RENCANA KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2014"

Transkripsi

1 RENCANA KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2014 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SURABAYA Jl. Jagir Wonokromo No. 360 Surabaya, Telp. (031) Fax (031)

2 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya (Baristand Industri Surabaya) Tahun 2014 disusun dalam rangka penjabaran dari Rencana Strategis Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya Tahun yang merupakan reposisi kompetensi inti yang diarahkan pada bidang elektronika dan telematika. Namun demikian, karena saat ini masih merupakan masa-masa transisi, maka khususnya untuk bidang telematika masih belum banyak dilakukan. Hal ini, dikarenakan sarana-sarana pendukungnya baik sumber daya manusia maupun fasilitas laboratoriumnya masih dalam tahap pengembangan. Sementara itu, kegiatan-kegiatan litbang dan pengujian teknis dengan teknologi kimia masih kami lakukan, walaupun tidak dominan. Penyusunan Rencana Kinerja (Renkin) Baristand Industri Surabaya Tahun 2014 dimaksudkan untuk memberikan arah dan pedoman kerja bagi aparat di lingkungan Baristand Industri Surabaya selama Tahun Anggaran Selain itu, Rencana Kinerja juga dapat digunakan sebagai sarana untuk mengharmonisasikan program secara komprehensif sehingga mampu mendukung kebijakan pembangunan industri nasional, khususnya kebijakan industri nasional elektronika dan telematika. Rencana Kinerja memuat perkembangan pembangunan industri, kegiatan dan indikator kinerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Baristand Industri Surabaya. Rencana Kinerja Baristand Industri Surabaya Tahun 2014 diharapkan akan mampu meningkatkan sinergi dan keterkendalian perencanaan program kerja yang ada dalam rangka mencapai kinerja yang tinggi sebagaimana yang digariskan pada indikator kinerja dari masingmasing program kerja, sehingga tujuan dan sasaran organisasi pada akhirnya dapat dicapai sebagaimana yang diharapkan Surabaya, 22 Pebruari 2013 Kepala SUPOMO i

3 DAFTAR ISI Kata Pengantar.... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Lampiran... BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang... B. Maksud dan Tujuan... C. Tugas Pokok dan Fungsi... D. Ruang Lingkup... Hal i ii iii iv BAB II PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI... A. Hasil Hasil Pembangunan... B. Arah Pembangunan BAB III RENCANA KINERJA... A. Sasaran... B. Indikator Kinerja BAB IV PENUTUP LAMPIRAN ii

4 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Perkembangan Kegiatan Penelitian dan Rancang Bangun 4 Perekayasaan Industri Selama Periode Tahun Tabel 2.2 Perkembangan Artikel Litbang Selama Tahun Tabel 2.3 Perkembangan Hasil Kegiatan Pengujian Selama Periode Tahun Tabel 2.4 Perkembangan Hasil Kegiatan Sertifikasi Produk Selama Periode 9 Tahun Tabel 2.5 Perkembangan Hasil Kegiatan Pengambilan Contoh Uji Selama 10 Periode Tahun Tabel 2.6 Kegiatan yang akan Dilaksanakan pada Tahun Anggaran iii

5 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Formulir Rencana Kinerja Tahun 2014 Lampiran 2 Kegiatan Riset dan RBPI Lampiran 3 Artikel Litbang Tahun Lampiran 4 Lampiran 5 Ruang Lingkup Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi Baristand Industri Surabaya sampai dengan 31 Desember 2012 Ruang Lingkup Sertifikasi LS Pro Baristand Industri Surabaya sampai dengan 31 Desember 2012 iv

6 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perekonomian dunia telah menuju kearah era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi. Industri Elektronika dan Telematika (Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika) menjadi pilar utama dalam pertumbuhan sektor-sektor perekonomian di berbagai negara. Termasuk di Indonesia, kebijakan pembangunan industri nasional yang menetapkan industri elektronika dan telematika sebagai salah satu industri prioritas. Untuk mewujudkan industri yang dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri dan pasar ekspor serta meningkatkan kompetensi sumber daya manusia industri elektronika dan telematika yang tangguh dalam menghadapi pasar global, maka peranan lembaga litbang mutlak sangat diperlukan. Seiring dengan perspektif industri elektronika dan telematika tersebut diatas serta sesuai dengan arahan pimpinan pusat, Balai Riset dan Standarisasi Industri Surabaya mengembangkan diri menuju tugas pokok dan fungsi yang lebih besar dan sektoral yaitu dengan kompetensi inti bidang elektronika dan telematika. Dalam upaya memenuhi perspektif industri elektronika dan telematika, Baristand Industri Surabaya telah menyusun Rencana Strategi Usaha ( RSU ) tahun Implementasi strategi ini diwujudkan dalam bentuk : a. Mengkonsolidasi laboratorium yang ada menjadi laboratorium penelitian dan pengembangan serta laboratorium pengujian bahan baku, komponen dan produk elektronika dan telematika. b. Memprioritaskan peralatan pengujian bahan baku, komponen dan produk sesuai dengan kebutuhan industri nasional yang sudah berkembang. c. Melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan serta rancang bangun perekayasaan sesuai kebutuhan teknologi dari industri. d. Memprioritas investasi pada pengembangan sumber daya manusia yang memiliki spesialisasi dan kompetensi inti. e. Mengembangkan jaringan kerjasama dan kemitraan dengan masyarakat industri dan perguruan tinggi. B. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan Tujuan dari penyusunan Rencana Kinerja Baristand Industri Surabaya Tahun 2014 ini adalah : 1. Sebagai pedoman para pejabat di lingkungan Baristand Industri Surabaya dalam melaksanakan tugas dan fungsinya untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya 1

7 2. Sebagai sarana untuk melaksanakan keterpaduan pelaksanaan program dengan unit kerja lainnya, dalam rangka mewujudkan sinergi antara unit kerja melalui koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. 3. Sebagai acuan bagi para pejabat didalam mengukur, menganalisis, mengharmonisasikan pelaksanaan program, serta pengendaliannya selama kurun waktu tahun 2014, sehingga diharapkan akan mampu mendukung pencapaian tugas pokok dan fungsi Baristand Industri Surabaya. C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian No. 49/M-IND/PER/6/2006, Baristand Industri Surabaya merupakan unit pelaksana teknis dibawah Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri. Baristand Industri Surabaya memiliki tugas pokok melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, kerjasama, standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi, dan pengembangan kompetensi industri elektronika telematika sesuai kebijakan teknis. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Baristand Industri Surabaya menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : 1. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan teknologi industri di bidang bahan baku, bahan penolong, proses, peralatan/mesin, dan hasil produk serta penanggulangan pencemaran industri. 2. Penyusunan program dan pengembangan kompetensi di bidang jasa riset/litbang. 3. Perumusan dan penerapan standart, pengujian dan sertiifikasi dalam bidang bahan baku, bahan penolong, proses, peralatan/mesin, dan hasil produk. 4. Pemasaran, kerjasama, promosi, pelayanan informasi, penyebarluasan dan pendayagunaan hasil riset/penelitian dan pengembangan. 5. Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, tata persuratan, perlengkapan, kearsipan, rumah tangga, koordinasi penyusunan bahan rencana dan program, penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan Baristand Industri serta pengelolaan perpustakaan.pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, tata persuratan, perlengkapan, kearsipan, rumah tangga, koordinasi penyusunan bahan rencana dan program, penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan Baristand Industri serta pengelolaan perpustakaan. Selanjutnya untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi diatas, maka Organisasi Baristand Industri Surabaya terdiri atas : a. Sub Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, inventarisasi barang milik negara, tata persuratan, perlengkapan, kearsipan, rumah tangga, koordinasi penyusunan bahan rencana dan program, penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan, serta pengelolaan perpustakaan. b. Seksi Teknologi Industri, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penelitian dan pengembangan teknologi industri bahan baku, bahan penolong, proses, peralatan/mesin, dan hasil produk, serta penanggulangan pencemaran industri. Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya 2

8 c. Seksi Program dan Pengembangan Kompetensi, mempunyai tugas melakukan pengembangan kompetensi di bidang jasa riset/litbang, penyusunan program dan penyelenggaran kegiatan bimbingan teknis kepada dunia industri. d. Seksi Standardisasi dan Sertifikasi, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan penerapan standar, pengujian dan sertifikasi dalam bidang bahan baku, bahan penolong, proses, peralatan/mesin, dan hasil produk. e. Seksi Pengembangan Jasa Teknik, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemasaran, kerjasama, promosi, pelayanan informasi, penyebarluasan dan pendayagunaan hasil penelitian dan pengembangannya. D. RUANG LINGKUP Rencana Kinerja Baristand Industri Surabaya merupakan bagian dari Rencana Kinerja Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri yang ruang lingkupnya mencakup: pembangunan industri berupa hasil hasil pembangunan dan arah pembangunan, serta rencana kinerja yang mencakup sasaran dan indikator kinerja selama kurun waktu 1 (satu) tahun, yaitu per 1 Januari 2014 hingga 31 Desember 2014 yang disusun berdasarkan tugas pokok dan fungsi Baristand Industri Surabaya. Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya 3

