1. Pendahuluan. 2. Kajian Pustaka
|
|
- Johan Wibowo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1. Pendahuluan Teknologi informasi (TI) merupakan sarana yang penting untuk mengelola informasi karena menawarkan efisiensi dan efektivitas kerja. Banyak organisasi telah menerapkan dan mengembangkan teknologi informasi untuk membantu proses bisnisnya agar memperoleh informasi yang akurat, tepat waktu, relevan, ekonomis dan dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. Namun di sisi lain, penerapan TI memerlukan biaya investasi tinggi dengan resiko yang cukup besar. Oleh karena itu diperlukan suatu mekanisme tata kelola TI yang menyeluruh dan terstruktur dari mulai perncanaan hingga pengawasannya Tata kelola TI adalah satu kesatuan konsep dasar dari Corporate Governance melalui peningkatan efektivitas dan efisiensi dalam proses perusahaan yang berhubungan dengan TI. Tata kelola TI menyediakan struktur yang menghubungkan proses TI, sumber daya TI dan informasi yang baik, benar, transparan sesuai tuntutan publik dan standar global. Salah satu isu yang marak berkembang saat ini berkenaan dengan penggunaan TI adalah banyak organisasi sudah menggunakan TI namun belum sadar mengenai tata kelola yang baik untuk pencapaian yang optimal untuk meningkatkan nilai, sekaligus mampu mengelolanya dengan baik untuk pencapaian tujuan organisasi. Mengingat TI yang ada di Dinas Perhubungan, Komunikasi, Kebudayaan, dan Pariwisata Salatiga penting dan membutuhkan investasi yang cukup besar dalam pengadaannya maka perlu adanya suatu pengukuran tentang pengelolaan pengendalian TI yang dilakukan. Pengelolaan pengendalian TI yang baik dari Dinas Perhubungan, Komunikasi, Kebudayaan, dan Pariwisata Salatiga ini juga dapat bermanfaat dalam upaya peningkatan kinerja. Pengelolaan pengendalian TI tersebut perlu diukur dari perencanaan teknologi yang ada, pengimplementasian, penyampaian sampai dengan evaluasi atas teknologi informasi. 2. Kajian Pustaka Salah satu penelitian mengenai audit sistem informasi adalah penelitian mengenai evaluasi tata kelola teknologi informasi dengan menggunakan framework COBIT. Objek penelitian adalah Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan fokus penelitian adalah analisa kebutuhan tata kelola TI. Dari hasil perhitungan tingkat kematangan secara keseluruhan terhadap Tata Kelola TI di Pemerintah Provinsi DIY berada pada tingkatan 3-Defined, yang berarti pengelolaan TI di organisasi berada pada tahap di mana pihak manajemen telah berhasil menciptakan dan mengkomunikasikan standar baku pengelolaan prosesproses TI yang terkait walaupun belum terintegrasi sepenuhnnya. Manajemen mengharapkan seluruh layanan TI perusahaan ditangani oleh Departemen TI [1]. Penelitian lain yang membahas mengenai COBIT 4.1 adalah penelitian dengan judul Analisis Implementasi Information Technology Governance pada Sistem Informasi Akuntansi Universitas Kristen Satya Wacana dengan COBIT 4.1 (Periode 2008). Analisa dilakukan menggunakan alat ukur COBIT 4.1 yang terdiri dari empat domain utaman yaitu: Plan and Organize, Acquire and Implement, Delivery and Support, dan Monitor. Hasil dari penelitian ini adalah 2
2 berupa penilaian sistem informasi keuangan dan akuntansi UKSW secara umum dan secara khusus berdasarkan COBIT 4.1 framework dengan empat domain utamanya [2]. Tata Kelola TI (IT Governance), memiliki cangkupan definisi luas yang meliputi sistem informasi, teknologi dan komunikasi, bisnis dan hukum serta isu lain yang melibatkan seluruh komponen perusahaan antara lain; pemilik kepentingan (stakeholder), pengguna teknologi informasi bahkan pemeriksa sistem informasi/teknologi informasi. Secara umum tata kelola teknologi informasi adalah upaya menjamin pengelolaan teknologi informasi agar mendukung bahkan selaras dengan strategi bisnis suatu perusahaan atau organisasi yang dilakukan oleh direksi, manajemen eksekutif dan manajemen teknologi informasi [3]. COBIT Framework Model adalah sebuah framework dan supporting toolset yang membantu manajer menjembatani gap antara tujuan untuk keperluan pengendalian, permasalahan teknik dan resiko bisnis serta mengkomunikasikan level pengendalian kepada stakeholders [3]. COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) membantu menyokong pengembangan kebijakan yang jelas dan langkah-langkah praktis terbaik yang dapat diambil untuk pengendalian TI di seluruh perusahaan. COBIT dirancang antara lain untuk mendukung: 1) Manajemen eksekutif dan dewan direksi; 2) Bisnis dan manajemen TI; 3) Pengelolaan, assurance, pengendalian dan security professionals. COBIT menyediakan langkah-langkah praktis terbaik yang dapat diambil dan lebih difokuskan pada pengendalian yang selanjutnya dijelaskan dalam domain dan framework proses. Manfaat dari langkah-langkah praktis terbaik yang dapat diambil tersebut antara lain: 1) Membantu mengoptimalkan investasi TI yang mungkin dapat dilakukan; 2) Menjamin pengiriman service; 3) Menyediakan pengukuran yang akan digunakan untuk memutuskan ketika terjadi suatu kesalahan. Orientasi bisnis dari COBIT adalah menghubungkan tujuan bisnis ke dalam tujuan TI, menyediakan metric dan maturity models untuk mengukur pencapaian tujuan perusahaan serta mengidentifikasi tanggungjawab yang terkumpul dari bisnis dan IT process owners. Manfaat mengimplementasikan COBIT sebagai framework pengelolaan TI adalah sebagai berikut: 1) Pengelolaan TI menjadi sejalan dengan fokus bisnis; 2) Pihak manajemen dapat memahami manfaat penerapan TI dalam perusahaan; 3) Adanya kepemilikan dan tanggungjawab yang jelas karena berdasarkan pada orientasi proses; 4) Adanya penerimaan terhadap pihak ketiga; 5) Saling berbagi pemahaman di antara semua stakeholder dengan berdasarkan pada pemahaman akan tujuan yang sama; 5) Pemenuhan dari keperluan COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) untuk lingkungan pengendalian TI. COBIT mendefinisikan aktivitas-aktivitas TI dalam model proses umum, melalui empat domain yang akan memetakan area tanggungjawab tradisional TI. Area tanggungjawab tersebut dimulai dari merencanakan, menyusun, menjalankan dan memonitornya. Gambar 1 adalah gambar keseluruhan dari Framework COBIT: 3
3 Gambar 1 Framework COBIT [4] Maturity Models, penilaian kemampuan proses berdasarkan maturity models COBIT adalah bagian kunci dari impelementasi pengelolaan TI. Setelah mengidentifikasi IT processes dan IT controls yang vital, dengan memodelkan maturity akan diketahui gap yang terdapat di dalam kemampuan perusahaan, untuk kemudian diidentifikasi dan ditunjukkan kepada pihak manajemen. Rencana-rencana kegiatan akan dapat dikembangkan untuk membawa prosesprores tersebut sampai pada target level kemampuan yang diinginkan. Maturity dimodelkan untuk pihak manajemen dan digunakan untuk mengontrol IT 4
4 processes berdasarkan metode evaluasi dari perusahaan, sehingga dapat digunakan untuk menilai dirinya dimulai dari level non existent (nol) ke level optimized (lima). Pendekatan ini berasal dari maturity model yang dibuat oleh Software Engineering Institute dan digunakan untuk menilai tingkat kematangan (maturity) dari kemampuan pengembangan software. Maturity levels dirancang sebagai profil dari IT processes yang akan diakui oleh pihak perusahaan sebagai penjelasan yang memungkinkan dari kondisi sekarang dan kondisi di masa yang akan datang. Maturity model bukan dirancang untuk digunakan sebagai suatu model permulaan, di mana dari suatu level tidak akan dapat menuju level yang lebih tinggi tanpa memenuhi semua kondisi yang harus ada di level sebelumnya. Pihak manajemen akan memperoleh manfaat jika menggunakan maturity model untuk mengembangkan ke-34 IT processes COBIT, yaitu: 1) Dapat menilai performance perusahaan yang sebenarnya, yaitu posisi perusahaan saat ini; 2) Dapat mengetahui status industri saat ini, dengan melakukan perbandingan; 3) Dapat meningkatkan target perusahaan, dengan memetakan posisi yang ingin dicapai perusahaan. 3. Metode Penelitian Urutan langkah-langkah dalam penelitian penyelesaian masalah adalah seperti Gambar 2: Gambar 2 Langkah-Langkah Penelitian Pemilihan Proses Terkait Dengan Pengelolaan Data Pemilihan proses dilakukan untuk memfokuskan penelitian yang akan dilakukan. Pemilihan proses mengacu pada temuan dari penulis berdasarkan keadaan tata kelola teknologi informasi pada DISHUBKOMUDPAR Salatiga. Berdasarkan temuan penulis, maka akan di bahas empat proses TI dengan 16 sub domain yang masih kurang diterapkan di sana. Ke-16 domain itu adalah PO1, PO2, PO4, PO7, PO8, AI1, AI2, DS1, DS7, DS10, DS11, DS12, DS13, ME1, ME3, dan ME4. 5
