KARMA (KAMMA) ( KARMA DALAM TANYA JAWAB)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KARMA (KAMMA) ( KARMA DALAM TANYA JAWAB)"

Transkripsi

1 KARMA (KAMMA) ( KARMA DALAM TANYA JAWAB) 1) P: Apakah artinya karma? J: Karma berarti perbuatan yang dilakukan oleh jasmani, perkataan dan pikiran yang baik maupun yang tidak baik. Keadaan yang menghasilkan perbuatan juga disebut karma. 2) P: Karma terbagi berapa golongan? J: YM. Anuruddhacariya Maha Thera membagi karma menjadi 4 (empat) golongan, yaitu: a. Menurut sifat bekerjanya / fungsinya (kiccacatukka) b. Menurut sifat hasilnya / urutan berbuahnya (pākadānapariyāyacatukka) c. Menurut jangka waktunya / waktu berbuahnya (pākakālacatukka) d. Menurut kedudukannya / tempat berbuahnya (pākathānacatukka) 3) P: Menurut sifat bekerjanya (kiccacatukka), golongan karma ini dibagi berapa macam? J: 4 (empat) macam, yaitu: a. Janaka-kamma: adalah hukum yang menyebabkan timbulnya syarat untuk terlahirnya kembali sesuatu makhluk. Karma ini juga yang memproduksi nāmakhandha (kelompok mental) dan kammaja-rūpa (materi yang timbul disebabkan oleh karma) selama seorang makhluk masih hidup. b. Upatthambhaka-kamma: adalah hukum yang mendorong terpeliharanya suatu akibat dari suatu sebab (karma) yang telah timbul. c. Upapīlaka-kamma: adalah hukum yang menekan, mengolah, dan meyelaraskan suatu akibat dari suatu sebab. 46 Semoga Dhamma Lestari

2 d. Upaghataka-kamma: adalah hukum yang meniadakan kekuatan dan akibat dari suatu sebab yang telah terjadi dan sebaliknya menyuburkan berkembangnya karma baru. 4) P: Menurut sifat hasilnya / urutan berbuahnya (pākadānapariyāyacatukka), golongan karma ini dibagi berapa macam? J: 4 (empat) macam, yaitu: a. Garuka-kamma: adalah karma yang berat. Akibatnya dapat timbul dalam waktu satu kehidupan atau kehidupan berikutnya. b. Āsanna-kamma: adalah perbuatan yang dilakukan oleh seseorang, sesaat sebelum ajalnya tiba, hal ini dapat dilakukan baik dengan jasmani maupun mental. c. Ācinna-kamma atau bahula-kamma: adalah karma kebiasaan, yaitu perbuatan yang merupakan kebiasaan bagi seseorang karena seringnya dilakukan sehingga seolah-olah merupakan watak baru. d. Katattā-kamma: adalah karma yang diluar ketiga karma yang telah disebutkan di atas, yang cukup kuat untuk memicu kelahiran. 5) P: Menurut jangka waktunya / waktu berbuahnya (pākakālacatukka), golongan karma ini dibagi berapa macam? J: 4 (empat) macam, yaitu: a. Ditthadhammavedanīya-kamma: adalah karma yang masak atau berbuah dalam kehidupan ini juga. b. Uppajjavedanīya-kamma: adalah karma yang masak atau berbuah dalam kehidupan yang kedua (kehidupan tepat setelah kehidupan ini). 47 Semoga Dhamma Lestari

3 c. Aparāpariyavedanīya-kamma: adalah karma yang masak atau berbuah dalam kehidupan yang ketiga dan seterusnya, sampai kehidupan terakhir. d. Ahosi-kamma: adalah karma yang tidak menimbulkan akibat sama sekali. 6) P: Menurut kedudukannya / tempat berbuahnya (pākathānacatukka), golongan karma ini dibagi berapa macam? J: 4 (empat) macam, yaitu: a. Akusala-kamma, yaitu cetanā (kehendak) yang berada dalam akusala-citta 12. b. Kāmāvacarakusala-kamma, yaitu cetanā (kehendak) yang berada dalam mahākusala-citta 8. c. Rūpāvacarakusala-kamma, yaitu cetanā (kehendak) yang berada dalam rūpāvacarakusala-citta 5. d. Arūpāvacarakusala-kamma, yaitu cetanā (kehendak) yang berada dalam arūpāvacarakusalacitta 4. (A) MENURUT SIFAT BEKERJANYA / FUNGSINYA (KICCATUKKA) 7) P: Jelaskan mengenai janaka-kamma itu! J: Janaka-kamma adalah hukum yang menyebabkan timbulnya syarat untuk terlahirnya kembali suatu makhluk. Karma ini juga yang memproduksi nāmakhandha (kelompok mental) dan kammaja-rūpa (materi yang timbul disebabkan oleh karma) selama seorang makhluk masih hidup. Oleh sebab itu, karma ini disebut janaka-kamma. Karma ini terdiri dari akusala-kamma 12 dan lokiyakusala-kamma 17 (kāmāvacarakusalakamma 8, rūpāvacarakusala-kamma 5 dan arūpāvacarakusala-kamma 4). Semoga Dhamma Lestari 48

4 8) P: Jelaskan mengenai upatthambhaka-kamma itu! J: Upatthambhaka-kamma adalah adalah hukum yang mendorong terpeliharanya suatu akibat dari suatu sebab (karma) yang telah timbul. Karma ini membantu janaka-kamma dalam 3 hal: a. Membantu janaka-kamma yang belum waktunya berbuah, jadi berbuah. b. Membantu janaka-kamma yang sedang waktunya berbuah, jadi berbuah secara sempurna. c. Membantu rūpa-nāma (jasmani-mental) yang dilahir-kan janaka-kamma menjadi maju dan bertahan lama. 9) P: Jelaskan mengenai upatthambhaka-kamma yang membantu janaka-kamma yang belum waktunya berbuah, jadi berbuah! J: Upatthambhaka-kamma yang membantu janakakamma yang belum waktunya berbuah jadi berbuah adalah: kusala (kebaikan) dan akusala (sesuatu yang tidak baik) yang timbul sewaktu menghadapi kematian dan yang timbul dalam keadaan biasa/normal (seharihari), Janaka-kamma yang belum waktunya berbuah terbagi 2 (dua) macam, yaitu: a. Janaka-kamma dalam kehidupan yang lampau. b. Janaka-kamma dalam kehidupan sekarang ini Maka itu, bantuan dari upatthambhaka-kamma pada janaka-kamma yang belum waktunya berbuah, jadi berbuah, dibagi menjadi 8 bagian, yaitu: a. Kusala yang timbul sewaktu menghadapi kematian membantu kusala-janaka-kamma dari kehidupan lampau yang belum waktunya berbuah, jadi berbuah. 49 Semoga Dhamma Lestari

5 Contoh: A umat Buddha, dalam kehidupan sekarang ini banyak berbuat kebaikan. Tetapi sewaktu A sakit keras dan menghadapi kematian, terlihat nimita (bayangan karma) yang tidak baik, membuat mentalnya gelisah. Kemudian keluarganya mengundang bhikkhu untuk bersembahyang dan memberikan nasehat dhamma di hadapan A. Setelah A mendengar pembacaan paritta dan nasehat dari bhikkhu itu, mentalnya menjadi tenang, nimita yang tidak baik lenyap, dan timbul nimita yang baik. Sewaktu A menghembuskan nafasnya terakhir, ia tumimbal-lahir di kāmāsugati-bhūmi. Hal ini disebabkan kusala yang timbul sewaktu menghadapi kematian, membantu kusala-janakakamma dari kehidupan lampau yang belum waktunya berbuah, jadi berbuah. Ada bahasa Pali berbunyi sebagai berikut: IMASMING CĀYANG SAMAYE, KĀLANKIRIYĀTHA PUGGALO, SUGGAMHI UPAPAJJEYYA, CITTANHISA PASĀDITANG IMASMING CĀYANG SAMAYE, KĀLANKIRIYĀTHA PUGGALO, NIRAYE UPAPAJJEYYA, CITTANHISA PADUSITANG Artinya: Orang itu, jika meninggal dunia pada saat itu, pasti tumimbal-lahir di alam dewa, sebab mental orang itu tenang. Orang itu, jika meninggal dunia pada saat itu, pasti tumimbal-lahir di alam neraka, sebab mental orang itu gelisah. Semoga Dhamma Lestari 50

6 b. Kusala yang timbul sewaktu menghadapi kematian membantu kusala-janaka-kamma dari kehidupan sekarang yang belum waktunya berbuah, jadi berbuah. Contoh: B umat Buddha, suka berdana, banyak berbuat kebaikan, tetapi tidak pernah belajar dhamma, dan tidak pernah melaksanakan meditasi Buddhis. Pada suatu hari, B sakit keras dan saat menghadapi kematian, timbul perasaan takut meninggal. Dia melihat nimita (bayangan karma) yang tidak baik dan mentalnya menjadi gelisah. Sewaktu keluarganya melihat keadaan B sangat gawat, cepat-cepat mengundang bhikkhu untuk membacakan paritta. Setelah B mendengar pembacaan paritta dari bhikkhu itu, mentalnya B jadi tenang, nimita yang buruk lenyap dan timbul nimita yang baik. Sewaktu B meninggal dunia, ia tumimbal-lahir di kāmāsugati-bhūmi. Hal ini disebabkan kusala yang timbul sewaktu menghadapi kematian, membantu kusala-janakakamma dari kehidupan sekarang yang belum waktunya berbuah, jadi berbuah. c. Akusala yang timbul sewaktu menghadapi kematian membantu akusala-janaka-kamma dari kehidupan lampau yang belum waktunya berbuah, jadi berbuah. Contoh: C seorang dermawan, banyak memberikan dana untuk meringankan penderitaan sesama, dan patuh dengan sila. Tetapi C belum pernah melatih pikirannya dengan melaksanakan samatha-bhāvanā atau vipassanā-bhāvanā, dan belum pernah belajar dhamma. Sewaktu C sakit keras dan menghadapi kematian, timbul perasaan takut meninggal serta 51 Semoga Dhamma Lestari

7 khawatir dengan harta-benda dan anak-cucu yang akan ditinggalkannya. Mentalnya menjadi gelisah dan akusala-citta (pikiran yang tidak baik) timbul pada waktu itu. Terlihatlah oleh C nimita (bayangan karma) yang tidak baik, wajahnya memperlihatkan rasa kekhawatiran dan ketakutan, sedangkan keluarganya tidak mempunyai pengertian mengenai dhamma. Maka itu, keluarganya tidak dapat membantu keadaan C. Sewaktu C menghembuskan nafasnya yang terakhir, ia terlahir pada salah satu alam āpaya. Kusala (kebaikan) yang C berbuat dalam kehidupan sekarang ini tidak mampu membantu memberikan hasil untuk dilahirkan di alam sugati (bahagia). Hal ini disebabkan akusala yang timbul sewaktu menghadapi kematian, membantu berbuahnya akusala-janaka-kamma dari kehidupan yang lampau yang belum waktunya berbuah. d. Akusala yang timbul sewaktu menghadapi kematian membantu akusala-janaka-kamma dari kehidupan sekarang yang belum waktunya berbuah, jadi berbuah. Contoh: D sewaktu masih muda, banyak berbuat kejahatan, yaitu membunuh makhluk, mencuri, berzina, dan lain-lain. Sewaktu D mencapai usia setengah abad, terbayang kejahatan-kejahatan yang pernah dilakukannya sewaktu masih muda, mentalnya merasa tidak tenteram, kemudian D ditahbiskan menjadi bhikkhu dan menjadi anggota sangha. Pada suatu hari, bhikkhu D sakit keras dan ia teringat kembali dengan kejahatan yang pernah dilakukannya sewaktu masih muda. Mentalnya menjadi tidak tenang dan takut terlahir di alam āpaya. Sewaktu bhikkhu D menghembuskan nafas Semoga Dhamma Lestari 52

