RENCANA KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2011

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2011"

Transkripsi

1 RENCANA KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2011 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SURABAYA Jl. Jagir Wonokromo No. 360 Surabaya, Telp. (031) Fax (031) Website : surabaya.bpkimi.kemenperin.go.id - baristandsurabaya@yahoo.com

2 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Balai Riset dan Standardisasi (Baristand) Industri Surabaya Tahun 2011 disusun dalam rangka penjabaran dari Rencana Strategis Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya Tahun yang merupakan reposisi kompetensi inti dari hal yang bersifat umum ke arah sektoral yaitu bidang elektronika dan telematika. Penyusunan Rencana Kinerja (Renkin) Baristand Industri Surabaya Tahun 2011 dimaksudkan untuk memberikan arah dan pedoman kerja bagi aparat di lingkungan Baristand Industri Surabaya selama Tahun Anggaran Selain itu, Rencana Kinerja juga dapat digunakan sebagai sarana untuk mengharmonisasikan program secara komprehensif sehingga mampu mendukung kebijakan pembangunan industri nasional, khususnya kebijakan industri nasional elektronika dan telematika. Rencana Kinerja memuat perkembangan pembangunan industri, kegiatan dan indikator kinerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Baristand Industri Surabaya. Rencana Kinerja Baristand Industri Surabaya Tahun 2011 diharapkan akan mampu meningkatkan sinergi dan keterkendalian perencanaan program kerja yang ada dalam rangka mencapai kinerja yang tinggi sebagaimana yang digariskan pada indikator kinerja dari masing-masing program kerja, sehingga tujuan dan sasaran organisasi pada akhirnya dapat dicapai sebagaimana yang diharapkan Surabaya, Januari 2011 Kepala SUPOMO i

3 DAFTAR ISI Kata Pengantar.... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Lampiran... BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang... B. Maksud dan Tujuan... C. Tugas Pokok dan Fungsi... D. Ruang Lingkup... Hal i ii iii iv BAB II PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI... A. Hasil hasil Pembangunan... B. Arah Pembangunan BAB III RENCANA KINERJA... A. Sasaran... B. Indikator Kinerja BAB IV PENUTUP LAMPIRAN ii

4 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Perkembangan Kegiatan Penelitian dan Rancang Bangun Perekayasaan Industri Tabel 2.2 Kegiatan Pengujian dan Sertifikasi Produk Selama Periode Tahun Tabel 2.3 Perkembangan Jumlah Personil Baristand Industri Surabaya Selama Periode Tahun Tabel 2.4 Perkembangan Penggunaan Anggaran Selama Periode Tahun Tabel 2.5 Perkembangan Target dan Realisasi PNBP Selama Periode Tahun Tabel 2.6 Kegiatan yang akan Dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2011 Halaman iii

5 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Formulir Rencana Kinerja Lampiran 2 Kegiatan Penelitian dan Perekayasaan Tahun Lampiran 3 Ruang Lingkup Akreditasi dan Sertifikasi Laboratorium Pengujian, Kalibrasi dan LSPro Baristand Industri Surabaya sampai dengan 31 Desember 2010 Lampiran 4 Komposisi Personil Tahun 2010 Lampiran 5 Rekapitulasi Pegawai yang Mengikuti Diklat Selama Tahun 2010 Lampiran 6 Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan yang Dilaksanakan Tahun iv

6 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perekonomian dunia telah menuju kearah era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi. Industri Elektronika dan Telematika (Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika) menjadi pilar utama dalam pertumbuhan sektor-sektor perekonomian di berbagai negara. Termasuk di Indonesia, kebijakan pembangunan industri nasional yang menetapkan industri elektronika dan telematika sebagai salah satu industri prioritas. Untuk mewujudkan industri yang dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri dan pasar ekspor serta meningkatkan kompetensi sumber daya manusia industri elektronika dan telematika yang tangguh dalam menghadapi pasar global, maka peranan lembaga litbang mutlak sangat diperlukan. Seiring dengan perspektif industri elektronika dan telematika tersebut diatas, Balai Riset dan Standarisasi Industri Surabaya (Baristand Industri Surabaya) untuk kesekian kalinya melakukan revitalisasi diri menuju tugas pokok dan fungsi yang lebih besar dan sektoral yaitu dengan kompetensi inti bidang elektronika dan telematika. Dalam upaya memenuhi perspektif industri elektronika dan telematika, Baristand Industri Surabaya telah menyusun Rencana Strategi Usaha ( RSU ) tahun Dengan analisa SWOT telah memilih strategi : Investasi selektif, perdalam dan kuasai kompetensi inti baru, sesuaikan organisasi dan kembangkan jaringan kerja dengan para stake holder dan perguruan tinggi. Implementasi strategi ini diwujudkan dalam bentuk : a. Mengkonsolidasi laboratorium yang ada menjadi laboratorium penelitian dan pengembangan serta laboratorium pengujian bahan baku, komponen dan produk elektronika dan telematika. b. Memprioritaskan peralatan pengujian bahan baku, komponen dan produk sesuai dengan kebutuhan industri nasional yang sudah berkembang. c. Melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan serta rancang bangun perekayasaan sesuai kebutuhan teknologi dari industri. d. Memprioritas investasi pada pengembangan sumber daya manusia yang memiliki spesialisasi dan kompetensi inti. e. Mengembangkan jaringan kerjasama dan kemitraan dengan masyarakat industri dan perguruan tinggi. Baristand Industri Surabaya 1

7 B. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan Tujuan dari penyusunan Rencana Kinerja Baristand Industri Surabaya Tahun 2011 ini adalah : 1. Sebagai pedoman para pejabat di lingkungan Baristand Industri Surabaya dalam melaksanakan tugas dan fungsinya untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. 2. Sebagai sarana untuk melaksanakan keterpaduan pelaksanaan program dengan unit kerja lainnya, dalam rangka mewujudkan sinergi antara unit kerja melalui koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. 3. Sebagai acuan bagi para pejabat didalam mengukur, menganalisis, mengharmonisasikan pelaksanaan program, serta pengendaliannya selama kurun waktu tahun 2011, sehingga diharapkan akan mampu mendukung pencapaian tugas pokok dan fungsi Baristand Industri Surabaya. C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian No. 49/M-IND/PER/6/2006, Baristand Industri Surabaya merupakan unit pelaksana teknis dibawah Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri (dahulu Badan Penelitian dan Pengembangan Industri). Baristand Industri Surabaya memiliki tugas pokok melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, kerjasama, standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi, dan pengembangan kompetensi industri elektronika telematika sesuai kebijakan teknis. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Baristand Industri Surabaya menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : 1. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan teknologi industri di bidang bahan baku, bahan penolong, proses, peralatan/mesin, dan hasil produk serta penanggulangan pencemaran industri. 2. Penyusunan program dan pengembangan kompetensi di bidang jasa riset/litbang. 3. Perumusan dan penerapan standart, pengujian dan sertiifikasi dalam bidang bahan baku, bahan penolong, proses, peralatan/mesin, dan hasil produk. 4. Pemasaran, kerjasama, promosi, pelayanan informasi, penyebarluasan dan pendayagunaan hasil riset/penelitian dan pengembangan. 5. Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, tata persuratan, perlengkapan, kearsipan, rumah tangga, koordinasi penyusunan bahan rencana dan program, penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan Baristand Industri serta pengelolaan perpustakaan.pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, tata persuratan, Baristand Industri Surabaya 2