5 Pengumpulan Data Proses pengumpulan data yang dilakukan adalah melakukan wawancara dan kuesioner. Responden wawancara dan kuesioner yang dipilih adalah responden yang mewakili tabel RACI pada proses pengolahan data [4]. Gambar 3 RACI chart [4] Teknik Analisis Data Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis lebih lanjut karena tujuan dari penelitian ini adalah memberikan suatu gambaran dan penelitian mengenai tata kelola dalam sistem informasi di Dinas Perhubungan, Komunikasi, Kebudayaan, dan Pariwisata yang dapat dimanfaatkan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Penelitian ini akan dianalisis berdasarkan tahapan-tahapan COBIT sesuai domainnya kemudian digambarkan pada maturity level dan pemberian saran untuk pencapaian tingkat tata kelola yang baik terhadap komponen sistem informasi sendiri. Sesuai dengan konsep yang digunakan dalam penelitian ini yaitu evaluasi tata kelola teknologi informasi menggunakan COBIT 4.1 maka pengukuran akan dilakukan dengan menggunakan maturity model dari COBIT 4.1. Skala ordinal dimulai dari nol sampai dengan lima dan digunakan untuk menilai penerapan IT Governance sebagai berikut [5]: 0. Non existent jika: Setiap proses-proses yang diakui kurang lengkap. Perusahaan tidak mengakui bahwa terdapat permasalahan yang akan muncul. 1. Initial jika: Tidak ada bukti dari perusahaan bahwa telah mengakui permasalahan-permasalahan yang muncul dan menangapi kebutuhan yang ditujukan untuk permasalah tersebut. Tidak terdapat proses-proses standar, hanya terdapat pendekatan ad hoc yang cenderung diterapkan oleh individu berdasarkan kasus per kasus. Seluruh pendekatan yang ada untuk manajemen tidak diatur. 2. Repeatable jika: Proses-proses telah dikembangkan ke dalam tahap dimana prosedur-prosedur yang mirip akan diikuti oleh orang-orang yang berbeda dengan tugas yang hampir sama. Tidak terdapat training yang resmi atau komunikasi dan tanggung jawab dari prosedur-prosedur standar yang 6
6 ditujukan kepada masing-masing individu. Terdapat kepercayaan yang tinggi terhadap pengetahuan yang dimiliki individu sehingga menyebabkan error sering terjadi. 3. Defined jika: Prosedur-prosedur telah distandarkan dan terdokumentasi, serta dikomunikasikan di dalam training. Prosedur ditujukan untuk individu yang mengikuti proses-proses tersebut dan prosedur juga digunakan untuk mendeteksi penyimpangan yang terjadi. Prosedur-prosedur yang dimiliki berdasarkan pada praktik-praktik yang telah bersifat resmi. 4. Managed jika: Memonitor dan mengukur pemenuhan proses menggunakan suatu tindakan dimana proses-proses yang muncul tidak dapat bekerja secara efektif. Proses-proses dibawah improvement yang constant dan menyediakan praktik-praktik terbaik. Automation dan tools digunakan secara terbatas dan terpisah-pisah. 5. Optimized jika: Proses-proses telah disusun kedalam bentuk praktik-praktik terbaik, berdasarkan hasil dari improvement yang berkelanjutan dengan memodelkan maturity dengan perusahaan lain. TI untuk automatisasi aliran kerja telah terintegrasi, menyediakan tools untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas, serta membuat perusahaan cepat untuk beradaptasi. Sehingga dengan adanya analisis tersebut maka dapat diketahui pada skala manakah tata kelola teknologi informasi yang telah dilakukan oleh DISHUBKOMBUDPAR Salatiga. Kemudian penulis akan memberikan saran-saran sebagai bentuk critical success factor (CSF) guna pencapaian tingkat tata kelola TI yang baik bagi organisasi. 4. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan observasi dan wawancara yang penulis lakukan di DISHUBKOMBUDPAR Salatiga, ditemukan bahwa tata kelola teknologi informasi sudah diterapkan dalam organisasi ini. Penulis menemukan bahwa terdapat 16 sub domain yang masih kurang dalam penerapannya dalam DISHUBKOMBUDPAR. Ke-16 domain itu adalah PO1, PO2, PO4, PO7, PO8, AI1, AI2, DS1, DS7, DS10, DS11, DS12, DS13, ME1, ME3, dan ME4. Berdasarkan temuan tersebut, penulis akan menganalisis ke-16 sub domain tersebut dan memberikan rekomendasi-rekomendasi guna pencapaian target tingkat tata kelola TI DISHUBKOMBUDPAR Salatiga. Penyusunan Kuesioner Dalam audit banyak digunakan model yang berorientasi pada pencapaian kondisi-kondisi yang diharapkan. Pencapaian tahapan kemapanan suatu proses ditunjukkan dengan terciptanya kondisi-kondisi sebagai berikut: a) Diturunkan dari karakteristik tiap tingkat kemapanan sesuai COBIT; b) Pernyataan karakteristik dikonversikan menjadi pertanyaan untuk mengkonfirmasikan bahwa kondisi tersebut memang dialami oleh organisasi. 7
7 Penulis akan mengambil salah satu contoh sub domain Mendefinisikan Rencana Strategis TI yaitu: PO1: Tabel 1 Penyusunan Kueisoner PO1 Mendefinisikan Rencana Strategis TI Maturity Level Description Questionnaire Statements (Pernyataan (Deskripsi Tingkat Maturitas) dalam Kuesoiner) 0-Non-existent when IT strategic 1. IT strategic planning is not performed. planning is not performed. There is 2. There is no management awareness that no management awareness that IT IT strategic planning is needed to support strategic planning is needed to business goals. support business goals. 1-Initial/Ad Hoc when The need for IT strategic planning is known by IT management. IT planning is performed on an as-needed basis in response to a specific business requirement. IT strategic planning is occasionally discussed at IT management meetings. The alignment of business requirements, applications and technology takes place reactively rather than by an organisationwide strategy. The strategic risk position is identified informally on a project-by-project basis. 2-Repeatable but Intuitive when IT strategic planning is shared with business management on an asneeded basis. Updating of the IT plans occurs in response to requests by management. Strategic decisions are driven on a project-by-project basis without consistency with an overall organisation strategy. The risks and user benefits of major strategic decisions are recognised in an intuitive way. 3-Defined when A policy defines when and how to perform IT strategic planning. IT strategic planning follows a structured approach that is documented and known to all staff. The IT planning process is reasonably sound and ensures that appropriate planning is 1.The need for IT strategic planning is known by IT management. 2. IT planning is performed on an asneeded basis in response to a specific business requirement. 3. IT strategic planning is occasionally discussed at IT management meetings. 4. The alignment of business requirements, applications and technology takes place reactively rather than by an organisationwide strategy. 5. The strategic risk position is identified informally on a project-by-project basis. 1. IT strategic planning is shared with business management on an as-needed basis. 2. Updating of the IT plans occurs in response to requests by management. 3. Strategic decisions are driven on a project-by-project basis without consistency with an overall organisation strategy. 4. The risks and user benefits of major strategic decisions are recognised in an intuitive way. 1. A policy defines when and how to perform IT strategic planning. 2. IT strategic planning follows a structured approach that is documented and known to all staff. 3. The IT planning process is reasonably sound and ensures that appropriate planning is likely to be performed. 8
