TERAPI KOGNITIF (BECK)
|
|
- Vera Siska Hartono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TERAPI KOGNITIF (BECK) Kondang budiyani Sumber Retnowati S Pendekatan Kognitif dalam Psikoterapi. Dalam Prawitasari J E, Hadjam M N R, Atamimi N, Retnowati S, Utami, M S, Subandi, M.A, Ramdhani N, Hasanat N U. Psikoterapi (pendekatan konvensional dan kontemporer). Yogyakarta: Unit Publikasi Fak. Psikologi UGM Oemarjoedi, A.K Pendekatan Cognitive Behavior dalam Psikoterapi. Jakarta : Penerbit Kreatif Media
2 SEJARAH PERKEMBANGAN Rational Emotif Therapy (Albert Ellis) Cognitif Therapy (Aaron T Beck) Cognitif Behavior Modification (Donald Meichenbaum) (Oemardjudi, 2003)
3 Cognitive Therapy (CT) Aaron Beck Beck mengembangkan teorinya dr kasus depresi kmd berkembang pd kasus kecemasan, phobia, gangguan kepribadian Hampir sama dg RET (pendekatan aktif, direktif, terpusat masa kini, terstruktur) Penekanan terapi : mengenali & merubah pikiran negatif sekaligus sistem kepercayaan yg maladaptif Asumsi : cara seseorang merasa & bertindak sgt dipengaruhi cara ia memandang & memahami pengalaman Klien dg gangguan emosi cenderung memiliki kesulitan berpikir logis yg menimbulkan gangguan pd kapasitas pemahamannnya
4 Cognitive Therapy (CT) Aaron Beck Tujuan terapi : merubah cara pandang klien melalui pikiran otomatisnya & memberi ide utk merestrukturisasi pikiran negatif & sistem kepercayaan yang kaku Terapi lebih menekankan pd kapasitas klien dlm menemukan diri sendiri & merubah pola pikirnya utk memperoleh cara pandang yg berbeda thd diri & sekelilingnya
5 Cognitive Therapy (CT) Aaron Beck Klien diajari mengidentifikasi pola pikir yang menyimpang/terganggu melalui proses evaluasi (mengenali, mengamati & memonitor pikiran otomatis) Klien belajar membedakan pikiran pribadi & kejadian yg terjadi di dunia nyata Klien jg belajar bgmn pikiran mereka mempengaruhi perasaan & tingkah laku bahkan kejadian eksternal
6 Tujuan Utama terapi kognitif 1. Membangkitkan pikiran-pikiran pasien, dialog internal atau bicara diri (self talk) & interpretasi thd kejadian-kejadian yg dialami 2. Terapis bersama pasien mengumpulkan bukti yg mendukung atau menyanggah interpretasi yg telah diambil 3. Menyusun desain eksperimen (pekerjaan rumah) untuk menguji validitas interpretasi & menjaring data tambahan utk diskusi di dalam proses perlakuan teraupetik
7 PRINSIP DASAR TERAPI KOGNITIF DIARAHKAN UTK MEMUNCULKAN KESALAHAN-KESALAHAN ATAU KESESATAN-KESESATAN DI DALAM BERPIKIR
8 Perbedaan Ellis & Beck Ellis penekanan pd substansi pikiran irasional Beck penekanan disfungsi keyakinan tidak sesuai dengan proses kognitif yang umum terjadi bukan karena ketidakrasionalnya
9 BEBERAPA KESALAHAN BERPIKIR (DISTORSI KOGNITIF) dari Beck & Burns 1. Berpikir dikotomi 7. Loncatan kesimpulan 2. Abstraksi selektif (filter mental) 3.Inferensi arbitrer 8. pembesaran/pengecilan 9. Penalaran emosional 4. Overgeneralisasi 10. Pernyataan harus 5. Catastrophising 11. Memberi cap & salah memberi cap 6. Diskualifikasi yg positif 12.personalisasi
10 Distorsi kognitif Berpikir dikotomik/pemikiran terpolarisasi Berpikir atau menginterpretasi sgl sst dlm bentuk all or nothing (semua atau tdk sama sekali) Bepikir yg serba esktrim tanpa penilaian relativistik di tengah-tengah Memandang kejadian sbg hitam & putih Misal : perfectionis (semua nilai hrs A)
11 Distorsi kognitif Memiliki pemahaman yg selektif (Abstraksi selektif) Membatasi kesimpulan berdasarkan hal-hal yang terbatas Pemisahan sebagian kecil dari situasi keseluruhan dg mengabaikan sisa bagian yg lebih besar atau penting Contoh : secara keseluruhan seseorang bertampang menarik tetapi hanya karena hidungnya pesek maka orang merasa tdk menarik lalu menjadi rendah diri
12 Distorsi kognitif Inferensi arbitrer Mudah membuat kesimpulan tanpa data yg mendukung Menarik kesimpulan dari bukti-bukti yg tdk relevan Contoh : menelepon pacar tetapi tdk ada jawaban kemudian membuat kesimpulan bahwa dia pergi bersama pacar baru
13 Distorsi kognitif Catastrophising Berpikir hal yang paling buruk dalam suatu situasi
14 Distorsi kognitif Overgeneralisasi Proses meyakini suatu kejadian utk diterapkan scr tdk tepat pd situasi lain Menyimpulkan suatu kejadian negatif yg khusus, sebagai kejadian negatif scr keseluruhan Contoh : pengalaman anak yg memiliki ayah berselingkuh menumbuhkan keyakinan bhw semua laki-laki suka selingkuh
15 Distorsi kognitif Personalisasi cenderung menghubungkan kejadian eksternal dg diri sendiri dan menyalahkan diri sendiri Ketika klien tdk datang kembali utk sesi konseling, konselor meyakini bhw hal ini disebabkan krn kegagalan dlm memberikan konseling
16 Distorsi kognitif Pemberian cap & salah memberi cap/label Menentukan identitas diri berdasarkan kegagalan atau kesalahan Contoh : saya orang yang sial Kegagalan untuk diterima bekerja kemudian menilainya dirinya tidak berharga
