pengendali Konvensional Time invariant P Proportional Kp
|
|
- Farida Atmadja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Strategi Dalam Teknik Pengendalian Otomatis Dalam merancang sistem pengendalian ada berbagai macam strategi. Strategi tersebut dikatakan sebagai strategi konvensional, strategi modern dan strategi berbasis kepakaran. Pada strategi konvensional yang dikenal sebagai perancangan sistem pengendalian didasarkan pada model matematik dari sistem yang dikendalikan. Dan strategi dikatakan modern, merupakan strategi yang menggunakan perangkat komputer, dan dengan cara ini perlu dilakukan transformasi model dari sistem yang dikendalikan dalam bentuk model yang dipahami oleh sebuah komputer. Sedangkan strategi berbasis kepakaran merupakan strategi yang menggunakan kaidah / aturan aturan yang mengikuti pola pikir dari kepakaran. Yang termasuk dalam strategi konvensional adalah pengendali P (Proportional), I (Integral), D (Derivatif) dan atau kombinasi dari ketiganya tersebut, dan pula sistem pengendalian yang dikatakan sebagai adaptif. Untuk sistem pengendalian modern, dikenal dalam beberapa contoh kasus adalah sistem pengendalian optimal, dan robust / kokoh. Sistem pengendalian modern ini didasarkan pada model sistem yang dikendalikan dinyatakan dalam bentuk persamaan state space - ruang keadaan. Sedangkan untuk sistem pengendalian kepakaran sebagai contoh adalah sistem pengendalian logika fuzzy (Kontrol Logika Fuzzy - KLF), sistem pengendalian dengan jaringan syaraf tiruan (Neural Network - NN) maupun kombinasi dari keduanya dan algoritma genetika. Pengendalian Konvensional Pada sistem pengendalian konvensional yang digunakan untuk mengontrol plant dengan model parameter tetap, diantaranya dinyatakan dalam bentuk tabel di bawah ini. Tabel 1.3 Aksi pengendali konvensional P-I-D Tipe Pengendali Karakteristik plant Aksi pengendali Parameter pengendali Konvensional Time invariant P Proportional Kp I Integral Ki D Derivatif Kd PI Proportional dan Integral Kp, Ki PD Proportional dan Derivatif Kp, Kd PID Proportional, Derivatif dan Integral Kp, Ki, Kd Karakteristik respon dari sistem dengan aplikasi pengendali PID, dapat dinyatakan dalam bentuk tabel berikut ini. Tabel 1.4 Karakteristik respon dari sistem pengendali PID Aksi Rise Time Overshoot Kestabilan
2 Kenaikan Kp Lebih cepat Naik Cenderung jelek Kenaikan Kd Lebih lambat Turun Naik Kenaikan Ki Lebih cepat Naik Jelek Pengendali Proporsional (P) Besar output unit pengendali Proporsional sebanding dengan besarnya input(eror). Berikut persamaan matematis dari elemen proportional : o = G c.i + bias...(1.1) Dengan o = output, i = input. Gain (G c ) unit pengendali proporsional dapat berupa bilangan bulat, atau bilangan pecahan. Semakin besar nilai Gain akan menyebabkan pengendali semakin reaktif terhadap eror, hal ini ditandai dengan adanya overshoot pada kondisi transien dan sebaliknya. Unit pengendali ini tidak tergantung pada fungsi waktu. Gain dapat direpresentasikan dengan besaran lain yaitu Proportional Band PB dengan persamaan sebagai berikut : 10 G c (1.2) PB Input (error) G c Output Gambar 1.13 Diagram blok pengendali proporsional Output dari pengendali proporsional selalu mengikuti input secara proporsional. Naik turunnya input diikuti secara langsung oleh output, dan besarnya selalu sama dengan input dikalikan gain. Dari persamaan (1.1) dapat dilihat bahwa ada besaran lain yang ditambahkan dengan Gc x eror yaitu bias. Besaran ini digunakan untuk mempertahankan output pada saat eror sama dengan nol. Kekurangan dari pengendali ini adalah adanya offset. Offset merupakan eror yang ditinggalkan oleh pengendali proporsional. Offset tidak dapat diperkecil begitu saja dengan memperbesar gain, kemungkinan sistem menjadi tidak stabil. Apalagi kalau gain dibuat tak terhingga, maka sistem pengendali menjadi sistem pengendali on-off. Kerja pengendali proporsional dapat dianalogikan dengan kerja batang pengungkit. Andaikata sebuah sistem pengendali proporsional dengan PB 4, berarti gain 2,5 dan bias disetel, maka pengendali dapat digambarkan seperti gambar 1.15.
3 Input Waktu Output Gp(x) Waktu Gambar 1.14 Response sebuah pengendali proporsional PB = 4 3 Skala variabel terukur Skala output (bukaan control valve) Gambar 1.16 Daerah kerja pengendali proporsional dengan PB 4 dan bias. Pada gambar diatas ditunjukkan pada waktu set point dan variabel pengukuran sama dengan, output pengendali juga karena bias juga. Kerja control valve pada skala kanan dimulai dari sinyal sampai 10. Sinyal itu sama dengan 3-15 psi untuk pengendali pneumatik dan sama dengan 4-20 ma untuk pengendali elektronik. Secara teoritis kalau PB 4 (gain 2,5) eror sebesar 2 harus menghasilkan variabel termanipulasi sebesar. Kalau eror sebesar 3, seharusnya menghasilkan manipulated variabel sebesar 75%. Dari gambar 11.6, jelas bahwa walaupun eror besarnya sampai 3, variabel termanipulasi tidak pernah menjadi 125% (bias ditambah aksi proporsional 75%), karena control valve memang tidak dapat lebih terbuka lagi. Dengan demikian, koreksi untuk eror 2 sama saja dengan koreksi untuk eror 3. Kenyataan ini sangat penting pada efektivitas kerja sistem pengendalian. Karena PB dibuat 4, efektivitas kerja sistem pengendali benar-benar hanya 4, yaitu pada variabel terukur 3 sampai 7. Sistem pengendali tidak mampu mengoreksi variabel pengukuran di bawah 3 dan di atas 7. Dari deskripsi diatas dapat disimpulkan bahwa proporsional band PB menentukan daerah di mana kerja pengendali proporsional masih tetap efektif. Perubahan daerah kerja ternyata tidak hanya tergantung pada
4 PB, tetapi juga tergantung pada bias. Misalkan PB sama dengan 4 seperti contoh di atas, tetapi bias dibuat 75%, daerah kerja berubah seperti yang ditunjukkan pada gambar Pada saat set point dan measurement variable kedua-duanya di, output kini menjadi sebesar 75% (sebesar biasnya). Dengan penjelasan yang sama dapat dimengerti bahwa daerah kerja variabel terukur tidak lagi 3-7, tetapi 4-8. Ini berarti bahwa perubahan bias juga menyebabkan bergesernya seluruh daerah kerja pengendali proporsional PB = % Skala variabel terukur Skala output (bukaan control valve) Gambar 1.17 Daerah kerja pengendali proporsional dengan PB 4 dan bias 75% Apa yang terjadi kalau PB tetap 4 tetapi sekarang bias dinaikkan sampai 10? Gambar 1.18 menunjukkan bahwa daerah kerja measurement variable. sekarang bergeser menjadi -9. Itu berarti sistem tidak mampu lagi mengendalikan measurement variable dari - dan dari PB = 4 75% 4 Skala variabel terukur Skala output (bukaan control valve) Gambar 1.18 Daerah kerja pengendali proporsional dengan PB 4 dan bias 10 Pengendali Integral Kekurangan pengendali Proporsional ditutupi oleh pengendali Integral yang mampu menghilangkan offset. Dengan persamaaan sebagai berikut : dimana : 1 o G T i c e. dt B (1.3)
5 o = output e = eror T i = integral time B = Bilangan tetap (yang merupakan bias atau hasil dari hasil integral sebelumnya) G C = Gain pengendali Integral time (T i ) adalah waktu yang diperlukan pengendali integral untuk menghasilkan output sebesar G C x input. Atau jika G C dianggap sama dengan 1, maka integral time didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan pengendali integral untuk mencapai output sebesar input. Pengendali Proporsional Integral (PI) Gabungan pararel antara pengendali Proporsional dan Integral digunakan untuk memperbaiki respon sistem dan meminimalisir offset yang ditinggalkan oleh pengendali Proporsional. o G 1 e Ti c. e dt (1.4) Kelebihan dan kekurangan dari pengendali PI merupakan gabungan dari proporsional dan Integral. Sifat pengendali proorsional yang selalu meninggalkan offset dapat ditutupi oleh kelebihan pengedali integral, sedangkan sifat pengendali integral yang lambat ditutupi oleh pengendali proporsional. Karena sifatnya yang sederhana dan efektif, pengendali jenis ini paling banyak dipakai untuk berbagai macam aplikasi di industri. Sama hanya dengan derivative (D), Integral bisa dikatakan tidak dapat berdiri sendiri sebagai pengendali. Elemen pengendali ini akan di pararel dengan Proporsional menjadi pengendali PI. Kerena pada pengendali PI ini terdapat dua variabal yang saling berpengaruh, yaitu PB dan T R, agar mendapatkan nilai parameter tersebut harus ditentukan secara optimal melalui aktifitas tuning. Pengendali Differensial Setelah kekurangan pengendali P yang meninggalkan offset diperbaiki oleh pengendali Integral, dan kekurangan pengendali Integral yang masih lambat diperbaiki oleh pengendali PI yang masih saja mempunyai response yang lambat. Hal ini akan lebih lambat ketika proses yang dikendalikan berjalan lambat, misalnya pada pengendalian suhu. Upaya memperbaiki response dapat dialkukan dengan menggunakan unit pengendali deferensial atau derivatif (D). Derivatif artinya output pengendali marupakan fungsi deverensial dari input. Pengendali D tidak pernah dapat berdiri sendiri. Unit pengendali D selalu dipakai dalam kombinasi dengan P dan I, menjadi pengendali PD atau pengendali PID. Selain itu, pengendali D
6 tidak dapat dipakain untuk proses variabel yang beriak (mengandung noise) karena karekteristik pengendali ini adalah sangat responsif. Fungsi transfer dari pengendali deferensial adalah : dimana : o G. T c D de B dt G C = Gain pengendali E = eror T D = time derivatif B = Bias (1.5) Dari fungsi tranfer tersebut dapat dilihat bahwa besarnya output tergantung pada gain (G C ), time derivatif (T D ), dan besarnya perubahan eror. Pengendali deferensial sangat bermanfaat bagi pengendali suhu karena mampu bereaksi secara cepat terhadap perubahan input. Namun disisi lain sifat reaktif ini justru membatasi pemakaian pengendali diferensial. Pengendali ini tidak akan pernah dipakai pada proses variabel yang bergelombang atau mengandung noise, misalnya pengendali level atau flow. Dimana sinyal yang keluar dari kedua process variable tersebut mengandung riak dan gelombang, yang oleh pengendali D akan dideferensialkan menjadi pulsa pulsa yang tidak beraturan. Akibatnya control valve akan membuka dan menutup secara tidak beraturan dan sistem menjadi kacau. Kerusakan ini akan berdampak juga pada peralatan mekanik, aktuator maupun elemen elemen lain penyusun loop pengendali. Pengendali Proporsional Integral Derivatif (PID) Untuk menutupi semua kekurangan pengendali PI maupun PD, maka ketiga mode yang ada digabung menjadi mode pengendali PID. Unsur P, I, maupun D berfungsi untuk mempercepat reaksi sistem, menghilangkan offset, dan mendapatkan energi ekstra ketika terjadi perubahan load. Namun semua kelebihan PID tidak dapat dipakai untuk mengedalikan semua proses variable. Hanya proses variabel yang tidak mengandung riak yang boleh menggunakan pengendali D. Oleh karena itu, pengendali PID umumnya digunakan untuk mengendalikan suhu. Karena masing masing mempunyai kelebihan, maka dengan mentuning PB, TR maupun TD, satu atau dua dari ketiga unsur tersebut dibuat lebih menonjol dari pada yang lain. Misanya untuk P dibuat lebih menonjol dari I maupun D, atau unsur I dibuat lebih menonjol dari pada P maupun D, unsur yang menonjol itulah yang kemudian akan membawa pengaruh pada response sistem secara keseluruhan.
7 Funsi transfernya : 1 o Gc e Ti 10 1 o e PB Ti e. dt T D e. dt T de B dt D de B dt (1.6) Pada beberapa aplikasi di industri, pekerjaan men tuning pengendali PID merupakan pekerjaan rutin dilakukan. Tuning Tuning adalah suatu aktifitas yang dilakukan untuk mendapatkan parameter pengendali PID yang optimal sesuai dengan kebutuhan proses. Proses tuning ada beberapa cara, dua diantaranya adalah sebagai berikut yang diperkenalkan oleh Ziegler dan Nichols dengan metode osilasi maupun kurva reaksi. Metode Osilasi Tuning menggunakan metode osilasi dilakukan dengan hanya menggunakan pengendali P. PB (Proportional Band) diubah - ubah sampai loop tepat berosilasi dengan amplitudo tetap (sustain oscillation). Pada metode ini, gain pada saat itu disebut Ultimate Gain (Gcu), PB-nya disebut Ultimate Proportional Band (PBu), dan periode osilasinya juga disebut Ultimate Periode (Pu). Gambar 1.19 Osilasi amplitudo konstan Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Mula-mula, pengendali dijalankan pada mode manual. Bila pengendali mengandung unsur Integral dan/atau Derivative maka kedua unsur tersebut harus dihilangkan dengan mengatur integral time (ti) menjadi tak terhingga dan derivative time (td) menjadi sekecil mungkin.
8 2. Memasukkan nilai setpoint di sekitar atau di daerah kerja yang diharapkan. Atur bukaan valve agar nilai measured variable sama dengan set point dan offset sama dengan nol. Jika kondisi sudah tercapai maka pengendali diubah pada posisi auto. 4. Atur nilai PB / Kp supaya sistem berosilasi dengan amplitudo tetap. 5. Setelah osilasi terjadi, catat nilai PBu dan Pu pada keadaan itu. Dari kedua nilai tersebut dapat diperoleh nilai Kp, Ti dan Td dengan menggunakan tabel berikut : Tabel 1.5 Tunning model osilasi Pengendali P PI PID PB PBu/0,5 PB/0,45 PBu/0,6 Ti Pu/1,2 Pu Td Pu/8 Metode Kurva Reaksi Metode ini dilakukan secara open loop dengan langkah langkah sebagai berikut: 1. Ubah mode Pengendali ke Manual. 2. Kemudian naikkan bukaan Control Valve (Variabel Termanipulasi / MV) secara mendadak sebesar 5 %. Catat variabel proses dengan interval waktu yang tetap dan gambarlah hasil pencatatan pada kertas grafik sehingga akan didapat kurva S seperti pada gambar dibawah 3. Gambarlah garis singgung yang securam mungkin tetapi masih berhimpitan dengan bagian tengah kurva S. Carilah besar Reaction Rate (R) dengari persamaan R = B / A 4. Hitung unit Reaction Rate (R) dengan persamaan berikut: R = ( % variabel proses/menit ) / ( % kenaikan MV) 5. Garis potong antara slope/garis singgung dengan sumbu waktu menghasilkan dead time atau lazim disebut effective lag yang ditandai dengan L. 6. Berdasarkan R dan L, bisa ditentukan nilai PB, Ti, Td dengan mengunakan tabel berikut: Tabel 1.6 Tunning model kurva reaksi Pengendali P PI PID PB R1*L R1*L/0,9 R1*L/1,2 Ti 3,33L 2L Td 0,5L
9 Variabel R B L A Gambar 1.20 Kurva respon berbentuk S Waktu
TUGAS AKHIR RESUME PID. Oleh: Nanda Perdana Putra MN / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Padang
TUGAS AKHIR RESUME PID Oleh: Nanda Perdana Putra MN 55538 / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang PROPORSIONAL INTEGRAL DIFERENSIAL (PID) Pendahuluan Sistem
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. kontrol, diantaranya yaitu aksi kontrol proporsional, aksi kontrol integral dan aksi
BAB II DASAR TEORI 2.1 Proporsional Integral Derivative (PID) Didalam suatu sistem kontrol kita mengenal adanya beberapa macam aksi kontrol, diantaranya yaitu aksi kontrol proporsional, aksi kontrol integral
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI. III, aspek keseluruhan dimulai dari Bab I hingga Bab III, maka dapat ditarik
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI Pada bab ini akan dibahs mengenai pengujian control reheat desuperheater yang telah dimodelkan pada matlab sebagaimana yang telah dibahas pada bab III, aspek
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI Pada bab ini akan dijelaskan hasil analisa perancangan kontrol level deaerator yang telah dimodelkan dalam LabVIEW sebagaimana telah dibahas pada bab III. Dengan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. berefisiensi tinggi agar menghasilkan produk dengan kualitas baik dalam jumlah
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Didalam dunia industri, dituntut suatu proses kerja yang aman dan berefisiensi tinggi agar menghasilkan produk dengan kualitas baik dalam jumlah banyak serta dengan waktu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Kendali Lup[1] Sistem kendali dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk sebuah konfigurasi sistem, yang akan menghasilkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya berjudul Feedforward Feedback Kontrol Sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Studi Pustaka Penelitian sebelumnya berjudul Feedforward Feedback Kontrol Sebagai Pengontrol Suhu Menggunakan Proportional Integral berbasis Mikrokontroler ATMEGA 8535 [3].
Lebih terperinciPEMBUATAN ALAT TUNING PENGENDALI PID
PEMBUATAN ALAT TUNING PENGENDALI PID Roekmono, Totok R. Biyanto E-mail : trb@ep.its.ac.id ABSTRAK Proses di industri mempunyai karakteristik yang sangat beranekaragam. Hal ini memerlukan algoritma pengendali
Lebih terperinciDesain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve
Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve ROFIKA NUR AINI 1206 100 017 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH
Lebih terperinciBAB VII METODE OPTIMASI PROSES
BAB VII METODE OPTIMASI PROSES Tujuan Pembelajaran Umum: Setelah membaca bab ini diharapkan mahasiswa dapat memahami Metode Optimasi Proses Pengendalian dalam Sistem Kendali. Tujuan Pembelajaran Khusus:
Lebih terperinciUJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID
UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID Joko Prasetyo, Purwanto, Rahmadwati. Abstrak Pompa air di dunia industri sudah umum digunakan sebagai aktuator
Lebih terperinciMAKALAH. Sistem Kendali. Implementasi Sistim Navigasi Wall Following. Mengguakan Kontrol PID. Dengan Metode Tuning Pada Robot Beroda
MAKALAH Sistem Kendali Implementasi Sistim Navigasi Wall Following Mengguakan Kontrol PID Dengan Metode Tuning Pada Robot Beroda oleh : ALFON PRIMA 1101024005 PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciRESPON SISTEM DITINJAU DARI PARAMETER KONTROLER PID PADA KONTROL POSISI MOTOR DC
RESPON SISTEM DITINJAU DARI PARAMETER KONTROLER PID PADA KONTROL POSISI MOTOR DC Dwiana Hendrawati Prodi Teknik Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Sudarto, SH.,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Metode Pengasapan Cold Smoking Ikan asap merupakan salah satu makanan khas dari Indonesia. Terdapat dua jenis pengasapan yang dapat dilakukan pada bahan makanan yaitu hot smoking
Lebih terperinciDesain PI Controller menggunakan Ziegler Nichols Tuning pada Proses Nonlinier Multivariabel
Desain PI Controller menggunakan Ziegler Nichols Tuning pada Proses Nonlinier Multivariabel Poppy Dewi Lestari 1, Abdul Hadi 2 Jurusan Teknik Elektro UIN Sultan Syarif Kasim Riau JL.HR Soebrantas km 15
Lebih terperinciTabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]
1 feedback, terutama dalam kecepatan tanggapan menuju keadaan stabilnya. Hal ini disebabkan pengendalian dengan feedforward membutuhkan beban komputasi yang relatif lebih kecil dibanding pengendalian dengan
Lebih terperinciSIMULASI KONTROL PID UNTUK MENGATUR PUTARAN MOTOR AC
F.5 SIMULASI KONTROL PID UNTUK MENGATUR PUTARAN MOTOR AC M. Subchan Mauludin *, Rony Wijanarko, Nugroho Eko Budiyanto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Wahid Hasyim Jl. Menoreh Tengah
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN PEMBAKARAN PADA DUCTBURNER WASTE HEAT BOILER (WHB) BERBASIS LOGIC SOLVER
PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN PEMBAKARAN PADA DUCTBURNER WASTE HEAT BOILER (WHB) BERBASIS LOGIC SOLVER Oleh : AMRI AKBAR WICAKSONO (2406 100 002) Pembimbing: IBU RONNY DWI NORIYATI & BAPAK TOTOK SOEHARTANTO
Lebih terperinciPENGENDALIAN PROSES EVAPORASI PADA PABRIK UREA MENGGUNAKAN KENDALI JARINGAN SARAF TIRUAN
PENGENDALIAN PROSES EVAPORASI PADA PABRIK UREA MENGGUNAKAN KENDALI JARINGAN SARAF TIRUAN Nazrul Effendy 1), Masrul Solichin 2), Teuku Lukman Nur Hakim 3), Faisal Budiman 4) Jurusan Teknik Fisika, Fakultas
Lebih terperinciSIMULATOR RESPON SISTEM UNTUK MENENTUKAN KONSTANTA KONTROLER PID PADA MEKANISME PENGENDALIAN TEKANAN
SIMULATOR RESPON SISTEM UNTUK MENENTUKAN KONSTANTA KONTROLER PID PADA MEKANISME PENGENDALIAN TEKANAN Dwiana Hendrawati Prodi Teknik Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dinamika Proses Dinamika Proses adalah suatu hal yang terjadi di dalam suatu sistem, dengan adanya process variable yang cepat berubah dengan berubahnya manipulated variable
Lebih terperinciPERANCANGAN TRAINER PID ANALOG UNTUK MENGATUR KECEPATAN PUTARAN MOTOR DC
Perancangan Trainer PID Analog untuk Mengatur Kecepatan (Subchan Mauludin dan Andi Kurniawan) PERANCANGAN TRAINER PID ANALOG UNTUK MENGATUR KECEPATAN PUTARAN MOTOR DC M. Subchan Mauludin 1*, Andi Kurniawan
Lebih terperinciPENGENDALI PID. Teori kendali PID. Nama Pengendali PID berasal dari tiga parameter yg secara matematis dinyatakan sebagai berikut : dengan
PENGENDALI PID Pengendali PID (proportional integral derivative controller) adalah pengendali yg sangat umum digunakan dalam sistem kendali di dunia industri. Sesuai fungsi pengendali, suatu pengendali
Lebih terperinciTUNING KONTROL PID LINE FOLLOWER. Dari blok diagram diatas dapat q jelasin sebagai berikut
TUNING KONTROL PID LINE FOLLOWER Tunning kontrol PID ini bertujuan untuk menentukan paramater aksi kontrol Proportional, Integratif, Derivatif pada robot line follower. Proses ini dapat dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB III DINAMIKA PROSES
BAB III DINAMIKA PROSES Tujuan Pembelajaran Umum: Setelah membaca bab ini diharapkan mahasiswa dapat memahami Dinamika Proses dalam Sistem Kendali. Tujuan Pembelajaran Khusus: Setelah mengikuti kuiah ini
Lebih terperinciPertemuan ke-14 Pengontrolan l var iabel ll l ana og menggunakan PLC: Algoritma PID
Pertemuan ke-14 Pengontrolan variabel analog menggunakan PLC: Algoritma PID Garis Besar & Tujuan Sesi Memahami apa itu kontrol PID Mengetahui fungsi dari setiap istilah kontrol PID Bisa memilih kombinasi
Lebih terperinci+ - KONTROLER. Σ Kontroler Plant. Aktuator C(s) R(s) Sensor / Elemen ukur
KONTROLER PENGANTAR merupakan salah satu komponen dalam sistem pengaturan yang memegang peranan sangat penting. menghasilkan sinyal kontrol yang menjadi masukan bagi plant sedemikian hingga plant memberikan
Lebih terperinciIr.Muchammad Ilyas Hs DONY PRASETYA ( ) DOSEN PEMBIMBING :
Perancangan Sistem Pengendalian Rasio Aliran Udara dan Bahan Bakar Pada Boiler Di Unit Utilitas PT. Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) Tuban Dengan Menggunakan Sistem Pengendali PID -Fuzzy OLEH
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1. Pengertian Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan atau pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variable, parameter) sehingga berada pada suatu harga
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan sistem kontrol, baik secara software maupun hardware yang digunakan untuk mendukung keseluruhan sistem
Lebih terperinciPERANCANGAN ATTEMPERATURE REHEAT SPRAY MENGGUNAKAN METODE ZIEGLER NICHOLS BERBASIS MATLAB SIMULINK DI PT. INDONESIA POWER UBP SURALAYA
TUGAS AKHIR PERANCANGAN ATTEMPERATURE REHEAT SPRAY MENGGUNAKAN METODE ZIEGLER NICHOLS BERBASIS MATLAB SIMULINK DI PT. INDONESIA POWER UBP SURALAYA Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai
Lebih terperinciBAB 5 KOMPONEN DASAR SISTEM KONTROL
BAB 5 KOMPONEN ASAR SISTEM KONTROL 5. SENSOR AN TRANSMITER Sensor: menghasilkan fenomena, mekanik, listrik, atau sejenisnya yang berhubungan dengan variabel proses yang diukur. Trasmiter: mengubah fenomena
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laju ALir Fluida Fluida adalah suatu zat yang bisa mengalami perubahan-perubahan bentuknya secara continue/terus-menerus bila terkena tekanan/gaya geser walaupun relatif kecil
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN BALL AND BEAM DENGAN MENGGUNAKAN PENGENDALI PID BERBASIS ARDUINO UNO. Else Orlanda Merti Wijaya.
PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN BALL AND BEAM DENGAN MENGGUNAKAN PENGENDALI PID BERBASIS ARDUINO UNO Else Orlanda Merti Wijaya S1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya e-mail : elsewijaya@mhs.unesa.ac.id
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MICROKONTROLLER UNTUK SISTEM KENDALI KECEPATAN BRUSHLESS DC MOTOR MENGGUNAKAN ALGORITMA HYBRID PID FUZZY
Implementasi Microkontroller untuk Sistem Kendali Kecepatan (Kristiyono dkk.) IMPLEMENTASI MICROKONTROLLER UNTUK SISTEM KENDALI KECEPATAN BRUSHLESS DC MOTOR MENGGUNAKAN ALGORITMA HYBRID PID FUZZY Roedy
Lebih terperinciBAB VIII SISTEM KENDALI
BAB VIII SISTEM KENDALI VIII.1 Struktur Sistem Kendali Sistem kendali proses dapat didefinisikan sebagai fungsi dan operasi yang perlu untuk mengubah bahan baik secara fisik maupun kimia. Kendali proses
Lebih terperinci3.5.1 Komponen jaringan syaraf Adaptif Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) Simulink MATLAB Mikrokontroler...
DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN TESIS... i PERNYATAAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix INSTISARI... xii ABSTRACT... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar
Lebih terperinciImplementasi Modul Kontrol Temperatur Nano-Material ThSrO Menggunakan Mikrokontroler Digital PIC18F452
Implementasi Modul Kontrol Temperatur Nano-Material ThSrO Menggunakan Mikrokontroler Digital PIC18F452 Moh. Hardiyanto 1,2 1 Program Studi Teknik Industri, Institut Teknologi Indonesia 2 Laboratory of
Lebih terperinciBAB II DASAR SISTEM KONTROL. satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu
BAB II DASAR SISTEM KONTROL II.I. Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga
Lebih terperinciPERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID
PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID Endra 1 ; Nazar Nazwan 2 ; Dwi Baskoro 3 ; Filian Demi Kusumah 4 1 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemakaian sistem kendali otomatis saat ini merupakan kebutuhan yang sangat utama untuk menjaga agar proses produksi berjalan seperti yang direncanakan, mengurangi
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN PID CONTROLLER PADA AVR (AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR)
ANALISIS PENERAPAN PID CONTROLLER PADA AVR (AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR) Indar Chaerah Gunadin Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Hasanuddin Abstrak Perubahan daya reaktif yang disuplai ke beban
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Rancang Bangun Kontrol Logika Fuzzy-PID Pada Plant Pengendalian ph (Studi Kasus : Asam Lemah dan Basa Kuat) Oleh : Fista Rachma Danianta 24 08 100 068 Dosen Pembimbing Hendra Cordova ST, MT. JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciMakalah Seminar Tugas Akhir
Makalah Seminar Tugas Akhir APLIKASI KENDALI MENGGUNAKAN SKEMA GAIN SCHEDULING UNTUK PENGENDALIAN SUHU CAIRAN PADA PLANT ELECTRIC WATER HEATER Ahmad Shafi Mukhaitir [1], Iwan Setiawan, S.T., M.T. [2],
Lebih terperinciKontrol PID Pada Miniatur Plant Crane
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Kontrol PID Pada Miniatur Plant Crane E. Merry Sartika 1), Hardi Sumali 2) Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem kendali PID paling banyak digunakan dalam pengendalian di industri. Keberhasilan pengendali PID tergantung ketepatan dalam menentukan konstanta (penguatan) PID
Lebih terperinciController. Fatchul Arifin
PID Controller Fatchul Arifin (fatchul@uny.ac.id) PID Controller merupakan salah satu jenis pengatur yang banyak digunakan. Selain itu sistem ini mudah digabungkan dengan metoda pengaturan yang lain seperti
Lebih terperinciSyahrir Abdussamad, Simulasi Kendalian Flow Control Unit G.U.N.T Tipe 020 dengan Pengendali PID
Syahrir Abdussamad, Simulasi Kendalian Control Unit G.U.N.T Tipe dengan Pengendali PID MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor, Juni 9 SIMULASI KENDALIAN FLOW CONTROL UNIT G.U.N.T TIPE DENGAN PENGENDALI PID Syahrir
Lebih terperinciPENERAPAN FUZZY LOGIC CONTROLLER UNTUK MEMPERTAHANKAN KESETABILAN SISTEM AKIBAT PERUBAHAN DEADTIME PADA SISTEM KONTROL PROSES DENGAN DEADTIME
PENERAPAN FUZZY LOGIC CONTROLLER UNTUK MEMPERTAHANKAN KESETABILAN SISTEM AKIBAT PERUBAHAN DEADTIME PADA SISTEM KONTROL PROSES DENGAN DEADTIME Mukhtar Hanafi Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik
Lebih terperinciSedangkan untuk hasil perhitungan dengan parameter tuning PID diperoleh :
4.2 Self Tuning PID Controller Untuk lebih memaksimalkan fungsi controller maka perlu dilakukan tuning lebih lanjut terhadap parameter PID pada controller yaitu pada nilai PB, Ti, dan Td. Seperti terlihat
Lebih terperinciSISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam
SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam I. Tujuan 1. Mampu melakukan analisis kinerja sistem pengaturan posisi motor arus searah.. Mampu menerangkan pengaruh kecepatan
Lebih terperinciDosen Pembimbing : Hendro Nurhadi, Dipl. Ing. Ph.D. Oleh : Bagus AR
Dosen Pembimbing : Hendro Nurhadi, Dipl. Ing. Ph.D. Oleh : Bagus AR 2105100166 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Control system : keluaran (output) dari sistem sesuai dengan referensi yang diinginkan Non linear
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian Terkait Perkembangan teknik pengendalian di dunia industri dewasa ini sangat pesat. Banyak penelitian yang telah dilakukan dalam rangka menemukan teknik kendali baru
Lebih terperinciSISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER
SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER Nursalim Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana Jl. Adisucipto-Penfui Kupang,
Lebih terperinciPengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy
ABSTRAK Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy Felix Pasila, Thiang, Oscar Finaldi Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131 Surabaya - Indonesia
Lebih terperinciyang dihasilkan sensor LM35 karena sangat kecil. Rangkaian ini adalah tipe noninverting
61 BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian sistem pengendali kenaikan suhu udara dengan kendali PID menggunakan PLC LG MASTER-K120S dan modul ekspansi PLC
Lebih terperinciSISTEM BOILER DENGAN SIMULASI PEMODELAN PID
SISTEM BOILER DENGAN SIMULASI PEMODELAN PID Wisnu Broto *), Ane Prasetyowati R. **) Prodi Elektro Fakultas Teknik Univ. Pancasila, Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta, 12640 Email: *) wisnu.agni@gmail.com
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KENDALI SLIDING-PID UNTUK PENDULUM GANDA PADA KERETA BERGERAK
PERANCANGAN SISTEM KENDALI SLIDING-PID UNTUK PENDULUM GANDA PADA KERETA BERGERAK Oleh : AHMAD ADHIM 2107100703 Dosen Pembimbing : Hendro Nurhadi, Dipl.-Ing., Ph.D. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Kebanyakan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv HALAMAN MOTTO... v KATA PENGANTAR... vii ABSTAKSI... ix DAFTAR ISI... x
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN DESAIN CONTROLLER PADA TRAINER FEEDBACK PRESSURE PROCESS RIG Satryo Budi Utomo, Universitas Jember
IDENTIFIKASI DAN DESAIN CONTROLLER PADA TRAINER FEEDBACK PRESSURE PROCESS RIG 38 714 Abstrac Satryo Budi Utomo, Universitas Jember Satryo.budiutomo@yahoo.com Pressure Process Control of Trainer studying
Lebih terperinciAplikasi Kendali PID Menggunakan Skema Gain Scheduling Untuk Pengendalian Suhu Cairan pada Plant Electric Water Heater
Available online at TRANSMISI Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/transmisi TRANSMISI, 12 (1), 21, 27-32 Research Article Aplikasi Kendali Menggunakan Skema Gain Scheduling Untuk Pengendalian
Lebih terperinciPoliteknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo,Surabaya
Pengaturan Kecepatan Motor Induksi 3ø dengan Kontrol PID melalui Metode Field Oriented Control (FOC) ( Rectifier, Inverter, Sensor arus dan Sensor tegangan) Denny Septa Ferdiansyah 1, Gigih Prabowo 2,
Lebih terperinciSISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA TUNGKU BAKAR MENGGUNAKAN KONTROLER PID
SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA TUNGKU BAKAR MENGGUNAKAN KONTROLER PID Raditya Wiradhana, Pembimbing 1: M. Aziz Muslim, Pembimbing 2: Purwanto. 1 Abstrak Pada saat ini masih banyak tungku bakar berbahan
Lebih terperinciFUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC
FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC Afriadi Rahman #1, Agus Indra G, ST, M.Sc, #2, Dr. Rusminto Tjatur W, ST, #3, Legowo S, S.ST, M.Sc #4 # Jurusan Teknik
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Pengendalian Level pada Knock Out Gas Drum Menggunakan Pengendali PID di Plant LNG
Rancang Bangun Sistem Pengendalian Level pada Knock Out Gas Drum Menggunakan Pengendali PID di Plant LNG Paisal Tajun Aripin 1, Erna Kusuma Wati 1, V. Vekky R. Repi 1, Hari Hadi Santoso 1,2 1 Program Studi
Lebih terperinciBAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR 20 BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR
SISTEM PAKAR 20 BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR 3.1 Sistem Pakar Sistem pakar adalah suatu program komputer cerdas yang menggunakan knowledge (pengetahuan) dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Kendali Sistem kendali adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam
Lebih terperinciKONTROL PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF (PID) UNTUK MOTOR DC MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER
KONTROL PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF (PID) UNTUK MOTOR DC MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER Erwin Susanto Departemen Teknik Elektro, Institut Teknologi Telkom Bandung Email: ews@ittelkom.ac.id ABSTRACT
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI & PENGENDALIAN PROSES
LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI & PENGENDALIAN PROSES PENGENDALIAN TEMPERATUR Nama : Abdul Hari NIM : 103242015 Kelas : 2 Migas Pembimbing : Ir. Syafruddin. Msi NIP : 196508191998021001 JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor Ultrasonik HCSR04. Gambar 2.2 Cara Kerja Sensor Ultrasonik.
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari sensor
Lebih terperinciSadra Prattama NRP Dosen Pembimbing: Dr. Bambang Lelono Widjiantoro, ST, MT NIP
PRESENTASI SEMINAR TUGAS AKHIR Perancangan Sistem Pengendalian Level Pada STRIPPERPV 3300 Dengan Metode FEEDBACK FEEDFORWARD di PT. JOB Pertamina-PetroChina East Java Sadra Prattama NRP. 2406.100.055 Dosen
Lebih terperinciStudi Pemodelan Bond Graph dan Perancangan Pengontrol Proportional + Integral untuk Level Boiler dan Temperatur Penukar Kalor pada Sistem Miniplant
Studi Pemodelan Bond Graph dan Perancangan Pengontrol Proportional Integral untuk Level Boiler dan Temperatur Penukar Kalor pada Sistem Miniplant Abstrak Nur Havid Yulianto, Parsaulian I. Siregar, Edi
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pengujian dan analisa sistem merupakan tahap akhir dari realisasi pengendali PID pada pendulum terbalik menggunakan mikrokontroller ATmega8 agar dapat dilinearkan disekitar
Lebih terperinciYONI WIDHI PRIHANA DOSEN PEMBIMBING Dr.Muhammad Rivai, ST, MT. Ir. Siti Halimah Baki, MT.
IMPLEMENTASI SENSOR KAPASITIF PADA SISTEM PENGERING GABAH OTOMATIS YONI WIDHI PRIHANA 2210100194 DOSEN PEMBIMBING Dr.Muhammad Rivai, ST, MT. Ir. Siti Halimah Baki, MT. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM. Gambar 3. 1 Diagram Blok Sistem Kecepatan Motor DC
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan sistem kontrol, baik secara software dan hardware yang akan digunakan untuk mendukung keseluruhan sistem yang
Lebih terperinciLEVEL DAN SISTEM PROTEKSI PADA PERTAMINA (PERSERO) RU IV CILACAP
PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL DAN SISTEM PROTEKSI PADA KNOCK OUT DRUM 260V106 DI PT PERTAMINA (PERSERO) RU IV CILACAP Oleh : Fitri Noer Laili (2406100034) Pembimbing : Hendra Cordova, ST, MT PENDAHULUAN
Lebih terperinciSistem Pengaturan Kecepatan Motor DC Pada Alat Penyiram Tanaman Menggunakan Kontoler PID
Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC Pada Alat Penyiram Tanaman Menggunakan Kontoler PID 1 Ahmad Akhyar, Pembimbing 1: Purwanto, Pembimbing 2: Erni Yudaningtyas. Abstrak Alat penyiram tanaman yang sekarang
Lebih terperinciBAB II TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Pengaturan
BAB II TEORI 2.1 Pengertian Sistem Pengaturan Pengertian kontrol atau pengaturan adalah proses atau upaya untuk mencapai tujuan. Sebagai contoh sederhana dan akrab dengan aktivitas sehari-hari dari konsep
Lebih terperinciAdaptive Fuzzy Untuk Menala Parameter PID pada Sistem Pengaturan Berjaringan. Nastiti Puspitosari L/O/G/O NETWORKED CONTROL SYSTEM (NCS)
L/O/G/O NETWORKED CONTROL SYSTEM (NCS) Adaptive Fuzzy Untuk Menala Parameter PID pada Sistem Pengaturan Berjaringan Nastiti Puspitosari 2208100039 BIDANG STUDI TEKNIK SISTEM PENGATURAN - ITS TOPIK PEMBAHASAN
Lebih terperinciSISTEM KENDALI PROPORSIONAL, INTEGRAL, DAN DERIVATIF (PID) PADA PERSAMAAN PANAS*
Jurnal Natural Vol.16, No.2, 2016 ISSN 1141-8513 SISTEM KENDALI PROPORSIONAL, INTEGRAL, DAN DERIVATIF (PID) PADA PERSAMAAN PANAS* Muhammad Ikhwan *, Said Munzir, dan Nurmaulidar Jurusan Matematika, Fakultas
Lebih terperinciPerancangan Sistem Kontrol Posisi Miniatur Plant Crane dengan Kontrol PID Menggunakan PLC
88 ISSN 1979-2867 (print) Electrical Engineering Journal Vol. 5 (215) No. 2, pp. 88-17 Perancangan Sistem Kontrol Posisi Miniatur Plant Crane dengan Kontrol PID Menggunakan PLC E. Merry Sartika dan Hardi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terkait Dalam perkembangannya penelitian CSTR telah banyak dilakukan. Dimulai dengan pengendalian CSTR menggunakan pengendali konvensional PID untuk mengendalikan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN SISTEM KONTROL DENGAN APLIKASI MATLAB
Jurnal Teknika ISSN : 85-859 Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume No. Tahun PEMBELAJARAN SISTEM KONTROL DENGAN APLIKASI MATLAB Affan Bachri ) Dosen Fakultas Teknik Prodi Elektro Universitas
Lebih terperinciPOLITEKNIK NEGERI BANDUNG
i Perancangan dan Realisasi Sistem Kendali Kontinyu & Digital pada Plant Debit Air dengan Metode Ziegler- Nichols & Coohen-Coon menggunakan Matlab dan Arduino Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI. Universitas Indonesia. Pemodelan dan..., Yosi Aditya Sembada, FT UI
BAB 2 DASAR TEORI Biodiesel adalah bahan bakar alternatif yang diproduksi dari sumber nabati yang dapat diperbaharui untuk digunakan di mesin diesel. Biodiesel mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan
Lebih terperinciBAB 5. Pengujian Sistem Kontrol dan Analisis
BAB 5 Pengujian Sistem Kontrol dan Analisis 5.1. Aplikasi Display Controller Pengujian sistem kontrol dilakukan dengan menggunakan aplikasi program Visual C# untuk menampilkan grafik, dan mengambil data
Lebih terperinciAPLIKASI GUI ( GRAPHICAL USER INTERFACE ) MATLAB SEBAGAI ANALISIS STABILITAS SISTEM BERORDE SATU PADA PENGENDALIAN PID LAPORAN PENELITIAN OLEH:
1 APLIKASI GUI ( GRAPHICAL USER INTERFACE ) MATLAB SEBAGAI ANALISIS STABILITAS SISTEM BERORDE SATU PADA PENGENDALIAN PID LAPORAN PENELITIAN OLEH: ANDI KURNIAWAN NUGROHO, ST,MT SRI HERANURWENI,ST,MT BUDIANI
Lebih terperinciInstitut Teknologi Sepuluh Nopember PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN TEKANAN DAN FLOW UNTUK KEBUTUHAN REFUELING SYSTEM PADA DPPU JUANDA SURABAYA
PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN TEKANAN DAN FLOW UNTUK KEBUTUHAN REFUELING SYSTEM PADA DPPU JUANDA SURABAYA Oleh : ITS Institut Teknologi Sepuluh Nopember Arya Dwi Prayoga 2408100097 Pembimbing : Fitri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. Penelitian Terkait Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengendalikan CSTR agar bekerja optimal. Perancangan sistem pengendalian level dan konsentrasi pada CSTR telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia akan teknologi tepat guna. Teknologi tepat guna yang mampu memenuhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin pesat dipicu oleh kebutuhan manusia akan teknologi tepat guna. Teknologi tepat guna yang mampu memenuhi perintah user dalam hal
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. membandingkan tersebut tiada lain adalah pekerjaan pengukuran atau mengukur.
BAB II LANDASAN TEORI II.I. Pengenalan Alat Ukur. Pengukuran merupakan suatu aktifitas dan atau tindakan membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya atau harganya terhadap besaran lain yang
Lebih terperinciPEMBELAJARAN PERANCANGAN SISTEM KONTROL PID DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB
ISSN : 1978-6603 PEMBELAJARAN PERANCANGAN SISTEM KONTROL PID DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB Ahmad Yani STT HARAPAN MEDAN E-mail : ahmad_yn9671@yahoo.com Abstrak Abstrak Pembelajaran sistem kontrol
Lebih terperinciPerancangan Sistem Kontrol PID Untuk Pengendali Sumbu Azimuth Turret Pada Turret-gun Kaliber 20mm
A512 Perancangan Sistem Kontrol PID Untuk Pengendali Sumbu Azimuth Turret Pada Turret-gun Kaliber 20mm Danu Wisnu, Arif Wahjudi, dan Hendro Nurhadi Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Industri, Institut
Lebih terperinciDESAIN KONTROL PID UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR DC PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT)
DESAIN KONTROL PID UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR DC PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT) Oleh : Raga Sapdhie Wiyanto Nrp 2108 100 526 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Bambang Sampurno,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari trainer kendali kecepatan motor DC menggunakan kendali PID dan
Lebih terperinciPertemuan-1: Pengenalan Dasar Sistem Kontrol
Pertemuan-1: Pengenalan Dasar Sistem Kontrol Tujuan Instruksional Khusus (TIK): Mengerti filosopi sistem control dan aplikasinya serta memahami istilahistilah/terminology yang digunakan dalam system control
Lebih terperinciPEMODELAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN METODE CIANCONE BERBASIS MATLAB SIMULINK PADA SISTEM PRESSURE PROCESS RIG
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PEMODELAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN METODE CIANCONE BERBASIS MATLAB SIMULINK PADA SISTEM PRESSURE PROCESS RIG 38-714 SYSTEM MODELLING WITH PID CONTROLLER APPLYING CIANCONE
Lebih terperinciOleh : Dia Putranto Harmay Dosen Pembimbing : Ir. Witantyo, M.Eng. Sc
Oleh : Dia Putranto Harmay 2105.100.145 Dosen Pembimbing : Ir. Witantyo, M.Eng. Sc Latar Belakang Usman Awan dkk, 2001 Merancang dan membuat dynamometer jenis prony brake dengan menggunakan strain gauge
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 555
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 217 Page 555 Abstrak DESAIN DAN IMPLEMENTASI PENGONTROL PID PADA SISTEM 2 DERAJAT KEBEBASAN UNTUK COLOUR OBJECT TRACKING DESIGN AND IMPLEMENTATION
Lebih terperinciKendali PID Training Kit ELABO TS 3400 Menggunakan Sensor Posisi
Kendali PID Training Kit ELABO TS 3400 Menggunakan Sensor Posisi Ana Ningsih 1, Catherina Puspita 2 Program Studi Teknik Mekatronika, Politeknik ATMI Surakarta 1 ana_n@atmi.ac.id, 2 apriliacatarina@yahoo.com
Lebih terperinci