9 BAB II PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI A. HASIL HASIL PEMBANGUNAN Sebagaimana yang telah tercantum dalam Rencana Strategis , kompetensi yang dipilih untuk menjadi fokus penanganan Baristand Industri Surabaya adalah bidang elektronika dan telematika. Baristand Industri Surabaya merencanakan kegiatan yang diuraikan berdasarkan progam untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Program - program yang dimaksud adalah sebagai berikut : a. Peningkatan kuantitas dan kualitas riset bidang elektronika dan telematika Program ini meliputi kegiatan Riset dan Rancang Bangun Perekayasaan Industri (RBPI) dalam memperkuat fokus dan klaster industri serta kompetensi daerah. Kegiatan riset ini diarahkan untuk pemanfaatan hasil riset dan RBPI pada industri. Selama periode 5 (lima) tahun ini, Baristand Industri Surabaya melaksanakan kegiatan penelitian dan perekayasaan yang diarahkan menuju kegiatan fokus yaitu elektronika dan telematika, namun kegiatan penelitian non fokus tetap dilaksanakan dalam rangka mendukung kompetensi daerah. Perkembangan jumlah hasil riset sebanyak 41 judul yang terdiri dari 39 judul penelitian dan 2 judul rancang bangun. Rincian selengkapnya mengenai detil kegiatan litbang dan rancang bangun selama tahun dapat dilihat pada Lampiran 2. Tabel 2.1 Perkembangan Kegiatan Riset dan Rancang Bangun Perekayasaan Industri Selama Periode Tahun No. Tahun Riset Rancang Bangun Perekayasaan Indusri Sumber Inti : Lampiran 2 (diolah) b. Pengembangan SDM peneliti khususnya bidang elektronika dan telematika Dalam rangka mendukung program pengembangan SDM peneliti khususnya bidang elektronika dan telematika. Kegiatan yang dilaksanakan adalah rintisan pendidikan gelar S2 dan pengembangan kompetensi berupa diklat teknis maupun fungsional dan penerbitan karya tulis ilmiah. Pelaksanaan kegiatan rintisan pendidikan dan diklat selama tahun dalam menunjang program ini diantaranya : Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya 4

10 1. Tahun 2009 Rintisan pendidikan gelar yaitu kelanjutan pemberian beasiswa S2 di tahun 2008 dan pemberian beasiswa baru kepada 2 pegawai untuk melanjutkan studi S2 di Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Jurusan Teknik Elektro Bidang Keahlian Teknik Sistem Pengaturan dan Sistem Informasi. Pengembangan kompetensi yaitu keikutsertaan pada diklat berskala internasional di Yokohama, Jepang mengenai konservasi energi untuk sektor industri sebanyak 1 pegawai dan pelatihan pengujian produk elektronika dan pemahaman tentang National Certification Body (NCB) serta prosedur-prosedurnya di Singapura sebanyal 2 pegawai. Diklat pengujian Komponen Audio Video & Househole Appliances sebanyak 1 pegawai. Magang Tenaga Telematika dan Elektronika telah diikutkan 4 pegawai untuk pelatihan magang bidang telematika di Fakultas Teknik Elektro ITS Surabaya. 2. Tahun 2010 Rintisan pendidikan gelar yaitu kelanjutan pemberian beasiswa S2 di tahun 2009 sebanyak 2 pegawai dan pemberian beasiswa baru kepada 2 pegawai untuk melanjutkan studi S2 di Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Jurusan Teknik Elektro Bidang Telematika dan Teknik Fisika Material. Beasiswa S3 didapatkan dari pembiayaan BPKIMI sebanyak 1 pegawai untuk melanjutkan studi S3 di Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Jurusan Teknik Mesin. Pengembangan kompetensi yaitu keikutsertaan pada diklat fungsional peneliti sebanyak 1 pegawai dan diklat teknis yaitu diklat pengujian elektronika dan RoHS sebanyak 3 pegawai, On The Job Training of Household Appliances Safety Testing According to SNI/IEC dan Pelatihan Ketidakpastian Pengukuran dalam Pengujian sesuai IEC Guide 123 sebanyak 7 pegawai. 3. Tahun 2011 Rintisan pendidikan gelar yaitu kelanjutan pemberian beasiswa S2 di tahun 2010 sebanyak 2 pegawai. Beasiswa S2 juga didapatkan dari pembiayaan Kementerian Komunikasi dan Informasi sebanyak 2 pegawai untuk melanjutkan studi S2 di Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Jurusan Telematika. Pengembangan kompetensi yaitu keikutsertaan pada diklat teknis yaitu pelatihan publikasi ilmiah era digital sebanyak 3 pegawai, diklat pengujian HOUS dan LITE sebanyak 2 pegawai, Training of Flat Panel Display and Digital Video Multimedia di Seoul, Korea sebanyak 1 pegawai dan Pelatihan IECEE CB Scheme dari Dispatch Expert JICA di Bandung sebanyak 2 pegawai. 4. Tahun 2012 Pengembangan kompetensi yaitu keikutsertaan pada mengikuti diklat fungsional peneliti sebanyak 2 pegawai dan diklat teknis yaitu diklat pengujian konsumsi energy BRESL sebanyak 3 pegawai, diklat pengujian audio video sebanyak 1 pegawai, diklat pengujian audio video TRON sebanyak 1 pegawai, technical consulting for IECEE-CB scheme implementation sebanyak 8 pegawai, Pelatihan pengoperasian alat impulse generator, programmable power source sebanyak 10 pegawai dan pelatihan kalibrasi kelistrikan sebanyak 16 pegawai. Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya 5

11 5. Tahun 2013 Pengembangan kompetensi berupa mengikuti diklat fungsional peneliti sebanyak 2 pegawai dan diklat teknis yaitu pelatihan elektronika (inhouse training) yang diikuti sebanyak 16 pegawai. Penerbitan majalah riset yang merupakan media publikasi karya tulis ilmiah dimaksudkan juga untuk mendukung program pengembangan SDM kompetensi. Rincian selengkapnya mengenai detil kegiatan artikel litbang selama tahun dapat dilihat pada Lampiran 3. Perkembangan artikel litbang selama tahun dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 2.2 Perkembangan Artikel Litbang Selama Tahun No. Tahun Jumlah Artikel Litbang Sumber inti : Lampiran 4 (diolah) c. Peningkatan komunikasi dan diseminasi dengan industri Selama periode tahun Baristand Industri Surabaya telah melakukan kegiatan pemasaran jasa teknis yang bertujuan untuk memasyarakatkan hasil litbang (riset). Untuk memasyarakatkan hasil litbang tersebut maka diadakan diseminasi hasil litbang, pameran teknologi, bussiness gathering dan sosialisasi kegiatan balai melalui media website dan penyebaran profil balai. 1. Tahun 2009 Penyelenggaraan diseminasi hasil litbang di Gedung Juang 45 - Surabaya yang dihadiri 130 orang terdiri dari perguruan tinggi negeri dan swasta, dinas terkait serta dunia usaha. Kegiatan Pameran yang diikuti diantaranya Pameran PPI di Jakarta International Expo Kemayoran dan Pameran Teknologi dan Hasil Litbang Industri Balai Besar dan Baristand di Plasa Pameran Industri, Departemen Perindustrian. 2. Tahun 2010 Penyelenggaraan workshop hasil litbang di Gedung Juang 45 - Surabaya yang dihadiri 130 orang terdiri dari perguruan tinggi negeri dan swasta, dinas terkait serta dunia usaha. Selain itu dilakukan kegiatan Road show di beberapa kota di Jawa Timur, diantaranya Blitar dan Magetan. Kegiatan pameran yang diikuti diantaranya Pameran / Gelar Teknologi Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya 6