17 Distorsi kognitif kecenderungan memperbesar dan memperkecil masalah Kegagalan kecil dianggap sebagai akhir dari segala-galanya Melebih-lebihkan pentingnya suau hal (misal kesalahan diri atau kesuksesan org lain) atau dengan tidak tepat mengerutkan sgl hal mjd sgt kecil (sifat diri sendiri yg baik atau cacat org lain)
18 Pernyataan keharusan Menciptakan perintah personal atau self commandments : keharusan-keharusan, semestinya-semestinya Misal saya harus membuat A menyukai saya, semua orang harus menyukai saya
19 Diskualifikasi positif Menolak pengalaman-pengalaman positif dg bersikeras bhw semua itu bukan apa-apa Dengan cara ini, individu mempertahankan suatu keyakinan negatif yg bertentangan dg pengalaman-pengalaman diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari
20 APLIKASI TERAPI KASUS DEPRESI Berikut ini teknik dlm terapi kognitif: 1. THOUGH CATCHING (penangkapan pikiran) 2. REALITY TESTING (testing realitas) 3. COGNITIVE REHEARSAL (latihan kognitif) 4. PENCARIAN ALTERNATIF (mengidentifikasi saluran penghambat yg ada antara pikiran & perasaan dg pelaksanaan aktivitas)
21 THOUGH CATCHING (penangkapan pikiran) Asumsi Dasar pemikiran teknik ini: Hubungan antara pikiran, perasaan & perilaku dpt ditunjukkan dg merekam & memunculkan pikiran Perekaman & pemunculan pikrian sdh dg sendirinya ikut membantu memecahkan ikatan antara pikrian dg perasaan dg membuat pikiran mjd nampak kurang realistik
22 THOUGH CATCHING (penangkapan pikiran) Lanjutan dasar pemikiran Dengan perekaman & pemunculan pikiran maka terapis & klien memperoleh data utk memformulasikan hipotesis yg akan dimanfaatkan utk testing realitas
23 THOUGH CATCHING (penangkapan pikiran) prosedur teknik Menerangkan kaitan antara pikiran, perasaan & perilaku misal dimulai: pikiran apa yg muncul dipikiran mu sebelum Anda datang ke sini menemui saya? Menginstruksikan klien utk memantau pikiranpikirannya dilakukan ktk klien sdh mampu mengidentifikasi pikiran-pikiran yg mendasari gangguannya
24 THOUGH CATCHING MASALAH YG MUNGKIN MUNCUL: 1. Berkonsentrasi pd pikiran negatif membuat penderitaan semakin buruk (ditekankan pentingnya kerjasama/bereksperimen bersama) 2. Berkeyakinan tdk memiliki pikiran apapun (diberikan daftar pikiran negatif yg biasa dimiliki manusia) 3. Pikiran negatif bermunculan dg cepat sehingga klien sulit menuliskan (pengalihan perhatian: jalan2, membaca)
25 REALITY TESTING (testing realitas) testing realitas di dlm pertemuan tujuan mencari bukti yg mendukung atau menggugurkan asumsi & pikiran negatifnya testing realitas dg pemberian tugas testing realitas dg menemukan respon alternatif pikiran negatif tujuan mendidik klien mjwb scr otomatik thd pikiran otomatik dg respon yg rasional
26 TESTING REALITAS DI DLM PERTEMUAN Menempatkan pikiran-pikiran sbg fenomena psikologik yg tdk identik dg realitas Banyak reaksi-reaksi klien lebih didasarkan pada interpretasi thd situasi yg dialami drpd kenyataan yg sebenarnya Teknik ini bertujuan agar klien sadar thd gaya berpikir yg salah Tujuan dr teknik ini adalah mencari bukti-bukti yg mendukung asumsi2 & pikiran negatif
27 testing realitas di dlm pertemuan PROSEDUR TEKNIK Identifikasi pikiran/pernyataan yg bersifat negatif atau yg berhubungan dg perasaan yg menganggu Tanyakan kpd klien sbrp jauh mempercayai pernyataan sbg hal yg benar atau seberapa besar peluangnya kejadian tsb akan tjd Periksa pernyataan yg berhubungan dg pernyataan
28 testing realitas di dlm pertemuan PROSEDUR TEKNIK Biarkan validitas pernyataan tetap sbg pertanyaan terbuka kmd scr pelan-pelan cari bukti-bukti Jika klien memiliki pikiran katastropik ttg yg akan tjd di masa mendatang, minta klie membuat penilaian probabilitas aktualnya Tekankan bhw yg ditanamkan dlm pikiran bkn gelombang interpretasi positif tetapi mempertentangkan pikiran dg kenyataan yg sebenarnya Diperiksa kembali seberapa besar sekarang klien meyakini pernyataan sbg hal yg benar
29 testing realitas di dlm pertemuan MASALAH YG MUNGKIN MUNCUL Pasien tdk mengerti cara memberi penilaian ttg tingkat keyakinan didlm ukuran prosentase. Krn berpikir ekstrim banar-salah hitam-putih Pasien murung jika berpikir ttg masa indah. Krn hilangnya kesenangan/reward di masa lalu (identifikasi perbedaan keadaan sekarang dg masa lalu) Klien tdk dpt berpikir ttg masa yg indah (klien diminta mendaftar kegiatan yg dilakukan yg berhasil)
30 PROSEDUR Testing realitas di dlm pertemuan Identifikasi pikiran klien yg bersifat negatif atau yg berhubungan dg perasaan yg menganggu Tanyakan kepada klien seberapa jauh ia mempercayai pernyataan tersebut sbg hal yg benar Periksa perasaan yg berhubungan dg keyakinan/pernyataannya Biarkan validasi pernyataan tetap sbg pernyataan terbuka kmd pelan-pelan cari bukti-bukti
31 Testing Realitas dg Pemberian Tugas Pada dasarnya semua pendekatan kognitif behavioral mengandung pemberian tugas tertentu sbg sarana untuk meningkatkan aktivitas, interaksi atau jenis reward Didalam terapi koginitif dilakukan pengumpulan data aktivitas yg dilakukan klien dg tujuan utk menerima atau menolak hipotesisnya Kegiatan juga dimaksudkan utk menstimulasi dilakukannya kegiatan-kegiatan yg lainnya
