FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN KONSUMEN KOPI BUBUK INSTAN (KASUS DI GIANT BOTANI SQUARE, BOGOR) Oleh: NURRAYYAN ARMADA A

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN KONSUMEN KOPI BUBUK INSTAN (KASUS DI GIANT BOTANI SQUARE, BOGOR) Oleh: NURRAYYAN ARMADA A"

Transkripsi

1 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN KONSUMEN KOPI BUBUK INSTAN (KASUS DI GIANT BOTANI SQUARE, BOGOR) Oleh: NURRAYYAN ARMADA A PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

2 RINGKASAN NURRAYYAN ARMADA. Faktor yang Mempengaruhi Pembelian Konsumen Kopi Bubuk Instan (Kasus di Giant Botani Square, Bogor). Di bawah bimbingan MUHAMMAD FIRDAUS. Pada tahun 1928, berdiri pabrik kopi bubuk pertama. Selanjutnya usaha kopi terus mengalami perkembangan. Pengolahan kopi menjadi lebih maju dengan ditemukannya cara pengolahan kopi instan. Kopi instan kemudian dikembangkan, dari hanya kopi dengan gula, kemudian rasanya semakin ditambah dengan berbagai campuran seperti kreamer, susu, bahkan rempah-rempah seperti gingseng, tongkat ali dan jahe. Semakin banyak perusahaan yang kini bersaing dalam menjual kopi bubuk instan. Penjualan kopi bubuk instan perlu dilengkapi dengan upaya peningkatan kualitas produk, agar dihasilkan produk yang bermutu tinggi dan memenuhi selera konsumen secara optimal. Produsen kopi bubuk instan harus mengetahui apa yang konsumen inginkan dari kopi bubuk instan. Pengetahuan ini akan memudahkan upaya pemasaran yang dilakukan oleh para produsen kopi bubuk instan, menjadi lebih terfokus dan efektif. Produsen kopi bubuk instan perlu mengetahui karakteristik respondennya, tahapan dalam proses keputusan responden membeli kopi bubuk instan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi mereka, dalam pengambilan keputusan pembelian kopi bubuk instan. Tujuan penelitian ini ada dua, yaitu: Menganalisis proses keputusan pembelian kopi bubuk instan 3in1 dan 4in1 oleh responden di Giant Botani Square; Serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi proses keputusan pembelian kopi bubuk instan 3in1 dan 4in1 oleh responden. Penelitian ini dilakukan di Giant Botani Square, Bogor. Berdasarkan pertimbangan bahwa, lokasi tersebut memiliki display berbagai merek kopi bubuk instan 3in1 dan kopi bubuk instan 4in1 yang lebih lengkap. Tujuan pertama dijawab melalui hasil pengisian kuisioner terhadap responden kopi bubuk instan 3in1 dan 4in1. Selanjutnya dihitung persentase jawaban responden, dari setiap pertanyaan dengan menggunakan program excel. Tujuan selanjutnya dijawab dengan pengisian kuisioner tingkat kepentingan responden terhadap atribut produk. Untuk melihat hubungan diantara variabelvariabel yang dipertimbangkan responden digunakan suatu alat analisis, yaitu analisis faktor dengan metode ekstraksi Komponen Utama (Principle Component) dengan program SPSS 15. Pembelian kopi instan oleh responden dilakukan dengan terlebih dahulu melalui tahap-tahap dalam proses keputusan pembelian, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, proses pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Pada tahap pengenalan kebutuhan, manfaat yang dicari oleh responden kopi instan adalah: penghilang rasa ngantuk (3in1) dan praktis dalam penyajian (4in1). Responden kopi instan 3in1 dan 4in1 termotivasi untuk membeli dikarenakan praktis atau kecepatan penyajian. Sumber informasi maupun media informasi yang paling berpengaruh bagi responden dalam pembelian kopi instan 3in1 dan 4in1 adalah televisi. Sedangkan aspek yang paling menarik dari sebuah iklan kopi instan 3in1 dan 4in1 adalah cara penyampaian pesan. Pada tahap evaluasi alternatif, responden kopi instan 3in1 mempertimbangkan rasanya

3 yang cocok, mudah diperoleh, harga yang terjangkau dan senang dengan iklannya, Sedangkan responden 4in1 mempertimbangkan rasa, gingseng/tongkat ali, kemasan yang menarik, merek yang terkenal dan harga. Indikator kualitas kopi 3in1 adalah rasa, merek, dan indikator kualitas kopi 4in1 adalah rasa, harga, merek dan tempat yang menjual. Setelah melakukan tahap evaluasi alternatif tersebut, responden akan melakukan proses pembelian, dimana responden menyusun peringkat pilihan dari berbagai macam merek yang dijual di pasaran. Alasan responden kopi instan 3in1 dan 4in1 memilih merek favorit mereka dikarenakan adanya kecocokan rasa dengan selera. Pembelian kopi instan dilakukan di supermarket/hypermarket, toko atau warung terdekat, dan pasar tradisional. Adapun cara responden dalam memutuskan pembelian kopi instan umunya adalah pembelian tergantung situasi, dimana mereka akan membeli apabila persediaan kopi instan yang ada di rumah sudah habis. Responden kopi instan umumnya sudah merasa puas dengan merek yang biasa mereka beli dan tidak berniat untuk mengganti dengan merek lain seandainya merek favorit mereka tidak tersedia di tempat penjualan. Lima variabel teratas yang menjadi pertimbangan utama responden kopi instan 3in1 dalam melakukan pembelian kopi instan adalah praktis, krimernya terasa, aroma kopinya terasa, kekuatan warna kopi dan iklan. Lima variabel teratas untuk kopi instan 4in1 adalah promosi, penghilang rasa kantuk, praktis, rasa, dan aroma kopinya terasa. Berdasarkan hasil analisis tersebut, diperoleh komponen utama. Tujuh komponen utama untuk kopi instan 3in1 terdiri dari: bauran pemasaran, faktor produk, eksternal produk, faktor promosi, jenis kopi, pengaruh teman dan warna kopi. Enam Komponen utama kopi bubuk instan 4in1 adalah: gingseng/tongkat ali, praktis, penghilang rasa kantuk, rasa, dan aroma kopinya terasa.

4 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN KONSUMEN KOPI BUBUK INSTAN (KASUS DI GIANT BOTANI SQUARE, BOGOR) Oleh: NURRAYYAN ARMADA A SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar SARJANA PERTANIAN pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

5 Judul Skripsi Nama NRP : Faktor yang Mempengaruhi Pembelian Konsumen Kopi Bubuk Instan (Kasus di Giant Botani Square, Bogor) : Nurrayyan Armada : A Menyetujui, Dosen Pembimbing Muhammad Firdaus, Ph.D. NIP Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr. NIP Tanggal Kelulusan :

6 iv PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN KONSUMEN KOPI BUBUK INSTAN (KASUS DI GIANT BOTANI SQUARE, BOGOR) BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI LAIN ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. Bogor, September 2008 Nurrayyan Armada NRP A

7 v RIWAYAT HIDUP Nurrayyan Armada dilahirkan di Banda Aceh pada tanggal 14 Februari 1984 sebagai anak dari Bapak Ir. Armada Saleh dan Ibu Wahyuna Ibrahim. Penulis adalah anak ketiga dari enam bersaudara. Penulis memulai sekolah dengan mengikuti pendidikan dasar di SD Mulia Sumatera Utara dan lulus pada tahun Pendidikan tingkat menengah dapat diselesaikan pada tahun 1999 pada SLTP Negeri 12 Bogor. Pendidikan tingkat menengah atas dapat diselesaikan penulis pada tahun 2002 pada SMU Negeri 6 Bogor. Pada tahun 2002 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor, pada Program Studi Diploma III Manajemen Agribisnis, Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian. Tahun 2006 penulis diterima di Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis Institut Pertanian Bogor. Selama kuliah penulis mengikuti kegiatan kampus (Keluarga Muslim Sosial Ekonomi tahun ) dan non kampus ( ESQ tahun 2008, Human Care Assosiation tahun , Gudang Buku tahun ).

8 vi KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Skripsi ini merupakan hasil dari pengamatan penulis di Giant Botani Square Bogor sebagai mahasiswa yang melakukan penelitian selama dua bulan. Kajian ini merupakan bagian dari proses belajar memahami potensi dan permasalahan yang dihadapi dunia agribisnis kopi, khususnya pada produk olahannya yaitu kopi bubuk instan. Oleh karena itu, manfaat yang paling besar dari kajian ini dapat dirasakan oleh penulis sebagai mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir di Program Ekstensi Manajemen Agribisnis. Namun demikian, dengan segala keterbatasan yang ada, kajian ini juga diharapkan bermanfaat, paling tidak untuk informasi awal, bagi para pebisnis kopi bubuk instan untuk terus mengembangkan usaha kopinya. Kajian ini merupakan hasil maksimal yang dapat dikerjakan oleh penulis. Namun demikian, saran dan kritik untuk perbaikan kajian ini sangat penulis harapkan, baik dari segi format penulisan, isi kajian, maupun dari kedalaman kajian. Bogor, September 2008 Nurrayyan Armada

9 UCAPAN TERIMA KASIH Penyelesaian penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada bagian ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada: 1. Muhammad Firdaus Ph.D. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan hingga selesainya penulisan skripsi ini. 2. Rahmat Yanuar, SP, MSi selaku dosen evaluator kolokium atas masukannya untuk perbaikan skripsi penulis. 3. Ir. Popong Nurhayati, MM atas masukan dan perbaikan skripsi penulis saat menjadi penguji utama ujian skripsi penulis 4. Tintin Sarianti, SP. atas masukannya saat menjadi penguji komdik ujian skripsi penulis. 5. Papa, Mama, Bang Habib, Bang Inas, Yuyun, Fata, Iim yang memberikan cinta, kasih sayang, doa, perhatian yang tulus, nasehat dan dorongan kepada penulis. 6. Bapak Untung Kartika, Pak Tajudin dan seluruh kru Hero yang memberikan kemudahan saat penulis mengumpulkan responden di Giant Botani Square. 7. Teman M17 (Bembi, Kiki, Mbk Lieska, Olip, Irma, Bi Iyam, Ela, Nuki, dll), teman ESQ, Maya Andini, Thia A. Nazh., Karyawan LSI, teman X10C IPB atas kebersamaan dan perhatiannya selama penulis kuliah S1 di Bogor. 8. Program Ekstensi Manajemen Agribisnis yang telah memberi banyak bantuan. 9. Semua pihak yang telah membantu dan tidak bisa disebutkan satu persatu. Akhirnya, semoga amal baik Bapak/Ibu dan rekan-rekan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amin. Bogor, September 2008 Penulis

10 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN...xiii BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Kegunaan... 9 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Umum Kopi Penelitian Terdahulu Analisis Perilaku Konsumen Analisis Lingkungan Usaha dan Bauran Pemasaran Analisis Pangsa Pasar dan Tataniaga Kopi Arabika Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Minuman Teh Merek Freshtea...24 BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis Teori Permintaan Definisi Konsumen Perilaku Konsumen Atribut Produk Proses Keputusan Konsumen Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen Analisis Faktor (Komponen Utama) Kelas Sosial Kerangka Pemikiran Operasional/Konseptual BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber data Pengambilan Sampel dan Model Pengumpulan Data Metode Pengolahan dan Analisis Data Definisi Operasional BAB V. GAMBARAN UMUM GIANT HYPERMARKET 5.1. Visi dan Misi Giant Hypermarket Sejarah... 69