8 terakhirnya, ia tumimbal-lahir di alam neraka. Hal ini disebabkan oleh akusala yang timbul sewaktu menghadapi kematian membantu akusala-janakakamma dari kehidupan sekarang yang belum waktunya berbauh, jadi berbuah. e. Kusala yang timbul secara normal (dalam kegiatan sehari-hari) dalam kehidupan sekarang, membantu kusala-janaka-kamma dari kehidupan lampau yang belum waktunya berbuah, jadi berbuah. Contoh: E mempunyai pandangan salah, tidak percaya dengan dosa dan pahala, berpandangan bahwa membunuh makhluk tidaklah berdosa, berdana dan bersembahyang tidak menimbulkan pahala. Tetapi E tidak melakukan perbuatan berdasarkan pandangan salah tersebut. E bekerja sebagai pelayan pada seorang budiman yang beragama Buddha, yang mana majikannya suka berdana, belajar dhamma, dan bersembahyang. Setiap kali majikannya pergi ke vihara untuk bersembahyang dan mendengarkan dhamma, E turut menyertai majikannya. Lama-kelamaan E dapat menghilangkan pandangan salahnya dan mempunyai keyakinan terhadap Sang Tri-Ratna, kemudian E menjadi umat Buddha yang taat dan patuh pada dhamma dan vinaya. Sewaktu E sakit keras dan akan meninggal dunia, mentalnya tenang, sebab E hidup sendirian dan tidak banyak berbuat kejahatan. Setelah menghembuskan nafasnya yang terakhir, E tumimbal-lahir di alam sugati. Hal ini disebabkan kusala yang timbul secara normal dalam kehidupan sekarang, membantu kusala-janakakamma dari kehidupan lampau yang belum waktunya berbuah, jadi berbuah. 53 Semoga Dhamma Lestari

9 f. Kusala yang timbul secara normal (dalam kegiatan sehari-hari) dalam kehidupan sekarang, membantu kusala-janaka-kamma dari kehidupan sekarang yang belum waktunya berbuah, jadi berbuah. Contoh: F pernah menjalankan hidup kebhikkhuan, pernah belajar dhamma, pernah melaksanakan meditasi samatha dan vipassanā. F sekarang hidup sebagai nelayan yang mana termasuk mata pencaharian yang salah. Tetapi setiap hari uposatha, F berdana makanan dan kebutuhan sehari-hari kepada para bhikkhu dan berbuat kebaikan kepada sesama. F juga melaksanakan meditasi setiap hari. Setiap kali F memberikan dana selalu dalam keadaan senang dan setelah memberikan dana juga dalam keadaan senang. Sewaktu F akan meninggal dunia, mentalnya tenang karena mengingat dana yang telah diberikannya kepada para bhikkhu, setelah ia menghembuskan nafas terakhirnya F tumimbal-lahir di alam sugati. Hal ini adalah disebabkan kusala yang dilaksanakan oleh F pada setiap hari uposatha, yaitu berdana makanan kepada para bhikkhu, menjadi kusala yang membantu kusala-janaka-kamma dari meditasi yang ia laksanakan dalam kehidupan sekarang yang belum waktunya berbuah, jadi berbuah. g. Akusala yang timbul secara normal (dalam kegiatan sehari-hari) dalam kehidupan sekarang, membantu akusala-janaka-kamma dari kehidupan lampau yang belum waktunya berbuah, jadi berbuah. Contoh: G sejak kecil hingga dewasa selalu mengikuti orang tuanya ke vihara bersembahyang, mendengarkan ceramah dhamma, dan berdana Semoga Dhamma Lestari 54

10 makanan kepada para bhikkhu. Tetapi setelah G berkeluarga, ia jarang sekali ke vihara untuk bersembahyang dan mendengarkan ceramah dhamma, juga jarang sekali berdana karena ekonominya tidak mengijinkan. Pikirannya selalu tertuju untuk mencari uang, dan terikat dengan kesenangan duniawi. Sewaktu G meninggal dunia, ia tumimbal-lahir di alam neraka. Hal ini disebabkan oleh akusala-citta (pikiran tidak baik), yang selalu timbul belakangan ini, membantu akusala-janaka-kamma yang merupakan perbuatan G pada kehidupan yang lampau yang belum waktunya berbuah, jadi berbuah. h. Akusala yang timbul secara normal (dalam kegiatan sehari-hari) dalam kehidupan sekarang, membantu akusala-janaka-kamma dari kehidupan sekarang yang belum waktunya berbuah, jadi berbuah. Contoh: H sejak kecil hingga dewasa dapat dikatakan jarang sekali berbuat kebaikan, ia suka bergaul dengan orang-orang yang tidak baik, suka mencuri, berjudi, berzina dan minum-minuman keras. Setelah itu, H dipaksa oleh orang tuanya untuk menjalankan hidup kebhikkhuan agar dapat melenyapkan kebiasaannya yang tidak baik itu. H bersedia ditahbiskan menjadi bhikkhu, setelah ia menjadi bhikkhu, H melaksanakan meditasi dengan baik, belajar dhamma dengan tekun dan taat melaksanakan vinaya (peraturan). Kemudian setelah tiga tahun, bhikkhu H merasa jemu dan keyakinannya merosot. Ia tidak lagi melaksanakan meditasi, selalu berpikir untuk keluar dari hidup kebhikkhuan. Sekarang, ia suka membaca bukubuku roman, suka omong kosong, suka melamun, 55 Semoga Dhamma Lestari

11 dan mentalnya selalu gelisah. Sewaktu bhikkhu H sakit keras, ia melihat nimita (bayangan karma) yang tidak baik, dan setelah menghembuskan nafas terakhirnya bhikkhu H tumimbal-lahir di alam binatang dengan kekuatan akusala yang timbul belakangan sewaktu ia masih hidup. Akusala tersebut membantu akusala-janaka-kamma dari perbuatannya dalam kehidupan sekarang sebelum ia menjadi bhikkhu, yang belum waktunya berbuah, jadi berbuah. 10) P: Jelaskan mengenai upatthambhaka-kamma yang membantu janaka-kamma yang sedang waktunya berbuah, jadi berbuah secara sempurna! J: Upatthambhaka-kamma yang membantu janakakamma yang sedang waktunya berbuah, jadi berbuah secara sempurna. Hal ini dibagi menjadi 10 bagian, yaitu: a. Kusala yang timbul sewaktu menghadapi kematian, membantu kusala-janaka-kamma dari kehidupan lampau yang sedang waktunya berbuah, jadi berbuah secara sempurna. Contoh: A seorang pendiam, sabar dan takut berbuat dosa, hanya berbuat kebaikan menurut kemampuannya. A adalah buruh kecil, sehingga penghasilannya terbatas. A jarang ke vihara untuk bersembahyang dan mendengarkan ceramah dhamma, karena tidak ada waktu. Sewaktu A sakit keras dan akan meninggal dunia, mentalnya tenang. Setelah menghembuskan nafas terakhirnya, ia tumimbal-lahir di alam sugati. Hal ini disebabkan oleh kusala yang timbul sewaktu menghadapi kematian, membantu kusala-janaka-kamma dari Semoga Dhamma Lestari 56

12 kehidupan lampau, yang sedang waktunya berbuah, jadi berbuah secara sempurna. b. Kusala yang timbul sewaktu menghadapi kematian, membantu kusala-janaka-kamma dari kehidupan sekarang yang sedang waktunya berbuah, jadi berbuah secara sempurna. Contoh: B seorang budiman, selalu berbuat kebaikan, jarang berbuat kejahatan sebab takut dengan karma. Sewaktu B akan meninggal dunia, mentalnya tenang. Setelah meninggal, B tumimballahir di alam sugati. Hal ini disebabkan kusala yang timbul sewaktu menghadapi kematian, membantu kusala-janaka-kamma dari perbuatan B di kehidupan sekarang yang sedang waktunya berbuah, jadi berbuah secara sempurna. c. Akusala yang timbul sewaktu menghadapi kematian, membantu akusala-janaka-kamma dari kehidupan lampau yang sedang waktunya berbuah, jadi berbuah secara sempurna. Contoh: C mempunyai sifat masa bodoh, tidak tertarik dalam hal kebaikan, hanya berusaha mencari uang saja, tetapi tidak berbuat sesuatu yang bertentangan dengan sila. Sewaktu akan meninggal dunia, mentalnya tidak tenang karena terikat dengan keluarga. Akusala-citta timbul, setelah ia menghembuskan nafas terakhirnya, C tumimballahir di alam āpaya. Hal ini disebabkan akusala yang timbul sewaktu menghadapi kematian, membantu akusala-janaka-kamma dari kehidupan lampau yang sedang waktunya berbuah, jadi berbuah secara sempurna. d. Akusala yang timbul sewaktu menghadapi kematian, membantu akusala-janaka-kamma dari 57 Semoga Dhamma Lestari

13 kehidupan sekarang yang sedang waktunya berbuah, jadi berbuah secara sempurna. Contoh: D seorang yang jahat, tidak percaya dengan karma dan akibatnya, dan tidak percaya adanya tumimbal-lahir. D berbuat sesuatu menurut keinginannya, tidak percaya siapapun. Sewaktu D akan meninggal dunia, mentalnya gelisah. Setelah meninggal dunia, ia tumimbal-lahir di alam neraka. Hal ini disebabkan akusala yang timbul sewaktu menghadapi kematian, membantu akusala-janakakamma dari perbuatan D dalam kehidupan sekarang yang sedang waktunya berbuah, jadi berbuah secara sempurna. e. Kusala yang timbul secara normal (dalam kegiatan sehari-hari) dalam kehidupan sekarang, membantu kusala-janaka-kamma dari kehidupan lampau yang sedang waktunya berbuah, jadi berbuah secara sempurna. Contoh: E adalah anak dari seorang budiman, orang tuanya mendidik E untuk taat dengan agama, suka bersembahyang, dan melaksanakan sila dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi, sewaktu E mencapai usia 5 tahun, ia meninggal dunia dan tumimbal-lahir di alam dewa. Hal ini disebabkan oleh kusala dari perbuatan E dalam kehidupan sekarang, membantu kusala-janaka-kamma dari kehidupan lampau yang sedang waktunya berbuah, jadi berbuah secara sempurna. f. Kusala yang timbul secara normal (dalam kegiatan sehari-hari) dalam kehidupan sekarang, membantu kusala-janaka-kamma dari kehidupan sekarang yang sedang waktunya berbuah, jadi berbuah secara sempurna. Semoga Dhamma Lestari 58

14 Contoh: F seorang yang taat dengan agama, mempunyai pengertian dhamma yang cukup baik, suka melaksanakan dana, sila, dan meditasi. Setelah meninggal dunia, ia tumimbal-lahir di alam dewa. Hal ini disebabkan kusala yang timbul secara normal (dalam kegiatan sehari-hari) dalam kehidupan sekarang, membantu kusala-janakakamma dari kehidupan sekarang yang sedang waktunya berbuah, jadi berbuah secara sempurna. g. Akusala yang timbul secara normal (dalam kegiatan sehari-hari) dalam kehidupan sekarang, membantu akusala-janaka-kamma dari kehidupan lampau yang sedang waktunya berbuah, jadi berbuah secara sempurna. Contoh: G adalah anak dari orang tua yang tidak beragama, dari kecil hingga dewasa ia tidak pernah mendapat pendidikan agama dan budi pekerti. G hidupnya suka berfoya-foya. Setelah meninggal dunia, ia tumimbal-lahir di alam neraka. Hal ini disebabkan oleh akusala yang timbul secara normal (dalam kegiatan sehari-hari) dalam kehidupan sekarang, membantu akusala-janaka-kamma dari kehidupan lampau yang sedang waktunya berbuah, jadi berbuah secara sempurna. h. Akusala yang timbul secara normal (dalam kegiatan sehari-hari) dalam kehidupan sekarang, membantu akusala-janaka-kamma dari kehidupan sekarang yang sedang waktunya berbuah, jadi berbuah secara sempurna. Contoh: H seorang yang mempunyai pandangan salah, tidak percaya dengan karma dan akibatnya, berpandangan bahwa semua perbuatan tidak menimbulkan akibat, tidak percaya adanya tumimbal-lahir, tidak percaya adanya surga dan 59 Semoga Dhamma Lestari