12 Tepat Guna XII di Yogjakarta dan Pameran Hasil Litbang Balai Besar dan Baristand di Plasa Deperind Jakarta. 3. Tahun 2011 Penyelenggaraan workshop hasil litbang di Gedung Juang 45 - Surabaya yang dihadiri 130 orang terdiri dari perguruan tinggi negeri dan swasta, dinas terkait serta dunia Usaha. Kegiatan Pameran yang diikuti diantaranya Pameran/Gelar TTG untuk IKM se Jawa Timur di UPT Logam, Trosobo, Pameran Pelayanan Publik dan Gelar Budaya Kerja 2011 Propinsi Jawa dan Pameran Kompetensi Inti Balai di Plasa Industri Kementerian Perindustrian. 4. Tahun 2012 Penyelenggaraan workshop hasil litbang di Gedung Juang 45 - Surabaya yang dihadiri 30 orang terdiri dari perguruan tinggi negeri dan swasta, dinas terkait serta dunia Usaha. Kegiatan Pameran yang diikuti yaitu Pameran Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri Th di Gramedia Expo Surabaya. 5. Tahun 2013 Penyelenggaraan workshop hasil litbang diadakan pada akhir tahun yang dihadiri oleh dinas terkait serta dunia usaha, perguruan tinggi negeri dan swasta. Pameran yang direncanakan akan diikuti adalah di Jakarta sebanyak 1 kali yaitu International Metal and steel trade fair for southest Asia Expo kemayoran dan di daerah sebanyak 2 kali. Dalam rangka mendukung penyebaran informasi dilakukan kegiatan pengelolaan teknologi informasi diantaranya : 1. Tahun 2009 Kegiatan yang dilakukan pengembangan web. website Baristand Industri Surabaya pertama kali diluncurkan dan dapat diakses pada alamat surabaya.bpkimi.kemenperin.go.id. Selain itu Baristand Industri Surabaya melakukan pembuatan video profil, brosur, leaflet, booklet dan pengembangan Sistem Informasi Laboratorium (SIL) untuk mendukung kinerja pelayanan jasa teknis. Pengembangan SMS Center Informasi dilakukan dimaksudkan untuk mempermudah mendapatkan informasi mengenai layanan serta penyampaian saran dan kritik bagi para pelanggan. 2. Tahun 2010 Kegiatan yang dilakukan selain memaintain website, SIL dan SMS center, juga dilakukan pengelolaan teknologi informasi secara rutin yaitu penanganan software dan hardware dengan tujuan untuk mendukung kegiatan pelayanan publik. 3. Tahun 2011 Kegiatan yang dilakukan berupa pengembangan SIL yang sebelumnya dalam bentuk desktop dikembangkan ulang dalam bentuk aplikasi web based dengan tujuan dapat digunakan cross platform dan peningkatan efisiensinya. Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya 7

13 4. Tahun 2012 Kegiatan yang dilakukan berupa pengelolaan teknologi informasi yaitu manajemen bandwith dan update intranet yang bertujuan untuk memaintain performa intranet. Ini dilakukan melalui perbaikan hardware dan software termasuk mengganti alat absensi lama dengan alat absensi baru yang terdiri dari alat finger print dan face recognition serta pembangunan Unified Management System yang bertujuan memudahkan manajemen dalam mengakses file saat berada dimanapun dengan syarat memiliki sambungan internet. 5. Tahun 2013 Kegiatan yang akan dilakukan teknologi informasi adalah pengembangan SIL untuk Laboratorium Elektronika, Laboratorium. Fisika dan Bendahara Penerimaan serta perbaikan untuk Laboratorium Pencemaran. Penambahan acces point untuk outdoor sebanyak 2 buah dan indoor sebanyak 4 buah untuk kelancaran koneksi wifi serta melakukan subnetting jaringan untuk memperlancar proses kegiatan para pegawai. d. Pengembangan kapasitas laboratorium pengujian dan kalibrasi Baristand Industri Surabaya dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga pengujian memiliki 4 (empat) laboratorium uji dan 1 (satu) laboratorium kalibrasi, yaitu : a. Laboratorium Kimia b. Laboratorium Pencemaran c. Laboratorium Fisika d. Laboratorium Elektronika dan Telematika e. Laboratorium Kalibrasi Semua laboratorium uji dan kalibrasi telah berhasil memperoleh sertifikat akreditasi ISO 17025:2005, dimana penerapannya berkomitmen untuk memberikan jasa pelayanan teknis pengujian dan kalibrasi yang selalu mengutamakan dan meningkatkan mutu pelayanan secara konsisten serta berkesinambungan dengan didukung oleh personil yang berkompeten untuk tujuan kepuasan pelanggan. Selain memperoleh akreditasi ISO 17025:2005, Laboratorium Uji Baristand Industri Surabaya telah terakreditasi ISO 9001:2008 yang berkomitmen untuk menjadi mitra terpercaya yang memberikan jasa pelayanan teknis dan meningkatkan mutu pelayanan secara konsisten serta berkesinambungan untuk kepuasan pelanggan. Hingga akhir tahun 2012, sebanyak 47 ruang lingkup pengujian dan kalibrasi yang telah diakui oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN). Rincian selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4. Selama periode Tahun Baristand Industri Surabaya telah melaksanakan kegiatan pengujian sebanyak sampel, dengan rincian sebagai berikut : Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya 8

14 Tabel 2.3 Perkembangan Hasil Kegiatan Pengujian Selama Periode Tahun No. Tahun Pengujian (Sampel) * * hasil sampai dengan 20 Pebruari 2013 Kegiatan Pengembangan Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi dilakukan dengan peningkatan faktor pendukungnya yaitu sarana dan prasarana peralatan pengujian. untuk mendukung sarana dan prasarana peralatan pengujian. Pengadaan peralatan laboratorium yang sudah dilakukan antara lain adalah pengadaan alat uji produk elektronika (impulse generator, osciloscope, dan lain-lain) dan alat kalibrasi. Sedangkan alat uji yang akan segera diadakan antara lain AAS, autoclave dan alat uji EMC. e. Pengembangan kompetensi kelembagaan sertifikasi produk Baristand Industri Surabaya memilki lembaga sertifikasi yaitu LS Pro Surabaya dan Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu (LSSM). LS-Pro Surabaya telah mendapatkan sertifikat akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN). Hingga saat ini perluasan lingkup LS Pro meliputi 51 ruang lingkup yang telah diakreditasi oleh KAN dan 45 komoditi SNI Wajib yang ditunjuk Menteri Perindustrian. Rincian selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5. Selama periode Tahun Baristand Industri Surabaya telah melaksanakan kegiatan sertifikasi produk industri kepada dunia usaha sebanyak 615 produk Industri, dengan rincian sebagai berikut : Tabel 2.4 Perkembangan Hasil Kegiatan Sertifikasi Produk Selama Periode Tahun No. Tahun Sertifikasi (Perusahaan) * * hasil sampai dengan 20 Pebruari 2013 Kegiatan pelayanan teknis lainnya yang dapat mendukung kegiatan sertifikasi produk yaitu pengambilan contoh uji (sampling). Pengambilan contoh uji merupakan salah satu cara untuk mendapatkan sampel produk yang mewakili dari keseluruhan produk yang dihasilkan oleh suatu industri. Perkembangan kegiatan pengambilan contoh uji selama periode tahun dapat dilihat pada Tabel 2.5. Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya 9

15 Tabel 2.5 Perkembangan Hasil Kegiatan Pengambilan Contoh Uji Selama Periode Tahun No. Tahun Pengambilan Contoh Uji (Kegiatan) * * hasil sampai dengan 20 Pebruari 2013 f. Pengembangan lembaga sertifikasi sistem mutu Kegiatan Akreditasi LSSM telah dilakukan survailen yang pertama dari KAN. Dokumentasi sistem mutu pada LSSM Surabaya terjadi perubahan dari ISO 17021:2008 menjadi ISO 17021:2011. Pada tanggal 25 Mei 2012 LSSM Surabaya telah terakrditasi oleh KAN yang meliputi 9 ruang lingkup, yaitu : 1. Produk Makanan, Minuman dan Tembakau 2. Bahan Kimia, Produk Kimia dan Serat 3. Produk Mineral Non Logam 4. Beton, Semen, Kapur, Gips 5. Logam Dasar dan Produk Terbuat dari Logam 6. Mesin dan Peralatan 7. Peralatan Listrik dan Peralatan Optik 8. Proses Daur Ulang 9. Penyediaan Kelistrikan Pada akhir tahun 2012, LSSM Surabaya telah menerbitkan sertifikat sistem mutu SNI/ISO 9001:2008 sebanyak 3 sertifikat yaitu untuk PT Madura Guano Industri (Ltd), PT New Simo Mulyo dan PT Poly Arrad Pusaka. B. ARAH PEMBANGUNAN Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian No. 49/M-IND/PER/6/2006, Baristand Industri Surabaya merupakan unit pelaksana teknis dibawah Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri. Baristand Industri Surabaya memiliki tugas melaksanakan riset dan standardisasi serta sertifikasi dibidang industri. Mulai tahun 2010, pengembangan kemampuan Balai diarahkan menuju kompetensi inti dalam bidang elektronika dan telematika. Di samping tugas pembangunan yaitu mendorong tumbuhnya industri elektronika telematika nasional, Baristand Industri Surabaya secara internal mempunyai tugas untuk meningkatkan kemampuan diri melalui peningkatan kompetensi serta memberikan jasa layanan teknis kepada industri menengah dan besar. Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya 10

