BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab III ini akan dibahas tentang variabel penelitian, definisi operasional, metodologi pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat ukur, populasi dan sampel penelitian, serta teknik analisis data VARIABEL PENELITIAN Identifikasi Variabel Penelitian Berdasarkan kerangka berpikir dan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka dalam penelitian ini terdapat 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat, yaitu : 1). Variabel bebas (independent variabel): Iklim organisasi (X1) dan motivasi kerja (X2) 2). Variabel terikat (dependent variabel) : kepuasan kerja (Y) Definisi Operasional Kepuasan Kerja Menurut Smith, Jones, dan Blair (2000), kepuasan kerja sebagai serangkaian perasaan senang atau tidak senang dan emosi seorang pegawai yang berkenaan dengan pekerjaannya sehingga merupakan penilaian pegawai terhadap perasaan menyenangkan, positif atau tidak terhadap pekerjaannya. Sedangkan Bruce dan Mc. Afee (1987) mengemukakan bahwa kepuasan kerja adalah apa yang dirasakan orang tentang banyak aspek dalam pekerjaan mereka. Aspek tersebut meliputi gaji, kondisi kerja, rekan kerja, pengawasan, dan kesempatan promosi. Dari ungkapan para ahli di atas, maka penulis menyimpulkan sebagai definisi operasional bahwa kepuasan kerja adalah perasaan seorang pegawai terhadap pekerjaannya baik positif atau puas maupun 83

2 negatif atau ketidakpuasan terhadap lima aspek pekerjaan yaitu aspek kepuasan terhadap gaji, kepuasan terhadap promosi, kepuasan terhadap rekan kerja, kepuasan terhadap supervisi, dan kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri. Dalam penelitian ini, teori utama yang digunakan adalah teori dua faktor (Two Factor Theory) oleh Herzberg (dalam Thoha, 2009). Koh dan Boo (2001) menguraikan lima aspek kepuasan kerja sebagai berikut: 1. Kepuasan terhadap gaji (satisfaction with pay), merupakan hal yang berkaitan dengan gaji yang diberikan lembaga dibandingkan dengan lembaga yang lain, mempertimbangkan gaji dengan tanggung jawab dan tunjangan-tunjangan yang memuaskan di tempat kerja. 2. Kepuasan terhadap promosi (satisfaction with promotions), merupakan hal yang berhubungan dasar atau sistem promosi di tempat kerja dan tingkat kemajuan karir pegawai yang bekerja dalam suatu lembaga. 3. Kepuasan terhadap rekan kerja (satisfaction with co-workers), merupakan hal yang berhubungan dengan dukungan rekan kerja dan kerja sama dari rekan kerja. 4. Kepuasan terhadap supervisi (satisfaction with supervisors), merupakan hal ini berhubungan dengan dukungan dari atasan, atasan yang memiliki kompeten di bidangnya, sikap tidak mendengar pendapat dan perlakuan yang tidak adil oleh atasan. 5. Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri (satisfaction with work itself), berkaitan dengan perasaan pegawai yang tertarik dengan pekerjaan, rasa senang dengan jumlah beban pekerjaan dan kurangnya prestasi pegawai dalam mengerjakan tugas. 84

3 Berdasarkan uraian di atas merupakan pengukuran skala kepuasan kerja yang disebut Job Satisfaction Questionnaire (JSQ) yang meliputi lima aspek kepuasan kerja. Oleh karena itu, dalam penelitian ini menggunakan skala kepuasan kerja yang diadopsi dari Koh dan Boo (2001) berdasarkan teori Herzberg (dalam Thoha, 2009) dan telah dimodifikasi oleh penulis sesuai dengan tujuan penelitian. Makin tinggi nilai (scoring) skala tersebut, maka semakin tinggi pula kepuasan kerja pegawai. Sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah pula kepuasan kerja pegawai Iklim Organisasi Wirawan (2007) menyatakan bahwa iklim organisasi adalah persepsi anggota organisasi (secara individual dan kelompok) dan mereka yang secara tetap berhubungan dengan organisasi mengenai apa yang ada atau terjadi di lingkungan internal organisasi secara rutin yang memengaruhi sikap dan perilaku organisasi. Menurut Steers (1985), iklim organisasi merupakan lingkungan internal yang mewakili faktor-faktor dalam organisasi yang menciptakan kultur dan lingkungan sosial di mana aktivitas-aktivitas pencapaian tujuan berlangsung sehingga iklim organisasi berhubungan dengan persepsi karena iklim ini merupakan iklim yang dilihat dan dirasakan oleh para anggota organisasi dan bukan iklim yang sebenarnya. Sementara itu, Stringer (2002) mengatakan bahwa iklim berfokus pada persepsi-persepsi yang masuk akal atau dapat dilihat dan dirasakan oleh individu dalam lingkungan kerja dan dimensi iklim organisasi meliputi struktur, standar. tanggung jawab, penghargaan, dukungan, dan komitmen. 85

4 Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka penulis menyimpulkan sebagai definisi operasional bahwa iklim organisasi adalah persepsi individu mengenai suatu keadaan atau kondisi yang menunjukkan kualitas lingkungan internal suatu organisasi yang dinilai mengenai apa yang dilihat, apa yang dialami atau dirasakan dan dipikirkan oleh semua anggota organisasi yang memengaruhi perilaku anggota-anggota dalam organisasi yang meliputi aspek struktur, standar, tanggung jawab, penghargaan, dukungan, dan komitmen. Dalam penelitian ini teori yang digunakan adalah teori iklim organisasi oleh Stringer (2002). Berikut ini uraian enam dimensi dalam iklim organisasi oleh Stringer (2002) yaitu: 1. Struktur (structure), merefleksikan perasaan yang dirasakan pegawai dalam organisasi yang secara terorganisir dengan baik dan memiliki uraian tugas mengenai peran dan tanggung jawab yang jelas. 2. Standar-standar (standards), adalah perasaan tekanan untuk meningkatkan kinerja dan tingkat atau derajat kebanggaan pegawai ketika melakukan pekerjaannya dengan baik dalam organisasi. 3. Tanggung jawab (responsibility), merefleksikan perasaan pegawai bahwa mereka adalah bos bagi diri mereka sendiri dan tidak harus melaporkan semua keputusan mereka kepada atasan. 4. Penghargaan (recognition), merefleksikan perasaan pegawai dalam organisasi yang merasa dihargai atas pekerjaan yang diselesaikan dengan baik. 5. Dukungan (support), merefleksikan perasaan percaya dan saling mendukung yang berlaku di kelompok kerja/unit kerja dalam organisasi. 86

5 6. Komitmen (commitment), merefleksikan perasaan bangga oleh pegawai sebagai bagian dalam organisasi dan tingkat atau derajat komitmen/keloyalan terhadap pencapaian tujuan-tujuan organisasi. Dari penjelasan di atas merupakan pengukuran skala iklim organisasi yang disebut Organizational Climate Questionnaire yang dikembangkan langsung oleh Stringer (2002). Skala iklim organisasi dalam penelitian ini diadopsi dari Rahwidiharto (2003) berdasarkan teori dan dimensi oleh Stringer (2002) dan telah dimodifikasi oleh penulis sesuai dengan tujuan penelitian. Makin tinggi nilai (scoring) skala tersebut, maka semakin kondusif dan lebih baik iklim organisasi, demikian juga sebaliknya Motivasi Kerja Munandar (2010) mengemukakan bahwa motivasi kerja sebagai suatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke tercapainya tujuan tertentu. Sedangkan Kartono (2002) mengemukakan bahwa motivasi kerja tidak hanya berwujud kebutuhan ekonomis saja tetapi dapat juga dalam bentuk kebutuhan psikis untuk aktif berbuat. Sementara itu, menurut Wijono (2010), motivasi kerja ialah suatu kesungguhan atau usaha dari individu untuk melakukan pekerjaannya guna mencapai tujuan organisasi di samping tujuannya sendiri. Lebih lanjut, Umar (1999) menyatakan motivasi kerja adalah faktor yang kehadirannya dapat menimbulkan kepuasan kerja dan meningkatkan produktivitas atau hasil kerja dan menimbulkan berbagai perilaku manusia. Dari beberapa pendapat ahli di atas, maka penulis menyimpulkan sebagai definisi operasional bahwa motivasi kerja adalah suatu kebutuhan yang ada dalam diri pegawai yang mendorong untuk berbuat aktif dalam 87

6 melakukan pekerjaannya guna mencapai tujuan organisasi disamping tujuannya sendiri untuk kepuasan kerja. Dalam penelitian ini, teori utama yang digunakan adalah teori motivasi ERG oleh Alderfer (dalam Saal & Knight, 1995). Arnolds dan Boshoff (2002) mengemukakan bahwa ada tiga aspek motivasi kerja sebagai berikut: 1. Kebutuhan keberadaan (Existence need), meliputi kebutuhan untuk gaji dan kebutuhan untuk tunjangan tambahan. 2. Kebutuhan relasi (Relatedness need), meliputi kebutuhan dalam hubungan dengan atasan dan kebutuhan dalam hubungan rekan kerja. 3. Kebutuhan pertumbuhan (Growth need), merupakan kebutuhan untuk bertumbuh dalam pekerjaan. Berdasarkan uraian di atas merupakan pengukuran skala motivasi kerja yang disebut dengan Work Motivation Scale, diadopsi dari Arnolds dan Boshoff (2002) berdasarkan teori kebutuhan ERG Alderfer dan telah dimodifikasi oleh penulis sesuai dengan tujuan penelitian. Makin tinggi nilai (scoring) skala tersebut, maka semakin tinggi pula motivasi kerja. Sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah pula motivasi kerja. 88

7 3.2. POPULASI, SAMPEL DAN TEKNIK SAMPLING Populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian (Azwar, 2010). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yakni pegawai di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Timur di Kupang yang berstatus PNS. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi yang jumlahnya lebih sedikit dari jumlah populasinya (Subagyo & Djarwanto, 1996). Bilamana jumlah populasi relatif kecil, maka semua anggota populasi dapat digunakan sebagai sampel. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini berupa sampel jenuh yaitu sebanyak 150 pegawai. Hal ini didasarkan pada pendapat Arikunto (2009) yang menyebutkan bahwa jika anggota subjek dalam populasinya hanya meliputi 100 hingga 150 atau kurang dari 100, dan dalam pengumpulan menggunakan angket maka sebaiknya subjek sejumlah itu diambil seluruhnya. Demikian penelitian ini bermanfaat untuk generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Adapun perincian dari 150 pegawai sebagai berikut: Sekretariat : 38 pegawai Bidang Industri Agro dan Kimia : 20 pegawai Bidang Industri Kecil dan Non Agro : 19 pegawai Bidang Perdagangan Dalam Negeri : 21 pegawai Bidang Perdagangan Luar Negeri, Kerjasama dan Promosi : 20 pegawai UPT Metrologi : 32 pegawai 89

8 3.3. INSTRUMEN PENELITIAN DAN PROSEDUR PENGUMPULAN DATA Instrumen penelitian Instrumen penelitian merupakan suatu alat ukur dalam penelitian, yaitu suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2006). Instrumen sebagai alat bantu pengambilan data harus dapat memberikan informasi tentang responden sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya, atau dengan kata lain instrumen harus dapat memberikan informasi yang dapat dipertanggung jawabkan. Data tentang variabel-variabel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan instrumen berupa skala. Setelah mendapat izin untuk penelitian maka dihari berikutnya penulis dibantu oleh seorang pegawai untuk membagikan skala tersebut ke beberapa ruangan kerja pegawai kemudian melanjutkannya pada hari berikutnya untuk dibagikan ke ruangan kerja pegawai yang lainnya hingga selesainya pengumpulaan data tersebut. Dalam penelitian ini terdapat tiga data yang akan dikumpulkan, yaitu data iklim organisasi, motivasi kerja dan kepuasan kerja. Dengan instrumen berupa skala sebagai data yang dikumpulkan dengan menyebarkan daftar pernyataan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pernyataan tersebut, dengan memilih salah satu jawaban dari alternatif jawaban yang telah disediakan. Respon subjek tidak diklasifikasikan dalam benar atau salah namun semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan jawaban jujur dan sungguhsungguh. Adapun penjelasan mengenai skala disediakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 90

9 Skala Kepuasan Kerja Pengukuran variabel kepuasan kerja menggunakan metode pengisian kuesioner berupa skala. Skala kepuasan kerja yang disebut Job Satisfaction Questionnaire (JSQ) yang dikembangkan oleh Celluci dan DeVries berdasarkan teori Herzberg yang telah digunakan dalam penelitian Koh dan Boo (2001). Adapun skala kepuasan kerja ini diadopsi dari penelitian Koh dan Boo (2001) yang memiliki validitas skala kepuasan kerja yang bergerak dari 0,35 hingga 0,40 dengan nilai reliabilitas sebesar 0,89. Skala ini telah dimodifikasi oleh penulis sesuai dengan situasi dan kondisi tempat di mana penelitian ini akan dilakukan. Kepuasan kerja diukur berdasarkan lima aspek, yaitu: kepuasan terhadap gaji (satisfaction with pay), kepuasan terhadap promosi (satisfaction with promotions), kepuasan terhadap rekan kerja (satisfaction with co-workers), kepuasan terhadap penyelia (satisfaction with supervisors dan kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri (satisfaction with work itself). Dalam skala kepuasan kerja Job Satisfaction Questionnaire (JSQ) memiliki pernyataan positif (favorable) dan negatif (unfavorable), dengan menggunakan 4 kategori tanggapan (1 sampai 4). Respon untuk pernyataan positif diberikan bobot 1 untuk jawaban sangat tidak sesuai, 2 untuk jawaban tidak sesuai, 3 untuk jawaban sesuai, dan 4 untuk jawaban sangat sesuai. Sebaliknya untuk pernyataan negatif diberikan bobot 4 untuk jawaban sangat tidak sesuai, 3 untuk jawaban tidak sesuai, 2 untuk jawaban sesuai, dan 1 untuk jawaban sangat sesuai. Makin tinggi nilai (scoring) skala tersebut, menunjukkan kepuasan kerja pegawai yang semakin tinggi, sebaliknya Sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah pula kepuasan kerja pegawai. Indikator empirik pengukuran konsep kepuasan kerja dapat dilihat pada Tabel 3.1. sebagai berikut: 91

10 Aspek 1. Kepuasan terhadap gaji (satisfaction with pay) 2. Kepuasan terhadap promosi (satisfaction with promotions) Tabel 3.1. Daftar Sebaran Item Skala Kepuasan Kerja Indikator Mempertimbangkan gaji di tempat kerja yang lain dan tanggung jawab Tunjangan yang memuaskan. Dasar promosi di tempat kerja. Kemajuan karir. Item 1. Gaji yang saya terima lebih besar di kantor ini dibandingkan dengan kantor lainnya. 2. Gaji yang saya terima sesuai atau memadai dengan mempertimbangkan tanggung jawab yang saya miliki. 3. Gaji yang saya terima tidak sesuai dibandingkan dengan apa yang saya kerjakan. 4. Tunjangan-tunjangan yang saya terima (kesra, pensiun) memuaskan. 1. Saya tidak menyukai sistem atau dasar-dasar yang digunakan untuk promosi di tempat saya bekerja. 2. Promosi jarang dilakukan di tempat saya bekerja. 3. Jika saya bekerja dengan baik, saya ingin dipromosikan. 4. Saya puas dengan tingkat kemajuan karir saya dalam kantor ini. Jumlah item F U Kepuasan terhadap rekan kerja (satisfaction with co-workers) Dukungan rekan kerja dalam pekerjaan. 1. Rekan kerja saya tidak memberikan dukungan yang cukup kepada saya ketika bekerja. 2. Ketika saya meminta rekan kerja saya melakukan sesuatu,

11 4. Kepuasan terhadap supervisi (satisfaction with supervisors) 5. Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri (satisfaction with work itself) Kerjasama dari rekan kerja. Dukungan dan kompetensi atasan Sikap Atasan Ketertarikan dengan pekerjaan. mereka mengerjakan dengan baik. 3. Saya adalah orang yang senang bekerja sama. 4. Saya bekerjasama dengan rekan-rekan sekerja yang bertanggung jawab. 1. Atasan saya selalu mendukung saya dalam bekerja. 2. Atasan saya adalah orang yang berkompeten di bidangnya. 3. Atasan saya tidak pernah mendengarkan saran atau pendapat saya. 4. Atasan saya tidak memperlakukan saya dengan adil. 1. Saya merasa pekerjaan saya adalah pekerjaan yang menarik atau menyenangkan 2. Dalam pekerjaan di kantor ini, saya merasa senang dengan jumlah beban kerja atau tanggung jawab yang saya miliki dalam pekerjaan ini. 3. Seandainya ada pilihan, saya lebih memilih pekerjaan lain. 4. Dalam pekerjaan di kantor ini, saya kurang berprestasi dalam mengerjakan tugas. Total Item

12 Skala Iklim Organisasi Pengukuran variabel iklim organisasi menggunakan metode pengisian kuesioner berupa skala. Skala iklim organisasi diadopsi dari Rahwidiharto (2003) berdasarkan teori oleh Stringer (2002) yang telah mengembangkan alat ukurnya disebut Organizational Climate Questionnaire dan telah dimodifikasi oleh penulis sesuai dengan tujuan penelitian. Iklim organisasi di ukur berdasarkan enam dimensi, yakni: struktur (structure), standar-standar (standards), tanggung jawab (responsibility), penghargaan (recognition), dukungan (support), dan komitmen (commitment). Adapun penelitian Rahwidiharto (2003) memiliki validitas skala iklim organisasi bergerak dari 0,387-0,614 dan reliabilitas 0,872. Dalam skala iklim organisasi Organizational Climate Questionnaire (OCQ) memiliki pernyataan positif (favorable) dan negatif (unfavorable), dengan menggunakan 4 kategori tanggapan (1 sampai 4). Respon untuk pernyataan positif diberikan bobot 1 untuk jawaban sangat tidak sesuai, 2 untuk jawaban tidak sesuai, 3 untuk jawaban sesuai, dan 4 untuk jawaban sangat sesuai. Sebaliknya untuk pernyataan negatif diberikan bobot 4 untuk jawaban sangat tidak sesuai, 3 untuk jawaban tidak sesuai, 2 untuk jawaban sesuai, dan 1 untuk jawaban sangat sesuai. Skor total yang lebih tinggi menunjukkan iklim organisasi yang kondusif dan lebih baik, sebaliknya skor yang lebih rendah menunjukkan iklim organisasi yang tidak kondusif dan tidak baik. Indikator empirik pengukuran konsep iklim organisasi dapat dilihat pada Tabel 3.2. sebagai berikut: 94

13 Tabel 3.2. Daftar Sebaran Item Skala Iklim Organisasi Dimensi Indikator Item 1. Struktur (structure) Kejelasan tugas yang jelas dan terstruktur 1.Uraian tugas di kantor saya didefinisikan secara jelas dan atau terstruktur dengan baik. Jumlah item F 1 U 2. Standar (standards) 3. Tanggung jawab (responsibility) Pengambilan keputusan. Produktivitas kerja yang kurang terorganisasi atau terencana. Standar kinerja Tekanan dalam melakukan pekerjaan Pelaksanaan tugas dengan tuntas dan kepercayaan oleh atasan Tanggung jawab terhadap tugas. 2.Proses pengambilan keputusan di unit kerja saya bersifat demokratis. 3.Dalam kantor ini, kadang-kadang tidak jelas siapa yang mempunyai kewenangan formal untuk mengambil keputusan. 4.Dalam beberapa proyek yang saya kerjakan, saya tidak mengetahui siapa atasan saya. 5.Produktivitas kerja kami kadang-kadang menurun oleh karena kurang terorganisasi atau kurang terencana. 1.Di kantor ini, kami menentukan standar kinerja yang tinggi. 2.Dalam kantor ini, pegawai merasa bangga dengan kinerjanya. 3.Dalam kantor ini, saya merasa ada tekanan secara terus menerus untuk meningkatkan kinerja individu dan atau kelompok/ tim unit kerja dalam kantor ini. 4.Saya melaksanakan tugas dengan tuntas. 5.Atasan kami percaya bahwa pekerjaan kami dikerjakan dengan sangat baik. 1.Saya merasa memiliki tanggung jawab besar terhadap apa yang saya kerjakan

14 4. Penghargaan (recognition) 5. Dukungan (support) Penilaian atasan Persetujuan dalam penyelesaian pekerjaan Penyelesaian atas masalah sendiri dan kemajuan untuk inisiatif dalam melakukan sesuatu Gaji dan dorongan untuk melaksanakan tugas. Sistem promosi pegawai Gaji yang tidak cukup untuk penyelesaian pekerjaan. Kesesuaian penghargaan dengan kinerja. Dukungan rekan kerja atas tugas Ketidaksimpati atas kesalahan 2.Di kantor ini, kami tidak menekankan penilaian individual tetapi hampir semua harus di periksa oleh atasan. 3.Saya tidak harus selalu melaporkan pekerjaan saya kepada atasan; jika saya mengerjakan pekerjaan dengan baik maka saya terus melanjutkan atau menyelesaikannya. 4.Filosofi di kantor ini menekankan bahwa para pegawai harus menyelesaikan masalahnya sendiri. 5.Di kantor ini, saya harus mengerjakan segala sesuatu sendiri supaya bisa maju atau berkembang. 1.Di kantor ini, gaji yang saya peroleh biasanya melebihi ancaman/ resiko kerja 2.Di kantor ini, dorongan yang saya peroleh biasanya melampaui kritikan yang diberikan kepada saya dalam bekerja. 3.Di kantor ini, sistem promosi membantu pegawai yang terbaik untuk memperoleh jabatan yang lebih tinggi. 4.Di kantor ini, gaji yang saya terima tidak mencukupi untuk penyelesaian pekerjaan dengan baik 5.Di kantor ini, pegawai diberikan penghargaan yang sesuai dengan kinerja kerja mereka. 1.Dalam unit kerja saya, rekan kerja sangat mendukung tugastugas saya. 2.Saya tidak mendapat simpati, bila saya membuat suatu kesalahan

15 6. Komitmen (commitment) Bantuan tugas dari atasan dan atau rekan kerja Perasaan tidak saling percaya Menjadi anggota dalam unit kerja yang berfungsi dengan baik. Rasa bangga terhadap organisasi. Keterikatan unit kerja Loyalitas 3.Bila saya mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas, saya mendapat bantuan dari atasan dan atau rekan kerja saya. 4.Di dalam kantor ini, di antara para pegawai tidak menunjukkan saling percaya satu dengan yang lain. 5.Saya merasa bahwa saya adalah anggota dalam unit kerja yang berfungsi dengan baik Pegawai merasa bangga menjadi anggota dalam kantor ini Saya merasa ada keterikatan dengan unit kerja saya. 3. Umumnya pegawai memiliki komitmen yang tinggi terhadap terhadap tujuan organisasi. 4.Sejauh yang saya ketahui, para pegawai tidak loyal terhadap kantor ini. 5.Para pegawai tidak peduli dengan apa yang terjadi di dalam kantor ini. Total Item

16 Skala Motivasi Kerja Pengukuran variabel motivasi kerja menggunakan metode pengisian kuesioner berupa skala. Subjek diminta untuk mengisi skala motivasi kerja yang disebut Work Motivation Scale yang diadopsi dari Arnolds dan Boshoff (2002) dan telah dimodifikasi oleh penulis. Skala ini berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Alderfer dengan tiga aspek kebutuhan yang di ukur dalam motivasi kerja yaitu: kebutuhan keberadaan (Existence need), kebutuhan relasi (Relatedness need), dan kebutuhan pertumbuhan (Growth need). Adapun penelitian Arnolds dan Boshoff (2002) memiliki validitas skala motivasi kerja 0,35 0,40 dan nilai reliabilitas dengan menggunakan teknik alpha cronbach sebesar 0,892. Dalam skala motivasi kerja memiliki semua pernyataan positif (favorable), dengan menggunakan 4 kategori tanggapan (1 sampai 4). Karena itu, respon menggunakan pernyataan positif yang diberikan bobot 1 untuk jawaban sangat tidak sesuai, 2 untuk jawaban tidak sesuai, 3 untuk jawaban sesuai, dan 4 untuk jawaban sangat sesuai. Makin tinggi nilai (scoring) skala tersebut, maka semakin tinggi pula motivasi kerja. Sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah pula motivasi kerja. Indikator empirik pengukuran konsep motivasi kerja yang dapat dilihat pada Tabel 3.3. berikut: 98

17 Tabel 3.3. Daftar Sebaran Item Skala Motivasi Kerja Aspek Indikator Item 1. Kebutuhan Keberadaan (Existence need) 2. Kebutuhan Relasi (Relatedness need) Kebutuhan untuk gaji (Alderfer existence needs (pay) Kebutuhan untuk tunjangan tambahan Alderfer existence needs (fringe benefits) Kebutuhan dalam hubungan dengan atasan Alderfer relatedness needs (superiors) 1. Saya mendapatkan gaji yang cukup dari pekerjaan saya sehingga bisa hidup dengan nyaman. 2. Gaji saya memadai untuk mencukupi kebutuhan dasar dalam hidup saya 3. Dengan mempertimbangkan tuntutan kerja yang dibutuhkan, maka gaji yang didapatkan sudah sesuai. 4. Jika dibandingkan dengan tarif atau pendapatan untuk pekerjaan yang serupa, gaji yang saya dapatkan di kantor ini sudah bagus. 1. Tunjangan tambahan kami sudah meliputi semua area yang seharusnya. 2. Program tunjangan tambahan di tempat ini memberikan hampir semua keamanan/kenyamanan yang saya inginkan. 3. Dibandingkan dengan tempat lain, tunjangan tambahan kami sangat baik. 4. Manfaat program tunjangan di kantor ini sudah memadai 1. Atasan saya mendorong setiap pegawai untuk memberikan pendapat atau saran dalam bekerja. 2. Atasan saya mempertimbangkan keinginan atau harapan-harapan saya dalam bekerja. 3. Atasan saya terus memberi informasi kepada saya mengenai kabar terbaru dalam Jumlah item F U 99

18 3. Kebutuhan Pertumbuhan (Growth need) Kebutuhan dalam hubungan dengan rekan kerja Alderfer relatedness needs (peers) Kebutuhan untuk bertumbuh dalam pekerjaan. (Alderfer growth needs) kantor ini. 4. Ketika kinerja saya kurang, atasan saya memberitahu untuk meningkatkan kinerja saya. 1. Saya bisa mengandalkan rekan kerja saya untuk memberikan bantuan ketika saya membutuhkannya. 2. Jika ada masalah dalam pekerjaan di kantor ini, rekan kerja saya akan berbicara untuk mendukung saya. 3. Saya bisa dengan jujur mengungkapkan perasaan saya pada rekan kerja saya. 4. Rekan kerja saya menerima atau menyambut dengan baik pendapat lain yang berbeda dari pendapatnya. 1. Saya merasa selalu bisa mempelajari hal-hal baru dari pekerjaan yang saya lakukan. 2. Pekerjaan saya mengharuskan seseorang untuk menggunakan cakupan kemampuan yang bermacam-macam atau bervariasi. 3. Pekerjaan saya mengharuskan saya membuat satu keputusan atau lebih setiap hari. 4. Saya memiliki kesempatan untuk melakukan hal-hal yang menantang di tempat kerja Total Item

19 Proses Pengumpulan Data Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan penggunaan metode dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya. Secara sederhana, pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengungkap atau menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian. Pengumpulan data diawali dengan pencarian data awal yang berkaitan dengan kepuasan kerja pegawai di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Timur di Kupang. Setelah mendapat izin untuk penelitian maka surat izin penelitian dibuat untuk ditujukan kepada Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Timur di Kupang yang diterima oleh Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Timur di Kupang. Pengumpulan data berupa skala yang terkait dengan variabel iklim organisasi, motivasi kerja, dan kepuasan kerja pegawai. Sebelumnya dilakukan uji coba skala. Adapun uji coba skala ini dimaksudkan untuk menguji apakah skala yang digunakan valid dan dapat diandalkan, sebelum dipakai pada penelitian yang sesungguhnya. Setelah mendapatkan nilai validitas dan reliabilitas yang sesuai standar yang ditetapkan, maka penelitian yang sesungguhnya dilakukan pada tanggal 16 April 21 Mei 2012, dan data yang diperoleh dari penelitian tersebut dianalisis untuk menguji hipotesis yang dilakukan pada penelitian ini. 101

20 3.4. UJI COBA INSTRUMEN Uji Valditas dan Reliabilitas Pada hakikatnya setiap pengukuran selalu diharapkan untuk mendapat hasil ukur yang akurat dan objektif. Salah satu upaya untuk mencapainya adalah alat ukur yang digunakan harus valid atau sahih dan reliabel atau andal (Hadi, 2000). Oleh karena itu, sebelum skala diberikan kepada subjek yang sebenarnya maka sebaiknya dilakukan try out terlebih dahulu. Instrumen sebelum digunakan harus dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. 1. Uji Validitas. Menurut Azwar (2010) validitas adalah sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Untuk itu, uji validitas dalam penelitian ini mengkuti standar validitas yang dikemukakan Azwar (2010). Dengan kriteria seleksi aitem menurut Azwar dilakukan berdasarkan koefisien korelasi item total (corrected item-total correlation), dan menurut Azwar koefisien validitas yang kurang dari 0,30 adalah tidak memuaskan. Penulis menggunakan patokan ini terkait dengan konsep validitas itu sendiri, yakni ketepatan dan kecematan alat ukur tersebut. Oleh karena itu, apabila korelasi antar skor butir pernyataan dengan skor total item berada di bawah 0,30 maka dinyatakan tidak valid/ gugur. 102

21 2. Uji Reliabilitas. Menurut Azwar (2010), reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Prosedur penentuan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan koefisien reliabilitas Alpha yang dikembangkan Cronbach dengan alasan karena sesuai dengan tes-tes yang memiliki item yang dapat diskor dalam suatu rentang nilai tertentu. Adapun perhitungan koefisien reliabilitas Alpha akan menggunakan program SPSS for windows version Kategori tingkatan reliabilitas dengan koefisien alpha yang dikutip Sugiyono (2005) yang akan dijadikan sebagai pedoman sebagai berikut: Tabel 3.4. Pedoman Penilaian Reliabilitas Skala Alpha Kriteria 0,00 0,199 Sangat rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat kuat Adapun uji coba dilakukan pada pegawai negeri sipil di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Kupang di Kupang, dengan pertimbangkan bahwa kantor Dinas tersebut memiliki karakteristik pegawai dan tempat yang hampir sama dengan yang dijadikan tempat penelitian Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum dilakukan penelitian atau pengambilan data, alat ukur perlu diuji coba (try out) terlebih dahulu untuk mengetahui ketepatan, dan kecermatan, serta untuk mengetahui tingkat reliabilitas alat ukur tersebut. Meskipun telah diutarakan sebelumnya bahwa alat ukur acuan yang digunakan sudah teruji validitas dan reliabilitasnya. Namun untuk lebih 103

22 memastikan validitas dan reliabilitas skala yang akan digunakan, maka penulis tetap melakukan uji validitas dan reliabilitas. Dengan pertimbangan bahwa instrumen tersebut akan digunakan pada lokasi/ tempat dan responden yang berbeda. Adapun uji validitas dan uji reliabilitas menggunakan teknik alpha cronbach sebagai berikut: Skala Kepuasan Kerja Uji validitas dilakukan Kepuasan kerja diukur melalui lima aspek, yaitu: kepuasan terhadap gaji (satisfaction with pay), kepuasan terhadap promosi (satisfaction with promotions), kepuasan terhadap rekan kerja (satisfaction with co-workers), kepuasan terhadap supervisi (satisfaction with supervisors), kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri (satisfaction with work itself). Validitas skala kepuasan kerja bergerak dari rentang nilai sampai dengan Dari perhitungan validitas semua item pernyataan dalam skala kepuasan kerja yang berjumlah 20 item terbukti valid. Koefisien alpha cronbach dari 20 item sebesar yang berarti alat ukur kepuasan kerja dapat diandalkan dalam melakukan penelitian dengan kriteria sangat kuat. Adapun sebaran nilai validitas dan relibilitas tiap item duntuk pengujian pertama dan penyebaran item valid dan item gugur dari skala kepuasan kerja dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 104

23 No Tabel 3.5 Sebaran Item Valid dan Item Gugur Skala Kepuasan Kerja Aspek Jumlah Item Nomor Item Valid Nomor Item Gugur 1 Kepuasan terhadap gaji (satisfaction with pay) 4 1, 2, 3, 4, - 2 Kepuasan terhadap promosi (satisfaction with promotions) 4 5, 6, 7, 8-3 Kepuasan terhadap rekan kerja (satisfaction with coworkers) 4 9, 10, 11, 12-4 Kepuasan terhadap supervisi (satisfaction with supervisors) 4 13, 14, 15, 16-5 Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri (satisfaction with work 4 17, 18, 19, 20 - itself) Total Kepuasan terhadap gaji (Satisfaction with pay). Kepuasan terhadap gaji berkaitan dengan perasaan yang dinilai pegawai mengenai pemberian gaji di mana membandingkan antara gaji yang diterima lebih besar di kantornya dibandingkan dengan lembaga/ kantor lainnya (1), mempertimbangkan gaji yang sesuai dengan tanggung jawab yang dimiliki (2,3) dan bagaimana tunjangan-tunjangan yang diterima dapat memuaskan pegawai (4). Dalam aspek ini terbukti semua item dinyatakan valid. 2. Kepuasan terhadap promosi (Satisfaction with promotions) Kepuasan terhadap promosi berhubungan dengan perasaan yang dinilai pegawai tentang promosi/ kenaikan jabatan di tempat kerja. Aspek kepuasan terhadap promosi mencakup: sistem atau dasar-dasar promosi di tempat kerja (5, 6, 7) dan rasa puas dengan tingkat kemajuan karir dimiliki oleh pegawai (8). Dari aspek ini diketahui bahwa semua 105

24 item dalam aspek ini terbukti valid sehingga tidak ada item yang gugur/ tidak valid. 3. Kepuasan terhadap rekan kerja (Satisfaction with co-workers) Kepuasan terhadap rekan kerja menunjukan perasaan yang dinilai pegawai terkait dengan dukungan dan kerjasama dari rekan kerja dalam pekerjaan. Aspek kepuasan terhadap rekan kerja mencakup: dukungan rekan kerja dalam pekerjaan (9,10) dan adanya kerjasama dari rekan kerja (11, 12). Dalam aspek ini diketahui bahwa semua item terbukti memiliki nilai yang valid sehingga tidak ada satu item yang gugur. 4. Kepuasan terhadap supervisi (Satisfaction with supervisors) Kepuasan terhadap supervisi menunjukan perasaan yang dinilai pegawai terkait dengan dukungan dan sikap atasan kepada pegawai. Aspek kepuasan terhadap supervisi mencakup: dukungan atasan (13), Atasan yang berkompeten dibidangnya (14), sikap tidak mendengar dan tidak adil dari atasan (15,16). Dalam aspek ini telah terbukti semua item memiliki nilai yang valid. 5. Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri (Satisfaction with work itself) Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri berkaitan dengan perasaan yang dinilai pegawai mengenai ketertarikan dengan pekerjaan. Aspek kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri yakni perasaan tertarik dengan pekerjaan (17, 18, 19, 20). Dalam aspek ini telah terbukti semua item memiliki nilai yang valid. 106

25 Skala Iklim Organisasi Iklim organisasi diukur melalui enam dimensi, yaitu: struktur (structure), standar-standar (standards), tanggung jawab (responsibility), penghargaan (recognition), dukungan (support), dan komitmen (commitment). Validitas skala iklim organisasi bergerak dari rentang nilai sampai dengan Dari perhitungan validitas terdapat 1 item, sehingga dari 30 item pernyataan terdapat 29 item yang valid. Koefisien alpha cronbach dari 29 item valid sebesar yang berarti alat ukur iklim organisasi dapat diandalkan dalam melakukan penelitian dengan kriteria sangat kuat. Adapun sebaran nilai validitas dan reliabilitas tiap item untuk pengujian pertama dan penyebaran item valid dan item gugur dari skala iklim organisasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini: No Tabel 3.6 Sebaran Item Valid dan Item Gugur Skala Iklim Organisasi Jumlah Nomor Item Dimensi Nomor Item Gugur Item Valid 1 Struktur (structure) 5 1, 2, 3, 4, 5-2 Standar (standards) 5 6, 7, 8, Tanggung jawab (responsibility) 5 11,12, 13, 14,15-4 Penghargaan (recognition) 5 16, 17, 18, 19, 20-5 Dukungan (support) 5 21, 22, 23, 24, 25 6 Komitmen (commitment) 5 26, 27, 28, 29, 30 - Total a. Struktur (Structure). Struktur merefleksikan perasaan yang dirasakan pegawai dalam organisasi yang secara terorganisir dengan baik dan memiliki uraian tugas mengenai peran dan tanggung jawab yang jelas. Dimensi struktur mencakup: Definisi tugas yang jelas dan atau struktur (1), Pengambilan 107

26 keputusan (2,3), ketidaktahuan akan atasan (4), dan produktivitas kerja yang kurang terorganisasi atau terencana (5). b. Standar (Standards). Standar-standar dalam suatu organisasi mengukur perasaan tekanan untuk meningkatkan kinerja dan tingkat atau derajat kebanggaan pegawai ketika melakukan pekerjaannya dengan baik. Dimensi standar mencakup: standar kinerja (6), perasaan bangga terhadap kinerja (7), tekanan dalam melakukan pekerjaan secara individu dan kelompok (8), pelaksanaan tugas dengan tuntas (9), kepedulian dan kepercayaan atasan atas pekerjaan pegawai (10). Satu item yang gugur dalam aspek ini adalah nomor 9 yaitu: Saya melaksanakan tugas dengan tuntas. Ini adalah item favorable yang berkaitan dengan tugas yang dilaksanakan dengan tuntas. c. Tanggung jawab (Responsibility). Tanggung jawab merefleksikan perasaan pegawai bahwa mereka adalah bos bagi diri mereka sendiri dan tidak harus melaporkan semua keputusan mereka kepada atasan. Dimensi tanggung jawab mencakup: memiliki tanggung jawab terhadap tugas (11), penilaian atasan (12), persetujuan dalam penyelesaian pekerjaan (13), penyelesaian masalah sendiri di kantor (14), kemajuan dalam melakukan segala sesuatu secara individu (15). d. Penghargaan (Recognition) Penghargaan merefleksikan perasaan pegawai dalam organisasi yang merasa dihargai atas pekerjaan yang diselesaikan dengan baik. Penghargaan merupakan ukuran untuk membandingkan antara imbalan dengan hukuman dan kritikan atas penyelesaian pekerjaan. Dimensi penghargaan mencakup: gaji dan dorongan melebihi ancaman dan 108

27 kritikan (16,17), sistem promosi pegawai (18), adanya gaji yang cukup untuk penyelesaian pekerjaan (19), kesesuaian penghargaan dengan kinerja (20). e. Dukungan (Support). Dukungan merefleksikan perasaan percaya dan saling mendukung yang berlaku di kelompok kerja/unit kerja dalam organisasi. Dimensi dukungan mencakup: Dukungan rekan kerja atas tugas (21), ketidaksimpati atas kesalahan (22), bantuan tugas dari atasan dan atau rekan kerja (23), perasaan tidak saling percaya (24), dan menjadi anggota dalam unit kerja yang berfungsi dengan baik (25). f. Komitmen (Commitment). Komitmen merefleksikan perasaan bangga pegawai oleh sebagai bagian dalam organisasi dan tingkat atau derajat komitmen/keloyalan terhadap pencapaian tujuan-tujuan organisasi. Dimensi komitmen mencakup: rasa bangga sebagai anggota dalam organisasi (26), keterikatan dengan unit kerja (27), komitmen yang tinggi (28), ketidakloyalan pegawai (29), dan ketidakpedulian para pegawai (30) Skala Motivasi Kerja Berdasarkan skala motivasi kerja yang diukur dalam tiga aspek, yaitu: kebutuhan keberadaan (Existence need), kebutuhan relasi (Relatedness need), kebutuhan pertumbuhan (Growth need). Validitas skala motivasi kerja bergerak dari rentang nilai sampai dengan Dari perhitungan validitas semua item pernyataan dalam skala motivasi kerja yang berjumlah 20 item pernyataan terbukti valid. Koefisien alpha cronbach dari 20 item sebesar yang berarti alat ukur motivasi kerja dapat diandalkan dalam melakukan penelitian dengan kriteria sangat kuat. Adapun sebaran nilai validitas dan relibilitas tiap item 109

28 untuk pengujian pertama dan penyebaran item valid dan item gugur dari skala motivasi kerja dapat dilihat pada tabel di bawah ini: No Aspek Tabel 3.7 Sebaran Item Valid dan Item Gugur Skala Motivasi Kerja Jumlah Item Nomor Item Valid Nomor Item Gugur 1 Kebutuhan Keberadaan (Existence need) 8 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8-2 Kebutuhan Relasi 9, 10, 11, 12, 13, 8 (Relatedness need) 14, 15, 16-3 Kebutuhan Pertumbuhan 4 17, 18, 19, 20 - (Growth need) Total Kebutuhan keberadaan (Existence need). Kebutuhan keberadaan berkaitan dengan kebutuhan pegawai yang bekerja untuk memperoleh gaji dan tunjangan tambahan di tempat kerja. Aspek kebutuhan keberadaan mencakup: kebutuhan akan gaji (1,2,3,4), dan kebutuhan akan tunjangan tambahan (5,6,7,8). 2. Kebutuhan relasi (Relatedness need). Kebutuhan relasi merupakan suatu kebutuhan dalam hubungan atau relasi pegawai dengan atasan dan pegawai dengan sesama rekan kerja dalam mencapai kepuasan kerja. Aspek kebutuhan relasi mencakup: kebutuhan dalam hubungan dengan atasan (9,10,11,12), dan kebutuhan dalam hubungan dengan rekan kerja (13, 14,15, 16). 3. Kebutuhan pertumbuhan (Growth need). Kebutuhan pertumbuhan berkaitan dengan kebutuhan dan keinginan pegawai untuk bertumbuh dalam pekerjaan. Aspek kebutuhan pertumbuhan mencakup: kebutuhan untuk bertumbuh dalam pekerjaan (17, 18, 19, 20). 110

29 3.5 ANALISIS DATA Uji Asumsi Klasik Supramono dan Haryanto (2005) menyatakan bahwa sebelum melakukan pengujian hipotesis, data perlu terlebih dahulu diuji agar memenuhi Criteria Best Linear Unbiased Estimator (BLUE), sehingga dapat menghasilkan parameter penduga yang sahih. Uji tersebut meliputi uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas, dan uji linearitas Uji normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui bahwa data itu berdistribusi normal, Selain itu dari hasil pengujian normalitas juga dapat menunjukkan bahwa sampel yang diambil berdistribusi normal atau hampir berdistribusi normal (Arikunto, 2006). Untuk menguji apakah datadata yang dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan metode grafik, dimana metode grafik yang handal untuk menguji normalitas data adalah dengan melihat grafik normal probability plot dan histogram. Melalui grafik normal probability plot dan histogram, tersebut normalitas dapat dideteksi dengan melihat pola penyebaran data pada sumbu diagonal atau dengan melihat histogram dari residualnya. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal maka dapat dikatakan data berdistribusi normal. Hair, Black, Babin, Anderson, dan Tatham (2006) mengemukakan bahwa normalitas data juga dapat dilihat dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Apabila nilai Z statistiknya tidak signifikan maka suatu data disimpulkan terdistribusi secara normal (taraf signifikansinya lebih besar dari 0,05). Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. 111

30 Uji heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik yaitu homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu melihat scatterplot (nilai prediksi dependen ZPRED dengan residual SRESID). Apabila titik pada grafik scatterplot menyebar secara acak di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas (Santoso, 2000) Uji multikolinearitas Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi sempurna antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka terdapat problem multikolinearitas. Uji multikolinieritas dapat dilakukan dengan dengan melihat VIF (Variance Inflation Factors) dan nilai tolerance. Dengan demikian, multikolinearitas terjadi apabila nilai tolerance 0.10 dan VIF 10 (Ghozali, 2011) Uji linearitas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui linearitas hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dan untuk mengetahui signifikansi penyimpangan dari linearitas hubungan tersebut. Jika penyimpangan tersebut tidak signifikan ( > 0.05), dan signifikansi linearitas signifikan ( < 0.05), maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah linear (Hadi, 2000). 112

31 Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, hasil yang telah diperoleh dari kuesioner diolah dengan menggunakan uji statistik. Uji statistik yang dipakai yaitu teknik analisis regresi berganda dengan menggunakan SPSS for windows version Analisis regresi berganda bermaksud untuk meramalkan bagaimana keadaan variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai prediktor dimanipulasi (Sugiyono, 2006) yakni iklim organisasi dan motivasi kerja sebagai prediktor terhadap kepuasan kerja. Persamaan model analisis regresi berganda adalah: Y= α+ β1x1 + β2x2 Dimana: Y = Kepuasan Kerja X1 = Iklim Organisasi X2 = Motivasi Kerja B = Koefisien Regresi α = Konstanta 113

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui peubah-peubah apa saja yang akan diukur dan instrumen seperti apa yang akan digunakan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Dengan menggunakan 116 responden yaitu guru tetap di SMK Negeri 3 Ambon. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini adalah dukungan sosial orang tua, harga diri (self-esteem) sebagai variabel bebas dan prestasi belajar sebagai variabel terikat.

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. LAMPIRAN 1 : INSTRUMEN PENELITIAN A. Kuesioner / Skala Iklim Organisasi, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja

DAFTAR LAMPIRAN. LAMPIRAN 1 : INSTRUMEN PENELITIAN A. Kuesioner / Skala Iklim Organisasi, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 : INSTRUMEN PENELITIAN A. Kuesioner / Skala Iklim Organisasi, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i responden Di Tempat Dengan hormat, PENGANTAR (Permohonan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab III ini akan dibahas tentang variabel penelitian, definisi operasional, metode pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat ukur, populasi dan sampel penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui variabel-variabel apa saja yang akan diukur dan instrumen seperti apa yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan format meotde penelitian kuantitatif yang terdiri atas dua bagian yaitu a) metode penelitian, meliputi: uaraian dan juamlah vaiabel penelitian, definisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai variabel penelitian, definisi operasional, alat ukur penelitian, populasi, sampel, teknik penentuan sampel, validitas, reliabilitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan format metode penelitian kuantitatif yang terdiri atas dua bagian yaitu a) metode penelitian, meliputi: uraian dan jumlah variabel penelitian, definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel tergantung : Stres Kerja Variabel bebas 1 : Kesejahteraan Keluarga (Family Well-being) Variabel bebas 2 1 : Kepribadian Tipe A Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT Sinar Sosro adalah perusahaan pelopor untuk minuman teh dalam kemasan. Dengan semakin pesatnya pertumbuhan industri minuman di Indonesia, PT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Desain penelitian ini adalah deskriptif-verifikatif dengan tujuan untuk menyajikan gambaran secara terstruktur, faktual dan akurat serta menguji hipotesis

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengguna software akuntansi yang bekerja pada suatu perusahaan yang menerapkan software akuntansi berbasis ERP.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan definisi masing-masing peubah dan membuat alat ukur pada peubah yang diteliti serta cara menghitung peubah tersebut. 3.1. Peubah Penelitian 3.1.1.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kerja dan motivasi terhadap komitmen organisasi pada kantor Notaris XYZ.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kerja dan motivasi terhadap komitmen organisasi pada kantor Notaris XYZ. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2013 di kantor Notaris XYZ, yang beralamat di Jalan Raya Jakarta Bogor Kilometer

Lebih terperinci

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2011:62), desain asosiatif kausal berguna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pertanyaan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang di pakai dalam penelitian ini meliputi : a. Data Primer, diambil dari responden dosen di

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang di pakai dalam penelitian ini meliputi : a. Data Primer, diambil dari responden dosen di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS DAN SUMBER DATA Jenis data yang di pakai dalam penelitian ini meliputi : a. Data Primer, diambil dari responden dosen di Universitas PGRI NTT dengan kuisioner yang diberikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV akan membahas mengenai deskripsi tempat penelitian yaitu pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah di Kabupaten Seram Bagian Barat, karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. menemukan ukuran variabel-variabel OCB dan bertujuan untuk menguji

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. menemukan ukuran variabel-variabel OCB dan bertujuan untuk menguji BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan untuk melakukan penelitian adalah Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. 1.2. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian Obyek yang dipilih untuk melakukan penelitian adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi di Kampus Terpadu, Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto,

Lebih terperinci

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011), metode penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui peubah-peubah apa saja yang akan diukur dan instrument seperti apa yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. beralamatkan di Komp. Pu Prosida Kota Tangerang.

BAB III METODE PENELITIAN. beralamatkan di Komp. Pu Prosida Kota Tangerang. 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang beralamatkan di Komp. Pu Prosida Kota Tangerang. 3.2 Desain penelitian Analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui variabel-variabel apa saja yang akan diukur dan instrumen seperti apa yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. 3.. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Malang.Dilakukan di FE UIN Malang, untuk memudahkan peneliti mengambil sampel dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. jawaban responden yang pada dasarnya merupakan data kualitatif, maka untuk

BAB III METODE PENELITIAN. jawaban responden yang pada dasarnya merupakan data kualitatif, maka untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan data kuantitatif, karena memerlukan perhitungan yang bersifat matematis tentang hubungan antar variabel dengan teknik pengujian

Lebih terperinci

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau hubungan kuantitatif dengan statistik karena bertujuan untuk mengetahui hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel yaitu mengubah konsep-konsep yang masih berupa abstrak dengan kata-kata yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 4 bulan yang bermula di bulan Maret 2015 sampai dengan bulan Juni 2015. Dalam kurun waktu tersebut,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Dinamika Berkah Solusindo yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini diawali dengan membagikan kuesioner kepada seluruh pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Motor Air Tiris, Kec. Kampar jln. Pekanbaru-Bangkinang KM.48 Psr. Air

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Motor Air Tiris, Kec. Kampar jln. Pekanbaru-Bangkinang KM.48 Psr. Air 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Lokasi penelitian dilakukan pada show room sepeda motor CV. Suci Motor Air Tiris, Kec. Kampar jln. Pekanbaru-Bangkinang KM.48 Psr. Air Tiris.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam usaha untuk mendapatkan data dan keterangan yang mengangkut pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR Mitra Rakyat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. populasi atau bagian populasi untuk mencari hubungan-hubungan yang. data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. populasi atau bagian populasi untuk mencari hubungan-hubungan yang. data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 1998). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian survei yaitu dengan cara mengambil sampel dari fenomena yang ada dari suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian adalah suatu bentuk populasi yang berada dalam letak geografis tertentu dengan karakteristik yang sesuai dengan penelitian yang akan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 12-27 Desember 2015 di Aula Jatikuwung Mini Farm Prodi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah DKI Jakarta pada bulan Oktober 2016. Sasaran dari penelitian ini yaitu wajib pajak bumi dan bangunan di Kelurahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat BAB III 3.1 Rancangan Penelitian METODOLOGI PENELITIAN Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif. Lokasi penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai. 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan yang sudah terdaftar sebagai PKP (Pengusaha Kena Pajak) yang beromzet 4,8 milyar pertahun diwilayah Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. UtamaJl. Raya Cileungsi Jonggol km 6 No.4 Kec.Cileungsi.kabupaten: Bogor

BAB III METODE PENELITIAN. UtamaJl. Raya Cileungsi Jonggol km 6 No.4 Kec.Cileungsi.kabupaten: Bogor BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Dalam penulisan skripsi ini penelitian di lakukan di PT. Mega Selaras UtamaJl. Raya Cileungsi Jonggol km 6 No.4 Kec.Cileungsi.kabupaten: Bogor Telp.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Waktu dan tempat penelitian Guna memperoleh data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini yang berjudul Pengaruh Kompensasi dan Fasilitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan dalam bentuk daftar isian (kuesioner) kepada responden.

BAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan dalam bentuk daftar isian (kuesioner) kepada responden. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan karakteristik masalah yang diteliti, penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei karena peneliti mengajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah format metode penelitian dengan pendekatan kuantitatif yang terbagi atas dua bagian yaitu a) metode penelitian, meliputi:

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent BAB III Metode Penelitian 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Opersional Variabel 1.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah apa saja yang dapat membedakan variabel yang dipengaruhi dan yang tidak dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis (Hadi, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. analisis (Hadi, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat penting karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan keputusan hasil penelitian. Pembahasan dalam metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Berdasarkan landasan teori dan hipotesis yang telah diajukan, maka dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas (independent variable)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh produk, persepsi harga dan citra merek terhadap keputusan pembelian makanan cepat saji d Besto. Objek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini : BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian asosiatif, Sugiyono (2010:11) penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1. Objek dan Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Menurut Umar (2003) objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel tergantung dan dua variabel bebas. Variabel-variabel tersebut adalah: 1. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini akan dilakukan di Restoran Metduck Paragon Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini akan dilakukan di Restoran Metduck Paragon Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pelanggan yang pernah melakukan transaksi minimal dua kali di Restoran Metduck Paragon Mall Semarang. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dilihat dari cakupan jenis eksplanasi ilmunya, penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yang bertujuan untuk mencari penjelasan dalam bentuk hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berada di Perusahaan Konveksi Mella Desa Jungsemi

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berada di Perusahaan Konveksi Mella Desa Jungsemi BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di Perusahaan Konveksi Mella Desa Jungsemi Kecamatan Wedung Kabupaten Demak. 3.2. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas ( Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian dan waktu penelitian. Kampar, tepatnya di badan-badan yang ada di Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian dan waktu penelitian. Kampar, tepatnya di badan-badan yang ada di Kabupaten Kampar. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan waktu penelitian Peneliti mengambil objek penelitiannya yaitu Pemerintahan kabupaten Kampar. Adapun lokasi atau tempat dalam penelitian ini berada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Pembangkitan Jawa-Bali Unit

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Pembangkitan Jawa-Bali Unit BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Gresik di Jalan Harun Tohir nomor 01 Gresik 61112, dengan pertimbangan peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis data dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Data Secara umum, data juga dapat diartikan sebagai suatu fakta yang digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey melalui pendekatan kuantitatif. Metode survey adalah penelitian yang mengambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Adapun lokasi perusahaan tempat penulis dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan dan dalam proses penelitian yaitu: Nama Perusahaan Alamat Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menitikberatkan pada pengujian hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Mitrabangun Adigraha di Perawang Kabupaten Siak. 3.2 Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer, Yaitu data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010:13) objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini di lakukan di Kabupaten Kampar tepatnya di Daerah Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih. Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian explanatory research adalah jenis penelitian yang menyoroti hubungan antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2. Perilaku prososial. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2. Perilaku prososial. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang terdiri dari dua variabel penelitian yaitu variabel prediktor dan variabel kriterium

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh melalui responden. Responden memberikan respon verbal dan atau tertulis sebagai tanggapan atas pernyataan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang datadatanya berhubungan dengan angka-angka baik yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Deskripsi Tempat Penelitian SMA Kristen 1 Salatiga adalah salah satu sekolah swasta yang begitu diperhitungkan dan disegani dari banyak sekolah lain di Salatiga.

Lebih terperinci

Bab III Metode Penelitian

Bab III Metode Penelitian Bab III Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiono, 2001). Dengan metode penelitian ini dibuktikan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 1.1. Waktu dan Tempat Penelitian 1.1.1. Waktu Penelitian Penelitian tentang pengaruh citra merek dan pembayaran kredit berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah format metode penelitian dengan pendekatan kuantitatif yang terbagi atas dua bagian yaitu: metode penelitian, yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini tergolong dalam tipe penelitian survei. Menurut Kerlinger (000), penelitian ini digunakan untuk mengkaji populasi besar maupun kecil,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel terikat dalam penelitian ini adalah penurunan minat pemilihan karir

BAB III METODE PENELITIAN. variabel terikat dalam penelitian ini adalah penurunan minat pemilihan karir 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Operasional Variabel Penelitian 3.1.1 Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain, yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian dan dasar teori yang telah dikemukakan maka variabel-variabel yang dugunakan dalam penelitian ini adalah : 1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah Cooper dan Emory

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek Penelitian ini adalah sense of humor dan penyesuaian diri pada remaja

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek Penelitian ini adalah sense of humor dan penyesuaian diri pada remaja BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pertanyaan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Lokasi penelitian ditentukan secara purposive (sengaja). Lokasi terletak di terminal Kota Batu. Penyebaran kuesioner yang terletak di terminal kota Batu adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah DKI Jakarta dalam waktu 6 bulan yaitu dimulai pada bulan Maret 2016 sampai bulan Agustus 2016. Sasaran dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2015 di PT. Asuransi Ramayana Tbk. Cabang Tendean yang merupakan perusahaan asuransi kerugian. B. Desain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian yang data penelitianya berupa angka-angka dan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian yang data penelitianya berupa angka-angka dan analisisnya BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011), metode penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada empat Perguruan Tinggi Swasta di wilayah Jakarta Barat. Penelitian ini diperoleh untuk memperoleh data yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan faktor-faktor

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan faktor-faktor BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian explanatory merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI UNTUK MELIHAT KONTRIBUSI KEPUASAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SEKOLAH ISLAM NABILAH KOTA BATAM

ANALISIS REGRESI UNTUK MELIHAT KONTRIBUSI KEPUASAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SEKOLAH ISLAM NABILAH KOTA BATAM ANALISIS REGRESI UNTUK MELIHAT KONTRIBUSI KEPUASAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SEKOLAH ISLAM NABILAH KOTA BATAM Hermansah Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda (Turmudi dan Sri Harini,

Lebih terperinci

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri yang beralamat di Jalan Puri Indah Raya Blok A/15, Kembangan, Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable) 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002 : 63), variabel penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa pendekatan, salah satunya adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh atau hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. berlokasi di Jl Jamin Ginting, Km 10 No. 21, Medan.

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh atau hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. berlokasi di Jl Jamin Ginting, Km 10 No. 21, Medan. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan lokasi, waktu penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2005), penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y) BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Korelasi (hubungan) dalam penelitian ini, digunakan untuk melihat hubungan antar variabel yang digunakan.

Lebih terperinci