8 likely to be performed. However, discretion is given to individual managers with respect to implementation of the process, and there are no procedures to examine the process. The overall IT strategy includes a consistent definition of risks that the organisation is willing to take as an innovator or follower. The IT financial, technical and human resources strategies increasingly influence the acquisition of new products and technologies. IT strategic planning is discussed at business management meetings. 4-Managed and Measurable when IT strategic planning is standard practice and exceptions would be noticed by management. IT strategic planning is a defined management function with senior-level responsibilities. Management is able to monitor the IT strategic planning process, make informed decisions based on it and measure its effectiveness. Both short-range and long-range IT planning occurs and is cascaded down into the organisation, with updates done as needed. The IT strategy and organisationwide strategy are increasingly becoming more coordinated by addressing business processes and value-added capabilities and leveraging the use of applications and technologies through business process reengineering. There is a well-defined process for determining the usage of internal and external resources required in system development and operations. 5-Optimised when IT strategic planning is a documented, living process; is continuously considered 4. However, discretion is given to individual managers with respect to implementation of the process, and there are no procedures to examine the process. 5. The overall IT strategy includes a consistent definition of risks that the organisation is willing to take as an innovator or follower. 6. The IT financial, technical and human resources strategies increasingly influence the acquisition of new products and technologies. 7. IT strategic planning is discussed at business management meetings. 1. IT strategic planning is standard practice and exceptions would be noticed by management. 2. IT strategic planning is a defined management function with senior-level responsibilities. 3. Management is able to monitor the IT strategic planning process, make informed decisions based on it and measure its effectiveness. 4. Both short-range and long-range IT planning occurs and is cascaded down into the organisation, with updates done as needed. 5. The IT strategy and organisationwide strategy are increasingly becoming more co-ordinated by addressing business processes and value-added capabilities and leveraging the use of applications and technologies through business process reengineering. 6. There is a well-defined process for determining the usage of internal and external resources required in system development and operations. 1. IT strategic planning is a documented, living process; is continuously considered in business goal setting; and results in 9
9 in business goal setting; and results in discernible business value through investments in IT. Risk and value-added considerations are continuously updated in the IT strategic planning process. Realistic long-range IT plans are developed and constantly updated to reflect changing technology and businessrelated developments. Benchmarking against well-understood and reliable industry norms takes place and is integrated with the strategy formulation process. The strategic plan includes how new technology developments can drive the creation of new business capabilities and improve the competitive advantage of the organisation. discernible business value through investments in IT. 2. Risk and value-added considerations are continuously updated in the IT strategic planning process. 3. Realistic long-range IT plans are developed and constantly updated to reflect changing technology and businessrelated developments. 4. Benchmarking against well-understood and reliable industry norms takes place and is integrated with the strategy formulation process. 5. The strategic plan includes how new technology developments can drive the creation of new business capabilities and improve the competitive advantage of the organisation. Analisa Data Peneliti akan mengananalisa tata kelola TI di DISHUBKOMBUDPAR Salatiga berdasarkan observasi, wawancara dan kuesioner. Teknik analisis yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu sebagai berikut : 1. Untuk memperoleh gambaran tata kelola saat ini, analisis dikembangkan dengan cara melakukan perhitungan berdasarkan hasil-hasil yang terkumpul melalui kuesioner. 2. Analisis untuk maturity dilakukan dengan cara membandingkan tingkat maturity yang ada pada saat ini dengan tingkat maturity yang dituju. Tingkat maturity yang dituju oleh DISHUBKOMBUDPA berada pada level 4 (managed). 3. Kesenjangan antara yang diperoleh saat ini dengan yang dituju merupakan indikator dalam dalam rumusan rekomendasi perbaikan tata kelola. Tabel 2 adalah salah satu contoh kuesioner dalam penelitian ini yaitu kuesioner dari PO1: Mendefinisikan Rencana Strategis TI: 10
10 Level 0 No Non Existent Tabel 2 PO1: Mendefinisikan Rencana Strategis Pernyataan 1 Perencanaan strategis TI tidak dilakukan. (IT strategic planning is not performed) 2 Tidak ada kesadaran manajemen bahwa perencanaan strategis TI diperlukan untuk mendukung tujuan bisnis. (There is no management awareness that IT strategic planning is needed to support business goals) tidak benar sama sekali ada benarnya sebagian besar benar sepenuhnya benar Skor kesesuaian X 1 X 1 Total level =2 Penilaian Parsial, adalah suatu uji yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) secara terpisah/masingmasing/satu per satu. Adakalanya pemenuhan kriteria bersifat parsial tersebar di beberapa tingkatan, sehingga diperlukan model dengan skor yang tidak bulat. Dari kuesioner yang ada maka dilakukan pembobotan berdasarkan nilai-nilai seperi pada Tabel 3: Tabel 3 Penilain parsial Seberapa setuju dengan Skor Kesesuaian pertanyaan Tidak benar sama sekali 0 Ada benarnya 0.33 Sebagian besar benar 0.66 Sepenuhnya benar 1 Cara Penghitungan: Berikut ini adalah cara untuk menghitung maturity level dari masingmasing sub domain: 1) Setiap pernyataan dinilai dengan skor tingkat persetujuannya (konsensus responden); 2) Untuk tiap tingkat kemapanan dihitung rata-rata skor (dari beberapa pernyataan); 3) Skor rata-rata dari semua tingkatan dinormalisasi agar jumlah total = 1; 4) Tingkat maturitas keseluruhan dari proses adalah jumlah perkalian angka tingkat kemapanan dikali skor yang telah dinormalisasi. Dari hasil pengumpulan data yang telah didapat, data kemudian diolah dengan maturity model yang dinormalisasi seperti pada Tabel 4. 11
11 Maturit y level PO1 Tabel 4 Proses PO1: Mendefinisikan Rencana Strategis Jumlah Maturity Pertanyaa Level n Complianc [B] e Value [C=A/B] Nilai Pemenuha n [A] Normalized Maturity Level Compliance Value [D=C/Sum[C ]] Kontribu si [level * D] Total (Repeatable but Intuitive) Proses pendefinisian rencana strategis TI, menurut hasil olahan data, proses ini jatuh pada angka Jika dilihat melalui standar ISACA, proses ini telah memiliki pola tetap yang diikuti oleh semua yang melakukannya. Menurut hasil wawancara dan isian kuesioner ditemukan bahwa: 1) Belum ada kesadaran dari manajemen bahwa perencanaan strategis TI diperlukan untuk mendukung tujuan Dinas Perhubungan, Komunikasi, Kebudayaan, dan Pariwisata.; 2) Perencanaan strategis TI dilakukan sesuai kebutuhan saat ini dan bukan masa depan; 3) Penyelarasan kebutuhan bisnis, aplikasi dan teknologi terjadi secara reaktif (berdasarkan inisiatif individu) dan bukan karena strategi Dinas Perhubungan, Komunikasi, Kebudayaan, dan Pariwisata. Resiko yang muncul berdasarkan temuan tersebut adalah: 1) Manajer kadang susah memberikan keputusan. 2) Kadang-kadang hasil yang baik didapatkan oleh penyesuaian situasi individual dan penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi, tidak selalu berdasarkan rencana. 3) Ada rencana-rencana yang diikuti cara-cara yang tidak konsisten. Rekomendasi: 1) Menyelaraskan perencanaan strategis TI dengan kebutuhan bisnis saat ini dan masa depan; 2) Memahami kemampuan TI saat ini; 3) Menyediakan skema prioritas untuk tujuan bisnis yang menyediakan kuantitas kebutuhan bisnis. Langkah-langkah tersebut dilakukan untuk ke-16 sub domain yang penulis teliti pada penelitian ini sehingga ditemukan hasil seperti pada Tabel 5: Tabel 5 Tingkat Kematangan Dinas Perhubungan, Komunikasi, Kebudayaan, dan Pariwisata Salatiga IT Process Keterangan Maturity Level PO1 Mendefinisikan Rencana Strategis 2.76 PO2 Menentukan Arsitektur Informasi