11 ix BAB VI. KARAKTERISTIK KONSUMEN DAN TAHAP PROSES PEMBELIAN KOPI INSTAN 6.1. Karakteristik Umum Konsumen Karakteristik Umum Konsumen Kopi Instan 3in Karakteristik Umum Konsumen Kopi Instan 4in BAB VII. PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN KOPI INSTAN 7.1. Tahap Pengenalan Kebutuhan Konsumen Kopi Instan 3in Tahap Pengenalan Kebutuhan Konsumen Kopi Instan 4in BAB VIII. ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KOPI INSTAN 8.1. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Kopi Instan 3in Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan Responden Kopi Instan 3in Komponen Utama pada Proses Keputusan Pembelian Kopi Instan 3in Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan Responden Kopi Instan 4in Komponen Utama pada Proses Keputusan Pembelian Kopi Instan 3in BAB. IX KESIMPULAN DAN SARAN 9.1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

12 DAFTAR TABEL No. Halaman 1 Hasil Survey Indonesian Best Brand Award (IBBA) pada Tahun 2005 Terhadap Masing-Masing Merek Kopi) Harga Beberapa Kopi Bubuk Instan Tahun Syarat Mutu Kopi Instan Perusahaan yang Memproduksi Kopi Instan Penelitian terdahulu Karakteristik Responden Kopi Instan Kemasan Sachet Motivasi/Alasan Pembelian Kopi Instan 3in Manfaat yang Dicari Responden dari Kopi Instan 3 in Tingkat Keterlibatan Responden Kopi Instan 3in Sumber Informasi Responden Kopi Instan 3in Hal yang Paling Menarik dari Iklan Kopi Instan 3in Pertimbangan Awal Pemilihan Kopi Instan 3in Indikator Kualitas Kopi Instan 3in Tempat Pembelian Kopi Instan 3in Cara Memutuskan Pembelian Kopi Instan 3in Jumlah Merek Kopi Instan 3in1 yang Diingat Responden Sikap Responden Pasca Pembelian Kopi Instan 3in Sikap Responden Jika Merek Favorit Tidak Tersedia Motivasi/Alasan Pembelian Kopi Instan 4in Manfaat yang dicari responden dari kopi instan 4in Tingkat Keterlibatan Responden Sumber Informasi Responden Kopi Instan 4in

13 xi 23 Hal yang Paling Menarik dari Iklan Kopi Instan Pertimbangan Awal Pemilihan Kopi Instan Indikator Kualitas Kopi Instan Tempat Pembelian Kopi Instan Cara Memutuskan Pembelian Kopi Instan Jumlah Merek Kopi Instan yang Diingat Responden Sikap Responden Pasca Pembelian Kopi Instan Sikap Responden Jika Merek Favorit Tidak Tersedia Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Kopi Instan 4in Nilai Respon Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan Responden Tujuh Komponen Utama Pada Proses Pembelian Kopi Instan 3in Pengaruh Kenaikan Harga Kopi Bubuk Instan 3in Indikator Kualitas Kopi Instan 3in Pengaruh Iklan Kopi Instan Pengaruh Promosi Penjualan Merek Kopi Instan Lain Nilai Respon Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan Responden Tujuh Komponen Utama Pada Proses Pembelian Kopi Instan 4in Pengaruh Kenaikan Harga Kopi Bubuk Instan Harga Kopi Bubuk Instan 4in1 yang dibeli Responden Dibanding yang Kopi Instan 4in1 yang Lain

14 DAFTAR GAMBAR No. Halaman 1 Tahap-Tahap Pengambilan Keputusan Konsumen Proses Pengenalan Kebutuhan Berpusat pada Tingkat Ketidaksesuaian Proses Pencarian Internal Proses Evaluasi Alternatif Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Kerangkan Pemikiran Operasional...55

15 DAFTAR LAMPIRAN No. Halaman 1 Hasil Output SPSS Analisis Faktor Kopi Bubuk Instan 3in Hasil Output SPSS Analisis Faktor Kopi Bubuk Instan 4in Input Kuisioner Analisis Faktor Kopi Bubuk Instan 3in Input Kuisioner Analisis Faktor Kopi Bubuk Instan 4in

16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi (Coffea spp) sebagai bahan minuman sudah tidak asing lagi. Kopi banyak digemari oleh berbagai kalangan masyarakat. Penggemarnya bukan saja bangsa Indonesia, tetapi juga berbagai bangsa di seluruh dunia. Dengan kandungan kafein yang punya daya rangsang terhadap peningkatan kinerja beberapa bagian susunan saraf pusat, minuman kopi pun menjadi jenis minuman yang sangat digemari oleh manusia di berbagai penjuru dunia. Fakta menunjukkan bahwa kopi merupakan komoditas nomor dua yang paling banyak diperdagangkan setelah minyak bumi. Menurut data lembaga pangan dunia FAO, dalam kurun waktu total produksi kopi mencapai 6,7 juta ton. Diperkirakan pada tahun 2010, produksi kopi dunia akan mencapai tujuh juta ton per tahun. 1 Hasil penelitian Vison, minuman kopi berkafein maupun tanpa kafein terbukti merupakan sumber anti-oksidan terbesar. Setelah kopi urutan berikut adalah teh hitam, pisang, kacang-kacangan kering, dan jagung. Anti-oksidan membantu tubuh membuang zat-zat radikal berbahaya bagi tubuh, molekul perusak yang merusak sel-sel serta DNA (cetak biru dari sel terkecil mahluk hidup). Zat anti unsur radikal bebas ini berkaitan dengan sejumlah keuntungan dan manfaat bagi kesehatan termasuk melindungi seseorang dari terkena penyakit kanker atau jantung. Hasil penelitian tersebut memperlihatkan kopi dapat mengurangi risiko terkena kanker hati dan usus, diabetes type II serta terkena penyakit Parkinson. Namun Vinson menyarankan agar konsumsi kopi tetap pada 1 Haflan.Y Tentang Secangkir Kopi Hitam. (18 juni 2008)

17 2 tingkat sedang yaitu satu atau dua cangkir setiap harinya. Hasil penelitian itu memperlihatkan pula bahwa dibandingkan dengan bahan makanan lainnya, kurma juga memiliki kandungan anti oksidan paling tinggi. 2 Menurut para peneliti dari Spanyol, serat makanan juga bisa muncul di secangkir kopi. Peneliti mengatakan bahwa kopi juga memiliki lebih banyak serat makan larut air yang dapat membantu mencegah penyerapan kolesterol oleh usus. Calixto mencoba mengukur seberapa besar serat makan larut air yang ada di setiap minuman kopi instan, espresso, dan kopi saring. Hasilnya, kopi instan mengandung paling banyak serat makan larut, yaitu sekitar 1,8 gram per cangkir. Exspresso mengandung 1,5 gram serat makan larut per cangkir, sedangkan kopi saring hanya 1,1 gram. Laporan ini dipublikasikan pada Journal of Agricultural and Food Chemistry edisi Maret. 3 Usaha produksi kopi merupakan sumber penghidupan jutaan keluarga petani-pekebun kopi. Ekspor kopi termasuk sumber penerimaan devisa penting. Indonesia juga tergolong sebagai salah satu sumber penting kopi dunia. Indonesia mampu mengembangkan ekspor ke 89 negara, di berbagai negara tujuan (Badan Pusat Statistik, 2007). Pengembangan tanaman kopi hingga tahun 2005 telah ditanam seluas ha dengan produksi ton biji di 32 propinsi. Ekspor kopi Indonesia pada tahun 2005 mencapai ton dengan nilai US$ 503,84 juta dan menempati urutan ke-4 dunia setelah Brasil, Vietnam dan Columbia. Jumlah petani yang terlibat dalam usaha kopi mencakup 1,84 juta kepala keluarga (Departemen Pertanian, 2006). Menurut survei yang dilakukan oleh Departemen 2 Vison.J Kopi Jauh Lebih Sehat. Mei 2008). 3 Calixto,F.S.2007.Berita Utama dan Topik. (2 Juni 2008).

18 3 Pertanian, rata-rata penduduk Indonesia mengkonsumsi kopi sebanyak 0,5-0,7 kg/orang/tahun. Dengan demikian, bila penduduk Indonesia sekitar 214,4 juta (tahun 2003) maka diperkirakan setiap tahun diperlukan stok kopi sebanyak ton kopi untuk keperluan konsumsi dalam negeri. Bagi petani, kopi bukan hanya sekedar minuman segar dan berkhasiat, tetapi juga mempunyai arti ekonomi yang cukup penting. Sejak puluhan tahun yang lalu, kopi telah menjadi sumber pendapatan bagi para petani. Tanpa pemeliharaan intensif pun, produksi kopi yang dihasilkan menguntungkan untuk menambah penghasilan. Apalagi bila pemeliharaan dan pengolahannya cukup baik, usaha ini akan mendatangkan keuntungan yang lebih baik lagi (Najiyati,S. dan Danarti, 2007). Industri pengolahan kopi di Indonesia mulai berkembang sejak didirikannya pabrik kopi bubuk pertama Kedoeng Lajoe di Sidoarjo, Jawa Timur tahun Setelah itu bermunculan pabrik-pabrik kopi bubuk lainnya seperti pabrik Muntu di Purworejo, Jawa Tengah tahun 1930 dan pabrik Tjeng Gwan di Surabaya pada tahun Pada saat ini tercatat lebih dari 500 pabrik kopi bubuk yang tersebar di Indonesia. Industri tersebut dapat dibagi dalam 3 kelompok yaitu industri rumah tangga, skala menengah, dan skala besar. Produsen kopi terus mengembangkan produksi kopinya, dari mulai hanya menjual kopi bubuk, kemudian menjual kopi instan. Hal ini dilakukan untuk dapat menarik konsumen, yang menginginkan dapat meminum kopi dengan lebih praktis. Kopi instan dijual dengan berbagai manfaat, mulai dari kopi instan biasa, yang hanya dengan campuran 2in1 (kopi+gula); 3in1 (kopi+gula+ susu/ kreamer), kemudian 4in1 (kopi+gula+susu/kreamer+gingseng/tongkat ali/jahe). Kopi instan

19 4 yang tadinya hanya sebagai minuman penghilang rasa kantuk yang dikemas lebih praktis, juga memiliki manfaat bagi kesehatan. Menurut Khomsan (pakar gizi dari IPB), salah satu manfaat ginseng adalah untuk mengatasi stres, sakit kepala, kelelahan dan membantu daya serap gizi, meluruhkan kolesterol, memperlancar peredaran darah pada sistem saraf dan membantu mengencerkan darah. Oleh sebab itu, ginseng tidak boleh dikonsumsi para penderita hipertensi, pasien pra-operasi, dan wanita hamil atau menyusui. Penelitian tentang terapi dengan ekstrak ginseng pada pasien diabetes, hipertensi, kanker, dan penyakit lain menunjukkan peningkatan kondisi kesehatan yang relatif cepat dan tanpa efek samping. Hasil ini dibandingkan dengan penggunaan obat kimia yang seringkali bersifat toksik serta menimbulkan komplikasi. Pada tahun 1969, Brehman seorang ilmuwan dari Uni Soviet (kini Rusia) mengatakan bahwa gingseng dapat meningkatkan vitalitas tubuh. Nutrien yang dikandung di dalam gingseng adalah kalsium, serat, folat, zat besi, magnesium, mangan, fosfor, potasium, silikon, zinc, vitamin B1, B2, B3, B5, dan C. "Ginsenosides merupakan elemen terpenting dari tanaman ginseng yang berguna bagi kesehatan. 4 Tongkat ali dapat meningkatkan kesehatan dan perbaikan kemampuan berpikir, perbaikan fungsi sistem kekebalan tubuh dan menurunkan lemak tubuh. 5 Jahe memiliki khasiat merangsang pelepasan hormon adrenalin, memperlebar pembuluh darah dan mempercepat aliran darah. Jahe juga mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan radikal bebas didalam tubuh. 6 4 Khomsan, A Manfaat Tanaman Herba. Mei 2008) 5 Samuel Herba yang Direkomendasikan. http: (5 Juli 2008) 6 Zubairi Manfaat Jahe Bagi Kesehatan. www. Republika. go.id. (5 Juni 2008)

