STUDI OLAHRAGA UNGGULAN DI KABUPATEN SUKOHARJO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STUDI OLAHRAGA UNGGULAN DI KABUPATEN SUKOHARJO"

Transkripsi

1 STUDI OLAHRAGA UNGGULAN DI KABUPATEN SUKOHARJO Oleh : JAYUS NIM : K Skripsi : Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 i

2 Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Persetujuan Pembimbing Pembimbing I Pembimbing II Drs. H. Agus Margono, M.Kes. Drs. H. M. Mariyanto, M.Kes. NIP NIP ii

3 Skripsi ini dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Pada hari : Jum at Tanggal : 22 Januari 2010 Tim Penguji Skripsi Nama Terang Tanda Tangan Ketua : Drs. Sapta Kunta Purnama, M.Pd. ( ) Sekretaris : Fadilah Umar, S.Pd, M.Or. ( ) Anggota I : Drs. H. Agus Margono, M.Kes. ( ) Anggota II : Drs. H. M.Mariyanto, M.Kes. ( ) Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta Dekan, Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP iii

4 ABSTRAK Jayus. STUDI OLAHRAGA UNGGULAN DI KABUPATEN SUKOHARJO. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari Tujuan Penelitian ini adalah untuk mencari jawaban atas masalah yang diteliti yaitu (1) Mengetahui profil olahraga unggulan yang ada di Kabupaten Sukoharjo. (2) Mengetahui Pembinaan olahraga unggulan di Kabupaten Sukoharjo. (3) Mengetahui kondisi pengurus, pelatih, atlet dan sarana prasarana olahraga unggulan di Kabupaten Sukoharjo. (4) Mengetahui kondisi KONI di Kabupaten Sukoharjo. (5) Mengetahui peran pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Dari hasil penelitian tersebut, maka penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode diskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah KONI Kabupaten Sukoharjo, Cabang olahraga unggulan Kabupaten Sukoharjo, dan Kantor Kecamatan se Sukoharjo. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, wawancara dan dokumentasi. Data yang sudah terkumpul dianalisa secara deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan (1) Profil olahraga yang ada di Kabupaten Sukoharjo ada 18 cabang olahraga, sedangkan cabang olahraga unggulan yang ada di Kabupaten Sukoharjo ada 4 yaitu : Pencak Silat (IPSI), Balap Sepeda (ISSI), Tae Kwon Do (TI), Panahan (PERPANI). (2) Pembinaan olahraga unggulan di Kabupaten Sukoharjo dilakukan oleh klub-klub olahraga yang tergabung ketiap-tiap induk olahraga yaitu olahraga yang sesuai dengan kualifikasinya. (3) Kondisi pengurus, pelatih, atlet dan sarana prasarana di Kabupaten Sukoharjo sesuai dengan kualifikasinya yaitu : Pengurus secara organisasi sudah baik dan dapat dipertanggung jawabkan namun dalam kinerjanya perlu pembenahan pembinaan, monitoring dan evaluasi untuk mencetak atlet-atlet berprestasi, Pelatih tingkat internasional 0 orang, Pelatih tingkat nasional 2 orang, pelatih tingkat daerah 10 orang. Sedangkan atlet senior 26 orang, atlet junior 18 orang, atlet pra-junior tidak ada. Sarana prasarana Pencak Silat 1, Balap Sepeda tidak ada, Taekwondo 1, Panahan 1. (4) Kondisi KONI Kabupaten Sukoharjo mempunyai program sangat jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. (5) Peran Pemerintah Kabupaten Sukoharjo peran pemerintah daerah yaitu dalam memberikan bantuan dana secara rutin dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah yang disalurkan kepada masing-masing cabang olahraga yang ada dan aktif mengikuti kejuaraan di luar daerah. iv

5 MOTTO Allah Meninggikan Orang yang beriman diantara kamu orang-orang yang berilmu beberapa derajat (Terjemahan Q.S Al Mujadallah : 11) Terkadang akal pikiran manusia dapat melebihi dan menembus logika, tetapi jangan lupa untuk kembali pada kenyataan yang ada (Penulis) Tugas dan panggilan tertinggi seorang anak manusia adalah menjadi manusia guru. Ia bertanggung jawab untuk menciptakan suatu masyarakat pembelajar yang melahirkan pemimpin-pemimpin baru bagi sebuah bangsa, bagi bangsa-bangsa, dan bagi umat manusia di masa depan. Sesederhana dan sesulit itu (Andrias Harefa) Orang gagal adalah orang yang menyia-nyiakan hidupnya, orang sukses adalah orang yang menikmati hidupnya, orang yang bijaksana adalah orang yang selalu optimis menjalankan hidup apa adanya dengan usaha maksimal dan tetap rendah hati. Masa depan adalah mereka yang yakin akan keindahan mimpi mereka. (Eleanor Rosevelt) v

6 PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan kepada : Bapak dan Ibuku tercinta Istri tercinta Kinanthi Sekar Ardhaneswari Teman-teman angkatan 2002 JPOK UNS Almamaterku vi

7 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Studi Olahraga Unggulan di Kabupaten Sukoharjo. Sebagai salah satu syarat kelengkapan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Atas terselesainya penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan ijin untuk penyusunan skripsi ini. 2. Drs. H. Agus Margono, M.Kes., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta sekaligus selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, petunjuk, pengarahan dan dorongan, sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan. 3. Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Drs. H. Muh. Mariyanto, M.Kes., selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, petunjuk, pengarahan dan dorongan, sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan. 5. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Pembimbing Akademik yang telah dengan tulus dan sabar dalam memberikan bimbingan, pengarahan dan dorongan. 6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan bantuan ilmu pengetahuan selama penulis menuntut ilmu. 7. Para karyawan administrasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini. vii

8 8. Bapak Sudibyo, S.Pd., selaku Ketua Umum KONI Kabupaten Sukoharjo yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini. 9. Pengurus cabang olahraga Kabupaten Sukoharjo, yang telah memberikan waktu luangnya kepada kami. 10. Bapak dan Ibu tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang serta mendoakan diriku. 11. Istri tercinta, atas kesetiaan dan kesabarannya selama ini serta menemani dan membantu dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai. 12. Anaku yang tercinta Kinanthi Sekar Ardhaneswari. 13. Teman-teman JPOK angkatan 2002 atas kekompakannya selama ini. 14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Atas bantuannya, semoga amal kebaikan semua pihak mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa dan diharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Surakarta, Januari 2010 viii

9 DAFTAR ISI Halaman JUDUL... i PENGAJUAN... ii PERSETUJUAN... iii EPENGESAHAN... iv ABSTRAK... v MOTTO... vi PERSEMBAHAN... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Identifikasi Masalah... 4 C. Pembatasan Masalah... 5 D. Perumusan Masalah... 5 E. Tujuan Penelitian... 6 F. Manfaat Penelitian... 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Pemanduan Bakat... 7 a. Pengertian... 7 b. Tujuan Pemanduan Bakat Sumber Daya Manusia a. Pelatih b. Atlet ix

10 c. Pembina / Pengurus Sarana dan Prasarana a. Sarana dan Prasarana Lingkungan dan Sosial Masyarakat a. Lingkungan b. Kultur Masyarakat Organisasi a. Organisasi b. Organisasi Olahraga c. Struktur dan Bagan Organisasi d. Unsur-Unsur Organisasi e. Manajemen f. Administrasi Prestasi B. Kerangka Pemikiran BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian Waktu Penelitian B. Metode Penelitian C. Sumber Data D. Teknik Pengumpulan Data E. Teknik Analisis Data F. Format Pengumpulan Data BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data B. Analisis Data BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan B. Implikasi C. Saran x

11 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi

12 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Pembinaan Prestasi Olahraga ditinjau dari Teori Piramida, Usia berlatih, tingkat atlet dan tingkat pertumbuhan dan perkembangan atlet Gambar 2 Periodisasi Pengembangan Olahraga Jangka Panjang xii

13 DAFTAR TABEL Tabel 1 Usia mulai olahraga, spesialisasi dan usia pencapaian puncak Prestasi Tabel 2 Data Kualitas Sumber Daya Manusia (Pelatih dan Atlet) Tabel 3 Data Prasarana Olahraga Unggulan Kabupaten Sukoharjo xiii

14 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Kisi-Kisi Instrumen Lampiran 2 Instrumen Penelitian Lampiran 3 Hasil PORDA Lampiran 4 Daftar Atlet dan Pelatih Peserta PORDA Tahun Lampiran 5 Data Organisasi atau Pengcab Kabupaten Sukoharjo Lampiran 6 Data Sarana dan Prasarana Olahraga Kabupaten Sukoharjo Lampiran 7 Nama Nama Club Olahraga Lampiran 8 Susunan Pengurus KONI Kabupaten Sukoharjo Lampiran 9 Program Kerja KONI Kabupaten Sukoharjo Lampiran 10 Data Wasit dan Pelatih Kabupaten Sukoharjo Lampiran 11 Susunan Pengurus Olahraga Unggulan Kabupaten Sukoharjo. 75 Lampiran 12 Hasil Instrumen Penelitian xiv

15 Lampiran 5 Komite Olah Raga Nasional Indonesia ( KONI ) Kabupaten Sukoharjo Jl. Jenderal Sudirman No. 199 Sukoharjo Telp. (0271) , xv

16 Lampiran 1 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN KABUPATEN SUKOHARJO No Variabel Aspek Indikator Profil Cabang Olahraga Kabupaten Sukoharjo Keadaan Organisasi Keolahragaan Pembinaan Keolahragaan Olahraga yang diunggulkan Prasana dan Sarana Olahraga Unggulan Kepemimpinan Daerah Lingkungan 1. Struktur Organisasi 2. Kantor Sekretariat 1. Sistem Pembinaan 2. Kualifikasi Pelatih 3. Jumlah Atlet Senior 4. Jumlah Atlek Junior 1. Jenis Olahraga 2. Perolehan Medali Emas 3. Potensi Medali PORDA Ketersediaan prasarana dan sarana berlatih 2. Penyebaran sarana prasarana olahraga di daerah 1. Kebijakan Kepemimpinan 2. Dukungan Pendanaan Kepemimpinan 1. Dukungan Geografis 2. Dukungan Olahraga xvi

17 60 xvii

18 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 Lampiran 12 Lampiran 13 Lampiran 14 Lampiran 15 Lampiran 16 xviii