12 PO4 Mendifinisikan Proses TI, Organisasi dan 2.99 Hubungannya PO7 Mengelola Sumber Daya Manusia TI 2.72 PO8 Mengelola Kualitas 2.64 AI1 Mengidentifikasi Solusi Otomatis 2.90 AI2 Mengakuisisi dan Mengelola Aplikasi Perangkat 2.79 Lunak DS1 Menetapkan dan Mengelola Tingkat Layanan 2.64 DS7 Pendidikan dan Pelatihan Pengguna 2.54 DS10 Mengelola Masalah 2.46 DS11 Mengelola Data 2.46 DS12 Mengelola Lingkungan Fisik 2.13 DS13 Pengelolaan Operasi 2.77 ME1 Pengawasan dan Evaluasi Kinerja TI 2.94 ME3 Memastikan Kepatuhan Dengan Persyaratan Eksternal 2.11 M34 Menyediakan IT Governance 2.40 Rata-rata 2.62 Gambar 2 Spider Diagram Tingkat Kematangan Dinas Perhubungan, Komunikasi, Kebudayaan, dan Pariwisata Salatiga Secara keseluruhan, pengelolaan TI pada DISHUBKOMBUDPAR Salatiga berada pada tingkat kematangan 2,62. Hal ini berarti Dinas Perhubungan, Komunikasi, Kebudayaan, dan Pariwisata Salatiga tergolong pada posisi Repeatable But Intuitive dimana DISHUBKOMBUDPAR Salatiga telah menyadari kebutuhan akan pentingnya tata kelola TI. Telah tersedia kegiatan tata kelola TI dalam tahap pengembangan, yang meliputi perencanaan TI, pelaksanaan, dan pengawasan namun tidak formal sehingga masih sering terjadi ketidakkonsistenan. Pihak manajemen telah mengetahui ukuran dasar untuk pengelolaan TI, tetapi proses tersebut belum diaplikasikan secara menyeluruh dalam perusahaan. Tanggung jawab proses tata kelola dalam berbagai proyek dan 13
13 proses dalam TI dikendalikan oleh inisiatif individu yang semestinya oleh prosedur sistem. Strategi Perbaikan Setelah melakukan analisa kesenjangan, pada tahap ini penulis melakukan analisa strategi perbaikan tata kelola teknologi pada DISHUBKOMBUDPAR Salatiga. Strategi perbaikan yang dibuat berdasarkan hasil analisa kesenjangan tata kelola teknologi informasi yang diperoleh. Pemilahan proses model kematangan ini bertujuan untuk memberikan arahan kepada manajemen dalam hal strategi perbaikan tata kelola teknologi informasi agar sesuai dengan tingkat kematangan yang diharapkan. Berdasarkan kuesioner dan wawancara yang telah dilakukan maka langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mencapai target tingkat kematangan empat (managed) antara lain: 1) Mendefinisikan kebijakan perencanaan strategis TI; 2) Mendokumentasikan kebijakan,standarisasi atau prosedur perencanaan strategis TI yang telah didefinisikan; 3) Mendokumentasikan alat bantu yang berkaitan dengan perencanaan strategis TI; 4) Melakukan evaluasi rutin pada pengelolaan perencanaan strategi TI oleh pihak manajemen; 5) Menjadikan kebijakan, standarisasi atau prosedur sebagai alat pengawasan untuk mengukur efektifitas dari pencapaian terhadap perencanaan strategis TI jangka pendek dan jangka panjang; 6) Membuat standar pengelolaan perencanaan strategis TI; 7) Melakukan evaluasi rutin pada pengelolaan perencanaan strategi TI oleh pihak manajemen; 8) Memperhatikan, mengawasi, dan mengontrol dengan ketat alat bantu berkaitan dengan perencanaan strategis TI yang telah menjadi standar pengolahan oleh pihak manajemen; 9) Mengukur efektifitas dari pencapaian terhadap perencanaan strategis TI jangka pendek dan jangka panjang melalui alat bantu perencanaan strategis TI; 10) Mengawasi secara ketat keterampilan dalam menerapkan perencanaan strategis TI yang telah distandarkan oleh pihak manajemen; 11) Menyelenggarakan pelatihan ketrampilan baik untuk menjaga tingkat keahlian ataupun untuk meningkatkan keahlian secara periodik oleh pihak manajemen; 12) Mengawasi secara ketat peran dan pertanggungjawaban yang berkaitan dengan perencanaan strategis TI telah distandarkan oleh pihak manajemen; 13) Meminta pelaporan pertanggung jawaban secara periodik dari semua pihak; 14) Memperhatikan, mengawasi dan mengkontrol penetapan tujuan perencanaan strategis TI telah menjadi standar pengelolaan oleh pihak manajemen. 5. Simpulan Dari hasil penelitian di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Tata kelola TI pada DISHUBKOMBUDPAR Salatiga sudah dilakukan, akan tetapi belum dikelola dengan baik. Hal ini ditunjukan dengan tingkat kematangan tata kelola teknologi berada pada tingkat kematangan level 2,62 (repeatable but intuitive). Pengontrolan TI perlu di lakukan dan harus ada dokumentasi pada setiap proses TI yang sedang berjalan. Hal ini dapat membantu manajemen dalam memantau dan mengevaluasi proses TI yang sedang berjalan dalam organisasi sehingga dapat ditentukan strategi-strategi perbaikan. 14
14 6. Daftar Pustaka [1] Erva Kurniawan, 2011, Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi Dengan Menggunakan Framework cobit Studi Kasus: Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. [2] Gunawan, 2008, Analisis Implementasi Information Technology Governance pada Sistem Informasi Akuntansi Universitas Kristen Satya Wacana dengan COBIT 4.1, Salatiga: FTI Universitas Kristen Satya Wacana. [3] Dwi Hartanto, Indra, 2010, Analisa Kesenjangan Tata Kelola Informasi dengan Kerangka Kerja COBIT (Studi Kasus pada Badan Pemeriksa Keuangan RI), Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember. [4] IT Governance Institute. (2008c), COBIT 4.1 IT Governance and Process Maturity, USA: ITGI. [5] Gondodiyoto, Sanyoto, 2007, Audit Sistem Informasi + Pendekatan COBIT, Bandung: Mitra Wacana Media. 15
BAB IV FRAMEWORK PENYUSUNAN TATA KELOLA TI
28 BAB IV FRAMEWORK PENYUSUNAN TATA KELOLA TI Framework penyusunan tata kelola TI ditujukan untuk memberikan arahan yang jelas dan terarah bagi Pemerintah dalam pembuatan dokumen tata kelola TI sehingga
Lebih terperinciRAHMADINI DARWAS. Program Magister Sistem Informasi Akuntansi Jakarta 2010, Universitas Gunadarma Abstrak
EVALUASI PERAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KOPERASI SWADHARMA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MATURITY LEVEL PADA KERANGKA KERJA COBIT PADA DOMAIN PLAN AND ORGANISE RAHMADINI DARWAS Program Magister Sistem Informasi
Lebih terperinciPerancangan Tata Kelola Teknologi Informasi untuk Perencanaan dan Organisasi TI Menggunakaan COBIT Studi Kasus di Rumah
Perancangan Tata Kelola Teknologi Informasi untuk Perencanaan dan Organisasi TI Menggunakaan COBIT Studi Kasus di Rumah Sakit XYZ Surabaya Oleh : Fanino Maynardo (NRP: 9109.205.505) PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN
Lebih terperinci1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka
1. Pendahuluan Seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi informasi (TI), Seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi informasi (TI) dan sistem informasi (SI), penggunaan komputer dalam
Lebih terperinciBAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT)
BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT) Dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association)
Lebih terperinciMengevaluasi Tingkat Kematangan Domain Delivery Support (DS11) Perpustakaan Menggunakan Kerangka COBIT 4.1
Mengevaluasi Tingkat Kematangan Domain Delivery Support (DS11) Perpustakaan Menggunakan Kerangka COBIT 4.1 Dewi Lusiana 1) 1,2) Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jember
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1
ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1 Angga Pratama Teknik Informatika, Universitas Malikussaleh Jl. Cot Tengku Nie Reuleut Muara Batu, Aceh
Lebih terperinciBab II Tinjauan Pustaka
Bab II Tinjauan Pustaka Persoalan tata kelola TI menyangkut beberapa hal yang perlu dipahami agar dapat membantu analisis dan pengembangan solusi. Beberapa hal yang akan mendasari untuk membantu pencapaian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY. Visi yang dimiliki oleh BSI UMY adalah menjadi Biro yang mampu meningkatkan posisi UMY sebagai
Lebih terperinciTulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan
Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Control Objectives for Information and related Technology (COBIT) adalah seperangkat praktik terbaik (kerangka) untuk teknologi informasi
Lebih terperinciTATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA DOMAIN PO (PLAN AND ORGANIZE) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (STUDI KASUS DI RENTAL MOBIL PT.
TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA DOMAIN PO (PLAN AND ORGANIZE) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (STUDI KASUS DI RENTAL MOBIL PT. INDO BISMAR) Ronggo Alit 1, Okky Dewinta 2, Mohammad Idhom 3 Email: ronggoa@gmail.com
Lebih terperinciSTUDI PENERAPAN IT GOVERNANCE UNTUK MENUNJANG IMPLEMENTASI APLIKASI PENJUALAN DI PT MDP SALES
STUDI PENERAPAN IT GOVERNANCE UNTUK MENUNJANG IMPLEMENTASI APLIKASI PENJUALAN DI PT MDP SALES Dafid Sistem Informasi, STMIK GI MDP Jl Rajawali No.14 Palembang dafid@stmik-mdp.net Abstrak Layanan penjualan
Lebih terperinciAUDIT SISTEM INFORMASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 ABSTRAK
AUDIT SISTEM INFORMASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 Damar Rivaldi Zulkarnaen 1, Rizki Wahyudi 2, dan Andik Wijanarko 3 Program Studi Sistem Informasi 1,2 Program
Lebih terperinciFramework Penyusunan Tata Kelola TI
Bab IV Framework Penyusunan Tata Kelola TI Dalam bab ini akan dibahas tahapan-tahapan dalam penyusunan tata kelola TI Pemerintah Kabupaten Bengkalis. Terdapat beberapa tahapan dalam penyusunan tata kelola
Lebih terperinciPENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )
Media Indormatika Vol. 8 No. 3 (2009) PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Hartanto Sekolah Tinggi
Lebih terperinciBAB 3 1. METODOLOGI PENELITIAN
23 BAB 3 1. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ini bersifat evaluatif dengan pendekatan melihat efektifitas dan efisiensi tata kelola IT yang dilaksanakan di Perpustakaan Nasional.
Lebih terperinciCobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)
COBIT Control Objective for Information and related Technology Dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association)
Lebih terperinciPENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT FRAMEWORK (STUDI KASUS: PT. MPF)
PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT FRAMEWORK (STUDI KASUS: PT. MPF) Lisa Tresiana dan Teddy Siswanto Universitas Trisakti, Jakarta lisa_tresiana@yahoo.com dan teddysiswanto@yahoo.com
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini memberikan beberapa landasan teori, meliputi teori di bidang tata kelola TI, dan pengelolaan investasi TI yang digunakan dalam penelitian. 2.1 Definisi Sebelum lebih jauh,
Lebih terperinciANALISIS TATA KELOLA TI PADA INNOVATION CENTER (IC) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL 6 MATURITY ATTRIBUTE
ANALISIS TATA KELOLA TI PADA INNOVATION CENTER (IC) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL 6 MATURITY ATTRIBUTE Aullya Rachmawati1), Asro Nasiri2) 1,2) Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
Lebih terperinciPENGUKURAN MANAJEMEN SUMBER DAYA TI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COBIT PADA PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG
PENGUKURAN MANAJEMEN SUMBER DAYA TI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COBIT PADA PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG Endah Dian Afani(endah_afani@yahoo.co.id),Reni Marlina(renny_adinta@yahoo.com) Dafid(dafid@mdp_ac.id)
Lebih terperinciPENILAIAN KESELARASAN ANTARA TUJUAN BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PT SARANA LUAS MAJU KIMIA
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PENILAIAN KESELARASAN ANTARA TUJUAN BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PT SARANA LUAS MAJU KIMIA (Assessment of Alignment between Business Objective and Information Technology
Lebih terperinciREKOMENDASI PENGEMBANGAN IT GOVERNANCE
REKOMENDASI PENGEMBANGAN IT GOVERNANCE MENGGUNAKAN COBIT ( CONTROL OBJECTIVES FOR INFORMATION AND RELATED TECHNOLOGY ) VERSI 3.0 PADA INSTITUSI PENDIDIKAN Wahyuni Program Studi Sistem Informasi, Fakultas
Lebih terperinciTugas Mata Kuliah Tata Kelola IT Maturity Attribute of COBIT AI5 Process: Procure IT Resources
Tugas Mata Kuliah Tata Kelola IT Maturity Attribute of COBIT AI5 Process: Procure IT Resources Oleh : Ariyan Zubaidi 23509025 MAGISTER INFORMATIKA SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI
Lebih terperinciPERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PROSES MANAJEMEN PROYEK TI MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (STUDI KASUS PUSDATA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM)
PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PROSES MANAJEMEN PROYEK TI MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (STUDI KASUS PUSDATA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM) Ingwang Diwang Katon 1 dan R. V. Hari Ginardi 2 Magister
Lebih terperinciAUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN
AUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN Munirul Ula, Muhammad Sadli Dosen Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemampuan sistem informasi telah melewati 3 era evolusi model yang membawa perubahan bagi keselarasan antara strategi bisnis dengan strategi SI/TI, untuk setiap organisasi
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi (TI) saat ini sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat membantu meningkatkan
Lebih terperinciAnalisa Kesenjangan Tata Kelola Teknologi Informasi Untuk Proses Pengelolaan Data Menggunakan COBIT (Studi Kasus Badan Pemeriksa Keuangan RI)
Analisa Kesenjangan Tata Kelola Teknologi Informasi Untuk Proses Pengelolaan Data Menggunakan COBIT (Studi Kasus Badan Pemeriksa Keuangan RI) Latar Belakang Permasalahan Teknologi Informasi Kurangnya
Lebih terperinciAudit dan Analisis Sistem Informasi Bagian Produksi Perusahaan Manufaktur Menggunakan Framework COBIT 4.1
Audit dan Analisis Sistem Informasi Bagian Produksi Perusahaan Manufaktur Menggunakan Framework COBIT 4.1 Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer Oleh: Marvelous Marvin Rijoly
Lebih terperinciMengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI
Mengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI Reza Pahlava reza.pahlava@gmail.com :: http://rezapahlava.com Abstrak Penelitian yang dilakukan MIT (Massachusetts Institute of Technology) menyimpulkan bahwa
Lebih terperinciPENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN PADA PENDUKUNG JARINGAN SITU DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1
PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN PADA PENDUKUNG JARINGAN SITU DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (Studi Kasus : Fakultas Teknik Universitas Pasundan) TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Lebih terperinciBEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto
BEST PRACTICES ITG di Perusahaan Titien S. Sukamto Beberapa Best Practices Guideline untuk Tata Kelola TI 1. ITIL (The Infrastructure Library) ITIL dikembangkan oleh The Office of Government Commerce (OGC),
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Perpustakaan Universitas Islam Riau yang beralamat di jalan Kaharudin Nasution No. 113, Perhentian Marpoyan. Pekanbaru. 3.2.