32 PROSEDUR Testing realitas dg pemberian tugas (a) (b) (c) (d) (e) (f) Identifikasi ide/pikiran klien yg menyiksa kmd mintalah klien utk membuat penilaian/rating tingkat keyakinannya Bersama klien, definisikan implikasi dr pernyataannya & prediksikan apa yg akan terjadi Diskusikan cara menguji kebenaran dari pernyataan Aturlah pekerjaan rumah di antara tahap pertemuan utk menguji pernyataan Tekankan pengerjaan tgs sbg pengumpulan data bkn utk melihat kesuksesan atau kegagalan Pada pertemuan berikutnya, diskusikan hasil pekerjaan rumah pada point d
33 Masalah yg sering muncul: klien gagal mengerjakan tugas Biasanya dikarenakan : Terapis belum menekankan bhw pekerjaan rumah bagian dr treatmen Terapis belum menjelaskan alasan yg mendasari pengerjaan suatu tgs Tugas tll kompleks Tdk memberikan wkt utk klien mengemukakan keberatan
34 Masalah yg sering muncul: klien gagal mengerjakan tugas Biasanya dikarenakan : Klien tdk memahami pesan Klien masih belum yakin bhw dg tgs tsb dapatmengurangi depresi Klien merasa terapis berusaha mengontrol dan berlaku sbg bos Klien merasa gangguan depresi tdk dpt dihindarkan
35 Testing realitas dg menemukan respon alternatif pikiran negatif Respon alternatif yg realistik merupakan tahap lanjutan utk melemahkan cengkeraman pikiran otomatik thd perasaan dan perilaku klien Tujuan dari teknik ini adalah mendidik klien utk menjawab scr otomatik thd pikiran-pikiran otomatik dg respon-respon yg rasional yg dapat diyakini
36 PROSEDUR Testing realitas dg menemukan respon alternatif pikiran negatif Diskusikan pikiran negatif otomatik yg telah dikumpulkan klien selama pertemuan, tanyakan interpretasi klien lainnya thd situasi yg dihadapi Kumpulkan & tuliskan interpretasi yang lainnya Tunjukkan rentang pilihan supaya nampak bhw interpretasi yg asli hanyalah salah satu dr sekian byk pilihan Mulailah menguji bukti-bukti yg mendukung atau menolak alternatif Berilah klien lembar pencatatan lengkap ttg situasi, emosi (dinilai intensitasnya), pikiran negatif (dinilai keyakinannya), pikiran alternatif (dinilai keyakinannya), emosi yg menyertai (dinilai intensitasnya)
37 contoh Situasi Emosi (1-100) Pikiran negatif Pikiran alternatif Emosi (1-100)
38 LATIHAN KOGNITIF (COGNITIVE REHEARSAL) Tujuan : mengidentifikasi saluran-saluran penghambat yg ada antara pikiran dan perasaan dg pelaksanaan aktivitas Hal ini dilakukan melalui cara membayangkan melakukan suatu aktivitas dg setiap rinciannya dlm pertemuan terapi
39 PROSEDUR COGNITIVE REHEARSAL Identifikasi suatu aktivitas tugas yg menimbulkan kesulitan tertentu Periksa apakah aktivitas tsb merupakan jenis yg akan memberikan perasaan keberhasilan/kesenangan yg dilakukannya Periksa bhw permulaan & penyelesaian tugas hanya tergantung pd diriklien sendiri tdk tergantung pd orang lain
40 PROSEDUR COGNITIVE REHEARSAL Mintalah klien untuk membayangkan pelaksanaan tugas dg perencanaan bertahap dg perencanaan bertahap mulai dr langkah permulaan sampai akibat dr penyelesaian tgs utk diri sendiri dan atau utk orng lain Selama sesi ini identifikasi tahap-tahap di mana klien mengalami kesulitan, mintalah klien utk membayangkan semua aspek dr kesulitan tsb kmd katakan hambatan telah dilampau mk klien dpt melanjutkan pelaksanaan tugas
41 PROSEDUR COGNITIVE REHEARSAL Diskusikan dg klien keseluruhan tugas & hambatan-hambatan kmd aturlah cara mengatasi sbg pekerjaan rumah diantara tahap pertemuan terapi
42 PENCARIAN ALTERNATIF Pencarian perilaku alternatif meningkatkan kemungkinan pilihan respon krn ada berbagai pilihan respon mk klien merasa mampu mengontrol lingkungan Tujuan adalah meminta klien utk membayangkan dirinya berada dalam situasi yg menimbulkan perasaan depresif kmd berusaha utk menemukan alternatif pemecahan thd situasi itu
43 PROSEDUR PENCARIAN ALTERNATIF Klien diminta membayangkan situasi yg menimbulkan keputusasaan (salah satu yg terjadi diminggu lalu atau sesuatu yg mungkin tjd bbrp hari mendatang) Beranikan klien untuk mengalami keputusasaan & penderitaannya dg segenap pikiran & perasaannya negatifnya Bekerjasama dg klien utk menemukan pemecahannya
44
Psikologi Konseling Pendekatan Konseling Rasional Emotif (Rational Emotive Therapy)
Modul ke: Psikologi Konseling Pendekatan Konseling Rasional Emotif (Rational Emotive Therapy) Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pendekatan Kognitif Terapi kognitif: Terapi
Lebih terperinciMODUL VII COGNITIVE THERAPY AARON BECK
www.mercubuana.ac.id MODUL VII COGNITIVE THERAPY AARON BECK Aaron Beck adalah psikiater Amerika yang merintis penelitian pada psikoterapi dan mengembangkan terapi kognitif. Ia dianggap sebagai bapak cognitive
Lebih terperinciApa bedanya? Apa yang ada dalam pikiran mahasiswa tentang karya ilmiah? MENGGALI POTENSI DIRI MELALUI KARYA ILMIAH. Mahasiswa yang baik?