20 5 Kopi instan merupakan produk yang praktis untuk dikonsumsi. Kopi bubuk instan diproduksi karena perubahan pada perilaku minum kopi konsumen. Perubahan pola makan atau minum konsumen, biasanya terjadi pada masyarakat perkotaan. Sebagian besar dari mereka telah disibukkan oleh pekerjaan yang menyita banyak waktu. Mereka tidak lagi mempunyai waktu yang cukup banyak, untuk menyiapkan makanan atau minumannya. Maka dari itu, produk kopi bubuk instan yang kini telah diproduksi dan dipasarkan oleh para produsen, merupakan salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan/keinginan konsumen kopi, akan adanya suatu produk minuman kopi, yang mampu memberikan kepraktisan dalam mengkonsumsinya. Merek kopi instan yang dijual di Giant Botani Square untuk kopi instan 4in1 yang terdiri dari Alicafe (Power Root), kopi gingseng miwon (miwon), dan Indocafe gingseng (PT. Sari Incofood Corporation). Kopi instan 3in1 yang dijual di Giant Botani Square adalah Nescafe (PT Nestle Baverages Indonesia), Indocafe (PT. Sari Incofood Corporation), Torabika (PT. Torabika Eka Semesta), Good Day (PT. Santos Jaya Abadi), Kapal Api (PT. Kapal Api), dan ABC. Beberapa merek kopi bubuk instan telah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Indonesian Best Brand Award (IBBA) pada tahun 2005 melaporkan hasil survei, yang menggambarkan posisi brand value (BV) masing-masing merek kopi secara umum (Tabel 1). BV dihitung dari beberapa komponen variabel antara lain: (1) top-of-mind advertising (TOM ad), (2) top-of-mind brand (TOM brand), (3) brand share/brand used most often (BUMO), (3) satisfaction dan (4) gain index.

21 6 Pada Tabel 1 dapat diketahui bahwa, Kapal Api mendominasi pasar kopi di Indonesia. Dominasi ini dapat dilihat dalam persaingan pasar kopi. Pangsa pasar pemimpinnya yaitu Kapal Api (50 persen) - empat kali lipat dibandingkan dengan pangsa pasar pemain unggulan kedua yaitu Nescafe (12 persen). Tabel 1. Hasil Survei Indonesian Best Brand Award (IBBA) Tahun 2005 Merek kopi Brand share (%) Brand Value Kapal Api 50,3 241 Nescafe 12,0 63 Torabika 9,3 47 ABC 8,8 45 Indocafé 6,1 29 Sumber: Majalah SWA Edisi 15/XXI/21 Juli 3 Agustus. Pada Tabel 1. pasar disegmentasikan menjadi dua, yaitu pasar kopi bubuk dan pasar kopi instan. Kapal api mendominasi pasar pada produk kopi bubuk. Secara keseluruhan, memang Nescafe kalah dari Kapal Api, tetapi bila pasar kopi ini dipilah, dan khusus dibatasi pada segmen kopi instan saja, Nescafe masih dominan daripada Kapal Api, meskipun Kapal Api juga menjual kopi bubuk instan. Merek Nescafe adalah yang terbesar di pasar kopi instan. Setelah kemunculan merek-merek kopi instan baru seperti halnya Indocafe, Good Day, Torabika, Alicafe, tingkat persaingan Nescafe semakin besar. Dari data di Tabel 1, tampaknya pangsa pasar Nescafe (12 persen) masih dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan Indocafe (6 persen). Kopi instan yang ada pada saat ini sudah diterima oleh masyarakat, disebabkan oleh dua faktor 7. Pertama, produsen membangun persepsi konsumen bahwa produk kopi instan adalah, jenis minuman yang menawarkan kepraktisan dalam penyajiannya, dan tidak menyisakan serbuk kasar atau ampas bila 7 Maulana.A.E Konsumen Kopi Instan. Majalah SWA Edisi 15/XXI/21 Juli 3 Agustus (23 Mei 2008)

22 7 diminum. Kedua, kepandaian produsen lewat iklan, dimana kopi instan identik dengan kultur masyarakat kota, masyarakat modern, dan masyarakat yang selalu disibukkan oleh beragam jenis pekerjaan yang menghabiskan waktu. Sebagian masyarakat Indonesia mengalami perubahan pola konsumsi, ke pola konsumsi yang lebih praktis. Hal ini merupakan peluang yang prospektif, bagi produsen kopi bubuk instan untuk memasarkan produknya. Melalui iklan dan promosi, produsen berusaha mempengaruhi konsumen, untuk membeli produk yang ditawarkan. Pemasar perlu mempelajari dan memahami perilaku konsumen, dalam proses keputusan pembelian kopi bubuk instan. 1.2 Rumusan Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, pola konsumsi masyarakat pada saat ini ikut mengalami pergeseran/perubahan. Hal ini dapat dilihat dari kecenderungan mereka, yang lebih memilih produk yang mudah dalam pemakaiannya. Sehingga berkembangnya banyak usaha dalam menjual produkproduk kopi bubuk instan. Usaha kopi bubuk instan memiliki banyak pesaing. Dapat dilihat dari banyaknya merek, jenis, dan rasa dari kopi bubuk instan yang ditawarkan produsen, untuk dapat menarik konsumen (Tabel 2). Sehingga produsen dituntut untuk berorientasi pada kepentingan konsumen, yakni dengan mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen. Perbedaan harga antara satu produk dengan produk kopi bubuk instan lainnya mengindikasikan bahwa adanya target pasar masing-masing produk kopi bubuk instan yang dijual dipasaran. Pekerjaan dengan pendapatan yang lebih tinggi akan membuat lebih banyak pilihan dalam membeli

23 8 produk. Pekerjaan yang dilakukan oleh konsumen sangat mempengaruhi gaya hidup mereka, dan merupakan satu satunya basis terpenting untuk menyampaikan prestise, kehormatan, dan respek (Engel, 1994). Tabel 2. Harga Beberapa Kopi Bubuk Instan Tahun 2008 Nama Berat (gr) Harga (Rp) Alicafe Nescafe 3 in 1 Original Good Day Coffee Mix Good Day Capucino Good Day Mocacinno Good Day Vanilla Latte Good Day Freeze Good Day Carrebian Nut Good Day Chococinno Sumber: Giant Botani Square, Juni 2008 Kopi merupakan minuman penyegar yang memiliki persaingan perdagangan. Selain bersaing dengan minuman penyegar lainnya seperti teh, coklat dan sebagainya, persaingan perdagangan antar merek kopi itu sendiri semakin kompetitif. Hal ini tampak pada berbagai iklan mengenai produk kopi merek tertentu yang terdapat di media iklan. Para produsen kopi berlomba-lomba untuk merebut perhatian konsumen agar mau membeli produknya. Program promosi kopi yang sangat intensif oleh para produsen diharapkan dapat mempengaruhi minat dan motivasi konsumen. Namun yang harus diperhatikan oleh produsen, bahwa keputusan pembelian barang atau jasa, berada di tangan konsumen. Pengambilan keputusan konsumen bukan hanya dipengaruhi oleh produsen atau pemasar, juga dipengaruhi oleh lingkungan konsumen, perbedaan individu konsumen itu sendiri dan proses psikologi yang terjadi di dalam pikiran konsumen (Engel, 1994). Dalam menghadapi tingginya persaingan, pemasar kopi bubuk instan memerlukan pengetahuan yang luas mengenai konsumennya. Pengetahuan ini

24 9 akan memudahkan upaya pemasaran yang dilakukan produsen, menjadi lebih terfokus dan efektif. Untuk itu produsen kopi bubuk instan perlu mengetahui karakteristik konsumennya, tahapan dalam proses keputusan konsumen membeli kopi bubuk instan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi mereka, dalam pengambilan keputusan pembelian kopi bubuk instan. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana keputusan pembelian kopi bubuk instan 3in1 dan 4in1 oleh konsumen di Giant Botani Square? 2. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi proses keputusan pembelian kopi bubuk instan 3in1 dan 4in1? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menganalisis keputusan pembelian kopi bubuk instan 3in1 dan 4in1 oleh konsumen di Giant Botani Square. 2. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi proses keputusan pembelian kopi bubuk instan 3in1 dan 4in1 oleh konsumen Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi untuk para pengusaha kopi instan dalam menentukan/menetapkan langkah-langkah operasional, yang harus dilakukan untuk mengembangkan produksinya.

25 10 Penelitian ini juga dapat memberikan informasi mengenai perilaku konsumen, dalam mengkonsumsi kopi instan yang dapat digunakan sebagai studi perbandingan untuk penelitian selanjutnya. Bagi penulis sendiri, penelitian ini merupakan pengalaman yang berharga dan sekaligus sebagai wadah latihan, dalam menerapkan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah, terutama mengenai perilaku konsumen.

26 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Umum Kopi Tumbuhan kopi (Coffea Sp.) termasuk familia Rubiaceae. Tanaman kopi termasuk tumbuhan tropik yang sangat mampu melakukan penyesuaianpenyesuaian dengan keadaan kawasan. Walaupun tumbuhan tropik, tanamannya tidak menghendaki suhu tinggi dan memerlukan tumbuhan naungan. Suhu di atas 35 o C dan sebaliknya suhu dingin-beku (frost) dapat merusak panen bahkan mematikan tanaman kopi. Tanamannya menghendaki suhu berkisar 15 0 C C (Siswoputro, 1993). Daerah asal tumbuhan kopi adalah di hutan-hutan Afrika, disana tumbuhan kopi ditemukan di bawah pohon-pohon besar di hutan-hutan, dengan keadaan yang cukup lembab, terutama untuk tumbuhan kopi Arabika. Jenis Arabika lebih cocok dibudidayakan di daerah-daerah tropik di kawasan pegunungan pada ketinggian di atas 600 m dari permukaan laut. Kopi Robusta dapat dibudidayakan di kawasan-kawasan di bawah 700 m dpl (Siswoputro, 1993). Buah kopi Arabika umumnya akan matang setelah 8 bulan dari saat pembuahan dan kopi Robusta matang setelah 10 bulan dari saat pembuahan. Buah-buahan matang tidak serentak sama dalam dompolan buah, baik dalam perkebunan yang sama maupun dalam suatu kawasan (Siswoputro, 1993). Musim panen kopi di Indonesia tidak serentak sama waktunya, dimulai dari daerah bagian barat terus disusul panen di daerah-daerah timur. Musim panen mulai dari kebun-kebun kopi di Aceh, terus Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah,