19 xix

20 xx

21 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia olahraga Indonesia telah mengalami kemajuan yang sangat membanggakan. Menurut kodratnya olahraga merupakan kebutuhan manusia yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan jasmani dan rohani di dalam pembangunan manusia seutuhnya. Keolahragaan Nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin mempererat dan membina persaudaraanan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional, serta mengangkat harkat, martabat dan kehormatan bangsa (pasal 4 UU No. 3 Tahun 2005). Sadar akan tanggungjawabnya terhadap bangsa dan negara Republik Indonesia tujuan akhir dari kegiatan olahraga adalah untuk mencapai cita-cita membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang mampu berkarya dan berprestasi, maka salah satunya badan yang oleh pemerintah ditugasi untuk mengadakan pembinaan dan mengkoordinasikan kegiatan olahraga prestasi adalah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Selain itu KONI merupakan pendamping dan pembantu pemerintah dalam pembinaan dan pembangunan serta penyelenggaraan olahraga prestasi. Untuk memajukan olahraga prestasi, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat dalam membangun : a. Perkumpulan olahraga. b. Pusat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan. c. Sentra pembinaan olahraga prestasi. d. Pendidikan dan pelatihan tenaga keolahragaan. e. Prasarana dan sarana olahraga prestasi. f. Sistem pemanduan dan pengembangan bakat olahraga. g. Sistem informasi keolahragaan 1

22 2 h. Melakukan uji coba kemampuan prestasi olahragawan pada tingkat Daerah, Nasional dan Internasional sesuai dengan kebutuhan. (pasal 20 ayat 5 UU No 3 Tahun 2005) Disamping itu pemerintah dalam hal ini pemerintah pusat dan daerah mempunyai hak mengarahkan, membimbing, membantu dan mengawasi penyelenggaraan keolahragaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta mempunyai kewajiban memberikan pelayanan dan kemudahan serta menjamin terselenggaranya kegiatan keolahragaan bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi (pasal 11 ayat 1 dan 2 UU No. 3 Tahun 2005). Dari kutipan pasal tersebut pemerintah mempunyai hak dan kewajiban mengarahkan, membimbing, membantu, dan mengawasi penyelenggaraan olahraga serta bertanggung jawab atas terselenggaranya tujuan keolahragaan nasional. Di Kabupaten Sukoharjo melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia Cabang Sukoharjo (KONI Sukoharjo) merupakan Induk Organisasi keolahragaan yang mempunyai tugas membina dan mengembangkan potensi keolahragaannya sehingga berprestasi baik PORDA, PON maupun kejuaraan Internasional lainnya. KONI Sukoharjo mempunyai anggota yang terdiri dari 18 cabang olahraga antara lain : Atletik (PASI), Balap Sepeda (ISSI), Bola Basket (PERBASI), Bola Volly (PBVSI), Bulu Tangkis (PBSI), Catur (PERCASI), Pencak Silat (IPSI), Renang (PRSI), Sepak Bola (PERSIHARJO), Senam (PERSANI), Tae Kwon Do (TI), Tenis Lapangan (PELTI), Tenis Meja (PTMSI), Panahan (PERPANI), Dayung (POPSI), Bridge (GABSI), Judo (PJSI), Tinju (PERTINA). Kabupaten Sukoharjo dalam PORDA 2005 memperoleh 7 medali emas, 11 perak, 1 perunggu. Meskipun prestasi belum maksimal bukan berarti pembinaan olahraga di Kabupaten Sukoharjo menurun sehingga perlu perencanaan, pembinaan, pengembangan secara terus menerus. Hal demikian tentunya belum menggambarkan posisi Sukoharjo sebagai Kabupaten yang banyak memiliki prestasi dibidang olahraga. Untuk itu diperlukan pembinaan yang efektif dan efisien bagi olahragawan dengan metode dan cara pembinaan yang tepat, yang didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang olahraga.

23 3 Lebih lanjut tentang pembinaan olahraga didaerah dinyatakan dalam pasal 34 UU No 3 Tahun 2005 ayat 1 : Pemerintah Kabupaten/Kota melaksanakan perencanaan, pembinaan, pengembangan, penerapan standarisasi dan penggalangan sumber daya keolahragaan yang berbasis keunggulan lokal. Ayat 2 : Pemerintah Kabupaten/Kota wajib mengelola sekurang-kurangnya satu cabang olahraga unggulan yang bertaraf nasional dan/atau Internasional. Dari pasal tersebut dapat disimpulkan bahwa pemerintah Kabupaten/Kota mempunyai kewajiban untuk mengelola olahraga unggulan yang dapat di kembangkan dimasing-masing daerah, terutama Kabupaten Sukoharjo nantinya dapat berprestasi lebih optimal. Berdasarkan hasil PORDA 2005, di Kabupaten Sukoharjo mempunyai potensi olahraga yang cukup besar nantinya dapat dijadikan olahraga unggulan. Oleh karena itu KONI Sukoharjo harus lebih memfokuskan pembinaan pada salah satu cabang olahraga yang dianggap berpotensi untuk meraih prestasi dan nantinya mampu mencetak atlet-atlet yang berpotensi tidak hanya di PORDA tetapi bisa berprestasi lebih tinggi yaitu di level Nasional bahkan Internasional. Berdasarkan kenyataan diatas yang mendasari penulis untuk mencari olahraga unggulan yang berada di Kabupaten Sukoharjo sehingga penulis memberi judul penelitian ini dengan studi olahraga unggulan di Kabupaten Sukoharjo. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan di atas, masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Perlunya olahraga bagi kehidupan manusia 2. Penurunan prestasi olahraga Sukoharjo di tingkat provinsi, nasional 3. Perintah presiden untuk melakukan evaluasi, restrukturisasi, dan revitalisasi pembinaan olahraga Indonesia, dengan disahkannya UU No 3/2005 tentang sistem keolahragaan nasional. 4. Perpindahan atlet keluar daerah karena iming-iming bonus tinggi dan pekerjaan.

24 4 5. Pemerintah kabupaten/kota wajib mengelola sekurang-kurangnya satu cabang olahraga unggulan yang bertaraf nasional dan/atau internasional. 6. Pemenuhan sarana dan prasarana cabang olahraga yang ada di Kabupaten Sukoharjo. 7. Cabang-cabang olahraga unggulan yang ada di Kabupaten Sukoharjo. C. Pembatasan Masalah Untuk menghindari penafsiran yang salah terhadap permasalahan penelitian, masalah penelitian perlu dibatasi. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah : olahraga unggulan di Kabupaten Sukoharjo. D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, masalah dalam penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana profil olahraga di Kabupaten Sukoharjo? 2. Apa pembinaan olahraga unggulan di Kabupaten Sukoharjo? 3. Bagaimana kondisi pengurus, pelatih, atlet dan sarana dan prasarana olahraga unggulan yang ada di Kabupaten Sukoharjo? 4. Bagaimana kondisi KONI Sukoharjo? 5. Bagaimana peran pemerintah di Kabupaten Sukoharjo? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui profil olahraga di Kabupaten Sukoharjo. 2. Mengetahui pembinaan olahraga unggulan di Kabupaten Sukoharjo. 3. Mengetahui kondisi pengurus, pelatih, atlet dan sarana dan prasarana olahraga unggulan yang ada di Kabupaten Sukoharjo. 4. Mengetahui kondisi KONI Sukoharjo. 5. Mengetahui peran pemerintah di Kabupaten Sukoharjo.

25 5 F. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai rangsangan yang positif bagi pengurus KONI dan pelatih klub sehingga dapat meningkatkan pembinaan yang dilaksanakan. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat, memberikan sumbangan kemajuan prestasi olahraga di Kabupaten Sukoharjo. 3. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam bidang penelitian ilmiah untuk dapat dikembangkan lebih lanjut.

26 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pemanduan Bakat a. Pengertian Menurut Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifuddin, 1996 : 53 Bakat (atitude) pada umumnya diartikan sebagai suatu kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu untuk dikembangkan lebih lanjut dan dilatih, yaitu agar bakat itu dapat terwujud.. Sedangkan pemanduan adalah proses, cara, atau perbuatan dalam memimpin atau melatih (mendidik, mengajari dan sebagainya) supaya dapat melakukan pekerjaan sendiri (Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifuddin, 1996 : 53). Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut di atas, dapatkah dikemukakan bahwa pengertian pemanduan bakat adalah proses dalam usaha untuk menemukan atau mendapatkan tanda-tanda atau dasar-dasar yang dimiliki oleh seorang seperti kepandaian, keterampilan, sifat dan pembawaan yang dibawa sejak lahir yang dilakukan dengan jalan memprediksi atau memperkirakan bahwa seseorang itu mempunyai peluang dalam suatu cabang olahraga tertentu untuk dibina dan dikembangkan menjadi atlet uang memiliki potensi tinggi, sehingga diharapkan akan berhasil di dalam mengikuti latihanlatihan dan mencapai prestasi puncak. b. Tujuan Pemanduan Bakat Pemanduan bakat menurut Harsono dalam buku Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifuddin (1996 : 53) bertujuan untuk : Pemanduan bakat bertujuan memprediksi dengan probabilitas yang tinggi, seberapa besar peluang seseorang berhasil prestasi maksimalnya, dan apakah seorang atlet muda mampu untuk secara sukses menyelesaikan atau melewati program latihan dasar, untuk kemudian ditingkatkan latihannya menuju prestasi puncaknya. Semakin dini seorang menampakkan bakatnya, semakin cepat dan besar kemungkinkan baginya untuk memasuki tahap latihan puncak 6

27 7 prestasi, sehingga puncak prestasinya dicapai dalam usia yang lebih muda. Dalam pembinaan olahraga prestasi biasanya mengikuti tahap-tahap pembinaan yang didasarkan pada teori piramida, yaitu (1) pemassalan; (2) pembibitan; dan (3) pembinaan prestasi. 1) Pemassalan Pemassalan adalah mempolakan keterampilan dan kesegaran jasmani secara multilateral dan spesialisasi (M. Furqon H, 2002 : 3). Pemassalan olahraga bertujuan untuk mendorong dan menggerakkan masyarakat agar lebih memahami dan menghayati langsung hakikat dan manfaat olahraga sebagai kebutuhan hidup, khususnya jenis olahraga yang bersifat mudah, murah, menarik, bermanfaat dan massal. Kaitannya dengan olahraga prestasi : tujuan pemassalan adalah melibatkan atlet sebanyak-banyaknya sebagai bagian dari upaya peningkatan prestasi olahraga. Pemassalan olahraga merupakan dasar dari teori piramida dan sekaligus merupakan landasan dalam proses pembibitan dan pemanduan bakat atlet. Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat merupakan bentuk upaya dalam melakukan pemassalan olahraga. Dalam olahraga prestasi, pemassalan seharusnya dimulai pada usia dini. 2) Pembibitan Atlet Pembibian atlet adalah upaya untuk mencari dan menemukan individu-individu yang memiliki potensi untuk mencapai prestasi olahraga yang setinggi-tingginya di kemudian hari, sebagai langkah atau tahap lanjutan dari pemassalan olahraga (M. Furqon H, 2002 : 3) Pembibitan yang dimaksud adalah menyemaikan bibit, bukan mencari bibit. Pembibitan dapat dilakukan dengan melaksanakan identifikasi bakat (Talent Identification), kemudian dilanjutkan dengan tahap mengembangkan bakat (Talent Development). Dengan cara demikian, maka proses pembibitan diharapkan akan lebih baik.

