFI DAN MODELING FASHIONTOGRAFIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) ANALISIS PROSES BISNIS PADA AGENCY FOTOGRAFI DAN MODELING FASHIONTOGRAFIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) Ayu Kartika Sari 1, Indra Gamayanto, MITM 2 Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR

PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR Natalis Sariman Simbolon 1), Febriliyan Samopa ) 1) Magister

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS RUMAH ABC ) Fathoni 1, Inda Kesuma S. 2

ANALISIS PENILAIAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS RUMAH ABC ) Fathoni 1, Inda Kesuma S. 2 ANALISIS PENILAIAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS RUMAH ABC ) Fathoni 1, Inda Kesuma S. 2 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya Email

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS RUMAH ABC

ANALISIS PENILAIAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS RUMAH ABC ANALISIS PENILAIAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS RUMAH ABC ) Oleh : Fathoni 1, Inda Kesuma S. 2 fathoni@unsri.ac.id, ABSTRACT Penelitian dilakukan untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN BAB7 SIMPULAN DAN SARAN 7.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilaksanakan terhadap empat perspektif dalam Balanced Scorecard, maka terdapat beberapa

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN ANALISIS

BAB IV DATA DAN ANALISIS BAB IV DATA DAN ANALISIS 4.1 Visi, Misi dan Tujuan Balai Besar Latihan Kerja Industri Serang 4.1.1 Visi Balai Besar Latihan Kerja Industri Serang Menjadi pusat tenaga kerja yang professional dan berkualitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan nasional merupakan alat untuk meningkatkan kualitas bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan nasional merupakan alat untuk meningkatkan kualitas bangsa 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan nasional merupakan alat untuk meningkatkan kualitas bangsa Indonesia apalagi pada jaman globalisasi seperti sekarang ini. Pendidikan mempunyai peran yang

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan terhadap Mansion28, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: d. Mansion28 telah menyusun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengukuran Kinerja Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat konsitensi dan kebaikan fungsi-fungsi produk. Kinerja merupakan penentuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah

I. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah baik pusat maupun daerah serta perusahaan milik pemerintah dan organisasi sektor publik

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Hasil Utama dari Penelitian

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Hasil Utama dari Penelitian BAB V PEMBAHASAN Dalam penelitian ini mempunyai tujuan untuk merancang pengukuran kinerja dan mengukur kinerja pada BBLKI Serang dengan pendekatan metode Balanced Scorecard yang meliputi perspektif keuangan,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dikerjakan guna mendapatkan informasi yang diinginkan demi tercapainya tujuan penelitian. Berikut cara mengumpulkan data yang dilaksanakan

Lebih terperinci

INTEGRASI METODE BALANCE SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PENGUKURAN KINERJA DI PERGURUAN TINGGI SWASTA

INTEGRASI METODE BALANCE SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PENGUKURAN KINERJA DI PERGURUAN TINGGI SWASTA Integrasi Metode Balance Scorecard dan Analytical Hierarchy Process... (Fithriyah dkk) INTEGRASI METODE BALANCE SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PENGUKURAN KINERJA DI PERGURUAN TINGGI SWASTA

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA DI STT ADISUTJIPTO SEBAGAI PENDUKUNG SISTEM PENJAMINAN MUTU

PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA DI STT ADISUTJIPTO SEBAGAI PENDUKUNG SISTEM PENJAMINAN MUTU PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA DI STT ADISUTJIPTO SEBAGAI PENDUKUNG SISTEM PENJAMINAN MUTU Yasrin Zabidi Jurusan Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Jl. Janti Blok R Lanud Adisutjipto

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Analisa SWOT Analisa SWOT merupakan sebuah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu

Lebih terperinci

ANALISA KESENJANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK DENGAN TUJUAN AKADEMIK UNIVERSITAS DI UNIVERSITAS 45 SURABAYA

ANALISA KESENJANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK DENGAN TUJUAN AKADEMIK UNIVERSITAS DI UNIVERSITAS 45 SURABAYA ANALISA KESENJANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK DENGAN TUJUAN AKADEMIK UNIVERSITAS DI UNIVERSITAS 45 SURABAYA Bayu Setyawan, Achmad Holil Noor Ali Program Magister Manajemen Teknologi Bidang

Lebih terperinci

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI Titien S. Sukamto Pengantar Dalam proses mencapai keselarasan dan dampaknya, diperlukan adanya pemahaman akan lingkungan bisnis dan teknologi,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahapan - tahapan penelitian yang harus ditetapkan, sebelum melakukan pemecahan yang akan dibahas. Langkah ini dilakukan agar penelitian ini memudahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Panggung bisnis memang disediakan bagi orang-orang yang menyukai tantangan, bertarung disana, dan dengan berbagai jurus berusaha keras untuk menjadi pemenang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya.