27 12 bersamaan di Jawa Timur dan Sulawesi dan terus ke timur. Berlangsung mulai bulan April sampai Oktober setiap tahun (Siswoputro, 1993). Kopi termasuk bahan penyegar yang cita rasanya digemari konsumen. Citarasa kopi dipengaruhi oleh jenis kopi, lingkungan tempat tumbuh dan cara pengolahan. Kopi mengandung kafein yang dapat digolongkan sebagai obat pemacu syaraf pusat yang berguna untuk meningkatkan semangat kerja, melawan kantuk dan keletihan mental (stres). Oleh karena itu, setelah minum kopi seseorang akan merasakan kesegaran psikis (Siswoputro, 1993). Hasil penelitian WHO menunjukkan bahwa kopi dapat mencegah gejala kanker dan usus besar, tetapi kopi juga mempunyai beberapa efek negatif seperti mendorong peningkatan tekanan darah tinggi dan mempercepat denyut jantung. Oleh karena itu, dengan semakin berkembangnya teknologi pengolahan kopi, kini telah diproduksi kopi bebas kafein yang dikenal dengan istilah free caffein atau decaffeinated coffee sehingga kopi cukup aman untuk dikonsumsi (Siswoputro,1993). Pengolahan buah kopi untuk mendapatkan biji kopi (kopi beras atau green coffee) dapat melalui dua macam cara pengolahan, yaitu pengolahan kering dan pengolahan basah. Pengolahan cara kering umumnya dilakukan secara tradisional oleh petani dan hasilnya berupa biji kopi bermutu rendah yang sering disebut kopi asalan. Sedangkan pengolahan cara basah dilakukan oleh perkebunan atau perusahaan pengolah biji kopi yang cukup besar, karena memerlukan proses yang lebih teliti dan rumit. Biji kopi tersebut selanjutnya menjadi bahan baku untuk menghasilkan kopi yang dapat dikonsumsi, seperti kopi sangrai (roasted coffee),

28 13 kopi celup (coffee bags), kopi bubuk (powdered coffee atau ground coffee), dan kopi instan (instant coffee) (Siswoputro,1993). Untuk membuat kopi instan, mula-mula biji kopi diolah denga cara basah. Selanjutnya biji kopi yang telah diolah dengan cara basah tersebut direndam dan digiling sambil ditambahkan air sedikit demi sedikit. Kopi yang berbentuk cair tersebut, kemudian dimasukkan dalam mesin pengekstrak (extractor) yang memisahkan air dengan bubuknya. Kopi yang dihasilkan masih memiliki kadar air yang tinggi. Selanjutnya kopi yang masih berbentuk setengah cair tersebut dikeringkan dengan alat pengering (Anhydro Dryer) setelah terlebih dahulu dipanaskan. Proses pengeringan tersebut dilakukan dengan mengalirkan kopi tersebut kesaluran yang tingginya mencapai meter, lalu disemprotkan ke bawah dan dengan cepat dikeringkan dengan Anhydro Dryer sehingga menjadi kopi instan (Siswoputro,1993). Pada 1938 M Nestle menemukan kopi instan di Brazil, Nestle sampai saat ini merupakan penghasil kopi instan terbesar di dunia. Tahun M Pasukan Amerika membawa kopi instan dalam perang dan memperkenalkannya ke seluruh dunia. 1 Menurut Departemen Perindustrian RI (Standar Industri Indonesia No ), kopi instan adalah produk kering yang mudah larut dalam air, diperoleh seluruhnya dengan cara mengekstrak biji tanaman kopi (Coffea Sp.) yang telah disangrai, hanya dengan menggunakan air. Karakteristik kopi instan secara lebih rinci disajikan dalam Tabel 3. Herdian Kopi Imaji. Mei 2008)

29 14 Tabel 3. Syarat Mutu Kopi Instan No. Uraian Persyaratan 1. Keadaan: Bau, rasa Normal 2. Air Maks. 4 % bobot 3. Abu 7-14 % bobot 4. Kealkalian dari abu ml 1 N NaOH/100g 5. Kafein 2-8 % bobot 6. Jumlah gula (dihitung sebagai Maks. 10% bobot gula pereduksi) 7. Padatan tidak larut dalam air Maks. 0,25 % bobot 8. Cemaran logam: 1. Timbal (Pb) 2. Tembaga (Cu) 1. Maks. 2 mg/kg 2. Maks. 30 mg/kg 9. Arsen (As) Maks. 1 mg/kg 10. Pemeriksaan mikrobiologi: 1. Kapang 2. Jumlah Bakteri Sumber : Siswoputro, Maks. 50 koloni/g 2. <300 koloni/g Industri kopi instan merupakan pengembangan dari industri kopi bubuk. Industri ini, selain memerlukan perangkat produksi yang modern, juga memerlukan dukungan permodalan yang kuat sehingga hanya industri skala besar yang mampu bergerak dibidang ini. Berdasarkan hasil pengamatan di lapang, ada beberapa perusahaan yang terus memproduksi kopi instan (Tabel 4), dari merek perusahaan tersebut, PT. Santos Jaya Abadi sudah sangat dikenal dengan kopi bubuknya, yaitu merek Kapal Api. PT. Santos Jaya Abadi mulai merambah ke dalam industri kopi instan dengan memproduksi dan memasarkan kopi instan dengan merek Good Day. Tabel 4. Perusahaan yang Memproduksi Kopi Instan No. Nama Perusahaan Produk 1. PT. Aneka Coffee Industri Kopi instan & kopi bubuk 2. PT. Nestle Beverages Indonesia Kopi instan 3. PT. Santos Jaya Abadi Kopi instan & kopi bubuk 4. PT. Sari Incofood Corporation Kopi instan 5. PT. Super Aneka Food and Beverage Kopi instan 6. PT. Torabika Eka Semesta Kopi instan Sumber: Giant Botani Square, 2008

30 15 Kopi bubuk instan adalah produk minuman kopi dalam bentuk bubuk atau butiran, yang untuk mengkonsumsinya hanya tinggal diseduh dengan air panas dan segera larut menyatu dalam air, tanpa menyisakan serbuk kasar atau ampas, serta sudah mengandung takaran tertentu. Kopi bubuk instan dibagi berdasarkan komposisi dalam setiap kemasannya. 1. Kopi + gula 2. Kopi + gula + keamer/susu 3. Kopi + gula + kreamer + gingseng/tongkal ali/jahe Masing-masing konsumen memiliki pilihan tersendiri terhadap produk kopi bubuk instan yang dikonsumsinya. Konsumen memiliki atribut tersendiri sehingga memutuskan memilih suatu produk. Atribut dari kopi bubuk instan dalam kuisioner adalah: harga, rasa, nama merek, bentuk dan desain kemasan yang menarik, iklan, promosi penjualan, praktis atau kecepatan penyajian, tidak meyisakan ampas, kemudahan memperoleh produk, pengaruh keluarga, pengaruh teman, pengaruh wiraniaga, warna gambar, ukuran kemasan, kesesuaian diminum bersama berbagai jenis makanan, kesesuaian diminum sebagai penyegar, kebersihan kemasan, kekuatan warna kopi, kandungan gizi produk, tingkat kemanisan, kekuatan aroma kopi, sertifikasi halal dan pilihan rasa, serta kandungan gingseng/tongkat ali.

31 Penelitian Terdahulu Analisis Perilaku Konsumen Penelitian yang dilakukan oleh Wirakusuma, pada tahun 2006 mengenai Analisis Perilaku Konsumen Kopi Banyuatis, serta Implikasinya Terhadap Strategi Pemasaran. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengkaji karakteristik perilaku konsumen kopi secara umum, mengidentifikasi sikap konsumen terhadap berbagai atribut produk kopi Banyuatis. Serta merumuskan alternatif strategi pemasaran yang sesuai bagi perusahaan kopi Banyuatis, agar dapat meningkatkan daya saing produknya. Digunakan metode analisis tabulasi deskriptif, analisis Fishbein dan Importance-Performance Analysis, untuk menjawab tujuan tersebut. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa, produk kopi dikonsumsi oleh konsumen baik yang berjenis kelamin pria maupun wanita, dengan jumlah yang hampir merata. Berdasarkan komposisi usia, responden merupakan orang-orang yang telah dewasa, dan memiliki keputusan sendiri dalam menentukan pilihan terhadap suatu produk kopi. Konsumen juga memiliki latar belakang pendidikan yang cukup. Pekerjaan responden tersebar hampir merata, namun yang paling banyak ditemui, bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dan memiliki tingkat pendapatan perbulan yang tetap. Sehingga mereka juga memiliki anggaran pengeluaran, untuk pembelian kopi setiap bulannya. Faktor pengaruh lingkungan terhadap keputusan pembelian kopi Banyuatis menunjukkan bahwa, sumber informasi dari orang lain seperti teman, dan keluarga cukup efektif selain dari iklan. Kepribadian dan gaya hidup merupakan sikap yang penting untuk dimengerti, mengapa orang memperlihatkan perbedaan, dalam mengkonsumsi produk kopi Banyuatis, dan preferensi merek. Faktor perbedaan

32 17 individu diperlihatkan oleh atribut produk, yang memiliki rasa dan aroma yang khas. Serta manfaat yang dicari dari minuman kopi yaitu sebagai penyegar dan penghilang rasa ngantuk. Pengaruh psikologis ditunjukkan dengan adanya motivasi, atau alasan membeli kopi Banyuatis, karena mutu yang terjamin sebagai produk asli kopi Bali. Atribut produk sebagai karakteristik produk yang diharapkan oleh konsumen kopi Banyuatis adalah, memiliki cita rasa dan aroma yang khas. Selanjutnya konsumen akan mempertimbangkan atribut-atribut produk kopi instan, yang diurutkan berdasarkan tingkat kepentingannya. Hal ini seperti ketersediaan atau kemudahan dalam memperoleh kopi Banyuatis, kepraktisan dalam penyajian, kepopuleran merek, harga, ukuran kemasan, desain kemasan dan iklan. Sehingga strategi pemasaran yang dapat dilakukan oleh perusahaan kopi Banyuatis adalah, melalui strategi pengembangan produk serta memperluas jaringan distribusi. Penelitian Ernawatie (2005) mengenai Analisis Ekonomi Pola Konsumsi Kopi Bubuk Konsumen Rumah Tangga. Tujuan penelitian tersebut untuk mempelajari atribut-atribut merek kopi bubuk, yang disukai konsumen rumah tangga, di Kabupaten Cilacap. Serta mempelajari perilaku dan pola konsumsi kopi bubuk konsumen rumah tangga di Kabupaten Cilacap. Digunakan metode regresi berganda, metode sikap fishbein, dan metode analisis deskriptif dengan tabulasi sederhana, untuk menjawab tujuan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, atribut-atribut kopi bubuk yang mempunyai nilai kepercayaan yang besar adalah rasa yang cocok, aroma yang khas, merek yang terkenal, harga yang murah. Selain itu juga dikarenakan banyak tersedia/mudah didapatkan, tanggal kadaluarsa dan kode produksi yang jelas.

