PROFIL KABUPATEN / KOTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROFIL KABUPATEN / KOTA"

Transkripsi

1 PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PEMATANG SIANTAR SUMATERA UTARA

2 KOTA PEMATANG SIANTAR ADMINISTRASI Profil Wilayah Sebagai kota perdagangan, secara geografi Pematang Siantar diapit Kabupaten Simalungun yang memiliki kekayaan perkebunan karet, sawit, teh, dan pertanian. Kemudian kota ini juga menghubungkan jalan darat ke kabupaten-kabupaten lainnya, seperti Toba Samosir, Tapanuli Utara, dan Tapanuli Selatan. Sehingga, posisinya sangat strategis sebagai kota transit perdagangan antar kabupaten atau transit wisata ke Danau Toba Parapat. Tabel 1. LUAS WILAYAH KOTA PEMATANG SIANTAR No. Kecamatan Luas (Km²) 1. Siantar Marihat 25,83 2. Siantar Selatan 2,02 3. Siantar Barat 3,21 4. Siantar Utara 3,65 5. Siantar Timur 4,52 6. Siantar Martoba 40,75 TOTAL 79,97 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Pematang Siantar, 2002 Kota Pematang Siantar terdiri dari 6 (enam) kecamatan yaitu Kecamatan Siantar Marihat, Siantar Selatan, Siantar Barat, Siantar Utara, Siantar Timur, dan Siantar Martoba dengan jumlah kelurahan sebanyak 43 kelurahan. Kota Pematang Siantar mempunyai visi dalam pembangunan kotanya ya itu Terwujudnya Kota Pematang Siantar yang memiliki jati diri kota dalam daerah otonom yang maju, demokratis, berbudaya rukun dan harmonis yang didukung oleh masyarakat Kota Pematang Siantar yang beriman, bermoral, tangguh, produktif, berdaya saing dan mampu bekerja sama dalam wadah Negara kesatuan Republik Indonesia. Untuk mewujudkan visi di atas, maka yang menjadi misi dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pematang Siantar yaitu pembentukan jati diri Kota Pematang Siantar yang mempunyai karakteristik berdasarkan pertimbangan historis dan nilai budaya geografis dan fisik kota, potensi sumber daya, fungsi kota dan kajian planologi kota, arsitektur bangunan dan sebagainya.

3 Orientasi Wilayah Secara geografis wilayah Kota Pematang Siantar berada antara Lintang Utara dan dengan luas wilayah 79,97 km 2 dengan batas-batas sebagai berikut : Batas Utara : Kabupaten Simalungun Batas Selatan : Kabupaten Simalungun Batas Timur : Kabupaten Simalungun Batas Barat : Kabupaten Simalungun Kecamatan dengan luas wilayah terbesar yaitu Kecamatan Siantar Martoba (40,75 km 2 ) sedangkan kecamatan dengan luas terkecil yaitu Kecamatan Siantar Selatan (2,02 km 2 ). Struktur geologis wilayah ini adalah berada pada ketinggian 0,5-5 meter di atas permukaan laut dengan permukaan tanah yang berbukit-bukit. PENDUDUK Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Jumlah penduduk Kota Pematang Siantar terbanyak terdapat di Kecamatan Siantar Utara, yaitu sebanyak jiwa. Sedangkan jumlah penduduk terkecil terdapat di Kecamatan Siantar Selatan, yaitu sebanyak jiwa. Tabel 2. JUMLAH PENDUDUK KOTA PEMATANG SIANTAR BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN LUAS WILAYAH TAHUN 2002 Jumlah Penduduk Kota Pematang Siantar TOTAL No. Kecamatan WNI WNA L P L+P L P L+P L+P 1. Siantar Marihat Siantar Selatan Siantar Barat Siantar Utara Siantar Timur Siantar Martoba JUMLAH Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Pematang Siantar, 2002

4 Sebaran dan Kepadatan Penduduk Tabel 3. SEBARAN DAN KEPADATAN PENDUDUK DI KOTA PEMATANG SIANTAR TAHUN 2002 Penduduk No. Kecamatan Jumlah (jiwa) Kepadatan (jiwa/km²) 1. Siantar Marihat Siantar Selatan Siantar Barat Siantar Utara Siantar Timur Siantar Martoba TOTAL Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Pematang Siantar, 2002 Kecamatan dengan tingkat kepadatan tertinggi yaitu Kecamatan Siantar Barat ( jiwa/ km 2 ), sedangkan kecamatan dengan tingkat kepadatan terendah yaitu Kecamatan Siantar Marihat (1.199 jiwa/ km 2 ). Tenaga Kerja Pertumbuhan tenaga kerja di Kota Pematang Siantar sejalan dengan pertumbuhan penduduk. Pada periode rata-rata pertumbuhan tenaga kerja 1,26% per tahun. Namun pertumbuhan ini tidak sebanding dengan kesempatan kerja yang ada, sehingga mengakibatkan bertambahnya jumlah pengangguran. Di Kota Pematang Siantar pada tahun 2002 banyaknya pencari kerja yang belum berpengalaman yang terdaftar di Kantor Departemen Tenaga Kerja orang. Jika dilihat dari jenis kelamin pencari kerja perempuan lebih banyak jika dibandingkan dengan pencari kerja laki-laki. Jumlah pencari kerja perempuan 977 orang dan laki-laki sebanyak 415 orang. Tabel 4. JUMLAH TENAGA KERJA MENURUT UMUR, DAN TINGKAT PENDIDIKAN DI PEMATANG SIANTAR 2002 Golongan Umur Tingkat Pendidikan L P L P L P 1. Orang yang bekerja profesional, ahli teknis, dan ahli sejenisnya. 2. Orang yang bekerja di bidang administrasi tata usaha 3. Orang yang bekerja di bidang kepemimpinan dan ketatausahaan Lowongan Yang Belum Dipenuhi Orang yang bekerja di bidang jasa Orang yang bekerja di bidang penjualan dan pembelian 6. Orang yang bekerja di bidang pertanian, peternakan, dan perkebunan Tenaga produksi JUMLAH Sumber : BPS Pematang Siantar, yang diolah dari Kantor Depnaker Kota Pematang Siantar, 2002

5 EKONOMI Kondisi Perekonomian Daerah PDRB Kota Pematang Siantar berdasarkan harga berlaku selama tahun mengalami kenaikan rata-rata 18,84% per tahun. Pada tahun 2002 PDRB Kota Pematang Siantar atas dasar harga berlaku bernilai ,47 juta rupiah atau naik 13,49% jika dibandingkan dengan tahun 2001 sebesar ,57 juta rupiah. Tabel 5. PDRB KOTA PEMATANG SIANTAR TAHUN Lapangan Usaha ) 2002*) 1. Pertanian , , ,29 2. Pertambangan dan penggalian 1.601, , ,65 3. Industri , , ,02 4. Listrik, gas, dan air minum , , ,58 5. Bangunan , , ,39 6. Perdagangan, hotel, dan restoran , , ,43 7. Pengangkutan dan komunikasi , , ,42 8. Bank dan lembaga keuangan , , ,68 9. Jasa-jasa , , ,01 Produk Domestik Regional , , ,47 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Pematang Siantar, 2002 *) Angka Sementara ) Angka Revisi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan; 7,02% Pengangkut an d an Ko munikasi; 9,64% DISTRIBUSI PROSENTASE PDRB KOTA PEMATANG SIANTAR TAHUN 2002 Jasa-jasa ; 12,60% Perdagangan, Hot el dan Restoran; 23,40% Pertanian; 3,89% Bangunan; 6,13% Sumber : Badan Pusat Statistik Pematang Siantar, 2002 Pertambangan dan Penggalian; 0,13% Industri Pengolahan; 35,14% Listrik, Gas dan Air Bersih; 2,04% Pada tahun 2002 kontribusi sektor industri pada perekonomian Kota Pematang Siantar masih relatif lebih besar yaitu 35,14%, disusul sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 23,40% dan sektor jasa-jasa sebesar 12,60%. Sedangkan sektor lainnya (18,62%) meliputi sektor pengangkutan dan komunikasi, listrik, gas, dan air bersih, bangunan, pertanian, keuangan, sektor pertambangan dan penggalian.

6 Tabel 6. DISTRIBUSI PROSENTASE PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU KOTA PEMATANG SIANTAR TAHUN No. Lapangan Usaha/Sektor *) 2002**) 1. Pertanian 3,32 3,52 3,89 2. Pertambangan dan Penggalian 0,09 0,12 0,13 3. Industri Pengolahan 38,18 36,86 35,14 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 1,73 1,74 2,04 5. Bangunan 4,50 5,70 6,13 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 22,77 22,41 23,40 7. Pengangkutan dan Komunikasi 10,05 10,04 9,64 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 7,09 6,84 7,02 9. Jasa-jasa 12,26 12,77 12,60 PDRB 100,00 100,00 100,00 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Pematang Siantar, 2002 *) Angka Revisi **) Angka Sementara Tabel 7. INDUSTRI DI KOTA PEMATANG SIANTAR TAHUN 1999/2000 Jenis Industri Nilai Nilai Jumlah Unit Jumlah Produksi Investasi Usaha Tenaga Kerja (Miliar (Miliar (Unit) (Orang) Rupiah) Rupiah) Industri Kecil Dagang Kecil (IKDK) , ,54 Industri Logam Mesin Elektronika dan Aneka , ,86 (ILMEA) Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan (IKAHH) , ,51 Non Formal , ,87 JUMLAH , ,78 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Pematang Siantar, 2002 Jenis industri yang berkembang di Kota Pematang Siantar ini adalah jenis industri kimia agro dan hasil hutan. Dari hasil industri ini banyak menyerap tenaga kerja hampir 42,3% dari jumlah tenaga kerja di sektor industri. Hasil industri olahan ini dari hasil-hasil hutan atau perkebunan yang berasal dari hinterland sekitarnya. Keuangan Daerah Pertumbuhan ekonomi Kota Pematang Siantar tahun 2002 sebesar 6,65 % lebih tinggi dibanding dengan tahun 2001 yang bernilai 5,42 %, hal ini disebabkan gejolak harga yang sudah mulai terkendali sehingga usaha di berbagai sektor sudah mulai meningkat usahanya. Tabel 8. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH 2002 KOTA PEMATANG SIANTAR PENDAPATAN JUMLAH (Rp) 1. Bagian Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu Bagian Pendapatan Asli Daerah Bagian Dana Perimbangan Bagian Pinjaman Daerah Bagian Lain-lain Penerimaan yang Sah TOTAL PENGELUARAN 1. Belanja rutin Belanja Pembangunan TOTAL Sumber: BPS Kota Pematang Siantar, diolah dari Bagian Keuangan Pemko Pematang Siantar, 2002

7 FASILITAS UMUM DAN SOSIAL Fasilitas Pendidikan Peningkatan partisipasi sekolah penduduk tentunya harus diimbangi dengan penyediaan sarana fisik pendidikan maupun tenaga guru yang mamadai. Di tingkat pendidikan Taman Kanak-kanak (TK), jumlah sekolah pada tahun 2002 ada sebanyak 18 buah dengan jumlah guru sebanyak 125 orang dan murid sebanyak orang. Jumlah Sekolah Dasar ada sebanyak 160 sekolah dengan jumlah guru orang dan jumlah murid sebanyak orang. Sementara jumlah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) ada sebanyak 43 sekolah dengan jumlah guru orang dan jumlah murid sebanyak orang. Pada tahun yang sama jumlah Sekolah Menengah Umum (SMU) ada sebanyak 28 sekolah dengan jumlah guru 954 orang dan murid orang. Jumlah universitas.akademi pada tahun 2002 adalah sebanyak 7 buah dengan jumlah mahasiswa sebanyak orang. Fasilitas Kesehatan Ketersediaan sarana kesehatan berupa rumah sakit merupakan faktor utama dalam menunjang perbaikan kualitas hidup. Jumlah rumah sakit yang ada di Kota Pematang Siantar ada sebanyak 7 buah dengan jumlah kapasitas tempat tidur 597 buah. Sementara sarana kesehatan di tinggkat kecamatan cukup banyak. Puskesmas di Kota Pematangsiantar tahun 2002 berjumlah 17 unit dan Puskesmas Pembantu 10 unit sedangkan Balai Pengobatan Umum (13PU) terdapat sebanyak 14 unit dan Posyandu ada sekitar 235 unit. Tenaga medis di Kota Pematang Siantar cukup memadai. Jumlah Dokter Umum tahun 2002 sebanyak 47 orang, dokter gigi 1 orang. Sedangkan tenaga medis bidan tersedia sebanyak 192 orang, perawat 613 orang. Perkembangan Pasangan Usia Subur (PUS) di Kota Pematang Siantar setiap tahun selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2001, PUS di Kota Pematangsiantar terdapat PUS dan pada tahun 2002 menurun menjadi 2S.625 PUS. Persentase, akseptor aktif terhadap PUS setiap tahun juta mengalami penurunan. Tahun 2001 persentasenya masih 63,11 persen, tahun 2002 meningkat menjadi 61,30 persen. Sedangkan jumlah klinik di Kota Pematang Siantar tahun 2002 ada sebanyak 30 buah tersebar diseluruh kecamatan. PRASARANA DAN SARANA PERMUKIMAN Komponen Air Bersih Penyediaan air bersih dilakukan oleh PDAM Tirtauli di Kota Pematang Siantar. Sumber air adalah mata air dan air sumur dalam dengan cara pengaliran gravitasi dan pompanisasi. Sistem sumber yang digunakan di kota ini adalah mata air dan sumur dalam, dengan kapasitas sumber masing-masing sumur dalam 5 lt/dt dan mata air sebesar 763 lt/dt. Sedangkan panjang pipa transmisi 71,5 km dan panjang pipa distribusi 331,8 km dengan tingkat kebocoran rata-rata sebesar 32%.

8 Tabel 9. DATA PENGELOLAAN AIR BERSIH DI KOTA PEMATANG SIANTAR NO. URAIAN SATUAN BESARAN I. Pelayanan Penduduk 1. Jumlah penduduk Jiwa Jumlah pelanggan Jiwa Penduduk terlayani % 82,83 II. Data Sumber 1. Nama pengelola : PDAM Tirta Uli 2. Sistem : - 3. Sistem sumber : mata air dan sumur dalam 4. Kapasitas sumber Lt/dt Kondisi fasilitas sumber : baik III. Data Produksi 1. Kapasitas produksi Lt/dt Kapasitas desain Lt/dt 838,75 3. Kapasitas pasang Lt/dt Produksi aktual m 3 /th Kondisi fasilitas produksi : baik IV. Data Distribusi 1. Sistem distribusi : gravitasi dan perpompaan 2. Kapasitas distribusi Lt/dt Asumsi kebutuhan air Lt/hr Ratio kebutuhan % 258,19 5. Air terjual m 3 /th - 6. Air terdistribusi m 3 /th Total penjualan air Rp Cakupan pelayanan air % 82,83 9. Cakupan penduduk Jiwa Jumlah mobil tangki Unit 4 V. Data Kebocoran 1. Kebocoran administrasi % - 2. Kebocoran teknis % 34,72 Sumber : PDAM Kota Pematang Siantar 2002 Dengan asumsi kebocoran yang diperbolehkan untuk Kota Sedang sebesar 15%, dan kebutuhan ideal adalah 100 liter/orang/hari, maka kebutuhan air bersih untuk Kota Pematang Siantar disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 10. DATA KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KOTA PEMATANG SIANTAR Kapasitas Produksi Kebutuhan Ideal Jumlah Penduduk Kebutuhan Selisih Eksisting Kota Sedang (jiwa) Total (lt/hr) (lt/hr) Lt/dt Lt/hr (lt/org/hr) Sumber : analisis Dari tabel tersebut diatas, maka Kota Pematang Siantar dengan jumlah penduduk jiwa, membutuhkan air bersih sebesar liter/hari. Jumlah ini didapatkan dari jumlah penduduk dikalikan dengan jumlah/kebutuhan dasar penduduk untuk klasifikasi kota sedang (100 liter/orang/hari). Namun PDAM Tirta Uli dapat memproduksi sebanyak liter/hari. Sehingga terdapat kelebihan (surplus) kapasitas produksi sebanyak liter/hari, atau 390,76 liter/detik.

9 Tabel 11. DATA PELAYANAN AIR BERSIH DI KOTA PEMATANG SIANTAR NO. URAIAN SATUAN BESARAN I. Pelayanan Penduduk 1. Jumlah penduduk Jiwa Jumlah pelanggan Jiwa Penduduk terlayani % 82,83 II. Data Tarif 1. Rumah tangga Rp Niaga Rp Industri Rp Instansi Rp Sosial Rp 335 Tarif Rp III. Data Konsumen 1. Jumlah sambungan rumah Unit Jumlah sambungan rumah tangga Unit Jumlah sambungan niaga Unit Jumlah sambungan industri Unit - 5. Jumlah sambungan sosial Unit Jumlah sambungan instansi Unit - 7. Terminal air Unit - 8. Hidran umum Unit Kran umum Unit Konsumsi rumah tangga m 3 /th Konsumsi non rumah tangga m 3 /th Jumlah jiwa/sambungan rumah Jiwa/SR Jumlah jiwa/hidran umum Jiwa/unit Tingkat pelayanan umum % - IV. Data Administrasi 1. Keuangan Rp - 2. Efisiensi penagihan % - 3. Jumlah pegawai Orang SLA Rp - 5. RPD Rp - 6. Jangka waktu pinjaman SLA Tahun - 7. Jangka waktu pinjaman RPD Tahun - Sumber : PDAM Kota Pematang Siantar 2002 PDAM Tirta Uli melayani SR pelanggan dari pelanggan potensial yang ada. Tabel 12. JUMLAH LANGGANAN (KONSUMEN) AIR MINUM KOTA PEMATANG SIANTAR 2002 Bulan Untuk Rumah Untuk Perusahaan/ Untuk Tempat Tangga Hotel/ Penginapan Ibadah, Sosial Jumlah 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Sumber : BPS Kota Pematang Siantar, diolah dari PDAM Kota Pematang Siantar, 2002

10 Komponen Persampahan Pembuangan sampah dibedakan atas komponen-komponen: penyimpanan, pengumpulan, transfer depot, pengangkutan, TPS (Tempat Pembuangan Sementara), dan pembuangan akhir. Sistem pembuangan sampah di Kota Pematang Siantar belum sepenuhnya mengikuti sistem pembuangan sampah seperti prinsip di atas. Saat ini lokasi pembuangan sampah akhir terdapat di Kecamatan Siantar Martoba sesuai dengan arah perkembangan kota diarahkan ke utara kota (Kec. Siantar Martoba). Tabel 13. DATA PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA PEMATANG SIANTAR NO. URAIAN SATUAN BESARAN I. Data Pengumpulan Sampah 1. Nama pengelola : DKP Kota Pematang Siantar 2. Sistem : integrated system 3. Jumlah penduduk Jiwa Asumsi produksi sampah Lt/hr m 3 /hr 726,37 5. Jumlah sampah m 3 /hr Jumlah pelayanan m 3 /hr Cakupan layanan geografis Ha 4.478,38 8. Cakupan layanan penduduk Jiwa Ilegal dumping : sedikit II. Data TPA 1. Jumlah pelayanan TPA m 3 /hr Nama TPA : TPA Tanjung Pinggir 3. Status TPA : sewa 4. Luas TPA Ha 5,50 5. Kapasitas m 3-6. Umur Tahun - 7. Sistem :open dumping 8. Jarak ke permukiman Km 2,50 9. Incenerator Unit Nama pengelola : - III. Data Peralatan TPA 1. Bulldozer Unit 1 2. Back hoe Unit 1 3. Loader Unit - 4. Shovel Unit 1 5. Water tank Unit - Sumber : kompilasi data Cakupan penduduk yang terlayani di kota ini yaitu sejumlah jiwa atau sekitar 56% dari total keseluruhan jumlah penduduk Kota Pematang Siantar, dengan cakupan layanan geografis seluas 4.478,38 Ha atau sekitar 0,56% dari luas keseluruhan wilayah kota. Dari data tersebut di atas dapat diketahui bahwa jumlah sampah di kota ini (eksisteing) mencapai 785 m 3 /hr, sedangkan jumlah pelayanan sampah (yang terangkut) sebanyak 675 m 3 /hr. Dari sini dapat dilihat ada selisih jumlah sampah sebanyak 110 m 3 /hr yang seharusnya diangkut.

11 Jika dianalisis lebih lanjut, maka kebutuhan sampah dapat dihitung dengan asumsi timbulan sampah untuk kota sedang sebesar 3 liter/orang/hari, sehingga didapatkan perhitungan jumlah kebutuhan komponen persampahan Kota Pematang Siantar yang disajikan dalam tabel berikut : Tabel 14. KEBUTUHAN KOMPONEN SAMPAH KOTA PEMATANG SIANTAR Perkiraan Sampah Timbulan Sampah Timbulan yang Kota Sedang Sampah Terangkut (lt/org/hr) Total (m 3/ /hr) (m 3 /hr) Jumlah Penduduk (jiwa) Selisih (m 3 /hr) , ,37 Sumber: Analisis Sesuai dengan standar kota sedang, yaitu tingkat timbulan sampah sebanyak 3 liter/orang/hari, Kota Pematang Siantar dengan jumlah penduduk jiwa, menghasilkan 726,37 m 3 /hr timbulan sampah. Jumlah ini didapatkan dari jumlah penduduk dikalikan 3/1000 (m 3 /hr). Namun Kota Pematang Siantar baru dapat mengelola sebanyak 675 m 3 /hr. Sehingga banyaknya sampah yang belum terlayani adalah 51,37 m 3 /hr. Tabel 15. DATA PENGANGKUTAN DAN PEMBIAYAAN SAMPAH DI KOTA PEMATANG SIANTAR NO. URAIAN SATUAN BESARAN I. Data Transportasi Persampahan 1. Jumlah pelayanan terangkut m 3 /hr Jumlah kendaraan Truk Unit 22 Arm roll Unit 5 Compactor Unit - Pick up Unit - 3. Jumlah peralatan Gerobak Unit 150 Container Unit Transfer depo Unit 1 5. Jumlah TPS Unit 215 II. Data Pembiayaan 1. Retribusi Rp - 2. Biaya pembuangan Rp - 3. Biaya pengangkutan Rp - 4. Biaya pengumpulan Rp - 5. Biaya satuan Rp - 6. Biaya operasional dan pemeliharaan Rp - Sumber : kompilasi data Komponen Sanitasi Untuk produksi limbah, setiap manusia diasumsikan memproduksi limbah cair sejumlah 0,2 lt/org/hr. Angka ini merupakan kebutuhan ideal dari setiap penduduk pada kelas kota sedang. Sehingga didapatkan asumsi produksi limbah di Kota Pematang Siantar ini sejumlah ,8 lt/hr dari hasil perhitungan kebutuhan ideal produksi limbah setiap manusia dikalikan dengan jumlah penduduk Kota Pematang Siantar. Hasil perhitungan analisis sanitasi/limbah cair tersebut dapat dilihat lebih lanjut pada tabel berikut di bawah ini :

12 Tabel 16. DATA PENGELOLAAN SANITASI/LIMBAH CAIR DI KOTA PEMATANG SIANTAR NO. URAIAN SATUAN BESARAN I. Data Sanitasi On Site 1. Jumlah penduduk Jiwa Asumsi produksi limbah Lt/hr ,8 3. Kapasitas IPLT m 3 /bln - 4. Jumlah septik tank Unit - 5. Cubluk Unit - 6. Cakupan on site Jumlah komunal MCK unit - 8. Jumlah komunal septik tank Unit - II. Data Tarif Pelayanan Sanitasi 1. Tarif penyedotan Rp Dasar penyedotan Rp - III. Data Alat Angkut Sanitasi 1. Jumlah truk tinja Unit 7 2. Kondisi truk tinja : - IV. DATA IPLT 1. Nama IPLT : - 2. Kapasitas IPLT m 3 /bln - 3. Nama Pengelola IPLT : - 4. Nama IPAL : - 5. Lokasi : - 6. Operasional angkut : - Sumber : kompilasi data Komponen Drainase Rencana jaringan air hujan dan limbah dibagi menjadi 3 bagian, yaitu jaringan primer, sekunder, dan tersier. Jaringan primer berupa sungai-sungai yang menampung air kemudian mengalir ke muara. Jaringan sekunder berfungsi sebagai penerima saluran yang berasal dari kawasan perumahan, perdagangan, dan lainlain. Jaringan tersier merupakan saluran air yang menerima aliran air langsung dari perumahan atau bangunan lainnya. Pengelolaan drainase di kota ini dikelola oleh Sub Dinas Cipta Karya Kota Pematang Siantar. Prinsip kerja drainase ini adalah mengalirkan air mengikuti gravitasi dengan kemiringan ±1,5%. Arah aliran direncanakan sesuai dengan topografi dan kemiringannya disalurkan ke arah sungai. Data-data drainase yang didapat amat sangat minim, baik cakupan pelayanan, panjang saluran, maupun kondisinya, sehingga tidak dapat dianalisis lebih lanjut. Komponen Jalan Pengelolaan jalan di kota ini dikelola oleh Sub Dinas Bina Marga Kota Pematang Siantar. Sebagian besar kondisi jalan-jalan di kota ini bisa dikatakan relatif baik, tidak mengalami kerusakan yang cukup berarti. Sepanjang 249,17 km atau sekitar 77,39 sudah merupakan jalan aspal dari keseluruhan total jalan 321,97 km.

13 Tabel 17. DATA JALAN DI KOTA PEMATANG SIANTAR NO. URAIAN SATUAN BESARAN I. Data Jenis Permukaan 1. Nama Pengelola : Sub Dinas Bina Marga Kota Pematang Siantar 2. Panjang total Km 321,97 3. Panjang jalan aspal Km 249,17 4. Panjang jalan kerikil Km - 5. Panjang jalan tanah Km - II. Data Fungsi 1. Panjang jalan arteri Km - 2. Panjang jalan kolektor Km - 3. Panjang jalan lokal Km - III. Data Kewenangan 1. Panjang jalan nasional Km - 2. Kondisi jalan : - Panjang jalan propinsi Km - 3. Kondisi jalan : - Panjang jalan kabupaten Km - Kondisi jalan : - Sumber : kompilasi data

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PADANG SIDEMPUAN SUMATERA UTARA KOTA PADANG SIDEMPUAN ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Padang Sidempuan merupakan salah satu kota sedang yang terletak di Propinsi Sumatera

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA RANTAU PRAPAT SUMATERA UTARA KOTA RANTAU PRAPAT ADMINISTRASI Profil Wilayah Luas wilayah Kota Rantau Prapat menurut Data Sarana dan Prasarana Kota adalah seluas 17.679 Ha.

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA JAMBI JAMBI KOTA JAMBI ADMINISTRASI Profil Wilayah Tabel 1. LUAS WILAYAH KOTA JAMBI No. Kecamatan Luas (Km²) 1. Kota Baru 77,78 2. Jambi Selatan 34,07 3. Jelutung 7,92 4. Pasar

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA JAWA TIMUR KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Secara astronomis Kota Lumajang terletak pada posisi 112 5-113 22 Bujur Timur dan 7 52-8 23 Lintang Selatan. Dengan wilayah seluas

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA KENDARI SULAWESI TENGGARA KOTA KENDARI ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Kendari merupakan bagian dari wilayah administrasi dari propinsi Sulawesi Tenggara. Batas-batas administratif

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BINJAI SUMATERA UTARA KOTA BINJAI ADMINISTRASI Profil Wilayah Posisi Kota cukup strategis untuk menjadikannya berkembang pesat sebagai kota perdagangan karena terletak di jalur

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA KISARAN SUMATERA UTARA KOTA KISARAN ADMINISTRASI Profil Kota Kota Kisaran merupakan ibukota Kabupaten (IKAB) dari Kecamatan Kisaran dan merupakan bagian dari kabupaten Asahan

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA JAWA TIMUR KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Bagian selatan Bagian barat Secara astronomis, Kota Situbondo yang terdiri dari 9 desa/kelurahan, terletak diantara 7º35 7º 44 Lintang

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA DUMAI RIAU KOTA DUMAI ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Dumai adalah ibu kota Kota Dumai, dengan status adalah sebagai kota administratif dari Kota Dumai. Kota Dumai memiliki

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BULELENG BALI KOTA BULELENG ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Buleleng merupakan bagian dari wilayah administrasi Kabupaten Buleleng. Batas-batas administratif kota Buleleng

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BALIGE SUMATERA UTARA KOTA BALIGE ADMINISTRASI Profil Kota Kota Balige merupakan ibukota Kabupaten (IKAB) dari kabupaten Toba Samosir yang terletak di propinsi Sumatera Utara.

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA SUBANG JAWA BARAT KOTA SUBANG ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Subang merupakan ibukota Kecamatan Subang yang terletak di kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat. Batas-batas

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA JAWA TIMUR KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Tuban merupakan ibukota Kabupaten Tuban. Apabila dilihat dari posisi Kota Tuban yang berada di jalan arteri primer yang menghubungkan

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA SIDAMANIK SUMATERA UTARA KOTA SIDAMANIK ADMINISTRASI Profil Kota Kota Kisaran merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Simalungun Propinsi Sumatera Utara. PENDUDUK Jumlah

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA TEBING TINGGI SUMATERA UTARA KOTA TEBING TINGGI ADMINISTRASI Profil Wilayah Sebagai sebuah kota yang termasuk kategori sedang, dalam dua dasawarsa terakhir perekonomian Tebing

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA UNGARAN JAWA TENGAH KOTA UNGARAN ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Ungaran merupakan Ibukota Kabupaten Ungaran. Adapun batas-batas wilayah administrasinya adalah : Sebelah Utara

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA MOJOKERTO JAWA TIMUR KOTA MOJOKERTO ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota yang terkenal dengan makanan khas ondeondenya ini menyandang predikat kawasan pemerintahan dengan luas

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA SUMATERA UTARA KOTA ADMINISTRASI Profil Kota Kota Percut Sei Tuan merupakan ibukota Kecamatan (IKK) dari kecamatan Percut Sei Tuan yang merupakan bagian dari kabupaten Deli

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BENGKULU BENGKULU KOTA BENGKULU ADMINISTRASI Profil Wilayah Tabel 1. LUAS WILAYAH KOTA BENGKULU No. Kecamatan Luas (Ha) 1. Gading Cempaka 2.885 2. Teluk Segara 1.668 3. Bengkahulu

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA SIDOARJO JAWA TIMUR KOTA SIDOARJO ADMINISTRASI Profil Kota Kota Sidoarjo merupakan Ibukota Kecamatan Sidoarjo yang terletak di tepi Selat Madura dan termasuk dalam wilayah

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA NANGGROE ACEH DARUSSALAM KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Lhokseumawe telah menjadi sebuah kota otonom, yang berarti Kota Lhokseumawe telah siap untuk berdiri sendiri

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PINANG SUMATERA UTARA KOTA KOTA PINANG ADMINISTRASI Profil Kota Pinang merupakan ibukota kecamatan (IKK) dari Kecamatan Kota Pinang dan merupakan bagian dari kabupaten Labuhan

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PURWAKARTA JAWA BARAT KOTA PURWAKARTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Purwakarta merupakan Ibukota Kabupaten Purwakarta yang merupakan wilayah administrasi Propinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA JAWA TIMUR KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Tulungagung berada di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Tulungagung, sebagian Kecamatan Kedungwaru dan sebagian Kecamatan Boyolangu.

Lebih terperinci

ADMINISTRASI Profil Kota

ADMINISTRASI Profil Kota KOTA JEMBER ADMINISTRASI Profil Kota Kota Ibukota Administratif Jember merupakan pusat kota Kabupaten Jember. Posisi ketinggian 83 meter dari permukaan air laut dengan lokasi koordinat 7º59 6 8º33 56 Lintang

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PAYAKUMBUH SUMATERA BARAT KOTA PAYAKUMBUH ADMINISTRASI Profil Wilayah Tabel 1. LUAS WILAYAH KOTA PAYAKUMBUH No. Kecamatan Luas (Km²) 1. Payakumbuh Barat 33,75 2. Payakumbuh

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA JAWA BARAT KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Cianjur merupakan salah satu kecamatan yang terletak di kabupaten Cianjur propinsi Jawa Barat. Cianjur dikenal dengan pameo

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA METRO LAMPUNG KOTA METRO ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Metro berkembang menjadi kota transit bagi pendatang yang ingin menikamti keindahan alam dan kesejukan udara di sekitarnya.

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BATAM KEPULAUAN RIAU KOTA BATAM ADMINISTRASI Profil Wilayah Setelah ditetapkannya Pulau Batam menjadi sebuah kota administratif (1983), Batam menjadi kawasan industri terkemuka

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA TANJUNG PINANG KEPULAUAN RIAU KOTA TANJUNG PINANG ADMINISTRASI Profil Wilayah Status Kota Tanjung Pinang adalah kota administratif dari Kabupaten Kepulauan Riau. Kota ini memiliki

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BANGKA BELITUNG KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kondisi tanah dan keterbatasan lahan Kota Pangkal Pinang kurang memungkinkan daerah ini mengembangkan kegiatan pertanian. Dari

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BANDA ACEH NANGGROE ACEH DARUSSALAM KOTA BANDA ACEH ADMINISTRASI Profil Wilayah Aceh Utara berada pada jalur yang sangat strategis yang merupakan titik tengah antara Banda

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PASURUAN JAWA TIMUR KOTA PASURUAN ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Pasuruan adalah ibu kota Pasuruan, Jawa Timur, terletak di persimpangan jalur regional Surabaya-Probolinggo-Malang.

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PALOPO SULAWESI SELATAN KOTA PALOPO ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota administratif Palopo berfungsi sebagai pusat kegiatan antar wilayah (PKAW) ataupun PPAW, karena merupakan

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PROBOLINGGO JAWA TIMUR KOTA PROBOLINGGO ADMINISTRASI Profil Wilayah Daerah yang berhari jadi tanggal 1 Juli 1918 ini, sejak dekade 80an, tersiar ke berbagai daerah sebagai

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA CIMAHI JAWA BARAT KOTA CIMAHI ADMINISTRASI Profil Wilayah Cimahi menyandang peran sebagai daerah penyangga bagi Kota Bandung yang berjarak sekitar 12 km di sebelah barat. Terutama

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA AMBON MALUKU KOTA AMBON ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Ambon merupakan ibukota propinsi kepulauan Maluku. Dengan sejarah sebagai wilayah perdagangan rempah terkenal, membentuk

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA SULAWESI UTARA KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Bitung adalah salah satu kota yang termasuk dalam wilayah propinsi Sulawesi Utara. Batas administratif adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA SUMATERA SELATAN KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Ibukota kabupaten Musi Rawas masih mengambil tempat di kota Lubuk Linggau sebab calon ibukota bagi kabupaten Musi, Rawas belum

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BLITAR JAWA TIMUR KOTA BLITAR ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Blitar yang menjadi ibu kota Blitar sejak dahulu sering dikaitkan dengan nama besar Bung Karno. Karena disinilah

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PRABUMULIH SUMATERA SELATAN KOTA PRABUMULIH ADMINISTRASI Profil Wilayah Terdapat dua faktor yang menjadikan Kota Prabumulih strategis secara ekonomi yaitu : Persimpangan jalan

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA KEDIRI JAWA TIMUR KOTA KEDIRI ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Kediri identik dikenal sebagi Kota Rokok Kretek. Karena di kota itulah, berdiri pabrik rokok kretek PT.Gudang

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA MATARAM NUSA TENGGARA BARAT KOTA MATARAM ADMINISTRASI Profil Wilayah Mataram selain dikenal sebagai ibu kota Propinsi Nusa Tenggara Barat juga dikenal sebagai ibu kota Pemda

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BANTEN KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Cilegon dikenal sebagai kota baja, dimana terdapat perusahaan pengolahan baja terbesar di Indonesia, yaitu PT. Krakatau Steel yang

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA NGANJUK JAWA TIMUR KOTA NGANJUK ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Nganjuk merupakan wilayah yang kondisi topografisnya cenderung bervariasi dari daerah yang datar (0-2%), landai

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA SINGARAJA BALI KOTA SINGARAJA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Singaraja merupakan bagian dari wilayah administrasi Kabupaten Buleleng. Berdasar pengamatan di lapangan, pola

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PAREPARE SULAWESI SELATAN KOTA PAREPARE ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Parepare merupakan kota kedua terbesar di Propinsi Sulawesi Selatan, dan dikategorikan sebagai Kota

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PEKANBARU RIAU KOTA PEKANBARU ADMINISTRASI Profil Wilayah Di masa silam kota ini hanya berupa dusun kecil bernama Payung Sekaki yang terletak di pinggiran Sungai Siak. Dusun

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA MANADO SULAWESI UTARA KOTA MANADO ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Manado terletak di ujung pulau Sulawesi dan merupakan kota terbesar di belahan Sulawesi Utara sekaligus sebagai

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BANTEN KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Serang merupakan ibu kota Kabupaten Serang dan menjadi Ibu Kota Propinsi Banten terdiri dari 4 kecamatan (Kecamatan Serang, Kecamatan

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA TANGERANG BANTEN KOTA TANGERANG ADMINISTRASI Profil Wilayah Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta, Kota Tangerang memiliki keuntungan dan sekaligus kerugian.

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA SUKABUMI JAWA BARAT KOTA SUKABUMI ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Sukabumi berkembang menjadi kota transit bagi pendatang yang ingin menikamti keindahan alam dan kesejukan

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA LANGSA NANGGROE ACEH DARUSSALAM KOTA LANGSA ADMINISTRASI Profil Wilayah Setelah Kota Langsa lepas dari Kabupaten Aceh Timur tahun 2001, struktur perekonomian dibnagun atas

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA SUMATERA SELATAN KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota ini berada di dataran tinggi yang sejuk, aktivitas ekonomi / perdagangan sangat ditentukan oleh sektor Pertanian dan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2012 BPS KABUPATEN SIMALUNGUN No. 01/08/1209/Th. XII, 1 Agustus 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2012 Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Simalungun tahun 2012 sebesar 6,06 persen mengalami percepatan

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BATU JAWA TIMUR KOTA BATU ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Batu merupakan salah satu kota yang baru terbentuk pada tahun 2001 sebagai pecahan dari Kabupaten Malang. Sebelumnya

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BEKASI JAWA BARAT KOTA BEKASI ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Bekasi terkenal dengan kesemrawutan lalu lintas dan kemacetan yang terjadi setiap hari. Juga padatnya lahan perumahan

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA DEPOK JAWA BARAT KOTA DEPOK ADMINISTRASI Profil Wilayah Salah satu penyebab Kota ini berkembang pesat seperti sekarang adalah setelah adanya keputusan untuk memindahkan sebagian

Lebih terperinci

Executive Summary PELUANG INVESTASI DI KOTA PEMATANGSIANTAR: MEMBANGUN PLTA DI KOTA PEMATANGSIANTAR UNTUK MENDUKUNG PERGERAKAN RODA PEREKONOMIAN

Executive Summary PELUANG INVESTASI DI KOTA PEMATANGSIANTAR: MEMBANGUN PLTA DI KOTA PEMATANGSIANTAR UNTUK MENDUKUNG PERGERAKAN RODA PEREKONOMIAN Executive Summary 2013 Executive Summary PELUANG INVESTASI DI KOTA PEMATANGSIANTAR: MEMBANGUN PLTA DI KOTA PEMATANGSIANTAR UNTUK MENDUKUNG PERGERAKAN RODA PEREKONOMIAN Pengenalan Kota Pematangsiantar Kota

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PADANG SUMATERA BARAT KOTA PADANG ADMINISTRASI Profil Wilayah Ketenaran Kota Padang merambah ke mana-mana berkat rumah makan Padang dan orang-orang Padang. Padang sebenarnya

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PONOROGO JAWA TIMUR KOTA PONOROGO ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Ponorogo sebagai ibukota Kabupaten Ponorogo yang terletak di bagian Barat Daya Propinsi Daerah Tingkat I

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT. Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan luas wilayah

BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT. Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan luas wilayah 5.1. Kondisi Geografis BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT Propinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 o 50 ' - 7 o 50 ' Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA KALIMANTAN TIMUR KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Bontang terletak 150 km di utara Samarinda. Dengan wilayah yang relatif kecil dibandingkan kabupaten lainnya di Kalimantan

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BANDUNG JAWA BARAT KOTA BANDUNG ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Bandung yang terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat. Lokasi Kota Bandung

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA MADIUN JAWA TIMUR KOTA MADIUN ADMINISTRASI Gambaran Umum Wilayah Kota Madiun yang merupakan ibukota Madiun, Jawa Timur ini memiliki wilayah seluas 33,23 km² dengan jumlah penduduk

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya Visi Kabupaten Misi Kabupaten Visi Sanitasi Kabupaten Misi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Aceh

Lebih terperinci

Bab 3: Profil Sanitasi Wilayah

Bab 3: Profil Sanitasi Wilayah Bab 3: Profil Sanitasi Wilayah Tabel 3.1: Rekapitulasi Kondisi fasilitas sanitasi di sekolah/pesantren (tingkat sekolah: SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK) (toilet dan tempat cuci tangan) Jumlah Jumlah Jml Tempat

Lebih terperinci

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA 3.1. ASPEK NON TEKNIS Perumusan Isu strategis berfungsi untuk mengontrol lingkungan baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH 2.1 Letak Geografis dan Jumlah Penduduk Tenggarong merupakan salah satu Kecamatan dari 15 Kecamatan yang ada diwilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, dengan luas wilayah 398,10

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Administrasi Kabupaten Majalengka GAMBAR 4.1. Peta Kabupaten Majalengka Kota angin dikenal sebagai julukan dari Kabupaten Majalengka, secara geografis terletak

Lebih terperinci

Deskripsi Program/ Kegiatan Sanitasi. Dinas PU Kabupaten Tapanuli Tengah

Deskripsi Program/ Kegiatan Sanitasi. Dinas PU Kabupaten Tapanuli Tengah Deskripsi Program/ Sanitasi Kabupaten Tapanuli Tengah A. Program/ Air Limbah Nama Program/ Pembangunan MCK Komunal - Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak BABS dan mempunyai jamban yang aman /

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1 Visi Misi Sanitasi Visi dan misi Kota Tomohon yang akan di capai yang terkandung dalam RPJMD dan disesuaikan dengan visi dan misi sanitasi yang terdapat dalam

Lebih terperinci

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi 2.1. Visi Misi Sanitasi Visi Kabupaten Pohuwato Tabel 2.1: Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten/Kota Misi Kabupaten Pohuwato Visi Sanitasi Kabupaten Pohuwato Misi Sanitasi

Lebih terperinci

BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2013

BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2013 BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH No. 1/8/124/Th. XIII, 25 Agustus 214 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 213 Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 213 sebesar 6,85 persen mengalami

Lebih terperinci

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu Subsektor Permasalahan Mendesak Rumusan Tujuan Rumusan Sasaran dan Air Limbah Domestik 1 Pencemaran air tanah dan sungai Meningkatkan kinerja SKPD terkait memiliki

Lebih terperinci

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12 BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Konsekuensi logis sebagai negara kesatuan

Lebih terperinci

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian Curah hujan Kecamatan Babulu rata-rata 242,25 mm pada tahun 2010 Kecamatan Babulu memiliki luas 399,46 km 2. Secara geografis berbatasan

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.6409010 Statistik Daerah Kecamatan Babulu 2015 Statistik Daerah Kecamatan Babulu No. Publikasi : 6409.550.1511 Katalog BPS : 1101002.6409010 Naskah : Seksi Statistik Neraca Wilayah

Lebih terperinci

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Permasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan 1. Meningkatnya pembangunan Tersedianya Tersedianya Penyusunan Masterplan Penyusunan Masterplan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran RINGKASAN EKSEKUTIF Strategi Sanitasi Kabupaten Wonogiri adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kabupaten yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.1. Rencana Kegiatan Air Limbah Sasaran dan strategi untuk mencapai visi sanitasi dan melaksanakan misi sanitasi, dirumuskan berdasarkan kondisi terkini dari

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA CIREBON JAWA BARAT KOTA CIREBON ADMINISTRASI Profil Wilayah ` Dalam sejarahnya Cirebon adalah bekas ibu kota kerajaan besar yang kekuasaannya meliputi seluruh Jawa Barat. Kerajaan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Situasi Wilayah Letak Geografi Secara geografis Kabupaten Tapin terletak antara 2 o 11 40 LS 3 o 11 50 LS dan 114 o 4 27 BT 115 o 3 20 BT. Dengan tinggi dari permukaan laut

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BALIKPAPAN KALIMANTAN TIMUR KOTA BALIKPAPAN ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Balikpapan terletak 113 km di Barat Daya Ibukota Propinsi Kalimantan Timur, Samarinda. Letaknya

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Kondisi Alam 1. Letak dan Batas Wilayah Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang ada di pulau Jawa, letaknya diapit oleh dua provinsi besar

Lebih terperinci

BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2012

BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2012 BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH No. 01/07/1204/Th. XII, 5 Juli 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2012 Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2012 sebesar 6,35 persen mengalami

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara

BAB IV GAMBARAN UMUM. Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Daerah Istimewa Yogyakarta 1. Kondisi Fisik Daerah Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara 7.33-8.12 Lintang Selatan dan antara 110.00-110.50 Bujur

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi II-1 BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi Pembangunan Tahun 2011-2015 adalah Melanjutkan Pembangunan Menuju Balangan yang Mandiri dan Sejahtera. Mandiri bermakna harus mampu

Lebih terperinci

Infrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat

Infrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat Infrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat Direktorat Pengembangan PLP Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat APA YANG DISEBUT SANITASI?? Perpres 185/2014

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA JOMBANG JAWA TIMUR KOTA JOMBANG ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Jombang merupakan Ibukota Kabupaten Jombang. Secara hirarki Kota Jombang merupakan pusat utama pelayanan penduduk

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik III-1 BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Pada bab strategi percepatan pembangunan sanitasi akan dijelaskan lebih detail mengenai tujuan sasaran dan tahapan pencapaian yang ingin dicapai dalam

Lebih terperinci

5.1 PROGRAM DAN KEGIATAN SEKTOR & ASPEK UTAMA

5.1 PROGRAM DAN KEGIATAN SEKTOR & ASPEK UTAMA Bagian ini memuat daftar program dan kegiatan yang menjadi prioritas pembangunan sanitasi Kabupaten Gunungkidul Tahun 2011 2015 ini disusun sesuai dengan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran dari

Lebih terperinci

V. HASIL ANALISIS SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010

V. HASIL ANALISIS SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010 65 V. HASIL ANALISIS SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010 5.1. Gambaran Umum dan Hasil dari Sistem Neraca Sosial Ekonomi (SNSE) Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 Pada bab ini dijelaskan

Lebih terperinci

MEWUJUDKAN SANITASI KOTA BANJARMASIN 50 AL, 90 PS, 90 DR DAN 100 AM TAHUN

MEWUJUDKAN SANITASI KOTA BANJARMASIN 50 AL, 90 PS, 90 DR DAN 100 AM TAHUN BAB III 1 KERANGKA PENGEMBANGAN PENDAHULUAN SANITASI 3.1 VISI DAN MISI 3.1.1 VISI KOTA Berdasarkan RPJMD Kota Banjarmasin 2011-2015 Visi Kota Banjarmasin 2011-2015 adalah Terwujudnya Masyarakat Banjarmasin

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 - IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI 4.1 Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37-101 o 8'13

Lebih terperinci

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 DAFTAR TABEL

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama... 1 Tabel SD-1A. Perubahan Luas Wilayah Menurut Penggunaan lahan Utama Tahun 2009 2011... 2 Tabel SD-1B. Topografi Kota Surabaya...

Lebih terperinci

8.1. Keuangan Daerah APBD

8.1. Keuangan Daerah APBD S alah satu aspek pembangunan yang mendasar dan strategis adalah pembangunan aspek ekonomi, baik pembangunan ekonomi pada tatanan mikro maupun makro. Secara mikro, pembangunan ekonomi lebih menekankan

Lebih terperinci

BAB II Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB II Kerangka Pengembangan Sanitasi BAB II Kerangka Pengembangan Sanitasi. Visi Misi Sanitasi Konsep awal penyusunan kerangka kerja Strategi Sanitasi Kota (SSK) dicantumkan dalam Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Singkil yang diturunkan

Lebih terperinci

Provinsi Sumatera Utara: Demografi

Provinsi Sumatera Utara: Demografi Fact Sheet 02/2015 (28 Februari 2015) Agrarian Resource Center ARC Provinsi Sumatera Utara: Demografi Provinsi Sumatera Utara adalah provinsi peringkat ke-4 di Indonesia dari sisi jumlah penduduk. Pada

Lebih terperinci

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1. Kondisi Geografis Kota Makassar secara geografi terletak pada koordinat 119 o 24 17,38 BT dan 5 o 8 6,19 LS dengan ketinggian yang bervariasi antara 1-25 meter dari

Lebih terperinci