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (Studi Kasus : Kementerian Agama Kantor Kota Pekanbaru)
EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (Studi Kasus : Kementerian Agama Kantor Kota Pekanbaru) 1 Arrofik Zulkarnaen, 2 Anggraini 1,2 Jurusan Sistem Informasi,
Lebih terperinciAudit SI/TI Berbasis Cobit
Audit SI/TI Berbasis Cobit Pertemuan ke 11 Mata Kuliah Tata Kelola dan Audit Sistem Informasi Diema Hernyka S, M.Kom Cobit Maturity Model (Tahap 1) Outline : Definisi Cobit Maturity Model Cobit Maturity
Lebih terperinciAnalisis Pengawasan dan Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi PT. Angkasa Pura I Semarang dengan Framework COBIT 4.1 ABSTRAK
Analisis Pengawasan dan Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi PT. Angkasa Pura I Semarang dengan Framework COBIT 4.1 Adinda Rahmanisa, Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian
Lebih terperinciTaryana Suryana. M.Kom
COBIT Control Objectives for Information & Related Technology Taryana Suryana. M.Kom E-mail:taryanarx@yahoo.com COBIT Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT) dapat definisikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. TEORI DASAR 2.1.1. Peranan COBIT dalam tata kelola TI COBIT adalah seperangkat pedoman umum (best practice) untuk manajemen teknologi informasi yang dibuat oleh sebuah lembaga
Lebih terperinciPENGGUNAAN FRAMEWORK COBIT UNTUK MENILAI TATA KELOLA TI DI DINAS PPKAD PROV.KEP.BANGKA BELITUNG Wishnu Aribowo 1), Lili Indah 2)
PENGGUNAAN FRAMEWORK COBIT UNTUK MENILAI TATA KELOLA TI DI DINAS PPKAD PROV.KEP.BANGKA BELITUNG Wishnu Aribowo 1), Lili Indah 2) 1) Kabag PM, Dosen Teknik Informatika STMIK Atma Luhur Pangkalpinang 2)
Lebih terperinciEVALUASI KEAMANAN DATA PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT XYZ MELALUI AUDIT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI BERDASARKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.
EVALUASI KEAMANAN DATA PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT XYZ MELALUI AUDIT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI BERDASARKAN KERANGKA KERJA COBIT 4. Abdul Aziz Teknik Informatika, Universitas Kanjuruhan Malang Abdul.aziz@unikama.ac.id
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KEMATANGAN TATAKELOLA TI BERBASIS DELIVERY AND SUPPORT DI PERGURUAN TINGGI
ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN TATAKELOLA TI BERBASIS DELIVERY AND SUPPORT DI PERGURUAN TINGGI Muthmainnah (1), Misbahul Jannah (2) 1) Program Studi Teknik Informatika, Universitas Malikussaleh 2) Jurusan
Lebih terperinciPERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)
PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) Agus Rianto 1) dan R.V. Hari Ginardi 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,
Lebih terperinciEVALUASI TINGKAT KEMATANGAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT PAL INDONESIA (PERSERO) DENGAN PENDEKATAN COBIT
EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT PAL INDONESIA (PERSERO) DENGAN PENDEKATAN COBIT Hendra Purnama dan Febriliyan Samopa Program Studi Magister Manajemen Teknologi Informasi Bidang
Lebih terperinciCOBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)
COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) Pengertian Cobit COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) adalah sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT
Lebih terperinciMODEL PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI (IT GOVERNANCE) PADA PROSES PENGELOLAAN DATA DI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH LHOKSEUMAWE
MODEL PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI (IT GOVERNANCE) PADA PROSES PENGELOLAAN DATA DI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH LHOKSEUMAWE Muthmainnah, S.Kom., M.Kom Dosen Teknik Informatika Universitas Malikussaleh
Lebih terperinciAndreniko 1a. Gunadarma. Abstrak. Kata Kunci: COBIT, Evaluasi Tatakelola Teknologi Informasi, Plan and Organise, Maturity Level
Evaluasi Tatakelola Teknologi Informasi pada PT Pertiwi Agung dengan Menggunakan Kerangka Kerja Cobit pada Domain Plan And Organise dalam Model Maturity Level Andreniko 1a 1 Jurusan Teknik Informatika
Lebih terperinciPENILAIAN TINGKAT KEMATANGAN STRATEGIC ALIGNMENT BISNIS DAN TI MENGGUNAKAN COBIT 4.1: STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ
Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 22 September 2014 PENILAIAN TINGKAT KEMATANGAN STRATEGIC ALIGNMENT BISNIS DAN TI MENGGUNAKAN COBIT 4.1: STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ Agnes Djohan 1), Marcel
Lebih terperinciJurnal Sistem Informasi Dan Bisnis Cerdas (SIBC) Vol. 10, No. 2. Agustus 2017
ANALISA TINGKAT KEMATANGAN SYSTEM APPLICATION AND PRODUCT MENGGUNAKAN COBIT FRAMEWORK.1 BERFOKUS PADA DOMAIN PO 8, DS, DAN ME 1 (STUDI KASUS PTPN X SURABAYA) Faisal Muttaqin 1) Henni Endah Wahanani 2)
Lebih terperinciPendahuluan Tinjauan Pustaka
1. Pendahuluan Evaluasi kinerja Teknologi Informasi (TI) merupakan cara untuk mengukur sejauh mana TI dapat menjawab kebutuhan dalam proses bisnis di bagian keuangan sangat penting bagi instansi dalam
Lebih terperinciTATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI
TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI N. Tri Suswanto Saptadi PENGERTIAN Tata Kelola IT diartikan sebagai bagian terintegrasi dari pengelolaan perusahaan. Cakupan meliputi kepemimpinan, serta proses yang mengarahkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. komponen. Melalui pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem dan Teknologi Informasi Sistem dapat didefinisikan melalui pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Melalui pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan
Lebih terperinciCustomer Request/Complaint. Send jobs by SMS Technical Spv. Confirmasi Solve by SMS. Monitoring worktime
Customer Request/Complaint Send jobs by SMS Technical Spv Monitoring worktime CE Confirmasi Solve by SMS 1 2 Bagaimana melakukan penilaian pengelolaan tata kelola call center 500345 dengan mengunakan
Lebih terperinciPendahuluan 2. Kajian Pustaka
1. Pendahuluan Instansi pemerintahan agar dapat memberikan informasi yang relevan dan dapat dipertanggungjawabkan, telah memanfaatkan kemajuan Teknologi Informasi/Sistem Informasi (TI/SI). Oleh karena
Lebih terperinciSeminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN:
METODE ANALISIS KESENJANGAN TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA PROYEK PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (Studi Kasus: Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia) Surya Kusuma Wisnuwardhana
Lebih terperinci1. Pendahuluan Teknologi Informasi saat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dan terintegrasi dengan tujuan bisnis organisasi. Bagaimana teknologi
1. Pendahuluan Teknologi Informasi saat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dan terintegrasi dengan tujuan bisnis organisasi. Bagaimana teknologi informasi diaplikasikan dalam suatu organisasi akan
Lebih terperinciANALISIS PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN SISTEM INFORMASI PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 5
ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN SISTEM INFORMASI PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 5 Instianti Elyana Program Studi Akademi Sekretaris dan Manajemen, ASM BSI Jakarta Jl. Jatiwaringin Raya No.18,
Lebih terperinciAnalisa Nilai Maturitas Dan Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Model COBIT Versi 4.1 (Studi Kasus BOB PT.Bumi Siak Pusako- Pertamina Hulu)
Analisa Nilai Maturitas Dan Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Model COBIT Versi 4.1 (Studi Kasus BOB PT.Bumi Siak Pusako- Pertamina Hulu) Novriyanto 1, Nuraisyah Idham 2 Teknik Informatika, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu aktivitas penunjang yang cukup penting pada PT sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perguruan Tinggi (PT) merupakan institusi yang memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) masa depan yang bermutu dan berdayaguna.
