EVALUASI HASIL KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI HASIL KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH"

Transkripsi

1 BAB II EVALUASI HASIL KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH 2.1 Visi dan Misi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Proses demokrasi rakyat di Kabupaten Lebak dalam bentuk Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di tahun 2008 telah berlangsung secara aman, lancar dan tertib. Seiring dengan penetapan Bupati dan Wakil Bupati Lebak terpilih oleh Menteri Dalam Negeri, dan pelantikan oleh Gubernur Banten atas nama Presiden Republik Indonesia, maka Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lebak Tahun disusun. Dokumen RPJMD ini merupakan penjabaran dari Visi Misi dan Program Kerja Bupati / Wakil Bupati Lebak terpilih. Upaya mewujudkan Visi dan Misi Kepala Daerah, sangat memerlukan langkah-langkah sistematis guna tercapainya sasaran dan tujuan yang telah menjadi komitmen serta kesepakatan dari seluruh komponen warga masyarakat selaku para pemangku kepentingan (multi stakeholders) untuk mengantisipasi dinamika kebutuhan pembangunan daerah. Hal ini secara khusus dituangkan dalam jangka waktu lima tahunan yang disesuaikan dengan periode dan masa jabatan Kepala Daerah Tahun untuk kemudian memperhitungkan waktu transisi kepemimpinan, sehingga RPJMD memiliki periode tahun Kabupaten Lebak sebagai salah satu daerah otonom terluas di Propinsi Banten memiliki wilayah seluas 3.044,72 KM2 atau hektar. Secara administratif, luas wilayah tersebut terbagi dalam 28 kecamatan dan 320 desa/kelurahan. Berdasarkan tata guna lahannya, sebagian besar lahan yang ada digunakan untuk areal kehutanan dan pertanian. Sedangkan berdasarkan fungsinya Kabupaten Lebak berfungsi sebagai wilayah konservasi / resapan air yang peranannya cukup strategis dalam mendukung ketersediaan sumber daya air bagi wilayah wilayah lainnya di Propinsi Banten dan DKI Jakarta. Berdasarkan kondisi saat ini maupun tantangan dan peluang yang akan dihadapi pada lima tahun ke depan, visi dan misi Kepala Daerah terpilih yang dijabarkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lebak disusun. Dokumen tersebut Draft Final Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2010 II - 1

2 selanjutnya dijadikan pedoman bagi setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD tahun Berdasarkan Dokumen RPJMD yang telah disusun, Visi Pembangunan Jangka Menengah Pemerintah Kabupaten Lebak Tahun adalah sebagai berikut: KABUPATEN LEBAK MENJADI DAERAH KONDUSIF UNTUK BERINVESTASI YANG BERORIENTASI PADA PEMBANGUNAN PERDESAAN. Visi ini mengarah pada pencapaian tujuan perwujudan Kabupaten Lebak sebagai daerah investasi yang mengandalkan potensi sumber daya lokal yang tersebar di perdesaan. Keberhasilan pembangunan suatu daerah tidak hanya didukung oleh kekayaan sumber daya alam yang dimilikinya, tapi juga sumber daya manusia dan modal. Investasi merupakan salah satu kata kunci yang diusung guna menjawab keterbatasan ketersediaan sumber daya manusia yang handal dan permodalan. Dengan demikian, investasi dimaksud bukan hanya berorientasi ekonomi, namun mengarah juga pada pembangunan sumber daya manusia yang produktif dan berdaya saing Melalui visi ini, pembangunan yang dilaksanakan diharapkan mampu memberikan kemakmuran dan keadilan bagi semua lapisan masyarakat, dan memiliki keunggulan untuk mewadahi kegiatan ekonomi, dengan tetap memperhatikan kualitas lingkungan hidup serta berorientasi sebagai daerah konservasi sumber daya air. Daerah perdesaan menjadi perhatian utama mengingat potensi sumber daya yang dimiliki perdesaan dan sebagian besar masyarakat Lebak tinggal di perdesaan. Di samping itu, keberhasilan pembangunan kabupaten merupakan agregasi keberhasilan pembangunan kecamatan, dan keberhasilan pembangunan kecamatan merupakan agregasi keberhasilan pembangunan perdesaan. Dengan demikian apabila desa-desa di Kabupaten Lebak mengalami perkembangan pembangunan yang cukup cepat, maka upaya untuk menjadikan Kabupaten Lebak sejajar dengan daerah otonom lain sebagai harapan dan cita-cita nyata serta mulia dapat diwujudkan. Daerah perdesaan akan menjadi tumpuan utama pengembangan dan pertumbuhan wilayah yang diarahkan pada upaya pembentukan desa Draft Final Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2010 II - 2

3 mandiri yang didukung oleh aparatur desa yang memiliki komitmen, kapasitas dan kapabilitas dalam mengemban amanah masyarakat. Untuk mewujudkan visi sebagaimana tersebut di atas, maka misi yang perlu dilaksanakan oleh pemerintah daerah bersama masyarakat adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan sumber daya manusia Kabupaten Lebak yang produktif dan berdaya saing. Rendahnya tingkat pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat, serta masih rendahnya produktivitas tenaga kerja merupakan cerminan kualitas sumberdaya manusia di kabupaten lebak. Hal tersebut berkontribusi pada rendahnya kompetensi kerja masyarakat Lebak dibandingkan sumber daya manusia dari daerah lain. Misi pertama ini ditujukan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing sumber daya manusia Lebak melalui peningkatan akses dan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan, dan peningkatan pelayanan sosial, kesetaraan gender, kualitas dan perlindungan tenaga kerja, serta kualitas kehidupan beragama. 2. Meningkatkan pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis potensi lokal. Kondisi perekonomian Lebak melalui beberapa indikator ekonomi seperti PDRB, PDRB perkapita, LPE dan laju inflasi masih berada pada nilai yang lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional atau provinsi. Di lain pihak, Kabupaten Lebak diberkahi sumber daya alam yang kaya yang seharusnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Misi kedua ini ditujukan untuk meningkatnya daya beli dan ketahanan pangan masyarakat melalui pengembangan aktivitas ekonomi berbasis potensi lokal, peningkatan kesempatan dan penyediaan lapangan kerja, serta investasi dan pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat. 3. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah. Infrastruktur merupakan pemicu pembangunan suatu kawasan. Adanya disparitas kesejahteraan antar kawasan juga dapat diidentifikasi dari kesenjangan infrastruktur yang terjadi diantaranya. Untuk itu pendekatan pembangunan infrastruktur berbasis wilayah menjadi semakin penting untuk membuka keterisolasian dan mengurangi kesenjangan tersebut. Misi ketiga ini bertujuan untuk menyediakan infrastruktur wilayah yang mampu mendukung aktivitas ekonomi, sosial dan budaya melalui Draft Final Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2010 II - 3