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya. Pada saat pesawat dalam keadaan terbang, asisten juniornya menanyakan mengapa hanya

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KINERJA BAGIAN SEKRETARIAT PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANGGAI

ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KINERJA BAGIAN SEKRETARIAT PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANGGAI ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KINERJA BAGIAN SEKRETARIAT PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANGGAI 7 Oleh: Rahmawati Halim 17 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk jangka panjang (Setiawan, 2011).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk jangka panjang (Setiawan, 2011). BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Perencanaan Strategis Perencanaan strategis (penyusunan rencana jangka panjang) merupakan salah satu tahapan dalam manajemen strategis yaitu serangkaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang semakin ketat. Kondisi ini memacu dunia usaha untuk lebih peduli terhadap strategi yang dijalankan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan menggunakan berbagai macam cara untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan menggunakan berbagai macam cara untuk memperoleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia bisnis semakin maju dan berkembang, situasi dunia bisnis pun semakin ramai dengan ketatnya persaingan antar perusahaan. Banyak perusahaan

Lebih terperinci

USULAN PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PADA PT. MI (Studi Kasus Pada Departemen Produksi)

USULAN PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PADA PT. MI (Studi Kasus Pada Departemen Produksi) USULAN PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PADA PT. MI (Studi Kasus Pada Departemen Produksi) Lithrone Laricha, Delvis Agusman, Agustiono Program Studi Teknik Industri, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen dan Perencanaan Strategis SI/TI (Pertemuan Pertama) Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard)

Sistem Informasi Manajemen dan Perencanaan Strategis SI/TI (Pertemuan Pertama) Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard) Sistem Informasi Manajemen dan Perencanaan Strategis SI/TI (Pertemuan Pertama) Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard) 1 Pokok Bahasan dalam Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard)

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA ORGANISASI PENDIDIKAN DENGAN METODA BALANCE SCORECARD (STUDI KASUS : PTS BANDUNG)

ANALISIS KINERJA ORGANISASI PENDIDIKAN DENGAN METODA BALANCE SCORECARD (STUDI KASUS : PTS BANDUNG) Prosiding SNaPP2012 : Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 ANALISIS KINERJA ORGANISASI PENDIDIKAN DENGAN METODA BALANCE SCORECARD (STUDI KASUS : PTS BANDUNG) 1 Rakhmat Ceha, 2 M. Dzikron AM.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor yang penting yang harus diperhartikan oleh perusahaan. Oleh

Lebih terperinci

PENERAPAN BALANCE SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO UNIT PENGELOLA KEGIATAN (UPK) BINA MANDIRI

PENERAPAN BALANCE SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO UNIT PENGELOLA KEGIATAN (UPK) BINA MANDIRI J u r n a l E K B I S / V o l. X / N o. 1 / e d i s i M a r e t 2 0 1 4 489 PENERAPAN BALANCE SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO UNIT PENGELOLA KEGIATAN (UPK) BINA MANDIRI

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENGUKURAN KINERJA DI LEMBAGA PENDIDIKAN WALISONGO-GEMPOL DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS(AHP)

PERENCANAAN PENGUKURAN KINERJA DI LEMBAGA PENDIDIKAN WALISONGO-GEMPOL DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS(AHP) PERENCANAAN PENGUKURAN KINERJA DI LEMBAGA PENDIDIKAN WALISONGO-GEMPOL DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS(AHP) Arif Rahman 1 dan Moses L. Singgih 2 Bidang Keahlian Managemen

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL MANAJEMEN STRATEGI DAN BALANCED SCRECARD PADA SISTEM MANAJEMEN MASJID DI KABUPATEN CILACAP

IMPLEMENTASI MODEL MANAJEMEN STRATEGI DAN BALANCED SCRECARD PADA SISTEM MANAJEMEN MASJID DI KABUPATEN CILACAP IMPLEMENTASI MODEL MANAJEMEN STRATEGI DAN BALANCED SCRECARD PADA SISTEM MANAJEMEN MASJID DI KABUPATEN CILACAP Amin Syukron 1), Hanifah Muyassaroh 2) Tuti Munfarida 3) Umi Fadilah 4) 1 Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Integrasi Balanced Scorecard dan Data Envelopment Analysis dalam Pengukuran Kinerja dan Efisiensi