15 neraka. H melaksanakan sebagian besar perbuatan yang bertentangan dengan dhamma dan sila. Setelah meninggal dunia, ia tumimbal-lahir di alam neraka. Hal ini disebabkan oleh akusala yang timbul secara normal (dalam kegiatan sehari-hari) dalam kehidupan sekarang, membantu akusalajanaka-kamma dari kehidupan sekarang yang sedang waktunya berbuah, jadi berbuah secara sempurna. i. Kusala yang timbul dari kehidupan lampau, membantu kusala-janaka-kamma dari kehidupan sekarang yang sedang waktunya berbuah, jadi berbuah secara sempurna. Contoh: I mempunyai keyakinan yang teguh terhadap Sang Tri-Ratna, rajin belajar dhamma dan taat melaksanakan sila. Kemudian, I ditahbiskan menjadi bhikkhu. Setelah menjadi bhikkhu, ia belajar dhamma dengan tekun untuk memperdalam pengetahuannya mengenai dhamma. Ia juga rajin melaksanakan meditasi serta taat dengan dhamma dan vinaya. Setelah bhikkhu I tamat belajar dhamma, ia mengajarkan dhamma kepada para bhikkhu, samanera, upāsaka-upāsika, dan umat Buddha sampai hari tuanya. Setelah bhikkhu I meninggal dunia, ia tumimbal-lahir di alam dewa. Hal ini disebabkan oleh kusala dari kehidupan lampau, membantu kusala-janaka-kamma dari kehidupan sekarang ini yang sedang waktunya berbuah, jadi berbuah secara sempurna. j. Akusala yang timbul dari kehidupan lampau, membantu akusala-janaka-kamma dari kehidupan sekarang yang sedang waktunya berbuah, jadi berbuah secara sempurna. Semoga Dhamma Lestari 60

16 Contoh: J adalah orang yang kejam, tidak pernah berbuat kebaikan dan sering berbuat kejahatan. Seperti membunuh makhluk, mencuri, memperkosa, menipu, berkelahi, dan lain-lain. Setelah J meninggal dunia, ia tumimbal-lahir di alam neraka. Hal ini disebabkan oleh akusala yang J pernah perbuat dalam kehidupan lampau, membantu akusala-janaka-kamma dari kehidupan sekarang yang sedang waktunya berbuah, jadi berbuah secara sempurna. 11)P: Jelaskan mengenai upatthambhaka-kamma yang membantu rūpa-nāma (jasmani-mental) yang dilahirkan janaka-kamma menjadi maju dan bertahan lama! J: Upatthambhaka-kamma yang membantu rūpa-nāma (jasmani-mental) yang dilahirkan janaka-kamma menjadi maju dan bertahan lama, dibagi menjadi 7 bagian, yaitu: a. Kusala yang pernah dibuat dalam kehidupan lampau, membantu rūpa-nāma (jasmani-mental) yang dilahirkan kusala-janaka-kamma menjadi maju dan bertahan lama. Contoh: YMS Buddha punya jasmani, kulit, suara, penglihatan, pendengaran, dan lain-lainnya, jauh lebih halus dan bagus dari manusia biasa, dan berbagai obyek yang diterima adalah sebagian besar obyek yang baik. Hal ini disebabkan pārami yang pernah Beliau laksanakan dalam kehidupan lampau, membantu rūpa-nāma yang dilahirkan kusalajanaka-kamma menjadi maju dan bertahan lama. b. Kusala yang dibuat dalam kehidupan sekarang, membantu rūpa-nāma yang dilahirkan kusalajanaka-kamma menjadi maju dan bertahan lama. 61 Semoga Dhamma Lestari

17 Contoh: Seorang budiman suka membantu orang yang sedang menderita, membantu perkembangan agama Buddha, selalu mentaati dhamma dan vinaya. Kekuatan kusala yang pernah dibuatnya memberikan kebahagiaan, ketenangan mental, kedudukan yang baik, wajah berseri-seri, dan obyek yang dilihat dan didengar selalu obyek yang baik, jauh dari penyakit, umur panjang, dan murah rejeki. Hal ini disebabkan kusala yang dibuat dalam kehidupan sekarang, membantu rūpa-nāma yang dilahirkan kusala-janaka-kamma menjadi maju dan bertahan lama. c. Akusala yang pernah dibuat dalam kehidupan lampau, membantu rūpa-nāma yang dilahirkan akusala-janaka-kamma menjadi maju dan bertahan lama. Contoh: Seekor anjing yang kena penyakit kulit, badannya kurus kering, kulitnya bernanah dan berbau busuk, bila mendekati orang selalu dipukul, ditendang atau dilempari batu, tetapi umurnya masih panjang. Hal ini disebabkan akusala yang pernah dibuat dalam kehidupan lampau, membantu rūpa-nāma yang dilahirkan akusala-janaka-kamma menjadi maju dan bertahan lama. d. Akusala yang dibuat dalam kehidupan sekarang, membantu rūpa-nāma yang dilahirkan akusalajanaka-kamma menjadi maju dan bertahan lama. Contoh: Binatang seperti macan, kucing, dan lainlain tentunya dilahirkan oleh akusala-janakakamma. Binatang-binatang tersebut membunuh binatang lain untuk dijadikan makanan dan mempertahankan jasmaninya. Hal ini disebabkan akusala yang dibuat dalam kehidupan sekarang, Semoga Dhamma Lestari 62

18 membantu rūpa-nāma yang dilahirkan akusalajanaka-kamma menjadi maju dan bertahan lama. e. Kusala yang pernah dibuat dalam kehidupan lampau, membantu rūpa-nāma yang dilahirkan akusala-janaka-kamma menjadi maju dan bertahan lama. Contoh: Ada anjing yang dipelihara oleh orang yang mencintai binatang, diberi minum susu, makanan dan tempat tidur yang baik, dimandikan pakai sabun wangi. Hal ini disebabkan kekuatan dari kusala yang pernah dibuat dalam kehidupan lampau, membantu rūpa-nāma yang dilahirkan aikusala-janaka-kamma menjadi maju dan bertahan lama. f. Kusala yang dibuat dalam kehidupan sekarang, membantu rūpa-nāma yang dilahirkan akusalajanaka-jamma menjadi maju dan bertahan lama. Contoh: Ada anjing mempunyai kecerdasan yang baik, mudah diajar, bisa duduk, bersalaman, membawakan keranjang dan lain-lain, sehingga membuat orang yang melihatnya jadi senang dan sayang padanya. Dipelihara dengan baik, diberikan makanan dan minuman istimewa, sama dengan makanan majikannya. Hal ini disebabkan kekuatan dari kusala yang dilakukan sekarang ini, membantu rūpa-nāma yang dilahirkan oleh akusala-anakakamma menjadi maju dan bertahan lama. g. Akusala yang dibuat dalam kehidupan sekarang, membantu rūpa-nāma yang dilahirkan kusalajanaka-kamma menjadi maju dan bertahan lama. Contoh: Ada orang yang hidupnya sebagai nelayan, penjual senjata api, penjual minuman keras, membuka rumah judi, dan sebagainya, tetapi 63 Semoga Dhamma Lestari

19 ternyata ia hidup bahagia dari hasil pekerjaannya itu. Hal ini disebabkan kekuatan dari akusala yang membantu rūpa-nāma yang dilahirkan kusalajanaka-kamma menjadi maju dan bertahan lama. 12) P: Jelaskan mengenai upapīlaka-kamma! J: Upapīlaka-kamma adalah hukum yang menekan, mengolah, dan menyelaraskan suatu akibat dari suatu sebab. Jadi upapīlaka-kamma adalah karma yang menekan, yaitu: 1. Menekan janaka-kamma yang mempunyai keadaan bertentangan. Upapīlaka-kamma jenis ini, terbagi 2 lagi: * Menekan supaya tidak berbuah. * Menekan janaka-kamma yang dapat berbuah, supaya kekuatannya melemah dan menimbulkan hasilnya tidak sempurna. 2. Menekan rūpa-nāma yang dilahirkan oleh janakakamma. Oleh sebab itu, penekanan dari upapīlaka-kamma lebih dikenal berjumlah 3 macam, yaitu: 1. Upapīlaka-kamma yang menekan janakakamma supaya tidak berbuah. 2. Upapīlaka-kamma yang menekan janaka-kamma yang sudah waktunya berbuah, supaya kekuatannya melemah. 3. Upapīlaka-kamma yang menekan rūpa-nāma yang dilahirkan oleh janaka-kamma. 13) P: Jelaskan mengenai upapīlaka-kamma yang menekan janaka-kamma supaya tidak berbuah! J: Upapīlaka-kamma yang menekan janaka-kamma supaya tidak berbuah, terbagi 2, yaitu: Semoga Dhamma Lestari 64

20 a. Kusala yang dibuat dalam kehidupan sekarang, menekan akusala-janaka-kamma supaya tidak berbuah. Contoh : A seorang yang baik hati, banyak berbuat kebaikan, taat dengan agama. Tetapi sewaktu akan meninggal dunia A melihat nimita (bayangan karma) yang tidak baik, mentalnya jadi gelisah. Sewaktu keluarganya melihat keadaan A demikian, mereka memanggilkan bhikkhu untuk membacakan paritta. Kemudian nimita yang tidak baik lenyap dan timbul nimita yang baik, mentalnya jadi tenang. Sewaktu meninggal dunia A tumimbal-lahir di alam sugati. Hal ini disebabkan oleh kusala yang dibuatnya dalam kehidupan sekarang, menekan akusala-janaka-kamma supaya tidak berbuah. b. Akusala yang dibuat dalam kehidupan sekarang, menekan kusala-janaka-kamma supaya tidak berbuah. Contoh: B seorang yang tak beragama, kerjanya setiap hari selalu merugikan orang lain, suka membunuh, mencuri, menipu, berzina, dan lain-lain. Sewaktu B sakit keras dan menghadapi kematian, ia melihat nimita yang tidak baik, mentalnya sangat gelisah. Keluarganya tidak mempunyai pengertian mengenai agama sehingga tidak dapat membantu dan merubah keadaan B. Kemudian B meninggal dunia dan tumimbal-lahir di alam neraka. Hal ini disebabkan oleh akusala yang dibuatnya dalam kehidupan sekarang, menekan kusala-janakakamma supaya tidak berbuah. 65 Semoga Dhamma Lestari

21 13) P: Jelaskan mengenai upapīlaka-kamma yang menekan janaka-kamma yang sudah waktunya berbuah, supaya kekuatannya melemah! J: Upapīlaka-kamma yang menekan janaka-kamma yang sudah waktunya berbuah, supaya kekuatannya melemah, terbagi 2 bagian, yaitu: a. Kusala yang dibuat dalam kehidupan sekarang, menekan akusala-janaka-kamma yang sudah waktunya berbuah, supaya kekuatannya melemah. Contoh: Raja Ajātasattu melakukan perbuatan durhaka, yaitu membunuh ayah kandungnya. Sesuai dengan hukum karma, beliau seharusnya tumimballahir di alam avici-mahānaraka setelah kematiannya dari alam manusia ini. Akan tetapi, raja Ajātasattu banyak sekali berbuat kebaikan, yaitu membantu perkembangan Buddha Dhamma, membangun vihara, sekolah, rumah sakit, membantu fakir miskin, dan lain-lain. Kekuatan dari kusala (kebaikan) inilah yang menekan akusalajanaka-kamma yang sudah waktunya berbuah, supaya kekuatannya melemah. Sehingga raja Ajātasattu tidak tumimbal-lahir di alam avicimahānaraka (neraka yang sangat menyedihkan), tetapi beliau tumimbal-lahir di alam lohakumbhiusasa-naraka (alam neraka kecil yang mengelilingi avici-mahānaraka). b. Akusala yang dibuat di kehidupan lampau, menekan kusala-janaka-kamma yang sudah waktunya berbuah, supaya kekuatannya melemah. Contoh: Bayi yang terlahir dalam keadaan cacat, tapi bukan cacat sejak lahir. Cacat yang terjadi setelah kandungan berumur lebih dari sebelas minggu. Misalnya, saat kandungan berusia tiga Semoga Dhamma Lestari 66

22 bulan, si ibu jatuh sakit dan secara tidak sengaja mendapatkan pengobatan yang salah sehingga menggangu kandungannya. Seharusnya bayi tersebut terlahir normal, tapi disebabkan akusala yang menekan kusala-janaka-kamma si bayi terlahir cacat. 15) P: Jelaskan mengenai upapīlaka-kamma yang menekan rūpa-nāma yang dilahirkan janaka-kamma! J: Upapīlaka-kamma yang menekan rūpa-nāma yang dilahirkan janaka-kamma, terbagi 2 bagian, yaitu: a. Akusala-upapīlaka-kamma menekan rūpa-nāma yang dilahirkan kusala-janaka-kamma. Contoh: A dilahirkan dengan badan yang sehat, kuat dan tidak ada penyakit. Tetapi dikemudian hari timbul penyakit, misalnya penyakit darah tinggi atau penyakit lainnya yang menyebabkannya tidak bisa jalan. Hal ini disebabkan kekuatan akusalaupapīlaka-kamma yang pernah dibuat di kehidupan lampau atau sekarang ini, menekan rūpa-nāma yang dilahirkan oleh kusala-janaka-kamma. b. Kusala-upapīlaka-kamma, menekan rūpa-nāma yang dilahirkan akusala-janaka-kamma. Contoh: B adalah seorang yang miskin, berpenyakitan, banyak menghadapi berbagai macam kesulitan, yang menjadi hasil dari akusalajanaka-kamma. Tetapi B berusaha berbuat banyak kebaikan dan taat dengan agama. Kemudian hidup B menjadi senang dan penyakitnya sembuh. Hal ini adalah disebabkan kekuatan kusala-upapīlakakamma yang pernah dibuatnya itu, menekan rūpanāma yang dilahirkan akusala-janaka-kamma. 67 Semoga Dhamma Lestari