MENGGALI POTENSI DIRI MELALUI KARYA ILMIAH Oleh: Pujianto Apa yang ada dalam pikiran mahasiswa tentang karya ilmiah??? pujianto@uny.ac.id Mahasiswa Lebih matang Serius Penuh pertimbangan Apa bedanya? o
Lebih terperinciA. Identitas : Nissa (Nama Samaran)
A. Identitas Nama Umur Jenis kelamin Agama Pekerjaan Asal Sekolah Kelas : Nissa (Nama Samaran) : 18 tahun : Perempuan : Islam : Siswa : SMA Negeri 1 Sanden : XII Semester : 1 Alamat B. Deskripsi Kasus
Lebih terperinciHAMBATAN INTERAKSI DAN KOMUNIKASI
HAMBATAN INTERAKSI DAN KOMUNIKASI Oleh Asep Saripudin, S.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 A. TUJUAN UMUM TUJUAN Tujuan umum yang diharapkan
Lebih terperinciPsikologi Konseling Konseling Berbasis Problem
Modul ke: Psikologi Konseling Konseling Berbasis Problem Fakultas Psikologi Agustini, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Konseling Berbasis Problem Konseling berbasis problem:
Lebih terperinciAlmost all psychopaths engage in criminal behavior as do those w antisocial PD
What is the Overlap among antisocial personality disorder, psychopathy, and criminality? Almost all psychopaths engage in criminal behavior as do those w antisocial PD Pandangan Teoritis Personality Disorder
Lebih terperinciPsikologi Konseling Adhyatman Prabowo, M.Psi. Kompetensi konselor & Karakteristik klien
Psikologi Konseling Adhyatman Prabowo, M.Psi Kompetensi konselor & Karakteristik klien KEPRIBADIAN KONSELOR 1. Spontanitas Kemampuan konselor untuk merespon peristiwa dalam situasi seperti yang dilihat
Lebih terperinciKonseling Kelompok. Pertemuan ke-13
Konseling Kelompok Pertemuan ke-13 Pengantar Konseling kelompok memungkinkan konselor menghadapi bbrp konseli - dg keuntungan biaya yg lebih murah dmn proses kelompok jg memiliki keuntungan dg tjdnya keunikan
Lebih terperinciMOTIVASI BELAJAR. Belajar Pembelajaran Tahun 2013
MOTIVASI BELAJAR Belajar Pembelajaran Tahun 2013 Motivasi dan Motivasi Belajar - Dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku - Suatu energi penggerak, pengarah dan memperkuat tingkah laku
Lebih terperinciKONSELING KELOMPOK.
KONSELING KELOMPOK http://kajianpsikologi.guru-indonesia.net Latar Belakang Konseling kelompok (salah satu prosedur terapeutik) menjadi metode kelompok yang semakin populer Atkinson (1991), keuntungan
Lebih terperinciSunardi, plb fip upi
Sunardi, plb fip upi TERAPI PSIKOANALITIK TERAPI HUMANISTIK TERAPI PSIKOLOGIS TERAPI KOGNITIF TERAPI TINGKAH LAKU TERAPI KELOMPOK TRITMEN TERAPI OBAT-OBATAN INTERVENSI MEDIS T. ELEKTROKONVULSIF TERAPI
Lebih terperinciBehavioristik Therapy ARNOLD LAZARUZ
Behavioristik Therapy ARNOLD LAZARUZ 1. Latar Belakang ejarah Arnold Lazarus (lahir 1932) mendapat didikan di Johannesberg, Afrika Selatan. Dia merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Mesikipun dibesarkan
Lebih terperinciTERAPI RASIONAL EMOTIF Oleh : L. Rini Sugiarti, M.Si, psikolog*
TERAPI RASIONAL EMOTIF Oleh : L. Rini Sugiarti, M.Si, psikolog* Ide Dasar Terapi Rasional Emotif merupakan salah satu dari sekian banyak pendekatan yang dapat digunakan dalam psikoterapi. Terapi Rasional
Lebih terperinciManajemen Waktu Proyek & Penjadwalan Proyek. By Wiji Nurastuti,MT
Manajemen Waktu Proyek & Penjadwalan Proyek By Wiji Nurastuti,MT 1 PROYEK : KEGIATAN tertentu (oleh manusia ada waktunya tempat & metode/cara alat & bahan) JELAS WAKTUNYA TIDAK RUTIN ADA ALASAN YANG JELAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fenomena---teori adalah untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai suatu kegiatan profesional dan ilmiah, pelaksaan konseling bertitik tolak dari teori-teori yang dijadikan sebagai acuannya. Pada umumnya teori diartikan
Lebih terperinciKognisi Sosial. (Berpikir mengenai dunia sosial)
Kognisi Sosial (Berpikir mengenai dunia sosial) adalah cara kita menginterpretasi, menganalisis, mengingat dan menggunakan informasi ttg dunia sosial. Bahasan ttg kognisi sosial meliputi: skema Heuristik
Lebih terperinciTEORI-TEORI KOMUNIKASI PERSUASIF
TEORI-TEORI KOMUNIKASI PERSUASIF NURJANAH. M.Si Pembahasan Pengertian Karakteristik Sikap Komponen-komponen Sikap Proses pembentukan Sikap Konsep sikap dlm teori komunikasi Persuasif A. Pengertian Sikap
Lebih terperinciA. Konsep Dasar. B. Asumsi Tingkah Laku Bermasalah
A. Konsep Dasar Manusia padasarnya adalah unik yang memiliki kecenderungan untuk berpikir rasional dan irasional. Ketika berpikir dan bertingkahlaku rasional manusia akan efektif, bahagia, dan kompeten.
Lebih terperinciCognitive Behavior Modification. Disiapkan oleh : Danang Setyo Budi Baskoro, S.Psi., M.Psi
Cognitive Behavior Modification Disiapkan oleh : Danang Setyo Budi Baskoro, S.Psi., M.Psi Pokok bahasan Definisi Cognitive Behavior Definisi Cognitive Behavior Modification Macam-macam Cognitive Behavior
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa, salah satu dari tugas perkembangan kehidupan sosial remaja ialah kemampuan memahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan manusia, tidak ada kegiatan yang dilakukan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengindikasikan gangguan yang disebut dengan enuresis (Nevid, 2005).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Mengompol merupakan suatu kondisi yang biasanya terjadi pada anakanak yang berusia di bawah lima tahun. Hal ini dikarenakan anak-anak belum mampu melakukan pengendalian
Lebih terperinciSeorang wanita yang mengalami kesulitan tidur dan kehilangan konsentrasi setelah kematian suaminya. Seorang wanita muda mencoba memanjakan dirinya
KONSEPSI TENTANG ABNORMALITAS 1 Fakta : Seorang wanita yang mengalami kesulitan tidur dan kehilangan konsentrasi setelah kematian suaminya. Seorang wanita muda mencoba memanjakan dirinya dengan makan,
Lebih terperinciMETODE, PROSES, SIKAP DAN IMPLIKASI ILMIAH. Topik ke-3
METODE, PROSES, SIKAP DAN IMPLIKASI ILMIAH Topik ke-3 A. Metode Ilmiah Sebagai Dasar IPA Metode ilmiah sbg pangkal kelahiran IPA Berawal dr kelemahan penalaran deduktif (abstrak dan lepas dr pengalaman)
Lebih terperinciSebagai pengalaman baru