Integrasi Balanced Scorecard dan Data Envelopment Analysis dalam Pengukuran Kinerja dan Efisiensi Petunjuk Sitasi: och, B. N., Muslim, E., & Karina, L. (2017). Integrasi Balanced card dan Data Envelopment Analysis dalam Pengukuran Kinerja dan Efisiensi. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. F125-131).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyak perencanaan semakin besar kemungkinan untuk menang.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyak perencanaan semakin besar kemungkinan untuk menang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin banyak perencanaan semakin besar kemungkinan untuk menang. Semakin sedikit perencanaan semakin sedikit kemungkinan untuk jaya. Jadi, bagaimana dengan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. berbasis Balanced Scorecard dengan menggunakan keempat perspektif Balanced

BAB V PENUTUP. berbasis Balanced Scorecard dengan menggunakan keempat perspektif Balanced BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penilaian kinerja berbasis Balanced Scorecard dengan menggunakan keempat perspektif Balanced Scorecard sebagai ukuran kinerjanya.

Lebih terperinci

Dosen Politeknik Telkom

Dosen Politeknik Telkom Rencana Strategis Diri Pribadi 2010-2020 Hanung N. Prasetyo Dosen Politeknik Telkom Data diri Nama lengkap : Hanung Nindito Prasetyo TTL : Madiun, 17 Mei 1979 Profesi : Dosen, Blogger, Penulis & Konsultan

Lebih terperinci

Makna yang tersurat dalam rumusan tujuan tersebut

Makna yang tersurat dalam rumusan tujuan tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana diketahui pendidikan tinggi adalah pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dari pada pendidikan menengah di jalur pendidikan sekolah. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Panggung bisnis memang disediakan bagi orang-orang yang menyukai tantangan,

BAB I PENDAHULUAN. Panggung bisnis memang disediakan bagi orang-orang yang menyukai tantangan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Panggung bisnis memang disediakan bagi orang-orang yang menyukai tantangan, bertarung disana, dan dengan berbagai jurus berusaha keras untuk menjadi pemenang.

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : MANAJEMEN STRATEGI GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) Kode Mata Kuliah / : IE008 / 2 SKS SKS Deskripsi Singkat : 1. Mata kuliah ini memberikan pemahaman konsep, teori dan perkembangan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi dan perubahan iklim bisnis yang sangat cepat, mengharuskan perusahaan untuk mampu menyesuaikan segala perubahan yang terjadi. Kondisi pasar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada penelitian ini, terdapat penelitian terdahulu yang terkait dengan pembahasan

BAB II LANDASAN TEORI. Pada penelitian ini, terdapat penelitian terdahulu yang terkait dengan pembahasan 16 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Pada penelitian ini, terdapat penelitian terdahulu yang terkait dengan pembahasan sehingga dapat dijadikan sebagai suatu perbandingan. Pertama, berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kinerja bursa saham secara tidak langsung mempengaruhi kemajuan perekonomian nasional. Pasar modal kini memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara, baik

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, antara lain : 9.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia merupakan suatu sistem pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis manfaat implementasi balanced scorecard terhadap pelaksanaan proses manajemen strategik, maka

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN PENGEMBANGAN METODE TOTAL PERFORMANCE SCORECARD (STUDI KASUS : PT VUB )

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN PENGEMBANGAN METODE TOTAL PERFORMANCE SCORECARD (STUDI KASUS : PT VUB ) PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN PENGEMBANGAN METODE TOTAL PERFORMANCE SCORECARD (STUDI KASUS : PT VUB ) Nyoman Ayu Sugiantini*, Dr. Ir. Moses L. Singgih, M. Reg. Sc ** *Mahasiswa Magister

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan merupakan hal yang sangat diinginkan oleh setiap organisasi. Hal inilah yang seringkali membuat organisasi terus menerus melakukan perbaikanperbaikan yang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI BALANCE SCORECARD PADA PERUSAHAAN JASA PERHOTELAN : STUDI KASUS PADA PT. HOTEL X DI SEMARANG

IMPLEMENTASI BALANCE SCORECARD PADA PERUSAHAAN JASA PERHOTELAN : STUDI KASUS PADA PT. HOTEL X DI SEMARANG Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol. 3 No. 2 Juli 2014, Hal. 161-167 JURNAL AKUNTANSI INDONESIA IMPLEMENTASI BALANCE SCORECARD PADA PERUSAHAAN JASA PERHOTELAN : STUDI KASUS PADA PT. HOTEL X DI SEMARANG Abstract

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB

PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB Moses L. Singgih 1, Sri Gunani Partiwi 2 dan Arum S. Dani 3 Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Pontianak untuk merancang dan memperkenalkan balanced scorecard sebagai