23 16) P: Jelaskan mengenai upaghātaka-kamma! J: Upaghātaka-kamma adalah kukum yang meniadakan kekuatan dan akibat dari suatu sebab yang telah terjadi dan sebaliknya menyuburkan berkembangnya karma baru. Jadi, upaghātaka-kamma adalah karma yang memotong karma lain dan buah dari karma lain secara menyeluruh. Ada 2 macam pemotongan dari upaghātaka-kamma, yaitu: a. Memotong janaka-kamma supaya tidak berbuah (KAMMANTARA-UPAGHĀTAKA). b. Memotong rūpa-nāma yang dilahirkan oleh janakakamma sampai rusak (KAMMANIBBATTAKHANDHASANTĀNA-UPAGHĀTAKA). 17) P: Jelaskan mengenai upaghātaka-kamma yang memotong janaka-kamma, sehingga tidak berbuah! J: Upaghātaka-kamma yang memotong janaka-kamma, sehingga tidak berbuah, terbagi menjadi 3 bagian, yaitu: a.kusala-upaghātaka-kamma memotong akusalajanaka-kamma, sehingga tidak berbuah. Contoh: Yang Ariya Angulimala thera, dulunya sebelum menjadi anggota sangha, pernah menjadi penjahat dan telah membunuh banyak orang. Perbuatan YA. Angulimala thera itu seharusnya menerima akibat tumimbal-lahir di alam neraka setelah kematiannya dari alam manusia ini. Pada suatu hari YA. Angulimala thera bertemu YMS. Buddha. Setelah YMS. Buddha memberikan kotbah dhamma padanya, beliau sadar dan berniat ingin berbuat kebaikan. Kemudian YA. Angulimala thera ditahbiskan menjadi bhikkhu oleh YMS. Buddha. Semoga Dhamma Lestari 68

24 Kemudian, beliau melaksanakan meditasi vipassana terus-menerus dan akhirnya beliau menjadi arahat. Beliau tidak dilahirkan di alam neraka disebabkan oleh kekuatan dari sotapatti-magga-kusala yang diperolehnya, yang merupakan kusala-upaghātakakamma yang memotong akusala-janaka-kamma yang pernah dibuat dalam seluruh kehidupannya, sehingga tidak berbuah. b. Kusala-upaghātaka-kamma memotong kusala-janaka-kamma, sehingga tidak berbuah. Contoh: B melaksanakan samatha-bhāvanā dan memperoleh arūpa-jhāna, bila meninggal dunia ia akan tumimbal-lahir di arūpa-bhūmi. Rūpa-jhāna yang telah diperoleh B tidak mampu membuatnya tumimbal-lahir di rūpa-bhūmi. Sebab arūpa-kusala yang diperolehnya menjadi kusala-upaghātakakamma yang memotong rūpa-kusala-janakakamma, sehingga tidak berbuah. c. Akusala-upaghātaka-kamma memotong kusala-janaka-kamma, sehingga tidak berbuah. Contoh: C telah memperoleh jhāna dari hasil latihan samatha-bhāvanā, tetapi C melakukan perbuatan yang durhaka, yaitu memecah belah sangha. Perbuatan durhaka yang dilakukannya menjadi akusala-upaghātaka-kamma yang memotong mahāggata-kusala-janaka-kamma, sehingga tidak berbuah (tumimbal-lahir di alam brahma). Begitu juga dengan Devadatta yang terkenal mempunyai abhiñña yang hampir setara dengan abhiñña kepunyaan YMS. Buddha. Seperti diketahui, Devadatta melakukan perbuatan durhaka, yaitu melukai YMS. Buddha dan memecah-belah 69 Semoga Dhamma Lestari

25 sangha. Perbuatan durhakanya ini menjadi akusalaupaghātaka-kamma yang memotong mahāggattakusala-janaka-kamma kepunyaan Devadatta, sehingga tidak berbuah (tumimbal-lahir di alam brahma). Akhirnya Devadatta tumimbal-lahir di alam avici-mahānaraka setelah kematiannya dari alam manusia ini. 18) P: Jelaskan mengenai upaghātaka-kamma yang memotong rūpa-nāma yang telah dilahirkan janaka-kamma sampai rusak! J: Upaghātaka-kamma yang memotong rūpa-nāma yang telah dilahirkan janaka-kamma sampai rusak, terbagi atas 4 bagian yaitu: a. Kusala-upaghātaka-kamma yang memotong rūpa-nāma yang menjadi akusala-vipāka (hasil perbuatan tidak baik). Contoh: A meninggal dunia dan tumimbal-lahir di alam neraka, apa yang dilihat, didengar dan lainlainnya adalah akusala-vipāka. Sewaktu A melihat api neraka yang berwarna kekuning-kuningan, ia teringat dengan warna jubah para bhikkhu, dan perbuatan baik yang pernah dilaksanakannya sewaktu masih hidup di alam manusia. Contohnya, setiap hari berdana makanan kepada para bhikkhu, berdana jubah pada para bhikkhu pada setiap hari kathina dan perbuatan baik lainnya. Sewaktu A teringat dengan perbuatan baiknya itu, mahākusalacitta (pikiran maha baik) timbul, dan saat itu juga A meninggal dan tumimbal-lahir di alam dewa. Hal ini disebabkan kusala-citta (pikiran baik) yang timbul pada saat itu menjadi kusala-upaghātaka- Semoga Dhamma Lestari 70

26 kamma yang memotong rūpa-nāma yang menjadi akusala-vipāka. b. Kusala-upaghātaka-kamma yang memotong rūpa-nāma yang menjadi kusala-vipāka (hasil perbuatan baik) Contoh: Orang awam yang mencapai tingkat kesucian arahat, bila tidak menjadi anggota sangha dalam waktu 7 hari, ia akan meninggal dunia. Hal ini disebabkan arahatta-magga yang dicapainya menjadi kusala-upaghātaka-kamma dan memotong rūpa-nāma yang menjadi kusala-vipāka. Tetapi bila arahat orang awam itu menjadi anggota sangha dalam waktu 7 hari, hidupnya akan berlangsung terus sesuai dengan karmanya. Hal ini disebabkan orang awam hanya mematuhi pañcasīla saja, sedangkan kesucian dari arahatta-magga-phala yang diperolehnya tidak sebanding dengan pañcasīla. Sama seperti bola lampu yang berkekuatan 110 vol dipasang pada tegangan listrik 220 vol, pasti dalam waktu singkat bola tersebut akan putus/mati. c. Akusala-upaghātaka-kamma memotong rūpanāma yang menjadi kusala-vipāka (hasil perbuatan baik). Contoh: Anggota tubuh manusia semuanya termasuk kusala-vipāka. Dengan anggota tubuh (indera) inilah kita melihat, mendengar, mencium, merasakan, dan menyentuh sesuatu yang baik, yang juga bisa disebut kusala-vipāka. Kadang orang mendapat kecelakaan, seperti tertabrak mobil, jatuh dari tempat yang tinggi, yang mana menyebabkan kaki atau tangannya patah, matanya buta, telinganya 71 Semoga Dhamma Lestari

27 tuli, dan lain-lainnya. Hal ini disebakan akusalaupaghātaka-kamma memotong rūpa-nāma yang menjadi kusala-vipāka. Jika orang itu meninggal disebabkan kecelakaan, hal ini juga bisa disebabkan akusala-upaghātaka-kamma memotomg rūpanāma menjadi kusala-vipāka. d. Akusala-upaghātaka-kamma memotong rūpanāma yang menjadi akusala-vipāka. Contoh: Jasmani dan kehidupan semua binatang, misalnya anjing adalah termasuk akusala-vipāka. Kemudian anjing itu mati karena tergilas mobil atau dibunuh. Kematian seperti ini disebabkan kekuatan dari akusala-upaghātaka-kamma dari kehidupan lampau ataupun sekarang, yang memotong kehidupan dan jasmani yang menjadi akusalavipāka. (B) MENURUT SIFAT HASILNYA / URUTAN BERBUAHNYA (PĀKADĀNAPARIYĀYACATUKKA) 19) P: Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan garuka-kamma! J : Garuka-kamma adalah karma yang berat. Akibatnya dapat timbul dalam waktu satu kehidupan atau kehidupan berikutnya. Jadi, garuka-kamma adalah ditthigatasampayutta-citta 4 yang berkenaan dengan niyatamicchāditthi-kamma, dan dosamula-citta 2 yang berkenaan dengan pañcānantariya-kamma, serta mahaggatakusala-kamma 9 (rūpa-kusala 5 dan arūpakusala 4), yang jumlah semuanya 15 citta. Mengenai lokuttarakusala-kamma juga disebut garuka-kamma. Tetapi di sini tidak dibicarakan tentang lokuttarakusala, sebab lokuttarakusala tidak berfungsi menimbulkan, Semoga Dhamma Lestari 72

28 tetapi berfungsi membasmi tumimbal-lahir di empat alam rendah. Di sini, kita membicarakan garukakamma yang mampu berbuah dalam kehidupan kedua (kehidupan tepat setelah kehidupan ini), dimana karma lain tidak mampu untuk mencegahnya. 20) P: Apakah artinya niyatamicchāditthi-kamma? J : Niyatamicchāditthi-kamma berarti pandangan salah dimana tidak dapat melihat hidup dan kehidupan ini dengan sewajarnya, atau menganggap suatu kebenaran sebagai suatu kesalahan dan kesalahan sebagai kebenaran. 21) P: Apakah artinya Pañcānantariya-kamma? J : Pañcānantariya-kamma berarti lima perbuatan durhaka, yaitu: a.matughāta: membunuh ibu b. Pitughāta: membunuh ayah c.arahantaghāta: membunuh arahat d. Lohituppāda: melukai Sang Buddha e.sanghabheda: memecah-belah sangha. 22) P: Manakah yang disebut akusala-garuka-kamma? J : Yang disebut dengan akusala-garuka-kamma adalah niyata-micchāditthi-kamma dan pañcānantariyakamma. Akusala-garuka-kamma ini mampu berbuah dalam kehidupan kedua dan tumimbal-lahir di alam apāya. Maksudnya adalah barang siapa melakukan niyatamicchāditthi-kamma dan pañcānantariya-kamma dalam kehidupan sekarang, setelah meninggal akan tumimbal-lahir di alam apāyadengan pasti. 23) P: Manakah yang disebut kusala-garuka-kamma? 73 Semoga Dhamma Lestari

29 J : Yang disebut dengan kusala-garuka-kamma adalah mahaggatakusala-kamma 9, yaitu rūpa-kusala-citta 5 dan arūpa-kusala-citta 4. Jadi, mahaggatakusalakamma 9 dimaksudkan bagi mereka yang mempunyai jhāna. Kusala-garuka-kamma juga mampu berbuah dalam kehidupan kedua dan mengkondisikan tumimballahir di 20 alam brahma (rūpa-bhūmi 16 dan arūpabhūmi 4). Maksudnya barang siapa mempunyai jhāna dalam kehidupan sekarang setelah meninggal akan tumimbal-lahir di alam brahma. 24) P: Apakah perbedaan antara akusala-garuka-kamma dan kusala-garuka-kamma dalam tugas menimbulkan hasil? J: Akusala-garuka-kamma bila tidak dapat berbuah, mempunyai kesempatan untuk menjadi upatthambhakakamma. Sedangkan kusala-garuka-kamma bila tidak dapat berbuah akan menjadi ahosi-kamma (tidak menimbulkan akibat sama sekali), tidak mempunyai kesempatan untuk menjadi upatthambhaka-kamma. 25) P: Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan āsanna-kamma! J : Āsanna-kamma adalah perbuatan baik atau jahat yang dilakukan seseorang sesaat sebelum ajalnya tiba, hal ini dapat dilakukan baik dengan jasmani maupun mental. Jadi, āsanna-kamma adalah akusala-kamma 12 (tidak termasuk niyata-micchāditthi-kamma dan pañcānantariya-kamma), dan mahākusala-kamma 8. Mahāggatakusala-kamma tidak termasuk āsannakamma, karena telah menjadi kusala-garuka-kamma. Bila sewaktu akan meninggal dunia kita terkenang akan perbuatan jahat yang pernah dilakukan, saat itu akusala-citta (pikiran tidak baik) timbul. Akusala-citta yang timbul melalui teringatnya perbuatan jahat itu disebut akusala-āsanna-kamma. Jika terkenang akan Semoga Dhamma Lestari 74