16 Sesuai dengan tugas dan fungsi Baristand Industri Surabaya, maka rencana bisnis tahun telah disusun yang berisi rencana program dan kegiatan yang diuraikan secara komprehensif untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan, yaitu : VISI Sebagai Lembaga Riset Dan Standarisasi Terkemuka Yang Menjadi Mitra Industri Elektronika Dan Telematika Nasional Dalam Berperan Sebagai Basis Produksi Yang Melayani Kebutuhan Nasional Maupun Dunia Pada Tahun 2025 MISI 1. Menghasilkan riset dan rancang bangun perekayasaan industri elektronika dan telematika; 2. Menghasilkan pelayanan kesesuaian (pengujian, kalibrasi dan sertifikasi) produk industri elektronika dan telematika; 3. Mengembangkan kompetensi sumber daya manusia pada industri elektronika dan telematika; Sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan dengan mengacu pada sasaran-sasaran usaha yang ada, maka Baristand Industri Surabaya perlu membuat perencanaan program sebagai panduan pelaksanaan kerja untuk mencapai visi dan misinya tersebut secara optimal. Program-program yang telah ditetapkan yaitu sebagai berikut : 1. Peningkatan kuantitas dan kualitas riset bidang elektronika dan telematika; 2. Pengembangan SDM peneliti khususnya bidang elektronika dan telematika ; 4. Peningkatan penyuluhan dan penyebaran informasi melalui diseminasi hasil litbang, pameran teknologi, temu pelanggan dan pelatihan HAKI pada masyarakat industri; 5. Pengembangan kompetensi SDM dalam hal teknologi Informasi dan Komunikasi; 6. Peningkatan kemampuan SDM Riset dan Standardisasi; 7. Pembuatan majalah berita Litbang Industri; 8. Pengembangan dan penyelenggaraan laboratorium pengujian; 9. Pengambilan dan pemeriksaan sample; 10. Pengembangan kerjasama dengan lembaga sertifikasi produk; 11. Pengembangan auditor (Jumlah dan macam komoditi) ; 12. Pengembangan kompetensi kelembagaan sertifikasi produk dan sertifikasi sistim mutu; 13. Pembinaan dan Bimbingan Teknis ; 14. Penguatan kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi; Dalam merealisasikan implementasi program diatas, pada tahun 2014 arah pembangunan Baristand Industri Surabaya yang mendukung pada Program Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri akan diwujudkan melalui kegiatan-kegiatan dibawah ini : Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya 11

17 Tabel 2.6 Kegiatan yang akan Dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2014 No. Kegiatan Rincian 1. Penelitian produk / teknik produksi 10 riset 2. Pendukung Penelitian 7 paket 3. Diseminasi hasil litbang 1 kegiatan 4. Pameran teknologi regional dan nasional 3 kegiatan 5. Sosialisasi potensi Baristand Industri Surabaya 1 kegiatan 6. Workshop auditor dan PPC Baristand Industri Surabaya 1 kegiatan 7. Penerbitan majalah 2 penerbitan 8. Penyelenggaraan laboratorium 5 Lab 9. Pelayanan pengujian 5 Lab 10. Pengambilan dan pemeriksaan sampel 1 kegiatan 11. Sertifikasi produk dalam negri 1 kegiatan 12. Teknologi Informasi 1 kegiatan 13. Perluasan lingkup akreditasi / surveilen laboratorium pengujian 1 kegiatan 14. Perluasan lingkup akreditasi / surveilen laboratorium kalibrasi 1 kegiatan 15. Perluasan lingkup akreditasi / surveilen LS Pro Surabaya 1 kegiatan 16. Perluasan lingkup akreditasi / surveilen LSSM Surabaya 1 kegiatan 17. Akreditasi ISO 9001: kegiatan 18. Penguatan kompetensi laboratorium penguji 1 paket 19. Pengembangan Gedung Laboratorium EMC 1 unit 20. Pengadaan Inventaris Perkantoran 1 paket 21. Diklat analis / operator laboratorium 1 kegiatan 22. Diklat teknis fungsional 1 kegiatan 23. Diklat keahlian profesi 1 kegiatan 24. Pelatihan tenaga Elektronika dan Telematika 1 kegiatan 25. Implementasi hasil riset bagi IKM dan Industri Mikro 4 kegiatan 26. Pelatihan IKM 4 kegiatan 27. Pembinaan IKM dalam rangka penerapan SNI Wajib 4 kegiatan Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya 12

18 BAB III RENCANA KINERJA A. SASARAN Baristand Industri Surabaya memiliki beberapa tujuan antara lain meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi elektronika dan telematika, meningkatkan kemampuan pelayanan jasa teknis kesesuaian, khususnya dalam pelayanan industri elektronika dan telematika, mengembangkan kompetensi sumber daya manusia pada industri elektronika dan mengembangan ketatausahaan organisasi Baristand Industri Surabaya, Berdasarkan tujuan yang telah ditetapka. Baristand Industri Surabaya merumuskan sasaran sebagai berikut : 1. Meningkatnya riset dan RBPI bidang elektronika dan telematika yang dapat memenuhi kebutuhan teknologi industri elektronika dan telematika Sasaran utama ini dimaksudkan untuk meningkatkan riset teknologi elektronika dan telematika dalam mendukung klaster industri elektronika dan telematika serta meningkatkan kemampuan SDM dalam penguasaan teknologi industri elektronika dan telematika 2. Meningkatnya jumlah industri / produk industri / industri yang dapat dilayani hasil riset dan RBPI bidang elektronika dan telematika Sasaran utama ini dimaksudkan untuk memasyarakatkan hasil riset teknologi terutama bidang elektronika dan telematika yang dapat dimanfaatkan oleh kalangan industri serta diharapkan dapat mengembangkan jaringan antara lembaga riset sehingga menambah wawasan teknologi antar sesama peneliti. Program utama dalam mendukung pencapaian sasaran ini adalah peningkatan komunikasi dan diseminasi dengan industri, khususnya elektronika dan telematika, yang terdiri 3. Meningkatnya jumlah produk industri yang dapat dilayani jasa pengujian dan kalibrasi, khususnya produk industri elektronika dan telematika Sasaran utama ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan jasa kesesuaian pada khususnya industri elektronika dan telematika dalam rangka meningkatkan daya saing dan perlindungan konsumen. Dua program utama dalam mendukung pencapaian sasaran ini adalah pengembangan kapasitas laboratorium dan pengembangan pelayanan prima, yang mencakup beberapa kegiatan diantaranya pengembangan pelayanan prima yang dibuktikan dengan telah terpenuhinya syarat ISO 9001:2008 sehingga mendapatkan sertifikat akreditasi Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya 13

19 ISO 9001:2008, Pengelolaan Teknologi Informasi dan Pengadaan sarana dilakukan dengan Penguatan kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi dengan penyediaan peralatan uji yang memadai dalam mendukung kegiatan tupoksi sehingga dapat tercipta pelayanan jasa yang lebih baik dan profesional, slain itu, sasaran tersebut juga dicapai melalui program pengembangan SDM peneliti khususnya bidang elektronika dan telematika diantaranya diklat analis, diklat teknis fungsional peneliti dan pelatihan di bidang elektronika dan telematika. 4. Meningkatnya jumlah organisasi / industri yang dapat dilayani jasa pelayanan teknis sertifikasi produk dan bahan. Sasaran utama ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan jasa kesesuaian khususnya di bidang sertifikasi produk dan bahan. Dua program utama dalam mendukung pencapaian sasaran ini, yang pertama adalah pengembangan auditor (jumlah dan jenis komoditi) sehingga dapat tersedia lead auditor yang berkompeten dan profesional guna mendukung pemberian pelayanan prima kepada pelanggan untuk Meningkatnya kinerja dan kompetensi personil (lead auditor) serta peningkatan kepuasan pelanggan melalui pelayanan yang prima dari personil Baristand Industri Surabaya. Program kedua adalah serta peningkatan kompetensi PPC (Petugas Pengambil Contoh yang teregister sehingga dapat mewujudkan kerjasama dengan pihak industri dalam bidang pengambilan contoh sesuai standard yang berlaku. Selain itu pengembangan kompetensi kelembagaan sertifikasi produk dengan mengajukan perluasan lingkup akreditasi khususnya untuk komiditi yang telah memiliki SNI Wajib juga akan dilakukan. Dengan demikian ditingkatkan pelayanan jasa teknis terhadap industri khususnya elektronika dan telematika 5. Meningkatnya jumlah organisasi / industri yang dapat dilayani jasa pelayanan teknis sertifikasi sistem mutu Sasaran utama ini dimaksudkan untuk mendukung pelayanan jasa teknis khususnya elektronika dan telematika. Program utama untuk mencapai sasaran ini yaitu pendirian lembaga sertifikasi sistem mutu, yang mencakup kegiatan Perluasan ruang lingkup LSSM Surabaya dengan terpenuhinya syarat akreditasi LSSM Baristand Industri Surabaya. Dengan Semakin bertambahnya ruang lingkup LSSM Baristand Surabaya, juga akan meningkat pelayanan jasa teknis terhadap industri khususnya elektronika dan telematika 6. Meningkatnya jumlah organisasi/ SDM yang dapat dilayani (jasa pelayanan teknis pengembangan sumber daya manusia industri dan sertifikasi personil bidang elektronika dan telematika ) Sasaran utama ini dimaksudkan untuk mendukung kegiatan peningkatan kompetensi SDM industri kecil menengah melalui pelatihan yang efektif yang diharapkan dapat mendorong Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya 14

