PROFIL KABUPATEN / KOTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROFIL KABUPATEN / KOTA"

Transkripsi

1 PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA SULAWESI UTARA

2 KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Bitung adalah salah satu kota yang termasuk dalam wilayah propinsi Sulawesi Utara. Batas administratif adalah sebagai berikut : Batas wilayah utara : Kec. Likupang (Kab. Minahasa) dan Laut Maluku Batas wilayah timur : Selat Lembeh Batas wilayah selatan : Laut Maluku dan Samudera Pasifik Batas wilayah barat : Kec. Kauditan (Kab. Minahasa) Tabel 1. LUAS WILAYAH KOTA No. Kecamatan Luas (Ha) 1. Bitung Selatan Bitung Tengah Bitung Barat Bitung Timur Bitung Utara Total Kota Bitung terdiri dari 5 kecamatan yaitu Kecamatan Bitung Selatan, Bitung Tengah, Bitung Barat, Bitung Timur, Bitung Utara seluas Ha. Kecamatan dengan luas wilayah terbesar yaitu Kecamatan Utara ( Ha) sedangkan kecamatan dengan luas terkecil yaitu Kecamatan Bitung Tengah (2.438 Ha). Orientasi Wilayah Kota Bitung merupakan ibukota Provinsi Sulawesi Utara yang berada pada posisi geografis 1 o o LU dan 125 o o BT. Wilayah daratan kota Bitung mempunyai luas 304 km2, terbagi dalam lima wilayah kecamatan serta 60 kelurahan. Dilihat dari aspek topografis, keadaan tanahnya 4,18 persen merupakan dataran landai, 18,03 persen berombak, 45,06 persen berombak berbukit dan 32,73 persen

3 bergunung. Dibagian Timur mulai dari pesisir pantai Aertembaga sampai dengan Tanjung Merah di bagian Barat, merupakan dataran yang relatif cukup datar dengan kemiringan 0,15 persen. Pada bagian Utara keadaan topografi semakin bergelombang dan berbukit-bukit. Gambaran morfologi lahan yang membentuk kota Bitung dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2. MORFOLOGI KOTA No. Muka Lahan Kemiringan (%) Luas (ha) Persentase (%) Landai Berombak Bergelombang Pegunungan > Sumber : Bitung Dalam Angka, 2002 Secara garis besar karakteristik geologi Kota Bitung adalah sebagai berikut : a. Lapisan tanah merupakan produk gunung berapi purba yang terdiri dari sebagian besar pasir. Sebagian kawasan kota (bagian tengah hingga pelabuhan) merupakan batuan vulkanik keras yang tidak permeabel. b. Jenis tanah sebagian besar wilayah Kota Bitung adalah tanah Regusol dan sisanya jenis tanah Latosol. c. Tekstur tanah antara sedang hingga kasar dengan ikatan kurang kuat dan dapat terurai oleh limpasan air permukaan yang agak besar. d. Kedalaman efektif tanah diatas 60 cm. Berdasarkan pada uraian diatas, maka : a. Wilayah kota Bitung sebagian besar mempunyai porositas yang tinggi dan kurang stabil, terutama di bagian Barat, hanya di bagian pesisir pantai yang tergolong stabil dan agak stabil. Di sisi lain, porositas yang tinggi akan mempercepat pengeringan dari genangan yang ada. b. Hanya sebagian wilayah kota yang berada di sekitar pelabuhan yang mempunyai dasar bangunan yang kokoh. c. Dikaitkan dengan kondisi morfologi dan topografi, maka bagian Utara kota, khususnya kecamatan Bitung Utara merupakan kawasan rawan erosi. PENDUDUK Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Jumlah penduduk kota Bitung tahun 2002 adalah jiwa atau naik sebesar 3,66% jika dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya berjumlah jiwa. Penduduk tersebut tersebar pada lima kecamatan yang ada, masing-masing kecamatan Bitung Selatan jiwa (11,42%), kecamatan Bitung Tengah jiwa (25,63%), kecamatan Bitung Barat jiwa (20,26%), kecamatan Bitung Timur jiwa (33,87%) dan Kecamatan Bitung Utara jiwa (8,82%). Berdasarkan pendataan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil tahun 2002 diketahui bahwa di kota Bitung terdapat sebanyak rumah tangga dengan rata-rata jumlah jiwa per rumah tangga sebanyak 4,16 jiwa. Dari data kependudukan di atas maka Kota Bitung dapat digolongkan kepada Kelas Kota Sedang, dimana berdasar kriteria BPS mengenai kelas kota, Kota Sedang adalah Kota dengan jumlah penduduk antara sampai jiwa.

4 Sebaran dan Kepadatan Penduduk Tabel. DISTRIBUSI KEPADATAN PENDUDUK DI KOTA TAHUN 2002 Kecamatan Luas (Ha) Penduduk Kepadatan Penduduk Per Ha Bitung Tengah Bitung Barat Bitung Selatan Bitung Timur Bitung Utara ,29 8,73 3,29 8,34 0,94 Jumlah / Total ,78 Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, 2002 Kecamatan dengan tingkat kepadatan tertinggi yaitu Kecamatan Bitung Tengah (15,29 jiwa/ha), sedangkan kecamatan dengan tingkat kepadatan terendah yaitu Kecamatan Bitung Utara (0,94 jiwa/ha) SARANA DAN PRASARANA PERMUKIMAN Komponen Air Bersih Unit Produksi Penyediaan air bersih sistem perpipaan di Kota Bitung secara resmi mulai dioperasikan pada tahun 1972 dimana pada saat itu Bitung masih berstatus kecamatan dan hingga saat ini telah mengalami beberapa kali perubahan status. Status yang terakhir adalah sebagai Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Bitung pada tahun 1993 berdasarkan Peraturan Daerah Kotamadya Bitung No : 27 tahun Air bersih yang bisa diproduksi pada saat ini adalah : m 3. Sedangkan kapasitas terpasang / design adalah : 370 lt/dt. Air baku PDAM Bitung diambil dari sumber mata air dan air permukaan. Sumber dari mata air terdapat pada tiga kelurahan yaitu Kel. Danowudu, Kel. Kumersot dan Kel. Tendeki dimana pengaliran ke daerah pelayanan (melalui reservoir distribusi) dialirkan secara gravitasi sedangkan sumber air baku dari sungai disadap dari sungai Girian yang terdapat di kelurahan Pinokalan. Sementara itu sistem pengolahan yang digunakan adalah sistem pengolahan secara lengkap (packet treatment) pada air baku air permukaan (sungai Girian), dengan menggunakan bahan kimia berupa aluminium sulfat (bongkahan), soda ask (bubuk), kaporit (bubuk) dan orthotolidine (cair). Air baku dari mata air pada umumnya mempunyai kualitas yang sangat baik sehingga pengolahan yang digunakan hanya pengolahan sederana. Unit produksi yang ada terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut : Bangunan penangkap air (broncaptering) Bangunan sadap (intake) Pipa transmisi dan Bak Pelepas Tekan (BPT) Instalasi Pengolahan Air (IPA) Packet Treatment Bangunan Rumah Pompa dan Peralatan Pompa (Khusus IPA) Peralatan pembubuhan bahan kimia berupa pompa dosing dan bak mom Meter induk produksi Kondisi Pendistribusian Air PDAM Kota Bitung

5 Zona I : Melayani daeah Apela I dan II dan Tewaan Zona II : Melayani daerah Bitung daratan, yang dilayani oleh reservoar Danowudu dengan kapasitas m3 dan Madidir dengan kapasitas m3. Zona III : Daerah Aer Tembaga, untuk melayani Pulau Lembeh dari reservoar 150 m3. Air bersih dari Kumersot I dan II dari mata air sebagian didistribusikan langsung ke perumahan untuk melayani daerah yang levelnya relatif tinggi yang dapat dinikmati 200 SR. Sebagian dari air baku tersebut melalui pipa diameter 200 mm dialirkan ke reservoar Donowudu (1.000 m3), elevasi + 90 m di atas permukaan laut setelah melalui bak pelepas tekan (BPT). Mata air Kumersot I dengan kapasitas sumber sebesar 30 lt/dt dan kapasitas terpasang sebesar 79 lt/dt akan menghasilkan air sebesar 20 lt/dt serta mata air Kumersot II dengan kapasitas sumber sebesar 20 lt/dt dan terpasang 40 lt/dt dan kapasitas produksi sebesar 14 lt/dt. Mata air Danowudu I dengan kapasitas sumber 79 lt/dt dan kapasitas terpasang sebesar 120 lt/dt serta kapasitas produksi sebesar 66 lt/dt. Mata air ini berada pada elevasi 184 m diatas permukaan laut, sebagian dari airnya didistribusikan ke pemukiman terdekat ; sedangkan sisanya secara gravitasi dialirkan ke reservoar Donuwudu setelah melalui bak pelepas tekan, sedangkan sisanya akan bergabung dengan air baku dari mata air Danowudu II. Air dari reservoir Danowudu setelah melalui bak pelepas tekan didistribusikan ke konsumen baik perumahan di bagian Barat Kota, Tengah dan Timur. Sebagian dari air tersebut selanjutnya masuk ke reservoar Madidir dengan kapasitas (2.750 m3) dengan elevasi + 44 dpl. Air dari reservoar ini sebagian digunakan untuk melayani pelabuhan dan bertemu dengan air dari reservoar Aer Tembaga, sedangkan sisanya melalui booster pump digunakan untuk melayani daerah yang memiliki elevasi relatif tinggi di bagian Timur Kota. Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Pinokelan yang memanfaatkan sungai Girian sebagai sumber air baku. Kapasitas sumber Sungai Girian adalah antara lt/dt, sedang kapasitas terpasang untuk kedua IPA adalah 20 lt/dt dan kapasitas produksi masing-masing sebesar 12 lt/dt. Saat ini telah terpasang 2 unit IPA yang menghasilkan air sebanyak 24 lt/dt. Kedua alat ini dijalankan dengan waktu terbatas, yaitu kurang lebih 8 jam per hari untuk menekan biaya operasional yang cukup tinggi, baik listrik dan bahan kimia. Air dari hasil pengolahan ini sebagian didistribusikan ke reservoar Manembo-nembo dengan pipa diameter 200 mm sepanjang 2 km dengan pompa yang berada pada ketinggian + 95 m dpl dengan kapasitas reservoar sebesar 450m3. Selain itu untuk meningkatkan kapasitas distribusi di Danowudu, sebagian air dari Pinokelan dipompakan ke reservoar Danowudu melalui pipa transmisi diameter 200 mm. Air dari reservoar Manembo-nembo selanjutnya didistribusikan ke perumahan di kelurahan Manembo-nembo terutama yang memiliki level yang tinggi. Berdasarkan hasil data dari Dinas Kesehatan menunjukkan bahwa 20% dari penduduk kota yang tidak berlangganan air bersih PDAM menggunakan sumber air utama untuk kebutuhan minum, mandi dan mencuci adalah dari sumber gali, sementara itu hampir 50% dari sumur gali tersebut kualitasnya kurang baik menurut standar kesehatan. Kemungkinan telah terjadinya pencemaran terhadap air tanah (sumur gali) cenderung tinggi, hal ini kemungkinan disebabkan oleh : jarak sumur

6 gali ke tempat buangan air limbah yang kurang dari 10 meter atau letak sumur berdekatan dengan saluran sanitasi yang buruk. Sistem Transmisi dan Distribusi Pipa transmisi dan distribusi PDAM kota Bitung terbagi dalam dua sistem pengaliran yaitu gravitasi dan dengan menggunakan pompa / booster pump. Unit ini terdiri dari : a. Pipa transmisi b. Bak Pelepas Tekan (BPT) c. Reservoir Distribusi d. Pipa Distribusi e. Meter Induk Distribusi Air bersih dari unit produksi didistribusikan ke konsumen dengan sistem gravitasi kecuali pada daerah-daerah ketinggian dan ujung-ujung pipa distribusi menggunakan booster pump. Sistem distribusi air bersih PDAM kota Bitung saat ini dibagi dalam 6 sistem pengaliran melalui pipa Pelayanan Distribusi I s/d VI, dimana satu sama lain saling terinterkoneksi dan dipantau / dimonitor selama 1 x 24 jam oleh petugas (Profil dan Potensi Perusahaan PDAM Bitung). Reservoir Distribusi Reservoir distribusi seluruhnya berjumlah 7 buah, masing-masing mempunyai fungsi berbeda berdasarkan kondisi daerah pelayanan dan kontinuitas pelayanan. Fungsi reservoir yang ada pada saat ini pertama sebagai reservoir balancing untuk mengatasi fluktuasi pemakaian selama 24 jam, kedua sebagai reservoir distributor saja dimana suplai airnya melalui pompa transmisi atau booster pump khusus untuk daerah pelayanan dengan penjadwalan pengaliran. Tabel 3.8. memperlihatkan kondisi reservoir distribusi PDAM Bitung sampai dengan akhir Cakupan Pelayanan Kota Bitung secara adminsitratif mempunyai 4 kecamatan terdiri dari 44 kelurahan, meliputi kecamatan Bitung Timur, 9 kelurahan, kecamatan Bitung Tengah 14 kelurahan, kecamatan Bitung Utara 11 kelurahan dan kecamatan Bitung Selatan (Pulau Lembeh) 10 Kelurahan. Daerah-daerah yang terjangkau oleh jaringan distribusi PDAM Bitung saat ini, kecamatan Bitung Timur 6 kelurahan, kecamatan Bitung Tengah 13 kelurahan, kecamatan Bitung Utara 8 kelurahan, kecamatan Bitung Selatan (P. Lembeh) 4 kelurahan (melalui pipa bawah laut). Sesuai dengan laporan bulanan pelanggan untuk periode bulan April 2003, pelayanan air bersih kota Bitung mencakup 63,42% dari total jumlah penduduk kota Bitung yaitu jiwa dan penduduk terlayani jiwa. Jumlah sambungan rumah sebanyak buah, yang aktif sebanyak unit dan tidak aktif 1.647, HU/MCK sebanyak 101 unit, aktif 65 unit, 36 unit tidak aktif, Terminal Air (TA) sebanyak 121 unit, 45 aktif dan yang tidak aktif sebanyak 76 unit. Kahilangan Air Kehilangan air sesuai laporan bulanan periode April 2003 adalah sebesar 25%. Di bawah ini data penggunaan air yang ada : Total Hasil Produksi Total Hasil yang didistribusikan Pemakaian operasi instalasi, kantor dan rumah dinas = ,00 m3 = ,00 m3 = ,21 m3

7 Pemakaian PEMDA yang dimanfaatkan masyarakat kota Bitung (Tangki Pemadam / Taman) Total air terjual Kebocoran fisik Kehilangan air Prosentase hasil produksi / terdistribusi Kehilangan air hasil produksi / terdistribusi Prosentase hasil produksi / air terjual Kehilangan air hasil produksi / air terjual Prosentase air terdistribusi / air terjual Prosentase pemakaian instalasi & pemakaian Pemda Kehilangan air terdistribusi / air terjual = ,67 m3 = ,00 m3 = 5.058,73 m3 = ,39 m3 = 75,00 % = 25,00 % = 45,43 % = 54,57 % = 60,57 % = 9,50 % = 29,93 % Tabel 3. DATA PENGELOLAAN AIR BERSIH DI KOTA NO. URAIAN SATUAN BESARAN I. Pelayanan Penduduk 1. Jumlah penduduk Jiwa Jumlah pelanggan Jiwa Penduduk terlayani % 63,42 II. Data Sumber 1. Nama pengelola : PDAM Kota Bitung 2. Sistem : - 3. Sistem sumber : Sumber air permukaan 4. Kapasitas sumber Lt/dt 649 III. Data Produksi 1. Kapasitas produksi Lt/dt Kapasitas desain Lt/dt Kapasitas pasang Lt/dt Produksi aktual m 3 /th - IV. Data Distribusi 1. Sistem distribusi : Gabungan dengan reservoir 2. Kapasitas distribusi Lt/dt Asumsi kebutuhan air Lt/hr Ratio kebutuhan % 112,14 5. Air terjual m 3 /th Air terdistribusi m 3 /th Total penjualan air Rp - 8. Cakupan pelayanan air % 63,42 9. Cakupan penduduk Jiwa Jumlah mobil tangki Unit - V. Data Kebocoran 1. Kebocoran administrasi % Kebocoran teknis % 45,43 Sumber : data Identifikasi kinerja air bersih (Laporan akhir tahun anggaran 2002) Dari data tersebut di atas diperoleh jumlah pelanggan air bersih di Kota Bitung adalah jiwa. Jika dianalisis lebih lanjut jumlah ini sedikit masih kurang dibandingkan dengan cakupan pelayanan air yang sebesar 63,42% dari jumlah penduduk atau sekitar jiwa. Namun jumlah ini sudah mencukupi dengan adanya toleransi perhitungan. Jumlah ini didapatkan dengan memperhitungkan jumlah keseluruhan sambungan (baik aktif dan non aktif), yaitu sebanyak jiwa, dengan asumsi 1KK = 5-6 orang. Dengan asumsi kebocoran yang diperbolehkan untuk Kota Sedang sebesar 15%, dan kebutuhan ideal adalah 100 liter/orang/hari, maka kebutuhan air bersih untuk Kota Bitung disajikan dalam tabel berikut ini :

8 Tabel 4. DATA KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KOTA Kapasitas Produksi Kebutuhan Ideal Jumlah Penduduk Kebutuhan Selisih Eksisting Kota Sedang (jiwa) Total (lt/hr) (lt/hr) Lt/dt Lt/hr (lt/org/hr) Sumber : analisis Dari tabel tersebut diatas, maka Kota Bengkulu dengan jumlah penduduk jiwa, membutuhkan air bersih sebesar liter/hari. Jumlah ini diperhitungkan dari jumlah penduduk dikalikan dengan jumlah/kebutuhan dasar penduduk untuk klasifikasi kota sedang (100 lt/org/hr). Namun PDAM Kota Bitung baru dapat memproduksi sebanyak liter/hari. Sehingga masih dibutuhkan peningkatan kapasitas produksi sebanyak liter/hari, atau 42,81 liter/detik. Tabel 5. DATA PELAYANAN AIR BERSIH DI KOTA NO. URAIAN SATUAN BESARAN I. Pelayanan Penduduk 1. Jumlah penduduk Jiwa Jumlah pelanggan Jiwa Penduduk terlayani % 63,42 II. Data Tarif 1. Rumah tangga Rp - 2. Niaga Rp - 3. Industri Rp - 4. Instansi Rp - 5. Sosial Rp - Tarif rata-rata Rp - III. Data Konsumen 1. Jumlah sambungan rumah Unit Jumlah sambungan rumah tangga Unit Jumlah sambungan niaga Unit - 4. Jumlah sambungan industri Unit - 5. Jumlah sambungan sosial Unit - 6. Jumlah sambungan instansi Unit - 7. Terminal air Unit Hidran umum Unit Kran umum Unit Konsumsi rumah tangga m 3 /th Konsumsi non rumah tangga m 3 /th Jumlah jiwa/sambungan rumah Jiwa/SR Jumlah jiwa/hidran umum Jiwa/unit Tingkat pelayanan umum % - IV. Data Administrasi 1. Keuangan Rp - 2. Efisiensi penagihan % - 3. Jumlah pegawai Orang - 4. SLA Rp - 5. RPD Rp - 6. Jangka waktu pinjaman SLA Tahun - 7. Jangka waktu pinjaman RPD Tahun - Sumber : data Identifikasi kinerja air bersih (Laporan akhir tahun anggaran 2002) Untuk jumlah sambungan rumah adalah sebanyak unit, jika diasumsikan 6 jiwa/sr (luar Pulau Jawa) maka akan dapat perhitungan cakupan penduduk sejumlah jiwa.

9 Komponen Persampahan Sampah Kota Bitung dikelola oleh Dinas Kebersihan & Pertamanan Cabang Bitung, dengan menggunakan integrated system. Berikut disajikan data sampah di kota Bitung: Tabel 6. DATA PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA NO. URAIAN SATUAN BESARAN I. Data Pengumpulan Sampah 1. Nama pengelola : DKP Kota Bitung 2. Sistem : Integrated system 3. Jumlah penduduk Jiwa Asumsi produksi sampah Lt/ /hr m 3 /hr 432,38 5. Jumlah sampah m 3 /hr 394,50 6. Jumlah pelayanan m 3 /hr Cakupan layanan geografis Ha Cakupan layanan penduduk Jiwa ,12 9. Ilegal dumping : sedikit II. Data TPA 1. Jumlah pelayanan TPA m 3 /hr Nama TPA : Tewaan 3. Status TPA : milik Pemda 4. Luas TPA Ha 1 5. Kapasitas m 3-6. Umur Tahun - 7. Sistem :Controlled Landfill 8. Jarak ke permukiman Km - 9. Incenerator Unit Nama pengelola : - III. Data Peralatan TPA 1. Bulldozer Unit 1 2. Back hoe Unit - 3. Loader Unit - 4. Shovel Unit - 5. Water tank Unit - Sumber : kompilasi data Dengan asumsi timbulan sampah untuk kota sedang sebesar 3 liter/orang/hari, maka kebutuhan komponen persampahan Kota Bitung disajikan dalam tabel berikut. Jumlah Penduduk (jiwa) Tabel 7. KEBUTUHAN KOMPONEN SAMPAH KOTA Perkiraan Sampah Timbulan Sampah Timbulan yang Kota Sedang Sampah Terangkut (lt/org/hr) Total (m 3/ /hr) (m 3 /hr) Selisih (m 3 /hr) , ,38 Sumber: Analisis Sesuai dengan standar kota sedang, yaitu tingkat timbulan sampah sebanyak 3 liter/orang/hari, Kota Bitung dengan jumlah penduduk jiwa, menghasilkan 432,38 m 3 /hr timbulan sampah. Jumlah ini didapatkan dari jumlah penduduk dikalikan 3/1000 (m 3 /hr). Namun Kota Bitung baru dapat mengelola sebanyak 126 m 3 /hr. Sehingga banyaknya sampah yang belum terlayani adalah 306,38 m 3 /hr. Tabel 8. DATA PENGANGKUTAN DAN PEMBIAYAAN SAMPAH

10 DI KOTA NO. URAIAN SATUAN BESARAN I. Data Transportasi Persampahan 1. Jumlah pelayanan terangkut m 3 /hr Jumlah kendaraan Truk Unit 6 Arm roll Unit - Compactor Unit - Pick up Unit - 3. Jumlah peralatan Gerobak Unit - Container Unit Transfer depo Unit - 5. Jumlah TPS Unit - II. Data Pembiayaan 1. Retribusi Rp - 2. Biaya pembuangan Rp - 3. Biaya pengangkutan Rp - 4. Biaya pengumpulan Rp - 5. Biaya satuan Rp - 6. Biaya operasional dan pemeliharaan Rp - Sumber : kompilasi data Komponen Sanitasi / Limbah Cair Dikarenakan keterbatasan data yang kami perolah selama survey, maka komponen sanitasi dari kota Bitung yang dapat disajikan adalah sebagai berikut. Tabel 9. DATA PENGELOLAAN SANITASI/LIMBAH CAIR DI KOTA NO. URAIAN SATUAN BESARAN I. Data Sanitasi On Site 1. Jumlah penduduk Jiwa Asumsi produksi limbah Lt/hr Kapasitas IPLT m 3 /bln - 4. Jumlah septik tank Unit - 5. Cubluk Unit - 6. Cakupan on site Jumlah komunal MCK unit - 8. Jumlah komunal septik tank Unit - II. Data Tarif Pelayanan Sanitasi 1. Tarif penyedotan Rp - 2. Dasar penyedotan Rp - III. Data Alat Angkut Sanitasi 1. Jumlah truk tinja Unit - 2. Kondisi truk tinja : - IV. DATA IPLT 1. Nama IPLT : - 2. Kapasitas IPLT m 3 /bln - 3. Nama Pengelola IPLT : - 4. Nama IPAL : - 5. Lokasi : - 6. Operasional angkut : - Sumber : kompilasi data Untuk produksi limbah, setiap manusia diasumsikan memproduksi limbah cair sejumlah 0,2 lt/org/hr. Angka ini merupakan kebutuhan ideal dari setiap penduduk

11 pada kelas kota sedang. Sehingga didapatkan asumsi produksi limbah di Kota Bengkulu ini sejumlah ,60 lt/hr dari hasil perhitungan kebutuhan ideal produksi limbah setiap manusia dikalikan dengan jumlah penduduk Kota Bitung. Komponen Drainase Dikarenakan keterbatasan data yang kami perolah selama survey, maka komponen drainase dari kota Bitung yang dapat disajikan adalah sebagai berikut. Tabel 10. DATA DRAINASE DI KOTA NO. URAIAN SATUAN BESARAN I. Data Pengelolaan Drainase 1. Nama Pengelola : Sub Dinas Cipta Karya Kota Bitung 2. Anggaran Rp - 3. Cakupan pelayanan % - 4. Cakupan penduduk Jiwa - 5. Peresapan air hujan : - 6. Stasiun pompa air Unit - 7. Kolam retensi Unit - II. Data Saluran Drainase 1. Curah hujan mm/th Total panjang saluran Km - 3. Panjang saluran primer Km - 4. Panjang saluran sekunder Km - 5. Panjang saluran tersier Km - 6. Kondisi saluran baik % - 7. Kondisi saluran sedang % - 8. Kondisi saluran rusak % - III. Data Genangan 1. Luas genangan Ha - 2. Tinggi genangan m - 3. Lama genangan Jam - 4. Frekuensi genangan /tahun - Sumber : Sub Din. Perencanaan Dinas Kimpraswil Kota Bengkulu Komponen Jalan Dikarenakan keterbatasan data yang kami perolah selama survey, maka kami tidak bisa menyajikan komponen jalan dari kota Bitung. No. I II Tabel 11. KONDISI JARINGAN JALAN DI KOTA Kondisi Jalan Jumlah Status Jalan Nasional Propinsi Kabupaten (Km) Jenis Permukaan a. Aspal b. Kerikil c. Tanah d. Tidak dirinci Kondisi Jalan a. Baik b. Sedang c. Rusak

12 III Kelas Jalan a. Kelas I b. Kelas 11 c. Kelas III d. Kelas IV e. Kelas V f. Tidak dirinci Sumber : Dinas Kimpraswil Kota Bengkulu, Tahun 2001

13 Laporan Final Updating Profile dan Kebutuhan Prasarana dan Sarana Perkotaan Kota Sedang dan Kota Kecil PT. Artama Interkonsultindo BAB V-12

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PADANG SIDEMPUAN SUMATERA UTARA KOTA PADANG SIDEMPUAN ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Padang Sidempuan merupakan salah satu kota sedang yang terletak di Propinsi Sumatera

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA RANTAU PRAPAT SUMATERA UTARA KOTA RANTAU PRAPAT ADMINISTRASI Profil Wilayah Luas wilayah Kota Rantau Prapat menurut Data Sarana dan Prasarana Kota adalah seluas 17.679 Ha.

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA JAWA TIMUR KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Secara astronomis Kota Lumajang terletak pada posisi 112 5-113 22 Bujur Timur dan 7 52-8 23 Lintang Selatan. Dengan wilayah seluas

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA JAWA TIMUR KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Bagian selatan Bagian barat Secara astronomis, Kota Situbondo yang terdiri dari 9 desa/kelurahan, terletak diantara 7º35 7º 44 Lintang

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA KENDARI SULAWESI TENGGARA KOTA KENDARI ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Kendari merupakan bagian dari wilayah administrasi dari propinsi Sulawesi Tenggara. Batas-batas administratif

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BULELENG BALI KOTA BULELENG ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Buleleng merupakan bagian dari wilayah administrasi Kabupaten Buleleng. Batas-batas administratif kota Buleleng

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA KISARAN SUMATERA UTARA KOTA KISARAN ADMINISTRASI Profil Kota Kota Kisaran merupakan ibukota Kabupaten (IKAB) dari Kecamatan Kisaran dan merupakan bagian dari kabupaten Asahan

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA JAMBI JAMBI KOTA JAMBI ADMINISTRASI Profil Wilayah Tabel 1. LUAS WILAYAH KOTA JAMBI No. Kecamatan Luas (Km²) 1. Kota Baru 77,78 2. Jambi Selatan 34,07 3. Jelutung 7,92 4. Pasar

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA UNGARAN JAWA TENGAH KOTA UNGARAN ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Ungaran merupakan Ibukota Kabupaten Ungaran. Adapun batas-batas wilayah administrasinya adalah : Sebelah Utara

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA JAWA TIMUR KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Tuban merupakan ibukota Kabupaten Tuban. Apabila dilihat dari posisi Kota Tuban yang berada di jalan arteri primer yang menghubungkan

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA DUMAI RIAU KOTA DUMAI ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Dumai adalah ibu kota Kota Dumai, dengan status adalah sebagai kota administratif dari Kota Dumai. Kota Dumai memiliki

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA MOJOKERTO JAWA TIMUR KOTA MOJOKERTO ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota yang terkenal dengan makanan khas ondeondenya ini menyandang predikat kawasan pemerintahan dengan luas

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA SUBANG JAWA BARAT KOTA SUBANG ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Subang merupakan ibukota Kecamatan Subang yang terletak di kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat. Batas-batas

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PINANG SUMATERA UTARA KOTA KOTA PINANG ADMINISTRASI Profil Kota Pinang merupakan ibukota kecamatan (IKK) dari Kecamatan Kota Pinang dan merupakan bagian dari kabupaten Labuhan

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA SIDAMANIK SUMATERA UTARA KOTA SIDAMANIK ADMINISTRASI Profil Kota Kota Kisaran merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Simalungun Propinsi Sumatera Utara. PENDUDUK Jumlah

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA SUMATERA UTARA KOTA ADMINISTRASI Profil Kota Kota Percut Sei Tuan merupakan ibukota Kecamatan (IKK) dari kecamatan Percut Sei Tuan yang merupakan bagian dari kabupaten Deli

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PURWAKARTA JAWA BARAT KOTA PURWAKARTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Purwakarta merupakan Ibukota Kabupaten Purwakarta yang merupakan wilayah administrasi Propinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BALIGE SUMATERA UTARA KOTA BALIGE ADMINISTRASI Profil Kota Kota Balige merupakan ibukota Kabupaten (IKAB) dari kabupaten Toba Samosir yang terletak di propinsi Sumatera Utara.

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA SIDOARJO JAWA TIMUR KOTA SIDOARJO ADMINISTRASI Profil Kota Kota Sidoarjo merupakan Ibukota Kecamatan Sidoarjo yang terletak di tepi Selat Madura dan termasuk dalam wilayah

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BENGKULU BENGKULU KOTA BENGKULU ADMINISTRASI Profil Wilayah Tabel 1. LUAS WILAYAH KOTA BENGKULU No. Kecamatan Luas (Ha) 1. Gading Cempaka 2.885 2. Teluk Segara 1.668 3. Bengkahulu

Lebih terperinci

ADMINISTRASI Profil Kota

ADMINISTRASI Profil Kota KOTA JEMBER ADMINISTRASI Profil Kota Kota Ibukota Administratif Jember merupakan pusat kota Kabupaten Jember. Posisi ketinggian 83 meter dari permukaan air laut dengan lokasi koordinat 7º59 6 8º33 56 Lintang

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BINJAI SUMATERA UTARA KOTA BINJAI ADMINISTRASI Profil Wilayah Posisi Kota cukup strategis untuk menjadikannya berkembang pesat sebagai kota perdagangan karena terletak di jalur

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA JAWA TIMUR KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Tulungagung berada di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Tulungagung, sebagian Kecamatan Kedungwaru dan sebagian Kecamatan Boyolangu.

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA JAWA BARAT KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Cianjur merupakan salah satu kecamatan yang terletak di kabupaten Cianjur propinsi Jawa Barat. Cianjur dikenal dengan pameo

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PALOPO SULAWESI SELATAN KOTA PALOPO ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota administratif Palopo berfungsi sebagai pusat kegiatan antar wilayah (PKAW) ataupun PPAW, karena merupakan

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PAYAKUMBUH SUMATERA BARAT KOTA PAYAKUMBUH ADMINISTRASI Profil Wilayah Tabel 1. LUAS WILAYAH KOTA PAYAKUMBUH No. Kecamatan Luas (Km²) 1. Payakumbuh Barat 33,75 2. Payakumbuh

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA NANGGROE ACEH DARUSSALAM KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Lhokseumawe telah menjadi sebuah kota otonom, yang berarti Kota Lhokseumawe telah siap untuk berdiri sendiri

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PEMATANG SIANTAR SUMATERA UTARA KOTA PEMATANG SIANTAR ADMINISTRASI Profil Wilayah Sebagai kota perdagangan, secara geografi Pematang Siantar diapit Kabupaten Simalungun yang

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA TANJUNG PINANG KEPULAUAN RIAU KOTA TANJUNG PINANG ADMINISTRASI Profil Wilayah Status Kota Tanjung Pinang adalah kota administratif dari Kabupaten Kepulauan Riau. Kota ini memiliki

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PASURUAN JAWA TIMUR KOTA PASURUAN ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Pasuruan adalah ibu kota Pasuruan, Jawa Timur, terletak di persimpangan jalur regional Surabaya-Probolinggo-Malang.

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BATAM KEPULAUAN RIAU KOTA BATAM ADMINISTRASI Profil Wilayah Setelah ditetapkannya Pulau Batam menjadi sebuah kota administratif (1983), Batam menjadi kawasan industri terkemuka

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA METRO LAMPUNG KOTA METRO ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Metro berkembang menjadi kota transit bagi pendatang yang ingin menikamti keindahan alam dan kesejukan udara di sekitarnya.

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PROBOLINGGO JAWA TIMUR KOTA PROBOLINGGO ADMINISTRASI Profil Wilayah Daerah yang berhari jadi tanggal 1 Juli 1918 ini, sejak dekade 80an, tersiar ke berbagai daerah sebagai

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BLITAR JAWA TIMUR KOTA BLITAR ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Blitar yang menjadi ibu kota Blitar sejak dahulu sering dikaitkan dengan nama besar Bung Karno. Karena disinilah

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA NGANJUK JAWA TIMUR KOTA NGANJUK ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Nganjuk merupakan wilayah yang kondisi topografisnya cenderung bervariasi dari daerah yang datar (0-2%), landai

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BANDA ACEH NANGGROE ACEH DARUSSALAM KOTA BANDA ACEH ADMINISTRASI Profil Wilayah Aceh Utara berada pada jalur yang sangat strategis yang merupakan titik tengah antara Banda

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA TEBING TINGGI SUMATERA UTARA KOTA TEBING TINGGI ADMINISTRASI Profil Wilayah Sebagai sebuah kota yang termasuk kategori sedang, dalam dua dasawarsa terakhir perekonomian Tebing

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PAREPARE SULAWESI SELATAN KOTA PAREPARE ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Parepare merupakan kota kedua terbesar di Propinsi Sulawesi Selatan, dan dikategorikan sebagai Kota

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA MATARAM NUSA TENGGARA BARAT KOTA MATARAM ADMINISTRASI Profil Wilayah Mataram selain dikenal sebagai ibu kota Propinsi Nusa Tenggara Barat juga dikenal sebagai ibu kota Pemda

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA CIMAHI JAWA BARAT KOTA CIMAHI ADMINISTRASI Profil Wilayah Cimahi menyandang peran sebagai daerah penyangga bagi Kota Bandung yang berjarak sekitar 12 km di sebelah barat. Terutama

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA SINGARAJA BALI KOTA SINGARAJA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Singaraja merupakan bagian dari wilayah administrasi Kabupaten Buleleng. Berdasar pengamatan di lapangan, pola

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BANGKA BELITUNG KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kondisi tanah dan keterbatasan lahan Kota Pangkal Pinang kurang memungkinkan daerah ini mengembangkan kegiatan pertanian. Dari

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA SUMATERA SELATAN KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Ibukota kabupaten Musi Rawas masih mengambil tempat di kota Lubuk Linggau sebab calon ibukota bagi kabupaten Musi, Rawas belum

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA AMBON MALUKU KOTA AMBON ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Ambon merupakan ibukota propinsi kepulauan Maluku. Dengan sejarah sebagai wilayah perdagangan rempah terkenal, membentuk

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA KEDIRI JAWA TIMUR KOTA KEDIRI ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Kediri identik dikenal sebagi Kota Rokok Kretek. Karena di kota itulah, berdiri pabrik rokok kretek PT.Gudang

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BANTEN KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Cilegon dikenal sebagai kota baja, dimana terdapat perusahaan pengolahan baja terbesar di Indonesia, yaitu PT. Krakatau Steel yang

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA MANADO SULAWESI UTARA KOTA MANADO ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Manado terletak di ujung pulau Sulawesi dan merupakan kota terbesar di belahan Sulawesi Utara sekaligus sebagai

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PEKANBARU RIAU KOTA PEKANBARU ADMINISTRASI Profil Wilayah Di masa silam kota ini hanya berupa dusun kecil bernama Payung Sekaki yang terletak di pinggiran Sungai Siak. Dusun

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BATU JAWA TIMUR KOTA BATU ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Batu merupakan salah satu kota yang baru terbentuk pada tahun 2001 sebagai pecahan dari Kabupaten Malang. Sebelumnya

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PRABUMULIH SUMATERA SELATAN KOTA PRABUMULIH ADMINISTRASI Profil Wilayah Terdapat dua faktor yang menjadikan Kota Prabumulih strategis secara ekonomi yaitu : Persimpangan jalan

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA SUKABUMI JAWA BARAT KOTA SUKABUMI ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Sukabumi berkembang menjadi kota transit bagi pendatang yang ingin menikamti keindahan alam dan kesejukan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BITUNG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH KOTA BITUNG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KOTA BITUNG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Rapat Koordinasi Nasional Pendampingan Penyusunan RANPERDA Crown Plaza Hotel,Jakarta 18 Februari 2016 LETAK GEOGRAFIS Kota Bitung adalah salah

Lebih terperinci

Deskripsi Program/ Kegiatan Sanitasi. Dinas PU Kabupaten Tapanuli Tengah

Deskripsi Program/ Kegiatan Sanitasi. Dinas PU Kabupaten Tapanuli Tengah Deskripsi Program/ Sanitasi Kabupaten Tapanuli Tengah A. Program/ Air Limbah Nama Program/ Pembangunan MCK Komunal - Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak BABS dan mempunyai jamban yang aman /

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PADANG SUMATERA BARAT KOTA PADANG ADMINISTRASI Profil Wilayah Ketenaran Kota Padang merambah ke mana-mana berkat rumah makan Padang dan orang-orang Padang. Padang sebenarnya

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BANTEN KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Serang merupakan ibu kota Kabupaten Serang dan menjadi Ibu Kota Propinsi Banten terdiri dari 4 kecamatan (Kecamatan Serang, Kecamatan

Lebih terperinci

LAPORAN IPLT KEPUTIH KOTA SURABAYA PROPINSI JAWA TIMUR

LAPORAN IPLT KEPUTIH KOTA SURABAYA PROPINSI JAWA TIMUR LAPORAN IPLT KEPUTIH KOTA SURABAYA PROPINSI JAWA TIMUR IPLT Keputih Kota Surabaya DESEMBER 2010 1 A. Gambaran Umum Wilayah; Geografis Kota Surabaya terletak antara 112 36 112 54 BT dan 07 21 LS, dengan

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA SUMATERA SELATAN KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota ini berada di dataran tinggi yang sejuk, aktivitas ekonomi / perdagangan sangat ditentukan oleh sektor Pertanian dan

Lebih terperinci

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah Pengolahan air limbah permukiman secara umum di Kepulauan Aru ditangani melalui sistem setempat (Sistem Onsite). Secara umum

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PONOROGO JAWA TIMUR KOTA PONOROGO ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Ponorogo sebagai ibukota Kabupaten Ponorogo yang terletak di bagian Barat Daya Propinsi Daerah Tingkat I

Lebih terperinci

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA 3.1. ASPEK NON TEKNIS Perumusan Isu strategis berfungsi untuk mengontrol lingkungan baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan kota yang pesat menyebabkan makin bertambahnya jumlah penduduk yang tinggal di kota tersebut. Demikian juga dengan volume sampah yang diproduksi oleh kota

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI YANG SEDANG BERJALAN

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI YANG SEDANG BERJALAN BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI YANG SEDANG BERJALAN 4.1 Visi dan Misi Sanitasi Kota A. Visi Visi sanitasi kota Mamuju dapat di rumuskan sebagai berikut : Mewujudkan Lingkungan yang bersih

Lebih terperinci

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu Subsektor Permasalahan Mendesak Rumusan Tujuan Rumusan Sasaran dan Air Limbah Domestik 1 Pencemaran air tanah dan sungai Meningkatkan kinerja SKPD terkait memiliki

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BEKASI JAWA BARAT KOTA BEKASI ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Bekasi terkenal dengan kesemrawutan lalu lintas dan kemacetan yang terjadi setiap hari. Juga padatnya lahan perumahan

Lebih terperinci

KAJIAN SISTEM MANAJEMEN AIR BERSIH KOTA BITUNG

KAJIAN SISTEM MANAJEMEN AIR BERSIH KOTA BITUNG KAJIAN SISTEM MANAJEMEN AIR BERSIH KOTA BITUNG Intisari Tiny Mananoma Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi, Manado tmananoma@yahoo.com Lambertus Tanudjaja Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH 2.1 Letak Geografis dan Jumlah Penduduk Tenggarong merupakan salah satu Kecamatan dari 15 Kecamatan yang ada diwilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, dengan luas wilayah 398,10

Lebih terperinci

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi 2.1. Visi Misi Sanitasi Visi Kabupaten Pohuwato Tabel 2.1: Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten/Kota Misi Kabupaten Pohuwato Visi Sanitasi Kabupaten Pohuwato Misi Sanitasi

Lebih terperinci

JENIS DAN KOMPONEN SPALD

JENIS DAN KOMPONEN SPALD LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 04/PRT/M/2017 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK JENIS DAN KOMPONEN SPALD A. KLASIFIKASI SISTEM PENGELOLAAN

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENINGKATAN PELAYANAN AIR BERSIH DI KECAMATAN TANJUNGPANADN KEBUPATEN BELITUNG

PERENCANAAN PENINGKATAN PELAYANAN AIR BERSIH DI KECAMATAN TANJUNGPANADN KEBUPATEN BELITUNG PERENCANAAN PENINGKATAN PELAYANAN AIR BERSIH DI KECAMATAN TANJUNGPANADN KEBUPATEN BELITUNG Oleh : Bambang Winarno / 3110 040 703 Program Diploma 4 Teknik Perancangan Lingkungan Permukiman Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.1. Rencana Kegiatan Air Limbah Sasaran dan strategi untuk mencapai visi sanitasi dan melaksanakan misi sanitasi, dirumuskan berdasarkan kondisi terkini dari

Lebih terperinci

Seluruh masyarakat Kota Tebing Tinggi. Hasil yang diharapkan 1 unit IPLT dibangun dan dapat beroperasi mulai tahun 2018 Rincian Kegiatan

Seluruh masyarakat Kota Tebing Tinggi. Hasil yang diharapkan 1 unit IPLT dibangun dan dapat beroperasi mulai tahun 2018 Rincian Kegiatan LAMPIRAN5. DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN A. AIR LIMBAH DOMESTIK Program/Kegiatan Pembangunan IPLT Kota Tebing Tinggi Agar tersedia sarana pengolahan lumpur tinja warga kota yang ramah lingkungan sehingga

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA JOMBANG JAWA TIMUR KOTA JOMBANG ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Jombang merupakan Ibukota Kabupaten Jombang. Secara hirarki Kota Jombang merupakan pusat utama pelayanan penduduk

Lebih terperinci

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Permasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan 1. Meningkatnya pembangunan Tersedianya Tersedianya Penyusunan Masterplan Penyusunan Masterplan

Lebih terperinci

T E S I S KAJIAN PENINGKATAN SANITASI UNTUK MENCAPAI BEBAS BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DI KECAMATAN KARANGASEM BALI

T E S I S KAJIAN PENINGKATAN SANITASI UNTUK MENCAPAI BEBAS BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DI KECAMATAN KARANGASEM BALI T E S I S KAJIAN PENINGKATAN SANITASI UNTUK MENCAPAI BEBAS BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DI KECAMATAN KARANGASEM BALI Oleh: MADE YATI WIDHASWARI NRP. 3310 202 712 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. NIEKE KARNANINGROEM,

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi II-1 BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi Pembangunan Tahun 2011-2015 adalah Melanjutkan Pembangunan Menuju Balangan yang Mandiri dan Sejahtera. Mandiri bermakna harus mampu

Lebih terperinci

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI A. LINGKUNGAN 1. Jaringan Jalan dan Drainase Banyak rumah yang

Lebih terperinci

3.1 TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK TABEL 3.1 TUJUAN, SASARAN DAN TAHAPAN PENCAPAIAN PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK

3.1 TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK TABEL 3.1 TUJUAN, SASARAN DAN TAHAPAN PENCAPAIAN PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK Bab ini merupakan strategi sanitasi kota tahun 2013 2017 yang akan memaparkan tentang tujuan, sasaran/target serta strategi sub sektor persampahan, drainase, air limbah serta aspek PHBS. Penjelasan masingmasing

Lebih terperinci

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017 Sub Sektor Air Limbah Domestik A. Teknis a. User Interface Review Air Limbah Buang Air Besar Sembarangan (BABS), pencemaran septic tank septic tank tidak memenuhi syarat, Acuan utama Air Limbah untuk semua

Lebih terperinci

LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN BANJARNEGARA. Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banjarnegara

LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN BANJARNEGARA. Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banjarnegara LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN BANJARNEGARA Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara September 2011 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

Tabel IV.1 Guna Lahan Perumahan Dan Proyeksi Jumlah Penduduk

Tabel IV.1 Guna Lahan Perumahan Dan Proyeksi Jumlah Penduduk 86 BAB IV KAJIAN PEMBIAYAAN PENYEDIAAN AIR BERSIH 4.1 Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Proyeksi kebutuhan air bersih pada wilayah pelayanan yang telah ditentukan didapat berdasarkan guna lahan rencana Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya Visi Kabupaten Misi Kabupaten Visi Sanitasi Kabupaten Misi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Aceh

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA TANGERANG BANTEN KOTA TANGERANG ADMINISTRASI Profil Wilayah Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta, Kota Tangerang memiliki keuntungan dan sekaligus kerugian.

Lebih terperinci

KRITERIA DAN TIPOLOGI PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH

KRITERIA DAN TIPOLOGI PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH - 1 - LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 02/PRT/M/2016 TENTANG PENINGKATAN KUALITAS TERHADAP PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH KRITERIA DAN TIPOLOGI PERUMAHAN KUMUH

Lebih terperinci

pekerjaan yang sistematis mulai dari awal sampai selesainya pekerjaan, sehingga

pekerjaan yang sistematis mulai dari awal sampai selesainya pekerjaan, sehingga BAB HI TAHAPAN PERENCANAAN 3.1 Umum Untuk melaksanakan pekerjaan evaluasi jaringan distribusi PDAM Kulon Progo wilayah Kecamatan Nanggulan memerlukan suatu tahapan perencanaan pekerjaan yang sistematis

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI DAN PENYEDIAAN AIR BERSIH KABUPATEN SUBANG

BAB 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI DAN PENYEDIAAN AIR BERSIH KABUPATEN SUBANG 65 BAB 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI DAN PENYEDIAAN AIR BERSIH KABUPATEN SUBANG Menurut Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat 3 mengisyaratkan bahwa air dikuasai oleh negara untuk dipergunakan sebesar-besarnya

Lebih terperinci

PREVIEW III (AKHIR) TUGAS AKHIR-RP

PREVIEW III (AKHIR) TUGAS AKHIR-RP PREVIEW III (AKHIR) TUGAS AKHIR-RP09 1333 PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA, 2013 BAB I LATAR BELAKANG Permukiman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kondisi eksisting sanitasi di perkotaan masih sangat memprihatinkan karena secara pembangunan sanitasi tak mampu mengejar pertambahan jumlah penduduk yang semakin

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAN KONDISI EKSISTING PELAYANAN PDAM TIRTA DARMA AYU

BAB II GAMBARAN UMUM DAN KONDISI EKSISTING PELAYANAN PDAM TIRTA DARMA AYU BAB II II.1 Profil PDAM Tirta Darma Ayu II.1.1 Sejarah PDAM Tirta Darma Ayu Bermula pada tahun 1932 dibangunlah sebuah instalasi pengolahan air di Kabupaten Indramayu dengan kapasitas 20 liter/detik dan

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Perindustrian di Kota Gorontalo masih lebih terkonsentrasi pada industri kerajinan berskala kecil dan menengah yang merupakan bidang yang banyak

Lebih terperinci

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN LATAR BELAKANG Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA LANGSA NANGGROE ACEH DARUSSALAM KOTA LANGSA ADMINISTRASI Profil Wilayah Setelah Kota Langsa lepas dari Kabupaten Aceh Timur tahun 2001, struktur perekonomian dibnagun atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan, semua

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan, semua BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan, semua makhluk hidup memerlukan air. Tanpa air tak akan ada kehidupan, demikian pula dengan manusia tak dapat

Lebih terperinci

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah Rencana kegiatan air limbah di Kabupaten Buru Selatan diarahkan pada sasaran yang tingkat resiko sanitasinya yang cukup tinggi,

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA MADIUN JAWA TIMUR KOTA MADIUN ADMINISTRASI Gambaran Umum Wilayah Kota Madiun yang merupakan ibukota Madiun, Jawa Timur ini memiliki wilayah seluas 33,23 km² dengan jumlah penduduk

Lebih terperinci

Bab IV KEADAAN LINGKUNGAN DAERAH PENELITIAN

Bab IV KEADAAN LINGKUNGAN DAERAH PENELITIAN Bab IV KEADAAN LINGKUNGAN DAERAH PENELITIAN 4.1 Pembagian Wilayah Kajian Pembagian wilayah kajian, ditujukan untuk memperoleh gambaran tentang tingkat pelestarian fungsi lingkungan hidup antara kota Majalaya

Lebih terperinci

Analisis Perencanaan dan Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih di PDAM Tulungagung

Analisis Perencanaan dan Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih di PDAM Tulungagung JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-25 Analisis Perencanaan dan Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih di PDAM Tulungagung Firga Yosefa dan Hariwiko Indarjanto

Lebih terperinci

STANDAR KEBUTUHAN AIR DAN KOMPONEN UNIT SPAM I PUTU GUSTAVE S. P., ST., M.ENG

STANDAR KEBUTUHAN AIR DAN KOMPONEN UNIT SPAM I PUTU GUSTAVE S. P., ST., M.ENG STANDAR KEBUTUHAN AIR DAN KOMPONEN UNIT SPAM I PUTU GUSTAVE S. P., ST., M.ENG LANDASAN HUKUM UndangUndang Nomor 7 Tahun 04 tentang Sumber Daya Air Peraturan Pemerintah Repbulik Indonesia Nomor : 42 Tahun

Lebih terperinci

Bab VI RUMUSAN REKOMENDASI KEBIJAKAN DAN STRATEGI IMPLEMENTASINYA

Bab VI RUMUSAN REKOMENDASI KEBIJAKAN DAN STRATEGI IMPLEMENTASINYA Bab VI RUMUSAN REKOMENDASI KEBIJAKAN DAN STRATEGI IMPLEMENTASINYA 6.1 Sintesa Hasil Simulasi 6.1.1 Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan Hasil analisis terhadap keberadaan prasarana dan sarana kota menunjukkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO PROFIL PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN TAHUN 2006

PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO PROFIL PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN TAHUN 2006 PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO PROFIL PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN TAHUN 006 DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN TAHUN 007 GAMBARAN UMUM PROFIL PENGELOLAAN SAMPAH KOTA MOJOKERTO ======================================================

Lebih terperinci

L a p o r a n S t u d i E H R A K a b. T T U Hal. 1

L a p o r a n S t u d i E H R A K a b. T T U Hal. 1 Bab I PENDAHULUAN Studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) atau Studi Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan adalah sebuah survey partisipatif di tingkat Kabupaten/kota yang bertujuan untuk memahami

Lebih terperinci