4 penyediaan infrastruktur perdesaan, infrastruktur transportasi yang handal dan terintegrasi, dan infrastruktur sumber daya air, peningkatan cakupan dan kualitas infrastruktur energi serta sarana dan prasarana dasar pemukiman. 4. Meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan untuk pembangunan yang berkelanjutan. Terjadinya penurunan kualitas lingkungan seperti pencemaran air, penurunan kondisi hutan, dan kerusakan pada daerah aliran sungai merupakan gambaran kondisi lingkungan yang terjadi saat ini. Upaya menciptakan pembangunan berbasis lingkungan akan menjadi bagian prioritas pemerintah dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan untuk masa depan yang lebih baik. Misi keempat ini bertujuan untuk Mewujudkan keseimbangan lingkungan dan keberlanjutan pembangunan (keseimbangan ekologi sosial ekonomi) melalui peningkatan fungsi kawasan resapan air, serta kawasan penyangga, konservasi dan lindung, dan pelaksanaan penataan ruang yang berkelanjutan. 5. Meningkatkan efektivitas pemerintahan daerah dan kualitas demokrasi melalui reformasi birokrasi. Dalam periode desentralisasi, demokrasi merupakan bagian dari pada upaya kita bersama dalam menciptakan pembangunan yang lebih baik. Kualitas demokrasi kerakyatan yang baik akan mendorong efisiensi dan efektivitas pembangunan serta akan menjadikan upaya kita bersama dalam menciptakan reformasi birokrasi menjadi kenyataan. Misi kelima ini bertujuan untuk melanjutkan reformasi birokrasi agar semakin profesional dan akuntabel melalui peningkatan kinerja aparatur, perwujudan kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah serta pengelolaan keuangan yang akuntabel dan berbasis teknologi informasi; peningkatan pelayanan publik, pembangunan dan pembinaan hukum, serta peran pemerintah dan masyarakat dalam pemeliharaan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat. Komitmen dalam melaksanakan visi dan misi tersebut di atas bersamaan dengan pelaksanaan otonomi daerah yang luas dan bertanggung jawab dapat memberikan peluang bagi Kabupaten Lebak untuk berbenah diri dan bangkit dari ketertinggalan dengan membangun daerah sendiri secara lebih berhasil guna dan berdaya guna sesuai dengan kondisi potensi dan peluang yang dimiliki. Draft Final Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2010 II - 4

5 2.2 Evaluasi status dan kedudukan Pencapaian Kinerja Pembangunan Daerah Pembangunan daerah yang telah dilaksanakan diukur pencapaian kinerjanya melalui beberapa indikator kunci antara lain Indeks Pembangunan Manusia, Laju Pertumbuhan Ekonomi, PDRB, dan sebagainya. Evaluasi dimaksud bertujuan untuk mengetahui pencapaian hasil pelaksanaan strategi pembangunan daerah yang telah ditetapkan terhadap target kinerja yang diharapkan menurut RPJMD, mengetahui kendala dan tingkat pemanfaatan potensi yang ada, dan menganalisa langkah-langkah atau kebijakan yang diperlukan. Indikator makro yang dipilih sebagai mana dokumen RPJMD yang disesuaikan Surat edaran Permendagri No. 050/200/II/BANGDA/2008 tentang pedoman penyusunan RKPD adalah PDRB, LPE, AKI dan AKB, IPM, APM dan APK, serta UHH, yang di klasifikasikan menjadi Indikator makro Ekonomi Daerah, Urusan Pendidikan, Urusan Kesehatan dan indikator sosial, yang kemudian dianalisa perkembangannya mulai dari tahun 2006 hingga 2008, dan diproyeksikan pencapaiannya pada tahun 20 Perkembangan indikator makro pembangunan Lebak sampai dengan tahun 2008, dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 2.1 Gambaran Indikator Makro Pembangunan Lebak Tahun 2006, 2007, 2008 No Urusan Wajib/Pilihan Pemerintahan Daerah 1. Indikator Makro Ekonomi Daerah Indikator 1. PDRB (adh B) 2. PDRB Perkapita (adh B) 3. LPE 4. Laju Inflasi Kondisi tahun ,15 8,27 Kondisi tahun ,90 5,70 Kondisi tahun ,06 7,58 2 Urusan Pendidikan 1. Angka Melek Huruf 2. Rata-rata lama sekolah 3. Angka Patisipasi Murni SD/MI 4. Angka Partisipasi Kasar SMP/MTS 5. APK SMA/SMK/MA 94,10 6,2 93,38 70,84 24,13 94,10 6,2 93,52 83,49 27,63 94,10 6,2 94,86 94,89 30,63 3 Urusan Kesehatan 1. Angka Kematian Ibu 2. Angka Kematian Bayi 3. Usia Harapan Hidup 160,04 35,71 63,00 156,73 35,19 63,11 246,00 42,27 63,20 4 Indikator Sosial 1. Jumla Penduduk 2. Angkatan Kerja , , ,294 IPM 66,65 66,74 66,74* Ket: - Angka sementara - PDRB (adh BF) dalam jutaan Draft Final Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2010 II - 5

6 Indikator Makro Ekonomi Daerah a. Pertumbuhan ekonomi Pertumbuhan ekonomi Atas Dasar Harga Konstan di Kabupaten Lebak mengalami fluktuasi yang dinamis selama 3 (tiga) tahun terakhir yaitu tahun 2006 sebesar 3,15 %, tahun 2007 sebesar 4,90 % dan tahun 2008 sebesar 4,06%. Dalam tahun 2006 terjadi penurunan laju pertumbuhan yang disebabkan beberapa hal diantaranya kenaikan harga BBM dan terjadinya musim kemarau yang panjang selama sekitar 6 (enam) bulan yang menyebabkan beberapa daerah di Kabupaten Lebak tidak dapat melakukan penanaman. Namun demikian, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2007 mengalami perbaikan. Hal ini mencerminkan terjadinya peningkatan perekonomian daerah seiring dengan semakin membaiknya stabilitas nasional dan kondisi perekonomian secara makro. Beberapa sektor pendukung memiliki kontribusi besar dalam peningkatan Laju Pertumbuhan Ekonomi ini. Sektor-sektor yang mengalami peningkatan pertumbuhan diantaranya sektor pertanian, sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor perdagangan hotel dan restoran. Faktor lain yang mendukung terjadinya peningkatan LPE adalah terkendalinya laju inflasi. Laju inflasi Kabupaten Lebak pada tahun 2007 sebesar 5,70 % nilai ini jauh lebih rendah dari inflasi pada tahun 2006 yang mencapai 8,27 %. Laju Pertumbuhan Ekonomi tahun 2008 pada angka 4,06%. Sedikit menurun bila dibandingkan dengan LPE tahun Penurunan ini diperkirakan terjadi akibat dampak krisis global yang berpengaruh pada angka inflasi daerah dan sedikit penurunan pada nilai investasi. b. Produk Domestik Regional Bruto Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Lebak mengalami peningkatan setiap tahunnya baik berdasarkan harga berlaku maupun berdasarkan harga konstan. Berdasarkan harga berlaku PDRB mengalami peningkatan dari tahun 2004 sebesar Rp , menjadi sebesar Rp. 4, pada tahun Nilai PDRB tersebut terus meningkat, pada tahun 2006 menjadi sebesar Rp ,- dan menjadi Rp pada tahun 2007 dan pada tahun 2008 menjadi sebesar Rp Sedangkan berdasarkan harga konstan tahun 2000, nilai PDRB pada tahun 2004 mencapai sebesar Rp dan pada tahun 2005 mencapai sebesar Rp Pada tahun 2006 nilai Draft Final Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2010 II - 6