20 tercapainya peningkatan mutu produk. Program utama dalam mencapai sasaran ini adalah peningkatan kompetensi sumber daya industri, yang mencakup kegiatan Implementasi hasil riset bagi IKM dan industri mikro yang diharapkan dapat menghasilkan output Terlaksananya kegiatan penerapan hasil riset kepada industri kecil menengah di Jawa Timur khususnya dan wilayah indonesia umumnya guna meningkatkan kompetensi pelaku industri kecil menengah. Selain itu, sasaran diatas dapat dicapai melalui kegiatan Pelatihan IKM yang efektif baik yang pelaksanaannya dilingkungan Baristand Industri Surabaya maupun di lingkungan industri yang membutuhkan. Kesiapan lain yang akan dilakukan adalah pembinaan dan konsultasi IKM dalam rangka penerapan SNI Wajib. Ini bertujuan untuk memberikan pemahaman sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 kepada industri kecil menengah di Jawa Timur khususnya dan wilayah indonesia umumnya sehingga meningkatkan daya saing pelaku industri kecil menengah B. INDIKATOR KINERJA Untuk menentukan ukuran keberhasilan atau kegagalan dari setiap kegiatan yang akan dilakukan, maka ditentukan indikator kinerja sebagaimana yang tercantum dalam formulir Rencana Kinerja dengan masing-masing sasaran adalah sebagai berikut : 1. Hasil penelitian dan pengembangan yang siap diterapkan Baristand Industri Surabaya melaksanakan kegiatan penelitian dan perekayasaan yang diarahkan menuju kegiatan fokus yaitu elektronika dan telematika, namun kegiatan penelitian non fokus tetap dilaksanakan dalam rangka mendukung kompetensi daerah. Pada tahun 2014 memiliki target 6 (enam). Adapun berikut 14 (empat belas) judul penelitian yang telah diajukan : a. Pengawetan Cabe Hijau Dengan Cara Pengeringan Terkendali b. Inovasi Teknologi Pengembangan Olahan Beras Analog Menjadi Aneka Panganan Khas Gresik c. Pengaruh Penambahan Tepung Tempe Sebagai Bahan Pengisi Terhadap Kualitas dan Citarasa Nugget Ayam d. Pengaruh Presentase Ragi Tempe dan Lama Fermentasi Terhadap Karakteristik Tepung Jagung dan Penggunaannya untuk Substansi Terigu e. Pemanfaatan Limbah Industri Minuman Ringan untuk Pembuatan Asam Asetat f. Penerapan Microbial Fuel Cell untuk Limbah Industri g. Pemurnian Biogas dari Kandungan Karbondioksida (CO 2 ) h. Peluang Daur Ulang Kaca Lampu Bekas i. Pembuatan Perangkat Deteksi Kebocoran LPG dan Suhu Dengan Pengaman Otomatis di Area Dapur j. Implementasi Kendali Optimal untuk Kendaraan Perkotaan dengan Daya Hibrid k. Kipas Angin Ventilasi Tenaga Surya untuk Perumahan di Indonesia Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya 15

21 l. Rancang Bangun Antena Wire Bowtie pada Aplikasi Griund Penetrating Radar (GPR) untuk Mendeteksi Keretakan Paving Block m. Pengembangan Model Sortasi Basah Pada Industri Tembakau untuk Tembakau Bawah Naungan (TBN) sebagai Bahan Baku Industri Cerutu n. Pengaruh Perubahan Tegangan Catu Terhadap Umur Lampu Hemat Energi o. Otomatisasi Umpan Batubara pada Pemanasan Bahan di Industri Jawa Timur 2. Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Tujuan karya ilmiah adalah sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis, Menumbuhkan etos ilmiah sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki pegawai dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan sedangkan hakikat karya ilmiah adalah mengemukakan kebenaran melalui metodenya yang sistematis, metodologis, dan konsisten. Pada tahun 2014 direncanakan akan ada 14 (empat belas) karya tulis ilmiah yang dibagi menjadi 2 (dua) edisi dan akan diterbitkan bulan Agustus dan November. 3. Hasil penelitian dan pengembangan yang telah diimplementasikan Baristand Industri Surabaya melaksanakan kegiatan penelitian dan perekayasaan yang diarahkan menuju kegiatan fokus yaitu elektronika dan telematika, namun kegiatan penelitian non fokus tetap dilaksanakan dalam rangka mendukung kompetensi daerah. Adapun pada tahun 2014 merencanakan 4 (empat) dari penelitian telah diimplementasikan. 4. Kerjasama R & D instansi dengan industri Kerjasama R&D merupakan kerjasama hasil litbang antara instansi dengan dunia industri. Dengan bersinerginya dua pihak ini diharapkan mampu menghasilkan litbang yang apilkatif sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat industri. Target yang ditetapkan pada tahun 2014 adalah terbina 1 kerjasama litbang. 5. Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium Peningkatan jenis produk salah satunya adalah dengan meningkatkan status komoditi tiap masing-masing laboratorium dari status belum terakreditasi menjadi terakreditasi dengan mengajukan permohonan perluasan ruang lingkup ke KAN (Komite Akreditasi Nasional), yang kemudian laboratorium akan diassement untuk komoditi yang sudah terakreditasi Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya 16

22 sebelumnya maupun untuk komoditi yang diajukan perluasan ruang lingkup. Perluasan ruang lingkup dapat dilakukan untuk komoditi yang telah direvisi SNI Wajibnya ataupun untuk beberapa parameter yang belum terakreditasi. Target pada tahun 2014 ditetapkan terjadi peningkatan jumlah jenis produk yang diuji sebesar 10 % dari tahun sebelumnya. Adapun rencana perluasan ruang lingkup untuk tahun 2014 pada masing-masing laboratorium adalah sebagai berikut : Laboratorium Kimia o Biskuit o Susu Bubuk o NPK 2010 parameter logam berat o AMDK parameter Pb, Ba, Se o Pupuk parameter Hg, Cd, As Laboratorium Pencemaran o Amoniak (NH 3 ) o Nitrat (NO 2 ) o Kekeruhan o Warna Laboratorium Fisika o Parameter Uji Tarik o Parameter Uji Lengkung o Parameter Kekerasan HB, HV, HRB, HRC o Parameter Microvicker o Komposisi Kimia Laboratorium Elektronika & Telematika o Hair Dryer o Lemari Pendingin o Uji Performance untuk Lampu Laboratorium Kalibrasi o Termometer o Waterbath 6. Tingkat kepuasan pelanggan Dalam mengoptimalkan pelayanan publik, Baristand Industri Surabaya mengacu pada Keputusan Menpan No.25/M.PAN/2/2004 yang menyatakan bahwa pengukuran indeks pelayanan publik dinyatakan dengan skala 1-4. Target yang ditetapkan pada tahun 2014 ini adalah mencapai indeks 4. Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya 17

23 7. Ketepatan pelayanan sesuai SPM (%) Aspek ketepatan waktu penyelesaian dalam pelayanan pengujian merupakan bagian yang penting dalam mengoptimalkan pelayanan kepada publik. Setiap periode akhir bulan, aspek ini senantiasa dilakukan evaluasi untuk mengetahui apakah kinerja laboratorium telah memenuhi standar waktu penyelesaian pengujian yang telah ditetapkan. Indikator ketepatan pelayanan sesuai SPM pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 95%. 8. Jumlah JPT Aspek penerimaan jasa pelayanan teknis mencakup penerimaan dari kegiatan pengujian, sertifikasi, pengambilan contoh, pelatihan dan bimbingan teknis serta jasa teknis lainnya. Target penerimaan jasa layanan teknis yang ditetapkan untuk tahun 2014 adalah sebesar Rp ,- 9. Jumlah sertifikasi produk yang dilayani Pada tahun 2014 adalah sejumlah 110 perusahaan pelayanan terhadap sertifikasi produk yang direncanakan. Sertifikasi produk ditujukan untuk memberikan jaminan kepastian mutu produk kepada konsumen sesuai persyaratan dan spesifikasi teknik yang berlaku. Sertifikasi produk diharapkan dapat melindungi konsumen dan produsen, menjamin praktek perdagangan yang etis dan adil, memberikan nilai tambah pada produk yang dihasilkan sehingga membantu dalam meraih peningkatan akses pasar. 10. Jumlah survailen SPPT SNI Untuk memastikan bahwa produk yang telah disertifikasi selalu memenuhi persyaratan, maka kegiatan survailen akan dijadwalkan secara berkala dan teratur sesuai peraturan. Kunjungan survailen yang dilakukan difokuskan untuk mengamati konsistensi yang meliputi penilaian sistem manajemen mutu dan laboratorium uji, pengambilan contoh uji, pengujian dan evaluasi. Contoh uji diambil dengan metode dan jumlah sesuai dengan aturan yang berlaku. Jumlah survailen yang direncanakan dilayani pada tahun 2014 mencapai 110 survailen SPPT SNI. 11. Jumlah sertifikat sistem mutu yang dilayani LSSM (Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu) Surabaya merupakan salah satu kegiatan sertifikasi di Baristand Industri Surabaya yang dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala Baristand Industri Surabaya No. 108/SK/BPPI/BRS-SBY/III/2010 tanggal 02 Maret 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu. Maksud dan tujuan pendirian LSSM Surabaya adalah untuk memenuhi kebutuhan Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu sebagai Pihak Ke-3 yang mampu melaksanakan jasa sertifikasi penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001/SNI ISO 9001 bagi organisasi/perusahaan. Semua tarif Sertifikasi Sistem Mutu sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 47 Tahun 2011 yang bisa Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya 18