8 perlengkapan, kearsipan, rumah tangga, koordinasi penyusunan bahan rencana dan program, penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan Baristand Industri serta pengelolaan perpustakaan. Selanjutnya untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi diatas, maka maka Organisasi Baristand Industri Surabaya terdiri atas : a. Sub Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, inventarisasi barang milik negara, tata persuratan, perlengkapan, kearsipan, rumah tangga, koordinasi penyusunan bahan rencana dan program, penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan, serta pengelolaan perpustakaan. b. Seksi Teknologi Industri, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penelitian dan pengembangan teknologi industri bahan baku, bahan penolong, proses, peralatan/mesin, dan hasil produk, serta penanggulangan pencemaran industri. c. Seksi Program dan Pengembangan Kompetensi, mempunyai tugas melakukan pengembangan kompetensi di bidang jasa riset/litbang. d. Seksi Standardisasi dan Sertifikasi, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan penerapan standar, pengujian dan sertifikasi dalam bidang bahan baku, bahan penolong, proses, peralatan/mesin, dan hasil produk. e. Seksi Pengembangan Jasa Teknik, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemasaran, kerjasama, promosi, pelayanan informasi, penyebarluasan dan pendayagunaan hasil penelitian dan pengembangannya. D. RUANG LINGKUP Rencana Kinerja Baristand Industri Surabaya merupakan bagian dari Rencana Kinerja Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri yang ruang lingkupnya mencakup: pembangunan industri berupa hasil hasil pembangunan dan arah pembangunan, serta rencana kinerja yang mencakup sasaran dan indikator kinerja selama kurun waktu 1 (satu) tahun, yaitu per 1 Januari 2011 hingga 31 Desember 2011 yang disusun berdasarkan tugas pokok dan fungsi Baristand Industri Surabaya. Baristand Industri Surabaya 3

9 BAB II PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI A. HASIL HASIL PEMBANGUNAN Sebagaimana yang telah tercantum dalam Rencana Strategis , kompetensi yang dipilih untuk menjadi fokus penanganan Baristand Industri Surabaya adalah bidang elektronika dan telematika. Dalam perkembangannya, Baristand Industri Surabaya telah melaksanakan kegiatan yang mendukung pembangunan industri yaitu kegiatan pengembangan teknologi industri dan pelayanan publik. Adapun hasil-hasil pembangunan ini, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi empat aspek utama, yaitu sebagai berikut : I. Aspek Kompetensi Inti a. Penelitian dan Rancang Bangun & Perekayasaan Industri (RBPI) Selama periode 3 (tiga) tahun ini, Baristand Industri Surabaya melaksanakan kegiatan penelitian yang diarahkan menuju kegiatan fokus yaitu elektronika dan telematika, namun kegiatan penelitian non fokus tetap dilaksanakan dalam rangka mendukung kompetensi daerah. Perkembangan jumlah hasil riset dan rancang bangun sebanyak 28 judul yang terdiri dari 22 judul penelitian dan 6 judul rancang bangun. Rincian selengkapnya mengenai detil kegiatan litbang dan RBPI selama tahun dapat dilihat pada Lampiran 4. TABEL 2.1 PERKEMBANGAN KEGIATAN PENELITIAN DAN RANCANG BANGUN PEREKAYASAAN INDUSTRI No. Tahun Fokus Penelitian Rancang Bangun Non Fokus Perekayasaan Industri Sumber : Lampiran 4 (diolah) b. Standardisasi dan Sertifikasi Baristand Industri Surabaya dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan kompetensi industri Baristand Industri Surabaya 4

10 elektronika telematika telah memiliki 4 (empat) laboratorium uji dan 1 (satu) laboratorium kalibrasi, yaitu : a. Laboratorium Elektronika b. Laboratorium Fisika c. Laboratorium Kimia d. Laboratorium Pencemaran e. Laboratorium Kalibrasi Diantara kelima laboratorium diatas, laboratorium fisika dan elektronika telah berhasil memperoleh sertifikat akreditasi ISO 9001:2000, dimana penerapannya berkomitmen untuk menjadi mitra terpercaya yang memberikan jasa pelayanan teknis dan meningkatkan mutu pelayanan secara konsisten serta berkesinambungan untuk kepuasan pelanggan. Status akreditasi Laboratorium Fisika, Elektronika dan Kalibrasi telah berhasil mencakup beberapa ruang lingkup. Rincian selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3. Selain laboratorium pengujian dan kalibrasi, Baristand Industri Surabaya memilki lembaga sertifikasi yaitu LSPro Surabaya dan Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu (LSSM). Ls- Pro Surabaya telah mendapatkan sertifikat akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN). Hingga saat ini perluasan lingkup LSPro meliputi 24 ruang lingkup yang telah diakreditasi oleh KAN, 17 ruang lingkup yang masih dalam tahap proses akreditasi KAN dan 29 komoditi SNI Wajib yang ditunjuk Menteri Perindustrian (Lampiran 3), sedangkan LSSM masih dalam proses menunggu kegiatan assesmen dari pihak KAN.. Selama periode Tahun Baristand Industri Surabaya telah melaksanakan kegiatan pengujian sebanyak sampel dan kegiatan sertifikasi produk industri kepada dunia usaha sebanyak 514 produk Industri, dengan rincian sebagai berikut : TABEL 2.2 KEGIATAN PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI PRODUK SELAMA PERIODE TAHUN NO TAHUN PENGUJIAN SERTIFIKASI (SAMPEL) (PRODUK) Sumber : LAKIP 2008,2009,2010 Baristand Industri Surabaya 5

11 c. Diseminasi Hasil Litbang Selama periode tahun , Baristand Industri Surabaya telah melakukan kegiatan diseminasi hasil litbang yang bertujuan untuk memasyarakatkan hasil litbang (riset), diantaranya dengan cara : 1. Pembinaan industri untuk pejabat pembina/aparatur maupun untuk para pengusaha atau calon pengusaha yang ada di daerah Jawa Timur. 2. Keikutsertaan dalam pameran pembangunan dan pameran teknologi baik berskala regional maupun nasional. 3. Road show di beberapa kota di Jawa Timur, diantaranya Blitar dan Magetan. 4. Penerbitan majalah ilmiah Baristand Industri Surabaya. Di tahun 2010 telah diterbitkan majalah litbang sebanyak 3 (tiga) kali penerbitan yaitu Edisi Mei, Agustus dan November dengan total artikel sejumlah 29 artikel (Sumber : LAKIP 2010) 5. Pembuatan brosur, leaflet, booklet dan profil Baristand Industri Surabaya. 6. Kegiatan penyebaran informasi berbasis teknologi melalui website. 7. Pengembangan aplikasi Sistem Informasi Laboratorium (SIL) 8. Pemasyarakatan hasil litbang (riset) dilakukan melalui kegiatan diseminasi di daerah potensi industri. II. Aspek Pembinaan SDM Baristand Industri Surabaya pada akhir tahun 2010 memiliki 94 personil, yang dapat diklasifikasi sebagai berikut : 1. Menurut Jabatan dan Fungsi terdiri dari pejabat struktural 5,31% sebanyak 6 orang dan pejabat fungsional peneliti dan lainnya sebesar 26,61% atau sebanyak 25 orang dan sisanya adalah staf pelaksana (teknis dan administrasi) sebesar 68,08%. 2. Menurut Golongan Kepangkatan terdiri dari Golongan IV = 13,83%, Golongan III = 70,21%, Golongan II = 14,89% dan Golongan I = 1,06%. 3. Menurut Kualifikasi Pendidikan terdiri dari S2 Pascasarjana = 20,21%, Strata 1 (S1) = 41,48%, Diploma 3 (D3) = 4,25%, Sekolah Menengah Umum / Kejuruan = 27,66%, SLTP dan SD = 6,40% (Sumber : Lampiran 4) TABEL 2.3 PERKEMBANGAN JUMLAH PERSONIL BARISTAND INDUSTRI SURABAYA SELAMA PERIODE TAHUN No. Tahun Jumlah Awal Penambahan Pengurangan Jumlah Akhir (6) (3) (6) 94 Baristand Industri Surabaya 6