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam proses penelitian ini ditujukan untuk menilai posisi perusahaan saat ini dan
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistimatis dalam waktu yang relatif lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan yang berlaku.
Lebih terperinciIT GOVERNANCE (TATA KELOLA IT)
with COBIT Framework introductory IT GOVERNANCE (TATA KELOLA IT) Oleh: Ahmad Syauqi Ahsan 1 Tujuan Memahami manfaat IT Governance Mengerti kapan perlu mengaplikasikan IT Governance Mengerti prinsip2 dasar
Lebih terperinciManajemen Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura Telp
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 18 19 September 2015 Penerapan It Human Resource Menggunakan PER02/MBU/2013 dan Cobit 4.1 untuk Mendukung Good Corporate Governance (GCG)
Lebih terperinciPENERAPAN FRAMEWORK COBIT UNTUK IDENTIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI: STUDI KASUS DI FASILKOM UNWIDHA
38 khazanah informatika Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika PENERAPAN FRAMEWORK COBIT UNTUK IDENTIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI: STUDI KASUS DI FASILKOM UNWIDHA Agustinus Suradi
Lebih terperinciCOBIT 5: ENABLING PROCESSES
COBIT 5: ENABLING PROCESSES COBIT 5: Enabling Processes (cont.) Source: COBIT 5, figure 29. 2012 ISACA All rights reserved. 2 Enabling Process COBIT 5 cont... Stakeholder : tiap proses memiliki stakeholder
Lebih terperinciPENERAPAN COBIT FRAMEWORK UNTUK MENILAI PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN TINGKAT KEPUASAN PELAYANAN (STUDI KASUS PADA KLINIK XYZ YOGYAKARTA)
PENERAPAN COBIT FRAMEWORK UNTUK MENILAI PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN TINGKAT KEPUASAN PELAYANAN (STUDI KASUS PADA KLINIK XYZ YOGYAKARTA) Sugeng Winardi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi
Lebih terperinciMODEL TATA KELOLA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK DI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN COBIT
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011 MODEL TATA KELOLA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK DI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN COBIT Victor Julian Lipesik 1
Lebih terperinci1. Pendahuluan Perkembangan teknologi saat ini sangat berpengaruh terhadap berbagai bidang di perusahaan. Kehadiran teknologi banyak membantu
1. Pendahuluan Perkembangan teknologi saat ini sangat berpengaruh terhadap berbagai bidang di perusahaan. Kehadiran teknologi banyak membantu perusahaan di dalam mempermudah pekerjaannya, sehingga tidak
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi
Lebih terperinciModel Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Framework Cobit Pada Proses Pendidikan Dan Pelatihan Pengguna
Model Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Framework Cobit Pada Proses Pendidikan Dan Pelatihan Pengguna Rini Astuti Unit Sumber Dya Informasi Institut Teknologi Bandung riniastuti2001@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 9. STANDAR DAN PROSEDUR (BAGIAN KEEMPAT)
BAB 9. STANDAR DAN PROSEDUR (BAGIAN KEEMPAT) PENDAHULUAN Diskripsi Singkat Manfaat Audit dan kontrol pada teknologi informasi dan komunikasi dilaksanakan dengan didasarkan pada standar dan prosedur yang
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penggunaan Sistem Informasi (SI) di perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis semakin hari semakin meningkat. Saat ini SI digunakan untuk mencapai tujuan bisnis, memberikan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang Penerapan Teknologi Informasi (TI) dalam suatu perusahaan memerlukan biaya yang besar dan memungkinkan terjadinya resiko kegagalan yang cukup tinggi. Di sisi lain
Lebih terperinciAnalisis Maturity Level Business Goals 8 Menggunakan COBIT Pada PT. APLIN
Analisis Maturity Level Business Goals 8 Menggunakan COBIT Pada PT. APLIN 1 Awalludiyah Ambarwati, 2 Ade Putra Habibi 1,2 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama 1,2
Lebih terperinciAnalisis Pengelolaan Teknologi Informasi Berbasis Framework COBIT 4.1 : Studi Kasus Pada PT Bhanda Ghara Reksa
Analisis Pengelolaan Teknologi Informasi Berbasis Framework COBIT 4.1 : Studi Kasus Pada PT Bhanda Ghara Reksa Chintamia Bunga Sari Dewi Program Studi Sistem Informasi Bisis, Program Magister Sistem Informasi,
Lebih terperinciTingkat Kematangan Teknologi Informasi Menggunakan Framework COBIT pada Layanan Teknologi Informasi (Studi Kasus : STIE MDP)
56 ISSN : 2407-4322 Tingkat Kematangan Teknologi Informasi Menggunakan Framework COBIT pada Layanan Teknologi Informasi (Studi Kasus : STIE MDP) Desy Iba Ricoida STMIK Global Informatika MDP;Jl.Rajawali
Lebih terperinciANALISIS PENGUKURAN TATA KELOLA TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI DENGAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.0 STUDI KASUS PT. SEMESTA TEKNOLOGI PRATAMA
ANALISIS PENGUKURAN TATA KELOLA TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI DENGAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.0 STUDI KASUS PT. SEMESTA TEKNOLOGI PRATAMA Erzan Rissano Sistem Informasi STMIK ATMA LUHUR PANGKALPINANG Jl.