33 18 Atribut-atribut yang mempunyai nilai kepercayaan yang kecil, adalah desain kemasan yang menarik. Serta ukuran kemasan yang bervariasi, jenis kemasan yang beragam, perusahaan yang memproduksi kopi bubuk yang dikenal dan iklan yang menarik. Karakterisik produk kopi bubuk berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk membeli, dan pola konsumsi kopi bubuk rumah tangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, sebagian besar konsumen yang mengonsumsi kopi bubuk mempunyai tingkat pengeluaran yang cukup rendah. Konsumen lebih banyak mendapatkan produk kopi bubuk yang dikonsumsinya di warung dekat rumah, dan mendapatkan informasi pertama kali mengenai merek kopi bubuk yang akan dikonsumsi, dari iklan di televisi. Konsumen cenderung untuk memilih merek kopi bubuk yang dikonsumsinya, karena rasanya yang cocok dan aromanya yang khas. Rata-rata tingkat konsumsi konsumen rumah tangga kopi bubuk per bulan di Kabupaten Cilacap adalah, 233,38 gr/kapita. Sebagian besar konsumen mengkonsumsi kopi bubuk setiap hari. Konsumen cenderung royal/ setia dalam menggunakan suatu merek kopi bubuk. Karenanya sebagian besar konsumen merencanakan dan menetukan merek, sebelum melakukan pembelian. tidak semua konsumen hanya mengkonsumsi kopi bubuk, karena konsumen juga menginginkan variasi, dalam mengonsumsi minuman penyegar. Jumlah konsumsi kopi bubuk rumah tangga, dipengaruhi secara nyata dan positif oleh besarnya tingkat pengeluaran, ukuran keluarga, jenis pekerjaan pegawai negeri sipil, pegawai swasta, wiraswasta, kopi bermerek. Selain itu juga

34 19 dipengaruhi oleh ukuran kemasan 30 gram gram, ukuran kemasan 250 gram gram, dan frekwensi penggunaan sebagai minuman utama. Penelitian mengenai Analisis sikap dan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih restoran fast food oleh Friza pada tahun Tujuan penelitian tersebut untuk mengkaji preferensi konsumen terhadap atribut produk di restoran KFC Pajajaran dan A&W Botani Square, mengkaji preferensi konsumen terhadap atribut restoran pada restoran KFC pajajaran dan A&W Botani Square, mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih restoran KFC dan A&W Botani Square. Digunakan metode fishbein untuk menjawab tujuan tersebut. Berdasarkan hasil analisis model sikap fishbein, maka dapat diketahui sikap responden restoran KFC secara keseluruhan, terhadap atribut produk KFC adalah baik dengan total skor 104,78 pada Restoran A&W. Interpretasi penilaian responden justru biasa dengan skor 93,92. Hal ini terjadi karena porsi, paket promosi dan harga yang ditetapkan oleh pihak restoran A&W, kurang sesuai dengan harapan konsumen. Berdasarkan hasil analisis model sikap fishbein pada atribut restoran, maka dapat diketahui sikap responden Restoran KFC secara keseluruhan terhadap atribut KFC adalah baik, dengan total skor 232,62 pada restoran A&W interpretasi penilaian responden juga baik, dengan total skor 223,93. Nilai ini menunjukkan bahwa responden restoran KFC dan A&W telah merasa puas terhadap atribut restoran, yang diberikan oleh pihak restoran KFC pajajaran dan A&W Botani Square. Faktor yang mempengaruhi keputusan responden dalam pemilihan restoran fast food terdiri dari, tahap pengenalan kebutuhan adalah alasan

35 20 responden restoran KFC dan A&W, memilih makanan di restoran fast food adalah karena rasa makanannya. Tahap pencarian informasi terdiri dari responden A&W mengetahui sumber informasi, mengenai restoran fast food ini dari brosur, sedangkan responden KFC dari televisi. Responen restoran A&W dan KFC dalam memilih restoran fast food adalah karena citarasa makanannya. Lamanya masing-masing responden mengetahui mengenai restoran fast food adalah lebih dari tiga tahun. Tahap evaluasi alternatif terdiri dari responden dalam memilih restoran A&W dan KFC adalah karena selera. Alasan responden kedua restoran memilih makanan di sebuah restoran fast food adalah, karena harganya yang terjangkau. Umumnya responden berkunjung ke restoran fast food sebulan sekali. Responden berkunjung ke restoran fast food tidak sendiri. Hampir sebagian besar responden kedua restoran memilih pergi ke restoran fast food bersama teman. Alasan responden memilih makan di restoran fast food, karena rasa makanan yang disajikan pada restoran tersebut. Biaya yang dikeluarkan responden untuk sekali makan di restoran fast food adalah Rp Rp Responden restoran KFC dan A&W memilih ayam goreng, sebagai menu yang paling disukai. Sebagian besar responden restoran KFC dan A&W memutuskan kunjungan ke restoran fast food tergantung situasi. Evaluasi paska pembelian terdiri dari tanggapan responden setelah makan di restoran A&W menyatakan cukup puas, sedangkan responden KFC menyatakan puas. Apabila harga di Restoran fast food naik, maka sebagian responden pada restoran KFC dan A&W akan memilih untuk mengurangi frekuensi pembelian mereka. Analisis uji diskriminan yang dilakukan pada semua atribut produk dan atribut restoran. Setelah dilakukan uji diskriminan terdapat tiga atribut yang

36 21 berpengaruh terhadap keputusan pemilihan restoran fast food yaitu, variabel harga makanan, areal parkir dan rasa makanan yang dihidangkan. Ketiga variabel ini kemudian digunakan untuk membentuk fungsi diskriminan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, ada beberapa hal yang dapat disarankan untuk restoran KFC, agar dapat mempertahankan kualitas atribut produk dan atribut restorannya. Sehingga pelanggan lama lebih loyal terhadap produk KFC dan pihak KFC sendiri dapat menarik pelanggan baru. Adapun atribut yang paling membedakan pilihan restoran terhadap restoran KFC dan restoran A&W adalah atribut harga, rasa dan areal pakir. Oleh karena itu ketiga produk ini harus lebih ditingkatkan kualitasn dan kinerjanya oleh pihak restoran KFC, sehingga restoran ini dapat lebih unggul jika bersaing dengan kompetitornya Analisis Lingkungan Usaha dan Bauran Pemasaran Hanum D (2000), dalam penelitiannya mengenai lingkungan usaha dan bauran pemasaran, dalam strategi bersaing produk kopi bubuk. Penelitian ini mengambil kasus pada PT. Ayam Merak di Jakarta. Alat analisis yang digunakan adalah analisis SWOT, untuk mengetahui posisi persaingan produk kopi bubuk. Berdasarkan hasil penelitian, faktor-faktor yang menjadi peluang cukup besar, bagi pengembangan usaha kopi Ayam Merak adalah: (1) pasar domestik yang besar; (2) jumlah penduduk yang meningkat; (3) jumlah penduduk usia dewasa dan tua mendominasi di masa mendatang; (4) kecenderungan masyarakat yang menyukai produk praktis; (5) kemajuan teknologi; (6) perkembangan dalam bisnis eceran; (7) jumlah pemasok; (8) adanya hambatan masuk industri yang tinggi; dan

37 22 (9) pola persaingan yang bersifat lokal. Sedangkan faktor-faktor yang menghambat antara lain: (1) adanya kecenderungan tingkat inflasi yang tinggi; (2) pandangan negatif akan efek kopi; (3) produk substitusi dari jenis yang berbeda; (4) pesaing yang cukup aktif melancarkan strategi promosi; (5) meluncurkan produk pemasok tinggi; (6) pembeli tidak terikat pada satu penjual dan (7) biaya peralihan ke produk substitusi relatif kecil. Faktor-faktor yang menjadi kekuatan perusahaan adalah: (1) struktur organisasi dan sumberdaya yang telah memadai; (2) proses produksi telah menggunakan teknologi yang cukup maju; (3) pengendalian mutu dilakukan pada setiap tahap produksi; (4) produk perusahaan telah lama beredar di pasaran; (5) telah dikenal oleh masyarakat; (6) harga produk perusahaan cukup bersaing dan (7) memiliki merek yang disesuaikan dengan pasar sasaran. Faktor-faktor yang menjadi kelemahan perusahaan antara lain: (1) belum adanya divisi penelitian dan pengembangan maupun divisi pembinaan dan pelatihan; (2) bahan baku sebagian besar dari luar jawa dan sangat bervariasi dari segi kualitas, serta (3) variasi formula kopi masih sedikit dimiliki perusahaan. Berdasarkan hasil analisis matriks pertumbuhan pangsa pasar BCG, kopi bubuk Ayam merak berada pada tipe Question Marks, dimana laju pertumbuhan pasar tinggi, dan pangsa pasar relatif cukup rendah. Strategi produk yang diterapkan adalah, mengasilkan produk yang mengikuti kecenderungan konsumen, yang menyukai produk praktis. Strategi harga adalah menerapkan harga, yang lebih rendah dari pesaing, promosi dilakukan dengan penekanan pada below the line, yang mempunyai target pasar utama adalah, masyarakat kelas menengah ke bawah. Strategi distribusi yang digunakan adalah distribusi langsung dan tidak langsung.

38 Analisis Pangsa Pasar dan Tataniaga Kopi Arabika di Kabupaten Tana Toraja dan Enrekang, Sulawesi Selatan Penelitian yang dilakukan oleh Sallatu pada tahun 2006 berjudul Analisis Pangsa Pasar dan Tataniaga Kopi Arabika di kabupaten Tana Toraja dan Enrekang, Sulawesi Selatan. Penelitian tersebut bertujuan untuk menganalisis tingkat pangsa pasar pada usahatani kopi arabika serta struktur, perilaku dan kinerja lembaga tataniaga kopi arabika di Kabupaten Tana Toraja dan Enrekang. Untuk menjawab tujuan tersebut, analisis pangsa pasar dilakukan dengan metode Markov Chain. Sedangkan struktur, perilaku dan kinerja pasar kopi arabika dilakukan dengan pendekatan Structure-Conduct-Performance. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada awalnya pangsa pasar terbesar kopi arabika di Sulawesi Selatan, diraih oleh Kecamatan Rinding Allo. Akan tetapi sebaran keseimbangan rantai Markov menyebabkan terjadinya dinamika pasar sehingga Kecamatan Allo memiliki peluang untuk meraih posisi terbesar, dalam hal pangsa pasar. Sedangkan pangsa pasar terendah, peluangnya akan bergeser dari Kecamatan Sesean ke Kecamatan Rinding Allo. Banyaknya pelaku pasar yang terlibat serta besarnya hambatan untuk keluar masuk pasar, telah menyebabkan terbentuknya struktur pasar kopi arabika di Kabupaten Tana Toraja dan Enrekang. Struktur pasar mengarah pada pasar persaingan tidak sempurna (Imperfect Competitive Market). Sementara perilaku pasar diwarnai oleh praktek penentuan harga yang didominasi oleh eksportir dan pedagang besar. Struktur dan perilaku pasar kopi arabika di dua kabupaten ini tidak memberikan alternatif kepada petani, untuk dapat memilih saluran pemasaran yang lebih efisien, walaupun saluran pemasaran ini dapat memberikan bagian harga yang lebih tinggi kepada petani. Struktur pasar yang tidak bersaing

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN KONSUMEN KOPI BUBUK INSTAN (KASUS DI GIANT BOTANI SQUARE, BOGOR) Oleh: NURRAYYAN ARMADA A

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN KONSUMEN KOPI BUBUK INSTAN (KASUS DI GIANT BOTANI SQUARE, BOGOR) Oleh: NURRAYYAN ARMADA A FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN KONSUMEN KOPI BUBUK INSTAN (KASUS DI GIANT BOTANI SQUARE, BOGOR) Oleh: NURRAYYAN ARMADA A14105695 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PEMBELIAN KRIM YOGHURT ACTIVIA (KASUS DI GIANT BOTANI SQUARE, BOGOR) Oleh: SURURUN MASRURAH H

ANALISIS FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PEMBELIAN KRIM YOGHURT ACTIVIA (KASUS DI GIANT BOTANI SQUARE, BOGOR) Oleh: SURURUN MASRURAH H ANALISIS FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PEMBELIAN KRIM YOGHURT ACTIVIA (KASUS DI GIANT BOTANI SQUARE, BOGOR) Oleh: SURURUN MASRURAH H34066120 PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah Konsumsi. Pertumbuhan (%) Konsumsi Per Kapita (Gram) Jumlah Populasi. Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah Konsumsi. Pertumbuhan (%) Konsumsi Per Kapita (Gram) Jumlah Populasi. Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan kopi olahan di Indonesia secara keseluruhan selama setengah dasawarsa terakhir mengalami peningkatan, dengan rata-rata pertumbuhan lebih kurang 5,12 persen