Sebagai pengalaman baru Sekurang2nya ada 6 macam pengalaman baru yg diperoleh oleh klien dalam proses konseling yaitu : 1. Mengenal konflik internal 2. Menghadapi realitas 3. Mengembangkan konsep diri
Lebih terperinciPsikologi Konseling Agustini, M.Psi., Psikolog MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN Psikologi Konseling Psikologi Konseling Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 09 61033 Agustini, M.Psi., Psikolog Abstract Dalam perkuliahan ini akan
Lebih terperinciPARADIGMA KEPERAWATAN
PARADIGMA KEPERAWATAN Jenti Sitorus, SST PARADIGMA KEPERAWATAN The paradigmsis the way we perceive the world the paradigms explain the worlds to us on predict is behavior ( Adam Smith 1975 ) Paradigma
Lebih terperinciPenggunaan Teknologi Perkantoran. Komunikasi Bisnis
Penggunaan Teknologi Perkantoran Komunikasi Bisnis Penggunaan Telepon Terasa betapa sulitnya menelepon seseorang terutama bila menyangkut masalah yang penting, jika kita tidak tahu orang yang akan kita
Lebih terperinciKEMAMPUAN KHUSUS INDIVIDU & ANTISIPASI PENDIDIKAN
KEMAMPUAN KHUSUS INDIVIDU & ANTISIPASI PENDIDIKAN I. Pendidikan Anak Berbakat A. Pengalaman Mancanegara & Indonesia Amerika Serikat - 1958 diadakan konferensi ttg pendidikan yg b tuj utk menemukan org
Lebih terperinciSejarah dan Aliran-Aliran Psikologi
Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi Modul ke: Eksistensialisme dan Humanisme Fakultas Psikologi Dra. Anna Amanah, Psi., MSi. www.mercubuana.ac.id Program Studi Psikologi Perkembangan Aliran-Aliran Pesatnya
Lebih terperinciMBTI (Myers Briggs Type Indicator) Mengenali : -Kekuatan, keunikan, motivasi, potensi -Menghargai/berkomunikasi dg mereka yg berbeda dg kita
MBTI (Myers Briggs Type Indicator) Mengenali : -Kekuatan, keunikan, motivasi, potensi -Menghargai/berkomunikasi dg mereka yg berbeda dg kita SIAPA ANDA SEBENARNYA? APA YANG MEMBEDAKAN ANDA DARI IBU, AYAH
Lebih terperinciKONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA
KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA SEJARAH KEPERAWATAN JIWA DILUAR NEGERI Sblm th 1860 perawatan klien jiwa dgn costudial care (tertutup & isolatif) Th 1873 Linda Richards mengembangkan
Lebih terperinciReality Therapy. William Glasser
Reality Therapy William Glasser 1. Latar Belakang Sejarah William Glasser lahir tahun 1925, mendapatkan pendidikan di Cleveland dan menyelesaikan sekolah dokter di Case Western Reserve University pada
Lebih terperinciPERTEMUAN 6. Dra. Sri Hastuti Handayani, Psi., M.Si
PERTEMUAN 6 Dra. Sri Hastuti Handayani, Psi., M.Si Setiap mns ingin hidup tenang & bahagia, shg akan berusaha mencarinya meskipun tdk semua org dpt mencapai apa yg diinginkan krn akan menemui rintangan
Lebih terperinciPROSES ASEMEN PSIKOLOGIS DAN INTERPRETASI PSIKOLOGI. Kuliah 3 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi
PROSES ASEMEN PSIKOLOGIS DAN INTERPRETASI PSIKOLOGI Kuliah 3 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi Pengantar: Proses Asesmen Salah satu proses asesmen adalah intepretasi tes Interpretasi = memberi arti pd gejala2
Lebih terperinciPERKEMBANGAN KOGNITIF (INTELEKTUAL) (PIAGET) Tahap operasional formal (operasi = kegiatan- kegiatan mental tentang berbagai gagasan) Dapat berpikir lo
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN MASA REMAJA (ADOLESENCE) PERKEMBANGAN KOGNITIF (INTELEKTUAL) (PIAGET) Tahap operasional formal (operasi = kegiatan- kegiatan mental tentang berbagai gagasan) Dapat berpikir logis
Lebih terperincic. Politik Hukum Materiil 2/28/2013 2:03 PM
c. Politik Hukum Materiil Bagian dr politik hk yg mengkaji isi kebijakan pemerintah dlm menetapkan hk yg berlaku. Isi kebijakan pemerintah mnrt Dye: Apapun yg dipilih o/ pemerintah u/ dilakukan / tdk dilakukan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gangguan perkembangan seseorang bisa dilihat sejak usia dini, khususnya pada usia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dipandang sebagai proses yang dinamis yang dipengaruhi oleh sifat bakat seseorang dan pengaruh lingkungan dalam menentukan tingkah laku apa yang
Lebih terperinciSchool of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-4
Penempatan School of Communication Pegawai & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-4 PERSEPSI Persepsi adalah suatu proses pengorganisasian dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. muncul berbagai tantangan dan persoalan serba kompleksitasnya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.I Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia hidup di zaman global yang menuntut perubahan sangat pesat, serta muncul berbagai tantangan dan persoalan serba kompleksitasnya. Di bidang
Lebih terperinciPENILAIAN & PENYARINGAN DALAM PROGRAM PRA SEKOLAH Merupakan alat bantu dalam memperbaiki pendidikan di dalam kelas Brewer : Penilaian adl penggunaan s
PENILAIAN & PENYARINGAN DALAM PROGRAM PRA SEKOLAH PENILAIAN & PENYARINGAN DALAM PROGRAM PRA SEKOLAH Merupakan alat bantu dalam memperbaiki pendidikan di dalam kelas Brewer : Penilaian adl penggunaan sistem
Lebih terperinci1. PENGERTIAN 2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI 3. TEORI-TEORI YANG BERKAITAN DENGAN MOTIVASI 4. BAGAIMANA MENJADI TERMOTIVASI? 5.
1. PENGERTIAN 2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI 3. TEORI-TEORI YANG BERKAITAN DENGAN MOTIVASI 4. BAGAIMANA MENJADI TERMOTIVASI? 5. MOTIVASI, KEPUASAN KERJA, DAN KINERJA 6. TERTAWA ITU SEHAT, MARI TERTAWA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hampir semua perasaan takut bermula dari masa kanak-kanak karena pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Hampir semua perasaan takut bermula dari masa kanak-kanak karena pada masa ini anak belum memiliki kemampuan berpikir yang baik. Hal ini membuat mereka
Lebih terperinciAliran Teori Belajar :
TEORI BELAJAR Aliran Teori Belajar : Aliran Tingkah Laku (Behaviorisme) -> menekankan pd hasil dari proses belajar Aliran Kognitif -> menekankan pd proses belajar Aliran Humanistik -> menekankan pd isi
Lebih terperinciBab II PERSEPSI & PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU. Persepsi?