28 8 3) Peningkatan Prestasi Prestasi olahraga merupakan puncak penampilan atlet yang dicapai dalam suatu pertandingan atau perlombaan, setelah melalui berbagai macam latihan maupun uji coba. Kompetisi tersebut biasanya dilakukan secara periodik dan dalam waktu tertentu. Pencapaian prestasi yang setinggi-tingginya merupakan puncak dari segala proses pembinaan, termasuk dari proses pemassalan maupun pembibitan. Dari hasil proses pemassalan dan pembibitan, maka akan dipilih atlet yang makin menampakkan prestasi olahraga yang dibina. Oleh karena itu, pengorganisasian program pembinaan jangka panjang akan dikemukakan bahwa (1) masa kanak-kanak berisi program latihan pemula (junior awal) yang merupakan usia mulai berolahraga dalam tahap pemassalan; (2) masa adolensi berisi program latihan junior lanjut yang merupakan usia spesilisasi dalam tahap pembibitan; dan (3) masa pasca adolensi berisi program latihan senior yang merupakan usia pencapaian prestasi puncak dalam tahap pembinaan prestasi. Atlet Senior PP Usia Pencapaian Prestasi Puncak Pasca Adolesensi (18 tahun ke atas) Junior lanjut Pembibitan Usia spesialisasi = Masa adolesensi (13 18 tahun) Atlet Junior Pemula Pemassalan Usia mulai berolah raga = masa kanak-kanak ( 6 12 tahun) Gambar 1. Pembinaan prestasi olahraga ditinjau dari Teori Piramida, usia berlatih, tingkat atlet dan tingkat pertumbuhan dan perkembangan atlet (M. Furqon H, 2002:4).

29 9 Tabel 1. Usia mulai berolahraga, spesialisasi dan usia pencapaian prestasi puncak dalam berbagai macam cabang olahraga (M. Furqon H, 2002 : 6) No Cabang Olahraga Atletik Bola Basket Tinju Balap Sepeda Loncat Indah Anggar Senam Putra Senam Putra Dayung Sepak Bola Renang Tenis Bola Voli Angkat Besi Gulat Ski Usia Mulai Berolahraga Usia Spesialisasi Usia Pencapaian Prestasi PERIODISASI LATIHAN ANAK DAN JUNIOR GENERALISASI (6-14 Tahun) SPESIALISASI ( > 14 Tahun) Permulaan (6-10 Tahun) Pembentukan Olahraga (11-14 Tahun) Spesialisasi (15-17 Tahun) Prestasi Puncak (17 Tahun) Gambar 2. Periodisasi Pengembangan Olahraga Jangka Panjang (M. Furqon H, 2002 : 7).

30 10 a. Pelatih 2. Sumber Daya Manusia Setiap olahraga sangat membutuhkan seorang pelatih yang profesional untuk memajukan timnya. Pelatih yang dimaksud adalah seorang atau sekelompok orang yang mengelola atau menangani sekelompok atau seseorang untuk mencapai keberhasilan tertentu. Pelatih yang profesional harus sadar akan kenyataan yang terjadi di lapangan kadang tidak sesuai dengan yang dikehendaki sehingga ia harus dapat benar-benar mempengaruhi dan membentuk watak (karakter) dan kepribadian atlet dalam hal tertentu. Sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat terminimalisasi akan terjadi. Pengaruh-pengaruh yang diberikan pelatih kepada seorang atlet seharusnya pengaruh yang positif tapi kemungkinan juga pengaruh negatif dapat ditangkap oleh atlet sehingga pelatih benar-benar berhati-hati memberi pengarahan. Menurut Sudjarwo (1993 : 9) tugas-tgas pokok yang harus dilakukan seorang pelatih antara lain : 1. Mengadakan pemanduan untuk memilih bibit unggul atlet. 2. Menyusun program latihan untuk jangka pendek maupun jangka panjang. 3. Menyusun strategi dan menentukan teknik dalam menghadapi pertandingan. 4. Mengadakan evaluasi setelah selesai melakukan latihan atau pertandingan. 5. Selalu berusaha meningkatan pengetahuan, baik secara teori maupun praktek dalam cabang olahraga yang dibinanya. b. Atlet Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990 :122), bahwa atlet adalah olahragawan terutama yang mengikuti perlombaan atau pertandingan. Cabang olahraga apapun sangat membutuhkan pembibitan atlet/pemain karena merupakan menemukan individu-individu yang memiliki potensi untuk mencapai prestasi yang tinggi di kemudian hari. Jika mengevaluasi dan menganalisa dalam berbagai kejuaraan dunia, menunjukan bahwa atlet tertentu yang menunjukkan prestasi maksimal terhadap cabang olahraga tertentu, seorang atlet memiliki karakteristik psikologi dan mental tidak sama satu

31 11 dengan yang lain, memiliki potensi fisik yang handal, memiliki kemampuan teknik dan taktik yang baik dan memiliki pengalaman bertanding dalam berbagai kompetisi. Sebelum diadakan pembinaan atlet sebaiknya lebih dulu atlet diberikan kesadaran bahwa prestasi puncak tidak akan tercapai apabila atlet tersebut tidak memiliki kemampuan untuk mencapainya. Karena faktor terbesar untuk mencapai prestasi maksimal adalah datang dari atlet itu sendiri meskipun faktor-faktor yang lain sebagai faktor pendukung mempunyai sumbangan atau peranan yang sangat penting. c. Pembina dan Pengurus Sebagai unsur yang penting dalam mengelola organisasi, wajar apabila pengurus dituntut untuk betul-betul meresapi keberadaannya, artinya mereka mempunyai tanggungjawab terhadap jalannya organisasi. Dimana maju dan mundurnya suatu organisasi tergantung kepada kemampuannya dalam mengelola organisasi. Dalam melaksanakan tugasnya pengurus di tempatkan pada bagian dalam struktur organisasi sesuai dengan bidang dan kemampuannya masing-masing. Setiap pengurus mempunyai wewenang untuk mengatur bawahannya dalam batas tanggungjawab dan wewenang yang dilimpahkan. Susunan pengurus dalam organisasi hendaknya dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dari organisasi itu sendiri 3. Sarana dan Prasarana a. Sarana dan Prasarana Keadaan sarana dan prasarana yang mendukung sangat diperlukan untuk memperlancar dalam melaksanakan kegiatan. Karena kegiatan olahraga memerlukan ruang untuk bergerak (Harsuki, 2003 : 379). Dalam berolahraga tidak cukup hanya mengandalkan kesiapan fisik yang baik saja, tetapi juga didukung prasarana dan sarana yang memungkinkan olahraga tersebut dapat

32 12 dilaksanakan dengan baik. Terutama untuk mencapai prestasi maksimal, akan dipengaruhi oleh adanya hal tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990 : 157) definisi prasarana, sarana dan alat adalah sebagai berikut : 1. Prasarana adalah segala hal yang merupakan penunjang terselenggaranya suatu proses atau usaha. 2. Sarana adalah merupakan segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan. 3. Alat-alat olahraga atau supplies biasanya dipakai dalam waktu relatif pendek. Misalnya bola, raket, jaring bola basket, jaring tenis, pemukul bola dan lain-lain. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas atau prasarana merupakan bentuk permanen yang berupa bangunan atau tempat, baik yang berada di luar maupun di dalam yang digunakan untuk aktivitas olahraga. Sarana adalah suatu benda yang digunakan dalam latihan atau bertanding dimana dalam latihan atau pertandingan benda atau alat tersebut tidak dapat dipindah-pindahkan. Sedang alat olahraga adalah suatu benda yang digunakan dalam berolahraga, mudah untuk dipindah-pindah dan digunakan dalam waktu relatif singkat. 4. Lingkungan dan Sosial Masyarakat a. Lingkungan Perkembangan manusia mengalami sejak lahir hingga dewasa dan akhirnya mati. Menurut para ahli bahwa perkembangan manusia oleh faktorfaktor tertentu. Banyak sekali aliran atau teori yang mengungkap tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia. Salah satu aliran atau teori yang banyak dianut adalah aliran Konvergensi yang dipelopori William Stern. Menurut aliran konvergensi yang dikutip oleh Heru Suranto (1994 : 9), bahwa perkembangan individu atau manusia sangat dipengaruhi oleh faktor bawaan (dasar) juga faktor lingkungan. Lingkungan alam atau kondisi alam sekitar mempengarui perkembangan manusia di sekitarnya baik perkembangan kahiriah maupun psikis, salah satu

33 13 contoh adalah orang-orang daerah pegunungan. Menurut Joko Wilarso dan Gumono (2002 : 61) orang-orang yang hidup di daerah pegunungan atau dataran tinggi mempunyai jumlah sel darah yang lebih banyak dari pada orang yang tinggal di daerah dataran rendah. Hal ini disebabkan didataran tinggi atau pegunungan, kadar oksigennya lebih sedikit, sehingga tubuh terpacu untuk memproduksi sel-sel darah merah, agar kemampuan untuk mengikat oksigen yang kadarnya sedikit tersebut dapat lebih besar. Hal ini merupakan adaptasi dari tubuh terhadap lingkungan sekitarnya. Sehubungan dengan kenyataan diatas orang pegunungan mempunyai kemampuan mengikat oksigen yang lebih baik daripada orang yang hidup di dataran rendah. Sehingga orang pegunungan mempunyai Vo2 max yang tinggi. Dalam M Furqon H (2002) disebutkan olahraga yang cocok bagi atlet yang Vo2 max tinggi antara lain : lari jarak menengah, lari jarak jauh, jalan cepat, dan balap sepeda. Jadi orang daerah pegunungan mempunyai potensi besar terhadap cabang olahraga tersebut. Sedangkan secara psikis, menurut M. Daryono dan M. Hartono (1994: 24), dalam tata kehidupan orang pegunungan berperan pada tradisi atau kebiasaan yang turun temurun sehingga kehidupan yang berbau mitos tampak mewarnai masyarakat di daerah pegunungan. Sedangkan orang daerah pantai rata-rata terampil dalam berenang karena dipengaruhi pekerjaan mereka yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan. Jadi tidaklah mengherankan banyak atlet-atlet olahraga air yang berasal dari daerah pantai, misalnya pulau Bali yang merupakan daerah pesisir pantai. Selama ini pulau Bali banyak menghasilkan atlet perahu layar dan atlet selancar yang sudah mampu bersaing di tingkat dunia. b. Kultur Masyarakat Keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari banyak pulau menyebabkan kemajemukan suku dan aneka kebudayaan yang terkandung di dalamnya. Perbedaan budaya mengakibatkan perbedaan kultur masyarakat yang berkembang di setiap daerah.