24 diunduh dari situs Direktorat Jenderal Anggaran kementerian Keuangan. LSSM Surabaya sudah terakreditasi sejak Mei Pada tahun 2014 LSSM memiliki target 10 (sepuluh) perusahaan. 12. Terbangunnya sistem pengendalian intern di unit kerja Pengendalian intern adalah suatu proses, dijalankan oleh kepala, managemen, dan pegawai lain dari suatu entitas, dirancang untuk memberikan jaminan memadai sehubungan dengan pencapaian tujuan. Tujuannya diantaranya adalah efektivitas dan efesiensi operasional serta kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku. Pengendalian intern merupakan suatu proses yang berkelanjutan, suatu alat untuk mencapai tujuan, bukan merupakan tujuan itu sendiri. Pengendalian intern dipengaruhi oleh orang-orang yang ada pada setiap tingkatan di organisasi, bukan hanya merupakan kebijakan dan prosedur serta dokumentasinya semata. Pengendalian intern tidak pernah bisa menghilangkan risiko tetapi dapat memberikan keyakinan memadai bahwa pengendalian telah berjalan untuk mengurangi risiko. Adapun pengendalian intern yang dilakukan di satker Baristand Industri Surabaya diantaranya : Survailen ISO 9001:2008 Survailen ISO 9001:2008 dilakukan oleh Tim Auditor dari Sucofindo. ISO 9001 sangat fokus pada kepuasan pelanggan, mulai dari memberikan form kepuasan pelanggan sampai dengan tata cara penanganan keluhan dan klaim dari pelanggan yang sudah diatur dalam prosedur yang baku. Ini menjamin kepuasan pelanggan dapat terus dipertahankan dengan baik. Manfaat yang didapatkan dengan penerapan Sistem Manajemen Mutu seperti ISO 9001:2008 adalah Aspek Konsistensi Pelaksanaan dan Pengawasan, Aspek Pengendalian Pencegahan, Aspek Pertumbuhan dan Pengembangan, Memberikan pendekatan praktik yang sistematis untuk manajemen mutu, Memastikan konsistensi untuk memelihara mutu produk / jasa Menetapkan kerangka kerja untuk proses peningkatan mutu lebih lanjut dengan membakukan proses guna memastikan konsistensi dan mampu menelusuri serta meningkatkan hubungan antar fungsi yang mempengaruhi mutu. Menentukan secara jelas tanggung jawab dan wewenang dari personel kunci yang mempengaruhi mutu. Mendokumentasikan prosedur secara baik dalam menjalankan operasi dan proses bisnis. Menerapkan sistem dokumentasi yang efektif melalui mekanisme audit mutu internal dan tinjauan manajemen yang berkelanjutan. Selain itu jika tersertifikasi ISO 9001:2008 dapat digunakan sebagai sarana pemasaran, Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan konsumen / pelanggan, Meningkatkan citra dan daya saing serta produktifitas organisasi Renewal SNI ISO/IEC 17025:2005 untuk Laboratorium Uji dan Renewal Asesmen Laboratorium Kalibrasi Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya 19

25 Asesmen untuk mendapatkan akreditasi untuk penerapan SNI ISO/IEC 17025:2005 dilakukan oleh Tim Asessor dari KAN (Komite Akreditasi Nasionl) Standar pada SNI ISO/IEC 17025:2005 menetapkan persyaratan umum kompetensi dalam melakukan pengujian dan/atau kalibrasi, termasuk pengambilan contoh. Hal ini mencakup pengujian dan kalibrasi dengan menggunakan metode yang baku, metode yang tidak baku, dan metode yang dikembangkan laboratorium. Standar ini dapat diterapkan pada semua organisasi yang melakukan pengujian dan/atau kalibrasi. Hal ini mencakup, misalnya laboratorium pihak pertama, pihak kedua, pihak ketiga, dan laboratorium yang kegiatan pengujian dan/atau kalibrasinya merupakan bagian dari inspeksi dan sertifikasi produk. Standar ini dapat diterapkan pada semua laboratorium tanpa memperhatikan jumlah personel atau luasnya lingkup kegiatan pengujian dan/atau kalibrasi. Apabila laboratorium tidak melakukan satu kegiatan atau lebih yang tercakup dalam Standar ini, misalnya pengambilan contoh dan desain/pengembangan metode baru, persyaratan dari ketentuan tersebut tidak diterapkan. Tujuan Penerapan SNI ISO/IEC 17025:2005 ini untuk mengembangkan sistem manajemen untuk kegiatan mutu, administrasi dan teknis. Pelanggan (customer) laboratorium, regulator dan badan akreditasi dapat juga menggunakannya dalam melakukan konfirmasi atau mengakui kompetensi laboratorium. Standar ini tidak ditujukan sebagai dasar sertifikasi laboratorium. Apabila laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi memenuhi persyaratan ni, berarti laboratorium telah mengoperasikan sistem manajemen untuk kegiatan pengujian dan kalibrasi yang juga memenuhi prinsip ISO Jumlah peserta pelatihan keterampilan dan keahlian SDM industri Terdapat 3 (tiga) jenis pelatihan yang direncanakan akan diberikan Baristand Industri Surabaya pada masyarakat umum ataupun perusahaan adalah sebagai berikut Implementasi hasil riset kepada 60 (enam puluh) orang Untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian dan pengabdian pada masyarakat maka perlu dilakukan sosialisasi dan implementasi hasil riset yang telah dilakukan, Peningkatan kuantitas penelitian dan pengabdian pada masyarakat hendaknya diikuti dengan peningkatan kualitas dari kegiatan yang dilakukan. Salah satu upaya peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian yang ada di lingkup Baristand Industri Surabaya dengan melakukan implementasi hasil penelitian Pelatihan IKM (Industri Kecil Menengah) kepada 40 (empat puluh) orang Industri Kecil Menengah (IKM) memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi nasional.industri tersebut terbukti tangguh dari terjangan memburuknya situasi ekonomi global. Selain itu,ikm mampu menyerap tenaga kerja yang besar dan mendorong pemerataan pendapatan masyarakat Oleh karena pentingnya peran IKM tersebut, sejumlah program pun digencarkan, salah satunya dengan memberikan pelatihan IKM sesuai dengan kebutuhan. Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya 20

26 Pembinaan dan Penerapan SNI Wajib kepada 6 (enam) perusahaan Penerapan SNI secara wajib itu dimaksudkan untuk mengoptimalkan penerapan SNI guna meningkatkan mutu hasil industri, melindungi konsumen dan sekaligus untuk menciptakan persaingan usaha yang sehat dan adil. Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya 21

27 BAB IV PENUTUP Rencana Kinerja Baristand Industri Surabaya tahun anggaran 2014 membuat program-program yang terkait dengan pembangunan industri dan rencana kegiatan beserta indikatornya. Rencana Kinerja merupakan pedoman bagi para pejabat di lingkungan Baristand Industri Surabaya dalam melaksanakan tugas dan fungsinya untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Rencana Kinerja Tahun 2014 merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Baristand Industri Surabaya , dimana substansinya mengembangkan misi untuk mewujudkan peningkatan kemampuan industri elektronika dan telematika melalui peranan litbang serta meningkatkan sumber daya manusia industri elektronika dan telematika yang tangguh. Sesuai dengan Program kerja Baristand Industri Surabaya, kegiatan-kegiatan pada tahun 2014 ini lebih difokuskan pada kompetensi inti bidang elektronika dan telematika dengan menerapkan strategi : Investasi selektif, perdalam dan kuasai kompetensi inti baru, sesuaikan organisasi dan kembangkan jaringan kerja dengan para stake holder dan perguruan tinggi. Rencana Kinerja diharapkan dapat menjadi titik tolak untuk acuan tahun-tahun berikutnya, sehingga terdapat kesinambungan program. Selain itu, perencanaan program kerja serta indikator kinerja yang objektif tersebut dapat menjadi acuan bagi seluruh jajaran di lingkungan Baristand Industri Surabaya didalam mengukur, mengevaluasi, mengharmonisasikan pelaksanaan program, serta pengendaliannya selama kurun waktu tahun Pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kinerja ini akan berhasil apabila didukung oleh instansi/pihak yang terkait dan didukung oleh dana yang mencukupi. Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya 22