Bab II PERSEPSI & PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU 1 Persepsi? Proses yg digunakan indvidu mengelola dan menafsirkan kesan indera mereka dlm rangka memberikan makna kepada lingkungan mereka 2 1 Mengapa persepsi
Lebih terperinciPersepsi Sosial : Memahami orang lain
Persepsi Sosial : Memahami orang lain Persepsi Sosial Adl proses untuk memahami orang lain. Proses utk menginterpretasi dan mengevaluasi orang lain mengenai sifat-sifat, kualitasnya dan keadaan lain yang
Lebih terperinciKESEHATAN MENTAL DLM KEHIDUPAN REMAJA
KESEHATAN MENTAL DLM KEHIDUPAN REMAJA Pertemuan 12 Sri Hastuti Handayani, Psi, M.Si KESEHATAN MENTAL DLM KEHIDUPAN REMAJA Pendidikan seks Peran sekolah Kelompok resiko tinggi Kecemasan remaja Tugas perkembangan
Lebih terperinciMODEL SDLC MODEL SDLC FIRDAUS SOLIHIN UNIVERSITAS TRUNOJOYO WATERFALL PROTOTYPE SPIRAL
MODEL SDLC FIRDAUS SOLIHIN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MODEL SDLC WATERFALL PROTOTYPE SPIRAL 1 MODEL WATERFALL Model yang melakukan tahapan SDLC secara berurutan mulai dari analisis/perencanaan, design, cooding,
Lebih terperinciCARL ROGERS (CLIENT CENTERED THERAPY)
Biografi CARL ROGERS (CLIENT CENTERED THERAPY) 1. Carl Rogers dilahirkan di Illionis 8 Januari 1902 USA. 2. Ia menaruh perhatian atas ilmu pengetahuan alam dan biologi. Pengaruh filsafat J. Deway mendorong
Lebih terperinciLEADERSHIP (Kepemimpinan Efektif)
LEADERSHIP (Kepemimpinan Efektif) Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Pengantar Setiap orang adl pemimpin, setidaknya bagi
Lebih terperinciKONSEP DASAR. Manusia padasarnya adalah unik memiliki kecenderungan untuk berpikir rasional dan irasional
KONSEP DASAR Manusia padasarnya adalah unik memiliki kecenderungan untuk berpikir rasional dan irasional Ketika berpikir dan bertingkahlaku rasional manusia akan efektif, bahagia, dan kompeten. Ketika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perasaan kurang percaya diri banyak terjadi pada remaja. Pada masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perasaan kurang percaya diri banyak terjadi pada remaja. Pada masa remaja banyak terjadi perubahan, terutama dalam rentang usia 13 tahun remaja mengalami perubahan
Lebih terperinciGangguan Tidur (Sleep Disorder) Pertemuan-16
Gangguan Tidur (Sleep Disorder) Pertemuan-16 Dikelompokkan mjd 2 (DSM III) : 1. Dyssomnias 2. Parasomnias Dyssomnias Tanda : gangguan pada jumlah, kualitas, atau waktu tidur 5 tipe : 1. primary insomnias
Lebih terperinciPERILAKU MENCARI BANTUAN
PERILAKU MENCARI BANTUAN Kasl dan Cobb (1966) membuat 3 tipe berbeda dari Perilaku Kesehatan Perilaku Kesehatan Perilaku Sakit Perilaku peran-sakit Perilaku Kesehatan Suatu aktivitas dilakukan oleh individu
Lebih terperinciJENIS LAYANAN DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING
JENIS LAYANAN DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING By. Dr. Sitti Hartinah DS, MM. KONSEP-KONSEP POKOK Konsep-konsep pokok yang perlu dipahami dan didalami lebih lanjut yang terdapat pada bab ini adalah: Layanan
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE THERAPY DALAM KELUARGA
BAB II PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE THERAPY DALAM KELUARGA 2.1. Konsep Dasar Manusia padasarnya adalah unik yang memiliki kecenderungan untuk berpikir rasional dan irasional. Ketika berpikir dan bertingkahlaku
Lebih terperinciSesi 4 RANCANGAN PENELITIAN SIMKES
Sesi 4 RANCANGAN PENELITIAN SIMKES 1 RANCANGAN PENELITIAN Program yg jadi acuan peneliti dlm proses mengumpulkan, analisis & interpretasi Blueprint riset yg jawab observasi pertany : Whom to studi?, what
Lebih terperinciTEKNIK-TEKNIK PSIKOEDUKASI
TEKNIK-TEKNIK PSIKOEDUKASI, NEED ASESSMENT & PENYUSUNAN RANCANGAN PROGRAM PSIKOEDUKASI DITA RACHMAYANI, S.Psi., M.A dita.lecture.ub.ac.id TEKNIK-TEKNIK PSIKOEDUKASI DISKUSI KASUS Peserta mendeskripsikan
Lebih terperinciWEWENANG, DELEGASI DAN DESENTRALISASI
WEWENANG, DELEGASI DAN DESENTRALISASI Wewenang( authority) adalah hak utk melakukan sesuatu / memerintah org lain utk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan. 1. Wewenang( authority)
Lebih terperinciKuliah 4 Psikologi Perkembangan I Adriatik Ivanti, M.Psi MASA BAYI BARU LAHIR
Kuliah 4 Psikologi Perkembangan I Adriatik Ivanti, M.Psi MASA BAYI BARU LAHIR PENDAHULUAN Masa bayi neonate adl : permulaan atau periode awal keberadaan individu dan bukan sebagai parasit di dalam tubuh
Lebih terperinciBAB II. BENTUK-BENTUK GEJALA JIWA DALAM PENDIDIKAN
BAB II BENTUK-BENTUK GEJALA JIWA DALAM PENDIDIKAN aprilia_tinalidyasari@yahoo.com TUJUAN Mahasiswa dpt menjelaskan berbagai bentuk gejala jiwa, antara lain : Sensasi & Persepsi Memori Berpikir Inteligensi
Lebih terperinciSelama berabad-abad orang mengetahui bahwa penyakit-penyakit tertentu tidak pernah menyerang orang yang sama dua kali. Orang yang sembuh dari
Selama berabad-abad orang mengetahui bahwa penyakit-penyakit tertentu tidak pernah menyerang orang yang sama dua kali. Orang yang sembuh dari serangan epidemi cacar dapat menangani para penderita dengan
Lebih terperinciPENGERTIAN DAN SEJARAH PSIKOLOGI
PENGERTIAN DAN SEJARAH PSIKOLOGI KOMUNIKASI BY : NURJANAH, M.SI MEMAHAMI PSIKOLOGI KOMUNIKASI Tujuan Pembelajaran: Mampu menjelaskan sejarah komunikasi dan psikologi komunikasi Mampu menguraikan lingkup
Lebih terperinciSistem Informasi. Pengolahan Data Dan Prototyping
Sistem Informasi Pengolahan Data Dan Prototyping MUHAMAD ALIF TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Email : muhamadalif90@gmail.com Fb : alifcintaibu@gmail.com Http://alifcintaibu.wordpress.com
Lebih terperinciPada dasarnya lebih sulit drpd classifier berdasar teori bayes, terutama untuk data dimensi tinggi.