BAB V PENUTUP. Pontianak untuk merancang dan memperkenalkan balanced scorecard sebagai BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian ini dilakukan pada PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Pontianak untuk merancang dan memperkenalkan balanced scorecard sebagai sistem manajemen strategik yang dapat

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Langkah-langkah penelitian 3.1.1 Observasi di PT Pertamina Gas Pada tahap ini, dilakukan pengamatan langsung ke Departemen Sumber daya manusia PT Pertamina Gas yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur kinerja perusahaan khususnya PT. Telkom Indonesia,Tbk divisi cis. Dengan adanya pengukuran kinerja, perusahaan dapat melihat

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PERTEMUAN KETUJUH

STUDI KELAYAKAN BISNIS PERTEMUAN KETUJUH STUDI KELAYAKAN BISNIS PERTEMUAN KETUJUH Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id POKOK BAHASAN : PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD PERENCANAAN STRATEGI SDM SDM adalah faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Pengukuran kinerja sangat berguna untuk membandingkan kinerja organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan akhir manusia dalam menempuh pendidikan biasanya berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan akhir manusia dalam menempuh pendidikan biasanya berkaitan dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu cara yang paling umum yang ditempuh manusia dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keahlian yang dimilikinya. Tujuan akhir manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi perubahan perkembangan bisnis yang semakin kompetitif, suatu organisasi dituntut untuk melakukan suatu adaptasi yang cepat terhadap faktor-faktor

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA E-PROCUREMENT PADA DIVISI PENGADAAN PT. GARUDA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD. Skripsi

ANALISA KINERJA E-PROCUREMENT PADA DIVISI PENGADAAN PT. GARUDA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD. Skripsi ANALISA KINERJA E-PROCUREMENT PADA DIVISI PENGADAAN PT. GARUDA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD Skripsi Oleh : Feisal Rahmady 0900833644 FAKULTAS EKONOMI & BISNIS JURUSAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan upaya kesehatan (Depkes RI, 2009). Salah satu pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan upaya kesehatan (Depkes RI, 2009). Salah satu pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era reformasi yang sedang berjalan atau bahkan sudah memasuki pasca reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan, politik, moneter, pertahanan

Lebih terperinci

BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto

BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto Balanced Scorecard (BSC) BSC dikembangkan oleh Kaplan dan Norton pada tahun 1992. BSC merupakan sebuah Performance Management System yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad informasi saat ini, kita dihadapkan pada semakin ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad informasi saat ini, kita dihadapkan pada semakin ketatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki abad informasi saat ini, kita dihadapkan pada semakin ketatnya persaingan diantara perusahaan-perusahaan dan kompetensi sumber daya manusia. Perusahaan menerapkan

Lebih terperinci

Grand Design AUK Oleh : Pembantu Rektor II

Grand Design AUK Oleh : Pembantu Rektor II Grand Design AUK 2011-2025 Oleh : Pembantu Rektor II Paradigma AUK 2011-2025 2025 Tetragon AUK Sivitas Senat Eksekutif Dosen Pegawai Mahasiswa Internal Tim Manajemen Mutu BAUK Quality Culture Budaya Mutu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. unggul secara berkelanjutan, tak terkecuali organisasi sektor publik yang bertugas

BAB I PENDAHULUAN. unggul secara berkelanjutan, tak terkecuali organisasi sektor publik yang bertugas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di masa kini dan di masa depan, organisasi pasti mengalami lingkungan bisnis yang sangat komplek. Organisasi dituntut untuk saling berkompetisi, tidak hanya mempertahankan

Lebih terperinci

REKAYASA ALUR KERJA DAN ARSITEKTUR INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN BSP

REKAYASA ALUR KERJA DAN ARSITEKTUR INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN BSP REKAYASA ALUR KERJA DAN ARSITEKTUR INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN BSP Oleh : Hendra Gunawan Jurusan Teknik Informatika, STMIK-IM email : hendra_gunawan@engineer.com Abstrak Kegiatan yang terjadi dalam suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, antar lembaga atau organisasi saling berkompetisi

Lebih terperinci

digunakan dalam identifikasi variabel lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan secara teoritis dirumuskan oleh David

digunakan dalam identifikasi variabel lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan secara teoritis dirumuskan oleh David 41 digunakan dalam identifikasi variabel lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan secara teoritis dirumuskan oleh David (2006:104) sebagai identifikasi dan evaluasi trend dari kejadian

Lebih terperinci

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI DISUSUN OLEH : NAMA : Metta Mustika Septiani NPM : 10208799 JURUSAN : Manajemen (S-1) PEMBIMBING

Lebih terperinci