34 14 Semisal antara orang Jawa dan orang Ambon memiliki kultur masyarakat yang sangat berbeda. Menurut Kodiran sebagaimana dikutip oleh Koentjaraningrat (1999 : 350), kesukaan orang Jawa terhadap gerakan-gerakan kebatinan, penilaian tinggi yang dinyatakan terhadap konsep nerimo, ketabahan yang ulet dalam hal menderita, tetapi lemah dalam hal-hal karya. Ini menandakan bahwa orang-orang Jawa berwatak sabar, saling menghormati, bekerja sama atau gotong royong dan mau menerima keadaan tetapi kurang cakap dalam berkarya. Sedangkan salah satu budaya yang melekat di orang-orang Ambon adalah adanya kawin lari atau lari bini. Sistem perkawinan ini yang sering terjadi. Menurut Subyakto yang dikutip Koentjaraningrat (1999 : 178), orang Ambon umumnya lebih menempuh jalan pendek untuk menghindari perundingan dan upacara. Hal ini menandakan orang-orang Ambon kurang sabar, berwatak keras, dan berani mengambil resiko. Secara kultur masyarakat orang Ambon memiliki watak keras dibandingkan orang Jawa yang lebih sabar dan lunak. Dalam olahraga bagi orang Ambon cocok dengan cabang olahraga seperti : tinju, gulat, karate ataupu olahraga beladiri lainnya. Sedangkan orang Jawa yang mempunyai sifat sabar, hormat menghormati, dan suka gotong royong yang cocok dengan olahraga beregu yang membutuhkan kerjasama dan kekompakan. 5. Organisasi a) Pengertian Organisasi Organisasi mempermudah manusia untuk melakukan kegiatan karena pada dasarnya manusia tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan orang lain. Organisasi sendiri mempunyai dua pengertian yang pertama organisasi sebagai lembaga atau kelompok fungsional seperti, organisasi perusahaan, rumah sakit, perwakilan pemerintah dan perkumpulan olahraga, kedua sebagai suatu cara dalam mana kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan di antara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien.

35 15 Sehingga organisasi sangat dibutuhkan sesuai dengan tujuannya tergantung sumber daya yang dimiliki, dan lingkungan yang melingkupinya. Organisasi dapat didefinisikan sebagai sistem saling berpengaruh antara orang dalam kelompok yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Diharapkan dari kerjasama kelompok tersebut dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan. Seiring kita mendengar kata organisasi, baik organisasi sekolah, organisasi massa, organisasi pemerintah maupun organisasi olahraga. Tetapi belum ada keseragaman mengenai pengertian organisasi tersebut. Karena organisasi bukan hanya sekedar kumpulan orang dan pembagian kerja tetapi ada unsur-unsur lain seperti kerjasama atau saling mempengaruhi dalam usaha mencapai tujuan. Sebelum ada kepastian tentang organisasi, ada baiknya kita kutip definisi organisasi dari beberapa ahli berikut ini (Cholil dan Sarosa, 1995 : 17) : 1) Herbert A. Simon : Organisasi adalah pola komunikasi yang komplek dan hubungan-hubungan lain di dalam suatu kelompok manusia. 2) Chesten I. Bernard : Organisasi formal adalah sistem kerjasama yang kompleks dari unsur fisik, biologis, pribadi dan sosial yang terikat dalam hubungan yang teratur secara khusus yang beralasan dari kerjasama dua orang atau lebih. 3) Oliver Sheldon : Organisasi adalah proses penggabungan pekerjaan diantara individu-individu atau kelompok-kelompok berdasarkan bakatbakat tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan secara fungsional. Sehingga memungkinkan terdapat saluran baik yang bersifat efisien, sistematis, positif dan terkoordinasi dari unsur yang tersedia. Hakekatnya organisasi terdiri dari orang-orang yang usahanya harus dikoordinasikan, tersusun dari jumlah subsistem yang saling terkait dan terikat dan saling bekerjasama atas dasar pembagian kerja, peran dan wewenang, serta bekerjasama atas dasar pembagian kerja, peran dan wewenang, serta saling berorientasi pada tujuan tertentu. Definisi di atas minimal ada empat faktor yaitu : 1) Dua orang atau lebih 2) Saling bekerjasama 3) Saling berorientasi pada suatu tujuan 4) Kewenangan dan kepemimpinan

36 16 Organisasi sebagai wadah interaksi manusia serta sebagai proses, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 1) Tujuan jelas, harus dapat diterima dan dipahami oleh anggotanya. 2) Adanya suatu perintah dari pimpinan ke seluruh anggota atau bawahannya. 3) Adanya keseimbangan dan tanggungjawab anggota dengan pimpinan. 4) Pembagian tugas yang adil dan sesuai dengan kewenangan (arah, tugas, dan kemampuan). 5) Struktur organisasi disusun secara sederhana dan pola harus relatif permanen. Organisasi tidak lepas dari pendanaan sehingga demi kelancaran dan kelangsungan dari kegiatan organisasi maka perlu diutamakan, karena dana sangat menentukan pelaksanaan dari kegiatan olahraga. Dengan dana yang memadai, maka kegiatan dapat berjalan dengan lancar sehingga akan menopang pencapaian prestasi maksimal. Dengan demikian organisasi harus bisa memanfaatkan peluang untuk mencari atau mendapatkan sumber dana, sehingga organisasi tetap berjalan dan dapat menjalankan program kerja dengan lancar sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Sumber dana dalam sebuah organisasi dapat diperoleh dari beberapa anggota maupun dari luar organisasi. Sulit bagi atlet untuk berprestasi maksimal kalau dana tidak memadai. b) Organisasi Olahraga Dalam kegiatan olahraga dibutuhkan organisasi yang solid, karena organisasi olahraga merupakan usaha dari sekelompok orang yang bergerak dalam bidang olahraga tertentu dan saling kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk mencapai keberhasilan maksimal. Organisasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan olahraga karena merupakan wadah yang di gunakan untuk memecahkan persoalan dalam kegiatan. Organisasi olahraga yang baik harus memenuhi syarat-syarat khusus sebagai organisasi olahraga, sehingga dapat terwujud organisasi olahraga yang sehat, baik dan berjalan dengan lancar. Di Indonesia ada lebih dari 30 cabang

37 17 organisasi olahraga dari beberapa macam cabang satu dengan yang lain berbeda-beda sehingga diperlukan wadah untuk menampung aspirasi setiap organisasi dan sebagai induk organisasi olahraga di Indonesia adalah Komite Olahraga Nasional Indonesia atau sering di sebut KONI pusat ini membawai dan mengkoordinir semua organisasi-organisasi di Indonesia. Kalau sudah ada induk organisasi maka akan terjalin kerjasama yang baik antar organisasi olahraga baik di tingkat daerah maupun pusat. c) Struktur dan Bagan Organisasi Dalam sebuah organisasi harus dibentuk struktur organisasi setelah terbentuk lalu dimasukan ke dalam bagan organisasi, mengapa demikian untuk memudahkan tugas dan tanggungjawab setiap orang dan juga memperjelas jabatan dalam setiap kegiatan. Sebelum sampai pada definisi struktur dan bagan organisasi, ada beberapa ahli yang mengemukakan tentang hal di atas. 1) Delton E.Mc Ferland : Struktur organisasi adalah pola jaringan berhubungan antara bermacam-macam jabatan dan para pemegang jabatan. 2) Richard A. Jhonson, Fermout E.Kast dan J.E Rosseuzweig : Struktur organisasi adalah hubungan antara macam-macam fungsi atau aktifitas di dalam organisasi. 3) John Pfiffiner dan Owen Lane : Struktur organisasi adalah hubungan antar pegawai dan aktifitas mereka satu sama lain serta terhadap keseluruhan, di mana bagian-bagiannya adalah tugas-tugas, pekerjaan-pekerjaan atau fungsi-fungsi dan masing-masing anggota kelompok pegawai yang melaksanakannya. Tiga batasan tentang organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa struktur organisasi adalah kerangka antar hubungan satu-satuan organisasi yang di dalamnya terdapat pejabat, tugas serta wewenang yang masing-masing mempunyai peran dalam satuan yang utuh. Bagan organisasi adalah gambaran struktur organisasi yang ditunjukkan dengan kotak-kotak atau garis-garis yang disusun menurut kedudukannya