RENCANA KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2011

RENCANA KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2011 RENCANA KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2011 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SURABAYA Jl. Jagir Wonokromo

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp. (024) 8316315,

Lebih terperinci

BAB III KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN

BAB III KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN BAB III KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN A. GAMBARAN UMUM KINERJA TAHUN BERJALAN 1. Aspek Keuangan. Baristand Industri Surabaya dalam melaksanakan tugas pokoknya didukung oleh anggaran yang bersumber dari

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2010

RENCANA KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2010 RENCANA KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2010 DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SURABAYA Jl. Jagir Wonokromo 360 Surabaya,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BALAI RISET DAN STANDARISASI INDUSTRI SURABAYA

BAB II GAMBARAN UMUM BALAI RISET DAN STANDARISASI INDUSTRI SURABAYA BAB II GAMBARAN UMUM BALAI RISET DAN STANDARISASI INDUSTRI SURABAYA A. SEJARAH SINGKAT., sejak awal berdirinya telah mengalami beberapa kali perubahan nama dan perpindahan lokasi dari satu kota ke kota

Lebih terperinci

Peran BARISTAND INDUSTRI SURABAYA LOGO. Dalam Pelaksanaan Standardisasi

Peran BARISTAND INDUSTRI SURABAYA LOGO. Dalam Pelaksanaan Standardisasi LOGO Peran BARISTAND INDUSTRI SURABAYA Dalam Pelaksanaan Standardisasi SURABAYA, 20 Oktober 2016 Sejarah Add Your Text Add Your Text Add Your Text LAB. KIMIA LAB. PENCEMARAN LAB. FISIKA LAB. ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

BAB V RENCANA BISNIS BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2010 S/D 2014

BAB V RENCANA BISNIS BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2010 S/D 2014 BAB V RENCANA BISNIS TAHUN 2010 S/D 2014 Rencana Bisnis tahun 2010-2014 Baristand Industri Surabaya ini berisikan rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan yang diuraikan secara komprehensif

Lebih terperinci

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Unit Eselon I : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI Program : Program Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil

Lebih terperinci

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Unit Eselon I : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI Program : Program Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan

BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG 1.1. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian No. 49/M-IND/PER/6/2006 tanggal 29 Juni 2006, Baristand Industri Banjarbaru mempunyai

Lebih terperinci

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Unit Eselon I : BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI Program : Program Pengkajian Kebijakan, Iklim dan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN MINIMUM (SPM)

STANDAR PELAYANAN MINIMUM (SPM) STANDAR PELAYANAN MINIMUM (SPM) SEMESTER II JULI S/D DESEMBER 2016 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MEDAN Jl. Sisingamangaraja No. 24, Telp. (061)

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB) BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat BBT Pada tahun 1922 Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Balai Percobaan Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB) bernayng

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Tekstil disebut BBT adalah unit Pelaksana

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Tekstil disebut BBT adalah unit Pelaksana BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Balai Besar Tekstil yang selanjutnya dalam Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor : 778/MPP/Kep/11/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Tekstil

Lebih terperinci

b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.

b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. BAB XX DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 400 Susunan organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1.

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016 SATUAN KERJA PROPINSI RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 6 () () (4) BARISTAND INDUSTRI PALEMBANG () SUMATERA SELATAN () KOTA PALEMBANG BAGIAN-A Halaman A ANGGARAN

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. rangka menyesuaikan misi organisasi Balai Riset dan Standardisasi Industri sesuai

BAB II PROFIL INSTANSI. rangka menyesuaikan misi organisasi Balai Riset dan Standardisasi Industri sesuai BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Singkat Baristand Industri Medan Dengan adanya pemisahan Departemen Perindustrian dan Perdagangan menjadi Departemen Perindustrian dan Departemen Perdagangan serta dalam

Lebih terperinci

Lampiran : SK KEPALA BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SURABAYA Nomor : 041/KEP/BPKIMI/BRS.SBY/I/2015 Tanggal : 30 Januari 2015

Lampiran : SK KEPALA BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SURABAYA Nomor : 041/KEP/BPKIMI/BRS.SBY/I/2015 Tanggal : 30 Januari 2015 Lampiran : SK KEPALA BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SURABAYA Nomor : 041/KEP/BPKIMI/BRS.SBY/I/2015 Tanggal : 30 Januari 2015 A. PENDAHULUAN Baristand Industri Surabaya mempunyai tugas melaksanakan

Lebih terperinci

Kegiatan Prioritas Tahun 2010

Kegiatan Prioritas Tahun 2010 Kementerian Perindustrian pada Tahun Anggaran 2010 mendapat alokasi pagu definitif sebesar Rp.1.665.116.721.000. Kegiatan Prioritas Tahun 2010 Pembangunan sektor industri tahun 2010 akan difokuskan pada

Lebih terperinci

BAB V RENCANA STRATEGIS BISNIS 5 TAHUN

BAB V RENCANA STRATEGIS BISNIS 5 TAHUN BAB V RENCANA STRATEGIS BISNIS 5 TAHUN A. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Dalam upaya untuk mencapai Visi dan Misi Baristand Industri Bandar Lampung maka perlu disusun

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2010 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK Jl. Kusumanegara No.7

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) KEGIATAN LEMBAGA SERTIFIKASI (PNBP) TAHUN ANGGARAN 2015

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) KEGIATAN LEMBAGA SERTIFIKASI (PNBP) TAHUN ANGGARAN 2015 KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) KEGIATAN LEMBAGA SERTIFIKASI (PNBP) TAHUN ANGGARAN 2015 KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : Kementerian Perindustrian RI UNIT ORGANISASI : Badan Pengkajian Kebijakan,

Lebih terperinci

!"!"!#$%"! & ' ((( ( ( )

!!!#$%! & ' ((( ( ( ) !"!"!#$%"! & ' ((( ( ( ) *(+(, ( -./ *0$" I. Pendahuluan A. Ciri Umum ILMTA B. Lingkup Industri Binaan Ditjen ILMTA C. Gambaran Umum Perkembangan Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka Tahun 2005 s/d 2009

Lebih terperinci

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 216 A. KEMENTRIAN : (19) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BAB II RUANG LNGKUP PERUSAHAN

BAB II RUANG LNGKUP PERUSAHAN BAB II RUANG LNGKUP PERUSAHAN Ruang lingkup kegiatan B4T sebagai mitra industri untuk meningkatkan mutu produk dan jasa industri meliputi penelitian dan pengembangan, pengujian bahan dan barang teknik,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 35 NOMOR 35 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 35 NOMOR 35 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 35 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN ESELON PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 Laporan Kinerja Baristand Industri Manado 1. LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 BARISTAND INDUSTRI MANADO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN BALAI BESAR/BARISTAND INDUSTRI

MENTERI KEUANGAN KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN BALAI BESAR/BARISTAND INDUSTRI 1 MENTERI KEUANGAN KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN BALAI BESAR/BARISTAND INDUSTRI Kementerian Negara/Lembaga : PERINDUSTRIAN Unit Eselon I : BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Lokasi Obyek Penelitian BBTPPI berlokasi di pusat kota Semarang, dengan menempati tanah seluas 3.637 m 2, dengan tiga buah gedung berlantai tiga yang saling berhubungan satu sama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Balai Besar Tekstil (BBT) Pada tahun 1922 Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Balai Percobaan Pertenunan yang dikenal dengan nama

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 35 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENINGKATAN KERJASAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN ANGGARAN 2015

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENINGKATAN KERJASAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENINGKATAN KERJASAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 Kementerian negara/lembaga : Kementerian Perindustrian RI Unit Organisasi : Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016 SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN DENGAN

Lebih terperinci

TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM

TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM Tugas dan Fungsi Kepala Dinas Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan

Lebih terperinci

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis Negeri atas tugas pokok dan fungsinya dengan memperhatikan visi, misi, dan arah kebijakan Pemerintah Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, serta kondisi obyektif dan dinamika lingkungan strategis,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016 TAHUN ANGGARAN 6 () () (..) PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN KEBIJAKAN INDUSTRI SATUAN KERJA (43) Badan Penelitian dan Pengembangan Industri PROPINSI () DKI JAKARTA () KOTA JAKARTA PUSAT PERHITUNGAN TAHUN 6

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 7 BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Singkat Dinas Perindustrian Kota Semarang Dinas Perindustrian Kota Semarang terletak di Jalan Pemuda No. 175 Gedung Pandanaran lantai 4 Semarang, sebelum menempati

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 40/M-IND/PER/6/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR KERAMIK

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 40/M-IND/PER/6/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR KERAMIK PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 40/M-IND/PER/6/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR KERAMIK MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sehubungan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015 Laporan Kinerja Baristand Industri Manado LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015 BARISTAND INDUSTRI MANADO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI

Lebih terperinci

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, SALINAN GAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PROVINSI

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI A. SERTIFIKASI AWAL DAN RE-SERTIFIKASI

SKEMA SERTIFIKASI A. SERTIFIKASI AWAL DAN RE-SERTIFIKASI PENGKONDISI DAN PENGERING : 1 dari 5 SKEMA PIRANTI LISTRIK RUMAH TANGGA DAN SEJENIS - KESELAMATAN - BAGIAN 2-40: PERSYARATAN PENGKONDISI DAN PENGERING (SNI IEC 60335.2.40-2009) NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN

Lebih terperinci

PELATIHAN STANDARDISASI. w w w. b s n. g o. i d. Pemahaman SNI ISO/IEC 17065:2012. Validasi Metode Pengujian Kimia. Pemahaman SNI ISO/IEC 17025:2008

PELATIHAN STANDARDISASI. w w w. b s n. g o. i d. Pemahaman SNI ISO/IEC 17065:2012. Validasi Metode Pengujian Kimia. Pemahaman SNI ISO/IEC 17025:2008 Pemahaman SNI ISO/IEC 17065:2012 Audit Internal Sistem Manajemen Laboratorium (SNI ISO/IEC 17025:2008) Penyusunan Dokumentasi Sistem Manajemen Laboratorium (SNI ISO/IEC 17025:2008) Estimasi Ketidakpastian

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Laporan Layanan Informasi Publik Balai Besar Keramik Tahun 2016

Laporan Layanan Informasi Publik Balai Besar Keramik Tahun 2016 Laporan Layanan Informasi Publik Balai Besar Keramik Tahun 2016 Kebijakan Pelayanan Informasi Publik Untuk melaksanakan amanat Undang-Undang nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU

Lebih terperinci

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN 2012-2014 Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Jakarta, 1 Februari 2012 Daftar Isi I. LATAR BELAKANG II. ISU STRATEGIS DI SEKTOR INDUSTRI III.

Lebih terperinci

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2015 LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN TRIWULAN II BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp. (024) 8316315, 8314312,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 58/Permentan/OT.140/8/ TENTANG PELAKSANAAN SISTEM STANDARDISASI NASIONAL DI BIDANG PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 58/Permentan/OT.140/8/ TENTANG PELAKSANAAN SISTEM STANDARDISASI NASIONAL DI BIDANG PERTANIAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 58/Permentan/OT.140/8/2007................... TENTANG PELAKSANAAN SISTEM STANDARDISASI NASIONAL DI BIDANG PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

Lebih terperinci

Ringkasan Bahan Menteri Perindustrian Pada Seminar Menumbuhkan Ekonomi Kerakyatan untuk Memenangkan MEA I. Gambaran Umum Industri Kecil dan Menengah

Ringkasan Bahan Menteri Perindustrian Pada Seminar Menumbuhkan Ekonomi Kerakyatan untuk Memenangkan MEA I. Gambaran Umum Industri Kecil dan Menengah Ringkasan Bahan Menteri Perindustrian Pada Seminar Menumbuhkan Ekonomi Kerakyatan untuk Memenangkan MEA -------------------------------------------------------------------------------- I. Gambaran Umum

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 49/M-IND/PER/6/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 49/M-IND/PER/6/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 49/M-IND/PER/6/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN MAKASSAR BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. LAK RSSN Bukittinggi Tahun

BAB IV PENUTUP. LAK RSSN Bukittinggi Tahun BAB IV PENUTUP Pencapaian kinerja kegiatan-kegiatan yang mendukung program tidak selalu dapat tergambarkan dalam keberhasilan atau kegagalan pencapaian indikator sasaran program, karena masih dipengaruhi

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2010 2014 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.4, 2014 EKONOMI. Pembangunan. Perindustrian. Perencanaan. Penyelenggaraan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5492) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI Menimbang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN 1 (satu) bulan ~ paling lama Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang Industri sebagaimana

Lebih terperinci

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 107 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI SUMATERA

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SURABAYA Jl. Jagir Wonokromo No. 360 Surabaya Telp. (031) 8410054, +628113400610

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN SUBANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN SUBANG PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Perindustrian,

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN KOMPETENSI LABORATORIUM LINGKUNGAN

PETUNJUK PELAKSANAAN KOMPETENSI LABORATORIUM LINGKUNGAN PETUNJUK PELAKSANAAN KOMPETENSI LABORATORIUM LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG PEMBINAAN SARANA TEKNIS DAN PENINGKATAN KAPASITAS KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP 2010 KATA PENGANTAR Perlindungan dan pengelolaan

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan P

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan P No.1730, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPERIN. SNI. Air Mineral Demineral. Air Mineral CAlami. Air Minum Embun. Pemberlakuan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG -1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN, PERINDUSTRIAN,

Lebih terperinci

SNI AWARD 2016 SYARAT DAN ATURAN SNI AWARD

SNI AWARD 2016 SYARAT DAN ATURAN SNI AWARD SNI AWARD 2016 SYARAT DAN ATURAN SNI AWARD 2016 INFORMASI BAGI PESERTA Pusat Sistem Penerapan Standar Badan Standardisasi Nasional Gedung l BPPT Lantai 10 Jl. MH Thamrin No. 8 Jakarta 10340 Telp : 021

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) PENINGKATAN STANDARISASI PRODUK INDUSTRI ALAT TRANSPORTASI, ELEKTRONIKA, TELEMATIKA DAN ANEKA SUB KEGIATAN FASILITASI ISO 9001:2008 PADA INDUSTRI ALAT TRANSPORTASI DI KABUPATEN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2017 KEMEN/LEMB : UNIT ORG : SATUAN KERJA : PROPINSI : LOKASI : RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 7 (9) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (7) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB II RUANG LINGKUP B4T

BAB II RUANG LINGKUP B4T BAB II RUANG LINGKUP B4T 2.1 Sejarah B4T Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) sebagai salah satu institusi penelitian dan pengembangan di bawah BPPI, Departemen Perindustrian RI, telah berpengalaman

Lebih terperinci

INFORMASI SERTIFIKASI ISO 9001

INFORMASI SERTIFIKASI ISO 9001 Nomor : 8/1 Edisi-Revisi : E-2 Tanggal : 01 Juni 2016 Hal : 1 dari 9 LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) adalah lembaga sertifikasi sistem manajemen mutu yang telah diakreditasi (diakui) oleh Komite Akreditasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda pada proses perencanaan strategis. itu dilakukan (Bryson and Roering 1988; Elbanna 2007; Hassan et al).

BAB I PENDAHULUAN. berbeda pada proses perencanaan strategis. itu dilakukan (Bryson and Roering 1988; Elbanna 2007; Hassan et al). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perencanaan strategis pada awalnya merupakan tradisi yang dikembangkan oleh organisasi sektor swasta menghadapi perubahan dalam memenangkan persaingan. Tetapi dalam

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH DAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR:

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) KACA UNTUK BANGUNAN BLOK KACA SPESIFIKASI DAN METODA UJI SECARA WAJIB DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.844, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BATAN. Unit Kerja. Rinvian Tugas. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN

Lebih terperinci

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU -1- LAMPIRAN VII PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU 1. Lingkup Sistem Manajemen

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG BADAN STANDARDISASI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG BADAN STANDARDISASI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG BADAN STANDARDISASI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

RUMUSAN HASIL RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN PEMERINTAH DAERAH TAH

RUMUSAN HASIL RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN PEMERINTAH DAERAH TAH Jakarta, 2 Maret 2012 Rapat Kerja dengan tema Akselerasi Industrialisasi Dalam Rangka Mendukung Percepatan Pembangunan Ekonomi yang dihadiri oleh seluruh Pejabat Eselon I, seluruh Pejabat Eselon II, Pejabat

Lebih terperinci

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 I PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 250,0 275,0 320,0 360,0 1 Peningkatan Pengelolaan Pelayanan Publik 2 Pengembangan SDM Industri Tersebarnya informasi,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan telah selesainya penyusunan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Periode 2015-2019. Dalam rangka

Lebih terperinci

Bab 2 Profil Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi

Bab 2 Profil Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi Bab 2 Profil Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi 2.1. Visi Terciptanya pembinaan penyelenggaraan pos dan telekomunikasi yang dinamis dengan peran aktif seluruh potensi nasional. 2.2. Misi Meningkatkan

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS. PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 Tahun 2010 TENTANG

BUPATI KUDUS. PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 Tahun 2010 TENTANG BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 Tahun 2010 TENTANG KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

2015, No Perdagangan Dunia) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2

2015, No Perdagangan Dunia) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2 No.1452, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPERIN. Kaca. Wajib.SNI. Pemberlakuan. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80/M-IND/PER/9/2015 TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA, BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, - 1 - RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENGUJIAN MUTU DAN SERTIFIKASI OBAT HEWAN TAHUN ANGGARAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR PENGUJIAN MUTU DAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 61 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA TASIKMALAYA

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 61 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 61 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BLITAR

Lebih terperinci