12 Dalam rangka usaha untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan personil agar menjadi pegawai yang profesional dibidang tugasnya. Setiap tahun para pegawai baik teknis maupun administratif, diberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan, baik diklat penjenjangan maupun diklat ketrampilan administratif dan teknis maupun seminar atau workshop yang dilaksanakan di tingkat pusat maupun daerah. (Lihat Lampiran 5). Baristand Industri Surabaya, selain memberikan pendidikan dan pelatihan kepada dunia industri, juga memberikan pelatihan bagi kalangan akademis dalam rangka praktek kerja lapangan dan tugas akhir. Rincian selengkapnya mengenai pelatihan yang diselenggarakan oleh Baristand Industri Surabaya selama periode , dapat dilihat pada Lampiran 6. III. Aspek Pembiayaan dan PNBP Pada tahun anggaran , Baristand Industri Surabaya melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan pokok fungsinya dengan mempergunakan sumber pembiayaan DIPA. Perkembangan penggunaan anggaran selama periode tahun dapat dilihat pada Tabel 2.4 dibawah ini : TABEL 2.4 PERKEMBANGAN PENGGUNAAN ANGGARAN SELAMA PERIODE TAHUN NO. TAHUN PAGU REALISASI CAPAIAN (Rp.) (Rp.) (%) , , ,38 Selama tahun , target penerimaan PNBP senantiasa mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Target capaian realisasi penerimaan PNBP tahun dapat dilihat pada tabel di bawah ini. TABEL 2.5 PERKEMBANGAN TARGET REALISASI PNBP SELAMA PERIODE TAHUN NO. TAHUN TARGET REALISASI CAPAIAN (Rp.) (Rp.) (%) , , ,36 Baristand Industri Surabaya 7

13 IV. Aspek Pengembangan Sarana dan Prasarana Dalam usaha untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Baristand Industri Surabaya, maka setiap tahun sesuai dengan anggaran yang tersedia, sarana dan prasarana Balai selalu ditingkatkan. Selama periode tahun telah dilakukan pengembangan sarana dan prasarana, antara lain berupa : a. Pengadaan alat kantor dan rumah tangga. b. Pengadaan alat pengolah data. c. Pengadaaan buku perpustakaan. d. Pengadaan peralatan laboratorium e. Pengembangan ruangan (ruang penerima contoh uji, laboratorium listrik, ruang LS-Pro, perbaikan atap perpustakaan, ruang kepala balai). f. Penambahan daya listrik dari 40,5 KVA menjadi 105 KVA. g. Pembuatan tempat parkir dan tandon air. h. Pembebasan tanah rumah jabatan. i. Pengadaan mobil laboratorium sebanyak 2 unit j. Pengembangan gedung pameran sebanyak 1 lantai k. Pengadaan sound system untuk ruangan audiotorium B. ARAH PEMBANGUNAN Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian No. 49/M-IND/PER/6/2006, Baristand Industri Surabaya merupakan unit pelaksana teknis dibawah Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri (dahulu Badan Penelitian dan Pengembangan Industri). Baristand Industri Surabaya memiliki tugas melaksanakan riset dan standardisasi serta sertifikasi dibidang industri. Mulai tahun 2010, pengembangan kemampuan Balai diarahkan menuju kompetensi inti dalam bidang elektronika dan telematika. Di samping tugas pembangunan yaitu mendorong tumbuhnya industri elektronika telematika nasional, Baristand Industri Surabaya secara internal mempunyai tugas untuk meningkatkan kemampuan diri melalui peningkatan kompetensi serta memberikan jasa layanan teknis kepada industri menengah dan besar. Sesuai dengan tugas dan fungsi Baristand Industri Surabaya, maka rencana bisnis tahun telah disusun yang berisi rencana program dan kegiatan yang diuraikan secara komprehensif untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan, yaitu : Baristand Industri Surabaya 8

14 VISI Sebagai Lembaga Riset Dan Standarisasi Terkemuka Yang Menjadi Mitra Industri Elektronika Dan Telematika Nasional Dalam Berperan Sebagai Basis Produksi Yang Melayani Kebutuhan Nasional Maupun Dunia Pada Tahun 2025 MISI 1. Menghasilkan riset dan rancang bangun perekayasaan industri elektronika dan telematika; 2. Menghasilkan pelayanan kesesuaian (pengujian, kalibrasi dan sertifikasi) produk industri elektronika dan telematika; 3. Mengembangkan kompetensi sumber daya manusia pada industri elektronika dan telematika; Sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan dengan mengacu pada sasaransasaran usaha yang ada, maka diperlukan perencanaan program sebagai panduan pelaksanaan kerja supaya tercapainya visi dan misi Baristand Industri Surabaya. Programprogram yang telah ditetapkan yaitu sebagai berikut : 1. Peningkatan kuantitas dan kualitas riset bidang elektronika dan telematika; 2. Pengadaan sarana riset bidang elektronika dan telematika; 3. Pengembangan SDM peneliti khususnya bidang elektronika dan telematika ; 4. Peningkatan komunikasi dan diseminasi dengan industri elektronika dan telematika.; 5. Pengembangan kapasitas laboratorium pengujian; 6. Pengembangan kerjasama dengan lembaga sertifikasi produk; 7. Pengembangan auditor (Jumlah dan macam komoditi) ; 8. Pengembangan kompetensi kelembagaan sertifikasi produk ; 9. Pendirian lembaga sertifikasi sistem mutu ; 10. Pengembangan kompetensi kelembagaan lembaga sertifikasi sistem mutu ; 11. Pendirian lembaga sertifikasi personil bidang elektronika dan atau telamtika ; 12. Pengembangan kompetensi kelembagaan sertifikasi personil bidang elektronika dan atau telamtika ; 13. Pelatihan teknis untuk SDM industri ; 14. Penyelenggaran Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran ; 15. Pengelolaan dan Pemeliharaan Barang Milik / Kekayaan Negara ; 16. Peningkatan Motivasi dan Kompetensi Pegawai ; 17. Pengelolaan Gaji dan Belanja Pegawai serta Penyelenggara an Operasional Perkantoran ; Baristand Industri Surabaya 9

15 18. Pengelolaan dan Pemeliharaan Perpustakaan dan Buku-buku Perpusatakaan; Dalam merealisasikan implementasi program diatas, pada tahun 2011 arah pembangunan Baristand Industri Surabaya yang fokus pada Program Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri akan diwujudkan melalui kegiatan-kegiatan dibawah ini : TABEL 2.6 KEGIATAN YANG AKAN DILAKSANAKAN PADA TAHUN ANGGARAN 2011 NO. KEGIATAN RINCIAN 1. Penelitian produk/teknik produksi 8 riset 2. Diseminasi hasil litbang 1 kegiatan 3. Pameran teknologi regional dan nasional 2 kegiatan 4. Temu pelanggan 1 kegiatan 5. Pengembangan SIL 1 kegiatan 6. Pembuatan profil balai 1 kegiatan 7. Evaluasi laporan kegiatan 3 laporan 8. Pengelolaaan sistem akuntansi pemerintah 1 kegiatan 9. Penyusunan program dan rencana kerja 4 laporan 10. Peningkatan kompetensi SDM 6 kegiatan 11. Rintisan pendidikan gelar S2 4 orang 12. Penerbitan majalah/jurnal 3 penerbitan 13. Pengendalian/pengelolaan pencemaran lingkungan 1 paket 14. Pengambilan dan pemeriksaan sampel 4 Lab Uji 15. Pengembangan akreditasi dan kelembagaan 5 kegiatan penilaian kesesuaian 16. Penguatan kompetensi laboratorium penguji 1 paket 17. Pengambilan dan pemeriksaan sampel 40 contoh 18. Pembinaan dan bimbingan teknik 3 kegiatan 19. Sertifikasi produk dalam negri 3 kegiatan Baristand Industri Surabaya 10