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditas perkebunan merupakan andalan bagi pendapatan nasional dan devisa negara Indonesia, yang dapat dilihat dari kontribusi subsektor perkebunan pada tahun 2013 mencapai

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Nata De Coco

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Nata De Coco II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Nata De Coco Istilah nata berasal dari bahasa Spanyol yang diterjemahkan ke dalam bahasa latin sebagai natare, yang berarti terapung-apung. Nata dapat

Lebih terperinci

PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT RESTORAN ORIENTAL FOOD (Kasus Restoran Makisu dan Shanghai Garden di Gedung Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI

PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT RESTORAN ORIENTAL FOOD (Kasus Restoran Makisu dan Shanghai Garden di Gedung Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT RESTORAN ORIENTAL FOOD (Kasus Restoran Makisu dan Shanghai Garden di Gedung Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI DWIANA SILVI LEUNAWATI A14103669 PROGRAM EKSTENSI MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga hal ini memunculkan peluang bagi perusahaan untuk memproduksi

BAB I PENDAHULUAN. sehingga hal ini memunculkan peluang bagi perusahaan untuk memproduksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk. Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang banyak dibudidayakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dan inovatif dalam menjalankan kegiatan usahanya. Berbagai upaya

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dan inovatif dalam menjalankan kegiatan usahanya. Berbagai upaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong timbulnya laju persaingan dunia usaha. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dan inovatif

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung. alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung. alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan atau bahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bersaing dari negara lain yaitu tanaman kopi. Dari 10 negara penghasil kopi

I. PENDAHULUAN. bersaing dari negara lain yaitu tanaman kopi. Dari 10 negara penghasil kopi 1 I. PENDAHULUAN A Latar Belakang dan Masalah Negara Indonesia memiliki salah satu tanaman perkebunan yang mampu bersaing dari negara lain yaitu tanaman kopi. Dari 10 negara penghasil kopi di dunia, Indonesia

Lebih terperinci

ANALISIS PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MAKANAN SIAP SAJI DI KENTUCKY FRIED CHICKEN

ANALISIS PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MAKANAN SIAP SAJI DI KENTUCKY FRIED CHICKEN ANALISIS PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MAKANAN SIAP SAJI DI KENTUCKY FRIED CHICKEN CABANG PAJAJARAN, BOGOR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BAURAN PEMASARAN Oleh YUGI RAMDHANI A.14101057 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PILIHAN JENIS TELUR YANG DIKONSUMSI RUMAH TANGGA PASCA KASUS FLU BURUNG (Kasus di Hero Supermarket Padjajaran Bogor) Oleh : RIKA AMELIA A

PILIHAN JENIS TELUR YANG DIKONSUMSI RUMAH TANGGA PASCA KASUS FLU BURUNG (Kasus di Hero Supermarket Padjajaran Bogor) Oleh : RIKA AMELIA A PILIHAN JENIS TELUR YANG DIKONSUMSI RUMAH TANGGA PASCA KASUS FLU BURUNG (Kasus di Hero Supermarket Padjajaran Bogor) Oleh : RIKA AMELIA A 14103696 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS POSISI PRODUK SUSU BUBUK WYETH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BAURAN PEMASARAN (Kasus Tiga Supermarket di Kota Bogor)

ANALISIS POSISI PRODUK SUSU BUBUK WYETH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BAURAN PEMASARAN (Kasus Tiga Supermarket di Kota Bogor) ANALISIS POSISI PRODUK SUSU BUBUK WYETH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BAURAN PEMASARAN (Kasus Tiga Supermarket di Kota Bogor) Oleh: NAOMI MUTIARA ERITA S. A14103571 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

ANALISIS SIKAP KONSUMEN DAN KINERJA ATRIBUT TEH HIJAU SIAP MINUM MEREK NU GREEN TEA ORIGINAL DI KOTA JAKARTA. Dhita Aditya Ayuningtyas H

ANALISIS SIKAP KONSUMEN DAN KINERJA ATRIBUT TEH HIJAU SIAP MINUM MEREK NU GREEN TEA ORIGINAL DI KOTA JAKARTA. Dhita Aditya Ayuningtyas H ANALISIS SIKAP KONSUMEN DAN KINERJA ATRIBUT TEH HIJAU SIAP MINUM MEREK NU GREEN TEA ORIGINAL DI KOTA JAKARTA Dhita Aditya Ayuningtyas H34066034 PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRODUK YOU C 1000 (Studi Kasus Mahasiswa Strata Satu Institut Pertanian Bogor) Oleh : Prawira Atma Negara A

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRODUK YOU C 1000 (Studi Kasus Mahasiswa Strata Satu Institut Pertanian Bogor) Oleh : Prawira Atma Negara A ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRODUK YOU C 1000 (Studi Kasus Mahasiswa Strata Satu Institut Pertanian Bogor) Oleh : Prawira Atma Negara A 14105587 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS PANGSA PASAR DAN TATANIAGA KOPI ARABIKA DI KABUPATEN TANA TORAJA DAN ENREKANG, SULAWESI SELATAN IMA AISYAH SALLATU

ANALISIS PANGSA PASAR DAN TATANIAGA KOPI ARABIKA DI KABUPATEN TANA TORAJA DAN ENREKANG, SULAWESI SELATAN IMA AISYAH SALLATU ANALISIS PANGSA PASAR DAN TATANIAGA KOPI ARABIKA DI KABUPATEN TANA TORAJA DAN ENREKANG, SULAWESI SELATAN IMA AISYAH SALLATU SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 SURAT PERNYATAAN Saya

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN RESTORAN PONDOK MAKAN MIRAH, JAKARTA SELATAN SARI ERLIANINGSIH A

STRATEGI PEMASARAN RESTORAN PONDOK MAKAN MIRAH, JAKARTA SELATAN SARI ERLIANINGSIH A STRATEGI PEMASARAN RESTORAN PONDOK MAKAN MIRAH, JAKARTA SELATAN SARI ERLIANINGSIH A.14105704 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN SARI

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MINYAK GORENG BERMEREK DAN TIDAK BERMEREK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MINYAK GORENG BERMEREK DAN TIDAK BERMEREK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MINYAK GORENG BERMEREK DAN TIDAK BERMEREK (Kasus : Rumah Makan di Kota Bogor) EKO SUPRIYANA A.14101630 PROGRAM STUDI EKSTENSI

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN MIE INSTANT GAGA MIE 100 PADA PT JAKARANA TAMA FOOD INDUSTRY KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT. Oleh : DIAN HERYANTO A

STRATEGI PEMASARAN MIE INSTANT GAGA MIE 100 PADA PT JAKARANA TAMA FOOD INDUSTRY KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT. Oleh : DIAN HERYANTO A STRATEGI PEMASARAN MIE INSTANT GAGA MIE 100 PADA PT JAKARANA TAMA FOOD INDUSTRY KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT Oleh : DIAN HERYANTO A14105662 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pangan bagi masyarakatnya dari sektor pertanian. Hasil olahan dari sektor

I. PENDAHULUAN. pangan bagi masyarakatnya dari sektor pertanian. Hasil olahan dari sektor 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara agraris yang dapat mencukupi kebutuhan pangan bagi masyarakatnya dari sektor pertanian. Hasil olahan dari sektor pertanian dapat berupa

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK CITRABAS DELUXE (Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta)

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK CITRABAS DELUXE (Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta) ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK CITRABAS DELUXE (Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta) Oleh : CITRA WIDYALESTARI A 14105522 PROGRAM SARJANA EKSTENSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tropis yang dapat tumbuh dimana saja, terkecuali pada tempat tempat yang terlalu tinggi

BAB I PENDAHULUAN. tropis yang dapat tumbuh dimana saja, terkecuali pada tempat tempat yang terlalu tinggi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kopi merupakan salah satu tanaman keras perkebunan. Kopi adalah jenis tanaman tropis yang dapat tumbuh dimana saja, terkecuali pada tempat tempat yang terlalu tinggi

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR

STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR Oleh PITRI YULIAN SARI H 34066100 PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Sarimurni dan Sosro Pada bab ini akan dijelaskan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR Oleh : NOVA RESKI SEPTINA K A14104117 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

ANALISIS SIKAP DAN KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN DEATH BY CHOCOLATE AND SPAGHETTI BOGOR

ANALISIS SIKAP DAN KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN DEATH BY CHOCOLATE AND SPAGHETTI BOGOR ANALISIS SIKAP DAN KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN DEATH BY CHOCOLATE AND SPAGHETTI BOGOR SKRIPSI EGRETTA MELISTANTRI DEWI A 14105667 PROGRAM STUDI EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS EKUITAS MEREK PRODUK

ANALISIS EKUITAS MEREK PRODUK ANALISIS EKUITAS MEREK PRODUK SUSU CIMORY (Kasus di Giant Hypermarket Botani Square Bogor) Oleh : RIKA ARIANIKA DEWI A14105596 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMENN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: 1) Industri kopi olahan kelas kecil (Home Industri), pada industri ini

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: 1) Industri kopi olahan kelas kecil (Home Industri), pada industri ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang memiliki wilayah pertanian yang sangat luas dengan sebagian besar dari angkatan kerja dan kegiatan ekonomi

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MINUMAN INSTAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Linn.Var.rubrum) CV.HANABIO - BOGOR. Disusun Oleh :

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MINUMAN INSTAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Linn.Var.rubrum) CV.HANABIO - BOGOR. Disusun Oleh : STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MINUMAN INSTAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Linn.Var.rubrum) CV.HANABIO - BOGOR Disusun Oleh : SYAIFUL HABIB A 14105713 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Latar Belakang tahun

I PENDAHULUAN. Latar Belakang tahun 1 I PENDAHULUAN Latar Belakang Sektor consumer goods saat ini diramaikan oleh kemunculan produkproduk baru, khususnya pada kategori minuman penyegar. Di tahun 2003 muncul produk minuman kemasan yang memposisikan

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KAPSUL HERBAL DR LIZA (Studi Kasus Hotel Salak The Heritage Bogor, Jawa Barat)

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KAPSUL HERBAL DR LIZA (Studi Kasus Hotel Salak The Heritage Bogor, Jawa Barat) ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KAPSUL HERBAL DR LIZA (Studi Kasus Hotel Salak The Heritage Bogor, Jawa Barat) Oleh : Zahakir Haris A14104638 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia sangat penting untuk mengonsumsi protein yang berasal dari hewani maupun nabati. Protein dapat diperoleh dari susu, kedelai, ikan, kacang polong

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mengandung nilai gizi yang tinggi. Gizi yang tinggi ini merupakan sumber

I. PENDAHULUAN. mengandung nilai gizi yang tinggi. Gizi yang tinggi ini merupakan sumber I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecap manis merupakan salah satu produk turunan kedelai yang mengandung nilai gizi yang tinggi. Gizi yang tinggi ini merupakan sumber karbohidrat dan protein yang diperoleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri teh saat ini sedang menghadapi berbagai masalah, antara lain terjadinya over production nasional maupun dunia dan di sisi lain tingkat konsumsi teh masyarakat

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL KERIPIK PISANG KONDANG JAYA BINAAN KOPERASI BMT AL-IKHLAASH KOTA BOGOR

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL KERIPIK PISANG KONDANG JAYA BINAAN KOPERASI BMT AL-IKHLAASH KOTA BOGOR ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL KERIPIK PISANG KONDANG JAYA BINAAN KOPERASI BMT AL-IKHLAASH KOTA BOGOR Oleh: Faisal Onassis Siregar A14105670 Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP COFFEE SHOP DE KOFFIE POT BOGOR. Oleh : ANITA MAGDALENA DAMANIK A