7 PDRB ini mencapai sebesar Rp dan terus meningkat menjadi sebesar Rp pada tahun 2007 dan pada tahun 2008 sebesar Rp c. PDRB Perkapita Pendapatan perkapita Kabupaten Lebak atas dasar harga berlaku selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. PDRB perkapita Kabupaten Lebak pada tahun 2004 sebesar Rp ,- tahun 2005 meningkat menjadi sebesar Rp ,- dan tahun 2006 sebesar Rp ,- PDRB perkapita pada tahun 2007 mencapai sebesar Rp ,- dan pada tahun 2008 sebesar Rp ,- Peningkatan PDRB perkapita di atas masih belum menggambarkan secara riil kenaikan daya beli masyarakat Kabupaten Lebak secara umum. Hal ini disebabkan pada perhitungan PDRB perkapita atas dasar harga berlaku masih terkandung faktor inflasi yang sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. d. Laju Inflasi dan Nilai Investasi Laju Inflasi merupakan indikator makro yang dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor ekonomi maupun faktor non-ekonomi. Laju Inflasi Kabupaten Lebak sampai Tahun 2006 mencapai 8,27%, pada tahun 2007 mencapai 5,76% dan tahun 2008 mencapai 7,58%. Fluktuasi Laju inflasi tersebut terjadi seiring dengan fluktuasi laju inflasi regional dan nasional. Dilihat dari segi investasi, pada tahun 2006 Penanaman Modal tercatat sebesar Rp ,-dan US $ , tahun 2007 nilai investasi di Kabupaten Lebak sebesar Rp ,- dan US $ , sedangkan untuk tahun 2008 nilai investasi tercatat Rp ,- dan US $ ,-. Peningkatan nilai investasi diharapkan terjadi sampai dengan tahun 2009 yang diproyeksikan mencapai angka Rp ,- dan US $ , Urusan Pendidikan a. Angka Melek Huruf Angka Melek Huruf (AMH) memperlihatkan rasio jumlah penduduk yang mampu membaca/menulis dengan jumlah penduduk berusia di atas 10 tahun. Angka Melek Huruf (AMH) penduduk Kabupaten Lebak tahun 2006 mencapai 94,10%. Angka Tersebut mengalami stagnasi hingga tahun Hal tersebut dikarenakan kebanyakan penduduk buta aksara adalah Draft Final Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2010 II - 7

8 penduduk usia tua, pada kelompok usia ini motivasi dan kemampuannya untuk terbebas dari buta aksara sudah jauh menurun. Oleh karena itu untuk meningkatkan AMH ini diperlukan pendekatan dan terobosan baru guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemberantasan buta aksara. Selain itu AMH Kabupaten Lebak tidak akan mencapai 100% karena terdapat komunitas Masyarakat Baduy di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar. Hal ini dikarenakan selama ini komunitas Masyarakat Baduy secara kultural belum dapat menerima keberadaan pendidikan formal dari pemerintah. b. Rata-rata Lama Sekolah Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) menunjukkan rata-rata Iamanya penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bersekolah. Angka Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) penduduk Kabupaten Lebak tahun 2006 mencapai 6,2 tahun. Pada tahun 2007, RLS masih berada pada angka 6,2 tahun. Nilai RLS ini bahkan tetap sama hingga tahun Salah satu penyebab stagnasi nilai RLS ini adalah berkembangnya pemahaman pada penduduk (terutama usia tua) yang sudah merasa puas bila sudah mampu membaca dan menulis serta kurangnya perhatian pada pentingnya jenjang pendidikan formal. c. Angka Partisipasi Murni dan Angka Partisipasi Kasar SD/SMP/SMA Perkembangan mutu pendidikan selanjutnya dapat diukur dengan indikator peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) yang menunjukan banyaknya jumlah anak usia sekolah yang terserap oleh pendidikan jalur sekolah dengan norma 100%. Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah prosentase jumlah siswa berdasarkan jenjang pendidikan dibagi jumlah penduduk kelompok usia sekolah (SD/MI: 7 12 th, SLTP/MTs: th, SLTA/MA: 16-18). Sedangkan Angka Partisipasi Murni (APM) adalah prosentase jumlah siswa kelompok usia sekolah dibagi dengan jumlah penduduk kelompok usia sekolah. Perkembangan APK dan APM di Kabupaten Lebak pada jenjang pendidikan SD/MI, SLTP/MTs dan SLTA/MA dari Tahun 2004 dan capaian sampai dengan 2008 adalah sebagai berikut : NO. Jenjang Pendidikan TAHUN 2004 TAHUN 2008 APK APM APK APM 1. SD/MI 95,20 82,30 108,89 96,28 2. SLTP/MTs 52,42 48,57 86,54 66,18 3. SLTA/MA 21,26 16,18 27,63 20,51 Draft Final Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2010 II - 8

9 Pada Tahun Ajaran 2007/2008 APK tingkat pendidikan dasar (SD dan SMP) relatif sudah tercapai dengan standar yang diinginkan yakni mencapai 108,89 %, APK tingkat SLTP/MTs 86,54 %, sedangkan untuk APK tingkat SLTA/MA mengalami perkembangan yang lambat yaitu sebesar 27,63. Pencapaian di atas sejalan dengan program pemerintah Kabupaten Lebak dalam rangka penuntasan wajardikdas 9 tahun sebagaimana diamanatkan dalam Inpres No. 5 Tahun 2006 tentang "Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar 9 Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara". demikian fokus perhatian penanganan tingkat partisipasi pendidikan adalah mempertahankan pencapaian APK SD/MI dan meningkatkan pencapaian APK SLTP/MTs dan SLTA/MA/SMK. Secara siginifikan Peningkatan APK/APM pada tingkat pendidikan dasar dan pendidikan menengah seiring adanya peningkatan perluasan akses pendidikan di Kabupaten Lebak selama tahun yang diupayakan melalui penambahan jumlah sekolah dan ruang kelas baru. Perkembangan peningkatan sekolah baik negeri maupun swasta adalah untuk tingkat SD pada tahun 2004 yang semula sebanyak 176 unit pada tahun 2008 menjadi 762 unit, SMP semula 97 unit menjadi 182 unit, untuk SMU semula 27 unit menjadi 46 unit dan untuk SMK semula 11 unit menjadi 34 unit. Angka putus sekolah di Kabupaten Lebak menurut data tahun 2006/2007 untuk SD/MI sebesar 0,58%, SLTP/MTs 0,0% dan SLTA/MA serta SMK sebesar 0,98%. Dengan demikian, ketersediaan sarana prasarana pendukung seperti fasilitas pendidikan,beasiswa untuk pelajar dari keluarga miskin serta jumlah tenaga pengajar yang tersedia turut memberikan andil terhadap upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Lebak. Adapun jumlah tenaga pengajar berjumlah terdiri dari guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), guru berstatus Non PNS, dan 200 guru Bantu Urusan Kesehatan Urusan Kesehatan merupakan salah satu komponen penting dalam perhitungan IPM. Indikator kesehatan ini memrepresentasikan derajat kesehatan masyarakat suatu wilayah pada periode waktu tertentu yang diukur melalui indikator-indikatornya yaitu Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Harapan Hidup (AHH). Indeks kesehatan Draft Final Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2010 II - 9

10 Kabupaten Lebak mengalami peningkatan selama periode Pada tahun 2006 sebesar 62,4 menjadi 63,0 pada tahun 2008 a. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) Jumlah Ibu melahirkan meningkat dari tahun 2004 sampai dengan 2008 sebesar orang atau sebesar 1,32%. Tabel 2.2 Jumlah Kejadian Ibu Melahiran Di Kabupaten Lebak Tahun No. Tahun Ibu Melahirkan Indikator AKB menunjukkan jumlah bayi yang lahir dalam keadaan meninggal per kelahiran. Indikator AKI menunjukkan jumlah ibu yang meninggal per kelahiran. Semakin rendah angka ini menunjukkan indikasi kondisi kesehatan masyarakat semakin baik. Sedangkan indikator UHH menunjukkan rata-rata usia hidup penduduk semakin meningkat, angka ini menunjukkan semakin baik. NO Kejadian Tabel 2.3 Jumlah Kondisi Kesehatan Masyarakat Di Kabupaten Lebak Tahun Tahun Angka Kematian Bayi (AKB)* 48,9 47,24 45,58 43,92 42,27 2 Angka Kematian Ibu (AKI)** 314,94 299,96 281,07 264,98 246,00 3 Usia Harapan Hidup (UHH) 62,4 62, ,11 63,20 4 Prevalensi Gizi Buruk 1,64 1,35 1,18 1,34 1,13 Sumber Data : Dinas Kesehatan Kab. Lebak, 2008 *) per kelahiran hidup **) per kelahiran hidup Angka kematian ibu dan angka kematian bayi Kabupaten Lebak menunjukkan tren yang menurun. Angka tersebut sempat menurun pada tahun 2005 menjadi 27 orang dari semula 40 orang pada tahun namun kondisi tersebut tidak dapat dipertahankan karena dua tahun berikutnya jumlah kematian ibu melahirkan kembali menunjukkan peningkatan hingga mencapai 45 orang pada tahun Upaya peningkatan dan perbaikan kesehatan ibu dan anak yang gencar dilaksanakan pada tahun 2008 kembali Draft Final Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2010 II - 10

11 menurunkan jumlah kematian ibu. Meskipun jumlah kematian ibu fluktuatif, namun bila diproyeksikan dengan kelahiran hidup maka angka kematian ibu tahun mengalami penurunan. Dimulai pada angka 48,9/1.000 kelahiran hidup, Angka Kematian Bayi di Kabupaten Lebak terus mengalami perbaikan hingga mencapai 42,27/1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu di Kabupaten Lebak bermula dari angka / kelahiran hidup menjadi 246/ kelahiran hidup. Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang terjadi menunjukkan perbaikkan kondisi kesehatan masyarakat terutama ibu dan bayi. Hal ini selaras dengan program pembinaan kesehatan yang dilaksanakan selama kurun waktu terutama yang terkait dengan peningkatan akses dan mutu kesehatan masyarakat b. Angka Harapan Hidup (AHH) Angka Harapan Hidup menunjukkan bahwa rata-rata usia penduduk Kabupaten Lebak mengalami peningkatan dari tahun 2006 yaitu 63,00 tahun, pada tahun 2007 meningkat mencapai 63,11 dan terus meningkat di tahun 2008 dengan 63,20 tahun. Hal ini berarti bahwa terjadi perbaikan akses dan mutu layanan kesehatan yang diperoleh masyarakat. Peningkatan rata-rata Angka Harapan Hidup harus tetap dipertahankan untuk kemudian bisa ditingkatkan kembali pada tahun berikutnya Indikator Sosial Ada beberapa indikator sosial yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan pembangunan daerah di Kabupaten Lebak diantaranya adalah Jumlah penduduk dan angkatan kerja. a. Jumlah Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Lebak pada Tahun 2008 hasil sensus sebanyak jiwa yang terdiri dari laki-laki jiwa dan perempuan sebanyak jiwa. Hal ini mengalami penurunan bila dibanding jumlah penduduk tahun 2007 yang hanya berjumlah jiwa. Jumlah penduduk memiliki pengaruh penting pada beberapa bidang, pada bidang ekonomi jumlah penduduk yang tinggi akan berpengaruh terhadap ketersediaan lapangan kerja dan ketersediaan bahan pangan untuk konsumsi masyarakat. Tingginya jumlah penduduk jika tidak diiringi pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan jumlah penduduk miskin. Pada Draft Final Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2010 II - 11

12 tahun 2006, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Lebak mencapai 53%, jumlah ini masih mungkin bertambah jika pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lebak tidak mampu merangsang peningkatan perbaikan ekonomi masyarakat. b. Angkatan Kerja Sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya jumlah angkatan kerja juga terus meningkat. Jumlah angkatan kerja di kabupaten Lebak pada tahun 2006 sebanyak orang. Hal ini mengalami penurunan di tahun 2007 dengan jumlah angkatan Kerja sebanyak orang. Akan tetapi pada tahun 2008 jumlah angkatan kerja kembali mengalami peningkatan jumlahnya sebanyak Fluktuasi jumlah angkatan kerja ini sejalan dengan ketersediaan lapangan kerja pada tahun 2008, yang dipengaruhi oleh krisis global yang secara perlahan mempengaruhi jumlah ketersediaan lapangan kerja di Kabupaten Lebak. 2.3 Evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan RKPD tahun lalu Evaluasi dilaksanakan pada program dan kegiatan Pembangunan Daerah tahun lalu melalui pengukuran dan analisis terhadap capaian kinerja program dan kegiatan dalam RKPD tahun 2008 yang dibandingkan dengan sasaran pembangunan yang tercantum dalam RENSTRA Pemerintah Kabupaten Lebak tahun Evaluasi program dan kegiatan ini dilakukan dengan membandingkan capaian kinerja sasaran antara rencana kerja yang diinginkan dengan realisasi kinerja yang dicapai. Adapun program dan sasaran program diukur mengacu pada 9 sasaran dan 41 Program sasaran dalam Rencana Strategis Daerah yang dijadikan rujukan penyusunan program dan kegiatan tahun 2008, dengan uraian sebagai berikut : Kondisi infrastruktur daerah pada 9 sub sasaran Untuk mengetahui keberhasilan sasaran terciptanya kondisi infrastruktur dan meningkatnya Kesehatan serta Pendidikan Masyarakat yang dilaksanakan melalui 2 strategi kebijakan dan 15 program Rencana Strategis, beserta target dan sasaran capaiannya tersaji pada tabel berikut ini: Draft Final Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2010 II - 12

13 Tabel 2.4 Kondisi infrastruktur daerah pada 9 sub sasaran Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi % Pencapaian Sasaran Terbangunnya ruas jalan baru. Km Jalan Baru = 122,95 Km Jalan Baru = 141,35 Km Terpeliharanya ruas jalan Kabupaten dengan kondisi baik Terbangun serta berfungsinya sarpras transportasi Km Jalan Baik = 388 Km Jalan Baik = 399,32 Km 102,91 Unit terminal Meningkatnya cakupan listrik Desa/Kel Meningkatnya cakupan air bersih perkotaan & pedesaan % Kota = 55,45 % Desa = 38,15 % Kota = 65,71 % Desa = 50,06 % 124,35 Berfungsinya jaringan irigasi Hektar Ha Ha 124,31 Terbangun dan terpeliharanya sarpras perdagangan Terbangun dan terpeliharanya sarpras kesehatan Terbangun dan terpeliharanya sarpras pendidikan Unit Pasar Puskesmas & PKMDTP Ruang Kelas Sumber: LAKIP Tahun Anggaran 2008 Pemeliharaan 36 PKM Peningkatan 1 Unit Puskesmas DTP Pemeliharaan 8 Pustu Sarpras 44 SD dan 51 MI, RKB SMP/MTs 21 RK, Rehab SMP/MTs 21 RK, Mebeuleur SMP/MTs 32 RK, Alat Lab SMP 6 Paket, Rehab SMA 6 RK & 2 USB 40 PKM (14 PKM-DTP) Pemeliharaan Pustu Operasional RSUD Dr. Adjidarmo dan 203 Unit Manling-Danling Tuntas Rehab SD TA (3.137 ruang kelas SD) RKB SMP/MTs 200 lokal Pemeliharaan 19 SMA, RKB SMA 20 Lokal & 2 USB. Pencapaian kinerja sasaran yang merupakan hasil akumulasi dari 9 sub sasaran sebesar 106,26 %. Capaian ini merupakan hasil dari pelaksanaan kegiatan pembangunan yang mengutamakan kualitas, efektivitas kinerja dan efisiensi anggaran. Dalam pelaksanaan kegiatannya partisipasi masyarakat secara berkesinambungan melalui berbagai metode stimulasi swadaya masyarakat secara berkelanjutan terus ditingkatkan. Kegiatan yang dilakukan untuk pencapaian sasaran ini antara lain adalah : Pemeliharaan Rutin dan Periodik Jalan, Peningkatan dan Pembangunan Jalan, Rehabilitasi sarana prasarana pendidikan serta kesehatan dan kegiatan infrastruktur lainnya dengan rata rata capaian kinerja input yang didapat sebesar 90,88 %, Output sebesar 106,26 % dan Outcomes sebesar 106,26 %. 111, Meningkatnya Produksi dan Kegiatan Usaha serta berfungsinya Kawasan Wisata pada 6 Sub Sasaran Sasaran Meningkatnya Produksi dan Kegiatan Usaha serta berfungsinya Kawasan Wisata dilaksanakan dengan indikator keberhasilan berikut target dan capaiannya sebagai berikut : Draft Final Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2010 II - 13

14 Tabel 2.5 Peningkatan Produksi dan Kegiatan Usaha serta berfungsinya Kawasan Wisata pada 6 Sub Sasaran Indikator Sasaran Satuan Target Meningkatnya Produktivitas Padi Sawah Meningkatnya Areal Perkebunan Meningkatnya Produksi Perikanan Realisasi 2008 % Pencapaian Sasaran Ton GKP / Ha 5, ,57 Hektar 4,375 4, ,46 Ton , , Meningkatnya Produksi Peternakan Ton , ,51 Meningkatnya Kegiatan Usaha Pertambangan (Ijin) Berfungsinya Kawasan Wisata Daerah Sumber: LAKIP Tahun Anggaran 2008 Unit Usaha ,04 Obyek Wisata Daerah Pencapaian kinerja sasaran yang merupakan hasil akumulasi dari 6 sub sasaran sebesar 106,76 % ini merupakan hasil pelaksanaan kegiatan pembangunan yang mengutamakan kualitas, efektivitas kinerja dan efisiensi anggaran. Dalam pelaksanaan kegiatannya, pembinaan teknis para pelaku produksi masyarakat secara berkelanjutan terus dikedepankan. Kegiatan yang dilakukan untuk pencapaian sasaran ini antara lain adalah Pengembangan Intensifikasi Padi dan Palawija, Pembibitan dan Perawatan Ternak, Peningkatan Sarana Prasarana Penangkapan Ikan, serta Pengembangan Komoditas Unggulan Perkebunan dengan rata rata capaian kinerja dengan hasil Input sebesar 90,84 %, Output sebesar 106,76 % dan Outcomes sebesar 106,76 % Berfungsinya Lembaga Keuangan dan berkembangnya usaha produksi masyarakat Untuk mengukur Indikator keberhasilan sasaran Berfungsinya Lembaga Keuangan dan berkembangnya usaha produksi masyarakat maka perlu dibandingkan antara target serta capaiannya yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2.6 Perkembangan Lembaga Keuangan dan usaha produksi masyarakat Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi % Pencapaian Sasaran Berfungsinya LPK dan BPR serta berkembangnya unit usaha industri masyarakat Unit 9 LPK 3 BPR Unit Usaha 9 LPK 3 BPR Unit Usaha ,46 Bertambahnya jumlah koperasi berkualitas yang memiliki klasifikasi ABC Unit Koperasi A 51 unit Koperasi B 81 unit Koperasi C 192 unit Koperasi A 60 Unit Koperasi B 93 Unit Koperasi C 215 Unit 117,65 114,81 111,98 Sumber: LAKIP Tahun Anggaran 2008 Draft Final Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2010 II - 14

15 Pencapaian sasaran diatas merupakan hasil pelaksanaan dari berbagai kegiatan pembangunan yang dilakukan antara lain melalui kegiatan Pengembangan Teknologi Agro Industri dan Industri Potensial, Pemberdayaan KUKM dan Kelompok P2WKSS dengan capaian kinerja yang meliputi Input sebesar 90,82 %, Output sebesar 109,18 % dan Outcomes sebesar 109,18 %, dengan demikian Capaian kinerja sasaran rata rata sebesar 109,18 % Meningkatnya Pendapatan Asli daerah (PAD) Sasaran Meningkatnya Pendapatan Asli daerah dilaksanakan dengan beberapa indikator keberhasilan yang target dan capaiannya adalah sebagai berikut: Tabel 2.7 Peningkatan PAD Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Meningkatnya PAD Sumber: LAKIP Tahun Anggaran 2008 % Pencapaian Sasaran Rupiah 38 Miliar 51 Miliar 134,21% Tahun Capaian Meningkatnya capaian PAD yang mencapai 134,21 % merupakan hasil dari upaya intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan asli daerah. Namun demikian adanya kendala yang berkaitan dengan kewenangan pemerintah pusat dalam hal ini Departemen Kehutanan dalam rangka eksplorasi dan eksploitasi bahan galian galena yang sampai saat ini ijin operasionalnya belum bisa diterbitkan, mengurangi potensi peningkatan pendapatan asli daerah yang lebih tinggi. Target dan Capaian PAD tersebut di atas adalah sebagaimana Nota Kesepakatan DPRD dan Pemerintah Kabupaten Lebak tentang PPA- Perubahan APBD Tahun Anggaran 2008, sedangkan jika mengacu kepada Perda 16/2007 maka prosentase capaiannya adalah sebesar 134,21% Tertanganinya Sumber Mata Air dan tersusunnya Dokumen Penataan Ruang Wilayah serta tertatanya kawasan perkotaan secara bertahap pada 2 Sub Sasaran Keberhasilan Sasaran Tertanganinya Sumber Mata Air dan tersusunnya Dokumen Penataan Ruang Wilayah serta tertatanya kawasan perkotaan secara Draft Final Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2010 II - 15

16 bertahap dengan 2 Sub Sasaran dapat dilihat melalui Indikator sasaran beserta target dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 2.8 Keberhasilan Sasaran Tertanganinya Sumber Mata Air dan tersusunnya Dokumen Penataan Ruang Wilayah serta tertatanya kawasan perkotaan secara bertahap Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Tertanganinya Sumber Mata Air Tersusunnya Dokumen Penataan Ruang Wilayah dan tertatanya kawasan perkotaan secara bertahap Sumber: LAKIP Tahun Anggaran 2008 % Pencapaian Sasaran Unit ,22 Dokumen 1 Revisi RTRW, RUTRK dan Rencana Pengembg. Kawasan Perkotaan 1 Revisi RTRW dan 16 RUTRK serta Rencana Pengembg. Kawasan Perkotaan Capaian kinerja sasaran hasil akumulasi 2 sub sasaran sebesar 172,22 % ini merupakan hasil dari pelaksanaan kegiatan berkelanjutan di bidang konservasi dan lingkungan hidup, serta sejalan dengan pengawasan terpadu sesuai amanat Tata Ruang yang telah memenuhi kaidah legal formal Meningkatnya kualitas pelayanan terhadap masyarakat dan dunia usaha, disertai meningkatnya kualitas sumber daya aparatur sesuai dengan tugas dan kewenangannya serta kompetensi jabatan Sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan terhadap masyarakat dan dunia usaha, disertai meningkatnya kualitas sumber daya aparatur sesuai dengan tugas dan kewenangannya serta kompetensi jabatan dilaksanakan dengan Indikator keberhasilan sasaran berikut target dan capaiannya adalah sebagai berikut : Tabel 2.9 Meningkatnya kualitas pelayanan terhadap masyarakat dan dunia usaha, disertai meningkatnya kualitas sumber daya aparatur sesuai dengan tugas dan kewenangannya serta kompetensi jabatan Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Tertatanya Kelembagaan Perangkat Daerah dan Penataan wilayah Desa Meningkatnya kualitas PNS dan Pejabat Struktural melalui Diklat Penjenjangan Satuan Kerja Desa Kelurahan Sumber: LAKIP Tahun Anggaran % Pencapaian Sasaran 105, Lulusan Draft Final Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2010 II - 16

17 Capaian sasaran sebagaimana tabel diatas merupakan hasil pelaksanaan kegiatan pembentukan Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan juncto Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah. Selain itu akumulasi sasaran tersebut juga diperoleh dari berbagai kegiatan Pendidikan Pelatihan Penjenjangan serta Teknis Fungsional. Capaian kinerja sasaran yang merupakan agregasi dari 3 sub sasaran sebesar 120,65 % Berperannya Lembaga lembaga Non Pemerintah dalam proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah Keberhasilan sasaran Berperannya Lembaga lembaga Non Pemerintah dalam proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah dapat dilihat pada capaian indikator sasaran yang target dan realisasinya adalah sebagai berikut : Tabel 2.10 Berperannya Lembaga lembaga Non Pemerintah dalam proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Berperannya Lembaga lembaga Non Pemerintah Kegiatan Konsultasi Publik Sumber: LAKIP Tahun Anggaran 2008 % Pencapaian Sasaran ,67 Tingginya capaian sasaran merupakan hasil pelaksanaan berbagai kegiatan konsultasi publik dan atau lokakarya yang membahas berbagai kebijakan daerah, sehingga rata-rata capaian kinerja sasaran bisa mencapai %. Sasaran ini sangat erat kaitannya dengan implementasi Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2004 tentang Transparansi dan Partisipasi Masyarakat dalam penyelenggaran Tata Pemerintahan Daerah serta Pelaksanaan Pembangunan di Kabupaten Lebak. Selain itu sasaran ini juga berkaitan dengan pelaksanaan Program Pemerintah melalui Ditjen Otda Depdagri dalam Implementasi Program P2TPD (Prakarsa Pembaharuan Tata Pemerintahan Daerah) serta Program SCBD (Sustainable Capacity Building for Decentralization). Draft Final Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2010 II - 17

18 Meningkatnya Kemitraan Sinergis antara Pemerintah, Masyarakat dan Dunia Usaha Keberhasilan sasaran Meningkatnya Kemitraan Sinergis dapat dilihat pada perbandingan target dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 2.11 Meningkatnya Kemitraan Sinergis Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Meningkatnya Kemitraan Sinergis Terbangunnya Ruas Jalan Poros Desa. Berkurangnya jumlah desa tertinggal Kegiatan Kerjasama Sumber: LAKIP Tahun Anggaran 2008 % Pencapaian Sasaran Km ,87 255,73 Desa Capaian kinerja sasaran yang mencapai 246,28 % merupakan keberhasilan yang dicapai pemda di tengah kapasitas fiskal daerah yang dimiliki. Namun demikian keterbatasan ini telah diantisipasi dengan mengedepankan pemberdayaan masyarakat serta partisipasi dunia usaha. Selain itu Sasaran ini juga mendorong keterlibatan kelompok perempuan dalam penyelenggaraan Tata Pemerintahan Daerah dan Pelaksanaan Pembangunan melalui berbagai kegiatan Pengarusutamaan Gender Meningkatnya sarana ibadah untuk meningkatkan Kualitas Kehidupan Keagamaan, Sasaran Meningkatnya sarana ibadah untuk meningkatkan Kualitas Kehidupan Keagamaan dilaksanakan dengan satu indikator yang keberhasilannya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.12 Meningkatnya sarana ibadah untuk meningkatkan Kualitas Kehidupan Keagamaan Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Meningkatnya Kualitas Kehidupan Keagamaan Sarana Ibadah Sumber: LAKIP Tahun Anggaran 2008 % Pencapaian Sasaran ,68 Draft Final Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2010 II - 18

19 Capaian kinerja sasaran ini mencapai 157,68 %, Tingginya capaian merupakan wujud kepedulian Pemda terhadap kehidupan keagamaan masyarakat. Namun demikian disadari adanya keterbatasan kemampuan anggaran daerah dan BAZDA yang menyebabkan ketidakmampuan untuk memenuhi seluruh permohonan masyarakat dan atau umat beragama untuk melakukan rehabilitasi sarana peribadatan dan sarana keagamaan lainnya. Oleh karenanya bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah pada dasarnya hanya bersifat stimulasi swadaya masyarakat dan mendorong partisipasi dunia usaha dalam berbagai kegiatan keagamaan, serta mengoptimalkan BAZDA Isu Strategis Dan Masalah Mendesak Sebagaimana Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun yang telah disusun, permasalahan yang sedang dan mungkin masih relevan selama lima tahun ke depan telah teridentifikasi dan disajikan berdasarkan sembilan fungsi sebagaimana Permendagri 13/2006 yaitu: pelayanan umum, ketertiban dan ketentraman, ekonomi, perumahan dan fasilitas umum, lingkungan hidup, kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial. Permasalahan-permasalahan tersebut diprediksi akan terjadi pada tahun 2010 yang akan datang. Permasalahan yang mendesak terkait dengan fungsi pelayanan umum adalah terbatasnya kapasitas aparatur daerah, keuangan dan asset daerah serta implementasi reformasi birokrasi yang belum optimal. Menurut fungsi ketertiban dan ketentraman isu dan permasalahan yang masih ditemui adalah rendahnya kesadaran dan kedisiplinan masyarakat untuk mentaati peraturan perundang-undangan, norma agama serta nilai-nilai sosial budaya. Menurut fungsi Ekonomi isu dan permasalahan mendesak yang diprediksi terjadi yaitu rendahnya kualitas SDM terutama di perdesaan yang sebagian besar berketerampilan rendah (low skilled), Meningkatnya angka pengangguran akibat berkurangnya lapangan kerja, Terbatasnya akses UMKM kepada sumber daya produktif, Terbatasnya penataan sarana dan prasarana perdagangan, Belum memadainya sarana dan prasarana pelayanan perijinan, Belum berkembangnya sentra produksi komoditas unggulan pertanian, perkebunan, peternakan, kelautan dan perikanan, Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana penunjang peningkatan produksi pertanian, peternakan, perkebunan, kehutanan, kelautan dan perikanan. Draft Final Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2010 II - 19

20 Fungsi Perumahan dan Fasilitas Umum memiliki permasalahan yang mendesak yaitu rendahnya infrastruktur dan fasilitas umum permukiman baik di perkotaan maupun perdesaan; Menurunnya kemampuan penyediaan air; Kurang optimalnya tingkat layanan jaringan irigasi; dan Belum terbangunnya kondisi jalan baik terutama di wilayah perdesaan. Isu dan permasalahan yang mendesak menurut fungsi lingkungan hidup adalah adanya penurunan kualitas lingkungan hidup. Sedangkan dalam konteks fungsi Kesehatan, rendahnya derajat kesehatan masyarakat dan pelayanan KB masih menjadi isu dan permasalahan mendesak. Dalam Konteks Fungsi Pariwisata dan Budaya, yang meliputi urusan kebudayaan dan pariwisata, isu dan permasalahan yang teridentifikasi adalah kurangnya pengelolaan potensi wisata dan budaya daerah; dan kurangnya pemahaman, apresiasi, kesadaran dan komitmen terhadap budaya. Fungsi pendidikan memiliki isu dan permasalahan yang mendesak antara lain rendahnya angka partisipasi pendidikan, penyediaan pelayanan pendidikan, serta kurangnya pembinaan kepemudaan dan olahraga. Sementara fungsi Perlindungan Sosial memiliki isu dan permasalahan yang mendesak yakni masih tingginya laju pertumbuhan penduduk, belum optimalnya penataan administrasi kependudukan, kelembagaan dan jaringan Pengarustamaan Gender (PUG) Pengarusutamaan Anak (PUA) serta rendahnya akses dan kualitas manajemen pelayanan kesejahteraan sosial. Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut disusunlah isu strategis yang penanganannya akan menjadi prioritas dalam Pembangunan Daerah tahun 2010, yaitu: 1. Optimalisasi Implementasi Reformasi Birokrasi 2. Peningkatan Layanan Infrastruktur Daerah 3. Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup 4. Peningkatan derajat kesehatan dan pelayanan KB 5. Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja dan Masyarakat 6. Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal 7. Akses dan Mutu Layanan Pendidikan 8. Peningkatan upaya persiapan pelaksanaan PORPROV 2010 Identifikasi isu strategis sebagaimana disebutkan diatas, merupakan acuan bagi Pemerintah Kabupaten Lebak guna memfokuskan kebijakannya pada skala prioritas pembangunan yang berorientasi pada hajat hidup masyarakat Kabupaten Lebak yang paling mendesak untuk dipenuhi. Draft Final Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2010 II - 20

21 Draft Final Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2010 II - 21

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH

BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH Nilai (Rp) BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH Penyusunan kerangka ekonomi daerah dalam RKPD ditujukan untuk memberikan gambaran kondisi perekonomian daerah Kabupaten Lebak pada tahun 2006, perkiraan kondisi

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-5

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi DAFTAR ISI Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan RPJMD dengan

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PERIODE : 2017-2022 NO 1 1 1106 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Kerangka ekonomi makro daerah akan memberikan gambaran mengenai kemajuan ekonomi yang telah dicapai pada tahun 2010 dan perkiraan tahun

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... Halaman PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2016-2021... 1 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun VIII-1VIII-1 Komitmen Bupati Mandailing Natal yang akhirnya menjadi visi daerah adalah terwujudnya masyarakat Kabupaten Mandailing Natal yang yang Religius, Mandiri, Sehat dan Sejahtera melalui Peningkatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS IIV.1 Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Ngawi saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi lima tahun ke depan perlu mendapat

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

1. Seluruh Komponen Pelaku Pembangunan dalam rangka Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Penyelenggaraan Tugas Pembangunan Daerah

1. Seluruh Komponen Pelaku Pembangunan dalam rangka Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Penyelenggaraan Tugas Pembangunan Daerah PAPARAN MUSYAWARAH RENCANA PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BEKASI TAHUN 2014 Bekasi, 18 Maret 2013 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BEKASI PENDAHULUAN RENCANA KERJA PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam rangka

Lebih terperinci

Analisis Isu-Isu Strategis

Analisis Isu-Isu Strategis Analisis Isu-Isu Strategis Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang ada pada saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi 5 (lima) tahun ke depan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Bangkalan perlu

Lebih terperinci

BAB VIII PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB VIII PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB VIII PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH 8.1 Indikator Kinerja Daerah Indikator kinerja daerah sebagai alat untuk menilai keberhasilan pembangunan secara kuantitatif maupun kualitatif, merupakan gambaran

Lebih terperinci

BAB III PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH

BAB III PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH BAB III PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH 3.1 PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH Pembangunan daerah tahun 2009 merupakan bagian dari pembangunan daerah jangka menengah tahun 2004 2009. Rencana Kerja Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

: RUSLI HABIBIE :

: RUSLI HABIBIE : GUBERNUR GORONTALO PENETAPAN KINERIA TAHUN 2013 PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT, GUBERNUR KALIMANTAN BARAT KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR : 678/ OR / 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 396/OR/2014 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kawasan perdesaan sebagai basis utama dan bagian terbesar dalam wilayah Kabupaten Lebak, sangat membutuhkan percepatan pembangunan secara bertahap, proporsional dan

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 dapat

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010-2015 DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.... DAFTAR GAMBAR....

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana pemerintah Kabupaten Pinrang bersama seluruh pemangku kepentingan mencapai tujuan

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah. Kabupaten Gowa ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah. Kabupaten Gowa ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah Kabupaten Gowa ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gowa Nomor: 3 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS 4.1 Permasalahan Pembangunan Capaian kinerja yang diperoleh, masih menyisakan permasalahan dan tantangan. Munculnya berbagai permasalahan daerah serta diikuti masih banyaknya

Lebih terperinci

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIANN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahann yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RPJMD KOTA LUBUKLINGGAU 2008-2013 VISI Terwujudnya Kota Lubuklinggau Sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan Melalui Kebersamaan Menuju Masyarakat

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam perumusan strategi didasarkan pada kriteria : 1. Strategi yang realistis untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan 2. Menganalisis dan mengevaluasi faktor faktor

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Tabel IX-1 Indikator Kinerja Daerah Menurut Sasaran Strategis SASARAN INDIKATOR KINERJA Misi satu : Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang melalui peningkatkan

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

RANCANGAN RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

RANCANGAN RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN PROVINSI BANTEN TAHUN 2017-2022 Disampaikan Oleh : Dr. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. GUBERNUR BANTEN Serang, 20 JUNI 2017 1 KONDISI EKSISTING 2 CAPAIAN INDIKATOR MAKRO CAPAIAN IPM CAPAIAN LPE 2014 2015 2016

Lebih terperinci

Daftar Tabel. Halaman

Daftar Tabel. Halaman Daftar Tabel Halaman Tabel 3.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kab. Sumedang Tahun 2008... 34 Tabel 3.2 Kelompok Ketinggian Menurut Kecamatan di Kabupaten Sumedang Tahun 2008... 36 Tabel 3.3 Curah Hujan

Lebih terperinci

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2016-2021 Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DASAR PENYUSUNAN Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2011-2015 Diperbanyak oleh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : H.

Lebih terperinci

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Dan Sasaran Kabupaten Ponorogo Taget Sasaran Sasaran Target KET. 2016 2017 2018 2019 2020 Membentuk budaya keteladanan

Lebih terperinci

EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan

EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2015 VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA % Capaian Kinerja % Realisasi

Lebih terperinci

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014 RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014 Disampaikan Oleh : Drs. DEDI LUKMAN INDEPUR, M.Si. Kepala Bappeda Kabupaten Lebak Pada Acara: MUSRENBANG KECAMATAN Lebak,

Lebih terperinci

2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah. (RPJPD) Provinsi Riau , maka Visi Pembangunan

2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah. (RPJPD) Provinsi Riau , maka Visi Pembangunan BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 9 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Riau 2005-2025, maka Visi Pembangunan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR H. DJOHAN SJAMSU, SH PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

KATA PENGANTAR H. DJOHAN SJAMSU, SH PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, hanya karena Ijin dan RahmatNya, Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015 ini dapat diselesaikan. RKPD Tahun 2015 ini disusun

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH. hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan selama periode tertentu.

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH. hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan selama periode tertentu. BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH Prioritas dan sasaran pembangunan merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan selama periode tertentu. Penetapan prioritas

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH.

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH. KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Magelang Tahun 2014 dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan NO 2018 A ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 1 PDRB per Kapita (juta rupiah) - PDRB

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BANGKA SELATAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU 2016 Bab I Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... ix PENDAHULUAN I-1

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xix BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJMD

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

Lebih terperinci

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 I ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT A Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Pertumbuhan Ekonomi % 6,02 6,23 6,07 6,45 6,33 6,63 5,89** 2 PDRB Per Kapita (Harga Berlaku) Rp. Juta

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Lombok Utara tentang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI RPJMD KABUPATEN PONOROGO TAHUN

DAFTAR ISI RPJMD KABUPATEN PONOROGO TAHUN DAFTAR ISI DAFTAR ISI.......................................................... i DAFTAR TABEL....................................................... iii DAFTAR GAMBAR....................................................

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1 Visi 2014-2018 adalah : Visi pembangunan Kabupaten Bondowoso tahun 2014-2018 TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

Lebih terperinci

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2015 VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target 2015 Realiasasi 2015 % Capaian

Lebih terperinci

BAB VI TUJUAN DAN SASARAN

BAB VI TUJUAN DAN SASARAN BAB VI TUJUAN DAN SASARAN Penetapan tujuan dan sasaran organisasi di dasarkan pada faktor-faktor kunci keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi. Tujuan dan sasaran dirumuskan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT

BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT 1.1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) beserta Komponennya Angka Partisipasi Kasar (APK) SLTP meningkat di tahun 2013 sebesar 1.30 persen dibandingkan pada tahun

Lebih terperinci

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1. Visi Proses Pembangunan Kabupaten Musi Rawas lima tahun ke depan tidak bisa dilepaskan dari capaian kinerja lima tahun terakhir, selain telah menghasilkan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN ANGGARAN 2018

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN ANGGARAN 2018 PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN ANGGARAN 2018 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 disusun

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Sebagai langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja Pemerintah Kota Depok, diperlukan perumusan suatu perencanaan strategik yang merupakan integrasi antara keahlian sumber

Lebih terperinci

BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI

BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI Mengacu kepada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Luas Wilayah Kota Palu Menurut Kecamatan Tahun 2015.. II-2 Tabel 2.2 Banyaknya Kelurahan Menurut Kecamatan, Ibu Kota Kecamatan Dan Jarak Ibu Kota Kecamatan Dengan Ibu Kota Palu Tahun

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN - 115 - BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapainya melalui strategi pembangunan daerah dan arah kebijakan yang diambil

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Berdasarkan strategi dan arah kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Polewali Mandar dalam Rencana

Lebih terperinci

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015 NO LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 05 Kehidupan yang kondusif bagi umat beragama. tercapai Mewujudkan tatanan sosial keagamaan 00% Penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ekonomi adalah proses yang dapat menyebabkan pendapatan perkapita sebuah

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN Dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi pembangunan daerah Kabupaten Ngawi 2010 2015, Pemerintah Kabupaten Ngawi menetapkan strategi yang merupakan upaya untuk

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah menggambarkan kondisi dan analisis statistik Perekonomian Daerah, sebagai gambaran umum untuk situasi perekonomian Kota

Lebih terperinci

4 GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

4 GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR 44 Keterbatasan Kajian Penelitian PKL di suatu perkotaan sangat kompleks karena melibatkan banyak stakeholder, membutuhkan banyak biaya, waktu dan tenaga. Dengan demikian, penelitian ini memiliki beberapa

Lebih terperinci

RPJMD KABUPATEN LINGGA DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

RPJMD KABUPATEN LINGGA DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar i ii vii Bab I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum I-2 1.3 Hubungan Antar Dokumen 1-4 1.4 Sistematika Penulisan 1-6 1.5 Maksud dan Tujuan 1-7 Bab

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 6.1. STRATEGI Untuk mewujudkan visi dan misi daerah Kabupaten Tojo Una-una lima tahun ke depan, strategi dan arah

Lebih terperinci

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA NO INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN BESARAN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada

Lebih terperinci

BAB 5. PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB 5. PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BAB 5. PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1. Visi Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan, guna

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 06 Kabupaten Tahun Anggaran : 06 : Hulu Sungai Selatan TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN 4 Mewujudkan nilai- nilai agamis sebagai sumber

Lebih terperinci

GUBERNUR GORONTALO, KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 277 / 02/ VII / 2013

GUBERNUR GORONTALO, KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 277 / 02/ VII / 2013 GUBERNUR GORONTALO KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 277 / 02/ VII / 2013 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO TAHUN 2012-2017 GUBERNUR GORONTALO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamandau Tahun 2013-2018 yang merupakan tahapan kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 dapat

Lebih terperinci

Pendahuluan. Latar Belakang

Pendahuluan. Latar Belakang Pendahuluan Latar Belakang Pembangunan daerah Kabupaten Bangkalan yang dilaksanakan dalam kurun waktu Tahun 2008 2013 telah memberikan hasil yang positif dalam berbagai segi kehidupan masyarakat. Namun

Lebih terperinci

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI DAFTAR ISI...... i DAFTAR TABEL...... iii DAFTAR GAMBAR...... viii BAB I PENDAHULUAN... 2 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... 5 1.3 Hubungann antara Dokumen RPJMD dengan Dokumen

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN... I-1

BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar... Daftar Gambar... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4. Kaidah Pelaksanaan...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-2 1.3 Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lain... I-4 1.4 Sistematika Penulisan... I-5

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Beberapa isu strategis yang terkait dengan pelaksanaan pembangunan di wilayah Kabupaten Lebak sebagaimana telah diuraikan pada sebelumnya, merupakan tantangan yang

Lebih terperinci

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Berdasarkan capaian pembangunan yang telah diraih pada periode sebelumnya tantangan pembangunan yang masih dihadapi, maka dalam kurun waktu periode

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017 PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun 2017-2022 Wates, 27 September 2017 1 PDRB PER KAPITA MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI D.I. YOGYAKARTA ATAS DASAR HARGA BERLAKU, 2012-2016 (JUTA RUPIAH) 1 PERSENTASE PENDUDUK

Lebih terperinci

RINGKASAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN LEBAK TAHUN 2009

RINGKASAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN LEBAK TAHUN 2009 RINGKASAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN LEBAK TAHUN 2009 Pendahuluan Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 2 Tahun 2004 tentang Rencana Strategis Kabupaten Lebak tahun 2004 2009,

Lebih terperinci

IKU Pemerintah Provinsi Jambi

IKU Pemerintah Provinsi Jambi Pemerintah Provinsi Jambi dalam menjalankan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan senantiasa memperhatikan visi, misi, strategi dan arah kebijakan pembangunan. Untuk itu, dalam mewujudkan capaian keberhasilan

Lebih terperinci