16 BAB III RENCANA KINERJA A. SASARAN Baristand Industri Surabaya berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan merumuskan 9 (sembilan) sasaran. Berikut rincian pencapaian sasaran yang didukung oleh program dan kegiatan yang akan dilakukan pada Tahun Anggaran 2011 : 1. Meningkatnya riset dan RBPI bidang elektronika dan telematika yang dapat memenuhi kebutuhan teknologi industri elektronika dan telematika Sasaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan riset teknologi elektronika dan telematika dalam mendukung klaster industri telematika serta meningkatkan kemampuan SDM dalam penguasaan teknologi industri telematika. Dua program utama dalam mendukung pencapaian sasaran ini adalah : a. Program peningkatan kuantitas dan kualitas riset bidang elektronika dan telematika Rekayasa alat ukur kenaikan suhu belitan motor induksi dengan metode pengukuran resistansi Input : - Dana : Rp ,- - SDM : 3 peneliti - Konsultasi (benchmarking) : 2 kali Output : Perekayasaan prototipe peralatan pengatur posisi & Studi kelayakan pemakaian peralatan pengatur posisi Solar Cell dalam peningkatan efisiensi konversi energi Outcome : Meningkatnya kompetensi Baristand Industri Surabaya dalam rangka mendukung industri elektronika telematika dan kompetensi daerah Pengolahan limbah cair penghacuran lampu fluorescen di industri lampu Input : - Dana : Rp ,- - SDM : 3 peneliti - Konsultasi (benchmarking) : 3 kali Output : Data mengenai recovery merkuri dan phospor pada LC sehingga terdapat peningkatan kualitas air buangan Outcome : Meningkatnya kompetensi Baristand Industri Surabaya dalam rangka mendukung industri elektronika telematika Baristand Industri Surabaya 11

17 Pemanfaatan high power led sebagai lampu penerangan umum menggunakan driver elektronika Input : - Dana : Rp ,- - SDM : 3 peneliti - Konsultasi (benchmarking) : 2 kali Output : Perekayasaan peralatan driver elektronika dengan nilai yang konstan dan arus berubah Outcome : Meningkatnya kompetensi Baristand Industri Surabaya dalam rangka mendukung industri elektronika telematika Rekayasa sistem kontrol reduksi limbah udara untuk industri pelapisan emas Input : - Dana : Rp ,- - SDM : 3 peneliti - Konsultasi (benchmarking) : 2 kali Output : Data mengenai recovery uap mercuri pada gas buangan industri elektroplating perhiasan Outcome : Meningkatnya kompetensi Baristand Industri Surabaya dalam rangka mendukung kompetensi daerah Pengendalian saklar elektronik jarak jauh peralatan rumah tangga memanfaatkan layanan pesan singkat Input : - Dana : Rp ,- - SDM : 3 peneliti - Konsultasi (benchmarking) : 2 kali Output : Paket perangkat lunak sistem kendali jarak jauh peralatan elektronika Outcome : Meningkatnya kompetensi Baristand Industri Surabaya dalam rangka mendukung industri elektronika telematika Decision support system mendukung e-government di Baristand industri surabaya Input : - Dana : Rp ,- - SDM : 3 peneliti - Konsultasi (benchmarking) : 2 kali Output : Paket aplikasi dan laporan teknis Outcome : Meningkatnya kompetensi Baristand Industri Surabaya dalam rangka mendukung industri elektronika telematika Penggunaan perangkat lunak opensource untuk pengembangan sistem basis data laboratorium Input : - Dana : Rp ,- - SDM : 3 peneliti Baristand Industri Surabaya 12

18 - Konsultasi (benchmarking) : 2 kali Output : Paket perangkat lunak berbasis website dan laporan teknis Outcome : Meningkatnya kompetensi Baristand Industri Surabaya dalam rangka mendukung industri elektronika telematika Implementasi sistem informasi ls-pro di baristand industri surabaya Input : - Dana : Rp ,- - SDM : 3 peneliti - Konsultasi (benchmarking) : 2 kali Output : Paket perangkat lunak berbasis website Outcome : Meningkatnya kompetensi Baristand Industri Surabaya dalam rangka mendukung industri elektronika telematika b. Program pengembangan SDM peneliti khususnya bidang elektronika dan telematika Diklat Teknis Fungsional Peneliti Input : Dana Rp ,- Output : Tersedianya peneliti yang memenuhi persyaratan sebanyak 1 orang Outcome :Terwujudnya peneliti yang dapat mendorong terciptanya penelitian terapan Pelatihan Tenaga Elektronika dan Telematika serta Diklat Analis Input : Dana Rp ,- Output : Meningkatnya wawasan para peneliti dalam menunjang tupoksinya Outcome : Meningkatnya kompetensi personil terutama di bidang penelitian Rintisan pendidikan gelar Input : Dana Rp ,- Output : Terselenggaranya rintisan pendidikan formal S2 dan S3 bagi personil balai sebanyak 4 orang Outcome : Meningkatnya kompetensi personil terutama di bidang penelitian Majalah / Jurnal Riset dan Standarisasi Input : Dana Rp ,- Output : Penerbitan majalah mengenai hasil penelitian sebanyak 3 kali penerbitan Outcome : Terealisasinya bentuk kerjasama baru dalam pengembangan jenis produk industri / komoditi unggulan 2. Meningkatnya jumlah industri / produk industri / industri yang dapat dilayani hasil riset dan RBPI bidang elektronika dan telematika Sasaran ini dimaksudkan untuk memasyarakatkan hasil riset teknologi elektronika dan telematika yang dapat dimanfaatkan oleh kalangan industri serta diharapkan dapat mengembangkan jaringan antara lembaga riset sehingga menambah wawasan teknologi Baristand Industri Surabaya 13

19 antar sesama peneliti. Program utama dalam mendukung pencapaian sasaran ini adalah peningkatan komunikasi dan diseminasi dengan industri, khususnya elektronika dan telematika, yang terdiri atas beberapa kegiatan diantaranya : Diseminasi Hasil Litbang Input : Dana Rp ,- Output : Terselenggaranya diseminasi hasil riset untuk meningkatkan wawasan para peneliti dalam menunjang tupoksinya sebanyak 1 kegiatan. Outcome : Tercapainya interaksi sesama peneliti yang dapat mendorong terciptanya penelitian terapan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat industri Pameran Teknologi dan Regional Input : Dana Rp ,- Output : Terlaksananya sosialisasi / pameran hasil riset Baristand Industri Surabaya yang diharapkan mampu menunjang kebutuhan IKM/UKM dalam skala nasional sebanyak 2 kali kegiatan. Outcome : Meningkatkan jaringan antara lembaga riset sehingga menambah wawasan teknologi dan kebutuhan / peluang pasar pada industri dan masyarakat Temu Pelanggan Baristand Industri Surabaya Input : Dana Rp ,- Output : Terbentuknya kerjasama yang baru dan terpeliharanya hubungan baik dengan pelanggan lama Outcome : Banyaknya masyarakat/dunia industri memanfaatkan jasa/kemampuan Balai Profil Balai Input : Dana Rp ,- Output : Tersedianya Film/VCD Profile Balai Outcome : Banyaknya masyarakat/dunia industri memanfaatkan jasa/kemampuan Balai. Pengelola Teknologi Informasi Input : Dana Rp ,- Output : Terlaksananya kegiatan pengembangan aplikasi SIL berupa aplikasi yang dapat menginformasikan kebutuhan baristand. Outcome : Banyaknya masyarakat/dunia industri memanfaatkan jasa/kemampuan Balai. Baristand Industri Surabaya 14