ANALISIS SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP COFFEE SHOP DE KOFFIE POT BOGOR. Oleh : ANITA MAGDALENA DAMANIK A ANALISIS SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP COFFEE SHOP DE KOFFIE POT BOGOR Oleh : ANITA MAGDALENA DAMANIK A14104659 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP SUSU FORMULA LAKTOGEN (Studi Kasus di Ramayana Bogor Trade Mall, Kota Bogor)

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP SUSU FORMULA LAKTOGEN (Studi Kasus di Ramayana Bogor Trade Mall, Kota Bogor) ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP SUSU FORMULA LAKTOGEN (Studi Kasus di Ramayana Bogor Trade Mall, Kota Bogor) SKRIPSI AULIA RAHMAN HASIBUAN A.14104522 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat khususnya untuk industri dalam kategori yang sejenis. Kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. ketat khususnya untuk industri dalam kategori yang sejenis. Kelangsungan hidup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi dewasa ini semakin mengarah pada persaingan yang ketat khususnya untuk industri dalam kategori yang sejenis. Kelangsungan hidup suatu produk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. penting dalam masalah budidaya kopi di berbagai Negara hanya beberapa

II. TINJAUAN PUSTAKA. penting dalam masalah budidaya kopi di berbagai Negara hanya beberapa II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kopi Kopi diperoleh dari buah (Coffe. Sp) yang termasuk dalam familia Rubiceae. Banyak varietas yang dapat memberi buah kopi, namun yang terutama penting dalam masalah budidaya

Lebih terperinci

BAB V KARAKTERISTIK KONSUMEN DALAM PROSES PEMBELIAN KOPIKO BROWN COFFEE

BAB V KARAKTERISTIK KONSUMEN DALAM PROSES PEMBELIAN KOPIKO BROWN COFFEE BAB V KARAKTERISTIK KONSUMEN DALAM PROSES PEMBELIAN KOPIKO BROWN COFFEE 5.1 Sejarah Kota Depok Depok bermula dari sebuah Kecamatan yang berada di lingkungan Kewedanaan (Pembantu Bupati) wilayah Parung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tantangan persaingan di dunia industri dewasa ini semakin berat, baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang mempertahankan produknya

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN EKSPOR BUAH-BUAHAN PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA. Oleh : YAYAN MUHAMAD AHYANI A

STRATEGI PEMASARAN EKSPOR BUAH-BUAHAN PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA. Oleh : YAYAN MUHAMAD AHYANI A STRATEGI PEMASARAN EKSPOR BUAH-BUAHAN PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA Oleh : YAYAN MUHAMAD AHYANI A 14104631 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DEBITUR TERHADAP PELAYANAN KREDIT SISTEM REFERRAL BANK CIMB NIAGA CABANG CIBINONG KABUPATEN BOGOR

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DEBITUR TERHADAP PELAYANAN KREDIT SISTEM REFERRAL BANK CIMB NIAGA CABANG CIBINONG KABUPATEN BOGOR ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DEBITUR TERHADAP PELAYANAN KREDIT SISTEM REFERRAL BANK CIMB NIAGA CABANG CIBINONG KABUPATEN BOGOR Oleh : DIKUD JATUALRIYANTI A14105531 PROGRAM STUDI EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP RESTORAN VEGETARIAN KARUNIA BARU BOGOR. Oleh DESMAN MANURUNG A

KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP RESTORAN VEGETARIAN KARUNIA BARU BOGOR. Oleh DESMAN MANURUNG A KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP RESTORAN VEGETARIAN KARUNIA BARU BOGOR Oleh DESMAN MANURUNG A 14104663 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. secara signifikan. Banyaknya jumlah penduduk Indonesia. (Anonim, 2006), dan diharapkan sektor pertanian Indonesia dapat

I. PENDAHULUAN. secara signifikan. Banyaknya jumlah penduduk Indonesia. (Anonim, 2006), dan diharapkan sektor pertanian Indonesia dapat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang menempati urutan empat besar sebagai negara berpenduduk terbanyak di dunia (Sastrosoenarto, 2006).Setiap tahun jumlah penduduk

Lebih terperinci

aspek penting yang mendukung perusahaan itu sendiri. pemasaran itu diawali

aspek penting yang mendukung perusahaan itu sendiri. pemasaran itu diawali BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan suatu perusahaan, pemasaran merupakan salasatu aspek penting yang mendukung perusahaan itu sendiri. pemasaran itu diawali dengan adanya kebutuhan

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP BERAS DI KECAMATAN MULYOREJO SURABAYA JAWA TIMUR. Oleh : Endang Pudji Astuti A

ANALISIS PREFERENSI DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP BERAS DI KECAMATAN MULYOREJO SURABAYA JAWA TIMUR. Oleh : Endang Pudji Astuti A ANALISIS PREFERENSI DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP BERAS DI KECAMATAN MULYOREJO SURABAYA JAWA TIMUR Oleh : Endang Pudji Astuti A14104065 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baku utamanya adalah tepung terigu, yang diolah dengan merebus dalam air panas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baku utamanya adalah tepung terigu, yang diolah dengan merebus dalam air panas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah dan Definisi Mie Instan Mie instan adalah sejenis produk makanan berbentuk pasta yang berbahan baku utamanya adalah tepung terigu, yang diolah dengan merebus dalam air

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teh merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang mempunyai peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian Indonesia, sebagai penghasil devisa negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sektor industri merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumberdaya

Lebih terperinci

ANALISIS SENSITIVITAS HARGA DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINYAK GORENG MEREK BIMOLI DI KOTA BOGOR INDRA UTAMA NASUTION A.

ANALISIS SENSITIVITAS HARGA DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINYAK GORENG MEREK BIMOLI DI KOTA BOGOR INDRA UTAMA NASUTION A. ANALISIS SENSITIVITAS HARGA DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINYAK GORENG MEREK BIMOLI DI KOTA BOGOR INDRA UTAMA NASUTION A. 14103550 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS EKUITAS MEREK KECAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI BAURAN PEMASARAN DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus: Kecap Merek ABC dan Bango)

ANALISIS EKUITAS MEREK KECAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI BAURAN PEMASARAN DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus: Kecap Merek ABC dan Bango) ANALISIS EKUITAS MEREK KECAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI BAURAN PEMASARAN DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus: Kecap Merek ABC dan Bango) DISUSUN OLEH: EFENDY A14104121 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KEPUASAN PETERNAK TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN AYAM BROILER

ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KEPUASAN PETERNAK TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN AYAM BROILER ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KEPUASAN PETERNAK TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN AYAM BROILER (Kasus Kemitraan Peternak Plasma Rudi Jaya PS Sawangan, Depok) Oleh : MAROJIE FIRWIYANTO A 14105683 PROGRAM

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP RESTORAN ETNIK KHAS TIMUR TENGAH RESTORAN ALI BABA, KOTA BOGOR. Titik Hidayati A

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP RESTORAN ETNIK KHAS TIMUR TENGAH RESTORAN ALI BABA, KOTA BOGOR. Titik Hidayati A ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP RESTORAN ETNIK KHAS TIMUR TENGAH RESTORAN ALI BABA, KOTA BOGOR Titik Hidayati A14102584 PROGRAM STUDI SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

PREFERENSI DAN KEPUASAN PETANI TERHADAP BENIH PADI VARIETAS LOKAL PANDAN WANGI DI KABUPATEN CIANJUR. Oleh : AMATU AS SAHEDA A

PREFERENSI DAN KEPUASAN PETANI TERHADAP BENIH PADI VARIETAS LOKAL PANDAN WANGI DI KABUPATEN CIANJUR. Oleh : AMATU AS SAHEDA A PREFERENSI DAN KEPUASAN PETANI TERHADAP BENIH PADI VARIETAS LOKAL PANDAN WANGI DI KABUPATEN CIANJUR Oleh : AMATU AS SAHEDA A14105511 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

KARAKTERISASI FISIK DAN ph PADA PEMBUATAN SERBUK TOMAT APEL LIRA BUDHIARTI

KARAKTERISASI FISIK DAN ph PADA PEMBUATAN SERBUK TOMAT APEL LIRA BUDHIARTI KARAKTERISASI FISIK DAN ph PADA PEMBUATAN SERBUK TOMAT APEL LIRA BUDHIARTI DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 ABSTRAK LIRA BUDHIARTI. Karakterisasi

Lebih terperinci

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP ROKOK KRETEK DI KECAMATAN BOGOR BARAT. Oleh : Muser Hijrah Fery Andi A

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP ROKOK KRETEK DI KECAMATAN BOGOR BARAT. Oleh : Muser Hijrah Fery Andi A ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP ROKOK KRETEK DI KECAMATAN BOGOR BARAT Oleh : Muser Hijrah Fery Andi A.14102695 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini mengambil kerangka pemikiran dari berbagai penelusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian, serta metode-metode atau

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN KOPI BUBUK CAP TIGA SENDOK DI KOTA PADANG

STRATEGI PEMASARAN KOPI BUBUK CAP TIGA SENDOK DI KOTA PADANG STRATEGI PEMASARAN KOPI BUBUK CAP TIGA SENDOK DI KOTA PADANG SKRIPSI SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA PERTANIAN OLEH RIFI YANTI 0810221051 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian tampaknya masih menjadi primadona perekonomian di

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian tampaknya masih menjadi primadona perekonomian di I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian tampaknya masih menjadi primadona perekonomian di Indonesia, meskipun telah terjadi transformasi struktur ekonomi, dimana perekonomian negara lebih ditopang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor andalan dalam mengembangkan

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor andalan dalam mengembangkan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor andalan dalam mengembangkan kegiatan ekonomi pedesaan melalui pengembangan usaha berbasis pertanian. Pertumbuhan sektor pertanian

Lebih terperinci

ANALISIS BENCHMARKING BISNIS KOMPETITIF STEAK (Studi Kasus Obonk Steak and Ribs di Bogor, Jawa Barat) Oleh : ZULKA AFIFFEY A

ANALISIS BENCHMARKING BISNIS KOMPETITIF STEAK (Studi Kasus Obonk Steak and Ribs di Bogor, Jawa Barat) Oleh : ZULKA AFIFFEY A ANALISIS BENCHMARKING BISNIS KOMPETITIF STEAK (Studi Kasus Obonk Steak and Ribs di Bogor, Jawa Barat) Oleh : ZULKA AFIFFEY A14105629 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidup setiap manusia,

I. PENDAHULUAN. karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidup setiap manusia, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan manuasia akan pangan merupakan hal yang sangat mendasar karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidup setiap manusia, baik dipandang dari segi kualitas

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT. Oleh : FANNY SEFTA ADITYA PUTRI A

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT. Oleh : FANNY SEFTA ADITYA PUTRI A FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT Oleh : FANNY SEFTA ADITYA PUTRI A14104093 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB 2 PRODUK DAN JASA. Kopi merupakan sebuah jenis minuman yang berasal dari hasil pengolahan

BAB 2 PRODUK DAN JASA. Kopi merupakan sebuah jenis minuman yang berasal dari hasil pengolahan BAB 2 PRODUK DAN JASA 2.1 Pengertian Kopi Kopi merupakan sebuah jenis minuman yang berasal dari hasil pengolahan biji kopi yang telah dipanggang dan digiling menjadi bubuk kopi. Minuman ini terkenal dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi merupakan minuman yang tidak mengandung alkohol. Selain sebagai obat dalam budaya pengobatan tradisional Arab

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi merupakan minuman yang tidak mengandung alkohol. Selain sebagai obat dalam budaya pengobatan tradisional Arab I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi merupakan minuman yang tidak mengandung alkohol. Selain sebagai obat dalam budaya pengobatan tradisional Arab (qahwa), Cina, India, juga sebagai komoditi yang sangat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR ISI DAFTAR ISI....iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 9 1.4 Manfaat Penelitian... 9 1.5

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN SUSU UHT MEREK REAL GOOD DI KOTA BOGOR. Oleh : YUSTIKA MUHARASTRI A

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN SUSU UHT MEREK REAL GOOD DI KOTA BOGOR. Oleh : YUSTIKA MUHARASTRI A ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN SUSU UHT MEREK REAL GOOD DI KOTA BOGOR Oleh : YUSTIKA MUHARASTRI A14104120 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 ANALISIS KEPUASAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai jenis usaha. Di era globalisasi saat ini, tingginya tingkat persaingan dalam menguasai pangsa pasar,

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. SARLAN SIANTURI, Analisis Ekuitas Merek Kopi Bubuk di Kota Bogor. Di bawah bimbingan ANNY RATNAWATI dan MD. DJAMALUDIN.