1 Fokus pd desain fungsi pembeda (discriminant function) atau decision surface scr langsung yang membedakan satu kelas dengan kelas yg lain berdasarkan kriteria yg telah ditentukan. Pada dasarnya lebih
Lebih terperinciObservasi dan Wawancara
Observasi dan Wawancara Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI Rizka Putri Utami, M.Psi Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Observasi Suatu cara pengumpulan data dg melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai
Lebih terperinciKonsep-konsep Modifikasi Perilaku. Danang Setyo Budi Baskoro, S.Psi., M.Psi
Konsep-konsep Modifikasi Perilaku Danang Setyo Budi Baskoro, S.Psi., M.Psi POKOK BAHASAN 1. Dasar Pemikiran 2. Definisi Modifikasi Perilaku 3. Perilaku 4. Pendekatan behavioristik 5. Prinsip dasar Modifikasi
Lebih terperinciSOFT SKILLS. Rizqie Auliana
SOFT SKILLS Rizqie Auliana rizqie_auliana@uny.ac.id Apa yang membuat sukses? IP 4? Wajah menarik? Keberuntungan? Calon mertua kaya?. 3 Hasil survei National Association of Colleges and Employers (NACE)
Lebih terperinciHAK ASASI MANUSIA (HAM)
KEWARGANEGARAAN Modul ke: HAK ASASI MANUSIA (HAM) Fakultas 09FEB SYAMSUNASIR, S.SOS., M. M. Program Studi Management PENGERTIAN DAN CIRI POKOK HAKIKAT HAM 1. Pengertian Ham adl hak yg melekat pd diri setiap
Lebih terperinciKonsep Kecemasa n. Oleh : Hapsah
Konsep Kecemasa n Oleh : Hapsah Pengertian Ketegangan, rasa tak aman atau kekhawatiran yg timbul karena dirasakan akan terjadi sesuatu yg tidak menyenangkan, tetapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui.
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian anak, baik di luar dan di dalam sekolah yang berlangsung seumur hidup. Proses
Lebih terperinciTujuan Instruksional Umum Peserta memahami cara meningkatkan kemampuan penguasaan tertentu dalam merealisasikan keinginan sesungguhnya dlm kehidupan s
1 Tujuan Instruksional Umum Peserta memahami cara meningkatkan kemampuan penguasaan tertentu dalam merealisasikan keinginan sesungguhnya dlm kehidupan secara terus menerus Tujuan Instruksional Khusus Setelah
Lebih terperinciSEJARAH SINGKAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN
SEJARAH SINGKAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN Hasil penelitian m buktikan t dapat kesamaan antara praktek pengajaran kuno dgn pengajaran modern dewasa ini. Hal ini diperkuat dgn beberapa pendapat yg dikemukakan
Lebih terperinciTAHAP-TAHAP KONSELING MENURUT SUE CULLEY
TAHAP-TAHAP KONSELING MENURUT SUE CULLEY Tahap Konseling mnrt Sue Culley (1992): beginning stage, middle stage &ending stage BEGINNING STAGE Tujuan 1. Memantabkan hubungan kerja Ini adalah hal yang penting
Lebih terperinciABNORMALITAS. By : IkaSari Dewi
ABNORMALITAS By : IkaSari Dewi DEFINISI Perilaku, pikiran & perasaan yg m bahayakan idv maupun org lain. Bentuk Bahayaspt : pengalaman yg tidak menyenangkan (cemas / depresi), tdk mampu berfungsi dlm suatu
Lebih terperinciMasa kanak-kanak termasuk masa yg panjang dlm rentang kehidupan Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yg penuh ketergantungan --> kira-
Masa kanak-kanak termasuk masa yg panjang dlm rentang kehidupan Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yg penuh ketergantungan --> kira- kira usia 2 th matang scr seksual ( :±13 th :±14 th)
Lebih terperinciKOMUNIKASI. Komunikasi mengandung pengertian memberitahukan untuk menggugah partisipasi agar hal-hal yg diberitahukan itu menjadi milik bersama
KOMUNIKASI Komunikasi mengandung pengertian memberitahukan untuk menggugah partisipasi agar hal-hal yg diberitahukan itu menjadi milik bersama Komunikasi sbg proses proses primer proses sekunder Proses
Lebih terperinciMENGEMBANGKAN KREATIVITAS GURU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN OLEH: YATI SITI MULYATI
MENGEMBANGKAN KREATIVITAS GURU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN OLEH: YATI SITI MULYATI Komponen Kreativitas Kreativitas dalam aktivitas sehari-hari Keyakinan pentingnya kreativitas di sekolah BAGAIMANA
Lebih terperinciCiri akhir masa kanak-kanak
Berlangsung dari usia 6 th matang scr seksual Awal dan akhir dari akhir masa kanak-kanak ditandai dg kondisi yg sangat mempengaruhi penyesuaian pribadi & sosial Permulaan dari akhir masa kanak-kanak ditandai
Lebih terperinciMEMORI DAN MOTIVASI. PERTEMUAN 4
MEMORI DAN MOTIVASI PERTEMUAN 4 aprilia_tinalidyasari@uny.ac.id MEMORI Walgito (1997) Memori merupakan aktivitas yg berhubungan dgn masa lalu. Di bagi mjd 3 tahapan/proses : 1. Memasukkan pesan kedlm ingatan&menyimpan
Lebih terperinciANALISIS & SELEKSI AITEM
ANALISIS & SELEKSI AITEM Kualitas skala psikologi sangat ditentukan oleh kualitas aitem-aitem di dlmnya. Hanya aitem2 yg ditulis dgn m ikuti blue-print dan bimbingan kaidah penulisan yg benar sajalah yg
Lebih terperinciINSTRUMEN. Biaya dan waktu. Valid. Alat pengumpul data. Reliabel. Kualitas data. Kualifikasi pengumpul data. Tujuan. Besar sampel
INSTRUMEN Alat pengumpul data Valid Reliabel Kualitas data Kualifikasi pengumpul data Tujuan Faktor yang mempengaruhi penentuan metode dan instrumen pengumpulan data Besar sampel Keadaan sampel Lokasi
Lebih terperinciKOMUNIKASI INTERPERSONAL. Rizqie Auliana
KOMUNIKASI INTERPERSONAL Rizqie Auliana rizqie_auliana@uny.ac.id Meningkatkan ketrampilan interpersonal Kemampuan utk bersosialisasi dg orang lain Membina hub baik dg org lain bukan hal mudah, yg dibutuhkan:
Lebih terperinciManajemen Sumber Daya Manusia DOSEN : DIANA MA RIFAH
Manajemen Sumber Daya Manusia DOSEN : DIANA MA RIFAH 6. PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN Pelatihan : Proses dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi Tujuan : Peningkatan
Lebih terperinciOLEH : MAWADDAH NASUTION. M.PSI, psikolog
OLEH : MAWADDAH NASUTION. M.PSI, psikolog PSIKOLOGI FORENSIK A. DEFENISI Secara umum sebuah bidang penelitian dan praktik yg berusaha memahami dan memprediksi perilaku seperti tindakan kejahatan Webster
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. spiritual terhadap penurunan tingkat stress remaja di LPKA Kelas I Blitar.
BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya dan keterbatasan yang ditemui selama proses penelitian berlangsung. Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciGangguan Kepribadian. Mustafa M. Amin Departemen Psikiatri FK USU
Gangguan Kepribadian Mustafa M. Amin Departemen Psikiatri FK USU Gangguan Kepribadian Definisi: Suatu gangguan mental yang dikarakteristikkan dengan corak-corak maladaptif dari penyesuaian dirinya terhadap
Lebih terperinciFalsafah PANTUN FILSAFAT ADA ORANG YANG TAHU DI TAHUNYA ADA ORANG YANG TAHU DI
Falsafah Komunikasi NURJANAH, M.Si Nurjanah,M.Si Komunikasi PANTUN FILSAFAT ADA ORANG YANG TAHU DI TAHUNYA ADA ORANG YANG TAHU DI TIDKTAHUNYA ADA ORANG YG TDK TAHU DI TAHUNYA ADA ORANG YANG TIDAK TAHU
Lebih terperinciKONSEPTUAL MODEL KEPERAWATAN JIWA
KONSEPTUAL MODEL KEPERAWATAN JIWA Ns. Wahyu Ekowati MKep., Sp Jiwa 1 TUJUAN PEMBELAJARAN Memahami konseptual model dalam keperawatan jiwa Memahami konsep dasar masing masing model konseptual keperawatan
Lebih terperinciPROBABILITAS. Elsa Roselina
PROBABILITAS Elsa Roselina PROBABILITAS Dasar-dasar Probabilitas Unsur-unsur Probabilitas Hukum Penjumlahan Hukum Perkalian Permutasi dan Kombinasi Dasar-dasar Probabilitas Probabilitas = peluang = proporsi
Lebih terperinciHUKUM EMOSI SUNARDI, PLB FIP UPI
HUKUM EMOSI SUNARDI, PLB FIP UPI FRANKEN (1993) MANFAAT MEMAHAMI BGMN EMOSI SEBENARNYA BEKERJA HUKUM EMOSI NO HUKUM DESKRIPSI CONTOH 1 THE LAW OF SITUATIONAL MEANING (HUKUM MAKNA SITUASIONAL) 2 THE LAW
Lebih terperinciPsikologi Konseling Pendekatan Terapi Realitas (Reality Therapy)
Modul ke: Fakultas Psikologi Psikologi Konseling Pendekatan Terapi Realitas (Reality Therapy) Agustini, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Terapi Realitas (Reality
Lebih terperinciCiri Keilmuan Biologi Syarat dapat dikatakan sebagai ilmu : 1. Obyek dan persoalannya jelas 2. Ada prosedur dan metode ilmiah yg digunakan 3.
Ciri Keilmuan Biologi Syarat dapat dikatakan sebagai ilmu : 1. Obyek dan persoalannya jelas 2. Ada prosedur dan metode ilmiah yg digunakan 3. Ada Struktur konsep atau sistematika konsep 4. Ada kecenderungan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PSIKOMOTOR
PENGEMBANGAN PSIKOMOTOR Oleh: Dr. Lismadiana,M.Pd lismadiana@uny.ac.id MOTOR atau MOTORIK : kegiatan dasar biologi atau mekanika yg menyebabkan erjadinya gerak. GERAK: Perubahan posisi akibat tindakan
Lebih terperinciRELEVANSI FILSAFAT MANUSIA DALAM KEHIDUPAN. Oleh Dr. Raja Oloan Tumanggor
RELEVANSI FILSAFAT MANUSIA DALAM KEHIDUPAN Oleh Dr. Raja Oloan Tumanggor Pokok Persoalan Apakah filsafat manusia itu? Apa perbedaan filsafat manusia dengan ilmu lain (dalam hal ini psikologi klinis)? Apa
Lebih terperinciPertemuan ke-3-4 ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
Pertemuan ke-3-4 ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA A. Hakekat Manusia dan Sifat Keingintahuannya Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna Tetapi, apakah manusia adalah makhluk terkuat
Lebih terperinciPENGELOLAAN SD ALAM PULIH (kasus SD Ikan) Luh Putu Suciati
PENGELOLAAN SD ALAM PULIH (kasus SD Ikan) Luh Putu Suciati Beda antara SDA pulih & tak pulih kemampuan regenerasi atau reproduksi Pertanyaan ekonomi mendasar : seberapa ekstraksi yg harus diambil saat
Lebih terperinciHUKUM ACARA PIDANA. DOSEN PENGASUH MATA KULIAH: DRS. ZAINUL AKHYAR M. ELMY, S.Pd
HUKUM ACARA PIDANA DOSEN PENGASUH MATA KULIAH: DRS. ZAINUL AKHYAR M. ELMY, S.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 1 HUKUM ACARA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru dihadapkan pada karakterisktik siswa yang beraneka ragam dalam kegiatan pembelajaran. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajar secara lancar dan
Lebih terperinci