20 3. Meningkatnya jumlah produk industri yang dapat dilayani jasa pengujian dan kalibrasi, khususnya produk industri elektronika dan telematika Sasaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan jasa kesesuaian pada khususnya industri elektronika dan telematika dalam rangka meningkatkan daya saing dan perlindungan konsumen. Dua program utama dalam mendukung pencapaian sasaran ini adalah pengembangan kapasitas laboratorium dan pengembangan pelayanan prima, yang mencakup beberapa kegiatan diantaranya : a. Pengembangan kapasitas laboratorium Penguatan kompetensi laboratorium penguji Input : Dana Rp ,- Output : Tersedianya peralatan uji yang memadai dalam mendukung kegiatan tupoksi Outcome : Terciptanya pelayanan jasa yang lebih baik dan profesional Petugas Pengambilan Contoh Input : Dana Rp ,- Output : Tersedianya PPC yang berkompetensi dan teregistrasi Outcome : Terwujudnya kerjasama dengan dalam bidang pengambilan contoh sesuai standard yang berlaku Perluasan lingkup akreditasi laboratorium penguji Input : Dana Rp ,- Output : Terpenuhinya syarat akreditasi Laboratorium Baristand Industri Surabaya Outcome : Terakreditasinya kembali laboratorium pengujian dan kalibrasi di Baristand Industri Surabaya Kalibrasi peralatan lab penguji dan lab kalibrasi Input : Dana Rp ,- Output : Terkalibrasinya alat uji dan kalibrasi serta terpenuhinya kebutuhan industri dalam permintaan jasa pelayanan teknis di bidang pengujian. Outcome : Terwujudnya pelayanan yang prima bagi konsumen (dunia industri) dengan ketersediaan peralatan laboratorium uji yang telah terkalibrasi b. Pengembangan pelayanan prima Akreditasi ISO 9001:2000 Input : Dana Rp ,- Output : Terpenuhinya syarat ISO 9001:2008 Outcome : Semakin meningkatnya pelayanan prima di Baristand Industri Surabaya Baristand Industri Surabaya 15

21 4. Meningkatnya jumlah organisasi / industri yang dapat dilayani jasa pelayanan teknis sertifikasi produk dan bahan. Sasaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan jasa kesesuaian khususnya di bidang sertifikasi produk dan bahan. Dua program utama dalam mendukung pencapaian sasaran ini yaitu : a. Pengembangan auditor (jumlah dan macam komoditi) Assesor Input : Dana Rp ,- Output : Tersedianya lead auditor yang berkompeten dan profesional guna mendukung pemberian pelayanan prima kepada pelanggan Outcome : Meningkatnya kinerja dan kompetensi personil (lead auditor) serta peningkatan kepuasan pelanggan melalui pelayanan yang prima dari personil Baristand Industri Surabaya b. Pengembangan kompetensi kelembagaan sertifikasi produk Perluasan lingkup akreditasi LS Pro Input : Dana Rp ,- Output : Terpenuhinya syarat akreditasi LSPro Baristand Industri Surabaya Outcome : Semakin bertambahnya ruang lingkup Lspro Baristand Surabaya sehingga dapat meningkatkan pelayanan jasa teknis terhadap industri khususnya elektronika dan telematika 5. Meningkatnya jumlah organisasi / industri yang dapat dilayani jasa pelayanan teknis sertifikasi sistem mutu Sasaran ini dimaksudkan untuk mendukung pelayanan jasa teknis khususnya elektronika dan telematika. Program utama untuk mencapai sasaran ini yaitu pendirian lembaga sertifikasi sistem mutu, yang mencakup kegiatan : Perluasan ruang lingkup LSSM Surabaya Input : Dana Rp ,- Output : Terpenuhinya syarat akreditasi LSSM Baristand Industri Surabaya Outcome : Semakin bertambahnya ruang lingkup LSSM Baristand Surabaya sehingga dapat meningkatkan pelayanan jasa teknis terhadap industri khususnya elektronika dan telematika Baristand Industri Surabaya 16

22 6. Meningkatnya jumlah organisasi/ SDM yang dapat dilayani ( jasa pelayanan teknis pengembangan sumber daya manusia industri dan sertifikasi personil bidang elektronika dan telematika ) Sasaran ini dimaksudkan untuk mendukung kegiatan peningkatan kompetensi SDM industri kecil menengah melalui pelatihan yang efektif yang diharapkan dapat tercapainya peningkatan mutu produk. Program utama dalam mencapai sasaran ini adalah peningkatan kompetensi sumber daya industri, yang mencakup kegiatan : Pembinaan dan konsultasi IKM dalam rangka penerapan SNI Wajib Input : Dana Rp ,- Output : Terlaksananya kegiatan pelatihan pemahaman sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 kepada industri kecil menengah di jawa timur khususnya dan wilayah indonesia umumnya. Outcome : Meningkatkan kompetensi pelaku industri kecil menengah Pelatihan teknis tenaga penguji dan kalibrasi Input : Dana Rp ,- Output : Terlaksananya kegiatan peningkatan kompetensi SDM industri kecil menengah melalui pelatihan yang efektif baik yang pelaksanaannya dilingkungan Baristand Industri Surabaya maupun di lingkungan industri yang membutuhkan. Outcome : Meningkatnya mutu SDM industri kecil menengah khususnya bidang kalibrasi alat yang diharapkan dapat meningkatkan mutu produk 7. Meningkatkan tertib administrasi operasional kantor dan barang milik / kekayaan milik negara Sasaran ini dimaksudkan untuk mensinergikan program-program utama supaya terwujudnya kelancaran dalam pelaksanan kegiatan baik secara teknis maupun adminstraitif. Program utama untuk mencapai sasaran ini yaitu Pengelolaan dan Pemeliharaan Barang Milik / Kekayaan Negara, yang mencakup kegiatan : Implementasi sistem akuntansi pemerintah yang akuntabel Input : Dana Rp ,- Output : Pengelolaan Barang Milik/Kekayaan Negara yang baik serta terwujudnya laporan keuangan yang terintegrasi dengan baik. Outcome : Meningkatnya kinerja Baristand Industri Surabaya melalui pengintegrasian yang baik antara pelaporan keuangan Baristand Industri Surabaya 17