30 perbuatan baik yang pernah dilakukan, saat itu kusalacitta (pikiran baik) timbul. Kusala-citta yang timbul melalui teringatnya perbuatan baik itu disebut kusalaāsanna-kamma. 26) P: Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan ācinna-kamma! J : Ācinna-kamma adalah karma kebiasaan, yaitu perbuatan yang merupakan kebiasaan bagi seseorang karena seringnya dilakukan sehingga seolah-olah merupakan watak baru. Jadi, ācinna-kamma merupakan akusala-kamma 12 dan mahākusala-kamma 8. Dengan demikian kejahatan yang sering dilakukan oleh seseorang melalui jasmani, perkataan, dan pikiran disebut akusala-ācinna-kamma. Kebaikan yang sering dilakukan oleh seseorang, misalnya suka berdana, melaksanakan sila, suka bermeditasi secara benar, belajar dhamma, dan lainlainnya, disebut kusala-ācinna-kamma. Jika seseorang melakukan suatu kejahatan, walaupun hanya sekali saja, tetapi ia selalu memikirkan perbuatan jahatnya itu, saat timbul kegelisahan dan ketakutan, ini juga bisa disebut akusala-ācinna-kamma. Dalam melakukan kebaikan juga demikian, walaupun melakukan kebaikan hanya sekali saja, tetapi selalu teringat perbuatan baiknya itu, saat timbul rasa senang, gembira, dan bahagia atas perbuatan baiknya itu, ini juga bisa disebut kusala-ācinna-kamma. 27) P: Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan katattā-kamma! J : Katattā-kamma adalah karma yang diluar ketiga karma yang telah disebutkan di atas, yang cukup kuat untuk memicu kelahiran. Katattā-kamma adalah akusalakamma 12 dan mahākusala-kamma 8.. Kusala-kamma dan akusala-kamma yang pernah dibuat dalam kehidupan lampau dan kehidupan sekarang, yang 75 Semoga Dhamma Lestari

31 belum menjadi garuka-kamma, āsanna-kamma, dan ācinna-kamma, yang mana pelakunya tidak melakukan dengan kehendak sepenuh hati, disebut katattā-kamma. Katattā-kamma adalah karma yang tidak begitu berat jika dibandingkan dengan garuka-kamma, āsannakamma, dan ācinna-kamma. (C) MENURUT JANGKA WAKTUNYA / WAKTU BERBUAHNYA (PĀKAKĀLACATUKKA) 28) P: Tolong jelaskan apa yang dimaksud dengan ditthadhammavedanīya-kamma! J : Ditthadhammavedanīya-kamma adalah karma yang harus berbuah dalam kehidupan ini juga. Jika karma ini tidak mempunyai kondisi yang cocok untuk berbuah di kehidupan yang sama, maka karma ini tidak akan berbuah sama sekali, menjadi ahosi kamma. Karma ini dihasilkan oleh javana pertama dari tujuh javana yang terdapat dalam proses pikiran. Ditthadhammavedanīyakamma ini terbagi 2 macam, yaitu: a.paripakka ditthadhammavedanīya-kamma adalah karma yang berbuah dalam kehidupan ini juga, termasuk yang sudah masak betul (berbuah dalam 7 hari). Contoh: Dalam sutta diceritakan ada seorang miskin yang bernama Mahā Duggata memberikan dana makanan kepada YMS Kassapa Sammā Sam Buddha; setelah selesai berdana, dalam waktu 7 (tujuh) hari ia menjadi kaya-raya. Demikian juga dengan seorang miskin yang bernama Punna memberikan dana makanan kepada Semoga Dhamma Lestari 76

32 YM. Sariputta maha thera; setelah berdana menjadi kaya-raya dalam waktu 7 (tujuh) hari. Demikian juga dengan seorang miskin yang bernama Kakavaliya memberikan dana makanan kepada YM. Mahākassapa maha thera; setelah berdana menjadi kaya-raya dalam waktu 7 (tujuh) hari. b. Aparipakka ditthadhammavedanīya-kamma ialah karma yang berbuah dalam kehidupan ini juga, belum termasuk yang masak betul (berbuah setelah 7 hari). Jadi hasil perbuatan baik atau buruk yang dilakukan seseorang akan diterima dalam kehidupan ini juga, setelah lewat 7 hari. 29) P: Tolong jelaskan apa yang dimaksud dengan uppajjavedanīya-kamma! J : Uppajjavedanīya-kamma adalah karma yang berbuah dalam kehidupan yang kedua (kehidupan tepat setelah kehidupan ini). Jika karma ini tidak mempunyai kondisi yang cocok untuk berbuah di kehidupan kedua, maka karma ini tidak akan berbuah sama sekali, menjadi ahosi kamma. Karma ini dihasilkan oleh javana ketujuh dari tujuh javana yang terdapat dalam proses pikiran. 30) P: Tolong jelaskan apa yang dimaksud dengan aparāparavedanīya-kamma! J : Aparāparavedanīya-kamma adalah karma yang yang berbuah mulai dari kehidupan yang ketiga dan seterusnya, sampai kehidupan terakhir. Karma ini dihasilkan oleh lima javana yang ditengah (javana no. 2-6) dari tujuh javana yang terdapat dalam proses pikiran. 31) P: Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan ahosi-kamma! 77 Semoga Dhamma Lestari

33 J : Ahosi-kamma adalah kamra yang tidak menimbulkan akibat sama sekali. Contoh: YA. Angulimala thera, sebelum menjadi anggota sangha, pernah menjadi penjahat dan telah membunuh ratusan orang. Setelah beliau bertemu YMS Buddha dan menjadi bhikkhu, beliau sangat tekun melaksanakan meditasi vipassanā, dan akhirnya beliau mencapai tingkat kesucian arahat. Jadi, kejahatan beliau yang membunuh ratusan orang itu menjadi ahosikamma, yaitu karma yang tidak menimbulkan akibat sama sekali. (D) MENURUT KEDUDUKANNYA / TEMPAT BERBUAHNYA(PĀKATHĀNACATUKKA) 32) P: Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan akusalakamma! J : Akusala-kamma berarti perbuatan tidak baik, yaitu cetanā (kehendak) yang berada dalam akusala-citta 12. Akusala-kamma terbagi 3 macam, yaitu: a. Akusala-kāya-kamma. b. Akusala-vaci-kamma. c. Akusala-mano-kamma. 33) P: Apakah artinya akusala-kāya-kamma? J : Akusala-kāya-kamma berarti perbuatan tidak baik melalui jasmani. Ada 3 macam, yaitu: a. Pānātipāta: membunuh. b. Adinnādānā: mencuri. c. Kāmesu micchācāra: berbuat asusila. 34) P: Apakah artinya akusala-vaci-kamma? J : Akusala-vaci-kamma berarti perbuatan tidak baik melalui perkataan. Ada 4 macam, yaitu: Semoga Dhamma Lestari 78

34 a. Musāvādā: berdusta. b. Pisunavācā: memfitnah. c. Pharusavācā: bicara kasar. d. Samphappalāpa: Bicara hal-hal yang tidak perlu/ omong kosong. 35) P: Apakah artinya akusala-mano-kamma? J : Akusala-mano-kamma berarti perbuatan tidak baik melalui jasmani. Ada 3 macam, yaitu: a. Abhijjhā: keserakahan / menginginkan milik orang lain. b. Vyāpāda: dendam / keinginan tidak baik. c. Micchā-ditthi: pandangan salah. 36) P: Jelaskanlah yang dimaksud dengan kāmāvacarakusalakamma? J : Kāmāvacarakusala-kamma berarti perbuatan baik yang berhubungan dengan kesenangan indera, yaitu: cetanā (kehendak) yang berada dalam mahākusala-citta 8. Kāmāvacarakusala-kamma terbagi 3 macam, yaitu: a. Kusala-kāya-kamma. b. Kusala-vaci-kamma. c. Kusala-mano-kamma. 37) P: Apakah arti dari kusala-kāya-kamma? J : Kusala-kāya-kamma berarti perbuatan baik melalui jasmani. Ada 3 macam, yaitu: a. Pānātipātā veramanī: menghindari membunuh makhluk hidup. b. Adinnādānā veramanī: menghindari mencuri. c. Kāmesu-micchācārā veramanī: menghindari perbuatan asusila. 38) P: Apakah arti dari kusala-vaci-kamma? J : Kusala-vaci-kamma berarti perbuatan baik melalui perkataan. Ada 4 macam, yaitu: a. Musāvādā veramanī: menghindari berdusta. 79 Semoga Dhamma Lestari

35 b. Pisunaya vācāya veramanī: menghindari memfitnah. c. Pharusaya vācāya veramanī: menghindari bicara kasar. d. Samphappalāpa veramanī: menghindari bicara hal-hal yang tidak perlu/omong kosong. 39) P: Apakah arti dari kusala-mano-kamma? J : Kusala-mano-kamma berarti perbuatan baik melalui pikiran. Ada 3 macam, yaitu: a. Anabhijjā: tidak mempunyai keserakahan. b. Avyāpāda: tidak mempunyai keinginan tidak baik. c. Sammā-ditthi: pandangan benar. 40) P: Tolong jelaskan apa yang dimaksud dengan rūpavacarakusala-kamma? J : Rūpavacarakusala-kamma berarti perbuatan baik yang mencapai rūpa-jhāna, yaitu cetanā (kehendak) yang berada dalam rūpāvacarakusala-citta 5. 41) P: Tolong jelaskan apa yang dimaksud dengan arūpāvacarakusala-kamma? J : Rūpavacarakusala-kamma berarti perbuatan baik yang mencapai arūpa-jhāna, yaitu cetanā (kehendak) yang berada dalam arūpāvacarakusala-citta 4. Semoga Dhamma Lestari 80

KAMMA / KEWUJUDAN SEMULA

KAMMA / KEWUJUDAN SEMULA BAHAGIAN 1 1. Apa itu kamma? KAMMA / KEWUJUDAN SEMULA Kamma dalam Bahasa Pali bermaksud perlakuan (action). Apa itu kewujudan semula atau punarjadi? Suatu keadaan yang mana makhluk (manusia, dewa, haiwan,

Lebih terperinci

Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka

Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Seseorang harus benar-benar mempertimbangkan dan merenungkan penderitaan yang akan dijalaninya di neraka. Sewaktu Sang Buddha

Lebih terperinci

Dhamma Inside. Kematian Yang Indah. Orang-orang. Akhir dari Keragu-raguan. Vol September 2015

Dhamma Inside. Kematian Yang Indah. Orang-orang. Akhir dari Keragu-raguan. Vol September 2015 Dhamma Inside Vol. 22 - September 2015 Kematian Yang Indah Akhir dari Keragu-raguan Orang-orang Kematian Yang Indah Oleh : Bhikkhu Santacitto Kematian adalah peristiwa yang tidak dapat dihindari oleh siapapun,

Lebih terperinci

D. ucapan benar E. usaha benar

D. ucapan benar E. usaha benar 1. Keyakinan yang dituntut dalam agama Buddha adalah A. keyakinan tanpa dasar terhadap seluruh ajaran Buddha B. keyakinan yang muncul dari proses pembelajaran, pengalaman, dan perenungan C. keyakinan yang

Lebih terperinci

Mengapa bhikkhu harus dipotong rambutnya? Mengapa bhikkhu itu tidak boleh beristeri? Mengapa anak perempuan tidak boleh dekat bhikkhu?

Mengapa bhikkhu harus dipotong rambutnya? Mengapa bhikkhu itu tidak boleh beristeri? Mengapa anak perempuan tidak boleh dekat bhikkhu? TENTANG SANG BUDDHA 1. Apa arti kata Buddha? Kata Buddha berarti "Yang telah Bangun" atau "Yang telah Sadar", yaitu seseorang yang dengan usahanya sendiri telah mencapai Penerangan Sempurna. 2. Apakah

Lebih terperinci

SĪLA-2. Pariyatti Sāsana hp ; pin!