38 18 yang masing-masing memuat fungsi tertentu, yang satu sama lain dihubungkan dengan garis-garis saluran wewenang dan tanggungjawab. Dalam organisasi menurut Soebagio Hartoko (1996 : 8-9) bagan-bagan organisasi dapat digolongkan berdasarkan : 1) Bentuk bagan organisasi a. Bagan piramid b.bagan mendatar c. Bagan menegok d.bagan lingkaran e. Bagan setegah lingkaran f. Bagan elip g.bagan setengah elip h.bagan sinar 2) Isi bagan organisasi a. Bagan struktur b.bagan aktifitas c. Bagan jabatan d.bagan tugas e. Bagan nama f. Bagan pangkat atau golongan pangkat g.bagan foto h.bagan berkode i. Bagan lukisan j. Bagan serba ada d) Unsur unsur Organisasi Dalam sebuah organisasi terdapat beberapa unsur atau unit pejabat yang menduduki suatu bidang tertentu. Unsur-unsur organisasi tersebut mempunyai tugas tertentu sesuai dengan jabatannya dan saling berhubungan satu sama lainnya. Pada prinsipnya kegiatan yang dilakukan oleh setiap unsur organisasi bertujuan untuk menghasilkan kualitas kerja yang baik dan memajukan organisasi menjadi sehat dan berjalan dengan baik (T. Hani Handoko : 1994). Unsur-unsur yang terdapat dalam organisasi menurut T. Hani Handoko (1994 : ) sebagai berikut : 1) Pengurus 2) Anggota 3) Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) 4) Rencana Kerja 5) Anggaran Belanja

39 19 e) Manajemen Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen, semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit karena dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, saranasarana dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak yang berkepentingan dalam organisasi. Manajemen dapat diartikan sebagai pekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterprestasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaannya fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading) dan pengawasan (controling). Definisi manajemen memang merupakan masalah yang sulit sehingga definisinya sangat universal. Manajemen olahraga dapat dibagikan dalam dua bagian besar, yaitu manajemen olahraga pemerintah dan manajemen olahraga swasta (non pemerintah). Manajemen pemerintah menurut Harsuki (2003 : 119), adalah Kegiatan manajemen yang dewasa ini dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Olahraga Departemen Pendidikan Nasional dengan seluruh jajarannya baik di pusat maupun di daerah. Sedangkan manajemen olahraga Swasta adalah manajemen yang dilakukan dalam institusi olahraga non pemerintah seperti KONI dengan seluruh anggotanya, yaitu induk organisasi cabang olahraga dan induk organisasi badan fungsional serta perkumpulan-perkumpulan olahraga yang menjadi anggota induk organisasi olahraga tersebut (Harsuki, 2003 : 119). f) Administrasi Administrasi adalah suatu rangkaian kegiatan atau sekelompok orang untuk mendayagunakan sumber-sumber dana, fasilitas, ide-ide dan orangorang yang tergabung dalam suatu unit kerja atau organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sehingga lebih efektif dan efisien. (Mulyadi, 1989:4). Dalam organisasi agar dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka perlu disusun dan diatur agar mengarah pada tujuan yang telah ditetapkan.

40 20 Agar hasil tersebut tercapai, maka perlu adanya administrasi yang baik, karena membantu dalam penyelenggaraan kegiatan. Sedangkan administrasi menurut John M. Griffuer yang dikutip dari Dalimin (1998 : 6), adalah : Administrasi dapat dirumuskan sebagai pengorganisasian dan pengarahan sumber daya manusia atau tenaga kerja dan materi untuk mencapai tujuan yang dicapai. 6. Prestasi Prestasi olahraga merupakan puncak penampilan atlet yang dicapai dalam suatu pertandingan atau perlombaan, setelah melalui berbagai macam latihan maupun uji coba. Prestasi olahraga tersebut biasanya berupa medali atau peringkat dari hasil dapat dicapai sesuai target yang diharapkan oleh pelatih maupun atlet itu sendiri. Kompetisi tersebut biasanya dilakukan secara periodik dan dalam waktu tertentu. Dalam setiap cabang olahraga prestasi yang maksimal merupakan tujuan utama yang harus dicapai oleh setiap klub dan pemain. Kenyataan menunjukkan bahwa prestasi yang dicapai oleh klub dan pemain akan mengharumkan nama klub dan pemain itu sendiri, pelatih yang menanganinya serta daerah asal meraka. Untuk mencapai hal tersebut bukan suatu pekerjaan yang mudah, karena memerlukan waktu yang lama, sumber dana yang besar serta sarana dan prasarana yang memadai. B. Kerangka Pemikiran Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan di atas dapat disusun kerangka pemikiran sebagai berikut : Olahraga unggulan adalah olahraga yang menyumbangkan kontribusi paling besar bagi suatu daerah, berupa prestasi-prestasi yang dihasilkan oleh olahraga tersebut. Prestasi tidak bisa didapat dengan begitu saja, harus dimulai sedini mungkin melalui pemanduan bakat sebagai pendukung pencapaian prestasi. Keberhasilan prestasi tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, pelatih yang berkualitas memegang peranan penting terhadap peningkatan prestasi.

41 21 Pelatih harus mampu menerapkan program latihan yang sesuai dengan keadaan, memantau latihan dan membina secara teratur dan terus menerus. Di samping itu olahraga juga harus dibina dengan baik melalui organisasi demi kelangsungan dan kelancaran kegiatan yang dilakukan. Kualitas pemain harus didukung prasarana dan sarana yang baik. Prasarana dan sarana yang berkualitas merupakan tuntutan yang harus dipenuhi guna menunjang kegiatan latihan sehingga prestasi maksimal dapat tercapai. Tanpa adanya prasarana dan sarana yang baik maka akan terganggu segala kegiatan bahkan mungkin akan terhenti. Selain itu prestasi olahraga juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti : keadaan lingkungan, sosial/kultur masyarakat di daerah itu sendiri. Untuk menemukan olahraga unggulan di Kabupaten Sukoharjo perlu diketahui beberapa profil olahraga yang ada di Kabupaten Sukoharjo dengan mengkaji beberapa hal yang berkaitan dengan prestasi olahraga seperti : pemanduan bakat, sumber daya manusia (pelatih, atlet, pembina/pengurus), sarana dan prasarana, organisasi dan keadaan lingkungan serta sosial/kultur masyarakat.

42 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Untuk memperoleh keterangan yang dibutuhkan dalam pemecahan masalah, maka penelitian dilakukan di Komite Olahraga Nasional Indonesia Daerah Sukoharjo (KONI). Alamatnya : Jalan Jendral Sudirman No. 199 Sukoharjo (0271) Pengcab Se-Kabupaten serta Kantor Kecamatan Se-Kabupaten Sukoharjo. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei 2006-Juli B. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mencari informasi mengenai fenomena atau situasi yang aktual, yang ada pada saat penelitian berlangsung. Penelitian deskriptif pada umumnya tidak menguji hipotesis melainkan hanya untuk melihat gambaran atau deskriptif tentang apa yang sedang terjadi (Sugiyanto, 1990 : 52). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode survei. Survei adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang relatif terbatas dari sejumlah kasus yang jumlahnya relatif banyak. Pada dasarnya survei berguna untuk mengetahui apa yang ada tanpa mempertanyakan mengapa hal itu ada (Sugiyanto, 1990 : 52). C. Sumber Data Data-data dalam penelitian ini berdasarkan atas dokumen hasil dari penelitian dan sumber data yang terjadi meliputi : 1. Pengurus, pelatih dan pemain 2. Peran pemerintah 22

43 23 3. Sarana-prasarana 4. Dokumen yang berhubungan dengan organisasi 5. KONI Kabupaten Sukoharjo D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Angket, menurut Sugiyanto (1990 : 76) adalah instrumen yang berbentuk serangkaian pertanyaan tertulis yang bertujuan untuk mengetahui pendapat, perasaan, atau keadaan yang dialami oleh subyek yang diwawancarai. 2. Wawancara, menurut Sugiyanto (1990 : 76) adalah instrumen yang berbentuk serangkaian pertanyaan lisan yang bertujuan untuk mengetahui pendapat, perasaan, atau keadaan yang dialami oleh subyek yang diwawancarai. 3. Dokumentasi, yaitu barang yang digunakan sebagai bukti (kamus besar Bahasa Indonesia : 1990). Adapun yang didokumentasikan antara lain organisasi, sarana prasarana, pembinaan pelatih dan pemain. E. Teknik Analisis Data Teknik analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam penelitian, karena analisis data dapat memberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah dalam penelitian. Dari data yang diperoleh kemudian dianalisa. Adapun teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara deskriptif yang didasarkan pada analisis kualitatif. F. Format Pengumpulan Data Format pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Data dari KONI Sukoharjo a. Cabang olahraga yang aktif di Kabupaten Sukoharjo b. Atlet-atlet Nasional/Internasional dari masing-masing cabang olahraga c. Hasil PORDA 2005 masing-masing cabang olahraga d. Pelatih-pelatih yang ada dari masing-masing cabang olahraga yang berkualitas nasional atau menghasilkan atlet nasional.

44 24 e. Struktur organisasi KONI 2. Data dari Pengcab. Olahraga Kabupaten Sukoharjo a. Jumlah klub-klub yang ada dari masing-masing Pengcab. Olahraga dan alamatnya b. Atlet Nasional/Internasional yang pernah dihasilkan oleh Pengcab. Olahraga c. Struktur organisasi dari Pengcab. Olahraga d. Nama-nama pelatih e. Program latihan berjalan dengan rutin atau tidak f. Lain-lain / Pendukung pencapaian prestasi 3. Data dari Kecamatan Sarana dan prasarana (jumlah yang ada) sesuai cabang olahraga.

45 25 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Profil Olahraga Kabupaten Sukoharjo Profil olahraga di Kabupaten Sukoharjo menurut data yang diperoleh sebagai berikut : a. Pengurus Cabang Olahraga di Kabupaten Sukoharjo 1) Cabang olah raga : Pencak Silat Nama Pengcab : IPSI Sukoharjo Ketua/Pengurus Pengcab : Brawidjjaya AS Alamat Pengcab : Padepokan Pencak Silat Untung Surapati Ngabeyan Kartasura 2) Cabang olah raga : Balap Sepeda Nama Pengcab : ISSI Sukoharjo Ketua/Pengurus Pengcab : Drs. Indra Surya Alamat Pengcab : Jl. Jendral Sudirman No. 199 Sukoharjo (Kantor Satpol Kabupaten Sukoharjo) 3) Cabang olah raga : Tenis Lapangan Nama Pengcab : PELTI Sukoharjo Ketua/Pengurus Pengcab : Drs. Bambang Margono, M.M Alamat Pengcab : Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo 4) Cabang olah raga : Bulu Tangkis Nama Pengcab : PBSI Sukoharjo Ketua/Pengurus Pengcab : Drs. Wahyono Alamat Pengcab : Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo 5) Cabang olah raga : Atletik Nama Pengcab : PASI Sukoharjo 25

STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN KABUPATEN KLATEN

STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN KABUPATEN KLATEN digilib.uns.ac.id 31 STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN KABUPATEN KLATEN Oleh : JOSEPH NOVIAN ARIS NIM : K 4602031 Skripsi : Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

P P L M Data dan Informasi Prestasi dan Cabang Olahraga Unggulan PPLP 2013 DATA DAN INFORMASI PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN

P P L M Data dan Informasi Prestasi dan Cabang Olahraga Unggulan PPLP 2013 DATA DAN INFORMASI PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN P P L M - 2 0 1 4 Data dan Informasi Prestasi dan Cabang Olahraga Unggulan PPLP 2013 w. k e m e n p o r a. g o. i d w w w. k e m e n p o r a. g o. i d DATA DAN INFORMASI PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetap dapat menempatkan diri pada kedudukannya yang mulia dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. tetap dapat menempatkan diri pada kedudukannya yang mulia dan dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era teknologi maju ini, olahraga semakin penting, supaya manusia tetap dapat menempatkan diri pada kedudukannya yang mulia dan dapat menggunakan teknologi

Lebih terperinci

P P L M 2012 DATA DAN INFORMASI K E M E N T E R I A N P E M U D A DAN O L A H R A G A PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN.

P P L M 2012 DATA DAN INFORMASI K E M E N T E R I A N P E M U D A DAN O L A H R A G A PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN. P P L M - 1 Data dan Informasi 1 PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN DATA DAN INFORMASI PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN P P L M 1 www.kemenpora.go.id Kementerian Pemuda dan Olahraga i K E M E N

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. manusia dan merupakan keinginan yang dimiliki oleh setiap individu manusia.

I. PENDAHULUAN. manusia dan merupakan keinginan yang dimiliki oleh setiap individu manusia. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dalam setiap kehidupan manusia dan merupakan keinginan yang dimiliki oleh setiap individu manusia. Pemerintah berkewajiban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Perubahan pola hidup manusia adalah akibat dari dampak era

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Perubahan pola hidup manusia adalah akibat dari dampak era BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan pola hidup manusia adalah akibat dari dampak era globalisasi yang semakin dapat dirasakan dalam kehidupan seharihari, pola hidup dari dampak tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan watak dan kepribadian yaitu sikap sportivitas dan disiplin. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan watak dan kepribadian yaitu sikap sportivitas dan disiplin. Sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Hakekat pembangunan olahraga nasional adalah upaya meningkatkan kualitas hidup manusia secara jasmaniah, rohaniah, dan sosial dalam mewujudkan masyarakat

Lebih terperinci

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA OLAH RAGA DI KOTA JAMBI

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA OLAH RAGA DI KOTA JAMBI SALINAN WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA OLAH RAGA DI KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI, Menimbang

Lebih terperinci

kemenpora.go.id DATA DAN INFORMASI P P L P

kemenpora.go.id DATA DAN INFORMASI P P L P kemenpora.go.id DATA DAN INFORMASI P P L P PRESTASI Data dan Informasi PPLP DATA DAN INFORMASI PPLP ISBN: xxx-xxx-xxx-x Ukuran Buku:,7 cm x cm Jumlah Halaman: 83 + xvi Tim Penyusun Penanggung Jawab Ketua

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Olahraga Bolavoli. matapelajaran yang merupakan bagian pendidikan keseluruhan, yang dalam

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Olahraga Bolavoli. matapelajaran yang merupakan bagian pendidikan keseluruhan, yang dalam 11 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Olahraga Bolavoli Cabang olahraga bola voli sudah lama dikenal masyrakat Indonesia.Dalam kurikulum 1994 untuk sekolah lanjutan tingkat pertama yangdisempurnakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga adalah salah satu bentuk dari upaya peningkatan kualitas manusia yang diarahkan pada pembentukan watak dan kepribadian, disiplin dan sportivitas yang tinggi,

Lebih terperinci

P P L M Data dan Informasi Prestasi dan Cabang Olahraga Unggulan PPLP w w w. k e m e n p o r a. g o. i d DATA DAN INFORMASI

P P L M Data dan Informasi Prestasi dan Cabang Olahraga Unggulan PPLP w w w. k e m e n p o r a. g o. i d DATA DAN INFORMASI P P L M - 1 3 Data dan Informasi Prestasi dan Cabang Olahraga Unggulan PPLP 13 w w w. k e m e n p o r a. g o. i d DATA DAN INFORMASI PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga merupakan segala aktivitas fisik yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis untuk mendorong, membina dan mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM PEMBINAAN OLAHRAGA KONI KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2018

PROPOSAL PROGRAM PEMBINAAN OLAHRAGA KONI KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2018 PROPOSAL PROGRAM PEMBINAAN OLAHRAGA KONI KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2018 I. LATAR BELAKANG Program Kerja KONI Kabupaten Cianjur adalah suatu rangkaian kegiatan yang dirancang secara seksama, terarah, terukur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (2005:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (2005: 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (2005: 2) olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina, serta mengembangkan

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN PENDEKATAN PERMAINAN LEMPAR CAKRAM DENGAN MEDIA MODEL BENDA BERDIAMETER

PENERAPAN PEMBELAJARAN PENDEKATAN PERMAINAN LEMPAR CAKRAM DENGAN MEDIA MODEL BENDA BERDIAMETER i PENERAPAN PEMBELAJARAN PENDEKATAN PERMAINAN LEMPAR CAKRAM DENGAN MEDIA MODEL BENDA BERDIAMETER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 GONDANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : UMARYANI NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user

SKRIPSI. Oleh : UMARYANI NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG MELALUI PENDEKATAN LATIHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 SIRANGKANG KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Oleh : UMARYANI NIM: X4711255 FAKULTAS

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN KOTA BALIKPAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN KOTA BALIKPAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN, PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN KOTA BALIKPAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN, Menimbang : a. bahwa pembangunan di bidang

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BULUTANGKIS DITINJAU DARI

HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BULUTANGKIS DITINJAU DARI HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BULUTANGKIS DITINJAU DARI KEMAMPUAN MOTORIK, KOORDINASI MATA-TANGAN, DAN PERSEPSI KINESTETIK PADA MAHASISWA PUTRA PENKEPOR SEMESTER IV JPOK FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 2013/2014

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENGARUH LATIHAN VISUALISASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER BOLA VOLI SMP NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Skripsi Oleh: PUPUT FAUZIAH SEPTIA WULANDARI

Lebih terperinci

P P L P 2012 DATA DAN INFORMASI K E M E N T E R I A N P E M U D A DAN O L A H R A G A PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN.

P P L P 2012 DATA DAN INFORMASI K E M E N T E R I A N P E M U D A DAN O L A H R A G A PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN. P P L P - 1 Data dan Informasi PPLP 1 PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN DATA DAN INFORMASI PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN P P L P 1 www.kemenpora.go.id Kementerian Pemuda dan Olahraga i K E

Lebih terperinci

PJOK ( Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan )

PJOK ( Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan ) Berikut ini nama Induk Organisasi Cabang Olahraga Indonesia atau wadah bagi semua cabang olah raga Indonesia yang berada dibawah Naungan KONI ( Komite Olahraga Nasional Indonesia ). KONI tersebut juga

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIK PERMAINAN BOLAVOLI PUTRA PADA FINAL FOUR PROLIGA TAHUN 2009 DI MAGETAN JAWA TIMUR. Skripsi Oleh : Edwin Taufik Hidayat NIM K

ANALISIS TEKNIK PERMAINAN BOLAVOLI PUTRA PADA FINAL FOUR PROLIGA TAHUN 2009 DI MAGETAN JAWA TIMUR. Skripsi Oleh : Edwin Taufik Hidayat NIM K ANALISIS TEKNIK PERMAINAN BOLAVOLI PUTRA PADA FINAL FOUR PROLIGA TAHUN 2009 DI MAGETAN JAWA TIMUR Skripsi Oleh : Edwin Taufik Hidayat NIM K 5605021 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR BERLARI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR BERLARI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR BERLARI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI IV GENUKHARJO KECAMATAN WURYANTORO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: SUWARDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam perkembangan dunia olahraga akhir-akhir ini terutama di Indonesia sedang mengalami kemunduruan, dapat dilihat dari menurunnya prestasi atlet-atlet Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN TEKNIS DAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING

PENGARUH PEMBELAJARAN TEKNIS DAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING PENGARUH PEMBELAJARAN TEKNIS DAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI I NGUNTORONADI WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Skripsi Oleh: Erwansyah Nasrul

Lebih terperinci

STUDY MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DI SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

STUDY MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DI SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 STUDY MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DI SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Di susun oleh : IGNATIUS HENDRO SRI PAMUDIYANTO K5607042 JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN LOMBA MEMINDAHKAN BENDA

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN LOMBA MEMINDAHKAN BENDA PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN LOMBA MEMINDAHKAN BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT 60 METER PADA S ISWA KELAS V S D NE GERI 01 PESUCE N KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BULUTANGKIS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BULUTANGKIS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BULUTANGKIS MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI V BERO KECAMATAN MANYARAN KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN PUKULAN BULUTANGKIS PEMAIN TUNGGAL PUTRA USIA TAHUN PADA KEJUARAAN NASIONAL BULUTANGKIS DI SURAKARTA TAHUN 2012

ANALISIS KEBUTUHAN PUKULAN BULUTANGKIS PEMAIN TUNGGAL PUTRA USIA TAHUN PADA KEJUARAAN NASIONAL BULUTANGKIS DI SURAKARTA TAHUN 2012 ANALISIS KEBUTUHAN PUKULAN BULUTANGKIS PEMAIN TUNGGAL PUTRA USIA 17-19 TAHUN PADA KEJUARAAN NASIONAL BULUTANGKIS DI SURAKARTA TAHUN 2012 SKRIPSI Oleh : NURUL HUDA DWI WAHYONO K5609067 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PUKULAN BACKHAND

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PUKULAN BACKHAND PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PUKULAN BACKHAND TENIS LAPANGAN PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER V FKIP JPOK UNS SURAKARTA PROGRAM STUDI PENKEPOR TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