Lebih terperinciPENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0
PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0 Nur Aeni Hidayah 1, Zainuddin Bey Fananie 2, Mirza Hasan Siraji 3 1 Prodi Sistem Informasi, Fakultas
Lebih terperinciANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA BAGIAN LOGISTIK PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: UKSW SALATIGA)
ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA BAGIAN LOGISTIK PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: UKSW SALATIGA) Imanuel Susanto 1, Agustinus Fritz Wijaya 2, Andeka Rocky Tanaamah 3 1,2,3 Program Studi Sistem
Lebih terperinciMENINGKATKAN FUNGSIONALITAS DAN INTEGRASI BISNIS PROSES PERUSAHAAN X DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT
MENINGKATKAN FUNGSIONALITAS DAN INTEGRASI BISNIS PROSES PERUSAHAAN X DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT Yohanes Wayan Dharma Setyawan 1) dan Hari Ginardi 2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rekomendasi audit pengembangan teknologi informasi. 4.1 Evaluasi Hasil Pengujian & Laporan Audit
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini membahas tentang identifikasi kendali dan memperkirakan resiko, mengumpulkan bukti, mengevaluasi temuan, sampai dengan membuat rekomendasi audit pengembangan teknologi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Gambaran Umum Perusahaan Studi Pustaka Analisa Data Identifikasi Masalah Pengumpulan data : 1. Wawancara 2. Kuisioner 3. Observasi Fokus Proyek Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk R & D Center merupakan salah satu unit bisnis pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Pengelolaan unit bisnis yang ada di PT. Telekomunikasi
Lebih terperinciPENILAIAN KEMATANGAN TATA KELOLA TI PADA LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI
PENILAIAN KEMATANGAN TATA KELOLA TI PADA LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI Riya Widayanti Fakultas Ilmu Komputer Universitas Esa Unggul Jln. Arjuna Utara Tol Kebon Jeruk Tomang, Jakarta riya.widayanti@esaunggul.ac.id
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. audit keamanan informasi. Framework yang digunakan pada penelitian ini yaitu
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Sebelumnya Penelitian sebelumnya yang dijadikan referensi berjudul Audit Keamanan Sistem Informasi Berdasarkan Standar ISO 27002 Pada PT Aneka Jaya Baut Sejahtera
Lebih terperinciAudit Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Sumber Daya Manusia Menggunakan Framework Cobit 4.1 Pada BMT DAMAR Semarang
Audit Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Sumber Daya Manusia Menggunakan Framework Cobit 4.1 Pada BMT DAMAR Semarang Bahrul Ikhsan A12.2010.03931 Sistem Informasi, Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro
Lebih terperinciPENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN SIPMB MENGGUNAKAN MATURITY MODEL PROSES MENGELOLA DATA (DS11)
Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2017, pp. 137~142 137 PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN SIPMB MENGGUNAKAN MATURITY MODEL PROSES MENGELOLA DATA (DS11) Irmawati Carolina AMIK BSI Jakarta
Lebih terperinciBab 4 Hasil dan Pembahasan
Bab 4 Hasil dan Pembahasan Setelah membuat metode penelitian pada bab sebelumnya, maka pada bab ini akan ditampilkan hasil dari analisis yang dilakukan pada RSUD kota Salatiga. 4.1 Analisis Maturity Level
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM INFORMASI AKADEMIK JURUSAN DI UNIVERSITAS GUNADARMA DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.
PENGUKURAN KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM INFORMASI AKADEMIK JURUSAN DI UNIVERSITAS GUNADARMA DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.1 Nurul Adhayanti 1, Dina Agusten 2, Wahyu Supriatin 3 1),3)
Lebih terperinciUsulan Model Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Domain Plan And Organise Dengan Menggunakan Framework COBIT 4.1
Usulan Model Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Domain Plan And Organise Dengan Menggunakan Framework COBIT 4.1 Weny Sisio Wiyandri a, Syopiansyah Jaya Putra b, Fitroh c Program Studi Sistem Informasi
Lebih terperinciANALISIS PENGELOLAAN TATA KELOLA TI UNTUK MANAGE SERVICE DESK DAN INCIDENT (DS8) COBIT 4.1 PADA PT NASMOCO MAJAPAHIT SEMARANG
ANALISIS PENGELOLAAN TATA KELOLA TI UNTUK MANAGE SERVICE DESK DAN INCIDENT (DS8) COBIT 4.1 PADA PT NASMOCO MAJAPAHIT SEMARANG Dias Priliasari Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas
Lebih terperinciBAB 6. STANDAR DAN PROSEDUR (BAGIAN KEDUA)
BAB 6. STANDAR DAN PROSEDUR (BAGIAN KEDUA) PENDAHULUAN Diskripsi Singkat Manfaat Audit dan kontrol pada teknologi informasi dan komunikasi dilaksanakan dengan didasarkan pada standar dan prosedur yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk
BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Berpikir Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk menjawab pertanyaan Apakah Strategi TI Bank Indonesia sudah sesuai dan sejalan dengan
Lebih terperinciEvaluasi Kinerja Sistem Informasi Manajemen Fakultas Menggunakan Framework COBIT 5 (Studi Kasus: FTI USKW, Salatiga)
Evaluasi Kinerja Sistem Informasi Manajemen Fakultas Menggunakan Framework COBIT 5 (Studi Kasus: FTI USKW, Salatiga) Anggrini Kongo 1), Agustinus Fritz Wijaya 2) Program Studi Sistem Informasi, Fakultas
Lebih terperinciPENGUKURAN TINGKAT MODEL KEMATANGAN PROSES COBIT MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB (Studi Kasus di STMIK AMIKOM Yogyakarta)
PENGUKURAN TINGKAT MODEL KEMATANGAN PROSES COBIT MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB (Studi Kasus di STMIK AMIKOM Yogyakarta) Arif Dwi Laksito 1), Kusrini 2), Emha Taufiq Luthfi 3) 1) Mahasiswa Magister
Lebih terperinciAUDIT SISTEM INFORMASI GRUP ASESMEN EKONOMI DAN KEUANGAN BANK INDONESIA WILAYAH IV DITINJAU DARI IT GOAL 7 MENGGUNAKAN STANDAR COBIT 4.
AUDIT SISTEM INFORMASI GRUP ASESMEN EKONOMI DAN KEUANGAN BANK INDONESIA WILAYAH IV DITINJAU DARI IT GOAL 7 MENGGUNAKAN STANDAR COBIT 4.1 Ariinta Deraya Ratulangi 1) dan Awalludiyah Ambarwati 2) 1,2 Program
Lebih terperinciABSTRAK. COBIT, information technology governance, gap analysis, process of managing data, maturity level, BPK RI. PENDAHULUAN
ANALISA KESENJANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK PROSES PENGELOLAAN DATA MENGGUNAKAN COBIT (STUDI KASUS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA) Indra Dwi Hartanto, Aries Tjahyanto Program
Lebih terperinciPERANCANGAN TATA KELOLA TI UNTUK STANDARISASI INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN COBIT 4.1 PADA PT TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA
PERANCANGAN TATA KELOLA TI UNTUK STANDARISASI INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN COBIT 4.1 PADA PT TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA Imam Rosyadi 1) dan Febriliyan Samopa 2) 1)Program Studi Magister Manajemen
Lebih terperinciDr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA
Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA Pengertian Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen kepastian yang layak bahwa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem, Informasi, dan Sistem Informasi
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem, Informasi, dan Sistem Informasi 2.1.1 Definisi Sistem Kata Sistem mengandung arti kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan satu dengan
Lebih terperinciMENGUKUR TINGKAT KESELARASAN TI BERDASARKAN PERSPEKTIF KEUANGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (Studi Kasus: PT. Bess Finance Surabaya)
MENGUKUR TINGKAT KESELARASAN TI BERDASARKAN PERSPEKTIF KEUANGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (Studi Kasus: PT. Bess Finance Surabaya) Mirza Mahdi Sulton 1, Awalludiyah Ambarwati 2, Indri Sudanawati
Lebih terperinci