23 8. Meningkatkan tertib administrasi pengelolaan SDM Baristand Industri Surabaya Sasaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi personil dalam rangka mewujudkan pelayanan prima. Program utama untuk mencapai sasaran ini yaitu peningkatan kompetensi pegawai yang mencakup kegiatan : Diklat Motivasi Kepegawaian Input : Dana Rp ,- Output : Terselenggaranya kegiatan diklat pembinaan kepegawaian (misalnya : Diklat motivasi pegawai, ESQ, dll) Outcome : Meningkatnya kinerja dan kompetensi personil serta peningkatan kepuasan pelanggan melalui pelayanan yang prima dari personil Baristand Industri Surabaya 9. Meningkatkan tertib administrasi pengelolaan kepustakaan Baristand Industri Surabaya Sasaran ini dimaksudkan untuk menunjang fungsi Baristand Industri Surabaya sebagai pengelola unit kepustakaan. Program utama untuk mencapai sasaran ini yaitu pengelolaan dan pemeliharaan perpustakaan dan buku-buku perpusatakaan, yang mencakup kegiatan : Tersedianya buku referensi dan literatur SNI Input : Dana Rp ,- Output : Tersedianya dan terpeliharanya buku perpustakaan dan buku standard yang mendukung bagi kelancaran tupoksi Balai Outcome : Meningkatkan kemampuan Baristand Industri Surabaya sehingga dapat mendukung kegiatan pada umumnya dan jasa pelayanan teknis kepada masyarakat industri khususnya. B. INDIKATOR KINERJA Untuk menentukan ukuran keberhasilan atau kegagalan dari setiap kegiatan yang akan dilakukan pada Tahun Anggaran 2011, maka ditentukan indikator kinerja sebagaimana yang tercantum dalam formulir Rencana Kinerja dengan masing-masing sasaran adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya riset dan RBPI bidang elektronika dan telematika yang dapat memenuhi kebutuhan teknologi industri elektronika dan telematika Indikator kinerja dalam menilai keberhasilan/kegagalan sasaran ini yaitu : Terciptanya hasil riset yang inovatif, terobosan baru dan mempunyai kemampuan jual dalam rangka mendukung industri elektronika, telematika dan kompetensi daerah. Tersedianya peneliti-peneliti yang handal di bidang elektronika dan telematika. Baristand Industri Surabaya 18

24 Meningkatnya wawasan dan pengetahuan para peneliti dalam menunjang tupoksinya. Terselenggaranya rintisan pendidikan formal S2 dan S3 bagi personil balai. Penerbitan majalah untuk sosialisasi kemampuan balai mengenai hasil penelitian. 2. Meningkatnya jumlah industri / produk industri / industri yang dapat dilayani hasil riset dan RBPI bidang elektronika dan telematika Indikator kinerja dalam menilai keberhasilan/kegagalan sasaran ini yaitu : Terselenggaranya diseminasi hasil riset untuk meningkatkan wawasan para peneliti dalam menunjang tupoksinya. Terlaksananya sosialisasi / pameran hasil riset Baristand Industri Surabaya yang diharapkan mampu menunjang kebutuhan IKM/UKM dalam skala nasional. Terbentuknya kerjasama yang baru dan terpeliharanya hubungan baik dengan pelanggan lama. Terlaksananya kegiatan pengembangan aplikasi SIL berupa aplikasi yang dapat menginformasikan kemampuan Baristand. 3. Meningkatnya jumlah produk industri yang dapat dilayani jasa pengujian dan kalibrasi, khususnya produk industri elektronika dan telematika Indikator kinerja dalam menilai keberhasilan/kegagalan sasaran ini yaitu : Tersedianya peralatan uji yang memadai dalam mendukung kegiatan tupoksi Balai. Tersedianya PPC yang berkompetensi dan teregistrasidaerah. Terpenuhinya syarat akreditasi Laboratorium Baristand Industri Surabaya. Terkalibrasinya alat uji dan kalibrasi serta terpenuhinya kebutuhan industri dalam permintaan jasa pelayanan teknis di bidang pengujian. 4. Meningkatnya jumlah organisasi / industri yang dapat dilayani jasa pelayanan teknis sertifikasi produk Indikator kinerja dalam menilai keberhasilan/kegagalan sasaran ini yaitu : Tersedianya lead auditor yang berkompeten dan profesional guna mendukung pemberian pelayanan prima kepada pelanggan. Terpenuhinya syarat akreditasi LSPro Baristand Industri Surabaya. 5. Meningkatnya jumlah organisasi / industri yang dapat dilayani jasa pelayanan teknis sertifikasi sistem mutu Baristand Industri Surabaya 19

25 Indikator kinerja dalam menilai keberhasilan/kegagalan sasaran ini yaitu tersusunnya dokumentasi dan implementasi akreditasi serta surveilen lembaga sertifikasi yang mampu memberikan jaminan penerapan sistem manajemen mutu perusahaan untuk menjamin kemampuan perusahaan dalam mencapai mutu produk yang diinginkan baik secara kualitas maupun kuantitas. 6. Meningkatnya jumlah organisasi/ SDM yang dapat dilayani ( Jasa pelayanan teknis pengembangan sumber daya manusia industri dan sertifikasi personil bidang elektronika dan telematika) Indikator kinerja dalam menilai keberhasilan/kegagalan sasaran ini yaitu : Terlaksananya kegiatan pelatihan pemahaman sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 kepada industri kecil menengah di jawa timur khususnya dan wilayah indonesia umumnya. Terlaksananya kegiatan peningkatan kompetensi SDM industri kecil menengah melalui pelatihan yang efektif baik yang pelaksanaannya dilingkungan Baristand Industri Surabaya maupun di lingkungan industri yang membutuhkan. 7. Meningkatkan tertib administrasi operasional kantor dan barang milik / kekayaan milik negara Indikator kinerja dalam menilai keberhasilan/kegagalan sasaran ini yaitu pengelolaan Barang Milik/Kekayaan Negara yang baik sehingga dapat dimanfaatkan dan terpelihara secara optimal serta terwujudnya laporan kinerja dan laporan keuangan yang terintegrasi dengan baik. 8. Meningkatkan tertib administrasi pengelolaan SDM Baristand Industri Surabayaeningkatkan tertib administrasi operasional kantor dan barang milik / kekayaan milik negara Indikator kinerja dalam menilai keberhasilan/kegagalan sasaran ini yaitu terselenggaranya kegiatan diklat pembinaan kepegawaian (misalnya : Diklat motivasi pegawai, ESQ, dll). 9. Meningkatkan tertib administrasi pengelolaan kepustakaan Baristand Industri Surabaya Indikator kinerja dalam menilai keberhasilan/kegagalan sasaran ini yaitu tersedianya dan terpeliharanya buku perpustakaan dan buku standard yang mendukung bagi kelancaran tupoksi Balai. Baristand Industri Surabaya 20

26 BAB IV PENUTUP Rencana Kinerja Baristand Industri Surabaya tahun anggaran 2010 yang berisi mengenai pembangunan industri dan rencana kegiatan beserta indikatornya. Rencana Kinerja merupakan pedoman bagi para pejabat di lingkungan Baristand Industri Surabaya dalam melaksanakan tugas dan fungsinya untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Rencana Kinerja Tahun 2011 merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Baristand Industri Surabaya , dimana substansinya mengembangkan misi untuk mewujudkan industri telematika melalui peranan litbang serta meningkatkan sumber daya manusia industri telematika yang tangguh. Sesuai dengan Program kerja Baristand Industri Surabaya, tahun 2010 ini lebih difokuskan pada kompetensi inti bidang elektronika dan telematika dengan menerapkan strategi : Investasi selektif, perdalam dan kuasai kompetensi inti baru, sesuaikan organisasi dan kembangkan jaringan kerja dengan para stake holder dan perguruan tinggi. Rencana Kinerja diharapkan dapat menjadi titik tolak untuk acuan tahun-tahun berikutnya, sehingga terdapat kesinambungan program. Selain itu, melalui perencanaan program kerja serta indikator kinerja yang objektif dapat menjadi acuan bagi seluruh jajaran di lingkungan Baristand Industri Surabaya didalam mengukur, mengevaluasi, mengharmonisasikan pelaksanaan program, serta pengendaliannya selama kurun waktu tahun Pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kinerja ini akan berhasil apabila didukung oleh instansi/pihak yang terkait dan didukung oleh dana yang mencukupi. Baristand Industri Surabaya 21

RENCANA KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2010

RENCANA KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2010 RENCANA KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2010 DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SURABAYA Jl. Jagir Wonokromo 360 Surabaya,

Lebih terperinci

BAB III KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN

BAB III KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN BAB III KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN A. GAMBARAN UMUM KINERJA TAHUN BERJALAN 1. Aspek Keuangan. Baristand Industri Surabaya dalam melaksanakan tugas pokoknya didukung oleh anggaran yang bersumber dari

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BALAI RISET DAN STANDARISASI INDUSTRI SURABAYA

BAB II GAMBARAN UMUM BALAI RISET DAN STANDARISASI INDUSTRI SURABAYA BAB II GAMBARAN UMUM BALAI RISET DAN STANDARISASI INDUSTRI SURABAYA A. SEJARAH SINGKAT., sejak awal berdirinya telah mengalami beberapa kali perubahan nama dan perpindahan lokasi dari satu kota ke kota

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp. (024) 8316315,

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp.