RINGKASAN EKSEKUTIF. SARLAN SIANTURI, Analisis Ekuitas Merek Kopi Bubuk di Kota Bogor. Di bawah bimbingan ANNY RATNAWATI dan MD. DJAMALUDIN. RINGKASAN EKSEKUTIF SARLAN SIANTURI, 2004. Analisis Ekuitas Merek Kopi Bubuk di Kota Bogor. Di bawah bimbingan ANNY RATNAWATI dan MD. DJAMALUDIN. Membangun ekuitas merek dalam pemasaran produk atau jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Komoditi Makanan dan minuman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Komoditi Makanan dan minuman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan dan minuman merupakan kebutuhan primer bagi manusia serta menjadi syarat utama bagi kelangsungan hidupnya. Makanan dan minuman juga merupakan faktor utama yang

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Proyeksi konsumsi kedelai nasional

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Proyeksi konsumsi kedelai nasional 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Sumber pangan yang diharapkan masyarakat yaitu memiliki nilai gizi tinggi serta menyehatkan. Salah satu sumber gizi yang tinggi terdapat pada bahan pangan kedelai, yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Gambar 2.1

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Gambar 2.1 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Produsen 2.1.1 Sejarah Toko Kopi Lampung Carona Gambar 2.1 Kopi Lampung Carona adalah sebuah usaha yang bergerak di bidang penjualan kopi. Veronica sang pemilik, tadinya

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KOPI TUBRUK DAN KOPI INSTAN DI KECAMATAN PEJAGOAN KABUPATEN KEBUMEN

PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KOPI TUBRUK DAN KOPI INSTAN DI KECAMATAN PEJAGOAN KABUPATEN KEBUMEN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KOPI TUBRUK DAN KOPI INSTAN DI KECAMATAN PEJAGOAN KABUPATEN KEBUMEN Laila Yuni Rukhbaniyah, Dyah Panuntun Utami dan Istiko Agus Wicaksono Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang memiliki lahan pertanian cukup luas dengan hasil pertanian yang melimpah. Pisang merupakan salah

Lebih terperinci

USAHATANI DAN TATANIAGA KACANG KAPRI DI KECAMATAN WARUNGKONDANG, CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT. Oleh: DAVID ERICK HASIAN A

USAHATANI DAN TATANIAGA KACANG KAPRI DI KECAMATAN WARUNGKONDANG, CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT. Oleh: DAVID ERICK HASIAN A USAHATANI DAN TATANIAGA KACANG KAPRI DI KECAMATAN WARUNGKONDANG, CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT Oleh: DAVID ERICK HASIAN A 14105524 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR 6.1. Karakteristik Konsumen Minute Maid Pulpy Orange Karakteristik konsumen pada penelitian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. (Capsicum annum L) atau cabai merah merupakan tanaman musiman yang

I. PENDAHULUAN. (Capsicum annum L) atau cabai merah merupakan tanaman musiman yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah (Capsicum annum L) atau cabai merah merupakan tanaman musiman yang memiliki volume produksi yang tinggi setiap harinya dan banyak dijumpai di pasaran. Cabai

Lebih terperinci

SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI SUSU CAIR (Pada Hypermarket Carrefour, Lebak Bulus, Jakarta) Oleh : ASMA NASUTION H

SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI SUSU CAIR (Pada Hypermarket Carrefour, Lebak Bulus, Jakarta) Oleh : ASMA NASUTION H SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI SUSU CAIR (Pada Hypermarket Carrefour, Lebak Bulus, Jakarta) Oleh : ASMA NASUTION H 34066025 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS DEPARTEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, sejak pohon kopi dibudidayakan mulai banyak masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, sejak pohon kopi dibudidayakan mulai banyak masyarakat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, sejak pohon kopi dibudidayakan mulai banyak masyarakat Indonesia yang meminum kopi. Seiring dengan berjalannya waktu, peminum kopi di Indonesia semakin

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri daging olahan merupakan salah satu industri yang bergerak dalam bidang

I. PENDAHULUAN. Industri daging olahan merupakan salah satu industri yang bergerak dalam bidang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri daging olahan merupakan salah satu industri yang bergerak dalam bidang peternakan. Pada tahun 2009, industri pengolahan daging di dalam negeri mengalami pertumbuhan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini dilakukan untuk melihat perilaku konsumen yang melakukan aktivitas pembelian di DKI Jakarta khususnya. Aktivitas pembelian yang dilakukan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian organik merupakan salah satu bagian dari sektor pertanian yang mendapat perhatian besar masyarakat di negara maju maupun negara berkembang seiring dengan perubahan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan merupakan suatu kebutuhan primer setiap manusia untuk mempertahankan hidupnya. Makanan selalu dibutuhkan manusia untuk dikonsumsi setiap hari, sehingga sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea. Tanaman kopi. merupakan tanaman unggulan yang sudah dikembangkan dan juga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea. Tanaman kopi. merupakan tanaman unggulan yang sudah dikembangkan dan juga menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi (Coffea spp) adalah spesies tanaman berbentuk pohon dan termasuk dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea. Tanaman kopi merupakan tanaman unggulan yang sudah dikembangkan

Lebih terperinci

ANALISIS SIKAP DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KUNJUNGAN KONSUMEN KAFE BACA DI BUKU KAFE, DEPOK JAWA BARAT

ANALISIS SIKAP DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KUNJUNGAN KONSUMEN KAFE BACA DI BUKU KAFE, DEPOK JAWA BARAT ANALISIS SIKAP DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KUNJUNGAN KONSUMEN KAFE BACA DI BUKU KAFE, DEPOK JAWA BARAT OLEH : FANNY RAMA A. 14104547 PROGRAM STUDI EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA INDUSTRI KECIL OLAHAN CARICA

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA INDUSTRI KECIL OLAHAN CARICA ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA INDUSTRI KECIL OLAHAN CARICA (Studi Kasus pada Industri Kecil Olahan Carica di Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo) SKRIPSI SHINTA KARTIKA DEWI H34050442 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan penjualan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan penjualan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Pengetahuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam dunia usaha. Pada kondisi usaha seperti sekarang ini, pemasaran merupakan pendorong untuk meningkatkan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMILIHAN MEREK TEH DALAM BOTOL OLEH PEDAGANG KAKI LIMA (Kasus Di Kota Bogor)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMILIHAN MEREK TEH DALAM BOTOL OLEH PEDAGANG KAKI LIMA (Kasus Di Kota Bogor) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMILIHAN MEREK TEH DALAM BOTOL OLEH PEDAGANG KAKI LIMA (Kasus Di Kota Bogor) Oleh: WAHYU PURBIANTORO A 14103605 PROGRAM EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penduduk Indonesia masing menggantungkan hidupnya di sektor ini. Sektor

I. PENDAHULUAN. penduduk Indonesia masing menggantungkan hidupnya di sektor ini. Sektor I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia tidak dapat lepas dari sektor pertanian, karena sebagian besar penduduk Indonesia masing menggantungkan hidupnya di sektor ini. Sektor pertanian masih menjadi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Gaya hidup pada zaman modern ini menuntun masyarakat untuk mengkonsumsi

I. PENDAHULUAN. Gaya hidup pada zaman modern ini menuntun masyarakat untuk mengkonsumsi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gaya hidup pada zaman modern ini menuntun masyarakat untuk mengkonsumsi makanan dan minuman berkualitas. Salah satu contoh produk yang sangat diperhatian kualitasmya

Lebih terperinci

ANALISIS EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PADA PRODUK KEMBANG GULA LUNAK (CHEWY CANDY) RASA BUAH DI KOTA BOGOR OLEH : MOHAMMAD HATTA A

ANALISIS EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PADA PRODUK KEMBANG GULA LUNAK (CHEWY CANDY) RASA BUAH DI KOTA BOGOR OLEH : MOHAMMAD HATTA A ANALISIS EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PADA PRODUK KEMBANG GULA LUNAK (CHEWY CANDY) RASA BUAH DI KOTA BOGOR OLEH : MOHAMMAD HATTA A 14103568 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PRODUK CREPE (Kasus: D Crepes dan Crepes Co Pangrango Plaza - Bogor)

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PRODUK CREPE (Kasus: D Crepes dan Crepes Co Pangrango Plaza - Bogor) ANALISIS PERILAKU KONSUMEN SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PRODUK CREPE (Kasus: D Crepes dan Crepes Co Pangrango Plaza - Bogor) Oleh: ARYA SAJIWA A14103660 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN COFFEESHOP WARUNG KOPI SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN SKRIPSI IVAN STENLEY H

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN COFFEESHOP WARUNG KOPI SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN SKRIPSI IVAN STENLEY H ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN COFFEESHOP WARUNG KOPI SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN SKRIPSI IVAN STENLEY H34052032 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN 34 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kampus IPB Dramaga. Waktu penelitian pada bulan September-Oktober 2009. Penentuan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amerika misalnya, sebagian besar masyarakat menyukai minuman ini, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Amerika misalnya, sebagian besar masyarakat menyukai minuman ini, sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kopi merupakan salah satu minuman yang sangat di gemari oleh masyarakat Indonesia karena rasa dan aromanya. Minuman ini di gemari oleh segala umur secara turun temurun.

Lebih terperinci

KUESIONER ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE DI KOTA DEPOK

KUESIONER ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE DI KOTA DEPOK 77 Lampiran 1. KUESIONER Kuesioner ini merupakan salah cara pengumpulan data dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul: ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE DI KOTA DEPOK

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT X. Oleh : ENY PUJIHASTUTI A

ANALISIS KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT X. Oleh : ENY PUJIHASTUTI A ANALISIS KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT X Oleh : ENY PUJIHASTUTI A14105541 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan tubuh yang memiliki dua bentuk yaitu padat dan cair. Pangan merupakan istilah

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMEN PENIKMAT KOPI TUBRUK DAN KOPI INSTAN DI KECAMATAN GUNUNG ANYAR SURABAYA SKRIPSI

PERILAKU KONSUMEN PENIKMAT KOPI TUBRUK DAN KOPI INSTAN DI KECAMATAN GUNUNG ANYAR SURABAYA SKRIPSI PERILAKU KONSUMEN PENIKMAT KOPI TUBRUK DAN KOPI INSTAN DI KECAMATAN GUNUNG ANYAR SURABAYA SKRIPSI OLEH : DYA MARETYA KRESNA NPM : 0824010004 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci