BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Berdasarkan landasan teori dan hipotesis yang telah diajukan, maka dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas (independent variable) yaitu motivasi kerja (X 1 ) dan kepuasan kerja (X 2 ) serta dan satu variabel terikat (dependent variable) yaitu komitmen organisasi (Y), serta faktor demografis berupa usia guru. 3.2 Definisi Operasional Komitmen Organisasi Komitmen organisasi merupakan perasaan seseorang sebagai bagian dalam suatu organisasi dan keterlibatan untuk mengembangkan organisasi di mana individu tersebut bekerja. Di mana individu mengidentifikasikan dirinya dengan nilai-nilai, aturan, dan tujuan organisasi serta keinginan untuk memelihara keanggotaannya dalam organisasi tersebut. Komitmen organisasi terdiri dari tiga komitmen yang dikemukakan oleh Allen & Meyer (1990) yang mengemukakan bahwa terdapat tiga komponen komitmen organisasi yaitu: a) Komitmen afektif, merupakan perasaan emosional untuk organisasi dan keyakinan dalam nilai-nilainya, dimana kekuatan komitmen anggota diidentifikasikan dengan keterlibatan dan kenyamanan anggota organisasi. b) Komitmen berkelanjutan, yaitu nilai ekonomi yang dirasa dari bertahan dalam suatu organisasi bila dibandingkan dengan meninggalkan organisasi tersebut. c) Komitmen normatif, yaitu kewajiban untuk bertahan dalam organisasi untuk alasan-alasan moral atau etis dengan menekankan kepatuhan untuk setia kepada organisasi karena kompensasi yang 37

2 diterima sehingga membuat anggota tersebut merasa wajib untuk membalasnya. Untuk mengukur komitmen organisasi maka akan digunakan skala komitmen organisasi yang disebut Commitment Organizational Questionnaires (COQ) yang dikembangkan oleh Allen & Meyer (1990). Skala ini terdiri dari 24 item yang dimodifikasi oleh penulis agar sesuai dengan tujuan penelitian. Skala ini diukur dengan menggunakan skala Likert yang dimulai dari skor 1 yang menunjukkan komitmen organisasi yang sangat rendah sampai dengan skor 5 yang menunjukkan komitmen organisasi yang sangat tinggi Motivasi Kerja Motivasi kerja merupakan sebuah tingkah laku yang dipengaruhi oleh kebutuhan-kebutuhan (motif) yang ada dalam diri manusia. Definisi motivasi kerja ini mengacu pada teori McClelland. Teori ini mengelompokkan kebutuhan dalam tiga dimensi: a) Motif kekuasaan memberikan peran penting dalam meningkatkan sebuah organisasi. Motif kekuasaan lebih digunakan oleh pemimpin untuk memotivasi dan mengarahakan karyawannya agar mereka menunjukkan prestasi kerja yang baik. b) Motif afiliasi merupakan hubungan interpersonal antara pemimpin dengan karyawan agar tercipta suasana yang kondusif agar tercapai tujuan organisasi. c) Motif berprestasi lebih mengarah kepada kepentingan di masa depan untuk memeroleh prestasi yang lebih baik dalam bekerja. Untuk mengukur motivasi kerja maka digunakan skala skala motif SWQ (Stott and Walker Questionnaire) yang diciptakan oleh Stott dan Walker (1992, dalam Wijono, 2012 h ) berdasarkan teori McClelland (1920,1975). Skala ini berisi 21 aitem dan menggunakan 5 alternatif jawaban (1 sampai 5). Skala ini dimodifikasi oleh penulis agar sesuai dengan tujuan penelitian. Skor penilaian dalam skala ini menunjukkan 38

3 bahwa jika mendapat skor 1 maka motivasi kerja yang dimiliki sangat rendah sampai skor 5 menunjukkan motivasi kerja yang dimiliki sangat tinggi Kepuasan Kerja Kepuasan kerja merupakan kondisi dimana faktor yang menimbulkan kepuasan dapat terpenuhi. Menurut Herzberg menyatakan kepuasan kerja terdiri dari dua komponen yakni motivator dan hygiene. Komponen motivator lebih menekankan pada aspek intrinsik yang meliputi tanggung jawab, kemajuan, pekerjaan, capaian, dan pengakuan. Sedangkan hygiene lebih menekankan pada aspek ekstrinsik yang meliputi administrasi dan kebijakan perusahaan, penyeliaan, gaji, hubungan antarpribadi, serta kondisi kerja. Untuk mengukur kepuasan kerja maka akan digunakan Job Satisfaction Scale (JSS) yang dikembangkan oleh Warr et al (1979, dalam Stride et al, 2007) dan diadopsi oleh penulis. Job Satisfaction Scale (JSS) terdiri dari 2 aspek yaitu aspek intrinsik dan aspek ekstrinsik yang berdasarkan twofactor theory Herzberg. Skala ini terdiri dari 15 aitem dan menggunakan 5 alternatif jawaban (1 sampai 5). Skala ini dimulai dari skor 1 yang menunjukkan kepuasan kerja yang sangat rendah sampai dengan skor 5 yang menunjukkan kepuasan kerja yang sangat tinggi. 3.3 Instrumen Penelitian dan Prosedur Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini terdapat tiga data yang akan dikumpulkan yaitu skala motivasi kerja, skala kepuasan kerja dan skala komitmen organisasi. Melalui skala-skala tersebut data akan dikumpulkan dengan cara menyebarkan daftar pernyataan kepada responden, dengan harapan setiap responden akan merespon pernyataan tersebut dengan cara memilih salah satu jawaban pada pilihan jawaban yang telah disediakan. Respon subjek tidak diklasifikasikan ke dalam jawaban benar atau salah, namun semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan jawaban jujur dan sungguh- 39

4 sungguh. Penjelasannya mengenai masing-masing skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 40 a) Skala motivasi kerja Skala ini mengungkapkan data mengenai motivasi kerja guru yang ada di YP Eben Haezer Salatiga. Skala yang digunakan ini diadopsi oleh penulis dari skala motif SWQ (Stott and Walker Quoestionnaire) yang dikembangkan oleh Stott dan Walker (1992, dalam Wijono, 2012 h ) berdasarkan teori McClelland (1920,1975). Skala semula berisi 21 aitem namun oleh penulis diadopsi dan dikembangkan menjadi 30 aitem. Skala ini menggunakan 5 alternatif jawaban (1 sampai 5). Respon untuk pernyataan positif diberikan skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju, 2 untuk jawaban tidak setuju, 3 untuk jawaban tidak pasti, 4 untuk jawaban setuju, dan 5 untuk jawaban sangat setuju. Sebaliknya untuk pernyataan negatif diberikan skor 5 untuk jawaban sangat tidak setuju, 4 untuk jawaban tidak setuju, 3 untuk jawaban tidak pasti, 2 untuk jawaban setuju, dan 1 untuk jawaban sangat tidak setuju. Makin tinggi nilai (scoring) skala tersebut, menunjukkan motivasi kerja guru tinggi, sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah pula motivasi kerja guru. Indikator empirik pengukuran konsep motivasi kerja dapat dilihat pada Tabel 3.1 sebagai berikut: Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Motivasi Kerja Variabel Aspek Indikator Aitem Motivasi kerja merupakan sebuah tingkah laku yang 1. Motif Kekuasaan Mengendalikan atau mengatur orang lain Saya tidak memiliki keinginan memimpin kelompok Saya cenderung mencoba untuk No.Aitem F 20 UF 4

5 dipengaruhi oleh kebutuhan - kebutuhan (motif) yang ada dalam diri manusia memenuhi kehendak Saya cenderung mengontrol orang lain di sekitar Saya tidak ingin berbicara dengan kelompok yang besar Saya ingin mengatur orang lain, jika pekerjaan mereka tidak sesuai dengan kehendak Berusaha untuk memengaruhi orang lain (berdebat) Saya bukan orang yang tegas dan/atau berterus terang pada orang lain Saya berbicara secara terbuka tentang apa yang sebenarnya terjadi Saya tidak ingin berargumentasi dengan orang lain tentang bagaimana melakukan sesuatu pekerjaan Saya tidak ingin berargumentasi Saya ingin pendapat selalu didengar

6 2. Motif Afiliasi Bersikap positif dan ramah Menjalin hubungan dengan orang lain kan Saya berempati terhadap masalah orang lain Saya berusaha untuk menolong teman-teman kerja Saya cenderung menunjukkan yang terbaik ketika bekerja dalam tim Saya tidak menghiraukan teman kerja yang kesulitan dalam pekerjaannya Saya dengan senang hati membantu rekan kerja jika mereka mengalami kesulitan dalam pekerjaannya Saya menyukai popularitas di kalangan temanteman sekerja Saya tidak pernah absen dalam perkumpulan sosial Saya selalu bercakap-cakap dengan orang lain pada waktu istirahat

7 3. Motif Berprestasi Sukses dalam kompetisi Memiliki kinerja yang berkualitas Saya tidak melakukan pekerjaan jika dipaksa bekerja sendiri Saya selalu menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerja Saya kurang menyukai pekerjaan yang menantang Saya cenderung bertanggung jawab dalam menyelesaikan setiap tugas Saya cenderung bosan ketika mengerjakan pekerjaan yang rutin Saya mengerjakan pekerjaanpekerjaan yang menantang Saya menyelesaikan pekerjaan satu persatu dengan baik Saya selalu meningkatkan kualitas kerja Saya belum siap mendapat kritik atas pekerjaan

8 yang lakukan Saya menginginkan penyelesaian tugas tepat waktu Saya kurang memberi perhatian atas pekerjaan Saya menyadari kekurangan dari pekerjaan, dan berusaha untuk memperbaikinya b) Skala kepuasan kerja Skala ini mengungkapkan data mengenai kepuasan kerja guru yang ada di YP Eben Haezer Salatiga. Skala ini disebut dengan Job Satisfaction Scale (JSS) yang dikembangkan oleh Warr et al (1979, dalam Stride et al, 2007) dan diadopsi oleh penulis. Job Satisfaction Scale (JSS) terdiri dari 2 aspek yaitu aspek intrinsik dan aspek ekstrinsik berdasarkan two-factor theory Herzberg. Skala ini semula terdiri dari 15 aitem dan menggunakan 7 alternatif jawaban, namun oleh oleh penulis aitem ini dikembangkan menjadi 30 aitem dan alternatif jawaban tersebut diubah menjadi 5 alternatif jawaban (1 sampai 5) dengan alasan lebih mempermudah dalam penskoran. Respon untuk pernyataan positif diberikan skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju, 2 untuk jawaban tidak setuju, 3 untuk jawaban tidak pasti, 4 untuk jawaban setuju, dan 5 untuk jawaban sangat setuju Sebaliknya untuk pernyataan negatif diberikan skor 5 untuk jawaban sangat tidak setuju, 4 untuk jawaban tidak setuju, 3 untuk jawaban tidak pasti, 2 untuk jawaban setuju, dan 1 untuk jawaban sangat tidak setuju. Makin tinggi nilai (scoring) skala tersebut, menunjukkan kepuasan kerja guru tinggi, 44

9 sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah pula kepuasan kerja guru. Indikator empirik pengukuran konsep kepuasan kerja guru dapat dilihat pada Tabel 3.2 sebagai berikut: Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Kepuasan Kerja Variabel Aspek Indikator Aitem Kepuasan kerja merupakan kondisi dimana faktor yang menimbulkan kepuasan dapat terpenuhi 1. Intrinsik Kebebasan untuk memilih Pengakuan yang diperoleh dari pekerjaan Tanggung jawab pada pekerjaan Saya dapat menggunakan metode pengajaran sesuai dengan kurikulum Saya mengajar dengan metode yang sudah pilih sendiri Saya mengharapkan dukungan dari atasan dari tugas yang kerjakan Saya puas tugas (pekerjaan) yang selesaikan mendapatkan apresiasi (penghargaan) Saya perlu mengerjakan tugas dengan tepat waktu No.Aitem F UF 2 45

10 Kesempatan untuk mengalami kemajuan dalam pekerjaan Prestasi dalam pekerjaan Saya kurang dapat memberikan yang terbaik atas tugas yang dipercayakan kepada Saya memiliki peluang untuk dapat menentukan karier Saya kurang dapat memberikan gagasan yang dapat mendukung pekerjaan Saya mempunyai kesempatan dipromosikan oleh atasan Saya memiliki kesempatan untuk naik golongan (jabatan) Status yang diperoleh dari pekerjaan Saya mendapat tugas sesuai dengan tanggung jawab 8 46

11 2. Ekstrinsik Penilaian pada pekerjaan Kondisi pekerjaan Hubungan dengan rekan kerja Saya diberi pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan yang miliki Saya menganggap pekerjaan ini membuat menjadi orang yang ingin terus belajar Menjadi guru adalah pekerjaan yang terpaksa lakukan Kondisi lingkungan kerja terasa nyaman. Lingkungan kerja untuk proses belajarmengajar masih belum terasa tenang Hubungan dengan rekan kerja berjalan lancar Rekan sekerja sulit diajak bekerja sama dengan baik

12 Hubungan dengan atasan Pemberian gaji Kebijakan yang diberikan oleh organisasi Hubungan antara kepala sekolah dan guru berjalan harmonis YPEmasih belum mendengarkan aspirasi dari karyawan (guru) YPE memberikan tunjangan yang sesuai dengan keinginan karyawannya Gaji yang terima sebagai guru masih belum memadai YPE mempunyai kebijakan yang dapat diterima oleh setiap guru Saya merasa gaji yang peroleh sebagai guru dapat memenuhi kebutuhan

13 Kualitas pengelolaan organisasi Kondisi keamanan kerja YPE mengutamakan kepentingan karyawannya YPE memiliki kualitas memadai dalam mengelola sekolahsekolah yang ada di naungannya YPE adalah lembaga yang berkualitas Saya menganggap kondisi kerja aman untuk proses belajar mengajar Saya merasa nyaman mengajar dengan kelengkapan fasilitas yang ada Lingkungan kerja sangat aman untuk mengajar c) Skala komitmen organisasi Skala ini mengungkapkan data mengenai komitmen organisasi guru yang ada di YP Eben Haezer Salatiga. Skala ini disebut 49

14 dengan Organizational Commitment Questionairre yang dikembangkan oleh Allen & Meyer (1990) yang meliputi 3 aspek yaitu aspek afektif, aspek berkelanjutan, dan aspek normatif. Skala ini berisi 24 item yang diadaptasi dari Ansel (2013) kemudian diadopsi dan dimodifikasi oleh penulis menjadi 30 aitem. Skala ini semula memiliki 4 alternatif jawaban, namun oleh penulis diubah menjadi 5 alternatif jawaban. Skala ini terdiri dari pernyataan positif (favorable) dan pernyataan negatif (unfavorable) dan menggunakan 5 alternatif jawaban (1 sampai 5). Respon untuk pernyataan positif diberikan skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju, 2 untuk jawaban tidak setuju, 3 untuk jawaban tidak pasti, 4 untuk jawaban setuju, dan 5 untuk jawaban sangat setuju Sebaliknya untuk pernyataan negatif diberikan skor 5 untuk jawaban sangat tidak setuju, 4 untuk jawaban tidak setuju, 3 untuk jawaban tidak pasti, 2 untuk jawaban setuju, dan 1 untuk jawaban sangat tidak setuju. Makin tinggi nilai (scoring) skala tersebut, menunjukkan komitmen guru terhadap organisasi tinggi, sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah pula komitmen guru terhadap organisasinya. Indikator empirik pengukuran konsep komitmen organisasi dapat dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut: Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Komitmen Organisasi Variabel Aspek Indikator Aitem Komitmen organisasi merupakan 1. Komitmen afektif Keterlibatan dalam organisasi Saya kurang memiliki ikatan kerja dengan sekolah YPE No.Aitem F UF 4 50

15 perasaan seseorang sebagai bagian dalam suatu organisasi dan keterlibatan untuk mengembangkan organisasi di mana individu tersebut bekerja. Kenyamanan anggota organisasi Saya menjadikan masalah yang mencoreng nama sekolah YPE merupakan bagian dari masalah Saya berpikir bahwa tidak terikat dengan sekolah YPE sehingga dengan mudah bisa meninggalkan yayasan Saya berpikir bahwa masalah yang dialami oleh YPE juga merupakan masalah bagi Saya sangat senang dapat menghabiskan seluruh karir pada sekolah YPE Saya beranggapan bahwa sekolah YPE

16 2. Komitmen Berkelanjutan Mempertimbangkan untung dan rugi jika meninggalkan organisasi bukan bagian keluarga Saya menganggap sekolah YPE adalah tempat untuk meniti karier Saya menilai sekolah YPE kurang dapat memberi kenyamanan bagi diri Saya berpendapat bahwa sekolah YPE menjadi tempat yang membuat merasa nyaman Saya tidak takut pada kemungkinan yang akan terjadi jika berhenti dari pekerjaan

17 Persepsi kerugian yang akan dihadapi jika meninggalkan Sangat sulit bagi untuk berhenti bekerja dari YPE sekalipun ada keinginan untuk berhenti Tidak akan sulit bagi untuk berhenti dari pekerjaan sekarang Saat ini untuk tetap bekerja sebagai guru adalah suatu keharusan Saya mempertimbangkan kerugian jika berhenti dari pekerjaan Banyak hal dalam hidup yang akan terganggu jika memutuskan untuk

18 organisasi berhenti bekerja sekarang Saya memiliki beberapa pilihan untuk dipertimbangkan jika berhenti bekerja Salah satu dampak serius berhenti bekerja dari YPE adalah tidak dapat bekerja di tempat lain Salah satu alasan utama terus bekerja adalah jika meninggalkan YPE berarti suatu pengorbanan karena di tempat lain belum tentu semua kebutuhan akan terpenuhi

19 3. Komit men normatif Kepatuhan untuk setia pada organisasi Saya akan mengalami kerugian jika memutuskan untuk berhenti dari YPE Berhenti bekerja dari YPE adalah keputusan berat untuk Saya berpikir bahwa seseorang bisa dengan mudah berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya Saya tidak yakin bahwa seseorang harus setia pada lembaga tempatnya bekerja Berpindah dari satu institusi ke institusi lainnya tampak tidak etis

20 Kewajiban untuk melaksanakan pekerjaan Saya akan tetap setia pada YPE sekalipun ada tawaran yang menggiurkan di tempat lain Saya percaya pada satu nilai tetap setia kepada YPE Bagi loyalitas penting sehingga memiliki kewajiban moral untuk tetap bekerja di YPE Situasinya akan lebih baik jika memilih untuk tetap bekerja pada YPE demi kemajuan karir Saya merasa bahwa YPE hanya khusus untuk orang yang masih muda

21 Saya berpikir bahwa bekerja dengan baik di YPE adalah kewajiban bagi guru yang sudah lama mengajar di sana Saya ingin menghabiska n sisa karier di YPE Prosedur Pengumpulan Data Penyebaran dan pengumpulan kuesioner dilakukan secara langsung oleh penulis dengan cara mengantar kuesioner ke sekolah-sekolah yang ada di bawah YP Eben Haezer Salatiga. Kuesioner-kuesioner tersebut berisi pernyataan. Pernyataan berkaitan dengan motivasi kerja, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi yang dimiliki oleh guru-guru di Yayasan Eben Haezer Salatiga. Setelah kuesioner-kuesioner itu diisi oleh para guru di Yayasan Pendidikan Eben Haezer, penulis mengumpulkan kembali kuesioner tersebut sebagai data mentah dan diolah menggunakan SPSS for windows versi Uji Coba Instrumen Penelitian Dalam penelitian, data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Data penelitian diperoleh dari data skor alat ukur. Baik tidaknya suatu data akan menentukan kualitas hasil penelitian dan baik tidaknya data sangat bergantung pada ketepatan dan keandalan alat ukur yang digunakan. Karena itu, data yang diperoleh harus diuji terlebih dahulu melalui pengujian alat ukur yang 57

22 terdiri dari uji validitas dan reliabilitas. Untuk melakukan uji coba instrumen dilakukan di SMK Kristen 1 Salatiga dengan jumlah guru 30 orang. Uji coba ini dilakukan pada guru-guru di SMK Kristen 1 Salatiga dikarenakan memiliki situasi dan kondisi yang hampir mirip seperti sekolah yang berada di bawah lingkungan YP Eben Haezer. SMK Kristen 1 ini berada di bawah naungan Yayasan Lembaga Pendidikan Kristen Analisis Validitas Aitem Analisis aitem dalam pengertiannya yang paling umum adalah ketepatan dan kecermatan instrumen dalam menjalankan fungsi ukurnya. Artinya, validitas menunjuk pada sejauh mana skala itu mampu mengungkap dengan akurat dan teliti data mengenai atribut yang dirancang untuk mengukurnya. Validitas sangat erat berkaitan dengan tujuan ukur, maka setiap skala hanya dapat menghasilkan data yang valid untuk satu tujuan ukur yang spesifik. Substansi yang terpenting dalam validitas skala psikologi adalah membuktikan bahwa struktur seluruh aspek keperilakuan, indikator keperilakuan, dan aitem-aitemnya memang membentuk suatu konstruk yang akurat bagi atribut yang diukur (Azwar, 2012). Lebih lanjut, Azwar (2012) menyatakan memilih aitem dengan menggunakan hasil komputasi korelasi antara skor aitem dan skor total skala menghasilkan informasi mengenai kemampuan membedakan individu satu dengan yang lain sesuai dengan atribut yang diukur oleh skala yang disebut daya diksriminasi aitem. Pengujian daya diskriminasi aitem dilakukan dengan cara menghitung koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor skala itu sendiri sehingga menghasilkan korelasi aitem-total. Pengujian daya diskriminasi aitem dalam penelitian ini adalah melalui korelasi tiap aitem dengan total aitem (corrected item-total correlation) dengan bantuan prorgam SPSS for windows versi 17.00, untuk menentukan apakah daya diskriminasi aitem 58

23 dinyatakan tinggi atau rendah, maka Azwar (2012) menetapkan patokan sebesar 0.30 daya bedanya dianggap memuaskan Analisis Reliabilitas Aitem Uji reliabilitas bertujuan untuk menunjukan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama (Azwar, 2012). Adapun pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan teknik Cronbach alpha, dengan bantuan program SPSS for windows versi Cronbach alpha pada dasarnya digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen skala Likert. Data dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach alpha 0.60 (Ghozali, 2009) Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum dilakukan penelitian atau pengambilan data, alat ukur perlu diuji coba (try out) terlebih dahulu untuk mengetahui ketepatan, kecermatan, dan tingkat reliabilitas alat ukur tersebut. meskipun telah diutarakan sebelumnya bahwa alat ukur acuan yang digunakan sudah teruji validitas dan reliabilitasnya. Namun untuk lebih memastikan validitas dan reliabilitas skala yang akan digunakan, maka penulis tetap melakukan uji validitas dan reliabilitas dengan pertimbangan bahwa instrumen tersebut akan digunakan pada tempat dan responden yang berbeda. Adapun uji validitas dan uji reliabilitas menggunakan teknik Cronbach alpha sebagai berikut: Skala Motivasi Kerja Berdasarkan hasil perhitungan skala motivasi kerja diperoleh hasil bahwa dari 30 aitem terdapat beberapa aitem yang dinyatakan tidak valid. Koefisien Cronbach alpha dari 30 aitem adalah 0.885, maka skala motivasi kerja memiliki aitem yang reliabel. Adapun sebaran nilai validitas dan reliabilitas tiap aitem untuk pengujian dan penyebaran aitem valid dan aitem gugur dari skala motivasi kerja dapat dilihat pada tabel berikut: 59

24 Tabel 3.4 Sebaran Aitem Valid dan Aitem Gugur Skala Motivasi Kerja No Aspek Jumlah Nomor Aitem Nomor Aitem Aitem Valid Gugur 1. Motif 10 4, 8, 10, 12,19, 6, 11, 20 Kekuasaan 24, Motif Afiliasi 10 1, 7, 13, 18, 23, 3, 15, 22 26, Motif Berprestasi 10 5, 9, 17,14, 21, 28, 29, 30 2, 16 Dari Tabel 3.4 di atas dapat dilihat bahwa terdapat 8 aitem yang dinyatakan gugur karena memiliki nilai validitas 0.30, sehingga skala motivasi kerja yang digunakan untuk penelitian berjumlah 22 aitem Skala Kepuasan Kerja Berdasarkan hasil perhitungan skala kepuasan kerja diperoleh hasil bahwa dari 30 aitem terdapat beberapa aitem yang dinyatakan tidak valid. Koefisien Cronbach alpha dari 30 aitem adalah 0.788, maka skala kepuasan kerja memiliki aitem yang reliabel. Adapun sebaran nilai validitas dan reliabilitas tiap aitem untuk pengujian dan penyebaran aitem valid dan aitem gugur dari skala kepuasan kerja dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.5 Sebaran Aitem Valid dan Aitem Gugur Skala Kepuasan Kerja No. Aspek Jumlah Nomor Aitem Nomor Aitem Valid Aitem Gugur 1. Intrinsik 14 2, 3,5, 7, 9, 10, 16, 25, 1, 4, 6, 8, Ekstrinsik 16 11, 12, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 28, 29, 30 13, 14, 15, 23, 24 60

25 Dari Tabel 3.5 di atas dapat dilihat bahwa terdapat 10 aitem yang dinyatakan gugur karena memiliki nilai validitas 0.30, sehingga skala kepuasan kerja yang digunakan untuk penelitian berjumlah 20 aitem Skala Komitmen Organisasi Berdasarkan hasil perhitungan skala komitmen organisasi diperoleh hasil bahwa dari 30 aitem terdapat beberapa aitem yang dinyatakan tidak valid. Koefisien Cronbach alpha dari 24 aitem adalah 0.872, maka skala komitmen organisasi memiliki aitem yang reliabel. Adapun sebaran nilai validitas dan reliabilitas tiap aitem untuk pengujian dan penyebaran aitem valid dan aitem gugur dari skala komitmen organisasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.6 Sebaran Aitem Valid dan Aitem Gugur Skala Komitmen Organisasi No. Aspek Jumlah Nomor Aitem Nomor Aitem Aitem Valid Gugur 1. Komitmen 9 1, 2, 3, 4, 7, 8, 25 5, 6 Afektif 2. Komitmen 11 10, 11, 12, 13, 14, 9 Berkelanjutan 15, 16, 26, 27, Komitmen Normatif 10 19, 20, 21, 22, 23, 24, 30 17, 18, 29 Dari Tabel 3.6 di atas dapat dilihat bahwa terdapat 6 aitem yang dinyatakan gugur karena memiliki nilai validitas 0.30, sehingga skala komitmen organisasi yang digunakan untuk penelitian berjumlah 24 aitem. 3.5 Populasi, Sampel dan Tekhnik Pengambilan Sampel Populasi dan Sampel Penelitian Subjek pada penelitian ini akan dilakukan pada guru-guru yang ada di sekolah di bawah YP Eben Haezer. Yayasan Pendidikan Eben Haezer adalah Yayasan yang bergerak di bidang pendidikan di bawah Gereja 61

26 Kristen Indonesia. Yayasan Pendidikan eben Haezer mempunyai 1 Taman Kanak-kanak (TK Kristen 03), 2 Sekolah Dasar (SD Kristen 03 dan SD Kristen 04) serta 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP Kristen 02). Sekolah-sekolah yang berada di bawah YP Eben Haezer ini mempunyai tenaga pendidik dan karyawan yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Para tenaga pendidik di YP Eben Haezer ini berstatus sebagai guru swasta. Populasi pada penelitian ini berjumlah 51 orang, tetapi populasi ini sekaligus akan digunakan sebagai sampel untuk penelitian. Dikarenakan hanya tenaga pendidik yang akan menjadi responden dalam penelitian ini maka dari TK Kristen 03 ada 13 guru, SD Kristen 03 ada 15 guru, SD Kristen 04 ada 7 guru, dan SMP Kristen 02 ada 16 guru. Jadi total responden yang akan menjadi subjek penelitian adalah 51 guru yang ada di YP Eben Haezer yang sudah berstatus sebagai tenaga pendidik tetap Teknik Pengambilan Sampel Pada penelitian ini, untuk pengambilan data penulis menggunakan teknik pengambilan data sampel jenuh atau (Saturation sample) dikarenakan penulis ingin mengambil sampel sebanyak populasinya. Guru yang ada di Yayasan Pendidikan Eben Haezer ada 51 orang. Keseluruhan dari populasi guru yang ada di Yayasan Pendidikan Eben Haezer tersebut digunakan sebagai sampel. 3.6 Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji korelasi multivariate yang terdiri dari uji statistik anova dan uji statistik t-test. Pengujian ini dilakukkan untuk membuktikan hipotesis yang dibentuk dalam penelitian dan untuk melihat tingkat signifikansinya Uji Normalitas Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui bahwa data itu terdisribusi 62

27 normal. Hasil pengujian normalitas diperoleh berdasarkan one sample Kolmogorov Smirnov. Bisa juga berdasarkan uji model regresi dan Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui apakah residual terdistribusi normal atau tidak. Residual terdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0.05 (Santoso, 2000) Uji Homogeneity of Variance Pengujian ini merupakan salah satu uji asumsi klasik yang harus dilakukan sebelum melakukan uji statistik ANOVA. Uji Homogeneity of Variance yakni variabel dependent harus memiliki varian sama dalam setiap kategori variabel independent (Ghozali, 2009). Kriteria pengujian yaitu nilai Levene test di atas 5%. 3.7 Uji Hipotesis Analisis Korelasi Multivariat Analisis korelasi dilihat dari nilai koefesien korelasi. Interpretasi kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih dilakukan berdasarkan angka koefisien korelasi hasil perhitungan. Hasil analisis korelasi meliputi kekuatan hubungan antar variabel, signifikansi hubungan, dan arah hubungan. Makna Koefisien Korelasi Antar Variabel (Sugiyono, 2007) Makna Koefisien Korelasi Antar Variabel Besar Angka Sangat rendah 0,00-0,199 Rendah 0,20-0,399 Sedang 0,340-0,599 Kuat 0,599-0,799 Sangat Kuat 0,799-1, Analisis Two-Ways Anova Analysis of variance merupakan metode untuk menguji hubungan satu variabel dependent dengan satu atau lebih variabel independent. Pada satu kasus variabel dependent dan dua atau tiga variabel independent disebut two-ways anova (Ghozali, 2009). 63

28 3.7.3 Analisis Inpendent Sample t-test Uji beda t-test digunakan untuk membandingkan rata-rata dari dua grup yang tidak berhubungan satu dengan yang lainnya, apakah kedua grup itu mempunyai rata-rata sama ataukah tidak secara signifikan (Santoso, 2000). 64

PENGANTAR. (Permohonan Pengisian Kuesioner) Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i responden Di tempat

PENGANTAR. (Permohonan Pengisian Kuesioner) Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i responden Di tempat LAMPIRAN 1 Skala 93 94 PENGANTAR (Permohonan Pengisian Kuesioner) Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i responden Di tempat Dengan hormat, Saya adalah mahasiswa Program Pascasarjana (S2) Program Studi Magister Sains

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Bab III Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Bab III Metode Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif. Dalam penelitian menggunakan variabel-variabel, definisi operasional, metode pengumpulan data, validitas dan reliabilitas

Lebih terperinci

TIKA ANJAR PAMUNGKAS NIM:

TIKA ANJAR PAMUNGKAS NIM: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI GURU DITINJAU DARI USIA DI SEKOLAH-SEKOLAH YANG BERADA DI BAWAH NAUNGAN YAYASAN PENDIDIKAN EBEN HAEZER SALATIGA TESIS untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan format metode penelitian kuantitatif yang terdiri atas dua bagian yaitu a) metode penelitian, meliputi: uraian dan jumlah variabel penelitian, definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang menguraikan tentang variabel penelitian, definisi operasional dari variabel independen dan variabel dependen serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan format meotde penelitian kuantitatif yang terdiri atas dua bagian yaitu a) metode penelitian, meliputi: uaraian dan juamlah vaiabel penelitian, definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang menguraikan tentang variabel penelitian, definisi operasional, metodologi pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dengan pendekatan kuantitatif, dimana dalam bab ini akan diuraikan menjadi dua bagian. Pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, peringkat atau frekuensi). Di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, peringkat atau frekuensi). Di BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu metode penelitian yang bekerja dengan angka, datanya berwujud bilangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan yaitu penelitian kuantitatif yang mana bersifat deskriptif komparatif. Dikatakan seperti itu karena penelitian ini membahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab III ini akan dibahas tentang variabel penelitian, definisi operasional, metode pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat ukur, populasi dan sampel penelitian,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted. Scale Variance if Item Deleted

LAMPIRAN. Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted. Scale Variance if Item Deleted LAMPIRAN Lampiran L-1 Hasil Uji Try Out Kepuasan Kerja Reliabilitas Cronbach's Alpha N of Items.897 30 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini akan dilakukan pembahasan mengenai deskripsi tempat penelitian yaitu di Yayasan Pendidikan Eben Haezer Salatiga, deskripsi responden penelitian yaitu guru-guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah: 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah: Variabel independent : motivasi kerja (X 1 ) dan sikap karyawan (X 2 ) Variabel dependent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan definisi masing-masing peubah dan membuat alat ukur pada peubah yang diteliti serta cara menghitung peubah tersebut. 3.1. Peubah Penelitian 3.1.1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y) BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Korelasi (hubungan) dalam penelitian ini, digunakan untuk melihat hubungan antar variabel yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variable yang digunakan dalam penelitian ini. Variable-variable

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variable yang digunakan dalam penelitian ini. Variable-variable 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, korelasi (hubungan) digunakan untuk melihat hubungan antar variable yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan dan menguji antar variabel yang dihipotesiskan (Supriyanto dan

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan dan menguji antar variabel yang dihipotesiskan (Supriyanto dan 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian dapat digunakan sebagai pedoman untuk memilih metode yang paling tepat untuk memecahkan permasalahan yang ada. Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis explanatory research dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pengaruh Quality of Work Life

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. PENGANTAR (Permohonan Pengisian Kuesioner)

DAFTAR LAMPIRAN. PENGANTAR (Permohonan Pengisian Kuesioner) DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i responden Di Tempat PENGANTAR (Permohonan Pengisian Kuesioner) Dengan hormat, Saya adalah mahasiswa Program Pascasarjana (S2)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas tentang variabel penelitian, definisi operasional, metodologi pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat ukur, populasi dan sampel penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2. Perilaku prososial. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2. Perilaku prososial. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang terdiri dari dua variabel penelitian yaitu variabel prediktor dan variabel kriterium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam BAB 3 METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menekankan analisinya pada data-data numerikal (angka) tentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya kepemimpinan partisipatif dan Work

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel independent (bebas) dan variabel dependet (terikat).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif, menurut Sudijono (2010) penelitian komparatif adalah salah satu teknik analisis statistik yang dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel independent (X) : Iklim Organisasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel independent (X) : Iklim Organisasi 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini menguji hubungan variabel x dan y, kedua variabel tersebut adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis (Hadi, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. analisis (Hadi, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat penting karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan keputusan hasil penelitian. Pembahasan dalam metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui peubah-peubah apa saja yang akan diukur dan instrument seperti apa yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini adalah dukungan sosial orang tua, harga diri (self-esteem) sebagai variabel bebas dan prestasi belajar sebagai variabel terikat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas, satu variabel moderating dan satu variabel tergantung, yaitu : Variabel bebas : motivasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian 1. Variabel Penelitian Untuk menguji hipotesis penelitian, akan dilakukan pengidentifikasian variabel-variabel yang diambil dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan jenis penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui variabel-variabel apa saja yang akan diukur dan instrumen seperti apa yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis Penelitian Dilihat dari jenisnya, penelitian ini termasuk penelitian korelasional. Menurut Azwar (997) penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian Kuantitatif dengan pendekatan korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain, baik secara kuantitatif maupun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain, baik secara kuantitatif maupun BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel merupakan suatu simbol yang nilainya dapat bervariasi, yaitu berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain, baik secara kuantitatif maupun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kerja dan motivasi terhadap komitmen organisasi pada kantor Notaris XYZ.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kerja dan motivasi terhadap komitmen organisasi pada kantor Notaris XYZ. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2013 di kantor Notaris XYZ, yang beralamat di Jalan Raya Jakarta Bogor Kilometer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut adalah data jawaban dari hasil kuesioner yang diperoleh dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut adalah data jawaban dari hasil kuesioner yang diperoleh dari BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Data Kuesioner Berikut adalah data jawaban dari hasil kuesioner yang diperoleh dari responden yang dilakukan dengan membagikan secara langsung dan melalui mailing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Dengan menggunakan 116 responden yaitu guru tetap di SMK Negeri 3 Ambon. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel tergantung dan dua variabel bebas. Variabel-variabel tersebut adalah: 1. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi untuk melihat apakah ada hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian non-eksperimental tidak ada treatment/ perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai variabel penelitian, definisi operasional, alat ukur penelitian, populasi, sampel, teknik penentuan sampel, validitas, reliabilitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Karena dalam pengolahan data peneliti menggunakan perhitungan statistik yang telah baku dan menampilkan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. biasa disebut dengan desain kausal atau desain pengujian hipotesis. Studi

BAB IV METODE PENELITIAN. biasa disebut dengan desain kausal atau desain pengujian hipotesis. Studi BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Desain Penelitian Penulis menggunakan explanatory research. Jenis ini menjelaskan hubungan sebab akibat antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Jenis desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identitas Variabel Variabel merupakan suatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda, menurut (Sugiyanto, 2001),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel penelitian dilakukan untuk membantu penetapan rancangan penelitian. Dalam penelitian ini ada dua jenis variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka yang diolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Pendekatan pendekatan kuantitatif menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. Mahameru Centratama Spinning Mills yang beralamat di jln. Cisirung Km. 2 (Cangkuang Wetan) Moh. Toha Km 6.5

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian komparasi, pada penelitian ini peneliti berusaha mencari perbedaan fenomena, selanjutnya mencari arti atau manfaat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel bebas (Independent Variable) adalah variabel yang. variabel bebasnya adalah pola asuh orang tua.

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel bebas (Independent Variable) adalah variabel yang. variabel bebasnya adalah pola asuh orang tua. 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1) Variabel Widoyoko (2014) Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian. Variabel bebas (Independent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat. 0 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu:

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini diawali dengan membagikan kuesioner kepada seluruh pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi jiwa, yaitu PT. Prudential Life Assurance (Prudential

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data dari metode penelitian kuantitatif ini berupa angka-angka dan. analisisnya mengunakan statistik (Sugiyono,2010:7).

BAB III METODE PENELITIAN. Data dari metode penelitian kuantitatif ini berupa angka-angka dan. analisisnya mengunakan statistik (Sugiyono,2010:7). 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian studi komparasi atau perbandingan yang bermaksud untuk mengadakan perbandingan kondisi yang ada di dua tempat, apakah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian ini menggunakan analisis komparatif atau analisis perbedaan yang artinya bentuk analisis variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Syarat utama sebelum melakukan sebuah penelitian adalah menentukan variabel-variabel penelitian agar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013) BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dilakukan dengan mengumpulakan data yang berupa angka. Data tersebut kemudian diolah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini akan berisi penjelasan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi: masalah penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, tipe

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel, namun dikarenakan penelitian ini bukan bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka yang diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka yang diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini adalah cara-cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik untuk mengadakan penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang mencari ada tidaknya hubungan dua variabel penelitian. Pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda (Turmudi dan Sri Harini,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi sejumlah 66 siswa di SMK Yadika 4 berusia tahun. Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi sejumlah 66 siswa di SMK Yadika 4 berusia tahun. Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Responden dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI jurusan Teknik Komputer Jaringan sejumlah 66 siswa dan siswa-siswi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif yang menekankan analisisnya pada data numerical

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Arikunto (2006:270) mengemukakan bahwa penelitian korelasional bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Menurut Arikunto (2002) penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam membicarakan tentang metode penelitian akan dibahas tentang (a) Tempat dan Waktu Penelitian, (b) Identifikasi Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identitas Variabel Variabel merupakan suatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda, menurut (Sugioyo, 2001), variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif yang merupakan suatu bentuk penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. panelitian kami adalah kemandirian dalam belajar. Sedangkan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. panelitian kami adalah kemandirian dalam belajar. Sedangkan variabel 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Identivikasi Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang sebab perubahan

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent BAB III Metode Penelitian 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Opersional Variabel 1.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah apa saja yang dapat membedakan variabel yang dipengaruhi dan yang tidak dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanatori, yaitu suatu metode dalam penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data data yang akurat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data data yang akurat 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian adalah letak dimana penelitian akan dilakukan untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan dan berkaitan dengan permasalahan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Data Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Dalam penelitian ini, untuk menguji apakah kuesioner yang digunakan valid dan reliabel, maka dilakukan uji validitas dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara memecahkan persoalan dalam penelitian ilmiah tidaknya suatu penelitian sangat tergantung pada metodologi yang digunakan (Sumadi Suryabrata, 000:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi, 2009 : 96).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi, 2009 : 96). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel disebut juga sebagai objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui variabel-variabel apa saja yang akan diukur dan instrumen seperti apa yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Yogyakata, yang di mana beroperasi dalam memenuhi kebutuhan pangan

BAB III METODE PENELITIAN. Yogyakata, yang di mana beroperasi dalam memenuhi kebutuhan pangan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek penelitan 1. Obyek penelitian Obyek penelitian ini dilakukan di Pabrik Gula Madukismo Yogyakata, yang di mana beroperasi dalam memenuhi kebutuhan pangan antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pertanyaan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah : 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Untuk membuktikan secara empiris hipotesis pada Bab II tersebut, maka variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Tergantung

Lebih terperinci