Lebih terperinci

BAB V RENCANA BISNIS BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2010 S/D 2014

BAB V RENCANA BISNIS BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2010 S/D 2014 BAB V RENCANA BISNIS TAHUN 2010 S/D 2014 Rencana Bisnis tahun 2010-2014 Baristand Industri Surabaya ini berisikan rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan yang diuraikan secara komprehensif

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN MINIMUM (SPM)

STANDAR PELAYANAN MINIMUM (SPM) STANDAR PELAYANAN MINIMUM (SPM) SEMESTER II JULI S/D DESEMBER 2016 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MEDAN Jl. Sisingamangaraja No. 24, Telp. (061)

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2010 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK Jl. Kusumanegara No.7

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2014

RENCANA KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2014 RENCANA KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2014 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SURABAYA Jl. Jagir Wonokromo

Lebih terperinci

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Unit Eselon I : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI Program : Program Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil

Lebih terperinci

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Unit Eselon I : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI Program : Program Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil

Lebih terperinci

BAB V RENCANA STRATEGIS BISNIS 5 TAHUN

BAB V RENCANA STRATEGIS BISNIS 5 TAHUN BAB V RENCANA STRATEGIS BISNIS 5 TAHUN A. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Dalam upaya untuk mencapai Visi dan Misi Baristand Industri Bandar Lampung maka perlu disusun

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Tekstil disebut BBT adalah unit Pelaksana

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Tekstil disebut BBT adalah unit Pelaksana BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Balai Besar Tekstil yang selanjutnya dalam Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor : 778/MPP/Kep/11/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Tekstil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan

BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG 1.1. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian No. 49/M-IND/PER/6/2006 tanggal 29 Juni 2006, Baristand Industri Banjarbaru mempunyai

Lebih terperinci

Kegiatan Prioritas Tahun 2010

Kegiatan Prioritas Tahun 2010 Kementerian Perindustrian pada Tahun Anggaran 2010 mendapat alokasi pagu definitif sebesar Rp.1.665.116.721.000. Kegiatan Prioritas Tahun 2010 Pembangunan sektor industri tahun 2010 akan difokuskan pada

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Unit Eselon I : BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI Program : Program Pengkajian Kebijakan, Iklim dan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SURABAYA Jl. Jagir Wonokromo No. 360 Surabaya Telp. (031) 8410054, +628113400610

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015 Laporan Kinerja Baristand Industri Manado LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015 BARISTAND INDUSTRI MANADO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENINGKATAN KERJASAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN ANGGARAN 2015

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENINGKATAN KERJASAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENINGKATAN KERJASAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 Kementerian negara/lembaga : Kementerian Perindustrian RI Unit Organisasi : Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) LAYANAN JASA TEKNIS

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) LAYANAN JASA TEKNIS KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) LAYANAN JASA TEKNIS Kementerian Negara/Lembaga Unit Eselon I Program Hasil Unit Eselon II/Satker Indikator Kinerja Satuan Ukur dan Jenis Keluaran Volume Kementerian

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 49/M-IND/PER/6/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 49/M-IND/PER/6/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 49/M-IND/PER/6/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Lokasi Obyek Penelitian BBTPPI berlokasi di pusat kota Semarang, dengan menempati tanah seluas 3.637 m 2, dengan tiga buah gedung berlantai tiga yang saling berhubungan satu sama

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB) BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat BBT Pada tahun 1922 Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Balai Percobaan Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB) bernayng

Lebih terperinci

!"!"!#$%"! & ' ((( ( ( )

!!!#$%! & ' ((( ( ( ) !"!"!#$%"! & ' ((( ( ( ) *(+(, ( -./ *0$" I. Pendahuluan A. Ciri Umum ILMTA B. Lingkup Industri Binaan Ditjen ILMTA C. Gambaran Umum Perkembangan Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka Tahun 2005 s/d 2009

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2017 KEMEN/LEMB : UNIT ORG : SATUAN KERJA : PROPINSI : LOKASI : RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 7 (9) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (7) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016 SATUAN KERJA PROPINSI RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 6 () () (4) BARISTAND INDUSTRI PALEMBANG () SUMATERA SELATAN () KOTA PALEMBANG BAGIAN-A Halaman A ANGGARAN

Lebih terperinci

Lampiran : SK KEPALA BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SURABAYA Nomor : 041/KEP/BPKIMI/BRS.SBY/I/2015 Tanggal : 30 Januari 2015

Lampiran : SK KEPALA BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SURABAYA Nomor : 041/KEP/BPKIMI/BRS.SBY/I/2015 Tanggal : 30 Januari 2015 Lampiran : SK KEPALA BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SURABAYA Nomor : 041/KEP/BPKIMI/BRS.SBY/I/2015 Tanggal : 30 Januari 2015 A. PENDAHULUAN Baristand Industri Surabaya mempunyai tugas melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 40/M-IND/PER/6/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR KERAMIK

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 40/M-IND/PER/6/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR KERAMIK PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 40/M-IND/PER/6/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR KERAMIK MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sehubungan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 Laporan Kinerja Baristand Industri Manado 1. LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 BARISTAND INDUSTRI MANADO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.

b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. BAB XX DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 400 Susunan organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1.

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2017 KEMEN/LEMB UNIT ORG SATUAN KERJA PROPINSI RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 7 (9) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (7) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI (5398)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Balai Besar Tekstil (BBT) Pada tahun 1922 Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Balai Percobaan Pertenunan yang dikenal dengan nama

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN

RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN 2015-2019 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 KATA PENGANTAR Rencana Strategis Pusat Informasi dan Dokumentasi

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016 SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN DENGAN

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. rangka menyesuaikan misi organisasi Balai Riset dan Standardisasi Industri sesuai

BAB II PROFIL INSTANSI. rangka menyesuaikan misi organisasi Balai Riset dan Standardisasi Industri sesuai BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Singkat Baristand Industri Medan Dengan adanya pemisahan Departemen Perindustrian dan Perdagangan menjadi Departemen Perindustrian dan Departemen Perdagangan serta dalam

Lebih terperinci

PENYUSUNAN RENCANA KERJA

PENYUSUNAN RENCANA KERJA PENYUSUNAN RENCANA KERJA PUSAT UNGGULAN IPTEK Panduan Teknis Nomor 01/PUI/P-Teknis/Litbang/2017 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2017

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB II RUANG LINGKUP B4T

BAB II RUANG LINGKUP B4T BAB II RUANG LINGKUP B4T 2.1 Sejarah B4T Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) sebagai salah satu institusi penelitian dan pengembangan di bawah BPPI, Departemen Perindustrian RI, telah berpengalaman

Lebih terperinci

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI TRIWULAN I (PP 39)

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI TRIWULAN I (PP 39) LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI TRIWULAN I (PP 39) TAHUN 2017 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MANADO Jln. Diponegoro No. 21

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA, BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, SALINAN GAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PROVINSI