SĪLA-2. Pariyatti Sāsana  hp ; pin! SĪLA-2 Pariyatti Sāsana www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin! 2965F5FD Murid-buangan (Upāsakacaṇḍāla) Vs Murid-permata (upāsakaratana) Murid buangan atau pengikut-yang-ternoda (upāsakamala) atau pengikut-kelas-bawah

Lebih terperinci

Sutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta)

Sutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta) 1 Sutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta) Demikianlah telah saya dengar. Suatu ketika Bhagavan sedang berada di Kalantakanivapa, Hutan Bambu, di Rajagaha. Kemudian Samana Vacchagotta

Lebih terperinci

Pembabaran Dhamma yang Tidak Lengkap (Incomplete Teachings)

Pembabaran Dhamma yang Tidak Lengkap (Incomplete Teachings) Pembabaran Dhamma yang Tidak Lengkap (Incomplete Teachings) Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Ada beberapa alasan dari tidak tercapainya Dhamma Mulia. Sebuah contoh dari tidak terealisasinya Dhamma Mulia

Lebih terperinci

Kebahagiaan Berdana. Diposkan pada 02 Desember 2015

Kebahagiaan Berdana. Diposkan pada 02 Desember 2015 Kebahagiaan Berdana Diposkan pada 02 Desember 2015 Berdana dan melaksanakan Dhamma di dalam kehidupan sehari-hari, itulah berkah utama Kehidupan berlangsung terus dari waktu ke waktu. Hari berganti bulan

Lebih terperinci

Kāmāvacarasobhana Cittaṃ (1)

Kāmāvacarasobhana Cittaṃ (1) Kāmāvacarasobhana Cittaṃ (1) Kesadaran Indah-Lingkup Inderawi Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Saṅgaha: Pāpāhetukamuttāni, sobhanānīti vuccare. Ekūnasaṭṭhi cittāni, athekanavutīpi vā.

Lebih terperinci

Analisis Individu (Puggalabheda)

Analisis Individu (Puggalabheda) Analisis Individu (Puggalabheda) Semua makhluk di dalam saṃsāra bisa dikategorikan ke dalam dua belas tipe individu, yang terdiri dari empat makhluk biasa (puthujjana) dan delapan makhluk suci (ariya).

Lebih terperinci

Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur, agar ajaran

Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur, agar ajaran book Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur, agar ajaran Buddha bisa kita sebar kepada banyak orang. KARMA Ajaran

Lebih terperinci

Sutta Nipata menyebut keempat faktor sebagai berikut: Lebih lanjut, murid para

Sutta Nipata menyebut keempat faktor sebagai berikut: Lebih lanjut, murid para 1 Ciri-ciri Seorang Sotapanna (The Character of a Stream-enterer) Pada umumnya Tipitaka menjelaskan seorang Sotapanna sehubungan dengan empat faktor. Tiga faktor pertama dari keempat faktor Sotapatti ini

Lebih terperinci

4. Sebutkan apa yang termasuk dalam catuparamatthadhammā! Yang termasuk catuparamatthadhammā adalah : Citta, Cetasika, Rūpa dan Nibbāna.

4. Sebutkan apa yang termasuk dalam catuparamatthadhammā! Yang termasuk catuparamatthadhammā adalah : Citta, Cetasika, Rūpa dan Nibbāna. Soal dan jawaban pendalaman materi kelas Murid Berbagi I. 1. Ada berapa agregat pada makhluk yang lahir di alam binatang? Sebutkan! Ada lima agregat, yaitu : A. Rūpakkhandha agregat materi B. Vedanākkhandha

Lebih terperinci

Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas)

Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas) 1 Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas) [Anguttara Nikaya 3.65] Demikianlah telah saya dengar. Bhagavan sedang melakukan perjalanan bersama orang-orang Kosala dengan sekumpulan

Lebih terperinci

1.Definisi Hukum. 2.Pembagian/jenis-jenis Hukum

1.Definisi Hukum. 2.Pembagian/jenis-jenis Hukum 1.Definisi Hukum Hukum adalah himpunan petunjuk hidup (perintah atau larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat yang seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat dan jika dilanggar dapat

Lebih terperinci

Sutta Maha Kammavibhanga: Penjelasan Mendetail Tentang Kamma (Maha Kammavibhanga Sutta: The Great Exposition of Kamma) Majjhima Nikaya 136

Sutta Maha Kammavibhanga: Penjelasan Mendetail Tentang Kamma (Maha Kammavibhanga Sutta: The Great Exposition of Kamma) Majjhima Nikaya 136 1 Sutta Maha Kammavibhanga: Penjelasan Mendetail Tentang Kamma (Maha Kammavibhanga Sutta: The Great Exposition of Kamma) Majjhima Nikaya 136 1. Demikianlah telah saya dengar. Pada suatu waktu, Bhagavan

Lebih terperinci

Dua Jenis Tangisan. oleh: Andi Kusnadi

Dua Jenis Tangisan. oleh: Andi Kusnadi Dua Jenis Tangisan oleh: Andi Kusnadi Ini adalah penjelasan dari pertanyaan yang diajukan oleh seorang yogi pada Sayadaw. Pertanyaan: Saya sangat menikmati meditasi selama retret, tetapi karena berbagai

Lebih terperinci

Manfaatkan Waktu. Semaksimal Mungkin

Manfaatkan Waktu. Semaksimal Mungkin Manfaatkan Waktu Semaksimal Mungkin Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Pernahkah anda merenungkan seberapa baik anda memanfaatkan waktu yang anda miliki? Dapat dipastikan jawabannya adalah TIDAK. Sebagian

Lebih terperinci

Ikhtisar Objek (3) (Ālambaṇasaṅgaha) Dhammavihārī Buddhist Studies

Ikhtisar Objek (3) (Ālambaṇasaṅgaha) Dhammavihārī Buddhist Studies Ikhtisar Objek (3) (Ālambaṇasaṅgaha) Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id 54.Tesu cakkhuviññāṇādīni yathākkamaṃ rūpādiekekārammaṇāneva (Di antara semuanya, kesadaran-mata dll., masingmasing

Lebih terperinci

Sutta Magandiya: Kepada Magandiya (Magandiya Sutta: To Magandiya) [Majjhima Nikaya 75]

Sutta Magandiya: Kepada Magandiya (Magandiya Sutta: To Magandiya) [Majjhima Nikaya 75] 1 Sutta Magandiya: Kepada Magandiya (Magandiya Sutta: To Magandiya) [Majjhima Nikaya 75] Magandiya, seandainya ada seorang penderita kusta yang dipenuhi luka- luka dan infeksi, dimakan oleh cacing, menggaruk

Lebih terperinci

Jawaban Soal-soal untuk Proses Kognitif (2)

Jawaban Soal-soal untuk Proses Kognitif (2) awaban Soal-soal untuk Proses Kognitif (2) awaban Soal-soal Bab IV 1. (a). Parittajavanavāra manodvāravīthi dengan proses tersendiri: Konsep makhluk hidup, sangat menyenangkan Td a Td Salah satu dari 2

Lebih terperinci

LEMBAR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD T. P. 2016/2017

LEMBAR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD T. P. 2016/2017 LEMBAR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD T. P. 2016/2017 Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hari, Tanggal : Rabu 8 Maret 2017 Kelas/Semester : XI/IV Alokasi Waktu : 120 menit Guru

Lebih terperinci

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian Tidak Ada Ajahn Chan Kelahiran dan Kematian Latihan yang baik adalah bertanya kepada diri Anda sendiri dengan sungguh-sungguh, "Mengapa saya dilahirkan?" Tanyakan diri Anda sendiri dengan pertanyaan ini

Lebih terperinci

KAMMA 1 Bukan kata lain dari fatalisme atau takdir. Pariyatti Sāsana hp ; pin!

KAMMA 1 Bukan kata lain dari fatalisme atau takdir. Pariyatti Sāsana  hp ; pin! KAMMA 1 Bukan kata lain dari fatalisme atau takdir Pariyatti Sāsana www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin! 2965F5FD KEMUNCULAN TEORI KAMMA Ciri khas agama-agama di India sejak awal periode Vedic (1750-500

Lebih terperinci

Written by Administrator Wednesday, 25 January :43 - Last Updated Saturday, 28 January :28

Written by Administrator Wednesday, 25 January :43 - Last Updated Saturday, 28 January :28 Ven. Ajahn Karuniko (Christopher John Woodfine) dilahirkan pada tahun 1953 dekat wilayah Manchester di Inggris. Beliau adalah lulusan Universitas Sheffield dengan gelar kehormatan di bidang Teknik Elektronika

Lebih terperinci

Meditasi Mettā (Meditasi Cinta Kasih)

Meditasi Mettā (Meditasi Cinta Kasih) Meditasi Mettā (Meditasi Cinta Kasih) oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Dari ceramah Dhamma Chanmyay Sayadaw pada retret meditasi vipassanā tanggal 2-3 Jan.2009 di Pusat Meditasi YASATI, Bacom, Cianjur,

Lebih terperinci

Dhamma Inside. Bersikap Ramah. Standar. Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri. Vol Oktober 2015

Dhamma Inside. Bersikap Ramah. Standar. Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri. Vol Oktober 2015 Dhamma Inside Vol. 23 - Oktober 2015 Bersikap Ramah Standar Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri Bersikap Ramah Oleh : Bhikkhu Santacitto Pada umumnya, ramah dipahami sebagai sikap positif yang

Lebih terperinci

TIGA KUSALAMULA TIGA AKAR KEBAIKAN

TIGA KUSALAMULA TIGA AKAR KEBAIKAN Hai Saudara-saudari Se-Dhamma Marilah kita melatih diri menjalankan Atthangasila di hari Uposatha-sila di bulan Oktober 2008 {06(8), 13(15), 21(23), 29(1)}. Selamat menjalankan Uposatha-sila (Pengamalan

Lebih terperinci

Meditasi. Oleh : Taridi ( ) KTP. Standar Kompetensi Mengembangkan meditasi untuk belajar mengendalikan diri

Meditasi. Oleh : Taridi ( ) KTP. Standar Kompetensi Mengembangkan meditasi untuk belajar mengendalikan diri Meditasi Oleh : Taridi (0104510015) KTP Standar Kompetensi Mengembangkan meditasi untuk belajar mengendalikan diri Kompetensi Dasar Mendeskripsikan meditasi sebagai bagian dari jalan mulia berunsur delapan.

Lebih terperinci

Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama

Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama Kata agama berasal dari kata dalam bahasa Pali atau bisa juga dari kata dalam bahasa Sansekerta, yaitu dari akar kata gacc, yang artinya adalah pergi

Lebih terperinci

MANFAATKANLAH WAKTU ANDA

MANFAATKANLAH WAKTU ANDA MANFAATKANLAH WAKTU ANDA Oleh : Lie Jan Tjong ( Aji ) 1. Waktu tidak terbatas. Berbicara tentang waktu, tentunya tidak terlepas dari putaran bumi yang mengelilingi matahari, yang disebut rotasi. Kita tidak

Lebih terperinci

Mahā Maṅgala Sutta (1)

Mahā Maṅgala Sutta (1) Mahā Maṅgala Sutta (1) Azimat Buddhis Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Pseudo Sebab-Akibat Jangan memindah guci-abu-jenasah yang sudah disimpan di vihāra. Penempatan guci-abu. Ibu mengandung

Lebih terperinci

16 Ajahn Sumedho. 55 Rumah Seribu Cermin. 26 Mandi, Bikin Segar dan Sehat! Hal 1

16 Ajahn Sumedho. 55 Rumah Seribu Cermin. 26 Mandi, Bikin Segar dan Sehat! Hal 1 16 Ajahn Sumedho Kisah seorang tenaga medis yang menjadi seorang bhikkhu aliran Thai Forest. 2 Ajaran 19 Dhamma Ketika Hukum Kamma Buang Angin Bagaimana cara kerja hukum Oleh: Sang Atta kamma dan jenis-jenis

Lebih terperinci

Only We Can Help Ourselves Hanya Kitalah Yang Dapat Menolong Diri Kita Sendiri

Only We Can Help Ourselves Hanya Kitalah Yang Dapat Menolong Diri Kita Sendiri Only We Can Help Ourselves Hanya Kitalah Yang Dapat Menolong Diri Kita Sendiri BHIKKHU DHAMMAVUḌḌHO MAHĀTHERA Artikel ini bersumber dari ceramah Cara Kerja Kamma dari penulis yang diberikan di Kuching

Lebih terperinci

Perkembangan Pandangan Terang

Perkembangan Pandangan Terang Perkembangan Pandangan Terang Diterjemahkan oleh: Henny Gunarsa 19-02-2007 Diedit oleh: Andi Kusnadi 23-02-2007 Buku Dhamma mengenai perkembangan pandangan terang ini hanyalah kutipan-kutipan dari beberapa

Lebih terperinci

Buddhisme. Teori Kamma Dalam. Y. M. Mahasi Sayadaw. Marlin Bodhi Limas. Y.M. Bhikkhu Abhipañño THE THEORY OF KARMA IN BUDDHISM. Alih Bahasa.

Buddhisme. Teori Kamma Dalam. Y. M. Mahasi Sayadaw. Marlin Bodhi Limas. Y.M. Bhikkhu Abhipañño THE THEORY OF KARMA IN BUDDHISM. Alih Bahasa. Y. M. Mahasi Sayadaw Teori Kamma Dalam Buddhisme Judul Asli THE THEORY OF KARMA IN BUDDHISM Alih Bahasa Marlin Bodhi Limas Editor Y.M. Bhikkhu Abhipañño Tata Letak Santos Teori Kamma Dalam Buddhisme Y.

Lebih terperinci

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (12) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 08 Maret 2005 s.d. tanggal 26 April 2005

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (12) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 08 Maret 2005 s.d. tanggal 26 April 2005 KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (12) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 08 Maret 2005 s.d. tanggal 26 April 2005 01. Dari: Harry Simanirja S, Banjarmasin Namo Buddhaya Bhante,

Lebih terperinci

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (17) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 13 November 2005 s.

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (17) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 13 November 2005 s. KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (17) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 13 November 2005 s.d 1 Januari 2006 1. Dari: Wibowo, Jakarta Namo Buddhaya, Bhante, saya ada beberapa

Lebih terperinci

62 PANDANGAN SALAH (3) Dhammavihārī Buddhist Studies

62 PANDANGAN SALAH (3) Dhammavihārī Buddhist Studies 62 PANDANGAN SALAH (3) D. PAHAM PENYANGKALAN TANPA AKHIR Amarāvikkhepavāda Para bhikkhu, beberapa pertapa dan Brahmana seperti belut yang menggeliat. Pada saat ditanya tentang sesuatu, mereka menjawab

Lebih terperinci

MENJADI PEMENANG ARUS

MENJADI PEMENANG ARUS MENJADI PEMENANG ARUS PENDAHULUAN Di dalam Agama Buddha kita mengenal adanya tingkat-tingkat kesucian yang dapat dicapai oleh seorang umat Buddha yang telah dapat mengerti melaksanakan dan menembus EMPAT

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM INFORMASI Semester : 1

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM INFORMASI Semester : 1 GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM INFORMASI Semester : 1 Berlaku mulai: Gasal/2010 MATA KULIAH : AGAMA BUDHA KODE MATA KULIAH / SKS : 410101029 / 2 SKS MATA KULIAH PRASYARAT

Lebih terperinci

Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela. Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #5 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #5 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

1. Mengapa bermeditasi?

1. Mengapa bermeditasi? CARA BERMEDITASI 1. Mengapa bermeditasi? Oleh: Venerable Piyananda Alih bahasa: Jinapiya Thera Dalam dunia ini, apakah yang dicari oleh kebanyakan orang dalam hidupnya? Sebenarnya, mereka ingin mencari

Lebih terperinci

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini. Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati. Malam di Perkuburan Diposkan pada 03 Januari 2016 Sebelumnya saya tidak pernah tinggal di tanah perkuburan. Dan tak ingin tinggal di sana. Namun suatu saat saya mengajak seorang pa-kow. Ketika saya sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada satu objek tertentu agar pikiran dapat lebih fokus. Dalam bahasa Pāli

BAB I PENDAHULUAN. pada satu objek tertentu agar pikiran dapat lebih fokus. Dalam bahasa Pāli BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meditasi adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk memusatkan pikiran pada satu objek tertentu agar pikiran dapat lebih fokus. Dalam bahasa Pāli meditasi disebut juga

Lebih terperinci

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata. Hikayat Cabe Rawit Alkisah, pada zaman dahulu hiduplah sepasang suami-isteri di sebuah kampung yang jauh dari kota. Keadaan suami-isteri tersebut sangatlah miskin. Rumah mereka beratap anyaman daun rumbia,

Lebih terperinci

MEDITASI VIPASSANĀ & EMPAT KESUNYATAAN MULIA

MEDITASI VIPASSANĀ & EMPAT KESUNYATAAN MULIA (edited version 15/8/06, Daung) (edited version 17/8/06, Andi Kusnadi) CERAMAH DI CAMBRIDGE MEDITASI VIPASSANĀ & EMPAT KESUNYATAAN MULIA OLEH : SAYADAW CHANMYAY Kata Pengantar Minggu sore 11 Juli 2004

Lebih terperinci

Message of the Buddha PESAN SANG BUDDHA. Bhikkhu Dhammavuddho Maha Thera. Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhassa PENDAHULUAN

Message of the Buddha PESAN SANG BUDDHA. Bhikkhu Dhammavuddho Maha Thera. Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhassa PENDAHULUAN PESAN SANG BUDDHA Bhikkhu Dhammavuddho Maha Thera Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhassa PENDAHULUAN Para Buddha muncul di dunia sekali dalam kurun waktu yang sangat lama, pada saat dunia terjerumus

Lebih terperinci

Pengembara yang Tersesat

Pengembara yang Tersesat Pengembara yang Tersesat Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Dahulu kala ada seorang pengembara yang sering berpergian dari kota yang satu ke kota yang lainnya. Suatu ketika karena waktu yang sangat terbatas,

Lebih terperinci

Sutta Devadaha: Di Devadaha (Devadaha Sutta: At Devadaha) [Majjhima Nikaya 101]

Sutta Devadaha: Di Devadaha (Devadaha Sutta: At Devadaha) [Majjhima Nikaya 101] 1 Sutta Devadaha: Di Devadaha (Devadaha Sutta: At Devadaha) [Majjhima Nikaya 101] [Buddha]: Menghampiri para Nigantha yang mengajarkan demikian, saya bertanya kepada mereka, Sahabat- sahabat Nigantha,

Lebih terperinci

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (3) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (3) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (3) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo 01. Dari: Rudi Hardjon Dhammaraja (Lim), Medan, Sumatera Utara Namo Buddhaya, Bhante dalam Ratana Sutta dinyatakan "Serta

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar: - Menumbuhkan kesadaran luhur dalam melaksanakan peringatan hari raya

Kompetensi Dasar: - Menumbuhkan kesadaran luhur dalam melaksanakan peringatan hari raya Pendidikan Agama Buddha 2 Hari Raya Agama Buddha Petunjuk Belajar Sebelum belajar materi ini Anda diharapkan berdoa terlebih dahulu dan membaca materi dengan benar serta ketika mengerjakan latihan soal

Lebih terperinci

Dharmayatra tempat suci Buddha

Dharmayatra tempat suci Buddha Dharmayatra tempat suci Buddha 1. Pengertian Dharmayatra Dharmayatra terdiri dari dua kata, yaitu : dhamma dan yatra. Dharmma (Pali) atau Dharma (Sanskerta) artinya kesunyataan, benar, kebenaran, hukum,

Lebih terperinci

Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa.

Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa. Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa. Jadi aku hidup tidak normal? Ya itu menurutku! Kehidupan

Lebih terperinci

agenda special events regular events contents puja bhakti minggu olahraga pagi minggu latihan meditasi kamis

agenda special events regular events contents puja bhakti minggu olahraga pagi minggu latihan meditasi kamis contents 43 sajian utama Kebijaksanaan Dhamma Samma Ditthi Fenomena Kehidupan news on Penyebaran Dhamma dengan Metode "PURE" orang bijak Dalai Lama jalan-jalan Bodh Gaya pandegiling news Ceramah Dhamma

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus: Salam

Lebih terperinci

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (16) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 24 September 2005 s.d.

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (16) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 24 September 2005 s.d. KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (16) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 24 September 2005 s.d. 12 November 2005 1. Dari: Herlina, Medan Bhante, Selama ini sering ada pandangan

Lebih terperinci

Abhidhammatthasaṅgaha

Abhidhammatthasaṅgaha Abhidhammatthasaṅgaha Lokuttaracittaṃ Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Saṅgaha: (1) Sotāpatti,magga,cittaṃ, (2) sakadāgāmi,magga,cittaṃ, (3) anāgāmi,magga,cittaṃ, (4) arahatta,magga,cittañceti

Lebih terperinci

PENGANIAYAAN TERHADAP ANAK DALAM KELUARGA

PENGANIAYAAN TERHADAP ANAK DALAM KELUARGA PENGANIAYAAN TERHADAP ANAK DALAM KELUARGA Oleh: Alva Nadia Makalah ini disampaikan pada Seminar Online Kharisma ke-3, dengan Tema: Kekerasan Pada Anak: Efek Psikis, Fisik, dan Tinjauan Agama Dunia Maya,

Lebih terperinci

DPD Patria Sumatera Utara. Juara II. Lomba Berkarya Dhamma PIKIRAN ADALAH PELOPOR DARI SEGALA SESUATU DODI PURNOMO WIJAKSONO, SURABAYA

DPD Patria Sumatera Utara. Juara II. Lomba Berkarya Dhamma PIKIRAN ADALAH PELOPOR DARI SEGALA SESUATU DODI PURNOMO WIJAKSONO, SURABAYA DPD Patria Sumatera Utara Juara II Lomba Berkarya Dhamma PIKIRAN ADALAH PELOPOR DARI SEGALA SESUATU DODI PURNOMO WIJAKSONO, SURABAYA Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhassa Namo Tassa Bhagavato

Lebih terperinci

4 Macam Manusia. oleh U Sikkhānanda

4 Macam Manusia. oleh U Sikkhānanda 4 Macam Manusia oleh U Sikkhānanda Ada 4 macam manusia, yaitu manusia yang berasal dari Gelap ke Gelap, dari Gelap ke Terang, dari Terang ke Gelap, dari Terang ke Terang. Tahukah anda yang dimaksud dengan

Lebih terperinci

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (2) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (2) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (2) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo 01. Dari: Ferry Liang, Yogyakarta Sukhitta Hontu Bhante saya mau tanya: 1. Dalam Buddhis, salam yang benar itu kita mengucapkan

Lebih terperinci

DEWAN PENGURUS DAERAH PEMUDA THERAVADA INDONESIA SUMATERA UTARA

DEWAN PENGURUS DAERAH PEMUDA THERAVADA INDONESIA SUMATERA UTARA www.patria.or.id Pesan Sang Buddha Bhikkhu Dhammavuddho Maha Thera DEWAN PENGURUS DAERAH PEMUDA THERAVADA INDONESIA SUMATERA UTARA www.patria.or.id 1 Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhassa PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Pentahbisan Yasa dan Buddha Memulai Misinya. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin

Pentahbisan Yasa dan Buddha Memulai Misinya. Pariyatti Sāsana Yunior 2  hp ; pin Pentahbisan Yasa dan Buddha Memulai Misinya Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Anattalakkhaṇa Sutta (S 3:67) Sutta tentang Karakteristik Bukan-diri dibabarkan 5 hari

Lebih terperinci

Hari Raya Korban? (Idul Adha)

Hari Raya Korban? (Idul Adha) Hari Raya Korban? (Idul Adha) Ini merupakan cerita yang terkenal pada saat Allah bertanya pada Abraham untuk mengorbankan anaknya. Juga merupakan cerita seorang anak muda yang dihukum mati oleh Tuhan.

Lebih terperinci

PELAJARAN 1 UPACARA PEMBERIAN NAMA PANGERAN SIDDHARTA

PELAJARAN 1 UPACARA PEMBERIAN NAMA PANGERAN SIDDHARTA PELAJARAN 1 UPACARA PEMBERIAN NAMA PANGERAN SIDDHARTA 1. Raja Sudhodhana mengundang 108 pertapa/brahmana, diantara 108 pertapa itu ada 8 orang pertapa bijak 2. Salah satu orang bijak adalah Kondanya 3.

Lebih terperinci

Dhammavihārī Buddhist Studies LIMA RINTANGAN BATIN PAÑCA NĪVARAṆA

Dhammavihārī Buddhist Studies  LIMA RINTANGAN BATIN PAÑCA NĪVARAṆA Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id LIMA RINTANGAN BATIN PAÑCA NĪVARAṆA ETIMOLOGI Nīvaraṇa (rintangan batin) = nis (kebawah) + VṚ (menutupi). Dipahami sebagai: āvaraṇa: layar, hambatan,

Lebih terperinci

Lesson Sheet Kelas : Yupiter. A. Kisah Nabi Ayyub a.s

Lesson Sheet Kelas : Yupiter. A. Kisah Nabi Ayyub a.s Lesson Sheet Kelas : Yupiter A. Kisah Nabi Ayyub a.s Silsilah atau garis keturunan Nabi Ayyub a.s. adalah Ayyub bin Maush bin Ra ail bin Alaish bin Ishak bin Ibrahim. Dari garis keturunan ayahnya, Nabi

Lebih terperinci

1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa

1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa 301 1 Tesalonika 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius untuk jemaat yang tinggal di Tesalonika, yang ada dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus. Semoga Allah memberikan berkat dan damai sejahtera kepada

Lebih terperinci

SUTRA 42 BAGIAN. B. Nyanabhadra

SUTRA 42 BAGIAN. B. Nyanabhadra SUTRA 42 BAGIAN [ ] B. Nyanabhadra RAJA MING DINASTI HAN Tahun 28-75 Mimpi tentang makhluk memancarkan cahaya kuning KASYAPA MATANGA & DHARMARATNA Tahun 67 dari India ke Luoyang Menerjemahkan Sutra 42

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pergilah, bekerjalah untuk keselamatan orang banyak, untuk kebahagiaan orang banyak, karena belas kasihan pada dunia, untuk kesejahteraan, untuk keselamatan,

Lebih terperinci

2 Petrus. 1 1 Dari Simon Petrus, hamba dan

2 Petrus. 1 1 Dari Simon Petrus, hamba dan 354 2 Petrus 1 1 Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus kepadamu semua yang telah menerima iman yang sama harganya dengan yang kami telah terima. Kamu menerima iman itu karena Allah dan Juruselamat

Lebih terperinci

Buddha Abhidhamma. Ultimate Science. Kata Pengantar.

Buddha Abhidhamma. Ultimate Science. Kata Pengantar. 1 Buddha Abhidhamma Ultimate Science Kata Pengantar. Ajaran2 Sang Buddha. Ajaran2 dari Sang Buddha dalam Khotbah2 selama 45 tahun dalam masa Kebuddhaannya telah di bagi dalam Tiga Kumpulan di sebut Tipitaka

Lebih terperinci

TABEL 1.1. RINGKASAN 89 dan 121 CITTA

TABEL 1.1. RINGKASAN 89 dan 121 CITTA TABEL 1.1 RINGKASAN 89 dan 121 CITTA I. LOKIYA CITTA (KESADARAN-DUNIAWI) 81 A. Kāmāvacara Citta (Kesadaran Lingkup-Indrawi) 54 1. Akusala Citta (Kesadaran Tidak Baik) 12 (1) - (8) Lobhamūla citta 8 (Kesadaran

Lebih terperinci

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (8) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 21 Agustus 2004 s.d. tanggal 09 Oktober 2004

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (8) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 21 Agustus 2004 s.d. tanggal 09 Oktober 2004 KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (8) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 21 Agustus 2004 s.d. tanggal 09 Oktober 2004 01. Dari: Jaya Mudita, Jakarta Namo Buddhaya, Bhante,

Lebih terperinci

Loyalitas Tak Terbatas

Loyalitas Tak Terbatas Loyalitas Tak Terbatas Agra Utari Saat orang bertanya pada saya, Hal favoritmu di dunia ini apa, Gra? Saya selalu dengan pasti menjawab, Anjing. Ya, saya sangat cinta dengan makhluk berkaki empat ini.

Lebih terperinci

HARTA SESUNGGUHNYA Lokuttara Dhamma BHIKKHU ASSAJI

HARTA SESUNGGUHNYA Lokuttara Dhamma BHIKKHU ASSAJI HARTA SESUNGGUHNYA Lokuttara Dhamma BHIKKHU ASSAJI NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMA SAMBUDDHASSA Buku ini dipublikasikan hanya untuk dibagikan secara GRATIS dan TIDAK UNTUK DIJUAL Materi di dalam buku

Lebih terperinci

Andalah Yang Bertanggung Jawab (You Are Responsible!) Oleh: K. Sri Dhammananda

Andalah Yang Bertanggung Jawab (You Are Responsible!) Oleh: K. Sri Dhammananda Andalah Yang Bertanggung Jawab (You Are Responsible!) Oleh: K. Sri Dhammananda Sebagaimana sudah menjadi sifat manusia, kita semuanya cenderung menyalahkan orang-orang lain untuk kekurangan-kekurangan

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Yakub si Penipu

Alkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Yakub si Penipu Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Yakub si Penipu Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : M. Maillot dan Lazarus Disadur oleh: M. Kerr dan Sarah S. Diterjemahkan

Lebih terperinci

62 PANDANGAN HIDUP YANG KELIRU Sumber: Sutta Pitaka, Digha Nikaya 1: Brahmajala Sutta

62 PANDANGAN HIDUP YANG KELIRU Sumber: Sutta Pitaka, Digha Nikaya 1: Brahmajala Sutta 62 PANDANGAN HIDUP YANG KELIRU Sumber: Sutta Pitaka, Digha Nikaya 1: Brahmajala Sutta 18 Pandangan yang Berpedoman pada Hal-hal Lampau 4 Pandangan Eternalis (Jiwa dan Dunia adalah Kekal) 4 Pandangan Semi-Eternalis

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (5/6)

Siapakah Yesus Kristus? (5/6) Siapakah Yesus Kristus? (5/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus Memiliki Semua Kuasa dan Penakluk Kematian Kode Pelajaran : SYK-P05 Pelajaran 05 - YESUS MEMILIKI SEMUA KUASA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MAHA SANGHA SABHA (PASAMUAN AGUNG) TAHUN 2002 SANGHA THERAVADA INDONESIA. Nomor : 02/PA/VII/2002

KEPUTUSAN MAHA SANGHA SABHA (PASAMUAN AGUNG) TAHUN 2002 SANGHA THERAVADA INDONESIA. Nomor : 02/PA/VII/2002 KEPUTUSAN Nomor : 02/PA/VII/2002 Tentang: PROGRAM KERJA LIMA TAHUN ( TAHUN 2002 2007 ) NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA Memperhatikan : Musyawarah dan mufakat dalam Mahã Sangha Sabhã (Pesamuan

Lebih terperinci

Di Manakah Sang Buddha?

Di Manakah Sang Buddha? DhammaCitta Where is The Buddha? Di Manakah Sang Buddha? Where is The Buddha? Venerable Dr. K. Sri Dhammananda Nàyaka Maha Thera Orang-orang sering menanyakan pertanyaan ini, ke manakah Sang Buddha pergi

Lebih terperinci

Abhidhammatthasaṅgaha

Abhidhammatthasaṅgaha Abhidhammatthasaṅgaha Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam Dasa Tathāgatabala 5. Tathāgata memahami apa adanya

Lebih terperinci

Mengapa berdana? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13

Mengapa berdana? Pariyatti Sāsana  hp ; pin. Friday, April 12, 13 Dāna-3 Mengapa berdana? Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD 1 Pandangan Tentang Dāna Kaum materialis: Dāna tidak ada buah karena tidak ada kehidupan setelah ini. Kaum Theis:

Lebih terperinci

Kamma (7) Kamma Baik Lingkup-Indra. Dhammavihārī Buddhist Studies

Kamma (7) Kamma Baik Lingkup-Indra. Dhammavihārī Buddhist Studies Kamma (7) Kamma Baik Lingkup-Indra Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Tiga Jenis Virati 1. Pantangan kesempatan telah datang (sampattavirati) Seseorang, walaupun tidak sedang melatih

Lebih terperinci

Citta adalah keadaan yang mengetahui objek atau keadaan yang menerima, mengingat, berfikir dan mengetahui objek.

Citta adalah keadaan yang mengetahui objek atau keadaan yang menerima, mengingat, berfikir dan mengetahui objek. Citta adalah keadaan yang mengetahui objek atau keadaan yang menerima, mengingat, berfikir dan mengetahui objek. Adalah sankhata dhamma, tertampak dilahirkan, tertampak dilahirkan, tertampak lenyapnya

Lebih terperinci

SUTTA SATIPATTHANA [JALAN LANGSUNG]

SUTTA SATIPATTHANA [JALAN LANGSUNG] 1 SUTTA SATIPATTHANA Demikianlah telah saya dengar. Suatu ketika Bhagavan sedang berada di negeri Kuru, di kota para Kuru bernama Kammasadhamma. Beliau berkata kepada para bhikkhu: Para bhikkhu. Mereka

Lebih terperinci

KAMMA (9)

KAMMA (9) KAMMA (9) http://facebook.com/abhidhammamadeeasy 3. Kesuksesan Waktu Seseorang mungkin akan terlahir pada saat pemerintahan dipimpin oleh seorang yang tidak baik dan dikelilingi oleh orang-orang yang tak

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Yakub si Penipu

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Yakub si Penipu Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Yakub si Penipu Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : M. Maillot dan Lazarus Disadur oleh: M. Kerr dan Sarah S. Diterjemahkan

Lebih terperinci

Hari Raya Korban? Hari Raya Korban? (Idul Adha) (Idul Adha) Yesus menyatakan:

Hari Raya Korban? Hari Raya Korban? (Idul Adha) (Idul Adha) Yesus menyatakan: Yesus menyatakan: Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata

Lebih terperinci

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR WILLEM ISKANDAR Willem Iskandar adalah penulis terkenal dari Sumatra Utara, Indonesia. Ia menulis puisi dan buku-buku sekolah. Ia tertarik untuk mengajar dan belajar. Ia adalah seorang Sumatra pertama

Lebih terperinci

Surat Petrus yang kedua

Surat Petrus yang kedua 1 Surat Petrus yang kedua Kepada yang kekasih Saudara-saudari saya seiman yaitu kalian yang sudah diberkati Allah sehingga kalian percaya penuh kepada Kristus Yesus sama seperti kami. Dan oleh karena percaya

Lebih terperinci

Kembali kepada Ketulusan Hati untuk Berbuat Baik

Kembali kepada Ketulusan Hati untuk Berbuat Baik Kembali kepada Ketulusan Hati untuk Berbuat Baik Oleh: Bhikkhu Upaseno Editor: Lilis Muliawati SE.Ak dan Fifi Indahsari S.Kom DhammaCitta, 23 Agustus 2007. Kembali Kepada Ketulusan Hati Untuk Berbuat Baik,

Lebih terperinci

AN 7.63 Sutta Nagara: Benteng (Nagara Sutta: The Fortress)

AN 7.63 Sutta Nagara: Benteng (Nagara Sutta: The Fortress) 1 AN 7.63 Sutta Nagara: Benteng (Nagara Sutta: The Fortress) Para bhikkhu, jika benteng batas kerajaan dilengkapi dengan tujuh syarat untuk suatu benteng dan bisa mendapatkan empat jenis makanan sekehendak

Lebih terperinci

Kasih dan Terima Kasih Kasih dan Terima Kasih

Kasih dan Terima Kasih Kasih dan Terima Kasih Namo tassa bhagavato arahato sammā sambuddhassa. Pada kesempatan yang sangat baik ini saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran pengurus Dhammavihārī Buddhist Studies (DBS)

Lebih terperinci

Sila-sila Zhen Fo Zong

Sila-sila Zhen Fo Zong Sila-sila Zhen Fo Zong Jumlah siswa Zhen Fo Zong sampai saat ini telah mencapai 4 juta siswa berdasarkan jumlah sertifikat sarana yang telah diterbitkan. Setiap hari banyak orang yang bercatur sarana dalam

Lebih terperinci

Dāna-4. Berdana Kepada Bhikkhu Leher Kuning? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13

Dāna-4. Berdana Kepada Bhikkhu Leher Kuning? Pariyatti Sāsana  hp ; pin. Friday, April 12, 13 Dāna-4 Berdana Kepada Bhikkhu Leher Kuning? Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Definisi Bhikkhu Leher-Kuning Anggota-anggota dari silsilah Buddha Gotama yang berleherkuning,

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Yakub si Penipu

Alkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Yakub si Penipu Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Yakub si Penipu Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: M. Maillot dan Lazarus Disadur oleh: M. Kerr dan Sarah S. Diterjemahkan

Lebih terperinci