Skripsi Oleh : Mahlich Ibrahim NIM. K

Skripsi Oleh : Mahlich Ibrahim NIM. K PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH DENGAN JARAK BERTAHAP DAN JARAK TETAP TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BAWAH PADA LPSB HARIMAU BEKONANG SUKOHARJO USIA 14-16 TAHUN 2009 Skripsi Oleh : Mahlich Ibrahim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan menerangkan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang. dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan menerangkan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang. dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang? undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan menerangkan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi? tingginya bagi masyarakat,

Lebih terperinci

BAB I. A. Latar Belakang

BAB I. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktifitas berolahraga belakangan telah menjadi suatu hal yang fenomenal didunia yang menjadi bagian serta life style tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN ROLL

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN ROLL PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN ROLL DEPAN DENGAN MATRAS MENDATAR DAN MATRAS MIRING TERHADAP HASIL BELAJAR ROLL DEPAN SISWA PUTRI KELAS V DAN VI SD NEGERI MAJENANG 3 SUKODONO KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PENINGKATAN KECEPATAN LARI ANTAR BASE

PENINGKATAN KECEPATAN LARI ANTAR BASE SKRIPSI PENINGKATAN KECEPATAN LARI ANTAR BASE MELALUI SPRINT TRAINING DAN HOLLOW SPRINT PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER SOFTBALL KELAS X SMK BHINA KARYA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh : AMIRUDIN

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN KOORDINASI

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN KOORDINASI PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN FOERHAND TENIS MEJA PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER TENIS MEJA SD NEGERI 1 KEMBANG JATIPURNO WONOGIRI TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM KEBUGARAN JASMANI (SKJ)

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM KEBUGARAN JASMANI (SKJ) PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM KEBUGARAN JASMANI (SKJ) 2012 DAN SENAM JANTUNG SEHAT (SJS) SERI V TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI SISWI KELAS V SD NEGERI MANCASAN 01 SUKOHARJO TAHUN 2014 Oleh :

Lebih terperinci

Studi tentang pembinaan prestasi Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) kabupaten Wonogiri periode kepengurusan tahun

Studi tentang pembinaan prestasi Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) kabupaten Wonogiri periode kepengurusan tahun Studi tentang pembinaan prestasi Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) kabupaten Wonogiri periode kepengurusan tahun 2006-2010 Oleh : Sugeng Wahono NIM : K4604052 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MEMUKUL BOLA DENGAN PITCHEDBALL

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MEMUKUL BOLA DENGAN PITCHEDBALL PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MEMUKUL BOLA DENGAN PITCHEDBALL DAN SOFT TOSS BALL TERHADAP KETERAMPILAN MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN BASEBALL BAGI PEMAIN KLUB BASEBALL MSC SOLO TAHUN 2009 Skripsi Oleh : AGUS

Lebih terperinci

PANDUAN WAWANCARA. 1. Bagaimanakah Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung dalam penyampaian

PANDUAN WAWANCARA. 1. Bagaimanakah Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung dalam penyampaian LAMPIRAN PANDUAN WAWANCARA Informan : Aparat Pelaksana Program Fokus : Komunikasi 1. Bagaimanakah Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung dalam penyampaian kepada pelaksana dalam Program Pembinaan Olahraga

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kesehatan sangat diperlukan selama manusia masih menghendaki hidup

I. PENDAHULUAN. kesehatan sangat diperlukan selama manusia masih menghendaki hidup 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagian besar masyarakat Indonesia menyadari bahwa pemeliharaan kesehatan sangat diperlukan selama manusia masih menghendaki hidup sehat jasmani dan rohani. Hal ini

Lebih terperinci

BUPATI ALOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI ALOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR, Menimbang : a. bahwa keolahragaan merupakan upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga menjadi salah satu aktivitas yang banyak dilakukan oleh manusia demi menjaga dan meningkatkan kebugaran tubuh. Olahraga sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR FOREHAND

PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR FOREHAND PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR FOREHAND DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SDN KUMESU 03 TAHUN 2013/2014 SKRIPSI oleh : ARIS PURWANTO NIM

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM PERMAINAN

UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM PERMAINAN UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM PERMAINAN BOLA BAKAR MELALUI MODIFIKASI ALAT PEMUKUL PADA KELAS VI SD NEGERI 02 GERDU KECAMATAN KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditunjang oleh atlet yang berbakat dalam cabang olahraga tertentu maka

BAB I PENDAHULUAN. ditunjang oleh atlet yang berbakat dalam cabang olahraga tertentu maka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prestasi yang tinggi merupakan hasil dari rangkaian proses latihan yang dilakukan secara sistematis. Program latihan yang sistematis apabila tidak ditunjang oleh atlet

Lebih terperinci

NOMOR : 415.4/2979/ /2009 NOMOR : 19/KOK-SBY/KPTS/VI/2009

NOMOR : 415.4/2979/ /2009 NOMOR : 19/KOK-SBY/KPTS/VI/2009 NASKAH PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PEMERINTAH KOTA SURABAYA DENGAN KOMITE OLAHRAGA KOTA SURABAYA TENTANG PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA ATLET KOTA SURABAYA NOMOR : 415.4/2979/436.2.3/2009 NOMOR : 19/KOK-SBY/KPTS/VI/2009

Lebih terperinci

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIM Jurusan/Program Studi : Sutrisno : X : FKIP/Penjaskesrek Menyataka

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIM Jurusan/Program Studi : Sutrisno : X : FKIP/Penjaskesrek Menyataka UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GULING DEPAN MELALUI PENERAPAN BIDANG MIRING SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 GEMURUH PADAMARA PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SUTRISNO X 4710150 FAKULTAS

Lebih terperinci

STUDI PERKEMBANGAN PERGURUAN PENCAK SILAT ANAK NAGA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA KABUPATEN WONOGIRI TAHUN

STUDI PERKEMBANGAN PERGURUAN PENCAK SILAT ANAK NAGA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA KABUPATEN WONOGIRI TAHUN STUDI PERKEMBANGAN PERGURUAN PENCAK SILAT ANAK NAGA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2007 2011 Skripsi Oleh : AAN WAHYU PARWANTO K 4608083 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI MEDIA YANG DIMODIFIKASI PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI PLUMBON KECAMATAN SELOPAMPANG KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu fenomena yang mendunia dan menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu fenomena yang mendunia dan menjadi bagian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan suatu fenomena yang mendunia dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga olahraga menjadi sarana strategis

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PEMBINAAN OLAHRAGA TERPADU MELALUI SPORT TRAINING CENTER KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Studi tentang perkembangan klub bola voli popsi sragen tahun Oleh : Kuwat Budi Cahyono NIM K

Studi tentang perkembangan klub bola voli popsi sragen tahun Oleh : Kuwat Budi Cahyono NIM K Studi tentang perkembangan klub bola voli popsi sragen tahun 2001-2006 Oleh : Kuwat Budi Cahyono NIM K 5601056 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu cara untuk menjaga kesahatan adalah

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMBELAJARAN AKTIVITAS KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DUKUH 2 TAHUN AJARAN 2011/2012

PENINGKATAN PEMBELAJARAN AKTIVITAS KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DUKUH 2 TAHUN AJARAN 2011/2012 PENINGKATAN PEMBELAJARAN AKTIVITAS KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DUKUH 2 TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI OLEH : S U W A N D I X4711224 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. istilah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. istilah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pendidikan jasmani BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan olahraga di sekolah-sekolah, saat ini lebih dikenal dengan istilah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pendidikan jasmani sebagai komponen

Lebih terperinci

BUPATI KABUPATEN OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN

BUPATI KABUPATEN OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN BUPATI KABUPATEN OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI OGAN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK MENENDANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK MENENDANG MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK MENENDANG DAN MENGONTROL BOLA MELALUI ALAT BANTU BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KUNDISARI KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

: PRADIPTA ARDI PRASTOWO K

: PRADIPTA ARDI PRASTOWO K PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI MEDIA LATIHAN MENGGUNAKAN RAKET MINI DAN RAKET STANDAR TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS PANJANG, LOB DAN SMASH BULUTANGKIS USIA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS 5 SAMPAI DENGAN KELAS

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KARANGPULE PADAMARA PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SUYITO X 4710157

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : SUMINAH NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user

SKRIPSI. Oleh : SUMINAH NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH MELALUI PENDEKATAN BERMAIN LOMPAT BOX DAN BAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Oleh : SUMINAH NIM: X4711197

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: SULTON X

SKRIPSI. Oleh: SULTON X UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN ROLL DEPAN DENGAN MODIFIKASI PERMAINAN GULING TRENGGILING PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II SDN 1 GEMPOLSEWU KECAMATAN ROWOSARI KABUPATEN KENDAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

IV.B.8. Urusan Wajib Pemuda dan Olahraga

IV.B.8. Urusan Wajib Pemuda dan Olahraga 8. URUSAN PEMUDA DAN OLAH RAGA Pembangunan pemuda dan olahraga mempunyai peran strategis dalam mendukung peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Pemuda memiliki peran aktif

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN ISTIRAHAT DAN TERUS MENERUS TERHADAP HASIL BELAJAR CHEST PASS BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 4 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BEDUG 03 KECAMATAN PANGKAH KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 SKRIPSI Oleh: TRIO SASONGKO

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG. PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEOLAHRAGAAN Dl KOTA BANJARMASIN

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG. PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEOLAHRAGAAN Dl KOTA BANJARMASIN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEOLAHRAGAAN Dl KOTA BANJARMASIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARMASIN, Menimbang : a. b. c. d.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pusat Pendidikan Latihan dan Olahraga Pelajar (PPLP) Provinsi Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pusat Pendidikan Latihan dan Olahraga Pelajar (PPLP) Provinsi Sumatera BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pusat Pendidikan Latihan dan Olahraga Pelajar (PPLP) Provinsi Sumatera Utara adalah wadah untuk menghimpun serta membina atlet dengan minat dan bakat olahraga

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh : PURWANTO K

Skripsi. Oleh : PURWANTO K UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS INTEGRAL MATA KULIAH MATEMATIKA TEKNIK II MELALUI PEMBELAJARAN MODEL KONSTRUKTIVISME MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN ANGKATAN

Lebih terperinci

ERIK SUPRIANTO K

ERIK SUPRIANTO K MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING MENGGUNAKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X JURUSAN KEPERAWATAN 2 SMK NEGERI 1 BANYUDONO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH LIES ROOSNA WARDHANY X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Januari 2014 commit to user

SKRIPSI OLEH LIES ROOSNA WARDHANY X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Januari 2014 commit to user UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI I GARUNG KABUPATEN WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI OLEH LIES ROOSNA WARDHANY X4712562 FAKULTAS

Lebih terperinci

Oleh : WISNU SEPTYADI NIM : X

Oleh : WISNU SEPTYADI NIM : X UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MINI MELALUI BOLA DENGAN UKURANNYA SISWA KELAS IV SD NEGERI PECARIKAN KECAMATAN PREMBUN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Oleh : WISNU

Lebih terperinci

8. URUSAN KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA

8. URUSAN KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA 8. URUSAN KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA Disadari atau tidak, pemuda sejatinya memiliki peran dan fungsi yang strategis dalam akselerasi pembangunan termasuk pula dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana sesuai dengan semboyan Yunani Kuno yang berbunyi : Orandum est ut sit,

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana sesuai dengan semboyan Yunani Kuno yang berbunyi : Orandum est ut sit, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan kebutuhan manusia yang merupakan unsur pokok dan sangat berpengaruh dalam pembentukan jiwa (rohani) dan jasmani (raga/tubuh) yang kuat. Sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Munculnya klub-klub

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Munculnya klub-klub BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak digemari oleh masyarakat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Munculnya klub-klub bulutangkis

Lebih terperinci

MEMBENAHI SISTEM PEMBINAAN OLAHRAGA KITA Oleh: Agus Mahendra

MEMBENAHI SISTEM PEMBINAAN OLAHRAGA KITA Oleh: Agus Mahendra MEMBENAHI SISTEM PEMBINAAN OLAHRAGA KITA Oleh: Agus Mahendra Keterpurukan olahraga kita di Busan pada Asian Games XIV yang lalu, telah mendorong penulis untuk memikirkan sebab-sebabnya. Pokok persoalan

Lebih terperinci

PENELUSURAN BAKAT OLAHRAGA SE- KECAMATAN BANJARSARI SISWA-SISWI SD NEGERI KELAS V KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

PENELUSURAN BAKAT OLAHRAGA SE- KECAMATAN BANJARSARI SISWA-SISWI SD NEGERI KELAS V KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI PENELUSURAN BAKAT OLAHRAGA SE- KECAMATAN BANJARSARI SISWA-SISWI SD NEGERI KELAS V KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: BIMA DHARMA SAPUTRA K5612015 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2017 TENTANG PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2017 TENTANG PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2017 TENTANG PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk meningkatkan

Lebih terperinci

PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES SD NEGERI SE-KECAMATAN BATANG KABUPATEN BATANG

PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES SD NEGERI SE-KECAMATAN BATANG KABUPATEN BATANG PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES SD NEGERI SE-KECAMATAN BATANG KABUPATEN BATANG SKRIPSI Oleh: IVA KAFITA SARI K4609053 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

RANCANGAN PROGRAM PEMBINAAN PRESTASI ATLET ATLETIK JAWA BARAT TAHUN 2009 S/D Oleh Eka Nugraha, Cs.

RANCANGAN PROGRAM PEMBINAAN PRESTASI ATLET ATLETIK JAWA BARAT TAHUN 2009 S/D Oleh Eka Nugraha, Cs. RANCANGAN PROGRAM PEMBINAAN PRESTASI ATLET ATLETIK JAWA BARAT TAHUN 2009 S/D 2012 Oleh Eka Nugraha, Cs. BIDANG KOMISI TEKNIK/ PEMBINAAN PRESTASI PENGDA PASI JAWA BARAT 2009 1 RANCANGAN PROGRAM PEMBINAAN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN POWER OTOT TUNGKAI ATLET BOLAVOLI IVOP PACITAN MELALUI WEIGHT TRAINING SKRIPSI. Oleh: SKRIPSI Oleh : DICKY ALFINDANA K

MENINGKATKAN POWER OTOT TUNGKAI ATLET BOLAVOLI IVOP PACITAN MELALUI WEIGHT TRAINING SKRIPSI. Oleh: SKRIPSI Oleh : DICKY ALFINDANA K MENINGKATKAN POWER OTOT TUNGKAI ATLET BOLAVOLI IVOP PACITAN MELALUI WEIGHT TRAINING SKRIPSI Oleh: SKRIPSI Oleh : DICKY ALFINDANA K5608097 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PEMBEBANAN LINIER

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PEMBEBANAN LINIER PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PEMBEBANAN LINIER DAN NON LINIER TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN SMASH TENIS MEJA PADA MAHASISWA PUTRA PEMBINAAN PRESTASI TENIS MEJA JPOK FKIP UNS SURAKARTA TAHUN 2014 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI MELALUI PERMAINAN 4 ON 4 PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh : ARIF SYAIFUDIN K5611017 FAKULTAS

Lebih terperinci

fisik, mental dan rohaniah manusia demi

fisik, mental dan rohaniah manusia demi BAB II TINJAUAN UMUM OLAHRAGA PERMAINAN 2.1. OLAHRAGA PERMAINAN 2.1.1- Pengertian Pengertian olahraga menurut keputusan Jendral Olahraga no. Direktur 057 tahun 1968 adalah kegiatan manusia yang wajar sesuai

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI DENGAN MENGGUNAKAN BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KRAWITAN KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. moral manusia. Olahraga bukan hanya sekedar hobi, tapi olahraga sudah

BAB I PENDAHULUAN. moral manusia. Olahraga bukan hanya sekedar hobi, tapi olahraga sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan yang dapat memberikan kesehatan dan kesenangan pada manusia. Olahraga juga merupakan suatu keharusan untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia

Lebih terperinci

PANDUAN PEKAN OLAHRAGA (POR) PELAJAR KEGIATAN KOMPETISI OLAHRAGA PELAJAR KABUPATEN BANTUL

PANDUAN PEKAN OLAHRAGA (POR) PELAJAR KEGIATAN KOMPETISI OLAHRAGA PELAJAR KABUPATEN BANTUL PANDUAN PEKAN OLAHRAGA (POR) PELAJAR KEGIATAN KOMPETISI OLAHRAGA PELAJAR KABUPATEN BANTUL TAHUN 2016 KANTOR PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANTUL Jl. R.A. Kartini No. 38 Trirenggo Bantul, Daerah Istimewa

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : BAGUS ADI TRIYANTYA K

SKRIPSI. Oleh : BAGUS ADI TRIYANTYA K PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN SERVIS DENGAN SASARAN DITENTUKAN DAN SASARAN BEBAS TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS TENIS LAPANGAN PADA MAHASISWA PEMBINAAN PRESTASI TENIS LAPANGAN JPOK FKIP UNS 2012 SKRIPSI

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK ANTARA DOUBLE LEG BOUND DAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK ANTARA DOUBLE LEG BOUND DAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK ANTARA DOUBLE LEG BOUND DAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SKRIPSI Oleh: YUYUN DWI ARI WIBOWO X.5606045 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA SEA GAMES KE-27 DI MYANMAR

MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA SEA GAMES KE-27 DI MYANMAR MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA SEA GAMES KE-27 DI MYANMAR Di susun oleh : Nama NIM : Sekar Tani : K2313065 Pendidikan Fisika 2013/B FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIK MELALUI HASIL PENILAIAN PADA KEJUARAAN NASIONAL PENCAK SILAT ANTAR PELAJAR DI JAKARTA TAHUN 2015

ANALISIS TEKNIK MELALUI HASIL PENILAIAN PADA KEJUARAAN NASIONAL PENCAK SILAT ANTAR PELAJAR DI JAKARTA TAHUN 2015 ANALISIS TEKNIK MELALUI HASIL PENILAIAN PADA KEJUARAAN NASIONAL PENCAK SILAT ANTAR PELAJAR DI JAKARTA TAHUN 2015 SKRIPSI Oleh : RIKA NEFIANA K5610072 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Internasional, dipenghujung tahun 2005 lahir Undang-Undang No. 3 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Internasional, dipenghujung tahun 2005 lahir Undang-Undang No. 3 tentang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ditengah merosotnya prestasi olahraga secara Nasional maupun Internasional, dipenghujung tahun 2005 lahir Undang-Undang No. 3 tentang Sistem Keolahragaan Nasional.

Lebih terperinci

AGIPTA ADHI WIRASTRATMAJA K

AGIPTA ADHI WIRASTRATMAJA K UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR BOLABASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DAN MODIFIKASI ALAT BANTU PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 2 NGADIREJO KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini perlu mendapatkan perhatian yang besar, baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini perlu mendapatkan perhatian yang besar, baik untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga saat ini perlu mendapatkan perhatian yang besar, baik untuk meningkatkan kualitas manusia dalam kesegaran jasmani maupun untuk mencapai prestasi. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan adalah melalui pendekatan ilmiah. Menurut Cholik

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan adalah melalui pendekatan ilmiah. Menurut Cholik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan salah satu bentuk aktifitas fisik yang memiliki dimensi kompleks. Dalam berolahraga individu mempunyai tujuan yang berbeda-beda, antara

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SENTING SAMBI BOYOLALI TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

: MOCH. SEPTIAN IMAN ARIFFIN K

: MOCH. SEPTIAN IMAN ARIFFIN K HUBUNGAN KOORDINASI MATA-TANGAN, KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DAN POWER LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS TINGGI PADA ATLET PEMULA PERSATUAN BULUTANGKIS PURNAMA SOLO TAHUN 2016 SKRIPSI Oleh : MOCH. SEPTIAN

Lebih terperinci

RANCANGAN PROGRAM PEMBINAAN PRESTASI ATLET YUNIOR TAHUN 2007 S/D Oleh Eka Nugraha, Cs. BIDANG PEMBINAAN PRESTASI ATLET YUNIOR PB PASI

RANCANGAN PROGRAM PEMBINAAN PRESTASI ATLET YUNIOR TAHUN 2007 S/D Oleh Eka Nugraha, Cs. BIDANG PEMBINAAN PRESTASI ATLET YUNIOR PB PASI RANCANGAN PROGRAM PEMBINAAN PRESTASI ATLET YUNIOR TAHUN 2007 S/D 2011 Oleh Eka Nugraha, Cs. BIDANG PEMBINAAN PRESTASI ATLET YUNIOR PB PASI RANCANGAN PROGRAM PEMBINAAN PRESTASI ATLET YUNIOR TAHUN 2007 S/D

Lebih terperinci