Lebih terperinci

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2015 LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN TRIWULAN II BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp. (024) 8316315, 8314312,

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETRIAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN 2016 LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN BALAI DIKLAT INDUSTRI MAKASSAR Laporan PP. 39 Balai Diklat Industri Makassar Triwulan IV Tahun 2016 1 KATA PENGANTAR Dengan telah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN MAKASSAR BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN ESELON PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN - SMTI BANDA ACEH JLN. TWK. HASYIM BANTA MUDA NO. 6 BANDA ACEH EMAIL : SMKSMTI.BANDAACEH@GMAIL.COM

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIK ( RENSTRA ) PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK TAHUN

RENCANA STRATEGIK ( RENSTRA ) PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK TAHUN RENCANA STRATEGIK ( RENSTRA ) PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK TAHUN 2010-2014 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pada hakekatnya merupakan upaya perubahan yang lebih baik

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN TAHUN (REVISI II)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN TAHUN (REVISI II) RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN TAHUN 2010-2014 (REVISI II) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM MUTU INDUSTRI BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN 2014 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Balai mempunyai rincian tugas sebagai berikut : a. merencanakan kegiatan oper

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Balai mempunyai rincian tugas sebagai berikut : a. merencanakan kegiatan oper BAB XXIV BALAI PENGUJIAN MUTU HASIL PERIKANAN PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BANTEN Pasal 108 Susunan Organisasi Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan terdiri dari: a. Kepala Balai ; b. Kepala

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 BARISTAND INDUSTRI MANADO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MANADO Jln. Diponegoro No. 21 23

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) KEGIATAN LEMBAGA SERTIFIKASI (PNBP) TAHUN ANGGARAN 2015

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) KEGIATAN LEMBAGA SERTIFIKASI (PNBP) TAHUN ANGGARAN 2015 KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) KEGIATAN LEMBAGA SERTIFIKASI (PNBP) TAHUN ANGGARAN 2015 KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : Kementerian Perindustrian RI UNIT ORGANISASI : Badan Pengkajian Kebijakan,

Lebih terperinci

BAB II RUANG LNGKUP PERUSAHAN

BAB II RUANG LNGKUP PERUSAHAN BAB II RUANG LNGKUP PERUSAHAN Ruang lingkup kegiatan B4T sebagai mitra industri untuk meningkatkan mutu produk dan jasa industri meliputi penelitian dan pengembangan, pengujian bahan dan barang teknik,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Tambang dan Pengolahan Bahan Galian dengan Akademi Geologi dan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Tambang dan Pengolahan Bahan Galian dengan Akademi Geologi dan 7 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara disingkat Puslitbang tekmira, lahir dari penggabungan Balai Penelitian

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN SUBANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN SUBANG PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Perindustrian,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur

Lebih terperinci

Peran BARISTAND INDUSTRI SURABAYA LOGO. Dalam Pelaksanaan Standardisasi

Peran BARISTAND INDUSTRI SURABAYA LOGO. Dalam Pelaksanaan Standardisasi LOGO Peran BARISTAND INDUSTRI SURABAYA Dalam Pelaksanaan Standardisasi SURABAYA, 20 Oktober 2016 Sejarah Add Your Text Add Your Text Add Your Text LAB. KIMIA LAB. PENCEMARAN LAB. FISIKA LAB. ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.4, 2014 EKONOMI. Pembangunan. Perindustrian. Perencanaan. Penyelenggaraan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5492) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GARUT Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur

Lebih terperinci

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN 2016 LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN BALAI DIKLAT INDUSTRI MAKASSAR Laporan PP. 39 Balai Diklat Industri Makassar Triwulan I Tahun 2016 1 KATA PENGANTAR Dengan telah diberlakukannya

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL,

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KEDIRI

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KEDIRI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KEDIRI 1. VISI BPM-P2TSP KAB. KEDIRI Visi merupakan cara pandang jauh ke depan dari suatu lembaga/institusi yang harus dibawa

Lebih terperinci

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis Negeri atas tugas pokok dan fungsinya dengan memperhatikan visi, misi, dan arah kebijakan Pemerintah Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, serta kondisi obyektif dan dinamika lingkungan strategis,

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2015 KEMEN/LEMB UNIT ORG KERJA PROPINSI LOKASI RENCANA KINERJA KERJA TAHUN ANGGARAN 5 (9) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (7) BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI (89) BARISTAND INDUSTRI PALEMBANG

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 35 NOMOR 35 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 35 NOMOR 35 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 35 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan telah selesainya penyusunan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Periode 2015-2019. Dalam rangka

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENSTRA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA TANGERANG PERIODE 2014-2018 Penyusunan Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang periode 2014-2018 merupakan amanat perundangan yang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 61 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA TASIKMALAYA

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 61 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 61 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang

Lebih terperinci

(Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) LKIP 2016 BAB I PENDAHULUAN

(Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) LKIP 2016 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Singkat Organisasi Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Sumedang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN KATA PENGANTAR Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target kinerja berikut kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 35 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Program kegiatan di lingkup BPMPT Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2016 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung adalah salah satu perangkat daerah di lingkungan Pemerintah

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI, TATA KERJA, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS KOMUNIKASI

Lebih terperinci

BIRO HUKUM DAN HUMAS

BIRO HUKUM DAN HUMAS RENCANA KINERJA TAHUNAN 2011 BIRO HUKUM DAN HUMAS BIRO HUKUM DAN HUMAS SEKRETARIAT JENDERAL, KEMENTERIAN PERTANIAN 2010 Kata Pengantar Negara Republik Indonesia sebagai Negara yang berdasarkan Pancasila

Lebih terperinci

REVIEW PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR

REVIEW PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR REVIEW PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET PROGRAM / KEGIATAN PERINDUSTRIAN 1 Meningkatnya perkembangan

Lebih terperinci

Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman

Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman (Research Institute for Human Settlements) http://puskim.pu.go.id BA DAN PENELITIAN DAN PENGEM BANGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PETA LOKASI SELAYANG PANDANG

Lebih terperinci

AKUNTABILITAS KINERJA (LAKIP)

AKUNTABILITAS KINERJA (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2013 BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JL. Kusumanegara No.7 Yogyakarta 55198

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda pada proses perencanaan strategis. itu dilakukan (Bryson and Roering 1988; Elbanna 2007; Hassan et al).

BAB I PENDAHULUAN. berbeda pada proses perencanaan strategis. itu dilakukan (Bryson and Roering 1988; Elbanna 2007; Hassan et al). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perencanaan strategis pada awalnya merupakan tradisi yang dikembangkan oleh organisasi sektor swasta menghadapi perubahan dalam memenangkan persaingan. Tetapi dalam

Lebih terperinci

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN LAYANAN PERKANTORAN

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN LAYANAN PERKANTORAN 1 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN LAYANAN PERKANTORAN Kementerian Negara/Lembaga Unit Eselon I : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN : BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010 2014 BPS KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW 2.1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maksud dari penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bidang Dokumentasi dan Perpustakaan - BSN ini adalah sebagai pertanggungjawaban kepada

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 28 Maret 2012 Kepada Nomor : 070 / 1082 / SJ Yth. 1. Gubernur Sifat : Penting 2. Bupati/Walikota Lampiran : Satu berkas di Hal : Pedoman Penyusunan Program

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas limpahan karunianya Laporan Akuntabilitas Kinerja Aparatur Pemerintah

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas limpahan karunianya Laporan Akuntabilitas Kinerja Aparatur Pemerintah KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas limpahan karunianya Laporan Akuntabilitas Kinerja Aparatur Pemerintah (LAKIP) Balai Riset dan Standardisasai Industri Palembang

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci